Sunday, December 7, 2025

RINI TOMBOY, POTRET REMAJA METROPOLITAN


RINI TOMBOY adalah karya debut penyutradaraan Noto Bagaskoro yang sebelumnya sebagai asisten sutradara. Rini Tomboy skenarionya di tulis oleh Jujur Prananto berdasarkan serial sandiwara radio populer karya Johan Kalayan. Lagunya di gubah Areng Widodo dan dinyanyikan rocker Achmad Albar. 

Versi filmnya tokoh utama Rini diperankan oleh Cornelia Agatha Dahlia pemain dari serial sinetron RCTI "Dunia Dara"yang rambutnya di pangkas pendek dan bergaya trampil. 

Lawan mainnya Aktor Terbaik FFI 1990 Tio Pakusadewo sebagai Samil yang bersama Adjie Massaid (Doddy) harus kembali mengenakan seragam SMA serta bintang remaja manis Nunu Datau sebagai si centil manis,   Serta di bantu wajah-wajah baru si hitam manis Ninette Maritya sebagai Nita Siswi gedongan yang mahir balet. Handi lifat sebgai Jimmy anak pengelola Bajai yang pacaran dengan Nita, Bintang Clik Sheren Regina Dau sebagai Adik Nita, serta bintang tamu Titi DJ sebagai dirinya sndiri menyanyikan dua buah lagu. Plus pemain-pemain lainnya, Hendri Hendarto, Arman Efendy sebagai ayah Samil, Louis Nikijuluw sebagai ayah Rini, Ida Sumange sebagai ibu tiri Rini, Ronny M. Toha sebagai Manager Hotel  lalu ada ibu kandung Dian Nitami ikutan muncul jadi ibu Nita.

Adegan-adegan yang menggambarkan keceriaan dunia remaja, khususnya elite ibukota, berhasil di suguhkan dengan gambar-gambar manis. Namun disana sini terselip pula adegan dari kalangan bawah seperti bocah-bocah penjual koran yang jadi sahabat Rini. 

Secara keseluruhan film ini digarap dengan cukup menarik, kendati tempo film beberapa kali terabaikan. Seperti misalnya pada adegan perburuan yang berlangsung antara Rini dengan kawanan Samil di stasiun kereta api kosong terasa berkepanjangan. Begitu pula halnya saat Rini an Samil uber-uberan dari tangga ke tangga sampai ke atap hotel terasa di ulur untuk menantikan kedatangan ayah samil dan yang lain-lainnya. 

Film diawali dengan kejutan adegan pertarungan ninja. Penonton bisa mengira salah nonton film hongkong. Padahal memang benar, Rini yang beraksi menumpas ninja pembunuh kawan-kawannya di perkemahan. Tapi cuma dalam mimpi kok!.


Rini si gadis tomboy adalah bintang SMA 2000. Bersama kawan-kawannya, Doddy, Jimmy dan Susan ia merencanakan piknik ke Yogya. Ikut bergabung Nita dari SMA 2001. Ternyata Jimmy dan Nita saling menyukai. Namun hubungan mereka memercikan api permusuhan dengan kelompok beran dal SMA 2001 yang dipimpin Samil. Pasalnya Cinta Samil pada Nita ditolak mentah-mentah. Samil dan kawan-kawannya mengero yok Jimmy sampai b a b a k  b e l u r, Rini yang menguasai karate membalah mengha jar Samil. 

Kekalahan ini membuat Samil Frustasi. Di rumah ia merasa selalu di tekan oleh ayahnya yang hendak mengirimnya bersekolah ke Jepang. Diam-diam Samil membeli senjataapi dari kawanan bandit. Padahal Rini pernah datang kerumah Samil, mengaku sebagai pacar Samil pada ayah dan ibu Samil. Bahkan ayah Samil sempat cemas, jangan-jangan gadis tomboy ini hendak mengadu telah di hamili anaknya. 

Konflik memuncak tepat pada pesta ultah Nita. Saat semua kawan datang kerumah Nita, ditengah jalan Rini di cegat kawanan Samil. Todo ngan pistol membuat Rini tak berdaya. Dalam keadaan terbius Rini dibawa ke hotel. Niatnya ingin di per k o s a. Tapi Rini keburu sadar dan balik melabrak mereka. 

Klimaks berlangsung diatap hotel. Saat Samil menyandera Rini dengan pistol, disaksikan ayah, ibu dan semua kawan. Samil menyerukan pemberonta kan atas sikap otoriter sang ayah. P i s t o l meletus peluru menyambar Rini bersimbah darah. bagaimana akhirnya? sudah pada nonton kan?


