Tuesday, June 25, 2013

NORMA! Drama Lepas yang mengangkat tema "Waria"




Jaman keemasan sinetron adalah era 90an, ketika sinetron-sinetron masih memiliki cerita yang menarik dan tidak membosankan. Setelah Perfilman Indonesia mengalami mati suri, sinetron di layar kaca pun booming. Mengangkat tema yang tidak membosankan, sinetron biasanya ditayangkan seminggu sekali. era 90an hingga akhir 90an masih jarang sekali sinetron yang kejar tayang, yang harus tayang tiap hari, sehingga secara kualitas boleh dibilang bagus.

Selain sinetron yang ditayangkan secara bersambung, juga ada sinetron lepas yang ditayangkan di stasiun televisi dengan tema yang tentu berbeda-beda. Salah satu sinetron lepas yang ingin penulis angkat adalah NORMA.

Norma pernah ditayangkan oleh sebuah stasiun televisi swasta. Tema yang diangkat dalam sinetron ini tergolong unik, dan jarang diangkat. Tema yang diangkat merupakan sebuah gambaran yang real di dalam masyarakat, dan bukan sinetron yang hanya sekedar menjual mimpi.  Skenario Norma, ditulis oleh Alex Soeprapto Yudo dengan Sutradara Jonggi Sihombing. Cukup berani mengangkat dengan tema waria yang ada di masyarakat, namun inilah daya tarik dan merupakan sesuatu yang memang terjadi di masyarakat.

Adalah Nuryono (Herdin Hidayat) seorang lelaki yang sudah menjadi banci. Ia berpetualang di gerbong-gerbong kereta api untuk menjajakan diri. Ayahnya yang notabene seorang pengamat sosial dan pakar kondang di setiap seminar sangat terpukul melihat keadaan Nuryono yang lebih di kenal dengan nama Norma dikalangan waria. namun segalanya sudah terlambat , karena Nuryono sudah menjadi banci, bahkan ia berpacaran dengan seorang laki-laki bernama Sonny.  Meski Sonny hanya memoroti keuangan Norma, namun karena cintanya terhadap Sony, Norma tidak peduli dengan omongan orang, termasuk Yudith (bella Saphira).  Yudith adalah teman Norma semasa kecil dan menjadi sahabatnya hingga kuliah.

Namun tanpa di ketahui oleh Norma, Yudith diam-diam memiliki hubungan dengan Sonny. Yudhith tidak percaya kalau Sonny seorang biseks, sehingga ia mau berpacaran dengannya hingga ia hamil. Keadaan ini membuat Norma sangat terpukul dan tidak percaya pada sahabatnya sendiri, dan merasa di khianati oleh Sony.

Sementara itu usaha ayah Norma untuk membuatnya normal kembali adalah merupakan kesia-siaan saja. Norma sejak kecil di besarkan di keluarga yang mayoritas perempuan sehingga senang bermain dengan hal-hal yang berbau perempuan. Norma dididik dalam lingkungan keluarga dengan pola pikir yang justru akhirnya menjerumuskan Norma ke dunia banci dan memiliki sifat keperempuan-perempuanan.

Akibat perasaan yang terpukul oleh kehamilan Yudith dengan Sonny kekasihnya dan juga tekanan dari ayahnya yang menginginkan Norma untuk kembali menjadi lelaki yang normal membuat Norma makin terpojok. Ia tak sanggup menanggung beban dan kabur ke Jakarta. Ia menuruti hawa nafsunya untuk mengekspresikan diri sebagai seorang waria. Kerasnya kehidupan Jakarta membuat norma harus bisa bertahan. Namun sayang sekali di kota Jakarta pula ia harus meregang nyawa ketika ia menjadi korban penusukan oleh orang tak dikenal. Norma meninggal. 

Kehidupan Norma di Jakarta harus berakhir dengan tragis. Ia harus menemui ajalnya secara mengenaskan. 

*****

Drama kehidupan Norma ini patut di apresisasi karena selain keberanian seorang sutradara untuk mengangkat tema yang tak lazim, namun lebih dari itu, sinetron ini juga mengajarkan sebuah pelajaran hidup yang sebenarnya di masyarakat, bahwa banci itu ada di sekitar kita. Bukan membenarkan tindakan mereka tapi itu terjadi dan ada di masyarakat dari jaman dahulu kala. Mereka adalah mereka yang memiliki penyimpangan , peran masyarakat tentu sangat berarti tanpa harus membenarkan orientasi seksual mereka. Pria menyerupai wanita dan sebaliknya wanita menyerupai pria memang menyalahi kodratnya, Mereka bukan harus di jauhi tapi di dekati dengan pendekatan agama. Kalau tidak mempan yang penting sudah berusaha. kita pun tidak boleh atas nama Hak asasi manusia membenarkan tindakan mereka, karena itu sudah menyalahi kodratnya.

Sinetron ini juga tercatat sebagai peraih beberapa penghargaan dari Festival sinetron Indonesia (FSI) tahun 1996 yang kala itu masih ditayangkan, untuk kategori : Pemeran Utama Pria (Herdin Hidayat), Pemeran utama Wanita (Bella Saphira) dan sutradara drama Lepas terbaik Jonggi Sihombing.

Monday, June 24, 2013

MERIAM BELLINA & RIA IRAWAN DALAM FILM " SELAMA TINGGAL JEANETTE "

Selamat Tinggal Jeanette


JUDUL FILM                        : SELAMAT TINGGAL JEANETTE

SUTRADARA                       : BOBBY SANDY

CERITA                                  : TITI SAID

SKENARIO                           : BOBBY SANDY

MUSIK                                  : BILLY J BUDIHARJO

PRODUSER                          : FERRY ANGRIAWAN

PRODUKSI                           :  PT.  VIRGO PUTRA FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1987

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                              : MATHIAS MUTCHUS, MERIAM BELLINA, NANI WIJAYA, RIA IRAWAN, ASRUL ZULMI, MANG UDEL, SUNJOT ADIBROTO, ANTON INDRACAYA

SINOPSIS :

Suryono (Mathias Mutchus) anak bangsawan di Solo mencintai Jeanette (Merim Bellina) bule  Perancis yang ingin memperdalam kebudayaan dan adat ketimuran. Suryono membawa Jeanette ke Solo, untuk bertemu dengan keluarganya. Suryono yang telah di pengaruhi hidup di luar negeri seringkali dianggap meninggalkan adat Jawa yang sangat di junjungnya. Termasuk cara berpakaiannya. Karena cintanya pada Jeanette, Suryono memohon ijin untuk menikahinya pada Kanjeng Ibu (Nani Wijaya), namun Kanjeng Ibu sebenarnya tidak mengijinkan pernikahan tersebut karena ingin agar Suryono mendapatkan wanita Jawa.  Namun pernikahan itupun berlangsung.  Adalah Trimah (Ria irawan) abdi rumah yang selalu menyediakan segala keperluan dirumah tersebut termasuk keperluan ndoro putrid Jeanet dan ndoro Suryono. Trimah adalah seorang gadis desa yang menerima nasibnya di beri nama Trimah yang artinya nrimo, karena saat ia di lahirkan, ayahnya (Mang udel ) bercerita kalau Ibunya meninggal.

