Cabang Olahraga Bulutangkis akhirnya hanya mempersembahkan 3 medali yang di peroleh dari tunggal putri, ganda putra dan ganda campuran. Perolehan 3 medali ini sudah cukup bagus meskipun ganda campuran gagal mempersembahkan emas setelah Nova/Lilyana kalah dari pemain muda Korea Lee Hyojung/Lee Yongdae dengan 2 set langsung.
Perolehan Medali Emas di persembahkan oleh pasangan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan yang sukses melibas pemain tuan rumah Fu Haifeng/Cai Yun di babak final dengan rubber set 12-21 21-11 dan 21-16. Sementara medali perak di raih oleh pasangan ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir yang kalah dari ganda campuran Korea Lee Hyojung/Lee Yong Dae dengan dua set langsung 11-21 dan 17-21. Dan Medali perunggu dipersembahkan oleh pemain tunggal putri yang tidak di unggulkan Maria Kristin Yulianti dengan 11-21 21-13 dan 21-15.
Secara keseluruhan bulutangkis mampu meneruskan tradisi emas olimpiade sejak 1992 di olimpiade Barcelona. Dan dari sini kita patut bangga dan bersukur karena menemukan secercah harapan dari sektor putri. Maria Kristin datang bukan siapa-siapa dan pulang membawa harapan. Pemain yang tidak diunggulkan akan tetapi mampu menghadang pemain unggulan. Maria Kristin adalah pemain masa depan Indonesia yang harus terus digembleng untuk menjadi juara sejati.
Showing posts with label Olimpiade Beijing 2008. Show all posts
Showing posts with label Olimpiade Beijing 2008. Show all posts
Tuesday, August 19, 2008
Sunday, August 17, 2008
Flandy/Vita Gagal Ciptakan All Indonesian Final
Pasangan ganda campuran Flandy Limpele/Vita Marissa gagal ciptakan All Indonesian Final setelah di babak semifinal harus takluk dari pasangan ganda campuran negeri ginseng Korea selatan. Flandy/Vita harus takluk secara dramatis dari pasangan Lee Hyo Jung/Lee Yong Dae dengan rubber set.
Set pertama merupakan set milik pasangan Korea secara mutlak. Flandy/Vita tidak bisa mengimbangi permainan Lee/Lee. Selalu kalah taktik dan smash yang di lancarkan oleh lawan lebih kuat. Flandy/Vita harus bertekuk lutut dengan 12-21. Memasuki set kedua Flandy/Vita mulai mengeluarkan tajinya. Dia berhasil keluar dari tekanan dan secara berturut-turut mampu memimpin pertandingan dengan meminimalisir kesalahan sendiri yang sering di lakukan.
Otomatis set kedua menjadi milik Flandy/Vita setelah pasangan Korea tidak mampu mengejar ketertinggalan dengan 21-11. Di set penentuan permainan Flandy/Vita semakin solid dan tidak mudah di patahkan. Flandy/Vita selalu memimpin perolehan angka hingga kedudukan 14-11. Merasa diatas angin inilah yang menjadi bumerang, hingga pasangan Korea mampu menyamakan kedudukan menjadi 14-14 akibat kesalahan yang sering dilakukan oleh Vita Marissa. Pasangan Korea pun melejit terlebih dahulu memimpin hingga set ketiga di menangkan oleh pasangan Korea dengan 16-21 sekaligus memupus harapan Flandy/Vita untuk menciptakan All Indonesian Final menyusul Nova/lilyana yang terlebih dahulu ke final setelah mengalahkan ganda campuran China He Hanbin/Yu Yang dalam 3 set.
Pasangan Nova Widianto/Lilyana Natsir menjadi ganda campuran pertama yang masuk ke final setelah berhasil menghancurkan impian China untuk menyapu bersih medali emas. Di semifinal yang berlangsung sangat ketat sekaligus juga akibat tekanan penonton tuan rumah, Nova/lilyana di set pertama tidak mampu bermain lepas dan selalu ketinggalan angka. Terlihat sekali dengan jelas betapa tertekannya Nova/lilyana ketika pasangan China memperoleh angka akibat kesalahan-kesalahannya. Set pertama Nova/lilyana ketinggalan 6 angka dengan 15-21.
