Monday, June 23, 2008
SCG Thailand Grand Prix Gold 2008
Setelah Djarum Indonesia Open Super Series 2008, agenda BWF berikutnya adalah seri Grand Prix SCG Thailand Grand Prix Gold. Pada turnamen ini Indonesia hanya menurunkan pemain-pemain pelatnas. Padatnya jadwal pertandingan setelah Singapore Open Super Series dan DDjarum Indonesia Open Super Series menyebabkan wakil-wakil dari pelatnas tidak diturunkan, mereka hanya menurunkan pelapisnya saja. Faktor kelelahan dan menghindari dari cedera tentu merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan.
Setelah dua gelar diraih, kali ini Indonesia mengirimkan wakilnya ke Thailand Grand Prix.
Meski dari drawing yang masuk terdapat jalan terjal, akan tetapi diharapkan Indonesia mampu berbicara banyak. Selain pemain pelatnas, akhir-akhir ini klub yang sering mengirimkan atlitnya keluar negeri yaitu klub Djarum juga mengirimkan pemain-pemain terbaiknya.
Partisipasi yang perlu di contoh karena tidak sekedar atlit pelatnas, akan tetapi atlit klub pun diberi kesempatan. Sehingga peringkat terbaik seperti Andre Kurniawan Tedjono merupakan atlet yang mempunyai peringkat yang baik.
Meski di tunggal putra hadir Lin Dan dan pemain tuan rumah Bonsak Ponsana, akan tetapi diharapkan mereka membuat kejutan disana.
Pasukan Indonesia di tunggal putra menurunkan Tommy Sugiarto, Alamsyah Yunus, Ari Yuli Wahu (CJ), Andreas Adityawarman, Andre Kurniawan Tedjono. sedangkan di bagian putri ada Fransisca Ratnasari, Maria Febe, Aprilia Yuswandari, dan juga Maria Elfira.
Sejumlah pemain top hadir di sini, Unggulan pertama ganda campuran He Hanbin/Yu Yang (CHN) dan unggulan kedua juga dari China Xie Zhong Bo/Zhang Yawen. Sementara ganda kuat China Fu Haifeng/Cai Yun juga turun di turnamen ini. di ganda putri ada Yang Wei/Zhang Ji Wen (CHN) dan Du Jing/Yu Yang (CHN). Di tunggal putri ada Xie Xingfang dan Lu Lan.
Sementara itu dari pemain Indonesia hanya menempati unggulan ke 12 di tunggal putra di tempati Andre Kurniawan Tedjono, unggulan ke5 ganda putra ditempati Yonathan Suryatama/Rian Sukmawan, sementara di ganda putri menempati unggulan ke 6 Rani/Endang dan Sendy Puspa/Meilina menempati unggulan ke delapan. Shendy/Meilina pada turnamen Djarum Indonesia Open Series bermain bagus hingga ke semifinal. Akankah di SCG Thailand Grand Prix Gold 2008 ini mereka akan bermain bagus pula? kita tunggu nanti.
Selain menurunkan wakilnya di setiap nomor, China juga dipastikan akan mendominasi permainan, karena dilihat dari peringkat mereka mempunyai peringkat yang tinggi. Akankah China bisa sapu bersih? ataukah Indonesia mampu mencuri satu angka?
Kita semua tidak tahu, akan tetapi turnamen yang akan berlangsung dari 24 - 29 Juni tersebut diharapkan wakil merah putih mampu mengukir prestasi.
Go bulutangkis Indonesia...Go..........!!
Indonesia Raih Dua Gelar
Gelaran turnamen Djarum Indonesia Open Super Series 2008 usai sudah. Meski tidak seramai tahun-tahun sebelumnya, akan tetapi gelaran kejuaraan Super Series kali ini menorehkan secercah harapan di sektor putri. Sektor putri yang selama ini dipandang sebelah mata mulai menggeliat setelah Maria Kristin dan Lilyana/Vita berhasil masuk ke final. Ini merupakan sebuah harapan untuk kedepannya, dimana sektor putri saat ini sudah mulai terbaca dan tidak selalu didominasi oleh pemain China. Adalah Tine Rasmussen (DEN) dan Wong Mew Chow (MAS) yang telah mendobrak dominasi putri China. Harapan itu muncul setelah Maria bermain secara apik melawan Zhang Ning di semifinal turnamen Djarum Indonesia Open Super Series 2008.
