Thursday, November 12, 2009

HONGKONG SUPER SERIES 2009; PEMAIN INDONESIA MULAI BERGUGURAN

Hari kedua turnamen Hongkong Super Series 2009 di warnai dengan mulai bergugurannya pemain-pemain Indonesia. Pemain-pemain Indonesia dibuat tidak berdaya dalam perebutan meraih babak 16 besar. Di nomor tunggal putra, Indonesia hanya menyisakan Taufik Hidayat dan Simon Santoso yang pada hari ini harus berjuang untuk meraih tiket perempat final. Taufik Hidayat melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan Eric Pang (NED) dengan 21-19 dan 21-15, sementara itu Simon Santoso menang WO atas Lee Tsun Seng (MAS). Namun sayang sekali kedua pemain Indonesia ini harus bertemu di babak kedua untuk meraih tiket perempat final.

Sementara itu Sony Dwi Kuncoro harus gagal melangkah ke babak kedua setelah di taklukkan pemain non unggulan Tanongsaak Saensomboonsok (THA) dengan rubber set.  Kelihatan sekali jika Sony Dwi Kuncoro keteteran menghadapi Tanongsak. Di set pertama Sony di buat tak berdaya dengan 13-21. Memasuki set kedua Sony juga harus beberapa kali ketinggalan angka dari Tanongsak, namun set kedua dapat dimenangkan Sony dengan skor tipis 21-19. Memasuki set ketiga, kedudukan kembali di pegang oleh Tanongsak, dan set ketiga menjadi kunci kekalahan Sony dengan 16-21. Kegagalan yang sama juga di raih oleh pemain Djarum Andre Kurniawan Tedjono yang harus takluk dari unggulan ke 7 Tien Minh Nguyen (VIE) dengan 16-21 dan 15-21. Namun kegagalan dua tunggal putra dapat terobati dengan keberhasilan Dyonisius Hayom Rumbaka yang berhasil menaklukkan unggulan ke 8 Bonsaak Ponsana (THA) dengan straight set 22-20 dan 21-19. Dyonisius adalah pemain yang merangkak dari babak kualifikasi, sehingga kemenangan ini pun menjadi lebih berarti.

Tunggal Putri

Satu-satunya tunggal putri yang lolos ke babak kedua adalah Maria Febe Kusumastuti (CJ) setelah menaklukkan Xing Aiying (SIN) dengan 14-21, 21-14 dan 21-19. Keberhasilan pemain asal Club Djarum tersebut tidak diikuti oleh pemain pelatnas. Maria Kristin Yulianti dan Adriyanti Firdasari langsung tersingkir di babak pertama. Sementara itu Fransisca Ratnasari yang merangkak dari pemain kualifikasi juga harus tersingkir dari tangan Zhou Mi (HKG).

Maria Kristin Yulianti peraih medali perunggu olimpiade Beijing 2008 gagal melangkah ke babak kedua setelah takluk dari Salakjit Ponsana (THA) dengan rubber set. Di set pertama Maria mampu menang dengan 21-16, akan tetapi memasuki set kedua Salakjit yang juga kerap kali menyulitkan pemain China berhasil merebutnya dengan kedudukan 18-21. Memasuki set ketiga perolehan angkanya cukup ketat, namun Maria kurang tepat menempatkan bola sehingga set ketiga ditutup dengan 21-23 untuk kemenangan Salakjit.  Tunggal putri Indonesia Lainnnya, Adriyanti Firdasari dibuat tidak berdaya dengan 10-21 dan 13-21 atas Wang Xin (CHN), Sedangkan Fransisca harus mengakui keunggulan Zhou Mi (HKG) dengan 19-21 dan 18-21.

Di nomor ganda putra Indonesia meloloskan empat wakilnya di babak kedua, setelah M. Ahsan/Bona Septono dan Flandy/Chandra Wijaya gagal melangkah ke babak kedua. Ke empat pasang pemain Indonesia yang lolos ke babak ke dua adalah Markis Kido/Hendra Setiawan, Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi, Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan dan Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan.

Jadwal pertandingan hari ini akan dimulai pukul 12.00 waktu setempat.

