Friday, September 12, 2025

GAIRAH BINAL, GADIS SEKSI MENYUSUP KE SINDIKAT


GAIRAH BINAL, GADIS SEKSI MENYUSUP KESINDIKAT

HILDA adalah seorang gadis cantik seksi yang menguasai ilmu beladiri cukup tinggi. Dengan kejagoanya memang ia bisa malang melintang di dunia hitam, apalagi menjadi anggota sindikat gangster yang dipimpin oleh Marlo.

Prestasi dan keberanian Hilda melahirkan ilham bagi Marlo yang tengah berseteru dengan Theo, pimpinan sindikat gangster saingannya. Diam-diam Marlo menugasi Hilda menyusup ke tubuh sindikat Theo untuk mengorek bisnis ilegalnya. Dibawah bimbingan Guntur, penyamaran Hilda yang dipasang di setiap ruang dan lorong, gerak-gerik Hilda di mulai. 

Pertemuan Hilda dengan Theo diatur di sebuah lapangan golf, seolah tak sengaja. Berlangjut dengan kencan makan malam bersama. Hilda mengaku sebagai baru datang dari Amerika dan kini tengah mencari kerja di Jakarta. 

Theo yang sudah jatuh simpati padanya langsung menawarkan pekerjaan di kantornya. Bukan itu saja, bahkan dengan gampang Theo bersedia menampung Hilda tinggal di rumahnya yang mewah. Ternyata meskipun seorang gembong gangster yang tersohor berdarah dingin, pada hakekatnya Theo adalah seorang lelaki berpembawaan lembut. 

Hubungan antara Theo dengan Hilda cepat berkembang menjadi percintaan. Kendati demikian, Hilda tak melupakan tugasnya dari Marlo, terus mengorek rahasia bisnis ilegal sang kekasih. Bagaimanapn akhirnya penyamaran Hilda terbongkar, ketika seorang anak buah Theo menemukan alamat asli rumahnya. Sadarlah Theo, bahwa Hilda sebenarnya mata-mata dari pihak Marlo. Lewat kamera pengawas dipantau langsung oleh Theo. 

Saking kecewanya, Theo menganiaya Hilda, lalu mencekokinya dengan bensin. Karuan Hilda mengelepar-gelepar sapai koma. Tubuh cewek seksi yang sudah lunglai itu dicampakkan begitu saja di halaman rumah Marlo. Bagaimana kisah selanjutnya? Ada yang sudah nonton? sebuah perseteruan antar dua sindikat.

GAIRAH BINAL merupakan  thriller Erotis dengan gaya brutal triad-triad Hongkong yang di sutradarai oleh Kaonawan Sumirah ke alam Jakarta. Dua bintang utama sudah tak asing  lagi untuk film-film sejenis. Reynaldi, Malfin Shayna, di dukung oleh Rina Martni, Merry Mustaff, Aldi Rizaldy, Dennidi, dan Hengky Siregar. Film ini beredar di bioskop-bioskop Jakarta pada pertengahan bulan Juli 1997. 


DENDAM ASMARA, BIDUANITA DI BURU TUNGGUL AMETUNG

 


DENDAM ASMARA, BIDUANITA DI BURU TUNGGUL AMETUNG

Dendam Asmara merupakan Sinetron Drama Aksi produksi Soraya Intercine Film yang di garap oleh Kenneth T Leoganda. Bintang utama prianya REYNALDI memang merupakan pemain langganan tetap Soraya sejak bermain dalam sinetron Misteri Sebuah Guci dan Bulan di Denpasar. Sedang bintang utama wanitanya adalah si seksi sensual Febby R Lawrence dan Inneke Koesherawati. 

Seolah menjadi ciri khas Soraya, dalam setiap sinetronnya selalu terselip unsur 'reinkarnasi', penitisan dari tokoh masa lalu yang hidup lagi di zaman sekarang. Begitupun dengan serial ini, ada tokoh petualang bernama Tunggul yang meyakini dirinya adalah titisan Tunggul Ametung, tokoh akuwu legendaris dari Tumapel yang memperistri Ken Dedes. 

Sindikat kriminal di bawah pimpinan Johny merajalela dan sangat di takuti kalangan hitam. Johny tak pernah segan untuk menembak mati anak-anak buahnya sendiri yang di curigainya. Tapi sebagai lelaki, Johnny jatuh hati pada biduanita idola remaja, Ken Ayu. Padahal sudah ada si cantik Leila di sampingnya. Karuan Leila cemburu berat. Namun Johnny tak peduli ia nekad menculik Ken Ayu dari sebuah konser. 

Bob, manager konser kelabakan di tuntut menyediakan uang tebusan lima milyar rupiah. Muncul petualang Tunggul yang bersedia membantu. Mereka mengatur siasat untuk membebaskan Ken Ayu dari tangan Johnny tanpa membayar tebusan. 

Letnan Polisi Kenny berusaha mengusut kasus ini. Dengan ketangguhannya, Tunggul menabrak anak buah Johnny, termasuk menewaskan Leila. Ken Ayu kabur bersama Ayahnya. Tunggul mengejar dan membunuh ayah Ken Ayu juga. Amukan Tunggul berlanjut sampai mengakibatkan gugurnya Kapten atasan Kenny. Untunglah Kenny sempat menyembunyikan Ken Ayu dalam hutan. 

Rupanya Tunggul yang titisan Tunggul Ametung yakin kalau Ken Ayu adalah penjelmaan Ken Dedes yang mesti di peristrinya. Akibatnya Ken Ayu pontang panting terus menghindari Tunggul, di buru anak buah Johnny, ada lagi Bob yang bernafsu memperkosanya. Satu-satunya yang dipercayai Ken Ayu adalah Letnan Kenny. 

Di tengah bentrokan Johnny melemparkan granat ke pick-up Tunggul. Meledak tapi Tunggul tak binasa, muncul hidup-hidup dari kobaran api. Siapa sebenarnya tokoh petualang yang sedasyat Terminator ini? Berhasilkah ia mendapatkan Ken Ayu yang di gandrunginya? Siapa bisa menandingi kedigdayaannya? akankah muncul titisan Ken Arok?

Serial sepanjang 16 episode yang tayang di RCTi pada pukul 18.00 dari Senin Sampai Jumat pada tahun 1997.

Ada yang mengikuti serial ini?



Tuesday, September 9, 2025

FILM JARINGAN TERLARANG


FILM JARINGAN TERLARANG , AGEN RAHASIA ANTI NARKOTIK

Konon peredaran gelap obat terlarang sudah merasuk ke dalam negeri. Karena terjepit dalam persaingan yang makin keras di dunia hitam, maka sebuah sindikat narkotika diam-diam mulai mengolah ladang opium di tengah hutan. Untuk melacak jejak sindikat ini, datang Ben Murphy agen anti narkotika dari Amerika. Ia disusupkan ke tubuh sindikat yang dipimpin gembong Giovanni. Mendadak Giovanni tewas terbunuh oleh tangan kanannya sendiri, Rick Benson. 

Benson yang ambisius, bersama pembantunya, Angelo, ingin mengangkang pasaran narkotika di Asia Tenggara. Di kalangan hitam Indonesia, ia sudah menjalin hubungan dengan hendrik. 

Menyadari Benson bisa menjadi saingan berbahaya kalau sampai tumbuh menjadi The Big Boss, istilahnya bagai "bagai macan tumbuh sayap" maka Murphy harus bertindak cepat. I abekerja sama dengan Kapten Leo, plisi anti narkotika Indonesia, dan Jessica seorang wanita misterius. 

Sebetulnya Jessica adalah janda tokoh sindikat yang menyimpan dendam pribadi pada Angelo, pembunuh suaminya. Kalau semula Murphy bertindak atas nama hukum, kemudian ia pun beralih ke dendam pribadi. Pasalnya, kekasihnya juga diperkosa dan dibunuh dengan sadis oleh Benson. Bahkan perbuatan durjana ini sengaja direkam lewat kamera video.

Trio Murphy, Leo dan Jessica, meluruk ketengah hutan untuk menghancurkan sarang sindikat. Ledakan demi ledakan tak ubahnya bagaikan pertempuran besar berkobar ditengah hutan. 

JARINGAN TERLARANG merupakan film aksi produksi kebanggaan PT. Parkit Film, arahan Ackyl Anwari yang memadukan pemain bule dengan lokal. Mulai dari Warren Fleming sebagai Si Agen Rahasia jagoan Ben Murpy. Hengky Tornando sebagai Kapten Leo, Cindy Lee Cuck sebagai Jessica. 

Di bantu tampang-tampang kriminal seperti : Peter O'Brien, Didier Hammel, Mike Abbot, Robert Chappel, Dicky Zulkarnaen, Jeremy Alan, Zainal Abidin, Muni Cader, Page Foster dan Welly Rosaline yang bermain cukup berani. Cukup seru dan ramai. 