Memasuki set kedua Nova/Lilyana tidak mau kehilangan momen penting yang tidak datang dua kali ini dan bermain dengan meminimalisasi kesalahan. Set kedua menjadi milik Nova/lilyana dengan 21-11. Memasuki set penentuan Nova/lilyana berhasil menekan permainan He Hanbin/yu Yang di awal-awal set. Bahkan Nova/Lilyana telah unggul lebih dahulu di angka 20. Akan tetapi semangat Yu Yang memang sangat berapi dan mampu menyusul ketertinggalan hingga menyamakan kedudukan 20-20. Ini adalah poin yang sangat kritis karena siapapun yang tidak konsentrasi pasti akan jadi bumerang sendiri. dan benar saja meski Nova/Lily berhasil unggul 21-20 terlebih dahulu akan tetapi He Hanbin / Yu Yang berhasil menyamakan kedudukan menjadi 21-21, akan tetapi dengan konsentrasi penuh akhirnya Nova/Lilyana berhasil menutup set dengan kemenangan 23-21 sekaligus memastikan melaju ke final dan mengantongi minimal satu medali perak dan bisa jadi medali emas jika menang di final untuk Indonesia.
Babak Final untuk Ganda Campuran akan berlangsung pada tanggal 17 Agustus 2008 pukul 19.00 waktu setempat setelah sebelumnya ada perebutan untuk medali perunggu pukul 18.30.
Saturday, August 16, 2008
Maria Kristin Harapan Baru Indonesia
Maria Kristin Yulianti gadis kelahiran Tuban 23 tahun silam berhasil mengukir sejarah baru setelah 12 tahun minim gelar. Maria datang tanpa beban pulang membawa harapan. Menjadi pemain yang tidak diunggulkan bahkan nyaris tidak masuk seeded Olimpiade karena peringkatnya yang jauh, akhirnya membawa harapan baru dengan memperoleh medali perunggu.
Pencapaian yang luar biasa bagi seorang pemain putri Indonesia yang saat ini memang haus sekali akan gelar. Setelah membawa Indonesia ke Final Piala Uber 2008, kemudian Maria pun menjadi runner up Djarum Indonesia Open Super Series 2008, dan sekarang Maria membawa nama Indonesia di kancah dunia dengan memperoleh Perunggu.
Kita patut berbangga dan berbahagia dengan hasil ini, karena Indonesia sudah lama sekali dipandang sebelah mata di sektor putri. Dan kita juga patut berterima kasih pada Susi Susanti. Kenapa? karena semenjak Susi di angkat menjadi manajer tim Piala Uber di sektor putri, kepercayaan diri pemain putri kian menanjak, terutama Maria Kristin. Susi Susanti bukanlah pelatih, akan tetapi seorang kakak yang bisa diajak curhat dan berbagi pengalaman. Dan ini pula yang menjadikan anak-anak pelatnas menjadi nyaman.
Kini Maria meski baru awal, akan tetapi merupakan harapan baru Indonesia kedepan. Go Maria Kristin. Go Indonesia!!
Pencapaian yang luar biasa bagi seorang pemain putri Indonesia yang saat ini memang haus sekali akan gelar. Setelah membawa Indonesia ke Final Piala Uber 2008, kemudian Maria pun menjadi runner up Djarum Indonesia Open Super Series 2008, dan sekarang Maria membawa nama Indonesia di kancah dunia dengan memperoleh Perunggu.
Kita patut berbangga dan berbahagia dengan hasil ini, karena Indonesia sudah lama sekali dipandang sebelah mata di sektor putri. Dan kita juga patut berterima kasih pada Susi Susanti. Kenapa? karena semenjak Susi di angkat menjadi manajer tim Piala Uber di sektor putri, kepercayaan diri pemain putri kian menanjak, terutama Maria Kristin. Susi Susanti bukanlah pelatih, akan tetapi seorang kakak yang bisa diajak curhat dan berbagi pengalaman. Dan ini pula yang menjadikan anak-anak pelatnas menjadi nyaman.
Kini Maria meski baru awal, akan tetapi merupakan harapan baru Indonesia kedepan. Go Maria Kristin. Go Indonesia!!
Maria Kristin Yulianti persembahkan Medali Perunggu
Maria Kristin Yulianti tunggal putri Indonesia mempersembahkan Medali perunggu pertama di sektor putri setelah 12 tahun penantian setelah mengalahkan Lu Lan dengan rubber set. Set pertama Maria kalah mudah 11-21 atas Lu Lan yang merupakan unggulan ke dua dari China.
Set Kedua Maria Kristin berada di atas angin dengan terus menekan permainan Lu Lan. Lu Lan Pemain masa depan China tidak bisa menaklukan permainan Maria. Unggul 11-6 membuat Maria makin percaya diri dan terus melaju dengan keunggulan yang meyakinkan. Set ini menjadi milik Maria Kristin dengan 21-13. Lu Lan pernah di kalahkan Maria pada Djarum Indonesia Open Super Series 2007 di per16 besar sebelum akhirnya Maria dikalahkan Petya Nedeltcheva di perempat final.
