Thursday, April 24, 2008

NIKE ARDILLA , THE MOST POPULAR ARTIST


Raden Nike Ratnadilla atau lebih di kenal dengan Nike Ardilla adalah penyanyi di era awal 90an yang lahir dari pasangan RE Kusnadi dan Niningsihrat. Gadis kelahiran 19 Desember 1975 yang kemudian tewas dalam kecelakaan tragis di Jl. Riau (sekarang Jl. RE Martadinata) Bandung.



Nike Ardilla sosok artis dengan multitalenta, dengan kepribadian yang santun dan ramah kepada siapa saja . Tidak hanya di dunia tarik suara, Nike Ardilla kerap main film, sinetron, bintang iklan ataupun juga kegiatan modeling.



Artis besutan Deddy Dores dengan debut albumnya Seberkas Sinar (1989) yang kemudian meledak di pasaran, membuat nama Nike Ardilla melambung. Sebelumnya Nike Ardilla pernah terlibat dalam Film Gadis Foto Model dan membuat album Bandung Rock Power dengan nama Nike Astrina dan kemudian berganti dengan Nike Ardilla setelah ditangani Deddy Dores.



Kehadiran Nike Ardilla di blantika musik Indonesia membawa kesegaran tersendiri. Dengan lagu-lagu slowrock yang asyik untuk di dengarkan menyebabkan n Nike semakin dikenal oleh penggemarnya yang kemudian menyatukannya dalam suatu wadah bagi para penggemar ke dalam Nike Ardilla Fans Club (NAFC). Kematian Nike Ardilla yang tragis membuat fans, teman dekat, media dan berbagai kalangan merasa sangat kehilangan. Dalam usia yang masih belia ia pergi untuk selama-lamanya. Kepergian Sosok Nike Ardilla ditangisi oleh hampir pecinta musik tanah air. Penulis sempet bengong beberapa saat ketika pertama kali mendengar berita itu.


Seolah alampun ikut berduka, hujanpun turun ketika berita itu terdengar. Sejumlah radio bahkan stasiun TVRI ikut menyiarkan kembali lagu-lagu Nike Ardilla.


Kepergian Nike Ardilla membawa berkah tersendiri bagi tabloid yang memberitakannya, karena justru berita kematian yang tragisnya yang diburu para penggemar. Ada rasa penasaran.



Setelah 13 tahun kepergiannya, fans yang di gawangi NAFC masih selalu setia untuk berkunjung ke makam Nike Ardilla di Imbanegara, Ciamis Jawa Barat. Dalam sejarah Indonesiabaru Nike Ardilla lah sosok penyanyi yang setelah kematiannya justru ia bersinar( in death she soared) . Setelah sekian tahun tiada, kematiannya masih dikenang oleh para penggemarnya. Tidak Cuma itu, media televisipun masih memberitakan tentang kematian Nike Ardilla lewat infotainmet. Adalah ‘Silet” suatu program infotainment di RCTI yang telah menayangkan secara khusus tentang Nike Adilla sebanyak 3 episode. Ini membuktikan bahwa sosok Nike Ardilla masih di akui dan masih ada di benak para penggemar. Bagaimana tidak, suatu program di buat tentu adalah program yang bisa menjual, artinya nama besar Nike Ardilla turut berperan dalam proses penjualan program tersebut.



Memang… tidak berlebihan apabila banyak kata-kata sumbang setelah kepergiannya, baik yang di bawakan oleh pembawa acara ‘Silet’ tersebut atau masyarakan pada umumnya yang sampai saat inipun masih misteri tentang kematian Nike Ardilla.


Konon.. sang bintang tewas kecelakaan akibat menenggak narkoba, apapun itu jenisnya entah hanya sekedar minuman beralkohol ataupun obat-obatan. Apapun itu, Nike Ardilla adalah sosok yang baik untuk ditiru dari segi sosialnya.



Ada satu hal yang perlu dicermati, bahwa kematian Nike Ardilla sedikit banyak memberikan dampak positif bagi para penggemarnya. Ada beberapa kalangan dari fans Nike Ardilla yang mencoba untuk terus meneruskan perjuangannya. Sebagai contoh adalah ikut membantu menyumbang untuk kelangsungan yayasan Nike Ardilla yang membawahi SLB yang merupakan peninggalan dari mendiang Nike yang kelangsungan hidupnya harus terus dijalankan, mengingat ini bukanlah yayasan ‘profit’ akan tetapi yayasan sosial yang lebih mengedepankan pendidikan terutama untuk SLB.



Ceritanya akan lain seandainya Nike masih ada. Justru karena kematianlah yang membuatnya bersinar. Penulis sendiri mungkin tidak terlalu peduli seandainya ia masih ada. Penulis penasaran ketika ia tiada dan mencoba untuk mengumpulkan kaset/CD tentangnya hanya untuk sekedar koleksi. Ya diakui memang lagu-lagu Nike Ardilla kadang mewakili perasaan atau bahkan bisa menginspirasi untuk berbuat sesuatu.



Musikalitas Nike Ardilla



Nike Ardilla layak disebut sebagai artis yang luar biasa. Dalam 7 tahun meniti karir, ia mampu mengeluarkan 11 album belum termasuk single album dan the best album yang dibuat pasca maupun sebelum kematiannya. Memulai debutnya di Bandung Rock Power 1988 dan Gadis Foto Model (1989) dengan nama Nike Astrina agaknya belum mampu mendongkrak nama dan penjualan albumnya. Sehingga nama Nike Astrina pun dilupakan begitu saja. 1989/1990 Seberka Sinar itu mengeluarkan cahayanya. Seberkas sinar yang terang yang memang kemudian menerangi kehidupan seorang Nike Astrina yang telah mengubah namanya menjadi Nike Ardilla. Dan seberkas sinarpun melesat menjadi Bintang Kehidupan (1990) yang merupakan titik dari ketenaran seorang Nike Ardilla. Bintang kehidupanpun membawanya ke Shanghai yang membuahkan hasil sebagai juara di Asia Song Festival di Shanghai China. Lagu Bintang Kehidupan dibuat dalam versi Ingrgris dengan judul Star of Life yang dibawakan dengan baik oleh Nike Ardilla. Sungguh luar biasa, sosok penyanyi yang tadinya kurang diperhitungkan menjadi lebih di kenal. Lebih lengkap untuk album Nike Ardilla :





  • 1988 Bandung Rock Power

  • 1989 Gadis Foto Model

  • 1990 Seberkas Sinar

  • 1990 Bintang Kehidupan

  • 1991 Nyalakan Api

  • 1991 Matahariku

  • 1993 Biarlah Aku Mengalah

  • 1994 Biarkan Cintamu Berlalu

  • 1995 Sandiwara Cinta

  • 1995 Mama Aku Ingin Pulang

  • 1996 Suara hatimu



Itulah album yang di buat Nike Ardilla yang sampai sekarangpun masih dicari oleh para penggemarnya. Ada yang punya?....



Nike Ardilla dan Film


Seiring dengan kesuksesan membuat album dan kesibukannya dalam promo album serta undangan nyanyi dimana-mana tidak membuat Nike Ardilla puas. Banyaknya tawaran main film maupun sinetron ia terima untuk mengasah talenta yang memang sudah ia punya. Nike Ardilla makin di kenal lewat film maupun sinetron yang di bintanginya.



