Tuesday, August 12, 2008

Indonesia loloskan Nova/Lilyana & Sony Dwi Kuncoro di Perempat Final



Menyusul kesuksesan yang diraih tunggal putri Maria Kristin Yulianti yang terlebih dahulu melangkah ke Perempat Final, Nova/Lilyana dan Sony Dwi Kuncoro juga sukses melibas lawan-lawannya dan melaju ke perempat final Olimpiade Beijing 2008 yang berlangsung di Beijing University Gymnasium.

Mengawali langkahnya yang langsung melaju ke babak 16 besar, Nova Widianto/Lilyana Natsir berhasil melibas ganda campuran Korea Hang Sanghun/Hwang Yumi dengan dua set langsung. Pertandingan yang cukup seru karena berlangsung sangat ketat dan saling kejar mengejar angka. Nova/Lilyana yang di unggulkan di tempat teratas berhasil menyudahi permainan dalam tempo 41 menit.

Di set pertama, perolehan angkanya sangat ketat, namun Juara dunia dua kali tersebut mampu meredam permainan pemain Korea dan set di tutup dengan skor tipis 23-21. Di set kedua, Nova/lilyana kembali terjadi kejar mengejar angka. Namun Ketangguhan Nova/Lilyana mampu menyelesaikan set kedua dengan 21-19. Perolehan angka yang cukup ketat. dengan demikian, Nova/Lilyana melaju ke perempat final Olimpiade Beijing 2008.

Sementara itu dari tunggal putra yang masih tersisa, Sony Dwi Kuncoro, juga berhasil melaju ke perempat final setelah mengalah kan Lang Ville (FIN) dengan skor mudah 21-13, 21-18. Akan tetapi di babak perempat final, kemungkinan besar Sony akan kembali bertemu dengan Lee Chong Wei (MAS). Tunggal putra terkuat Malaysia yang dimiliki saat ini. Ini adalah merupakan ulangan seperti Kejuaraan dunia 2007 yang kala itu Sony berhasil melibas Chong Wei. Akan tetapi, Chong Wei saat ini mempunyai kepercayaan diri  yang tinggi, sehingga apabila Sony ingin melaju ke semifinal, Sony harus bermain hati-hati dalam menghadapi bola-bola berbahaya Chong wei.

Dari ganda putra, baru akan di pertandingkan mulai pukul 11.20 waktu setempat. Go Indonesia!!.

Monday, August 11, 2008

Taufik Hidayat Langsung Rontok di babak 32 besar



Taufik Hidayat pemain tunggal putra Indonesia langsung tumbang di babak 32 besar di ajang Olimpiade Beijing 2008 dengan straight set. Taufik Hidayat yang permainannya akhir-akhir ini memang terasa kurang greget dan tidak bersemangat langsung tumbang saat menghadapi Wong Chong Hann (MAS) dengan straight set. Sungguh kekalahan yang ironis, karena Taufik adalah juara bertahan di Olimpiade, walaupun memang diakui permainan Taufik kelihatan jelek sekali akhir-akhir ini. Tapi itulah pertandingan, itulah permainan kadang ada saat diatas kadang di bawah. Hanya saja kekalahan di babak pertama terasa sekali sangat menyakitkan.

Taufik yang diharapkan akan mengulang suksed di 2004 tidak mampu meladeni permainan kidal Wong Chong Hann. Di set pertama Taufik harus mengakui keunggulan Wong Chong Hann dengan 19-21. Perolehan angka sebenarnya cukup ketat, hanya saja Taufik tidak mampu mengambil peluang yang ada, dan harus angkat koper lebih dulu dari Beijing. Di set kedua Taufik yang seolah tidak punya semangat setinggi 2004, harus mengakui keunggulan Wong Chong Hann, dan harus kalah 16-21.

Secara pengalaman Taufik bisa mengalahkan Wong Chong Hann, akan tetapi salah satu akibat dari sakit yang diderita Taufik merupakan salah satu sebab sehingga permainan Taufik kurang maksimal. Dengan demikian tunggal putra tinggal menyisakan Sony Dwi Kuncoro yang akan mulai pertandingan di 16 besar, mulai Selasa 12 Agustus 2008.