Berbeda dengan tahun 2007 yang tanpa gelar, kali ini meski tanpa hadirnya pemain top dunia, akan tetapi Indonesia berhasil membawa dua gelar juara melalui tunggal putra dan ganda putri. Tunggal putra yang terjadi all Indonesian final antara Simon Santoso vs Sony Dwi Kuncoro berhasil di raih oleh Sony. Penantian panjang Sony membuahkan hasil, dan ini merupakan gelar pertama Sony di super series. Sony berhasil mengalahkan Simon dengan rubber set 19-21 21-14 dan 21-9, Sementara Vita/Lilyana menjadi juara setelah mengandaskan harapan Jepang Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna dengan 21-15 21-14. Keberhasilan ini sekaligus menebus kegagalan tahun lalu.
Sementara itu Maria Kristin hanya menjadi runner up setelah dikalahkan Zhu Lin. Sebenarnya penampilan Maria cukup bagus dan memukau, akan tetapi akibat cedera yang melandanya sehingga tidak bisa bermain atraktif. Meski demikian Maria mampu memaksa Zhu Lin untuk rubber set. Kemenangan di raih Zhu Lin dengan 21-18 17-21 dan 21-14.
Satu catatan tersendiri adalah, keberhasilan Maria bukanlah suatu keberuntungan belaka, melainkan hasil kerja keras dan kepercayaan diri yang tinggi sehingga Maria mampu melaju sampe ke final.
Hasil selengkapnya :
1. Sony DK beat Simon Santoso 19-21 21-14 dan 21-9
2. Vita/Lilyana beat Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna 21-15 21-14
3. Zhu Lin beat Maria Kristin 21-18 17-21 dan 21-14
4. Mohd Zakry/Mohd Fairuzizuan beat Chandra/Tony 19-21 21-18 dan 21-14
5. Zheng Bo/Gaoling beat Thomas Layborn/Kamilla Rytter Juhl 21-14 21-8
turnamen berikutnya adalah SCG Thailand Grand Prix Gold 2008
Sunday, June 22, 2008
Indonesia Pastikan Satu Gelar; Ganda Campuran gagal ke final
Indonesia memastikan diri memperoleh satu gelar di ajang Djarum Indonesia Open Super Series 2008 yang berlangsung di Istora komplek Gelora Bung Karno Jakarta setelah terjadi all Indonesian Final di tunggal putra. Simon Santoso berhasil melaju ke babak final setelah di semifinal mengandaskan ambisi tunggal Jepang Kenichi Tago. Meski dengan susah payah akan tetapi pada akhirnya Simon mengakhiri permainan dan melaju ke final dengan rubber set 21-16 13-21 dan 21-18.
Sementara di lapangan satu bermain Sony Dwi Kuncoro melawan Bao Chun Lai dari China. Di set pertama Sony harus mengakui keunggulan Bao Chun Lai dengan 15-21. Kemudian di set kedua Sony mampu mendikte permainan Bao dan menyamakan kedudukan menjadi satu sama dengan skor meyakinkan 21-13. Dan diset penentuan Sony kembali unggul dengan skor meyakinkan 21-16. Pada babak final kali ini baik Simon maupun Sony kedua-duanya belum pernah menang di turnamen Super Series. Jadi siapapun yang menjadi juara, agaknya akan menjadi gelar yang sangat berharga.
Sementara itu ganda campuran gagal menciptakan all Indonesain final bahkan gagal masuk ke final, setelah di semifinal unggulan ke satu Nova/Lilyana harus takluk dari ganda campuran Denmark Thomas Layborn/Kamilla Rytter Juhl dengan skor tipis 20-22 20-22. Sementar di lapangan lain, Flandy/Vita unggulan ketiga tersebut harus menyerah dengan skor telak 17-21 9-21 dari pasangan China Zheng Bo/Gao Ling. Kalau di amati, selepas Thomas Uber Cup permainan Flandy/Vita sangat berantakan di lapangan, tidak rapi seakan-akan Chemistrynya hilang, sehingga sering sekali terjadi tempat kosong. Atau Vita yang sering nyangkut di net pengembalian bolanya. Dengan kegagalan dua pasangan tersebut, berarti memupus keinginan publik untuk menonton kiprah mereka di final hari ini.
