Wednesday, April 8, 2009

Kejuaraan Asia; Pelatnas Kirim Markis/Hendra


Kejuaraan Asia yang berlangsung sejak 7 - 13 April 2009 yang berlangsung di Korea selatan tidak diikuti oleh para pemain pelatnas. Indonesia hanya mengirimkan Markis Kido/Hendra Setiawan sebagai ajang pemanasan menuju Piala Sudirman Mei nanti. Selain pemain pelatnas tersebut, Indonesia juga bermain di nomor ganda campuran melalui pasangan Flandy Limpele/Vita Marissa yang bermain secara profesional.

Menempati unggulan pertama, langkah Markis Kido/Hendra Setiawan baru akan menemui lawan kuat di semifinal untuk bertemu dengan Kim Baek Choel/Lee Yong Dae. Langkah Markis/Hendra untuk meraih gelar di kejuaraan asia ini cukup terbuka lebar mengingat absennya pemain kuat China dan juga musuh bebuyutannya Koo Kien Kit/Tan Boen Heong.

Di nomor ganda campuran, Flandy Limpele/Vita Marissa meski menempati unggulan ke 5 akan tetapi langkah untuk ke final juga tetap terbuka.  Hadangan terberat ada di perempat final yang kemungkinan akan bertemu unggulan nomor satu asal tuan rumah Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung. Menghadapi lawan dari tuan rumah, pasangan Flandy/Vita tidak boleh terbawa emosi, karena sering kali hakim garis lebih menguntungkan pemain tuan rumah dibanding dengan lawan.

Sedangkan untuk Markis/Hendra meski sebagai ajang pemanasan, akan tetapi jika memperoleh gelar, tentu akan menambah rasa percaya diri yang tinggi.

Piala Sudirman; 21 Atlet Terpilih Siap Rebut Kembali

Piala Sudirman yang akan berlangsung dari 10 sampai 17 Mei 2009 di Guangzhou China akan segera berlangsung. Waktu yang tersisa bagi skuad merah putih untuk mengembalikan kembali Piala Sudirman ke Indonesia telah siap untuk bertanding.  China sampai sekarang masih menjadi favorit juara, apalagi mereka akan bertanding di publiknya sendiri, tentu akan menjadi faktor yang lebih menguntungkan. Sedangkan Negara-negara lain seperti Korea dan Malaysia telah siap berbenah dan kekuatan merekapun semakin meningkat.

Untuk tim China memang tidak diragukan lagi, dari lima nomor yang dipertandingkan. Piala sudirman adalah ajang kejuaraan beregu campuran yang mempertandingkan seluruh nomor. China sendiri masih menjadi ancaman bagi seluruh Negara. China hanya lemah di nomor ganda putra yang kemungkinan akan menurunkan Fu Haifeng/Cai Yun. Sedangkan di Nomor tunggal dan ganda putri peta kekuatan China masih datas Negara-negara lain.

Ancaman lainnya dari negeri ginseng Korea Selatan. Korea selatan memiliki ganda putra kuat dan juga ganda campuran yang kuat. Di nomor ganda campuran Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung dipastikan akan turun. Disamping itu tunggal putra Korea juga masih perlu di perhitungkan, karena beberapa kali tunggal-tunggal putra Korea kerap mempecaundangi lawan.  Sedangkan dari Malaysia masih ada Ganda dan tunggal putra yang masih di takuti pemain Indonesia. Di ganda Putra Koo Kien Kiet/Tan Boon Heong masih menjadi momok bagi pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan, sedangkan tunggal putra nomor satu Malaysia juga masih berada diatas angin.

Untuk Indonesia sendiri, meski menurunkan wakilnya dengan kekuatan penuh, akan tetapi peta persaingan yang kian ketat, menyebabkan peluang Indonesia untuk melangkah hingga ke final juga semakin berat, apalagi setelah tunggal putra dan putri terlilit cedera meski sudah sembuh akan tetapi sewaktu-waktu bisa kambuh.

