Wednesday, July 3, 2013

RAHASIA PERKAWINAN , PENGORBANAN TERMAHAL YATI DALAM FILM











Yati Octavia di gunduli


Yati Octavia
Rahasia Perkawinan


Pernah nonton film Rahasia Perkawinan yang dibintangi oleh Yati Octavia dan Roy Marten?. Ini adalah pengorbanan termahal Yati Octavia, karena waktu shooting adegan-adegan terakhir yang harus di gunduli, Yati Octavia malah terbakar. Sedianya adegan yang akan di ambil adalah ketika warga marah akibat perzinahan yang dilakukan oleh Dina (Yati Octavia) dengan Bram (Roy Marten) salah satu pegawai suaminya (Rachmat Hidayat).  Perzinahan Dina dilakukan karena ia tidak memperoleh kepuasan seks dari suaminya karena menderita impoten, sehingga tidak bisa memberikan kepuasan pada Dina.

Kembali ke adegan terakhir, Yati Octavia terbakar ketika akan melakukan adegan penggundulan rambut, namun sebelum itu adegan yang harus dilakukan adalah ketika rumah tempat melakukan perzinahan akan dibakar oleh masyarakat yang marah akibat perzinahan tersebut, Yati harus melakoninya dengan berada di rumah tersebut. Namun malang baginya, maksudnya adalah bajunya terbakar sebagian , namun justru membakar semua bajunya. Akhirnya Yati Octavia pun di bawa ke RS Fatmawati untuk selanjutnya di rujuk di RS Pertamina.


Dalam VCD yang pernah rilis dan penulis punyai, sebelum film di mulai di perlihatkan kecelakaan shooting yang menimpa Yati Octavia. Para kru film berteriak-teriak agar Yati keluar dari rumah itu ketika mulai terbakar, dan di dapati baju Yati telah terbakar. Yati pun keluar dan berteriak histeris. Para kru yang sedang bekerja segera menolong Yati Octavia.



Ini memang pengorbanan termahal Yati, selain kecelakaan kerja yang mengakibatkan tubuhnya terbakar, Yati juga harus rela rambutnya di potong untuk di gunduli, meski dalam film tersebut akhirnya hanya di potong pendek tidak karuan.

Kecelakaan Yati Octavia yang terbakar ketika melakukan proses suting film Rahasia Perkawinan segera menyebar, media-media Nasional begitu gencar memberitakan kejadian terbakarnya Yati Octavia.  Bahkan kala itu di kabarkan kalau Yati Octavia akan cacat seumur hidup akibat kecelakaan tersebut , meski bisa dilakukan operasi plastic.



Selain berita-berita yang di muat di media massa, berita ini juga di siarkan melalui TVRI yang saat itu menayangkannya dalam acara Berita.  Perjuangan dan totalitas Yati dalam Film Rahasia Perkawinan tidaklah sia-sia karena menurut data Perfini film ini merupakan salah satu film terlaris pada tahun 1979, sehingga tidak berlebihan kalau pengorbanan Yati Octavia patut diacungi jempol.

Bagi yang belum mengetahui jalan cerita rahasia perkawinan, tunggu ya akan saya posting segera synopsis pendeknya.


Film Rahasia perkawinan tidak hanya sekedar hiburan, namun film ini juga memberikan pembelajaran kalau zina itu dilarang, dan konsekuensi pahitnya adalah dikenakan hukuman rajam.

Tuesday, July 2, 2013

NOKTAH MERAH PERKAWINAN, NOSTALGIA SINETRON 90an


Noktah Merah Perkawinan

Masih ingat sinetron ‘Noktah Merah Perkawinan’? Sinetron yang tayang di salah satu stasiun Swasta Indosiar di tahun 1996an?. Noktah merah perkawinan cukup melekat di hati penonton karena jalan ceritanya yang cukup realistis dengan konflik keluarga yang di bangun. Kata-kata “Kepala Rumah tangganya aja yang gak becus” atau “puas mas tampar saya?, tampar lagi, tampar….!” Adalah kata-kata yang diingat oleh pemirsa karena berada dalam opening sinetron ini.



Noktah merah perkawinan tayang di Indosiar setiap senin sd Jumat setiap jam 18.00, merupakan salah satu sinetron yang selalu di tunggu-tunggu oleh pemirsanya. Betapa tidak, sinetron ini mampu menghipnotis dengan gaya dan konflik keluarga yang realistis dibandingkan dengan sinetron-sinetron sekarang.  Noktah Merah Perkawinan dibintangi oleh Priambodo atau biasa dipanggil mas Pri (Cok Simbara), Ambar (Ayu Azhari) istrinya dan juga Bagas (Perdana Batang Taris) dan Ayu (Niken Ayu) yang memerankan sebagai anak Pri dan Ambar.  Sinetron ini diperkuat oleh Mien Brodjo yang berperan sebagai pembantu di rumah Ambar dan juga Yulinar (Berliana Febrianti) sebagai anaknya.

Selain itu bintang-bintang baru saat itu juga turut ambil bagian seperti Teddy Syah (sebagai pupung) adik dari Ambar dan juga ada Dina Lorenza, Mang Udel sebagai ayah Ambar.