Perbedaan budaya antara Jeanette yang orang perancis dengan Suryono yang orang Jawa menjadikan Jeanette mulai jenuh, apalagi setelah Suryono mengatakan kalau ia selalu membayangkan agar Jeanette seperti orang Jawa. Namun Jeanette sendiri menginginkan kalau Suryono juga sesuai dengan bayangannya menjadi orang Perancis.  Lambat laun hubungan keduanya mulai retak. Jeanette menginginkan agar Suryono mau ikut pulang ke Perancis namun Suryono bingung akan kerja apa di Perancis sehingga ia memilih untuk tetap di Solo.  Akhirnya Jeanette pun pulang ke Perancis bersama papanya, sedangkan Suryono tetap tinggal di Solo.

Sepeninggal kepergian Jeanette rasa sepi dan kangen pun selalu menggelayuti Suryono, demikian pula sebaliknya, Jeanette sering kali kesepian dan kangen dengan Suryono. Akibat rasa kangen tersebut, tanpa sadar Suryono memperkosa Trimah ketika Ia diminta tolong oleh Suryono untuk mengerok badannya. Meski Trimah berontak namun tenaganya kalah kuat. Esok paginya, Trimah hanya tertunduk sedih dan berpamitan dengan ndoro Putri orang tua Suryono untuk pulang ke desa tanpa alasan yang jelas.

Selang beberapa lama ndoro Putri mendengar kabar kalau Trimah hamil dari orang yang tidak jelas, maka iapun marah dan mengatai kalau Trimah bukanlah perempuan baik-baik. Kasur bekas Trimahpun ia bakar. Kehamilan Trimah diam-diam mengusik hati Suryono dan ia berterus terang pada Ndoro Putri kalau dirinyalah yang telah menghamili Trimah. Ia memohon ijin untuk menikahi dan bertanggungjawan terhadap Trimah pada Ibunya. Meski di tolak karena menikahi abdinya sendiri, namun akhirnya Ndoro Putri menyetujuinya.

*****

Jeanette tiba-tiba datang ke rumah Suryono untuk menemuinya. Namun betapa kagetnya setelah ia tahu dari abdi dalem rumah tersebut kalau Suryono sudah menikah dengan Trimah. Apalagi kali ini kedatangan Jeanette adalah bersama bayinya, anak buah cintanya dengan Suryono. Akhirnya Jeanette menemui Ndoro Putri untuk berbicara dan menunjukkan cucunya, Ndoro Putri tidak bisa berbuat apa-apa. Akhirnya dengan bersedih hati, Jeanette akhirnya kembali ke Perancis.

*****

Selamat Tinggal Jeanette membawa Ria Irawan sebagai pemeran pembantu terbaik FFI 1988.

Monday, June 17, 2013

SELAMAT JALAN ULLY ARTHA

Ully Artha dalam film Neraka Perempuan

Ully Artha, artis senior bernama lengkap Taruli Artha Sortiana Pangaribuan meninggal dunia dalam usia 59 tahun. Wanita kelahiran 17 Oktober 1953 ini meninggal kemarin 16 Juni 2013 di RSPAD Gatot Subroto  akibat komplikasi yang di deritanya. Dalam hidupnya Ully Artha mendedikasikan dalam dunia seni peran. Telah banyak film-film yang ia bintangi. Sejak tahun 1970an Ully Artha sudah terjun di dunia perfilman yang ikut membesarkan namanya.

Sebagai seorang artis film, Ully Artha dapat berakting baik sebagai peran antagonis maupun protagonis. Suara khasnya Ully artha masih terngiang hingga sekarang, meski beliau telah tiada namun kehadirannya di dunia perfilman mampu membuat kita turut bersedih atas kepergiannya. Namun demikian, film-film Ully Artha masih dapat kita temui untuk dapat di tonton.




Beberapa judul film yang pernah dibintangi oleh Ully Artha adalah sebagai berikut  :

(sumber Wikipedia)

Selamat Jalan Ully Artha, karyamu akan selalu kami kenang.

Thursday, June 13, 2013

FILM PENGINAPAN BU BROTO (LOSMEN)



Penginapan Bu Broto

Masih ingat drama seri Losmen yang di tayangkan oleh TVRI tiap jam 21.30 selepas siaran Dunia dalam Berita di era 80an? Losmen bercerita tentang Bu Broto (di perankan Mieke Wijaya) yang mengelola sebuah Losmen bersama suaminya (Mang Udel alm. Alias Drs. Poernomo) dan anak-anaknya. Bu Broto digambarkan sebagai sosok yang ulet dalam mengelola Losmen, rapi, dan pintar dan bijaksana dalam menyikapi persoalan. Bu Broto dengan pakaian khas jawanya, Sanggul yang rapi, dengan kain jariknya dan baju kebaya jawanya selalu tampil rapi, Sedangkan Pak Broto juga digambarkan sebagai laki-laki jawa dengan dandanan  khasnya termasuk blangkon yang di kenakan di kepalanya.

Losmen atau lebih di kenal juga dengan penginapan Bu Broto selalu menyambangi pemirsa TVRI setiap seminggu sekali merupakan salah satu hiburan keluarga yang murah, menghibur dan memberikan gambaran atau motivasi hidup keluarga. Bagi keluarga Indonesia, TVRI masih menjadi salah satu hiburan yang mahal, terutama di desa-desa karena televise masih merupakan barang langka, sehingga untuk menontonnyapun masih harus ke kelurahan ataupun ke tetangga yang memiliki televisi. Bahkan dengan bekal televise hitam putih, penonton TV pun biasanya berbondong-bondong untuk menontonnya.