Wednesday, November 11, 2009

HONGKONG SUPER SERIES 2009; TURNAMEN AKHIR TAHUN YANG BERTABUR BINTANG

Hongkong Super Series 2009 yang berlangsung sejak  9-15 November 2009 merupakan salah satu turnamen akhir tahun yang penuh bintang. Pemain-pemain Top dunia berlaga di turnamen ini. China mengeluarkan kekuatanya secara penuh, meski di ganda putra pasangan terkuat China mundur dari turnamen ini, akan tetapi Lin Dan merupakan daya tarik tersendiri di sektor tunggal putra. Sementara itu Korea Selatan yang sering kali absen di beberapa turnamen, kali ini juga memastikan diri menurunkan pemain-pemain kuatnya . Di Sektor tunggal putra Park Sung Hwan yang sering kali juga merepotkan pemain-pemain Indonesia, juga turut berlaga di turnamen ini menjadi unggulan ke 6. Sementara ganda putra Jung Jae Sung/Lee Yong Dae juga memastikan diri di turnamen ini.  Pasangan ganda putra terkuat Korea tersebut seringkali mempecundangi ganda terkuat Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan. Sementara di sektor ganda campuran Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung juga turut ambil bagian di turnamen ini. Pasangan ganda campuran Korea tersebut terkenal memiliki stamina yang kuat, terutama Lee Yong Dae, meski bermain rangkap di nomor ganda putra dan ganda campuran, akan tetapi memiliki stamina yang bagus.

Sementara itu Lee Chong Wei (MAS) yang merupakan unggulan 1 juga turut ambil bagian di turnamen ini setelah di turnamen Denmark Super Series dan Prancis Super Series absen. Kehadiran Chong Wei tentu saja menambah semarak pertandingan ini, mengingat pemain-pemain kelas dunia hampir seluruhnya bermain, termasuk juga tunggal putra Indonesia non pelatnas Taufik Hidayat yang juga turut hadir di turnamen ini sebagai unggulan ke 5. Meski stamina dan pola permainan Taufik sudah menurun tajam, akan tetapi Taufik masih merupakan daya tarik tersendiri di turnamen ini.

Dinomor ganda campuran, Indonesia juga mengirimkan Nova Widianto/Lilyana Natsir yang akan segera di pisahkan pasca turnamen HOngkong Super Series. Namun demikian, keduanya tetap menjadi harapan Indonesia untuk meraih gelar.  Di nomor tunggal putri, Maria Kristin Yulianti yang selama ini banyak di dera cedera, juga turut ambil bagian, meski saat ini Maria ranking dunianya terlempar cukup jauh ke posisi 76  akibat jarang bermain, namun di peringkat super series sendiri  Maria berada di ranking 57 minggu ini.

Dari drawing yang ada, pemain-pemain Indonesia sudah harus saling bunuh di babak awal, terutama di nomor ganda putra dan ganda campuran.  Bahkan di nomor ganda campuran, seluruh pemain Indonesia berada di satu pul, sehingga kesempatan untuk terjadi All Indonesian Final tidak pernah ada, sementara di nomor ganda putra, masih bernasib lebih baik, karena ada di dua pul, yaitu pul atas dan pul bawah masing-masing mewakilkan wakilnya.

Di hari pertama, pasangan ganda campuran Devin Lahardi/Lita Nurlita langsung terjungkal dari pasangan ganda campuran Chen Hung Ling/Chou Chia Chi (TPE) dengan skor tipis 21-23 dan 20-22. Sedangkan Nova/Lilyana melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan Chen Zhiben/Zhao Yunlei (CHN) dengan 21-17 dan 21-12.  Sementara itu nomor ganda campuran lainya, Hendra A GUnawan/Vita Marissa akan berhadapan dengan Frans Kurniawan/PIa Zebadiah di babak kedua. Jadwal pertandingan hari ini adalah mempertandingkan nomor ganda putra, ganda putri, tunggal putra dan tunggal putri.

Monday, November 2, 2009

PRANCIS SUPER SERIES 2009; INDONESIA RAIH DUA GELAR

Indonesia berhasil meraih dua gelar dalam turnamen Prancis Super Series yang berakhir semalam melalui ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir dan pasangan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan, sedangkan di nomor tunggal putra Taufik Hidayat harus puas untuk menjadi runner up di turnamen ini.