Bagi yang pernah menyaksikan sinetron ini tentu masih ingat bagaimana konflik di bangun tanpa intrik-intrik ‘menjijikan’ seperti sekarang ini.  Dalam Rumah tangga tersebut Ambar dan Pri seringkali cekcok, apalagi kehadiran Pupung adik Ambar yang tinggal di keluarga tersebut turut menambah permasalahan keluarga tersebut. Belum lagi hasutan mertua Mas Pri yang turut memperkeruh konflik antara Ambar dan Priambodo. Pekerjaan sampingan Ambar sebagai foto model juga turut menambah permasalahan keluarga. Percekcokan demi percekcokan pun terjadi. Akhirnya Ambar dan Priambodo pun bercerai, tentu saja yang menjadi korban adalah anak-anaknya, Bagas dan Ayu.

Pasca perceraian, untuk menggantikan peran Ambar, Priambodo menikahi Yulinar, namun sayangnya meski anak-anak sudah mengenal Yulinar, namun ia tidak menerima kalau Yulinar sebagai mamanya. Konflik antara anak tiri dan Ibu tiri yang terjadi berulang, meski Yulinar selalu sabar.


Uniknya lagi, sinetron ini, meski Ambar dan Priambodo sudah bercerai, namun sejatinya mereka masih saling mencintai satu sama lain. Perceraian bukanlah dikarenakan sudah tidak mencintai lagi, namun karena keadaanlah yang mengharuskan mereka bercerai. Sehingga meskipun bercerai, Ambar kerapkali datang dan kadang-kadang turut campur dalam pendidikan anak-anaknya, Ambar sering menyalahkan Yulinar kalau ia tidak becus mengurus anak-anaknya, seolah-olah Ambar ingin mendapatkan simpati kembali dari Priambodo, disisi lain Priambodo juga tidak bisa bersikap tegas. Yulinar selalu merasa kalah duluan dari Ambar..

Kalau kita perhatikan, soundtrack yang dibuat untuk sinetron ini juga mampu membius pemirsanya, dengan lirik-lirik yang memang sengaja dibuat khusus untuk sinetron tersebut, bukan karena lagu yang sudah jadi lantas dijadikan soundtrack.  Noktah Merah perkawinan hadir ketika sinetron-sinetron di TV swasta sedang mulai booming , namun dengan cerita yang belum membosankan seperti sekarang ini memang layak untuk di kenang dan di ingat. Ayo… tampar lagi mas….. tampar…….!!

Ini lho lirik noktah merah perkawinan itu :

Ada noda dalam hidupku
Melukai relung hatiku
Telah aku ingkari buah hati sendiri
Ku tak tahu lagi
Semuanya telanjur terjadi
Semuanya tak bisa kuhindari lagi

Dulu cinta kupersembahkan
Untukmu sampai akhir zaman
Tapi kau telah ingkar
Semua jadi pudar
Cinta kita hancur
Tinggal puing terpendam terkubur
Dalam hati yang kini telah hancur
Karena...

Noktah merah perkawinan
Telah menghancurkan mahligai cinta
Dan juga buah hati kita

Kini hanya bisa menangis sendiri
Hanya bisa bercanda dalam sepi
Berat hati kita terdiam di sini
Hanya bisa bercanda dalam mimpi

Tuesday, June 25, 2013

NORMA! Drama Lepas yang mengangkat tema "Waria"




Jaman keemasan sinetron adalah era 90an, ketika sinetron-sinetron masih memiliki cerita yang menarik dan tidak membosankan. Setelah Perfilman Indonesia mengalami mati suri, sinetron di layar kaca pun booming. Mengangkat tema yang tidak membosankan, sinetron biasanya ditayangkan seminggu sekali. era 90an hingga akhir 90an masih jarang sekali sinetron yang kejar tayang, yang harus tayang tiap hari, sehingga secara kualitas boleh dibilang bagus.

Selain sinetron yang ditayangkan secara bersambung, juga ada sinetron lepas yang ditayangkan di stasiun televisi dengan tema yang tentu berbeda-beda. Salah satu sinetron lepas yang ingin penulis angkat adalah NORMA.

Norma pernah ditayangkan oleh sebuah stasiun televisi swasta. Tema yang diangkat dalam sinetron ini tergolong unik, dan jarang diangkat. Tema yang diangkat merupakan sebuah gambaran yang real di dalam masyarakat, dan bukan sinetron yang hanya sekedar menjual mimpi.  Skenario Norma, ditulis oleh Alex Soeprapto Yudo dengan Sutradara Jonggi Sihombing. Cukup berani mengangkat dengan tema waria yang ada di masyarakat, namun inilah daya tarik dan merupakan sesuatu yang memang terjadi di masyarakat.