~MF 167/134/THIX 28 Nov-11 Des 1992

Thursday, December 4, 2025

JAMPANG, SI JAGO BETAWI


 JAMPANG, Jago dulu, kumis melintang dada berbulu..." itu sebait lagu Gambang Kromong yang dipopulerkan oleh Benyamin S. Pada dekade awal 1970an dulu, cerita tentang jawara Betawi ini sudah pernah difilmkan . Antara lain di perankan oleh WD Mochtar dan Soekarno M. Noor. 

Tahun 1990 dibuat ulang berdasar cerita karangan Zaidin Wahab yang dicergamkan oleh Ganes TH (sebanyak 10 jilid). Namn berbeda dengan gambaran Jampang dalam film-film dulu atau komiknya, maka Jampang yagn diperankan oleh Barry Prima ini berwajah klimis, tanpa kumis yang tebal melintang. 

Menurut Produser Pelaksana , Herman Dial, semula di coba memakai kumis palsu, namun Barry merasa kegatelan hidungnya hingga tak bisa leluasa berakting. "Tidak apa-apa, Jampang versi saya jadi jawara yang klimis," kilah sang sutradara M. Abnar Romli. 

Di dukung oleh pemain-pemain langganan PT. Kanta Indah Film seperti Joseph Hungan, Christy Arnie Kasidi, Rudy Wahab, Hasan Dolar, Nina Karina dan bayak lagi lainnya. Film ini dibuat menjadi dua episode berurutan. 

Film diawali dengan perampokan terhadap Haji Manong yang baru pulang dari menjual kerbau. Untung muncul si Jampang yang sekali gebrak melontarkan dua perampok ke kali. Ternyata Jampang masih sekampung dengan Haji Manong. 

Dulu ia pegi merantau ke Betawi. Kekerasan hidup  membuat Jampang sempat mendekam di bui. Justru di sini Jampang di gembleng oleh si Banteng, muridsi Pitung. Keluar bui , Jampang berniat mengamalkan ilmunya untuk membela diri kaum tertindas

Sekarang Jampang mondok di rumah H. Manong.Ia tertarik pada Sari, bunga kampung, putri H. Jole. Saingan beratnya Mandor Jun yang telengas. Dalam bentrokan, jampang membabat tangan si mandor sampai kutung. Akibatnya ia diburu kompeni.

Jampang bersembunyi di rumah Pak Jiung. Malang bagi pak Jiung, bersama purinya, Rabiah , dibunuh oleh inspektur Frans. Jampang membalas dendam kematian Frans. Kematian Frans membalas membuat Kapiten Simon naik pitam. Diangkatlah Ibnu, jawara muda dari Banten, menjadi inspektur. Tugasnya membekuk Jampang hidup atau mati. 

Duel seru antara Jampang dan lawan Ibnu yang kepal senjata berlangsung pada klimaks film. Jampang nyaris putus asa melewan Ibnu yang kedot. Padahal sebenarnya Ibnu juga merupakan anak Haji Raibun, sama seperti si Jampang cuma beda ibu saja. 


Wednesday, December 3, 2025

ANGLINGDARMA 3, FENDY DAN BARRY BEREBUT PORSI NAMA

 


Tercatat dalam sejarah perfilman nasional, film silat Indonesia pertama yang berbahasa Jawa keseluruhannya adalah Balada Cinta Anglingdarma (1990) yang di perani oleh Baron Hermanto sebagai Prabu Anglingdarma. 

Film yang diangkat dari cerita ketoprak dan komik itu cukup sukses saat di rilis di Jawa Tengah namun di Jakarta (beredar versi bahasa Indonesianya) ternyata kurang mendapat sambutan. Toh produsernya tetap melanjutkan Anglingdarma 2 Batik Madrim Mbalelo (Pemberontakan Batik Madrim) dan uniknya peran sang Prabu dialihkan ke Barry Prima sebaliknya Baron jadi si pengkhianat Patih Batik Madrim. 

Selanjutnya PT. Elang Perkasa Film memproduksi Anglingdarma 3 dengan sutradara S.A Karim dan kamerawan Suryo Susanto. Lewat film inilah untuk pertama kalinya di pertemukan tiga bintang film silat terkenal, Barry Prima, Fendy Pradana dan Murtisaridew. Masih ditambah lagi dengan Baron Hermanto, Erna Santoso, Eddy S Yonathan, Rendy Recky, Yacob Essad, dan pelawak Kampret (dari ketoprak Mataram) sebagai si Klungsur punakawan setia. 

Tokoh Prabu Anglingdarma di lanjutkan perannya oleh Barry Prima, lalu Fendy Pradana sebagai putra mahkota Kerajaan Malawapati, Pangeran Angling Kusumo. 

Suting yagn antara lain berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah berjalan lancar. Murti Saridewi yang namanya terangkat sejak berperan sebagai Lasmini si pendekar genit dalam serial Saur Sepuh, kini berperan sebagai pendekar wanita Srenggono Retno yagn sensual dengan gigi gingsulnya. 

