Tim Piala Uber Korea Selatan akhirnya meraih Piala Uber yang pertama kalinya sepanjang sejarah setelah berhasil menghajar juara bertahan tujuh kali berturut-turut China. China yang di motori oleh pemain-pemain mudanya melalui Wang Yihan akhirnya harus menyerah dari Korea Selatan yang sama sekali di luar prediksi. Apalagi pelatih kepala China Li Yong Bo sesumbar untuk kembali meraih gelar Thomas dan Uber Cup kembali ke China. Namun, diluar dugaan, China yang kuat di semua nomor akhirnya harus menyerah dari tim Uber Korea Selatan.
Ini adalah kali pertama bagi Korea meraih Uber Cup setelah sebelumnya juga pernah meraih tiket final, namun baru kali ini diraih Korea. Uber Cup terakhir lepas dari Indonesia pada tahun 1998 dan di rebut China hingga tahun 2008. Sepuluh tahun terakhir China memang mendominasi perbulutangkisan dunia, namun kali ini terpatahkan dengan kejuaraan beregu perebutan Piala Uber. Tentu saja kemenangan ini di sambut gembira oleh Korea, apalagi Korea meraih tiket final juga tidak mudah dan mulus-mulus saja.
Partai pertama yang di prediksi akan di menangkan oleh Wang Yihan akhirnya terpatahkan setelah tunggal pertama Korea Bae Seung Hee dengan dua set langsung. Korea memang terkenal dengan permainannya yang tidak pantang menyerah, dan ketika menghadapi Yihan, Bae Seung bermain ngotot dan hasilnya ia mampu mempecundangi Wang Yihan dan menang dengan 23-21 dan 21-11. Melengkapi kemenangan yang telah di raih oleh tunggal pertama Korea, pemain ganda putri Lee Hyo Jung/Kim Min Jung juga berhasil menjungkalkan peringkat pertama dunia Ma Jin/Wang Xiaoli dengan pertandingan yang cukup melelahkan tiga set. Di set pertama pasangan China unggul lebih dulu dengan 21-18. Memasuki set kedua, pasangan Korea terus menekan permainan Ma Jin/Wang Xiaoli dan membuahkan hasil hingga set kedua ditutup dengan kemenangan 21-12 atas China. Di set penentuan Pasangan Korea unggul dengan 21-15 dan membuat Korea unggul 2-0 atas China.
Namun sayang sekali kemenangan Korea tidak bisa dengan 3-0 setelah partai ke 3 takluk dengan China. Tunggal kedua Korea Sung Ji Hyun dikalahkan oleh Wang Xin dengan tiga set. Sebenarnya Sung Ji Hyun mampu memberikan perlawanan yang ketat terbukti dengan mampu memaksakan rubber set, namun akibat cedera yang menimpannya sehingga ia harus mengakui keunggulan Wang Xin dan menyerah dengan 14-21, 21-16 dan 7-21.
Partai ke 4 yang dimainkan merupakan ganda putri kedua yang menurunkan Lee Kyung Wong/Ha Jung Eun melawan Du Jing/Yu Yang. Meski mendapat perlawanan yang ketat dari Du Jing/Yu Yang namun akhirnya dewi fortuna berpihak ke tim Korea. Lee Kyung Won/Ha Jung Eun akhirnya menang dengan 19-21, 21-14, dan 21-19.
Perolehan ini sekaligus mematahkan anggapan bahwa China sulit untuk di tumbangka. Sementara itu Tim Thomas Indonesia sudah siap untuk bertanding di final melawan juara bertahan China. Akankah tim Thomas China akan mengalami hal serupa dengan tim uber? semoga saja demikian..
Showing posts with label Wang Yihan. Show all posts
Showing posts with label Wang Yihan. Show all posts
Sunday, May 16, 2010
Friday, May 14, 2010
TIM UBER GAGAL KE FINAL
Tim Uber Indonesia akhirnya gagal ke final setelah ditundukkan China dengan 3-0. Maria Febe dkk ditaklukkan China dengan mudah. Kegagalan ini sudah di prediksi sebelumnya mengingat lawan yang di hadapi lebih berat dibanding Indonesia.