Dari ganda putri pasangan Vita/Lilyana menundukkan unggulan pertama asal China Wei Yili/Zhang Yawen melalui pertandingan tiga set. Unggul di set pertama dengan 21-15 Vita/Lilyana tidak konsisten dan bola-bola pengembalian Vita banyak nyangkut di net, sehingga set kedua pun lepas dan menjadi milik China dengan 14-21. Di set penentuan keadaan seimbang, meski sempat unggul akan tetapi tidak dimanfaatkan dengan baik hingga sampai kedudukan 19-19. Poin kritis yang kemudian mampu ditutup dengan 21-19 untuk kemenangan Vita/Lilyana sekaligus memasitikan diri melaju ke final yang akan menghadapi Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna.
Maria memang Ruarrrr Biasa.....!
Di dukung oleh ribuan penonton yang memadati istora senayan Jakarta, Maria tampil memukau saat berhadapan dengan Zhang Ning unggulan ke 2 turnamen Djarum Indonesia Open Super Series 2008. Maria satu-satunya tunggal putri yang terus melaju sampai ke babak semifinal memang luar biasa. Peraih medali emas Sea games 2007 ini bermain dengan sangat gemilang dan memukau. Dari set awal selalu memperoleh poin-poin secara mudah. Penempatan bola-bola lob Maria banyak yang tidak dapat di kembalikan oleh Zhang Ning.
Setelah sukses menundukan unggulan ke 7 Zhou Mi asal Hongkong Maria lagi-lagi membuat kejutan dengan mengalahkan Zhang Ning. Gegap gempita penonton mampu membakar semangat untuk terus memperoleh angka.
Di set pertama, Maria menang dengan skor mudah 21-15. Kemudian memasuki set kedua, permainan antara keduanya imbang. Di awal set Maria sempat unggul 4-0 dari Zhang , hingga kemudian Zhang Ning memperoleh angka satu demi satu dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 7-7. Akan tetapi dengan ketenangan dan penuh percaya diri Maria berhasil mengungguli permainan Zhang dan sempat unggul 15-11 sebelum Zhang Ning menyamakan kedudukan menjadi 17-17. Hingga berturut-turut perolehan angka dengan selisih satu. Sebenarnya Maria mampu mengungguli Zhang Ning jika saja bola Maria tidak nyangkut di net pada kedudukan 20-19. Hingga Zhang mampu menyamakan kedudukan menjadi 20-20 dan terus memperoleh poin hingga uggul 20-22.
Set penentuan, Maria tampil penuh percaya diri. Unggul 6-3 di awal set, akan tetapi pertahanan Maria kendur hingga akhirnya berhasil di kejar oleh Zhang Ning. Meski terus unggul hingga 16-13, akan tetapi Zhang Ning tidak menyerah dan berhasil menyamakan kedudukan hingga 16-16. Satu bola Zhang tidak mampu dikembalikan Maria dan menyebabkan Maria ketinggalan satu angka menjadi 16-17. Penonton Istora mulai cemas. Akankah Maria mampu memenangkan pertandingan? Ya .. Maria akhirnya mampu menyamakan kedudukan menjadi 17-17 hingga pada kedudukan 18-20. Maria ketinggalan dua poin. satu keadaan kritis yang apabila tidak konsentrasi maka Maria akan kalah. Akan tetap dengan keuletannya Maria mampu mengalahkan emosinya dan berhasil mengejar hingga 20-20. Penonton Istora pun bersorak riang. Satu bola dari Maria tidak bisa dikembalikan dan berhasil unggul menjadi 21-20. Penonton pun mulai berteriak agar Maria menghabiskan poin. Hingga adu reli antara Maria dan Zhang Ning dimana pada saat yang sangat kritis Maria tidak dapat mengejar bola akan tetapi bola ternyata keluar dan ....... akhirnya kemenangan yang cukup menggembirakan ini di raih oleh Maria.
Maria memang luar biasa, dibawah tekanan Zhang Ning pemain yang sudah mendunia, Maria mampu tampil memukau. Bahkan inilah kemenangan terbesar sepanjang sejarah Maria. Gadis kelahiran 25 Juni 1985 tersebut pun menangis terharu karena menang. Dan....... Sutiyoso sang ketua umum PBSI langsung turun dari kursi tamu kehormatan untuk menyalami dan memeluk Maria sekaligus berfoto dengan wartawan. Ya kelihatan sekali kalau Sutiyoso sangat bangga dengan prestasi ini. Prestasi dimana selama ini sektor putri dipandang sebelah mata, akan tetapi mampu memberikan suatu kebanggaan tersendiri.
