Wednesday, April 30, 2008

NOVIA KOLOPAKING DAN ALBUM

Pasti tau dong dan kenal siapa Novia Kolopaking, istri budayawan Emha Ainun Nadjib, seorang penyanyi yang sekarang sudah lama tidak membuat album baru. Untuk mengobati rasa kangen berikut beberapa album yang pernah di keluarkan oleh Musica Studio's dengan penyanyi Novia Kolopaking.




Judul Album : Kembali Tahun Release 1992 Produksi : Musica Studio's Penyanyi : Novia Kolopaking


Kembali adalah merupakan album pertama Novia Kolopaking, yang membuat kita kembali untuk bisa mengenangnya. Album ini memuat 9 lagu yang bernafaskan cinta. Kesembilan lagu tersebut adalah :


1. Kembali
2. Maafkan Aku
3. Gemas
4. Mana Dimana
5. Dink Donk Cinta
6. Mimpi Ada Disini
7. Macho
8. Tunggu
9. Sejuta Rindu




Judul Album : Biar Kusimpan Rinduku
Tahun Release : 1995

Produksi : Musica Studio's

Penyanyi : Novia Kolopaking

Album yang keren dengan cover yang keren pula. Lagu-lagu yang termuat dalam album ke 2 Novia Kolopaking adalah : (FYI saya punya kaset ini dobel, jadi kalo ada yang mau barter hub gw aja)


1. Biar Kusimpan Rinduku
2. Kuserahkan
3. Kuharus Bilang Apa
4. Buang Prasangka
5. Tak Sangka
6. Aku Cinta Kamu
7. Tiada Lagi
8. Menanti Jawabmu
9. Percuma
10 Mengapa harus Pisah




Judul Album : Untukmu Segalanya
Tahun Release : 1996

Produksi : Musica Studio

Penyanyi : Novia Kolopaking

menyanyikan 10 lagu apik yang ada dalam album ini.


1. Untukmu Segalanya
2. Walau satu Hari
3. Yakinlah
4. Gelisah
5. Ragu
6. Tanda Tanya
7. Terlalu
8. Lupakanlah
9. Percayalah
10. Tak ada yang lain




Judul Album : Asmara
Tahun Release : 1997

Produksi : Musica Studios
Penyanyi : Novia Kolopaking


dalam album ini memuat 10 lagu yang terdiri dari :
1. Asmara
2. selamat Jalan Kasih
3. Semestinya
4. Cinta Yang Sebenarnya
5. Aku Takut Kehilangan
6. Biarkan Kusendiri
7. Kusadari
8. Betapa Kusayang
9. Cinta Milik Kita
10. Ku Ingin Kau Pergi




Judul Album : Cinta
Tahun Release : 1999
Produksi : Musica Studio
Penyanyi : Novia Kolopaking
terdapat 8 lagu dalam 1 CD yang terdiri dari :
1. Cinta
2. Harus Yang Mana
3. Katakanlah
4. Marah Lagi
5. Malam Ini
6. Getaran Asmara
7. Masih Adakah
8. Biarkanlah

NOVIA KOLOPAKING

NOVIA KOLOPAKING

Mengawali karir di sinetron Jendela Rumah Kita produksi TVRI stasiun Jakarta, artis dengan nama lengkap NOVIA SANGANINGRUM SAPTAREA KOLOPAKING atau lebih dikenal dengan NOVIA KOLOPAKING memulai jejaknya di dunia keartisan. . Hingga tawaranpun datang untuk memerankan tokoh SITI NURBAYA yang ditayangkan TVRI. Bersama dengan Gusti Randa (Syamsul Bahri) dan Him Damsyk (Datuk Maringgih), Siti Nurbaya berhasil menarik penonton yang secara tidak langsung melambungkan nama Novia Kolopaking yang kala itu kelihatan masih lugu. Akting Novia sangat bagus sebagai ikon dari Siti Nurbaya yang sederhana.




Artis kelahiran Bandung 9 November 1972 ini memang sejak masih anak-anak sudah aktif dan dikenal di sejumlah majalah anak-anak, dipanggung baik sebagai penyanyi atau pemain sandiwara. Pun demikian, Novia kolopaking pernah pula menj


adi dubber yang tergabung dalam Sanggar Prativi bersama Elly Ermawati dan Feri Fadli. Ia pernah mengisi suara Dewi Anjani anak dari Lasmini dalam serial sandiwara radio SAUR SEPUH pada akhir 80an.



KARIR MUSIK


Olah vocal yang telah di gelutinya sejak kanak-kanak makin bersinar ketika memasuki masa remaja. Akhirnya tahun 1992 ia mengeluarkan album KEMBALI karya Ryan Kyoto. Persiapan pembuatan album ini sendiri sudah dimulai sejak 90an, akan tetapi baru bisa rilis pada ’92. Desain cover yang sederhana tetapi bagus yang dikemas bersama lagu-lagu yang indah untuk di dengarkan menyebabkan lagu Kembali sebagai jagoan mudah di terima oleh masyarakan dan pendengar pada umumnya. Promosi lewat radio adalah satu-satunya promosi yang maksimal karena media televisi kala itu masih hanya lewat TVRI dan satu stasiun swasta RCTI.



Kembali…….


Kembalilah padaku


Akan tetap kunanti


Walaupun sampai kumati



Salah satu penggalan dari lirik lagu Kembali yang sampai sekarangpun masih asyik untuk di dengarkan.



Mengawali tahun 1994 Novia Kolopaki


ng kembali rilis album kedua dengan judul BIAR KUSIMPAN RINDUKU. Biar kusimpan rinduku adalah hits kedua yang malang melintang dan sering terdengar di radio-radio, baik itu karena permintaan dari pendengar atau dari keinginan penyiarnya sendiri.


Dalam sehari bisa sampai 10 kali lagu ini terdengar dari stasiun radio yang berbeda di satu kota. Dan agaknya lagu ini merupakan satu lagu yang paling penulis sukai.




Biarkanlah hujan badai


Menghalangi cinta ini biarkanlah kusimpan rinduku


Hanya untukmu..


Selamanya………………….



Lagu-lagu slow rock seperti ini memang di awal sampai pertengahan 90an sangat di gemari. Lagu-lagu yang mendayu dengan lirik yang kadang-kadang memang sesuai dengan suasana hati pastinya. Keindahan cover album ini juga merupakan suatu pertimbangan dari penggemar untuk tetap mengoleksi album Novia Kolopaking.



Kemudian setelah itu berturut-turut album Untukmu Segalanya (menjadi soundtrack sinetron dengan judul yang sama), Album religius Dengan Menyebut Nama Allah, Aku Selalu Cinta (Single), Asmara, Cinta dan Bunga Mawar (Single)


Setelah dipersunting dan menikah dengan Emha Ainun Nadjib pada 22 Maret 1997, nama Novia Kolopaking mulai meredup pelan-pelan meski ia masih dikenal dan masih mengeluarkan beberapa album religi bersama suami tercinta. Agaknya kehadiran keluarga baru yang menjadi pertimbangan utama untuk focus pada keluarga. Meskipun di ketahui juga ia masih main di beberapa sinetron.





KARIR SINETRON DAN FILM



Tampil bagus di Jendela Rumah Kita dan Siti Nurbaya ia merambah ke layar lebar bersama aktor sekaligus dubber Ferry Fadli dalam Film Brahmana Manggala. Walaupun Film BRAHMANA MANGGALA tidaklah sehebat sinetron Siti Nurbaya, akan tetapi menunjukkan bahwa acting Novia di akui. Di film ini ia menunggang kuda sebagai pendekar. Wah hebat juga ya………….


Selengkapnya film dan sinetron yang pernah di bintangi :



1. Siti Nurbaya (TVRI)


2. Brahmana Manggala (Film)


3. Ketulusan Kartika (INDOSIAR)


4. Keluarga Cemara (RCTI)


5. 1 Kakak 7 Ponakan (RCTI)


6. Darah biru



Selepas menikah dengan Emha Ainun Nadjib, Novia Kolopaking jarang sekali tampil di televisi, akan tetapi ia masih berkiprah bersama Kyai Kanjeng, grup musik dari suaminya. Ia Kerap muncul dalam pentas nasional untuk mengunjungi berbagai tempat di Indonesia dan dunia. Cukup lama vakum dan kangen juga nih dengan lagu-lagunya.