DIpercaya sebagai tunggal pertama, Maria Febe tampil cukup agresif dalam menghadapi Wang Yihan yang secara peringkat jauh lebih baik disbanding Maria Febe. Diturunkannya tunggal pertama Maria Febe Kusumastuti tentu saja memiliki maksud agar Indonesia mampu mencuri angka di nomor ganda putri. Meski bermain tanpa beban, namun Maria Febe harus mengakui lawan lebih baik dan ia dengan mudah di hempaskan oleh Wang Yihan dengan dua set langsung.
Tanpa perlawanan yang berarti Maria Febe harus menyerah dengan 21-7 dan 21-12. Wang Yihan yang memiliki postur tubuh lebih tinggi di banding Maria Febe dan juga memiliki jangkauan tangan yang panjang dengan mudah mematahkan permainan Febe dalam tempo 37 menit.
Partai kedua Greysia Polii/Meiliana Jauhari diturunkan untuk menghadapi Ma Jin/Wang Xiaoli. Meski sempat memberikan perlawanan ketat, namun pasangan ganda putrid Indonesia tersebut gagal menyumbangkan poin bagi Indonesia dan harus menyerah dengan 21-17 dan 21-13.
Sedangkan di partai ketiga, Adriyanti Firdasari juga gagal meraih poin setelah di taklukkan Wang Xin dengan straight set. Meski beberapa kali sempat mengungguli Wang Xin, namun Firda akhirnya harus terhempas dan menyerah dengan 21-17 dan 21-15.
Memang sudah di prediksi sebelumnya, untuk menghadapi China Indonesia akan realistis dengan materi pemain yang ada. Namun demikian, tetap patut bersyukur karena tim putri Indonesia mampu mencapai target yang diberikan hingga kesemifinal, apalagi lawan yang dihadapi adalah tidaklah ringan. Mudah-mudahan 2 tahun mendatang akan dapat merebut Piala Uber dari China.
DIpercaya sebagai tunggal pertama, Maria Febe tampil cukup agresif dalam menghadapi Wang Yihan yang secara peringkat jauh lebih baik disbanding Maria Febe. Diturunkannya tunggal pertama Maria Febe Kusumastuti tentu saja memiliki maksud agar Indonesia mampu mencuri angka di nomor ganda putri. Meski bermain tanpa beban, namun Maria Febe harus mengakui lawan lebih baik dan ia dengan mudah di hempaskan oleh Wang Yihan dengan dua set langsung.
Tanpa perlawanan yang berarti Maria Febe harus menyerah dengan 21-7 dan 21-12. Wang Yihan yang memiliki postur tubuh lebih tinggi di banding Maria Febe dan juga memiliki jangkauan tangan yang panjang dengan mudah mematahkan permainan Febe dalam tempo 37 menit.
Partai kedua Greysia Polii/Meiliana Jauhari diturunkan untuk menghadapi Ma Jin/Wang Xiaoli. Meski sempat memberikan perlawanan ketat, namun pasangan ganda putrid Indonesia tersebut gagal menyumbangkan poin bagi Indonesia dan harus menyerah dengan 21-17 dan 21-13.
Sedangkan di partai ketiga, Adriyanti Firdasari juga gagal meraih poin setelah di taklukkan Wang Xin dengan straight set. Meski beberapa kali sempat mengungguli Wang Xin, namun Firda akhirnya harus terhempas dan menyerah dengan 21-17 dan 21-15.
Memang sudah di prediksi sebelumnya, untuk menghadapi China Indonesia akan realistis dengan materi pemain yang ada. Namun demikian, tetap patut bersyukur karena tim putri Indonesia mampu mencapai target yang diberikan hingga kesemifinal, apalagi lawan yang dihadapi adalah tidaklah ringan. Mudah-mudahan 2 tahun mendatang akan dapat merebut Piala Uber dari China.
Sunday, March 14, 2010
ALL ENGLAND 2010; NOVA/LILYANA MELANGKAH KE FINAL
Indonesia menempatkan satu pasangan ganda campuran di final All England 2010 yang berlangsung di birmingham Inggris. Pasangan ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir melangkah ke final sekaligus memberikan harapan bagi Indonesia untuk dapat meraih gelar di All England 2010 ini setelah di semifinal berhasil menekuk pasangan ganda campuran Korea Selatan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung melalui pertandingan rubber set. Di unggulkan di tempat kedua, pasangan Indonesia tersebut akhirnya mampu membalaskan kekalahan yang sering didapat dari pasangan Korea tersebut.
