Thursday, July 28, 2011

FILM CATATAN SI BOY 5


JUDUL FILM                        : CATATAN SI BOY 5

SUTRADARA                       : NASRI CHEPPY

PRODUSER                          : SUDWIKATMONO, R SOENARSO, SUDARKO

CERITA                                  : MARWAN ALKATIRI – NASRI CHEPPY

SKENARIO                           : MARWAN ALKATIRI – NASRI CHEPPY

MUSIK                                  : HARRY ANGGOMAN

PRODUKSI                           :  PT.  BOLA DUNIA FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1991

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                              : ONKY ALEXANDER, DIDI PETET, PARAMITHA RUSADY, SOPHIA LATJUBA, BTARI KARLINDA, FUAD ALKHAR, NANI WIJAYA, ROBERT SYARIEF, IDA KUSUMAH

SINOPSIS :

Boy (Onky Alexander) sudah memiliki usaha setelah menyelesaikan kuliahnya di Los Angeles. Ia memilih San Fransisco untuk usaha. Dengan bekerjasama dengan partner bisnisnya, Sheena (Sophia Latjuba), Boy mencoba mencari peruntungan. Namun sayang sekali Sheena memiliki agenda tersembunyi karena Sheena ternyata menyukai Boy. Kepindahan Boy ke San Fransisco juga disusul oleh Emon (Didi Petet) yang selalu mengikuti kemana Boy pergi.

Kesibukan Boy di kantor membuatnya tidak sempat lagi untuk sekedar meluangkan waktu jalan-jalan termasuk bersama Emon. Emon meminta Boy untuk menemaninya jalan-jalan, namun Boy menolaknya hingga terjadi salah paham. Apalagi Emon tersinggung karena di katain Banci oleh Boy. Akhirnya perang dingin pun terjadi dirumah tersebut.  Boy dan Emon tidak berkomunikasi meski dalam satu atap. Di

Sementara itu Emon menemukan seorang anak kecil yang sangat lucu di keramaian. Ia diberi nama Kentang dan dibawa ke apartemen karena tidak menemukan orangtuanya. Kentang menjadi hiburan tersendiri bagi Emon yang mengurusnya dari mulai memandikan hingga memberi bedak.

Suatu ketika Boy pergi ke Jakarta untuk melihat usahanya yang dijakarta juga sekaligus bertemu dengan Cindy (Paramitha Rusady) yang pernah di kenalnya di Bali. Cindy sendiri menaruh hati pada Boy namun masih ragu, karea Boy seorang Don Juan.  Boy Sendiri tidak melanjutkan hubungannya dengan Vera kang kini sibuk menjadi model.  Setelah selesai urusan di Jakarta, Segera Boy terbang kembali ke San Fransisco. Namun Cindy yang juga mau ke New York minta turut serta untuk ikut ke Sanfransisco. Niat itupun dikabulkan.  Boy memperkenalkan Cindy pada Sheena. Namun Sheena yang juga naksir Boy sengaja membuat Cindy cemburu dengan sikap yang di perlihatkannya.

Meski Boy meyakinkan kalau tidak ada hubungan apa-apa dengan Sheena, namun Cindy tidak begitu saja percaya, apalagi setelah Cindy melihat dengan kepala sendiri Sheena sedang menggandeng tangan Boy sementara ia menolak untuk menemani Cindy jalan-jalan di Las Vegas.  Sheena semakin yakin kalau diantara keduanya ada apa-apa. Boy meyakinkan Cindy, hingga akhirnya Cindy pun mengerti.  Cindy pun meyakinkan diri apakah selepas ia pergi ke Las Vegas Boy akan selingkuh dengan Sheena atau tidak.  Hasilnya, Boy meyakinkan Cindy kalau ia tidak akan selingkuh dengan mengantarkan Cindy ke Las Vegas. Hal ini diketahui oleh Sheena. Sheena cemburu dan menunda iklan-iklan produk Boy untuk di pasarkan.

Hal ini membuat curiga Boy yang segera menanyakan pada Sheena, akhirnya teranglah sudah kalau Sheena memang ada maksud. Ia meminta perhatian lebih dari Boy, namun Boy tidak bisa. Akhirnya kontrakpun di batalkan. Sedangkan Cindy dan Boy tetap bersama.

Di akhir kisah akhirnya di ketahui kalau Kentang adalah korban penculikan yang sedang di cari oleh orang tuanya. Emon mengetahuinya lewat televise dan ingin mengembalikannya, namun keburu diketahui oleh para penculik.  Sempat di datangi oleh para penculik, akhirnya Emon berhasil membela diri dari para penculik.

Kentang dapat di kembalikan pada keluarganya setelah sebelumnya Emon ditangkap oleh polisi kalau ia dituduh menculik kentang. Namun berkat Boy dan Cindy akhirnya emonpun bebas.

 

Monday, July 25, 2011

FILM-FILM PERJUANGAN INDONESIA

Film sejarah, atau film perjuangan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini kian terlupakan, betapa tidak stasiun TV yang kita harapkan menayangkannyapun kini semakin menciut dan bahkan sudah tidak ada lagi yang mau menayangkannya. Menjelang peringatan 17 Agustus kelahiran Indonesia ini, kalau dahulu film-film perjuangan masih di putar di TV swasta kita yang dapat memberikan pengetahuan bagi generasi penerus, gambaran suatu perjuangan masa lalu, kini makin sulit di temui. Peringatan 17 Agustus kini lebih di dominasi dengan acara musik walau itu tujuannya adalah dalam rangka peringatan 17 Agustus.

kali ini penulis akan menyajikan beberapa film yang dapat membangkitkan semangat perjuangan Indonesia. Tentu dengan kerangka kulit film jadul. Yuk kita intip bersama.