~sumber : MF~

Friday, September 5, 2025

WARKOP DKI : SALAH MASUK

 


Trio Warkop DKI , Dono, Kasino, Indro mendapat tawaran pembuatan film Iklan Bir. Setelah di sepakati, Dono bertindak sebagai sutradara, Sedangkan Indro menjadi juru Kamea dan kasino juru make up. Ketiganya menjadi panik dan bingung mencari pemai pemeran utama. Ditambah waktunya semakin sempit. Tidak ada jalan keluar, Indro menawarkan tetangganya bernama Yuli (Tarida Gloria) gendut da tak bisa berakting. 

Segera mereka mengumpulkan karyawan dan membangun set di rumah kontrakan. Pacar Kasino, Nella (Fortunella) dan Pacar Indro , Kiki (Gitty Srinita) mendapat tugas menjadi pimpinan unit merangkap pembantu umum. 

Semua karyawan jengkel terhadap yuli lantaran aktingnya tidak pernah bagus dan selalu ngotot kala di kasih tahu. Tak mau diatur bahkan ingin mengatur. Repotnya, Yuli tidak bisa di ganti pemain lain karena sudah di shoot cukup banyak. 

Pada pengambilan adegan terakhir, Dono, Indro dan Kasino sepakat memberikan delapan gelas bir beneran agar Yuli teler, dengan harapan akting Yuli bisa bagus. Yuli akhirnya teler matanya merah. Begitu shooting akan di mulai Yuli langsung menari-nari dan berteriak, mengejar Dono. Dono kabur, Yuli terus mengejarnya. Doo dibanting, Kasino di cekik, Indro di tonjok. Semua karyawan yang terlibat melarikan diri, sementara set yang di bangun, hancur berantakan. 

Setelah sadar trio DKI kembali bingung melihat suasana rumah yang berantakan.  Mereka takut menghadapi produser. Akhirnya Dono, Kasino, Indro meminta maaf atas kerja mereka yang kacau balau. Tetapi anehnya sang produser malah memuji bahkan mereka dapat tawaran lagi untuk menggarap iklan lain. Dan bintang iklannya harus Yuli. 

Mendengar tawara ini, Dono, Kasino dan Indro terbengong bengong saling memandang.....



Thursday, September 4, 2025

DARTO JONED PENULIS SKENARIO YANG JUGA SUTRADARA

 


Terlahir sebagai RM. SOEDARTO, 21 Maret 1943 di Solo, Darto Joned, di kalangan perfilman memang lebih dikenal sebagai sutradara film TVRI maupun TV lain. Padahal  pertama kali terlibat di film ia lebih dulu main untuk film bioskop. Melibatkan diri pertama kali di film tahun 1972 sebagai pemain dalam film "Tanah Gersang", Darto entah kenapa akhirnya lebih banyak melibatkan diri sebagai penulis skenario. Tidak tanggung-tanggung ia bisa menyelesaikan tiga skenario sekaligus. "Tapi itu kalau untuk membuat film seri, kalau tidak untuk film seri, ya cukup sehari satu", katanya. 

Menjadi penulis skenario itu sendiri sudah dimulai Darto sejak tahun 1974 untuk film "Marabunta" dimana ia sekaligus menjadi pembantu sutradara. Sejak itu, diakuinya sudah puluhan skenario yang dislesaikannya hingga sekarang. Baik untuk film Bioskop maupun untuk film TV. Untuk film TV, Darto malah tanpa sungkan menyebutkan sering menyelesaikan satu episode untuk film seri dikerjakannya tanpa memerlukan skenario. "Semuanya berkembang di lapangan. Jadi jangan heran kalau sehari saya pun bisa menyelesaikan tiga episode film seri," katanya lagi. 

Sutradara film TV yang dikenal lewas serial "Kisah Serumpun Bambu" dan dilanjutkan "Tembang Di Tengah Padang" juga menjadi film bioskop berjudul "Gerbang Keadilan". Itu merupakan film ketiga saya setelah Marabunta dan Selimut Cinta, " katanya. 

Di Singgung bagaimana cara bisa menyelesaikan tiga skenario sekaligus, sutradara yang menyebut dirinya mesin skenario ini cuma tertawa. "Yang diperlukan cuma gambaran tentang ceritanya. Kalau semuanya sudah ada dalam kepala, yang lainnya tinggal menuliskannya," ujarnya. Tapi kalau saya sedang bikin skenario, saya harus mencari tempat yang sepi. Di hotel misalnya. Dan syaratnya, harus didampingi isteri saya," tambahnya . 

Untungnya Darto punya isteri yang setia selalu mendampinginya. Tak cuma waktu bikin skenario, tapi juga kemana saja ia pergi. "Apa yang selalu saya pikirkan setiap kali memulai pekerjaan hanyalah bagaimana penonton bisa menyukainya, " katanya sungguh-sungguh. 

Perihal mengapa ia lebih suka main dan bikin film untuk TV, lelaki yang suka tertawa ini menyebutkan karena TVRI saat ini lebih terbuka. Dan itu berbeda dengan TVRI dulu. Sekarang TVRI sepertinya membuka kesempatan seluas-luasnya pada sutradara dari luar kota membuat film bagi TVRI, " katanya. "Tapi sungguh kok , bukan karena bikin film V itu lebih enak maka saya lebih banyak menghasilkan film-film untuk TVRI. Tapi karena kesempatan untuk bikin film bioskop memang jarang saya dapatkan, " katanya kemudian. 


~~ sumber MF~  

Wednesday, September 3, 2025

YESSY GUSMAN DAN RANO KARNO DI SUMPAH POCONG

 


KILAS BALIK - RANO KARNO DAN YESSY GUSMAN DI SUMPAH POCONG

Pertemuan Rano Karno dan Yessy Gusman dalam kancah perfilman nasional dimulai dari Rio Anakku (1973) garapan Hasmanan. Waktu itu baru jadi figuran. Tahun berikutnya 1974, keduanya muncul bareng lagi membintangi "Romi dan Yuli" sebagai pemeran utama. "Itulah film pertama kami, dimana kami mendapat ujian berat. Kami harus bercinta, padahal belum pernah tahu, apa itu cinta," celetuk Yessy. Rano yang duduk berdampingan, lalu menimpali, "Kami saling mengenal jauh sebelum terjun ke film. Dulu kami satu sanggar, bergabung di sanggar Kak Yana".

Pasangan Rano & Yessy di tahun 70an memang menjadi pujaan kaum remaja, itu bermula setelah sukses penampilan mereka dalam "Gita Cinta Dari SMA", garapan Arizal, terus menyusul "Puspa Indah Taman Hati" masih juga garapan Arizal. Rano dan Yessy ibarat simbol kebahagiaan kaum remaja. Terutama yaa,, mereka yang sedang di mabuk cinta. 

Maka, kaduanyapun tak lepas dari gosip, percintaan di luar film pun terjalin di hati mereka. Bahkan pernah disebut-sebut mereka akan menikah sebagai suami istri. Memang sebelum mereka berpisah, keduanya masih empat muncul dalam satu frame dalam produksi Karno's Film, perusahaan ayah Rano, Sukarno M Noor (alm) membintangi "Selamat Tinggal Duka" tiba-tiba Yessy berangkat ke Amerika, menimba ilmu. Sekarang Yessy mengaku telah bergelar MBA sedangkan Rano berpredikat produser, melanjutkan warisan usaha ayahnya. 

Kini, keduanya ketemu lagi membintangi  "Sumpah Pocong Lintang Dan Bayu". Sedangkan sutradara di percayakan kepada Ismail Soebardjo, yang pernah di hajar habis-habisan oleh pers film karena film jiplakannya "Bercanda Dalam Duka" yang diambil dari film asing. 

Setelah Tirai Perkawinan 1984, garapan Ida Farida, Yessy tak pernah muncul lagi di layar putih. Rindu juga, tapi kesibukan belajar tak bisa ditinggalkan, " katanyaIa juga mengaku rindu sekali dengan Rano Karno. "Saya juga Rindu"! sambut Rano Cepat. Namun keduanya lalu nyeletuk lagi, hampir berbarengan memperjelas bahwa kerinduannya hanya terbatas dalam pemunculan bersama di film. "Rano sudah punya Dewi, sayapun sudah punya buntut, tegas Yessy. Dua-duanya saling punya. 

Menjawab pertanyaan, pertimbangan menerima "Sumpah Pocong Lintang Dan Bayu", Yessy katakan," Semula ragu juga", Kayaknya film horor, saya hampir menolak karena saya nggak bisa main film horor. Tapi setelah di jelaskan, dan saya membaca skenarionya, ternyata bukan film horor. Saya langsung terima, Obat kangen!" paparnya. 

"Mulanya sih gemeteran juga sedikit. Tapi setelah baca Bismillah dan doa-doa akhirnya perasaan khawatir dan takut hilang juga," kata Yessy Gusman mengenang saat-saat akan dimulainya pembuatan "Sumpah Pocong" . Yessy mengakui swaktu suting memang terasa sakral, tapi setelah di dahului doa-doa perasaan yang menyelinap dalam dirinya bisa di halau. Pembuatan film Sumpah Pocong berlangsung di daerah yang tradisi sumpah pocong itu sendiri masih ada. 