Sony Melaju ke Babak 2 Olimpiade

Pebulutangkis tunggal Putra Sony Dwi Kuncoro berhasil melangkah ke babak kedua setelah di babak pertama mengalahkan pemain Thailand Bonsaak Ponsana dengan straight set. Setelah kalah di ajang Piala Thomas 2008 melawan Bonsaak, Sony tampil percaya diri dan mampu mengacak-acak pertahanan lawan.

Di set pertama Sony selalu unggul dalam perolehan angka dan ditutup dengan set 21-16. Diset kedua tanpa kesulitan Sony mampu mengungguli Bonsaak dengan kemenangan 21-14.

Dibabak 16 besar, kemungkinan Sony akan berhadapan dengan pemain non unggulan asal USA.

Go Sony.!!

Maria Kristin Tembus Perempat Final


Maria Kristin satu-satunya pebulutangkis putri Indonesia yang berlaga di Olimpiade Beijing 2008 berhasil melaju ke perempat final setelah di babak 16 besar mengalahkan Tine Rassmussen dari Denmark. Di awal set pertama permainan Maria sebenarnya bisa mengimbangi permainan Tine, hanya saja TIne pemain yang ulet sehingga mampu menekuk Maria dengan 18-21.

Di set kedua Maria unggul beberapa kali hingga sempat disamakan kedudukannya oleh Tine Rassmussen menjadi 11-11. Hingga kedudukan 16-13 Maria terus memimpin perolehan angka. Sempat unggul 19-15 Maria ingin buru-buru memenangkan pertandingan sehingga menyebabkan hati penonton Indonesia berdebar-debar saat kedudukan 20-19. Namun dengan ketenangan Maria, akhirnya di babak kedua Maria berhasil memenangkan pertandingan dengan skor tipis 21-19.

Set Penentuan, Maria Kristin selalu unggul dalam perolehan angka dari 3-1, kemudian 10-5, 16-10. Diset ini kita yakin Maria akan mampu mengatasi Tine, dan benar saja kedudukan dan perolehan angka adalah milik Maria. Hingga set penentuan di tutup dengan kemenangan 21-14.

Di perempat final nanti, Maria akan bertemu dengan Saina Nehwal dari India yang secara mengejutkan mengalahkan Wang Chen (HKG) dengan rubber set 21-19, 11-21 dan 21-11. Kalau melihat calon lawannya, kok saya optimis ya Maria akan melaju ke Semifinal. Babak perempat final untuk tunggal putri baru akan di pertandingkan pada hari Rabu 13 Agustus 2008 waktu setempat.

Akankah Maria membuat sejarah baru menembus semifinal? kita tunggu saja kiprah Maria, semoga Maria mampu melaju lebih jauh lagi. Dan seluruh rakyat Indonesia akan mendukung terus para wakil-wakil Indonesia di ajang Olimpiade Beijing 2008.


Yang Wei/Zhang Jiewen Tumbang

Kejutan terjadi di perempat final ganda putri. Setelah sukses menekuk Vita/Lilyana di babak 16 besar, Yang Wei/Zhang Jiewen yang merupakan unggulan teratas secara mengejutkan kalah dari ganda putri Jepang Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna.

Bermain di kandang lawan, Satoko/Miyuki bermain cukup agresif. Kalah mudah di set pertama dengan 8-21 tidak membuat ganda Jepang cepat menyerah, akan tetapi di set kedua mulai bangkit dengan perolehan angka yang sangat alot. Set kedua pun dimenangi dengan 23-21.

Diset penentuan, ganda putri Jepang mampu memimpin perolehan angka dan menang dengan 21-14. Dengan demikian China masih menyisakan Du Jing/Yu Yang, sekaligus mematahkan paradigma bahwa ganda terkuat tersebut sulit untuk di taklukan.

Sementara Lee Chong wei melaju ke babak 16 besar setelah mengalahkan Ronald Susilo (SING) dengan dua set langsung.

