Showing posts with label BWF. Show all posts
Showing posts with label BWF. Show all posts

Wednesday, September 22, 2010

JEPANG SUPER SERIES 2010; TAUFIK HIDAYAT TERSINGKIR, PEMAIN GANDA MELAJU

Unggulan ke 4 tunggal putra turnamen Jepang Super Series 2010, Taufik Hidayat langsung tersingkir di babak pertama ketika harus menghadapi pemain tuan rumah non unggulan Sho Shasaki dengan rubber set.  Di set pertama Taufik unggul dengan 21-13, namun memasuki set kedua dan ketiga perolehan angka yang ketat menyebabkan Taufik Hidayat harus mengakui keunggulan pemain Jepang tersebut. Taufik menelan kekalahan dengan 21-23 dan 19-21. Meski pekan lalu Taufik tidak ambil bagian di turnamen China Master, namun agaknya Taufik kurang siap sehingga menghadapi pemain non unggulanpun harus kerepotan sendiri.

Sementara itu Dyonisius Hayom Rumbaka, Tunggal putra Indonesia juga langsung tersingkir atas lawannya Bao CHun Lai (CHN) dengan dua set langsung. Memang diatas kertas, Hayom akan lebih mudah di patahkan permainannya. Hayom menyerah dengan tanpa perlawanan berarti 14-21 dan 10-21.  Sedangkan satu lagi wakilnya di tunggal putra, Alamsyah Yunus, saat ini masih bertanding melawan Brice Leverdez (FRA).

Di nomor tunggal putri, wakil-wakil Indonesia sudah tidak tersisa lagi, setelah dua wakilnya di babak utama gagal mengatasi lawan-lawannya melalui Adriyanti Firdasari dan Maria Febe Kusumastuti.  Sehari sebelumnya, Linda Weni Fanetri juga kalah di babak prakualifikasi.

Indonesia masih berjaya di nomor ganda campuran yang telah meloloskan  wakilnya di babak kedua. Markis Kido yang berpasangan dengan Lita Nurlita berhasil meraih kemenangan setelah menundukkan pemain tuan rumah Hirokatsu Hashimoto/Miyuki Fujii dengan 21-17 dan 22-20, sementara itu pasangan muda Frans Kurniawan/Pia Zebadiah juga berhasil mengatasi lawan setelah bermain selama 31 menit untuk menundukkan PHatiphat Chalardchaleam/Savitree Amitapai (THA) dengan 21-16 dan 22-20. Indonesia juga meloloskan pasangan Hendra A Gunawan/Vita Marissa ke babak dua atas lawannya Kenichi Hayakawa/Shizuka Matsuo (JPN)dengan 21-16 dan 21-14.

Di nomor ganda putri pasangan Meiliana Jauhari/Greysia Polii juga berhasil mengatasi lawan dengan Eva Lee/Paula lynn Obanana (USA) dengan 21-16 dan 21-6. sedangkan pasangan Nitya Khrisinda Maheswari/Shendy Puspa Irawati lagi-lagi harus gagal untuk melangkah ke babak kedua setelah pekan lalu di China Master tidak bisa bermain bagus.

Nomor ganda putra juga masih berjaya setelah wakil-wakil Indonesia melangkah ke babak kedua melalui pasangan M Ahsan/Bona Septono yang berhasil mengatasi Tekeshi Kamura/Keigo Sonoda (JPN) dengan 21-10 dan 21-10. Sementara itu pasangan Hendra A Gunawan/ALvent Yulianto juga berhasil mengatasi lawannya atas Naoki Kawamae/Shoji Sato (JPN)  dengan 21-17 dan 21-16.  Indonesia juga meloloskan pasangan muda ANgga Pratama/Rian Agung Saputro atas lawannya Rei Shato/Riichi Takeshita (JPN) dengan 21-10 dan 21-14. Satu pasang ganda putra lagi Luluk Hadiyanto/Chandra Wijaya saat berita ini di turunkan sedang bertanding.

Sunday, September 19, 2010

CHINA MASTER SUPER SERIES 2010; NOVA/LILYANA GAGAL KE FINAL

Satu-satunya pasangan Indonesia yang tersisa di turnamen China Master Super Series 2010 Nova Widianto/Lilyana natsir gagal melangkah ke final setelah di perempat final di pecundangi oleh pemain yang baru di pasangkan asal tuan rumah Chen Xu/Yu Yang. Chen Xu adalah pemain ganda campuran yang biasanya berpasangan dengan Zhao Yunlei, sementara itu Yu Yang biasanya berpasangan dengan He Hanbin. Berpasangan dengan siapapun, Yu Yang selalu padu, karena memang Yu Yang memiliki pertahanan yang kuat baik di nomor ganda putri maupun di nomor ganda campuran.

Di semifinal yang berlangsung siang tadi, pasangan Indonesia Nova Widianto/Lilyana Natsir tidak mampu memberikan perlawanan yang ketat meski pasangan Indonesia tersebut di unggulkan di tempat pertama. Di set pertama Nova/Lilyana tidak mampu memberikan perlawanan sama sekali dan selalu dalam tekanan lawan. permainan Nova/Lilyana tidak berkembang dan selalu ketinggalan angka. Nova/Lilyana harus menyerah dengan 11-21.

Di set kedua, Nova/Lilyana sempat memberikan perlawanan bahkan di set awal mampu unggul 3-0 atas lawan. Namun selangkah demi selangkah pasangan China tersebut mampu menyamakan kedudukan hingga posisi 8-8 . Setelah itu Chen Xu/Yu Yang meninggalkan perolehan angka Nova/Lilyana. Set kedua ditutup dengan 17-21 sekaligus membuat Nova/Lilyana harus menyerah kalah.

Sementara itu tuan rumah China memastikan dua gelar melalui tunggal putra dan ganda campuran. China juga berpeluang memastikan 3 gelar melalui ganda putri yang saat ini masih harus menunggu giliran untuk bertanding antara pemain ganda putri China Taipei When Hsing Chen/Yu CHien Chin melawan Bao Yixin/Lu Lu, dengan syarat pasangan China mampu mengalahkan pemain China Taipei.

Di nomor tunggal putri, Tine Baun (DEN) berhasil ke final setelah menekuk Wang Yihan dengan 21-16 dan 21-19, China juga berpeluang menyapu bersih gelar karena semua nomor menempatkan wakilnya di final.

Friday, September 17, 2010

CHINA MASTER SUPER SERIES 2010; INDONESIA HANYA LOLOSKAN NOVA/LILYANA & GREYSIA/MEILIANA DI PEREMPAT FINAL

Melihat persaingan yang cukup ketat di China Master Super Series, apalagi dari tim tuan rumah yang memang masih merajai di setiap nomor, Indonesia akhirnya hanya meloloskan dua wakilnya di perempat final turnamen tersebut. Dalam laga perebutan tike perempat final di babak kedua kemarin, wakil-wakil Indonesia di nomor tunggal putra dan putri serta ganda putra tidak mampu meraih angka setelah di jegal oleh pemain tuan rumah.

Di tunggal putri, Maria Febe Kusumastuti tidak mampu memberikan perlawanan setelah selalu mendapat tekanan dari Xia Jingyun (CHN). Permainan Maria Febe tidak berkembang dan dengan mudah di kalahkan oleh pemain tuan rumah tersebut dengan skor cukup telak 15-21 dan 9-21. Meski Xia Jingyun merupakan pemain baru, namun merek China yang di sandangnya ternyata mampu memberikan perlawanan yang bagus dan sudah menjadi brand yang dikenal kalau produk bulutangkis China masih di atas negara lain.

