Tim Piala Uber Korea Selatan akhirnya meraih Piala Uber yang pertama kalinya sepanjang sejarah setelah berhasil menghajar juara bertahan tujuh kali berturut-turut China. China yang di motori oleh pemain-pemain mudanya melalui Wang Yihan akhirnya harus menyerah dari Korea Selatan yang sama sekali di luar prediksi. Apalagi pelatih kepala China Li Yong Bo sesumbar untuk kembali meraih gelar Thomas dan Uber Cup kembali ke China. Namun, diluar dugaan, China yang kuat di semua nomor akhirnya harus menyerah dari tim Uber Korea Selatan.
Ini adalah kali pertama bagi Korea meraih Uber Cup setelah sebelumnya juga pernah meraih tiket final, namun baru kali ini diraih Korea. Uber Cup terakhir lepas dari Indonesia pada tahun 1998 dan di rebut China hingga tahun 2008. Sepuluh tahun terakhir China memang mendominasi perbulutangkisan dunia, namun kali ini terpatahkan dengan kejuaraan beregu perebutan Piala Uber. Tentu saja kemenangan ini di sambut gembira oleh Korea, apalagi Korea meraih tiket final juga tidak mudah dan mulus-mulus saja.
Partai pertama yang di prediksi akan di menangkan oleh Wang Yihan akhirnya terpatahkan setelah tunggal pertama Korea Bae Seung Hee dengan dua set langsung. Korea memang terkenal dengan permainannya yang tidak pantang menyerah, dan ketika menghadapi Yihan, Bae Seung bermain ngotot dan hasilnya ia mampu mempecundangi Wang Yihan dan menang dengan 23-21 dan 21-11. Melengkapi kemenangan yang telah di raih oleh tunggal pertama Korea, pemain ganda putri Lee Hyo Jung/Kim Min Jung juga berhasil menjungkalkan peringkat pertama dunia Ma Jin/Wang Xiaoli dengan pertandingan yang cukup melelahkan tiga set. Di set pertama pasangan China unggul lebih dulu dengan 21-18. Memasuki set kedua, pasangan Korea terus menekan permainan Ma Jin/Wang Xiaoli dan membuahkan hasil hingga set kedua ditutup dengan kemenangan 21-12 atas China. Di set penentuan Pasangan Korea unggul dengan 21-15 dan membuat Korea unggul 2-0 atas China.
Namun sayang sekali kemenangan Korea tidak bisa dengan 3-0 setelah partai ke 3 takluk dengan China. Tunggal kedua Korea Sung Ji Hyun dikalahkan oleh Wang Xin dengan tiga set. Sebenarnya Sung Ji Hyun mampu memberikan perlawanan yang ketat terbukti dengan mampu memaksakan rubber set, namun akibat cedera yang menimpannya sehingga ia harus mengakui keunggulan Wang Xin dan menyerah dengan 14-21, 21-16 dan 7-21.
Partai ke 4 yang dimainkan merupakan ganda putri kedua yang menurunkan Lee Kyung Wong/Ha Jung Eun melawan Du Jing/Yu Yang. Meski mendapat perlawanan yang ketat dari Du Jing/Yu Yang namun akhirnya dewi fortuna berpihak ke tim Korea. Lee Kyung Won/Ha Jung Eun akhirnya menang dengan 19-21, 21-14, dan 21-19.
Perolehan ini sekaligus mematahkan anggapan bahwa China sulit untuk di tumbangka. Sementara itu Tim Thomas Indonesia sudah siap untuk bertanding di final melawan juara bertahan China. Akankah tim Thomas China akan mengalami hal serupa dengan tim uber? semoga saja demikian..
Showing posts with label Thomas Cup. Show all posts
Showing posts with label Thomas Cup. Show all posts
Sunday, May 16, 2010
Saturday, May 15, 2010
TAKLUKKAN JEPANG 3-1;SELANGKAH LAGI PIALA THOMAS...!
Indonesia memastikan diri melangkah ke final perebutan Piala Thomas 2010 yang berlangsung di Kuala lumpur Malaysia setelah menghempaskan Jepang dengan 3-1 dalam pertandingan merebut satu tiket ke final Thomas Cup 2010. Lawan Indonesia di final adalah pemenang antara tim Thomas China dengan Tim Thomas Malaysia yang baru akan bertanding sore ini.
Menghadapi calon lawan yang kemungkinan besar adalah China, Indonesia kemungkinan akan mampu memberikan perlawanan ketat dan tentu saja harapan besar adalah membawa pulang piala thomas kembali ke Indonesia setelah lama melanglang buana.
Di semifinal Indonesia terlalu perkasa bagi Jepang, hanya satu nomor saja melalui Simon santoso yang lepas setelah di taklukkan oleh Sho Shasaki dengan tiga set. Di set pertama Simon harus kalah dengan ketat setelah mendapatkan perlawanan ketat dari lawan. Set pertama ditutup dengan 19-21. Memasuki set ke dua , Simon mampu meraih kemenangan dan unggul dengan 21-13, namun sayang sekali di set penentuan permainan Simon justru tidak berkembang sehingga harus takluk oleh Shasaki dengan 21-11, keadaan ini menjadi 2-1 setelah sebelumnya Indonesia unggul 2-0 melalu tunggal putra Taufik Hidayat yang menghempaskan Kenichi Tago dengan 21-9 dan 21-14. Sedangkan poin berikutnya adalah melalui Markis Kido/Hendra Setiawan yang menghempaskan permainan Kenichi Hayakawa/Kenta Kazuno, dengan 21-9 dan 21-11.
Kemenangan Indonesia di pastikan melalui pasangan ganda putra yang baru di pasangkan , Nova Widianto/Alvent Yulianto yang mengatasi Noriyasu Hirata/Hiroyuki Endo dengan 21-14 dan 22-20.
Menghadapi calon lawan yang kemungkinan besar adalah China, Indonesia kemungkinan akan mampu memberikan perlawanan ketat dan tentu saja harapan besar adalah membawa pulang piala thomas kembali ke Indonesia setelah lama melanglang buana.
Di semifinal Indonesia terlalu perkasa bagi Jepang, hanya satu nomor saja melalui Simon santoso yang lepas setelah di taklukkan oleh Sho Shasaki dengan tiga set. Di set pertama Simon harus kalah dengan ketat setelah mendapatkan perlawanan ketat dari lawan. Set pertama ditutup dengan 19-21. Memasuki set ke dua , Simon mampu meraih kemenangan dan unggul dengan 21-13, namun sayang sekali di set penentuan permainan Simon justru tidak berkembang sehingga harus takluk oleh Shasaki dengan 21-11, keadaan ini menjadi 2-1 setelah sebelumnya Indonesia unggul 2-0 melalu tunggal putra Taufik Hidayat yang menghempaskan Kenichi Tago dengan 21-9 dan 21-14. Sedangkan poin berikutnya adalah melalui Markis Kido/Hendra Setiawan yang menghempaskan permainan Kenichi Hayakawa/Kenta Kazuno, dengan 21-9 dan 21-11.
Kemenangan Indonesia di pastikan melalui pasangan ganda putra yang baru di pasangkan , Nova Widianto/Alvent Yulianto yang mengatasi Noriyasu Hirata/Hiroyuki Endo dengan 21-14 dan 22-20.