Dalam drama serial Losmen ini, selain di kelola oleh Bu Broto dan suaminya juga dibantu oleh Tarjo anak laki-lakinya dan mbak Pur.  Tarjo diperankan oleh Mathias Mutchus sedangkan Mbak Pur diperankan oleh Ida Leman. Mbak Pur digambarkan sebagai perawan tua yang susah sekali mendapatkan jodoh, namun tetap sabar dengan ke khas an wanita jawanya. Juga ada Jeng Sri (Dewi Yull) seorang janda muda yang turut membantu Bu Broto mengelola Losmennya.

Penampilan, aksen jawa yang kental serta acting pemainnya benar-benar membekas sampai sekarang. Betapa tidak, intrik dan kekuasaan atau perebutan harta belum berlaku kala itu, sehingga drama seri ini terasa ringan namun bernas. Artinya Ringan sebagai sebuah hiburan keluarga namun bernas karena kita tidak hanya sekedar menyaksikan sebuah tontonan, namun juga dapat mengambil sisi baik dari drama seri tersebut, baik itu keuletan Bu Broto, kebaikan Bu broto serta bagaimana cara Bu Broto mengelola dan memahami suasana hati Pak Broto, ini merupakan salah satu tontonan keluarga yang sangat bagus.

Sebenarnya Losmen Bu Broto sendiri ada dimana sih? Wah pasti pada bingung deh karena settingannya berada di Jogyakarta, tapi sayang sekali ya Losmen tersebut hanya sebuah cerita settingan dan tempatnya adalah merupakan setingan TVRI, wah kalau Losmen Bu Broto memang benar-benar ada ingin rasanya sekali-sekali nginap disana pasti akan sangat betah… hehe.

******

Dengan cerita yang bagus tersebut, Losmen pun akhirnya diangkat pula ke layar lebar dengan Judul “Penginapan Bu Broto “ tentu saja dengan pemain utama yang sama, Bu Broto diperankan oleh Mieke Wijaya, Pak Broto oleh Mang Udel. Mathias Mutchus sebagai Tarjo, Mbak Pur si perawan tua juga diperankan dengan bagus oleh Ida Leman serta Dewi Yull dengan Jeng sri nya.

Film layar lebar Penginapan Bu Broto adalah film produksi tahun 1987 . Film Penginapan Bu Broto seperti dalam serialnya, film ini bercerita tentang Mbak Pur yang di desak untuk kawin oleh orang tuanya.  Muncullah Darmanto, laki-laki yang brengsek yang ingin mendekati Mbak Pur, namun Mbak Pur justru lebih tertarik untuk menyukai seorang duda dari Jakarta, Nugroho.  Meski merasa sudah sangat yakin kalau Mbak Pur akan di nikahi Nugroho, namun di akhir kisah kenyataan pahitpun di terimanya. Mbak Pur gagal di persunting Nugroho dan ia harus menerima nasibnya untuk menjadi perawan tua.

Film Penginapan Bu Broto di produksi oleh PT. Tobali Indah Film dan di perkuat oleh permainan Zainal Abidin (Nugroho)  Cintami Atmanegara (Anak Nugroho), Marissa Haque, August Melasz, Eeng Saptahadi dan Tarida Gloria.  Film karya sutradara Wahyu sihombing ini boleh dibilang mampu mengobati kerinduan akan drama seri bermutu di TVRI dan kini saatnya kita bernostalgia dengan Film tersebut.

Film ini pernah rilis dalam kepingan VCD , dan ini merupakan salah satu koleksi pribadi penulis.


Wednesday, June 12, 2013

ONKY ALEXANDER & MERIAM BELLINA DALAM FILM ' CATATAN SI BOY 4 '

Catatan Si Boy 4


JUDUL FILM                        : CATATAN SI BOY IV

SUTRADARA                       : NASRI CHEPPY

PRODUSER                          : SUDWIKATMONO, R SOENARSO, SUDARKO

CERITA                                  : MARWAN ALKATIRI

SKENARIO                           : MARWAN ALKATIRI – NASRI CHEPPY

MUSIK                                  : ERWIN BADUDU

PRODUKSI                           :  PT.  PARKIT FILM

TAHUN                                                 : 1990

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                              : ONKY ALEXANDER, MERIAM BELLINA, DIDI PETET, PARAMITHA RUSADY, ROBERT SYARIEF, BOY ISKAK, WAN ABUD,  NANI WIJAYA,  IDA KUSUMAH

SINOPSIS :

Boy (Onky Alexander) sedang berlibur di Jakarta. Setelah lama berpisah karena ke Amerika, akhirnya Boy bisa kembali dan bertemu dengan Vera (Meriam Bellina). Namun Vera kali ini adalah Vera yang berbeda karena profesi foto modelnya.  Boy tidak setuju kalau Vera menjadi foto model apalagi dengan buka-bukaan baju saat difoto. Majalah edisi Vera sebagai covernya terbit dengan pose yang lumayan menantang. Hal ini membuat kaget mama Boy (Nani Wijaya), ia tidak setuju kalau calon menantunya berfoto seperti di majalah. Boy sendiri menjadi kesal dibuatnya  atas foto diri Vera di majalah, sehingga Boy member saran pada Vera tentang profesinya.  Seringkali Boy dan Vera berselisih paham.  Vera dianggap telah di pengaruhi oleh Meo tukang make upnya.


Namun Vera bukanlah orang yang mau di atur-atur. Akhirnya Vera memilih mengikuti karirnya. Vera dan Boy sepakat untuk memutuskan hubungan diantara mereka berdua. Vera lebih memilih kariernya di dunia foto model. Boy menerima keputusan yang telah dibuat.  Sebagai seorang foto model, Vera selalu melakukan pemotretan dimana saja.

***

Ketika Boy berlibur ke Bali, tanpa sengaja ia bertemu dengan Cindy (Paramitha Rusady) yang pada awalnya sangat susah diajak berkenalan, namun akhirnya luluh juga. Diam-diam Boy menyukai Cindy dan akhirnya mengutarakan isi hatinya pada Cindy. Namun Cindy ragu. Atas saran kakaknya akhirnya Cindy mau menerima Boy. Secara kebetulan pula, Vera sedang melakukan pemotretan di Bali. Ia melihat Boy dan Cindy berduaan. Basa basi Vera menemui mereka namun hatinya tidak bisa berbohong kalau ia masih menyukai Boy.

Akhirnya Vera pun menerima keadaan Boy, dan Vera lebih memilih menjalani pekerjaannya.