Sementara itu di nomor tunggal putra, Dyonisius Hayom Rumbaka gagal membalas kekalahan atas Chen Long(CHN) yang pernah mengalahkannya di Swiss Terbuka. Di luar dugaan, Hayom gagal memberikan perlawanan yang ketat atas Chen Long, bahkan ia dengan mudah di patahkan perlawannya dengan 12-21 dan 10-21.

Satu lagi wakil Indonesia yang gagal melangkah ke perempat final adalah ganda putra M. Ahsan/Bona Septono. Ahsan/Bona gagal mempersembahkan kemenangan setelah di paksa menyerah bermain tiga set atas lawannya yang juga merupakan unggulan kedua Zhendong Guo/Chen XU (CHN). Di set pertama pasangan Indonesia dengan mudah mematahkan permainan pemain China dengan 21-11, namun memasuki set kedua keadaan berbalik, kali ini pemain Indonesia harus bermain di bawah tekanan lawan dan harus menyerah dengan skor ketat 19-21. Memasuki set penentuan akhirnya Indonesia menyerah dengan 15-21.

Namun demikian, Indonesia meloloskan pasangan ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir yang berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan juniornya Frans Kurniawan/Pia Zebadiah Bernadet dengan 21-18 dan 21-15. Lawan Nova/Lilyana Diperempat final adalah Joachim Fischer Nielsen/Christina Pedersen (DEN)

Nomor ganda putri juga turut memberikan kemenangan setelah pasangan Greysia Polii/Meiliana Jauhari mengandaskan permainan Ha Na Choi/Ye Na Jang (KOR) dengan 21-12 dan 21-19. Namun langkah Greys/Meiliana di babak perempat final akan menghadapi lawan yang cukup berat Wen Hsing Cheng/Yu Chin Chien (TPE) yang juga merupakan unggulan 1.

Sementara itu China sebagai tuan rumah masih mendominasi di setiap nomor, dan bukan tidak mungkin China akan menyapu bersih 5 gelar.

Saturday, August 28, 2010

YONEX BWF WORLD CHAMPIONSHIP 2010; BERHARAP TAUFIK RAIH GELAR

Hasil gemilang di raih oleh Taufik Hidayat pebulutangkis yang kini bermain secara profesional setelah keluar dari pelatnas. Taufik Hidayat berhasil melangkah ke semifinal kejuaraan Dunia Bulutangkis setelah di perempat final berhasil menundukkan unggulan pertama sekaligus musuh bebuyutan Taufik, Lee Chong Wei (MAS).  Taufik Hidayat akhirnya memecahkan dominasi Lee Chong Wei setelah lima pertemuan terakhir selalu kalah dari Chong Wei. Memang bintang Lee Chong Wei sedang bersinar, namun kali ini Taufik berhasil menundukkannya. Harapan besar Taufik Hidayat dapat meraih gelar di kejuaraan ini setelah pemain-pemain pelatnas tidak ada satupun yang melangkah ke semifinal.

Meski kerap kali Taufik di buat kalah mudah dari Chong Wei, namun kali ini permainan Taufik yang asli keluar. Dengan smash-smashnya Taufik mampu membendung permainan Chong Wei.

Di set pertama Taufik berhasil menundukkan Chong Wei dengan 21-15. Kalah di set pertama membuat Chong Wei bermain agresif di set ke dua dan membuahkan hasil. Set kedua di menangkan Lee Chong Wei dengan 21-11. Memasuki set penentuan, di permainan awal, Lee Chong Wei merasa di atas angin karena mampu mengungguli permainan Taufik, namun selangkah demi selangkah permainan Taufik kembali menunjukkan Tajinya, sehingga set penentuan dimenangkan Taufik dengan 21-12.

Di semifinal Taufik akan di tantang Park Sung Hwan yang secara mengejutkan menundukkan Lin Dan (CHN) juara bertahan dengan 21-13 dan 21-13.

Indonesia juga masih bisa berharap untuk meraih gelar di kejuaraan Dunia ini melalui nomor ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan yang berhasil ke semifinal setelah menundukkan Chieh Min Fang/Sheng Mu Lee (TPE) dengan 21-14 dan 21-14. Lawan Markis/Hendra di semifinal adalah pasangan China Fu Haifeng/Cai Yun.

Sementara itu China masih mendominasi di kejuaraan ini setelah menempatkan seluruh pemainnnya di semua nomor. China memang benar-benar menebar ancaman.

Sunday, June 27, 2010

DJARUM INDONESIA OPEN SUPER SERIES; BERHARAP TAUFIK RAIH GELAR

Indonesia hanya bisa berharap dari Taufik Hidayat untuk meraih gelar di turnamen Djarum Indonesia Open Super Series setelah wakil-wakil Indonesia bertumbangan di babak semifinal. Meski menjadi tuan rumah dengan dukungan penuh penonton, namun tidak bisa menjamin kemenangan. Meski sebagai tuan rumah seharusnya di untungkan, apalagi tanpa kehadiran tim China, namun agaknya dewi fortuna masih belum berpihak pada pemain Indonesia. Akankah kejadian tahun lalu dan tahun 2007 yang tanpa gelar terulang lagi?

Indonesia kini miskin gelar, merosotnya prestasi Indonesia tidak dapat di pandang main-main, apalagi kemampuan bulutangkis di setiap negara kali ini pun kian berkembang sehingga mau tidak mau kita harus bangun dari tidur panjang.

Dan gelaran turnamen Djarum Indonesia Open Super Series kali ini pun Indonesia terancam tidak dapat meraih gelar. Harapan satu-satunya hanya berada pada pundak Taufik Hidayat untuk dapat meraih gelar setelah mampu lolos ke final setelah mengalahkan Tien Minh Nguyen (VIE) dengan dua set langsung dengan 21-17 dan 21-12. Taufik Hidayat menjadi satu-satunya wakil tunggal putra setelah Sony Dwi Kuncoro gagal menciptakan All Indonesian Final setelah takluk dari Lee Chong Wei (MAS) dengan 13-21 dan 9-21. Lawan Taufik otomatis adalah Lee Chong Wei yang tahun lalu mengalahkan di final Djarum Indonesia Open Super Series 2009 di Jakarta.

Sedangkan pasangan ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir juga gagal ke final setelah takluk dari Robert Mateusiak/Nadiezda Zieba (POL) dengan 12-21, 21-16 dan 19-21. Namun, Indonesia masih dapat berharap dari pasangan gado-gado Indonesia /Russia , Hendra Setiawan/Anastasia Ruskikh yang melangkah ke final setelah bermain tiga set.

Di bagian tunggal putri, meski gagal ke final namun Ana Rovita yang di kalahkan oleh Sayaka Sato berhasil memberikan perlawanan yang cukup ketat bahkan unggul lebih dahulu. Namun karena kalah pengalaman, Ana harus takluk dari Sato dengan 20-22 dan 17-21.

Saturday, May 15, 2010

TAKLUKKAN JEPANG 3-1;SELANGKAH LAGI PIALA THOMAS...!

Indonesia memastikan diri melangkah ke final perebutan Piala Thomas 2010 yang berlangsung di Kuala lumpur Malaysia setelah menghempaskan Jepang dengan 3-1 dalam pertandingan merebut satu tiket ke final Thomas Cup 2010. Lawan Indonesia di final adalah pemenang antara tim Thomas China dengan Tim Thomas Malaysia yang baru akan bertanding sore ini.

