Thursday, June 12, 2008

Firdasari tekuk unggulan pertama, Pia harus mengakui keunggulan Wang Chen


Kejutan di hari kedua turnamen Aviva Singapore Super Series terjadi di tunggal putri dimana Unggulan pertama asal Perancis Pi Hongyan harus mengakui keuletan permainan Firdasari. Set Pertama Firdasari unggul dalam perolehan angka sehingga ditutup dengan kemenangan 21-16. Memasuki set ke dua perolehan angka selalu kejar mengejar. Terjadi keseimbangan permainan antara Firda dengan Pi. Sempat menyamakan kedudukan 20-20 di poin kritis ini Firdasari kurang konsentrasi sehingga set ini di tutup dengan kemenangan Pi Hongyan 22-20. Set ketiga yang merupakan set penentuan, Firdasari selalu ketinggalan angka. Angka terakhir Firda ketinggalan 15-16 dari Pi. Namun keuletan dan konsentrasi Firda mulai membuka jalan dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 16-16. Untuk selanjutnya Firda mengunci permainan Pi Hongyan dengan memenangkan permainan ini menjadi 21-16 sekaligus melaju ke perempat Final. Diperempat final Firda akan bertemu dengan pemenang antara Juan Gu vs Saina Nehwal yang saat ini belum di pertandingkan.

Sementara itu tunggal putri lainnya Pia Zebadiah harus mengakui keunggulan pemain Hong Kong Wang Chen. Wang Chen yang diunggulkan di tingkat 3 menang atas Pia 15-21 21-15 dan 21-18. Sebenarnya Pia mampu mengimbangi permainan Wang Chen, akan tetapi faktor pengalaman dan jam terbang Wang Chen lebih tinggi sehingga Pia tidak mampu mengalahkan Wang Chen. set Pertama kelihatan sekali Pia mampu memberikan perlawanan yang ketat dan berhasil memimpin perolehan angka. Akan tetapi di set ke dua pertahanan Pia mulai kendor. Kesempatan ini di gunakan dengan sebaik-baiknya oleh Wang Chen dan berhasil merebut set kedua dan ketiga sekaligus melaju ke perempat final.

Disektor ganda campuran yang lebih dahulu di pertandingkan pasangan Nova/Lilyana melaju ke perempat final setelah mengalahkan pasangan Korea Yi Goo Kwon/Jung Eun Ha. Pengalaman dan kematangan Nova/Lilyana tidak bisa di imbangi oleh pasangan Korea. Dalam tempo 21 menit Nova/Lilyana melaju ke perempat final dengan skor 21-12 21-15. Ganda campuran lainnya M Rijal/Greysa Polii harus mengakui keunggulan pasangan Denmark Rasmus Bonde/ Helle Nielsen dengan skor 21-18 21-18.

Sementara itu partai lain sampai saat ini masih belum di pertandingkan.

Inka Christie bermertafosa dengan band Qta



Lama menghilang penyanyi solo Inka Christie hadir dengan warna baru, dengan membentuk sebuah band dengan nama Qta. Qta yang terdiri dari SInka Christie (vokal), Reza (gitar), Ngguh (bass), Lala (keyboard) dan Hadi (drum) menemukan patern bermusik mereka dengan nuansa super pop. Qta menawarkan warna lain dari sisi Inka Christie yang selama ini lebih dikenal dengan lagu-lagunya yang slowrock mendayu-dayu. Lagu-lagu semacam Gambaran Cinta yang melambungkan nama Inka di blantika musik Indonesia. Gambaran Cinta adalah album perdana yang menawarkan sisi slowrock seorang Inka Christie. Memang lagu tersebut laku mengikuti jejak lagu-lagu semacam Nike Ardilla maupun Nicky Astria kala itu.

Melalui kelompok Qta Inka Christie mencoba menawarkan warna lain dari suaranya. Warna yang sebenarnya kalau di perhatikan dengan seksama tidak ada perbedaan sama sekali antara band dengan solonya. Antara ketika Inka bernyanyi solo dengan bernyanyi di band Qta tidak ada perbedaan. Semua kental dengan warna Inka Christie yang sudah di kenal lebih dulu. Sebenarnya Inka bisa saja menawarkan lagu-lagu yang lebih ngerock sehingga lebih punya warna lain.

