Saturday, September 26, 2009

YONEX JAPAN OPEN SUPER SERIES 2009; INDONESIA PASTIKAN SATU GELAR

Indonesia bisa bernafas lega dan memastikan meraih satu gelar di turnamen Jepang Super Series 2009 setelah terjadi All Indonesian Final di nomor ganda putra.  Gelar ini dipastikan setelah Markis Kido/Hendra Setiawan melangkah ke final setelah menekuk rekan senegaranya Alven Yulianto/Hendra A Gunawan dengan 21-17 dan 21-15.  Markis Kido/Hendra Setiawan memastikan diri ke final dan akan berhadapan dengan rekan senegaranya lainnya. Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki melangkah ke final setelah memupuskan harapan Tony Gunawan/Howard Bach (USA) dengan pertandingan tiga set. Ketinggalan set pertama tidak membuat permainan Rian/Yonathan patah semangat. Mereka mampu mengembalikan keadaan, dan merebut set kedua dan ketiga sekaligus memastikan diri menyusul seniornya Markis Kido/Hendra Setiawan ke final. Rian/Yonathan menang atas Tony Gunawan/Howard Bach 15-21, 21-17 dan 21-17.


Sukses yang sama juga di raih Taufik Hidayat yang mengalahkan rekan senegaranya Simon Santoso dengan rubber set. Meski langkah Simon di turnamen ini cukup gemilang, namun akhirnya kandas ditangan Taufik Hidayat.  Dari catatan, Simon berhasil mengalahkan Lee Chong Wei (MAS) yang juga merupakan unggulan satu dan juga Sony Dwi Kuncoro. Taufik menang atas Simon dengan 13-21, 21-12 dan 21-18.


Namun kesuksesan dua wakil Indonesia tersebut gagal di ikuti oleh ganda Campuran yang juga gagal menciptakan All Indonesian Final. Dua wakil Indonesia harus gagal dari lawan masing-masing. Hendra A Gunawan/Vita Marissa kandas atas Songphon Anugritayawon/Kuncala Voravichitcaikul (THA) dengan dua set langsung dengan 18-21 dan 16-21. Sementara Nova Widianto/Lilyana Natsir juga kandas dari Joachim Fischer Nielsen/Christina Pedersen (DEN) juga dengan dua set langsung. Nova/Lilyana menyerah dengan 18-21 dan 12-21.  Di nomor ganda putri, Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii juga gagal ke final setelah tidak mampu melanjutkan permainan akibat cedera. Meski berhasil mengacak-acak pertahanan Ma Jin /Wang Xiaoli, namun set kedua dan ketiga akhirnya harus menyerah dengan 21-18, 14-21, dan 10-17.

YONEX JAPAN OPEN SUPER SERIES 2009; INDONESIA PASTIKAN DUA TEMPAT DI FINAL

Indonesia memastikan dua tempat di final setelah terjadi All Indonesian Semifinal di nomor tunggal dan ganda putra.  Bahkan di nomor ganda putra berpeluang terjadi All Indonesian Final jika saja pasangan ganda putra Indonesia lainnya mampu menaklukkan lawannya. Di nomor tunggal putra, Simon Santoso melangkah ke semifinal setelah mengalahkan rekan senegaranya Sony Dwi Kuncoro dengan 21-16 dan 21-17. Di semifinal Simon akan bertemu dengan Taufik Hidayat yang juga melangkah ke semifinal setelah mengalahkan Park Sung Hwan (KOR) dengan rubber set. Taufik berhasil mengalahkan pemain veteran asal Korea dengan bersusah payah. Sempat kehilangan set pertama, Taufik mampu bangkit di dua set berikutnya. Taufik menang dengan 12-21, 28-26 dan 21-15.