Selama sebulan berada di Yogya, suaminya Okky Tjakra sempat berkunjung sekali menjenguk Yessy dan putranya. Sebagian besar sutingnya berlangsung di desa Ketep dan Puluhan sekitar satu setengah  jam dari Yogya. 

"Perpisahan" yang cukup lama itu nampaknya sempat membikin Okky berpikir dua kali untuk melepas Yessy main film lagi. Untuk film berikutnya Okky megusulkan kalau bisa sutingnya yang di dalam kota saja. 

Tapi dia mendukung saya untuk tetap main film sepanjang saya bisa berkarya dengan baik dan mengatur waktu untuk rumah tangga, anak maupun suami, kilahnya, Yessy sendiri menyambut dukungan suami itu dengan mengutamakan keluarga. "Paling paling saya akan main film dua atau tiga film saja dalam setahun," lanjutnya.

~~ sumber : MF 

KENANGAN DIAN NITAMI MAIN FILM

 


DIAN NITAMI. Sejak umur 15 tahun perempuan bertinggi 171 cm ini mengawali karir di dunia film. Filmnya antara lain Di balik Dinding Kelabu, Cinta Anak Zaman, Johny Indo, Atas Boleh Bawah Boleh, Luka Diatas Luka, Kamus Cinta Sang Primadona, Catatan Si Doi dan lain lain. 

Bungsu dari 4 bersaudara pasangan keluarga Soerjo Muntasir dan Takanitami ini dalam film Catatan Si Doi berperan sebagai Tio, seorang mahasiswi utkang bikin gara-gara, berantem, manasin orang dan tukang ngaduin orang. 

"Saya paling suka memerankan Tio dalam film "Catatan Si Doi". Ada tantangan untuk berperan disini, meski kurang yakin. Bisa nggak sih Dian beprean seperti Jilly... itu tuh dalam film teve "R" dimana belum dilog saja, Jilly sudah bisa membangkitkan kebencian penonton," papar Dian yang punya darah Jepang dari ibunya. 

"Awal terjun ke dunia film, benar-benar nggak di sangka deh!" paparnya. Kebetulan ketika itu ia mengantarkan Ida Iasha, sehabis ada acara  meeting, pulangnya diajak Ida ke Virgo Film untuk teken kontrak. Disana ia ketemu Ferry Anggriawan dan Sophan Sophian, terus di tawari main film.  "Ya, saya mau saja. Hitung-hitung cari pengalaman lain. Wah, pertama berhadapan dengan Kamera saya benar-benar grogi deh. Belum lagi saya malu, teman-teman di sekolah pada ngeledek kalau saya jadi bintang film. Tapi, sekarang sih udah biasa saja, emang ini sebagian dari dunia saya," ujarnya.

Tapi konon bukan tujuan utama. Dia harus mikir tentang masa depan yang bisa menjamin. Coba kalau saya kecelakaan dan saya jadi jelek, kan pasti nggak laku lagi di film. Bener nggak?" kata dian yang jadi team basket di sekolahnya. 

Pengalaman yang menjadi kebanggaan didunia film ketika Dian main untuk film "Pelarian Johny Indo " (Judul akhirnya jadi : Johny Indo, kisah nyata seorang Narapidana), yang juga punya kisah ketakutannya. 

"Ya ketika suting itu di Nusa Kambangan kan semua pemain juga krunya tinggal di wisma. Di Wisma itu, Dian kenal baik sama seorang narapidana yang sudah bapak-bapak. Bapak itu suka nganterin makanan, ketika Dian tanya kenapa di hukum? Bapak itu bilang karena jadi dukun cabul, yang telah memp erkosa dan memb unuh lima orang wanita. Jadi dia dihukum seumur hidup. Kalau tadinya Dian berani pulang ke wisma sendiri, setelah tahu bapak yang suka ada disana itu berubah takut. Tapi pasti nggak apa-apa kan ya, dia sudah baik. Cuman ikut di film ini, Dian bangga, Bayangkan saja Dian bisa masuk ke Nusakambangan. Kan kalau orang awam susah sekali untuk masuk daerah tahanan Nusakambangan," kata Dian, yang dua kali pernah di cium oleh makhluk aneh di Sumatera ini.

Ya, itu bukan adegan dalam film, bila Dian kena sosor bibir orang yang tak di kenalnya. Kejadiannya ketika perempuan yang lahir di Jakarta pada 18 Juni 1971 ini ikut promosi film "Luka Di Atas Luka" di Sumatera bersama pemeran lainnya lagi turun dari mobil, dimana disekitarnya penuh kerumunan orang. 

Rombongan artis itu berjalan ke sebuah gedung. Tiba-tiba dari arah belakang ada yang menepuk bahunya. Dia menoleh ke belakang, tahu-tahu pipinya sudah kena sosor bibir orang yang tak dikenalnya. Srupp!!

"Saya kaget da malu, Dian nggak tahu, oran gitu mau berbuat begitu. Sudah nyipok langsung kabur. Dian ingat-ingat dan lihat tampang orang itu, Makhluk aneh kali, " kata perempuan yang suka makn bakso dan pizza ini. 

Kedua kalinya masih di sumatera juga, juga promosi film Luka Di Atas Luka, di Lok Seumawe, Ketika itu Dian sedang berada di podium, Dian mengajak seorang penonton naik ke atas panggung untuk menari. Selesai menari, tba-tiba bibir pemuda itu nyelonong ke wajah Dian, ia tak bisa mengelak dan dibuat kaget kembali. 

"Wah pokoknya Dian nggak suka tampang orang itu, meski masih ingat, Kok, pada begitu ya, aneh!" kenang Dian.


~sumber : MF 057/25 tahun V , 3 - 16 September 1988


Tuesday, September 2, 2025

JALAN MAKIN MEMBARA


JALAN MAKIN MEMBARA, ARSWENDO PENULIS SKENARIO

Rahayu Effendi, produser Sinetron Jalan Membara mengaku rugi mencapai Rp. 150juta. Pihak SCTV yang menayangkan sinetron tersebut tidak memberi komentar. Bahkan ironisnya menyambut baik kelanjutannya. Masih dibintangi Dede Yusuf, Jalan Makin Membara ditayangkan SCTV sejak awal Januari 1996. Jalan Membara merupakan cikal bakal Jalan Makin Membara. Tetap jenis eksen, tapi banyak perubahan tema dan pemainnya. Hal ini tidak terlepas dengan masuknya peran Arswendo Atmowiloto sebagai penulis skenario.

Setelah selesai penayangan Jalan membara yang membawa kerugian, saya sempat bingung, kira-kira apa yang harus saya kerjakan. Bagi seorang seniman, kreatifitas adalah paling utama. Jadi, walau rugi, saya bertekad untuk membuat sinetron lagi dengan jenis sama. Pikir-pikir, saya ingat Arwendo yang pernah gabung dengan kami saat penggarapan serial "Jendela Rumah Kita". Dengan pengalaman itu, saya yakin bila mengajak Arwendo, akan menciptakan nuansa baru bisa di jadikan jaminan, " kata Rahayu Effendi. 

Lebih lanjut Rahayu merekrut Arswendo bukan karen akeberhasilan Arswendo di  Festival Sinetron Indonesia lewat sinetron "Menghitung Hari" ini spontan saja, " lanjut Rahayu Effendi. 

Bagi Arswendo sendiri, keterlibatannya di serial Jalan Makin Membara bersama Dede Yusuf merubah hampir 50% dari rancangan asli buatan Dede Yusuf yang saat  produksi sinetron Jalan membara bertema total eksen. "Saya punya pandangan bahwa eksen itu sangat bagus apalagi bila dibumbui dengan komedi. Nah, Komedi ini yang menjadi tanggungjawab saya, sementara eksennya itu urusan Dede.  Dengan ini pula saya katakan, mulai tahun 1996 telah lahir sutradara baru di dunia sinetron. Saya juga mengatakan jika sinetron "Jalan Makin Membara" ini nantinya tidak laku dan kurang disenangi pemirsa, ini pertanda bahwa dunia sinetron kita sudah mulai masuk gerbang kehancuran, " kata Arswendo. 

Arswendo memang selalu tampil spektakuler. Ucapannya selalu cuek tapi bernada optimis. Tanpa mengecilkan peran Dede Yusuf pada sinetron Jalan Membara, Arswendo baru berani mengatakan Dede Yusuf telah lahir sebagai sutradara muda. Padahal Dede Yusuf sudah tampil sebagai Sutradara di serial "Jendela Rumah Kita"dan memenangkan satu kategori pada FSI 1994.

Jika menurut Rahau Effendi sinetron Jalan Membara tidak membawa keuntungan, bahkan rugi, maka part II Jalan Makin Membara, Rahayu dan Dede Yusuf Optimis akan membawa sukses dan keuntungan. "Terus terang saya memang kurang puas pada konsep penggarapan terdahulu. Makanya saya berkomunikasi dengan ibu. Oleh ibu berkomunikasi dengan Mas Wendo. Maka inilah konsepnya lebih fleksibel. tidak lagi mengetengahkan eksen yang kental. 

