Tuesday, March 26, 2013

FILM JADUL : GADIS FOTO MODEL



Gadis Foto Model

JUDUL FILM                        : GADIS FOTO MODEL

SUTRADARA                       : SUPRAPTO MARCUS

CERITA                                  : SUPRAPTO MARCUS, SJAMSUDIN

SUARA                                  : IBNU HASAN

PRODUSER                          : SJAMSUDIN

PRODUKSI                           :  PT.  SJAM STUDIO FILM PRODUCTION

TAHUN PRODUKSI           : 1989

JENIS                                     : FILM THRILLER

PEMAIN                               : CUT IRNA, ANNEKE LUTFIA PUTRI, ALFIAN, NIKE ASTRINA, KIKI AMALIA, CONNIE SUTEDJA , TIMBUL

SINOPSIS :

Susi (Cut Irna) adalah seorang model terkenal.  Suatu hari bersama teman-temannya satu geng, Nency (Nike Astrina) dan lain-lain atas undangan Budi (Alfian) orang yang selama ini dekat dengan Susi untuk menghadiri acara ulang tahun Lia (Anneke Lutfia Putri) yang baru tinggal di tempat kos tante Budi (Connie Sutedja). Lia adalah juara Top Model saat ini.

Kehadiran Lia ditengah-tengah mereka membuat iri Susi, apalagi Susi menuduh kalau Lia memiliki kedekatan dengan Budi. Dibakar Iri hati dan rasa cemburu, Susi merencanakan untuk member pelajaran pada Lia. Bersama teman-teman satu gengnya, Susi menjemput Lia setelah peragaan busana. Meski pada awalnya menolak namun setelah di paksa Lia mau menuruti keinginan Susi dan kawan-kawan untuk mengikuti mereka.  Sebelum masuk mobil terjadi keributan antara Susi dan Lia. Susi menuduh Lia memiliki hubungan dengan Budi meskipun Lia sudah menjelaskannya. Akhirnya terjadilah pengeroyokan terhadap Lia yang berujung dengan disiramnya muka Lia hingga rusak oleh Susi dengan air termos. Dalam kondisi tidak sadarkan diri Susi membuang tubuh Lia kedalam sungai dengan di bantu oleh teman-temannya.

*****

Pasca kejadian tersebut terror demi terror menghantui Susi. Dari telepon masuk hingga adanya rampok yang tiba-tiba hadir setelah menelepon.  Di tempat Lain Budi dibuat panic karena kehilangan Lia di rumah kostnya. Merasa bertanggungjawab Budi berusaha mencari keberadaan Lia melalui teman-temannya.  Titik terang pun akhirnya di dapat. Sebelum Lia hilang, Lia dijemput oleh teman-temannya perempuan.  Dan budi menduga kalau ini perbuatan Susi dan kawan-kawan karena dibakar cemburu.

Teror tidak hanya di hadapi oleh Susi, namun juga teman-teman susi yang lain. Bahkan suatu ketika Susi hampir diperkosa ditengah jalan ketika terjadi ban kemps, namun usahanya dapat digagalkan. Lia ditolong oleh pembantunya yang menyusulnya ke kota setelah susi mendatanginya ke kampong karena anaknya sakit.

Susi mulai stress dan pucat karena terror yang diterimanya. Akhirnya Susi pun mengetahui siapa yang berada di belakang terror selama ini. Adalah Lia yang ternyata masih hidup yang berusaha untuk membalas dendam pada Susi. Lia yang sudah rusak mukanya akibat perbuatan Susi menuntut balas atas perbuatan susi. Dengan menodongkan pisau kearah Susi, Lia berusaha mengejarnya. Namun naas bagi Susi, ia terjatuh dari lantai dua rumahnya dan akhirnya tewas. Lia pun akhirnya ditangkap.

***********

Gadis foto model merupakan sebuah film yang dibintangi oleh Cut Irna. Namun sayang sekali Cut Irna yang juga menelurkan beberapa album kini sudah tidak aktif lagi di dunia hiburan Indonesia. Film ini juga merupakan debut kedua bagi Nike Ardilla yang kala itu masih menggunakan nama Nike Astrina. Nike Astrina sebelumnya juga pernah bermain dalan film Kasmaran sebagai figuran bersama Ida Iasha.



Thursday, March 21, 2013

RIA IRAWAN & HERMAN FELANI DALAM FILM " KEMBANG KERTAS "



Kembang Kertas

JUDUL FILM                        : KEMBANG KERTAS

SUTRADARA                       : SLAMET RAHARDJO DJAROT

CERITA                                  : PUTU WIDJAYA

SKENARIO                           : PUTU WIDJAYA

MUSIK                                  : FRANKI RADEN

PRODUSER                          :  HARRIS LASMAN

TAHUN PRODUKSI           : 1984

PRODUKSI                           : PT NUSANTARA FILM

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                              : DEWI YULL, HERMAN FELANI, RIMA MELATI, LENI MARLINA, ZAINAL ABIDIN, RIA IRAWAN, LEROY OSMANI, LINA BUDIARTI, BANGUN SUGITO

SINOPSIS :

Kehidupan Rini (Dewi Yull) dan Ani (Ria Irawan) tiba-tiba berubah setelah ayahnya, Prabowo (Zainal Abidin) di tangkap dan di jebloskan ke penjara karena terlibat penyelewengan dana. Rini begitu syok menghadapinya dan menyalahkan mamanya Lestari (Rima Melati) yang dianggap sebagai biang kerok dari semuanya, karena mamanya tidak menerima keadaan ayahnya sehingga untuk menghidupi kebutuhan akhirnya harus korupsi. Meski Prabowo adalah orang jujur sekalipun.