Janur Kuning. Film produksi tahun 1979 in layak untuk ditonton. Dulu film ini sering di putar di TVRi. Janur Kuning, merupakan film yang menceritakan tentang Kisah peperangan di Yogya yang juga di kenal dengan nama Serangan Umum 1 Maret, dimana terlibat banyak tokoh seperti Soeharto, Jenderal Sudirman dan tokoh-tokoh heroik lainnya seperti Komarudin yang di perankan oleh Amak Baldjun.. Film ini mengetengahkan perjuangan fisik di sekitar penyerbuan  lapangan udara Maguwo oleh Belanda, dan perebutan kota Yogya yang di pimpin oleh Letkol Soeharto. Soeharto menjadi tokoh sentral di film ini meski tidak secara utuh.




Film tahun 1974. Bandung Lautan Api merupakan salah satu film Perjuangan yang dimiliki oleh insan perfilman Indonesia. Film ini di bintangi oleh Dicky Zulkarnaen dan Christine Hakim. Kisah berlatar belakang peristiwa 24 Maret 1946 di Bandung yang membuat kota ini seperti lautan Api. Adegan peperangan antara Indonesia - Belanda, juga di bumbui dengan konfilk Nani (Christine Hakim) gadis palang Merah yang menaruh hati pada temannya, namun  Nani sendiri di taksir oleh komandan Kompi Hidayat (Dicky Zulkarnaen). Sebuah film perang dengan dibumbui cinta dua anak manusia.




Mereka Kembali, Tragedi Siliwangi, merupakan film tahun 1972 yang dibintangi oleh Sandy Suwardi Hassa, Rahayu Effendi dan Rina Hashim. Film karya sutradara Nawi Ismail ini mengisahkan tentang perjalanan panjang atau Long March divisi Siliwangi dari Yogya kembali ke Bandung, Jawa barat saat gagalnya perjanjian Renville 18 Desember 1948. Panglima Sudirman memerintahkan Divisi Siliwangi untuk kembali, perjalanan panjang atau long march ini penuh dengan derita dan hambatan dari belanda maupun menghadapi gerombolan Daarul Islam yang saat itu sedang berkembang.




Pahlawan Goa selarong di produksi pada tahun yang sama denga mereka Kembali, yakni tahun 1972 karya sutradara Lilik Sudjio. Kisah berawal dari kecemasan Pangeran Di ponegoro karena tindakan patih danurejo yang mengakibatkan sengsara rakyat karena pajak di naikkan.  Diponegoro akhirnya keluar dari keraton untuk bergabung dengan pejuang Sentot Alibasya. Film ini menurut penulis cukup membingungkan dan membosankan.




Surabaya 45 merupakan film perlawanan heroik pejuang-pejuang Surabaya ketika Belanda mengibarkan bendera Mereka di hotel Yamato namun pemuda-pemuda Surabaya dapat merobek dan menurunkan bendera Belanda dan digantikan dengan Bendera Merah Putih




Nopember 1828 merupakan salah satu film karya sutradara besar Teguh Karya. Film produksi 1978 ini berlatar kisah peperangan Diponegoro. Ditengah suasana perang Diponegoro Kapiten De Borst (Slamet Rahardjo), seorang indo sangat ingi membuktikan diri sebagai Belanda yang murni. Untuk membuktikannya ia harus berhasil menangkap Sentot Prawirodirdjo otak peperangan Diponegoro. Segala cara ia lakukan termasuk menyandera anak dan istrinya.




RA Kartini sebuah film perjuangan RA kartini untuk memuwujudkan cita-citanya, RA Kartini sebagai seorang pejuang wanita yang berani mendobrak adat dan budaya tentang wanita itu sendiri. Film ini cukup panjang. RA Kartini di bintangi oleh artis Jenny Rachman .




Cut Nyak Dhien dengan bintang utama Christine Hakim adalah merupakan tokoh pejuang wanita asal Aceh. Perjuangan Cut Nyak Dhien menghadapi Belanda yang ia himpun akhirnya harus patah setelah di khianati oleh kawannya sendiri.




Barry Prima, tidak hanya sekedar bermain film laga, namun ia juga bermain di sebuah film perjuangan. Film produksi 1982 ini merupakan Sebuah romantika perang revolusi kemerdekaan. Ada penduduk gagah berani, ada maling yang jadi nekat, ada dendam, ada tentara kecut tapi lalu nekat, ada pengkhianat, ada pedagang yang hanya mementingkan diri. Sebuah gambaran klise. Batalyon pimpinan Kapten Bondan (Dicky Zulkarnaen) yang menyatu dengan rakyat bergerilya hingga merepotkan Belanda. Dengan berbagai upaya termasuk kelicikan, Belanda akhirnya bisa tahu tempat persembunyian batalyon itu. Maka porak-porandalah batalyon itu diserbu. Kapten Bondan meninggal. Enam sisa pasukannya dan seorang penduduk yang selalu mendukung perjuangan tentara secara spontan membentuk pasukan berani mati. Mereka menyerbu markas Belanda dan ganti memorak-morandakan markas itu dengan imbalan kematian nekat mereka.



Karena sakit hati akan perlakuan gerilyawan republik hingga ibunya meninggal, Laura memihak Belanda dan diselundupkan sebagai mata-mata ke pasukan Kapten Wira (Kusno Sudjarwadi) di Sektor Selatan, suatu daerah pedalaman terpencil. Laskar rakyat ini selalu merepotkan Belanda. Laura menyamar sebagai Fatimah dan mengaku kakak anggota Laskar yang ditawan Belanda. Ia berhasil membuat diperebutkan beberapa anggota Laskar, sementara antara Wira dan Kobar (Lahardo), juga terjadi pertentangan karena sikap Kobar yang main babat, senang perempuan dan berjudi.