Dede Yusuf mengganti banyak pemain. Mira Asmara sebagai pelakon utama mendampingi Dede dalam sinetron Jalan Membara ditendang. Demikian juga Bucek Depp, serta pemain=pemain lainnya. Dede benar-benar bongkar pasang. Kali ini Dede Yusuf menampilkan Mila Karmelia sebagai Wia. Lia Olivia (Iyun), Taufik Savalas (Halim), Arie Sihasale (Topan), Erry Yanto Prakasa (Pak Jodi), Rio Thamrin, (Cogrek), Titi Soemarno (Ibu Tapan), Edi Siswandi (Bang Alwi), Rendy Recky(Dasiman), Latief Sitepu (Satpam), Ocan (Ujang ) dll. 

"Tidak ada unsur-unsur sentimen dalam hal ini. Saya banyak mengganti pemain semata-mata menyesuaikan kemampuan peran masing-masing. Apalagi sinetron Jalan Membara dengan yang Sekarang, Jalan Makin Membara, sebenarnya ceritanya tidak saling mengikat. Hanya temanya saja yang sama, yaitu eksen. Untuk mengikat perhatian pemirsa, saya tetap menokohkan peran Handoko, mantan narapidana. Makanya tidak jadi masalah bila saya pakai pemain-pemain baru, " kata Dede Yusuf.

Dede Yusuf memang sukses menokohkan perannya, baik pada part I maupun yang kedua ini. Menyimak cerita Jalan Makin Membara memang sangat berbeda dengan Jalan Membara.  "Kali ii saya tampil seperti serial, menuntaskan atu masalah dalam satu episode, tidak seperti Jalan Membara ceritanya berkesinambungan. Peran saya juga berganti-ganti, mulai Satpam, Office BOy, hingga tukan ojek. Ini merupakan terobosan setelah dalam Jalan membara kurang sukses. Tentu mas Wendo pegang peran untuk memilih sistem serial, " kata Dede Yusuf. 

Rahayu Effendi mengatakan, teknik-teknik pukulan yang dilakukan Dede Yusuf, diramu dari gerakan-gerakan bintang eksen dunia seperti Jean Claude Van Damme, Cuck Nurris, David Bradley dan Jacky Chan. "Jika gerakan Dede Comot sana sini dan disukai, mengapa harus mempermasalahkannya. Orang menonton film  kan, karena film itu menarik. Makanya saya mengusulkan pada Dede agar ketika melakukan adegan tarung, mengikuti gerakan-gerakan terbaik dari bintang-bintang laga luar negeri. 


~sumber : MF 251/217/XII/ 27 Jan - 9 Feb 1996~

Sunday, August 10, 2025

MISTERI DARI GUNUNG MERAPI 3 : PEREMPUAN BERAMBUT API

 


PROSES! FILM MISTERI DARI GUNUNG MERAPI 3, PEREMPUAN BERAMBUT API

Ibarat Perjuangan , Ia harus melalui perjalanan panjang penuh lika liku yang melelahkan dan pengorbanan. Itulah yang dialami Liliek Sudjio, ketika menggarap Misteri Gunung Merapi 3 Perempuan Berambut Api yang mengambil LOKASI SUTING seluruhnya di daerah wisata Pangandaran Jawa Barat.

Perjalanan panjang, karena menurut perhitungan kontrak sudah over time. Suting pertama dimulai 18 Oktober 1990 diakhiri 18 Februari 1991. Untuk sutingnya saja, 4 bulan penuh. Sedangkan kontrak para karyawan overtime ada yang sebulan lebih. 

Kata Liliek, kendala yang paling berat, karena cuaca yang tak mau diajak kompromi. "Maklum , musim hujan!" katanya. Kadang, kata Liliek melanjutkan, sehari hanya bisa suting dua tiga shot saja. Terutama untuk adegan luar (exterior) dimana banyak adegan berat dengan menggunakan sling. 

Di samping cuaca sebagai penghambat yang tak mau di ajak kompromi, pembuatan set besar-besaran juga sedikit mengganggu. Cuma, untuk yang satu ini, semua bisa maklum. Lalu, kata beberapa kru yang enggan disebutkan jatidirinya, keharmonisan kerja di lapangan juga sering tak ada. "Namun semua gejolak yang bisa mengganggu kelancaran kerja, akhirnya dapat di selesaikan secara kekeluargaan. "Biasa, kalau kita kerja berlarut-larut ada saja gejolak itu,"tukas Liliek. Apa lagi sekarang produksi sedang rame, sambung kru lain. 

Setelah melewati proses penyelesaian cukup melelahkan, film yang dibintangi  Fendy Pradana, Lucy Subardjo (Perempuan berambut api), Dra. Mien Brodjo, Gino Makasutji, WD Mochtar, dan pengganti Ida Iasha Chatrianawati (pemeran utama) sudah masuk proses studio. Film yang di rencanakan  beredar pada bulan lebaran, untuk proses akhirnya terpaksa di bawa keluar negeri, ke Los Angeles. "Kami akan berusaha memberikan hiburan lebih baik kepada penggemar film Indonesia, khususnya yang telah menonton Misteri Dari Gunung Merapi. Sebab film ini memang serial film terbaru," jelas Liliek. 

Menjawab pertanyaan tentang daya tarik utama yang konon sangat diandalkan itu, Liliek bilang, "Film ini memang tidak ada IDA IASHA yang pada serial pertama dan kedua menjadi pemeran utamanya. Tapi pemain lain, terutama dengan andalan trick animasi, sangat menarik. Karena banyak trik dan animasi itu, kami harus lari ke luar negeri. "Bukan ingin melanggar aturan pemerintah hanya saja di Indonesia belum mampu saja!" tegas Liliek Sudjio.


~sumber : MF 123/90 tahn VII, 15-30 Maret 1991

CATATAN SI BOY 4, MENJUAL MIMPI REMAJA

 


FILM memang bukan realita, itu sebabnya para pembuat film juga di juluki sebagai "The dream merchant" alias "pedagang impian". Tak salah memang, karena lewat film mereka membuat penonton terbuai dengan hal-hal yang indah-indah tak ubahnya impian. Seperti terpampang dalam "Catatan Si Boy 4" ini, Boy dan adiknya , Ina, dengan gampang buka butik di Bali, bahkan untuk menjemput pacarnya, Vera ia menyiapkan helikopter pribadi. 

Uang dan materi memang berlimpah ruah bagi keluarga Boy dan juga tokoh-tokoh lainnya sepanjang jalan cerita film ini. Yang jadi problema utama masih tetap masalah asmara, yang terus berulang dari episode pertama. Pacaran putus, rujuk dan putus lagi, antara Boy dengan Vera. 

Sumber pertengkaran Boy-Vera di awal episode empat ini, bermula dengan ambisi Vera untuk menjadi fotomodel. Boy, terutama ibunya kurang sreg melihat pose ngablak Vera di majalah. Kekerasan Vera membuat mereka putus. 



Boy yang suntuk diajak adiknya Ina, da Wan Abud ke Bali. Terjalin perkenalan dengan cewek kalem, Cindy. Justru Vera juga datang ke Bali. Si Ban ci Meo ingin menjual Vera pada boss. Menyadari hal ini Vera ngamuk, Ia ingin kembali pada Boy, sayang sudah ada Cindy. 

Cerita dan skenario yang di tulis oleh Marwan Alkatiri dengan sutradara Nasri Cheppy boleh di bilang simpel saja, namun ketrampilan Cheppy dalam mengolah filmnya menjadi suatu suguhan yang segar dan menghibur. Absennya tokoh Emon (Didi Petet) yang lewat telepon mengabarkan sedang berada di Paris, tak menjadi halangan . Direka dua tokoh baru Wan Abud (Fuad Alkhar) yang berdarah Arab dan Meo (Ronny M Toha) yang sosoknya di buat mirip Emon dengan karakter berbeda. 

Adik Boy yang biasanya diperankan Btari Karlinda, diganti oleh Sisca Yulianti. Ortu Boy tetap Robert Syarief-Nani WIjaya, sedang ortu Vera juga tetap Boy Iskak-Ida Kusumah yang centil kelewatan. 

Saingan berat Vera sekarang Cindy di perankan oleh Paramitha Rusady Plus pendatang baru Ajeng Ade Chandra sebagai Cynthia kakak Cindy. Hampir semua adegan bersuasana riang, terutama karena ulah konyol Wan Abud. Misal ketika disuruh beli bunga oleh Boy untuk Cindy yang di pilih malah karangan bunga duka cita. 

Dengan ketrampilannya, Cheppy berusaha menyelipkan adegan Boy dan Wan Abud yang tak melalaikan Sholat. Lalu dalam mobil mewahnya, Boy tak pernah lupa menggantungkan tasbeh. 


