Monday, August 11, 2008

Sony Melaju ke Babak 2 Olimpiade

Pebulutangkis tunggal Putra Sony Dwi Kuncoro berhasil melangkah ke babak kedua setelah di babak pertama mengalahkan pemain Thailand Bonsaak Ponsana dengan straight set. Setelah kalah di ajang Piala Thomas 2008 melawan Bonsaak, Sony tampil percaya diri dan mampu mengacak-acak pertahanan lawan.

Di set pertama Sony selalu unggul dalam perolehan angka dan ditutup dengan set 21-16. Diset kedua tanpa kesulitan Sony mampu mengungguli Bonsaak dengan kemenangan 21-14.

Dibabak 16 besar, kemungkinan Sony akan berhadapan dengan pemain non unggulan asal USA.

Go Sony.!!

Maria Kristin Tembus Perempat Final


Maria Kristin satu-satunya pebulutangkis putri Indonesia yang berlaga di Olimpiade Beijing 2008 berhasil melaju ke perempat final setelah di babak 16 besar mengalahkan Tine Rassmussen dari Denmark. Di awal set pertama permainan Maria sebenarnya bisa mengimbangi permainan Tine, hanya saja TIne pemain yang ulet sehingga mampu menekuk Maria dengan 18-21.

Di set kedua Maria unggul beberapa kali hingga sempat disamakan kedudukannya oleh Tine Rassmussen menjadi 11-11. Hingga kedudukan 16-13 Maria terus memimpin perolehan angka. Sempat unggul 19-15 Maria ingin buru-buru memenangkan pertandingan sehingga menyebabkan hati penonton Indonesia berdebar-debar saat kedudukan 20-19. Namun dengan ketenangan Maria, akhirnya di babak kedua Maria berhasil memenangkan pertandingan dengan skor tipis 21-19.

Set Penentuan, Maria Kristin selalu unggul dalam perolehan angka dari 3-1, kemudian 10-5, 16-10. Diset ini kita yakin Maria akan mampu mengatasi Tine, dan benar saja kedudukan dan perolehan angka adalah milik Maria. Hingga set penentuan di tutup dengan kemenangan 21-14.

Di perempat final nanti, Maria akan bertemu dengan Saina Nehwal dari India yang secara mengejutkan mengalahkan Wang Chen (HKG) dengan rubber set 21-19, 11-21 dan 21-11. Kalau melihat calon lawannya, kok saya optimis ya Maria akan melaju ke Semifinal. Babak perempat final untuk tunggal putri baru akan di pertandingkan pada hari Rabu 13 Agustus 2008 waktu setempat.

Akankah Maria membuat sejarah baru menembus semifinal? kita tunggu saja kiprah Maria, semoga Maria mampu melaju lebih jauh lagi. Dan seluruh rakyat Indonesia akan mendukung terus para wakil-wakil Indonesia di ajang Olimpiade Beijing 2008.


Yang Wei/Zhang Jiewen Tumbang

Kejutan terjadi di perempat final ganda putri. Setelah sukses menekuk Vita/Lilyana di babak 16 besar, Yang Wei/Zhang Jiewen yang merupakan unggulan teratas secara mengejutkan kalah dari ganda putri Jepang Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna.

Bermain di kandang lawan, Satoko/Miyuki bermain cukup agresif. Kalah mudah di set pertama dengan 8-21 tidak membuat ganda Jepang cepat menyerah, akan tetapi di set kedua mulai bangkit dengan perolehan angka yang sangat alot. Set kedua pun dimenangi dengan 23-21.

Diset penentuan, ganda putri Jepang mampu memimpin perolehan angka dan menang dengan 21-14. Dengan demikian China masih menyisakan Du Jing/Yu Yang, sekaligus mematahkan paradigma bahwa ganda terkuat tersebut sulit untuk di taklukan.

Sementara Lee Chong wei melaju ke babak 16 besar setelah mengalahkan Ronald Susilo (SING) dengan dua set langsung.

Maria Tantang Tine Rassmussen, Vita/Lilyana Tumbang



Maria Kristin melaju ke 16 besar setelah di 32 besar berhasil mengatasi permainan Yoana Martinez dari Spanyol dengan kemenangan mudah dalam waktu 26 menit dengan skor 21-9 21-14.