Sejak pertama kali digelar, Piala Sudirman baru mampir di Indonesia 1 kali yaitu tahun 1989, setelah itu lepas dan belum kembali lagi hingga sekarang. Baru tiga Negara yang meraih piala Sudirman yaitu Indonesia satu kali, China enam kali  dan Korea tiga kali. Terakhir di Glasslow skotlandia, meski Indonesia melangkah ke final, akan tetapi di final harus bertekuk lutut dengan China yang langsung menekuk dengan 3-0.

Tim Piala Sudirman kini telah terbentuk untuk membawa misi merebut kembali Piala Sudirman ke pangkuan Indonesia meski dengan materi pemain yang memang apa adanya seperti sekarang ini. Akan tetapi meski demikian, target tetap kemenangan, meskipun peluang tuan rumah China sangat terbuka, akan tetapi dalam kejuaraan beregu, faktor mental lebih diutamakan, karena biasanya kekuatannya lebih merata.

PBSI telah membentuk Tim Piala Sudirman sebanyak 21 atlit. Taufik Hidayat, Flandy Limpele dan Vita Marissa yang di sebut-sebut mempunyai kans untuk masuk di tim inti, ternyata tidak dimanfaatkan oleh PBSI. Namun demikian, hal ini mempunyai nilai positif tersendiri, karena dengan demikian PBSI lebih mempercayakan pemain yang ada meski itu belum berpengalaman. Dan apapun hasilnya nanti, suka dan tidak suka, itulah tim inti yang terbentuk dan dipercaya untuk merebut kembali Piala Sudirman.

Inilah kedua puluh atlet yang terpilih :

Tunggal Putra :

1.       Sony Dwi Kuncoro

2.       Simon Santoso

3.       Tommy Sugiarto

Tunggal Putri :

1.       Maria Kristin Yulianti

2.       Adriyanti Firdasari

3.      Linda Weni Fanetri

Ganda Putra :

1.       Markis Kido

2.       Hendra Setiawan

3.       M. Ahsan

4.       Bona Septono

5.       Rian Sukmawan

6.       Yonathan Suryatama Dasuki

Ganda Putri :

1.       Greysa Polii

2.       Nitya Krishinda Maheswari

3.       Shendy Puspa Irawati

4.       Meiliana Jauhari

Ganda Campuran :

1.       Nova Widianto

2.       Lilyana Natsir

3.       Devin Lahardi Fitriawan

4.       Lita Nurlita

5.       Frans Kurniawan

Melihat materi pemain yang ada, Indonesia hanya matang di nomor ganda putra dan ganda campuran, sedangkan di tunggal putra meski ada Sony Dwi Kuncoro, akan tetapi pemain yang kerap did era cedera tersebut masih tergolong biasa-biasa saja bagi lawan sehingga lawanpun merasa tidak takut jika berhadapan dengan Sony dibanding dengan Taufik Hidayat misalnya. Akan tetapi melalui latihan yang intensif, ke 20 atlet tersebut siap merebut kembali Piala Sudirman yang telah lama pergi dari Indonesia.

Tapi apapun hasilnya, ayo rebut kembali Piala Sudirman!! Go Indonesia....

Monday, March 30, 2009

India Open; Indonesia Raih Dua Gelar

Indonesia patut berterima kasih pada Taufik Hidayat maupun Flandy Limpele/Vita Marissa karena berhasil meraih gelar di India Open 2009. Di ajang Yonex Sunrise India Open 2009 baik Taufik Hidayat maupun pasangan ganda campuran Flandy Limpele/Vita Marissa keduanya membawa pulang gelar. Meski mereka telah bermain secara professional, akan tetapi gelar ini sekaligus menjadi pengobat rindu akan gelar yang akhir-akhir ini sangat minim diraih oleh Indonesia, apalagi pasca China keluar kandang.

Kekisruhan ditubuh PBSI terhadap pemain juga menjadi salah satu faktor merosotnya prestasi pemain pelatnas. Dan di India Open 2009, kembali pemain non pelatnas menjadi kampiun. Sungguh ironis sebenarnya, akan tetapi apa mau dikata, yang penting mereka tetap membela nama Indonesia dan tidak tertarik bermain atas nama negeri asing. Perolehan ini tentu menjadi semacam harapan baru bagi publik Indonesia untuk tidak hanya berharap dari pemain pelatnas saja meraih gelar, akan tetapi pemain non pelatnas juga tidak kalah bersaing.