Ps. Bagi pembaca yang mempunyai film Siti Nurbaya, bolehlah untuk berbagi dengan saya. Tolong hubungi saya via email. Saya juga mempunyai koleksi album Biar Kusimpan Rinduku dobel (ada 2) ada yang berminat? Hub saya di email.


Tuesday, April 29, 2008

AKU INGIN PULANG

AKU INGIN PULANG


Ebiet G Ade




Kemanapun aku pergi
Bayang - bayangmu mengejar
Bersembunyi dimanapun
S’lalu engkau temukan
Aku merasa letih dan ingin sendiri
Ku tanya pad
a siapa
Tak ada yang menjawab
Sebab s’mua peristiwa
Hanya di rongga dada
Pergulatan yang panjang dalam kesunyian


Aku mencari jawaban di laut
Ku sadari langkah menyusuri pantai
Aku merasa mendeng
ar suara
Menutupi jalan
Menghentikan petualangan
Du… du… du…


Kemanapun aku pergi
Selalu ku bawa - bawa
Perasaan yang bersalah d
atang menghantuiku
Masih mungkinkah pintumu ku buka
Dengan kunci yang pernah kupatahkan
Lihatlah aku terkapar dan luka
Dengarkanlah jeritan dari dalam jiwa


Aku ingin pulang…
U… hu…
Aku harus pulang…
U… hu…
Aku ingin pulang…
U… hu…

Aku harus pulang…
U… hu…
Aku harus pulang…



Kembali Ebiet G Ade mengusik jiwaku. Mengusik jiwa-jiwa kosong yang telah lama meninggalkanNya. Tanpa kita sadari, kita selalu dalam bayang-bayangNya, dalam pengawasan yang tidak pernah terlihat, kecuali dengan sepotong hati yang terbuka maka bisa merasakan betapa kita selalu di awasi. Dan pulang adalah jalan terbaik untuk kembali ke haribaanNya, kembali ke jalanNya.



Kadang perasaan hampa itu muncul ketika kita asyik dengan perbuatan sia-sia tanpa mau memedulikan kehadiranNya. Dan hampa itu muncul seiring dengan keringnya hati, keringnya rohani yang tidak pernah di isi oleh tetes-tetes embun. Kehampaan dan kekeringan jiwa yang berlarut akan menyebabkan putus asa, akan tetapi ketika kita tersadar bahwa kita bisa pulang, maka akan lebih baik jika kita pulang, kembali ke jalanNya. Memulai sesuatu hal baru yang selama ini mungkin di tinggalkannya.


Perenungan adalah jalan awal kita untuk kembali.



Ketika kehampaan itu hadir, ketika sudah tidak ada tempat untuk bertanya karena memang segala sesuatu tidak perlu di pertanyakan dan di ceritakan secara sembarangan, maka ketika itulah kita harus kembali kepadaNya. Beban jiwa dan pikiran yang di pendam sendiri akan terasa berat dan kemudian kitapun letih dan ingin sendiri. Sendiri dalam arti yang sebenarnya. Ingin menyendiri, bermunajat mengadu kepadaNya akan dosa-dosa dan perbuatan yang telah kita lakukan.


Aku ingin pulang, kembali ke jalanMu, bimbinglah aku untuk selalu mengarungi kehidupan ini dengan lebih baik lagi. Perasaan bersalah akan perbuatan-perbuatan yang telah lalu, perasaan dimana kita sudah tidak bisa mengulangi lagi meski hanya sekedar kata maaf, perasaan akan dosa yang tidak mungkin untuk di ceritakan dan dimintakan maaf karena dianggap aib yang kemudian hanya bisa di pendam dalam hati sanubari, kemudian akan plong ketika kita mengadu kepadaNya. Hanya kepadaNyalah kita berserah diri dan curhat tentang diri kita sendiri.



Ebiet G Ade begitu menyejukan telinga yang kemudian membawa ke hati. Hati yang terdalam ketika kita bisa menyelami apa isi dari lirik lagu yang dinyanyikan. Perasaan mendalam yang tidak ditemukan oleh lirik-lirik lagu jaman sekarang. Pesan moral yang amat menyentuh diri ini untuk kembali kepadaNya. Kemanapun kita berlari, kemanapun kita sembunyi, tetap saja ada y ang mengawasi.



Ebiet G Ade penyanyi kelahiran Banjarnegara ini sungguh membuatku kangen, meski aku masih bisa mendengarkan lagu-lagunya. Ia telah lama vakum tidak membuat album. Justru karena lagu-lagu lamalah yang mungkin menyebabkan ia tetap eksis. Kesederhanaan liriknya mampu menghipnotisku untuk kembali merenungkan tentang diri . Kesederhanaan lirik akan tetapi sarat dengan pesan-pesan yang mampu menohok ke jantung hati yang terdalam, yang menumbuhkan kesadaran penuh bahwa kita, kemanapun dan bagaimanapun kita sembunyi, akan tetap ada Dia yang Maha melihat, Maha Mendengar. Tuhan kehadiratmu aku ingin kembali pulang ke jalanmu, jalan yang mungkin telah lama aku tinggalkan, meski aku ketawa akan tetapi menyimpan rahasia. Adakah jalan untuk itu? Untuk kembali merajut kasih denganMu yang kemudian membawa ketenangan hati ini.



Merajalelanya pembajakan di Indonesia, adakah salah satu sebab kenapa seorang Ebiet tidak membuat karyanya? Atau karena lagu-lagu Ebiet dianggap tidak menjual oleh produser-produser jaman sekarang yang lebih mengedepankan band-band anak muda sehingga Ebietpun malas untuk berkarya lagi? Wallahu ‘alam tapi yang jelas lagu-lagu Ebiet mampu membawa kita untuk sejenak merenung, merenung tentang apa saja disekitar kita. Merenungkan perbuatan kita yang seolah Tuhan mulai bosan dengan tingkah-tingkah kita yang justru akan semakin bangga dengan aib dan dosa yang dilakukan.



Kini setelah Ebiet lama menghilang adakah generasi kedua setelah Ebiet akan hadir, yang membawakan lagu sarat dengan pembelaan ketidakberdayaan kaum terpinggir, sarat dengan isu social ? akan tetapi kehadiran Ebiet sampai saat ini masih sangat diperlukan meskipun itu hanya mendaur ulang lagu-lagu yang telah lampau.



Kembali ke lirik diatas, semua peristiwa sudah ada yang mengatur tinggal bagaimana kita menyikapi, akan halnya aku, akupun ingin pulang, ingin kembali kepangkuanMu. Sungguh ketika aku berada di dekatMu aku merasa tenang dan aman, akan tetapi ketika keluar dari Engkau hati ini kembali hampa dan hampa yang malah membuahkan nestapa.



Aku ingin pulang….. kembali kepadaMu, kejalanMu. Segala keluh kesah dan duka nestapa aku curahkan dan aku adukan hanya kepadaMu.



KANGEN LAGU-LAGU EBIET G ADE

MASIH ADA WAKTU


Ebiet G Ade




Kita mesti bersyukur
Bahwa k
ita masih diberi waktu
Entah sampai kapan
Tak ada yang bakal dapat menghitung
Hanya atas kasihNya

Hanya atas kehendakNya
Kita masih bertemu matahari

Kepada rumpun di lalang
Kepada bintang gemintang
Kita dapat mencoba
Meminjam catatannya

Sampai kapankah gerangan
Waktu yang masih tersisa
Semuanya menggeleng
Semuanya terdiam
Semuanya menjawab tak mengerti
Yang terbaik hanyalah
Segeralah bersujud

Mumpung kita masih diberi waktu.


Sepenggal syair Masih Ada Waktunya Ebiet G Ade. Penyanyi balada yang kini entah kemana. Kangen rasanya mendengarkan lagu-lagu Ebiet yang bias bikin adem, bikin suasana hati tenang yang membawa ke kedamaian tanpa emosi yang meledak-meledak yang kemudian mampu membawa ke sebuah perenungan diri. Perenungan bahwa kita masih di beri waktu untuk menyaksikan matahari esok pagi. Segala atas kehendak yang Maha Kuasa. Lihat dan dengarlah syair diatas betapa dalam terkandung pesan untuk kita, pesan untuk sekedar merenungkan bahwa kita masih di beri waktu. Kita mesti bersyukur bahwa semua terjadi tidak dengan sendirinya, akan tetapi terjadi dengan ada yang mengaturnya. Tuhan bersama kita, dan semua atas kehendakNya.