Dibabak 16 besar, Maria Kristin ditantang Tine Rassmussen (DENMARK). Dilihat dari segi peringkat dan track record, Maria pernah di kalahkan oleh Tine, dan Tine adalah salah satu dari pemain bulutangkis putri yang berhasil menjegal permainan pemain-pemain China. Diatas kertas Tine lebih diunggulkan, akan tetapi strategi Maria juga tidak bisa di anggap remeh. Bertanding di lapangan 3 mulai pukul 11:30, Maria diharapkan dapat mengatasi permainan Tine.

Sementara itu ganda putri satu-satunya Vita/Lilyana harus mengakui keunggulan pemain China yang merupakan unggulan teratas Yang Wei / ZHang Jiewen dengan 19-21 dan 15-21. Permainan yang cukup emosional, karena mereka bermain rangkap di ganda campuran yang baru akan dipertandingkan mulai besok, Selasa 12 Agustus 2008.

Di tunggal putra, akan dipertandingkan Sony Dwi Kuncoro (INA) Vs Bonsaak Ponsana (THA) pukul 11.45 waktu setempat di babak 32 besar dan Taufik Hidayat (INA) VS Wong Chong Hann (MAS) pukul 19.40 hari ini di BJUT Gymnasium.

Sunday, August 10, 2008

Prediksi Permainan Vita/Lilyana vs Yang Wei/Zhang Jiewen


Yang Wei / Zhang Jiewen

Vita Marissa/Lilyana Natsir yang merupakan satu-satunya ganda putri yang ikut berlaga di Olimpiade Beijing 2008 diharapkan akan meraih hasil maksimal di Olimpiade kali ini. Lawan mereka di babak per-16 besar adalah unggulan teratas asal China Yang Wei/Zhang Jiewen.

Diatas kertas permainan pemain negeri tirai bambu tersebut adalah segala-galanya dibanding Vita/Lilyana. Dari segi pukulan, smash dan pertahanan pemain China tersebut memang kuat dan tidak mudah terpatahkan. Akan tetapi melihat hasil pertemuan terakhir di Piala Uber 2008, agaknya Vita/Lilyana akan mampu mengimbangi permainan Yang Wei/Zhang Jiewen. Jika dewi fortuna berpihak, saya percaya Vita/Lilyana akan mampu mengalahkannya.

Dilihat dari peluang, memang masih 50:50 , akan tetapi Vita/Lilyana juga sudah teruji dilapangan, apabila mampu memenangi laga perdana yang akan berlangsung hari ini jam 11.40 waktu beijing, bukan tidak mungkin Vita/Lilyana akan memperoleh hasil yang maksimal.

Kita tunggu saja.

Maria Kristin Lewati Ujian Pertama




Berjuang sendirian di Olimpiade 2008 Beijing, Maria Kristin berhasil melaju ke babak ke32 besar setelah berhasil mengandaskan permainan Julia Schenk dari Germany dengan rubber set. Maria Kristin nyaris terjungkal kalau saja tidak bisa tenang menghadapi permainan Julia Schenk.

Dibabak pertama Maria yang selalu ketinggalan angka dari 4-7, 5-8 kemudian 12-15 dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 17-17. Akan tetapi Maria tidak mampu keluar dari tekanan Julia schenk, sehingga game di tutup dengan 18-21 untuk Maria Kristin.

Kalah di babak pertama membuat Maria memutar otak untuk mengubah permainan dan berhasil keluar dari tekanan Julia Schenk, meski di awal pertandingan juga tampil kurang meyakinkan. Diset kedua Maria ketinggalan angka 1-5, 2-6 hingga menyamakan kedudukan menyadi 6-6. Perolehan angka cukup ketat hingga kedudukan menjadi 11-11. Kemudian Maria melejit 14-11 hingga kemudian set kedua ditutup Maria dengan meyakinkan 21-13.

Diset penentuan, kembali dibuat berdebar dimana permainan Maria lagi-lagi kurang meyakinkan. di awal set Maria selalu ketinggalan perolehan angka dari Julia Schenk. 1-2, 2-5 hingga 4-7. Akan tetapi ketenangan Maria dalam bermain mampu menyamakan kedudukan dan bahkan unggul hingga 19-16. Namun lawannya memang mempunyai semangat juang yang tinggi, hingga mampu mengejar ketertinggalan dan menyamakan kedudukan 19-19. Di poin kritis ini Maria membuat kesalahan, dan Julia Schenk unggul 20-19. Akan tetapi Maria yang merupakan runner up kejuaraan Djarum Indonesia Super Series 2008 mampu bermain tenang dan menutup kemenangan dengan 22-20.

Kemenangan ini membawa Maria ke babak per32 besar dan ditantang oleh pemain Spanyol Yoana Martinez.