Adalah Nuryono (Herdin Hidayat) seorang lelaki yang sudah menjadi banci. Ia berpetualang di gerbong-gerbong kereta api untuk menjajakan diri. Ayahnya yang notabene seorang pengamat sosial dan pakar kondang di setiap seminar sangat terpukul melihat keadaan Nuryono yang lebih di kenal dengan nama Norma dikalangan waria. namun segalanya sudah terlambat , karena Nuryono sudah menjadi banci, bahkan ia berpacaran dengan seorang laki-laki bernama Sonny.  Meski Sonny hanya memoroti keuangan Norma, namun karena cintanya terhadap Sony, Norma tidak peduli dengan omongan orang, termasuk Yudith (bella Saphira).  Yudith adalah teman Norma semasa kecil dan menjadi sahabatnya hingga kuliah.

Namun tanpa di ketahui oleh Norma, Yudith diam-diam memiliki hubungan dengan Sonny. Yudhith tidak percaya kalau Sonny seorang biseks, sehingga ia mau berpacaran dengannya hingga ia hamil. Keadaan ini membuat Norma sangat terpukul dan tidak percaya pada sahabatnya sendiri, dan merasa di khianati oleh Sony.

Sementara itu usaha ayah Norma untuk membuatnya normal kembali adalah merupakan kesia-siaan saja. Norma sejak kecil di besarkan di keluarga yang mayoritas perempuan sehingga senang bermain dengan hal-hal yang berbau perempuan. Norma dididik dalam lingkungan keluarga dengan pola pikir yang justru akhirnya menjerumuskan Norma ke dunia banci dan memiliki sifat keperempuan-perempuanan.

Akibat perasaan yang terpukul oleh kehamilan Yudith dengan Sonny kekasihnya dan juga tekanan dari ayahnya yang menginginkan Norma untuk kembali menjadi lelaki yang normal membuat Norma makin terpojok. Ia tak sanggup menanggung beban dan kabur ke Jakarta. Ia menuruti hawa nafsunya untuk mengekspresikan diri sebagai seorang waria. Kerasnya kehidupan Jakarta membuat norma harus bisa bertahan. Namun sayang sekali di kota Jakarta pula ia harus meregang nyawa ketika ia menjadi korban penusukan oleh orang tak dikenal. Norma meninggal. 

Kehidupan Norma di Jakarta harus berakhir dengan tragis. Ia harus menemui ajalnya secara mengenaskan. 

*****

Drama kehidupan Norma ini patut di apresisasi karena selain keberanian seorang sutradara untuk mengangkat tema yang tak lazim, namun lebih dari itu, sinetron ini juga mengajarkan sebuah pelajaran hidup yang sebenarnya di masyarakat, bahwa banci itu ada di sekitar kita. Bukan membenarkan tindakan mereka tapi itu terjadi dan ada di masyarakat dari jaman dahulu kala. Mereka adalah mereka yang memiliki penyimpangan , peran masyarakat tentu sangat berarti tanpa harus membenarkan orientasi seksual mereka. Pria menyerupai wanita dan sebaliknya wanita menyerupai pria memang menyalahi kodratnya, Mereka bukan harus di jauhi tapi di dekati dengan pendekatan agama. Kalau tidak mempan yang penting sudah berusaha. kita pun tidak boleh atas nama Hak asasi manusia membenarkan tindakan mereka, karena itu sudah menyalahi kodratnya.

Sinetron ini juga tercatat sebagai peraih beberapa penghargaan dari Festival sinetron Indonesia (FSI) tahun 1996 yang kala itu masih ditayangkan, untuk kategori : Pemeran Utama Pria (Herdin Hidayat), Pemeran utama Wanita (Bella Saphira) dan sutradara drama Lepas terbaik Jonggi Sihombing.

Monday, June 24, 2013

MERIAM BELLINA & RIA IRAWAN DALAM FILM " SELAMA TINGGAL JEANETTE "

Selamat Tinggal Jeanette


JUDUL FILM                        : SELAMAT TINGGAL JEANETTE

SUTRADARA                       : BOBBY SANDY

CERITA                                  : TITI SAID

SKENARIO                           : BOBBY SANDY

MUSIK                                  : BILLY J BUDIHARJO

PRODUSER                          : FERRY ANGRIAWAN

PRODUKSI                           :  PT.  VIRGO PUTRA FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1987

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                              : MATHIAS MUTCHUS, MERIAM BELLINA, NANI WIJAYA, RIA IRAWAN, ASRUL ZULMI, MANG UDEL, SUNJOT ADIBROTO, ANTON INDRACAYA

SINOPSIS :

Suryono (Mathias Mutchus) anak bangsawan di Solo mencintai Jeanette (Merim Bellina) bule  Perancis yang ingin memperdalam kebudayaan dan adat ketimuran. Suryono membawa Jeanette ke Solo, untuk bertemu dengan keluarganya. Suryono yang telah di pengaruhi hidup di luar negeri seringkali dianggap meninggalkan adat Jawa yang sangat di junjungnya. Termasuk cara berpakaiannya. Karena cintanya pada Jeanette, Suryono memohon ijin untuk menikahinya pada Kanjeng Ibu (Nani Wijaya), namun Kanjeng Ibu sebenarnya tidak mengijinkan pernikahan tersebut karena ingin agar Suryono mendapatkan wanita Jawa.  Namun pernikahan itupun berlangsung.  Adalah Trimah (Ria irawan) abdi rumah yang selalu menyediakan segala keperluan dirumah tersebut termasuk keperluan ndoro putrid Jeanet dan ndoro Suryono. Trimah adalah seorang gadis desa yang menerima nasibnya di beri nama Trimah yang artinya nrimo, karena saat ia di lahirkan, ayahnya (Mang udel ) bercerita kalau Ibunya meninggal.