Maria Tantang Tine Rassmussen, Vita/Lilyana Tumbang



Maria Kristin melaju ke 16 besar setelah di 32 besar berhasil mengatasi permainan Yoana Martinez dari Spanyol dengan kemenangan mudah dalam waktu 26 menit dengan skor 21-9 21-14.

Dibabak 16 besar, Maria Kristin ditantang Tine Rassmussen (DENMARK). Dilihat dari segi peringkat dan track record, Maria pernah di kalahkan oleh Tine, dan Tine adalah salah satu dari pemain bulutangkis putri yang berhasil menjegal permainan pemain-pemain China. Diatas kertas Tine lebih diunggulkan, akan tetapi strategi Maria juga tidak bisa di anggap remeh. Bertanding di lapangan 3 mulai pukul 11:30, Maria diharapkan dapat mengatasi permainan Tine.

Sementara itu ganda putri satu-satunya Vita/Lilyana harus mengakui keunggulan pemain China yang merupakan unggulan teratas Yang Wei / ZHang Jiewen dengan 19-21 dan 15-21. Permainan yang cukup emosional, karena mereka bermain rangkap di ganda campuran yang baru akan dipertandingkan mulai besok, Selasa 12 Agustus 2008.

Di tunggal putra, akan dipertandingkan Sony Dwi Kuncoro (INA) Vs Bonsaak Ponsana (THA) pukul 11.45 waktu setempat di babak 32 besar dan Taufik Hidayat (INA) VS Wong Chong Hann (MAS) pukul 19.40 hari ini di BJUT Gymnasium.

Sunday, August 10, 2008

Prediksi Permainan Vita/Lilyana vs Yang Wei/Zhang Jiewen


Yang Wei / Zhang Jiewen

Vita Marissa/Lilyana Natsir yang merupakan satu-satunya ganda putri yang ikut berlaga di Olimpiade Beijing 2008 diharapkan akan meraih hasil maksimal di Olimpiade kali ini. Lawan mereka di babak per-16 besar adalah unggulan teratas asal China Yang Wei/Zhang Jiewen.

Diatas kertas permainan pemain negeri tirai bambu tersebut adalah segala-galanya dibanding Vita/Lilyana. Dari segi pukulan, smash dan pertahanan pemain China tersebut memang kuat dan tidak mudah terpatahkan. Akan tetapi melihat hasil pertemuan terakhir di Piala Uber 2008, agaknya Vita/Lilyana akan mampu mengimbangi permainan Yang Wei/Zhang Jiewen. Jika dewi fortuna berpihak, saya percaya Vita/Lilyana akan mampu mengalahkannya.

Dilihat dari peluang, memang masih 50:50 , akan tetapi Vita/Lilyana juga sudah teruji dilapangan, apabila mampu memenangi laga perdana yang akan berlangsung hari ini jam 11.40 waktu beijing, bukan tidak mungkin Vita/Lilyana akan memperoleh hasil yang maksimal.

Kita tunggu saja.

Maria Kristin Lewati Ujian Pertama




Berjuang sendirian di Olimpiade 2008 Beijing, Maria Kristin berhasil melaju ke babak ke32 besar setelah berhasil mengandaskan permainan Julia Schenk dari Germany dengan rubber set. Maria Kristin nyaris terjungkal kalau saja tidak bisa tenang menghadapi permainan Julia Schenk.

Dibabak pertama Maria yang selalu ketinggalan angka dari 4-7, 5-8 kemudian 12-15 dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 17-17. Akan tetapi Maria tidak mampu keluar dari tekanan Julia schenk, sehingga game di tutup dengan 18-21 untuk Maria Kristin.

Kalah di babak pertama membuat Maria memutar otak untuk mengubah permainan dan berhasil keluar dari tekanan Julia Schenk, meski di awal pertandingan juga tampil kurang meyakinkan. Diset kedua Maria ketinggalan angka 1-5, 2-6 hingga menyamakan kedudukan menyadi 6-6. Perolehan angka cukup ketat hingga kedudukan menjadi 11-11. Kemudian Maria melejit 14-11 hingga kemudian set kedua ditutup Maria dengan meyakinkan 21-13.

