Thursday, June 27, 2024

Suzanna! Ratu Horor Indonesia

 


Suzanna! apa yang terlintas ketika nama ini disebut? Suzanna Martha Frederika Van Osch atau lebih di kenal dengan nama Suzanna saja, lahir di Bogor 13 Oktober 1942. Sebenarnya banyak yang sudah bahas tentang suzanna, tapi kali ini bahas dari sisi yang lain saja ya. Suzanna yang melejit lewat garapan H Usmar Ismail dalam film Asrama Dara (1958) ini lebih akrab dengan ramuan-ramuan tradisional dibanding dengan ratusan merek kosmetik luar negeri. Itu pula salah satu rahasia kecantikan Suzanna. 

Perjuangan Suzanna ketika pertama hadir di film tidaklah segampang artis sekarang. Karirnya dimulai dengan adanya Lomba Mirip Bintang di Malang tempat kediaman orang tuanya kala itu. Karena "Indriati Iskak" mengundurkan diri dari film, H. Usmar Ismail meliriknya untuk membintangi film "Asrama Dara" 

Pada FFI 1960 ia terpilih sebagai Pemain Harapan berkat aktingnya yang cukup mengagumkan bahkan keluar sebagai Pemain Anak-anak Terbaik pada Festival Film Asia 1960. Tahun 60an Suzanna juga sempat tiga kali main drama TVRI, ketika itu masih hitam putih dan siaran langsung. 

Ketika masih membina rumah tangga bersama aktor Dicky Soeprapto mendirikan perusahaan Tri Murni FIlm dan menghasilkan film "Segenggam Tanah Perbatasan" (1965) dimana Suzanna menjadi pemeran utamanya di dampingi Dicky Soeprapto sebagai pemeran Utama pria.Setahun kemudian mendirikan PT. Tidar Jaya Film, namun kegiatan perusahaan tidak begitu banyak , Sempat memproduksi film Suzie (1966). Setelah menyelesaikan Film Napsu Gila (1974) Suzanna berpisah dengan Dicky Soeprapto. Tentu Saja kegiatan dengan PT. Tidar Jaya Film terhenti. 

Suzanna sempat menghilang dari peredaran film karena meninggalnya Ary Soeprapto (Anak tertua) akibat pembunuhan. Setahun kemudian 1978 ia bangkit lagi dan bermain dalam film "Pulau Cinta" beradu akting dengan Robby Sugara. 

Kemudian tawaran-demi tawaran pun diterima. Pada Tahun 1981 Suzanna bermain dalam film Ratu Ilmu Hitam dan Sundel Bolong. Dari sinilah mulai bermain dalam film-film horor seperti Nyi Blorong, Telaga Angker, Malam Satu Suro, dan lain lain. Hingga akhirnya nama Suzanna lebih di kenal sebagai Ratu Horor film Indonesia. Sebelum di kenal sebagai ratu horor pada tahun 70an Suzanna pernah di juluki sebagai artis bom seks setelah ia bermain dalam film Bernafas dalam Lumpur karya sutradara Turino Djunaidy. Karena jaman dulu ciuman dan kelihatan paha sudah di bilang "berani" 

Banyak sekali film-film Suzanna kalau di perbandingkan film dramanya lebih banyak dibanding dengan film horornya. Namun demikian nama Suzanna tetaplah di catat sebagai "Ratu Horor Indonesia. 

Suzanna meninggal pada 15 Oktober 2008 dalam usia 66 tahun. 

Wednesday, June 26, 2024

DAFTAR UNGGULAN FESTIVAL FILM INDONESIA TAHUN 1989

 


Daftar Unggulan Festival Film Indonesia tahun 1989.

UNGGULAN FILM TERBAIK

1. Si Badung (PT. Kanta Indah Film)

2. Noesa Penida (PT. Prasidi Teta Film)

3. Pacar Ketinggalan Kereta (NV Perfini)

4. Semua Sayang Kamu (PT. Sinar Permata Mas & Tobali Indah Film)

5. Tragedi Bintaro (PT. Safari Sinar Sakti Film)


UNGGULAN PEMERAN UTAMA WANITA TERBAIK 

1. Ira Wibowo (Malioboro)

2. Neno Warisman (Semua Sayang Kamu)

3. Paramitha Rusady (Si Kabayan Saba Kota)

4. Tuti Indra Malaon (Pacar Ketinggalan Kereta)

5. Widyawati (Suami)


UNGGULAN PEMERAN UTAMA PRIA TERBAIK 

1. Eeng Saptahadi (Semua Sayang Kamu)

2. Rachmat Hidayat (Pacar Ketinggalan Kereta)

3. Drs. Purnomo (Si Badung)

4. Rano Karno (Arini II)

5. Ray Sahetapy (Noesa Penida)


UNGGULAN PEMERAN PEMBANTU WANITA TERBAIK 

1. Ayu Azhari (Pacar Ketinggalan Kereta)

2. Lia Chaidir (Tragedi Bintaro)

3. Niniek L Karim (Pacar Ketinggalan kereta)

4. Nurul Arifin (Pacar Ketinggalan Kereta)

5. Rima Melati (Arini II)


UNGGULAN PEMERAN PEMBANTU PRIA TERBAIK 

1. Asrul Zulmi (Tragedi Bintaro)

2. Deddy Mizwar (Putihnya Duka Kelabunya Bahagia)

3. Muni Cader (Noesa Penida)

4. Pietrajaya Burnama (Noesa Penida)

5. Sutopo HS (Noesa Penida)


UNGGULAN CERITA ASLI UNTUK FILM TERBAIK 

1. Ida Farida (Semua Sayang Kamu)

2. Imam Tantowi (Si Badung)

3. Marselli (Tragedi Bintaro)

4. Eddy Suhendro (Suami)


UNGGULAN PENATA ARTISTIK TERBAIK 

1. Achmad Abidin (Malioboro)

2. Adji Mamat Borneo (Pacar Ketinggalan kereta)

3. Chalid Arifin (Noesa Penida)

4. Lutfianus (Semua Sayang Kamu)

5. Rogoes Sumarco (Tragedi Bintaro)


UNGGULAN SUTRADARA TERBAIK 

1. Buce Malawau (Tragedi Bintaro)

2. Galeb Husin (Noesa Penida)

3. Ida Farida (Semua Sayang Kamu)

4. Imam Tantowi (Si Badung)

5. Teguh Karya (Pacar Ketinggalan Kereta)


UNGGULAN PENULIS SEKENARIO TERBAIK : 