Friday, May 31, 2013

PARAMITHA RUSADY & DESY RATNASARI DALAM FILM " BLOK M "



JUDUL FILM                        : BLOK M

SUTRADARA                       : EDUART P SIRAIT

CERITA                                  : HELMY YAHYA

SKENARIO                           : HELMY YAHYA

MUSIK                                  : DIDI AGP

PRODUSER                          : DHAMOO, GOBIND, RAAM PUNJABI

TAHUN PRODUKSI           : 1990

PRODUKSI                           : PT PARKIT FILM

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                              : DESY RATNASARI, PARAMITHA RUSADY, CHRIS SALAM, CIATA HENDRIANY, RIZKI INDIRA, NIA LAVENIA, LENNY MARLINA, REMY SILADO, YOSEANO WAAS

SINOPSIS :

Lola (Desy Ratnasari) pelajar sebuah SMA setiap sepulan sekolah selalu mejeng di kawasan Blok M, yang di anggap sebagai tempat gaulnya remaja. Bersama teman-temannya satu geng, ia kerap kali ngeceng di Blok M karena dianggap gampang untuk melakukan apa saja, mau makan, minum dan sebagainya, apalagi mamanya (Leny Marlina) sibuk dengan kegiatannya sendiri, sehingga Lola menjadi tidak betah di rumah.  Bahkan di sekolahpun kerap kali geng mereka ngecengin pengantar teman-teman sekolah.

Tak heran kalau kehidupan mereka yang mengikuti trend dimana Blok M sebagai lokasi mejeng menjadi tujuan mereka setiap hari. Termasuk Cindy (Paramitha Rusady) teman satu SMAnya yang terlibat sebagai pereks alias perempuan eksperimen. Bukan tanpa alasan Cindy melakukannya, namun bagi teman-temannya terutama teman segeng Lola Cindy bukanlah level teman yang sepadan dengannya karena kerjaanya yang mencari om-om.  Di tempat kumpulnya anak muda pun, Cindy dianggap tidak pantas untuk bergabung disitu oleh Winda teman Lola. Namun meski ceria, di hati Cindypun merenung tentang kata-kata temannya. Ia hanya bisa diam.

Suatu hari di lintas melawai sedang diadakan Zona Mangkal dari radio Prambors yang mengomentari mobil-mobil yang lewat, sehingga kawasan tersebut menjadi macet. Lola dan teman-tem annya terjebak macet dan tidak bisa ke lokasi acara, disaat yang bersamaan karena terjebak macet, Cindy yang sedang bersama om-om di mobil terpaksa melewati lintas melawai. Dari radio yang di dengarnya di mobil, ketika Cindy dan om-om lewat, dari microphone radio terdengar orang yang mengatainya, bahkan ia menyebut identitas dirinya lala. Cindy marah. Ia turun dari mobil, ia mengejar mobil Lola dan kawan-kawannya. Terjadilah adu mulut, namun Lola berusaha meyakinkan Cindy kalau bukan dirinya yang melakukannya karena ia sendiri tidak turun dari mobil karena terjebak macet. Keduanya terlibat adu mulut.  Hingga Cindy mengatakan kalau mereka tidak ada bedanya dengan dirinya yang suka ngeceng dan bisa saja pereks juga.

*****

Kata-kata Cindy masih terngiang di telinga Lola, Ia merasa benar apa yang di katakana Cindy. Sehingga selepas pulang sekolah iapun berjalan sendirian di kawasa blok M sambil merenung. Namun ia diganggu oleh Om Aryo (Torro Margens) namun disaat Lola panic, muncullah Cindy dan memperkenalkan siapa om Aryo.  Dari pertemuan tersebut akhirnya mereka saling meminta maaf yang di dahului oleh Cindy melalui telepon. Untuk membalasnya, Lola mencari rumah Cindy untuk meminta maaf. Cindy yagn di temui belumlah pulang, Lola hanya menemukan dua adik Cindy di rumah. Namun Cindy tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh Lola dan tidak mau dicampuri kehidupannya.

Lola meyakinkan Cindy kalau dirinya hanya ingin mengenal lebih dekat Cindy dan tidak mau mencampuri urusannya. Akhirnya Cindy pun terbuka pada Lola kalau selama ini ia menjadi pereks karena ia harus menghidupi dua orang adiknya dan mengobati ibunya yang sedang sakit. Akhirnya keduanya pun menjadi teman .

Thursday, May 30, 2013

GEORGE RUDY & LEE CHIN KUN DALAM FILM "BALADA DUA JAGOAN"

Balada Dua jagoan


JUDUL FILM                        : BALADA DUA JAGOAN

SUTRADARA                       : FRITZ  G SCHADT

CERITA                                  : DJOHAN BA

SKENARIO                           : FRITZ G SCHADT

TAHUN PRODUKSI           : 1977

PRODUKSI                           : PT CINERAMA FILM

JENIS                                     : FILM SILAT

PEMAIN                              : GEORGE RUDY, LEE CHIN KUN, RD MOCHTAR, ERDAWATY, DICKY ZULKARNAEN, PUPUNG

SINOPSIS :

Rachmat berpapasan dengan Zuleha (Erdawaty) seorang perempuan kampung yang ia sukai, namun hal tersebut tidak disukai oleh orang tua Zuleha. Sementara itu Lee(Lee Chin Kun) di utus gurunya untuk menemui guru silat Saleh (Rd Mochtar), namun sesampai di rumah Saleh, ia di hadang oleh Rachmat (George Rudy) karena menganggap Lee adalah orang yang tidak bermaksud baik. Namun setelah menjelaskan duduk permasalahannya akhirnya guru Saleh mengenalkan diri kalau ialah orang yang dicari oleh Lee. Akhirnya Lee di terima sebagai murid Saleh untuk menimba ilmu silat diperguruan tersebut. Lee dan Rachmat sering berlatih bersama. Kedatangan Lee ke kampung tersebut tidak disukai oleh seorang pemuda jagoan kampung bernama Taufik yang juga merupakan kakak Zuleha. Dalam suatu pertandingan persahabatan Taufik berhasil di kalahkan oleh Lee sehingga membuatnya marah.

Akhirnya Taufik mengirim utusan untuk menantang Saleh untuk bertarung. Namun kali inipun Taufik harus kembali menelan kekalahan,s ehingga makin membuatnya marah. Akhirnya keluarga Taufik dan Saleh menjadi bermusuhan akibat Taufik tidak mau menerima kekalahan yang dideritanya. Hal ini membuat sulit Rachmat untuk bertemu dengan Zuleha, karena keluarga Taufik sangat tidak menyukai keluarga Rachmat akibat kejadian tersebut.