Diset penentuan, kembali dibuat berdebar dimana permainan Maria lagi-lagi kurang meyakinkan. di awal set Maria selalu ketinggalan perolehan angka dari Julia Schenk. 1-2, 2-5 hingga 4-7. Akan tetapi ketenangan Maria dalam bermain mampu menyamakan kedudukan dan bahkan unggul hingga 19-16. Namun lawannya memang mempunyai semangat juang yang tinggi, hingga mampu mengejar ketertinggalan dan menyamakan kedudukan 19-19. Di poin kritis ini Maria membuat kesalahan, dan Julia Schenk unggul 20-19. Akan tetapi Maria yang merupakan runner up kejuaraan Djarum Indonesia Super Series 2008 mampu bermain tenang dan menutup kemenangan dengan 22-20.

Kemenangan ini membawa Maria ke babak per32 besar dan ditantang oleh pemain Spanyol Yoana Martinez.

Friday, August 8, 2008

Jadwal Pertandingan Bulutangkis hari Pertama

Olimpiade Beijing 2008 sudah di depan mata, dan hari ini 8 Agustus 2008 adalah saatnya dibuka pesta olahraga terbesar di dunia yang mempunyai prestise tertinggi. Indonesia, salah satu negara partisipan telah mengirimkan atlet terbaiknya yang telah lolos kualifikasi Olimpiade.

Olimpiade Beijing 2008 sebagai ajang pembuktian bagi atlet-atlet kita yang akan berlaga. Bulutangkis adalah cabang yang paling diharapkan memperoleh medali emas sekaligus melanjutkan tradisi emas olimpiade yang telah ditorehkan semenjak tahun 1992 di Barcelona. Di cabang bulutangkis, Indonesia mewakilkan sebelas orang yang akan berlaga dari keseluruhan nomor, yaitu tunggal putri, ganda putri, tunggal putra, ganda putra dan ganda campuran.

Bulutangkis dijadwalkan akan mulai pertandingan di hari Sabtu 9 Agustus 2008 dimulai pukul 09.00 waktu setempat. Menurut situs resmi Beijing 2008, hari pertama akan mempertandingkan tunggal putri. Semoga di hari pertama wakil-wakil kita mendapatkan hasil terbaik.

Berikut adalah jadwal pertandingan di hari pertama bagi pebulutangkis Indonesia :

Sabtu 9 - 8-2008 Tunggal Putri, Maria Kristin Yulianti(INA) vs Juliane Schenk (GER) yang akan bertanding di BJUT Gymnasium di lapangan satu pada pukul 09.00 waktu setempat.

Minggu 10-8-08 Ganda Putri Vita Marissa/Lilyana Natsir (INA) vs Yang Wei/Zhang Jie Wen (CHN) bertanding mulai pukul 11.20 waktu setempat di BJUT Gymnasium lapangan 2.

Senin, 11-08-08 Tunggal putra, Sony DK (INA) Vs Bonsaak Ponsana (THA) pukul 11.45 di lapangan 1 Bjut Gymnasium, Taufik Hidayat (INA) VS Wong Chong Hann (MAS) pukul 19.40 di lapangan 1 BJUT Gymnasium.

Selasa, 12-08-08 Ganda Campuran, Nova Widianto/Lilyana Natsir (INA) VS Hwang Yumi/Han Songhun (KOR) pukul 10.00 di lapangan 1 Bjut Gymnasium, dan Flandy Limpele/Vita Marissa (INA) Vs Kristoff Hopp/Brigit Overzier (GER) pukul 18.50 di lapangan 3 Bjut Gymnasium.

Selasa, 12-08-08 Ganda Putra, Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto (INA) Vs Keita Matshuda/Otshuka Tadashi (JPN) pukul 11.00 di lapangan 1 BJUT Gymnasium dan Markis Kido/Hendra Setiawan (INA) VS Xie Zhongbo/Zhendong Guo (CHN) pukul 19.40 di lapangan 1 BJUT Gymnasium.