Thursday, April 8, 2010
INDONESIA MEMILIH : ANTARA TAYANGAN BULUTANGKIS, IDOL & SINETRON
Bagi masyarakat Indonesia, Bulutangkis masih menjadi kebanggaan tersendiri, karena dari cabang olahraga inilah yang kerapkali menyumbangkan medali. Bahkan Tradisi Emas Olimpiade sejak pertama kali di raih Indonesia tahun 1992 di Barcelona melalui tunggal putri Susi Susanti dan tunggal putra Alan Budi Kusuma yang saat ini sudah menjadi suami istripun hingga Olimpiade terakhir 2008 di Beijing China masih menjadi satu-satunya cabang olahraga penyumbang Emas Olimpiade. Peraihan Emas dari 1992 di Barcelona di lanjutkan Emas Ompiade Atlanta tahun 1996 melalui ganda putra Ricky A Subagya/Rexy Mainaky. Kemudian tahun 2000 di Sidney pasangan ganda putra Chandra Wijaya/Tony Gunawan menyumbangkan emas untuk Indonesia. 4 Tahun kemudian, Taufik Hidayat menjadi satu-satunya pemegang Emas Olimpiade dari Indonesia di Athena melalui cabang bulutangkis. Dan terakhir kali, tradisi emas Olimpiade diraih pasangan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan di Beijing China.
Ini artinya Bulutangkis adalah satu-satunya cabang olahraga yang selalu menelurkan prestasi dunia, di kancah perhelatan akbar olahraga. Di pesta olahraga Asiapun seperti di Seagames maupun Asian games, Bulutangkis masih menjadi andalan untuk memperoleh prestasi.
Namun seiring berkembangnya waktu, Bulutangkis kini seolah sudah mulai di lupakan oleh Negara. Artinya dukungan penuh terhadap Olahraga bulutangkis saat ini masih sebatas pembiayaan saja tanpa publikasi yang memadai untuk mengenalkan bulutangkis ke pelosok Indonesia. Salah satu cara yang ampuh untuk lebih memperkenalkan Bulutangkis adalah dengan disiarkannya pertandingan bulutangkis di televisi kita, baik swasta maupun tv public semacam TVRI. Namun sayang sekali, masyarakat pecinta bulutangkis tanah air kini harus kehilangan separuh jiwanya ketika tayangan bulutangkis kini pun menghilang dari TV.
Tayangan bulutangkis hanya bisa disaksikan melalui TV berlangganan, itupun stasiun TV berlangganan tertentu. Sungguh ironis, disaat Bulutangkis masih menjadi kebanggaan masyarakat, namun untuk menyaksikan pahlawan-pahlawan bulutangkis tanah air ketika berjuang di arena pertandingan kini sudah menjadi harga yang sangat mahal. Karena hanya yang menggunakan tv berlanggananlah yang mampu menontonnya secara live. Sementara TV-tv swasta Indonesia nyaris tidak ada yang tertarik untuk menyiarkannya. Taruhlah pertandingan All England, maupun kelas super series apalagi yang sekelas Grand Prix, tidak ada satupun stasiun TV local Indonesia yang mau/tertarik untuk menayangkannya.
Bandingkan dengan pertandingan Sepak bola ataupun tayangan pencarian bakat nyanyi semacam Indonesian Idol misalnya. TV-TV swasta Indonesia lebih tertarik untuk menayangkan pertandingan sepak bola meski itu bukanlah permainan tim nasional, namun dengan rutin TV-TV swasta kita menayangkannya. Demikian juga dengan Sinetron Indonesia yang menempatkan posisi teratas untuk tayangan TV. Atau ajang pencarian Bakat semacam Indonesian Idol, Mamamia dan lain-lain, dengan berbondong-bondong TV swasta berlomba-lomba untuk mendapatkan rating yang tinggi, tanpa mempedulikan tayangan Olahraga yang memadai.
Jika kita menelaah lebih jauh, tayangan TV seperti Indonesian Idol yang ditayangkan hamper 3 jam dari jam 9 malam hingga 12 malam, penonton Indonesia di buai oleh tayangan Indah yang dikemas cukup menarik. Bahkan dengan spot iklan yang banyak, penonton Indonesia seolah di hipnotis untuk terus menonton hingga akhir tayangan. Sementara itu iklan untuk ajang pencarian bakat juga di buat besar-besaran. Hingga mau tidak mau masyarakat semakin teracuni untuk tetap berada di depan stasiun layar kaca.
Sementara itu untuk tayangan bulutangkis sendiri, saat ini TV-TV swasta hampir di pastikan sudah tidak ada yang tertarik lagi. Ajang perhelatan akbar semacam Piala Thomas/Uber Cup pun untuk tahun 2010 terancam tidak ditayangkan di stasiun TV Indonesia, karena perhelatan akbar tersebut berada di luar negeri bukan di Indonesia, sehingga kemungkinan besar pecinta bulutangkis akan kembali gigit jari dan tidak bias menonton secara gratis .
Kurangnya perhatian TV-TV swasta untuk menanyangkan pertandingan bulutangkis sungguh sangat ironis karena kalau mereka menayangkan sinetron striping maupun ajang pencarian bakat yang dianggap lebih menguntungkan mereka dengan berlomba-lomba akan menarik penonton, sementara untuk membeli hak siar pertandingan bulutangkis harus berpikir dua kali.
Idol is idol, banyak penonton dan ratingnya tinggi, sinetron prime time juga merupakan wahana stasiun TV untuk meraup untung melalui perolehan iklan dengan penonton yang membludak, lantas bulutangkis mau di kemanain?
Ada apa sebenarnya? Dimana peranan menteri Olahraga dalam hal ini untuk ikut memajukan bulutangkis melalui stasiun TV, atau ada lembaga independent yang mampu mengubah pemikiran televisi sehingga mau menayangkan lagi bulutangkis? Sungguh kami para pecinta bulutangkis tanah air sangat merindukan tayangan bulutangkis di televisi.
Ini artinya Bulutangkis adalah satu-satunya cabang olahraga yang selalu menelurkan prestasi dunia, di kancah perhelatan akbar olahraga. Di pesta olahraga Asiapun seperti di Seagames maupun Asian games, Bulutangkis masih menjadi andalan untuk memperoleh prestasi.
Namun seiring berkembangnya waktu, Bulutangkis kini seolah sudah mulai di lupakan oleh Negara. Artinya dukungan penuh terhadap Olahraga bulutangkis saat ini masih sebatas pembiayaan saja tanpa publikasi yang memadai untuk mengenalkan bulutangkis ke pelosok Indonesia. Salah satu cara yang ampuh untuk lebih memperkenalkan Bulutangkis adalah dengan disiarkannya pertandingan bulutangkis di televisi kita, baik swasta maupun tv public semacam TVRI. Namun sayang sekali, masyarakat pecinta bulutangkis tanah air kini harus kehilangan separuh jiwanya ketika tayangan bulutangkis kini pun menghilang dari TV.
Tayangan bulutangkis hanya bisa disaksikan melalui TV berlangganan, itupun stasiun TV berlangganan tertentu. Sungguh ironis, disaat Bulutangkis masih menjadi kebanggaan masyarakat, namun untuk menyaksikan pahlawan-pahlawan bulutangkis tanah air ketika berjuang di arena pertandingan kini sudah menjadi harga yang sangat mahal. Karena hanya yang menggunakan tv berlanggananlah yang mampu menontonnya secara live. Sementara TV-tv swasta Indonesia nyaris tidak ada yang tertarik untuk menyiarkannya. Taruhlah pertandingan All England, maupun kelas super series apalagi yang sekelas Grand Prix, tidak ada satupun stasiun TV local Indonesia yang mau/tertarik untuk menayangkannya.
Bandingkan dengan pertandingan Sepak bola ataupun tayangan pencarian bakat nyanyi semacam Indonesian Idol misalnya. TV-TV swasta Indonesia lebih tertarik untuk menayangkan pertandingan sepak bola meski itu bukanlah permainan tim nasional, namun dengan rutin TV-TV swasta kita menayangkannya. Demikian juga dengan Sinetron Indonesia yang menempatkan posisi teratas untuk tayangan TV. Atau ajang pencarian Bakat semacam Indonesian Idol, Mamamia dan lain-lain, dengan berbondong-bondong TV swasta berlomba-lomba untuk mendapatkan rating yang tinggi, tanpa mempedulikan tayangan Olahraga yang memadai.