Kalau dalam film, Fendy dan Bari sebagai anak dan ayah yang terpaksa bertarung adu kesaktian untuk menguji kesatriaan, adalah seusai suting timbul probema. 

Gara-gara terjad saat penggarapan poster (istilah filmnya one-sheet) dan still-photo (nama sebenarnya window-sheet) yang kelak di pajang di etalase (lemari kaca) di lobi lobi bioskop. Pendesain poster Rizal Alferthinus seperti biasa memasang nama Barry Prima diatas sedangkan Fendy Pradana di tempat ketiga di bawah nama Murti Saridewi. 

Demi melihat hal sini, Fendy merasa kurang nyaman. Ia memprotes, menuntut namanya di letakkan paling atas. Terpaksa produser harus menetak khusus namanya untuk di lekatkan pada still-photo yang sudah jadi. 

Masalah pemasangan nama ini sering jadi problem terutama di Amerika. Misalnya pada poster The Firm, Tom Cruise tak menyukai nama Gene Hackman di pasang sejajar sama tinggi dan sama besar dengan namanya. Tapi Hackman juga emoh namanya di pasang di bawah. "daripada begitu lebih baik tak usah pasang nama saya sajalah", itulah yang terjadi nama Hackman tak ada di poster The Firm. 

Bahkan sutradara Teguh Karya pernah merelakan nama-nama pemeran utamanya, Rachmat Hidayat dan Tuti Indra Malaon dipasang kecil-kecil di bawah nama para pemeran pembantu, Onky Alexander, Nurul Arifin, Ayu Azhari dan Didi Petet pada Pacar Ketinggalan Kereta. 


~MF 216/182/THXI 24 Sept - 7 Okt 1994


Sunday, November 30, 2025

FILM TERGODA! DENDAM KORBAN PERKOSAAN


 TAFFANA DEWI, gadis cantik asal Jogya yang memiliki sepasang mata menggoda yang memiliki prestasi seabreg diantaranya pernah dinobatkan sebagai Putri Malioboro 1990, Putri Batik Jawa Tengah 1990 dan Putri Esteem 1991. Sesudah beberapa kali main sinetron, Taffana juga ikut mendukung film Misteri Permainan Terlarang dan Gairah Malam, namun baru lewat film TERGODA produksi PT. Andalas Kencana Film inilah  dipercaya sutradara Abdi Wiyono menjadi pemeran utama. 

Abdi Wiyono memulai karier penyutradaraannya sejak Madu dan Racun (1985), belakangan dikenal sebagai pengarah serial komedi terpanjang yang diangkat dari legenda tanah Sunda Si Kabayan Orang Beken. Baru kini ia kembali ke dunia film dengan menyutradarai cerita skenario karya Acok Rachman. 

Taffana di dukukung oleh permainan James Sahertian , Rudy Wahab (yang biasanya jadi tokoh jahat, tapi kini peralih peran) dan Sony Dewantara. Diramaikan oleh kawakan Piet Burnama dan pendatang baru seperti Ayu Alexandra dan Andi Jupri. 

Gadis cantik bernasib malang Elisa, terpaksa harus menjalani perawatan yang cukup lama di Rumah Sakit Jiwa. Pasalnya ia dan ibunya pernah di p e r k o s a dengan secara sangat brutal, bahkan kemudian ibunya tewas di b u n u h di depan matanya. Peristiwa dahsyat itulah yang membuat jiwa Elisa terguncang. 

Sekian bulan kemudian, barulah Elisa dinyatakan sehat oleh tim dokter yang merawatnya. Ia di jemput oleh Pak Handoyo, sahabat almarhum Elisa, bukan saja bersedia menampung Elisa bahkan Pak Handoyo juga menawarinya bekerja di perusahaannya. 

Padahal kendati sudah di nyatakan pulih oleh dokter, sebenarnya Elisa masih menyimpan trauma yang berkembang menjadi dendam kesumat dalam hatinya. Ia bertekad membalas dendam dengan caranya sendiri. Salah satu petunjuk yang masih melekat di benaknya ada gambar tatoo ular kobra di dada durjana p e m e r k o s a dan p e m b u n u h ibunya itu. 

Maka kalau disiang hari, Elisa bekerja baik-baik sebagai sekretaris di kantor Pak Handoyo malamnya ia malih rupa sebagai Monica, gadis penghibur yang bergentayangan di hotel, cottage dan pesta pesta kalangan atas. Tujuannya cuma satu, mencari si durjana bertatoo kobra.

Monica tak menyadari diam-diam ada seorang pria bernama Rendy yang membayanginya. Sesungguhnya ia adalah seorang reserse yang mencurigai gerak gerik Monica yang berpindah-pindah dari hotel ke hotel. Pelacakan Monica mulai menunjukkan titik terang ketika Maya, seorang wanita panggilan kelas atas membisikkan tentang Tedy, bos pengedar narkotika yang punya tatoo ular kobra di dadanya. 