Friday, August 1, 2008

Dibalik Kematian Nike Ardilla

Pasti tahu kan Nike Ardilla…….. artis cantik yang meninggal dalam usia yang tergolong masih belia. Di usia yang belum genap 20 tahun ia meninggal karena kecelakaan tragis. (baca juga : Nike Ardilla the most favorite artist diblog ini. Ya Tepatnya Minggu, 19 Maret 1995 ketika berita itu menyentakkan Indonesia pada umumnya. Berita itu begitu mengagetkan hampir seluruh nusantara. Dan tanpa di komando, setiap stasiun radio memutar lagu-lagu Nike Ardilla. Kepergiannya kala itu sangat tidak terduga, dimana ia masih membintangi Sinetron di stasiun TV swasta.


Begitu banyak yang kehilangan Nike Ardilla. Begitu banyak yang meratapi kepergiannya yang tragis. Hari Minggu yang kelabu telah menjemputnya kembali ke pangkuanNya. Kerabat, sahabat sesama artis, penggemar turut berbondong-bondong mengantarkan ke KeharibaanNya. Nike Ardilla pergi dengan penuh tanda tanya, pergi meninggalkan segala kenangan yang telah terukir sepanjang hidupnya. Bintang Kehidupan itu telah pergiuntuk selama-lamanya dan tak akan pernah kembali.


Sebenarnya ini bukan untuk mengingatkan kembali akan kenangan lama, akan tetapi Nike Ardilla sosok yang satu ini memang menarik untuk dikupas. Era slow rockkini telah berlalu setelah lahirnya grup-grup band di tanah air. Pelan-pelan era slow rock mulai tergantikan dengan eranya grup band yang lebih banyak mengusung musik alternatif. Akan tetapi lagu-lagu Nike Ardilla masih mengisi hati para penggemarnya. Lagu-lagunya telah mengisi hati penggemarnya, ia memiliki tempat tersendiri di hati penggemarnya.


Tidak hanya lagu, tapi segala pernak perniktentang Nike Ardilla sampai saat ini masih beredar diantara para penggemar baik yang tergabung dalam Nike Ardilla Fans Club(NAFC) suatu wadah bagi para penggemar Nike Ardilla, maupun penggemar diluar NAFC. Peredaran tersebut bisa dalam bentuk barter, maupun juga komersil. Komersil dapat pula diartikan menjual barang-barang/pernak pernik Nike Ardilla sampai dengan menjual untuk kepentingan pribadi. Sebenarnya itu sah-sah aja asal jangan sampai memperkaya diri dengan memanfaatkan situasi yang ada.


Dibalik Kematian Sang Bintang Kehidupan


Dibalik kematian Nike Ardilla ternyata menyisakan banyak sekali kenangan, harapan dan juga keyakinan akan hari depan. Tidak berlebihan apabila penulis mengungkapkan demikian, karena di balik kematiannya yang tragis memang telah menimbulkan suatu fenomena tersendiri. In death she soard………. Ya dalam kematian Nike Ardilla justru makin bersinar. Fansnya juga bertambah banyak. Hal ini tentu memberikan berkah tersendiri baik itu fans tersendiri maupun bagi pihak label yang menaungi Nike Ardilla, karena dengan demikian baik kaset, CD maupun VCD yang dikeluarkan oleh pihak label masih bisa dinikmati dan dibeli minimal oleh para penggemarnya.


Nike Ardilla sosok yang tidak hanya dikenal publik Indonesia, akan tetapi juga di Malaysia. Angka penjualan kasetnya masih tinggi di Malaysia. Manjadi kebanggaan tersendiri, karena tidak banyak artis yang dikenal justru setelah kematiannya. Dan tidak bisa dipungkiri pula bahwa setelah 13 tahun kematiannya, Nike Ardilla masih mengisi hati penggemarnya.


