Peraih Medali Perak Olimpiade Beijing China 2008 Nova Widianto/Lilyana Natsir tidak berdaya menghadapi Zheng Bo/Ma Jin(CHN) dengan rubber set. Juara dunia dua kali tersebut sangat buruk permainannya sehingga tidak mampu menghadapi lawan. Indonesia yang mengirimkan dua wakilnya di nomor ganda campuran gagal secara menyakitkan dari dua turnamen berturut-turut. Nova Widianto/Lilyana Natsir yang di harapkan menyumbangkan gelar justru harus kalah secara dramatis dari pasangan China tersebut. Kualitas permainan Nova/Lily jauh menurun dibanding sebelumnya. Adakah ini pengaruh dari kontrak antar PBSI yang banyak mempengaruhi pemain pelatnas lainnya atau sudah saatnya Nova Widianto yang kini berusia 32 tahun harus gantung raket?
Memang prestasi seseorang naik turun itu wajar, akan tetapi pemain sekelas Nova/Lily tidak seharusnya tersingkir di babak-babak awal pertandingan. Zheng Bo yang sebelumnya berpasangan dengan Gao Ling, kini dipasangkan dengan pemain muda usia Ma Jin yang dalam dua kali penampilan langsung naik daun. Di set pertama kualitas permainan Nova/lilyana sangat terlihat timpang sekali di banding dengan permainan Zheng Bo/Ma Jin. Nova/Lilyana menyerah mudah dengan 13-21. Memasuki set kedua, lagi-lagi permainan Nova/lily tidak bisa berkembang bahkan di awal set harus ketinggalan jauh sekali dengan 1-9 atas Zheng Bo/Ma Jin. Nova/Lily mendapat tekanan bertubi-tubi dari pasangan China tersebut sehingga permainannya tidak bisa berkembang. Nova/Lily hanya di beri kesempatan menambah angka menjadi 12-21.
Kalau di lihat grafik permainan Nova Widianto/Lilyana Natsir tahun lalu adalah pasangan yang paling stabil prestasinya. Ditambah lagi peringkat tertinggi masih disandangnya sehingga tidak heran apabila PBSI membebankan juara untuk pasangan Indonesia tersebut. Tapi apa mau di kata, begitu pemain-pemain China keluar kandang, terlihat sekali persaingan makin tidak menarik karena makin di kuasai China disemua nomor. Dan Nova/Lily sebagai pemain berperingkat satu, sangat disayangkan sekali apabila mentalnya langsung ngeper keteka menghadapi lawan dari China.
Kegagalan Nova/Lily sekaligus mengubur impian pecinta bulutangkis Indonesia untuk dapat meraih gelar setelah di All England juga gagal total. Bahkan Indonesia terancam tidak membawa gelar meski masih ada wakil di nomor ganda putri Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari dan tunggal putra Taufik Hidayat yang saat ini belum bertanding.
Showing posts with label China Super Series 2008. Show all posts
Showing posts with label China Super Series 2008. Show all posts
Saturday, March 14, 2009
Swiss Super Series 2009; Nova Widianto/Lilyana Natsir Terjungkal
Monday, November 24, 2008
China Super Series 2008; China Berbagi Gelar dengan Korea
China Super Series 2008 yang berakhir hari Minggu 23 Nopember 2008 masih menjadi bukti bahwa China masih terkuat di cabang olahraga Bulutangkis. China berhasil merebut tiga gelar dari lima nomor yang dipertandingkan. Dan dua gelar lainnya diperoleh oleh Korea yang meraih gelar dari nomor ganda putra dan ganda campuran. Perlu menjadi catatan khusus bahwa setelah Korea lama tidak mengikuti turnamen, begitu keluar kandang langsung menyabet 2 gelar. Memang sih dari catatan terakhir pasangan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung (XD) dan Jung Jae Sung/Lee Yong Dae (MD) memiliki track record yang bagus.