Menghadapi calon lawan yang kemungkinan besar adalah China, Indonesia kemungkinan akan mampu memberikan perlawanan ketat dan tentu saja harapan besar adalah membawa pulang piala thomas kembali ke Indonesia setelah lama melanglang buana.

Di semifinal Indonesia terlalu perkasa bagi Jepang, hanya satu nomor saja melalui Simon santoso yang lepas setelah di taklukkan oleh Sho Shasaki dengan tiga set. Di set pertama Simon harus kalah dengan ketat setelah mendapatkan perlawanan ketat dari lawan. Set pertama ditutup dengan 19-21. Memasuki set ke dua , Simon mampu meraih kemenangan dan unggul dengan 21-13, namun sayang sekali di set penentuan permainan Simon justru tidak berkembang sehingga harus takluk oleh Shasaki dengan 21-11, keadaan ini menjadi 2-1 setelah sebelumnya Indonesia unggul 2-0 melalu tunggal putra Taufik Hidayat yang menghempaskan Kenichi Tago dengan 21-9 dan 21-14. Sedangkan poin berikutnya adalah melalui Markis Kido/Hendra Setiawan yang menghempaskan permainan Kenichi Hayakawa/Kenta Kazuno, dengan 21-9 dan 21-11.

Kemenangan Indonesia di pastikan melalui pasangan ganda putra yang baru di pasangkan , Nova Widianto/Alvent Yulianto yang mengatasi Noriyasu Hirata/Hiroyuki Endo dengan 21-14 dan 22-20.

Wednesday, May 12, 2010

TIM UBER INDONESIA SUSUL TIM THOMAS KE SEMIFINAL


Tim Uber permalukan tuan rumah Malaysia setelah membungkam permainan tim Uber tuan rumah dengan 3-0 sekaligus melangkah ke semifinal perebutan Uber Cup 2010. Lawan Indonesia di semifinal hampir dipastikan adalah tim Uber China yang di perkuat oleh Wang Yihan yang baru akan bertanding nanti malam melawan India. Kemenangan Indonesia di tentukan oleh Maria Kristin yang berhasil menyumbangkan poin ketiga bagi tim Uber Indonesia.

Adriyanti Firdasari membuka kemenangan untuk tim Uber Indonesia setelah memukul Wong Mew Chow, tunggal putri terkuat Malaysia saat ini dengan dua set langsung. Wong Mew Chow Juara China Super Series 2008 berhasil di taklukan oleh Firda. Wong Mew Chow tidak bisa keluar dari tekanan permainan Firdasari, sehingga permainannya tidak berkembang. Sementara Firdasari yang merasa percaya diri, dengan mudah menaklukkan permainan Wong.

Di set pertama Firdasari nyaris sempurna karena berhasil meninggalkan jauh permainan Wong. Bahkan Firda sempat unggul jauh 12-3 sebelum akhirnya menutup kemenangan dengan 21-9. Memasuki set kedua Wong Mew Chow yang di percaya sebagai tunggal pertama Malaysia mulai bangkit, kejar mengejar angka pun terjadi antara Wong Mew Cho dan Firdasari, namun setelah kedudukan 13-13, pelan tapi pasti Firdasari mulai meninggalkan perolehan angka Wong dan menutup set kedua dengan kemenangan 21-16. Indonesia unggul 1-0 atas Malaysia.

Partai kedua yang merupakan ganda putri pertama, Indonesia kali ini menurunkan Greysia Polii/Meiliana Jauhari berhadapan dengan ganda putri pertama Malaysia Wong Pei Tty/Eei Hui Chin. Secara peringkat,ganda putri Malaysia lebih unggul, namun Greys/Meiliana dapat mengimbangi permainan ganda putrid terkuat Malaysia saat ini. Bermain di kandang lawan, tidak hanya harus siap secara teknis tapi juga mental. Dan ini dibuktikan oleh Greysia Polii/Meiliana Jauhari yang berhasil mengalahkan pasangan Malaysia dengan dua set langsung. Di set pertama pertandingan sangat ketat mengingat kejar mengejar angka terus terjadi. Pasangan Malaysia unggul lebih dulu di angka 20, namun pasangan Indonesia tidak mau menyerah begitu saja dan berhasil menyamakan kedudukan 20-20. Set pertama di tutup dengan poin ketat 26-24. Set kedua kembali berlangsung ketat, namun berkat kesiapan pasangan Greysia Polii/Meiliana Jauhari  berhasil memenangkan set kedua dengan 21-18 sekaligus membawa Indonesia unggul 2-0 atas Malaysia.

Maria Kristin menjadi penyumbang Poin berikutnya setelah menekuk permainan tunggal putri kedua tuan rumah Jiang Yee Tee. Maria Kristin Yulianti peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 meski mendapat perlawanan cukup ketat di set pertama namun akhirnya berhasil memenangkan pertandingan dengan 21-19. Set kedua kembali menjadi milik Maria Kristin. Set kedua di tutup dengan kemenangan 21-16. Kemenangan ini sekaligus membawa Indonesia ke semifinal.

HASIL DRAWING PEREMPAT FINAL , TIM THOMAS DIPREDIKSI MULUS KE FINAL; TIM UBER BERAT

Hasil Drawing perempat final perebutan Thomas dan Uber Cup menguntungkan Indonesia terutama di bagian tim Thomas, karena dari hasil undian ulang tim Thomas Indonesia di prediksi akan lolos hingga ke final setelah calon lawan yang di hadapi adalah calon lawan yang relatif lebih ringan di banding tim Uber.

Di perempat final, Tim Thomas Indonesia akan kembali berhadapan dengan India yang pada babak penyisihan group di kalahkan Indonesia dengan 4-1. 1 adalah angka WO setelah Sony mundur ditengah permainan. Sementara itu jika lolos dari India, lawan Indonesia berikutnya adala pemenang antara Jepang vs Jerman. Menghadapi lawan di semifinal juga relatif mudah. Jalan mulus ke final bagi tim Thomas Indonesia akan semakin mudah. Kemungkinan di FInal Indonesia akan berhadapan dengan China. Menghadapi China jelas bukan lawan yang enteng, apalagi masih bertengger Lin Dan di tunggal pertama. Namun Indonesia tetap Optimis bisa membawa Piala Thomas kembali.

Menghadapi India, Indonesia harus tetap waspada, karena tunggal pertama India merupakan pemain Ulet yang bisa menjadi kuda hitam bagi Taufik Hidayat dan kawan-kawan.

Sementara Undian yang di peroleh bagi tim Uber Indonesia kurang menguntungkan, karena Indonesa berada satu pool dengan CHina.  Di perempat final Indonesia akan berhadapan dengan tuan rumah Malaysia. Menghadapi malaysia tentu bukan perkara yang enteng, selain karena bertanding di kandang yang pasti akan mendapat dukungan penuh penonton, Malaysia juga memiliki ganda putri terbaik Wong Pei Tty/Eei Hui Chin.  Jika lolos dari Malaysia, maka dapat di pastikan Indonesia akan berhadapan dengan CHina yang di perempat final akan menghadapi India.

Tuesday, May 11, 2010

PASTIKAN JUARA GROUP; TIM UBER INDONESIA TEKUK DENMARK 5-0

Kemenangan Sempurna diraih tim uber Indonesia setelah menekuk Denmark dengan 5-0 pada perebutan juara group sekaligus menantikan lawan di perempat final. Indonesia memastikan menjadi juara group setelah menekuk Denmark. Denmark yang tanpa diperkuat pemain tunggal terbaiknya Tine Rassmusen, tampil cukup memukau terutama di nomor ganda putri pertamanya melalui Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen.  Srikandi-srikandi Indonesia tampil memukau dan berjuang penuh percaya diri. Memang diluar dugaan tim Uber Indonesia mampu memukul Denmark dengan 5-0, karena sebelumnya di prediksi akan 3-2 atau 4-1, namun sapu bersih adalah hasil yang patut diraih oleh Indonesia.