Album pertama Qta menawarkan musik pop yang catchy dengan lirik yang sebagian besar karya Inka Christie. Lirik yang sederhana dan enak di telinga tanpa harus bingung dengan maksudnya.
Warna suara Inka lebih mendominasi dari nama Bandnya itu sendiri.
Secara keseluruhan lagu ini enak untuk di dengar akan tetapi akan terasa membosankan karena tidak adanya warna lain yang ditawarkan. Memang ada yang upbeat di lagu MMS (maaf maaf saja). Coba deh dengar......

penggalan bait pantaskah mendua yang enak untuk dicerna
....aku tlah jatuh cinta padamu namun kutak kan pernah bisa untuk tinggalkan dirinya apakah pantas aku mendua.... resah lelah gelisah merasakannya .

Album Qta dengan titel Mencari Cinta menawarkan 10 lagu. Dari kesepuluh lagu tersebut hanya satu yang di buat oleh Ngguh lainnya adalah karya Inka Christie.
Kesepuluh lagu tersebut adalah :

1. Pacar Sementara
2. Aku Manusia Biasa
3. Cinta Yang Ini
4. MMS (Maaf Maaf Saja)
5. Tolong Jangan Pergi
6. Mencari Cinta
7. Adakah Cinta
8. Pantaskah Mendua
9. Terungkap
10. Lagi-lagi

Jo/Greys susul Vita/Lilyana ke babak Kedua



Setelah Vita/Lilyana melaju ke babak kedua, pasangan Jo Novita/Greysa Polii dan Endang/Rani menyusul ke dua. Pada laga pertama turnamen Singapore Super Series 2008 Jo/Greys menghadapi Nicole Grether/Charmine Reid pasangan gado-gado Jerman Kanada. Jo/Greys menang Straight set dengan 21-17 21-18. Pada pertandingan berikutnya yang akan berlangsung hari ini Jo/Greys di tantang pasangan Korea Jung Eun /Kim Min Jung. Ganda putri lainnya yang melaju ke babak kedua adalah pasangan Endang/Rani yang harus berjibaku untuk memenangkan pertandingan melawan pasangan tuan rumah Sinta Mulia Sari/Yao Lei dengan rubber set. Hasil yang cukup ketat di babak ketiga dengan skor 13-21 21-13 22-20. Sempat ketinggalan set pertama tidak membuat Endang/Rani kendur dan berhasil membukukan kemenangan untuk kemudian ditantang pasangan Denmark Kamilla Ritter/Lena Frier Kristiansen.

Ditunggal putra wakil satu-satunya Indonesia Simon Santoso menang mudah atas Scot Evan dengan membutuhkan waktu 26 menit. Kemenangan simon di tutup dengan skor 21-10 21-18.

Sementara Itu Indonesia yang menempatkan 3 sektor ganda putra berhasil melaju ke babak berikutnya setelah Joko/hendra dan Markis/Hendra mengundurkan diri dari turnamen ini. Luluk/Alvent unggulan kelima menang atas pasangan Korea Sung Hyun Ko/Yi Goo Kwon dengan straightset 21-16 21-16. M Ahsan/Bona Septono harus memeras keringat untuk bisa melaju ke babak kedua melawan pasangan Malaysia Thien How Hoon/ Soon Hock Ong dengan skor 16-21 21-14 dan 22-10. Sementara Yonathan Suryatama/Rian Sukmawan menekuk ganda putra tangguh asal Denmark Jens Eriksen/Martin Lungard dengan 21-19 17-21 dan 23-21.

Babak kedua yang akan dipertandingkan hari ini dimulai pukul 2 waktu setempat. Nova/lilyana akan membuka pertandingan dari kubu Indonesia di lapangan 1.