Set penentuan Maria sempat ketinggalan angka 0-2. Akan tetapi dengan keuletan dan reli-reli ala Susi Susanti, Maria mampu mengungguli Lu Lan menjadi 4-3. Maria mulai jauh meninggalkan Lu Lan dengan 8-3, 11-8, 18-8. Akhirnya kemenangan di raih oleh Maria dengan 21-15.
Dengan demikian Maria Kristin persembahkan Medali Perunggu pertama dari sektor putri setelah penantian panjang selama 12 tahun.
Alhamdulillah, aku bangga banget pada perjuangan Maria Kristin Yang begitu luar biasa. Sekarang tinggal menunggu emas dari ganda putra. Semoga saja terkabul. Amien.
Olimpiade 2008 : Menunggu Kado Kemerdekaan dari Markis/Hendra
Besok adalah hari bersejarah bagi bangsa Indonesia, hari kemerdekaan Indonesia yang ke 63, dan nanti malam Sabtu 16 Agustus adalah final ganda putra Olimpiade Beijing yang mempertemukan Markis Kido/Hendra setiawan vs Fu Haifeng/Cai Yun (CHN). Perebutan medali emas yang akan berlangsung seru.
Markis/Hendra yang di unggulkan merasa yakin dan percaya diri untuk meraih emas Olimpiade, akan tetapi Fu haifen/Cai Yun tentu saja tidak akan menyerah begitu saja, di dukung oleh supporter China Fu/Cai pasti akan bermain dengan baik untuk bisa mempersembahkan emas.
Sementara Markis/Hendra yang di harapkan meraih emas akan bermain dengan baik, meski dilapangan pasti akan mendapat tekanan dari penonton, perasaan campur aduk antara gugup, bangga, haru bisa menjadi faktor non teknis yang dapat mempengaruhi permainan Markis/Hendra. Tapi apapun yang terjadi, kita masih menunggu kado terindah bagi bangsa Indonesia yang di persembahkan oleh Markis/Hendra dan juga dari sektor ganda campuran. Amien.
Friday, August 15, 2008
Olimpiade 2008 : Maria Kristin Gagal Taklukan Tembok China
Maria Kristin gagal mengatasi kokohnya tembok China Zhang Ning di Semifinal dalam 2 set langsung. Pemain asal klub Djarum Kudus tersebut meski berhasil mengimbangi permainan Zhang Ning akan tetapi kalah dari segi teknis. Meski demikian, keberhasilan Maria ke semifinal Olimpiade Beijing merupakan secercah harapan dari sektor putri, bahwa Indonesia mulai bangkit.
Set pertama Maria Kristin unggul 3-1 di awal set. Akan tetapi Zhang Ning mampu menyamakan kedudukan bahkan unggul terlebih dahulu 3-5. Maria yang sudah pernah mengalahkan Zhang mencoba memperkecil kekalahan dan menyamakan kedudukan menjadi 5-5, 6-6 hingga 8-8. Setelah itu Zhang Ning melesat meninggalkan Maria dan kedudukan berubah menjadi 8-11. Merasa unggul Zhang Ning terus menekan permainan Maria meski berjalan cukup ketat dan saling kejar mengejar angka. Set pertama di tutup dengan 15-21.
Di set kedua Maria Kristin mencoba mengubah permainan dan berhasil unggul 5-3 di awal set. Akan tetapi Zhang Ning mampu menyamakan kedudukan hingga 5-5. perolehan angka semakin ketat dan saling kejar mengejar angka. Akan tetapi keunggulan menjadi milik Zhang Ning dan set kedua ditutup dengan 15-21.
Dengan demikian Maria Kristin gagal melaju ke final, dan masih akan memperebutkan medali perunggu melawan Lu Lan yang juga gagal ke final setelah ditaklukan Xie Xing Fang dalam 3 set.
Markis Kido/Hendra Setiawan Lolos Ke Final; Satu Perak di tangan
Pasangan ganda terkuat dunia Markis Kido/Hendra Setiawan memastikan diri melaju ke final setelah mengalahkan ganda putra Denmark dengan dua set langsung. Markis/Hendra yang di unggulkan di tempat pertama berhasil memenangi pertandingan dalam waktu 33 menit. Markis/Hendra memuluskan jalan Merah Putih untuk meraih emas Olimpiade.
Bermain di Beijing University of Technology Gymnasium, Markis Kido/Hendra Setiawan tampil percaya diri dengan terus menekan permainan Lars Paaske/Jonas Rasmussen. Set pertama Markis/Hendra sempat ketinggalan 2-3 namun dengan smash-smash yang di lancarkan Markis Kido, berhasil menyamakan kedudukan dan terus memimpin perolehan angka. Lars/Jonas pemain yang bagus, namun dengan kepiawaian Markis/Hendra mereka bisa menaklukan dengan 21-19.