Selepas ditangkapnya Prabowo, mereka harus pindah dari rumahnya yang bagus ke rumah susun yang sempit atas bantuan dari tante Wahyuni (Leni Marlina). Kehidupan yang berubah drastis membuat Rini yang paling stress menghadapinya di banding dengan Ani adiknya yang lebih santai menghadapi kenyataan. Sementara itu tante Wahyuni dengan caranya sendiri berusaha membebaskan Prabowo dari penjara. Wahyuni juga berhasil mengajari Rini dan Ani untuk lebih tegar.

Namun keadaan ini membuat mereka hidup dalam kepalsuan seperti kembang kertas, mereka berdandan dari make up yang di kasih tante Wahyuni. Bahkan untuk melampiaskan kekesalan mereka menjadi pemabuk dan juga menjadi pelacur.

*****



Usaha Wahyuni berhasil, Prabowo bebas, namun di balik semuanya, ternyata Wahyuni masih memendam cintanya pada Prabowo, sehingga setelah Probowo bebas wahyuni berhasil mempengaruhinya untuk usaha bersama dengan Prabowo dan merekapun akhirnya tinggal serumah.

Lambat laun keadaan ini diketahui oleh Rini yang tanpa sengaja memergoki ayahnya dan Wahyuni ketika sedang berduaan di kamar. Rini marah dan lari pulang kerumah. Ia menangis, sementara Lestari yang sebenarnya sudah tahu pun hanya bisa pasrah. Lestari bahkan melakukan percobaan bunuh diri, namun berhasil di pergoki oleh Rini. Rini berhasil menemukan surat-surat terakhir yang berhasil dibuat oleh lestari sebelum melakukan percobaan bunuh diri. Akhirnya Rini ditemani oleh Anton (Herman Felani) pemuda yang di kenalnya ketika ia menolongnya ketika Anton di keroyok mendatangi rumah Wahyuni dan meminta ayahnya untuk kembali atau kalau mau menikah, ayahnya harus menceraikan mamanya dulu. Terjadi adu mulut antara Rini dan Wahyuni, bahkan Rini mengancam akan membunuh Wahyuni. Namun wahyuni mengusir Rini agar pergi dari rumahnya.

Wahyuni memberikan pilihan pada Prabowo agar ia segera menceraikan istrinya karena inilah saat yang tepat namun Prabowo akhirnya memilih kembali pada keluarganya.  Namun Wahyuni pun akhirnya sadar meski ia mencintai Prabowo, namun  ia membantu keluarga tersebut untuk bersatu setelah keluarga tersebut berantakan. Wahyuni ikut membantu Lestari untuk mencari Rini yang menghilang. Rini akhirnya menjadi fotografer di Bali bersama Anton.  Keluarga inipun akhirnya bersatu setelah Prabowo menjalani sidang.

*********

Kembang Kertas adalah merupakan film terbaik FFI 1985. Dalam film ini juga menghadirkan tokoh wartawan (Bangun Sugito) yang selalu datang dan pergi. Datang ketika ada masalah, dan menghilang begitu saja ketika tidak ada masalah.

Friday, March 15, 2013

SUZANNA & DICKY SUPRAPTO DALAM FILM " NAPSU GILA "

napsu Gila


JUDUL FILM                        : NAPSU GILA

SUTRADARA                       : ALI SHAHAB

CERITA                                  : ALI SHAHAB

SKENARIO                           : ALI SHAHAB

TAHUN PRODUKSI           : 1973

PRODUKSI                           : PT TIDAR JAYA FILM

JENIS                                     : FILM HORROR

PEMAIN                              : SUZANNA, DICKY SUPRAPTO, TAN JENG BOK, NURNANINGSIH, HABIBAH, SYAMSUDIN SYAFEI, MENZANO, SOFIA AMANG, HUSIN LUBIS, BISSU

SINOPSIS :

Piah (Suzanna) terlihat kebingungan, dan bertanya setelah melihat pengumuman lowongan pekerjaan di sebuah panti. Maka setelah bertanya, Piah pun menuju sebuah panti jompo yang cukup terpencil dan diterima sebagai pengasuh di rumah tersebut. Dalam panti tersebut tinggal orang-orang jompo dengan berbagai karakter, dari Nurna seorang mantan bintang film, Kapten yang kerjanya selalu mengintip perempuan dan bermabuk-mabukan, juga ada perempuan tua yang selalu menjahit baju untuk calon cucunya karena tak percaya kalau cucunya sudah meninggal, serta seorang tua ahli purbakala yang memliki kebiasaan aneh yaitu tidur di peti mati.