Bagi Indonesia, keluarnya Korea menjadi ajang pembuktian kedepannya, sementara dari China satu catatan penting telah diperoleh. Ditunggal putri, pemain-pemain muda China langsung unjuk gigi. Setelah Zhang Ning mundur dan prestasi Xie Xingfang juga menurun, otomatis China mempunyai pengganti yang bagus. China mungkin tidak bisa berharap banyak dari Zhu Lin dan Lu Lan yang tadinya diharapkan bisa menggantikan Zhang Ning dan Xie Xingfang. Prestasi Zhu Lin dan Lu Lan bisa dikatakan akan tergantikan dengan prestasi pemain muda China tersebut.
Hasil selengkapnya dari China Super Series 2008 : 1. WS Yanjiao Jiang (CHN) beat Zhu Jingjing (CHN) 21-15 21-13 2. MD Jung Jae Sung/Lee Yong Dae (KOR) beat Mathias Boe/Cartsen Mogensen (DEN) 17-21, 21-17 dan 21-13 3. WD Zhang Yawen/ Zao Tingting (CHN) beat Eui Hui Chin/Wong Pei Tty (MAS) 21-14 21-19 4. Lin Dan (CHN) beat Lee Chong Wei (MAS) 21-18 dan 21-9 5. Lee Yong Dae /Lee Hyo Jung (KOR) beat Chen Xu/Zhao Yunlei (CHN) 21-16 dan 21-15.
Bagi Indonesia, keluarnya Korea menjadi ajang pembuktian kedepannya, sementara dari China satu catatan penting telah diperoleh. Ditunggal putri, pemain-pemain muda China langsung unjuk gigi. Setelah Zhang Ning mundur dan prestasi Xie Xingfang juga menurun, otomatis China mempunyai pengganti yang bagus. China mungkin tidak bisa berharap banyak dari Zhu Lin dan Lu Lan yang tadinya diharapkan bisa menggantikan Zhang Ning dan Xie Xingfang. Prestasi Zhu Lin dan Lu Lan bisa dikatakan akan tergantikan dengan prestasi pemain muda China tersebut.
Hasil selengkapnya dari China Super Series 2008 : 1. WS Yanjiao Jiang (CHN) beat Zhu Jingjing (CHN) 21-15 21-13 2. MD Jung Jae Sung/Lee Yong Dae (KOR) beat Mathias Boe/Cartsen Mogensen (DEN) 17-21, 21-17 dan 21-13 3. WD Zhang Yawen/ Zao Tingting (CHN) beat Eui Hui Chin/Wong Pei Tty (MAS) 21-14 21-19 4. Lin Dan (CHN) beat Lee Chong Wei (MAS) 21-18 dan 21-9 5. Lee Yong Dae /Lee Hyo Jung (KOR) beat Chen Xu/Zhao Yunlei (CHN) 21-16 dan 21-15.
Friday, November 21, 2008
China Super Series 2008, Candra/Tony Taklukkan Unggulan Pertama
Pasangan ganda putra veteran gado-gado Indonesia/USA Candra Wijaya/Tony Gunawan menyingkirkan unggulan pertama asal tuan rumah Fu Haifeng/Cai Yun dengan rubber set. Candra/Tony yang di lihat dari segi usia sudah tidak muda lagi tersebut bermain agresif sehingga mampu memenangi pertandingan ini dan melangkah ke semifinal.
Candra/Tony yang bermain secara profesional mempunyai motivasi tersendiri untuk memenangkan pertandingan, karena hadiah adalah tujuan utama tentunya. Berbeda jika bermain di pelatnas, maka segala biaya ditanggung oleh pelatnas, tapi sebagai pemain profesional ia harus mempertanggungjawabkan secara langsung dengan sponsor yang telah membiayainya.
Perolehan angka yang cukup ketat membuktikan bahwa usia bukan halangan untuk bisa bermain bagus. Candra/Tony melangkah ke semifinal dengan 21-19, 19-21 dan 21-17. Di semifinal Candra/Tony akan berhadapan dengan pemenang antara M. Zakri Abdulatif/M. Fairuzizuan Tazari (MAS) dengan Mathias Boe/Carsten Mogensen (DEN) yang saat berita ini diturunkan belum bertanding.