Jika kita menelaah lebih jauh, tayangan TV seperti Indonesian Idol yang ditayangkan hamper 3 jam dari jam 9 malam hingga 12 malam, penonton Indonesia di buai oleh tayangan Indah yang dikemas cukup menarik. Bahkan dengan spot iklan yang banyak, penonton Indonesia seolah di hipnotis untuk terus menonton hingga akhir tayangan. Sementara itu iklan untuk ajang pencarian bakat juga di buat besar-besaran. Hingga mau tidak mau masyarakat semakin teracuni untuk tetap berada di depan stasiun layar kaca.
Sementara itu untuk tayangan bulutangkis sendiri, saat ini TV-TV swasta hampir di pastikan sudah tidak ada yang tertarik lagi. Ajang perhelatan akbar semacam Piala Thomas/Uber Cup pun untuk tahun 2010 terancam tidak ditayangkan di stasiun TV Indonesia, karena perhelatan akbar tersebut berada di luar negeri bukan di Indonesia, sehingga kemungkinan besar pecinta bulutangkis akan kembali gigit jari dan tidak bias menonton secara gratis .
Kurangnya perhatian TV-TV swasta untuk menanyangkan pertandingan bulutangkis sungguh sangat ironis karena kalau mereka menayangkan sinetron striping maupun ajang pencarian bakat yang dianggap lebih menguntungkan mereka dengan berlomba-lomba akan menarik penonton, sementara untuk membeli hak siar pertandingan bulutangkis harus berpikir dua kali.
Idol is idol, banyak penonton dan ratingnya tinggi, sinetron prime time juga merupakan wahana stasiun TV untuk meraup untung melalui perolehan iklan dengan penonton yang membludak, lantas bulutangkis mau di kemanain?
Ada apa sebenarnya? Dimana peranan menteri Olahraga dalam hal ini untuk ikut memajukan bulutangkis melalui stasiun TV, atau ada lembaga independent yang mampu mengubah pemikiran televisi sehingga mau menayangkan lagi bulutangkis? Sungguh kami para pecinta bulutangkis tanah air sangat merindukan tayangan bulutangkis di televisi.
Sunday, February 28, 2010
KUALIFIKASI THOMAS CUP 2010; TIM THOMAS INDONESIA KALAHKAN KOREA 3-2 DI FINAL
Tim Thomas Indonesia akhirnya menjadi juara kualifikasi Thomas Cup 2010 di Nakhonratchasima Sport Complex Thailand setelah menundukkan Tim Thomas Korea dengan skor 3-2. Kemenangan tipis ini di peroleh dari nomor tunggal putra setelah nomor ganda putra harus takluk dari tim tangguh Korea tersebut. Namun demikian Indonesia dan Korea tetap lolos ke putaran final di Kuala Lumpur bulan Mei mendatang.
Pada putaran final kualifikasi, partai pertama merupakan partai pembuka yang cukup menegangkan mengingat tunggal pertama Indonesia Taufik Hidayat kembali bertemu dengan Park Sung Hwan, tunggal putra Korea yang sering sekali membuat repot pemain-pemain dunia termasuk Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro pernah di kalahkannya. Namun demikian, kita patut berterima kasih pada Taufik Hidayat, karena selama di kualifikasi Thomas Cup ini Taufik tidak kehilangan satu set pun dalam pertandingan. Totalitas Taufik patut di acungi jempol mengingat ia bukan penghuni pelatnas lagi, namun daya juang untuk Indonesia tinggi, apalagi Taufik merupakan salah satu pemain yang paling berpengalaman di Thomas Cup.
Partai pertama yang menyajikan Taufik Hidayat vs Park Sung Hwan berlangsung cukup ketat. Perolehan angka di set pertama selalu kejar mengejar angka, bahkan Taufik selalu ketinggalan angka dari 5-10 hingga satu persatu angka di raih Taufik hingga menyamakan kedudukan menjadi 13-13, hingga berbalik Taufik yang unggul terlebih dahulu. namun Sung Hwan juga tidak tinggal diam dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 17-17. Namun ketenangan Taufik dalam bermain membuahkan hasil hingga set pertama ditutup dengan 21-19. Memasuki set kedua kejar mengejar angka pun terjadi di awal pertandingan, hingga Sung Hwan berhasil unggul terlebih dahulu. Taufik tertinggal 6-9. Namun akhirnya pelan tapi pasti Taufik berhasil mengejar ketertinggalan dan berbalik unggul hingga set kedua ditutup dengan 21-15. Indonesia pun memimpin 1-0 atas Korea.
Partai kedua, ganda putra pertama Indonesia Markis Kido/Alvent Yulianto harus mengakui keunggulan Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seong yang harus bertanding dengan rubber set. Meski menang di set pertama dengan 21-14, namun set kedua dan ketiga menjadi milik ganda putra Korea dengan 19-21 dan 14-21. Keadaan pun berubah menjadi 1-1. Memasuki partai ketiga yang mempertandingkan tunggal putra Sony Dwi Kuncoro vs Kim Sa Rang, tanpa kesulitan yang berarti Sony mampu meraih poin untuk Indonesia dan berbalik unggul 2-1 atas Korea setelah Sony mampu bermain cukup bagus dengan 21-9 dan 24-22.
Partai ke 4 menurunkan ganda putra terbaik pelatnas saat ini pasca ditinggal Markis Kido/Hendra Setiawan, Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki. Namun sayang sekali, pemain berperingkat terbaik pelatnas tersebut tidak mampu melewati hadangan pemain Korea setelah ditundukkan Hwang Ji Man/Kim Ki Jung dengan pertandingan tiga set. Rian/Yonathan menyerah dengan 21-19, 11-21 dan 12-21. Keadaan pun kembali imbang 2-2.
Partai selanjutnya yang menentukan adalah tunggal putra ketiga yang menurunkan Simon Santoso vs Choi Ho Jin. Simon Akhirnya menjadi penentu kemenangan Indonesia dengan 21-18 dan 21-19.
Kualifikasi Zona Asia meloloskan tiga negara ke putaran final di Malaysia melalui Indonesia, Korea dan India. India berhasil lolos ke Kualalumpur setelah mengalahkan Jepang 3-2 di pertandingan 3/4.
Sementara itu, tim uber Indonesia juga berpeluang meraih juara kualifikasi melawan Korea jika Srikandi-srikandi Indonesia kembali bermain gemilang ketika menghadapi Korea di kualifikasi group.
Pada putaran final kualifikasi, partai pertama merupakan partai pembuka yang cukup menegangkan mengingat tunggal pertama Indonesia Taufik Hidayat kembali bertemu dengan Park Sung Hwan, tunggal putra Korea yang sering sekali membuat repot pemain-pemain dunia termasuk Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro pernah di kalahkannya. Namun demikian, kita patut berterima kasih pada Taufik Hidayat, karena selama di kualifikasi Thomas Cup ini Taufik tidak kehilangan satu set pun dalam pertandingan. Totalitas Taufik patut di acungi jempol mengingat ia bukan penghuni pelatnas lagi, namun daya juang untuk Indonesia tinggi, apalagi Taufik merupakan salah satu pemain yang paling berpengalaman di Thomas Cup.
Partai pertama yang menyajikan Taufik Hidayat vs Park Sung Hwan berlangsung cukup ketat. Perolehan angka di set pertama selalu kejar mengejar angka, bahkan Taufik selalu ketinggalan angka dari 5-10 hingga satu persatu angka di raih Taufik hingga menyamakan kedudukan menjadi 13-13, hingga berbalik Taufik yang unggul terlebih dahulu. namun Sung Hwan juga tidak tinggal diam dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 17-17. Namun ketenangan Taufik dalam bermain membuahkan hasil hingga set pertama ditutup dengan 21-19. Memasuki set kedua kejar mengejar angka pun terjadi di awal pertandingan, hingga Sung Hwan berhasil unggul terlebih dahulu. Taufik tertinggal 6-9. Namun akhirnya pelan tapi pasti Taufik berhasil mengejar ketertinggalan dan berbalik unggul hingga set kedua ditutup dengan 21-15. Indonesia pun memimpin 1-0 atas Korea.