Taufik Hidayat berhasil menambah koleksi gelar setelah di final India terbuka 2009 ini berhasil menumbangkan pemain Malaysia M. Hafiz Hashim dengan straight set. Di set pertama Taufik Hidayat yang di unggulkan ditempat kedua berhasil menutup kemenangan dengan 21-18. Memasuki set kedua, meski perolehan angka Taufik selalu memimpin akan tetapi di poin kritis, Taufik sempat ketinggalan 17-19,hingga akhirnya Taufik mengunci permainan Hafiz Hashim sekaligus menjadi juara dengan 21-19.

Sukses yang sama diraih pemain ganda campuran Flandy Limpele/Vita Marissa yang berhasil menaklukkan pemain tuan rumah Diju V/Jwala Gutta dengan straight set. Meraih dukungan penuh dari public India, pemain tuan rumah tidak mampu memanfaatkan dukungan tersebut, dan memang secara kelas permainan pemain India tersebut masih di bawah pasangan Indonesia. Flandy/Vita setelah berpisah cukup lama, akhirnya menjadi juara dengan 21-14 dan 21-17.

Kesuksesan dua pemain Indonesia tersebut gagal di ikuti oleh ganda putrid non pelatnas Vita Marissa/Nadya Melati. Vita/Nadya harus tumbang dari pasangan muda China Ma Jin/Wang Xiaoli dengan dua set langsung. Vita/Nadya takluk dengan 14-21 dan 13-21.

Di nomor ganda putra Lee Wan Wah/Chong Tan Fook (MAS) berhasil meraih juara setelah mengandaskan pemain Singapura Hendri Kurniawan Saputra/Hendra Wijaya dengan 21-9 dan 21-11. Sedangkan di nomor tunggal putrid, Pi Hongyan (FRA) menjadi juara di India Open setelah menaklukkan Wong Pei Xia Julia (MAS) dengan rubber set 17-21, 21-15 dan 21-14.

Sunday, March 29, 2009

India Open; Indonesia Berpeluang Raih Tiga Gelar, Ganda Putra gagal

Pasukan Indonesia yang berlaga di turnamen Yonex Sunrise India Open Super Series 2009 berpeluang membawa tiga gelar setelah Indonesia menempatkan tiga wakilnya di final. Di nomor ganda campuran yang sudah terlebih dahulu memastikan menempatkan satu wakilnya di final, pasangan ganda campuran Flandy Limpele/Vita Marissa melangkah ke final setelah menaklukkan rekan senegaranya, ganda campuran pelapis Ahmad Tantowi/Dili Puspita Richi dengan dua set langsung. Ahmad Tantowi/Dili Puspita kalah pengalaman dibandingkan dengan Flandy/Vita seniornya. Di set pertama Flandy/Vita melancarkan serangan-serangan yang sulit dan mematikan sehingga set pertama dengan mudah di menangkan oleh Flandy/Vita dengan 21-10. Memasuki set kedua meski perolehan angkanya cukup ketat, akan tetapi faktor jam terbang dan pengalaman membawa Flandy/Vita melangkah ke final dengan 21-19. Di final kesempatan Flandy/Vita untuk menjuarai turnamen ini cukup besar meski lawan yang dihadapi adalah pasangan tuan rumah Diju V/Jwala Gutta yang Korea Super Series mencapai semifinal.

Ditunggal Putra, Taufik Hidayat yang lebih diunggulkan berhasil mengandaskan pemain pelatnas Tommy Sugiarto dengan dua set langsung. Meski semangat Tommy juga besar, akan tetapi pengalaman Taufik lebih banyak sehingga Taufik mampu menaklukkan Tommy dengan mudah. Taufik menekuk Tommy dengan 21-13 dan 21-11. Lawan Taufik selanjutnya adalah M. Hafiz Hashim (MAS) yang berhasil melangkah ke final setelah menekuk pemain muda China Chen Long dengan 21-18, 19-21 dan 21-15.

