SHOOTING FILM RANJANG SETAN, Pada suatu malam di taman sebuah rumah, dua pasang anak muda sedang bercengkerama. "Lho kok gitu aja marah, apalagi kalau gue pakai kuku yang beginian dengan suara yang grek, grek, grek", kata Rudi sambil mengeluarkan 2 buah kuku dari besi dengan panjang masing-masing kira kira setengah meter. "Pada takut ni yee" tambah Rudi, karena teman-temannya yang ada disitu tampak diam.
"Brengsek lu, sekarang mau apa!" tantang Irawan dengan beringas.
"Lho , lu mau coba yang beginian!", jawab Rudi dengan geram. " kata Maria melerai.
"Iya Rud, kay jangan main-main dengan kuku yang begituan, lebih baik buang aja!" kata Nina sambil memegang lengan Rudi.
Adegan tersebut adalah sebagian dari film RANJANG SETAN yang lagi dalam proses isi suara, atau biasa di sebut "dubbing" di studio PERFINI pada suatu hari Minggu.
"Kuku itu, jangan kuku begituan", kata Tjut Djalil yang menyutradarai film ini pada Eva Eliza yang memerangkan Nina , membetulkan dialog yang diucapkannya.
"13B take 2" kata Rasoul, pencatat skrip. Maka pemegang proyektor me rewind dan memutar adegan tersebut kembali, pada loop 13 B. Penata suara Y Sutarya pun men-dub kembali adegan tersebut pada pita suara yang ada di "Nagra". Maka tidak hanya Eva Eliza yang mengulang dialog Nina, juga Chintami Atmanegara yang memerankan Maria, Richie Ricardo yang menjadi Irawan dan Gusti Randa yang menjadi Rudi juga mengulangi dialog tokoh masing-masing.
Dengan mengerjakan film yang bertema horor ini, saya bersama PT. Soraya Intercine Film ingin membuat film sejak puluhan tahun yang lalu namun lebih banyak mengerjakan film-film dokumenter disamping beberapa film cerita.
Richie Ricardo yang bermain sebagai Irawan yang merupakan tokoh utama laki-laki, mengatakan senang sekali bermain dalam film ini, karena setelah kurang lebih 10 film yang pernah ia perani, baru kali ii bermain dalam film horor.
Film Ranjang Setan di produksi oleh PT. Soraya Intercine Film dengan produser Ram Soraya, selain di kerjakan oleh Tjut Djalil sebagai sutradara, dan kamera di pegang oleh Syamsudin, penata artistik di kerjakan oleh Bambang Subarna.
Film ini bercerita tentang Ny Siska (Linda Husein) yang baru pisah dengan suaminya Baskoro, menempati sebuah rumah mewah di daerah real estate hasil pembelian pacarnya Markus (Doddy Sukma). Siska yang tinggal dengan putrinya Maria (Chintami Atmanegara) dan keponakannya Nina (Eva Eliza) hampir tiap malam tidak bisa tidur tenang karena diganggu setan. Setan tersebut tidak hana mengganggu, namun juga membunuh Nina dan pacarnya , Rudi (Gusti Randa) di rumah itu.
Kemudian Siska berusaha mendatangkan dukun, namun sia-sia malahan dukun itu terbunuh bersama pengusaha real estate. Akhirnya ketahuan bahwa real estate itu dibangun diatas bekas kuburan Belanda, tanpa memindahkan kerangka-kerangka penghuni kuburan Belanda tersebut terlebih dulu.
Pada saat-saat kritis ketika Siska dan putrinya diganggu setan-setan Belanda tersebut, datanglah seorang Pastor bersama Baskoro bekas suami Siska untuk menjemput mereka. Maka dibawalah Siska dan putrinya oleh Baskoro ke rumahnya yang lama, untuk hidup bersama kembali dengan tenang.
Selain pemain-pemain tersebut , film ini juga diramaikan oleh Sofia anggota Srimulat yang bermain sebagai pembantu rumah tangga.
~film 019-Tahun II








.jpg)
.png)