1. Drs. H. Asrul Sani (Noesa Penida)

2. Ida Farida (Semua Sayang Kamu)

3. Embie C Noer/Imam Tantowi (Si Badung)

4. Marselli (Tragedi Bintaro)

5. Tegus Karya/Arswendo Atmowiloto (Pacar Ketinggalan Kereta)


UNGGULAN PENYUNTING TERBAIK 

1. Janis Badar (Si Badung)

2. Karsono Adi (Pacar Ketinggalan Kereta)

3. SK Syamsuri (Noesa Penida)

4. Wim Umboh (Arini II)

5. Maruli Ara (Tragedi Bintaro)


UNGGULAN PENATA SUARA TERBAIK 

1. Ibnu Hasan (Malioboro)

2. Endang Darsono (Suami)

3. Iwan Mauritz (Pacar Ketinggalan Kereta)

4. Rustam Effendy (Semua Sayang Kamu)

5. Kemal Redha (Semua Sayang Kamu)


UNGGULAN PENATA FOTOGRAFI 

1. Andrian Susanto (Jeram Cinta)

2. Herman Susilo (Pacar ketinggalan Kereta)

3. M. Soleh Roeslan (Malioboro)

4. W.A Cokrowardoyo (Noesa Penida)

5. William Samara (Tragedi Bintaro)


UNGGULAN PENATA MUSIK TERBAIK 

1. Areng Widodo (Malioboro)

2. Embie C Noer (Si Badung)

3. Idris Sardi (Noesa Penida)

4. Suka Hardjana (Tragedi Bintaro)

5. Idris Sardi (Pacar Ketinggalan Kereta)


UNGGULAN POSTER TERBAIK 

1. Api Cemburu Karya Herry Prijonggo

2. Jaringan Terlarang Karya Rizal

3. Noesa Penida Karya Agus Subagio

4. Pacar Ketinggalan Kereta Karya Agus Subagio

5. Setegar Gunung Batu karya Wahyu Sardono


sumber buku FFI


Tuesday, June 25, 2024

CHAIDAR DJA'FAR, AKTOR , SUTRADARA dan PENULIS NASKAH

H. Abdillah Chaidar Dja'far atau lebih dikenal dengan nama Chaidar Dja'far adalah seorang aktor lawas Indonesia. Yang Lahir di Banjarnegara, 26 Januari 1922. Ia merupakan Pemain, Sutradara dan penulis Skenario Film.



Debut pertama dalam dunia film adalah dalam film "Budi Satria" karya sutradara Wildan Dja'far pada tahun 1950, Kemudian dalam film Kumala Dewa Dewi tahun 1952, di film "Djelita" 1953, "Rosita" 1953, "Dewi dan Pemilihan Umum " 1954, "Sri Asih " 1954, dan masih banyak lagi. Salah satu karya sebagai sutradara adalah film "Embun Pagi" 1976 yang dibintangi oleh Deddy Soetomo dan Rina Hashim. Warung Pojok (1977) sebagai Sutradara, Penulis Naskah, Panggilan ka'bah (1977) sebagai sutradara dan Penulis naskah.

Chaidar Dja'far pernah menjabat sebagai Sekretaris PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia dari tahun 1958 sd 1975, kemudian tahun 1975 menjabat sebagai Sekjen KFT (Persatuan Karyawan Film dan TV) di Jakarta.


Akting Chaidar Dja'far yang mencuri perhatian adalah dalam film Pengkhianatan G 30 S PKI (1982) Mungkin ada yang bertanya kenapa tahun 1982 bukan 1984 karena film ini masuk FFI 1984, 1982 dari data yang mimin dapat itu adalah dimulai suting filmnya atau ijin produksinya. Haidar Dja'far berakting dengan sosok yang berapi-api dan mudah diingat oleh penonton.

Film terakhir Chaidar Dja'far sebagai pemain adalah dalam film Sunan Kalijaga (1983), Perjanjian Setan (1983), Cinta Annisa (1983) dan dalam film Jaka tingkir (1983) Chaidar Dja'far sebagai penyunting adegan.

Thursday, March 7, 2024

DEDE YUSUF DAN AYU AZHARI DALAM FILM "BADUT BADUT KOTA"

 


JUDUL FILM                        : BADUT BADUT KOTA

SUTRADARA                       : UCIK SUPRA

SKENARIO/CERITA           : UCIK SUPRA

PRODUKSI                           : PT. PRASIDHI TETA FILM

TAHUN                                 : 1991

JENIS                                     : DRAMA

PEMAIN                               : DEDE YUSUF, AYU AZHARI, DIEN NOVITA, JAJANG PAMONTJAK, GALEB HUSEIN, MARIO IRWINSYAH,  SOFJAN SHARNA, RACHMAN YACOB, AMAK BALDJUN, AMI PRIYONO, BU ABBU, KRISNO BOSSA, CINI GUNAWAN

SINOPSIS :

Dedi (Dede Yusuf) dan Menul (Ayu Azhari) adalah pasangan muda yang di hidup serba kekurangan tinggal di kontrakan sederhana. Untuk membayar kontrakanpun seringkali menunggak sehingga sering di datangin oleh pemilik kontrakan yang biasa di sebut dengan Bu Kapten(Bu Abbu) untuk menagih uang sewa. Karena menunggak membayar sewa kontrakan, suatu waktu isi rumah Dedi di ambil paksa oleh bu Kapten bahkan di ancam untuk keluar dari rumah. Dedi dan Menul tinggal bertiga dengan anaknya (Mario Irwinsyah). Dedi bekerja sebagai badut di sebuah taman hiburan.