Sementara itu ganda putra juga terjadi All Indonesian semi final antara Markis Kido/Hendra Setiawan dengan Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan. Markis/Hendra melangkah ke semifinal setelah menaklukkan Hwang Ji Man/Shin Baek Cheol (KOR) dengan dua set langsung. Markis/Hendra menang dengan 21-13 dan 21-19. Lawan Markis/Hendra adalah Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan yang berhasil melangkah ke semifinal setelah mengalahkan Mathias Boe/Cartsen Mogensen (DEN) dengan 21-19, 12-21 dan 21-16. Sedangkan ganda putra lainnya Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki melangkah ke semifinal setelah mengalahkan M. Zakry Abdul Latief/Mohd Fairuzizuan Mohd Tazari (MAS) dengan 25-23, 16-21 dan 21-10.

Kesuksesan yang sama juga diraih oleh ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir dan Hendra A Gunawan/Vita Marissa  dan ganda putri Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii untuk melangkah ke semifinal. Namun kesuksesan tersebut gagal diikuti oleh ganda putri Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari yang berhasil ditekuk pemain tuan rumah Miyuki Maeda/Satoko Suetsune  dengan 19-21 dan 10-21, dan ganda campuran Devin Lahardi/Lita Nurlita yang harus mengakui keunggulan Joachim Fischer NIelsen/Christina Pedersen (DEN) dengan tiga set. Devin lita kalah dengan 21-19, 9-21 dan 9-21.

Friday, September 25, 2009

YONEX JAPAN SUPER SERIES 2009; SIMON SANTOSO TUMBANGKAN LEE CHONG WEI

Setelah Firdasari di tunggal putri berhasil menumbangkan unggulan pertama Zhou Mi di hari pertama, kini giliran Simon Santoso yang berhasil menumbangkan unggulan pertama di sektor tunggal putra. Simon secara mengejutkan berhasil menumbangkan unggulan pertama asal Malaysia Lee Chong Wei dengan rubber set. Kunci kemenangan Simon berada di ketenangan dalam bermain. Di set pertama Simon yang selalu ketinggalan angka harus mengakui keunggulan Chong Wei dengan 19-21. Akan tetapi memasuki set kedua dan ketiga yang menjadi milik Simon, Simon berhasil mempecundangi permainan Lee Chong Wei dan menang dengan 21-15 dan 21-19 sekaligus memastikan diri satu tempat di semifinal setelah di perempat final Simon bertemu dengan Sony Dwi Kuncoro yang di babak kedua berhasil menumbangkan Chen Long (CHN) dengan 21-19, 15-21 dan 21-14. Sukses yang sama juga diraih Taufik Hidayat yang mengalahkan Andrew Smith (ENG) dengan 21-17 dan 21-18. Sementara itu Firdasari gagal meneruskan kejayaannya setelah di babak pertama berhasil menumbangkan unggulan pertama. Firdasari takluk dari Nicole Grether (GER) dengan 21-15, 19-21 dan 25-27.

Indonesia juga meloloskan tiga wakilnya di sektor ganda campuran ke perempat final. Devin Lahardi/Lita Nurlita menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang tanpa kesulitan lolos ke perempat final setelah lawannya mundur. Sementara itu Nova Widianto/Lilyana Natsir melangkah ke perempat final setelah menumbangkan pemain tuan rumah Takeshi Kamura/Koharu Yonemoto dengan 21-7 dan 21-8. Di bagian lain, ganda campuran non pelatnas Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa berhasil menekuk unggulan kedua Zheng Bo/Ma Jin (CHN) dengan rubber set. Hendra/Vita berhasil mengalahkan pasangan China dengan 11-21, 21-9, 21-17.

Di nomor ganda putra, Indonesia juga meloloskan tiga wakilnya ke perempat final. Markis Kido/Hendra Setiawan melangkah ke perempat final setelah menumbangkan pasangan gado-gado USA/Indonesia Halim Haryanto/Flandy Limpele dengan 21-12 dan 21-7. Pemain Pelatnas lainnya Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki melangkah ke perempat final setelah mengalahkan rekan senegaranya M. Ahsan/Bona Septono dengan 21-15 dan 21-19. Satu wakil lagi adalah Alvent Yulianto/Hendra Aprida Gunawan. Alvent/Hendra menang atas Sung Hyun Ko/Yii Go Kwon (KOR) dengan 21-18 dan 23-21. Namun sayang sekali keberhasilan ketiga wakil Indonesia tersebut gagal diikuti ganda putra Indonesia Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi. Luluk/Joko tumbang dari Mathias Boe/Cartsen Mogensen (DEN) dengan 14-21 dan 20-22.