Memang… awal Nike Ardilla masuk dunia film, aktingnya kurang begitu di perhitungkan, akan tetapi modal cantik dan suaranya yang khas agaknya membuat produser untuk beberapa saat terkesima dan tertarik untuk membuat Nike Ardilla membintangi film/sinetronnya.



Bias dibayangkan betapa sibuknya membagi antara album, sinetron dan film. Capek itu pasti, tapi memang harus di nikmati. Kerja keras Nike Ardilla membuahkan hasil, dan masih bisa dinikmati sampai sekarang..


Film yang pernah dibintangi Nike Ardilla :




  • 1987 Kasmaran

  • 1988 Kabayan Saba Kota

  • 1989 Gadis Foto Model

  • 1990 Ricky Nakalnya Anak Muda

  • 1990 Lupus 4

  • 1991 Kahayan dan Anak Jin

  • 1991 Cinta Anak Muda

  • 1992 Olga dan Sepatu Roda (film bagus0

  • 1992 Kabayan Saba Metropolitan

  • 1992 Tiga Kamar Perawan (Nuansa Gadis Suci)

  • 1994 Kembali Lagi



Kemudian menyusul Sinetron yang dibintangi oleh Nike Ardilla :





  • 1992 Bunga Kampus (tayang di TVRI)

  • 1993 Sukreni Gadis Bali

  • 1994 Trauma Marissa

  • 1994 Ceplas Ceplos

  • 1994 Sapu Tangan dari bandung selatan (sinetron Nike yang paling jelek versi penulis)

  • 1994 None

  • 1995 Warisan I & II

  • 1995 Jalur Putih



Agaknya kalo dikupas satu-satu film ini belum sempat deh.. kapan-kapan penulis mencoba untuk menghadirkan kembali sosok Nike Ardilla.


Berminat nonton? Atau ada yang punya filmnya?

Thursday, April 17, 2008

TUTUR TINULAR


Sukses besar yang diraih oleh Saur Sepuh menyebabkan trend tersendiri untuk memproduksi film laga dengan sumber dari sandiwara radio. Tutur Tinular adalah salah satu yang ikut sukses mengikuti jejak pendahulunya, saur sepuh. Tutur Tinular berkisah tentang seorang pemuda Kurawan bernama Arya Kamandanu putra dari mpu Hanggareksa yang mempunyai kisah cinta penuh cerita dan intrik yang beberapa kali mengalami kekecewaan justru karena ulah kakak kandungnya sendiri Arya Dwi Pangga.


Banyak sekali wanita yang tergoda oleh buaian puisi yang dibuat Arya Dwipangga, termasuk orang-orang yang disayangi oleh Kamandanu. Sehingga inilah merupakan awal dari permusuhan kakak beradik ini.


Seperti biasa Serial Tutur Tinular disiarkan tiap hari oleh stasiun radio swasta maupun RRI dengan sponsor utama PT. Dankos Laboratories. Cerita S Tidjab ini sangat asyik untuk di dengarkan. Tutur Tinular bersaing ketat dengan Saur Sepuh sehingga penyiarannya pun mempunyai jeda waktu dari stasiun radio yang lain. Kalau gak salah ingat Saur sepuh rata-rata di putar jam 14.30 ataupun 15.30 sore sedangkan Tutur Tinular sendiri di putar sekitar pukul 18.30.


Dengan durasi 30 menit jalan cerita plus illustrasi dari sang pembawa cerita dan di potong minimal 3x iklan, rasanya waktu tersebut sangat kurang, dan selalu bikin penasaran untuk terus mendengarkan lagi keesokan harinya.


Salah satu iklan PT. Dankos Laboratories yang diselipin dalam sandiwara radio ini adalah iklan obat batuk Mixadin. Bunyinya begini “…ada petruk jadi aladin… sampean batuk minum mixadin …” dengan suara musik yang sangat mendukung sehingga terkesan lucu dan menarik untuk di ikutin pada setiap kali main dengan teman-teman.


Seperti halnya Saur Sepuh, Tutur Tinular juga mampu membuat pendengarnya terkesima. Karena memang inilah sandiwara radio, hiburan rakyat yang murah meriah. Sehingga pada masa kejayaannya para pemain sandiwara radiopun menjadi idola bagi para pendengarnya.


Sebut saja Elly Ermawaty pemeran dari Mei Shin, Arya Kamandanu masih tetap diperankan oleh Ferry Fadli. Bayangan-bayangan siapa Mei Shin atau Siapa Kamandanu tentu masing-masing orang mempunyai bayangan sendiri akan tetapi mempunyai kesamaan. Yaitu Mei Shin wanita tangguh dengan ilmu kanuragan yang mumpuni yang bias mengimbangi Arya Kamandanu, Sementara bayangan Arya Kamandanu sendiri adalah lelaki gagah yang punya ilmu kanuragan tinggi yang baik.







Adapun tokoh yang terlibat dalam Tutur Tinular adalah :

  • Arya Kamandanu : Pemuda asal Kurawan, anak kedua dari Mpu Hanggareksa. Dalam kehidupan keseharian terutama dalam memikat wanita, Arya Kamandanu selalu tidak beruntung. Ketidak beruntungan ini justru terjadi karena ulah dari sang kakak sendiri Arya Dwipangga. Murid dari Mpu Ranubhaya yang mewarisi ajian Sati Angin yang bias meringankan tubuh seringan kapas dan secepat angin. Kelak ia menjadi pewaris dari pedang Naga Puspa yang menjadi rebutan.



  • Arya Dwipangga : Ahli membuat syair Putra sulung dari Mpu Hanggareksa di Kurawan, jago dalam memikat wanita terutama dengan menggunakan syair buatannya. Kerjanya sehari-hari hanya membuat syair, namun karena suatu kejadian dimana ia terjatuh kesumur tua akibat dihajar oleh Arya Kamandanu, ia bertemu dengan orang tua misterius yang mengajarinya ilmu kanuragan. Kelak ia akan keluar setelah matanya buta dan dikenal dengan nama pendekar syair berdarah.



  • Mei Shin : Mei Shin adalah istri dari pendekar Lo dari China. Merupakan pasangan pelarian dari Cina yang kemudian terdampar di tanah jawa dwipa. Mei Shin kemudian bertemu dengan Arya Kamandanu yang kelak memadu kasih namun terhalan goleh Arya Dwipangga.


Ketiga tokoh tersebut merupakan tokoh sentral yang menjadi nyawa dalam sandiwara Tutur Tinular. Tutur Tinular masih digawangi oleh Ferry fadli dan Elly Ermawati.


Kelak Tutur Tinular dilanjutkan kisahnya dalam sandiwara Radio Mahkota Mayangkara. Bedanya Tutur Tinular berkisah tentang kerajaan Singasari, tapi mahkota Mayangkara berlatar belakang kerajaan Majapahit.


Sandiwara radio ini tentu akan lebih menarik jika masih bisa kita perdengarkan melalui free download sandiwara radio Tutur Tinular. Segera akan terwujud mudah-mudahan.