Friday, August 8, 2008

Jadwal Pertandingan Bulutangkis hari Pertama

Olimpiade Beijing 2008 sudah di depan mata, dan hari ini 8 Agustus 2008 adalah saatnya dibuka pesta olahraga terbesar di dunia yang mempunyai prestise tertinggi. Indonesia, salah satu negara partisipan telah mengirimkan atlet terbaiknya yang telah lolos kualifikasi Olimpiade.

Olimpiade Beijing 2008 sebagai ajang pembuktian bagi atlet-atlet kita yang akan berlaga. Bulutangkis adalah cabang yang paling diharapkan memperoleh medali emas sekaligus melanjutkan tradisi emas olimpiade yang telah ditorehkan semenjak tahun 1992 di Barcelona. Di cabang bulutangkis, Indonesia mewakilkan sebelas orang yang akan berlaga dari keseluruhan nomor, yaitu tunggal putri, ganda putri, tunggal putra, ganda putra dan ganda campuran.

Bulutangkis dijadwalkan akan mulai pertandingan di hari Sabtu 9 Agustus 2008 dimulai pukul 09.00 waktu setempat. Menurut situs resmi Beijing 2008, hari pertama akan mempertandingkan tunggal putri. Semoga di hari pertama wakil-wakil kita mendapatkan hasil terbaik.

Berikut adalah jadwal pertandingan di hari pertama bagi pebulutangkis Indonesia :

Sabtu 9 - 8-2008 Tunggal Putri, Maria Kristin Yulianti(INA) vs Juliane Schenk (GER) yang akan bertanding di BJUT Gymnasium di lapangan satu pada pukul 09.00 waktu setempat.

Minggu 10-8-08 Ganda Putri Vita Marissa/Lilyana Natsir (INA) vs Yang Wei/Zhang Jie Wen (CHN) bertanding mulai pukul 11.20 waktu setempat di BJUT Gymnasium lapangan 2.

Senin, 11-08-08 Tunggal putra, Sony DK (INA) Vs Bonsaak Ponsana (THA) pukul 11.45 di lapangan 1 Bjut Gymnasium, Taufik Hidayat (INA) VS Wong Chong Hann (MAS) pukul 19.40 di lapangan 1 BJUT Gymnasium.

Selasa, 12-08-08 Ganda Campuran, Nova Widianto/Lilyana Natsir (INA) VS Hwang Yumi/Han Songhun (KOR) pukul 10.00 di lapangan 1 Bjut Gymnasium, dan Flandy Limpele/Vita Marissa (INA) Vs Kristoff Hopp/Brigit Overzier (GER) pukul 18.50 di lapangan 3 Bjut Gymnasium.

Selasa, 12-08-08 Ganda Putra, Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto (INA) Vs Keita Matshuda/Otshuka Tadashi (JPN) pukul 11.00 di lapangan 1 BJUT Gymnasium dan Markis Kido/Hendra Setiawan (INA) VS Xie Zhongbo/Zhendong Guo (CHN) pukul 19.40 di lapangan 1 BJUT Gymnasium.

Friday, August 1, 2008

Dibalik Kematian Nike Ardilla

Pasti tahu kan Nike Ardilla…….. artis cantik yang meninggal dalam usia yang tergolong masih belia. Di usia yang belum genap 20 tahun ia meninggal karena kecelakaan tragis. (baca juga : Nike Ardilla the most favorite artist diblog ini. Ya Tepatnya Minggu, 19 Maret 1995 ketika berita itu menyentakkan Indonesia pada umumnya. Berita itu begitu mengagetkan hampir seluruh nusantara. Dan tanpa di komando, setiap stasiun radio memutar lagu-lagu Nike Ardilla. Kepergiannya kala itu sangat tidak terduga, dimana ia masih membintangi Sinetron di stasiun TV swasta.


Begitu banyak yang kehilangan Nike Ardilla. Begitu banyak yang meratapi kepergiannya yang tragis. Hari Minggu yang kelabu telah menjemputnya kembali ke pangkuanNya. Kerabat, sahabat sesama artis, penggemar turut berbondong-bondong mengantarkan ke KeharibaanNya. Nike Ardilla pergi dengan penuh tanda tanya, pergi meninggalkan segala kenangan yang telah terukir sepanjang hidupnya. Bintang Kehidupan itu telah pergiuntuk selama-lamanya dan tak akan pernah kembali.