Kedatangan Piah di rumah tersebut ternyata membawa petaka bagi penghuni rumah tersebut. Kematian demi kematian misterius terjadi di rumah tersebut. Adalah Nurna, mantan bintang film yang kecewa karena tidak pernah sukses film yang di bintangi yang menjadi korban pertama. Ia tewas tergantung setelah sebelumnya berdebat dengan Piah karena tanpa ijinnya, Nurna memakai baju dan perhiasan milik Piah. Nurna menuduh Piah telah mencurinya di stasiun kereta api. Namun kematian Nurna ternyata di ketahui oleh Kapten.  Akhirnya Piah menyuruh Baron (Ardi HS) salah seorang penghuni Panti untuk membunuh Kapten dan menguburkannya. Kematian Kapten meski di buat sewajar mungkin oleh Piah namun ternyata mampu di baca oleh Bissu ahli purbakala yang suka tidur di peti mati. Maka untuk menutupi perbuatannya langkah selanjutnya Piah adalah membunuh bisu di peti mati. Piah juga menyuruh Baron untuk membunuh tukang yang suka mengantar bahan makanan kerumah tersebut karena tanpa sengaja mengetahui mayat Kapten di gudang. Kematian demi kematian terus terjadi di rumah tersebut tanpa di ketahui oleh siapapun hingga datanglah seorang polisi (Dicky Suprapto) yang menyamar menjadi anak dari salah seorang penghuni rumah tersebut.

Maka penyelidikan pun di mulai, Piah merasa gerah.  Namun akhirnya di ketahui bahwa Piahlah dalang dari rentetan kejadian di rumah tersebut. Piah di ketahui lari dari rumah setelah ia membunuh ayah angkatnya (Hadisyam Tahax) karena ingin memperkosanya setelah Piah mengetahui kalau dirinya adalah anak pungut dan ingin di nikmati oleh ayah pungutnya. Setelah membunuh ayah angkatnya Piah pergi bekerja di rumah jompo tersebut dan menjadi pembunuh. Namun akhirnya Piah mati setelah peluru polisi menembus dadanya. Petualangan Piah pun berhenti.

Wednesday, March 13, 2013

TIARA JACQEULINEA DAN YURIKE PRASTICA DALAM FILM " LUKISAN BERLUMURDARAH "

Lukisan Berlumur Darah


JUDUL FILM                        : LUKISAN BERLUMUR DARAH

SUTRADARA                       : TORRO MARGENS

CERITA                                  : ABDULLAH HARAHAP (NOVEL)

SKENARIO                           : IMAM TANTOWI/TORRO MARGENS

PRODUSER                          :  YB MOHAMED ISA, (MP.AMN.PS)

TAHUN PRODUKSI           : 1988

PRODUKSI                           : PT KANTA INDAH FILM/CIPTA TUAH SDN. BHD

JENIS                                     : FILM HORROR

PEMAIN                              : TIARA JACQEULINEA, DHARMA HARUN, YURIKE PRASTICA, PIET PAGAU, HAMZA WAHID, YOSEPH HUNGAN, ABDI WIYONO, HESTI SYANI

SINOPSIS :

Rumah Diarsi (Yurike Prastica) istri dari seorang Belanda dirampok oleh dua orang perampok.  Kedatangan perampok tersebut berhasil diketahui oleh suami Diarsi. Namun malang, suami Diarsi dibunuh oleh dua orang perampok tersebut di hadapan Diarsi. Diarsipun berteriak, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan Diarsipun di perkosa oleh perampok tersebut di hadapan Yunan (Piet Pagau) pembantunya yang diam-diam mencintai Diarsi.  Namun Diarsi berhasil membunuh kedua perampok tersebut. Tanpa melaporkan ke polisi Diarsi meminta tolong pada Yunan untuk membantunya menguburkan orang-orang tersebut di bawah pohon beringin depan rumahnya dan di kamar mandinya.  Namun entah mengapa, Yunan akhirnya juga membunuh Diarsi.

*****

Sepasang suami Istri, Agus (Dharma Harun) dan Hana (Tiara Jacqeulinea) membeli rumah tua yang sudah terbengkalai dari orang tengah sehingga ia tidak mengetahui asal usul rumah tersebut.  Agus adalah seorang guru SMA ditempat tersebut. Ketika baru datang dirumah tersebut, Hana langsung tertarik pada lukisan seorang perempuan yang telah usang namun ia merasa selalu tersedot perhatiannya. Setiap kali melihat lukisan tersebut, Hana akan merasa terhipnotis. Malam itu mereka tidur dengan nyenyaknya, tanpa disadari pohon beringin di depan rumah tumbang. Dan di bawah pohon tersebut di temukan tengkorak manusia.  Melalui seorang kiai, dengan mengucap bismillah, pohon tersebut pun di potong-potong. Ketika Hana akan mengantarkan minuman ke para pekerja yang sedang memotong dahan pohon beringin, tiba-tiba ia terkesiap kaget karena pohon yang di potong mengeluarkan darah. Hana jatuh pingsan.

