Patah hati Seorang Ibu |
SUTRADARA : AGUS ILLIAS
CERITA : H USMAN EFFENDY
SKENARIO : NASRUL RAMADHAN
MUSIK : FRANKY RADEN
PRODUSER : SHONNY EFFENDY
TAHUN PRODUKSI : 1985
PRODUKSI : PT. INEM FILM
JENIS : FILM DRAMA
PEMAIN : ANNA TAIRAS, PONG HARJATMO, ALAN NUARI ENNY BEATRICE, WD WMOCHTAR, TUTI WASIAT, GINO MAKASUCI, ERNA SANTOSO, TIEN KADARYONO
SINOPSIS :
Marni (Anna Tairas) membesarkan 4 anaknya, Fauzi, Firman, Fadly dan Tanti setelah ayah mereka bunuh diri akibat hutang berjudi yang menjeratnya. Tiga Tahun telah berlalu, dan kini setelah tiga tahun dari kejadian itu, datanglah Erwin (Pong Harjatmo) seorang pelaut yang ingin mempersunting Marni. Namun niat Erwin ditentang oleh anak-anak Marni yang tidak mau kehadiran ayah tiri, terutama anak pertama mereka Fauzi. Bahkan kakek mereka (WD Mochtar) juga tidak mau kalau Marni menikah dengan Erwin karena dianggap akan mengambil harta ayah mereka.
Fauzi memang anak yang nakal, baik di rumah maupun di sekolah ia tidak mau kalah. Ketika Fauzi kedapatan sedang merokok, maka datanglah Erwin yang mengaku sebagai omnya dan mewakili wali Fauzi, namun Fauzi menolak keras agar Erwin tidak mencampuri urusannya. Ia meminta kakeknya yang datang. Suatu hari ketika Fauzi sedang berlari bersama adiknya Firman, ia tertabrak mobil yang membuatnya di bawa ke rumah sakit. Erwin dan Marni berniat untuk menikah, namun selalu ditentang oleh anak-anaknya dan kakek mereka, sehingga gagallah pernikahan mereka.
****
Kini mereka sudah tumbuh dewasa, Fauzi (Alan Nuari) sudah memiliki usaha yang patungan dengan Misye (Tuti Wasiat), Tanti (Enny Beatrice ) menjadi artis sedangkan Fadly yang dulu dianggap anak pungut kini sudah menjadi dokter. Sementara Marni sendiri kini sudah memiliki butik sendiri. Namun sayang sekali kelakuan anak-anaknya tidak sesuai dengan yang ia harapkan. Misye dan Fauzi memang pacaran dengan usaha ditangan mereka. Namun Fauzi tidak juga menikahi Misye bahkan uang Fauzi habis di pakai untuk teman-temannya minum-minum. Fadly meski seorang dokter namun ia berhasil di rayu oleh Misye hingga mencintainya. Fadly patah hati ketika melihat Fauzi dan Misye menikah hingga bunuh diri. Sementara Tanti, hamil dengan seorang sutradara film dan juga seniman lain (Fendy Sukowati). Firman akhirnya pun harus ditangkap polisi setelah membunuh pacar Tanti yang seorang seniman. Sedangkan Fauzi akhirnya menuntuk pada ibunya untuk mengambil sertifikat ayahnya. Saat itulah datang Erwin dan memukul Fauzi. Namun Marni marah pada Erwin agar tidak turut campur karena bagaimanapun Fauzi adalah anaknya. Marni menyerahkan surat-surat pada Fauzi, dan ia kembali ke panti asuhan seperti dahulu.
Saat itulah Fauzi baru tahu dari surat yang di tulis ayah kandungnya sebelum meninggal. Ia menyesal dan menginginkan ibunya untuk kembali. Namun Marni menolaknya.