Sebenarnya ini bukan untuk mengingatkan kembali akan kenangan lama, akan tetapi Nike Ardilla sosok yang satu ini memang menarik untuk dikupas. Era slow rockkini telah berlalu setelah lahirnya grup-grup band di tanah air. Pelan-pelan era slow rock mulai tergantikan dengan eranya grup band yang lebih banyak mengusung musik alternatif. Akan tetapi lagu-lagu Nike Ardilla masih mengisi hati para penggemarnya. Lagu-lagunya telah mengisi hati penggemarnya, ia memiliki tempat tersendiri di hati penggemarnya.


Tidak hanya lagu, tapi segala pernak perniktentang Nike Ardilla sampai saat ini masih beredar diantara para penggemar baik yang tergabung dalam Nike Ardilla Fans Club(NAFC) suatu wadah bagi para penggemar Nike Ardilla, maupun penggemar diluar NAFC. Peredaran tersebut bisa dalam bentuk barter, maupun juga komersil. Komersil dapat pula diartikan menjual barang-barang/pernak pernik Nike Ardilla sampai dengan menjual untuk kepentingan pribadi. Sebenarnya itu sah-sah aja asal jangan sampai memperkaya diri dengan memanfaatkan situasi yang ada.


Dibalik Kematian Sang Bintang Kehidupan


Dibalik kematian Nike Ardilla ternyata menyisakan banyak sekali kenangan, harapan dan juga keyakinan akan hari depan. Tidak berlebihan apabila penulis mengungkapkan demikian, karena di balik kematiannya yang tragis memang telah menimbulkan suatu fenomena tersendiri. In death she soard………. Ya dalam kematian Nike Ardilla justru makin bersinar. Fansnya juga bertambah banyak. Hal ini tentu memberikan berkah tersendiri baik itu fans tersendiri maupun bagi pihak label yang menaungi Nike Ardilla, karena dengan demikian baik kaset, CD maupun VCD yang dikeluarkan oleh pihak label masih bisa dinikmati dan dibeli minimal oleh para penggemarnya.


Nike Ardilla sosok yang tidak hanya dikenal publik Indonesia, akan tetapi juga di Malaysia. Angka penjualan kasetnya masih tinggi di Malaysia. Manjadi kebanggaan tersendiri, karena tidak banyak artis yang dikenal justru setelah kematiannya. Dan tidak bisa dipungkiri pula bahwa setelah 13 tahun kematiannya, Nike Ardilla masih mengisi hati penggemarnya.


Kepergiannya meninggalkan harapan bagi sebagian fansnya yang yang kadang-kadang bertingkah seolah-olah mirip Nike Ardilla, atau bahkan sebagian dari kisah para fans Nike Ardilla yang sempat penulis temui mengatakan bahwa ada yangmelihat kemunculannya. Walaupun mungkin itu hanya halusinasi saja, karena yang sudah meninggal tak mungkin kembali.


Di Bawah Bayang-bayang nama Nike Ardilla


Pasca kematian Nike Ardilla yang begitu fenomenal, memberikan sentuhan tersendiri. Bermunculannya artis-artis yang mendompleng nama besar Nike Ardilla membuktikan bahwa Nike Ardilla adalah sosok artis yang patut di perhitungkan. Betapa tidak, tidak sedikit artis yang ingin mengikuti jejaknya. Sebut saja Lia Nathalia, Elisa, dan yang terakhir muncul adalah Dike Ardilla yang ikut ambil bagian dibawah bayang-bayang nama besar Nike Ardilla.


LIA NATHALIA


Lia Nathalia dulunya adalah ketua NAFC Jakarta, yang kemudian ikut ambil bagian dalam dunia tarik suara. Lia sempat di harapkan menjadi pengganti Nike Ardilla, kareana disamping ia fans sejati Nike Ardilla yang cukup fanatik. Dibawah asuhan Adjie Esa Putra, Lia nathalia berhasil mengeluarkan album perdana tahun 1996 bertajuk Selamat Tinggal Kekasih yang berisi 9 lagu yang kesemuanya terasa sekali nuansa Nike Ardilla didalamnya, nuansa kehilangan sang bintang Nike Ardilla.