Semenjak kedatangan di rumah tersebut Hana sering bersikap aneh apalagi kalau sudah memandang lukisan seorang wanita, ia bahkan sering meninggalkan tugasnya sebagai seorang istri. Hal ini tentu membuat Agus marah. Seringkali akibat lukisan tersebut, Hana menjadi bersikap aneh dan emosional sehingga untuk menyadarkannya Agus harus berbuat kasar.  Hana juga sering dirasuki mimpi-mimpi menakutkan yang menggambarkan wanita dalam lukisan tersebut. Hana melihat kalau wanita tersebut di bunuh dan menyuruh Hana untuk membalaskan dendam.

Sementara Agus yang merasakan keanehan di sarankan untuk sembahyang. Namun tidak dengan Hana, justru ia menjadi sering kerasukan arwah wanita dalam lukisan tersebut yang haus darah dan ingin membalaskan dendamnya. Akibatnya Hana berhasil membunuh dua penduduk karena dendamnya. Namun akhirnya aksi ini diketahui oleh Agus. Meski agus berhasil menyadarkan Hana untuk beberapa saat namun lagi-lagi Hana harus kerasukan arwah wanita tersebut hingga nyari membunuh Agus jika tidak ada kemunculan Yunan. Yunan yang mengetahui kalau Hana telah di rasuki Diarsi akhirnya berhasil menangkapnya dan meminta Agus mengalungkan tasbih ke leher Hana. Arwah Diarsi pun keluar. Melalui bantuan warga dan seorang Kiai akhirnya Lukisan bergambar seorang wanita di bakar oleh Hana. Maka Diarsi pun menjerit kepanasan dan hilang.

Akhirnya rumah tersebut terbebas dari gangguan.

Thursday, March 7, 2013

RANO KARNO & PARAMITHA RUSADY DALAM FILM " KUBERIKAN SEGALANYA "




JUDUL FILM                        : KUBERIKAN SEGALANYA

SUTRADARA                       : Galeb Husin

CERITA                                  : IDA FARIDA

SKENARIO                           : ASRUL SANI

MUSIK                                  : IDRIS SARDI

PRODUSER                          : SUDWIKATMONO, AUGUST PURWANTO EKA

PRODUKSI                           :  PT.  INDOASIA REKAPERKASA FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1992

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                               : RANO KARNO, PARAMITHA RUSADY, DEDDY MIZWAR, NIHAYAH ABUBAKAR, GITO GILAS, CLARA SINTA, ANTON SUMADI, HIM DAMSIK, ROLDIAH MATULESSY, ANWAR FUADY, BUNG SALIM,  ATTY CANCER

SINOPSIS :

Anisah (Nihayah Abubakar) gadis yang mempunyai cacat bawaan, tidak memiliki kedua tangannya sejak lahir sepeninggal kedua orangtuanya menyusul kakaknya Faisal (Rano Karno) di Jakarta dari Padang dengan menaiki kapal. Sesampai di Jakarta Anisah tinggal bersama Faisal yang seorang mahasiswa dan Fitri (Paramitha Rusady) adiknya. Meski memiliki cacat namun Anisah diperlakukan sama seperti orang kebanyakan sehingga iapun mampu beraktivitas dan memiliki ketrampilan meski memiliki keterbatasan. Segala aktivitasnya di lakukan dengan menggunakan kedua kakinya termasuk makan, maupun merajut kain semua di lakukan secara piawai dengan kedua kakinya.

Kehadiran Anisah membawa warna baru bagi rumah Faisal dan tetangganya Adam (Deddy Mizwar) seorang pemusik yang diam-diam mengagumi Anisah. Meski dalam beberapa kejadian Adam harus terbelalak dengan apa yang dilihatnya seperti ketika Anisah harus menyuapkan makananya sendiri dengan kakinya. Bagi orang yang normal ini diluar kemampuan karena pasti sulit untuk dilakukan.
*****

Sebagai seorang mahasiswa, Faisal tidak hanya kuliah saja namun juga menjalankan usaha dengan temannya (Anwar Fuadi). Namun keberuntungan tidak berpihak padanya, ia di tipu dan uang hasil tabungannya habis karenanya. Faisal menjadi patah arang.  Ia bertekad akan mencari pekerjaan dan mengambil cuti kuliah, namun Anisah yang mengetahui keadaan Faisal memberikan support, ia mengambil tabungannya untuk diberikan pada Faisal untuk kuliah. Ia tidak mengijinkan Faisal untuk bekerja, namun harus fokus pada kuliahnya.