Perbedaan budaya antara Jeanette yang orang perancis dengan Suryono yang orang Jawa menjadikan Jeanette mulai jenuh, apalagi setelah Suryono mengatakan kalau ia selalu membayangkan agar Jeanette seperti orang Jawa. Namun Jeanette sendiri menginginkan kalau Suryono juga sesuai dengan bayangannya menjadi orang Perancis.  Lambat laun hubungan keduanya mulai retak. Jeanette menginginkan agar Suryono mau ikut pulang ke Perancis namun Suryono bingung akan kerja apa di Perancis sehingga ia memilih untuk tetap di Solo.  Akhirnya Jeanette pun pulang ke Perancis bersama papanya, sedangkan Suryono tetap tinggal di Solo.

Sepeninggal kepergian Jeanette rasa sepi dan kangen pun selalu menggelayuti Suryono, demikian pula sebaliknya, Jeanette sering kali kesepian dan kangen dengan Suryono. Akibat rasa kangen tersebut, tanpa sadar Suryono memperkosa Trimah ketika Ia diminta tolong oleh Suryono untuk mengerok badannya. Meski Trimah berontak namun tenaganya kalah kuat. Esok paginya, Trimah hanya tertunduk sedih dan berpamitan dengan ndoro Putri orang tua Suryono untuk pulang ke desa tanpa alasan yang jelas.

Selang beberapa lama ndoro Putri mendengar kabar kalau Trimah hamil dari orang yang tidak jelas, maka iapun marah dan mengatai kalau Trimah bukanlah perempuan baik-baik. Kasur bekas Trimahpun ia bakar. Kehamilan Trimah diam-diam mengusik hati Suryono dan ia berterus terang pada Ndoro Putri kalau dirinyalah yang telah menghamili Trimah. Ia memohon ijin untuk menikahi dan bertanggungjawan terhadap Trimah pada Ibunya. Meski di tolak karena menikahi abdinya sendiri, namun akhirnya Ndoro Putri menyetujuinya.

*****

Jeanette tiba-tiba datang ke rumah Suryono untuk menemuinya. Namun betapa kagetnya setelah ia tahu dari abdi dalem rumah tersebut kalau Suryono sudah menikah dengan Trimah. Apalagi kali ini kedatangan Jeanette adalah bersama bayinya, anak buah cintanya dengan Suryono. Akhirnya Jeanette menemui Ndoro Putri untuk berbicara dan menunjukkan cucunya, Ndoro Putri tidak bisa berbuat apa-apa. Akhirnya dengan bersedih hati, Jeanette akhirnya kembali ke Perancis.

*****

Selamat Tinggal Jeanette membawa Ria Irawan sebagai pemeran pembantu terbaik FFI 1988.

Monday, June 17, 2013

SELAMAT JALAN ULLY ARTHA

Ully Artha dalam film Neraka Perempuan

Ully Artha, artis senior bernama lengkap Taruli Artha Sortiana Pangaribuan meninggal dunia dalam usia 59 tahun. Wanita kelahiran 17 Oktober 1953 ini meninggal kemarin 16 Juni 2013 di RSPAD Gatot Subroto  akibat komplikasi yang di deritanya. Dalam hidupnya Ully Artha mendedikasikan dalam dunia seni peran. Telah banyak film-film yang ia bintangi. Sejak tahun 1970an Ully Artha sudah terjun di dunia perfilman yang ikut membesarkan namanya.

Sebagai seorang artis film, Ully Artha dapat berakting baik sebagai peran antagonis maupun protagonis. Suara khasnya Ully artha masih terngiang hingga sekarang, meski beliau telah tiada namun kehadirannya di dunia perfilman mampu membuat kita turut bersedih atas kepergiannya. Namun demikian, film-film Ully Artha masih dapat kita temui untuk dapat di tonton.




Beberapa judul film yang pernah dibintangi oleh Ully Artha adalah sebagai berikut  :

(sumber Wikipedia)

Selamat Jalan Ully Artha, karyamu akan selalu kami kenang.

Thursday, June 13, 2013

FILM PENGINAPAN BU BROTO (LOSMEN)



Penginapan Bu Broto

Masih ingat drama seri Losmen yang di tayangkan oleh TVRI tiap jam 21.30 selepas siaran Dunia dalam Berita di era 80an? Losmen bercerita tentang Bu Broto (di perankan Mieke Wijaya) yang mengelola sebuah Losmen bersama suaminya (Mang Udel alm. Alias Drs. Poernomo) dan anak-anaknya. Bu Broto digambarkan sebagai sosok yang ulet dalam mengelola Losmen, rapi, dan pintar dan bijaksana dalam menyikapi persoalan. Bu Broto dengan pakaian khas jawanya, Sanggul yang rapi, dengan kain jariknya dan baju kebaya jawanya selalu tampil rapi, Sedangkan Pak Broto juga digambarkan sebagai laki-laki jawa dengan dandanan  khasnya termasuk blangkon yang di kenakan di kepalanya.