Mengawali set pembuka, pasangan Indonesia selalu mendapat tekanan dari permainan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung. Pasangan Nova Widianto/Lilyana Natsir tidak mampu berkembang dan mereka selalu ketinggalan angka hingga kedudukan 12-15 yang merupakan titik awal bagi Nova/Lilyana untuk dapat meraih angka 3 angka berturut-turut hingga 15-15 dan berbalik mengungguli pasangan Korea, hingga akhirnya set pertama di tutup dengan kemenangan 21-16. Memasuki set kedua lagi-lagi pasangan Indonesia selalu tertekan dan kehilangan angka hingga tidak mampu mengejar ketertinggalan hingga kedudukan 17-17. Nova/Lilyana hanya di beri kesempatan untuk menambah 1 angka menjadi 18-21 dan memaksakan rubber set. Di set penentuan, akhirnya keadaan set pertama dan kedua berbalik bagi pasangan Indonesia yang selalu memegang permainan. Set ketiga ditutup dengan kemenangan mudah 21-8 atas pasangan Korea. Kunci kegagalan Korea adalah di tangan Lee Yong Dae yang baik di nomor ganda putra dan ganda campuran permaiannya sedang menurun. Biasanya Lee Yong Dae selalu memegang kunci kemenangan karena staminanya yang memang bagus.
Keberhasilan Nova/Lilyana gagal di ikuti pasangan ganda putra Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan. Markis/Hendra kalah dari pasangan Lars Paaske/Jonas Rassmusen (DEN) melalui pertandingan tiga set. Sebenarnya pertandingan ini merupakan pertandingan yang sangat menegangkan mengingat kedua pasangan saling memberikan perlawanan yang sangat ketat. Di set pertama dengan penuh percaya diri Markis/Hendra mampu menekuk permainan pasangan Denmark tersebut dengan 21-14, namun di set kedua pasangan Indonesia yang baru saja di kontrak Flypower milik Haryanto Arbi pun mendapat tekanan sengit dari pasangan Korea sehingga tidak mampu mengembangkan permainan dan berbalik kalah 12-21. Memasuki set penentuan, sebenarnya pasangan Indonesia sudah unggul terlebih dahulu dengan 19-17, namun pasangan Denmark tersebut selalu dapat menghancurkan pertahanan permainan Markis/Hendra sehingga set ketiga ditutup dengan kemenangan dramatis 21-23.
Hal ini tentu saja memupuskan harapan Marki/Hendra untuk dapat meraih gelar di All England, sebuah gelar bergengsi yang akhir-akhir ini sulit di tembus oleh Indonesia.
Sementara itu China dan Denmark memastikan diri meraih satu gelar setelah terjadi All China final di nomor ganda putri dan All Denmark Final di nomor ganda putra. China juga berpeluang meraih dua gelar lagi melalui nomor tunggal putri antara Wang Yihan yang berhasil melangkah ke final untuk menghadapi Tine Rassmussen (DEN), dan di nomor ganda campuran Zhang Nan/Zhao Yunlei yang akan berhadapan dengan Nova Widianto/Lilyana Natsir. Namun demikian semoga dewi fortuna akan berpihak bagi Indonesia untuk dapat meraih satu gelar di All England.
Pertandingan Final akan di gelar mulai pukul 13.00 waktu setempat atau sekitar pukul 20.00 WIB.
Mengawali set pembuka, pasangan Indonesia selalu mendapat tekanan dari permainan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung. Pasangan Nova Widianto/Lilyana Natsir tidak mampu berkembang dan mereka selalu ketinggalan angka hingga kedudukan 12-15 yang merupakan titik awal bagi Nova/Lilyana untuk dapat meraih angka 3 angka berturut-turut hingga 15-15 dan berbalik mengungguli pasangan Korea, hingga akhirnya set pertama di tutup dengan kemenangan 21-16. Memasuki set kedua lagi-lagi pasangan Indonesia selalu tertekan dan kehilangan angka hingga tidak mampu mengejar ketertinggalan hingga kedudukan 17-17. Nova/Lilyana hanya di beri kesempatan untuk menambah 1 angka menjadi 18-21 dan memaksakan rubber set. Di set penentuan, akhirnya keadaan set pertama dan kedua berbalik bagi pasangan Indonesia yang selalu memegang permainan. Set ketiga ditutup dengan kemenangan mudah 21-8 atas pasangan Korea. Kunci kegagalan Korea adalah di tangan Lee Yong Dae yang baik di nomor ganda putra dan ganda campuran permaiannya sedang menurun. Biasanya Lee Yong Dae selalu memegang kunci kemenangan karena staminanya yang memang bagus.