Untuk menambah biaya hidup, Anisah yang memiliki ketrampilan membuat kue mengkoordinir pengemis melalui seorang pengemis yang pernah di ajak kerumahnya (Atty Cancer) dan ini berhasil karena orang-orang yang tadinya memiliki pekerjaan sebagai pengemis beralih menjadi penjual kue. Dengan dibantu oleh Adam, usaha Anisah berhasil dalam membantu perekonomian keluarga. Koordinator pengemis merugi, karena pengemis yang biasa ia kordinasi beralih berjualan kue, maka ia menyuruh anak buahnya untuk mencari para pengemis tersebut, namun usahanya sia-sia karena mereka tetap lebih memilih sebagai penjual kue.

Sementara Fitri yang mulai kuliah bertemu dengan Erwin (Gito Gilas) di kampusnya. Benih-benih cinta merekapun tumbuh, namun Fitri tidak mau kalau Erwin meninggalkannya gara-gara cacat Anisah, seperti halnya pacar Faisal, Maruti (Clara Shinta) yang akhirnya memutuskan tali cintanya dengan Faisal setelah mengetahui ia memiliki keluarga yang cacat. Fitri melarang kakaknya untuk bertemu dengan Erwin. Hingga suatu ketika tanpa sengaja Erwin datang kerumah dan ditemui oleh Anisah. Mereka ngobrol cukup lama. Hal ini di ketahui oleh Fitri ketika di mobil akan mengantarkan Fitri pulang. Erwin bercerita kalau ia baru bertemu kakaknya sebelum ia menjemputnya. Fitri marah pada Anisah. Fitri melontarkan kata-kata yang pedas pada Anisah.  Fitri mengatakan kalau tidak ada yang mau sama Anisah dengan potongan tubuh seperti itu.  Hal ini membuat Anisah bersedih.

Namun tanpa disadari, pembicaraan ini di dengar oleh Erwin yang kebetulan mengantarkan kue yang ketinggalan di mobil. Erwin pun minta maaf kalau kata-kata tersebut tidak seharusnya keluar dari Fitri. Erwin sudah mengenal Anisah sejak lama tanpa diketahui oleh Fitri.

Menyadari kesalahannya akhirnya Fitri memeluk Anisah dan memohon maaf. Di akhir kisah akhirnya Erwin dan Fitri menikah.
*******

Sebuah pelajaran yang berharga, karena dari film ini kita bisa melihat bahwa cacat bukanlah akhir dari segalanya namun cacat itu memiliki keistimewaan tersendiri. Menonton film ini cukup membuat kita tersadar dan bersedih karenanya. Apalagi diiringi ilustrasi music Idris sardi yang mengharukan.

Kuberikan segalanya juga mendapatkan penghargaan dalam FFI 1992 untuk pemeran pembantu pria terbaik Deddy Mizwar, dan penata music Idris Sardi

Penghargaan

Piala Citra, FFI 1992,untuk peran pembantu pria(Deddy Mizwar),Musik.(Idris Sardi merebut Citra ke 10 untuk musik.Terbanyak yang dicapai untuk katagori sejenis selama FFI 1973-1992)Penghargan kusus dewan juri,FFI 1992 untuk pemeran Utama Wanita(Nihayah Abubakar).Penghargan khusus FFAP 1993,untuk film kemanusian (Most Humanistic)Unggulan FFI 1992,untuk film Sutradara,pemeran Utama Pria(Rano Karno),Pemeran pembantu Wanita. (Paramita Rusady),Cerita Skenario,Fotografi,Artistik,Editing,Suara, Terpuji untuk aktor (Deddy Mizwar) FFB 1993.

Wednesday, March 6, 2013

DIAN SASTRO WARDOYO

Koleksi Dian Sastrowardoyo


Dian Sastrowardoyo, artis cantik yang lahir 16 Maret 1982 merupakan salah satu bintang film Indonesia dengan acting yang memukau. Dian Sastrowardoyo mengawali karirnya sebagai juara pertama Gadis Sampul yang diadain oleh majalah GADIS.  Yuk kita cek film-filmnya.

Bintang Jatuh

Film pertama Dian adalah Film Bintang Jatuh (2000) yang di sutradarai oleh Rudi Sudjarwo. Di film ini Dian yang masih baru di jagat acting di sandingkan dengan pemain film Marcella Zalianty, Garry Iskak dan Indra Birowo. Bintang Jatuh merupakan salah satu film yang di putar secara indie dari kampus ke kampus dan tidak tayang di bioskop, karenanya jarang sekali yagn tahu film ini.