Sementara itu unggulan pertama ganda campuran He Hanbin/Yu Yang (CHN) juga harus mengakui unggulan ke 5 asal Korea selatan Lee Hyo Jung/Lee Yong Dae dengan 21-12, 12-21 dan 21-14. Setelah lama tidak keluar kandang pasangan peraih medali emas tersebut kembali membuktikan diri bahwa ia masih terbaik, meski secara peringkat masih dibawah.
Kejutan lainnya Zhu Jingjing (CHN) juga menaklukkan Zhou Mi (HKG) dengan 21-11 dan 21-11.
Candra/Tony yang bermain secara profesional mempunyai motivasi tersendiri untuk memenangkan pertandingan, karena hadiah adalah tujuan utama tentunya. Berbeda jika bermain di pelatnas, maka segala biaya ditanggung oleh pelatnas, tapi sebagai pemain profesional ia harus mempertanggungjawabkan secara langsung dengan sponsor yang telah membiayainya.
Perolehan angka yang cukup ketat membuktikan bahwa usia bukan halangan untuk bisa bermain bagus. Candra/Tony melangkah ke semifinal dengan 21-19, 19-21 dan 21-17. Di semifinal Candra/Tony akan berhadapan dengan pemenang antara M. Zakri Abdulatif/M. Fairuzizuan Tazari (MAS) dengan Mathias Boe/Carsten Mogensen (DEN) yang saat berita ini diturunkan belum bertanding.
Sementara itu unggulan pertama ganda campuran He Hanbin/Yu Yang (CHN) juga harus mengakui unggulan ke 5 asal Korea selatan Lee Hyo Jung/Lee Yong Dae dengan 21-12, 12-21 dan 21-14. Setelah lama tidak keluar kandang pasangan peraih medali emas tersebut kembali membuktikan diri bahwa ia masih terbaik, meski secara peringkat masih dibawah.
Kejutan lainnya Zhu Jingjing (CHN) juga menaklukkan Zhou Mi (HKG) dengan 21-11 dan 21-11.
China Super Series 2008; Taufik Hidayat Tersingkir
Setelah di laga pembuka Taufik sukses membungkam Bonsaak Ponsana (THA) dengan dua set langsung, di babak kedua Taufik Hidayat tidak berdaya menghadapi pemain asal China Du Pengyu dengan dua set langsung. Taufik yang diunggulkan di tempat ke tujuh tidak berdaya menghadapi pemain non unggulan tersebut dan dipaksa menyerah dalam dua set langsung 20-22 dan 11-21.
Kejutan terjadi di tunggal putri, unggulan ke 3 Tinne Rassmussen (DEN) harus mengakui keunggulan dari pemain Malaysia Wong Pei Xia Julia dengan rubber set 20-22, 21-10 dan 10-21.
Dari semua sektor pemain-pemain tuan rumah masih mendominasi dalam permainan. Hari ini dijadwalkan pertandingan perempat final yang di mulai pukul 2 sore waktu setempat.
Kejutan terjadi di tunggal putri, unggulan ke 3 Tinne Rassmussen (DEN) harus mengakui keunggulan dari pemain Malaysia Wong Pei Xia Julia dengan rubber set 20-22, 21-10 dan 10-21.
Dari semua sektor pemain-pemain tuan rumah masih mendominasi dalam permainan. Hari ini dijadwalkan pertandingan perempat final yang di mulai pukul 2 sore waktu setempat.
Thursday, November 20, 2008
China Super Series 2008; Taufik Hidayat Lewati Hadangan Pertama
Satu-satunya pemain Indonesia yang bermain di China Super Series 2008 yang juga berdasarkan undangan dari tuan rumah berhasil melewati hadangan pertama di per32 besar melawan Bonsaak Ponsana (THA). Taufik Hidayat yang berangkat tanpa persiapan tersebut berhasil memenangi pertandingan dalam dua set langsung tanpa perlawanan berarti dari Bonsaak. Ini memang keberuntungan Taufik, karena Bonsaak Ponsana adalah tipe pemain yang agresif dan kerap kali menyusahkan Taufik Hidayat. Dan Taufik sendiri mengakui tidak suka dengan tipe permainan Bonsaak.
