Indonesia meloloskan Taufik Hidayat di final Djarum Indonesia Super Series 2009 yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno Jakarta. Taufik melangkah ke final setelah menekuk unggulan ke 4 yang juga rekan senegaranya Sony Dwi Kuncoro. Bermain di depan publik sendiri kedua pemain tuan rumah tersebut bermain cukup seru dengan gegap gempita penonton istora yang mendukung jagonya masing-masing.
Taufik Hidayat yang berambisi untuk dapat meraih gelar ke 7 sekaligus memecahkan rekor yang telah di buat Ardi B Wiranata yang memenangi Indonesia open sebanyak 6 kali. Di set pertama kedudukan cukup berimbang. Baik Sony maupun Taufik bermain dengan performanya masing-masing. Akan tetapi Taufik yang bermain diluar pelatnas tentu memiliki semangat yang tinggi untuk dapat mengalahkan pemain pelatnas sehingga bermain lepas. Taufik menang atas Sony dengan 21-17 dan 21-14 sekaligus memastikan diri untuk tampil di final. Di final Taufik Hidayat akan berhadapan dengan Lee Chong Wei(MAS) yang berhasil menekuk Chen Jin dengan 21-15 dan 22-20.
Sayang sekali kesuksesan Taufik gagal diikuti oleh ganda putra tumpuan Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan. Markis/Hendra gagal ke final setelah di jegal pemain Korea Jung Jae Sung/Lee Yong Dae. Bermain dengan dukungan penuh penonton Istora tidak membuat pasangan ganda Indonesia mampu bermain lepas. Apalagi Jung Jae Sung/Lee Yong Dae adalah pasangan ganda kuat Korea yang beberapa kali mempecundangi permainan Markis/Hendra. Markis Hendra gagal dengan 19-21 dan 17-21. Dengan demikian perolehan gelar di Indonesia Super Series 2009 ini menurun dibanding tahun 2008 yang mendapatkan 2 gelar. Bahkan Indonesia terancam tidak mendapat gelar seperti 2007 silam jika Taufik gagal membendung permainan Chong Wei. Malaysia di Indonesia super series 2009 ini meloloskan 2 wakilnya di nomor tunggal putra dan ganda putri. Sedangkan China sudah meloloskan nomor ganda putra, ganda campuran dan tunggal putri. Tunggal putri juga berpeluang terjadi All China final jika Lu Lan menang atas Saina Nehwal (IND)
Showing posts with label Lee Yong Dae. Show all posts
Showing posts with label Lee Yong Dae. Show all posts
Sunday, June 21, 2009
Monday, May 18, 2009
PIALA SUDIRMAN 2009; CHINA KEMBALI JUARA
Pertarungan final Piala Sudirman 2009 antara Korea melawan tuan rumah China berlangsung ketat. Korea yang diharapkan dapat menjadi juara tidak mampu berbuat banyak setelah ditekuk China 3-0. Korea melangkah ke final setelah di semifinal menjungkalkan Indonesia dengan 3-1.
Partai pertama yang menurunkan ganda campuran berlangsung sangat ketat. Korea yang menurunkan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung (KOR) harus menyerah dari tangan Zheng Bo/Yu Yang (CHN) dengan pertandingan tiga set. Unggul di set pertama tidak mampu di pertahankan pada dua set berikutnya oleh pasangan Korea. Di set pertama, permainan kelas dunia sangat kelihatan. Yu Yang yang biasanya berpasangan dengan He Han Bin, kali ini dipasangkan dengan Zheng Bo yang lebih berpengalaman. Di set pertama pasangan Zheng Bo/Yu Yang harus kehilangan poin dan tertinggal dari pasangan Korea. Zheng Bo/Yu Yang ketinggalan dengan 18-21. Memasuki set kedua keadaan cukup berimbang. Setelah di set pertama mendapat tekanan dari Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung, di set kedua Zheng Bo/Yu Yang mengubah pola permainan sehingga kali ini pasangan Korea yang harus keteteran. Set kedua direbut China dengan 21-19. Di set penentuan, China berada diatas angin. permainan pemain Korea pun kian mengendur, hingga set ketiga dimenangkan oleh Zheng Bo/Yu Yang dengan 21-16 sekaligus memimpin 1-0 atas Korea.