Dedi bertetangga dengan Pak Khairul (Sofyan Sharna) dan istrinya (Dien Novita), pembicaraan Dedi dan Pak Khairul adalah seputar “keramas” . Sebagai pasangan muda, Dedi sering kedapatan keramas oleh pak Khairul, yang bertetangga dan membuat celah dinding di rumahnya untuk mengintip Dedi dan  Menul saat sedang pusing. Dua sisi kata pusing, yaitu pusing karena obat atau pusing butuh pelampiasan. Sementara itu Pak Khairul seringkali hanya bisa menelan ludah karena disaat Dedi dan Menul pusing, ia hanya bisa mengintipnya dan Pak Khairul tidak memiliki “wadah” dan seringkali pakai tangan karena istrinya tidur sendiri. Nasib Pak Khairul sebagai bapak rumah tangga yang di hidupi istrinya seringkali melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah seperti belanja dan menyetrika. Di dalam film pak Khairul pun seringkali di tunjuk sebagai sutradara seperti dalam dunia nyata kalau beliau adalah seorang sutradara.

Seperti ketika Menul membuka warung pinggirjalan, ia menjadi sutradara di warung menul seolah-olah warungnya ramai pengunjung padahal yang makan adalah-teman-temannya sendiri. Nasib Dedi berubah ketika bertemu seorang Dermawan kaya (Galeb Husen) dan Istrinya (Jajang Pamontjak), Dedi di beri uang untuk membuka restoran dengan di bantu oleh teman-temannya termasuk juga Pak Khairul sebagai sutradara saat pembukaan restoran agar kelihatan ramai pengunjung.

Badut-badut kota merupakan salah satu film dengan kritikan-kritikan social yang ada di masyarakat dan sangat relevan hingga saat ini.

 

Sunday, February 25, 2024

MENGENAL CORRY MOCHTAR SI NENEK LAWU GURU LASMINI DALAM SAUR SEPUH 3


Bagi pecinta film Saur Sepuh yang sudah menonton filmnya secara lengkap dari Saur Sepuh 1 hingga Saur sepuh 5 tentu tidak terlewatkan dengan Saur Sepuh 3 Kembang Gunung Lawu dimana Lasmini yang di perankan oleh Murtisaridewi menjadi tokoh sentral dari film ini. Dari sekian banyak pemeran di Saur Sepuh 3, ada satu peran yang cukup mencuri perhatian yaitu nenek Lawu yang menjadi guru dari lasmini dimulai saat Lasmini di lemparkan ke jurang oleh para pemerkosanya dan di tolong oleh sesosok perempuan tua yang kemudian di kenal dengan nenek lawu. 

Siapakah pemeran Nenek Lawu? Dia adalah Corry Mochtar. Siapakah Corry Mochtar? dia adalah isteri dari aktor Mochamad Mochtar yang merupakan aktor lawas yang banyak juga membintangi film-film di kala itu. Moch. Mochtar mengawali karir berfilmnya pada tahun 1939 melalui film alang-alang hingga meninggal pada tahun 1981 sudah banyak film yang di bintanginya. Moch. Mochtar menikah dengan Corry Mochtar pada tahun 1948. Sebelum di nikahi Moch. Mochtar, Corry di kenal sebagai seorang penyanyi namun setahun setelah menikah dengan Moch. Mochtar ia ikut main film setelah diajak suaminya pada tahun 1949 dengan film pertamanya "Airmata mengalir di Citarum". 

Cory Mochtar lahir pada tahun 1926 dan sudah menggeluti sekitar 40 film saat Corry ikut bermain dalam film Saur Sepuh 3 Kembang Gunung Lawu garapan Imam Tantowi sebagai Nenek Lawu guru Lasmini. Di film ini Corry harus berciat-ciat untuk mengajar Lasmini bermain silat. "Saya sendiri nggak tahu kenapa saya bisa dan punya tenaga berlebih untuk melakukan semua itu, Tapi saya percaya ini semua adalah rahmat Tuhan," Tutur Corry Mochtar saat di wawancara oleh majalah Film. 


Setelah ditinggal oleh suaminya pada tahun 1981, Corry Mochtar yang saat film Saur Sepuh 3 mulai di garap , berusia 63 tahun  itu kemudian berjalan sendiri meniti karir untuk bisa bertahan hidup meski sebenarnya honor film tidaklah seberapa. Akan tetapi hal itu cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti untuk memperbaiki rumahnya di bilangan Condet. Meskipun anak-anaknya sebenarnya juga sudah melarangnya.  Tapi Corry Mochtar tidak bisa menolak ketika datang tawaran untuk bermain film. dan Nenek berusia 63 tahun tersebut juga bertekad untuk terus bermain film sampai akhir hayatnya. 