Keberhasilan Nova/Lilyana gagal di ikuti pasangan ganda putra Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan. Markis/Hendra kalah dari pasangan Lars Paaske/Jonas Rassmusen (DEN) melalui pertandingan tiga set. Sebenarnya pertandingan ini merupakan pertandingan yang sangat menegangkan mengingat kedua pasangan saling memberikan perlawanan yang sangat ketat. Di set pertama dengan penuh percaya diri Markis/Hendra mampu menekuk permainan pasangan Denmark tersebut dengan 21-14, namun di set kedua pasangan Indonesia yang baru saja di kontrak Flypower milik Haryanto Arbi pun mendapat tekanan sengit dari pasangan Korea sehingga tidak mampu mengembangkan permainan dan berbalik kalah 12-21. Memasuki set penentuan, sebenarnya pasangan Indonesia sudah unggul terlebih dahulu dengan 19-17, namun pasangan Denmark tersebut selalu dapat menghancurkan pertahanan permainan Markis/Hendra sehingga set ketiga ditutup dengan kemenangan dramatis 21-23.
Hal ini tentu saja memupuskan harapan Marki/Hendra untuk dapat meraih gelar di All England, sebuah gelar bergengsi yang akhir-akhir ini sulit di tembus oleh Indonesia.
Sementara itu China dan Denmark memastikan diri meraih satu gelar setelah terjadi All China final di nomor ganda putri dan All Denmark Final di nomor ganda putra. China juga berpeluang meraih dua gelar lagi melalui nomor tunggal putri antara Wang Yihan yang berhasil melangkah ke final untuk menghadapi Tine Rassmussen (DEN), dan di nomor ganda campuran Zhang Nan/Zhao Yunlei yang akan berhadapan dengan Nova Widianto/Lilyana Natsir. Namun demikian semoga dewi fortuna akan berpihak bagi Indonesia untuk dapat meraih satu gelar di All England.
Pertandingan Final akan di gelar mulai pukul 13.00 waktu setempat atau sekitar pukul 20.00 WIB.
Monday, May 18, 2009
PIALA SUDIRMAN 2009; CHINA KEMBALI JUARA
Pertarungan final Piala Sudirman 2009 antara Korea melawan tuan rumah China berlangsung ketat. Korea yang diharapkan dapat menjadi juara tidak mampu berbuat banyak setelah ditekuk China 3-0. Korea melangkah ke final setelah di semifinal menjungkalkan Indonesia dengan 3-1.
Partai pertama yang menurunkan ganda campuran berlangsung sangat ketat. Korea yang menurunkan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung (KOR) harus menyerah dari tangan Zheng Bo/Yu Yang (CHN) dengan pertandingan tiga set. Unggul di set pertama tidak mampu di pertahankan pada dua set berikutnya oleh pasangan Korea. Di set pertama, permainan kelas dunia sangat kelihatan. Yu Yang yang biasanya berpasangan dengan He Han Bin, kali ini dipasangkan dengan Zheng Bo yang lebih berpengalaman. Di set pertama pasangan Zheng Bo/Yu Yang harus kehilangan poin dan tertinggal dari pasangan Korea. Zheng Bo/Yu Yang ketinggalan dengan 18-21. Memasuki set kedua keadaan cukup berimbang. Setelah di set pertama mendapat tekanan dari Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung, di set kedua Zheng Bo/Yu Yang mengubah pola permainan sehingga kali ini pasangan Korea yang harus keteteran. Set kedua direbut China dengan 21-19. Di set penentuan, China berada diatas angin. permainan pemain Korea pun kian mengendur, hingga set ketiga dimenangkan oleh Zheng Bo/Yu Yang dengan 21-16 sekaligus memimpin 1-0 atas Korea.