Di partai berikutnya, tunggal putra Lin Dan kembali menyumbangkan poin setelah menekuk permainan Park Sung Hwan. Park Sung Hwan pemain terbaik tunggal putra yang dimiliki oleh Korea saat ini tidak mampu meruntuhkan keunggulan Lin Dan , dan langsung menyerah dalam 2 set langsung. Di set pertama Lin Dan unggul dalam perolehan angka dan menang dengan 21-14. Memasuki set kedua permainan cukup berimbang. Park Sung Hwan mampu mengimbangi permainan Lin Dan, kejar mengejar angka pun terjadi. Akan tetapi dewi fortuna selalu berada di pihak China. Lin Dan menutup set kedua dengan 21-18 sekaligus memimpin dengan 2-0 atas Korea selatan.
Partai ketika tidak jauh berbeda. Partai yang mempertandingkan ganda putra Fu Haifeng/Cai Yun dan Jung Jae Sung/Lee Yong Dae berlangsung cukup ketat. Akan tetapi Lee Yong Dae yang juga bermain di nomor ganda campuran terlihat cukup kelelahan sehingga hasil yang diperoleh juga tidak maksimal. Di set pertama Fu Hai Feng/Cai Yun berhasil unggul atas Korea dengan 21-14, akan tetapi memasuki set kedua pasangan China harus mengakui keunggulan pasangan Korea yang berhasil memaksakan rubber set dengan 17-21. Di set penentuan pasangan China berhasil menang dengan 21-19 sekaligus kembali mempertahankan Piala Sudirman untuk tetap di China.
Partai pertama yang menurunkan ganda campuran berlangsung sangat ketat. Korea yang menurunkan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung (KOR) harus menyerah dari tangan Zheng Bo/Yu Yang (CHN) dengan pertandingan tiga set. Unggul di set pertama tidak mampu di pertahankan pada dua set berikutnya oleh pasangan Korea. Di set pertama, permainan kelas dunia sangat kelihatan. Yu Yang yang biasanya berpasangan dengan He Han Bin, kali ini dipasangkan dengan Zheng Bo yang lebih berpengalaman. Di set pertama pasangan Zheng Bo/Yu Yang harus kehilangan poin dan tertinggal dari pasangan Korea. Zheng Bo/Yu Yang ketinggalan dengan 18-21. Memasuki set kedua keadaan cukup berimbang. Setelah di set pertama mendapat tekanan dari Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung, di set kedua Zheng Bo/Yu Yang mengubah pola permainan sehingga kali ini pasangan Korea yang harus keteteran. Set kedua direbut China dengan 21-19. Di set penentuan, China berada diatas angin. permainan pemain Korea pun kian mengendur, hingga set ketiga dimenangkan oleh Zheng Bo/Yu Yang dengan 21-16 sekaligus memimpin 1-0 atas Korea.
Di partai berikutnya, tunggal putra Lin Dan kembali menyumbangkan poin setelah menekuk permainan Park Sung Hwan. Park Sung Hwan pemain terbaik tunggal putra yang dimiliki oleh Korea saat ini tidak mampu meruntuhkan keunggulan Lin Dan , dan langsung menyerah dalam 2 set langsung. Di set pertama Lin Dan unggul dalam perolehan angka dan menang dengan 21-14. Memasuki set kedua permainan cukup berimbang. Park Sung Hwan mampu mengimbangi permainan Lin Dan, kejar mengejar angka pun terjadi. Akan tetapi dewi fortuna selalu berada di pihak China. Lin Dan menutup set kedua dengan 21-18 sekaligus memimpin dengan 2-0 atas Korea selatan.