Kalau kita menonton film Saur Sepuh 3, Sosok Nenek lawu memang sangat terwakili ketika di perankan oleh Corry Mochtar, meskipun dalam beberapa adegan masih menggunakan peran pengganti laki-laki. Maklum saja di usia segitu tentu saja sangat rentan untuk melakukan adengan berbahaya.  Masih ada yang ingat adegan apa saja yang diganti oleh pemeran pengganti? Adegan yang saya ingat adalah saat Nenek Lawu menggendong Lasmini terbang (menggunakan tali sling) dan juga adegan mengajari Lasmini silat di Air terjun, serta saat berjumpalitan mengajari Lasmini silat, Corry di gantikan oleh stuntman

Meski minim informasi tentang Corry Mochtar namun dari film-film yang pernah di bintangi tentu saja cukup mumpuni untuk seorang aktris kala itu. Film lain selain saur sepuh 3 yang pernah di bintangi oleh corry Mochtar antara lain , Apa Salahku (1976), Tanah Harapan (1976), Tiada seindah Cintamu (1977), Sejuta serat Sutera (1981), Tongkat Sakti (1982)

Thursday, February 15, 2024

DEDDY MIZWAR & NURUL ARIFIN DALAM FILM "AYAHKU"

 


JUDUL FILM                        : AYAHKU

SUTRADARA                       : AGUS ELIAS

SKENARIO/CERITA           : MISBACH YUSABIRAN

PRODUSER                          : BUSTAL NAWAWI

PRODUKSI                           : PT. PRASIDHI TETA FILM

TAHUN                                 : 1987

JENIS                                     : DRAMA

PEMAIN                               : DEDDY MIZWAR, NURUL AIRIFIN, RIMA MELATI, WD MOCHTAR, DARUSSALAM, ROLDIAH MATULESSY, ANNA TAIRAS, WAWAN WANISAR, BUNG SALIM, LEROY OSMANI

SINOPSIS :

Pak Agus (Darussalam) mengabarkan kalau ayah Arman (Deddy Mizwar) berada di rumahnya dan sering sakit-sakitan. Dani (Wawan Wanisar) adik dari Arman akhirnya tahu kalau ayahnya berada di rumah Pak Agus meski selama ini Dani hanya tahu kalau ayahnya sudah meninggal dunia. Sebagai seorang kakak tertua, Arman tidak ambil pusing akan kabar yang ia terima karena Armanlah anak yang paling tahu tentang perlakuan ayahnya dulu hingga membuat ia kecewa dan marah.

Namun tidak dengan Dani, ia mengajak istrinya Sri (Ana Tairas) untuk menemui istri pak Agus (Roldiah Matulessy) di warungnya untuk menanyakan ayahnya. Dari Jauh, Sulaiman (WD Mochtar) mengintip kedatangan Dani dan Sri namun tidak berani mendekatinya, sementara Dani juga melihat Sulaiman dari jauh dan diberitahu oleh  istri pak Agus kalau dialah ayahnya. Sementara itu adik dari Dani, Aini (Nurul Arifin) merupakan adik perempuan Arman yang kini sedang menjalin hubungan dengan Hakim (Leroy Osmani).

Berkali-kali Pak Agus mendatangi Arman kalau Ayahnya ingin bertemu dengan ibunya. Meski hatinya berat dan masih marah namun kalau Sulaiman hanya ingin bertemu ibunya (Rima Melati) akhirnya pertemuan itupun terjadi dengan syarat tidak berada di rumahnya. Akhirnya pertemuan pun di gelar di luar dan mereka pun bertemu, namun saat pertemuan itu Ibunya akhirnya pingsan. Arman pun marah karena mengingat perlakuan ayahnya. Dulu Ayah Arman adalah seorang yang berhasil, namun ia di kabarkan Nikah lagi di Jakarta.  

Ibunya dan Arman beserta adik-adiknya akhirnya menyusul ke Jakarta untuk mencari ayahnya yang tidak ada kabar, namun nihil. Ayahnya tidak di temukan, meski pada akhirnya ayahnya tahu keberadaan Ibu dan Arman namun tak sekalipun ia mau menemuinya. Hanya sekali  ayahnya pernah mengirimkan uang, dalam kondisi terlunta-lunta dan ibunya sakit-sakitan.  Akan hal tersebutlah akhirnya Arman hingga sekarang sulit melupakan perlakuan ayahnya . Namun tidak demikian dengan Dani dan Aini yang tidak begitu merasakan kepahitan dimasa kecil sehingga mau menerima ayahnya meski di tentang Arman.

Sementara itu Hakim mendatangi Sulaiman untuk meminang Aini karena ia merasa bahwa ayah Aini masih ada dan sebagai wali Aini tentu saja Hakim mendatanginya untuk memohon restu. Namun Sulaiman masih menghargai istrinya yang pernah di kecewakannya, karena itulah ia meminta untuk diadakan pertemuan di kedua belah pihak untuk membicarakan rencana perkawinan Aini. Pak Agus kembali menemui Arman untuk membicarakan hal tersebut, meski sebelumnya tidak menerima namun akhirnya Arman mengijinkan untuk diadakan pertemuan di rumah Sri istri Dani.

Pertemuan pun diadakan, akhirnya selain membicarakan pernikahan Aini, juga membicarakan tentang siapa yang akan merawat ayahnya karena Arman memang tidak mau menerima ayahnya, namun Aini dan Dani mau menerimanya. Arman mengusulkan agar ayahnya di tampung di rumah Sri yang besar, namun alih-alih menerima, Sri yang memiliki idealis tinggi malah mengusulkan untuk menaruhnya dip anti jompo dan dia bersedia membayar biayanya seberapapun besarnya.

Arman yang begitu keras untuk tidak menerima ayahnya, akhirnya tersadar saat ibunya mengingatkan kejadian di masa kecil antara Arman dengan Ayahnya. Akhirnya Arman pun bergegas mencari keberadaan Ayahnya yang sudah pergi dari rumah pak Agus.

Wednesday, February 7, 2024

FARADILLA SANDY DALAM FILM "RATAPAN ANAK TIRI 3"

 


JUDUL FILM                        : RATAPAN ANAK TIRI 3

SUTRADARA                       : SANDY SUWARDI HASAN

SKENARIO                           : SANDY SUWARDI HASAN

CERITA                                  : SANDY SUWARDI HASAN

PRODUSER                          : MANU SUKMAJAYA/HANITA MAHTANI

PRODUKSI                           : PT. RAVIMAN FILM

TAHUN                                 : 1990

JENIS                                     : DRAMA

PEMAIN                               : FARADILLA SANDY, TYAS WAHONO, BAGUS SANTOSO, NANI WIJAYA, Drd. FADLY, FIRDA RAZAK, HENGKY SOLAIMAN, ADAM SANDY, AMELIA

SINOPSIS :

Kisah Ratapan Anak tiri yang diangkat dari Susi (Faradilla Sandy) masih kecil kemudian beranjak remaja dan sekarang diangkat kembali ketika Susi sudah dewasa.