Losmen atau lebih di kenal juga dengan penginapan Bu Broto selalu menyambangi pemirsa TVRI setiap seminggu sekali merupakan salah satu hiburan keluarga yang murah, menghibur dan memberikan gambaran atau motivasi hidup keluarga. Bagi keluarga Indonesia, TVRI masih menjadi salah satu hiburan yang mahal, terutama di desa-desa karena televise masih merupakan barang langka, sehingga untuk menontonnyapun masih harus ke kelurahan ataupun ke tetangga yang memiliki televisi. Bahkan dengan bekal televise hitam putih, penonton TV pun biasanya berbondong-bondong untuk menontonnya.

Dalam drama serial Losmen ini, selain di kelola oleh Bu Broto dan suaminya juga dibantu oleh Tarjo anak laki-lakinya dan mbak Pur.  Tarjo diperankan oleh Mathias Mutchus sedangkan Mbak Pur diperankan oleh Ida Leman. Mbak Pur digambarkan sebagai perawan tua yang susah sekali mendapatkan jodoh, namun tetap sabar dengan ke khas an wanita jawanya. Juga ada Jeng Sri (Dewi Yull) seorang janda muda yang turut membantu Bu Broto mengelola Losmennya.

Penampilan, aksen jawa yang kental serta acting pemainnya benar-benar membekas sampai sekarang. Betapa tidak, intrik dan kekuasaan atau perebutan harta belum berlaku kala itu, sehingga drama seri ini terasa ringan namun bernas. Artinya Ringan sebagai sebuah hiburan keluarga namun bernas karena kita tidak hanya sekedar menyaksikan sebuah tontonan, namun juga dapat mengambil sisi baik dari drama seri tersebut, baik itu keuletan Bu Broto, kebaikan Bu broto serta bagaimana cara Bu Broto mengelola dan memahami suasana hati Pak Broto, ini merupakan salah satu tontonan keluarga yang sangat bagus.

Sebenarnya Losmen Bu Broto sendiri ada dimana sih? Wah pasti pada bingung deh karena settingannya berada di Jogyakarta, tapi sayang sekali ya Losmen tersebut hanya sebuah cerita settingan dan tempatnya adalah merupakan setingan TVRI, wah kalau Losmen Bu Broto memang benar-benar ada ingin rasanya sekali-sekali nginap disana pasti akan sangat betah… hehe.

******

Dengan cerita yang bagus tersebut, Losmen pun akhirnya diangkat pula ke layar lebar dengan Judul “Penginapan Bu Broto “ tentu saja dengan pemain utama yang sama, Bu Broto diperankan oleh Mieke Wijaya, Pak Broto oleh Mang Udel. Mathias Mutchus sebagai Tarjo, Mbak Pur si perawan tua juga diperankan dengan bagus oleh Ida Leman serta Dewi Yull dengan Jeng sri nya.

Film layar lebar Penginapan Bu Broto adalah film produksi tahun 1987 . Film Penginapan Bu Broto seperti dalam serialnya, film ini bercerita tentang Mbak Pur yang di desak untuk kawin oleh orang tuanya.  Muncullah Darmanto, laki-laki yang brengsek yang ingin mendekati Mbak Pur, namun Mbak Pur justru lebih tertarik untuk menyukai seorang duda dari Jakarta, Nugroho.  Meski merasa sudah sangat yakin kalau Mbak Pur akan di nikahi Nugroho, namun di akhir kisah kenyataan pahitpun di terimanya. Mbak Pur gagal di persunting Nugroho dan ia harus menerima nasibnya untuk menjadi perawan tua.

Film Penginapan Bu Broto di produksi oleh PT. Tobali Indah Film dan di perkuat oleh permainan Zainal Abidin (Nugroho)  Cintami Atmanegara (Anak Nugroho), Marissa Haque, August Melasz, Eeng Saptahadi dan Tarida Gloria.  Film karya sutradara Wahyu sihombing ini boleh dibilang mampu mengobati kerinduan akan drama seri bermutu di TVRI dan kini saatnya kita bernostalgia dengan Film tersebut.

Film ini pernah rilis dalam kepingan VCD , dan ini merupakan salah satu koleksi pribadi penulis.