Lia nathalia layak disebut pengganti Nike Ardilla andai saja ia eksis dan mampu bertahan melawan selera pasar dengan membawakan lagu-lagu slow rock. Akan tetapi itu tidak bertahan lama. Tahun 1998 Lia kembali mengeluarkan Album Kedua dengan judul Hanya Ada Satu Cinta. Di album ini mungkin kasetnya laku juga karena ia berada dibawah bayang-bayang nike Ardilla. Kemudian disusul tahun 1999 album ke tiga bertajuk Permata hati, album duet bareng Deddy Dores. Setelah itu nama lia nathalia menghilang seiring perjalanan waktu dan Lia masih tetap di kenal bagi sebagian kalangan fans Nike Ardilla, hingga 2007 kembali mengeluarkan album How Much I love You. Lia nathalia mencoba menembus kerasnya pasar, akan tetapi namanya yang sudah terlanjur tenggelam membuat albumnya tidak di kenal bahkan untuk kalangan fans Nike sendiri.


Akan tetapi, meski bagaimana Lia Nathalia tetap bisa diterima dikalangan penggemar Nike Ardilla.


ELISA


Elisa salah satu penyanyi asuhan Deddy Dores yang sempat mengeluarkan satu album. Elisa juga merupakan salah satu fans Nike Ardilla. Pasca kematiannya, banyak sekali lomba-lomba nyanyi dengan lagu-lagu Nike Ardilla yang diselenggarakan baik oleh radio-radio maupun oleh para fans itu sendiri. Sebuah ajang pencarian bakat atau ajang mencari sponsor? Yang jelas saat itu bukan saatnya untuk pencarian bakat, akan tetapi lebih dikarenakan oleh antusiasme masyarakat akan nama besar Nike Ardilla, sehingga perlombaan serupa sering diadakan. Baik karena untuk mengenangnya ataupun hanya sekedar untuk mengingatkan nama Nike Ardilla yang masih eksis.


Dan Elisa adalah satu dari sekian banyak artis hasil dari perlombaan dengan menyanyikan lagu-lagu Nike ardilla yang dianggap mirip dari karakter suara maupun wajahnya juga sedikit mirip kala itu. Album dengan lagu andalannya Cintaku Terbalut Sepi ciptaan Deddy Dores sempat malang melintang diputar di radio-radio kala itu, sehingga mampu memberikan sentuhan yang berbeda dari suara lain sang mega bintang.


Akan tetapi kepopuleran Elisa hanya sekejap, karena ia juga tidak mampu meneruskan tongkat estafet yang diberikan oleh Nike Ardilla. Elisa pun tenggelam.


NAFA URBACH


Nafa Urbach sebenarnya sudah mengeluarkan album sebelum Nike Ardilla meninggal, hanya saja sempat disebut-sebut kalau Nafa di dapuk untuk menggantikan Nike Ardilla oleh para fans dan media kala itu. Memang kala itu charisma Nafa begitu keluar. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, Nafa justru tidak bisa menggantikan Nike Ardilla baik karena cirri khas Nafa berbeda dengan Nike, juga karena jiwa Nafa yang memang berbeda. Bahkan ada yang bilang semenjak berpindahnya Nafa dari Kristen ke Islam kemudian pindah lagi ke Kristen menyebabkan Nafa tidak diperhitungkan lagi, karena ketidakkonsistenannya meskipun itu adalah masalah keyakinan pribadi yang tidak bisa diganggu gugat.


Ini membuktikan Nafa tidak dalam bayang-bayang Nike.


DIKE ARDILLA


Sempat kaget ketika keluar nama Dike Ardilla alias Diana Utami. Dike Ardilla mengukuhkan diri kalau ia bisa menggantikan Nike Ardilla. Memang tidak bisa dipungkiri kehadiran Dike Ardilla sedikit memberi warna yang berbeda dengan karakter suara yang mirip Nike Ardilla, Diana Utami berani memproklamirkan diri sebagai Dike Ardilla. Lewat lagu Salah Sendiri, sekilas orang yang tidak tahu pasti mengira kalau itu suara Nike Ardilla, tapi setelah itu barulah tahu Nike is Nike dan Dike adalah Dike. Jelas ada perbedaan.


Meski mendompleng kebesaran nama Nike Ardilla, Dike Ardilla tidak mampu menggantikan Nike Ardilla dari apapun. Meski karakter vokalnya sama, akan tetapi agaknya fans Nike Ardilla tidak sedikit yang mencerca Dike, tidak sedikit yang merasa tidak suka akan nama Dike yang terkesan mendompleng kebesaran dan ketenaran Nike Ardilla. Walau harus diakui suara Dike juga sebagus Nike akan tetapi karena soal namalah justru Dike Ardilla dewi fortuna belum berpihak padanya. Andai saja ia masih menggunakan nama Diana Utami, bukan tidak mungkin Dike Ardilla akan mampu mendongkrak namanya dan penjualan albumnya. Dike sempat mengeluarkan Album Salah Sendiri, Sinar Dari Langit, Album The Best, dan juga pernah duet dengan Doel Sumbang, akan tetapi namanya tidak meroket.