Ebiet G Ade, meski lewat lagu tapi mampu mengobati rasa kangen ku pada beliau yang kini menyendiri, jarang sekali tampil di televise. Lagu-lagu beliau akan terdengar ketika ada bencana menerpa. Sungguh indah, meski sederhana liriknya akan tetapi mengandung pesan yang sangat dalam. Ebiet G Ade adalah sosok penyanyi yang akrab dengan fenomena alam, kehidupan social, duka derita dan bencana. Terlahir dengan nama Abid Ghoffar Aboe Dja’far 54 tahun silam, Ebiet G Ade mampu membawakan lagu-lagunya dengan baik.


Terakhir Ebiet G Ade terlihat di layer kaca ketika di undang oleh tim Kick Andy Metro TV. Sedikit mengobati perasaan rindu akan lagu-lagu beliau yang sudah lama sekali tidak mengeluarkan album. Terakhir adalah Album Kompilasi 25th Anniversary yang membawakan lagu-lagu lama dengan beberapa aransemen ulang. Lagu-lagu Ebiet sarat akan pesan-pesan moral, tentang alam, tentang fenomena social, bencana dan ketidakberdayaan, meskipun memang sih ada lagu-lagu cintanya juga. Lirik-lirik yang pas dengan suasana hati, suasana jiwa yang di rundung nestapa, membuat kita tenang tapi tidak berarti cengeng. Mampu sekedar membawa untuk merenung tanpa harus dengan hangar binger seperti band-band jaman sekarang yang lebih menonjolkan cinta dan trend anak muda. Kehadiran Ebiet G Ade belum mampu tergantikan oleh penyanyi siapapun. Sosoknya yang sederhana dan bersahaja tanpa glamour dunia musiknya membuatku semakin mengagumi beliau. Saat ini tidak ada band-band atau penyanyi yang sekaliber Ebiet G Ade yang membawakan lagu dengan pesan-pesan yang indah.


Memang masa Ebiet belumlah lewat, karena ketika terjadi bencana pada khususnya, lagu-lagu Ebiet akan terdengar laris di penjuru radio-radio nusantara.


Kita Masih ingat tragedi yang memilukan



Kenapa harus mereka yang terpilih menghadap

Tsunami Aceh, Gempa di Yogya, Bengkulu, dan bencana alam lainnya yang menghantam negeri ini menyisakan banyak kesedihan. Kenapa harus mereka yang terpilih menghadap? Kenapa harus orang-orang kecil yang terkena bencana, yang hidup dari makan sehari-hari seadanya tapi penuh kedamaian. Mereka-mereka yang taat membayar pajak, mereka yang hidup dari kerja keras hanya untuk menghidupi diri dan keluarganya. Orang-orang terpinggir yang ketika harus mengurus segala sesuatu penuh dengan birokrasi uang. Mereka yang dengan ikhlas mendarmakan baktinya pada tetangga, Negara dan bangsa dengan menyisihkan sedikit hartanya agar tetap bisa hidup tanpa ada tunggakan pajak sebagai pendapatan Negara. Kenapa harus mereka?


Kenapa justru koruptor-koruptor di negeri ini yang nota bene mengambil hak rakyat dari hasil pajak yang dibayarkan justru bebas berkeliaran. Kenapa selalu saja orang kecil yang tertimpa bencana?



Kita mesti bersyukur
Bahwa kita masih diberi waktu

Ya semua ada hikmahnya. Dan kita mesti bersyukur bahwa kita masih di beri waktu olehNya untuk menatap hari esok. Disaat seperti sekarang ini , ketika harga barang melambung tinggi, hampir semua elemen produk ekonomi mengalami kenaikan. Lantas siapakah yang haru menjerit, menangis, menahan lapar dan gizi buruk? Rakyat lah yang selalu menderita sementara elit-elit politik lebih mementingkan partai dan pundit-pundinya tanpa harus memikirkan rakyat yang notabene adalah konstituennya.


Saat-saat seperti ini mendengarkan lagu-lagu Ebiet G Ade memberikan kesejukan tersendiri. Sebagai bahan introspeksi dimana kita bisa merenung dan melibatkan diri dalam emosi. Untuk kita renungkan dan memberikan berita kepada kawan bahwa masih ada hari esok yang lebih baik. Yang jelas masih ada waktu untuk kita membenahi diri.


Thursday, April 24, 2008

NIKE ARDILLA , THE MOST POPULAR ARTIST


Raden Nike Ratnadilla atau lebih di kenal dengan Nike Ardilla adalah penyanyi di era awal 90an yang lahir dari pasangan RE Kusnadi dan Niningsihrat. Gadis kelahiran 19 Desember 1975 yang kemudian tewas dalam kecelakaan tragis di Jl. Riau (sekarang Jl. RE Martadinata) Bandung.



Nike Ardilla sosok artis dengan multitalenta, dengan kepribadian yang santun dan ramah kepada siapa saja . Tidak hanya di dunia tarik suara, Nike Ardilla kerap main film, sinetron, bintang iklan ataupun juga kegiatan modeling.



Artis besutan Deddy Dores dengan debut albumnya Seberkas Sinar (1989) yang kemudian meledak di pasaran, membuat nama Nike Ardilla melambung. Sebelumnya Nike Ardilla pernah terlibat dalam Film Gadis Foto Model dan membuat album Bandung Rock Power dengan nama Nike Astrina dan kemudian berganti dengan Nike Ardilla setelah ditangani Deddy Dores.



Kehadiran Nike Ardilla di blantika musik Indonesia membawa kesegaran tersendiri. Dengan lagu-lagu slowrock yang asyik untuk di dengarkan menyebabkan n Nike semakin dikenal oleh penggemarnya yang kemudian menyatukannya dalam suatu wadah bagi para penggemar ke dalam Nike Ardilla Fans Club (NAFC). Kematian Nike Ardilla yang tragis membuat fans, teman dekat, media dan berbagai kalangan merasa sangat kehilangan. Dalam usia yang masih belia ia pergi untuk selama-lamanya. Kepergian Sosok Nike Ardilla ditangisi oleh hampir pecinta musik tanah air. Penulis sempet bengong beberapa saat ketika pertama kali mendengar berita itu.


Seolah alampun ikut berduka, hujanpun turun ketika berita itu terdengar. Sejumlah radio bahkan stasiun TVRI ikut menyiarkan kembali lagu-lagu Nike Ardilla.


Kepergian Nike Ardilla membawa berkah tersendiri bagi tabloid yang memberitakannya, karena justru berita kematian yang tragisnya yang diburu para penggemar. Ada rasa penasaran.



Setelah 13 tahun kepergiannya, fans yang di gawangi NAFC masih selalu setia untuk berkunjung ke makam Nike Ardilla di Imbanegara, Ciamis Jawa Barat. Dalam sejarah Indonesiabaru Nike Ardilla lah sosok penyanyi yang setelah kematiannya justru ia bersinar( in death she soared) . Setelah sekian tahun tiada, kematiannya masih dikenang oleh para penggemarnya. Tidak Cuma itu, media televisipun masih memberitakan tentang kematian Nike Ardilla lewat infotainmet. Adalah ‘Silet” suatu program infotainment di RCTI yang telah menayangkan secara khusus tentang Nike Adilla sebanyak 3 episode. Ini membuktikan bahwa sosok Nike Ardilla masih di akui dan masih ada di benak para penggemar. Bagaimana tidak, suatu program di buat tentu adalah program yang bisa menjual, artinya nama besar Nike Ardilla turut berperan dalam proses penjualan program tersebut.



Memang… tidak berlebihan apabila banyak kata-kata sumbang setelah kepergiannya, baik yang di bawakan oleh pembawa acara ‘Silet’ tersebut atau masyarakan pada umumnya yang sampai saat inipun masih misteri tentang kematian Nike Ardilla.


Konon.. sang bintang tewas kecelakaan akibat menenggak narkoba, apapun itu jenisnya entah hanya sekedar minuman beralkohol ataupun obat-obatan. Apapun itu, Nike Ardilla adalah sosok yang baik untuk ditiru dari segi sosialnya.



Ada satu hal yang perlu dicermati, bahwa kematian Nike Ardilla sedikit banyak memberikan dampak positif bagi para penggemarnya. Ada beberapa kalangan dari fans Nike Ardilla yang mencoba untuk terus meneruskan perjuangannya. Sebagai contoh adalah ikut membantu menyumbang untuk kelangsungan yayasan Nike Ardilla yang membawahi SLB yang merupakan peninggalan dari mendiang Nike yang kelangsungan hidupnya harus terus dijalankan, mengingat ini bukanlah yayasan ‘profit’ akan tetapi yayasan sosial yang lebih mengedepankan pendidikan terutama untuk SLB.



