Tuesday, November 14, 2006
LELAH
Salam bagi sahabat semua
LELAH(MENUNGGU MATI)
September 2004
Aku lelah
Memandangi langit-langit kamar
Aku belum mencium bau kematianku
Dalam detak jantung
Dan aroma nafas lesu serta senyap di awal pagi
Telena oleh mantra-mantra setan
Dan sandiwara hidup yang belum usai
Lelahku mengajak berbaring
Sambil kembali menerawang langit-langit
Yang telah bosan di perhatikan
Kematianku belum juga datang
Seolah enggan menyapa
Apalagi sekedar bertandang dalam redup mata dan lelah jiwa
Atau ini hanya sinetron malam
Yang menghabiskan satu episode cerita
Dalam wacana yang tak jelas
Dan episode itu tak cepat berakhir
Detik menuju menit kemudian jam
Tapi sinetron menjelang kematian belum juga berakhir
Embusan angin menandakan pagi
Dan senyap awal pagi masih menyelimuti tapi episode satu cerita belum juga usai
Jiwaku lelah, tubuhku resah
Menunggu kematian di awal pagi ini
Yang belum menghampiri
Friday, June 23, 2006
BERAS!!!!!
Pagi ini ketika dalam perjalanan ke tempat kerja, terlihat beras tumpah. Aneh, hati ini terenyuh, sedih… karena terbayang kalau beras tersebut adalah milik si miskin, maka si miskin mungkin tidak jadi makan nasi. Terbayang betapa beras sangat di cari, lihatlah di pasar cipinang, banyak yang mengais beras, dikumpulkan dari hasil jejatuhan, lalu di jual lagi oleh para pencari beras. Sedikit demi sedikit mereka peroleh beras tersebut, lalu dijualnya untuk diganti dengan lauk seadanya.
Masih terbayang jelas ingatanku kala itu, kala rezim orde baru, ada yang namanya swasembada beras, yah dimana negara kita mampu berproduksi beras lewat hasil pertanian, lantas sekarang? Beras itu di impor? Malu. Dan ironisnya lagi dari beberapa kasus impor beras, terdapat beberapa pejabat yang bermain untuk kepentingan sendiri. Koruptor? Entahlah, aku gak tau apa definisi koruptor. Pejabat bulog adalah pejabat yang paling sering disebut-sebut. Lantas sudahkah kita memperlakukan beras itu selayaknya? Ternyata belum. Kadang kita makan nasi seenaknya, lantas tersisa lalu dibuang, tanpa pernah berpikir banyak saudara-saudara kita yang tidak makan. Tapi mau apa lagi? Bingung juga sih ..
Thursday, June 1, 2006
tiba-tiba aku rindu sahabatku
Dan ketika pulang dari pantai.. alamaaaaak… ban sepeda kita kempes, lalu kita sama-sama menuntun sepeda sejauh 2 kilometer sampai ke rumahmu. Dan sampai disana sepeda diisi angin oleh kakekmu itu. Sampai akhirnya akupun pulang kemaleman, karena radius rumahmu dengan rumahku sangat jauh, lintas kabupaten. 2 jam perjalanan naik bis. Walhasil sampe rumahpun aku dimarahin, karena sudah dicari-cari.
Ketika pertama kenal kamu, hati ini ketawa, sungguh-sungguh ketawa, kamu kecil, item dan gaya bicaramu lucu. Tapi kamu pinter, pribadi tangguh yang gak mengenal menyerah. Aku sebel kalo kamu panggil namaku dengan nama Bapakku bukan namaku. Aku juga sebel kalo disekolah nama Bapakku lebih dikenal sama teman sekelasku di banding sama namaku sendiri. Kadang teringat ketika kita sama-sama bersaing di organisasi sekolah, tutur bahasamu teratur bahkan kadang aku bilang ‘sok’ banget.
Di bandingkan sama temen-temenku yang lain, kamu bukanlah teman yang istimewa, tapi kita pernah sama-sama berjuang, dikelas, berjuang dalam organisasi sekolah, berjuang dalam keagamaan. Pernah suatu ketika aku mencari kambing kurban bersama adik kelas, dan pas saat itu ada latihan pramuka, kita terlambat, dan kamu memanggil adik kelasku, waktu itu aku bilang ke kamu, sudahlah kita ada alasannya, tapi kamu beda, kamu seorang pemimpin kecil yang komit dengan apa yang kamu pimpin, mengingatkanku pada pemimpin-pemimpin kita saat ini, yang begitu gampangnya menaikkan harga-harga. Bahkan para elit-elit politik di gedung DPR sana berkali-kali naik gaji, sementara rakyat kecil tidak tersentuh. Korupsi dimana-mana disemua lini pemerintahan. Menyebalkan!