~MF~

Thursday, June 26, 2025

SUTING WARISAN TERLARANG, MANUSIA JADI BABI


 Ada warisan Halal, ada juga warisan haram, sudah barang tentu terlarang. Film garapan kedua Abdul Kadir yang berjudul "Warisan Terlarang" produksi Lia Indah Swastika Film ini bukan bercerita tentang harta warisan leluhur yang di perebutkan. Bagaimanapun warisan tetap halal untuk diterima. Tapi Warisan Abdul Kdir ini merupakan warisan yang menyesatkan. Bisa membuat orang menjadi babi dan kesetanan, serta lupa segalanya. Sebab kalau Warisan ini diterima manusia dia akan menjadi hambanya iblis. Itlah ilmu hitam Babi Ngepet. 

Seakan film ini bertemakan horor, padahal menurut Abdul Kadir sang penulis skenario dan sutradara, film ini bertemakan Drama Mistik. Tidak selamanya sesuatu yang menyeramkan itu horor. Paling tidak ini salah satu alasan Kadir menyebut tema film ini Drama Mistik. Inilah yang membuat Kadir mati-matian diskusi dengan Subakti selaku juru kamera. Keduanya mencoba menghadirkan karya maksimal. Ini terbukti dari shot-shot yang merekapandang. 

Untuk menghadirkan Babi hutan di pulau Jawa sangatlah sulit. Tapi bagaimanapun sang babi harus ada. Permintaan ini tidak bisa di tawar-tawar, karena sang babi sebagi bagian dari cerita dan tidak sekedar menempel. "Kami telah mencari babi kemana-mana. Hampir seluruh pelosok Jawa Barat kami susuri. Kalau babi biasa itu gampang di cari, tapi ini babi hutan," ujar Syamsul selaku unit manager. Satu-satunya babi hutan dewasa terdapat di daerah Pangandaran. Sang Babi akan masuk kerestoran, rumah dan  supermartket keras. Akhiarnya ia menyewa Babi dengan biaya 1 juta.

Untuk dana spesial Effek cukup memadai, sehingga proses perubahan manusia menjadi babi tergarap baik. Proses itu di bagi beberapa penggalan, sperti kepala, kaki, tangan dan tubuh.  " untuk proses kepala manusia menjadi kepala babi di buat 12 trap, artinya 12 fase, dimana setiap fase di buat proses satu persatu. "untuk proses kepala, manusia menjadi kepala babi dibuat 12 trap, artinya 12 fase dimana setiap fase dibuat prosesnya satu satu. Sedang untuk proses tangan, kaki dan badan dibuat 8 trap," ujar Henry Farrel selaku special Effect. Sebelum di desain dengan masker, dibuat negatifnya memakai gips, lalu diolah dengan fiber glas. Kemudian di buat konstruksinya seperti anatomi babi. "Sebelum mendisain saya sudah punya gambaran secara sinematography, " kilah Farel pula. Keinginan Farel kelihatan menggebu, karena ingin yang terbaik dari film "Babi Ngepet" yang terdahulu. 

Ceritanya berkisah tentang : 

Yono (Kang Ibing) priyayi yang jatuh miskin. Batinnya tertekan dalam kemiskinan. Bekalnya cuma tamatan SMA. Pertengkaran dengan ayahnya (Raden Mochtar) menjadi kemelut yang akhirnya merenggut nyawa ayahnya. Batin Yono semakin tertekan setelah mendapat penghinaan dari penyanyi orkes kampung Hedy (Alba Fuad). Hal ini membuat Yono kehilangan keseimbangan. 

Lalu Yono pergi ke suatu tempat untuk memuja Iblis. Pengorbanan  Yono begitu besar, sampai ibu kandungnya (Ambu) menjadi wadal (tumbal), imbalannya Yono menjadi kaya. Setelah kaya Yono ingat Hedy, maka lupalah pada Yanti (Yati Octavia) isterinya. Meski Yanti hamil tua, Yono tetap main gila dengan Hedy. Karena Hedy jugalah, Yono mau bertobat. Tapi Ratu Babi (Ranieta Manopo) sangat marah. Untuk menebus itu Yono tega hati menjadikan anaknya yang masih dalam kandungan menjadi wadal.

Konflik semakin runyam setelah orang kampung datang untuk menyerbu rumahnya. Sementara isterinya Yanti menjadi wanita yang hilang keseimbangan. 


~MF 113/81 Tahun VII, 27 Oktober - 9 November 1990.

Wednesday, June 25, 2025

DI BALIK SUTING "NYI LAMPED"

 


"Melati Karang Hawu" demikian judul sebelum berganti dari "Nyi Lamped". Film ini merpakan produksi perdanadari PT. Monasindo Permai Film yang mengambil lokasi keseluruhan di Jawa Barat. Film garapan Charles Anakotta rampung selama 48 hari suting. Konon kabarnya ketika suting berjalan disana sini terjadi kemelut. Kekacauan terjadi karena ketidaksiapan pihak produser maupun sutradara. Dalam keadaan yang payah akhirnya Charles Anakotta berhasil menyelesaikannya. Meski ada beberapa adegan yang tidak sempat di garap karena para pelakon ngambek, malah ada yang lari ke Jakarta Kondisi seperti ini sudah sering terjadi dalam perfilman nasional. 

Terlepas dari itu semua, film drama action ini cukup menarik untuk sebuah cerita utuh. Tinggal lagi penyuguhannya tergantung sang sutradara. Mampukah dia memvisualkannya secara baik. Sebuah film tak mampu di kaji sebelum film itu menjadi sebuah film yang utuh, yang sudah dapat di tonton khalayak. Apapun terjadi, film Nyi Lamped telah dibuat dengan tatanan apa adanya. Sesuai dengan kreativitas sang pembua, tapi lebih cenderung dikatakan sesuai dengan kemampuan produser. 

Kisahnya cukup menarik karena didalamnya terkandung hal yang bersifat religius. Seperti kerukunan beragama. Ada kritik sosial, namun tak ketinggalan tentang mistik. Cerita diawali denga datangnya seorang anak muda ke sebuah desa. Didesa yang terpencil ini dia merasakan keanehan-keanehan yang tak masuk akal. Sambil membuat skripsi dia ingin membuka tabir misteri itu. Sang anak muda menemukan sebuah buku. Karena Nyi Lamped merupakan seorang murid yang sesat di masa yang lampau, dan dia memasuki kelompok aliran hitam. Beberapa generasi kemudian, tepatnya era sekaran gini buku tadi menjelma. 

Pemeran utama pria adalah Erick Soemadinata, sementara Kiki Fatmala berperan sebagai Nuning, seorang gadis desa yang selalu mengambil suami orang. Sedangkan Asriati di percayakan menjadi Nyi Lamped. Pendukung lain antaranya WD Mochtar, Hendra Cipta, Tonny Damanik, Yuni Arso dan beberapa artis muda yang di pajang sebagai 13 pengantin perawan. 


~MF : 113/81Tahun VII, 27 Oktober - 9 November 1990

Monday, June 16, 2025

H. NAHALI SALAH SATU PENATA ARTISTIK FILM INDONESIA


 Mengenal H NAHALI PENATA ARTISTIK SI DOEL ANAK SEKOLAHAN

Tidak Banyak yang tahu, siapa yang menciptakan suasana lokasi suting sinetron laris manis Si Doel Anak Sekolahan. Keberhasilan sinetron yang mengekspose etnis Betawi itu, tidak terlepas dari kerja keras dari Haji Nahali, bagian artistik yang menampilkan setting budaya papak betawi. Laki-laki berpembawaan kalem yang asi berdarah Betawi ini, mengaku sama sekali belum memperoleh pendidikan formal di bidang artistik. Karirnya di mulai dari bawah sekali, sebagai karyawan biasa bagian properti. 

Si Doel Anak Skeolahan adalah yang ketiga kalinya dia terlibat satu produksi dengan Rano Karno. Mengaku agak terkejut tatkala Rano mengontaknya untuk menangani bagian artistik. "Hari ini di panggil dan langsung hunting, besoknya saya harus kerja merenovasi set dasar yang sudah ada," kata pura kelahiran Jakarta, 8 Oktober 1945. 

Peraih Piala Citra FFI 1982 lewat film Serangan Fajar ini sempat keluar dari produksi Si Doel, saat dia penggarap setting Pedang Keadilan engan Agus Melasz. tapi kemudian oleh Rano Karno kembali di panggil. Dia tidak keberatan karena sebenarnya dia sudah merasa cocok dan sangat bangga bila setting hasil kerjanya di sinetron itu. 

Haji Nahali juga pernah masuk nominasi Festival Sinetron Indonesia 1996 lewat sinetron Si Doel Anak Sekolahan. Dia juga pernah terlibat dalam pembuatan film Italia tahun 1971 berjudul "Virgin Of Bali" dan Patio produksi Jepang tahun 1991. 

Walau bekerja di layar tapi dia mengaku sangat puas bila selesai membangun bangunan artistik, seperti yang pernah  di lakukannya dalam film Serangan Fajar dan Sineron Si Doel Anak Sekolahan. Sementara di spesial efek dia merasa bangga seusai menggarap film Tjoet Nja Dhien dan Bandung Lautan Api. 