Wednesday, June 12, 2013

ONKY ALEXANDER & MERIAM BELLINA DALAM FILM ' CATATAN SI BOY 4 '

Catatan Si Boy 4


JUDUL FILM                        : CATATAN SI BOY IV

SUTRADARA                       : NASRI CHEPPY

PRODUSER                          : SUDWIKATMONO, R SOENARSO, SUDARKO

CERITA                                  : MARWAN ALKATIRI

SKENARIO                           : MARWAN ALKATIRI – NASRI CHEPPY

MUSIK                                  : ERWIN BADUDU

PRODUKSI                           :  PT.  PARKIT FILM

TAHUN                                                 : 1990

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                              : ONKY ALEXANDER, MERIAM BELLINA, DIDI PETET, PARAMITHA RUSADY, ROBERT SYARIEF, BOY ISKAK, WAN ABUD,  NANI WIJAYA,  IDA KUSUMAH

SINOPSIS :

Boy (Onky Alexander) sedang berlibur di Jakarta. Setelah lama berpisah karena ke Amerika, akhirnya Boy bisa kembali dan bertemu dengan Vera (Meriam Bellina). Namun Vera kali ini adalah Vera yang berbeda karena profesi foto modelnya.  Boy tidak setuju kalau Vera menjadi foto model apalagi dengan buka-bukaan baju saat difoto. Majalah edisi Vera sebagai covernya terbit dengan pose yang lumayan menantang. Hal ini membuat kaget mama Boy (Nani Wijaya), ia tidak setuju kalau calon menantunya berfoto seperti di majalah. Boy sendiri menjadi kesal dibuatnya  atas foto diri Vera di majalah, sehingga Boy member saran pada Vera tentang profesinya.  Seringkali Boy dan Vera berselisih paham.  Vera dianggap telah di pengaruhi oleh Meo tukang make upnya.


Namun Vera bukanlah orang yang mau di atur-atur. Akhirnya Vera memilih mengikuti karirnya. Vera dan Boy sepakat untuk memutuskan hubungan diantara mereka berdua. Vera lebih memilih kariernya di dunia foto model. Boy menerima keputusan yang telah dibuat.  Sebagai seorang foto model, Vera selalu melakukan pemotretan dimana saja.

***

Ketika Boy berlibur ke Bali, tanpa sengaja ia bertemu dengan Cindy (Paramitha Rusady) yang pada awalnya sangat susah diajak berkenalan, namun akhirnya luluh juga. Diam-diam Boy menyukai Cindy dan akhirnya mengutarakan isi hatinya pada Cindy. Namun Cindy ragu. Atas saran kakaknya akhirnya Cindy mau menerima Boy. Secara kebetulan pula, Vera sedang melakukan pemotretan di Bali. Ia melihat Boy dan Cindy berduaan. Basa basi Vera menemui mereka namun hatinya tidak bisa berbohong kalau ia masih menyukai Boy.

Akhirnya Vera pun menerima keadaan Boy, dan Vera lebih memilih menjalani pekerjaannya.

Friday, May 31, 2013

PARAMITHA RUSADY & DESY RATNASARI DALAM FILM " BLOK M "



JUDUL FILM                        : BLOK M

SUTRADARA                       : EDUART P SIRAIT

CERITA                                  : HELMY YAHYA

SKENARIO                           : HELMY YAHYA

MUSIK                                  : DIDI AGP

PRODUSER                          : DHAMOO, GOBIND, RAAM PUNJABI

TAHUN PRODUKSI           : 1990

PRODUKSI                           : PT PARKIT FILM

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                              : DESY RATNASARI, PARAMITHA RUSADY, CHRIS SALAM, CIATA HENDRIANY, RIZKI INDIRA, NIA LAVENIA, LENNY MARLINA, REMY SILADO, YOSEANO WAAS

SINOPSIS :

Lola (Desy Ratnasari) pelajar sebuah SMA setiap sepulan sekolah selalu mejeng di kawasan Blok M, yang di anggap sebagai tempat gaulnya remaja. Bersama teman-temannya satu geng, ia kerap kali ngeceng di Blok M karena dianggap gampang untuk melakukan apa saja, mau makan, minum dan sebagainya, apalagi mamanya (Leny Marlina) sibuk dengan kegiatannya sendiri, sehingga Lola menjadi tidak betah di rumah.  Bahkan di sekolahpun kerap kali geng mereka ngecengin pengantar teman-teman sekolah.

Tak heran kalau kehidupan mereka yang mengikuti trend dimana Blok M sebagai lokasi mejeng menjadi tujuan mereka setiap hari. Termasuk Cindy (Paramitha Rusady) teman satu SMAnya yang terlibat sebagai pereks alias perempuan eksperimen. Bukan tanpa alasan Cindy melakukannya, namun bagi teman-temannya terutama teman segeng Lola Cindy bukanlah level teman yang sepadan dengannya karena kerjaanya yang mencari om-om.  Di tempat kumpulnya anak muda pun, Cindy dianggap tidak pantas untuk bergabung disitu oleh Winda teman Lola. Namun meski ceria, di hati Cindypun merenung tentang kata-kata temannya. Ia hanya bisa diam.