Ceritanya akan lain seandainya Nike masih ada. Justru karena kematianlah yang membuatnya bersinar. Penulis sendiri mungkin tidak terlalu peduli seandainya ia masih ada. Penulis penasaran ketika ia tiada dan mencoba untuk mengumpulkan kaset/CD tentangnya hanya untuk sekedar koleksi. Ya diakui memang lagu-lagu Nike Ardilla kadang mewakili perasaan atau bahkan bisa menginspirasi untuk berbuat sesuatu.



Musikalitas Nike Ardilla



Nike Ardilla layak disebut sebagai artis yang luar biasa. Dalam 7 tahun meniti karir, ia mampu mengeluarkan 11 album belum termasuk single album dan the best album yang dibuat pasca maupun sebelum kematiannya. Memulai debutnya di Bandung Rock Power 1988 dan Gadis Foto Model (1989) dengan nama Nike Astrina agaknya belum mampu mendongkrak nama dan penjualan albumnya. Sehingga nama Nike Astrina pun dilupakan begitu saja. 1989/1990 Seberka Sinar itu mengeluarkan cahayanya. Seberkas sinar yang terang yang memang kemudian menerangi kehidupan seorang Nike Astrina yang telah mengubah namanya menjadi Nike Ardilla. Dan seberkas sinarpun melesat menjadi Bintang Kehidupan (1990) yang merupakan titik dari ketenaran seorang Nike Ardilla. Bintang kehidupanpun membawanya ke Shanghai yang membuahkan hasil sebagai juara di Asia Song Festival di Shanghai China. Lagu Bintang Kehidupan dibuat dalam versi Ingrgris dengan judul Star of Life yang dibawakan dengan baik oleh Nike Ardilla. Sungguh luar biasa, sosok penyanyi yang tadinya kurang diperhitungkan menjadi lebih di kenal. Lebih lengkap untuk album Nike Ardilla :





  • 1988 Bandung Rock Power

  • 1989 Gadis Foto Model

  • 1990 Seberkas Sinar

  • 1990 Bintang Kehidupan

  • 1991 Nyalakan Api

  • 1991 Matahariku

  • 1993 Biarlah Aku Mengalah

  • 1994 Biarkan Cintamu Berlalu

  • 1995 Sandiwara Cinta

  • 1995 Mama Aku Ingin Pulang

  • 1996 Suara hatimu



Itulah album yang di buat Nike Ardilla yang sampai sekarangpun masih dicari oleh para penggemarnya. Ada yang punya?....



Nike Ardilla dan Film


Seiring dengan kesuksesan membuat album dan kesibukannya dalam promo album serta undangan nyanyi dimana-mana tidak membuat Nike Ardilla puas. Banyaknya tawaran main film maupun sinetron ia terima untuk mengasah talenta yang memang sudah ia punya. Nike Ardilla makin di kenal lewat film maupun sinetron yang di bintanginya.



Memang… awal Nike Ardilla masuk dunia film, aktingnya kurang begitu di perhitungkan, akan tetapi modal cantik dan suaranya yang khas agaknya membuat produser untuk beberapa saat terkesima dan tertarik untuk membuat Nike Ardilla membintangi film/sinetronnya.



Bias dibayangkan betapa sibuknya membagi antara album, sinetron dan film. Capek itu pasti, tapi memang harus di nikmati. Kerja keras Nike Ardilla membuahkan hasil, dan masih bisa dinikmati sampai sekarang..


Film yang pernah dibintangi Nike Ardilla :




  • 1987 Kasmaran

  • 1988 Kabayan Saba Kota

  • 1989 Gadis Foto Model

  • 1990 Ricky Nakalnya Anak Muda

  • 1990 Lupus 4

  • 1991 Kahayan dan Anak Jin

  • 1991 Cinta Anak Muda

  • 1992 Olga dan Sepatu Roda (film bagus0

  • 1992 Kabayan Saba Metropolitan

  • 1992 Tiga Kamar Perawan (Nuansa Gadis Suci)

  • 1994 Kembali Lagi



Kemudian menyusul Sinetron yang dibintangi oleh Nike Ardilla :





  • 1992 Bunga Kampus (tayang di TVRI)

  • 1993 Sukreni Gadis Bali

  • 1994 Trauma Marissa

  • 1994 Ceplas Ceplos

  • 1994 Sapu Tangan dari bandung selatan (sinetron Nike yang paling jelek versi penulis)

  • 1994 None

  • 1995 Warisan I & II

  • 1995 Jalur Putih



Agaknya kalo dikupas satu-satu film ini belum sempat deh.. kapan-kapan penulis mencoba untuk menghadirkan kembali sosok Nike Ardilla.


Berminat nonton? Atau ada yang punya filmnya?

Thursday, April 17, 2008

TUTUR TINULAR


Sukses besar yang diraih oleh Saur Sepuh menyebabkan trend tersendiri untuk memproduksi film laga dengan sumber dari sandiwara radio. Tutur Tinular adalah salah satu yang ikut sukses mengikuti jejak pendahulunya, saur sepuh. Tutur Tinular berkisah tentang seorang pemuda Kurawan bernama Arya Kamandanu putra dari mpu Hanggareksa yang mempunyai kisah cinta penuh cerita dan intrik yang beberapa kali mengalami kekecewaan justru karena ulah kakak kandungnya sendiri Arya Dwi Pangga.


Banyak sekali wanita yang tergoda oleh buaian puisi yang dibuat Arya Dwipangga, termasuk orang-orang yang disayangi oleh Kamandanu. Sehingga inilah merupakan awal dari permusuhan kakak beradik ini.


Seperti biasa Serial Tutur Tinular disiarkan tiap hari oleh stasiun radio swasta maupun RRI dengan sponsor utama PT. Dankos Laboratories. Cerita S Tidjab ini sangat asyik untuk di dengarkan. Tutur Tinular bersaing ketat dengan Saur Sepuh sehingga penyiarannya pun mempunyai jeda waktu dari stasiun radio yang lain. Kalau gak salah ingat Saur sepuh rata-rata di putar jam 14.30 ataupun 15.30 sore sedangkan Tutur Tinular sendiri di putar sekitar pukul 18.30.


Dengan durasi 30 menit jalan cerita plus illustrasi dari sang pembawa cerita dan di potong minimal 3x iklan, rasanya waktu tersebut sangat kurang, dan selalu bikin penasaran untuk terus mendengarkan lagi keesokan harinya.


Salah satu iklan PT. Dankos Laboratories yang diselipin dalam sandiwara radio ini adalah iklan obat batuk Mixadin. Bunyinya begini “…ada petruk jadi aladin… sampean batuk minum mixadin …” dengan suara musik yang sangat mendukung sehingga terkesan lucu dan menarik untuk di ikutin pada setiap kali main dengan teman-teman.


Seperti halnya Saur Sepuh, Tutur Tinular juga mampu membuat pendengarnya terkesima. Karena memang inilah sandiwara radio, hiburan rakyat yang murah meriah. Sehingga pada masa kejayaannya para pemain sandiwara radiopun menjadi idola bagi para pendengarnya.


Sebut saja Elly Ermawaty pemeran dari Mei Shin, Arya Kamandanu masih tetap diperankan oleh Ferry Fadli. Bayangan-bayangan siapa Mei Shin atau Siapa Kamandanu tentu masing-masing orang mempunyai bayangan sendiri akan tetapi mempunyai kesamaan. Yaitu Mei Shin wanita tangguh dengan ilmu kanuragan yang mumpuni yang bias mengimbangi Arya Kamandanu, Sementara bayangan Arya Kamandanu sendiri adalah lelaki gagah yang punya ilmu kanuragan tinggi yang baik.







Adapun tokoh yang terlibat dalam Tutur Tinular adalah :

  • Arya Kamandanu : Pemuda asal Kurawan, anak kedua dari Mpu Hanggareksa. Dalam kehidupan keseharian terutama dalam memikat wanita, Arya Kamandanu selalu tidak beruntung. Ketidak beruntungan ini justru terjadi karena ulah dari sang kakak sendiri Arya Dwipangga. Murid dari Mpu Ranubhaya yang mewarisi ajian Sati Angin yang bias meringankan tubuh seringan kapas dan secepat angin. Kelak ia menjadi pewaris dari pedang Naga Puspa yang menjadi rebutan.