Wednesday, June 11, 2008

Firdasari Melaju ke Babak Kedua turnamen Singapore Super Series


Dua tunggal putri melaju ke babak kedua turnamen Aviva Singapore Super Series yang sedang berlangsung. Pia Zebadiah yang merangkak dari babak kualifikasi mampu menundukkan Carmain Reid dari Canada dengan skor 21-17 21-12. Pia sang penentu kemenangan dalam laga piala uber mencoba bermain taktis. Sempat tertinggal 7 - 9 di set pertama akan tetapi permainan Pia mampu di kembangkan dan akhirnya menutup kemenangan dengan 21-17. Pia yang sempat-sempat di sebut sebagai Mia Audinanya karena permaiannya yang sukar di tebak bermain cukup tenang dan mampu memimpin di set kedua sehingga di tutup dengan kemenangan 21-12. Dari sektor Tunggal Putri Lainnya Adriyanti Firdasari berhasil menekuk permainan Ekatarina Ananina. Dari set pertama Firda selalu memimpin dari segi perolehan angka. Dengan postur 170cm Firdasari mampu menutup kemenangan dengan straightset 21-14 21-13 dalam tempo 26 menit. Pada babak selanjutnya baik Firda maupun Pia akan menghadapi lawan yang lebih di unggulkan. Firda akan bertemu Pi Hongyan Unggulan pertama dari Perancis. Pi kelahiran China yang kini membela Perancis sebagai unggulan pertama tentu memiliki teknik dan cara permainan yang lebih baik dibanding Firda, akan tetapi semangat Firda dan permainannya yang kian berkembang tentu akan mampu mengimbangi permainan Pi. Sehingga meski diatas kertas Firda kalah, akan tetapi kalaupun kalah bukanlah kalah yang mudah akan tetapi kalah yang meyakinkan. Sementara Pia akan berhadapan dengan Wang Chen unggulan ketiga asal Hongkong. Permainan ulet PIa akan mampu mengimbangi Wang Chen yang dari segi pengalaman, teknik dan postur lebih unggul dibanding Pia.

Di ganda campuran Pasangan M Rizal/Greysa Polii mengalahkan permainan tuan rumah Riky Widianto/Yao Lei dengan rubber set 20-22 21-17 dan 21-19. Di babak berikutnya telah menghadang pasangan Denmark Rasmus Bonde/Helle Nielsen yang pada babak pertama mengalahkan pasangan Jepang Tadasi Otsuka/Satoko Suetsuna dengan skor 21-16 21-18. Pada laga kedua nanti, Pasangan Indonesia harus lebih menekan sehingga dapat memenangkan pertandinga. Sementara itu ganda campuran lainnya Anggun/Endang harus terhenti setelah dikalahkan Zheng Bo/Gaoling unggulan kedua dari China dengan skor telak 21-6 21-11. Pasca cedera Anggun Nugroho yang pernah berpasangan dengan Yunita Tetti belum menemukan permainannya, apalagi menghadapi pemain sekelas China, sehingga mempengaruhi penampilannya.

Vita/Lilyana yang menjadi ganda putri nomor 1 pelatnas juga melaju ke babak kedua setelah memenangi laga melawan tuan rumah Bo Li /Ting Ting Thng dengan skor telak 21-8 21-10 dalam waktu 15 menit. Pemain asal Singapore tersebut tidak mampu menahan keperkasaan pasangan Indonesia yang pernah menjadi juara dalam China Super Series 2007. Langkah selanjutnya Vita/lilyana akan berhadapan dengan pasangan Singapura lainnya Jing Qiong/ Shi Yan Samanta yang menang walkover dari pasangan Malaysia. Diatas kertas pasangan Vita/lilyana akan mampu memenangkan pertandingan di babak kedua nanti.

Dari sektor putra babak pertama baru akan dimainkan pada pukul 4.20 waktu setempat.

Jelang Djarum Indonesia Open Super Series 2008


Gelaran Super Series pra Olimpiade 2008 sebagai ajang pemanasan menuju Olimpiade 2008 yang akan berlangsung di Jakarta dari tanggal 17 Juni sampai dengan 22 Juni 2008 meski tidak diperkuat oleh Pemain Nomor 1 dunia Lin Dan dan Xie Xingfang akan berlangsung seru. Sebagai ajang pemanasan tim pelatnas bulutangkis dan tentunya juga akan diikuti oleh pemain dari klub seperti klub Djarum Kudus.

Pemain pelatnas harus dan memang harus menunjukkan tajinya di negeri sendiri. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, gelaran Indonesia Super Series kali ini ada sedikit perbedaan dari segi tiketing. Pada tahun-tahun sebelumnya babak 1 dan 2 penonton tidak dipungut biaya, sampai pada perempat final dan sampai dengan final baru dikenakan tiket. Akan tetapi tahun ini panitia mempunyai kebijakan lain dimana mulai hari pertama pertandingan sudah dikenakan tiket.