Susi dan Sumarli (Tyas Wahono) menjalin hubungan kekasih namun tidak di setujui oleh Ibu dari Sumarli (Nani Wijaya) setelah tahu kalau Susi adalah anak yatim piatu. Dengan ketusnya Ibu Sumarli mengatakan pada Susi kalau Sumarli sudah di jodohkan dengan Sepupunya, Sri (Firdha Razak).  Meskipun Sumarli sendiri tidak merasa kalau mereka sudah di jodohkan dan hanya akal-akalan ibunya saja. Hal ini membuat hati Susi hancur.

Susi berhasil menyelesaikan Sarjananya dan di wisuda, sementara Sumarli juga akhirnya di Wisuda setelah menyelesaikan sekolah Penerbangan di Curug.  Saat Wisuda, Sumarli mengundang Susi untuk hadir pada Wisudanya, sementara itu Ibu Sumarli juga mengundang Sri untuk hadir saat wisuda anaknya. Ketika hari Wisuda telah tiba, Sumarli mencari-cari keberadaan Susi namun hingga acara selesai Susi tidak pernah muncul. Justru yang hadir adalah Sri. Ternyata ketidakhadiran Susi adalah akibat kecelakaan bersama kendaraan taksi yang di tumpanginya saat sedang mengejar waktu menuju acara wisudanya Sumarli. Susi terluka dan di bawa kerumah sakit, sementara Sumarli mendatangi rumah Susi namun tidak pernah ada orang. Susi yang sedang terluka di temani oleh sahabatnya bernama Oskar (Bagus Santoso).

Akibat luka yang di derita dan sakit hati atas omongan ibunya Sumarli, Susi melepaskan kalung dan Cincin pemberian Sumarli untuk di kembalikan padanya setelah menyuruh Oskar untuk mengembalikannya. Susi ingin benar-benar melupakan Sumarli.

Singkat cerita akhirnya Sumarli dan Sri menikah dengan tanpa cinta. Ia di karuniai dua anak laki-laki dan perempuan, sementara Susi akhirnya menikah dengan Oskar dan dikaruniai seorang anak perempuan.  Kehidupan Susi dan oskar bahagia meski Oskar belum punya pekerjaan. Kesana kemari Oskar berusaha mencari pekerjaan hingga ia di terima di perusahaan asuransi Bumi Putera. Setelah diterima kerja Oskar pulang, namun naas ditengah jalan ada seorang jambret tas yang memberikan tas hasil jambretannya ketika sedang dikejar massa. Akhirnya Oskarlah yang di gebukin massa karena di tuduh menjambret hingga tewas.

Di saat yang bersamaan Sri, Istri Sumarli juga meninggal setelah terjadi masalah dalam kandungannya. 

Saat prosesi penguburan jenazah, Sumarli dan Susi bertemu. Namun Susi yang sudah menutup hati akibat perlakuan orang tua Sumarli tetap pada pendiriannya untuk tidak kembali pada Sumarli. Hingga setelah Sumarli meyakinkan Susi akhirnya mereka pun menikah.

Pernikahan Susi dan Sumarli bahagia hanya sesaat saja karena anak dari Sumarli yang terkenal bandelnya yang ikut neneknya, diserehakan ke Sumarli dan Susi karena neneknya tidak sanggup dengan kelakuan anak dari Sumarli. Pada awalnya Sumarli menolak karena ibunya sudah berjanji untuk tidak turut campur keluarganya namun akhirnya mau menerima kedua anaknya tinggal bersama Ibu tirinya Susi, karena Sumarli adalah seorang pilot yang sering terbang dan jarang di rumah.

Kehadiran kedua anak sumarli di rumah Susi adalah awal dari bencana. Karena kenakalannya yang tidak bisa di tolerir lagi akibat hasutan dari neneknya kalau ibut tiri itu jahat. Kenakalan anak laki-laki sumarli seperti mencuri perhiasan neneknya namun ia manipulative kalau yang mencuri adalah Susi, ibu tirinya. Hingga akhirnya Neneknya marah besar pada Susi. Suatu ketika ketika susi mau bekerja, kunci mobilnya di sembunyikan oleh anak tirinya. Hingga Susi akirnya pergi ke kantor tanpa mobil. Ketika Nanda anak dari Susi diajak main sepeda di luar, ia tertabrak mobil yang di starter anak Sumarli dari kunci mobil yang di umpetinnya. Nanda akhirnya meninggal. Sementara itu Ibu dari Sumarli juga akhirnya meninggal di rumah Susi setelah di patuk ular yang sedianya akan di gunakan oleh anak Sumarli untuk mencelakai Susi.

Setelah semua kehilangan akhirnya anak dari Sumarli meminta maaf pada Susi atas kesalahannya.