Indonesia tidak menurunkan tunggal pertama Maria Febe Kusumastuti dan sebagai gantinya tunggal pertama digantikan Adriyati Firdasari dan tunggal ketiga menurunkan pemain muda Linda Weni Fanetri.

Indonesia memastikan tampil di perempat final, namun demikian lawan yang akan di hadapi masih menunggu hasil undian  untuk menentukan lawannya.

Partai pertama tim Uber Indonesia menurunkan Adriyanti Firdasari yang berhadapan dengan tunggal putri  pertama Denmark Camilla Sorensen.  Menghadapi Sorensen, tanpa kesulitan Firdasari langsung menekuk permainannya dan tidak member kesempatan untuk lebih berkembang lagi.  Perolehan angka Firda cukup sempurna di set pertama. Sorensen tidak diberi kesempatan oleh Firda untuk mengejar ketertinggalan, sehingga Firda melenggang mudah. Partai pertama dimenangkan Firdasari dengan 21-11 dan 21-11 sekaligus membawa tim Uber Indonesia memimpin 1-0 atas Denmark.

Pertandingan partai kedua yang menurunkan ganda putri pertama Indonesia Greysa Polii/Nitya Krishinda Maheswari  vs Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen berlangsung cukup ketat dan mendebarkan.  Pasangan ganda putri Denmark tersebut mampu memberikan perlawanan yang ketat, apalagi Kamilla Rytter Juhl yang biasa bermain di nomor ganda campuran berpasangan dengan Thomas Layborn menjadi pilar utama dalam pasangan Denmark tersebut.

Di set pertama pasangan Greysa Polii/Nitya Krishinda Maheswari harus mengakui keunggulan lawan setelah kalah dari pasangan ganda putri Denmark dengan 13-21. Memasuki set kedua, Greys/Nitya mencoba mengubah pola permainan dan berhasil menekan pertahanan lawan, sehingga set kedua berhasil di raih oleh Greys/Nitya dengan kemenangan 21-15 sekaligus memaksakan rubber set.  Di set penentuan pasangan ganda putri Indonesia bermain lebih percaya diri dan berhasil mengobrak abrik pertahanan permainan lawan sehingga set ketiga dimenangkan oleh pasangan Indonesia dengan 21-13. Keadaan berubah 2-0 untuk Indonesia atas Denmark.

Poin ketiga di sumbangkan tunggal putri kedua Indonesia Maria Kristin Yulianti yang dengan mudah mengalahkan tunggal putri  kedua Karina Jorgensen. Menghadapi Karina, seperti sudah di prediksi sebelumnya, pemain tunggal putri Indonesia tersebut akan dengan mudah mengalahkannya. Maria tanpa harus bersusah payah mengeluarkan banyak keringat berhasil menekuk Karina dengan 21-9 dan 21-6.

Partai ke empat menurunkan ganda putri  kedua Indonesia Shendy Puspa Irawati/Lilyana Natsir.  Shendy/Lilyana berhadapan dengan ganda putri kedua Denmark pasangan Lena Frier Kristiansen/Maria Ropke. Di set pertama permainan Shendy/Lilyana Natsir masih belum padu sehingga harus ketinggalan angka dari permainan pemain Denmark. Namun berkat pengalaman yang diraih , sempat ketinggalan 14-17, akhirnya pemain Indonesia berhasil menyamakan kedudukan dan berbalik unggul dengan 21-17.

Set berikutnya pemain Shendy/Lilyana berhasil unggul lebih dahulu dengan 9-5, namun berturut-turut pasangan Denmark berhasil meraih angka dan berhasil menyamakan kedudukan dengan 9-9, selanjutnya kejar mengejar angka pun terjadi, hingga kedudukan 12-12, selanjutnya Shendy/Lilyana berhasil meninggalkan perolehan angka Lena /Maria dengan menutup kemenangan 21-17 sekaligus membuat kubu Indonesia unggul atas Denmark 4-0.

Linda Weni Fanetri melengkapi kemenangan Indonesia menjadi 5-0. Pemain muda tersebut di percaya untuk menjadi tunggal ketiga setelah Maria Febe tidak diturunkan. Linda Weni berhadapan dengan tunggal ketiga Denmark Line Kruuse.   Line Kruuse dengan mudah di hempaskan Linda dengan 21-6 dan 21-12.

Friday, April 9, 2010

YONEX SUNRISE BADMINTON ASIA CHAMPIONSHIPS 2010; PEMANASAN MENUJU FINAL THOMAS/UBER CUP


Ajang tahunan Asia Badminton Championship 2010 yang akan berlangsung dari 12-18 April 2010 di India tinggal selangkah lagi. Indonesia menurunkan  wakil-wakilnya di ajang tersebut dengan menurunkan pemain-pemain pelapis pelatnas. Diajang ini diharapkan pemain-pemain Indonesia akan mampu memperbaiki peringkatnya sekaligus sebagai arena untuk pemanasan menuju final Thomas/Uber cup bulan Mei mendatang di Kuala lumpur. Khusus untuk tunggal putri, Indonesia tidak menurunkan Adriyanti Firdasari dan Maria Febe Kusumastuti dengan maksud agar dapat konsentrasi dalam menghadapai putaran Uber Cup nanti. Sementara itu Maria Kristin Yulianti diturunkan mengingat saat ini peringkat Maria yang terlempar cukup jauh di kisaran 50 besar dunia. Juga ajang Asia Badminton Championsip merupakan ajang pembuktian bagi Maria Kristin untuk memperbaiki peringkat yang saat ini melorot cukup jauh.

Indonesia menurunkan Maria Kristin, Fransisca Ratnasari dan Linda Weni Fanetri di nomor tunggal putri. Melihat peluang di nomor ini seharusnya pemain Indonesia akan mampu melangkah tidak hanya di babak awal saja. Meski tanpa kehadiran pemain-pemain China, namun untuk Maria Kristin sendiri di babak awal sudah harus bertemu unggulan kedua Zhou Mi (HKG) yang juga mantan peringkat satu dunia.  Keduanya memiliki skor 1-1 untuk saling mengalahkan.  Menghadapi Zhou Mi, Maria seharusnya dapat melewatinya mengingat pemain veteran asal China tersebut saat ini juga sudah mulai menurun permainannya.

Di nomor tunggal putra, Taufik Hidayat menjadi unggulan pertama di turnamen ini. Absennya Lee Chong Wei di turnamen ini harus dapat di manfaatkan sebaik-baiknya oleh Taufik Hidayat, meski di unggulan kedua ada Lin Dan (CHN), namun keduannya berpeluang bertemu di final. Selain Taufik Hidayat, Indonesia juga menurunkan Tommy Sugiarto, Dyonisius Hayom Rumbaka dan Andre Kurniawan Tedjono dari klub Djarum. Tommy Sugiarto kemungkinan dapat melangkah hingga babak ketiga  untuk dapat bertemu dengan unggulan ketujuh Yun Hu (HKG), sedangkan Dyonisius Hayom Rumbaka berpeluang menjajal kemampuan Lin Dan di babak ketiga.  Nomor tunggal putra menjadi nomor yang terberat karena menggunakan sistem 64besar.