Konflik ini memuncak dengan pengepungan Kobar atas markas Wira. Melihat situasi ini, lewat penghubungnya Laura mengundang pesawat Belanda menyerbu dan membebaskan ahli perang urat syaraf yang ditawan Wira. Merasa diketahui penyamarannya, Laura lari dan akhirnya tewas di pelukan Rengga (Dicky Zulkarnaen), anggota Laskar yang dicintainya. Laura yang jadi titik sentral cerita, paling lengkap informasinya, yang disampaikan dengan cara sorot balik pada adegan-adegan penting.




Sebuah kisah dengan latar belakang gagalnya Perjanjian Linggarjati, yang tentu didekati dengan sikap romantik, baik terhadap kepahlawanan, maupun kisah cinta di baliknya. Markas Besar tentara di Yogya memutuskan untuk menarik semua kereta api yang ada ke Yogya. Alat angkut ini penting untuk transportasi. Untuk itu ditugaskan Letnan Sudadi (Rizawan Gayo), Letnan Firman (Pupung Harris), dan Sersan Tobing (Bangun Sugito) untuk mengawal semua kereta yang akan diberangkatkan dari stasiun Purwokerto, dengan kerja sama Kol. Gatot Subroto (Soendjoto Adibroto). Sudadi mengawal kereta yang pertama, Firman dan Tobing mengawal kereta terakhir. Perjalanan kereta terakhir yang penuh hambatan ini yang jadi pokok cerita: pengungsi yang memadati kereta, serangan-serangan Belanda, dll. Diutarakan juga kepahlawanan para pegawai kereta api, terutama kondektur Bronto (Deddy Sutomo). Dan diselipkan kisah cinta antara Firman dan dua Retno yang ternyata merupakan gadis kembar.



Pengkhianatan G 30 S/PKI
disutradarai oleh Arifin C Noor.

Film ini paling laku di Indonesia karena paling sering di putar di TVRI masa Orde baru. Namun sayang karena dianggap melenceng dari sejarah film ini di hentikan pemutarannya sekarang.




Sebuah usaha mengisahkan kembali penumpasan anggota gerakan G-30-S PKI yang melarikan diri dari Jakarta dan berbagai daerah. Mereka ini kemudian bertahan dan menyusun gerakan dari wilayah tandus, berbukit, dan bergua-gua di Blitar Selatan. Mereka dilukiskan merampok, melakukan sabotase dan meresahkan penduduk. Sebuah operasi militer dengan sebutan Operasi Trisula dibentuk untuk membasmi mereka. Pelukisan dalam film terlampau sederhana dan hitam-putih, hingga lebih terasa sebagai propaganda dibanding maksudnya sebagai sebuah dokudrama

Nah film apa yang pembaca akan tonton saat-saat ini. Untuk tidak melupakan sejarah, yuk pilih salah satu untuk ditonton.




Tuesday, July 19, 2011

FILM CATATAN SI BOY 4



JUDUL FILM                        : CATATAN SI BOY IV

SUTRADARA                       : NASRI CHEPPY

PRODUSER                          : SUDWIKATMONO, R SOENARSO, SUDARKO

CERITA                                  : MARWAN ALKATIRI

SKENARIO                           : MARWAN ALKATIRI – NASRI CHEPPY

MUSIK                                  : ERWIN BADUDU

PRODUKSI                           :  PT.  PARKIT FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1990

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                              : ONKY ALEXANDER, DIDI PETET, PARAMITHA RUSADY, ROBERT SYARIEF, BOY ISKAK, WAN ABUD,  NANI WIJAYA,  IDA KUSUMAH

SINOPSIS :

Boy (Onky Alexander) sedang berlibur di Jakarta. Setelah lama berpisah karena ke Amerika, akhirnya Boy bisa kembali dan bertemu dengan Vera (Meriam Bellina). Namun Vera kali ini adalah Vera yang berbeda karena profesi foto modelnya.  Boy tidak setuju kalau Vera menjadi foto model apalagi dengan buka-bukaan baju saat difoto. Majalah edisi Vera sebagai covernya terbit dengan pose yang lumayan menantang. Hal ini membuat kaget mama Boy (Nani Wijaya), ia tidak setuju kalau calon menantunya berfoto seperti di majalah. Boy sendiri menjadi kesal dibuatnya  atas foto diri Vera di majalah, sehingga Boy member saran pada Vera tentang profesinya.  Seringkali Boy dan Vera berselisih paham.  Vera dianggap telah di pengaruhi oleh Meo tukang make upnya.


Namun Vera bukanlah orang yang mau di atur-atur. Akhirnya Vera memilih mengikuti karirnya. Vera dan Boy sepakat untuk memutuskan hubungan diantara mereka berdua. Vera lebih memilih kariernya di dunia foto model. Boy menerima keputusan yang telah dibuat.  Sebagai seorang foto model, Vera selalu melakukan pemotretan dimana saja.

***

Ketika Boy berlibur ke Bali, tanpa sengaja ia bertemu dengan Cindy (Paramitha Rusady) yang pada awalnya sangat susah diajak berkenalan, namun akhirnya luluh juga. Diam-diam Boy menyukai Cindy dan akhirnya mengutarakan isi hatinya pada Cindy. Namun Cindy ragu. Atas saran kakaknya akhirnya Cindy mau menerima Boy. Secara kebetulan pula, Vera sedang melakukan pemotretan di Bali. Ia melihat Boy dan Cindy berduaan. Basa basi Vera menemui mereka namun hatinya tidak bisa berbohong kalau ia masih menyukai Boy.

Akhirnya Vera pun menerima keadaan Boy, dan Vera lebih memilih menjalani pekerjaannya.