Tuesday, January 30, 2024

KISAH NYATA DUKUN AS (MISTERI KEBUN TEBU)

 


JUDUL FILM                        : KISAH NYATA DUKUN AS (MISTERI KEBUN TEBU)

SUTRADARA                       : EDDIE SS

PRODUSER                          : HAMDAN AZIZ

TAHUN                                 : 1997

JENIS                                     : DRAMA

PEMAIN                               : WAWAN WANISAR, DEVI IVONE,  LINDA LATIEF, RINA MARTINI , CHI CHI, SISCA RATULANGI,

SINOPSIS :

Adegan di buka dengan ritual yang di lakukan oleh Datuk (Wawan Wanisar) terhadap salah satu pasien dengan mengikat tubuh pasien dengan dalih agar pasiennya tidak di gigit binatang lagi. Pasien hanya bisa menurut saja dan dengan dalih akan berdoa, Datuk kemudian mencekik leher pasiennya hingga tewas dan Datuk kemudian menghisap air liur pasien yang sudah menjadi mayat. Selanjutnya ritual-ritual yang di lakukan oleh Datuk dengan melakukan tapa pendem terhadap pasien-pasiennya pun terus berlanjut dengan di bantu oleh istrinya, Tumini (Devi Ivone). Peran Tumini adalah membantu Datuk untuk membujuk pasiennya hingga di bunuh oleh Datuk dan di hisap air liurnya sebagai syarat untuk memperdalam ilmu yang  dipelajari Datuk. Selain Tumini, Ngatiah istri datuk yang lain juga turut membantu membujuk pasien-pasien Datuk agar mau melakukan tapa pendem.

Kemudian mayat-mayat yang sudah di bunuh, di telanjangi dan di kubur di kebun tebu dengan bantuan Tumini. Di sebuah keluarga, seorang anak perempuan bernama Dewi ingin mencari “orang pintar” agar Tumin suaminya dapat kembali lagi setelah mereka cekcok. Keesokan harinya Dewi minta ijin kepada orang tuanya untuk pergi ke kota. Namun Kepergian Dewi bukanlah untuk ke kota akan tetapi pergi kerumah Datuk dengan diantar oleh seorang tukang becak ke rumah Datuk. Dewi akan melakukan tapa pendem seperti yang di bilang oleh Datuk.

Namun kepergian Dewi tidak pernah kembali lagi ke rumah. Disusul kemudian terjadi sebuah kegemparan warga yang mencium bau busuk di sebuah kebun. Mereka curiga kalau bau busuk tersebut bukanlah berasal dari bangkai binatang tapi berasal dari manusia, apalagi setelah tahu kalau Dewi yang pernah diantar oleh tukang becak ke rumah Datuk juga hilang. Akhirnya kecurigaan warga pun terungkap setelah menggali sumber bau yang berisi mayat-mayat perempuan. Salah satu korbannya adalah Dewi. Suami Dewi bernama Tumin pun sempat mengatakan kalau Dewi hilang, namun karena pengakuan inilah justru Tumin di tuduh sebagai pembunuh Dwi, apalagi cara polisi menginterogasi Tumin dengan cara mengintimidasi membuat Tumin tidak berdaya dan tuduh sebagai pembunuh istrinya.  Keluarga Tumin yang merasa curiga akhirnya meminta bantuan saudaranya yang di Medan sebagai polisi untuk turut menyelidiki dan meminta bantuan agar Tumin keluar setelah ditahan.

Meskipun Datuk telah membunuh pasiennya namun saat pengangkatan jenazah ia turut membantu kalau seolah-olah tidak terjadi apa-apa agar warga tidak curiga. 

Namun warga pun curiga kalau pelaku sebenarnya adalah Datuk sendiri. Setelah melakukan penyelidikan oleh polisi dengan menyamar sebagai tukang bantal dan tukang eskrim akhirnya Datuk dapat di tangkap dan setelah melakukan berbagai rangkaian interogasi akhirnya Datuk mengakui perbuatannya. Dan Tumin akhirnya di bebaskan.

*****

Kisah Datuk alias Ahmad Suradji merupakan kisah nyata yang terjadi pada tahun 1996 di daerah Sunggal , Deli Serdang Sumatera Utara. Kisah yang sangat menghebohkan karena korban dari Datuk menurut pengakuannya sebanyak 42 orang . Dewi merupakan korban terakhir yang di bunuh oleh Datuk sebelum akhirnya tertangkap.

Datuk atau Ahmad Suradji akhirnya di vonis mati atas perbuatannya dan sudah di eksekusi di depan regu tembak pada tahun 2008.

 

Sunday, January 28, 2024

FENDY PRADANA & ELLY ERMAWATIE DALAM FILM "SAUR SEPUH 1 SATRIA MADANGKARA"

 


JUDUL FILM                        : SAUR SEPUH SATRIA MADANGKARA

SUTRADARA                       : IMAM TANTOWI

SKENARIO                           : IMAM TANTOWI

CERITA                                  : NIKI KOSASIH

PRODUSER                          : HANDI MULYONO

PRODUKSI                           : PT. KANTA INDAH FILM

TAHUN                                 : 1988

JENIS                                     : SILAT

PEMAIN                               : FENDY PRADANA, ELLY ERMAWATIE, MURTISARIDEWI, ANNEKE PUTRI, BARON HERMANTO,  HENGKY TORNANDO, CHITRA DEWI, LAMTING, ATIN MARTINO, YOSEPH HUNGAN, RUDI WAHAB, SIRJON DE GOUT, ATUT AGUSTINANTO

SINOPSIS :

Kerajaan Majapahit di landa kemelut. Sang Prabu Wikramawardana bermuram durja. Berembuk dengan Patih Gajah lembana, Narapati Raden Gajah dan senopati-senopati lainnya.

“Bre Wirabhumi mau melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit karena dia sebagai putera Ramanda Hayam Wuruk merasa lebih berhak dari aku yang  hanya seorang menantu,” Keluh sang Prabu. “Seharusnya dia memahami, isteriku adalah puteri Permaisuri, sedang dia terlahir dari seorang selir!”.

Raden Gajah melaporkan bahwa utusan Kiasar Yung Lo dari Cina, sudah memberikan pengakuan kepada Bre Wirabhumi yang mendirikan kerajaan Pamotan.  Maka Bre Wirabhumi dengan tekebur meminta dukungan dari negeri-negeri tetangga seperti kerajaan Pajajaran, Tanjung Singguruh, Sumedang Larang dan  juga sebuah kerajaan kecil nan makmur, Madangkara.