Merasa di kalahkan oleh Lee, Taufik akhirnya mencari jagoan untuk menghadapi mereka. Maka bertemulah ia dengan Si Brewok (Dicky Zulkarnaen) dan kawan-kawannya. Dengan imbalan yang dijanjikan oleh Taufik, maka Brewok seorang perompak laut mau memenuhi keinginan Taufik untuk  bertarung melawan Lee dan Rachmat. Akhirnya kesempatan untuk bertarung pun terjadi. Dengan di keroyok oleh anak buah brewok dan Brewok sendiri yang turun tangan, Lee dan Rachmat di buat tidak berdaya, dan akhirnya ditangkap dan diikat. Ketika Brewok akan membunuhnya, Taufik melarang karena ia hanya ingin memberi pelajaran saja pada Lee, namun Brewok yang merasa tersinggung dengan perkataan yang pernah dilontarkan oleh Rachmat dan Lee masih menyimpan dendam padanya. Lee dan Rachmat dibawa kesuatu tempat dalam keadaan terluka.

Tanpa disadari oleh keduanya, tiba ia tersadar dan sudah berada didalam gua yang cukup aman. Lee dan Rachmat di selamatkan oleh Zuleha. Setelah luka mereka sembuh, merekapun giat berlatih ilmu silat. Sementara itu Brewok yang geram karena Lee dan Rachmat tidak ada masih terus mencari keberadaannya. Salah satu caranya adalah dengan menangkap Zuleha untuk memberitahu keberadaan Lee dan Rachmat. Meski zuleha tidak mau memberitahukan keberadaan Lee dan Rachmat namun salah seorang teman Zuleha akhirnya buka mulut.

Maka pencarian pun dilakukan. Pertarungan antara anak buah Brewok dan Lee serta Rachmat pun pecah. Anak buah Brewok dapat di tumpas, hingga akhirnya Brewok yang harus berhadapan dengan kedua jagoan tersebut. Brewok pun kalah. Keluarga Zuleha akhirnya berbaikan dengan keluarga Rachmat. Sementara Lee akhirnya pulang setelah selesai menimba ilmu diperguruan tersebut. Tangis haru untuk berpisah pun pecah. Lee harus pergi.

Thursday, May 23, 2013

RANO KARNO DAN LIDYA KANDOU DALAM FILM ' ROMAN PICISAN '

Roman Picisan


JUDUL FILM                        : ROMAN PICISAN

SUTRADARA                       : ADISURYA ABDI

CERITA                                  : EDDY D ISKANDAR

SKENARIO                           : EDDY D ISKANDAR

PRODUSER                          : TOMMI INDRA

TAHUN PRODUKSI           : 1980

PRODUKSI                           : PT TIGA SINAR MUTIARA  FILM

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                              : RANO KARNO, LIDYA KANDOU, ITA MUSTAFA, TINO KARNO, SUTI KARNO, MANGARA SIAHAAN, GEORGE RUDY, PRIA BOMBOM, NANI WIJAYA, FRANK RORIMPIANDY, DORMAN BORISMAN, RAHAYU EFFENDI,  KAHARUDDIN SYAH

SINOPSIS :

Roman (Rano Karno) adalah pelajar SMA yang berasal dari Medan. Di SMA ia dikenal sebagai Roman picisan karena kesukaannya menulis surat cinta meski itu adalah pesanan teman-temannya. Namun imej jelek sebagai pengobral rayuan atau cinta melekat padanya. Seringkali Roman dipanggil dengan roman picisan.

Hingga suatu hari ia menyukai seorang gadis, satu SMA bernama Wulandari (Lidya Kandou) atau Wulan, namun di pendamnya sendiri meski ia menyukainya. Demikian juga dengan Wulan, meski ia ketus terhadap Roman, namun sebenarnya ada kekaguman dalam dirinya, walaupun imej jelek sudah melekat pada Roman. Bahkan diantara keduanya menjadi benci tapi diam-diam cinta. Ternyata kesukaan Roman pada Wulan  tidak disukai olen Tono (George Rudy) yang juga menyukai Wulandari. Akibatnya Tono menyuruh teman-temannya untuk mengeroyok Roman.

Namun Roman bukanlah orang yang bodoh, ia mampu mengetahui siapa actor di belakangnya, sehingga ketika Tono dan Wulan sedang berduaan datanglah Roman dan memukul Tono. Melalui percakapan Tono dan Roman akhirnya wulan ikut pulang bersama mereka. Meski demikian hubungan Roman dan Wulan belumlah mencair. Mereka masih saling ketus.

Adalah Victor(Mangara Siahaan) teman Roman dari Medan yang akhirnya berhasil mencairkan suasana. Melalui kepandaianya Victor berhasil mengambil isi hati Wulan yang kemudian memberitahu tentang kebaikan Roman dan kesukaannya pada Wulan, demikian sebaliknya terhadap Roman, Victor menceritakan tentang Wulan. Hingga suatu ketika Wulan memberikan surat yang di titipkan melalui Victor yang mengabarkan kalau Wulan akan pindah ke Papua. Maka berkat saran dari Victor maka segeralah Roman menyusul Wulan ke Bandara kalau ia memang mencintainya. Bergegas Roman menyusul Wulan ke Bandara.

Namun Wulan sudah terlanjur masuk kedalam, sehingga melalui petugas, hanya Roman saja yang diperbolehkan masuk. Puncaknya akhirnya Wulan memberitahu Roman kalau ia sebenarnya tidak pindah ke Papua, namun hanya mengantar orang tuanya saja yang akan pergi ke Papua. Wulan tetap di Jakarta. Dan Wulan memberitahukan kalau itu hanya akal-akalan Victor saja agar Wulan menulis surat seolah-olah akan pergi ke papua.

*****

Roman Picisan, film tahun 1980 ini kalau melihat ke masa sekarang Endingnya mirip dengan film Ada Apa dengan Cinta yang dibintangi oleh Dian Sastro dan Nicolas Saputra produksi tahun 2000an. Siapa yang dahulu dan kenapa bisa mirip? Mungkin pas kebetulan saja.

Thursday, May 16, 2013

PHOTOGRAPHY : TEKHNIK SLOW SPEED UNTUK MENJEPRET PESONA CURUG CILEMBER


Curug CIlember

Susasananya


Cocok untuk SSan




Curug 7 CIlember

Curug 5
Rasanya kurang puas kalau hasil jepretan selama ini gak di upload. Kali ini temanya adalah Slow Speed alias SS.