Memasuki set kedua, Markis/Hendra kembali memimpin pertandingan dengan 5-2. Setelah mengalahkan pasangan ganda kuat Malaysia Koo Kien Kiet/Tan Boon Heong di perempat final kepercayaan diri Markis/Hendra kian tinggi dan terus menekan perlawanan Lars Paaske/Jonas Rasmussen. Lars/Jonas berusaha memperkecil kekalahan dengan menambah satu dua angka, akan tetapi Markis/Hendra tidak bisa dianggap remeh dan kedudukan menjadi 11-8 untuk jeda istirahat 2 menit.
Pertahanan Markis/Hendra tidak mampu di tembus oleh pasangan Denmark, perolehan angka Markis/hendra terus melejit hingga kedudukan 17-10. Akan tetapi pasangan Denmark memperkecil ketertinggalan dengan menambah angka menjadi 17-13 hingga kedudukan 19-17. Dalam kondisi ini Lars/Jonas di kunci untuk tidak menambah angka dan set kedua ditutup untuk kemenangan Markis/Hendra 21-17.
Dengan demikian Indonesia memastikan diri meraih minimal satu medali perak dari ajang bulutangkis dan harapan untuk meraih emas juga kian terbuka lebar. Lawan berikutnya di final adalah pemenang antara pasangan tuan rumah Fu Haifeng/Cai Yun melawan Lee Jae Jin/Hwang Jie Man dari Korea.
Flandy/Vita pastikan diri ke Semifinal
Satu lagi pasangan ganda campuran Indonesia berhasil melaju ke semifinal setelah bersusah payah di babak perempat final mengalahkan pasangan Denmark Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl dengan rubber set. Flandy/Vita yang merupakan unggulan ke tiga berhasil mendampingi ganda nomor satu Indonesia lainnya Nova Widianto/Vita Marissa di semifinal.
Set pertama pasangan Flandy/Vita belum bisa menemukan irama permainan yang sebenarnya. Flandy/Vita selalu ketinggalan dalam perolehan angka dari lawannya yang secara postur lebih tinggi, dan smashnya juga bagus. Di awal set pasangan Flandy/Vita sempat ketinggalan 0-4, kemudian secara berturut-turut angka demi angka diraih dengan mudah hingga unggul 6 - 4. Akan tetapi pertahana Flandy/Vita dapat di acak-acak oleh pasangan ganda campuran Denmark sehingga mereka dapat menyamakan kedudukan hingga 6 - 6 bahkan unggul terlebih dahulu menjadi 6 - 11. Pasangan Flandy/Vita hanya diberi kesempatan untuk menambah satu angka menjadi 7- 12. Hingga kedudukan Indonesia menjadi 13 - 16. Flandy/Vita mulai mengubah pola permainan dan satu demi satu angka di raih dengan mudah hingga memimpin 20-16. Dalam kedudukan ini Pasangan Denmark hanya di kasih kesempatan menambah satu angka menjadi 20-17. Set pertama di tutup Flandy/Vita dengan kemenangan 21-17.
Set Kedua masih menjadi milik pasangan Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl. Di awal Set Flandy/Vita ketinggalan 1 - 5 atas pasangan Denmark. Kemudian berhasil menambah angka satu persatu. Sempat ketinggalan 7 - 10 Flandy/Vita mulai mencari cara agar bisa menyamakan kedudukan, dan satu persatu angka diraih hingga menyamakan kedudukan menjadi 10-10, dan unggul terlebih dahulu menjadi 11-10. Pasangan Flandy/Vita sempat menjadi harapan untuk dapat memenangkan set kedua ketika kedudukan sudah unggul 14-12, akan tetapi pasangan Denmark tersebut juga tidak mau tinggal diam dan berturut-turut meraih angka hingga unggul 14-18. Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl hanya memberikan satu kesempatan Flandy/Vita untuk menambah angka hingga set kedua di tutup dengan 15-21.
Memasuki set penentuan pasangan Flandy/Vita mulai mengubah pola permainan. Di awal set Flandy/Vita mampu memimpin dengan perolehan angka 3 -1, akan tetapi pasangan Denmark mampu menyamakan kedudukan hingga unggul terlebih dahulu menjadi 4-5, akan tetapi Flandy/Vita sudah mulai membaca pola permainan lawan berhasil mengubah kedudukan menjadi 5-5 dan terus melejit hingga angka 15-5. Set ketiga benar-benar menjadi milik Indonesia karena sempat unggul 20-12. Akan tetapi pasangan Denmark juga tidak mau menyerah begitu saja, mereka berjuang tanpa kenal lelah hingga mendekati perolehan angka 20-17. Poin yang mulai kritis bagi penonton Indonesia, akan tetapi dewi fortuna tetap milik Indonesia, Set ketiga ditutup dengan 21-17.