Friday, July 8, 2011

FILM CATATAN SI BOY 3


JUDUL FILM                        : CATATAN SI BOY III

SUTRADARA                       : NASRI CHEPPY

PRODUSER                          : SUDWIKATMONO, R SOENARSO, SUDARKO

CERITA                                  : MARWAN ALKATIRI

SKENARIO                           : MARWAN ALKATIRI

MUSIK                                  : YOUNKY SOEWARNO

PRODUKSI                           :  PT.  BOLA DUNIA FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1989

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                              : ONKY ALEXANDER, MERIAM BELLINA, DIDI PETET, LEROY OSMANI, BELLA ESPERANCE LIE, NANI WIJAYA, IDA KUSUMAH, ROBERT SYARIEF, ANTON INDRACAYA, DIDING

SINOPSIS :

Boy (Onky Alexander) mengutarakan maksudnya pada Vera (Meriam Bellina ) untuk melanjutkan kuliahnya di Los Angeles atas suruhan orang tuanya.  Sebagai baktinya pada orang tua, maka Boy pun melanjutkan ke LA. Meski berat, namun akhirnya Vera merestui kepergian Boy untuk melanjutkan kuliah di LA. Sementara itu kepergian Boy ke LA sampai juga pada Emon (Didi Petet) . Ia pun ngebet sekali ingin ke LA untuk menyusul mas Boy.

Sesampai di LA, Boy masih sering menghubungi Vera via telepon. Di LA Boy berkenalan sengan Sheila (Bella Esperance) seorang DJ di sebuah diskotik ketika Boy menolong Sheila dari percobaan perkosaan. Di LA juga Boy bertemu dengan Jefry (Leroy Osmani) pacar Vera terdahulu.  Awal perkenalan Boy dan Sheila menyangka kalau Sheila adalah orang dari Filipina asli, namun setelah di telusuri ia adalah blasteran Padang Filipina. Sehingga komunikasi pun akhirnya menggunakan bahasa Indonesia karena Sheila ternyata lahir di Indonesia. Melalui Sheila pula, Boy tahu kalau Jefry di LA tidak jelas kerjaannya nongkrong sana dan nongkrong sini tanpa kuliah.

Sementara itu di Indonesia Emon akhirnya di ijinkan untuk liburan ke LA oleh papinya, demikian juga Vera akhirnya ikut mendapatkan ijin untuk liburan di LA.  Akhirnya keduanya berangkat ke LA bersama-sama untuk menyusul Boy.

*****

Hubungan Boy dan Sheilla makin dekat, hingga akhirnya Boy tau kalau Sheila pemakai Kokain. Boy juga tahu kalau Jefrylah orang yang memasok Kokain.  Boy meminta Sheilla untuk dapat berhenti. Namun hal ini tidak disukai oleh Jefry. Sehingga Jefry menghajar Sheilla hingga babak belur.

Vera dan Emon akhirnya tiba di LA.  Mereka  sampai di apartemen Boy karena selisih jalan dengan Boy yang menjemputnya di airport.  Lama tidak bertemu akhirnya Boy dan Vera pun berpelukan mesra untuk selanjutnya membawa barang bawaan mereka. Namun belum lagi masuk ke apartemen, diluar tiba-tiba Sheilla datang memeluk Boy sambil menangis karena babak belur di pukuli oleh Jefry. Sheilla akhirnya di tolong oleh Boy untuk keluar dari ketergantungan obat-obatan. Namun melihat pemandangan tersebut membuat Vera tidak nyaman. Ia kesal dan menjauh dari Boy. Melihat gelagat yang tidak enak, Boy menyusul Vera yang tengah menyendiri.

Akhirnya setelah mendapat penjelasan dari boy, Vera pun mau mengerti. Emon dan Vera menikmati selama liburan di LA. Mereka jalan-jalan. Aktivitas lari pagi pun di lakukan. Namun sayang suatu hari ketika sedang lari pagi, Emon di culik oleh Genk Suruhan Jefry.  Melalui Boy, akhirnya Emon dapat di selamatkan. Mereka akhirnya pulang ke Indonesia bersama-sama, termasuk Boy yang pulang ingin menemui papinya untuk meminta ijin bekerja.

 

Monday, July 4, 2011

FILM CATATAN SI BOY 2


JUDUL FILM                        : CATATAN SI BOY II

SUTRADARA                       : NASRI CHEPPY

PRODUSER                          : SUDWIKATMONO, R SOENARSO, SUDARKO

CERITA                                  : MARWAN ALKATIRI/NASRI CHEPPY

SKENARIO                           : MARWAN ALKATIRI/NASRI CHEPPY

MUSIK                                  : HARY SABAR

PRODUKSI                           :  PT.  BOLA DUNIA FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1988

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                              : ONKY ALEXANDER, MERIAM BELLINA, DEDE YUSUF, DIDI PETET, NANI WIJAYA, ROBERT SYARIEF, IDA KUSUMAH, TIO PAKUSADEWO, FARAHDINA, VENA MELLINDA

SINOPSIS :

Di pinggir pantai, Boy merenung. Boy (Onky Alexander) masih menyimpan kerinduan pada Nuke pacarnya terdahulu yang kini berada di London.Namun  sayang, seandainya ia menyusul hanya akan menghabiskan uang saja.

Sementara itu di Airport Vera (Meriam Bellina) baru datang dari Bali bersama temannya yang pernah sama-sama di LA, Priska (Vena Melinda). Vera dijemput oleh Mami dan Papihnya sementara itu Priska di jemput oleh Emon (Didi Petet) yang merupakan saudara perempuannya. Kejombloan Boy akhirnya di manfaatkan oleh Emon untuk memperkenalkannya dengan Friska. Saat jumpa pertama, Friska langsung jatuh hati pada Boy.