  • Arya Dwipangga : Ahli membuat syair Putra sulung dari Mpu Hanggareksa di Kurawan, jago dalam memikat wanita terutama dengan menggunakan syair buatannya. Kerjanya sehari-hari hanya membuat syair, namun karena suatu kejadian dimana ia terjatuh kesumur tua akibat dihajar oleh Arya Kamandanu, ia bertemu dengan orang tua misterius yang mengajarinya ilmu kanuragan. Kelak ia akan keluar setelah matanya buta dan dikenal dengan nama pendekar syair berdarah.



  • Mei Shin : Mei Shin adalah istri dari pendekar Lo dari China. Merupakan pasangan pelarian dari Cina yang kemudian terdampar di tanah jawa dwipa. Mei Shin kemudian bertemu dengan Arya Kamandanu yang kelak memadu kasih namun terhalan goleh Arya Dwipangga.


Ketiga tokoh tersebut merupakan tokoh sentral yang menjadi nyawa dalam sandiwara Tutur Tinular. Tutur Tinular masih digawangi oleh Ferry fadli dan Elly Ermawati.


Kelak Tutur Tinular dilanjutkan kisahnya dalam sandiwara Radio Mahkota Mayangkara. Bedanya Tutur Tinular berkisah tentang kerajaan Singasari, tapi mahkota Mayangkara berlatar belakang kerajaan Majapahit.


Sandiwara radio ini tentu akan lebih menarik jika masih bisa kita perdengarkan melalui free download sandiwara radio Tutur Tinular. Segera akan terwujud mudah-mudahan.



Layar Lebar


Sukses yang dibuat oleh Saur Sepuh membuat Tutur Tinular dibawa ke Layar Lebar. Adalah PT. Kanta Indah Film yang memproduksi Film Pertama Tutur Tinular ke Layar Lebar. Buah karya dari S Tidjab ini di produksi sampai 4 Film.



Tutur Tinular 1 Pedang Naga Puspa


Film Produksi tahun 1989 ini menceritakan tentang awal mula masuknya Mei Shin ke Jawa Dwipa. Arya Dwipangga anak dari Mpu Hanggareksa kerjaannya hanya membuat Syair, sedangkan adiknya Arya Kamandanu lebih tertarik ke ilmu kanuragan. Ia mempunyai pacar Nala Ratih yang kemudian direbut oleh Dwipangga untuk diperistri.

Sementara dari daratan Tiongkok sepasang pelarian melarikan diri dan dikejar oleh prajurit Mongol hingga terdampar ke tanah jawa. Adalah Mei Shin dan Pendekar Lou yang membawa Pedang Naga Puspa yang menjadi rebutan di dunia persilatan.

Film Ini dibintangi oleh : Beny G Raharja sebagai Arya Kamandanu, Elly Ermawati sebagai Mei Shin, Baron Hermanto sebagi Arya Dwi Pangga. Pertama kali melihat film ini sungguh jauuuh banget dari khayalan tentang siapa diri Mei Shin. Dalam Khayalan Mei Shin adalah sosok perempuan, dengan pakaian tentunya sudah menyesuaikan dengan pakaian jawa. Akan tetapi di film tetap berpakaian layaknya pendekar China. Huuuuh.. jadi agak diluar dugaan juga sih…. Film ini di produksi oleh PT. Kanta Indah Film.


Tutur Tinular 2 Pedang Naga Kresna

Sukses dengan Tutur Tinular 1 atau agaknya gak terlalu sukses juga sih, PT. Kanta Indah film kembali memproduksi Tutur Tinular 2 dengan Judul Pedang Naga Kresna. Dalam Film Ini agaknya PT Kanta Indah Film tidak mempercayakan pada aktor dari Tutur Tinular 1. jadi memang kalau di tonton secara bersambung, secara tidak langsung kita akan membandingkan dengan pemain terdahulu yang memerankan tokoh yang sama.


Dalam Film keduanya Arya Dwi Pangga diperankan oleh Hans Wanaghi sedangkan Mei Shin diperankan oleh Linda Yanoman.


Film dengan durasi 84 menit ini menceritakan tentang perjuangan Mei Shin. Lanjutan dari Kisah pertamanya . Mei Shin mengubur suaminya, lalu berjalan bersama Kamandanu. Mei shin yang membawa pedang Naga puspa yang menjadi rebutan, bertemu dengan pasukan Kediri dan berperang. Kemudian terjadi bentrok dan berhasil menyelamatkan diri.


Melihat kemolekan tubuh Mei Shin yang bersama Kamandanu, agaknya Dwipangga tidak tahan. Terjadilah pemerkosaan yang membuahkan seorang anak. Akan tetapi meski sakit hati, dengan jiwa ksatrianya Kamandanu mau menikahi Mei Shin yang telah dinodai oleh Dwipangga. Kemudian Mei Shin memberikan Pedang Naga Puspa kepada Kamandanu.


Dasar memang culas, Dwipangga melaporkan ke Kediri bahwa pedang Naga puspa dibawa oleh Kamandanu, sehingga rumah mpu Hanggareksa di obrak abrik prajurit Kediri.



Tutur Tinular 3 Pendekar Syair Berdarah


Tutur Tinular 3 di produksi Elang Perkasa Film. Setelah tutur Tinular 2 memasang actor yang berbeda, di film inipun tokoh Arya Kamandanu masih mencari-cari actor yang tepat. Adalah Sandy Nayoan yang berhasil membintangi Tutur Tinular 3 sebagai Arya Kamandanu. Disandingkan dengan Devi Permatasari dan Baron Hermanto acting Sandy Nayoan di uji. Setelah sukses membintangi Sengsara Membawa Nikmat di TVRI agaknya masuk ke Film Laga bukanlah merupakan hal baru. Di film ini acting Sandy Nayoan lumayan berhasil memikat penonton.


Pendekar Syair berdarah (arya Dwipangga) yang menebar maut dimana-mana. Arya Dwipangga mengacau Majapahit dengan tujuan membalas dendamnya pada Kamandanu, namun pihak kerajaan mengira pengacaunya Mpu Bajil , yang sedang memperdalam ilmu Aji Segara Geni.Untuk menyempurnakan ilmunya Mpu Tong Bajil sudah mandi 7 anak satria. Untuk melengkapi menjadi 8, ia menculik Panji Ketawang yang akan digunakan sebagai korban berikutnya.

Panji ketawang adalah kemenakan dari Arya Kamandanu. Dengan dibantu istrinya Sakawuni, Kamandanu bertarung dengan Tong Bajil yang memang ditugaskan pula oleh Majapahit untuk membawa kepala Tong Bajil.

Sementara Arya Dwipangga dengan tidak mempunyai hati mencari adiknya Kamandanu untuk balas dendam.


Tutur Tinular 4 Mendung Menggulung Di Atas Majapahit


Merupakan film terakhir dari Tutur Tinular. Masih di produksi oleh PT. Elang Perkasa Film, kembali menyandingkan Beny G Raharja untuk memerankan Arya Kamandanu. Agaknya Beny G Raharja memang lebih tepat untuk memerankan Arya Kamandanu di bandingkan dengan Hans Wanaghi dan Sandy Nayoan.


Film terakhir ini berhasil membuktikan siapa Ramapati, tokoh culas yang selalu memutarbalikkan Fakta. Remy Silado sebagai Ramapati berhasil membuat penonton geram melihat kelakuannya. Dari segi face memang Remy Silado sangat cocok memerankan Ramapati, karena memang memiliki muka yang culas dan licik.


Arya Kamandanu di tuduh membunuh Mpu tong Bajil oleh Ramapati yang merupakan pembunuh sesungguhnya. Agaknya dendam pribadi antara Ramapati dan Kamandanu yang menyebabkan Ramapati berlaku seenaknya, sampai memfitnah meracuni raja.


Keinginan utama Ramapati adalah agar Jayanegara naik tahta sehingga dengan mudah mengendalikannya. Kemudian pertemuan Kamandanu dengan Nyai Paniscara yang dulunya adalah Mei Shin akan tetapi setelah menjadi tabib, Mei Shin menggunakan nama tersebut. Dan Mei Shin pun sudah tidak mau kembali ke masa lalu, karena memang pahit sekali, sehingga kecewalah Kamandanu karena Nyai Paniscara tidak mau mengakui bahwa sebenarnya ia adalah Mei Shin.