Karir H . Nahali dimulai sebagai properti man ikut almarhum Nawi Ismail. Terkadang juga sebagai spesial efek. Film pertama berjudul Kutukan Dewata tahun 1971 yang di bintangi oleh WD Mochtar, Dicky Zulkarnaen dll. Mulai tahun 1975, baru menangani unsur artistik. Sutradara yang pernah saya ikuti seperti Lilik Sudjio, Nawi Ismail, Alam Surawidjaya, dan juga Arifin C Noer. Pertama kali menangani artistik lewat film Benyamin Tukang Ngibul setelah diangkat oleh Produser seperti alm Pak Darsono. Sedang di Sinetron, berjudul Guruku Tercinta, Pedang Keadilan dan Si Doel Anak Sekolahan. 

Kenal dengan Rano Karno sejak tahun 1972 saat produksi film Malin Kundang , dimana Rano sebagai Malin kecil. Saat itu H Nahali masih sebagai spesial Effek, kemudian tahun 1992 dalam film layar lebar kembalillah.

Rano sudah mengenal saya sebagai orang Betawi asli. Saat menerima skenario, langsung tergambar dalam benak saya sebuah setting, dimana sosok keluarga betawi yang tinggal pada jaman Sekarang 

Si Doel itu bukan semata cerita Betawi, melainkan sosok Betawi yang tertinggal, kebetulan berdampingan dengan lingkungan real estate. Rumah Si Doel itu sebenarnya sudah ada saat saya datang. tapi suasana dan properti lainnya sangat ngajak. "Tugas Saya adalah merenovasinya. Kekuatan pada Si Doel adalah pada rumah dan penataanya di samping oplet dan warung. Tentu juga didukung oleh pemain yang cocok denga karakter Betawi dan ceritanya. 



Wednesday, June 11, 2025

Nawi Ismail dan Dicky Zulkarnaen di Lokasi Suting


 Alm. Nawi Ismail terkadang di kenal sebagai sutradara Streng. Kalau sudah marah di lokasi, omongan apapun bisa meluncur dari mulutnya secara langsung, tapi kemarahan itu tidak berumur lama. 

Dicky Zulkarnaen yang berlakon sebagai si Pitung, pernah di perintahkan Nawi untuk mandi di sungai yang airnya kotor. Untuk melakukan ini, Dicky ogah-ogahan. Terpaksa sutradara otodidak itu membentaknya. Apa boleh buat, daripada nanti bikin lebih malu di hadapan orang banyak, maka Dicky menuruti kemauan Nawi, seperti juga yang tertulis di skenario, bahwa Si Pitung di jebak kawan seperjuangan yang di lakonkan Alam Surawidjaya.Jimat yang menjadi kekuatannya di rampas saat si Pitung sedang mandi. 

Untuk adegan ini terpaksa Nawi harus kerja keras. Selain pengaruh cuaca, masing-masing pemain tidak konsentrasi penuh.  Setengah hari waktu yang di butuhkan Nawi  untuk menggolkan adegan tadi. Rupanya Nawi masih kurang puas, break pertama bukan di pergunakan untuk makan, malah mengompres Dicky. Adegan yagn semula sudah dianggap bagus diulang kembali. Kali ini Dicky kelihatan lebih serius. Cukup dua kali latihan menyelupkan kepala di air keruh, tepuk tangan bergemuruh. "Langsung take ya Dic.

Kamera dan lampu sudah siap, Dicky sudah nyebur ke sungai setelah terlebih dahulu mengeringkan  badan lewat siraman matahari. "Kamera.. action.." Nawi memberi aba-aba. Dicky asyik dengan permainanya, bgitu juga dengan alam surawidjaya, "Cut.." Teriak Nawi lagi. 

Kini giliran Dicky yang marah. "Ada apa lagi sih beh.."Kata Dicky jengkel.

"Awas..ada mayat hanyut" timpal Nawi kembali. Yang dimaksud mayat tiada lain adalah kotoran manusia yang mengambang dalam jumlah 'kolosal(banyak)" mengenai kepala Dicky. 

Dicky setelah mengetahui itu minta agar tubuhnya kembali di bersihkan. Bahkan ia meminta kepada kru untu mengecek kepinggiran sungai. "Mungkin ada aksi masal tuh. Masa sih yang namanya kotoran manusia sendiri segitu banyaknya, " sergah Dicky. 


#dickyzulkarnaen

#nawiismail 

Tuesday, May 13, 2025

LOKASI SUTING SINGGASANA BRAMA KUMBARA, PRODUKSI PT MENARA GADING PRATAMA


LOKASI SUTING SINGGASANA BRAMA KUMBARA, CERITA YANG BERASAL DARI SANDIWARA RADIO SAUR SEPUH

Cerita jenis klasik cukup di gemari masyarakat. Terbukti beberapa sinetron yang mengambil setting kerajaan seperti mahkota Mayangkara dan Saur Sepuh mendapat sambutan hangat serta menduduki peringkat tinggi diantara produksi lokal lainnya. Kenyataan itu mendorong PT. Bola Dunia Film selaku penyandang dana, menyerahkan sepenuhnya pada PT. Menara Gading Pratama untuk memproduksi sinetron kolosal bertitel Singgasana Brama Kumbara. 

Denny HW selaku sutradara memulai start suting sejak Maret 1993. Mengambil lokasi suting di Pangandaran Jawa Barat, Ciseeng Bogor,  Studio Cikoko, Bumi Perkemahan Cilandak dan beberapa tempat lainnya. Setting bangunan istana kerajaan Pajajaran, didirikan sangat megah dan mentereng di areal bumi Perkemahan Cilandak, Jakarta Selatan. 

Kendati terbuat dari styrofoam (gabus) dan kardus yang dilapisi dengan triplek, bangunan palsu itu kerap membuat terkesima bagi yang melihatnya. Apalagi di sekitarnya banyak berkeliaran prajurit-prajurit, baik yang berkuda maupun berjalan kaki. Pemandangan seperti  itu seakan menghidupkan kembali sejarah masa lampau. 

Sinetron Singgasana Brama diangkat dari sandiwara radio karya Niki Kosasih berjudul Saur Sepuh yang juga sudah di filmkan secara bersambung di bioskop oleh Imam Tantowi ditulis ulang dengan versi lain, hingga tidak menimbulkan kesan jiplakan dari produksi sebelumnya biaya produksi mencapai 1 milyar.

"Biaya untuk artistik saja RP. 400 juta," tegas Soemantri penata artistik dan visual efek yang meninjau lokasi suting . Sinetron ini ditayangkan di AN-Teve mulai awal Februari 1994. 

Pemainnya tidak tanggung tanggung. Tercatat nama Johan Saimima, Advent Bangun, Yati Octavia, Minati Atmanegara, Cut Keke, Fitria Anwar, Piet Pagau, Gusti Randa, Arthur Tobing, Eddy Chaniago, Devi Permatasari, Fiona Rosalina, Candy Satrio, Muni Cader, Murtisaridewi, Anto Wijaya, Anneke Putri dan lain-lain ditambah ratusan figuran. 

Singgasana Brama Kumbara 75% menyuguhkan adegan perang. Trik-trik action mewarnai jalan cerita. Tata kelahi di kemas oleh Robert Santoso selaku director fighting , memadukan unsur silat Mandarin. "Tak mungkin saya total menampilkan silat budaya kita semata. Selain kesulitan teknis, harus diakui bahwa itu kurang komersil. Jurus-jurus silat kita sulit sekali di visualisasikan. Tapi saya juga tak mungkin begitu saja menghilangkan unsur silat tradisional. Kebijaksanaanya, saya memadukan dua unsur tadi. Karena terus terang tata silat Mandarin sangat di gemari masyarakat kita,"ungkap Robert Santoso. 

Sebagai akibatnya, budaya Pajajaran, dalam sinetron ini tampak terabaikan, Senjata khas Pasundan, Kujang tidak terlihat sebagai alat, baik ketika mengawal maupun dalam perang. Padahal jenis senjata itu sama sekali tidak bisa di pisahkan dengan kultur budaya Pasundan. Bahkan hingga saat ini. Anehnya para prajurit Pajajaran dalam sinetron Singgasana Brama Kumbara tersebut memakai jenis pedang panjang yang biasa dipakai prajurit Majapahit. Sehingga ketika terjadi pertempuran antara pasukan kerajaan Madangkara (dari daerah Pasundan) dengan Pasukan Kuntala (Dari daerah Jawa Timur) tidak bisa di bedakan senjata antara kedua pasukan itu. Kendati cerita ini fiksi, sedikit di baur sejarah, namun efeknya sangat peka terhadap pemikiran masyarakat, karena Singgasana Brama Kumbara berani mengambil setting kerajaan besar seperti Majapahit dan Pajajaran. 