Di bagian ganda putra pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan tidak ambil bagian di turnamen ini. Indonesia menurunkan Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi dari klub Jaya Raya, dan pasangan ganda putra yang di pecah menjadi Bona Septono/Rian Sukmawan dan M. Ahsan/Yonathan Suryatama Dasuki. Di nomor ganda putra, pemain-pemain top dunia juga tidak ambil bagian, sehingga peluang Indonesia untuk dapat meraih gelar di nomor ini masih terbuka lebar. Sementara itu, ganda putri Indonesia masih menurunkan pemain pelatnas dengan formasi terakhir.  Meiliana Jauhari/Greysa Polii dan Shendy Puspa Irawati/Nitya Khrisinda Maheswari turut ambil bagian di nomor ini.  Selain dua pasang pemain tersebut, Indonesia juga mewakilkan ganda putri muda Anneke Feinya Agustin/Annisa Wahyuni.

Pada nomor ganda campuran, Indonesia menurunkan pasangan-pasangan barunya.  Indonesia menurunkan tiga wakilnya di nomor ini melalui M. Rijal/Debby Susanto, Devin Lahardi/Lilyana Natsir, dan Tantowi Ahmad/Greysa Polii.

Pada kejuaraan asia kali ini merupakan kesempatan emas sebagai pemanasan menuju final Piala Thomas dan Uber di Malaysia bulan Mei mendatang.

Friday, March 19, 2010

SWISS SUPER SERIES 2010; LANGKAH DYONISIUS HAYOM RUMBAKA TERHENTI

Langkah pemain tunggal putra asal Klub Djarum Dyonisius Hayom Rumbaka terhenti di babak kedua kejuaraan Swiss Super Series 2010 setelah berhasil memaksa bermain tiga set atas lawannya Chen Long (CHN). Pemain kelahiran 22 Oktober 1988 ini kalah saat menghadapi pemain China di babak kedua. Menghadapi Chen Long, Dyonisius tidak mampu mengalahkan pemain China pelapis Lin Dan tersebut. Kegagalan Dyonisius Hayom Rumbaka melangkah ke perempat final sekaligus memupus harapan untuk dapat berhadapan dengan Taufik Hidayat jika saja Taufik melangkah ke perempat final. Sampai berita ini diturunkan, Taufik masih belum bermain, dan dijadwalkan akan bermain pukul 8 malam waktu setempat melawan Kazuzhi Yamada (JPN).

Dyonisius Hayom Rumbaka pemain asal klub Djarum sekaligus harapan tunggal putra pelatnas, akhirnya kandas dan gagal melangkah ke perempat final. Menghadapi Chen Long yang merupakan pemain muda China, Hayom Rumbaka kesulitan untuk mengembangkan permainan.

Di set pertama Hayom Rumbaka sempat unggul 7-4 atas Chen Long, hingga kemudian keadaan berubah setelah kedudukan 8-8. Chen Long mengepakkan sayapnya lebih lebar dan akhirnya mampu mengungguli permainan Hayom hingga set pertama tidak mampu dikejar Hayom rumbaka. Set pertama ditutup dengan 12-21. Memasuki set kedua Hayom sedikit kesulitan di set awal, hingga kedudukan pun sempat tertinggal 5-7. Namun akhirnya mampu menyamakan kedudukan 7-7 dan keadaan berimbang hingga kedudukan 11-11, Hayom mampu mengungguli Chen Long dan menutup dengan kemenangan 21-17.

Memasuki set penentuan, Hayom Rumbaka mampu menyamakan kedudukan 7-7, namun Chen Long berhasil melesat dalam perolehan angka hingga set ketiga ditutup dengan 15-21, sekaligus memupus harapan Dyonisius Hayom Rumbaka untuk dapat melangkah ke perempat final. Harapan Indonesia tersisa melalui Taufik Hidayat yang saat ini masih belum bertanding.

Thursday, March 18, 2010

SWISS SUPER SERIES; TANPA PEMAIN PELATNAS, INDONESIA SISAKAN 2 WAKIL DI BABAK 2

Tanpa kehadiran pemain pelatnas, ajang kejuaraan Swiss Super Series 2010 yang berlangsung di St. Jackobshalle masih menyisakan dua wakilnya di babak kedua. Indonesia mengirimkan 5 wakilnya di nomor tunggal putra, tunggal putri dan ganda putra. Di nomor tunggal putra Indonesia mengirimkan Taufik Hidayat dan Dyonisius Hayom Rumbaka, sedangkan di tunggal putri Maria Febe Kusumastuti ikut mencoba peruntungan. Sementara itu di ganda putra, Indonesia menurunkan pemain klub Jaya Raya Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan dan Markis Kido/Hendra Setiawan.

Namun sayang sekali wakil-wakil Indonesia sudah harus bertumbangan di babak pertama, di awali dengan ganda putra Indonesia Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan yang langsung tumbang di tangan Adam Chwalina/Michal Logoz (POL) dalam dua set langsung. Alvent/Hendra yang di unggulkan di tempat ke 5 tidak berdaya menghadapi pemain Polandia yang akhir-akhir ini prestasinya sedang melejit melalui ganda campuran dan juga ganda putra yang mulai bangkit. Alvent/Hendra kalah dengan 19-21 dan 17-21. Sedangkan pemain ganda putra nomor satu Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan kalah atas lawannya Hung LIng Chen/Hung Lang Lin (TPE) dengan 19-21 dan 18-21.

Kemudian tunggal putri Maria Febe Kusumastuti juga harus angkat koper setelah takluk tiga set atas lawannya Ella Diehl (RUS). Maria Febe Kusumastuti yang di harapkan akan mampu bertahan hingga perempat final, justru harus terjungkal di langkah awal. Maria Febe kalah dengan 21-17, 17-21 dan 16-21 sekaligus mengakhiri kiprahnya di Swiss Super Series 2010.

Kekalahan kedua pemain Indonesia tersebut dapat terobati setelah tunggal putra Indonesia Taufik Hidayat menang cukup dramatis setelah mengalahkan pemain non unggulan Dmytro Zavadsky (UKR) dengan tiga set. Taufik lagi-lagi harus menguras tenaga untuk dapat melangkah kebabak kedua dengan kemenangan 21-18, 19-21 dan 21-12. Sementara satu kemenangan lagi dipersembahkan tunggal putra Dyonisius Hayom Rumbaka atas Eric Pang (NED) dengan dua set langsung. Pemain debutan asal Klub Djarum tersebut akhirnya menang mudah dengan 21-14 dan 21-16. Dyonisius Hayom Rumbaka berpeluang bertemu Taufik Hidayat di perempat final jika di babak kedua mereka mampu mengalahkan lawannya masing-masing.  Dyonisius Hayom Rumbaka akan ditantang pemain CHina Chen Long sedangkan lawan Taufik di babak kedua adalah Kazuzhi Yamada (JPN).

Monday, March 15, 2010

ALL ENGLAND 2010: NOVA/LILYANA GAGAL JUARA !!!

Harapan Indonesia untuk dapat mengulang sukses di nomor ganda campuran pada kejuaraan All England Super Series 2010 pupus sudah setelah satu-satunya pasangan Indonesia gagal meraih juara setelah ditaklukkan oleh ganda campuran dari negeri tirai bambu Zhang Nan/Zhao Yunlei melalui pertandingan tiga set. Indonesia haus akan gelar All England setelah terakhir kali di raih tahun 2003 oleh ganda putra Indonesia Candra Wijaya/Sigit Budiarto, sedangkan di nomor ganda campuran sendiri, satu-satunya gelar diraih pada tahun 1979 melalui Christian Hadinata/Imelda Wiguna, selepas itu belum ada lagi gelar ganda campuran di All England yang mampu di raih oleh Indonesia.