Layar Lebar


Sukses yang dibuat oleh Saur Sepuh membuat Tutur Tinular dibawa ke Layar Lebar. Adalah PT. Kanta Indah Film yang memproduksi Film Pertama Tutur Tinular ke Layar Lebar. Buah karya dari S Tidjab ini di produksi sampai 4 Film.



Tutur Tinular 1 Pedang Naga Puspa


Film Produksi tahun 1989 ini menceritakan tentang awal mula masuknya Mei Shin ke Jawa Dwipa. Arya Dwipangga anak dari Mpu Hanggareksa kerjaannya hanya membuat Syair, sedangkan adiknya Arya Kamandanu lebih tertarik ke ilmu kanuragan. Ia mempunyai pacar Nala Ratih yang kemudian direbut oleh Dwipangga untuk diperistri.

Sementara dari daratan Tiongkok sepasang pelarian melarikan diri dan dikejar oleh prajurit Mongol hingga terdampar ke tanah jawa. Adalah Mei Shin dan Pendekar Lou yang membawa Pedang Naga Puspa yang menjadi rebutan di dunia persilatan.

Film Ini dibintangi oleh : Beny G Raharja sebagai Arya Kamandanu, Elly Ermawati sebagai Mei Shin, Baron Hermanto sebagi Arya Dwi Pangga. Pertama kali melihat film ini sungguh jauuuh banget dari khayalan tentang siapa diri Mei Shin. Dalam Khayalan Mei Shin adalah sosok perempuan, dengan pakaian tentunya sudah menyesuaikan dengan pakaian jawa. Akan tetapi di film tetap berpakaian layaknya pendekar China. Huuuuh.. jadi agak diluar dugaan juga sih…. Film ini di produksi oleh PT. Kanta Indah Film.


Tutur Tinular 2 Pedang Naga Kresna

Sukses dengan Tutur Tinular 1 atau agaknya gak terlalu sukses juga sih, PT. Kanta Indah film kembali memproduksi Tutur Tinular 2 dengan Judul Pedang Naga Kresna. Dalam Film Ini agaknya PT Kanta Indah Film tidak mempercayakan pada aktor dari Tutur Tinular 1. jadi memang kalau di tonton secara bersambung, secara tidak langsung kita akan membandingkan dengan pemain terdahulu yang memerankan tokoh yang sama.


Dalam Film keduanya Arya Dwi Pangga diperankan oleh Hans Wanaghi sedangkan Mei Shin diperankan oleh Linda Yanoman.


Film dengan durasi 84 menit ini menceritakan tentang perjuangan Mei Shin. Lanjutan dari Kisah pertamanya . Mei Shin mengubur suaminya, lalu berjalan bersama Kamandanu. Mei shin yang membawa pedang Naga puspa yang menjadi rebutan, bertemu dengan pasukan Kediri dan berperang. Kemudian terjadi bentrok dan berhasil menyelamatkan diri.


Melihat kemolekan tubuh Mei Shin yang bersama Kamandanu, agaknya Dwipangga tidak tahan. Terjadilah pemerkosaan yang membuahkan seorang anak. Akan tetapi meski sakit hati, dengan jiwa ksatrianya Kamandanu mau menikahi Mei Shin yang telah dinodai oleh Dwipangga. Kemudian Mei Shin memberikan Pedang Naga Puspa kepada Kamandanu.


Dasar memang culas, Dwipangga melaporkan ke Kediri bahwa pedang Naga puspa dibawa oleh Kamandanu, sehingga rumah mpu Hanggareksa di obrak abrik prajurit Kediri.



Tutur Tinular 3 Pendekar Syair Berdarah


Tutur Tinular 3 di produksi Elang Perkasa Film. Setelah tutur Tinular 2 memasang actor yang berbeda, di film inipun tokoh Arya Kamandanu masih mencari-cari actor yang tepat. Adalah Sandy Nayoan yang berhasil membintangi Tutur Tinular 3 sebagai Arya Kamandanu. Disandingkan dengan Devi Permatasari dan Baron Hermanto acting Sandy Nayoan di uji. Setelah sukses membintangi Sengsara Membawa Nikmat di TVRI agaknya masuk ke Film Laga bukanlah merupakan hal baru. Di film ini acting Sandy Nayoan lumayan berhasil memikat penonton.


Pendekar Syair berdarah (arya Dwipangga) yang menebar maut dimana-mana. Arya Dwipangga mengacau Majapahit dengan tujuan membalas dendamnya pada Kamandanu, namun pihak kerajaan mengira pengacaunya Mpu Bajil , yang sedang memperdalam ilmu Aji Segara Geni.Untuk menyempurnakan ilmunya Mpu Tong Bajil sudah mandi 7 anak satria. Untuk melengkapi menjadi 8, ia menculik Panji Ketawang yang akan digunakan sebagai korban berikutnya.

Panji ketawang adalah kemenakan dari Arya Kamandanu. Dengan dibantu istrinya Sakawuni, Kamandanu bertarung dengan Tong Bajil yang memang ditugaskan pula oleh Majapahit untuk membawa kepala Tong Bajil.

Sementara Arya Dwipangga dengan tidak mempunyai hati mencari adiknya Kamandanu untuk balas dendam.


Tutur Tinular 4 Mendung Menggulung Di Atas Majapahit


Merupakan film terakhir dari Tutur Tinular. Masih di produksi oleh PT. Elang Perkasa Film, kembali menyandingkan Beny G Raharja untuk memerankan Arya Kamandanu. Agaknya Beny G Raharja memang lebih tepat untuk memerankan Arya Kamandanu di bandingkan dengan Hans Wanaghi dan Sandy Nayoan.


Film terakhir ini berhasil membuktikan siapa Ramapati, tokoh culas yang selalu memutarbalikkan Fakta. Remy Silado sebagai Ramapati berhasil membuat penonton geram melihat kelakuannya. Dari segi face memang Remy Silado sangat cocok memerankan Ramapati, karena memang memiliki muka yang culas dan licik.


Arya Kamandanu di tuduh membunuh Mpu tong Bajil oleh Ramapati yang merupakan pembunuh sesungguhnya. Agaknya dendam pribadi antara Ramapati dan Kamandanu yang menyebabkan Ramapati berlaku seenaknya, sampai memfitnah meracuni raja.


Keinginan utama Ramapati adalah agar Jayanegara naik tahta sehingga dengan mudah mengendalikannya. Kemudian pertemuan Kamandanu dengan Nyai Paniscara yang dulunya adalah Mei Shin akan tetapi setelah menjadi tabib, Mei Shin menggunakan nama tersebut. Dan Mei Shin pun sudah tidak mau kembali ke masa lalu, karena memang pahit sekali, sehingga kecewalah Kamandanu karena Nyai Paniscara tidak mau mengakui bahwa sebenarnya ia adalah Mei Shin.


Sukses menjadi sandiwara radio dan di layar lebar, Tutur Tinular kembali diangkat ke Layar Perak. Adalah PT. Gentabuana Pitaloka yang membuat Tutur Tinular versi sinetron laga yang kemudian ditanyangkan oleh ANTV dan Indosiar.