Di partai berikutnya, tunggal putra Lin Dan kembali menyumbangkan poin setelah menekuk permainan Park Sung Hwan. Park Sung Hwan pemain terbaik tunggal putra yang dimiliki oleh Korea saat ini tidak mampu meruntuhkan keunggulan Lin Dan , dan langsung menyerah dalam 2 set langsung. Di set pertama Lin Dan unggul dalam perolehan angka dan menang dengan 21-14. Memasuki set kedua permainan cukup berimbang. Park Sung Hwan mampu mengimbangi permainan Lin Dan, kejar mengejar angka pun terjadi. Akan tetapi dewi fortuna selalu berada di pihak China. Lin Dan menutup set kedua dengan 21-18 sekaligus memimpin dengan 2-0 atas Korea selatan.
Partai ketika tidak jauh berbeda. Partai yang mempertandingkan ganda putra Fu Haifeng/Cai Yun dan Jung Jae Sung/Lee Yong Dae berlangsung cukup ketat. Akan tetapi Lee Yong Dae yang juga bermain di nomor ganda campuran terlihat cukup kelelahan sehingga hasil yang diperoleh juga tidak maksimal. Di set pertama Fu Hai Feng/Cai Yun berhasil unggul atas Korea dengan 21-14, akan tetapi memasuki set kedua pasangan China harus mengakui keunggulan pasangan Korea yang berhasil memaksakan rubber set dengan 17-21. Di set penentuan pasangan China berhasil menang dengan 21-19 sekaligus kembali mempertahankan Piala Sudirman untuk tetap di China.
Partai pertama yang menurunkan ganda campuran berlangsung sangat ketat. Korea yang menurunkan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung (KOR) harus menyerah dari tangan Zheng Bo/Yu Yang (CHN) dengan pertandingan tiga set. Unggul di set pertama tidak mampu di pertahankan pada dua set berikutnya oleh pasangan Korea. Di set pertama, permainan kelas dunia sangat kelihatan. Yu Yang yang biasanya berpasangan dengan He Han Bin, kali ini dipasangkan dengan Zheng Bo yang lebih berpengalaman. Di set pertama pasangan Zheng Bo/Yu Yang harus kehilangan poin dan tertinggal dari pasangan Korea. Zheng Bo/Yu Yang ketinggalan dengan 18-21. Memasuki set kedua keadaan cukup berimbang. Setelah di set pertama mendapat tekanan dari Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung, di set kedua Zheng Bo/Yu Yang mengubah pola permainan sehingga kali ini pasangan Korea yang harus keteteran. Set kedua direbut China dengan 21-19. Di set penentuan, China berada diatas angin. permainan pemain Korea pun kian mengendur, hingga set ketiga dimenangkan oleh Zheng Bo/Yu Yang dengan 21-16 sekaligus memimpin 1-0 atas Korea.
Di partai berikutnya, tunggal putra Lin Dan kembali menyumbangkan poin setelah menekuk permainan Park Sung Hwan. Park Sung Hwan pemain terbaik tunggal putra yang dimiliki oleh Korea saat ini tidak mampu meruntuhkan keunggulan Lin Dan , dan langsung menyerah dalam 2 set langsung. Di set pertama Lin Dan unggul dalam perolehan angka dan menang dengan 21-14. Memasuki set kedua permainan cukup berimbang. Park Sung Hwan mampu mengimbangi permainan Lin Dan, kejar mengejar angka pun terjadi. Akan tetapi dewi fortuna selalu berada di pihak China. Lin Dan menutup set kedua dengan 21-18 sekaligus memimpin dengan 2-0 atas Korea selatan.
Partai ketika tidak jauh berbeda. Partai yang mempertandingkan ganda putra Fu Haifeng/Cai Yun dan Jung Jae Sung/Lee Yong Dae berlangsung cukup ketat. Akan tetapi Lee Yong Dae yang juga bermain di nomor ganda campuran terlihat cukup kelelahan sehingga hasil yang diperoleh juga tidak maksimal. Di set pertama Fu Hai Feng/Cai Yun berhasil unggul atas Korea dengan 21-14, akan tetapi memasuki set kedua pasangan China harus mengakui keunggulan pasangan Korea yang berhasil memaksakan rubber set dengan 17-21. Di set penentuan pasangan China berhasil menang dengan 21-19 sekaligus kembali mempertahankan Piala Sudirman untuk tetap di China.
Subscribe to:
Posts (Atom)