Sedangkan di nomor ganda putri yang berpeluang terjadi All Indonesian Final, gagal diciptakan oleh Jo Novita/Endang Nursugianti  yang harus takluk dari pasangan ganda putri China Ma Jin/Wang Xiaoli dengan mudah. Jo/Endang kalah telak dengan 9-21 dan 6-21. Sedangkan satu-satunya ganda putri yang tersisa, Vita Marissa/Nadya Melati melangkah ke final setelah menaklukkan pemain ganda putri tuan rumah Jwala Gutta/Shrutti Kurian dengan 21-17 dan 21-9. Menghadapi ma Jin/Wang Xiaoli di final, pasangan Vita Marissa/Nadya Melati harus menekan, karena Ma Jin memiliki pukulan yang bagus, sedangkan di lain sisi Vita Marissa harus bermain rangkap di nomor ganda campuran juga, sehingga harus pandai-pandai mengatur tenaga.

Di nomor ganda putra, dua pasangan yang melangkah ke semifinal tak satupun yang berhasil melangkah ke final setelah tidak berdaya menghadapi lawan-lawannya. Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan yang di prediksi akan mampu melangkah hingga ke final justru harus takluk dari pasangan Hendri Kurniawan Saputra/Hendra Wijaya (SIN) dengan dua set langsung. Hendri/Hendra yang sebenarnya juga berkewarganegaraan Indonesia yang kini membela singapura tersebut mampu mepecundangi permainan Alvent/Hendra. Alvent/Hendra takluk dengan 13-21 dan 15-21. Sedangkan Candra Wijaya/Joko Riyadi takluk dari unggulan ke satu Chong Tan Fook/Lee Wan Wah (MAS) juga dengan dua set langsung. Candra/Joko kalah dengan 6-21 dan 20-22.

Final India open akan di gelar hari ini pukul 2 waktu setempat atau pukul 15.30 WIB yang akan mempertandingkan lima nomor.

Saturday, March 28, 2009

India Open; Tunggal Putra Tambahkan Satu Tiket Final

Indonesia memastikan menambah satu tiket ke final dari nomor tunggal putra setelah sebelumnya ganda campuran juga memastikan satu tiketnya ke final terlebih dahulu. Satu tiket lagi kefinal diraih pemain tunggal putra Indonesia setelah terjadi pertemuan sesama pemain Indonesia di semifinal antara Taufik Hidayat dan Tommy Sugiarto. Tommy Sugiarto berhasil melangkah ke semifinal setelah berhasil menumbangkan pemain Malaysia Tan Chun Seang dengan rubber set. Meski sempat meragukan karena sering ketinggalan angka akan tetapi akhirnya Tommy berhasil menaklukkan emosinya sendiri dan bermain lebih terarah. Tommy Sugiarto pemain pelapis pelatnas harus kehilangan set pertama setelah dengan mudah pemain Malaysia tersebut mendikte permainan Tommy, sehingga tommy dibuat tak berdaya dan takluk dengan 13-21. Keadaan serupa terjadi di set kedua, dimana Tommy tidak bisa keluar dari tekanan-tekanan pemain lawan, sehingga sempat ketinggalan 16-18, hingga kemudian Tommy berhasil menyamakan kedudukan menjadi 18-18 sekaligus mengunci perolehan angka Tan Chun Seang dan menutup set kedua dengan 21-18. Memasuki set penentuan, dominasi Tommy tidak terbendung, dan unggul dengan 21-9 sekaligus memastikan langkahnya ke semifinal untuk bertemu dengan Taufik Hidayat seniornya.

Taufik Hidayat berhasil melangkah ke semifinal setelah dengan susah payah mengalahkan pemain muda Malaysia dengan rubber set. Lawan Taufik di perempat final adalah Kuan Beng Hong (MAS) yang dikandaskan Taufik dengan 17-21, 21-17 dan 21-19. Lawan Taufik berikutnya adalah Tommy Sugiarto yang juga sekaligus memastikan diri meraih satu tiket ke final.

Kesuksesan dua pemain Indonesia tersebut gagal di ikuti Andre Kurniawan Tedjono yang harus menyerah dari angan M. Hafiz Hashim (MAS) dengan rubber set. Meski sempat memberikan perlawanan sengit dan selalu memimpin perolehan angka, akan tetapi Andre selalu kalah di poin kritis sehingga harus takluk dari tangan Hafiz Hashim dengan 18-21, 21-14 dan 19-21.