Versi Sinetron laga justru lebih menarik dibandingkan dengan versi film layar lebarnya. Agaknya teknologi sangat mempengaruhi dari trik-trik yang ditimbulkan.

Wednesday, April 16, 2008

SAUR SEPUH; SANDIWARA RADIO YANG LEGENDARIS

SERIAL SANDIWARA RADIO SAUR SEPUH




Saur sepuh sebuah sandiwara radio dengan latar belakang Majapahit dan Kerajaan Madangkara dengan Rajanya Brama Kumbara. Serial ini mampu menghipnotis jutaan pendengarnya di seluruh pelosok nusantara. Hampir di tiap-tiap jam tertentu masyarakat dengan seksama mendengarkan serial ini. Maklum waktu itu radio adalah satu-satunya media hiburan rakyat yang masih langka. Sehingga untuk mendengarkannyapun bisa secara beramai-ramai kerumah tetangga yang memiliki radio.



Serial sandiwara Saur Sepuh karya Niki Kosasih sebagi pencetus ide dan cerita. PT. Kalbe Farma sebagai produsen obat-obatan ternama menjadi mitra utama dari serial ini. Dengan durasi 30 menit dipotong iklan obat-obatan serial ini mampu menghipnotis para pendengarnya untuk sekedar berhenti beraktivitas. sekedar pengingat tokoh sentral Saur sepuh antara lain :






  • Brama Kumbara (Raja Madangkara) : Pewaris kerajaan Madangkara, seorang kesatria dalam arti sebenarnya Satria Madangkara. Jujur, welas Asih, tampan, Karismatik, gagah dan berani dengan tunggangannya seekor burung Rajawali. Brahma juga memiliki kesaktian yang luar biasa di antara ke sekian ilmunya yang paling terkenal adalah Ilmu Ajian Serat Jiwa dengan sub bagian jurus ampuh  lainnya yaitu ajian Tapak sakti, Ajian Gelang-gelang dan Ajian Bayu Bajra.

  • Dewi Harnum: Adalah seorang yang telah memikat hati Brama Kumbara tipekal wanita lincah, centil dan supel tetapi ia mencintai suaminya. Dia juga selalu menjadi pendamping dalam setiap perjalanan Brahma. Dia pulalah yanag menjadi saksi pertarungan maha dasyat antara Brahma dan musuh bebuyutannya Gandika dengan Ajian Serat Jiwa Tingkat 10.

  • Pramihta : Seorang janda beranak dua yaitu Raden Bentar dan Garnis. Sosok Wanita yang ke Ibuan ia menaruh hati kepada Brama Kumbara. Paramita juga berteman baik denga Harnum, yang atas kondisi Pramita yang Janda maka ia meminta Pramita juga di jadikan istri Brama ketika Brahma meminang dirinya sebagai syarat.

  • Raden Bentar : Putra Bungsu dari Pramita, pewaris semua sifat luhur ayah tirinya Brahma kumbara. Seorang pembasmi kejahatan dengan menegakkan keadilan dan seorang yang berjiwa petualangan. Bahkan ia telah mengembara ke Tibet untuk mencari Bikshu Kempala.

  • Garnis : Putri Sulung Pramita seorang gadis cantik serta jujur adanya persis separti ibunya.

  • Mantili : Adik Brama Kumbara, Satu Ibu lain ayah. Bersifat agak urakan dan sangat keras kepala, namun ia wanita yang periang, welas asih, suka petualangan juga memiliki ilmu kanuragan yang cukup tinggi dengan senjata ampuhnya pedang perak dan pedang setan. Karena sifatnya yang keras ia berpisah karena sering bertengkar dengan cinta sejatinya Raden Samba, akhirnya Mantili menikah dengan Patih Gotawa. Pernah Nyaris tewas di Tangan Lasmini, maka untuk membalasnya Brahma mengajarkan Ajian Srigunting

  • Kakek Agastina : Kakek sekaligus Maha Guru dari Brama Kumbara, pemilik kitab asli ajian Serat Jiwa

  • Bikhsu Kampala : Seorang Bikshu yang berasal dari Tibet merupakan Guru dari Bentar. Ia pernah bertarung melawan Brama. Pernah ia mengarungi lautan hanya untuk dapat menjajal ke saktian Brama, namun pertarungan akhir mereka menjadi sebuah awal persahabatan.

  • Lasmini :  Sosok Antagonis sahabat baik dari kemurkaan. Ia berasal dari Padepokan Gunung Lawu. Berambisi untuk meluluh-lantakkan Madangkara termasuk Brama Kumbara  walaupun diam-diam ia mencintai Brama namun bertepuk sebelah tangan. Lasmini sering di kalahkan oleh Mantili, akan tetapi pada Mantili pernah nyaris tewas di tangan Lasmini dengan bantuan dari CiptaDewa sebagai tandingannya maka Brama mengajarkan Mantili Ajian Srigunting kepada Mantili.

  • Aki Kolot : Mengangkat Lasmini sebagai muridnya setelah Lasmini kalah bertarung melawan Mantili.

  • Samba : Mantan Tunangan dari Mantili, hubungan cinta antara mereka tidak berhasil karena sifat keras dari keduanya. Samba menikah dengan wanita lain namun tidak harmonis yang di kemudian hari putranya mencari Mantili ke Madangkara untuk menuntut balas, karena Mantili di anggap sebagai penyebab ketidak harmonisan itu.

  • Patih Gotawa : Patih Gotawa sekaligus Wakil Brama Kumbara dalam pemerintahan Madangkara sekaligus suami dari Mantili, seorang kesartia Madangkara.

  • Bongkeng : Abdi dari Mantili yang selalu membantunya saat kesulitan, sebelumnya Bongkeng adalah seorang perampok yang di kalahkan oleh Mantili, atas belas kasihan Mantili akhirnya ia menjadi Abdi yang baik bagi Mantili.

  • Paksi Jaladara : Putra “semata wayang” dari pasangan Gotawa-Mantili. Mewarisi sifat jagoan Ibunya.

  • Kijara : Pendekar yang gigih memerangi Madangkara, tapi seteleh di kalahkan oleh Brama mereka bersahabat. Merupakan murid Panembahan Pasopati.

  • Lugina : Adik seperguruan dari Kijara, ke-duanya bahu-membahu melawan Brama. Ke-duanya pula tewas di tangan Bikshu Kampala yang pada waktu itu menyebrangi lautan untuk menjajal kesaktian dari Brama..

  • Panembahan Pasopati : Seorang pertapa Guru dari Kijara dan Lugina yang mengajarkan ilmu ajian Waingin Sungsang. Ilmu ini pernah mengalahkan Brama sebelum ia membalasnya dengan ajian Serat Jiwa.

  • Anjani : Putri tunggal dari Lasmini, tokoh ini sendiri sebenarnya tidak begitu jahat namun sifat kebencian dan angkara murka dari ibunya selalu di tanamkan di gadis ini. Keadanan yang membingungkan sebenarnya dalam diri Anjani di satu sisi ia menaruh simpati kepada Bentar tapi di sisi yang lain pengaruh ibunya amat besar kepada Anjani.