Menghadapi Bonsaak, Taufik Hidayat yang juga merupakan unggulan ke 7 tersebut nothing to lose saja. Akhirnyapun membuahkan hasil lewat smash-smash Taufik yang baik. Taufik menang dengan 21-12 dan 21-14.
Sementara itu, pasukan negeri tirai bambu masih belum terbendung di hari pertama. Para unggulan pun masih melenggang mulus ke babak kedua. Kejutan terjadi di ganda campuran Anthony Clark/Donna Kellog (ENG) yang ditumbangkan oleh ganda campuran Korea Yeon Seong Yo/Kim Jung Min dengan 24-22 dan 21-11.
Di babak kedua Taufik Hidayat akan bertemu tunggal putra tuan rumah Du Pengyu yang berhasil melangkah ke babak 16 besar setelah mengalahkan rekan senegaranya Zhou Wenlong dengan rubber set 12-21, 21-19 dan 21-10.
Taufik Hidayat yang diharapkan ikut meramaikan Final Super Series Desember mendatang tersebut diharapkan mampu meraih hasil terbaik. Karena salah satu persyaratan dari final super series adalah peringkat 8 besar dan mengikuti minimal 9 kali super series. Dan saat ini Taufik baru mengikuti 7 super series ditambah China Super Series 2008 yang sedang berlangsung dan Hongkong Super Series yang akan berlangsung pekan depan. Dari situs BWF yang dirilis per 13 November 2008, saat ini Taufik Hidayat bercokol di ranking ke9, sehingga kesempatan Taufik untuk masuk ke peringkat 8 besar masih terbuka lebar jika mengikuti dua turnamen tersebut.
Menghadapi Bonsaak, Taufik Hidayat yang juga merupakan unggulan ke 7 tersebut nothing to lose saja. Akhirnyapun membuahkan hasil lewat smash-smash Taufik yang baik. Taufik menang dengan 21-12 dan 21-14.
Sementara itu, pasukan negeri tirai bambu masih belum terbendung di hari pertama. Para unggulan pun masih melenggang mulus ke babak kedua. Kejutan terjadi di ganda campuran Anthony Clark/Donna Kellog (ENG) yang ditumbangkan oleh ganda campuran Korea Yeon Seong Yo/Kim Jung Min dengan 24-22 dan 21-11.
Di babak kedua Taufik Hidayat akan bertemu tunggal putra tuan rumah Du Pengyu yang berhasil melangkah ke babak 16 besar setelah mengalahkan rekan senegaranya Zhou Wenlong dengan rubber set 12-21, 21-19 dan 21-10.
Taufik Hidayat yang diharapkan ikut meramaikan Final Super Series Desember mendatang tersebut diharapkan mampu meraih hasil terbaik. Karena salah satu persyaratan dari final super series adalah peringkat 8 besar dan mengikuti minimal 9 kali super series. Dan saat ini Taufik baru mengikuti 7 super series ditambah China Super Series 2008 yang sedang berlangsung dan Hongkong Super Series yang akan berlangsung pekan depan. Dari situs BWF yang dirilis per 13 November 2008, saat ini Taufik Hidayat bercokol di ranking ke9, sehingga kesempatan Taufik untuk masuk ke peringkat 8 besar masih terbuka lebar jika mengikuti dua turnamen tersebut.
Thursday, November 6, 2008
China Open Super Series 2008; Pemain Indonesia Absen
Setelah empat super series dilalui pasca Olimpiade yakni Jepang Super Series, China Master Super Series, Denmark Super Series dan terakhir Prancis Super Series yang tanpa di ikuti pemain-pemain top negeri ginseng Korea Selatan, kini giliran Indonesia yang tidak ambil bagian di turnamen China Super Series 2008. Sebaliknya pemain Korea tampil dengan penuh kekuatannya setelah lama berdiam diri di kandang.