Kepergiannya meninggalkan harapan bagi sebagian fansnya yang yang kadang-kadang bertingkah seolah-olah mirip Nike Ardilla, atau bahkan sebagian dari kisah para fans Nike Ardilla yang sempat penulis temui mengatakan bahwa ada yangmelihat kemunculannya. Walaupun mungkin itu hanya halusinasi saja, karena yang sudah meninggal tak mungkin kembali.


Di Bawah Bayang-bayang nama Nike Ardilla


Pasca kematian Nike Ardilla yang begitu fenomenal, memberikan sentuhan tersendiri. Bermunculannya artis-artis yang mendompleng nama besar Nike Ardilla membuktikan bahwa Nike Ardilla adalah sosok artis yang patut di perhitungkan. Betapa tidak, tidak sedikit artis yang ingin mengikuti jejaknya. Sebut saja Lia Nathalia, Elisa, dan yang terakhir muncul adalah Dike Ardilla yang ikut ambil bagian dibawah bayang-bayang nama besar Nike Ardilla.


LIA NATHALIA


Lia Nathalia dulunya adalah ketua NAFC Jakarta, yang kemudian ikut ambil bagian dalam dunia tarik suara. Lia sempat di harapkan menjadi pengganti Nike Ardilla, kareana disamping ia fans sejati Nike Ardilla yang cukup fanatik. Dibawah asuhan Adjie Esa Putra, Lia nathalia berhasil mengeluarkan album perdana tahun 1996 bertajuk Selamat Tinggal Kekasih yang berisi 9 lagu yang kesemuanya terasa sekali nuansa Nike Ardilla didalamnya, nuansa kehilangan sang bintang Nike Ardilla.


Lia nathalia layak disebut pengganti Nike Ardilla andai saja ia eksis dan mampu bertahan melawan selera pasar dengan membawakan lagu-lagu slow rock. Akan tetapi itu tidak bertahan lama. Tahun 1998 Lia kembali mengeluarkan Album Kedua dengan judul Hanya Ada Satu Cinta. Di album ini mungkin kasetnya laku juga karena ia berada dibawah bayang-bayang nike Ardilla. Kemudian disusul tahun 1999 album ke tiga bertajuk Permata hati, album duet bareng Deddy Dores. Setelah itu nama lia nathalia menghilang seiring perjalanan waktu dan Lia masih tetap di kenal bagi sebagian kalangan fans Nike Ardilla, hingga 2007 kembali mengeluarkan album How Much I love You. Lia nathalia mencoba menembus kerasnya pasar, akan tetapi namanya yang sudah terlanjur tenggelam membuat albumnya tidak di kenal bahkan untuk kalangan fans Nike sendiri.


Akan tetapi, meski bagaimana Lia Nathalia tetap bisa diterima dikalangan penggemar Nike Ardilla.


ELISA


Elisa salah satu penyanyi asuhan Deddy Dores yang sempat mengeluarkan satu album. Elisa juga merupakan salah satu fans Nike Ardilla. Pasca kematiannya, banyak sekali lomba-lomba nyanyi dengan lagu-lagu Nike Ardilla yang diselenggarakan baik oleh radio-radio maupun oleh para fans itu sendiri. Sebuah ajang pencarian bakat atau ajang mencari sponsor? Yang jelas saat itu bukan saatnya untuk pencarian bakat, akan tetapi lebih dikarenakan oleh antusiasme masyarakat akan nama besar Nike Ardilla, sehingga perlombaan serupa sering diadakan. Baik karena untuk mengenangnya ataupun hanya sekedar untuk mengingatkan nama Nike Ardilla yang masih eksis.


Dan Elisa adalah satu dari sekian banyak artis hasil dari perlombaan dengan menyanyikan lagu-lagu Nike ardilla yang dianggap mirip dari karakter suara maupun wajahnya juga sedikit mirip kala itu. Album dengan lagu andalannya Cintaku Terbalut Sepi ciptaan Deddy Dores sempat malang melintang diputar di radio-radio kala itu, sehingga mampu memberikan sentuhan yang berbeda dari suara lain sang mega bintang.