Jenis kamera yang saya gunakan adalah Cannon 7D. saya tidak bercerita tentang tekhnik SS namun hasil saya saja, tapi kalau ada yang mau nanya2 boleh saja kita sharing bareng. untuk artikel terkait Curug cilember dapat di view disini http://jejakandromeda.com/2013/05/08/menikmati-pesona-curug-7-cilember/

Sedikit berbagi , apa itu Slow Speed alias SS. Slow Speed atau SS adalah tekhnik memotret dengan shutter speed yang kecil (angka tinggi). Dengan tekhnik Ss akan didapatkan hasil yang lebih dinamis dan Indah. Tekhnik SS biasa digunakan dengan cahaya yang sedikit. Misalnya saja untuk memotret lampu kendaraan, air terjun, ombak, atau aliran sungai yang deras sehingga akan mendapatkan hasil yang bagus.

Untuk memotret dengan SS yang perlu di perhatikan selain cahaya adalah exposure time juga perlu diperhitungkan, apakah mau 1-3 detik, atau bahkan hingga 60 detik.

Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk memotret dengan teknik SS :

1. Tripod

Ini sih wajib hukumnya ketika kita akan menggunakan exposure time yang lama. Tripod digunakan untuk mengurangi gerakan yang akan membuat gambar goyang alias blur.

2. Shutter release

Shutter release diperlukan agar kontak dengan kamera sedapat mungkin dapat dihindari. namun demikian apabila belum memiliki shutter release dapat disiasati dengan menggunakan shutter timer.

3. Waktu

Waktu yang bagus untuk memotret slow speed adalah pagi atau sore hari. Namun bisa diakali jiga akan memotret siang hari ketika masih terang dengan menggunakan filter ND. Filter ND kepekatannya dapat di sesuaikan dari mulai dari ND8 hingga ND 400 .

4. Mode Manual atau Aperture Priority

Setting Aperture Kamera sesuai dengan ketajaman yang kita inginkan, di F11, F16 atau mau F22 menjadi pilihan , namun semua tergantung dengan apa yang kita inginkan.

5. Shutter Speed

Semakin lama settingan  shutter speed maka akan semakin halus hasil yang kita inginkan

6. ISO

Gunakan ISO yang kecil untuk mendapatkan shutter speed yang lambat, selain juga untuk ketajaman gambar dan tidak NOISE.

7. FILTER

alternatif yang lain gunakan filter CPL, ND maupun GND

8. Latihan

Semakin sering berlatih maka instingnya akan semakin terlatih. Jangan takut untuk mencoba.



Ini penampakan dan keindahan curug cilember yang penulis jepret  :

Kawasan Curug Cilember

Curug 5 ketika kemarau

Curug 4

Curug 3


Wednesday, May 15, 2013

SAWARNA, SURGA TERSEMBUNYI DI PROPINSI BANTEN

[caption id="attachment_3242" align="aligncenter" width="574"]PIntu Masuk Desa Wisata Ciantir PIntu Masuk Desa Wisata Ciantir[/caption]

Terletak di Desa Sawarna Kec. Bayah Kabupaten Lebak – Banten, Pantai Sawarna merupakan salah satu tujuan wisata yang kini sedang berkembang. Bagi pecinta Fotografi pada khususnya, berkunjung ke Sawarna merupakan salah satu daya tarik yang patut di perhitungkan. Pantai pasir putihnya serta alamnya yang masih perawan menambah indah suasana.  Kita dapan menyusuri Pantai Ciantir hingga ke Tanjung Layar dan Lagoon Pari kala sedang surut pantainya.  Sungguh tak bosan menikmati deburan ombak yang membahana.

[caption id="attachment_3243" align="aligncenter" width="300"]Perahu Nelayan Perahu Nelayan[/caption]

[caption id="attachment_3244" align="aligncenter" width="300"]Penjala Ikan Penjala Ikan[/caption]

[caption id="attachment_3245" align="aligncenter" width="300"]Penjala Ikan menebarkan jala Penjala Ikan menebarkan jala[/caption]

Untuk menuju Sawarna, penulis mengandalkan tour berkala yang di adakan oleh travel. Dari Jakarta dengan hanya Rp. 450.000/orang kita berangkat bersama 5 orang, kalau di hitung-hitung cukup murah dibandingkan dengan menggunakan kendaraan umum untuk menuju desa Sawarna. Berangkat jam 21.00 dari Jakarta, tiba sekitar Jam 04.00 esok harinya, kita di sambut oleh warga setempat yang menunjukkan tempat dimana kami akan menginap selama 1 malam, dengan memarkirkan mobil di depan gerbang Desa Wisata Ciantir.

Menyeberangi jembatan gantung sepanjang 15an meter, bagi yang tidak terbiasa akan merasakan goyangan yang membuat kita akan berhenti sesaat agar jembatan tersebut tidak goyang. Pintu akses menuju Desa Wisata memang melalui Jembatan gantung yang digunakan oleh penduduk setempat, baik oleh pejalan kaki maupun oleh sepeda motor yang melewatinya, sehingga tak ayal ketika pengunjung sedang membludak akan terjadi antrian panjang untuk menyeberangi jembatan tersebut secara bergantian.

[caption id="attachment_3246" align="aligncenter" width="300"]Burung Pemakan Ikan Burung Pemakan Ikan[/caption]

Tiba di penginapan, saatnya kita gunakan untuk beristirahat sejenak melepas penat selama perjalanan. Sesaat mata ini terpejam untuk kemudian terbangun karena jam alarm berbunyi pukul 06.00. Segera tanpa menunggu komando dan guide yang telah di sediakan oleh travel, penulis dan beberapa rekan bergegas menuju pantai pasir putih ciantir. Ini adalah pengalaman pertama penulis ke Sawarna. Terasa sepi di pantai pagi itu, karena tidak di temui sebarang manusia kecuali kita dan penjala ikan. Serta beberapa ekor anjing kampung yang berkeliaran.  Dengan deburan ombak yang lumayan besar penulis menikmati keindahan pantainya sambil memperhatikan ulah penjala ikan yang menggunakan instingnya untuk menebarkan jala ikan pada saat-saat tertentu. Berbekal gear Camera Canon 7D yang penulis miliki pun setiap gerakan dan hal yang unik selalu diambil. Pagi itu sayang sekali cuaca kurang bersahabat. Mendung menggulung di pagi hari, sehingga tak dapat menikmati keindahan pagi karena matahari tertutup awan. Namun di ujung sebelah kiri pantai pasir putih terlihat berterbangan burung pencari ikan. Segera penulis menuju tempat yang terdapat burung pantai untuk mencoba membidiknya meski agak kesulitan karena setiap kali di dekati burung-burung tersebut pun akan terbang menjauh ditambah lensa yang penulis pakai saat itu adalah lensa kit sehingga kurang mendukung perburuan pagi itu.