Difinal hari ini Maria akan bertemu dengan Zhu Lin unggulan ke 1 dari China. Akankah Maria mengukir sejarah baru?. Kita tunggu saja nanti.
Saturday, June 21, 2008
Indonesia tempatkan 7 wakilnya di Semifinal
Setelah kegagalan yang diraih Markis/Hendra di perempat final. Indonesia berhasil menempatkan 7 wakilnya di Semifinal Djarum Indonesia Open Super Series 2008 tidak termasuk Chandra Wijaya. Enam wakil adalah merupakan penghuni pelatnas dan satu wakil yang secara mengejutkan mampu melaju sampai semifinal adalah ganda putri asal klub Djarum Shendy Puspa/Meilina. Shendy/Puspa yang bermain sangat baik di tambah postur SHendy yang memang ideal untuk seorang pemain bulutangkis mampu meredam permainan pemain ganda putri korea. Hasil selengkapnya adalah sebagai berikut :
1. Nova/Lilyana (INA) beat Yeon Seong Yoo/Kim Jung Min (KOR) 17-21 21-7 dan 21-13
2. Flandy Limpele/Vita Marissa (INA) beat Tadashi Otshuka/Satoko Suetsuna (JPN)21-19 21-14
3. SImon Santoso(INA) beat Lee Tsuen Seng (MAS) 21-15 21-16
4. Sony DK (INA) beat Ronald Susilo (SIN) 21-15 21-12
5. Maria Kristin (INA) beat Zhou Mi (HKG) 21-19 15-21 dan 21-16
6. Vita/Lilyana (INA) beat Wong Pei Ty/Eu Hui Chin (MAS) 21-15 21-15
7. Shendy Puspa/Meilina Jauhari (INA) beat Jung Eun Ha/Kim Jung MIn (KOR) 22-20 dan 21-15
Maria Kristin Melaju ke Semifinal, Markis/Hendra tumbang
Dari ajang turnamen bulutangkis Djarum Indonesia Open Super Series 2008 di Istora Senayan Jakarta, Maria Kristin satu-satunya tunggal putri Indonesia yang tersisa berhasil melaju ke semifinal setelah mengkandaskan unggulan ke 7 Zhou Mi dari Hongkong. Tampil dengan penuh percaya diri Maria mampu membungkam runner up Olimpiade Athena yang saat itu masih membela China. Meski sempat beberapa kali ketinggalan angka, akan tetapi dengan ketenangan bermain Maria mampu mengumpulkan poin demi poin. Di set pertama sempat ketinggalan 1-5 dari Zhou Mi kemudian poin demi poin di raih Maria hingga menyamakan kedudukan 12-12 dan terus kejar mengejar angka terjadi hingga di tutup dengan kemenangan Maria 21-17.
Di set kedua Maria unggul 7-1 dari Zhou Mi. Akan tetapi ketenangan dan bola-bola Maria yang banyak keluar menyebabkan Zhou Mi mampu mengejar ketertinggalan hingga menyamakan kedudukan 14-14 dan selanjutnya terus memimpin dan ditutup 15-21. Sehingga set kedua menjadi milik Zhou Mi. Di set penentuan permainan Maria pada awal set belum panas sehingga ketinggalan angka. Akan tetapi dukungan penuh penonton istora mampu menyulap Maria untuk lebih bersemangat dan angka terus melaju. Hingga kemenangan di raih Maria dengan 21-16. Ini adalah kemengan terbesar selama Maria mengikuti ajang Super Series hingga melaju ke semifinal. Perolehan tertinggi adalah perempat finalis Indonesia Open Super Series 2007 tahun lalu.
Di semifinal hari ini Maria ditantang unggulan kedua dari China Zhang Ning yang juga merupakan peraih emas Olimpiade Athena 2004. Diatas kertas Zhang Ning di unggulkan segala-galanya, akan tetapi Maria juga akan bermain bagus untuk bisa meraih hasil yang lebih baik.
Ganda putra kalah
Sementara itu dukungan penuh penonton istora tidak mampu mendongkrak tekanan yang dialami oleh Markis/Hendra sebagai unggulan pertama. Markis Hendra ditumbangkan oleh pemain gado-gado Indonesia/Amerika Chandra Wijaya/Tony Gunawan. Kejar Mengejar angka dari set pertama terus terjadi, akan tetapi siapa yang siap dialah yang menang. Chandra/Tony yang bemain dengan santai mampu membungkam unggulan pertama tersebut dengan skor 21-18. Di set kedua kejar mengejar angka juga terus terjadi hingga di tutup dengan kemenangan Markis/Hendra 21-18. Akan tetapi di set ketiga permainan ganda putra Indonesia tersebut melemah dan mampu di tutup dengan kemenangan Chandra/Tony 21-10.