Adapun jadwal dan harga tiket adalah sebagai berikut :

Tanggal 17 - 19 Juni tiket masuk VIP 25.0000, Kelas 1 Rp. 10.000, waktu pertandingan mulai jam 09.00 WIB

Tanggal 20 Juni 2008 Tiket Masuk VIP 50.000, Kelas 1 Rp. 25.000, waktu pertandingan mulai jam 16.00

Tanggal 20 & 21 Juni 2008 Tiket Masuk VIP 100.000,kelas 1 Rp. 50.000, waktu pertandingan mulai pukul 17.00 untuk semifinal dan final.

Meski tidak semeriah dari tahun lalu akan tetapi gelaran Indonesia super series ini akan dapat menarik para pecinta bulutangkis di Indonesia.

Sementara itu dari ajang Singapore Super Series 2008 yang sedang berlangsung, Pasangan ganda campuran Indonesia Flandy/Vita secara mengejutkan tumbang dari pemain tak terkenal Thailand Songphon Anugritayawon/Kuncala V dengan rubber set 20-22 22-20 dan 21-18 di babak pertama. Sementara itu ganda campuran lainnya Nova/Lilyana juga harus bersusah payah untuk lolos ke babak selanjutnya dengan rubber set 19-21 21-5 dan 21-14 melawan ganda campuran tuan rumah Danny Bawa/ Yu Yan. Wah agaknya pemain Indonesia masih belum Tune in setelah ajang Thomas Uber Cup Kemarin.

Sementara itu pemain indonesia lainnya belum bertanding saat berita ini di turunkan.

Tuesday, June 10, 2008

derita

Derita mempersiapkanmu kepada kenikmatan
Ia dengan kejam menyapu segala yang ada dalam rumahmu,
Sehingga kebahagiaan baru dapat menemukan ruang untuk dimasuki
Ia menggugurkan daun daun hijau yang segar dapat tumbuh sebagai gantinya
Ia mengangkat akar akar tua agar akar akar baru yang tersembunyi dibalik ruangan dapat tumbuh
Apapun derita yang menggoncang dari hatimu,segala yang lebih baik akan menggantikannya


Jalaludin Rumi

Monday, June 9, 2008

Pasir Berbisik ; Whispering Sand


PASIR BERBISIK


Sutradara : Nan Achnas


Pemain : Christine Hakim, Dian Sastro Wardoyo, Slamet Raharjo


Pemain Pendukung : Dik Doank, Desi Fitri, Didi Petet


Film tahun 2001




Ini bertutur tentang film. Film yang sudah lama di produksi akan tetapi tidak basi untuk diangkat kembali. Hanya sekedar mengingatkan kalau dulu ada film yang bagus tanpa harus hingar binger pemain. Film Indonesia yang saat itu belum menemukan jatidirinya kembali setelah sekian lama mati suri. Melalui akting Christine Hakim yang sudah menjadi jaminan kalau aktingnya alami, memukau. Didampingi Dian Sastro yang berperan sebagai Daya, anak gadis semata wayang dari Berlian (Christin Hakim). Dian Sastro mampu mengimbangi akting Christine Hakim yang sudah malang melintang di jagat perfilman.



Sebenarnya asyik saja apabila kita mencermati dan memperhatikan film-film yang tahun pembuatannya sudah lama, ya setidaknya bernostalgia mengenai waktu-waktu yang lalu.


Kali ini masih bertutur tentang filmnya Christine Hakim seperti sebelumnya di Daun Diatas bantal. Selanjutnya akan di angkat pula dib log ini film-film Dian Sastro Wardoyo yang berhasil memerankan tokoh Daya di film ini.



Pasir Berbisik atau dikenal pula Whispering Sand pada festival-festival film luar negeri berkisah tentang kisah cinta multi dimensi antara seorang gadis desa yang sedang mencari jati diri dan ibunya yang selalu di hantui rasa ketakutan akan kehilangan anak gadisnya, sehingga sang ibu begitu protektif sekali terhadap anaknya.



Mengambil setting di tanah berpasir di suatu pinggiran pantai, perkampungan pesisir pantai yang sewaktu-waktu bila datangnya badai pasir maka kampungpun bisa hilang tertimbun pasir. Suasana yang sepi dan hening terus mewarnai sepanjang film ini. Keheningan karena suasana alamnya yang hening dan keheningan untuk mendukung film ini. Keheningan dimana kita akan terbawa oleh suasana alam yang sunyi dan senyap di tengah gurun. Ketakutan akan adanya pendatang atau karena adanya huru hara yang ditimbulkan karena adanya orang-orang yang ditangkapi dengan sebab yang tidak jelas. Pembakaran kampung yang meski adanya pembakaran akan tetapi tetap pada suasana yang sunyi dan mencekam.