Pasir Berbisik

Kemudian ditahun berikutnya Dian Sastrowardoyo berhasil main film disandingkan dengan aktris senior Christine Hakim dalam film Pasir Berbisik (Whispering Sands)  arahan Nan Achnas. Kenaturalan Dian di film ini begitu terlihat.  Keheningan dan jalan cerita di film ini cukup membuat penulis merasa bingung ketika menontonnya sekali, karena tidak menangkap pesan yang ada. Namun setelah menontonnya beberapa kali maka barulah tahu apa yang ingin disampaikan oleh film ini. Kadang di Indonesia sebuah film bagus akan terasa berat ketika kita tidak dengan mudah mencernanya. Pasir berbisik juga banyak meraih penghargaan

  • Best Cinematography Award, Best Sound Award dan Jury's Special Award For Most Promising Director untuk Festival Filem Asia Pacific 2001

  • Festival Film Asiatique Deauville 2002 - Dian Sastrowardoyo memenangkan Artis Wanita Terbaik

  • Festival Film Antarabangsa Singapura ke-15- Dian Sastrowardoyo memenangkan Artis Wanita Terbaik

  • Festival Film Indonesia 2004 meraih nominasi di 8 kategori : Film Terbaik,Aktris Terbaik (Dian Sastrowardoyo dan Christine Hakim),Aktor Pendukung Terbaik (Didi Petet dan Slamet Rahardjo),Aktris Pendukung Terbaik (Dessy Fitri),Sinematografi Terbaik (Yadi Sugandi),Tata Artistik Terbaik (Frans X.R. Paat),Tata Musik Terbaik (Thoersi Agreswara),dan Tata Suara Terbaik (Adimolana Machmud dan Hartanto).

Ada Apa Dengan Cinta

Bermain bagus di film Pasir Berbisik, kali ini Dian Sastro menjadi bintang utama dalam film Ada Apa Dengan Cinta produksi Miles  dengan sutradara Mira Lesmana dan Riri Riza. Film Remaja ini memasangkan Dian berpasangan dengan actor Nicolas Saputra seorang pria dingin yagn jatuh cinta pada Cinta (Dian Sastro Wardoyo). Tercatat film ini mampu menyedot penonton karena film yang di bawakan cukup ringan namun mengena di hati penontonnya . Chemistry yang dibangun antara Dian dan Nicolas juga sangat mengena.

Ada Apa Dengan Cinta merupakan salah satu langkah awal film Indonesia setelah sekian lama terpuruk meski sebelumnya ada film Petualangan Sherina yang patut di acungi jempol yang digadang-gadang sebagai awal kebangkitan film Indonesia, namun pasca AADC dunia perfilman Indonesia kian menggeliat hingga sekarang.

Ada apa dengan cinta juga merupakan film yang meraih penghargaan dalam ajang Festival Film Indonesia 2004 setelah selama lebih dari 1 dekade FFI dihentikan. Penghargaan yang diraih adalah :

  • Piala Citra Festival Film Indonesia 2004

    • Pemeran Utama Wanita Terbaik (Dian Sastrowardoyo)

    • Sutradara Terbaik (Rudi Soedjarwo)

    • Tata Musik Terbaik (Melly Goeslaw & Anto Hoed)

    • Film Pilihan Masyarakat

    • Skenario (Jujur Prananto, Rako Prijanto, Riri Riza)



Banyu Biru

Banyu Biru merupakan film Dian berikutnya. Kali ini ia berpasangan dengan Tora Sudiro. Berbeda dengan film sebelumnya, peran Dian di film ini boleh dibilang sangat kecil, sosok utama adalah Tora Sudiro. Banyu Biru berkisah tentang seorang pemuda Banyu (Tora sudiro) yang mencoba menemukan jawaban. Seorang  anak muda yang bekerja sebagai pegawai layanan konsumen sebuah hypermarket. Ia tenggelam dalam rutinitasnya. Kejadian di suatu hari yang ganjil menginspirasi Banyu untuk melakukan perjalanan, mencari jalan keluar atas masa lalunya yang selalu dibayangi peristiwa masa kecilnya.



Ungu Violet

Setelah sebelumnya di pertemukan dengan Garry Iskak dalam satu frame ketika masih baru di dunia acting, kali ini Dian Sastro Wardoyo kembali bertemu di film Ungu Violet bersama Garry Iskak. Meski tokoh sentralnya sendiri adalah Lando (Rizky Hanggono) dan Kalin (Dian Sastro Wardoyo)

Ungu violet bercerita tentang seorang gadis penjaga tiket busway yang karena ketidaksengajaan akhirnya menjadi seorang Model yang terkenal berkat Lando yang menemukan kecantikan Kalin ketika sedang naik bus dan tanpa sengaja memotretnya. Dari sinilah awal karir Kalin. Kedekatan Kalin dan Lando pun kian lama kian dekat hingga membuat hati Kalin terpaku pada Lando, namun tanpa disadari Lando akhirnya memutuskan tali persahabatan dengan Kalin tanpa disertai alas an yang jelas. Kalin marah, meski pada akhirnya Lando memiliki kesempatan untuk menjelaskannya ketika Kalin sedang diberi cincin pertunangan oleh  managernya (Garry Iskak). Kalin mengejar lando, namun sebuah mobil menabraknya hingga Kalin terkena pecahan kaca di kedua matanya. Kalin buta. Selama dirumah sakit, Lando setia menemaninya hingga suatu saat Kalin mendapatkan donor mata. Setelah kembali dapat melihat, Kalin segera mencari Lando, namun sudah terlambat, karena Lando sudah meninggal, karena penyakit yang dideritanya. Itu pula yang menjadi alas an Lando untuk menjauhi Kalin kala itu. Dan Kalinpun baru tersadar karena matanya yang sekarang adalah mata Lando yang di donorkan padanya…,



Belahan Jiwa

Film produksi 2005 ini dibintangi antara lain oleh Nirina Zubir, Marcella Zalianty, dan Dina Olivia. Dian Sastro berperan sebagai Cempaka, seorang yang memiliki beberapa kepribadian yang di perankan oleh Nirina, Marcella dan Dina Olivia serta Dian Sendiri. Menonton film ini cukup sulit untuk menangkap apa yang di maui oleh penulisnya Sekar Ayu Asmara.