Kalau di lihat dari track record permainan Chandra/Tony yang sebenarnya sudah tidak muda lagi, memang layak di acungi jempol, karena mereka jarang berlatih bersama akan tetapi masih bisa berpadu di lapangan. Kemenangan Chandra/Tony sekaligus memumpus keinginan publik untuk menonton pemainnya. Dengan demikian Indonesia tidak meloloskan satupun wakilnya di ganda putra.
Friday, June 20, 2008
Maria Kristin Melangkah Ke Perempat Final
Turnamen Djarum Indonesia Open Super Series 2008 ini meski tidak seramai tahun sebelumnya dengna mundurnya beberapa pemain unggulan, akan tetapi tetap menjadi magnet bagi para pecinta bulutangkis tanah air. Bermain di court 1 Maria Kristin yang berhadapan dengan Yao Jie yang sepi dukungan bermain dengan penuh percaya diri. Penonton lebih tertarik untuk mendukung permainan di lapangan 2 antara Markis Kido/Hendra Setiawan melawan ganda putra Malaysia Chong Min Chan/Choon Eng Chew. Gegap gempita penonton mendukung pasangan Markis/Hendra. Sementara itu Maria Kristin dengan percaya diri mampu tampil memukau. Penempatan bola-bola Maria dengan drop shotnya mampu mematikan lawan. Meski sempat ketinggalan angka, akan tetap Maria mampu membalikan keadaan dan selalu memimpin perolehan angka.
Di set pertama, Maria menang mudah dengan 21-19. Yao Jie Pemain peringkat 18 dunia pernah mengalahkan Xie Xingfang di turnamen Uber Cup di Jakarta kemarin, akan tetapi pemain tersebut tidak mampu mengimbangi permainan Maria Kristin sehingga harus mengakui keunggulan Maria.
Di set kedua Maria yang sempat ketinggalan 2-3 berhasil menyamakan kedudukan dan selalu memimpin perolehan angka hingga kedudukan 15-13 dan kemudian 16-14. hingga pada akhirnya Yao Jie mampu menyamakan kedudukan 16-16 dan sempat unggul 17-16 dari Maria. Akan tetap dropshot Maria mampu menyamakan kedudukan hingga akhirnya kedudukan berubah 20-18 untuk Maria. Akibat kesalahan sendiri bola Maria nyangkut di net dan mengubah kedudukan 20-19. Ini poin kritis yang membuat penonton deg degan. Akan tetapi ketika pegang serve dan dikembalikan Maria, bola Yao Jie keluar hingga kemenangan ini diraih oleh Maria menjadi 21-19.
Di babak perempat final kali ini Maria ditantang oleh Zhou Mi pemain China yang hijrah ke Hongkong. Peluang gadis kelahiran 25 Juni 1985 ini masih fifty-fifty karena Zhou Mi juga merupakan runner up Olimpiade 2004 di Athena Yunani. Akan tetap dengan kematangannya mudah-mudahan Maria mampu melangkah ke babak semifinal.
Markis/Hendra menang dengan susah payah; Luluk/Alvent Tumbang
Bermain di court 2 Unggulan nomor satu dalam kejuaraan Djarum Indonesia Open Super Series 2008 Markis Kido/Hendra Setiawan harus menang susah payah melawan ganda putra Malaysia Chong Min Chan/Choon Eng Chew. Markis Hendra dipaksa bermain tiga set setelah sebelumnya menang mudah di set pertama dengan 21-12 . Di set kedua Markis Kido yang terkenal dengan smesh setannya banyak sekali melakukan kesalahan sendiri dengan melakukan smesh yang nyangkut di net. Sebenarnya kesalahan ini tidak perlu terjadi kalau Kido bermain tenang dan tanpa emosi. Memang di lapangan kelihatan sekali Kido tertekan apalagi lawan juga meremehkan dengan senyumnya yang senyum remeh temeh banget. Sehingga beberapa kali ketika serve di pegang Malaysia, Kido tidak bisa konsentrasi akibat senyum yang remeh tersebut. Kesalahan demi kesalahan dilakukan Kido, sehingga perolehan angka di set kedua di pegang oleh ganda Malaysia. Di set ke tiga kembali Kido bermain dengan kesalahan yang seharusnya tidak perlu terjadi, akan teapi ketika kedudukan telah unggul Kido/hendra mampu bermain tenang lagi dan kemenangan di tutup dengan 21-12 17-21 dan 21-16. Di babak Perempat final yang akan berlangsung hari ini Markis Kido/Hendra Setiawan akan menghadapi pasangan gado-gado Indonesia/USA Chandra/Tony.