Berlian adalah sosok ibu yang begitu cinta pada anaknya secara berlebihan akibat takut kehilangan. Karena Daya adalah anak satu-satunya sebagai harta yang paling berharga setelah Agus (Slamet Rahardjo) suaminya menghilang. Bertutur tentang suatu pertarungan sepi ditengah gurun yang di warnai bahasa kalbu suara alam di gurun yang mengelilingi mereka. Daya memimpikan ayahnya (Slamet Rahardjo) yang pergi tanpa pesan. Ia sering mendekatkan telinganya ke pasir seolah mendengarkan bahwa pasir itu membisikan sesuatu. Pasir pun berbisik………



Di gurun pasir yang hening diwarnai bahasa kalbu alam gurun yang mengelilingi kehidupan mereka, mereka hidup dalam sepi. Daya selalu memimpikan akan kehadiran ayahnya yang telah lama menghilang. Sampai pada suatu waktu Agus muncul tanpa di duga dalam keadaan nestapa. Berlian yang telah lama di tinggal pergi tidak bisa menerima begitu saja kehadiran Agus. Akan tetapi Agus berhasil memikat hati Daya dan pada akhirnya Berlianpun menerima kehadiran Agus.



Kisah ini tidak lama, karena selang beberapa saat, akibat ulahnya Agus terlilit hutang dengan lintah darat Suwito (Didi Petet). Bertahun-tahun lamanya akhirnya kegadisan Daya direnggut oleh Suwito sebagai imbalan karena Agus tidak mampu melunasi hutangnya. Gadis yang polos yang pada akhirnya sadar, akan tetapi Berlianpun tidak bisa berbuat apa-apa. Ini adalah kisah tragis dari awal hancurnya impian Daya untuk selama-lamanya.



Keadaanpun hening…… hanya semilir angin dingin. Kita akan terbawa kesana seolah keheningan itu merasuki jiwa kita. Jiwa-jiwa kosong yang mampu menembus kisah dari suatu tempat entah dimana.



Dan pasir pun berbisik lirih……………………………

Sarapan Pagi


Sarapan Pagi ini dimulai dengan talkshow, headline di Koran, berita di radio, bincang-bincang sejenak dalam benakku. Sebenarnya sih tidak terjadi apa-apa akan tetapi di jalanan tadi sempet terlihat orang-orang yang akan berdemo untuk membebaskan FPI(Front Pembela Islam) yang tersangkut kasus di Monas. Sementara intu Gus Dur mantan presiden Republik Indonesia yang sampai saat ini agaknya masih berminat untuk terjun di politik berniat untuk membela Ahmadiyah. Satu Subject yang sedang di perdebatkan baik oleh pemerintah melalui SKBnya, maupun oleh FPI dan sejumlah masyarakat lain yang menghendaki pembubaran Ahmadiyah yang dianggap aliran sesat (dan memang sesat kok).



Bukan……….. bukan aku ingin memasuki ranah politik. Enggak.. aku hanya sekedar ingin berbagi, ingin menyampaikan rasa tentang kehidupan di republik ini yang kian hari semakin aneh dirasakan. Belum habis isu kenaikan harga BBM sekarang sudah disibukkan dengan rusuh Monas yang berujung dengan ditangkapnya para tokoh FPI, sementara itu dari AKKB sendiri kok belum di tangkap. Terus kenaikan harga yang merangkak tinggi dengan sendirinya tidak mendapat perhatian karena masyarakat sudah tertutup dengan pemberitaan-pemberitaan tentang pembubaran FPI maupun juga komentar-komentar yang justru ingin tetap mempertahankan FPI di negeri ini.



Aku bukan ingin menyoroti keduanya karena aku memang bukan FPI juga bukan AKKB atapun pendukung siapapun, akan tetapi aku adalah salah satu masyarakat yang resah dengan kenaikan BBM dan kerabatnya. Otomatis BBM naik semua juga naik, ini sudah hukum ekonomi yang berlaku. Tapi ketika ranah politik merasuki wilayah kehidupan masyarakat, tentunya kita juga tidak bisa tinggal diam.