Sukses menjadi sandiwara radio dan di layar lebar, Tutur Tinular kembali diangkat ke Layar Perak. Adalah PT. Gentabuana Pitaloka yang membuat Tutur Tinular versi sinetron laga yang kemudian ditanyangkan oleh ANTV dan Indosiar.


Versi Sinetron laga justru lebih menarik dibandingkan dengan versi film layar lebarnya. Agaknya teknologi sangat mempengaruhi dari trik-trik yang ditimbulkan.

Wednesday, April 16, 2008

SAUR SEPUH; SANDIWARA RADIO YANG LEGENDARIS

SERIAL SANDIWARA RADIO SAUR SEPUH




Saur sepuh sebuah sandiwara radio dengan latar belakang Majapahit dan Kerajaan Madangkara dengan Rajanya Brama Kumbara. Serial ini mampu menghipnotis jutaan pendengarnya di seluruh pelosok nusantara. Hampir di tiap-tiap jam tertentu masyarakat dengan seksama mendengarkan serial ini. Maklum waktu itu radio adalah satu-satunya media hiburan rakyat yang masih langka. Sehingga untuk mendengarkannyapun bisa secara beramai-ramai kerumah tetangga yang memiliki radio.



Serial sandiwara Saur Sepuh karya Niki Kosasih sebagi pencetus ide dan cerita. PT. Kalbe Farma sebagai produsen obat-obatan ternama menjadi mitra utama dari serial ini. Dengan durasi 30 menit dipotong iklan obat-obatan serial ini mampu menghipnotis para pendengarnya untuk sekedar berhenti beraktivitas. sekedar pengingat tokoh sentral Saur sepuh antara lain :






  • Brama Kumbara (Raja Madangkara) : Pewaris kerajaan Madangkara, seorang kesatria dalam arti sebenarnya Satria Madangkara. Jujur, welas Asih, tampan, Karismatik, gagah dan berani dengan tunggangannya seekor burung Rajawali. Brahma juga memiliki kesaktian yang luar biasa di antara ke sekian ilmunya yang paling terkenal adalah Ilmu Ajian Serat Jiwa dengan sub bagian jurus ampuh  lainnya yaitu ajian Tapak sakti, Ajian Gelang-gelang dan Ajian Bayu Bajra.

  • Dewi Harnum: Adalah seorang yang telah memikat hati Brama Kumbara tipekal wanita lincah, centil dan supel tetapi ia mencintai suaminya. Dia juga selalu menjadi pendamping dalam setiap perjalanan Brahma. Dia pulalah yanag menjadi saksi pertarungan maha dasyat antara Brahma dan musuh bebuyutannya Gandika dengan Ajian Serat Jiwa Tingkat 10.

  • Pramihta : Seorang janda beranak dua yaitu Raden Bentar dan Garnis. Sosok Wanita yang ke Ibuan ia menaruh hati kepada Brama Kumbara. Paramita juga berteman baik denga Harnum, yang atas kondisi Pramita yang Janda maka ia meminta Pramita juga di jadikan istri Brama ketika Brahma meminang dirinya sebagai syarat.

  • Raden Bentar : Putra Bungsu dari Pramita, pewaris semua sifat luhur ayah tirinya Brahma kumbara. Seorang pembasmi kejahatan dengan menegakkan keadilan dan seorang yang berjiwa petualangan. Bahkan ia telah mengembara ke Tibet untuk mencari Bikshu Kempala.

  • Garnis : Putri Sulung Pramita seorang gadis cantik serta jujur adanya persis separti ibunya.

  • Mantili : Adik Brama Kumbara, Satu Ibu lain ayah. Bersifat agak urakan dan sangat keras kepala, namun ia wanita yang periang, welas asih, suka petualangan juga memiliki ilmu kanuragan yang cukup tinggi dengan senjata ampuhnya pedang perak dan pedang setan. Karena sifatnya yang keras ia berpisah karena sering bertengkar dengan cinta sejatinya Raden Samba, akhirnya Mantili menikah dengan Patih Gotawa. Pernah Nyaris tewas di Tangan Lasmini, maka untuk membalasnya Brahma mengajarkan Ajian Srigunting

  • Kakek Agastina : Kakek sekaligus Maha Guru dari Brama Kumbara, pemilik kitab asli ajian Serat Jiwa

  • Bikhsu Kampala : Seorang Bikshu yang berasal dari Tibet merupakan Guru dari Bentar. Ia pernah bertarung melawan Brama. Pernah ia mengarungi lautan hanya untuk dapat menjajal ke saktian Brama, namun pertarungan akhir mereka menjadi sebuah awal persahabatan.

  • Lasmini :  Sosok Antagonis sahabat baik dari kemurkaan. Ia berasal dari Padepokan Gunung Lawu. Berambisi untuk meluluh-lantakkan Madangkara termasuk Brama Kumbara  walaupun diam-diam ia mencintai Brama namun bertepuk sebelah tangan. Lasmini sering di kalahkan oleh Mantili, akan tetapi pada Mantili pernah nyaris tewas di tangan Lasmini dengan bantuan dari CiptaDewa sebagai tandingannya maka Brama mengajarkan Mantili Ajian Srigunting kepada Mantili.

  • Aki Kolot : Mengangkat Lasmini sebagai muridnya setelah Lasmini kalah bertarung melawan Mantili.

  • Samba : Mantan Tunangan dari Mantili, hubungan cinta antara mereka tidak berhasil karena sifat keras dari keduanya. Samba menikah dengan wanita lain namun tidak harmonis yang di kemudian hari putranya mencari Mantili ke Madangkara untuk menuntut balas, karena Mantili di anggap sebagai penyebab ketidak harmonisan itu.

  • Patih Gotawa : Patih Gotawa sekaligus Wakil Brama Kumbara dalam pemerintahan Madangkara sekaligus suami dari Mantili, seorang kesartia Madangkara.

  • Bongkeng : Abdi dari Mantili yang selalu membantunya saat kesulitan, sebelumnya Bongkeng adalah seorang perampok yang di kalahkan oleh Mantili, atas belas kasihan Mantili akhirnya ia menjadi Abdi yang baik bagi Mantili.

  • Paksi Jaladara : Putra “semata wayang” dari pasangan Gotawa-Mantili. Mewarisi sifat jagoan Ibunya.

  • Kijara : Pendekar yang gigih memerangi Madangkara, tapi seteleh di kalahkan oleh Brama mereka bersahabat. Merupakan murid Panembahan Pasopati.

  • Lugina : Adik seperguruan dari Kijara, ke-duanya bahu-membahu melawan Brama. Ke-duanya pula tewas di tangan Bikshu Kampala yang pada waktu itu menyebrangi lautan untuk menjajal kesaktian dari Brama..

  • Panembahan Pasopati : Seorang pertapa Guru dari Kijara dan Lugina yang mengajarkan ilmu ajian Waingin Sungsang. Ilmu ini pernah mengalahkan Brama sebelum ia membalasnya dengan ajian Serat Jiwa.

  • Anjani : Putri tunggal dari Lasmini, tokoh ini sendiri sebenarnya tidak begitu jahat namun sifat kebencian dan angkara murka dari ibunya selalu di tanamkan di gadis ini. Keadanan yang membingungkan sebenarnya dalam diri Anjani di satu sisi ia menaruh simpati kepada Bentar tapi di sisi yang lain pengaruh ibunya amat besar kepada Anjani.

  • Wanapati : merupakan Putra Mahkota Madangkara yang kelak akan mewarisi tahta.



Pada jamannya serial sandiwara radio ini sangat dikenal. Siapa sih yang tidak kenal Brama Kumbara, Mantili ato juga lasmini. Kehadiran sandiwara radio yang hanya bisa didengarkan tanpa dilihat menyebabkan daya khayal yang luar biasa bagi para pendengarnya. Brama kumbara menurut penilaian penulis sendiri terbayang sebagai sosok yang arif bijaksana, tinggi besar dengan kumis yang tipis namun berotot, mempunyai jiwa penolong. Kemudian Mantili, wanita tangguh yang tegas dan membela kebenaran. Sementara Lasmini sosok perempuan perayu yang mempunyai bibir seksi, tubuh montok dan berisi dengan dada yang menonjol.