  • Wanapati : merupakan Putra Mahkota Madangkara yang kelak akan mewarisi tahta.



Pada jamannya serial sandiwara radio ini sangat dikenal. Siapa sih yang tidak kenal Brama Kumbara, Mantili ato juga lasmini. Kehadiran sandiwara radio yang hanya bisa didengarkan tanpa dilihat menyebabkan daya khayal yang luar biasa bagi para pendengarnya. Brama kumbara menurut penilaian penulis sendiri terbayang sebagai sosok yang arif bijaksana, tinggi besar dengan kumis yang tipis namun berotot, mempunyai jiwa penolong. Kemudian Mantili, wanita tangguh yang tegas dan membela kebenaran. Sementara Lasmini sosok perempuan perayu yang mempunyai bibir seksi, tubuh montok dan berisi dengan dada yang menonjol.

Daya khayal yang tinggi dengan meniru suara-suara atau gerakan yang mungkin dianggap pas pada masa itu adalah hal yang biasa.

Suara “ciaaaaaaaaaaat,….atau juga suara “hya……hya….. hya” (sambil lari memperagakan naik kuda…. Atau juga dengan pedang-pedangan memperagakan mantili berperang dengan lasmini…. Ada juga “terimalah….. ajian serat jiwa” ……


Peragaan kata-kata seperti ini sudah biasa dilakukan oleh anak-anak seusia SD….ya memang ini hiburan yang sangat murah bagi masyarakat.


Saur sepuh bisa dibilang sebagai serial sandiwara tersukses setelah munculnya serial-serial lain seperti Tutur Tinular, Misteri Gunung Merapi, Api Dibukit Menoreh, Badai Laut Selatan, Putri Cadar Biru.. dan masih banyak lagi.


Era kejayaan Sandiwara radio mampu melambungkan para bintang-bintang dari Sanggar Prativi seperti Ferry Fadli pemeran Brama Kumbara, yang setelah liat aslinya sangat jauh dari bayangan kalau itu adalah Brama kumbara yang kekar. Sempet kecewa sih karena tokoh yang dikhayalkan tidak sesuai dengan apa yang ada.



Ferry Fadly sebagai Brama Kumbara, Elly Ermawati pemeran Mantili, kemudian juga ada Ivonne Rose, Petrus Urspon, Iwan Dahlan, Maria Oentoe, Anna Sambayon, dan masih banyak lagi. Sampai saat ini serial sandiwara radio saur sepuh masih banyak dicari oleh penggemarnya. Sehingga sangat beruntung sekali apabila kita mendapatkan free dowload sandiwara radio Saur Sepuh yang sangat dicari ini.



Saur Sepuh ke Layar Lebar

Sukses di radio, Saur Sepuh merambah ke Layar Lebar. Bekerjasama dengan PT. Kanta Indah Film dengan bangga PT. Kalbe Farma mempersembahkan Film Saur Sepuh. Film Saur Sepuh dibuat dalam 5 Film.




SAUR SEPUH 1 SATRIA MADANGKARA

Saur sepuh satu Satria Madangkara melatarbelakangi oleh kerajaan Majapahit. Satria Madangkara (Brama Kumbara) yang menjadi buah bibir di masyarakat. Film ini dibintangi oleh Fendi Pradana sebagai Brama Kumbara, Elli Ermawati sebagai Mantili dan Murtisari Dewi sebagai Lasmini.

Tunangan Lasmini dibunuh oleh Brama Kumbara karena telah mengadu domba utusan dari Madangkara. Hutang nyawa harus dibalas nyawa. Akan tetapi lasmini tidak terima sehingga lasmini menuntut balas pada Brama Kumbara. Akan tetapi ketika menghadapi Brama Kumbara….auw……lasmini langsung terpikat dan jatuh hati pada Brama yang menyebabkan muak pada Mantili. Ini awal cerita dimana Lasmini jatuh cinta yang tidak terbalas pada Brama dan menjadi musuh bebuyutan Mantili.

Menilai Burung Garudanya Brama, wah lucu juga ya teknologinya masih sangat sederhana.




SAUR SEPUH 2 PESANGGRAHAN KERAMAT.

Sukses di Saur sepuh satu, PT. Kanta Indah Film Kembali memproduksi sekuel dari Film Pertamanya. Pesanggrahan Keramat, makam dari guru Brama Kumbara yang dibakar oleh komplotan yang didalangi Ki Jara dan Lugina yang di dukung oleh Bu Karti seorang saudagar dari Kuntala. Brama Marah Besar dan berubah menjadi Buto Agni, dan menuntut balas pada orang-orang yang telah membakarnya.

Adegan dimana Brama dilempar pisau dan berubah menghilang dan dibelakang dari orang yang telah menusuknya adalah adegan yang bikin kagum kala itu. Karena dianggap sesuai dengan apa yang ada di radio.

Secara keseluruhan film ini tidak memunculkan sesuatu yang baru, karena buto agni yang penulis pikir sangat seram ternyata difilm biasa-biasa aja tuh….

Film ini masih menggunakan bintang yang sama dari Saur Sepuh 1



SAUR SEPUH 3 KEMBANG GUNUNG LAWU

Lasmini Istri dari seorang juragan di Kawali, diperkosa oleh anak buahnya kemudian dibuang ke jurang. Lasmini mendapat pertolongan yang kelak menjadi gurunya

Setelah cukup ilmunya, lasmini kembali ke kawali dan menuntut balas ke orang-orang yang telah memperkosanya.

Tindakan lasmini yang sewenang-wenang mengundang Mantili untuk ikut duel, walopun pada akhirnya kalah… akan tetapi dengan bantuan dari Brama Kumbara dengan ilmunya ajian srigunting.. pada akhir cerita Mantili dan Lasmini Kembali berduel. Ilustrasinya sangat bagus karena duelnya di pinggir pantai dengan terbang pakai pelepah daun kelapa. Ini masih sesuatu yang luar biasa kala itu dan dianggap sangat menarik untuk di tonton.

Film Saur Sepuh 3 dengan tokoh sentral Lasmini. Kembang Gunung Lawu dengan perguruan anggrek jingganya.



SAUR SEPUH 4 TITISAN DARAH BIRU

Memasuki Film ke 4, Titisan darah Biru. Titisan Darah Biru menceritakan tentang generasi kedua dari Saur Sepuh yang digawangi oleh Raden wanapati, Raden Bentar dan Garnis Nawingyun.

Secara keseluruhan Film ini bagus karena ilustrasi musiknya juga mengalami kemajuan dibanding-film-film terdahulunya. Akan tetapi Film ini tidak nyambung sama sekali dengan 3 film sebelumnya. Seolah disengaja Produser film ini untuk memotong mata rantai dari film terdahulunya. Atau bisa dibilang ini film lepas yang tidak ada kelanjutanya. Film ini menceritakan tentang kepemimpinan Wanapati yang emosional sehingga banyak tentangan dari kaum tua. Sementara Sang Brama Kumbara sedang bertapa.

Saur Sepuh 4 dibintangi oleh Adi Kuncoro sebagai Wanapati, Candi Satrio sebagai Bentar dan Devi permatasari sebagai Garnis.