Sebenarnya Dike layak disebut sebagai pengganti Nike Ardilla andai ia menggunakan nama Diana Utami dan tentu lebih bisa diterima oleh fans fanatik Nike Ardilla dan penjualan albumnya tinggi tanpa harus mendompleng kebesaran nama Nike.


Nike dan Fans


Setelah lama kepergiannya, Nama Nike Ardilla memang makin berkibar. Beribu-ribu fans Nike Ardilla juga masih setia untuk mendengarkan atau membeli pernik tentang Nike Ardilla. Bahkan kerap kali Nama Nike Ardilla masih muncul di acara infotainmen.


Penulis pernah berkesempatan untuk menyambangi Makam Nike Ardilla tahun 2004 silam di desa Imbanegara - Ciamis Jawa Barat.




[caption id="attachment_2787" align="aligncenter" width="300" caption="Penulis Berpose di komplek Makam Nike Ardilla"][/caption]

[caption id="attachment_2788" align="aligncenter" width="259" caption="Potret Nike Ardilla terpampang rapi di komplek mesjid Makam Nike Ardilla"][/caption]

Nama Besar Nike Ardilla masih membayangi terbukti masih seringnya pemberitaan media TV mengulas kematiannya. Silet adalah salah satu acara infotainment yang masih sering mengulas Nike Ardilla dengan ulasan yang setajam silet…………

Monday, July 28, 2008

Jalan Terjal Pebulutangkis Indonesia di Olimpiade 2008


PREVIEW OLYMPIADE 2008 untuk Cabang Bulutangkis

Gelaran pesta olahraga empat tahunan yang kali ini berada di Beijing China tinggal menghitung hari saja. Cabang Bulutangkis yang diharapkan akan kembali meraih emas di ajang Olimpiade agaknya menemui jalan terjal untuk bisa mewujudkan impian tersebut.
Betapa tidak, hasil drawing yang dilakukan oleh BWF yang di undi pada tanggal 27 Juli 2008 yang sedianya tanggal 7 Agustus 2008 tersebut menempatkan wakil-wakil Indonesia di posisi yang sangat riskan. Dari hasil undian yang telah dilakukan, hanya dari ganda campuran saja yang dari segi drawing memiliki kans yang besar untuk mewujudkan impian.
Meski dari segi undian, pemain Indonesia tergolong berat untuk mewujudkannya, akan tetapi dengan modal persiapan dan latihan yang matang, apapun dilapangan bisa saja terjadi.

Tunggal Putra

Taufik Hidayat unggulan ke 7 di Olimpiade ini, di babak pertama langsung bertemu dengan Wong Choong Hann (MAS). Wong Chong Hann pemain kidal dari Malaysia ini kerap sekali bermain agresif dan sangat berbahaya apabila Taufik tidak bisa konsentrasi, apalagi sehabis sakit. Akan tetapi Taufik adalah pemain yang berpengalaman sehingga kemungkinan Taufik akan mampu mengatasi Wong Chong Hann. Apabila Lolos dari Chong Han, Taufik kemungkinan akan bertemu dengan Tien Minh Nguyen (VIE) pemain ulet dari Vietnam. Dibanding Chong Hann, Taufik lebih berpeluang untuk mengalahkan Nguyen. Jika Sekenario ini mulus, di perempat final Taufik kemungkinan akan bertemu dengan tunggal putra asal China Chen Jin. Pertarungan di perempat final ini akan seru, karena Chen Jin juga pemain terbaik dari China. Apabila Taufik mampu mengatasi Chen Jin, di semifinal menunggu Lin Dan. Diatas kertas Lin Dan merasa diatas angin, karena prestasinya selama ini memang bagus, dan Taufik selalu terpuruk. Pantas Jika Lin Dan memandang Taufik bukan pemain yang berbahaya lagi. Apabila Taufik Lolos dari Lin Dan dan skenarionya mulus, di final Taufik kemungkinan di tantang unggulan dari Malaysia Lee Chong Wei atau bahkan bisa terjadi All Indonesian Final melawan Sony Dwi Kuncoro.