Partai kedua, ganda putra pertama Indonesia Markis Kido/Alvent Yulianto harus mengakui keunggulan Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seong yang harus bertanding dengan rubber set. Meski menang di set pertama dengan 21-14, namun set kedua dan ketiga menjadi milik ganda putra Korea dengan 19-21 dan 14-21. Keadaan pun berubah menjadi 1-1. Memasuki partai ketiga yang mempertandingkan tunggal putra Sony Dwi Kuncoro vs Kim Sa Rang, tanpa kesulitan yang berarti Sony mampu meraih poin untuk Indonesia dan berbalik unggul 2-1 atas Korea setelah Sony mampu bermain cukup bagus dengan 21-9 dan 24-22.
Partai ke 4 menurunkan ganda putra terbaik pelatnas saat ini pasca ditinggal Markis Kido/Hendra Setiawan, Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki. Namun sayang sekali, pemain berperingkat terbaik pelatnas tersebut tidak mampu melewati hadangan pemain Korea setelah ditundukkan Hwang Ji Man/Kim Ki Jung dengan pertandingan tiga set. Rian/Yonathan menyerah dengan 21-19, 11-21 dan 12-21. Keadaan pun kembali imbang 2-2.
Partai selanjutnya yang menentukan adalah tunggal putra ketiga yang menurunkan Simon Santoso vs Choi Ho Jin. Simon Akhirnya menjadi penentu kemenangan Indonesia dengan 21-18 dan 21-19.
Kualifikasi Zona Asia meloloskan tiga negara ke putaran final di Malaysia melalui Indonesia, Korea dan India. India berhasil lolos ke Kualalumpur setelah mengalahkan Jepang 3-2 di pertandingan 3/4.
Sementara itu, tim uber Indonesia juga berpeluang meraih juara kualifikasi melawan Korea jika Srikandi-srikandi Indonesia kembali bermain gemilang ketika menghadapi Korea di kualifikasi group.
Saturday, February 27, 2010
KULAIFIKASI THOMAS & UBER CUP 2010; KALAHKAN INDIA, TIM UBER INDONESIA LOLOS KE MALAYSIA
Tim Uber Indonesia memastikan diri untuk lolos ke putaran final Uber Cup bulan Mei mendatang di Kualalumpur Malaysia setelah di semifinal kualifikasi, Indonesia berhasil menekuk India dengan 3-0. Hasil ini tentu saja sangat menggembirakan, karena srikandi-srikandi bulutangkis Indonesia mampu memberikan hasil yang bagus.
Firdasari yang membuka kemenangan pertama bagi tim putri Indonesia setelah mengalahkan Saina Nehwal dengan dua set langsung. Firdasari yang di prediksi akan mendapatkan perlawanan ketat dari Saina Nehwal, ternyata tidak mendapatkan perlawanan yang berarti dari Nehwal. Firdasari puas dengan perolehan angka 21-16 dan 21-15 atas Saina.
Partai kedua yang memainkan ganda putri pertama, pasangan Greysa Polii/Nitya Khrisinda Maheswari juga tanpa kesulitan berhasil mengalahkan Balan Aparna/Kurian Shruti dengan dua set langsung. Greysa Polii yang selalu padu ketika di pasangkan dengan siapapun, berhasil menekuk pertahanan pemain India tersebut di dukung oleh Nitya yang merupakan pasangan tetapnya di nomor ganda putri. Greys/Nitya menang dengan 21-16 dan 21-15. sekaligus membuat Indonesia unggul atas India dengan 2-0.
Partai ketiga, Indonesia kembali menurunkan Maria Kristin Yulianti, yang sehari sebelumnya tidak ikut di turunkan . Lawan Maria adalah Gokhali Sayaki yang berhasil membuat Maria kewalahan. Di set pertama Maria Kristin menang tipis atas Gokhali dengan 24-22, namun memasuki set kedua langkah Maria kian mudah setelahberhasil unggul dan menutup dengan kemenangan 21-12 yang menyebabkan kedudukan Indonesia unggul 3-0. Partai ke 4 dan ke 5 tidak dimainkan karena sudah tidak berpengaruh lagi. dengan hasil ini tentu saja Indonesia memastikan diri melangkah ke putaran final di Malaysia bulan Mei mendatang.
Lawan tim Uber Indonesia di final kualifikasi selanjutnya kemungkinan adalah tim Korea selatan, yang saat ini masih melakukan pertandingan lawan tim uber Jepang dengan kedudukan 2-1.
Sementara itu tim Thomas Indonesia meski sudah lolos ke Malaysia, di final kualifikasi hari ini akan bertemu dengan tim Thomas Korea Selatan.
Firdasari yang membuka kemenangan pertama bagi tim putri Indonesia setelah mengalahkan Saina Nehwal dengan dua set langsung. Firdasari yang di prediksi akan mendapatkan perlawanan ketat dari Saina Nehwal, ternyata tidak mendapatkan perlawanan yang berarti dari Nehwal. Firdasari puas dengan perolehan angka 21-16 dan 21-15 atas Saina.
Partai kedua yang memainkan ganda putri pertama, pasangan Greysa Polii/Nitya Khrisinda Maheswari juga tanpa kesulitan berhasil mengalahkan Balan Aparna/Kurian Shruti dengan dua set langsung. Greysa Polii yang selalu padu ketika di pasangkan dengan siapapun, berhasil menekuk pertahanan pemain India tersebut di dukung oleh Nitya yang merupakan pasangan tetapnya di nomor ganda putri. Greys/Nitya menang dengan 21-16 dan 21-15. sekaligus membuat Indonesia unggul atas India dengan 2-0.
Partai ketiga, Indonesia kembali menurunkan Maria Kristin Yulianti, yang sehari sebelumnya tidak ikut di turunkan . Lawan Maria adalah Gokhali Sayaki yang berhasil membuat Maria kewalahan. Di set pertama Maria Kristin menang tipis atas Gokhali dengan 24-22, namun memasuki set kedua langkah Maria kian mudah setelahberhasil unggul dan menutup dengan kemenangan 21-12 yang menyebabkan kedudukan Indonesia unggul 3-0. Partai ke 4 dan ke 5 tidak dimainkan karena sudah tidak berpengaruh lagi. dengan hasil ini tentu saja Indonesia memastikan diri melangkah ke putaran final di Malaysia bulan Mei mendatang.
Lawan tim Uber Indonesia di final kualifikasi selanjutnya kemungkinan adalah tim Korea selatan, yang saat ini masih melakukan pertandingan lawan tim uber Jepang dengan kedudukan 2-1.
Sementara itu tim Thomas Indonesia meski sudah lolos ke Malaysia, di final kualifikasi hari ini akan bertemu dengan tim Thomas Korea Selatan.
KUALIFIKASI THOMAS & UBER CUP 2010; TIM PUTRI INDONESIA MELANGKAH KE SEMIFINAL
Kita patut bergembira karena tim putri Indonesia berhasil menjungkalkan lawan tangguh Korea Selatan dengan menang 4-1 setelah srikandi-srikandi Indonesia mampu menjungkalkan lawannya masing-masing. Dengan kemenangan tersebut, Indonesia otomatis menjadi juara group disusul oleh Korea sebagai runner upnya. Di semifinal tim putri Indonesia akan bertemu dengan India. Menghadapi India yang kuat di nomor tunggalnya, Indonesia optimis untuk dapat melangkah hingga putaran final Piala Uber di Malaysia bulan Mei mendatang.