Partai ketika tidak jauh berbeda. Partai yang mempertandingkan ganda putra Fu Haifeng/Cai Yun dan Jung Jae Sung/Lee Yong Dae berlangsung cukup ketat. Akan tetapi Lee Yong Dae yang juga bermain di nomor ganda campuran terlihat cukup kelelahan sehingga hasil yang diperoleh juga tidak maksimal. Di set pertama Fu Hai Feng/Cai Yun berhasil unggul atas Korea dengan 21-14, akan tetapi memasuki set kedua pasangan China harus mengakui keunggulan pasangan Korea yang berhasil memaksakan rubber set dengan 17-21. Di set penentuan pasangan China berhasil menang dengan 21-19 sekaligus kembali mempertahankan Piala Sudirman untuk tetap di China.
Saturday, May 16, 2009
PIALA SUDIRMAN 2009; INDONESIA GAGAL KE FINAL
Semifinal Piala Sudirman 2009 antara Indonesia menghadapi Korea Selatan berlangsung seru. Menjadi runner up group 1B, menjadikan Indonesia harus berhadapan dengan tim tangguh negeri ginseng. Indonesia menurunkan pemainnya secara penuh di semifinal melawan Korea selatan ini. Namun Sayang sekali Indonesia gagal ke final setelah ditaklukan Korea.
Partai pertama menurunkan ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir melawan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung. Kedua pasangan ini merupakan musuh bebuyutan yang sudah saling mengalahkan. Sebelumnya Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung pernah mempecundangi Nova/Lilyana di final Olimpiade Beijing 2008 silam. Dan pada pertandingan kali ini kehebatan Nova/Lilyana yang merupakan pemain peringkat satu dunia di uji. Di set pertama perolehan angka sangat ketat. Kejar mengejar angka terus terjadi, meski Indonesia selalu unggul dalam perolehan angka hingga kedudukan 16-16, akan tetapi setelahnya pasangan Nova/Lilyana tidak berdaya menghadapi tekanan-tekanan lawan melalui smash-smashnya. Set pertama Indonesia harus kehilangan angka dengan 18-21. Mengawali set kedua, Indonesia harus ketinggalan angka 0-4 sebelum akhirnya menambah dua angka menjadi 2-4. Akan tetapi keteguhan dan smash-smash yang dilancarkan oleh Lee Yong Dae membuat pasangan Indonesia semakin tertekan sehingga permainan Nova/Lilyana tidak mampu berkembang. Set kedua ditutup dengan 14-21 sekaligus membuat Indonesia tertinggal 0-1 atas Korea.
Partai selanjutnya tunggal putra Indonesia Sony Dwi Kuncoro yang berhadapan dengan Park Sung Hwan. Menghadapi Park Sung Hwan, Sony sebenarnya cukup berimbang, meski Sony pernah dikalahkannya di semifinal perebutan piala Thomas di Jakarta 2008 silam. Set pertama dimainkan, perolehan angka Sung Hwan terus memimpin. Sung Hwan diuntungkan dengan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh Sony Dwi Kuncoro sehingga ia mampu mengungguli Sony. Sony selalu kehilangan angka dengan kesalahan-kesalahan yang dibuatnya sendiri, dengan bola-bola yang melebar. Akhirnya set pertama ditutup dengan 14-21. Memasuki set kedua, Sony berusaha bermain agresif dan ampu mengungguli lawan di set awal. Sony sempat unggul 8-1 atas Sung Hwan. Akan tetapi Sung Hwan berhasil menambah angka hingga kedudukan 8-4. Di set penentuan, kedua pemain saling berebut angka. Di awal set sony harus ketinggalan angka 2-7 hingga akhirnya menambah angka satu demi satu meski selalu ketinggalan angka. Park Sung Hwan yang merasa diatas angin terus menekan permainan Sony, akan tetapi Sony juga tidak menyerah begitu saja. Dengan pengalaman yang dimiliki Sony yang ketinggalan angka cukup jauh pada kedudukan 10-14 berhasil menekan permainan Park Sung Hwan dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 14-14. Kemudian kejar mengejar angka pun terjadi. Park Sung Hwan unggul terlebih dahulu dengan 17-19. Sebuah angka kritis yang cukup menegangkan bagi siapapun yang nonton. Namun dengan ketenangannya Sony mampu menyamakan kedudukan dengan 19-19 dan unggul terlebih dahulu dengan 20-19. Akan tetapi Park Sung Hwan mampu menyamakan kedudukan menjadi 20-20. Dua angka selanjutnya adalah milik Sony Dwi Kuncoro dengan 22-20, sekaligus menyamakan kedudukan dengan Korea selatan menjadi 1-1.