"Sebenarnya saya sudah membuat jenis senjata Kujang. Tapi entah kenapa tiba-tiba di ganti dengan pedang. Jelas telah mengabaikan etnis Pajajaran. Demikian juga mengenai setting warna. Saya sudah memberikan himbauan, bahwa warna pada zaman dahulu lebih dominasi warna alam. Tapi dalam sinetron, set warna lebih banyak yang kontras tidak alamiah, ini juga satu kelalaian, sehingga harus diakui masih banyak yang belum di visualisasikan, " tutur Soemantri sang penata artistik. 

Sutradara Denny HW mengemukakan proses pembuatan sinetron ini sebenarnya tak menemui kendala yang berarti. Kalaupun terjadi kekeliruan pada jenis senjata, itu di tempuhnya ntuk mempermudah pengambilan gambar. "Pertarungan dengan senjata pedang akan lebih mudah waktu ngambil gambar ketimbang pakai kujang atau keris. Itu saja saya kira," kilahnya. 

Selain adegan perkelahian, saya juga mengemas adegan romantis dalam serial ini tanpa melahirkan adegan seks, karena percuma pasti akan dibabat BSF dan tak boleh ditayangkan televisi. Jadi cukup menghadirkan percintaan biasa. Yah katakanlah percintaan klassik, "kata Denny HW. Dan menurutnya cerita yang terdapat dalam sinetron kolosal Singgasana Brama Kumbara lebih rinci bila di banding dengan sinetron Saur Sepuh yang ditayangkan di TPI . Kami memulai cerita dari awal hingga akhir, sedangkan sinetron atau film lain, itu hanya salah satu segmennya saja. "lanjut Denny HW. 

Kameramen Thomas Susanto menaku tidak punya hambatan yang berarti dalam upaya memvisualisasikan gambar. "Hanya anak-anak (Pemain figuran) kayaknya kurang serius berakting. Ditambah lagi mungkin banyak diantara mereka yang kurang menguasai ilmu beladiri. Jadinya, pengambilan gambar saya lakukan berulang-ulang," Tutur Thomas


Dikutip dari MF NO. 197/163/ThX 15-28 Januari 1994 dengan beberapa penyuntingan seperlunya. 

Thursday, May 8, 2025

KH ZAINUDDIN MZ MASUK NOMINASI UNGGULAN FFI 1992, NADA DAN DAKWAH YANG PERTAMA DAN YANG TERAKHIR

 


"Masak Kiyai dapat Piala Citra...!"begitulah celetuk Zaky, anak bungsu KH Zainuddin MZ saat menyaksikan tayangan TVRI yang mengumumkan unggulan FFI 1992. Sementara Kiyai sendiri sedang berada di luar rumah.

Memang masuknya KH Zainuddin MZ dan rekannya se "gang" Rhoma Irama sebagai unggulan masing-masing untuk Pemeran Pembantu Pria dan Pemeran utama Pria menimbulkan banyak ocehan. Ada yang menganggap juri becanda, ada pula yang menuduh juri dengam dengan komite seleksi, pasalnya film Nada dan Dakwah adalah film yang di katrol. 

"Putusan itu benar...! kata Mamang alias Chairul Umam, Sutradara Film Nada dan Dakwah. Ketika di tanya, bukankah Ustadz di film itu hanya memainkan dirinya."Nah itu... sangat sulit memainkan peranan dirinya sendiri. Itulah aktingnya dan Ustadz sangat baik muncul sebagai KH Zainuddin MZ sendiri, jawab Umam. 

Pukul duabelas tengah malam Ustadz Zainuddin baru kembali. Langsung kerabat yang sedang ngobrol mengulurkan tangan memberi ucapan selamat. "Ada apa ini..? tanya ustadz. "Antum masuk unggulan untuk mendapatkan Citra"...

"Ah, bisa aja..!" jawab singkat kemudian seperti biasa Ustadz diam saja. Kami pun tidak memancing obrolan ke arah itu. sebab biasanya ustadz bila tidak berkenan di hatinya, diam saja. 

Berperan sebagai KH Zainuddin MZ dalam film Nada dan Dakwah bersama Rhoma Irama merupakan satu sejarah hidup tersendiri, panjang dan memerlukan pemikiran matang. Sebab,, sebagaian besar umat lewat berbagai organisasi Islam menyampaikan ketidak setujuannya Ustadz main film. 

Nyaris, ustadz mengundurkan diri dari film tersebut, namun dengan ketetapan hati bahwa film itu di jadikannya media dakwah, dengan bertawakal , dengan meminta pendapat para orang tua sampai Jawa Timur, Ustadz baru berani melangkah, diambil gambarnya. Untuk hal ini Chairul Umamlah yang banyak tahu di samping Rhoma Irama. 

"Ya, ini prinsip saya, film ini adalah yang pertama dan terakhir" Akhirnya ustadz berkomentar juga memecahkan keheningan malam. 

"Saya adalah milik umat, saya mencintai umat, kendati media dakwah itu luas termasuk film, tapi kalau itu masih ada yang menganggap tidak tepat atau kurang pada tempatnya, dari pada menimbulkan pertanyaan dan masalah lebih baik tidak saya lakukan," kata Ustadz pada satu kesempatan.

Sebuah film ditayangkan di bioskop ada semacam syarat yagn bisa di sebut komitmen. "Mari kita tonton dulu film ini sebelum beredar, jadi apabila ada kejanggalan atau ada yang tidak sesuai atau ada yang merusak citra Ustadz, maka film ini lebih baik tidak diedarkan..!

Maka di malam idul fitri film itu ditayangkan di hadapan keluarga besar Yayasan Hira untuk dinilai. Ada WS Rendra, Setiawan Djody, Rhoma dan banyak kiyai lainnya menonton di rumah Ustadz Zainuddin. Setelah selesai.. lega. Semua teman-teman menyatakan film ini disilahkan di edarkan, karena porsi permainan ustadz memang punya misi dakwah.  

Setelah sukses ustadz main film, banyak tawaran datang untuk ikut membintangi sinetron. Namun Ustadz Zainuddin tetap pada putusannya kalau itu bentuknya cerita baik layar lebar atau gelas kaca, maka dia akan menolak. Cukuplah Nada dan Dakwah ini. 

Sebelumnya juga ada tawaran sinetron yang berjudul "Fitnah" tapi dengan sangat menyesal ustadz tak dapat menerimanya, terlebih ditayangkan secara bersambung. Tapi berdakwah di gelas kaca ataupun film, bila itu benar-benar hanya ceramah mungkin bagi Zainuddin dapat memakluminya. 

Sementara itu, ketika film Nada dan Dakwah masuk film pilihan, Rhoma Irama agak sungkan, terlebih setelah mendengar film ini di katrol. "Saya sudah sangat prihatin melihat nasib perfilman kita, nasibnya sangat menyedihkan, jadi kita mau berbuat apa lagi?" katanya. Begitu pula saat film ini akan di kampanyekan, berkebetulan dia akan berangkat ke Jepang untuk suatu keperluan. "Ya, silahkan saja film saya ini di kampanyekan tapi mohon maaf saya tidak bisa hadir karena tidak berada di Jakarta, " Jawabnya. 

Dan ketika namanya masuk nominasi dalam deretan unggulan pemain utama pria, Rhoma Irama sahabat kental KH Zainuddin MZ sangat tidak menyangka, "Saya gembira bahkan kaget, ternyata film-film semacam itu sudah mulai dilirik", katanya singkat. 

Penghargaan FFI 1992 dilaksanakan di Sasono Langen Budoyo pada 28 November 1992, saat penghargaan berlangsung Ustadz Zainuddin MZ sedang 'piket' berdakwah keliling.


Sumber MF 167/134 28 Nov-11 Desember 1992

Wednesday, May 7, 2025

KETIKA SENYUMMU HADIR, Akibat Pendidikan Seks di SMA


 Ketika senyummu hadir merupakan film yang di bintangi oleh Vivi Samodro dan Sandy Taroreh.

Gara-gara dada Ninuk 'terpegang' tangan Roy saat main basket, pecahlah geger di sekolah dan di rumah kedua keluarga yang bersangkutan. Mula-mula Pak Alex, guru Olahraga kebingungan mendengar murid-muridnya menyoraki Roy, sedangkan Ninuk menangis. Ia mendapat keterangan dari seorang murid; "tokek Ninuk di kobok Roy Pak!".

"Apa itu tokek?" Heran Pak Alex yang baru paham setelah si murid menunjuk ke dada. 

Roy dan Ninuk di giring ke kantor Kepsek. Bu Theresia, tapi di depan sang kepsek keduanya bungkam seribu bahasa. Bahkan Roy tak kuasa menjawab, apakah ia melakukannya dengan sengaja atau tidak. Persoalannya mungkin lain kalau Roy adalah anak berandalan. Justru selama ini ia merupakan bintang kelas dan murid teladan. 

Berbuntut panjang karena ayah Ninuk, Pak Siswoyo yang nampaknya seorang pejabat berkedudukan lumayan mencak-mencak tak terima putrinya di perlakukan tak senonoh. Ia datang menyatroni ke sekolah. Menuntut Roy di hukum seberat-beratnya, kalau tidak akan memperkarakannya. Malah menyalahkan sekolah yang memasukkan kurikulum pendidikan s e k s  sebagau satu mata pelajaran. 