Jenuh…… bosan……


Ya itu kata-kata yang tepat yang digambarkan dalam imagi seorang aku. Jenuh dan bosan melihat perkembangan akhir-akhir ini, perkembangan dimana kebebasan itu ada. Kebebasan yang bebas di seputar politik maupun juga sendi kehidupan yang lain.


Jenuh karena semua hanya teori, prakteknya mana?



Sarapan pagi ini terasa tidak nikmat karena hanya mendengar pendapat pro dan kontra antar pihak. Demokrasi? Yes ini memang salah satu wujud demokrasi. Tapi demokrasi yang mana? Kalau ditilik lebih jauh, seharusnya pemerintahlah yang harus tegas untuk segera mengeluarkan SKB sebagaimana rekomendasi MUI tentang Ahmadiyah.


Keep in silence sih bagus……… tapi mbok ya pemerintah jangan diam saja toh…….


Mbok ya bubarin aja itu Ahmadiyah………….


Kesal juga sarapan pagi ini terganggu hanya karena persoalan Ahmadiyah yang pada akhirnya Gus Dur pun yang seharusnya menjadi kiai yang jadi panutan malah membela Ahmadiyah…… dari konteks mana ???...............


Capek deh………

Friday, June 6, 2008

Gelandangan, pengemis dan Pemulung

Kadang-kadang aku suka protes pada diri sendiri kenapa sih mesti ada gelandangan, pengemis, dan lain sebagainya yang kadang-kadang mereka bikin mata ini tidak berkedip, bukan karena melotot tapi kadang marah, sedih, kasihan melihat mereka. Pantaskah mereka disebut sebagai sampah masyarakat? Ya... tapi tergantung konteksnya bagaimana.
Kalau di perhatikan kebanyakan dari mereka adalah pendatang yang mengharapkan kehidupan lebih di Jakarta tanpa menyadari bahwa persaingan hidup di Jakarta sangat berat. Tidak peduli mana kawan dan mana lawan, semua adalah saingan.

Gelandangan dan Pengemis
Gelandangan bisa dikategorikan sebagai orang yang tunawisma atau tidak punya tempat tinggal tetap sehingga kehidupannya berpindah-pindah hanya untuk tidur dan sebagainya. Kalau kita perhatikan banyak sekali di jembatan penyeberangan, di pasar dan dimana tempat kita sering menemukan pemandangan orang dengan baju kumal menengadahkan tanganya untuk meminta-minta. Mengemis tapi juga menggelandang. Dengan senjata anak kecil yang mungkin malah bukan anaknya, mereka meminta sedekah atau bahkan dengan berpura-pura mempunyai luka yang tidak sembuh-sembuh. Ya mereka menengadahkan tangan hanya untuk rupiah.

Sebenarnya tidak apa-apa sih kalau memang mereka benar-benar membutuhkan. Kalau menuruti hati nurani, sebenarnya mengemis itu memalukan dan tidak ada yang mau mengemis. Akan tetapi kalau mengemis sudah jadi mata pencaharian bagaimana?
Nah ini dia yang harus di cari solusinya. Siapa yang bertanggungjawab? Seharusnya pemerintah yang paling bertanggungjawab.
Coba kita perhatikan disetiap mesjid ketika solat Jumat berjejer pengemis menengadahkan tangannya padahal kan seharusnya mereka itu tanggungjawab pemerintah. harus ada hukum yang mengatur tentang pengemis. Kalau sudah menjadi mata pencaharian, secara tidak langsung akan terjadi generasi yang terus menerus sebagai pengemis. Bayangkan bapak dan ibunya mengemis, anaknya juga ikut-ikutan jadi pengemis, begitu seterusnya. Regenerasi yang memalukan.

Pengemis bukan lagi fenomena sosial dari orang-orang yang kekurangan akan tetapi sudah menjadi mata pencaharian bagi sebagian orang. Sehingga mengemis bukanlah pekerjaan yang tabu lagi.

Pemulung
Pemulung bisa dikagorikan sebagai sampah masyarakat enggak? Kalau menurut saya enggak. Justru pemulung adalah pekerjaan yang lebih terhormat dibanding mengemis dan menggelandang. Mereka adalah mata rantai dari suatu siklus kehidupan dengan mencari barang-barang yang tidak terpakai tapi bisa didaur ulang.
Artinya meski tampilan mereka lusuh, hitam dan sebagainya akan tetapi mereka adalah pekerja keras. Dari subuh mereka sudah bangun, untuk mencari barang-barang dan begitu siang mereka istirahat sambil memilah barang-barang hasil dari pemulungannya.