Kepastian kemenangan Nova/Lilyana diraih setelah pasangan tersebut menundukkan pemain non pelatnas Hendra A Gunawan/Vita Marissa dengan cukup mudah. Pasangan Nova/Lilyana hanya membutuhkan 20 menit untuk menghentikan permainan Hendra/Vita dengan 21-7 dan 21-7. Gelar ini adalah merupakan gelar super series kedua di tahun 2009 untuk pasangan Nova/Lilyana setelah sebelumnya pernah meraih di Malaysia Super Series Januari silam.

Satu  lagi gelar di raih dari Markis Kido/Hendra setiawan atas musuh bebuyutannya Koo Kien Kiet/Tan Boon Heong (MAS) dalam pertandingan tiga set. Memang secara mental, pemain Malaysia tersebut seringkali mampu menurunkan mental pemain-pemain Indonesia melalui tingkah lakunya. Namun kali ini Marki/Hendra tidak mau di pecundangi hingga menang dengan 15-21, 21-15 dan 21-14.

Hasil selengkapnya :

1. XD : Nova Widianto/Lilyana Natsir (INA) beat Hendra A Gunawan/Vita Marissa (INA) 21-7 dan 21-7

2. WS : Wang Yihan (CHN) beat Wang Lin (CHN) 21-9 dan 21-12

3. WD : Ma Jin/Wang Xiaoli (CHN) beat Cheng Zu/Zhao Yunlei (CHN) 21-13 dan 21-8

4. MS : Lin Dan (CHN) beat Taufik Hidayat (INA) 21-6, 21-15

5. MD : Markis Kido/Hendra Setiawan (INA) beat Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS) 15-21, 21-15 dan 21-14

Sunday, November 1, 2009

PRANCIS SUPER SERIES 2009; INDONESIA PASTIKAN SATU GELAR

Indonesia memastikan satu gelar di turnamen Prancis Super Series 2009 setelah terjadi All Indonesian Final. Indonesia memastikan satu gelar melalui Nova Widianto/Lilyana Natsir yang berhasil menekuk musuh bebuyutannya He Hanbin/Yu Yang (CHN) dalam pertandingan yang cukup ketat. Kerap kali bertemu menyebabkan kedua pasangan sudah saling mengetahui kelemahan masing-masing. Namun dewi fortuna berpihak ke pasangan Indonesia sehingga Nova/Lilyana mampu melibas permainan lawan.  Di set pertama perolehan angka keduanya berlangsung saling kejar mengejar. Meski sempat unggul 19-16 atas pasangan China, akan tetapi He Hanbin/Yu Yang mampu mengejar ketertinggalan menjadi 19-19 kemudian kejar mengejar angka pun terjadi hingga set pertama di tutup untuk kemenangan pasangan China. Nova/Lilyana menyerah dengan 25-27.

Memasuki set kedua, pasangan Nova/Lilyana selalu mempimpin perolehan angka.  He Hanbin/Yu Yang tidak mampu mengembangkan permainan hinggak menyerah dari tangan Nova/Lilyana. Set kedua ditutup 21-14, memasuki set penentuan keadaan berbalik, pasangan China unggul terlebih dahulu hingga kedudukan 6-9. Namun Nova/Lilyana mampu mengejar ketertinggalan hingga berbalik memimpin dan menutup set kedua dengan kemenangan 21-17. Langkah Nova/Lilyana di final akan bertemu dengan sesama rekan mantan penghuni pelatnas Hendra A Gunawan/Vita Marissa yang berhasil mengalahkan pasangan China lainnya Tao Jiaming/Zhang Yawen dengan straight set.

Pasangan Hendra/Vita melangkah ke final dengan cukup gemilang.  Hendra/Vita menekuk pemain China yang belum lama di pasangkan dengan 22-10 dan 21-17 sekaligus membuka peluang untuk menjadi juara.

Menghadapi Nova/Lilyana yang lebih diunggulkan, Vita marissa yang sebelumnya juga pernah berpasangan dengan Nova kemungkinan akan mampu memberikan perlawanan yang cukup berarti. Namun apapun hasilnya, Indonesia telah mengamankan satu gelar di nomor ganda campuran.

Sementara itu tunggal putra Taufik Hidayat, ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan dan ganda putri Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii saat berita ini di turunkan masih belum bertanding.