Keberhasilan Kido/Hendra tidak bisa di ikuti oleh pasangan ganda putra Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto. Luluk/Alvent dipaksa takluk oleh ganda muda Korea Sung Hyun Ko/Yi Goo Kwoon dengan rubber set. Permainan Luluk/Alvent tidak bisa berkembang dan selalu ketinggalan dalam perolehan angka. Kalah diset pertama 21-17, diset kedua mencoba mengubah permainan akan tetapi bola-bola Luluk sering nyangkut di net, sehingga menyebabkan ganda Korea mampu memimpin dalam perolehan angka. Akan tetapi Luluk/Alvent mampu membalikkan keadaan dan menang 21-18 di set kedua. Di set ketiga Luluk Alvent tidak mampu mengimbangi permainan ganda muda Korea dan kalah dengan skor 21-17. Hasil ini kurang menggembirakan karena menghadapi ganda muda seharusnya Luluk/Alvent mampu memberikan perlawanan.
Sementara itu ganda putri asal Klub Djarum Shendy Puspa/Meilina Jauhari secara mengejutkan mengalahkan unggulan kedua dari Jepang Kumiko Ogura/Reiko Shiota dengan rubber set. Unggul di set pertama 21-17, permainan Shendy/Meilina mengendur pada set kedua dan harus menyerah dengan 14-21. Di set ketiga yang merupakan set penentuan, pemain asal Klub Djarum tersebut tidak menyia-nyiakan kesempatan dan terus menekan permainan Kumiko/Reiko sehingga mampu menutup set ketiga dengan 21-14.
Vita Marissa/Lillyana ganda putri unggulan ke 4 melibas ganda putri gado-gado Nicole Grether (GER)/Charmaine Reid (CAN) dengan straight set 21-16 21-17. Hasil ini membawa Vita/Lilyana ke perempat final dan ditantang unggulan ke 5 dari Malaysia Eu Hui Chin/Wong Pei Ty. Vita/Lily yang sudah sering bertemu dengan unggulan ke 5 ini diatas kertas akan mampu mengatasi perlawanan ganda putri Malaysia tersebut.
Hasil Lainnya Simon Santoso (INA) beat Dicky Palyma (NED) 22-20 21-9 , Sony DK (INA) beat Joachim Persson (DEN) 21-18 16-21 dan 21-19,Tony Gunawan/Chandra Wijaya beat Albert Saputra/Rizky Yanu (INA) 21-10 21-12. Flandy/Vita (INA) beat M Rijal/Greysa Polii (INA) 16-21 21-18 dan 23-21. Nova Widianto/Lilyana Natsir (INA) beat David Lindley/Susana Rayappan (ENG) 21-16 21-9. Wei Yili/Zhang Yawen (CHN) beat Nitya Krishinda/Lita Nurlita (INA) 21-17 21-10 dan Maria Kristin (INA) beat Yao Jie (NED) 21-14 21-19.
Thursday, June 19, 2008
Jo Novita/Greysa Polii melangkah ke perempat final
Mendapat bye di babak pertama turnamen Djarum Indonesia Open Super Series 2008 membuat keuntungan tersendiri bagi pasangan ganda putri pelatnas Jo Novita/Greysa Polii. Berpasangan dengan Greysa Polii, Jo berhasil menundukkan rekan senegaranya di babak ke dua dengan straightset. Jo/Greys berhadapan dengan Endang/Rani. Faktor kelelahan juga berpengaruh dalam pertandingan sehingga Endang/Rani tidak mampu mengimbangi permainan Jo/Greys dan harus menyerah dalam dua set langsung 21-15 21-10 dalam tempo 31 menit.
Kemenangan ini sekaligus membawa Jo/Greys melaju ke perempat final dan akan berhadapan dengan pemenang antara unggulan pertama Wei Yili/Zhang Yawen vs Nitya Krisinda/Lita Nurlita yang saat ini belum bertanding.