Kegagalan Nova/Lilyana meraih gelar All England sekaligus memupus harapan publik bulutangkis Indonesia untuk dapat melihat wakilnya meraih gelar. Kekalahan Nova/Lilyana adalah kekalahan tragis, karena di set awal Nova/lilyana mampu mengungguli permainan lawan dan selalu memimpin perolehan angka, namun pemain muda harapan China tersebut ternyata mampu mengejar ketertinggalan sehingga berbalik unggul untuk memimpin.

Di set pertama pasangan Nova Widianto/lilyana Natsir tampil penuh percaya diri dan mampu memimpin perolehan angka hingga kedudukan 18-14. Namun pertahanan Nova/Lilyana mengendur sehingga pasangan Zhang Nan/Zhao Yunlei mampu menyamakan kedudukan menjadi 18-18 sekaligus memupuk rasa percaya diri mereka dan kedudukan pun berubah. China menjadi lebih unggul. Nova/Lilyana terkunci di angka 18 sekaligus tidak mampu mengembangkan permainan lagi. Set pertama di tutup dengan 18-20. Memasuki set kedua,  perolehan angka Nova/Lilyana melesat jauh hingga memimpin 10-5, namun pasangan China tersebut tidak tinggal diam dan mampu mengejar ketertinggalan hingga menyamakan kedudukan 10-10 kemudian kedua pasangan saling kejar mengejar angka. Set kedua ditutup dengan 25-23 untuk kemenangan Nova Widianto/Lilyana Natsir sekaligus memaksakan rubber set.

Memasuki set penentuan, Nova Widianto/Lilyana Natsir selalu memimpin perolehan angka hingga kedudukan 14-11. Namun pasangan ganda campuran China mampu mengejar ketertinggalan dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 14-14, selanjutnya pasangan China dan Indonesia saling berbagi poin. Namun pasangan China kembali mampu mengobrak abrik pertahanan pemain Indonesia. Ia memanfaatkan kelemahan pemain ganda campuran Indonesia, sehingga berbalik unggul . Indonesia akhirnya harus mengakui keunggulan pemain China dengan 18-21 sekaligus mengubur impian untuk meraih gelar di Inggris.

Sementara itu China memastikan meraih 2 gelar setelah gelar pertama di raih melalui pasangan ganda campuran, dan satu lagi yang pasti diraih adalah di nomor ganda putri yang terjadi all China Final. China berpeluang meraih tiga gelar dari nomor tunggal putri yang saat ini sedang bertanding.

Sunday, March 14, 2010

ALL ENGLAND 2010; NOVA/LILYANA MELANGKAH KE FINAL

Indonesia menempatkan satu pasangan ganda campuran di final All England 2010 yang berlangsung di birmingham Inggris. Pasangan ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir melangkah ke final sekaligus memberikan harapan bagi Indonesia untuk dapat meraih gelar di All England 2010 ini setelah di semifinal berhasil menekuk pasangan ganda campuran Korea Selatan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung melalui pertandingan rubber set. Di unggulkan di tempat kedua, pasangan Indonesia tersebut akhirnya mampu membalaskan kekalahan yang sering didapat dari pasangan Korea tersebut.

Mengawali set pembuka, pasangan Indonesia selalu mendapat tekanan dari permainan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung. Pasangan Nova Widianto/Lilyana Natsir tidak mampu berkembang dan mereka selalu ketinggalan angka hingga kedudukan 12-15 yang merupakan titik awal bagi Nova/Lilyana untuk dapat meraih angka 3 angka berturut-turut hingga 15-15 dan berbalik mengungguli pasangan Korea, hingga akhirnya set pertama di tutup dengan kemenangan 21-16. Memasuki set kedua lagi-lagi pasangan Indonesia selalu tertekan dan kehilangan angka hingga tidak mampu mengejar ketertinggalan hingga kedudukan 17-17. Nova/Lilyana hanya di beri kesempatan untuk menambah 1 angka menjadi 18-21 dan memaksakan rubber set. Di set penentuan, akhirnya keadaan set pertama dan kedua berbalik bagi pasangan Indonesia yang selalu memegang permainan. Set ketiga ditutup dengan kemenangan mudah 21-8 atas pasangan Korea. Kunci kegagalan Korea adalah di tangan Lee Yong Dae yang baik di nomor ganda putra dan ganda campuran permaiannya sedang menurun. Biasanya Lee Yong Dae selalu memegang kunci kemenangan karena staminanya yang memang bagus.

Keberhasilan Nova/Lilyana gagal di ikuti pasangan ganda putra Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan.  Markis/Hendra kalah dari pasangan Lars Paaske/Jonas Rassmusen (DEN) melalui pertandingan tiga set. Sebenarnya pertandingan ini merupakan pertandingan yang sangat menegangkan mengingat kedua pasangan saling memberikan perlawanan yang sangat ketat. Di set pertama dengan penuh percaya diri Markis/Hendra mampu menekuk permainan pasangan Denmark tersebut dengan 21-14, namun di set kedua pasangan Indonesia yang baru saja di kontrak Flypower milik Haryanto Arbi pun mendapat tekanan sengit dari pasangan Korea sehingga tidak mampu mengembangkan permainan dan berbalik kalah 12-21. Memasuki set penentuan, sebenarnya pasangan Indonesia sudah unggul terlebih dahulu dengan 19-17, namun pasangan Denmark tersebut selalu dapat menghancurkan pertahanan permainan Markis/Hendra sehingga set ketiga ditutup dengan kemenangan dramatis 21-23.

Hal ini tentu saja memupuskan harapan Marki/Hendra untuk dapat meraih gelar di All England, sebuah gelar bergengsi yang akhir-akhir ini sulit di tembus oleh Indonesia.

Sementara itu China dan Denmark memastikan diri meraih satu gelar setelah terjadi All China final di nomor ganda putri dan All Denmark Final di nomor ganda putra. China juga berpeluang meraih dua gelar lagi melalui nomor tunggal putri antara Wang Yihan yang berhasil melangkah ke final untuk menghadapi Tine Rassmussen (DEN), dan di nomor ganda campuran Zhang Nan/Zhao Yunlei yang akan berhadapan dengan Nova Widianto/Lilyana Natsir. Namun demikian semoga dewi fortuna akan berpihak bagi Indonesia untuk dapat meraih satu gelar di All England.

Pertandingan Final akan di gelar mulai pukul 13.00 waktu setempat atau sekitar pukul 20.00 WIB.

Friday, March 12, 2010

ALL ENGLAND 2010 : MARIA FEBE TUMBANG; TAUFIK KE PEREMPAT FINAL

Satu-satunya tunggal putri Indonesia yang tersisa di All England 2010 Maria Febe Kusumastuti harus mengakui keunggulan permainan Jiang Yanjiao (CHN) dalam perebutan satu tiket ke perempat final. Maria Febe sebelumnya di babak pertama mengalahkan pemain China lainnya Wang Shixian melalui pertandingan tiga set, namun disaat menghadapi Yanjiao, Maria Febe tidak berdaya dan harus kalah dengan mudah.

Keberhasilan Maria Febe di babak kedua sebenarnya sudah merupakan kebanggaan tersendiri mengingat pemain seniornya Firdasari langsung rontok di babak pertama. Maria menjadi pelipur lara sesaat bagi publik bulutangkis Indonesia. Namun demikian di babak kedua ini Maria harus angkat koper setelah di taklukkan  Yanjiao dengan 9-21 dan 14-21.