SAUR SEPUH 5 ISTANA ATAP LANGIT

Dari kelima film saur sepuh, Istana atap langit merupakan film yang terbagus dari segi kualitas, tehnik dan suara serata ilustrasi musik. Kalo boleh dibilang film ini lebih tepat dimasukkan sebagai film Saur Sepuh 4, karena masih ada sambungan dari film saur sepuh 3.

Film ini kembali dibintangi oleh Fendi pradana sebagai Brama Kumbara dan Murtisari Dewi Sebagai Lasmini. Pada Saur sepuh 1 sd saur sepuh 4, disutradarai oleh Imam Tantowi namun ada Ssur sepuh 5, penyutradaan berganti  menjadi Torro margens, dan perbedaan mencoloknya juga ada di bagian kostum yang digunakan. 

Kehadiran biksu kampala yang dianggap musuh malah justru sebaliknya, ia hanya datang untuk bersahabat. Lasmini penyebar isu kalo Kampala datang untuk membunuh Brama kumbara sehingga lasmini membuat kekacauan dimana-mana.

Mantili yang menyadari kehadiran lasmini yang mengail diair keruh, marah karena utusannya Kijara dan Lugina dibunuh oleh Mantili.

Akan tetapi inilah jawabannya, Mantili menyadari kekeliruannya dan kemudian meminta Brama Kumbara turun tangan untuk menyelesaikan semuanya. Di akhir cerita, Bentar dititipkan ke Biksu Kampala untuk belajar ke negeri Tibet. Ilustrasi musiknya yang demikian apik, mengena banget untuk menyelami masa-masa kejayaan Saur Sepuh.

Film ini bagus untuk ditonton dan gak ngebosenin, serasa masih jaman baheula hehehe.

Dari fenomena Saur Sepuh yang awalnya hanya diradio kemudian merambah ke Layar lebar, kemudian juga mengekor Tutur Tinular dan Misteri Gunung merapi yang dibuat versi layer lebarnya.

Trus kemana sandiwara-sandiwara radio itu sekarang, akibat TV swasta yang muncul. Dan Kemana pula sanggar Prativi yang dulu menelurkan artis-artis sandiwara radio terkenal..


da dan gak adanya,,, yang jelas kalo ingat masa-masa lalu jadi kangen untuk ngedengerin sandiwara radio yang penuh dengan kedamaian..




Monday, March 31, 2008

CERITA AWAL DI IBUKOTA


Kadang mata ini terbelalak, kaget dari yang semula hanya jadi bahan cerita akan tetapi setelah mata ini melihat, barulah percaya bahwa ibukota ini memang kejam.
Suatu sore ketika itu sehabis dari Jl. Garuda dengan menaiki Bus Jurusan Grogol – Pulogadung, tiba-tiba tangan ini terusik untuk mengucek-ucek mata, seolah tak percaya apa yang aku liat. Pemandangan yang sebelumnya tak pernah terbayangkan. Ternyata benar-benar terjadi apa yang namanya gelandangan dan benar-benar dibawah jembatan. Pemulung itu tinggal dibawah jembatan didaerah kemayoran. Sementara sebagai sarana MCK mereka memanfaatkan kali yang berada dibawahnya dengan air yang menghitam karena limbah rumah tangga. Terbayang olehku seandainya mandi di air seperti itu, mungkin aku langsung gatal-gatal dan alergi karena mandi dengan air yang sangat kotor dan bau.


Kemudian juga cerita seorang gelandangan yang mengais makanan di tong sampah, dan ini benar-benar aku lihat seorang pemuda, pemulung dia memakan bekas makanan yang dibuang di tong sampah di daerah pasar minggu. Yah sisa makanan itu masih dalam stereofoam warna putih. Mata ini tidak tega untuk melihat, ternyata dijaman yang pemerintahnya serba berkecukupan, yang pejabatnya berlimpah harta dengan mobil ber AC berseliweran dijalanan ibukota yang berbelanja di pusat perbelanjaan besar masih saja ada orang yang makan dengan mengais sampah. Terasa sangat timpang sekali, yang kaya bertambah kaya, dan yang miskin semakin terpuruk.


Di lain waktu terlihat pasangan suami istri dengan 3 orang anaknya yang masih kecil ditambah 1 orang yang masih dalam kandungan menjalankan profesinya sebagai pemulung. Si Bapak menyeret gerobak dengan 2 penumpang anaknya sementara si Ibu dengan seorang anak di perutnya sambil menggendong anaknya yang paling kecil mengikutinya dari belakang. Mereka tampak dekil dan tidak terurus. Terbayang olehku seberapa besar pendapatan mereka sehingga mereka mampu menghidupi keluarganya.
Akan tetapi itulah keajaiban Illahi, Ia tetap bisa memberikan rejeki pada makhluknya sehingga mampu meneruskan kehidupannya. Pemandangan pemulung dan sejenisnya sudah sangat biasa di Ibukota ini, apalagi mereka seolah berlomba-lomba untuk bisa hidup di Ibukota.


CERITA LUCU

Kebetulan sedang ada Persami, dan kita di undang. Malam belum usai, dan acarapun belumlah selesai tapi hari hampir pagi, aku bergegas ke tenda panitia. Ditenda ada dua perempuan tertidur duluan, Neni dan Titik . dan karena kecapekan akupun ikut tertidur disamping perempuan itu. Akupun ikutan tidur, dengan berselimut tenda yang tidak dipakai, kami tidur dalam satu selimut. Pada awalnya aku tertidur lelap karena kecapean mengikuti acara tersebut, tapi menjelang pagi, naluri lelakiku bangkit, bangun dengan sangat keras dan dibuat gelisah, mana udara dingin.  aku gak tau yang terjadi, yang jelas kakiku beradu dengan kaki Titik, dan itu sangat hangat dan nikmat kurasa. Ah andai ditenda ini Cuma berdua, mungkin setan dengan leluasa menggodaku yang terjadi lain cerita. Akan tetapi beruntung iman didadaku masih ada, sehingga akupun bergegas bangun menuju ke mesjid sekolah. Setelah solat subuh usai, dan acara juga usai, maka kami pamitan pada panitia untuk pulang duluan tanpa harus menunggu acara penutupan, dan kembali kerumah masing-masing.

sekian

KENANGAN MASA SEKOLAH

******
Dan disekolah ini banyak sekali mendapatkan kenangan yang terikuir indah.
Sudiyono, sahabat sekaligus teman bersaing dalam kelas. Teman saling mencela dan teman saling berbagi cerita. Sudiono, sosok kecil hitam dan lantang dalam berbicara, disamping itu juga aku temanku adalah Taufan, teman beda kelas, dia baik dan penuh pengertian. Ada sih satu kelas yang nyebelin, terutama waktu PSG, tapi ya gak perlu diungkapin. Dan kalau di sekolah dulu paling sebel ya nama orang tua yang di panggil, JP singkatan Jupriyono ini bapaknya Adi, Sugianto - sugiani, bahan ledekan banget pokoke lah.  
Kemudian kalau adik kelas ada Erun Fajriah, Ika dan Asih, dan yang sampai sekarang masih ada kontak adalah Sri utami, idola kelas sekaligus idola guru matematikaku.