Suatu hari di lintas melawai sedang diadakan Zona Mangkal dari radio Prambors yang mengomentari mobil-mobil yang lewat, sehingga kawasan tersebut menjadi macet. Lola dan teman-tem annya terjebak macet dan tidak bisa ke lokasi acara, disaat yang bersamaan karena terjebak macet, Cindy yang sedang bersama om-om di mobil terpaksa melewati lintas melawai. Dari radio yang di dengarnya di mobil, ketika Cindy dan om-om lewat, dari microphone radio terdengar orang yang mengatainya, bahkan ia menyebut identitas dirinya lala. Cindy marah. Ia turun dari mobil, ia mengejar mobil Lola dan kawan-kawannya. Terjadilah adu mulut, namun Lola berusaha meyakinkan Cindy kalau bukan dirinya yang melakukannya karena ia sendiri tidak turun dari mobil karena terjebak macet. Keduanya terlibat adu mulut.  Hingga Cindy mengatakan kalau mereka tidak ada bedanya dengan dirinya yang suka ngeceng dan bisa saja pereks juga.

*****

Kata-kata Cindy masih terngiang di telinga Lola, Ia merasa benar apa yang di katakana Cindy. Sehingga selepas pulang sekolah iapun berjalan sendirian di kawasa blok M sambil merenung. Namun ia diganggu oleh Om Aryo (Torro Margens) namun disaat Lola panic, muncullah Cindy dan memperkenalkan siapa om Aryo.  Dari pertemuan tersebut akhirnya mereka saling meminta maaf yang di dahului oleh Cindy melalui telepon. Untuk membalasnya, Lola mencari rumah Cindy untuk meminta maaf. Cindy yagn di temui belumlah pulang, Lola hanya menemukan dua adik Cindy di rumah. Namun Cindy tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh Lola dan tidak mau dicampuri kehidupannya.

Lola meyakinkan Cindy kalau dirinya hanya ingin mengenal lebih dekat Cindy dan tidak mau mencampuri urusannya. Akhirnya Cindy pun terbuka pada Lola kalau selama ini ia menjadi pereks karena ia harus menghidupi dua orang adiknya dan mengobati ibunya yang sedang sakit. Akhirnya keduanya pun menjadi teman .

Thursday, May 30, 2013

GEORGE RUDY & LEE CHIN KUN DALAM FILM "BALADA DUA JAGOAN"

Balada Dua jagoan


JUDUL FILM                        : BALADA DUA JAGOAN

SUTRADARA                       : FRITZ  G SCHADT

CERITA                                  : DJOHAN BA

SKENARIO                           : FRITZ G SCHADT

TAHUN PRODUKSI           : 1977

PRODUKSI                           : PT CINERAMA FILM

JENIS                                     : FILM SILAT

PEMAIN                              : GEORGE RUDY, LEE CHIN KUN, RD MOCHTAR, ERDAWATY, DICKY ZULKARNAEN, PUPUNG

SINOPSIS :

Rachmat berpapasan dengan Zuleha (Erdawaty) seorang perempuan kampung yang ia sukai, namun hal tersebut tidak disukai oleh orang tua Zuleha. Sementara itu Lee(Lee Chin Kun) di utus gurunya untuk menemui guru silat Saleh (Rd Mochtar), namun sesampai di rumah Saleh, ia di hadang oleh Rachmat (George Rudy) karena menganggap Lee adalah orang yang tidak bermaksud baik. Namun setelah menjelaskan duduk permasalahannya akhirnya guru Saleh mengenalkan diri kalau ialah orang yang dicari oleh Lee. Akhirnya Lee di terima sebagai murid Saleh untuk menimba ilmu silat diperguruan tersebut. Lee dan Rachmat sering berlatih bersama. Kedatangan Lee ke kampung tersebut tidak disukai oleh seorang pemuda jagoan kampung bernama Taufik yang juga merupakan kakak Zuleha. Dalam suatu pertandingan persahabatan Taufik berhasil di kalahkan oleh Lee sehingga membuatnya marah.

Akhirnya Taufik mengirim utusan untuk menantang Saleh untuk bertarung. Namun kali inipun Taufik harus kembali menelan kekalahan,s ehingga makin membuatnya marah. Akhirnya keluarga Taufik dan Saleh menjadi bermusuhan akibat Taufik tidak mau menerima kekalahan yang dideritanya. Hal ini membuat sulit Rachmat untuk bertemu dengan Zuleha, karena keluarga Taufik sangat tidak menyukai keluarga Rachmat akibat kejadian tersebut.

Merasa di kalahkan oleh Lee, Taufik akhirnya mencari jagoan untuk menghadapi mereka. Maka bertemulah ia dengan Si Brewok (Dicky Zulkarnaen) dan kawan-kawannya. Dengan imbalan yang dijanjikan oleh Taufik, maka Brewok seorang perompak laut mau memenuhi keinginan Taufik untuk  bertarung melawan Lee dan Rachmat. Akhirnya kesempatan untuk bertarung pun terjadi. Dengan di keroyok oleh anak buah brewok dan Brewok sendiri yang turun tangan, Lee dan Rachmat di buat tidak berdaya, dan akhirnya ditangkap dan diikat. Ketika Brewok akan membunuhnya, Taufik melarang karena ia hanya ingin memberi pelajaran saja pada Lee, namun Brewok yang merasa tersinggung dengan perkataan yang pernah dilontarkan oleh Rachmat dan Lee masih menyimpan dendam padanya. Lee dan Rachmat dibawa kesuatu tempat dalam keadaan terluka.