Kemenangan Jo/Greys tidak di ikuti oleh tunggal putra Alamsyah Yunus dan ganda campuran Devin Lahardi/Lita Nurlita.
Alamsyah Yunus harus mengakui keunggulan Ronald Susilo (SIN) dengan rubber set. Meski mampu memaksa untuk rubber set akan tetapi pertahanan Alamsyah Yunus di set ketiga sangat lemah sehingga dengan mudah di patahkan lawan.
Hasil yang diperoleh antara Ronald Susilo melawan Alamsyah adalah 21-18 18-21 dan 21-6.
Kekalahan juga dialami oleh pasangan ganda campuran Devin Lahardi/Lita Nurlita. Devin/Lita harus mengakui ketangguhan pemain China Zheng Bo/Gaoling. Juara bertahan Indonesia Open Super Series ini yang tahun lalu mengalahkan Nova/lilyana di final mampu mengalahkan Devin/lita dalam waktu 34 menit dengan skor 21-13 21-10. Meski sempat unggul di awal set pada perolehan angka, akan tetapi Devin/Lita masih kalah kelas dibandingkan ganda campuran China tersebut.
Sementara itu pemain lainnya saat berita ini diturunkan belum bertanding.
Sebuah Renungan
Oleh Taufiq Ismail
Kita hampir paripurna menjadi bangsa porak-poranda,
terbungkuk dibebani hutang dan merayap melata sengsara di dunia.
Penganggur 40 juta orang,
anak-anak tak bisa bersekolah 11 juta murid,
pecandu narkoba 6 juta anak muda,
pengungsi perang saudara 1 juta orang,
VCD koitus beredar 20 juta keping,
kriminalitas merebat disetiap tikungan jalan
dan beban hutang di bahu 1600 trilyun rupiahnya.
Pergelangan tangan dan kaki Indonesia diborgol
diruang tamu Kantor Pegadaian Jagat Raya,
dan dipunggung kita dicap sablon besar-besar:
Tahanan IMF dan Penunggak Bank Dunia.
Kita sudah jadi bangsa kuli dan babu,
menjual tenaga dengan upah paling murah sejagat raya.
Ketika TKW-TKI itu pergi
lihatlah mereka bersukacita antri penuh harapan dan angan-angan
di pelabuhan dan bandara,
ketika pulang lihat mereka berdukacita
karena majikan mungkir tidak membayar gaji,
banyak yang disiksa malah diperkosa
dan pada jam pertama mendarat di negeri sendiri diperas pula.
Negeri kita tidak merdeka lagi,
kita sudah jadi negeri jajahan kembali.
Selamat datang dalam zaman kolonialisme baru, saudaraku.
Dulu penjajah kita satu negara,
kini penjajah multi kolonialis banyak bangsa.
Mereka berdasi sutra,
ramah-tamah luar biasa dan banyak senyumnya.
Makin banyak kita meminjam uang,
makin gembira karena leher kita makin
mudah dipatahkannya.
Di negeri kita ini, prospek industri bagus sekali.
Berbagai format perindustrian, sangat menjanjikan,
begitu laporan penelitian.
Nomor satu paling wahid, sangat tinggi dalam evaluasi,
dari depannya penuh janji, adalah industri korupsi.
Apalagi di negeri kita lama sudah tidak jelas batas halal dan haram,
ibarat membentang benang hitam di hutan kelam jam satu malam.
Bergerak ke kiri ketabrak copet,
bergerak ke kanan kesenggol jambret,
jalan di depan dikuasai maling,
jalan di belakang penuh tukang peras,
yang di atas tukang tindas.
Untuk bisa bertahan berakal waras saja di Indonesia, sudah untung.
Lihatlah para maling itu kini mencuri secara berjamaah.
Mereka bersaf-saf berdiri rapat, teratur berdisiplin dan betapa khusyu'.
Begitu rapatnya mereka berdiri susah engkau menembusnya.
Begitu sistematiknya prosedurnya tak mungkin engkau menyabotnya.
Begitu khusyu'nya, engkau kira mereka beribadah.
Kemudian kita bertanya, mungkinkah ada maling yang istiqamah?
Lihatlah jumlah mereka, berpuluh tahun lamanya,
membentang dari depan sampai ke belakang,
melimpah dari atas sampai ke bawah,
tambah merambah panjang deretan saf jamaah.
Jamaah ini lintas agama, lintas suku dan lintas jenis kelamin.
Bagaimana melawan maling yang mencuri secara berjamaah?