Rendy yang memang bertugas menggulur jalur narkotika turun tangan membantu Elisa yang berani menerobos sarang Tedy. Dendam Kesumatnya memang harus di lampiaskan, namun hukum tetap harus di tegakkan. 

Produksi : PT. Andalas Kencana Film

Produser : Madhu Mahtani

Sutradara : Abdi Wiyono

Cerita-skenario : Acok Rachman

Kamerawan : Partogi Simatupang

Penata Artistik : Teuku Rusian

Para Pemain : Taffana Dewi, James Sahertian, Rudy Wahab, Ayu Alexandra, Piet Burnama

Monday, November 24, 2025

KUBERIKAN SEGALANYA


 KUBERIKAN SEGALANYA, Sayangnya Nihayah Abubakar tak mengisi suaranya sendiri sehingga kehilangan kans meraih Citra Aktris Terbaik meski dengan akting yang prima. 

Film Kuberikan segalanya mengingatkan pada "My Left Foot" (1989) yang membuahkan Piala Oscar Aktor Terbaik untuk Daniel Day Lewis lewat peran penulis yang lumpuh sejak di lahirkan. Bagaimana dengan Kuberikan Segalanya? pada FFI 1992 meraih 10 unggulan. 

Nihayah Abubakar, pemeran Anisah yang memang cacat tuna lengan, tak mengisi suaranya sendiri sehingga kehilangan kesempatan untuk masuk unggulan aktris terbaik. Tokh aktingnya sebagai pemula cukup menarik. Rasanya penonton pasti terharu melihat adegan ia mengiris-iris kacang panjang dengan pisau yang di jepit di jari kakinya, atau ketrampilannya menggunting kain, atau bagaiman ia menyuapkan mie, semua dilakukan dengan kaki yang menggantikan fungsi tangan. Patutlah padanya di berikan penghargaan khusus. 

Untungnya Sutradara Galeb Husin tak tergelincir menggarap karya keduanya menjadi melodrama yang mengeksploitir cacat nihaya. Disana sini malah ditaburkan suasanya riang, khususnya pada setiap pemunculan Deddy Mizwar yang berperan sebagai Adam, si seniman komplit tengah berusaha mengubah lagu baru tapi disebutkan pernah juga menyutradarai film sukses, meskipun rumah dan sosoknya sangat bersahaja. 

Deddy Mizwar yang tercatat tampil dalam 5 dari 11 film pilihan, memang hampir selalu  bermain menarik. Kehadirannya walau cuma jadi pemeran pembantu membawa suasana segar yang memancing tawa. Justru pemeran utamanya Rano Karno dan Paramitha Rusady yang memerankan kakan beradik , Faisal dan Fitri berada dibawah kadar permainan mereka. 

Problema bagi tokoh Faisal termasuk putusnya hubungan dengan pacarnya Maruti (Clara Sinta), serta penipuan yang dilakukan Jaka (Anwar Fuady) tak berakhir tuntas. Apa sebenarnya pekerjaan Faisal tak jelas, cum setelah kena tipu yang menghabiskan seluruh uangnya nampak ia menyopir mikrolet. Si Penipu Jaka, raib begitu saja. Sedangkan Maruti sekilah terlihat saat Faisal diwisuda,namun mereka tak rujuk kembali. 

Adapun problema Fitri malah terasa sangat di paksakan. Cemas hubungannya dengan Erwin (Gito Gilas) bakal putus kalau Erwin melihat kakaknya. Fitri melarang Anisah keluar dari kamarnya. Aneh, sikap egois yang ditonjolkan Fitri terasa dadakan karena awalnya nampak ia begitu manis dan menyayangi kakaknya. Jadinya sangat tidak klop ketika tiba-tiba ia memaki-maki Anisah dengan kasar.  Adegan yang mestinya mengharukan ini berbalik jadi bumerang yang mengurangi mutu.

Adalagi tokoh dan problema yang hilang begitu saja dari konteks cerita. Yang dimaksud adalah kelompok pengemis yagn dikoordinir oleh Pak jalu (Him Damsyik). Setelah anak buahnya beralih menjadi penjaja makanan berkat bimbingan Anisah sempat Pak jalu marah-marah tapi tak berkelanjutan konflik langsung dengan Anisah. 

Pada penutup terlihat Nihayah dan gadis cilik yang disayanginya berjalan berdua menuju Monas sebagai simbolik kisah hidupnya belum berakhir. Atau bisa juga berabrti kelak akan di produksi sequel berikutnya?