Permainan partai berikutnya adalah tunggal putri Maria Kristin Yulianti yang berhadapan dengan Hwang Ye Youn. Maria gagal menyumbangkan poin setelah di kalahkan oleh Ye Youn dalam dua set langsung dengan skor ketat. Di set pertama Maria harus gagal dengan 21-23. Set kedua, Maria yang selalu ketinggalan angka, dari ketinggalan 2-6, hingga menyamakan kedudukan 7-7, 12-12, 15-15, 19-19 hingga akhirnya set kedua ditutup dengan 19-21. Indonesia ketinggalan 1-2 atas Korea Selatan.
Di partai ke empat yang mempertandingkan ganda putra, Indonesia mempercayakan pasangan M. Ahsan/Hendra Setiawan yang berhadapan dengan Jung Jae Sung/Lee Yong Dae. Namun sayang sekali meski sempat memberi perlawanan sengit di set kedua, pasangan Indonesia tersebut akhirnya harus menyerah dengan 9-21 dan 19-21. Disini kita melihat pemain Indonesia M. Ahsan yang lebih dominan dan memberikan serangan-serangan serta smash-smash yang cukup berani, sedangkan Hendra seperti di posisi dengan Markis Kido, menjadi pemain yang bertahan namun tetap tenang. Keunggulan Jung Jae Sung/Lee Yong Dae pernah di alami oleh pasangan Markis/Hendra di semifinal Thomas Cup 2008 yang menjungkalkan pemain Indonesia.
Partai kelima ganda putri tidak dimainkan karena sudah tidak berpengaruh lagi. Lawan Korea Selanjutnya adalah pemenang antara China dan Malaysia yang baru akan bertanding pukul 19.00 waktu setempat.
Partai pertama menurunkan ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir melawan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung. Kedua pasangan ini merupakan musuh bebuyutan yang sudah saling mengalahkan. Sebelumnya Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung pernah mempecundangi Nova/Lilyana di final Olimpiade Beijing 2008 silam. Dan pada pertandingan kali ini kehebatan Nova/Lilyana yang merupakan pemain peringkat satu dunia di uji. Di set pertama perolehan angka sangat ketat. Kejar mengejar angka terus terjadi, meski Indonesia selalu unggul dalam perolehan angka hingga kedudukan 16-16, akan tetapi setelahnya pasangan Nova/Lilyana tidak berdaya menghadapi tekanan-tekanan lawan melalui smash-smashnya. Set pertama Indonesia harus kehilangan angka dengan 18-21. Mengawali set kedua, Indonesia harus ketinggalan angka 0-4 sebelum akhirnya menambah dua angka menjadi 2-4. Akan tetapi keteguhan dan smash-smash yang dilancarkan oleh Lee Yong Dae membuat pasangan Indonesia semakin tertekan sehingga permainan Nova/Lilyana tidak mampu berkembang. Set kedua ditutup dengan 14-21 sekaligus membuat Indonesia tertinggal 0-1 atas Korea.