Sony Dwi Kuncoro Unggulan ke 6 juga mempunyai jalan yang berat untuk mulus sampai ke final. Di babak pertama Sony langsung ditantang Bonsak Ponsana dari Thailand yang sempat mengalahkan Sony di Piala Thomas 2008. Permainan Bonsak memang rapi dan lebih unggul dibanding Sony, akan tetapi Sony juga tidak akan menyerah begitu saja. Apabila Sony sanggup mengalahkan Boonsak, maka di babak kedua Sony kemungkinan akan bertemu pemain non unggulan RAI Raju dari USA. Di babak kedua Sony tidak menemui kesulitan kalau dilihat dari materi pemainnya. Akan tetapi di perempat final Sony sudah ditantang unggulan ke 2 Lee Chong Wei. Diatas kertas Chong Wei merasa diatas angin dari pemain Indonesia, akan tetapi Sony juga pernah mengalahkan Chong Wei di perempat final Piala Dunia di Malaysia 2007 silam. Jika kembali mengalahkan Chong Wei, di semifinal Sony akan bertemu dengan Bao Chun Lai dari China. Bao Chun lai pernah di kalahkan Sony di semifinal Indonesia Super Series 2008. Jika mampu mengatasi Chunlai, Sony kemungkinan di final akan berhadapan dengan Taufik atau mungkin juga Lin Dan.

Tunggal Putri
Satu-satunya wakil Indonesia di tunggal putri adalah Maria Kristin yang secara mengejutkan mampu melaju hingga final di Indonesia Open Super Series 2008. Di babak pertama Maria ditantang Julia Schenk (GER). diatas kertas Maria akan mampu mengatasi Schenk dan melaju ke babak kedua yang kemungkinan akan bertemu pemain Australia Carrol Enn. Jika lolos dari babak kedua, dibabak ketiga Maria kemungkinan akan bertemu unggulan ke 6 Tine Rassmussen dari Denmark. Untuk mengalahkan Tine, Maria agaknya harus memasang strategi yang jitu, karena Tine juga pemain yang bagus dan sedang naik daun. Jika lolos dari Tine Rassmussen, Maria akan ditantang Wang Chen (HKG) di perempat final. Wang Chen adalah pemain yang tangguh, akan tetapi dengan percaya diri yang dibangun Maria, saya percaya Maria akan berbuat banyak. dan jika mampu mengalahkan Wang Chen, bukan tidak mungkin Maria akan kembali mengalahkan Zhang Ning di semifinal dan bertemu Xie Xing Fang di final.

Ganda Putra
Indonesia meloloskan 2 pasang ganda putra di Olimpiade Beijing 2008. Akan tetapi jalan terjal telah menghadang mereka. Dari hasil drawing Markis/Hendra di babak pertama sudah harus bertemu pemain tuan rumah Zhendong Guo/Xie Zhong Bo. Diatas kertas memang berat permainan markis/hendra ini, akan tetapi Markis/Hendra diharapkan akan mampu mengatasi permainan mereka, dan jika lolos di babak ke dua sudah menanti musuh bebuyutan asal Malaysia Koo Kien Kiet/Tan Boon Heong. Markis/Hendra belum pernah sekalipun mengalahkan Koo/Tan. Akankah dendam mereka akan terbalaskan? Ya harus terbalaskan. Menang dari Koo/Tan, Markis/Hendra sudah ditunggu pemain ganda kuat dari Korea Jung Jae Sung/lee Yong Dae. Jika mampu mengatasi Jung/Lee maka kemungkinan difinal akan ketemu Fu Hai Feng/Cai Yun.

Luluk/Alvent ganda yang turut serta di olimpiade Beijing ini kemungkinan akan dengan mudah lolos dari babak pertama. Lawan yagn di hadapi adalah ganda Jepang Tadashi Otsuka/Keita Masuda. Jika lolos Luluk/alvent akan ditantang oleh pemenang antara ganda Malaysia lainnya Choong Tan Fook/Lee Wan Wah dengan ganda Korea Lee Jae Jin/Hwang Ji Man. Lolos dari pasangan tersebut, Luluk/Alvent akan ditantang Fu Haifeng/Cai Yun di semifinal. Jika skenarionya berjalan mulus, maka kemungkinan terjadi All Indonesian final akan terbuka.