Di nomor ganda putri, dua wakil Indonesia masih melangkah ke perempat final. Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Petya Nedelcheva/Anastasia Rusikh (BUL/RUS) dengan 21-15, 18-21 dan 21-15. Sementara Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari melangkah ke perempat final setelah menumbangkan pasangan tuan rumah Sizhuka Matsuo/Mami Naito dengan 17-21, 21-14 dan 21-13.

Thursday, September 24, 2009

BULUTANGKIS ; BERHARAP PADA JEPANG SUPER SERIES 2009

Posisi Bulutangkis Indonesia yang sudah tidak begitu diperhitungkan lagi di kancah dunia, menyebabkan target yang dibebankan pada pemain juga semakin realistis. Menurunkan wakilnya di turnamen Jepang Super Series 2009 yang berlangsung dari 22 - 27 September 2009, Indonesia berharap ada keajaiban di turnamen ini dengan meraih gelar. Apalagi kalau di lihat dari peta kekuatan lawan. Mundurnya pemain-pemain kuat China dan Korea di nomor ganda merupakan peluang Indonesia untuk dapat meraih gelar. Meski masih ada unggulan kuat terutama di nomor tunggal putra.

Indonesia menurunkan wakilnya di semua nomor. DItunggal putri Indonesia hanya menurunkan Adriyanti Firdasari. Sementara di tunggal putra masih ada Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso dan pemain non pelatnas Taufik Hidayat.  Di nomor ganda putra M. Ahsan/Bona Septono, Markis/Hendra, Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi, Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan, Chandra/Rendra. Sementara di nomor ganda putri masih mempercayakan Nitya Khrisinda Mahesawari/Greysa Polii dan Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari. Sementara untuk nomor ganda campuran pasangan Nova Widianto/Lilyana Natsir dan pelapisnya Devin Lahardi/Lita Nurlita masih menjadi andalan Indonesia.

FIRDASARI BUAT KEJUTAN

Hari pertama turnamen bulutangkis Jepang Super Series, Firdasari tunggal putri Indonesia berhasil membuat kejutan setelah menumbangkan unggulan pertama asal Hongkong Zhou Mi dalam pertandingan tiga set dengan 21-17, 18-21 dan 21-18. Keberhasilan ini diharapkan membuat Firda makin percaya diri dan mampu melangkah hingga babak yang lebih tinggi. Di babak 16 besar Firdasari akan bertemu Nicole Grether (GER).

Sementara itu sukses yang sama juga di raih oleh tunggal putra Sony Dwi Kuncoro, Taufik Hidayat dan SImon Santoso kebabak kedua. Namun sayang sekali lawan yang harus di hadapi Simon di babak kedua adalah Lee Chong Wei (MAS) yang juga merupakan unggulan pertama.

Sementara itu Indonesia memastikan meloloskan Devin Lahardi/Lita Nurlita di perempat final setelah di babak kedua yang akan berlangsung hari ini, calon lawannya Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung (KOR) mundur dari turnamen ini.

Wednesday, September 9, 2009

FILM JADUL : PERTARUNGAN DI GOA SILUMAN




JUDUL FILM        : PERTARUNGAN DI GOA SILUMAN

SUTRADARA       : IMAM PUTRA PILIANG

PRODUSER          : GORDHAN PS

PRODUKSI           : PT. JAKARTA PRIMA METROPOLITAN FILM

TAHUN PROD    : 1989

JENIS                     : FILM LAGA

PEMAIN               : ENNY BEATRICE, MUSTAFA KAMAL, PIET PAGAU, RUDY WAHAB, RACHMAT KARTOLO, ROBERT SANTOSA, NADIA KASIM

SINOPSIS :

Alang Surat (Mustafa Kamal) adalah pendekar yang baru saja turun gunung dan pergi mengembara untuk menegakkan keadilan. Ditengah perjalanan Alang Surat tertarik dengan suara seorang perempuan yang sedang membaca ayat suci Al Quran di sebuah Goa.  Akhirnya Alang Surat sampailah di goa yang dimaksud dan bertemu dengan gadis yang sedang membaca ayat suci Al Quran tersebut. Akhirnya diketahui kalau gadis tersebut bernama Suharna (Enny Beatrice) anak dari Alimin (Robert Santosa). Kedatangan Alang Surat tidak disukai oleh Alimin akhirnya keduanya pun berkelahi dan dilerai oleh Suharna. Suharna yang juga tidak suka dengan watak ayahnya akhirnya pun ikut lari menghindari Alimin bersama dengan Alang Surat.