Daya khayal yang tinggi dengan meniru suara-suara atau gerakan yang mungkin dianggap pas pada masa itu adalah hal yang biasa.

Suara “ciaaaaaaaaaaat,….atau juga suara “hya……hya….. hya” (sambil lari memperagakan naik kuda…. Atau juga dengan pedang-pedangan memperagakan mantili berperang dengan lasmini…. Ada juga “terimalah….. ajian serat jiwa” ……


Peragaan kata-kata seperti ini sudah biasa dilakukan oleh anak-anak seusia SD….ya memang ini hiburan yang sangat murah bagi masyarakat.


Saur sepuh bisa dibilang sebagai serial sandiwara tersukses setelah munculnya serial-serial lain seperti Tutur Tinular, Misteri Gunung Merapi, Api Dibukit Menoreh, Badai Laut Selatan, Putri Cadar Biru.. dan masih banyak lagi.


Era kejayaan Sandiwara radio mampu melambungkan para bintang-bintang dari Sanggar Prativi seperti Ferry Fadli pemeran Brama Kumbara, yang setelah liat aslinya sangat jauh dari bayangan kalau itu adalah Brama kumbara yang kekar. Sempet kecewa sih karena tokoh yang dikhayalkan tidak sesuai dengan apa yang ada.



Ferry Fadly sebagai Brama Kumbara, Elly Ermawati pemeran Mantili, kemudian juga ada Ivonne Rose, Petrus Urspon, Iwan Dahlan, Maria Oentoe, Anna Sambayon, dan masih banyak lagi. Sampai saat ini serial sandiwara radio saur sepuh masih banyak dicari oleh penggemarnya. Sehingga sangat beruntung sekali apabila kita mendapatkan free dowload sandiwara radio Saur Sepuh yang sangat dicari ini.



Saur Sepuh ke Layar Lebar

Sukses di radio, Saur Sepuh merambah ke Layar Lebar. Bekerjasama dengan PT. Kanta Indah Film dengan bangga PT. Kalbe Farma mempersembahkan Film Saur Sepuh. Film Saur Sepuh dibuat dalam 5 Film.




SAUR SEPUH 1 SATRIA MADANGKARA

Saur sepuh satu Satria Madangkara melatarbelakangi oleh kerajaan Majapahit. Satria Madangkara (Brama Kumbara) yang menjadi buah bibir di masyarakat. Film ini dibintangi oleh Fendi Pradana sebagai Brama Kumbara, Elli Ermawati sebagai Mantili dan Murtisari Dewi sebagai Lasmini.

Tunangan Lasmini dibunuh oleh Brama Kumbara karena telah mengadu domba utusan dari Madangkara. Hutang nyawa harus dibalas nyawa. Akan tetapi lasmini tidak terima sehingga lasmini menuntut balas pada Brama Kumbara. Akan tetapi ketika menghadapi Brama Kumbara….auw……lasmini langsung terpikat dan jatuh hati pada Brama yang menyebabkan muak pada Mantili. Ini awal cerita dimana Lasmini jatuh cinta yang tidak terbalas pada Brama dan menjadi musuh bebuyutan Mantili.

Menilai Burung Garudanya Brama, wah lucu juga ya teknologinya masih sangat sederhana.




SAUR SEPUH 2 PESANGGRAHAN KERAMAT.

Sukses di Saur sepuh satu, PT. Kanta Indah Film Kembali memproduksi sekuel dari Film Pertamanya. Pesanggrahan Keramat, makam dari guru Brama Kumbara yang dibakar oleh komplotan yang didalangi Ki Jara dan Lugina yang di dukung oleh Bu Karti seorang saudagar dari Kuntala. Brama Marah Besar dan berubah menjadi Buto Agni, dan menuntut balas pada orang-orang yang telah membakarnya.

Adegan dimana Brama dilempar pisau dan berubah menghilang dan dibelakang dari orang yang telah menusuknya adalah adegan yang bikin kagum kala itu. Karena dianggap sesuai dengan apa yang ada di radio.

Secara keseluruhan film ini tidak memunculkan sesuatu yang baru, karena buto agni yang penulis pikir sangat seram ternyata difilm biasa-biasa aja tuh….

Film ini masih menggunakan bintang yang sama dari Saur Sepuh 1



SAUR SEPUH 3 KEMBANG GUNUNG LAWU

Lasmini Istri dari seorang juragan di Kawali, diperkosa oleh anak buahnya kemudian dibuang ke jurang. Lasmini mendapat pertolongan yang kelak menjadi gurunya

Setelah cukup ilmunya, lasmini kembali ke kawali dan menuntut balas ke orang-orang yang telah memperkosanya.

Tindakan lasmini yang sewenang-wenang mengundang Mantili untuk ikut duel, walopun pada akhirnya kalah… akan tetapi dengan bantuan dari Brama Kumbara dengan ilmunya ajian srigunting.. pada akhir cerita Mantili dan Lasmini Kembali berduel. Ilustrasinya sangat bagus karena duelnya di pinggir pantai dengan terbang pakai pelepah daun kelapa. Ini masih sesuatu yang luar biasa kala itu dan dianggap sangat menarik untuk di tonton.

Film Saur Sepuh 3 dengan tokoh sentral Lasmini. Kembang Gunung Lawu dengan perguruan anggrek jingganya.



SAUR SEPUH 4 TITISAN DARAH BIRU

Memasuki Film ke 4, Titisan darah Biru. Titisan Darah Biru menceritakan tentang generasi kedua dari Saur Sepuh yang digawangi oleh Raden wanapati, Raden Bentar dan Garnis Nawingyun.

Secara keseluruhan Film ini bagus karena ilustrasi musiknya juga mengalami kemajuan dibanding-film-film terdahulunya. Akan tetapi Film ini tidak nyambung sama sekali dengan 3 film sebelumnya. Seolah disengaja Produser film ini untuk memotong mata rantai dari film terdahulunya. Atau bisa dibilang ini film lepas yang tidak ada kelanjutanya. Film ini menceritakan tentang kepemimpinan Wanapati yang emosional sehingga banyak tentangan dari kaum tua. Sementara Sang Brama Kumbara sedang bertapa.

Saur Sepuh 4 dibintangi oleh Adi Kuncoro sebagai Wanapati, Candi Satrio sebagai Bentar dan Devi permatasari sebagai Garnis.




SAUR SEPUH 5 ISTANA ATAP LANGIT

Dari kelima film saur sepuh, Istana atap langit merupakan film yang terbagus dari segi kualitas, tehnik dan suara serata ilustrasi musik. Kalo boleh dibilang film ini lebih tepat dimasukkan sebagai film Saur Sepuh 4, karena masih ada sambungan dari film saur sepuh 3.

Film ini kembali dibintangi oleh Fendi pradana sebagai Brama Kumbara dan Murtisari Dewi Sebagai Lasmini. Pada Saur sepuh 1 sd saur sepuh 4, disutradarai oleh Imam Tantowi namun ada Ssur sepuh 5, penyutradaan berganti  menjadi Torro margens, dan perbedaan mencoloknya juga ada di bagian kostum yang digunakan. 

Kehadiran biksu kampala yang dianggap musuh malah justru sebaliknya, ia hanya datang untuk bersahabat. Lasmini penyebar isu kalo Kampala datang untuk membunuh Brama kumbara sehingga lasmini membuat kekacauan dimana-mana.

Mantili yang menyadari kehadiran lasmini yang mengail diair keruh, marah karena utusannya Kijara dan Lugina dibunuh oleh Mantili.

Akan tetapi inilah jawabannya, Mantili menyadari kekeliruannya dan kemudian meminta Brama Kumbara turun tangan untuk menyelesaikan semuanya. Di akhir cerita, Bentar dititipkan ke Biksu Kampala untuk belajar ke negeri Tibet. Ilustrasi musiknya yang demikian apik, mengena banget untuk menyelami masa-masa kejayaan Saur Sepuh.

Film ini bagus untuk ditonton dan gak ngebosenin, serasa masih jaman baheula hehehe.

Dari fenomena Saur Sepuh yang awalnya hanya diradio kemudian merambah ke Layar lebar, kemudian juga mengekor Tutur Tinular dan Misteri Gunung merapi yang dibuat versi layer lebarnya.

Trus kemana sandiwara-sandiwara radio itu sekarang, akibat TV swasta yang muncul. Dan Kemana pula sanggar Prativi yang dulu menelurkan artis-artis sandiwara radio terkenal..


da dan gak adanya,,, yang jelas kalo ingat masa-masa lalu jadi kangen untuk ngedengerin sandiwara radio yang penuh dengan kedamaian..