~MF 167/134/THIV 28 Nov - 11 Des 1992

Sunday, November 23, 2025

GADIS BERWAJAH SERIBU


GADIS BERWAJAH SERIBU Bersama Dana Christina. Kohar dan Anak buahnya adalah suatu kelompok pimpinan sindikat. Kecuali Kohar Cs, muncul juga kelompok-kelompok penjahat yang lain. Si Mata Satu dengan rombongan berkuda. Si Urakan denganrombongan sepeda motor dan Si Rambut Putih dengan rombongan jeep terbuka.  Yang mereka tunggu sama, ialah si pertapa aneh itu yang kemudian di kenal dengan nama Satria Setia. Sebab si pertapa akan membawa Kalung Batu Merah yang sangat tinggi nilainya. Batu Merah itu mereka anggap suatu jimat atau sumber kekuatan yang akan menentukan sukses masa depan mereka. 

Kohar punya senjata khusus yang dapat melepaskan kalung yang tergantung di leher Si Pertapa. Itulah sebabnya Kohar yang dapat. Sedangkan yang lain bubar tak karuan. Karena Kohar bekoar ia akan menguasai dunia. Tetapi apakah Kohar tahu kalau kalung tersebut bukan yang asli?. Pada akhirnya ia sadar, bahwa yang di dapatnya adalah Kalung Batu merah palsu. Kohar yakin bahwa kalung yang asli ada ditangan Si Mata Satu, Si Urakan atau Si Rambut Putih. 

Sementara Kohar mendatangi satu persatu ketiga pimpinan penjahat itu, maka Maya seorang gadis penyiar radio swasta didatangi secara aneh oleh Si Pertapa. 

Pertama dengan cara memberikan pertolongan secara aneh, ialah memporakporandakan pemuda-pemuda brandal yang akan memper kosa Maya di tengah perjalanan pulang. Lalu yang kedua, laki-laki pertama yang mengaku bernama Satria Seta ini menitipkan kalung batu merah kepada Maya. Dan berpesan bahwa ia hanya boleh memakainya kalau di perintah olehnya. Semula Maya bingung mau menolak, tak tahu maknanya. Tetapi Satria Seta memaksanya untuk menerima. 

Pada suatu pagi Maya pergi bersama Herman. Di tengah jalan, Maya minta balik, karena ada yang ketinggalan. Tapi Herman tidak mau karena sepuluh menit lagi Maya sudah harus siaran. Tapi Maya marah. Ia meloncat dari mobil yang melajut. Tentu saja Herman kaget melihat Maya bisa loncat seperti itu. Ketika Herman buru buru ingin mengejar, mesin mobilnya ngadat. Setelah berapa lama Herman berhasil menghidupkan mesin mobilnya dan ketika menyetel radio ternyata Maya sudah siaran. Herman bingung kenapa Maya bisa secepat itu pulang dan langsung siaran. Ternyata Maya dapat perintah untuk memakai kalung. 

Ketika makan di restoran Maya melihat pemeras-pemeras 'ngerjain' kasir. Maya kesal. Ia hajar pemeras-pemeras itu hingga kacau balau. Dan Maya ternyata berhadapan dengan Rojak, salah satu anak buah Kohar. Dan pada saat maya menghajar Rojak, Rojak melihat Kalung Batu Merah dileher maya. Rojak merasa dapat angin segar, walaupun ia babak belur, Rojak laporan pada Kohar. 

Sementara itu Herman mulai mendesak maya agar mengatakan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya. Tapi Maya tak mau ngaku. Untuk menutup agar Herman tidak banyak bertanya lagi, Maya membenamkan Herman kedalam pelukan mesranya. Keduanya hanyut oleh api asmara. 

Herman mengajak Maya ke seoang dukung terkenal ialah Patua. Herman maupun Maya tak pernah tahu sama sekali bahwa Patua  merupakan sesepuh sindikat dan ada hubungan dengan Kohar Cs. Bagi Patua kedatangan Maya dan Herman adalah merupakan gerbang yang terbuka untuk bisa menguasai kalung itu. Maka Maya dibuat kesurupan. Ditanya siapa yang ada didalam tubuh Maya dan apa tujuan Satria Seta menitipkan kalung pada Maya. Rahasia terbongkar. Patua memerintahkan Kohar mencuri kalung itu. 

Kohar Cs berangkat kerumah Maya. Tapi mereka sudah disambut oleh Si Hitam yang menghajar mereka satu persatu. Rupanya si Hitam sudah duluan masuk kerumah Maya. Cuma apa yang telah dilakukan tak seorangpun tahu. Yang jelas. Si hitam tidak ikhlas kalau orang-orang itu menguasai Kalung Batu merah. 

Si Hitam bertemu dengan Satria Seta. Keuda orang aneh ini ternyata sudah saling kenal. Si Hitam adalah pawang Muda. Ia mengaku ditugaskan mengawasi kelakuan Satria Seta yang telah berhasil mencuri Kalung Batu merah. Tapi kalau Satria Seta menyalahgunakan khasiat itu, maka Si Hitam berhak merebutnya. Si Hitam dan Satria Seta bertengkar. Diteruskan dengan perke lahian. Pada saat ini muncullah jagoan sejati. ia adalah makhluk jaman dulu, jaman sebelum dunia maju dengan teknologi. 