Ganda Putri
Jalan terjal benar-benar di ganda putri. Dibabak pertama pasangan Lilyana Natsir/Vita Marissa sudah harus berjuang keras untuk mengalahkan ganda putri terkuat saat ini Yang Wei/Zhang Jie Wen. Perjuangan Liliyana/Vita semakin berat, karena mereka juga akan bermain rangkap di ganda campuran. Suatu keajaiban apabila Lily/Vita mampu mengalahkan unggulan kesatu tersebut. Dan jika lolos di babak kedua kemungkinan akan bertemu ganda putri Jepang Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna. Jika lolos kemungkinan di semifinal akan bertemu Lee Kyung Won/Lee Hyo Jung (KOR). dan jika mulus maka di final kemungkinan akan bertemu Du Jing/Yu Yang ataupun Zhang Yawen/Wei Yili.

Ganda Campuran
Indonesia meloloskan dua wakilnya di ganda campuran yaitu Nova Widianto/lilyana Natsir dan Flandy Limpele/Vita Marissa. Dari hasil drawing yang dilakukan BWF, kedua pasangan tersebut berada di pool yang berbeda sehingga kesempatan untuk terjadi All Indonesian Final besar.

Nova/lilyana di babak pertama akan menjajal permainan Han Sang Hoon/Hwang Yu Mi (KOR) jika lolos di babak kedua kemungkinan akan kembali bertemu ganda campuran Thailand Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam. Nova/lilyana kemungkinan akan melaju sampai ke semifinal untuk bertemu He Hanbin/Yu Yang (CHN). Jika lolos maka di final kemungkinan akan bertemu Flandy/Vita atau unggulan kedua Zheng Bo/Gao Ling.

Flandy/Vita unggulan ketiga ini di babak pertama akan di tantang Brigit Overzier/Kristof Hop (GER). Jika lolos di babak kedua sudah ditantang Hendri Kurniawan/Li Yujia (SING), jika lolos kemungkinan ulangan semifinal Indonesian Open Super Series 2008 akan terulang, yaitu berhadapan dengan Zheng Bo/Gao Ling. Jika skenaria ini mulus, ajang balas dendam akan terjadi, dan flandy/Vita ke final untuk bertemu dengan Nova/lilyana.

Tapi apapun hasilnya, kita tunggu saja nanti. Semoga tradisi emas olimpiade tetap ditangan Indonesia.

Friday, July 25, 2008

24 Atlet siap ke Olimpiade Beijing 2008



Sebanyak 24 atlet dari 7 cabang olahraga yang lolos kualifikasi Olimpiade dikukuhkan oleh ketua KONI Rita Soebowo dan siap bertanding di arena Olimpiade 2008 di Beijing China. Dari ketujuh cabang olahraga tersebut terbanyak berasal dari Cabang Olahraga Bulutangkis yang meloloskan 11 Atletnya. Cabang bulutangkis yang diharapkan akan tetap mendulang emas tersebut di ikuti oleh kelima nomor pertandingan yaitu tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.

Adapun peluang mana yang bisa meraih emas, dari seluruh nomor memang persaingannya berat, akan tetapi mudah-mudahan wakil-wakil Indonesia akan mampu berbicara di ajak terbesar tersebut.

Sementara itu berita tidak menggembirakan datang dari cabang bulutangkis. Atlet peraih emas olimpiade Athena Taufik Hidayat terserang sakit dan masuk ke RS Pondok Indah pada 23 Juli kemarin. Sebagai juara bertahan Taufik memang kurang diperhitungkan, baik karena permainan Taufik yang akhir-akhir ini jelek maupun karena penampilannya kian menurun. Tapi siapa sangka Taufik mampu berbicara seperti Tahun 2004 yang kala itu Taufik juga kurang diperhitungkan.

Keduapuluh empat atlet tersebut adalah :

Atletik

1. Suryo Agung

2. Dedeh Erawati

Angkat Berat

1. Lisa Rumbewas

2. Eko Yuli Irawan

3. Triyatno

4. Edi Kurniawan

5. Sandow Weldemar

Renang :

1. Doni B Utomo

2. Febriani Ratna Marita

Panahan

1. Rina Dewi

2. Ika Yuliana

Layar

1. Oka Sulaksana

Menembak :

1. Yosheefin Shila




1. Taufik Hidayat

2. Sony DK

3. Markis Kido

4. Hendra Setiawan

5. Luluk Hadiyanto

6. Alvent Yulianto

7. Nova Widianto

8. Flandy Limpele

9. Lilyana Natsir

10. Vita Marissa

11. Maria Kristin Yulianti

Semoga kita masih bisa melihat kiprah atlet-atlet kita dan meraih hasil yang gemilang yaitu emas. Saksikan di TVRI. TV Pemersatu bangsa heheh