Tanpa disadari oleh keduanya, tiba ia tersadar dan sudah berada didalam gua yang cukup aman. Lee dan Rachmat di selamatkan oleh Zuleha. Setelah luka mereka sembuh, merekapun giat berlatih ilmu silat. Sementara itu Brewok yang geram karena Lee dan Rachmat tidak ada masih terus mencari keberadaannya. Salah satu caranya adalah dengan menangkap Zuleha untuk memberitahu keberadaan Lee dan Rachmat. Meski zuleha tidak mau memberitahukan keberadaan Lee dan Rachmat namun salah seorang teman Zuleha akhirnya buka mulut.

Maka pencarian pun dilakukan. Pertarungan antara anak buah Brewok dan Lee serta Rachmat pun pecah. Anak buah Brewok dapat di tumpas, hingga akhirnya Brewok yang harus berhadapan dengan kedua jagoan tersebut. Brewok pun kalah. Keluarga Zuleha akhirnya berbaikan dengan keluarga Rachmat. Sementara Lee akhirnya pulang setelah selesai menimba ilmu diperguruan tersebut. Tangis haru untuk berpisah pun pecah. Lee harus pergi.

Thursday, May 23, 2013

RANO KARNO DAN LIDYA KANDOU DALAM FILM ' ROMAN PICISAN '

Roman Picisan


JUDUL FILM                        : ROMAN PICISAN

SUTRADARA                       : ADISURYA ABDI

CERITA                                  : EDDY D ISKANDAR

SKENARIO                           : EDDY D ISKANDAR

PRODUSER                          : TOMMI INDRA

TAHUN PRODUKSI           : 1980

PRODUKSI                           : PT TIGA SINAR MUTIARA  FILM

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                              : RANO KARNO, LIDYA KANDOU, ITA MUSTAFA, TINO KARNO, SUTI KARNO, MANGARA SIAHAAN, GEORGE RUDY, PRIA BOMBOM, NANI WIJAYA, FRANK RORIMPIANDY, DORMAN BORISMAN, RAHAYU EFFENDI,  KAHARUDDIN SYAH

SINOPSIS :

Roman (Rano Karno) adalah pelajar SMA yang berasal dari Medan. Di SMA ia dikenal sebagai Roman picisan karena kesukaannya menulis surat cinta meski itu adalah pesanan teman-temannya. Namun imej jelek sebagai pengobral rayuan atau cinta melekat padanya. Seringkali Roman dipanggil dengan roman picisan.

Hingga suatu hari ia menyukai seorang gadis, satu SMA bernama Wulandari (Lidya Kandou) atau Wulan, namun di pendamnya sendiri meski ia menyukainya. Demikian juga dengan Wulan, meski ia ketus terhadap Roman, namun sebenarnya ada kekaguman dalam dirinya, walaupun imej jelek sudah melekat pada Roman. Bahkan diantara keduanya menjadi benci tapi diam-diam cinta. Ternyata kesukaan Roman pada Wulan  tidak disukai olen Tono (George Rudy) yang juga menyukai Wulandari. Akibatnya Tono menyuruh teman-temannya untuk mengeroyok Roman.

Namun Roman bukanlah orang yang bodoh, ia mampu mengetahui siapa actor di belakangnya, sehingga ketika Tono dan Wulan sedang berduaan datanglah Roman dan memukul Tono. Melalui percakapan Tono dan Roman akhirnya wulan ikut pulang bersama mereka. Meski demikian hubungan Roman dan Wulan belumlah mencair. Mereka masih saling ketus.

Adalah Victor(Mangara Siahaan) teman Roman dari Medan yang akhirnya berhasil mencairkan suasana. Melalui kepandaianya Victor berhasil mengambil isi hati Wulan yang kemudian memberitahu tentang kebaikan Roman dan kesukaannya pada Wulan, demikian sebaliknya terhadap Roman, Victor menceritakan tentang Wulan. Hingga suatu ketika Wulan memberikan surat yang di titipkan melalui Victor yang mengabarkan kalau Wulan akan pindah ke Papua. Maka berkat saran dari Victor maka segeralah Roman menyusul Wulan ke Bandara kalau ia memang mencintainya. Bergegas Roman menyusul Wulan ke Bandara.

Namun Wulan sudah terlanjur masuk kedalam, sehingga melalui petugas, hanya Roman saja yang diperbolehkan masuk. Puncaknya akhirnya Wulan memberitahu Roman kalau ia sebenarnya tidak pindah ke Papua, namun hanya mengantar orang tuanya saja yang akan pergi ke Papua. Wulan tetap di Jakarta. Dan Wulan memberitahukan kalau itu hanya akal-akalan Victor saja agar Wulan menulis surat seolah-olah akan pergi ke papua.

*****

Roman Picisan, film tahun 1980 ini kalau melihat ke masa sekarang Endingnya mirip dengan film Ada Apa dengan Cinta yang dibintangi oleh Dian Sastro dan Nicolas Saputra produksi tahun 2000an. Siapa yang dahulu dan kenapa bisa mirip? Mungkin pas kebetulan saja.