China Super Series yang akan berlangsung 18-23 November 2008 tidak dihadiri oleh para pemain Indonesia. Selain karena untuk beristirahat, salah satu penyebabnya adalah karena sedang ada hajatan besar di tubuh PBSI yaitu pemilihan ketua umum. Secara peringkat akibat tidak turunnya pemain Indonesia jelas ini merugikan karena China Super Series adalah salah satu ajang super series dua terakhir di akhir tahun ini sebelum Hongkong Super Series yang akan berlangsung pekan berikutnya.
Dari drawing yang dirilis BWF 4 November kemarin, di China super Series hanya menempatkan satu wakil di tunggal putra yakni Taufik Hidayat. Akan tetapi melihat situasi dan kondisi di tubuh PBSI kemungkinan Taufik Hidayat juga batal berangkat.
Meski tanpa hadirnya pemain Indonesia, akan tetapi hasil yang ditorehkan di 4 turnamen super series sebelumnya Indonesia secara keseluruhan memberikan hasil yang memuaskan jika di lihat dari prestasi tahun 2007.
Sementara itu dilihat dari drawing yang rilis 4 November 2008, pemain-pemain China mendominasi papan unggulan hampir disemua nomor. Di ganda putra pasangan Fu Haifeng/Cai Yun kembali berpasangan setelah di pisah di Denmark dan Prancis Super Series, menempati unggulan pertama. Ditunggal putra unggulan pertama masih dipegang oleh Lee Chong Wei (MAS) disusul kemudian Lin Dan, Chen Jin dan Bao Chun Lai yang masing-masing menempati unggulan 2, 3 dan 4.
Di tunggal putri Lu Lan menempati unggulan ke 2 setelah sebelumnya Zhou Mi yang berhasil bercokol di peringkat pertama dunia menempati unggulan ke 1. Sementara di ganda putri Du Jing/Yu Yang masih terlalu tangguh untuk digeser peringkatnya dan menempati di unggulan ke 1. Secara keseluruhan, kemungkinan hanya Korea Selatan saja yang akan menjadi batu sandungan bagi tim China untuk dapat menyapu bersih juara.
China Super Series yang akan berlangsung 18-23 November 2008 tidak dihadiri oleh para pemain Indonesia. Selain karena untuk beristirahat, salah satu penyebabnya adalah karena sedang ada hajatan besar di tubuh PBSI yaitu pemilihan ketua umum. Secara peringkat akibat tidak turunnya pemain Indonesia jelas ini merugikan karena China Super Series adalah salah satu ajang super series dua terakhir di akhir tahun ini sebelum Hongkong Super Series yang akan berlangsung pekan berikutnya.
Dari drawing yang dirilis BWF 4 November kemarin, di China super Series hanya menempatkan satu wakil di tunggal putra yakni Taufik Hidayat. Akan tetapi melihat situasi dan kondisi di tubuh PBSI kemungkinan Taufik Hidayat juga batal berangkat.
Meski tanpa hadirnya pemain Indonesia, akan tetapi hasil yang ditorehkan di 4 turnamen super series sebelumnya Indonesia secara keseluruhan memberikan hasil yang memuaskan jika di lihat dari prestasi tahun 2007.
Sementara itu dilihat dari drawing yang rilis 4 November 2008, pemain-pemain China mendominasi papan unggulan hampir disemua nomor. Di ganda putra pasangan Fu Haifeng/Cai Yun kembali berpasangan setelah di pisah di Denmark dan Prancis Super Series, menempati unggulan pertama. Ditunggal putra unggulan pertama masih dipegang oleh Lee Chong Wei (MAS) disusul kemudian Lin Dan, Chen Jin dan Bao Chun Lai yang masing-masing menempati unggulan 2, 3 dan 4.
Di tunggal putri Lu Lan menempati unggulan ke 2 setelah sebelumnya Zhou Mi yang berhasil bercokol di peringkat pertama dunia menempati unggulan ke 1. Sementara di ganda putri Du Jing/Yu Yang masih terlalu tangguh untuk digeser peringkatnya dan menempati di unggulan ke 1. Secara keseluruhan, kemungkinan hanya Korea Selatan saja yang akan menjadi batu sandungan bagi tim China untuk dapat menyapu bersih juara.
Subscribe to:
Posts (Atom)