Friday, August 15, 2008
Olimpiade 2008 : Maria Kristin Gagal Taklukan Tembok China
Maria Kristin gagal mengatasi kokohnya tembok China Zhang Ning di Semifinal dalam 2 set langsung. Pemain asal klub Djarum Kudus tersebut meski berhasil mengimbangi permainan Zhang Ning akan tetapi kalah dari segi teknis. Meski demikian, keberhasilan Maria ke semifinal Olimpiade Beijing merupakan secercah harapan dari sektor putri, bahwa Indonesia mulai bangkit.
Set pertama Maria Kristin unggul 3-1 di awal set. Akan tetapi Zhang Ning mampu menyamakan kedudukan bahkan unggul terlebih dahulu 3-5. Maria yang sudah pernah mengalahkan Zhang mencoba memperkecil kekalahan dan menyamakan kedudukan menjadi 5-5, 6-6 hingga 8-8. Setelah itu Zhang Ning melesat meninggalkan Maria dan kedudukan berubah menjadi 8-11. Merasa unggul Zhang Ning terus menekan permainan Maria meski berjalan cukup ketat dan saling kejar mengejar angka. Set pertama di tutup dengan 15-21.
Di set kedua Maria Kristin mencoba mengubah permainan dan berhasil unggul 5-3 di awal set. Akan tetapi Zhang Ning mampu menyamakan kedudukan hingga 5-5. perolehan angka semakin ketat dan saling kejar mengejar angka. Akan tetapi keunggulan menjadi milik Zhang Ning dan set kedua ditutup dengan 15-21.
Dengan demikian Maria Kristin gagal melaju ke final, dan masih akan memperebutkan medali perunggu melawan Lu Lan yang juga gagal ke final setelah ditaklukan Xie Xing Fang dalam 3 set.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Maria,wlpn kmu ga2l,aq ttp bngga sm kmu.Mdh2an kmu bs dpt peru
ReplyDeletemaria kristin... kami bangga kepadamu.. from no one to some one, skarang tdk ada lg yg meremehkan tunggal putri kita.. ayo rebut perunggu...!!! jadikan prestasi ini pelecut untuk kemajuan di masa yang akan datang...!!!
ReplyDeleteharu, bangga, optimis....
ReplyDeleteanyway, Indonesia merdeka!
jangan lupa medali perunggunya!
We proud of with you Maria! Chayoo.. bawa pulang perunggu ke Indonesia
ReplyDeleteBwt kristin,
ReplyDeletesman9at yah! ! !
.
.
.
.
.
.
Q slalu dkung&bdoa bwt kmu,
.
.
.
.
.
.
dmi INDONESIA tcinta,
truz bjuang. . . .
Chayxyo! ! !