Akan tetapi kepopuleran Elisa hanya sekejap, karena ia juga tidak mampu meneruskan tongkat estafet yang diberikan oleh Nike Ardilla. Elisa pun tenggelam.


NAFA URBACH


Nafa Urbach sebenarnya sudah mengeluarkan album sebelum Nike Ardilla meninggal, hanya saja sempat disebut-sebut kalau Nafa di dapuk untuk menggantikan Nike Ardilla oleh para fans dan media kala itu. Memang kala itu charisma Nafa begitu keluar. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, Nafa justru tidak bisa menggantikan Nike Ardilla baik karena cirri khas Nafa berbeda dengan Nike, juga karena jiwa Nafa yang memang berbeda. Bahkan ada yang bilang semenjak berpindahnya Nafa dari Kristen ke Islam kemudian pindah lagi ke Kristen menyebabkan Nafa tidak diperhitungkan lagi, karena ketidakkonsistenannya meskipun itu adalah masalah keyakinan pribadi yang tidak bisa diganggu gugat.


Ini membuktikan Nafa tidak dalam bayang-bayang Nike.


DIKE ARDILLA


Sempat kaget ketika keluar nama Dike Ardilla alias Diana Utami. Dike Ardilla mengukuhkan diri kalau ia bisa menggantikan Nike Ardilla. Memang tidak bisa dipungkiri kehadiran Dike Ardilla sedikit memberi warna yang berbeda dengan karakter suara yang mirip Nike Ardilla, Diana Utami berani memproklamirkan diri sebagai Dike Ardilla. Lewat lagu Salah Sendiri, sekilas orang yang tidak tahu pasti mengira kalau itu suara Nike Ardilla, tapi setelah itu barulah tahu Nike is Nike dan Dike adalah Dike. Jelas ada perbedaan.


Meski mendompleng kebesaran nama Nike Ardilla, Dike Ardilla tidak mampu menggantikan Nike Ardilla dari apapun. Meski karakter vokalnya sama, akan tetapi agaknya fans Nike Ardilla tidak sedikit yang mencerca Dike, tidak sedikit yang merasa tidak suka akan nama Dike yang terkesan mendompleng kebesaran dan ketenaran Nike Ardilla. Walau harus diakui suara Dike juga sebagus Nike akan tetapi karena soal namalah justru Dike Ardilla dewi fortuna belum berpihak padanya. Andai saja ia masih menggunakan nama Diana Utami, bukan tidak mungkin Dike Ardilla akan mampu mendongkrak namanya dan penjualan albumnya. Dike sempat mengeluarkan Album Salah Sendiri, Sinar Dari Langit, Album The Best, dan juga pernah duet dengan Doel Sumbang, akan tetapi namanya tidak meroket.


Sebenarnya Dike layak disebut sebagai pengganti Nike Ardilla andai ia menggunakan nama Diana Utami dan tentu lebih bisa diterima oleh fans fanatik Nike Ardilla dan penjualan albumnya tinggi tanpa harus mendompleng kebesaran nama Nike.


Nike dan Fans


Setelah lama kepergiannya, Nama Nike Ardilla memang makin berkibar. Beribu-ribu fans Nike Ardilla juga masih setia untuk mendengarkan atau membeli pernik tentang Nike Ardilla. Bahkan kerap kali Nama Nike Ardilla masih muncul di acara infotainmen.


Penulis pernah berkesempatan untuk menyambangi Makam Nike Ardilla tahun 2004 silam di desa Imbanegara - Ciamis Jawa Barat.




[caption id="attachment_2787" align="aligncenter" width="300" caption="Penulis Berpose di komplek Makam Nike Ardilla"][/caption]

[caption id="attachment_2788" align="aligncenter" width="259" caption="Potret Nike Ardilla terpampang rapi di komplek mesjid Makam Nike Ardilla"][/caption]

Nama Besar Nike Ardilla masih membayangi terbukti masih seringnya pemberitaan media TV mengulas kematiannya. Silet adalah salah satu acara infotainment yang masih sering mengulas Nike Ardilla dengan ulasan yang setajam silet…………