Partai selanjutnya tunggal putra Indonesia Sony Dwi Kuncoro yang berhadapan dengan Park Sung Hwan. Menghadapi Park Sung Hwan, Sony sebenarnya cukup berimbang, meski Sony pernah dikalahkannya di semifinal perebutan piala Thomas di Jakarta 2008 silam. Set pertama dimainkan, perolehan angka Sung Hwan terus memimpin. Sung Hwan diuntungkan dengan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh Sony Dwi Kuncoro sehingga ia mampu mengungguli Sony. Sony selalu kehilangan angka dengan kesalahan-kesalahan yang dibuatnya sendiri, dengan bola-bola yang melebar. Akhirnya set pertama ditutup dengan 14-21. Memasuki set kedua, Sony berusaha bermain agresif dan ampu mengungguli lawan di set awal. Sony sempat unggul 8-1 atas Sung Hwan. Akan tetapi Sung Hwan berhasil menambah angka hingga kedudukan 8-4. Di set penentuan, kedua pemain saling berebut angka. Di awal set sony harus ketinggalan angka 2-7 hingga akhirnya menambah angka satu demi satu meski selalu ketinggalan angka. Park Sung Hwan yang merasa diatas angin terus menekan permainan Sony, akan tetapi Sony juga tidak menyerah begitu saja. Dengan pengalaman yang dimiliki Sony yang ketinggalan angka cukup jauh pada kedudukan 10-14 berhasil menekan permainan Park Sung Hwan dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 14-14. Kemudian kejar mengejar angka pun terjadi. Park Sung Hwan unggul terlebih dahulu dengan 17-19. Sebuah angka kritis yang cukup menegangkan bagi siapapun yang nonton. Namun dengan ketenangannya Sony mampu menyamakan kedudukan dengan 19-19 dan unggul terlebih dahulu dengan 20-19. Akan tetapi Park Sung Hwan mampu menyamakan kedudukan menjadi 20-20. Dua angka selanjutnya adalah milik Sony Dwi Kuncoro dengan 22-20, sekaligus menyamakan kedudukan dengan Korea selatan menjadi 1-1.
Permainan partai berikutnya adalah tunggal putri Maria Kristin Yulianti yang berhadapan dengan Hwang Ye Youn. Maria gagal menyumbangkan poin setelah di kalahkan oleh Ye Youn dalam dua set langsung dengan skor ketat. Di set pertama Maria harus gagal dengan 21-23. Set kedua, Maria yang selalu ketinggalan angka, dari ketinggalan 2-6, hingga menyamakan kedudukan 7-7, 12-12, 15-15, 19-19 hingga akhirnya set kedua ditutup dengan 19-21. Indonesia ketinggalan 1-2 atas Korea Selatan.
Di partai ke empat yang mempertandingkan ganda putra, Indonesia mempercayakan pasangan M. Ahsan/Hendra Setiawan yang berhadapan dengan Jung Jae Sung/Lee Yong Dae. Namun sayang sekali meski sempat memberi perlawanan sengit di set kedua, pasangan Indonesia tersebut akhirnya harus menyerah dengan 9-21 dan 19-21. Disini kita melihat pemain Indonesia M. Ahsan yang lebih dominan dan memberikan serangan-serangan serta smash-smash yang cukup berani, sedangkan Hendra seperti di posisi dengan Markis Kido, menjadi pemain yang bertahan namun tetap tenang. Keunggulan Jung Jae Sung/Lee Yong Dae pernah di alami oleh pasangan Markis/Hendra di semifinal Thomas Cup 2008 yang menjungkalkan pemain Indonesia.
Partai kelima ganda putri tidak dimainkan karena sudah tidak berpengaruh lagi. Lawan Korea Selanjutnya adalah pemenang antara China dan Malaysia yang baru akan bertanding pukul 19.00 waktu setempat.
Labels:
Badminton,
Bulutangkis,
BWF,
Devin Lahardi/Lita Nurlita,
Hasil pertandingan Bulutangkis,
Hendra Setiawan,
Lee Hyo Jung,
Lee Yong Dae,
M. Ahsan,
Maria Kristin,
Maria Kristin Yulianti,
Nitya Khrisinda Maheswari/Greysa Polii,
Nova Widianto/Lilyana Natsir,
Park Sung Hwan,
PBSI,
Piala Sudirman 2009,
Semifinal Piala Sudirman 2009,
Sony Dwi Kuncoro,
Sudirman Cup 2009
Subscribe to:
Posts (Atom)