Ia gagah, kebal dan sakti. Si Hitam dan Satria Seta terpaksa bersatu untu mengurus SI Jagoan Sejati. Tetapi Jagoan Sejati tidak dapat menguasai  lawannya. Ia mati juga. Satria Seta punya bermacam-macam kelebihan . Antara lain dapat menghidupkan mayat Si mata Satu, Si urakan, Si Rambut Putih beserta anak buahnya untuk mengero yok Si Hitam. Mayat-mayat yang naik kuda, naik motor dan naik jeep itu jadi terasa mengerikan. Tetapi mereka bisa di sikat habis oleh Bumerang Si Hitam. 

Setelah menguras segala kesaktiannya, Si Hitam lantas membuka rahasia. Sebenarnya Kalung Batu merah yang ada pada Satria adalah Palsu. Satria Seta baru sadar tapi terlambat. Ia binasa kena gempa dan halilintar. Sedangkan Si Hitam yagn merasa punya kalung asli jadi adigang adigung. Sombong. Ia tantang segala amukan alam, akhirnya ia disambar petir. Hangus terbakar. Kalung kembali masuk kebumi. Maka kembalilah bumi ini menjadi tenang. Tinggal  Maya "Gadis Berwajah Seribu" dan herman berpelukan. Pengalaman itu terasa mimpi bagi keduanya. 

SANDY TAROREH, BELAJAR AKTING SENDIRI


 SANDY TAROREH. Permainannya dalam film "Saat Saat Yang Indah" sebagai Agung yang ditinggal mati ibunya dan tak mengetahui siapa ayahnya sempat menguras air mata yang  menyaksikannya. Dan lewat film ini pula menurut Sandy Taroreh ia sangat terkesan. 

Berawal dari ajakan Willy Dozan yang saat itu bertetangga dengan keluarga Taroreh ini , Sandy mengenal film. 

"Dulu ketika saya berusia 9 tahun oom Willy Dozan mengajak saya untuk ikut main film "Pendekar Liar", tapi ayah menghalanginya. Maka saya tidak jadi main soalnya shootingnya jauh diluar kota. Ketika itu hasrat saya menggebu gebu untuk dapat terjun kedunia film," tutur Sandy. 

Menurut Pak Taroreh, ayah Sandy, ia memang melarang karena kuatir akan mengganggu pelajaran sekolah Sandy. Namun akhirnya tampaknya sang ayah mengalah juga.  Sandy Taroreh memulai debut pertamanya lewat film "Pendekar Liar" dan tahun berikutnya ia ikut dalam film "Neraca Kasih". Selanjutnya ia bermain sebagai Raden Mas Said ketika kecil dalam film "Sunan Kalijaga" dan kemudian baru film "Saat Saat Yang Indah". Tidak sampai disitu saja, Sandy juga min dalam film "Telaga Angker","Damai Kami Sepanjang Hari".

Sandy Taroreh mengaku kalau ia belajar akting sendiri . 

Tuesday, November 18, 2025

MAT SOLAR VS DUL GEMBOK, Dari Kaca TV ke Kaset Video

 


MAT SOLAR VS DUL GEMBOK. Teater mama dengan pemeran utamanya Mat Solar menjadi sangat populer semenjak TVRI menampilkannya sampai beberapa kali. Beberapa judul yang mungkin membekas dalam benak kita antara lain adalah "Oke Boss", "Oom Binur", "Mat Solar dan Siti Rembulan" dan "Kurang Kupingnya". Bermula dari tampil dalam acara drama remaja yang cuma memakan waktu selama 30 menit meningkat sampai ke acara drama malam yang bermasa putar lebih dari 60 menit. 

Teater Mama memiliki kekhasan yang tak dimiliki teater lain. Para pengamat boleh saja mengatakan gayanya merupakan perpaduan baru dari lenong, sambrah atau blantak, namun menurut sutradaranya , Sofyan Mc. Syah, "Teater Mama tidak meniru atau mengambil ilham dari mana-mana karena sejak semula maunya memang begitu. Tentang dialog yang menggunakan bahasa Jakarta pop sehari-hari, habis kita semua memang keturunan Betawi asli!".

Kekhasan tersebut terletak pada Jumlah pemainnya yang luar biasa. Bayangkan sekitar 60 anggota Teater Mama semuanya ikut tampil bermain. Di samping para pemain utama yang jumlahnya masih bisa di hitung dengan jari, maka yang lainnya bertugas sebagai pemain musik, penyanyi dan penonton yang melingkari arena sambil sesekali menyenggak (menyela) pembicaraan atau diajak ngomong oleh pemain utama dan tentu saja tepuk tangan beramai-ramai manakala lagu "Surilang Enjot enjotan" bergema!.