Siang itu, selepas pulang sekolah, aku bersama Wasito, Ika dan Asih berempat dengan mengenakan seragam sekolah pergi ke pantai Logending di Kebumen. 1,5 jam perjalanan menggunakan bis. Memang tidak direncanakan. Sore itu sesampai di pantai kitapun main air, pasir, mencari kepiting kecil dan mencari kerang. Dan yang tak kalah lucunya kita mengganggu orang pacaran yang sedang mojok, sampai merekapun pergi karena kita. Kalau inget hari ini tertawa sendiri. Diantara adik kelas, yang bisa membikin hatiku suka sih adalah Ika, Erun dan Dewi. Tapi dari ketiga-tiganya aku tidak berani mengungkapkan kata hatiku, sebatas suka sah sah saja toh. Karena sejujurnya masih lebih suka sama adik kelas di SMP . 

***

Erun, dia sosok perempuan yang mandiri, setelah Bapaknya meninggal, keceriaannya menurun, ia tak seceria dulu. Erun baik, dan supel dalam bergaul. Ketika berita itu datang, aku sangat menyesal, karena aku tidak bisa datang mengantar jenazah orang tuamu Erun. Maafkan aku, penyesalan itu sampai sekarang masih membekas. Aku dengar kabar setelah Bapakmu meninggal, karena waktu itu aku sedang praktek Magang di pegadaian, sehingga praktis selama sebulan tidak menginjakkan sekolah. Kemudian ada juga Ika Nana, perempuan berambut keriting anak dari seorang pejabat di daerah Somagede, dia adalah teman dekat Erun. Ika bisa dibilang adalah adik kelas yang paling dekat denganku. Ia bisa diajak curhat, cerita dan becanda.

Sementara itu dari sudut sekolahku, ada juga Yuni puspita, perempuan ini rada  jutek tapi baik. Ya jutek, karena memang dia kadang jutek banget kadang-kadang. berasa apa benci sama saya ya...
Sementara itu dari sebelah kelasku ada Roni Taufan, lelaki ksurus yang kadang sok berlagak kecakepan. Paling sebel jika sama Roni, kita pasti selalu rebutan cewek yang baru dikenal. Seperti biasa so pasti aku lah yang diumpan untuk kenalan, selanjutnya dia yang follow up. Pernah suatu ketika ikut anak PMR ke Jurangbahas, gw yang deketin anak SMP 8 Purwokerto Tutur eh Roni pula yang malah dekat. Ngiler gak sih, sampai akhirnya aku yang dicuekin…. naasib.

banyak cerita sih di kelas, kenangan2 sama. Tapi dari semua yang terkenang selain dengan teman kelas juga dengan guru. Pak Arwin, maaf banget saya banyak salah sama guru satu ini banyak meremehkan dan becandain. Bu Sri Lantasi... guru bahasa Indonesia Favorit yang kalau rambutku panjang dibilang sudah kayak bebek suruh di cukur, Ada lagi guru bahasa Inggris Bu Cukat Budi Rahayu... iki wong emang ayu, kalau lagi test di kertas coret-coretan aku suka gambar bu yayu. Pak Sasongko, yang aku ingat pernah di pisah tempat duduk gara-gara teman sebangku ribut. Saya bilang bukan saya pak.. nah pak sasongko bilang ... saya tidak menuduh anda... matanya tajam tau kaan. 

ya gitulah kenangan yang sedang aku ingat. kapan kapan nulis lagi'

SEBAGIAN DARI KISAHKU

***
“Pur, apa kabar? Pagi itu aku menyapa Purnomo ponakan Gosus mantan pacarku.
“Woi baik, mana oleh-olehnya?”.
“heheh ada deh”…


Hari itu aku ketemu Purnomo, dan aku menanyakan kabar Gosus, sesungguhnya hati ini masih mengharapkan Gosus akan kembali padaku, setelah sekian lama rasa rindu ini aku pendam.
“Gosus kan dan kawin, udah punya anak 1” , demikian jawab Purnomo.


Bagai disambar petir, hati ini kaget sekali, meski aku harus menyembunyikan rasa kekagetanku pada pur. Kaget setengah mati, karena harapanku yang selama ini aku tunggu, telah pupus. Meski aku mengharapkan Gosus dengan sabar menunggu saatnya akan tiba. Akan tetapi yah, saat itu memang telah tiba, kabar itu telah datang dan dia telah memiliki keluarga. Hatiku tersadar karena selama ini aku hanya punya angan-angan kosong belaka. Kecewa sudah pasti iya, karena secara diam-diam aku masih menyimpan cintanya. Aku masih mengharapkan kembali padanya.


Sejak saat itulah harapanku padanya gugur. Dan aku bagai terbangun dari tidur, aku mulai hidup baru. Setelah kabar itu berlalu aku mulai berani kembali membuka hati pada orang lain. Dan terbukalah hati ini, hatiku diobral, cintaku di gadaikan. Aku mengenal Tasya, temen kerjaku freelance di sebuah Apotik dibilangan Jakarta Selatan, akhir kata aku nyambung pembicaraanku dan tanpa Ba bi bu jadilah aku pacaran dengannya. Sementara itu di tempat kerjaku aku juga mengenal Veni, yang pada akhirnya aku pacarin juga. Yang waktu itu aku kerja di dua tempat, dan aku punya dua pacar sekaligus, dengan waktu kencan aku atur sangat rapi.
Veni baik sekali bahkan aku sudah mengenal keluarganya di Bogor sana, dan beberapa kali main kesana sambutannya sangat hangat, sementara itu dengan Tasya akupun demikian. Apakah aku buaya dengan memacari 2 orang sekaligus? Enggak, aku bukanlah buaya, akan tetapi aku ingin membuktikan bahwa aku juga bisa berbuat demikian. Kuakui ini dampak dari kekecewaanku ditinggal kawin sama pacarku terdahulu. Tapi sepandai-pandainya menyimpan bangkai, suatu saat akan ketahuan juga, dan akhirnya Tasya dan Veni memutuskan tali cintanya padaku secara hampir bersamaan. Sakit hati? Enggak.. karena hatiku telah ditutup iblis, banyak wanita diluar sana yang mengagumiku (masak sih.. hehe) , begitu prinsipku.

Lepas dari Tasya dan Veni diriku jatuh di Sisca, perempuan chinese yang menganggapku juga chinese. Chinese? Masa sih. Dengan sisca kuakui hanya for fun, karena aku tau, dari segi keyakinan tidak mudah untuk menyatukan. Keyakinan yang berbeda. Sampai akhirnya tanpa kuketahui sisca menikah dengan fuli secara diam-diam. Sakit hati? Ya jelas itu perasaanku. Bahkan sumpah serapah dan sebagainya, walaupun pada akhirnya ia minta maaf. Akan tetapi hubunganku tidak berhenti sampai disini, aku harus bersandiwara dengan fuli suaminya. Aku harus berpura-pura telah menikah apabila di depan fuli. Meski ini suatu kesepakatan antara aku sama Sisca, akan tetapi hati ini tidak bisa dibohongi. Meski aku tetap menjalankan peranku sebagai aktor di depan fuli, aku akan berakting seolah –olah aku sudah punya anak.. Yah inilah cinta aku pikir. Aku harus rela berkorban.