Hulubalang Rowi dan Pamotan, berpapasan dengan Hulubalang Ludaka dari Majapahit, di perbatasan Madngkara. Nyaris kedua utusan itu bentrok kalau tak di cegah oleh Senopati  Ringkin yang membawa kedua pihak ke keratin Madangkara.

Prabu Brama Kumbara sedang bersama permaisurinya, Harnum dan adiknya Dewi Mantili, disertai suami sang  adik , Patih Gutawa.

Menerima surat dari kedua utusan itu, sang Prabu tak bisa segera memberikan keputusan. Dengan bijaksan.

Prabu Brama kumbara menugaskan Tumenggung Adiguna membawa surat ke Pamotan, menghimbau Adiguna di cegat Tumenggung Bayan. Perselisihan berlanjut dengan adu kedigdayaan. Dengan Aji Cadas Ngamparnya, Tumenggung Bayan menghancurkan tubuh Adiguna.

Perbuatan Tumenggung Bayan membuat  Prabu Brama Kumbara sangat tersinggung. Ia Menugaskan Patih Gutawa dan Mantili membawa suratnya ke Majapahit. Lalu ia sendiri menyamar menjadi Satria Madangkara untuk menuntut balas kepada Bayan. Harnum juga menyamar sebagai pendekar kelana untuk mengikuti perjalanan Satria Madangkara. Mereka berangkat menunggang rajawali raksasa.

Patih Gutawa dan Mantili di sambut baik oleh Prabu Wikramawardana. “Aku mengerti sikap rajamu, sangat bijaksana kalau Prabu Brama Kumbara  memilih kerajaan Majapahit, bukan memihak aku atau siapa. Raja bisa berganti siapa saja, tapi Majapahit tetap Majapahit,”.

Satria Madangkara menantang Tumenggung Bayan bertarung satu lawan satu. Tolak Balik Aji Cakar Geni membuat sekujur tubuh Bayan terbakar hangus. Ternyata perkara tak berakhir sampai di sini, tunangan Bayan, pendekar wanita Lasmini yang menjadi guru silat di padepokan Bukit Kalam, bersumpah menuntut balas.

Tapi saat bertemu muka, dendam Lasmini berubah menjadi kekaguman seorang wanita terhadap seorang lelaki jantan. Apalagi setelah bergebrak, Satria Madangkara bisa merobohkannya dengan mudah.

“Kamu terlalu mempesona untuk menjadi musuhku, “ rayu Lasmini yang mulai kasmaran.

“Jangan!” Kamu harus tetap membenciku karena aku telah membunuh tunanganmu!” cegah Satria Madangkara.

Harnum dan Mantili menjadi sangat murka, dan mencari maki Lasmini.

Merasa tak mampu menandingi, Lasmini meminta bantuan gurunya, Si Mata Setan. Namun Satria Madangkara yang menguasai Ajian Serat Jiwa mampu mengusir si Mata Setan.

Peperangan Majapahit dengan Pamotan tak terelakkan lagi. Angkatan perang Majapahit di pimpin Patih Gajah Lembana yang menunggangi Gajah menyerbu Pamotan.

Lasmini bergabung dengan dua saudara seperguruan Bayan, Yakni Jasta dan Wangwa, serta guru mereka Jagadnata, mencegat rombongan Satria Madangkara. Dalam  pertarungan seru, Lasmini merapal ajian Sirep Megananda untuk menawan Patih Gutawa, Mantili dan Harnum. Sedangkan Satria Madangkara terpaksa menggunakan Ajian Serat Jiwa tingkat tinggi untuk menghancurkan Jagadnata yang kelewat berbahaya.

Serbuan Angkatan Perang Majapahit menghancurkan keraton Pamotan. Bre Wirabhumi melarikan diri naik perahu. Tapi Patih Gajah Lembana tak sudi melepaskannya. Dalam pertempuran, Patih Gajah Lembana berhasil memenggal kepala Bre Wirabhumi.

Prabu Wikramawardana tertunduk haru menerima persembahan kepala Bre Wirabhumi. “Kuburkan di desa Lung, dan dirikan diatasnya sebuah Candi, sebagai peringatan pada anak cucuku, betapa menyakitkan sebuah perang”.

Peperangan Majapahit  Pamotan telah berakhir, tapi justru Brama Kumbara menghadapi persoalan baru. Ia harus mencari Harnum, Mantili dan Gutawa yang di tawan dan di sembunyikan oleh Lasmini entah dimana.  Satria Madangkara bersuit memanggil burung rajawali raksasanya. Dengan menunggang burung rajawali itu, Brama Kumbara memulai perjalanan untuk mencari orang-orang kesayangannya hingga akhirnya dapat kembali bersama.

 

 

 

Wednesday, January 3, 2024

BARRY PRIMA DAN EVA ARNAZ DALAM FILM "JAKA SEMBUNG SANG PENAKLUK"

 


JUDUL FILM                        : JAKA SEMBUNG

SUTRADARA                       :  SISWORO GAUTAMA PUTRA

PRODUSER                          :  GOPE T SAMTANI

PRODUKSI                           :  RAPI FILM

TAHUN                                 : 1981

JENIS                                     : FILM PERJUANGAN

PEMAIN                               : BARRY PRIMA, DICKY ZULKARNAEN, EVA ARNAZ, WD MOCHTAR, HIM DAMSYIK, DANA CHRISTINA, SJAMSYUDIN SYAFEI, DORMAN BORISMAN, RUKMAN HERMAN, S PARYA,SYAMSURI KAEMPUAN

SINOPSIS :

Adegan di buka dengan sekelompok tawanan dari inlander sebutan untuk orang-orang pribumi yang terdiri dari pemberontak-pemberontak yang tidak mau membayar pajak pada Belanda. Seorang tawanan dari Kandanghaur yaitu Parmin orang-orang menyebutnya Jaka sembung menjadi perhatian khusus oleh Komandan Hindia Belanda (Dicky Zulkarnaen) untuk di jaga karena dianggap akan sangat membahayakan. Para tawanan akan di menjadi pekerja paksa oleh Belanda yang setiap hari akan selalu di paksa untuk di bekerja dan siksa. Hal ini menjadi perhatian sendiri bagi Maria (Dana Christina), anak dari Komandan.