Dengan demikian Indonesia menempatkan empat wakilnya di semifinal. Pada laga semifinal yang akan berlangsung Sabtu mendatang, Pasangan Flandy/Vita akan bertemu pasangan ganda campuran Korea Lee Hyojung/Lee Yong Dae yang berhasil menekuk permainan Gails Emms/Nathan Robertson dengan dua set langsung 21-19 dan 21-12.
Thursday, August 14, 2008
Nova Widianto/Lilyana Natsir Melenggang Mulus ke Semifinal
Ganda campuran andalan Indonesia Nova Widianto/lilyana Natsir berhasil melangkah ke babak semifinal setelah di perempat final berhasil mengalahkan ganda campuran asal Thailand Sudket Prapkamol/Saralee Thoungthongkam dengan dua set langsung. Nova/Lilyana yang di unggulkan di tempat pertama tanpa kesulitan mengatasi permainan ganda campuran Thailand.
Di set pertama Nova/lilyana selalu mempimpin dalam perolehan angka. Permainan Sudket/Saralee tidak berkembang dan menjadi bulan-bulanan permainan Nova/lilyana. Set pertama di tutup dengan 21-13.
Diset kedua permainan di awal set imbang dan saling mengejar angka meski Nova/Lilyana selalu mempimpin perolehan angka. Sempat menyamakan kedudukan 2-2, Nova/lilyana pun melejit hingga 10-8, akan tetapi Sudket/Saralee mampu menyamakan kedudukan menjadi 10-10 karena kesalahan yang dibuat sendiri oleh Nova/Lilyana. Akan tetapi kualitas Nova/Lilyana tidak diragukan lagi sehingga terus melaju hingga perolehan angka 19-15. Ketertinggalan yang cukup jauh menyebabkan sudket/Saralee berjuang lebih keras dan akhirnya kedudukan kritis menjadi 20-19. Akan tetapi set ini mampu di tutup Nova/Lilyana dengan 21-19.
Lawan Nova/lilyana berikutnya di semifinal adalah ganda campuran unggulan ke empat dari China He Hanbin/Yu Yang yang berhasil mengalahkan ganda campuran Polandia Robert Mateusiak/Nadiesda Kostiuczyk dengan 22-10 dan 23-21.
Pertandingan di semifinal yang akan berlangsung Sabtu mendatang diprediksi akan seru, mengingat permainan He Hanbin/Yu Yang sedang bagus dan merupakan wakil tuan rumah satu-satunya setelah Zheng Bo/Gao Ling tumbang.
Sony Gagal Sumbangkan Medali
Sony Dwi Kuncoro harapan tunggal putra yang diharapkan dapat meraih sukses gagal menyumbangkan medali setelah di perempat final di kalahkan oleh unggulan kedua asal Malaysia Lee Chong Wei dalam 2 set langsung. Sony gagal memenuhi harapan publik Indonesia dengan mudah dalam waktu 32 menit.
Sony tidak berkutik ketika menghadapi Chong Wei dan tidak mampu mengimbangi permainan Chong wei yang pernah di kalahkan dalam Kejuaraan Dunia 2007 di Malaysia. Kekalahan Sony sekaligus menutup harapan Indonesia untuk meraih medali dari sektor tunggal putra.
Peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 tersebut tidak bisa bermain taktis dan selalu ketinggalan angka. Sony gagal dengan skor 9-21 11-21. Dengan demikian Indonesia tinggal menaruh harapan dari sektor ganda putra, ganda campuran dan tunggal Putri.
Di ganda campuran sedang di pertandingkan perempat final antara Nova Widianto/Lilyana Natsir (INA)vs Sudket Prapkamol/Saralee Thoungthongkam(THA), sementara itu Flandy Limpele/Vita Marissa(INA) vs Thomas Laybour/Kamilla Rytter Juhl (DEN) baru akan bertanding nanti malam jam 20.45 waktu Beijing. Semoga Nova/Lilyana mampu memberikan permainan yang maksimal.
Markis/Hendra Susul Maria Kristin di Semifinal
Akhirnya Markis Kido/Hendra Setiawan ganda putra andalan Indonesia di Olimpiade Beijing 2008 yang diharapkan dapat menyumbangkan medali emas berhasil melangkah ke babak semifinal setelah mengandaskan pasangan Malaysia yang merupakan musuh bebuyutannya Koo Kien Kit/Tan Been Heong dengan straight set. Berada di pool maut, Markis / Hendra mampu mengungguli lawan setelah dalam pertemuan sebelumnya 5 kali belum pernah menang. Sebenarnya sempat kuatir karena selama ini jika bertemu ganda kuat Malaysia tersebut, Markis/Hendra terlihat pesimis. Tapi kini terjawab sudah, kekalahan yang lalu tertebus di ajang multi event 4 tahunan Olimpiade Beijing 2008.