Monday, March 31, 2008

CERITA AWAL DI IBUKOTA


Kadang mata ini terbelalak, kaget dari yang semula hanya jadi bahan cerita akan tetapi setelah mata ini melihat, barulah percaya bahwa ibukota ini memang kejam.
Suatu sore ketika itu sehabis dari Jl. Garuda dengan menaiki Bus Jurusan Grogol – Pulogadung, tiba-tiba tangan ini terusik untuk mengucek-ucek mata, seolah tak percaya apa yang aku liat. Pemandangan yang sebelumnya tak pernah terbayangkan. Ternyata benar-benar terjadi apa yang namanya gelandangan dan benar-benar dibawah jembatan. Pemulung itu tinggal dibawah jembatan didaerah kemayoran. Sementara sebagai sarana MCK mereka memanfaatkan kali yang berada dibawahnya dengan air yang menghitam karena limbah rumah tangga. Terbayang olehku seandainya mandi di air seperti itu, mungkin aku langsung gatal-gatal dan alergi karena mandi dengan air yang sangat kotor dan bau.


Kemudian juga cerita seorang gelandangan yang mengais makanan di tong sampah, dan ini benar-benar aku lihat seorang pemuda, pemulung dia memakan bekas makanan yang dibuang di tong sampah di daerah pasar minggu. Yah sisa makanan itu masih dalam stereofoam warna putih. Mata ini tidak tega untuk melihat, ternyata dijaman yang pemerintahnya serba berkecukupan, yang pejabatnya berlimpah harta dengan mobil ber AC berseliweran dijalanan ibukota yang berbelanja di pusat perbelanjaan besar masih saja ada orang yang makan dengan mengais sampah. Terasa sangat timpang sekali, yang kaya bertambah kaya, dan yang miskin semakin terpuruk.


Di lain waktu terlihat pasangan suami istri dengan 3 orang anaknya yang masih kecil ditambah 1 orang yang masih dalam kandungan menjalankan profesinya sebagai pemulung. Si Bapak menyeret gerobak dengan 2 penumpang anaknya sementara si Ibu dengan seorang anak di perutnya sambil menggendong anaknya yang paling kecil mengikutinya dari belakang. Mereka tampak dekil dan tidak terurus. Terbayang olehku seberapa besar pendapatan mereka sehingga mereka mampu menghidupi keluarganya.
Akan tetapi itulah keajaiban Illahi, Ia tetap bisa memberikan rejeki pada makhluknya sehingga mampu meneruskan kehidupannya. Pemandangan pemulung dan sejenisnya sudah sangat biasa di Ibukota ini, apalagi mereka seolah berlomba-lomba untuk bisa hidup di Ibukota.


CERITA LUCU

Kebetulan sedang ada Persami, dan kita di undang. Malam belum usai, dan acarapun belumlah selesai tapi hari hampir pagi, aku bergegas ke tenda panitia. Ditenda ada dua perempuan tertidur duluan, Neni dan Titik . dan karena kecapekan akupun ikut tertidur disamping perempuan itu. Akupun ikutan tidur, dengan berselimut tenda yang tidak dipakai, kami tidur dalam satu selimut. Pada awalnya aku tertidur lelap karena kecapean mengikuti acara tersebut, tapi menjelang pagi, naluri lelakiku bangkit, bangun dengan sangat keras dan dibuat gelisah, mana udara dingin.  aku gak tau yang terjadi, yang jelas kakiku beradu dengan kaki Titik, dan itu sangat hangat dan nikmat kurasa. Ah andai ditenda ini Cuma berdua, mungkin setan dengan leluasa menggodaku yang terjadi lain cerita. Akan tetapi beruntung iman didadaku masih ada, sehingga akupun bergegas bangun menuju ke mesjid sekolah. Setelah solat subuh usai, dan acara juga usai, maka kami pamitan pada panitia untuk pulang duluan tanpa harus menunggu acara penutupan, dan kembali kerumah masing-masing.

sekian

KENANGAN MASA SEKOLAH

******
Dan disekolah ini banyak sekali mendapatkan kenangan yang terikuir indah.
Sudiyono, sahabat sekaligus teman bersaing dalam kelas. Teman saling mencela dan teman saling berbagi cerita. Sudiono, sosok kecil hitam dan lantang dalam berbicara, disamping itu juga aku temanku adalah Taufan, teman beda kelas, dia baik dan penuh pengertian. Ada sih satu kelas yang nyebelin, terutama waktu PSG, tapi ya gak perlu diungkapin. Dan kalau di sekolah dulu paling sebel ya nama orang tua yang di panggil, JP singkatan Jupriyono ini bapaknya Adi, Sugianto - sugiani, bahan ledekan banget pokoke lah.  
Kemudian kalau adik kelas ada Erun Fajriah, Ika dan Asih, dan yang sampai sekarang masih ada kontak adalah Sri utami, idola kelas sekaligus idola guru matematikaku.

Siang itu, selepas pulang sekolah, aku bersama Wasito, Ika dan Asih berempat dengan mengenakan seragam sekolah pergi ke pantai Logending di Kebumen. 1,5 jam perjalanan menggunakan bis. Memang tidak direncanakan. Sore itu sesampai di pantai kitapun main air, pasir, mencari kepiting kecil dan mencari kerang. Dan yang tak kalah lucunya kita mengganggu orang pacaran yang sedang mojok, sampai merekapun pergi karena kita. Kalau inget hari ini tertawa sendiri. Diantara adik kelas, yang bisa membikin hatiku suka sih adalah Ika, Erun dan Dewi. Tapi dari ketiga-tiganya aku tidak berani mengungkapkan kata hatiku, sebatas suka sah sah saja toh. Karena sejujurnya masih lebih suka sama adik kelas di SMP . 

***

Erun, dia sosok perempuan yang mandiri, setelah Bapaknya meninggal, keceriaannya menurun, ia tak seceria dulu. Erun baik, dan supel dalam bergaul. Ketika berita itu datang, aku sangat menyesal, karena aku tidak bisa datang mengantar jenazah orang tuamu Erun. Maafkan aku, penyesalan itu sampai sekarang masih membekas. Aku dengar kabar setelah Bapakmu meninggal, karena waktu itu aku sedang praktek Magang di pegadaian, sehingga praktis selama sebulan tidak menginjakkan sekolah. Kemudian ada juga Ika Nana, perempuan berambut keriting anak dari seorang pejabat di daerah Somagede, dia adalah teman dekat Erun. Ika bisa dibilang adalah adik kelas yang paling dekat denganku. Ia bisa diajak curhat, cerita dan becanda.

Sementara itu dari sudut sekolahku, ada juga Yuni puspita, perempuan ini rada  jutek tapi baik. Ya jutek, karena memang dia kadang jutek banget kadang-kadang. berasa apa benci sama saya ya...
Sementara itu dari sebelah kelasku ada Roni Taufan, lelaki ksurus yang kadang sok berlagak kecakepan. Paling sebel jika sama Roni, kita pasti selalu rebutan cewek yang baru dikenal. Seperti biasa so pasti aku lah yang diumpan untuk kenalan, selanjutnya dia yang follow up. Pernah suatu ketika ikut anak PMR ke Jurangbahas, gw yang deketin anak SMP 8 Purwokerto Tutur eh Roni pula yang malah dekat. Ngiler gak sih, sampai akhirnya aku yang dicuekin…. naasib.

banyak cerita sih di kelas, kenangan2 sama. Tapi dari semua yang terkenang selain dengan teman kelas juga dengan guru. Pak Arwin, maaf banget saya banyak salah sama guru satu ini banyak meremehkan dan becandain. Bu Sri Lantasi... guru bahasa Indonesia Favorit yang kalau rambutku panjang dibilang sudah kayak bebek suruh di cukur, Ada lagi guru bahasa Inggris Bu Cukat Budi Rahayu... iki wong emang ayu, kalau lagi test di kertas coret-coretan aku suka gambar bu yayu. Pak Sasongko, yang aku ingat pernah di pisah tempat duduk gara-gara teman sebangku ribut. Saya bilang bukan saya pak.. nah pak sasongko bilang ... saya tidak menuduh anda... matanya tajam tau kaan. 

ya gitulah kenangan yang sedang aku ingat. kapan kapan nulis lagi'