Hasil gemilang yang ditorehkan oleh tim uber Indonesia tak lepas dari mental menang untuk bertandinglah yang akhirnya membawa Indonesia unggul 4-1. Satu-satunya nomor yang lepas adalah nomor tunggal putri melalui Maria Febe Kusumastuti sebagai tunggal kedua.
Partai pertama, seperti biasa masih mempercayakan Adriyanti Firdasari sebagai tunggal pertama Indonesia untuk menghadapi tunggal pertama Korea melalui Bae Seung Hee. Set pertama menjadi milik Firda dengan skor 21-17. Memasuki set kedua, pemain tunggal Korea mampu membalikkan keadaan dan sehingga Firda harus menyerah dengan skor 15-21. Pada set penentuan Firda tidak mau kalah hingga perolehan angkanya pun unggul terlebih dahulu. Set ketiga di tutup Firda dengan skor 21-15 sekaligus menyebabkan Indonesia unggul 1-0 atas Korea.
Pada partai kedua yang mempertandingkan ganda putri Indonesia Greysa Polii /Meiliana Jauhari, lagi-lagi Indonesia memberikan hasil gemilangnya. Greys, meski di pasangkan dengan Meiliana, masih tetap mampu memberikan perlawanan yang tangguh. Lawan Greys/Meiliana , Kim Min Jung/Ha Jun eun di buat tidak berdaya sehingga harus menyerah dengan skor cukup mudah 21-15 dan 21-14. Namun sayang sekali pada partai ketiga, Tunggal putri Indonesia Maria Febe Kusumastuti gagal mempersembahkan kemenangan setelah takluk dari Bae Youn Joo dengan skor telak 10-21 dan 14-21, sekaligus menyebabkan kedudukan menjadi 2-1 atas Korea.
Hasil yang gemilang juga di raih pasangan Shendy Puspa Irawati/Lilyana Natsir setelah mengalahkan pasangan ganda kuat Korea Lee Hyo Jung/Lee Kyung Won. Meski bermain tiga set, namun Akhirnya Shendy/Lilyana berhasil membukukan kemenangan sekaligus mempersembahkan kemenangan untuk Indonesia atas Korea. Shendy/Lilyana menutup kemenangan dengan skor 21-12, 16-21 dan 21-15. Pada partai terakhir, Indonesia kembali menurunkan pemain mudanya Aprilia Yuswandari. April bermain cukup gemilang setelah mengalahkan tunggal ketiga Korea dengan straight set. Meski tidak di unggulkan, akan tetapi kemenangan April melengkapi kemenangan Indonesia untuk memimpin 4-1 atas Korea. April menjungkalkan pemain Korea Sung ji Hyun dengan 21-18 dan 21-10.
Sementara itu dari kualifikasi Thomas Cup, Indonesia memastikan diri melangkah ke putaran final setelah di semifinal mengalahkan Jepang dengan angka kemenangan 3-0. Pada partai puncak kualifikasi, Indonesia menghadapi Tim Thomas Korea Selatan. Hasil ini kalah atau menang tidak akan mempengaruhi jalannya tim Thomas ke final Thomas Cup Mei mendatang.
Hasil gemilang yang ditorehkan oleh tim uber Indonesia tak lepas dari mental menang untuk bertandinglah yang akhirnya membawa Indonesia unggul 4-1. Satu-satunya nomor yang lepas adalah nomor tunggal putri melalui Maria Febe Kusumastuti sebagai tunggal kedua.
Partai pertama, seperti biasa masih mempercayakan Adriyanti Firdasari sebagai tunggal pertama Indonesia untuk menghadapi tunggal pertama Korea melalui Bae Seung Hee. Set pertama menjadi milik Firda dengan skor 21-17. Memasuki set kedua, pemain tunggal Korea mampu membalikkan keadaan dan sehingga Firda harus menyerah dengan skor 15-21. Pada set penentuan Firda tidak mau kalah hingga perolehan angkanya pun unggul terlebih dahulu. Set ketiga di tutup Firda dengan skor 21-15 sekaligus menyebabkan Indonesia unggul 1-0 atas Korea.
Pada partai kedua yang mempertandingkan ganda putri Indonesia Greysa Polii /Meiliana Jauhari, lagi-lagi Indonesia memberikan hasil gemilangnya. Greys, meski di pasangkan dengan Meiliana, masih tetap mampu memberikan perlawanan yang tangguh. Lawan Greys/Meiliana , Kim Min Jung/Ha Jun eun di buat tidak berdaya sehingga harus menyerah dengan skor cukup mudah 21-15 dan 21-14. Namun sayang sekali pada partai ketiga, Tunggal putri Indonesia Maria Febe Kusumastuti gagal mempersembahkan kemenangan setelah takluk dari Bae Youn Joo dengan skor telak 10-21 dan 14-21, sekaligus menyebabkan kedudukan menjadi 2-1 atas Korea.
Hasil yang gemilang juga di raih pasangan Shendy Puspa Irawati/Lilyana Natsir setelah mengalahkan pasangan ganda kuat Korea Lee Hyo Jung/Lee Kyung Won. Meski bermain tiga set, namun Akhirnya Shendy/Lilyana berhasil membukukan kemenangan sekaligus mempersembahkan kemenangan untuk Indonesia atas Korea. Shendy/Lilyana menutup kemenangan dengan skor 21-12, 16-21 dan 21-15. Pada partai terakhir, Indonesia kembali menurunkan pemain mudanya Aprilia Yuswandari. April bermain cukup gemilang setelah mengalahkan tunggal ketiga Korea dengan straight set. Meski tidak di unggulkan, akan tetapi kemenangan April melengkapi kemenangan Indonesia untuk memimpin 4-1 atas Korea. April menjungkalkan pemain Korea Sung ji Hyun dengan 21-18 dan 21-10.
Sementara itu dari kualifikasi Thomas Cup, Indonesia memastikan diri melangkah ke putaran final setelah di semifinal mengalahkan Jepang dengan angka kemenangan 3-0. Pada partai puncak kualifikasi, Indonesia menghadapi Tim Thomas Korea Selatan. Hasil ini kalah atau menang tidak akan mempengaruhi jalannya tim Thomas ke final Thomas Cup Mei mendatang.
Friday, February 26, 2010
KUALIFIKASI THOMAS & UBER CUP 2010; INDONESIA BANTAI THAILAND
Dari kualifikasi Piala Thomas dan Uber 2010 yang berlangsung di Thailand, Indonesia berhasil meraih hasil gemilang di hari ke 4. Tim Piala Uber yang berada di group X bersama dengan Thailand, Korea, Srilanka dan Singapore memetik hasil memuaskan setelah di laga ketiganya berhasil membukukan kemenangan telak 5-0 atas Thailand. Ini sesungguhnya diluar prediksi, mengingat sehari sebelumnya Thailand berhasil mengimbangi permainan Korea yang notabene adalah negara kuat bulutangkis dengan membukukan 2 kali kemenangan melawan Korea.
Srikandi-srikandi Indonesia akhirnya berhasil mempersembahkan kemenangan 5-0 sekaligus untuk sementara menempati urutan pertama klasemen.
Pada partai pembuka, Adriyanti Firdasari yang merupakan tunggal pertama Indonesia sempat menemui kesulitan di set kedua setelah lawan Firda, Ratchanok Inthanon berhasil memberikan perlawanan, meski sempat ketinggalan 10-15 atas Firdasari. Namun Firda mampu berbuat banyak dengan membukukan kemenangan yang cukup ketat dengan 21-10 dan 29-27 sekaligus menjadikan unggul 1-0 atas Thailand. Selanjutnya di partai kedua, ganda putri pertama Indonesia Greysa Polii/Nitya Khrisinda Maheswari juga berhasil membukukan kemenangan dengan skor Amitapai Savitree/Munkit Vacharapon dengan skor 21-16 dan 21-17.