Dalam pelariannya Alang Surat dan Suharna bertemu dengan Diana(Nadia Kasim). Akhirnya ketiganya pun bahu membahu menumpas kejahatan.  Di dunia persilatan sedang gempar memperebutkan peti  Pusaka Matasan yang berisi peta harta karun dan ilmu silat.  Kisah perebutan peti Matasan berawal dari pemiliknya (Rahmat Kartolo) yang dibunuh oleh Alam Dian (Rudy Wahab), Alang Abang (Piet Pagau) dan Alimin (Robert Santosa). Karena tidak mendapat keberadaan Peti Matasan, maka akhirnya pemilik peti tersebut dibunuh. Istri dan 2 anaknya akhirnya di tawan dan dibawa pergi oleh ketiganya.

Alang Surat, Suharna dan Diana akhirnya ke markas Alang Abang dan Alam Diah untuk menumpas kejahatan mereka. Ketika berhasil membunuh Alam Diah, di dalam tempat persembunyiannya, Diana dan Alang Surat menemukan seorang wanita yang terikat dan ditawan. Setelah membebaskan wanita tersebut, akhirnya Diana pun kaget. Karena ternyata Diana adalah anak dari wanita tersebut yang juga merupakan istri dari pemilik sah peti Matasan. Diana dikenali sebagai anaknya dari tanda yang ada di lengannya.

Kemudian secara bersama-sama mereka pun mencari Suharna yang terpisah dari Diana dan Alang Surat. Ketika bertemu dengan Suharna, Alang Surat membuka lengan Suharna yang ternyata juga ada tanda lahirnya. Akhirnya Ibu dan kedua anaknya pun bertemu. Namun belum lagi rasa kaget Suharna usai, tiba-tiba muncullah siluman ular Alang Abang yang ingin membunuh mereka. Tapi Alang Surat lebih sigap dan akhirnya Alang Abang berhasil dibunuhnya.

Diakhir kisah, Peti Pusaka Matasan pun akhirnya ditemukan, dan setelah dibuka ternyata di peti terdapat tiga buah benda yang terdiri dari Peta harta Karun yang akhirnya dipegang Diana, Kitab Ilmu Silat yang diberikan pada Suharna dan terakhir adalah Kitab Suci Alquran yang dipegang oleh Alang Surat. Akhirnya merekapun berpisah, namun sebelum berpisah, Suharna yang jatuh hati pada Alang Surat akhirnya mengikutinya untuk pergi bersama.

****



Ceritanya memang tergolong biasa-biasa saja, akan tetapi setting dimana suting dilakukan kalau gak salah di sudut keraton lama Yogyakarta, turut memperindah film ini. Kita akan dibawa untuk menelusuri jejak sejarah dimana masih ada keraton dengan lorong-lorongnya yang konon saat pembangunan tidak menggunakan semen, akan tetapi hanya menggunakan pasir dan sem

BARRY PRIMA & DEVI IVONE DALAM FILM "RAJAWALI DARI UTARA"




JUDUL FILM        : RAJAWALI DARI UTARA

SUTRADARA       : KARIM SA

PRODUCER         : HANDI MULYONO

PRODUKSI           : PT. KANTA INDAH FILM

TAHUN PROD    : 1990

JENIS                     : FILM LAGA

PEMAIN               : BARRY PRIMA, DEVI IVONE, YOSEPH HUNGAN, WINGKY HARUN, RUDY WAHAB, EDDY S, JONATHAN, PANJI DHARMA, ISKANDAR

SINOPSIS :