Mat Solar si tokoh utama begitu populernya sampai orang kebanyakan tak tahu lagi nama aslinya. Sebenarnya ia bernama Nasrullah Ali, nama panggilan sehari-harinya si Alul. Tapi kemudian orang diluar lingkungan pejompongan  Tiga cuma mengenal dan memanggilnya sebagai "Mat Solar".

Sesudah populer lewat TV, Mat solar merasa beruntung karena beberapa kali diminta ikut membintangi film nasional. "tapi ya masih peran-peran kecil yang diharapkan mengundang tawa peonton dengan mengingatkan pada figur saya sebagai Mat Solar" katanya. 

Film yang paling mengesankan baginya adalah "Dongkrak Antik" dimana ia beruntuk mendapat kesempatan melengkapi Warkop Prambors Dono Kasino Indro. 

"Saya tampil sebagai mahasiswa yang magang kerja di sebuah hotel internasional. Kalau Indro selalu tergagap gagap maka saya ketiban penyakit budeg budegan sudah begitu suka mencabuti bulu hidung!" ungkap Mat Solar. bagi kalian yang sudah nonton "Dongkrak Antik" pasti tertawa ketika melihat Mat Solar mencabut bulu hidung dan berbudeg budeg bukan?. 

Film-film yang lain antaranya "Mendung tak Selamanya Kelabu " bermain sebagai mahasiswa asal Brebes yang sering meminjamkan motornya kepada Franky Sahilatua. dan "Perawan Rimba" sebagai petualang pemburu harta karun kawan Harry Capry. Juga di film Dilihat Boleh Di pegang Jangan sebagai teman Jacky Zimah. 

Pada tahun itu juga diedarkan kaset video produksi Trio Video Tarra yang berjudul "Mat Solar vs Dul Gembok" dengan pemain lengkap teater Mama antara lain Nasrullah Ali, Abdul Fatah, Surtini Abduh Atiek , Wawan (nama aslinya Marwan dan merupakan maskot Teater Mama serta paling gampang dikenali karena mencukur botak dan cuma meninggalkan sejumput kuncung mirip-mirip suku Indian Mohican di lengkapi dengan kaca mata mainan) . 

lakonnya seperti biasa sangat sederhana namun di balut dengan dialog yang ceplas ceplos kocak menggelitik serta sesekali menyindir kiri kanan. 


~RF 529~

Friday, November 14, 2025

TITIK TITIK NODA


 FILM TITIK TITIK NODA, Andi (Harry Capri) termasuk seorang pemuda tampan. Dengan modal ini ia berhasil menggaet beberapa orang gadis. Diantaranya adalah Tini (Meriam Bellina), gadis pembantu rumah tangga di mana tempat kostnya. Juga ia berhasil menggaet Helen (Chintami Atmanegara), putri kesayangan Pak Suryo, pimpinan perusahaan dimana ia bekerja. Juga beberapa gadis lainnya yang pernah di jumpainya di tempat-tempat hiburan. 

Sebenarnya Tini yang termasuk bibit unggul dalam keluarga ibu Murni (Ida Kusumah) tempat Andi kost, telah di rencanakan oleh Ibu Murni sendiri bila tiba waktunya untuk menjual kehormatan Tini kepada lelaki yang berani membayar mahal. Namun Andi telah mendahuluinya tanpa sepengetahuannya. 

Hasil hubungan intim antara Tini ini membuahkan janin bayi di kandungan Tini. Setelah mengetahui hal ini, Andi segera angkat kaki dari tempat kost bu Murni dan mencari tempat kost yang baru untuk bersembunyi. 

Tini yang panik setelah mengetahui kalau Andi telah minggat suatu ketika tergelincir dari tangga di tempat kost dan menyebabkan keguguran. Kejadian ini sempat di ketahui oleh Ibu Murni yang tentunya menjadi gusar. Setelah ia mendapatkan penjelasan dari Tini, segera ia menyuruh para tukang pukulnya untuk mencari Andi. 

Helen meminta persetujuan ayahnya agar di perbolehkan menikah dengan Andi, Pak Suryo yang telah mengetahui kebejatan moral Andi tentu saja menolaknya. Namun Helen yang telah mencintai Andi dengan sepenuh hati  menjadi nekad. ia mengancam ayahnya dengan berbagai cara. Akhirnya mau tak mau pak Suryo terpaksa menyetujui juga. Maka di tentukanlah hari baik untuk melaksanakan pernikahan Andi dan Helen. 

Betapa bahagianya kedua calon mempelai ini namun di balik semua itu Tini Ibu Murni beserta tukang pukulnya dan juga beberapa gadis yang dulu pernah menjadi korban Andi berusaha terus mencari Andi.  Mereka akan menuntut dan meminta pertanggungjawaban dari Andi. 