Memasuki partai ketiga, Maria Febe Kusumastuti yang biasa di percaya di tunggal kedua, kali ini di simpan, dan menurunkan Maria Kristin yang sehari sebelumnya tidak dimainkan saat menghadapi Sri Lanka. Maria Kristin harus berjuang keras untuk dapat memenangkan pertandingan setelah lawannya Jindhapon Nichaon berhasil memaksakan rubber set setelah di set pertama Maria unggul dengan 21-13. Set kedua pola permainan Maria dapat di baca lawan, sehingga dengan mudah lawanpun berhasil mengungguli Maria dan akhirnya harus kehilangan set kedua dengan 16-21. memasuki set penentuan, Maria berhasil mengubah permainan, dan memaksa lawan untuk menyerah dengan 21-10. Kedudukan Indonesia menjadi unggul 3-0 atas Thailand.
Sementara itu permainan partai ke 4 antara Shendy Puspa Irawati/Lilyana Natsir, juga membukukan kemenangan telak setelah menundukkan Chaladchalaem Chayanit/Vej Shuvanapat Preeyaporn dengan kemenangan mudah 21-5 dan 21-11. Sedangkan partai terakhir, Indonesia mempercayakannya pada Aprilia Yuswandari yang juga berhasil membukukan kemenangan dengan skor 21-12 dan 21-16 atas Akkarakulchai kewalin.
Lawan Indonesia berikutnya adalah tim tangguh Korea Selatan. Menghadapi tim Korea selatan, Indonesia kemugkinan akan bisa mencuri poin dari nomor tunggal putri melalui Maria Kristin dan ganda putri Shendy Puspa Irawati/Lilyana Natsir. Semoga saja hasilnya lebih dari yang di prediksi sehingga Indonesia akan tetap menjadi juara group.
Sementara itu tim Thomas Indonesia juga berhasil menekuk Thailand 3-0 setelah jago-jago Indonesia dengan mudah mematahkan lawan-lawannya. Partai ke 4 dan kelima tidak dimainkan karena tidak menentukan lagi. dengan demikian Tim Thomas Indonesia melenggang mulus ke putaran final Piala Thomas di kuala lumpur bulan Mei mendatang.
Srikandi-srikandi Indonesia akhirnya berhasil mempersembahkan kemenangan 5-0 sekaligus untuk sementara menempati urutan pertama klasemen.
Pada partai pembuka, Adriyanti Firdasari yang merupakan tunggal pertama Indonesia sempat menemui kesulitan di set kedua setelah lawan Firda, Ratchanok Inthanon berhasil memberikan perlawanan, meski sempat ketinggalan 10-15 atas Firdasari. Namun Firda mampu berbuat banyak dengan membukukan kemenangan yang cukup ketat dengan 21-10 dan 29-27 sekaligus menjadikan unggul 1-0 atas Thailand. Selanjutnya di partai kedua, ganda putri pertama Indonesia Greysa Polii/Nitya Khrisinda Maheswari juga berhasil membukukan kemenangan dengan skor Amitapai Savitree/Munkit Vacharapon dengan skor 21-16 dan 21-17.
Memasuki partai ketiga, Maria Febe Kusumastuti yang biasa di percaya di tunggal kedua, kali ini di simpan, dan menurunkan Maria Kristin yang sehari sebelumnya tidak dimainkan saat menghadapi Sri Lanka. Maria Kristin harus berjuang keras untuk dapat memenangkan pertandingan setelah lawannya Jindhapon Nichaon berhasil memaksakan rubber set setelah di set pertama Maria unggul dengan 21-13. Set kedua pola permainan Maria dapat di baca lawan, sehingga dengan mudah lawanpun berhasil mengungguli Maria dan akhirnya harus kehilangan set kedua dengan 16-21. memasuki set penentuan, Maria berhasil mengubah permainan, dan memaksa lawan untuk menyerah dengan 21-10. Kedudukan Indonesia menjadi unggul 3-0 atas Thailand.
Sementara itu permainan partai ke 4 antara Shendy Puspa Irawati/Lilyana Natsir, juga membukukan kemenangan telak setelah menundukkan Chaladchalaem Chayanit/Vej Shuvanapat Preeyaporn dengan kemenangan mudah 21-5 dan 21-11. Sedangkan partai terakhir, Indonesia mempercayakannya pada Aprilia Yuswandari yang juga berhasil membukukan kemenangan dengan skor 21-12 dan 21-16 atas Akkarakulchai kewalin.
Lawan Indonesia berikutnya adalah tim tangguh Korea Selatan. Menghadapi tim Korea selatan, Indonesia kemugkinan akan bisa mencuri poin dari nomor tunggal putri melalui Maria Kristin dan ganda putri Shendy Puspa Irawati/Lilyana Natsir. Semoga saja hasilnya lebih dari yang di prediksi sehingga Indonesia akan tetap menjadi juara group.
Sementara itu tim Thomas Indonesia juga berhasil menekuk Thailand 3-0 setelah jago-jago Indonesia dengan mudah mematahkan lawan-lawannya. Partai ke 4 dan kelima tidak dimainkan karena tidak menentukan lagi. dengan demikian Tim Thomas Indonesia melenggang mulus ke putaran final Piala Thomas di kuala lumpur bulan Mei mendatang.
Thursday, February 25, 2010
KUALIFIKASI THOMAS CUP 2010; INDONESIA TEKUK VIETNAM 5-0
Berada di group ringan, tim Thomas Indonesia akhirnya mengandaskan Vietnam dengan 5-0 setelah Taufik Hidayat dkk mampu mengalahkan lawan masing-masing di laga kedua ini. Meski pada awalnya Taufik Hidayat memprediksi akan menemui hambatan ketika berhadapan dengan tunggal pertama Vietnam Nguyen Tien Minh, namun akhirnya kekuatiran tersebut tidak terbukti karena Taufik mampu bermain gemilang dengan menundukkan Nguyen dengan straight set. Dari lima nomor yang di punyai Vietnam, hanya unggul di nomor tunggal pertama, karena Nguyen adalah pemain ulet yang kerap kali mengalahkan jago-jago dunia seperti Lee Chong Wei, dan Taufik Hidayat juga pernah di kalahkannya. Sehingga tidak berlebihan ketika Taufik harus mewaspadai permainan Nguyen yang memang sedang bagus-bagusnya.
Menggunakan strategi menyerang, Taufik Hidayat yang di percaya sebagai tunggal pertama Indonesia berhasil mematahkan perlawanan Nguyen. Tanpa perlawanan yang berarti, Taufik akhirnya menyumbangkan poin pertama untuk Indonesia dengan skor 21-15 dan 21-11. Partai selanjutnya tunggal kedua mempertemukan Sony Dwi Kuncoro dengan Nguyen Hoang Nam. Menghadapi pemain yang tidak berpengalaman, tanpa kesulitan Sony segera menyudahi permainan sekaligus menjadikan Indonesia Unggul 2-0 atas vietnam dengan skor 21-12 dan 21-15. Memasuki partai ketiga, Simon Santoso yang sejak pertama kali di percaya memperkuat tim Thomas Indonesia sejak 2004, menjadi tunggal ketiga. Simon Santoso yang grafik permainannya juga mengalami kemajuan yang cukup bagus, akhirnya tanpa kesulitan berhasil menundukkan tunggal ketiga Vietnam Huynh Vinh. Simon Santoso berhasil menyumbangkan angkanya dengan skor telak 21-6 dan 21-8 dalam waktu 17 menit. Untuk sementara Indonesia unggul 3-0 atas Vietnam.