Sementara itu ganda putra dan putri Indonesia berpeluang menciptakan All Indonesian final setelah wakil-wakilnya yang berbeda pul berhasil melangkah ke semifinal. Hasil selengkapnya untuk ganda putra dan putri :

Ganda Putra :
1. Alvent Yulianto/Hendra A GUnawan (INA) beat Hoon Tien Hon/Lin Woon Fui (MAS) 21-14, 21-14.
2. Candra Wijaya/Joko Riyadi (INA) beat Chen Zhieben/Tao Jiaming 21-17, 18-21 dan 21-17.

Ganda Putri :
1. Vita Marissa/Nadya Melati (INA) beat Shinta Mulia Sari/Yao Lei (SIN) 21-14, 21-17
2. Jo Novita/Endang Nursugianti (INA) beat Laura Choinet/Wenny Rahmawati (FRA) 21-16 dan 21-13.

Friday, March 27, 2009

India Open 2009; Ganda Campuran Pastikan Satu Tempat di Final

Dari turnamen Yonex Sunrise India Open 2009, Indonesia memastikan satu tempat di Final ganda campuran setelah terjadi All Indonesian Semifinal antara Flandy Limpele/Vita Marissa dan pasangan muda pelatnas Ahmad Tantowi/Dili Puspita Richi. Flandy/Vita berhasil melangkah ke semifinal setelah mengalahkan ganda campuran Singapura Hendri Kurniawan Saputra/Yu Yan Vannessa dalam pertandingan yang cukup melelahkan. Kedua pasangan mempunyai tipe dan kekuatan yang seimbang sehingga selalu terjadi perolehan angka yang ketat.

Diset pertama, kejar mengejar angka terus terjadi hingga kedudukan menjadi 20-20. Akan tetapi Flandy/Vita yang lebih berpengalaman mampu meredam permainan pasangan ganda Singapura tersebut dengan menutup set pertama dengan 24-22. Keadaan tidak berbeda terjadi di set kedua dimana permainan kedua pemain tersebut berimbang. Set kedua dimenangkan Hendri/Yu Yan dan Flandy/Vita harus kehilangan set kedua dengan 23-25 sekaligus terjadi rubber set. Memasuki set penentuan pasangan Singapura mulai kedodoran dan kelelahan. Hal ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Flandy/Vita sehingga mampu menekuk pemain tersebut dengan 21-14 sekaligus memastikan diri untuk melangkah kesemifinal.

Disemifinal, pasangan Flandy/Vita akan bertemu dengan pemain muda Ahmad Tantowi/Dili Puspita Richi yang secara mengejutkan menumbangkan unggulan pertama Yohan Hadikusuma/Chau Hoi Wah (HKG) dengan pertandingan rubber set. Di set pertama penampilan Ahmad Tantowi/Dili Puspita terlihat sekali kalah kelas dibanding dengan pasangan Hongkong tersebut sehingga set pertama pasangan Indonesia harus kehilangan set dengan 14-21. Memasuki set kedua pemain Indonesia berhasil membalikkan keadaan dan menang dengan 21-17. Memasuki set penentuan, permainan Ahmad Tantowi/Dili Puspita makin percaya diri dan terus memimpin perolehan angka. Set ketiga dimenangkan pemain Indonesia dengan 21-19 sekaligus melangkah ke semifinal untuk bertemu dengan seniornya Flandy Limpele/Vita Marissa.

Keberhasilan dua ganda campuran melangkah ke semifinal sayang sekali gagal diikuti pemain ganda campuran Indonesia Lainnya M. Rijal/Debi Susanto yang harus menyerah dari pemain Malaysia Ong Jin Guo/Chong Sook Chin dengan straight set.  Rijal/Debi harus menyerah dengan 19-21 dan 19-21. Di nomor tunggal putra saat berita ini diturunkan masih belum bertanding.