Di sektor tunggal putra, Taufik Hidayat masih melangkah mulus ke perempat final setelah mengandaskan permainan Andrew Smith (ENG) dengan straight set. Tanpa kesulitan yang berarti Taufik yang di unggulkan di tempat ke 4 melibas permainan Smith.  Di set pertama Smith hanya mampu menyamakan kedudukan 3-3, setelah itu perolehan angka Taufik Hidayat tidak terbendung dan meninggalkan Smith dengan 21-18. Di set kedua, meski Taufik sempat unggul 9-4 namun pertahanan Taufik kendur sehingga Andrew Smith mampu mengejar ketertinggalan dengan meraih 5 angka berturut-turut dan menyamakan kedudukan menjadi 9-9. Namun kembali Taufik mengubah strategi dan langsung melesat hingga meninggalkan Smith dengan menutup set kedua denan 21-14 sekaligus memastikan diri melangkah kebabak perempat final. Kesuksesan Taufik gagal di ikuti Simon Santoso yang tumbang saat menghadapi Peter Heog Gade. Meski sempat unggul di set pertama, namun Peter Heog Gade yang menang pengalaman berhasil mempelajari kelemahan Simon dan berbalik menang. Simon harus mengakui keunggulan Peter dengan 20-22 dan 18-21. Dengan demikian lawan Taufik di perempat final adalah Peter Heog Gade.

Di sektor ganda campuran, Indonesia juga meloloskan pasangan Hendra A Gunawan/Vita Marissa yang di babak kedua berhasil mengandaskan permainan  ganda campuran Jepang Hirokatsu Hashimoto/Mizuki Fujii dalam waktu 25 menit dengan skor 21-14 dan 21-16. Selanjutnya di perempat final pasangan Hendra/Vita ditantang pemain China Zhang Nan/Zhao Yunlei yang berhasil melangkah keperempat final setelah mengandaskan unggulan pertama Zheng Bo/Ma Jin rekan senegaranya dengan skor 21-16 dan 21-17.

Saturday, January 16, 2010

KOREA SUPER SERIES 2010; KIPRAH ALVENT/HENDRA TERHENTI DI PEREMPAT FINAL

Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan harus puas hingga perempat final turnamen Korea Super Series setelah di tundukkan dengan mudah di perempat final oleh pasangan Jepang Hiroyuki Endo/Yoshiteru Hirobe dengan hanya membutuhkan waktu 18 menit saja. Alvent/Hendra kalah dengan 14-21 dan 7-21. Dengan demikian kesempatan Indonesia untuk meraih gelar sudah pupus.

Namun demikian Indonesia masih menyisakan pasangan gado-gado Indonesia/TPE di nomor ganda campuran melalui Flandy Limpele/Wen Hsing Cheng yang berhasil melangkah ke semifinal setelah menundukkan Songphon Anugritayawon/Kuncala Voravicitcaikul (THA) dengan dua set langsung 21-18 dan 21-16. Di pertandingan sebelumnya pasangan Indonesia/TPE tersebut selalu bermain rubber set.

Lawan Flandy/Wen Hsing Cheng di semifinal adalah Jiaming Tao/Zhang Yawen (CHN). Menghadapi pasangan China tersebut tentu Flandy/Wen harus lebih merapatkan pertahanan lagi, karena perhatanan China lebih bagus. Namun demikian Flandy yang bermain Kidal juga kerapkali sulit diantisipasi bola-bolanya.

Sementara itu tuan rumah Korea dan China masih mendominasi turnamen ini.

Friday, January 15, 2010

KOREA SUPER SERIES 2010, WAKIL INDONESIA MELANGKAH KE PEREMPAT FINAL

Meski minim pemberitaan di media massa, turnamen pembuka di tahun 2010 Korea Super Series berlangsung cukup seru, apalagi pemain-pemain top China turut ambil bagian di turnamen pembuka ini. Namun turnamen yang berlangsung dari tanggal 12 - 17 Januari 2010 ini tidak di ikuti oleh pemain-pemain pelatnas. Indonesia tidak mengirimkan satu wakilpun di turnamen ini. Indonesia hanya di wakili oleh pemain-pemain profesional. Hanya ganda aputra Alvent Yulianto Candra/Hendra A Gunawan yang berasal dari Klub Jaya Raya dan Flandy Limpele yang bermain secara profesional. Flandy berpasangan dengan Wen Hsieh Cheng (TPE).

Indonesia lebih memfokuskan pada kualifikasi Piala Thomas dan Uber yang akan berlangsung di Thailand Februari mendatang. dan Final Piala Thomas dan Uber akan berlangsung di Kualalumpur bulan Mei mendatang.

Meski tanpa wakil dari pemain pelatnas, namun pemain Indonesia yang berlaga di Korea Super Series masih memberikan hasil yang gemilang, terbukti dengan melangkahnya mereka ke perempat final yang akan berlangsung hari ini. Di nomor ganda putra Alvent Yulianto Candra/Hendra A Gunawan melangkah ke perempat final setelah di babak pertama melibas Keniki Hayakawa/Kenta Kazuno (JPN) dengan 21-15 dan 21-13, sedangkan di babak kedua Alvent/Hendra menumbangkan pemain ulet Shongphon Anugritayawon/Sudket Prapkamol (THA) dengan permainan rubber set yang cukup menegangkan. Namun akhirnya berhasil di menangkan oleh Alvent/Hendra dengan 21-13, 26-28 dan 22-20. Di perempat final hari ini Alvent/Hendra akan di tantang Hiroyuki Endo/Yoshiteru Hirobe (JPN).

Sementara itu perjalanan Flandy Limpele/When Hsing Cheng di nomor ganda campuran di mulai dengan menumbangkan Kenta Kazuno/Reika Kakiiwa (JPN) di babak pertama dengan 19-21, 21-18 dan 21-14. Di babak selanjutnya pasangan yang baru berpasangan di dua turnamen ini setelah sebelumnya Flandy berganti-ganti pasangan, sebelum dengan When, Flandy sempat berpasangan dengan Anastasia Russikh (RUS) . Di babak kedua Flandy/When berhasil menumbangkan Chieh Min Fang/Pei Rong Wang (TPE) dengan 11-21, 21-15 dan 21-11. Di babak perempat final selanjutnya Flandy/When akan bertemu dengan unggulan ke 4 Songphon Anugritayawon/Kuncala Voravicitcaikul (THA).  Peluang menghadapi Songphon/Kuncala masih fifty fifty mengingat pemain Thailand tersebut merupakan pemain kuat yang kerapkali merepotkan pemain Indonesia.

Sementara itu Pemain China masih mendominasi di turnamen ini.

Thursday, November 12, 2009

HONGKONG SUPER SERIES ; FRANS/PIA KALAHKAN UNGGULAN 1

Kejutan terjadi di partai ganda campuran antara pemain Indonesia dengan pemain Korea Selatan. Frans Kurniawan/Pia Zebadiah Bernadet berhasil menjungkalkan unggulan pertama asal Korea Selatan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung dengan dua set langsung.  Kemenangan ini menjadi suatu harapan baru bagi Indonesia untuk melapisi pemain ganda campuran Indonesia Nova Widianto/Lilyana Natsir yang sebentar lagi akan di cerai.