Partai keempat dan kelima mempertandingkan ganda putra. Indonesia menurunkan Markis Kido/Alvent Yulianto dan Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki. Pada hari pertama pertandingan, Alvent dipasangkan dengan M. Ahsan, dan kali inipun Alvent yang kini bermain profesional pun di turunkan ketika berhadapan dengan Vietnam berpasangan dengan Markis Kido.
Pada pertandingan partai ke empat ini, Markis Kido/Alvent Yulianto di tantang Duong Bao Duc/Pham Cao Hieu. Menghadapi lawan yang tidak berpengalaman, akhirnya Markis Kido/Alvent berhasil mengalahkannya dengan skor 21-13 dan 21-13. Partai terakhir menyandingkan Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki melawan ganda putra kedua Vietnam Nguyen Hoang Nam/Huyn Vinh. Pada partai kelima ini, Rian/Yonathan berhasil menutup dengan kemenangan 21-6 dan 21-16 dalam waktu 14 menit, sekaligus menjadikan Indonesia unggul 5-0 atas vietnam.
Menjadi pemenang di Group A, akhirnya Indonesia bertemu tim tuan rumah Thailand yang akan bertanding hari ini 25 Februari 2010 pukul 5.30 pm waktu setempat.
Menggunakan strategi menyerang, Taufik Hidayat yang di percaya sebagai tunggal pertama Indonesia berhasil mematahkan perlawanan Nguyen. Tanpa perlawanan yang berarti, Taufik akhirnya menyumbangkan poin pertama untuk Indonesia dengan skor 21-15 dan 21-11. Partai selanjutnya tunggal kedua mempertemukan Sony Dwi Kuncoro dengan Nguyen Hoang Nam. Menghadapi pemain yang tidak berpengalaman, tanpa kesulitan Sony segera menyudahi permainan sekaligus menjadikan Indonesia Unggul 2-0 atas vietnam dengan skor 21-12 dan 21-15. Memasuki partai ketiga, Simon Santoso yang sejak pertama kali di percaya memperkuat tim Thomas Indonesia sejak 2004, menjadi tunggal ketiga. Simon Santoso yang grafik permainannya juga mengalami kemajuan yang cukup bagus, akhirnya tanpa kesulitan berhasil menundukkan tunggal ketiga Vietnam Huynh Vinh. Simon Santoso berhasil menyumbangkan angkanya dengan skor telak 21-6 dan 21-8 dalam waktu 17 menit. Untuk sementara Indonesia unggul 3-0 atas Vietnam.
Partai keempat dan kelima mempertandingkan ganda putra. Indonesia menurunkan Markis Kido/Alvent Yulianto dan Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki. Pada hari pertama pertandingan, Alvent dipasangkan dengan M. Ahsan, dan kali inipun Alvent yang kini bermain profesional pun di turunkan ketika berhadapan dengan Vietnam berpasangan dengan Markis Kido.
Pada pertandingan partai ke empat ini, Markis Kido/Alvent Yulianto di tantang Duong Bao Duc/Pham Cao Hieu. Menghadapi lawan yang tidak berpengalaman, akhirnya Markis Kido/Alvent berhasil mengalahkannya dengan skor 21-13 dan 21-13. Partai terakhir menyandingkan Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki melawan ganda putra kedua Vietnam Nguyen Hoang Nam/Huyn Vinh. Pada partai kelima ini, Rian/Yonathan berhasil menutup dengan kemenangan 21-6 dan 21-16 dalam waktu 14 menit, sekaligus menjadikan Indonesia unggul 5-0 atas vietnam.
Menjadi pemenang di Group A, akhirnya Indonesia bertemu tim tuan rumah Thailand yang akan bertanding hari ini 25 Februari 2010 pukul 5.30 pm waktu setempat.
KUALIFIKASI UBER CUP 2010; INDONESIA TEKUK SRI LANKA 5-0
Seperti sudah di prediksi sebelumnya ketika menghadapi tim uber Sri Lanka, Indonesia akhirnya berhasil menekuk permainan Sri Lanka 5-0 di laga kedua ini. Firdasari dan kawan-kawan mampu membukukan kemenangan dengan mudah.
Melawan Sri Lanka, Indonesia menurunkan pemain pelapisnya, dan dinomor ganda putri bahkan di rombak habis. Sri Lanka belum pernah membukukan kemenangan satupun sejak pertama kali bertanding, setelah sebelumnya di tekuk 0-5 oleh Korea dan tuan rumah Thailand.
Di partai pertama yang menyajikan tunggal putri pertama Indonesia Adriyanti Firdasari dengan Jayasinghe Thilini, Firdasari hanya membutuhkan waktu 18 menit untuk segera menyudahi permainan. Lawan memang jauh di bawah Firda sehingga tanpa kesulitanpun Firda mampu menutup kemenangan dengan 21-6 dan 21-9. Di partai berikutnya masih mempertandingkan tunggal putri kedua antara Maria Febe Kusumastuti vs Rathnasiri Achini . Febe mampu memberikan kemenangan dengan 21-8 dan 21-8. Selanjutnya di partai ketiga Aprilia Yuswandari juga kembali memberikan poin bagi tim Uber Indonesia setelah membukukan kemenangan atas Sekhani Lekha dengan 21-9 dan 21-8 sekaligus membuat Indonesia unggul 3-0.
Memasuki partai ke empat, Indonesia menurunkan ganda putri pertama yang memasangkan Meiliana Jauhari/Anneke Feinya Agustin. Pasangan yang baru saja di pasangkan di Thailand ini kembali membuat pasangan ganda putri Sri Lanka Rathnasiri Achini/Samanthika Upuli. Faktor kelelahan bagi Rathnasiri tentu saja mempengaruhi performanya, karena ia juga harus bermain rangkap di nomor tunggal putri. Meiliana/Anneke pun akhirnya menyumbang poin bagi tim uber Indonesia dengan 21-14 dan 21-8.
Memasuki partai terakhir, Indonesia kembali menurunkan pemain ganda putri yang juga baru di pasangkan Shendy Puspa Irawati/Nitya Khrisinda Maheswari. Lawan yang di hadapi adalah Jayasinghe Thilini/Sekhani Lekha yang juga bermain rangkap di nomor tunggal putri. Sehingga dengan mudah pasangan Indonesia menutup partai ke lima dengan skor 21-5 dan 21-5.
Dengan demikian Indonesia sudah membukukan 2 kali kemenangan ketika menghadapi Singapura dengan 3-2 dan Sri Lanka dengan 5-0. Namun demikian sebenarnya lawan Indonesia yang sebenarnya baru akan terjadi pada esok dan lusa untuk menghadapi Korea dan Thailand. Dua-duanya memiliki keunggulan, dimana pemain-pemain Korea adalah pemain-pemain yang ulet, sedangkan Thailand merupakan tuan rumah tentu saja atmosfer kemenangan ada di tim Korea. Kalau dilihat dari performa pemain Thailand saat menghadapi Korea yang diatas kertas lebih kuat, Thailand mampu memberikan kekuatannya bahkan di partai pertama juga berhasil menang, dan di partai kedua Thailand mampu memaksakan rubber set untuk tim Korea. Semoga saja Indonesia mampu lolos ke final Uber Cup di Malaysia bulan Mei mendatang.
Melawan Sri Lanka, Indonesia menurunkan pemain pelapisnya, dan dinomor ganda putri bahkan di rombak habis. Sri Lanka belum pernah membukukan kemenangan satupun sejak pertama kali bertanding, setelah sebelumnya di tekuk 0-5 oleh Korea dan tuan rumah Thailand.