Kemudian ketika kamu ke rumahku, kita ke kali serayu. Dan lagi-lagi kita naik sepeda.
Ketika kita lulus sekolah, aku keJakarta, dan konon kamu pergi ke Jogya kuliah di kota gudeg. Beberapa kali kutanyakan kabar tentangmu sama temen-temen tapi tidak terkoneksi, dan kini entah kamu dimana, mungkin kamu sudah sukses dengan keluarga yang sukses pula. Diono si hitam kecil yang ‘kemaki’ dan kadang ‘kemlinti’..
Monday, May 15, 2006
SAHABAT
(spesial dedikasi buat ari jabrik )2003
Ketika tanganku tak mampu meraih
Kian jauh dan terus menjauh
Tangan-tangan penuh angkara
Ketika bibir ini tertahan
Tak mampu berkata
Bibir-bibir angkara
Ketika kalbu dipenuhi api angkara
Tak kan sembuh api angkara
Tapi kerinduan itu datang
Bukan api angkara
Ketika kau jauh dan menjauh
Angkaramu menutup kalbumu
Jangan kau turutkan nafsu angkaramu
Angkaraku kian redup
Tapi angkaramu? Tidak kah kau merasa
Angkaramu sia-sia tiada guna
Puisi ini kutuliskan beberapa waktu lalu. yah kala itu ada kemarahan antara aku sama ari temanku. kemarahan kecil banget yang tidak perlu diperpanjang. Kita ber 6, aku, dini, ari, ita, ichlas dan indra.. kita sama, satu geng. aku gak tau awalnya kenapa ini terjadi, tapi aku inget betul masalahnya sangat sepele dan sepele banget. kala itu mungkin aku lupa pada mereka karena hadirnya emilia.. temen mereka juga, dan kuakui frekuansiku bersama ari cs sangat jarang bahkan bisa dibilang nol..
tapi semua sudah terjadi....
satu hal yang bisa kuperoleh darisini adalah, mempertahankan persahabatan itu sangat susah daripada membuat teman baru. kecemburuan adalah hal yang sangat wajar dalam persahabatan.., coba kita pikir saat kita sedih, saat kita susah siapa orang pertama yang dicari selain keluarga? sahabat! iya kan? Disini aku sangat merasakan sekali betapa kehadiran seorang sahabat begitu berarti ketimbang kehadiran pacar sekalipun. kecemburuan dalam persahabata menandakan rasa kasih yang murni, kasih sayang yang sayang bukan kasih yang sekedar cinta. yah persahabatan itu alangkah indahnya dimataku.
kini, kita semuat telah berpisah, akan tetapi persahabatan ku dengan mereka tak putus......sampai sekarang,walopun untuk mengulangnya sangat susah.. yah sahabatku...engkau begitu berarti dalam mengisi hari-hariku... I love u all....
Thursday, May 11, 2006
Kerinduan
Sebenernya apa sih definisi rindu itu? Menurut saya rindu itu adalah suatu perasaan dimana kita mengharapkan sesuatu/baik itu seseorang maupun kejadian. Sesuatu yang pengin terulang. Tapi kerinduan yang begitu sangat lagi-lagi akan menyebabkan kita jenuh. Yah kadang kadang kejenuhan begitu kita rasakan.
Rindu Yang terlarang
Seperti lagu Broery Marantika & Dewi Yull ini, rindu yang terlarang didefinisikan sebagai rindu karena masing-masing telah mempunyai pengganti, pendamping. Tapi kenapa rindu itu mesti terlarang? Akan kugugat bahwa bahwa kerinduan adalah anugerah, kerinduan adalah fakta yang ada dalam diri kita, akan tetapi hanya bagaimana diri kita menyikapinya.
Tapi kerinduan-kerinduan itu akankah terwujud…
Wednesday, May 10, 2006
Jenuh!!!
Aku bertanya lagi, kenapa dan ada apa dalam diri ini, kenapa pada saat-saat ini orang yang paling diharapkan muncul, tak jua kunjung menyapa. Akankah jenuh ini karena cinta? Ah enggak!! Bukan sekedar cinta…
Akan tetapi banyak hal yang membuatku sedih, banyak hal yang membuatku jenuh pada aroma jiwa nestapa. Kejenuhan itu juga muncul karena rutinitas yang itu-itu saja. Lantas kenapa dengan rutinitas itu? Kenapa dengan kegiatan yang memang sudah terprogram, akan tetapi malah membuat jenuh? Kenapa? Akankah kejenuhan itu bertahan lama?