Hari beranjak siang. Puas bermain di pantai pasir putih, penulis kembali ke penginapan untuk membersihkan badan dan sarapan pagi.

[caption id="attachment_3247" align="aligncenter" width="300"]Goa Lalay Goa Lalay[/caption]

GOA LALAY

Selain alam pantianya yang indah, tak ada salahnya kita mengunjungi objek wisata yang juga masih perawan. Goa Lalay . Untuk mencapai goa lalay kita harus berjalan sekitar 30 menit dari penginapan di desa wisata.  Melewati persawahan yang terletak di pinggir kali yang mengalir dengan gemericik karena dangkal. Di sepanjang jalan akan terlihat pemandangan hijau tanaman padi atau mungkin kalau pas musim panen akan melihat hamparan padi.  Matahari masih malu-malu untuk menampakkan diri, namun masih mengintip dari balik awan. Di sebelah kiri terdapat pemandangan Indah sebuah gunung yang biru seolah menawarkan kesejukan alami. Sebelum sampai di goa lalay kita juga akan melewati jembatan, namun kali ini jembatanya baru di buat permanen, cukup kuat untuk diseberangi. Jembatan dengan lebar sekitar 1,5 meter dan panjang 15m an. Dibawah jembatan sesekali terlihat anak-anak yang bertelanjang mandi di sungai sambil terjun dari atas batu yang ada.

[caption id="attachment_3248" align="aligncenter" width="300"]Goa Lalay Goa Lalay[/caption]

Bagi pengunjung disarankan untuk mengenakan sandal gunung, karena ketika hujan akan kesulitan apabila hanya menggunakan sandal jepit biasa. Sandal gunung lebih aman digunakan baik saat kita berjalan di alam maupun di pantai yang di beberapa bagian terdapat karang yang tajam.

Menuju goa Lalay bukanlah melewati jalan yang mulus namun jalan setapak yang becek dan berlumpur ketika musim hujan. Di pintu masuk Goa , pengunjung akan dikenakan tariff masuk yang dikelola oleh penduduk setempat. Goa lalay masih sangat alami, tanpa penerangan dan terdapat banyak sekali kelelawar . Bagi pengunjung yang tidak berani akan mengurungkan masuk ke goa karena untuk memasuki goa tersebut harus melewati air. Sekilas goa ini terasa sempit, gelap tanpa penerangan namun inilah tantangannya. Dengan di pandu oleh guide local menggunakan lampu senter kita menyusuri goa dengan berjalan di air. Menurut guide tersebut, Goa tersebut cukup panjang apabila akan ditelusuri kedalam, namun karena gelap, melewati air juga membuat penulis mengurungkan niat untuk terus melaju ke dalam. Akhirnya penulis langsung keluar lagi melalui pintu goa yang berbeda mengikuti aliran air.

[caption id="attachment_3249" align="aligncenter" width="300"]Akses menuju Goa Lalay Akses menuju Goa Lalay[/caption]

[caption id="attachment_3250" align="aligncenter" width="300"]Mandi DI Kali Mandi DI Kali[/caption]

[caption id="attachment_3275" align="aligncenter" width="300"]Pemandangan menuju Goa Lalay Pemandangan menuju Goa Lalay[/caption]

SUNSET DI TANJUNG LAYAR

Selepas dari Goa Lalay kita dipandu menuju ke Tanjung Layar, pantai dimana terdapat gundukan batu yang menyerupai layar. Lagi-lagi dari goa Lalay menuju Tanjung Layar kita harus melewati persawahan dan perkampungan penduduk. Cukup jauh, dan trackingnya lumayan susah bagi pengguna sandal biasa. Untuk itu saran sekali lagi gunakan sandal gunung.

[caption id="attachment_3251" align="aligncenter" width="300"]Tanjung Layar Tanjung Layar[/caption]

[caption id="attachment_3252" align="aligncenter" width="300"]Keindahan Sunset di Tanjung Layar Keindahan Sunset di Tanjung Layar[/caption]

[caption id="attachment_3253" align="aligncenter" width="300"]Sunset di Tanjung Layar Sunset di Tanjung Layar[/caption]

Belum sampai di Tanjung Layar, kita terlebih dahulu melewati Pantai Pasir Putih. Kali ini matahari menampakkan batang hidungnya. Cuaca sangat panas….sehingga penulis urungkan niat menuju Tanjung layar yang merupakan deretan dari Pantai Pasir putih. Berhenti sejenak di warung-warung pinggir pantai sambil menikmati sebotol minuman teh sambil memandang lepas birunya laut dan menikmati deburan ombaknya. Nun jauh disana dipinggir pantai, penggunjung dengan asyik bermain sepak bola sambil berpanas-panasan. Sementara penulis sendiri mengamankan diri duduk manis di warung kecil yang menjual minuman dingin.  Untuk sementara perjalanan dihentikan dan bergegas menuju penginapan untuk makan siang, menunaikan sholat dzuhur dan istirahat siang.

Menjelang Sore selepas Solat Ashar penulis bergegas menuju ke tanjung Layar. Jarak Tanjung Layar ke penginapan sekitar 1 km. Untuk ukuran jarak memang jauh, namun sepanjang perjalanan kita menyaksikan pemandangan lepas pantai sementara dikiri jalan dikelilingi bukit kecil membuat indah suasana dan tak membuat capai. Sayang sekali cuaca sore itu pun kurang bersahabat. Meski sempat turun hujan gerimis namun penulis tetap mencari spot-spot yang bagus untuk di foto. Harapan langit biru jauh dari harapan, karena cuaca berawan, sehingga hasil fotopun kurang maksimal.

[caption id="attachment_3254" align="aligncenter" width="300"]Sunset di Tanjung Layar Sunset di Tanjung Layar[/caption]

[caption id="attachment_3255" align="aligncenter" width="300"]Tanjung Layar dari spot yang berbeda Tanjung Layar dari spot yang berbeda[/caption]

Tanjung Layar selalu ramai dikunjungi, namun kadang-kadang air laut hingga pinggir pantai sehingga tidak dapat mendekat ke Tugu batunya. Bagi yang lapar di pinggir-pinggir pantai juga tersedia warung-warung penduduk sekitar sehingga tidak perlu kuatir akan kehausan dan kelaparan. Namun disini harus berhati-hati ketika untuk bermain air karena terdapat palung yang dalam sehingga apabila terhempas ombak, kemungkinan untuk selamat kecil.