Dengan caraku inilah, aku bisa tetap berhubungan baik dengan mereka, meski hati ini terasa berat. Akan tetapi lambat laun perasaanku pun hilang, dan aku telah melupakan semua yang telah terjadi antara aku dengannya.
***

DARI CATATAN YANG HAMPIR TERBUANG

JURANG BAHAS....(anggep judulnya gitu)

.................................

***
Tibalah saatnya liburan sekolah tiba, dan ketika liburan pula pesta Jumbara (Jumpa Bhakti Gembira) dari PMR sekolah tiba. Kali ini tempat jumbara berada di desa

Jurang Bahas, suatu desa kecil di lereng sebelah bukit disuatu kecamatan lumbir. Tiba di Jurang Bahas hari menjelang siang. Lapangan masih sepi oleh tenda-tenda yang belum berdiri. Nun di sebelah barat radius 100 meter, terdapat bukit menjulang, menambah suasana sejuk alam pedesaan. Tak jauh dari tenda kami, terdapat kali kecil yang membentang, dan disinilah kadang kita mandi. Dan disebelah kanan luar lapangan terdapat perumahan penduduk, sekretariat dan tanah berkebun. Haripun mulai ramai, dan tenda-tenda satu persatu memenuhi lapangan sehingga terlihat begitu sempit dan padat.

Sebagai pengurus Osis mendapat kehormatan untuk mengawal mereka, bersama Wasito,Roni dAN anggota lainnya. Sementara regu yang kami kawal adalah regu putri yang terdiri dari Dewi KF, Dewi Rusmiati, Darinah, Watimah, Elli, Rusminah dan ada beberapa lagi. Disini aku bisa dekat sama mereka, keseharian disekolah antara kakak dan adik kelas menyebabkan kami tidak bisa bergaul seenaknya, akan tetapi dengan adanya kegiatan ini kami bisa mengenal satu persatu diantara mereka

Selepas senja, malam tiba, tiba-tiba hujan datang. Lapangan pun banjir. Sehingga tidak ada lagi tempat untuk tidur. Untunglah penduduk sekitar baik, sehingga anak-anak diungsikan di rumah penduduk. Malam pertama di jurang bahas, sangat sepi, dan dingin akibat hujan. Satu kejadian lucu malam itu terjadi, sesuai aturan laki-laki dilarang tidur ditenda perempuan dan sebaliknya. Akan tetapi karena keadaan memaksa kami untuk tidur di tenda mereka. Dan ketika kami diberitahu ada pemeriksaan dari panitia, maka buru-buru kami tidur dan ditutup dengan menggunakan tikar oleh Rus dan Tri. Tetapi sungguh kami dibuat ketawa sekaligus dongkol, karena panitia yang ditunggu-tunggu tidak pernah ada.
Keesokan harinya mereka melakukan kegiatan yang telah terjadwal. Aku berkenalan dengan anak-anak dari lain sekolah. Dari berbagai tingkat, baik SMP maupun SMA. Jurang bahas banyak mengukir kenangan. Satu puisi yang tersimpan sampai sekarang :
JURANG BAHAS

Sepi dan sunyi
Tapi rapi

Dibalik sebuah bukit yang indah dan hijau
Terbentang lapangan sempit penuh tenda
Berbagai kenangan terukir disana
Aku rindu ingin mengulanginya

Jurang bahas
Kini tinggal kenangan
Tinggalkan puing-puing dan keping hati yang tersisa
Aku ingin kembali

***

Hari-hari dilalui dengan indah. Jurang bahas menyisakan kenangan, lewat foto-foto yang lucu kami bisa bernostalgia dan berbagi cerita. Kami cerita seolah masih di jurang bahas yang indah.

...........cerita ini belum selesai lho.......

Wednesday, March 26, 2008

MY LITTLE ANGEL

Kado untuk anakku.... Salwa Aurel F.

'2006


Subhanallah….ajaib..

Tangismu ramaikan hampa nurani
Menepis kesepian diri
Dalam nada tak tersembunyi
Kuperhatikan kedip mata kecilmu
Lentik jemarimu dan kecil tapak kakimu
Bibir mungil dan hidungmu tak semancung aku
Bening mata dan tipis rambutmu
Halus kulitmu belum tersentuh aroma duniawi
Merah…
Ketika tangis memecah bagai delima merekah
Semerah itulah kamu…

Sehari, seminggu dan sebulan..
Matamu mulai bergerak
Tanganmu mulai terangkat
Tapi
Kau tumbuh tanpa kasih asi ibumu
Sepercik kau cicip tapi segelas kau muntahkan
Tapi aku tau ibumu berusaha untukmu
Dua bulan kau mulai mengangkat kaki dan memiringkan badan
Kau lucu
Seperti ayah dulu
Senyummu manis…
Dan hari-harimupun kini dimulai
Kau mulai mendengarkan, merespon tawa
Lucu ketika teriak kau…
Gemes menyusu pada jempol yang lentik
Lentik dan putih bayimu belum usai
Dan kau harus ikuti perjalanan ini

Salwa…
Hadiah dari surgawi
Semanis kata dan semanis senyummu
Lekas besar yah
Dan jaga ibumu..
Jadilah bidadari kecil yang manis
Penyejuk hidup keluarga

Tuesday, March 25, 2008

SETAHUN TLAH BERLALU

Tepat setahun 10 hari sudah aku tidak mengisi blog ini. sempat beberapa kali mencoba untuk mengisi, akan tetapi selalu gagal dan gagal lagi karena aku lupa password.

kini setahun telah berlalu aku ingin kembali mengisi hari-hariku dengan blog ini. Insya Allah....
Mudah-mudahan ada kemudahan dibalik itu. setelah semua kerinduanku mencapai puncaknya... setelah beberapa kali kejenuhan itu berbalik ke kerinduanku.... kerinduan akan nulis apa saja... kerinduan untuk menuangkan kata dalam nada dan irama jiwa di patri dalam selembar kertas... kerinduan untuk mengungkap semua makna dan arti diriku.

kadang kerinduan itu adalah kerinduan terhadap sahabat, teman, keluarga dan juga kerinduan akan apapun yang menyebabkan rindu...
kini... dengan kerinduan ini aku ingin mengukir betapa berartinya arti diriku di dalam mengungkap semua. ada kepuasan tersendiri.... seolah merasakan betapa seteguk air itu akan melepaskan dahaga ketika aku menuliskan ini.

Aku ingin belajar menulis dari blog ini... dan kerinduan untuk menulis itu justru muncul setelah seorang temanku membaca blog ini dan kemudian memberikan dorongan padaku untuk kembali mengisi entah apapun itu kedalam media ini.
buat sahabatku... entah siapa dia mungkin juga sahabat yang masih misterius... terima kasih... telah kembali menyalakan semangat untuk menggoreskan isi dalam dada...

buat anakku dan juga istriku ......terima kasih telah memberikan semangat luar biasa sehingga bisa melewati semua cerita....

.....