*****

Suatu hari Boy dan Andy (Dede Yusuf) pergi ke toko buku. Tanpa sengaja Boy bertemu dengan Vera yang sudah setahun tidak ditemuinya. Vera kelihatan lain, lebih dewasa dan lebih cantik. Ia berbeda, namun pertemuan pertama tersebut ditanggapi dingin oleh Vera. Boy makin penasaran, ia pun datang kerumah Vera. Meski pada awalnya terlihat kaku, namun situasinya bisa mencair.  Boy dan Vera bisa tertawa bersama dan pergi bersama pula. Namun ada yang ditutup-tutupi dari Boy.  Priska suka pada Boy, dan Boy pun juga sebenarnya suka pada Priska. Keanehan ini pun berlanjut meski Vera selalu memendamnya.

*****

Boy mengikuti kejuaraan Relly, namun karena Andy tidak bisa mendampingi akhirnya Emonlah yang mendampingi Boy. Pada kejuaraan tersebut Priska dan Vera pun datang. Vera bercerita banyak tentang Boy termasuk kalau ia suka pada Boy. Priska diam saja, ia memendamnya dari Vera kalau ia sendiri sebenarnya juga suka pada Boy. Sementara itu Vera sendiri belum tahu kalau Priska suka pada Boy.

Untuk menjelaskan pada Priska  tentang hubungannya dengan Vera, Boy mengajak jalan.  Namun sayangnya selepas mereka jalan, Vera sudah berada di rumah Emon dan melihat Boy dan Priska dalam satu mobil. Konflik pun terjadi. Vera marah dan lari pulang. Boy segera mengejar, namun Vera tidak mau menerimanya. Bahkan akibat dari hal ini Vera tidak mau menerima telpon Priska. Ia menjadi membencinya.

Segala upaya dilakukan Boy untuk mengembalikan keadaan dengan Vera, namun tidak berhasil. Akhirnya setelah melalui bantuan Priska, Vera kembali menemui Boy. Hubungan mereka pun baik kembali.

 

Thursday, June 30, 2011

FILM CATATAN SI BOY 1 KUGADAIKAN CINTAKU


JUDUL FILM                        : CATATAN SI BOY ; KU GADAIKAN CINTAKU

SUTRADARA                       : NASRI CHEPPY

PRODUSER                          : SUDWIKATMONO, R SOENARSO, SUDARKO

CERITA                                  : MARWAN ALKATIRI

SKENARIO                           : MARWAN ALKATIRI

MUSIK                                  : DODO ZAKARIA

PRODUKSI                           :  PT.  BOLA DUNIA FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1987

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                              : ONKY ALEXANDER, MERIAM BELLINA, AYU AZHARI, LEROY OSMANI, NANI WIJAYA, KAHARUDDIN SYAH, IDA KUSUMAH, GOMBLOH, DIDI PETET, DEDE YUSUF , FARAHDINA

SINOPSIS :

Boy (Onky Alexander) seorang mahasiswa yang tajir namun alim menjadi favorit bagi mahasiswi-mahasiswi di kampusnya. Termasuk juga dengan Nuke (Ayu Azhari) yang menjadi pacarnya. Namun sayang hubungan Boy dan Nuke tidak di restui oleh orang tua Nuke. Sehingga untuk memisahkan keduanya, orang tua Nuke memisahkan mereka. Nuke di pindahkan ketempat yang tidak di ketahui oleh Boy.  Ia di pindahin kuliah ke London. Kepergian Nuke membuat Boy selalu teringat padanya, namun Andy (Dede Yusuf) sahabat dekat Boy selalu mensupportnya.

Adalah Vera (Meriam bellina) seorang mahasiswi baru yang baru datang dari Luar negeri yang berhasil memikat hati Boy. Di kampusnya, Boy memang menjadi incaran para mahasiswi termasuk senior Vera, Ocha (Farahdina) sehingga ketika Vera berhasil memikat Boy, hati vera menjadi panas. Keduanya pun sempat adu jotos antar perempuan. Singkat cerita, Boy dan Vera pun berpacaran. Hingga suatu ketika Boy menjemput Vera kerumahnya dan bertemu dengan Jefry (Leroy Osmani) mantan pacar Vera ketika masih di Los Angeles.  Kedatangan Boy membuat Jefry yang sudah terlebih dahulu sampai di rumah Vera tidak senang. Selepas Boy dan Vera pergi, Jefry segera membuntutinya. Dan hampir saja terjadi adu jotos di jalanan. Boy menyatakan ketidak sukaannya pada Jefry jika ia berbuat macam-macam. Namun perkelahian keduanya berhasil di lerai oleh Vera.  Tidak berhenti sampai disitu, Jefry juga membuntuti Boy ketika sedang berada di diskotik. Alhasil keduanya pun berantem di toilet. Jefry kalah.

****

Meski Nuke telah lama meninggalkan Boy, namun sekali waktu ia masih mengingatnya. Sedangkan Vera yang pernah tinggal di LA menganggap kalau Boy sudah menjadi pacarnya adalah sudah menjadi miliknya sehingga apapun perbuatan yang akan dilakukannya adalah sah termasuk berhubungan seks. Namun sayang Boy masih menjunjung tinggi prinsip.  Boy menolak. Hal ini membuat Vera kecewa dan menganggap orang Melayu kampungan dan ingin kembali ke LA. Hubungan Boy dan Vera menjadi kurang baik.