Spot foto di Tanjung layar sangat banyak, dipinggir-pinggir pantai di kelilingi oleh bebatuan , bukan pasir. Ombak yang berdebur pun membuat hasil foto akan terasa menarik. Bagi pecinta Slow Speed alias SS juga dapat mendapatkan hasil yang diinginkan karena ombaknya yang tinggi dan menghempas batu karang. Disini pengunjung diharapkan untuk berhati-hati dan menggunakan sepatu gunung. Pengalaman penulis, saat itu ada pengunjung yang kakinya terantuk batu karang karena memakai sandal jepit yang licin, dan potongan batu karangnya bersarang di dalam kulit sehingga harus di bawa kerumah sakit. Meski lukanya tidak seberapa namun membayangkannyapun perih sendiri.

[caption id="attachment_3256" align="aligncenter" width="300"]Tanjung Layar menjelang Sunset Tanjung Layar menjelang Sunset[/caption]

[caption id="attachment_3257" align="aligncenter" width="300"]Tanjung Layar dari kejauhan Tanjung Layar dari kejauhan[/caption]

Saat-saat di Tanjung layar adalah saat-saat yang ditunggu-tunggu untuk menanyaksikan sunset. Meski hampir putus asa karena ditutup oleh awan dan tidak ada harapan akan keluarnya sunset, namun berkat kesabaran, jelang magrib tak lebih dari 10 menit matahari menampakkan diri dengan kemerahan khas sunset. Sungguh indah sekali sunset di Tanjung Layar sore ini. Sawarna telah menawarkan sebuah surga untuk di nikmati. Penatnya sore itu akibat menunggu sunset akhirnya terbayar.

Akhirnya penulis mampu melihat sunset yang indah di sertai deburan ombak yang menghantam karang. Sungguh indah dan menakjubkan.

[caption id="attachment_3258" align="aligncenter" width="300"]Area Palung di Tanjung Layar yang sewaktu-waktu dapat menelan korban Area Palung di Tanjung Layar yang sewaktu-waktu dapat menelan korban[/caption]

[caption id="attachment_3259" align="aligncenter" width="300"]Posisi Palung yang dalam Posisi Palung yang dalam[/caption]

3LAGOON PARI

Sebelum bertolak ke Jakarta, esok paginya kami serombongan menuju ke Lagoon Pari. Untuk mencapai Lagoon Pari hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki karena sulitnya akses menuju lokasi yang belum memiliki jalan yang bagus. Untuk bisa lebih dengan dengan lokasi dapat di bantu dengan menggunakan Ojek yang disewa untuk menuju radius 1 km sebelum lokasi. Untuk menyewa ojek jangan heran, cukup mahal untuk ukuran Jakarta, karena dikenakan tariff Rp. 40.000, walaupun kalau dengan berjalan kaki juga tidak terlalu jauh, namun butuh perjuangan khususnya tenaga. Karena untuk menuju Lagoon Pari jalannya naik dan turun dan kalau hujan jalanan menjadi licin.

[caption id="attachment_3261" align="aligncenter" width="300"]Sunrise di Lagoon Pari Sunrise di Lagoon Pari[/caption]

[caption id="attachment_3262" align="aligncenter" width="300"]Bersama rombongan di Lagoon Pari Bersama rombongan di Lagoon Pari[/caption]

[caption id="attachment_3263" align="aligncenter" width="300"]Sunrise di lagoon pari Sunrise di lagoon pari[/caption]

Lagoon Pari lebih bagus di kunjungi ketika pagi, ketika matahari terbit. Namun sayang sekali pagi itu udara juga tidak cerah. Meski sedikit berawan, namun kali ini kita dapat menyaksikan semburat sunrise. Pemandangan Sunrise pagi ini pun sedikit terobati dengan hadirnya mentari pagi, meski cenderung mendung. Setelah puas memotret, perjalanan dilanjutkan ke Tanjung Layar kembali. Kali ini perjalanan tidak melalui jalan yang tadi dilalui namun karena kondisi laut sedang surut maka perjalanan kali ini ditempuh dengan berjalan kaki menyusuri pinggir pantai yang berbatu karang.

[caption id="attachment_3264" align="aligncenter" width="300"]Spot yang indah di seputar lagoon pari Spot yang indah di seputar lagoon pari[/caption]

[caption id="attachment_3265" align="aligncenter" width="300"]Masih dengan spot yang Indah. Masih dengan spot yang Indah.[/caption]

[caption id="attachment_3266" align="aligncenter" width="300"]Sawarna selalu mempesona Sawarna selalu mempesona[/caption]

Menyusuri pantai dengan deburan ombak yang besar dan buih putih bak kapas yang terurai menambah indah suasana pagi itu. Ombak menghempas karang dan menghasilkan buih putih yang indah. Bahkan di beberapa bagian karang yang menjulang tinggi akan terasa indah ketika dihempas ombak dan menghasilkan lelehan ombak seperti air terjun. Bagi pencinta SS ini menjadi momen yang bagus untuk dibidik. Hasilnya seperti yang kita harapkan, akan indah dan menakjubkan. Perjalanan kali ini diakhiri dengan kembali ke Tanjung layar dan bergegas ke penginapan untuk bersiap menuju Jakarta.

Sawarna, bagaikan surga yang tersembunyi.

Sawarna, tunggu kedatanganku kembali.!

sudah tau kan keindahan sawarna seperti apa? so jangan pernah gak kesana hehehe...

NB. bagi yang ingin mengadakan trip ke sawarna minimal 6 orang dapat menghubungi saya ya di email : sastrawan.jamparing@yahoo.co.id

Galery Sawarna lainnya :

[caption id="attachment_3267" align="aligncenter" width="300"]Penduduk Sekitar menamakan batu kabayan Penduduk Sekitar menamakan batu kabayan[/caption]

[caption id="attachment_3268" align="aligncenter" width="300"]Berpose sejenak Berpose sejenak[/caption]

[caption id="attachment_3269" align="aligncenter" width="300"]pose lainnya pose lainnya[/caption]

[caption id="attachment_3270" align="aligncenter" width="200"]Surut, jalan kaki menuju Tanjung Layar Surut, jalan kaki menuju Tanjung Layar[/caption]

[caption id="attachment_3271" align="aligncenter" width="300"]Penduduk Sekitar Penduduk Sekitar[/caption]

[caption id="attachment_3272" align="aligncenter" width="300"]Nelayan sedang membereskan jaring ikan Nelayan sedang membereskan jaring ikan[/caption]

[caption id="attachment_3273" align="aligncenter" width="300"]Lagoon Pari Lagoon Pari[/caption]

Sawarna