Permainan Frans/Pia sangat gemilang karena berhasil menekan permainan ganda kuat Korea tersebut, sehingga tidak kelihatan kalah kelas. Pia Zebadiah yang sebelumnya bermain di nomor tunggal akhirnya di pasangkan dengan Frans Kurniawan untuk bermain di nomor ganda campuran, dan hasilnya meski baru beberapa kali bermain cukup menggembirakan meski belum juara.  Di Set pertama Frans/Pia berhasil menekan permainan ganda Korea dan menang dengan 21-19. Memasuki set kedua kedudukan Frans/Pia langsung melesat jauh meninggalkan Korea dan sempat unggul 14-5 sebelum akhirnya ganda Korea berhasil meraih angka demi angka sampai pada kedudukan 18-18. Keadaan ini tidak membuat Frans/Pia patah semangat justru memacu dirinya untuk bermain tenang. Akhirnya set kedua di meanangkan oleh Frans/Pia dengan kemenangan 21-19, sekaligus melangkah ke perempat final untuk bertemu dengan rekan senegaranya Hendra A Gunawan/Vita Marissa yang terlebih dulu lolos ke perempat final setelah mengandaskan Chen Hung Ling/Chou Chia Chi (TPE) dengan 21-18 dan 21-15.

Sementara itu ‘rising star’Dyonisius Hayom Rumbaka juga berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Yu Hsin Hsieh (TPE) dengan kemenangan mudah 21-13 dan 21-9.  Namun disayangkan sekali di perempat final Dyonisius sudah bertemu Bao Chun Lai(CHN) yang tentu saja diatas kertas baik tekhnik dan pengalaman Bao Chun Lai lebih unggul.

Sementara itu ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir dan ganda putra Indonesia saat berita ini diturunkan masih belum bertanding.

Monday, November 2, 2009

PRANCIS SUPER SERIES 2009; INDONESIA RAIH DUA GELAR

Indonesia berhasil meraih dua gelar dalam turnamen Prancis Super Series yang berakhir semalam melalui ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir dan pasangan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan, sedangkan di nomor tunggal putra Taufik Hidayat harus puas untuk menjadi runner up di turnamen ini.

Kepastian kemenangan Nova/Lilyana diraih setelah pasangan tersebut menundukkan pemain non pelatnas Hendra A Gunawan/Vita Marissa dengan cukup mudah. Pasangan Nova/Lilyana hanya membutuhkan 20 menit untuk menghentikan permainan Hendra/Vita dengan 21-7 dan 21-7. Gelar ini adalah merupakan gelar super series kedua di tahun 2009 untuk pasangan Nova/Lilyana setelah sebelumnya pernah meraih di Malaysia Super Series Januari silam.

Satu  lagi gelar di raih dari Markis Kido/Hendra setiawan atas musuh bebuyutannya Koo Kien Kiet/Tan Boon Heong (MAS) dalam pertandingan tiga set. Memang secara mental, pemain Malaysia tersebut seringkali mampu menurunkan mental pemain-pemain Indonesia melalui tingkah lakunya. Namun kali ini Marki/Hendra tidak mau di pecundangi hingga menang dengan 15-21, 21-15 dan 21-14.

Hasil selengkapnya :

1. XD : Nova Widianto/Lilyana Natsir (INA) beat Hendra A Gunawan/Vita Marissa (INA) 21-7 dan 21-7

2. WS : Wang Yihan (CHN) beat Wang Lin (CHN) 21-9 dan 21-12

3. WD : Ma Jin/Wang Xiaoli (CHN) beat Cheng Zu/Zhao Yunlei (CHN) 21-13 dan 21-8

4. MS : Lin Dan (CHN) beat Taufik Hidayat (INA) 21-6, 21-15

5. MD : Markis Kido/Hendra Setiawan (INA) beat Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS) 15-21, 21-15 dan 21-14

Monday, October 26, 2009

DENMARK SUPER SERIES 2009; SIMON SANTOSO JUARA

Simon Santoso menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil melangkah ke final turnamen Denmark Super Series 2009 bahkan menjadi satu-satunya penyelamat muka Indonesia setelah menjadi juara di turnamen ini. Meski kekuatan yang turun di Denmark Super Series khususnya dari China tidak penuh bahkan Koreapun tidak menurunkan wakilnya, akan tetapi hal ini tidak berhasil dimanfaatkan oleh pemain-pemain Indonesia.

Nova Widianto/Lilyana Natsir bahkan harus tersingkir di perempat final. Kegagalan demi kegagalan yang di raih oleh pemain Indonesia sedikit banyak mempengaruhi semangat penulis untuk menuliskan apa yang terjadi di turnamen bulutangkis. Di beberapa turnamen terakhir, bahkan penulis sendiri tidak antusias untuk mengikuti setiap turnamen, mengingat minimnya perolehan prestasi Indonesia. Meski tiap hari memantau turnamen yang sedang berlangsung, hal ini belum mampu mendongkrak semangat penulis untuk kembali menulis berita bulutangkis.

Memang kegagalan demi kegagalan para pemain Indonesia sedikit banyak membuat kecewa penulis yang merupakan penggemar bulutangkis tanah air. Akan tetapi penulis harus berpikir lebih jernih bahwa inilah yang terbaik dari pemain-pemain Indonesia. Harapannya semoga dibawah kepemimpinan Joko Santoso, bulutangkis Indonesia dalam tahun-tahun mendatang akan semakin terdongkrak dan meningkat. Regenerasi yang baik dan hubungan yang harmonis antara pemain dan pelatih serta pengurus menjadi kunci utama bagi kemajuan bulutangkis nasional.

Melihat sepak terjang pemain Indonesia di turnamen Denmark Super Series, di nomor tunggal putri, Firdasari terhenti di perempat final setelah di kalahkan oleh Tine Rassmusen (DEN) yang pada akhirnya juga menjadi juara di turnamen ini setelah mengalahkan Wang Yihan (CHN) dengan rubber set. Firda yang di prediksi mampu ke final, akhirnya harus terhenti. Sementara itu di nomor ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir gagal di perempat final dari pasangan baru China Tao Jiaming/Zhang Yawen yang akhirnya ditumbangkan pasangan tuan rumah di perempat final melalui Joachim Perrson/Christina Pederson.

Di ganda putra, Markis Kido/Hendra Setiawan yang merupakan unggulan 1 juga harus menyerah dari tangan pemain tuan rumah Mathias Boe/Cartsen Mogensen dengan cukup mudah 6-21 dan 19-21. Kekalahan cukup menyakitkan juga diraih Sony Dwi Kuncoro setelah harus menyerah dari pemain non unggulan Marc Zwiebler (GER) dengan rubber set. Dilihat dari perjalanan Sony dari babak awal, memang tergolong tidak mulus. Dibabak pertama ia harus berjibaku untuk dapat mengalahkan Dicky Palyama (NED) setelah dipaksa bermain tiga set. Sedangkan babak kedua dan perempat final kemenangan Sony cukup mudah. Sayang sekali di semifinal harus tumbang dari pemain German dengan 10-21, 21-16 dan 15-21.

Berbeda dengan Sony, perjalanan Simon Santoso yang akhirnya menjadi juara tergolong mulus di turnamen ini. Simon tidak kehilangan satu set pun. Ketika memasuki babak Final, Simon dengan penuh percaya diri berhasil mengalahkan debut Marc Zwiebler dengan membungkamnya secara mudah. Simon menjadi juara setelah mengalahkan Marck dengan 21-14 dan 21-6 sekaligus mengobati kerinduan Indonesia akan raihan juara.

Turnamen berikutnya yang akan di ikuti oleh pemain-pemain Indonesia adalah Prancis Super Series yang akan berlangsung 27 Oktober 2009 sampai dengan 1 November 2009. Diturnamen Prancis Super Series akan lebih besar tantangannya karena dari seeding yang ada, China menurunkan kekuatannya secara penuh. Semoga saja Indonesia mampu meraih gelar di turnamen Prancis Super Series.