Di lain pihak, Jefry masih menaruh dendam pada boy dan mengundangnya untuk bertemu untuk berkelahi. Namun sayang, Jefry tidak bersikap fair. Ia mengajak teman-temannya untuk mengeroyok Boy. Menghadapi teman-teman Jefry, Boy yang seorang diri akhirnya harus terkapar dan terluka. Akibat dari hal ini, membuat Andy teman sekarib Boy merasa solider dan perlu membalas dendam pada Jefry. Tanpa sepengetahuan boy, akhirnya Andy dan kawan-kawan mencegat mobil Jefry yang sedang lewat untuk di bawa kesebuah tempat. Namun aksi ini berhasil di ketahui oleh Emon (Didi Petet) yang segera heboh karena melihat Andy membawa Jefri. Emon yang bersifat seperti perempuan segera menelpon Boy untuk memberitahukan perkelahian yang dilakukan oleh Andy. Segeralah Boy meluncur ketempat dimana ditunjukkan oleh Emon. Sementara itu Andy terus menghajar Jefry hingga babak belur.

Kedatangan Boy sudah terlambat untuk menghentikan perkelahian, karena Jefry sudah tidak berdaya, namun dengan gentle Boy meminta maaf dan menyatakan kalau itu bukan tindakannya namun tindakan teman-teman yang solider.

Di akhir kisah Vera mencoba berhubungan kembali dengan Jefry, namun sayang ia selalu ingat dengan Boy. Namun sayang, Boy menganggap kalau hubungan mereka itu berbeda. Apalagi setelah kedatangan Nuke kembali, membuat  Nuke dan Boy kembali menyatu meski harus backstreet untuk pacaran.

Monday, June 27, 2011

BARRY PRIMA DALAM FILM PRIMITIF




JUDUL FILM                        : PRIMITIF

SUTRADARA                       : SISWORO GAUTAMA

PRODUSER                          : SABIRIN KASMAN

CERITA                                  : IMAM TANTOWI

SKENARIO                           : IMAM TANTOWI

MUSIK                                  : GATOT SUDARTO

PRODUKSI                           :  PT.  RAPI FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1978

JENIS                                     : FILM HOROR

PEMAIN                              : BARRY PRIMA, ENNY HARYONO, JOHAN MARDJONO, RUKMAN HERMAN, DJAFAR FREE YORK, BELKIEZ RAHMAN, DORA,

SINOPSIS :

Amri (Barry Prima), Rika (Enny Haryono) dan Tommy (Johan Mardjono)tiga orang mahasiswa yang akan mengadakan penyelidikan di daerah pedalaman. Tiga mahasiswa tersebut di antar oleh Bisma (Rukman Herman) dan Lahang (Djafar Free York). Karena keganasan hutan yang masih primiti, Bisma menyarankan agar mereka hanya sampai ke suku Pangayau di hutan tersebut yang sudah di kenalnya. Namun Amri berambisi untuk melakukan penyelidikan lebih jauh, sehingga merekapun akhirnya meneruskan penyelidikan lebih ke dalam lagi.

Dengan menggunakan rakit, mereka meneruskan perjalanan melalui jalan air. Namun sayang sekali, rakit yang mereka gunakan pecah di tengah derasnya arus air. Hingga mereka berlima pun terpisah. Amri, Rika dan Lahang dapat selamat sementara Bisma dan Tommy meski selamat namun mereka terpisah sehingga untuk dapat tetap hidup mereka harus melakukannya sendiri. Berbeda dengan Amri, Rika dan Lahang yang dapat bersatu untuk meneruskan perjalanan.

Di dalam hutan tersebut mereka menemukan suku kanibal. Suku kanibal dapat memakan apa saja yang di temuinya. Dalam perjalanan tersebut hanya Lahanglah yang paling sering di lihatin para suku kanibal, sehingga ia sering Histeris. Puncaknya Lahang terkena perangkap yang di buat oleh suku kanibal. Lahang pun menjadi santapan mereka. Amri dan Rika yang melihat dari kejauhan merasa ngeri sendiri. Pada akhirnya Amri dan Rika pun tertangkap oleh mereka. Mereka di ikat dan akhirnya di sekap. Kejadian di dalam markas suku kanibal menjadi pemandangan yang menjijikan dan menakutkan, karena mereka memakan makanan yang juga menjijikan termasuk menangkap buaya untuk dimakannya mentah-mentah dan menjadi rebutan.

Sementara itu Tommy berhasil selamat dan mencari-cari sahabatnya, sedangkan Bisma meski selamat namun akhirnya ia menjadi santapan suku kanibal. Didalam penjara yang dibuat oleh suku kanibal, Amri dna Rika berhasil lolos dan berhasil bertemu kembali dengan Tommy. Namun sayang keberadaan mereka lagi-lagi di ketahui oleh suku kanibal. Namun kali ini mereka tidak tinggal diam.  Mereka melawan untuk menyelamatkan diri. Sayangnya ketika sedang menyelamatkan diri, Tommy tertusuk tombak kayu milik suku Kanibal. Akan tetapi ketiganya berhasil lolos dari kejaran para suku kanibal setelah menemukan sungai. Dalam perjalanan menggunakan rakit, Tommy akhirnya tewas setelah tidak kuat menahan luka, sedangkan Amri dan Rika berhasil selamat.