Di partai pertama yang menyajikan tunggal putri pertama Indonesia Adriyanti Firdasari dengan Jayasinghe Thilini, Firdasari hanya membutuhkan waktu 18 menit untuk segera menyudahi permainan. Lawan memang jauh di bawah Firda sehingga tanpa kesulitanpun Firda mampu menutup kemenangan dengan 21-6 dan 21-9. Di partai berikutnya masih mempertandingkan tunggal putri kedua antara Maria Febe Kusumastuti vs Rathnasiri Achini . Febe mampu memberikan kemenangan dengan 21-8 dan 21-8. Selanjutnya di partai ketiga Aprilia Yuswandari juga kembali memberikan poin bagi tim Uber Indonesia setelah membukukan kemenangan atas Sekhani Lekha dengan 21-9 dan 21-8 sekaligus membuat Indonesia unggul 3-0.
Memasuki partai ke empat, Indonesia menurunkan ganda putri pertama yang memasangkan Meiliana Jauhari/Anneke Feinya Agustin. Pasangan yang baru saja di pasangkan di Thailand ini kembali membuat pasangan ganda putri Sri Lanka Rathnasiri Achini/Samanthika Upuli. Faktor kelelahan bagi Rathnasiri tentu saja mempengaruhi performanya, karena ia juga harus bermain rangkap di nomor tunggal putri. Meiliana/Anneke pun akhirnya menyumbang poin bagi tim uber Indonesia dengan 21-14 dan 21-8.
Memasuki partai terakhir, Indonesia kembali menurunkan pemain ganda putri yang juga baru di pasangkan Shendy Puspa Irawati/Nitya Khrisinda Maheswari. Lawan yang di hadapi adalah Jayasinghe Thilini/Sekhani Lekha yang juga bermain rangkap di nomor tunggal putri. Sehingga dengan mudah pasangan Indonesia menutup partai ke lima dengan skor 21-5 dan 21-5.
Dengan demikian Indonesia sudah membukukan 2 kali kemenangan ketika menghadapi Singapura dengan 3-2 dan Sri Lanka dengan 5-0. Namun demikian sebenarnya lawan Indonesia yang sebenarnya baru akan terjadi pada esok dan lusa untuk menghadapi Korea dan Thailand. Dua-duanya memiliki keunggulan, dimana pemain-pemain Korea adalah pemain-pemain yang ulet, sedangkan Thailand merupakan tuan rumah tentu saja atmosfer kemenangan ada di tim Korea. Kalau dilihat dari performa pemain Thailand saat menghadapi Korea yang diatas kertas lebih kuat, Thailand mampu memberikan kekuatannya bahkan di partai pertama juga berhasil menang, dan di partai kedua Thailand mampu memaksakan rubber set untuk tim Korea. Semoga saja Indonesia mampu lolos ke final Uber Cup di Malaysia bulan Mei mendatang.
Tuesday, February 23, 2010
KUALIFIKASI THOMAS & UBER CUP ZONA ASIA; TIM INDONESIA TAKLUKKAN LAWAN PERTAMA
Kualifikasi Thomas dan Uber Cup yang berlangsung sejak 22 Februari 2010 hingga 28 Februari 2010 zona Asia yang berlangsung di Nahonratchasima Sport Complex Thailand sudah di mulai. Tim Thomas Indonesia berada di Group A bersama Singapura dan Vietnam. Sementara untuk Tim Uber Indonesia berada di group X yang cukup berat bersama Korea Selatan, Singapura, Sri Lanka dan tuan rumah Thailand.
Mengawali hari Pertama, lawan Indonesia untuk tim Thomas dan Uber adalah Singapura. Di bagian Thomas Cup, Indonesia berhasil meraih kemenangan dengan skor 4-1 atas Singapura. Satu-satunya nomor yang gagal adalah nomor ganda putra yang mempertandingkan Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki atas lawannya Hendri Kurniawan Saputra/Hendra Wijaya.
Kemenangan Pertama di persembahkan oleh tunggal putra pertama Indonesia yang kini bermain secara profesional Taufik Hidayat. Taufik berhasil mengatasi Wong Ziliang Derek dengan 21-10 dan 21-18. Selanjutnya adalah Ganda Putra Pertama Indonesia yang harus takluk atas pasangan Singapura. Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki yang harus mengakui keunggulan Hendri Kurniawan Saputra/Hendra Wijaya dengan 19-21 dan 18-21, sekaligus menyamakan kedudukan 1-1. Partai selanjutnya adalah tunggal kedua yang mempertandingkan Sony Dwi Kuncoro vs Chen Yongzhao Ashto. Sony tanpa kesulitan melibas permainan Chen dengan 21-9 dan 21-12 sekaligus memimpin pertandingan dengan 2-1 atas Singapura. Memasuki partai ke empat, Indonesia menurunkan pemain yang baru di pasangkan Alvent Yulianto Chandra/M. Ahsan. Alvent yang kini bermain secara profesional berpasangan dengan Hendra A Gunawan, ikut memperkuat Tim Thomas Indonesia setelah di panggil oleh pelatnas untuk memperkuat Indonesia. Alvent/Ahsan menang atas Yeo Zhao Jiang Terry/Tang Lew Yoo Jonathan dengan 21-3 dan 21-19 sekaligus menjadikan Indonesia memimpin dengan 3-1 atas Singapura. Dan di partai terakhir, tunggal ke 3 Indonesia Simon Santoso juga mempersembahkan kemenangan atas Hoo Ying Chong Kelvin dengan 21-5 dan 21-6. Pertandingan selunjutnya untuk Tim Thomas akan berlangsung hari Rabu pukul 5.30 pm waktu setempat melawan Vietnam.
Di bagian Putri, Tim Uber Indonesia juga menang tipis atas Singapura dengan skor 3-1. Di Partai pembuka, tunggal pertama Indonesia Adriyanti Firdasari gagal mempersembahkan kemenangan setelah harus di paksa menyerah atas Zhang Beiwen dengan skor ketat 27-29 dan 20-22 sekaligus menyebabkan Indonesia ketinggalan 0-1 atas Singapura. Di partai selanjutnya, ganda putri pertama, Greysa Polii/Nitya Krishinda Maheswari membukukan kemenangan atas Yao Lei/Sari Shinta Mulia dengan 21-15 dan 21-16. Indonesia pun berhasil menyamakan kedudukan 1-1, namum memasuki partai ketiga, tunggal putri kedua Indonesia Maria Febe Kusumastuti asal Klub Djarum gagal mempersembahkan kemenangan setelah di taklukkan Xing Aiying dengan 14-21 dan 19-21, sehingga menyebabkan Indonesia harus ketinggalan 1-2 atas Singapura. Kekalahan ini tentu saja menyebabkan Indonesia harus berjuang lebih keras lagi agar lolos dari hadangan Singapura. Partai Ke 4 dan kelima akhirnya menjadi milik Indonesia setelah di nomor ganda putri Indonesia Shendy Puspa Irawati/Lilyana Natsir mempersembahkan kemenangan setelah mengalahkan Liu Fan Frances/Neo Yu Yan Vanessa dengan 21-15 dan 21-12. Di partai Terakhir, Maria Kristin Yulianti juga memberikan poin setelah mengalahkan Fu Mingtian dengan 21-4 dan 21-9.
Langkah tim Uber sedikit lebih berat untuk dapat lolos ke final piala Uber di Kualalumpur Mei mendatang setelah berada satu group dengan Korea Selatan. Pertandingan berikutnya akan berlangsung hari Rabu pukul 5.30 waktu setempat. Lawan tim Uber selanjutnya adalah Sri Lanka yang di hari pertama dikalahkan Korea Selatan dengan skor 0-5. Menghadapi Sri Lanka, seharusnya tim Uber Indonesia mampu menyapu bersih dengan menang 5-0 atas Sri Lanka jika ingin lolos dengan mudah ke final Uber Cup. Semoga saja putra-putri Indonesia akan mampu berbicara lebih banyak lagi untuk dapat mengembalikan lambang supremasi bulutangkis beregu putra dan putri.
Subscribe to:
Posts (Atom)