Di set pertama, Markis/Hendra yang merupakan unggulan satu bermain agresif dengan tidak memberikan kesempatan anak asuhan Rexy Mainaky untuk mengungguli dalam perolehan angka. Markis/Hendra selalu leading terlebih dahulu. Keunggulan Markis/Hendra yang bermain cukup agresif dari perolehan angka 7 - 4, kemudian 13- 11 dan sempat unggul 19 - 15 hingga akhirnya set pertama di tutup dengan 21-16 untuk Markis Hendra.
Set Kedua menampilkan permainan Markis/Hendra yang sesungguhnya, hingga di awal set meski sempat kedudukannya sama 2-2 akan tetapi dengan permainan yang agresif dan menyerang, Markis Kido/Hendra Setiawan mampu memimpin perolehan angka hingga 11-9. Merasa diatas angin menyebabkan pertahanan Markis/Hendra kendur dan pasangan ganda Malaysia tersebut berhasil menyamakan kedudukan menjadi 11-11 bahkan unggul lebih dahulu menjadi 11-14. Sebenarnya kesalahan tersebut tidak perlu terjadi seandainya bermain fokus. Mencoba mengejar ketertinggalan Markis/Hendra berhasil menambah angka hingga 15 - 17. Ketinggalan dua angka menyebabkan Markis/Hendra mengubah pola permainan yang sudah terbaca lawan dan menyamakan kedudukan menjadi 17-17. Keadaan pun berbalik, setelah sempat ketinggalan angka, Markis/Hendra berhasil memimpin kembali perolehan angka dan unggul hingga set ke dua di tutup dengan skor 21-18.
Dengan kemenangan tersebut maka pupus sudah harapan Rexy Mainaky untuk mengantarkan pasangan ganda Koo Kien Kit/Tan Been Heong yang sebelumnya sempat di gadang-gadang akan memperoleh medali emas Olimpiade. Disemifinal Markis kido/Hendra Setiawan sudah ditunggu Jonas Rasmussen/Lars Paaske yang di perempat final mengalahkan pasangan Polandia Robert Mateusiak/Michael Logoz dengan rubber set 17-21 21-11 dan 21-15.
Babak semifinal ganda putra baru akan bertanding pada tanggal 15 Agustus 2008 jam 10 waktu setempat.
Wednesday, August 13, 2008
Olimpiade 2008:Maria Kristin Lolos Ke Semifinal
Maria Kristin Yulianti satu-satunya tunggal putri Indonesia berhasil lolos ke semifinal setelah di perempat final mengatasi permainan Saina Nehwal dari India dengan rubber set.
Maria Kristin seolah menjadi harapan baru bagi perbulutangkisan putri Indonesia yang sudah sangat lama menantikan pengganti Susi Susanti. Akankah Maria mampu menerima tongkat estafet dari Susi dan meneruskan kejayaan dengan membawa Medali emas?. Segala kemungkinan masih mungkin terjadi di lapangan. Apalagi kepercayaan diri Maria kian tinggi setelah mampu mengalahkan Zhang Ning di Indonesia Open Super Series 2008.
Betanding di lapangan 1 Beijing University of Technology Gymnasium, Maria sempat tertinggal di set pertama dan harus mengakui keunggulan Saina Nehwal dengan skor ketat 26-28. Tak mau mengulangi kesalahan di set pertama, di set kedua Maria bermain save, dan unggul dalam perolehan angka, hingga sempat memimpin 17-12. Kemudian dengan percaya diri Maria hanya memberikan dua poin tambahan ke Saina Nehwal dan set ke dua di tutup dengan kemenangan Maria 21-14.
Diset penentuan Maria terus melejit hingga sempat memimpin dengan 19-12. Maria Kristin sangat percaya diri dan mampu mengatasi Saina Nehwal dengan menutup kemenangan di set ketiga menjadi 21-15.
Di semifinal Maria akan bertemu dengan pemenang Zhang Ning yang berhasil mengatasi Pi Hongyan (FRA) dengan rubber set 21-8 19-21 dan 21-19. Ini merupakan ulangan Djarum Indonesia Open Super Series 2008 yang waktu itu dimenangkan oleh Maria Kristin.
Saya percaya Maria akan mampu mengatasinya dan terus melaju ke final. Maria Kristin Yulianti dara kelahiran Tuban 23 tahun silam, harapan baru bagi Indonesia, khususnya bagi sektor putri yang sering dipandang mata. Inilah era kebangkitan sektor Putri.