Wednesday, June 15, 2011

BENYAMIN S DAN RANO KARNO DALAM FILM "SI RANO"


JUDUL FILM                        : SI RANO

SUTRADARA                       : MOTINGGO BUSYE

PRODUSER                          : DJOKO M WARSOSENTONO

CERITA                                  : MOTINGGO BUSYE

SKENARIO                           : MOTINGGO BUSYE

MUSIK                                  : GATOT SUBROTO

PRODUKSI                           :  PT.  FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1973

JENIS                                     : FILM DRAMA-

PEMAIN                              : RANO KARNO, BENYAMIN S, RATMI B-29, NANIN SUDIAR, NETTY HERAWATY, MARLIA HARDI

SINOPSIS :

Bang Amin (Benyamin S) dan Istrinya (Ratmi B29) sudah 11 tahun menikah namun belum di karuniai anak, sehingga Bang Amin merasa kesepian dan ingin sekali memiliki seorang anak. Sehari-hari Bang Amin berjualan Gorengan keliling untuk menghidupi keluarganya. Suatu hari di stasiun kereta Api Jatinegara, Rano (Rano Karno) dan ayahnya baru datang dari kampung turun dari kereta untuk menunggu jemputan dari pamannya. Namun di cari-cari tidak ada, sementara ayahnya tengok kanan tengok kiri, Rano pergi menyelinap untuk membeli gorengan.

Ayah Rano mencari-carinya namun tidak ketemu. Sial bagi ayah Rano, karena semenjak turun dari kereta sudah menjadi perhatian kawanan copet, yang mencopet dompet penumpang dan melemparkannya ke tubuh Ayah Rano yang kebingungan. Alhasil Ayah Rano di tuduh sebagai pencopetnya dan babak belur di hajar massa. Ayah Rano di amankan dan di bawa ke kantor polisi. Rano yang baru saja membeli gorengan kaget ketika melihat ayahnya babak belur di atas mobil polisi. Ia memanggil ayahnya namun sia-sia. Rano dan ayahnya terpisah.

Beruntung Rano kembali bertemu dengan Bang Amin yang menjual gorengan yang mengajaknya untuk ikut dengannya. Rano dibawa kerumah bang Amin dan dianggap anak sendiri oleh pasangan suami istri yang telah lama mendambakan anak. Meski pada awalnya Rano selalu teringat ayahnya, namun lambat laun ia mampu melupakannya. Bahkan Rano dianggap sebagai anak pembawa rejeki oleh Bang Amin dan Istrinya karena sejak kedatangan Rano, jualan Bang Amin menjadi laku keras. Bahkan Rano akhirnya di sekolahkan oleh Bang Amin, setelah Bang Amin mendapatkan rejeki dari hasil menjadi makelar tanah.

Sementara itu di kantor polisi, ayah Rano terbebas dari hukuman karena tidak terbukti mencopet, namun ia bingung harus kemana karena tidak ada tujuan. Akhirnya ia menggelandang, bahkan makan juga dari sisa-sisa makanan di tempat sampah.

****

Di sekolah Rano terkenal sebagai anak yang pintar namun nakal. Hingga gurunya yang sakit-sakitan juga sering di kerjain oleh Rano. Namun meski kesal pada Rano, suatu saatu guru tersebut sangat terharu ketika ulang tahunnya di rayakan oleh murid-murid kelasnya.

Disekolah Rano kedatangan murid baru bernama Dewi. Awal kedatangan Dewi di kelas sudah menjadi bahan ledekan bagi Rano karena ia diantar oleh kakeknya ke sekolah. Dewi sempat di buat menangis oleh Rano sebelum akhirnya gurunya datang.  Bahkan Kakeknya (Farouk Afero) sempat kejar-kejaran dengan Rano karena di kerjain. Namun demikian Rano dan Dewi akhirnya berkawan. Bahkan Rano di ajak kerumah Dewi, yang tinggal bersama ibu dan kakeknya karena ayah Dewi sudah meninggal. Namun sayang, kedatangan Rano tidak di sukai oleh ibunya karena mengotori rumahnya dengan sepatunya, dan menganggap dirinya kaya. Rano menjadi tersinggung dan pulang.

Keesokan harinya, Rano kembali datang, namun kali ini dengan penampilan berbeda. Ia berpenampilan necis layaknya orang kaya. Melihat penampilan Rano, Ibu Dewi pun dengan senang hati menerimanya apalagi setelah Rano mengaku berasal dari Menteng yang rumahnya paling tinggi, membuat Ibu Dewi semakin kesengsem dan menyuruh Rano untuk mengundang papa dan mamanya kerumah. Ranopun akhirnya menyuruh Bang Amin dan istrinya untuk ke rumah Dewi. Namun sayang melihat penampilan Ibu Angkat Rano, Ibu Dewi begitu merendahkan. Namun akhirnya ia disadarkan oleh Dewi kalau dulu sebenarnya juga orang miskin, namun kaya karena mendapat warisan dari seesorang.

Di luar rumah Rano sendiri terhadap seorang gelandangan tua yang selalu memperhatikan kedatangan dan penampilan Rano. Namun sayang gelandangan tersebut akhirnya meninggal setelah kembali di pukuli karena dituduh menjambret. Orang tersebut juga ternyata adalah Ayah Rano. Sebelum meninggal ayah Rano menitipkan Rano pada Bang Amin dan istrinya.

****

Tidak semua film-film Benyamin S komedi, namun di film ini, Si Rano cukup menyentuh dengan keluguan dan kesederhanaan keluarga Amin.

Monday, June 13, 2011

JOHAN SAIMIMA DAN TUTI WASIAT DALAM FILM 'LELAKI SEJATI'


JUDUL FILM                        : LELAKI SEJATI

SUTRADARA                       : DANU UMBARA

PRODUSER                          : NY LEONITA SUTOPO

SKENARIO                           : WISNU MOURADHY

PRODUKSI                           :  PT.  INEM FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1984

JENIS                                     : FILM DRAMA-LAGA

PEMAIN                               : JOHAN SAIMIMA, YAN BASTIAN, AVENT CHRISTIE, TANAKA, ERNA SANTOSO, FANNY BAUTY, TUTI WASIAT, NANDA JALADARA

SINOPSIS :

Tuti (Tuti Wasiat) dan adiknya (Nanda Jaladara) sedang berjalan menuntun sepedannya, namun tiba-tiba di kejutkan dengan kedatangan Parlan Antonio Subrata (Avent Christie) yang mengganggunya dan berusaha untuk memperkosa Tuti. Merasa dirinya terancam, Tuti mencoba membela diri sekuatnya, sementara itu adiknya berusaha mencari pertolongan kepada Hendra (Johan Saimima) yang juga merupakan pacar Tuti. Namun sayang kedatangan Hendra dan kawan-kawan terlambat di lokasi kejadian. Ia mendapati Tuti sudah lemas dan tidak berdaya. Akhirnya Tuti meninggal di pangkuan Hendra. Namun sebelum meninggal Tuti memberitahukan pada Hendra kalau dirinya masih suci. Sepeninggal Tuti, hanya berbekal barang bukti kunci motor, Hendra mencurigai pelaku yang telah membunuh Tuti.