Bagaimana menangkap maling
yang prosedur pencuriannya malah dilindungi dari atas sampai ke bawah?
Dan yang melindungi mereka, ternyata,
bagian juga dari yang pegang senjata dan yang memerintah.
Bagaimana ini?
Tangan kiri jamaah ini menandatangani disposisi MOU dan MUO (Mark Up
Operation),
tangan kanannya membuat yayasan beasiswa,
asrama yatim piatu dan sekolahan.
Kaki kiri jamaah ini mengais-ngais upeti ke sana kemari,
kaki kanannya bersedekah, pergi umrah dan naik haji.
Otak kirinya merancang prosentasi komisi dan pemotongan anggaran,
otak kanannya berzakat harta,
bertaubat nasuha
dan memohon ampunan Tuhan.
Bagaimana caranya melawan maling begini yang mencuri secara berjamaah?
Jamaahnya kukuh seperti diding keraton,
tak mempan dihantam gempa dan banjir bandang,
malahan mereka juru tafsir peraturan
dan merancang undang-undang,
penegak hukum sekaligus penggoyang hukum,
berfungsi bergantian.
Bagaimana caranya memroses hukum maling-maling yang jumlahnya ratusan ribu,
barangkali sekitar satu juta orang ini,
cukup jadi sebuah negara mini,
meliputi mereka yang pegang kendali perintah,
eksekutif, legislatif, yudikatif dan dunia bisnis,
yang pegang pestol dan
mengendalikan meriam,
yang berjas dan berdasi.
Bagaimana caranya?
Mau diperiksa dan diusut secara hukum?
Mau didudukkan di kursi tertuduh sidang pengadilan?
Mau didatangkan saksi-saksi yang bebas dari ancaman?
Hakim dan jaksa yang bersih dari penyuapan?
Percuma
Seratus tahun pengadilan, setiap hari 8 jam dijadwalkan
Insya Allah tak akan terselesaikan.
Jadi, saudaraku, bagaimana caranya?
Bagaimana caranya supaya mereka mau dibujuk, dibujuk, dibujuk agar bersedia
mengembalikan jarahan yang berpuluh tahun
dan turun-temurun sudah mereka kumpulkan.
Kita doakan Allah membuka hati mereka, terutama karena terbanyak dari mereka
orang yang shalat juga, orang yang berpuasa juga, orang yang berhaji juga.
Kita bujuk baik-baik dan kita doakan mereka.
Celakanya,
jika di antara jamaah maling itu ada keluarga kita,
ada hubungan darah atau teman sekolah,
maka kita cenderung tutup mata,
tak sampai hati menegurnya.
Celakanya,
bila di antara jamaah maling itu ada orang partai kita,
orang seagama atau sedaerah,
Kita cenderung menutup-nutupi fakta,
lalu dimakruh-makruhkan
dan diam-diam berharap
semoga kita mendapatkan cipratan harta tanpa ketahuan.
Maling-maling ini adalah kawanan anai-anai dan rayap sejati.
Dan lihat kini jendela dan pintu Rumah Indonesia dimakan rayap.
Kayu kosen, tiang,kasau, jeriau rumah Indonesia dimakan anai-anai.
Dinding dan langit-langit, lantai rumah Indonesia digerogoti rayap.
Tempat tidur dan lemari, meja kursi dan sofa, televisi rumah Indonesia
dijarah anai-anai.
Pagar pekarangan, bahkan fondasi dan atap rumah
Indonesia sudah mulai habis dikunyah-kunyah rayap.
Rumah Indonesia menunggu waktu, masa rubuhnya yang sempurna.
Aku berdiri di pekarangan, terpana menyaksikannya.
Tiba-tiba datang serombongan anak muda dari kampung sekitar.
"Ini dia rayapnya! Ini dia Anai-anainya! " teriak mereka.
"Bukan. Saya bukan Rayap, bukan!" bantahku.
Mereka berteriak terus dan mendekatiku dengan sikap mengancam.
Aku melarikan diri kencang-kencang.
Mereka mengejarkan lebih kenjang lagi.
Mereka menangkapku.
"Ambil bensin!" teriak seseorang.
"Bakar Rayap," teriak mereka bersama.
Bensin berserakan dituangkan ke kepala dan badanku.
Seseorang memantik korek api.
Aku dibakar.
Bau kawanan rayap hangus.
Membubung Ke udara.
Subscribe to:
Posts (Atom)