Go Maria Kristin!!
Tuesday, August 12, 2008
Olimpiade 2008 : Flandy/Vita Melangkah ke Perempat Final, Zheng Bo/Gao Ling Tumbang
Setelah Nova Widianto/Lilyana Natsir melangkah ke perempat final, giliran Flandy Limpele/Vita Marissa juga melangkah ke perempat final setelah di per16 besar berhasil mengalahkan pemain Jerman Kristoff Hopp/Birgit Overzier dengan straight set. Flandy/Vita menang dengan meyakinkan dalam tempo 27 menit.
Diset pertama, Flandy/Vita yang merupakan unggulan ketiga berhasil menutup kemenangan dengan 21-12. Keunggulan dan pengalaman Flandy/Vita menjadi modal utama untuk dapat mengalahkan ganda campuran Jerman tersebut. Dan di set kedua kembali Flandy / Vita menutup set dengan skor 21-12.
Sebenarnya harapan sangat terbuka di ganda campuran ini. Selain menempatkan Nova/lily juga Flandy/Vita yang diharapkan akan membawa emas untuk bulutangkis. Di perempat final Flandy/Vita akan bertemu pasangan ganda campuran Denmark Kamilla Rytter Juhl/Thomas Layborn yang berhasil mengalahkan ganda campuran Singapura Hendri Saputra/Li Yujia dengan skor 21-14 21-19.
Sementara itu, Ganda campuran kuat asal China Zheng Bo/Gao Ling harus mengakui keunggulan Nathan Robertson/Gails emms dengan rubber set dengan skor 21-16, 16-21 dan 21-19. Dengan demikian China masih mewakilkan satu wakilnya yaitu He Hanbin/Yu Yang.
Dengan tumbangnya Zheng Bo/Gao Ling, maka peluang Flandy/Vita untuk melangkah ke final semakin terbuka. Sementara Itu ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan saat berita ini diturunkan masih bertanding melawan Guo Zhendong/Xie Zhong Bo dengan skor imbang 12-12 di set pertama. Semoga saja Markis/Hendra mampu melawan hadangan pertama.
Olimpiade 2008 : Luluk/Alvent Langsung Tumbang
Berita duka dari cabang olahraga bulutangkis kembali terjadi. Setelah Taufik gagal melaju ke babak kedua, sekarang giliran Luluk/Alvent yang tampil kurang meyakinkan. Kalau boleh dibilang Luluk/Alvent habis. Yang perlu disesalkan, kenapa PBSI tidak merombak Luluk/Alvent untuk dicoba dipasangkan dengan pasangan lain, padahal dulu juga ada kasus yang sama, dimana Candra/Sigit kemudian dipecah menjadi Chandra/Tony, toh mereka bisa menghasilkan Emas Olimpiade.
Kegagalan Luluk/Alvent di babak 16 besar, sebenarnya tidak perlu terjadi jika saja mereka bisa tampil agresif. Hanya saja faktor psikologis Luluk yang kalau dilapangan cepat sekali kelihatan stress barangkali merupakan satu faktor yang menyebabkan kekalahan.
Menghadapi ganda putra jepang Keita Matshuda/ Otshuka Tadashi, Luluk/Alvent dipaksa bermain tiga set. Di set pertama Luluk/Alvent yang selalu ketinggalan dalam perolehan angka mampu membalikan keadaan ketika kedudukan 16-19 menjadi unggul 21-19. Diset kedua, Luluk/Alvent semakin tidak berdaya menghadapi pasangan Jepang dan dipaksa menyerah 14-21. Sedangkan diset penentuan, Luluk/Alvent juga harus menyerah dengan 14-21.
Dengan demikian Ganda putra tinggal menyisakan Markis Kido/Hendra Setiawan, yang baru akan bertanding pukul 18.50 waktu setempat. Kalau melihat drawing yang ada, jalan terjal Markis/Hendra sangat berat. Jika melewati hadangan pertama, di perempat final Markis/Hendra akan bertemu Koo/Tan, musuh bebuyutan dari Malaysia. Lepas Dari Koo/Tan kemungkinan sudah ditunggu ganda kuat Korea.
Sedih euy luluk/alvent kalah.
Indonesia loloskan Nova/Lilyana & Sony Dwi Kuncoro di Perempat Final
Menyusul kesuksesan yang diraih tunggal putri Maria Kristin Yulianti yang terlebih dahulu melangkah ke Perempat Final, Nova/Lilyana dan Sony Dwi Kuncoro juga sukses melibas lawan-lawannya dan melaju ke perempat final Olimpiade Beijing 2008 yang berlangsung di Beijing University Gymnasium.