Maka untuk menuntut kematian Tuti, Ia datang ke rumah Subrata Alexander(Yan Bastian) kakak dari Parlan yang merupakan pelaku utama. Namun Subrata yang juga teman dari Hendra tidak mempercayai akan tindakan adiknya.  Agar lebih jelasnya, Subrata menanyakan langsung pada Parlan, namun Parlan mengancam Hendra akan membeberkan bisnis Subrata yang kotor jika ia memberitahukan pada Hendra.

Akhirnya Hendra mengetahui rahasia Subrata dari Linda (Fanny Bauty) salah seorang anak buah Subrata yang ingin menuntut balas.  Sementara itu seorang polisi wanita (Erna Santoso) menyamar kerumah Subrata untuk  menjadi anak buahnya. Namun Subrata sudah curiga dari awal dan menyuruh anak buahnya untuk selalu mengawasi gerak geriknya.

Meski Parlan tidak bisa di sentuh oleh Hendra namun suatu saat akhirnya Parlan berhasil dilumpuhkan Hendra, karena tujuan utamanya bukanlah untuk membunuh Parlan namun tujuan utama Hendra adalah untuk membantu polisi. Sedangkan Subrata sendiri juga berhasil di tangkap akan kejahatannya.

Friday, June 10, 2011

WD MOCHTAR DALAM FILM WAJAH SEORANG LAKI-LAKI


JUDUL FILM                        : WADJAH SEORANG LAKI-LAKI

SUTRADARA                       : TEGUH KARYA

PRODUSER                          : TURINO DJUNAEDY

CERITA                                  : TEGUH KARYA

SKENARIO                           : TEGUH TEGUH KARYA

MUSIK                                  : IDRIS SARDI

PRODUKSI                           :  PT.  FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1971

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                               : WD MOCHTAR, RIMA MELATI, SLAMET RAHARDJO, TUTI INDRA MALAON, TITI QODARSIH, WOLLY SUTINAH, N RIANTIARNO, HENGKY SOLEMAN

SINOPSIS :

Film ini mengambil setting di Batavia. Amalo (Slamet Rahardjo) menjadi kesal dan berontak karena ayahnya, Ambu Kapitan (WD Mochtar) seorang penjaga kuda-kuda milik kompeni kawin  lagi dengan Nona Stella seorang keturunan Kompeni. Amalo tidak terima karena ayahnya yang tidak bertanggungjawab hingga ibu kandungnya meninggal ketika sakit karena ayahnya jarang pulang. Amalo di tinggal ibunya ketika masih berusia 14 tahun. Sedangkan ayahnya jaran g sekali pulang. Setelah ibunya meninggal, dengan perasaan yang masih sakit hati pada Ayahnya, Amalo tidak mau mengakui ibu tirinya. Sementara Adik-adik Amalo juga tidak bisa berbuat apa-apa.

Akhirnya Amalo pergi meninggalkan rumah untuk menjadi buruh ikan di pelabuhan.  Namun demikian Amalo kerap mengunjungi seorang wanita, Ina (Rima Melati) yang ia sukai namun disukai oleh sahabatnya juga , Runtu (N Riantiarno). Namun kemudian Runtu justru menikahi Ina ketika Amalo tidak pulang-pulang, yang membuahkan seorang anak.

Sedangkan Amalo, selama dalam pelarian, ia membantu para pejuang untuk mencuri kuda-kuda kompeni dan juga bedil-bedil kompeni dengan bantuan seorang penari.  Karena kuda-kuda adalah tanggungjawab Ambu Kapitan, maka akhirnya sebagai bentuk pertanggungjawaban, rumah Ambu kapitan di segel. Sementara itu Ambu sendiri pergi dengan kesenangannya setelah istrinya yang dinikahi kembali kabur dari dirinya. Sedangkan anak-anaknya dibiarkan terlantar.

***

Setelah lama dalam pelarian, akhirnya Amalo kembali dan mendapati rumahnya sudah tidak ada, namun ia bisa bertemu adik perempuannya (Titi Qodarsih) yang suka membantu di warung Tiur (Tuti Indra Malaon). Amalo juga kembali bertemu dengan Ina yang kini sudah memiliki suami. Hal ini membuat Runtu cemburu dan melaporkannya pada Kompeni. Puncaknya Amalo ditangkap, namun bisa lolos.

Di akhir kisah, Amalo harus meregang nyawa setelah di tembak mati oleh ayahnya sendiri, Ambu Kapitan ketika Amalo sedang mencuri kuda. Belakangan juga di ketahui kalau Runtu adalah saudara seayah lain ibu, akibat hubungan tidak senonoh ayahnya terhadap ibu Runtu.

****

Wadjah Seorang laki-laki merupakan film garapan sutradara Kenamaan Teguh Karya yang selalu meramunya dengan pemain-pemain teater, sehingga tidak hanya sekedar tontonan acting film saja, namun suasana teatrikal yang kental akan terasa.