Pemulung lebih mulia karena mereka salah satu penyelamat lingkungan, keseimbangan lingkungan terbantu dengan adanya pemulung. Memang Pemulung juga banyak yang tidak punya rumah, alias mendirikan bedeng hanya untuk tidur, akan tetapi setidaknya kerja keras mereka patut dihargai.

Baik gelandangan, pengemis dan pemulung mereka mempunyai kaitan erat yaitu lusuh dan kotor akan tetapi ketiganya jelas berbeda.

Thursday, June 5, 2008

FILM DAUN DIATAS BANTAL



Semakin semrawutnya kehidupan jaman sekarang mengingatkan pada film Daun Diatas Bantal garapan Sutradara Garin Nugroho. Film produksi 1996 ini dibintangi oleh Christine Hakim yang sukses memerankan tokoh Asih. Dengan setting Yogyakarta film ini menarik untuk di tonton dan dicermati.

Film ini berkisah tentang kerasnya kehidupan anak jalanan dan juga penggambaran secara visual tentang masyarakat sebenarnya. Kehidupan masyarakat kecil yang tinggal seadanya di perkampungan yang kumuh. Dengan dibintangi oleh 3 anak jalanan yang memang bukan aktor akan tetapi pelaku sesungguhnya anak jalanan itu sendiri menyebabkan dialog yang di tuturkan oleh ketiganya sangat alami dan memang itulah dialog-dialog yang umum di lakukan oleh anak jalanan. Ngeri memang memang membayangkan kehidupan mereka yang keras.

Adalah Asih (Christine Hakim) seorang penjual batik keliling yang menjual barang dagangannya dengan mengkreditkan lagi ke orang-orang sekitarnya. Cara menawarkannya pun sangat khas layaknya tukang kredit yang menawarkan ke mbok-mbok tua dan hubungannya dengan ketiga anak jalanan Heru (diperankan heru 15 tahun), Sugeng dan Kancil ditengah kehidupan jalanan yang pahit, lepas, indah dan juga brutal akan tetapi penuh dengan kerinduan cinta dibalik kehidupannya yang gelap. Hubungan ketiganya dengan Asih sangat dekat meski kerap beradu mulut. Asih meski hanya seorang penjual batik keliling akan tetapi agaknya kehidupan yang demikian dengan komplek yang kumuh menyebabkan kehidupan Asih tidak jauh dari wanita yang bisa dibayar.

Satu persatu anak-anak jalanan tersebut mati mengenaskan. Adalah kancil yang mati diatas Kereta api yang melewati terowongan ketika kereta berjalan dan ia sedang berdiri diatas kereta. Kematian Kancil menyebabkan Heru sangat kehilangan sehingga tangannya berlumuran darah. Melihat Heru terkena darah, Asih langsung menuduh heru kalo ia habis maling lagi. Ini tuduhan yang sudah menjadi kebiasaan asih. Matinya Kancil menyebabkan rasa kehilangan bagi anak sekolah yang sering di seberangkan oleh Kancil.
Menyusul kemudian Heru yang mati karena menjadi korban asuransi. Saat itu isu asuransi adalah sedang santer, dan anak jalanan banyak menjadi korban setelah diasuransikan lantas di bunuh. dan yang mengasuransikan akan mendapat keuntungan dari kematian tersebut. Modus yang sangat mengerikan.

Diakhir kisah adalah kematian anak jalanan yang tidak dimakamkan karena alasan tidak punya KTP dan sanak keluarga. Sehingga jasadnya dibiarkan sampai pada akhirnya TVRI menayangkan berita tersebut.

Film ini juga menampilkan akting Sarah Azhari yang memang dari dulu sudah seksi.
Sementara itu rumah tinggal Asih dan komunitasnya akhirnya ditutup dan diganti dengan bangunan baru. Ini sih kisah klasik, dimana-mana juga begitu. Siapa yang berkuasa dia yang menang.

Daun Diatas Bantal berhasil memperoleh Best Picture dan Best Actress Pada Asia Pasific Film Festival 1998. Uncertain Regard Festival Film Cannes 1998, Special Jury Price Tokyo International Film Festival.

Film ini dibintangi oleh :
Christine Hakim
Kancil
Sugeng
Heru
Sarah Azhari

Sutradara : Garin Nugroho