Kidang Telangkas (Barry Prima) adalah seorang pendekar yang tinggal di sebuah gua.  Merasa aneh, Nawangsih (Dewi Ivone) yang pernah di tolongnya dari percobaan pemerkosaan oleh penjahat akhirnya bertanya kepada gurunya ki Bantrang (Wingky Harun). Nawangsih menjadi murid Ki Bantrang setelah disuruh oleh Kidang Telangkas atau dikenal juga dengan Rajawali dari Utara.  Hanya Ki Bantranglah yang tahu siapa  Kidang Telangkas sebenarnya dan kenapa tinggal di gua. Akhirnya Ki Bantrang menceritakan pada Nawangsih bahwa Kidang Telangkas sebenarnya telah memiliki seorang anak dan istri yang mati dibunuh oleh kakak seperguruannya Kida Paksa (Yoseph Hungan).

Sementara itu di Giling Wesi, Gandamana yang menguasai daerah tersebut berbuat semena-mena terhadap warga, merampok, membunuh dan memperkosa gadis yang ditemuinya. Gandamana juga merupakan murid dari Kida Paksa. Pada saat yang bersamaan munculla Kida Paksa palsu yang merampok harta orang-orang kaya kaki tangan Gandamana dan membagi-bagikan hasil rampokannya pada orang-orang yang melarat. Mengetahui munculnya Kida Paksa palsu membuat geram Gandamana dan menyuruh anak buahnya untuk mencari Kida Paksa palsu di pelosok daerahnya. Sementara itu Kida Paksa palsu semakin merajalela merampok dan membunuh anak buah Gandamana yang tentu saja semakin membuat geram mereka.

****



Nawangsih turun gunung dan ikut membantu mencari keberadaan Kida Paksa yang dicari-cari oleh Kidang Telangkas. Didalam perjalanan ketika sedang berhenti disebuah warung, Nawangsih bertemu anak buah Gandamana yang sedang mencari Kida Paksa.  Hal ini membuat Nawangsih ikut tertarik untuk terlibat mencari Kida Paksa, walaupun tidak tahu bahwa Kida Paksa yang dimaksud adala Kida Paksa palsu yang sebenarnya adalah Kidang Telangkas. Dalam sebuah perkelahian bertemulah Kida Paksa Palsu dengan Nawangsih.  Nawangsih berhasil melukainya namun Kida Paksa palsu berhasil lolos. Nawangsih tidak tinggal diam, kemudian ia terus mengejar kemana larinya Kida Paksa palsu dan akhirnya bertemulah mereka yang pada akhirnya Nawangsih tahu siapa jatidiri Kida Paksa palsu yang sebenarnya. Keduanya akhirnya sepakat untuk menuju Giling Wesi ke perguruan Elang Putih tempat dimana Ki Damar tinggal.

Disanalah mereka menyusun rencana untuk menyelidiki kaki tangan Ganda Mana yang berilmu tinggi. Maka disuruhlah Nawangsih untuk meminta bantuan pada Ki Bantrang. Namun didalam perjalanan Nawangsih ditangkap oleh anak buah Gandamana dan diserahkan pada gurunya, Kida Paksa.  Mengetahui Nawangsih di tangkap oleh Gandamana, Kidang Telangkas yang telah bersama dengan Ki Bantrang akhirnya membagi tugas. Kidang Telangkas langsung ke Giling Wesi sedangkan Ki Bantrang menuju perguruan Elang Putih untuk bertemu dengan Ki Damar. Bersama-sama Ki Bantrang dan anak buah Ki Damar menyusul Kidang Telangkas ke tempat persembunyian Kida Paksa untuk menyelamatkan Nawangsih. Namun sayang sekali Kidang Telangkas terlambat, Nawangsih mati terbunuh oleh Kida Paksa ketika sedang mempertahankan kehormatannya.

Sedangkan Kida Paksa dan Kidang Telangkas akhirnya menyelesaikan dendam diantara keduanya. Mereka bertarung sengit untuk membalaskan sakit hatinya masing-masing.  Akhirnya Kidang Telangkas berhasil membunuh Kida Paksa.

***



Masih dengan film laga Barry Primanya, tetep ser