India Open 2009; Wakil Indonesia Belum Terbendung

Wakil-wakil Indonesia di ajang Yonex Sunrise India Open 2009 yang berlaga berhasil melangkah ke babak perempat final. Wakil-wakil Indonesia masih belum terbendung setelah berlaga di hari ini di babak kedua. Disektor ganda campuran, Indonesia berhasil menempatkan tiga wakilnya diperempat final. Flandy Limpele/Vita Marissa yang menempati unggulan ketiga berhasil menaklukan dominasi China setelah menjungkalkan permainan Ye Shen/Ma Jin dalam dua set langsung dengan 21-19 dan 21-16. Sedangkan M. Rijal/Deby Susanto berhasil mengandaskan unggulan ke empat Careme Baptise/Choinet Laura dengan 21-15 dan 21-16. Sedangkan ganda campuran muda usia Tantowi Ahmad/Dili Puspita Ricci terlalu tangguh bagi pasangan ganda campuran tuan rumah Sachdev Mohita/Gill Tanveer yang hanya membutuhkan waktu sepuluh menit untuk menumbangkannya. Tantowi Ahmad/Dili Puspita Ricci menang mudah dengan 21-3 dan 21-6.

Dinomor tunggal putra, pemain-pemain Indonesia masih berjaya. Taufik Hidayat yang menduduki unggulan kedua melangkah ke babak perempat final setelah berhasil menumbangkan unggulan ke 9 asal tuan rumah Arvind Bhat dalam pertandingan 2 set langsung. Taufik masih terlalu tangguh bagi pemain India tersebut. Sehingga Taufik mampu mengalahkan Arvind Bhat dengan 21-14 dan 21-11, sedangkan Tommy Sugiarto juga berhasil melangkah ke babak perempat final setelah mengalahkan Sairul Amar Ayob (MAS) dalam pertandingan tiga set. Di set pertama Tommy unggul dengan 21-14, akan tetapi memasuki set kedua, perolehan angka yang begitu ketat menyebabkan Tommy terpaksa harus meladeni permainan Sairul amar Ayob dengan harus kehilangan set kedua dengan 19-21. Memasuki set ketiga Tommy berhasil unggul dengan 21-17 sekaligus memastikan diri ke perempat final. Satu lagi tunggal putra harapan Indonesia Andre Kurniawan Tedjono juga berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan pemain Malaysia lainnya Chang Kwong Ben dengan 21-18 dan 21-18.

Di bagian ganda putra, Indonesia menempatkan dua wakilnya di perempat final, setelah satu wakil lainnya harus kandas dari pemain sesama Indonesia. Indonesia menempatkan Joko Riyadi/Candra Wijaya setelah berhasil mengalahkan pemain tuan rumah Sai Preneth/Chopra Pranav dengan 21-12 dan 21-6, sedangkan Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan melangkah ke perempat final setelah berhasil mempecundangi pemain Indonesia lainnya Fernando Kurniawan/Lingga Lie dengan 21-17 dan 21-8. Di nomor ganda putri, Indonesia menempatkan dua wakilnya di perempat final melalui Vita Marissa/Nadya Melati dan Jo Novita/Endang Nursugianti.

Thursday, March 26, 2009

India Open 2009; Maria Kristin Langsung Kandas



Maria Kristin Yulianti unggulan ke 4 turnamen Yonex Sunrise India Open 2009 langsung tumbang di babak pertama. Maria di tumbangkan oleh pemain China yang kini membela Singapura Zhang Baiwen dengan rubber set. Di set pertama Maria berhasil unggul terlebih dahulu dengan 21-11. Akan tetapi memasuki set kedua, Maria selalu ketinggalan angka jauh hingga ketinggalan 11-21 sekaligus memaksa Maria untuk bermain tiga set.

Memasuki set ketiga, meski sempat imbang di akhir set, akan tetapi akhirnya Maria harus mengakui keunggulan Zhang Baiwen dan harus menyerah dengan 19-21. Seandainya Maria bisa lolos dari tangan Zhang Baiwen, lawan berikutnya akan lebih mudah dan diprediksi baru akan menemui hambatan di semifinal ketika harus berhadapan dengan Saina Nehwal. Akan tetapi sayang sekali, Maria belum bisa memanfaatkan peluang ini setelah sekian lama tidak bermain di suatu turnamen disebabkan cedera yang kerap melandanya.