Putri Gunung Ledang

Putri Gunung Ledang merupakan film Malaysia yang bercerita tentang legenda Melayu yaitu putrid Gunung Ledang . Film Ini juga turut di perkuat oleh acting Christine Hakim dan Alex Komang dari Indonesia.

3 Doa 3 Cinta

Dian Sastro wardoyo kembali di pertemukan dengan Nicolas Saputra dalam film 3 Doa 3 Cinta. Film ini berlatar belakang pesantren, seorang pemuda (Nicolas Saputra) yang mencari ibu kandungnya di Jakarta melalui Dona Satelit (Dian Sastro Wardoyo) seorang penyanyi dangdut. Meski pada akhirnya tahu kalau orang tuanya sudah meninggal setelah dipertemukan dengan mucikari yang biasa menangani ibu kandungnya berkat bantuan Dona Satelit.

Film ini tidak semeledak film AADC.



Dunia Tanpa Koma (DTK)

Dunia Tanpa Koma merupakan sebuah drama seri yang pernah di tayangkan oleh RCTI sebanyak 15 episode. Tidak seperti sinetron-sinetron pada umumnya, Dunia Tanpa Koma merupakan Sinetron yang bagus karena intriknya tidak mengada-ada dan kita bisa belajar dari film ini.

Dian sastro berperan sebagai Raya seorang wartawati yang bekerja pada Majalah Target. Ia dihadapkan pada dua pilihan cinta antara Bayu (tora Sudiro) yang gamang untuk memutuskan pernikahannya dengan pacarnya (Endita) dan cintanya pada Bram (Fauzi Baadila) wartawan yang merupakan saingan dari majalah Target. Sinetron ini di kemas sangat bagus serta tidak menjual mimpi. Realistis. Cukup panjang 15 episode namun tidak bosan melihat acting Dian disini.

Selain film-film diatas Dian juga pernah bermain dalam film Drupadi namun sayang sekali hingga saat ini belum pernah keluar DVD maupun VCD filmnya.



Tuesday, March 5, 2013

SENGSARA MEMBAWA NIKMAT

Sengsara membawa Nikmat Koleksi Mimin


Masih ingat drama seri yang di angkat dari novel karya Sutan Sati yang di terbitkan oleh Balai Pustaka 1929? Sengsara Membawa Nikmat, merupakan drama seri yang diangkat dari novel yang di tayangkan secara berseri karena panjangnya cerita di TVRI pada tahun 1991 sesaat setelah sebelumnya juga tayang drama seri karya Marah Rusli yang diangkat ke layar kaca dengan judul Siti Nurbaya.

Sengsara Membawa Nikmat merupakan merupakan serial yang sangat layak untuk di tonton, Di bintangi oleh Sandy Nayoan sebagai Midun yang juga merupakan tokoh utama dalam novelnya, Arief Rivan sebagai Kacak, dan juga ada Dessy Ratnasari sebagai Halimah, serta di dukung oleh pemain-pemain seperti Septian Dwi Cahyo, Fendy Sukowati, Herman Ngantuk, WD Mochtar. Drama Produksi TVRI ini di sutradarai oleh Agus Wijoyono.

Di kisahkan, di Bukittinggi Sumatera Utara seorang remaja Midun (Sandy Nayoan) selalu di musuhi oleh Kacak (Arief Rivan) kemenakan dari Raja kampung yang congkak dan sombong serta suka berbuat Onar.  Permusuhan ini di landasi rasa iri dan dendam kepada Midun. Berbagai upaya di lakukan kacak untuk mengalahkan Midun, baik secara langsung maupun melalui kaki tangannya.

Karena sebuah fitnah, Midun di penjara dan di buang ke Padang. Namun karena perangainya yang jujur Midun dapat berkenalan dengan Halimah (Dessy Ratnasari). Nasib membawa Midun ke Pulau Jawa untuk mengantar Halimah ke ayah kandungnya yang tinggal di Bogor. Pasang surut mewarnai kehidupan Midun di Perantauan. Sementara ayahnya di kampung halaman meninggal dunia dan harta warisannya menjadi incaran Sutan Manindih yang ternyata kaki tangan Kacak.

Namun berkat kegigihan dan kejujuran Midun, akhirnya ia berhasil meraih jabatan sebagai Asisten Demang dan memperistri Halimah. sementara kacak akhirnya ditangkap dan di jebloskan ke penjara.