Dan tentu saja perbuatan nista lambat laun pasti akan terungkap juga. Begitu pula dengan apa yang dilakukan oleh Andi selama ini. 

Titik Titik Noda di sutradarai oleh Hengky Solaiman yang pernah sukses dengan film Tali Merah Perkawinan, Tandes Sorga Dunia dipintu Neraka. 


~RF 529

Monday, November 10, 2025

PANJI TENGKORAK VS JAKA UMBARAN


 PANJI TENGKORAK VS JAKA UMBARAN. Panji Tengkorak dan jaka Umbaran merupakan dua pahlawan dan pembela kaum tertindas. Namanya di puja masyarakat banyak dan melekat di hati mereka termasuk golongan aliran putih. Namun tentunya menjadi pertanyaan mengapa mereka sama-sama dari golongan aliran putih harus berhantam-hantaman mengeluarkan kepandaiannya masing-masing. 

Golongan aliran hitam yang di ketuai oleh Sumo dan dua saudara seperguruan bernama Burai dan Darbo ingin menguasai dunia persilatan .  Mereka mempunyai keyakinan kalau usaha mereka ini akan berhasil, lebih-lebih lagi guru mereka yang bernama Braja (Dadang Iskandar) terkenal sakti mandraguna bertabiat buruk dan culas. 

Dalam menjalankan rencananya, Sumo cs menculik Sari (Siska Widowaty) untuk memancing kemarahan Jaka Umbaran (Teddy Purba) terhadap Panji Tengkorak (Deddy Sutomo). Mengapa Demikian? Karena Burai yang melakukan penculikan itu dengan menyamar sebaga Panji Tengkorak. Rupanya mereka menjalankan taktik adu domba. 

Sumo juga berniat melenyapkan Dhenok (Siska WIdowaty) - (yang berperan ganda dalam film ini), yang selama ini merupakan musuh bebuyutannya. Dalam pada itu Jaka Umbaran mendengar kalau Sari di culik oleh Panji Tengkorak, segera bermaksud mencarinya. Panji Tengkorak untuk mengadakan perhitungan. Kedua jago itu bertemu dan sempat terjadi bentrokan, namun Panji Tengkorak yang merasa dirinya tidak bersalah tidak mau melayani Jaka Umbaran yang sedang emosi itu. Ia berusaha menghindar . Dengan nalurinya yang tajam, Panji Tengkorak menyadari kalau semua ini adalah fitnah yang dilakukan oleh Sumo cs. 

Sari yang di sekap oleh Burai dan Darbo di sebuah goa tersembunyi berhasil di selamatkan oleh Mariani (Enny Beatrice) yang sebelumnya telah berhasil  melumpuhkan dua penjaga itu. Sumo sang dalang datang terlambat menjadi gusar mendengar laporan tersebut. 

Di lain pihak guru Dhenok (Connie Sutedja) telah mengetahui siapa sebenarnya orang-orang yang melakukan penculikan terhadap Sari dan yang memfitnah Panji Tengkorak. Ketika kembali dari sana, Panji Tengkorak bertemu kembali dengan Jaka Umbaran, untuk keduak kalinya terjadi bentrokan diantara mereka. Melihat kesungguhan Jaka Umbaran yang memang benar-benar ingin menghabisi Panji Tengkorak, membuat Panji Tengkorak akhirnya melayani juga. Dan pertarungan mereka memakan waktu yang amat panjang. Jika hari telah gelap dan pertarungan belum selesai dimana belum ada salah satu yang berhasil di lumpuhkan, maka pertarungan di tunda hingga esok hari untuk dilanjutkan kembali. 

Berhari-hari pertarungan  diantara mereka ini berlangsung, namun tidak ada satupun yang kalah ataupun mengalah. Suatu ketika pertarungan mereka ini terhenti sejenak karena kehadiran Dhenik yang berusaha melerai. Dhenok memberitahukan Jaka Umbaran , Panji Tengkorak tidak bersalah. 

Dan pada saat itu muncul pula Braja dan Sumo. Pertarungan diantara mereka tak dapat dihindarkan lagi. Dhenok maju melawan Braja, sementara Panji Tengkorak terlibat pertarungan dengan Sumo, Mariani dan Sari yang juga muncul tentunya turut membantu. Dalam keadaan yang kritis Ki Pragola datang dan melemparkan tongkatnya yang sakti itu kearah Braja. Jaka yang melihat hal itu tanpa ayal lagi langsung menghabisi nyawa Braja. Braja pun mengemui ajalnya, begitu pula dengan Sumo yang tak berdaya di tangan Dhenok, keduanya tewas. 

Film ini di sutradarai M Sharieffudin A. 


~RF 524~