Kenap dulu tak menolak waktu pertemuan orang tua murid dengan guru?" Tanya bu Theresia Sabar.

Pak Hendra , ayah Roy pun kelimpungan saat menerima surat dari Bu Theresia. Padahal selama ini ia sangat membanggakan Roy. Ia tak habis mengerti, apa yagn sebenarnya terjadi pada anaknya yang mulai masa puber ini. 

Kalau kedua ayah digambarkan temperamental, adalah sebaliknya kedua ibu, sama-sama jauh lebih sabar dalam menanggapi. 

Pak Siswoyo bertekad meruwat Ninuk dengan toto coro Jowo. Begitulah lewat satu upacara resmi , Ninuk di ruwat, diguyur air tujuh kali dengan air kembang. 

Abang Ninuk, Seno, tak kuasa mencegah kawan-kawannya mengeroyok Roy. Namun dengan karatenya, Roy berbalik menghajar mereka. Baru ketika Seno sendiri yang memukulnya ia malah tak melawan. Adalah kawan-kawan Roy yang  kemudian membalas mengeroyok Seno sampai babak belur. Bertambah lagi kemurkaan Pak Sisiwoyo. 

Justru saat Pak Siswoyo mengajarkan pencak silat pada Seno, datang Roy untuk meminta maaf. Karuan saja ia diusir. Melihat itu, Ninuk malah menyalahkan ayahnya. 

Pelan-pelan kegamangan Roy memang bisa diatasi. Antaranya lewat dialog terbuka dengan wali kelasnya Bu Widya. "Tak cukup hanya pandai dan berprestasi tapi juga harus bermental kuat dan belajar bertanggungjawab. 

Di depan sidang guru-gurupun bu Widya mengemukakan "Wajar itu tak selalu benar. Tolong beri kesempatan pada Roy untuk mengoreksi kesalahannya."

Sedangkan Pak Hendra sampai membatalkan keberangkatannya ke Jepang untuk teken kontrak besar dengan dalih gagah; Demi Generasi mudah, hari depan seorang anak Indonesia, Anakku Sendiri!".

Pak hendra minta untuk bisa mendampingi anaknya. Mau saja diajak ke disko untuk menyelami jiwa anak muda. Perhatian sang ayah yang kelewat berlebihan pada Roy ini, sempat menimbulkan keirian Renny adik Roy. Untuk lagi-lagi ibu yang bijaksana bisa mendamaikannya. 

Saat Segalanya berlangsung normal kembali, Roy membuktikan dirinya menjadi tetap jago basket andalan regunya. Kemenangannya di sambut Ninuk dengan kecupan di pipi. Wah, saking kagetnya, mata Pak Siswoyo sampai melotot menyaksikan ulah putrinya sendiri.


Thursday, May 1, 2025

CERITA DI BALIK SUTING SI RAWING 1 YANG BERLOKASI DI SUKABUMI

 


Cuaca Buruk, hujan lebat terus menerus selama dua hari, Sabtu dan minggu, memaksa suting Si Rawing break. Seperti biasanya, selama suting di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat, sejak pagi buta, seluruh kru film yang di komandani oleh Denny HW telah sibuk dengan tugasnya masing-masing. 

Biasanya, usai sarapan pagi, sekitar pukul 07.30 WIB mereka sudah meluncur ke hutan Citepus, lokasi suting, sekitar 7km dari penginapan mereka. Tapi pagi itu, walau jarum jam telah menunjukkan pukul 11.00 Wib, mereka masih bergerombol di teras hotel. "Menunggu hujan reda," jelas Denny.

"Hujan Reda, kita ke lokasi yuk...!" ajak salah satu kru. "Tanggung! Sebentar lagi break makan siang! " jawab Denny. Memang, tidak lama kemudian komando untuk menikmati makan siang terdengar dari ruang makan, Tak pelak mereka segera berlari menyerbunya.

Belum usai mereka santap siang, hujanpun turun lagi. Kali ini, justru lebih lebat. "Apa boleh buat, kita break!" kata Denny setelah melihat jarum jam di tangannya sudah menunjukkan angka 3, menjelang sore. "Mudah-mudahan besok kita bisa suting," kata Denny penuh harap.

Tuhan Jua yang mentukan. harapan Denny tak terkabulkan. Hujan justru turun lebih lebat sejak menjelang subuh. Tapi semua kru tetap siaga dengan tugas masing-masing.

Walaupun dua hari gagal suting, Denny dan krunya tidak membiarkan hari-harinya berlalu tanpa manfaat. Mengisi saat kosong itu mereka mengadakan diskusi dan rencana kerja lebih matang. Terutama yang menyangkut rencana adegan berbahaya dengan sling tinggi. 

"Setelah dua hari gagal suting, mudah-mudahan besok kita bisa suting!" kata Denny penuh harap. 

Seperti biasanya, tugas Putri, gadis yang memang jadi karyawan film, sekitar pukul 05.00 Wib sudah teriak-teriak membangunkan kru dan pemain. Yang telat bangun iapun tak segan menggedor pintu kamarnya. NGgak peduli, apakah itu kamar Denny, sang komandan, maupun kamar figuran. Pokoknya gedor!.

Kali ini harapan Denny di kabulkan. Pagi hari, udara sangat cerah. Tapi, dasar musim hujan. Gerimispun sempat turun, saat seluruh kru sudah siap berangkat ke lokasi.

"Menurut pawang, disana tidak hujan!" jelas Denny sambil menunjuk ke arah lokasi suting. Dengan keyakinan itu, maka iapun segera meluncur ke lokasi. 

Apa yang dikatakan Denny benar. Mentari yagn dirindukan kini mau bersinar cerah seperti musim kemarau."Wah, pawangnya hebat!" tukas salah seorang kru. "Baru kali ini kami menggunakan jasa dari pawang, terpaksa!, kelakar Denny.

Seperti ketakutan, berpacu dengan cuaca, para kru tanpa terkecuali, semua kerja keras untuk mempersiapkan suting. Penata artistik di bawah komando Wijoyono, mau tak mau harus ekstra sibuk. Membangun  set di tengah kebun jagung,"semua kan ingin kerjaan segera selesai!", kata wijoyono yang juga di kenal sebagai pemain itu.

Shot untuk adegan SI Rawing ketemu ibunya, sebenarnya tidak banyak. Hanya dun cine. Atau kurang lebih 12 shot saja. Cine pendek, kata Rita Seba (pemeran Ningsih) ibu si Rawing. 

Menjelang tengah hari, seluruh adegan di kebun jagung itu telah seelsai. Lalu, mereka menuju ke hutan Citepus, sekitar 2 km arat barat. Disana, kru untuk adegan sling yang di pimpin Tanaka telah mempersiapkan segala keperluan suting. Beberapa anak buah Tanaka sudah bergelayutan diatas sana, mencoba sling, "Sudah siap?" tanya Dewi kepada Tanaka. Sudah!" jawabnya singkat. 

"Mumpung cuaca bagus, kita habiskan dulu adegan sisa kemarin!" celetuk Eric Sumadinata yang dalam film tersebut pegang pemeran Utama, Si Rawing. Usul itu di seteujui, Tapi Denny memberikan komandi break!" Lho, kita breaknya cuma sebentar, makan siang. Nggak boleh kostum di lepas!" kata Denny ketika ada salah seorang pemain yang tanya apakah break, lalu pulang hotel.

Berpacu dengan cuaca, memang merupakan problem tersendiri untuk kegiatan suting di musim hujan. "Film ini, sebenarnya hampir rampung, lebih dari 70 persen. Tapi yagn 30 persen karena harus eksterior (lokasi luar), selalu terganggu cuaca dan hujan," kata Denny menerangkan. untuk adegan interior, katanya memang s!"jelas wijoyono.

Film Si Rawing yang di dukung oleh bintang kelahiran Pelabuhan Ratu, Yunita Sarah Boom sebagai pemain utama dan Wenny Rosalien sebagai peran pembantu yang memainkan tokoh dukun, diangkat dari sebuah cerita populer, dari sandiwara raadio berbahasa Sunda. 

Kata Denny yang juga bertindak sebagai produser pelaksana dari produksi yang di biayai PT. Kanta Indah Film, Si Rawing akan diisi dua bahasa, Sunda dan Indonesia.

Di daerah Jawa Baat, sangat populer. "Begitu populernya, orang yang sedang mencangkulpun, buru-buru istirahat, mendengarkan siaran Sandiwara itu. Bahkan petani membawa radio ke sawah, hanya karena ingin mendengarkan siaran sandiwara itu, kata Denny menjelaskan. Apa yang di tegaskan Denny memang benar, karena warga di sekitar lokasi sangat menyenangi sandiwara tersebut.di Sadur dari artikel di majalah film, dan di ceritakan kembali oleh Komunitas Pecinta Film Indonesia Jadul sebagai pengetahuan. 


Sumber : MF No. 122/190 Tahun VII , 2 - 15 Maret 1991