Para Tawanan terus di paksa untuk bekerja dan disiksa, Akhirnya Parmin memberontak dan melarikan diri dari kerja paksa tersebut bersama orang-orang yang ikut bekerja paksa. Meski di tembaki namun Parmin berhasil Kabur. Hal ini membuat Komandan marah besar dan memerintahkan untuk menangkap kembali Parmin alias Jaka Sembung. Namun sebuah usulan pun di lontarkan oleh bawahannya untuk menangkap Jaka Sembung dengan mengadakan sayembara bagi siapa saja yang dapat menangkapnya akan mendapat hadiah sebesar 100 Gulden.

Hal ini tentu menarik hati bagi para jawara-jawara pengkhianat bangsa untuk mengikuti sayembara tersebut.  Adalah Kohar (S Parya) salah satu jawara yang mengikuti sayembara untuk menangkap jaka sembung. Namun Kohar meminta bayaran 3x lipat untuk menangkap Jaka Sembung, hingga akhirnya komandan mengabulkan permintaanya setelah di uji oleh Komandan Hinda Belanda dengan di adu dengan banteng.

Sementara itu Surti (Eva Arnaz) begitu kuatir pada Parmin kalau ia akan ditangkap kembali oleh Belanda. Benar saja tak lama berselang, Kohar datang dan mencari Jaka Sembung di tempat Surti.  Sebagai seorang begundal kompeni yang rakus upah tentu saja Kohar terus mencari Jaka Sembung dimanapun berada. Senjata andalan Kohar adalah menyemburkan api dari mulutnya namun sayang sekali akhirnya Kohar dapat di lumpuhkan dan mati oleh Jaka Sembung. Hal ini membuat kompeni.  Namun mereka mempunyai taktik untuk tidak menggunakan pasukan untuk menangkap Jaka sembung.

Seorang dukun (Him Damsyik) menghadap komandan untuk ikut sayembara bahwa ia dapat menghidupkan mayat. Dan mayat yang di maksud adalah Ki Hitam (WD Mochtar) yang tubuhnya terpisah karena ia memiliki ilmu Rawa Rontek yang dapat hidup kembali. Akhirnya Komandan menyetujui untuk menghidupkan kembali Ki hitam. Setelah melalui proses menghidupkan kembali  badan tanpa kepala KI Hitam yang terpisah untuk mencari kepalanya dengan diikuti oleh sang dukun dan kompeni akhirnya badannya dapat bersatu kembali.

Ki Hitam mendapat tugas untuk menangkap Jaka Sembung murid dari ki Sapu Angin. Kompeni datang ke kampung penduduk memporak porandakan perkampungan untuk mencari Jaka Sembung. Akibat kelicikan Kompeni akhirnya Jaka sembung dapat ditangkap oleh Kompeni setelah Ki Hitam bertindak. Jaka sembung diarak sebagai tawanan dengan kaki di rantai dan tangan di salib ke kayu.

Jaka Sembung di tempatkan di penjara dengan kedua tangan di paku ke dinding penjara. Sementara itu mengetahui Jaka sembung tertangkap, Surti mendatangi markas kompeni untuk membebaskan Jaka sembung namun akhirnya ia pun tertangkap dan ditempatkan di samping penjara Jaka sembung. Maria anak dari Komandan mendatangi Jaka sembung dan menyampaikan keprihatinannya akibat perlakuan ayahnya. Namun sayang ia ketahuan ayahnya karena menemui Jaka sembung. Hal ini membuat hukuman Jaka sembung di perberat. Kedua matanya di tusuk oleh komandan agar tidak dapat melihat.  Hal ini membuat Maria makin syok.

Atas usaha dan Doa dari Jaka sembung akhirnya ia dapat melepaskan tangannya yang di paku meski kondisi kedua matanya buta. Akhirnya ia mampu melepaskan diri sekaligus melepaskan Surti dan tahanan yang ada untuk melarikan diri. Usaha ini ketahuan kompeni dan ketika mereka melarikan diri tembakan di berondongkan kepada mereka termasuk Surti yang akhirnya tertembak namun masih bisa meloloskan diri.

Sementara itu Jaka sembung di sihir oleh ki Hitam menjadi Babi agar di pukuli oleh warga muslim yang membenci babi. Surti yang tertembak berhasil lari hingga ke padepokan gurunya namun akhirnya nyawanya tidak tertolong. Sementara itu Jaka sembung yang menjadi babi dan di pukuli warga akhirnya juga berhasil sampai di padepokan gurunya Ki sapu angin. Atas ijinnya akhirnnya Jaka sembung berubah kembali menjadi manusia. Kedua mata Jaka sembung akhirnya dapat melihat kembali setelah ki Sapu Angin memberi pertolongan dengan menggantinya dari mata Surti yang telah tewas.

Barry Prima kembali memberontak ke markas kompeni dan berhasil melumpuhkan Ki Hitam dengan memisahkan kedua badan Ki Hitam agar tidak bersatu lagi  antara kepala dan tubuhnya. Kompeni pun berhasil di lumpuhkan termasuk komandan yang berhasil dilumpuhkan oleh Jaka. Maria yang diam diam membantu perjuangan pribumi akhirnya ke pelukan Jaka. Namun tanpa di ketahui ayahnya ternyata masih hidup dan ia menembakkan pelurunya ke putrinya. Akhirnya Maria tewas oleh ayahnya sendiri. Belanda kalah.

 

******

Film  Barry Prima yang langsung melejitkan namanya di dunia perfilman Indonesia.