Sementara itu tunggal-tunggal putri pelapis China berhasil melangkah ke babak kedua tanpa menemui kesulitan yang berhasil. Agaknya China berhasil menemukan amunisi di tiap-tiap tunggal putri didikannya sehingga meski pemain pelapis, akan tetapi mampu berbicara banyak di turnamen yang besar.

India Open 2009; Dua Ganda Campuran Melaju

Dari turnamen Yonex Sunrise India Open 2009, Dua ganda campuran wakil Indonesia melangkah ke babak 16 besar setelah di babak pertama berhasil menekuk lawan masing-masing. Ahmad Tantowi/Dili Puspita Ricci harus berjuang keras untuk lolos ke babak kedua setelah dipaksa bermain tiga set oleh Muh Lutfi Zaim Abdul Khalid/Lim Yin Loo(MAS).  Di set pertama pemain Indonesia berhasil meraih kemenangan terlebih dahulu dengan 21-16, akan tetapi keadaan berbalik, di set kedua Ahmad Tantowi/Dili Puspita tidak mampu mengembangkan permainan sehingga harus takluk dengan 12-21. Memasuki set penentuan keadaan cukup berimbang karena terjadi kejar mengejar angka, akan tetapi permainan pemain Indonesia lebih siap sehingga set ketiga dimenangkan oleh Ahmad Tantowi/Dili Puspita dengan skor ketat 24-22 sekaligus memastikan diri melangkah ke babak 16 besar.

Sukses yang sama juga diraih M. Rijal/Deby Susanto yang berhasil menumbangkan pemain tuan rumah Alwin Francis/Jyotshna Polavarapu dalam pertandingan dua set langsung. Muh Rijal yang pernah dipasangkan dengan Vita Marissa tersebut tanpa kesulitan mengalahkan pemain India tersebut dengan 21-11 dan 21-16 dalam tempo 17 menit. Pemain Indonesia yang melangkah terlebih dahulu ke babak 16 besar karena mendapat bye di babak pertama adalah unggulan ketiga Flandy Limpele/Vita Marissa.

Kesuksesan yang diraih oleh dua ganda campuran tersebut gagal diikuti oleh 2 pemain ganda campuran lainnya. Hendra A Gunawan/Endang Nursugianti harus takluk dari pemain Malaysia Mak Hee Chun/Nairul Husaida Abdul Latif dengan dua set langsung 13-21 dan 10-21. Sementara ganda campuran lainnya Alvent Yulianto Candra/Jo Novita gagal menaklukkan Shen Ye/Ma Jin (CHN). Pemain China tersebut meski merupakan pemain baru akan tetapi langsung kelihatan tajinya. Bahkan Ma Jin yang sebelumnya juga pernah berpasangan dengan Zheng Bo dan menjuarai Swiss Super Series dua pekan lalu. Sehingga terlihat sekali kualitas pemain Indonesia kalah jauh meski harus berhadapan dengan Shen Ye/Ma Jin.  Shen Ye/Ma Jin menang dengan 21-11 dan 21-18.

Sementara itu, meski China menurunkan pemain-pemain pelapisnya akan tetapi semua ganda campuran China berhasil melangkah ke babak kedua. Hal ini menunjukkan kalau regenerasi China sangat berjalan, sehingga prestasinya secara estafet juga mampu diraih tanpa harus memutuskan satu generasi.

Wednesday, March 25, 2009

I'm Back...............


Akhirnya.......... saya bisa kembali lagi di blog ini setelah 2 hari di blokir Wordpress karena saya memasang link yang mengandung unsur advertising yang ternyata sampai saat ini masih dilarang WP. Akhirnya setelah meminta diaktifkan kembali ke WP (Mr. Mark..hi how r u), akhirnya blokirnya dibuka setelah tentu saja mendelete link yang dilarang tersebut....

Setelah didelete, ya inilah akhirnya bisa berwordpress lagi..... tadinya mau dipindahin ke blogspot..... tapi mengingat satu dan lain hal, akhirnya aku tetap bertahan di wordpress setidaknya untuk blog ini, toh di blogspot juga aku sudah punya blog tersendiri dengan segmen berbeda tentunya.....

tunggu tulisan berikutnya yah..... tentunya yang berhubungan dengan bulutangkis, film jadul dan semua deh selagi ada mood hehehe.......