Kejenuhan yang mengendap didasar hati, sangat berpengaruh dengan kondisi kejiwaan seseorang, termasuk aku. Kejenuhan itu membuatku malas untuk melakukan aktivitas yang nyata. Aku malah berbuat. Ah akankan kejenuhan ini berujung pedih. Kenapa kejenuhan itu muncul hanya karena kerinduan, kenapa kejenuhan itu muncul hanya karena kasih sayang yang jauh.
Aku tlah mencoba untuk menepis bayang-bayangnya, akan tetapi semakin kutepis, semakin dekat pula kerinduan itu datang.
Mengatasi kejenuhan tidak segampang apa yang orang katakana, memang kejenuhan itu bisa diatasi dengan melakukan aktivitas lain agar lebih fresh dan enjoy, akan tetapi betapa susahnya mengusir kejenuhan itu.
Ah aku jenuh akan tetapi merindukannya.
Monday, May 8, 2006
Yuk!! Nulis
Menulis juga merupakan tindakan jujur yang tertuang dari relung hati. Dengannya kita dapat mengembangkan ide-ide cemerlang yang kadang terlontar secara tiba-tiba, baik itu dalam penulisan ilmu fiksi maupun non fiksi. Tidak sekedar menuangkan apa yang ada dalam pikiran, akan tetapi dapat menambah wawasan, karena mustahil sekali apabila seorang penulis tidak pernah membaca. Karena dengan membaca kita bisa menambah wawasan dari apa yang telah kita baca tersebut.
Kapan bisa menulis? Kapanpun bisa. Adakah waktu untuk menulis? Saya jawab ada, asal ada kemauan dan niat dalam hati. Menulis tidak harus berkualitas secara umum, akan tetapi menulis dengan jujur sudah lebih dari cukup. Dan jangan lupa, bahwa kita bukanlah manusia sempurna yang apabila sekali menulis, apapun itu bentuk tulisannya baik prosa, penulisan puisi maupun ilmu pasti sekalipun, tidak mungkin penulisan kita sempurna atau mendekati sempurna. Jadi jangan heran apabila dibaca orang, maka akan dapat kritikan. Tapi anggap saja kritikan itu sebagai pembangun agar kita lebih maju.
Nah kalo sudah demikian, bisa dong kita memulai menulis sepatah dua patah kata.
‘be creatif’
Tuesday, April 18, 2006
aku lelaki
lelaki terbaring damai
senyum lembut tersungging hadirkan wajahnya
desah nafas
lelaki dengan penuh angan
menerawang langit-langit kamar
terdampar di ranjang keemasan
Aku......
lelaki tersenyum kecut
desah masyuk dan aroma berahi
tercium dari aku
lelaki dengan penuh rindu
aku....
diriku....
lelaki menahan rindu
dalam angan-angan yang tak pasti
aku...
lelaki perindu
aku...
anganku...
kerinduanku
tak terbalas rindu...
aku merindukanmu..................
Wednesday, April 12, 2006
MEMORY
mata ini susah untuk terpejam
ada perasaan yang susah untuk aku tuangkan
sekalipun………
itu hanya lewat tetes-tetes tinta hitam
_____dan
dalam selembar kertas usang yang mengharap sentuhanku
kubuka……
lembar-lembar terakhir
saat-saat indah
kala itu…..
………suatu masa yang tak mungkin terulang
walau hanya sekejap
…….entahlah…….
kadang
masa-masa indah itu begitu mengusik
membawaku
keangan tak tentu arah
lalu…..
ketika kembali
kutelusuri jalan-jalan penuh memory
rasa itu hilang
ditelan jaman
yang tak pernah ramah menyapa
…….apalagi…….
hanya bertandang …….
mengungkap makna
…….sudahlah
smua t’lah berlalu
hanya kenangan yang meng-angan
tersisa…..
tanpa satu jawaban
kadang…
terlalu berat untuk melupakan
masa-masa indah
bersama diriku, temanku dan keluargaku
yang kala itu bersamaku
ah….
semua masa lalu
hanya memory!
oh, memory!
haruskah diriku kembali kemasa itu!
memory
------------rumput kering 2005
Tuesday, April 11, 2006
bertemu matahari
Kutorehkan asa pada suatu ketika
Esok masih ada
Untuk merajut kembali benang kusut
Dan menjahit kembali kain rombeng
Dari dosa dalam sujudku
Esok kan menanti
Untuk bertemu matahari