Penasaran? mari kita bernostalgia dan menontonnya

Monday, March 4, 2013

MARISSA HAQUE & IKANG FAWZI DALAM FILM ' YANG KUKUH YANG RUNTUH '


JUDUL FILM                        : YANG KUKUH YANG RUNTUH

SUTRADARA                       : WAHAB ABDI

CERITA                                  : FERRY ANGRIAWAN

SKENARIO                           :FERRY ANGRIAWAN

MUSIK                                  : BILLY J BUDIHARJO

PRODUSER                          :  FERRY ANGRIAWAN

TAHUN PRODUKSI           : 1985

PRODUKSI                           : PT VIRGO PUTRA FILM

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                              : IKANG FAWZI, MARISSA HAQUE, SOFIA WD, HENGKY SOLAIMAN, VIVI SAMODRO, FRANS TUMBUAN, DIAN MAYASARI

SINOPSIS :

Mira (Marissa Haque) di jodohkan oleh Ibunya (Sofia WD) dengan Burhan (Frans Tumbuan) bekas suami kakak Mira yang telah meninggal dunia. Burhan ingin menebus kesalahan masa lalunya akibat tidak menjaga istrinya karena kesibukannya sebagai seorang pengusaha sehingga mengakibatkan istrinya sampai meninggal.  Sementara itu, Mira mencintai Doni (Ikang Fawzi) seorang penyanyi, pemusik. Meski pada awalnya Mira menolak keinginan ibunya, namun pada akhirnya Mira mau di nikahi oleh Burhan dengan syarat ia mau dinikahi tanpa mau di jamah tubuhnya oleh Burhan. Doni akhirnya pergi ke luar negeri.

Sebagai seorang suami yang ingin menebus kesalahan masa lalunya, Burhan selalu mengalah akan keputusan Mira, meskipun Burhan selalu berbuat baik. Namun Mira yang sudah menutup hatinya tidak mau menerima kebaikannya, akan tetapi Burhan selalu mengalah dibuatnya. Merekapun tidur terpisah kamar. Suatu malam Mira didatangi mimpi buruk akan masa kecilnya yang membutuhkan kasih sayang. Ketika tersadar, ia terbangun dan berlari memeluk Burhan. Tanpa sadar akhirnya mereka melakukan hubungan seks yang tidak diinginkan oleh Mira. Mira menganggap Burhan telah melanggar perjanjian. Akibatnya Mira mengandung dan melahirkan seorang bayi.  Kelahiran bayi perempuan yang mungil tidak membuat Mira luluh hatinya, namun ia tetap pada pendiriannya dan tidak mau menyusui anaknya.  Akhirnya anaknya yang diberi nama Evi (Vivi Samodro) di asuh oleh Burhan dan dibantu oleh Ibu mertua Burhan.  Bahkan setelah Evi beranjak besar, Mira tidak juga luluh hatinya dan tetap dingin menghadapi keluarga bahkan anaknya sendiri. Sehingga Evi selalu bertanya kalau ia menginginkan kasih sayang.

Burhan sendiri setelah kelahiran Evi akhirnya membebaskan Mira, karena Burhan tahu Mira benci padanya, namun demi buah hatinya Evi, Burhan meminta pada Mira untuk menunda perceraian ketika Mira memintanya.

Doni pulang dari luar negeri dan membuka usaha bersama Mira di bidang music dan pub.  Doni masih memendam cinta lamanya pada Mira, akan tetapi meski Mira tidak menyukai Burhan Ia tetap menjunjung tinggi harkat perempuan yang sudah memiliki suami, sehingga ia tidak menanggapinya.   Apalagi setelah Mira melihat Doni sedang berpelukan bermain music dengan Talitha sahabatnya ketika hujan tiba.  Mira tanpa sengaja melihatnya ketika ia baru saja bertengkar dengan Burhan di kantor. Pelan-pelan Mira menyesali perbuatannya namun tetap ia pendam. Ia ingin memberikan kasih sayang pada anaknya.  Burhan yang sudah tidak tahan lagi pada Mira akhirnya berniat akan keluar dari rumah itu dan membebaskan Mira untuk tetap tinggal di rumah tersebut. Burhan hanya meminta agar Mira mau menengok anaknya sekali-sekali. Mira hanya bisa diam.

Mira berniat akan pergi dari rumah burhan setelah mengepak pakaiannya, namun disaat bersamaan datanglah seorang utusan Burhan yang akan menjemput Evi untuk kerumah sakit karena Burhan akan di operasi akibat kanker otak yang dideritanya. Kemungkinan keberhasilannya kecil. Meski hanya Evi yang akan dijemput, namun Mira memaksa untuk ikut. Sesampai dirumah sakit, Mira dibuat kaget karena Burhan menganggap istrinya sudah meninggal bahkan hanya Evi yang diperbolehkan masuk menemuinya melalui suster. Mira memaksa masuk dan akhirnya ia sadar dan meminta Burhan untuk tetap bersamanya. Mira dan Evi akhirnya mengantarkan Burhan ke kamar operasi.