Mengawali langkahnya yang langsung melaju ke babak 16 besar, Nova Widianto/Lilyana Natsir berhasil melibas ganda campuran Korea Hang Sanghun/Hwang Yumi dengan dua set langsung. Pertandingan yang cukup seru karena berlangsung sangat ketat dan saling kejar mengejar angka. Nova/Lilyana yang di unggulkan di tempat teratas berhasil menyudahi permainan dalam tempo 41 menit.
Di set pertama, perolehan angkanya sangat ketat, namun Juara dunia dua kali tersebut mampu meredam permainan pemain Korea dan set di tutup dengan skor tipis 23-21. Di set kedua, Nova/lilyana kembali terjadi kejar mengejar angka. Namun Ketangguhan Nova/Lilyana mampu menyelesaikan set kedua dengan 21-19. Perolehan angka yang cukup ketat. dengan demikian, Nova/Lilyana melaju ke perempat final Olimpiade Beijing 2008.
Sementara itu dari tunggal putra yang masih tersisa, Sony Dwi Kuncoro, juga berhasil melaju ke perempat final setelah mengalah kan Lang Ville (FIN) dengan skor mudah 21-13, 21-18. Akan tetapi di babak perempat final, kemungkinan besar Sony akan kembali bertemu dengan Lee Chong Wei (MAS). Tunggal putra terkuat Malaysia yang dimiliki saat ini. Ini adalah merupakan ulangan seperti Kejuaraan dunia 2007 yang kala itu Sony berhasil melibas Chong Wei. Akan tetapi, Chong Wei saat ini mempunyai kepercayaan diri yang tinggi, sehingga apabila Sony ingin melaju ke semifinal, Sony harus bermain hati-hati dalam menghadapi bola-bola berbahaya Chong wei.
Dari ganda putra, baru akan di pertandingkan mulai pukul 11.20 waktu setempat. Go Indonesia!!.
Monday, August 11, 2008
Sony Melaju ke Babak 2 Olimpiade
Pebulutangkis tunggal Putra Sony Dwi Kuncoro berhasil melangkah ke babak kedua setelah di babak pertama mengalahkan pemain Thailand Bonsaak Ponsana dengan straight set. Setelah kalah di ajang Piala Thomas 2008 melawan Bonsaak, Sony tampil percaya diri dan mampu mengacak-acak pertahanan lawan.
Di set pertama Sony selalu unggul dalam perolehan angka dan ditutup dengan set 21-16. Diset kedua tanpa kesulitan Sony mampu mengungguli Bonsaak dengan kemenangan 21-14.
Dibabak 16 besar, kemungkinan Sony akan berhadapan dengan pemain non unggulan asal USA.
Go Sony.!!
Di set pertama Sony selalu unggul dalam perolehan angka dan ditutup dengan set 21-16. Diset kedua tanpa kesulitan Sony mampu mengungguli Bonsaak dengan kemenangan 21-14.
Dibabak 16 besar, kemungkinan Sony akan berhadapan dengan pemain non unggulan asal USA.
Go Sony.!!
Maria Kristin Tembus Perempat Final
Di set kedua Maria unggul beberapa kali hingga sempat disamakan kedudukannya oleh Tine Rassmussen menjadi 11-11. Hingga kedudukan 16-13 Maria terus memimpin perolehan angka. Sempat unggul 19-15 Maria ingin buru-buru memenangkan pertandingan sehingga menyebabkan hati penonton Indonesia berdebar-debar saat kedudukan 20-19. Namun dengan ketenangan Maria, akhirnya di babak kedua Maria berhasil memenangkan pertandingan dengan skor tipis 21-19.
Set Penentuan, Maria Kristin selalu unggul dalam perolehan angka dari 3-1, kemudian 10-5, 16-10. Diset ini kita yakin Maria akan mampu mengatasi Tine, dan benar saja kedudukan dan perolehan angka adalah milik Maria. Hingga set penentuan di tutup dengan kemenangan 21-14.
Di perempat final nanti, Maria akan bertemu dengan Saina Nehwal dari India yang secara mengejutkan mengalahkan Wang Chen (HKG) dengan rubber set 21-19, 11-21 dan 21-11. Kalau melihat calon lawannya, kok saya optimis ya Maria akan melaju ke Semifinal. Babak perempat final untuk tunggal putri baru akan di pertandingkan pada hari Rabu 13 Agustus 2008 waktu setempat.
Akankah Maria membuat sejarah baru menembus semifinal? kita tunggu saja kiprah Maria, semoga Maria mampu melaju lebih jauh lagi. Dan seluruh rakyat Indonesia akan mendukung terus para wakil-wakil Indonesia di ajang Olimpiade Beijing 2008.
Subscribe to:
Posts (Atom)