Saturday, October 31, 2009

PRANCIS SUPER SERIES 2009; FIRDA GAGAL, INDONESIA DI KEPUNG CHINA

Satu-satunya wakil Indonesia di tunggal putri Adriyanti Firdasari gagal melangkah ke semifinal setelah di tundukkan Yao Jie (NED) dengan rubber set di turnamen Prancis Super Series 2009. Sebenarnya kedudukan kedua pemain cukup berimbang, hanya saja faktor lucky berada di tangan Yao, sehingga Firda gagal melangkah ke semifinal. Di set pertama dengan penuh percaya diri Firda mampu memimpin perolehan angka hingga berhasil merebut set pertama denga21-18. Memasuki set kedua Yao Jie berhasil memaksakan rubber set dengan 19-21. Memasuki set penentuan meski sempat memimpin perolehan angka, akan tetapi Firda akhirnya terkejar dan kembali takluk dengan 15-21 sekaligus memupus harapan Indonesia untuk mewakilkan Firda di semifinal.

Kegagalan serupa juga diraih pasangan ganda putra M. Ahsan/Bona Septono. Pasangan ganda putra yang diharapkan mampu menggantikan seniornya Markis Kido/Hendra Setiawan tersebut takluk dari Mathias Boe/Cartsen Mogensen(DEN) dengan rubber set. 21-18, 12-21 dan 15-21.

Namun demikian, Indonesia masih mewakilkan wakilnya di beberapa nomor. Namun pemain-pemain Indonesi yang berhasil lolos ke semifinal sudah di kepung pemain China. China mendominasi di semua nomor, nama besar China agaknya menjadi kunci kemenangan mereka. Di nomor tunggal putra, pemain Indonesia non pelatnas Taufik Hidayat meski harus terseok di perempat final, namun mampu meraih kemenangan atas Chen Long (CHN) dengan 22-20 dan 21-15. Lawan Taufik berikutnya di semifinal adalah pemain veteran Denmark Peter Heog Gade yang di perempat final berhasil menekuk Bao Chun Lai(CHN). Kans Taufik untuk bertemu Lin Dan di final masih terbuka lebar.

Di nomor ganda putri, pasangan Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii juga melangkah ke semifinal setelah mengalahkan Lena Frier Kristiansen/Kamilla Rytter Juhl (DEN) dengan skor ketat 21-19, 18-21 dan 22-20. Namun sayang sekali di semifinal, pasangan Indonesia di tantang Ma Jin/Wang Xiaoli (CHN) yang diatas kertas mampu mengatasi permainan Nitya/Greys.  Sedangkan di nomor ganda putra, Indonesia masih memiliki satu wakilnya Markis Kido/Hendra Setiawan. Markis/Hendra melangkah ke semifinal setelah mengalahkan Moh Zakry Abdul Latief/Mohd Fairuzizuan Mohd Tazari (MAS) dengan mudah. Markis/Hendra menekuk pemain Malaysia dengan 21-11 dan 21-17. Lawan Markis/Hendra di semifinal adalah Sun Junjie/Tao Jiaming(CHN).

Sementara itu di nomor ganda campuran, Indonesia berpeluang menciptakan All Indonesian final, setelah di semifinal Indonesia mewakilkan dua wakilnya. Namun demikian, ini bukan perkara yang mudah karena lawan keduanya di semifinal adalah pemain-pemain kuat China. Nova Widianto/Lilyana Natsir di semifinal harus bertemu dengan musuh bebuyutannya He Hanbin/Yu Yang (CHN). sedangkan Hendra A Gunawan/Vita Marissa yang juga berhasil melangkah ke semifinal juga harus berhadapan dengan pemain China lainnya Tao Jiaming/Zhang Yawen.

Friday, October 30, 2009

PRANCIS SUPER SERIES 2009; FIRDASARI KALAHKAN TINE RASMUSSEN

Satu-satunya tunggal putri Indonesia yang ikut berlaga di Prancis Super Series 2009 Adriyanti Firdasari melangkah ke perempat final setelah di babak kedua berhasil mengalahkan Tine Rasmussen (DEN) dengan rubber set, sekaligus membalas kekalahan atas Tine Rasmussen di perempat final Denmark Super Series 2009 pekan lalu.  Keberhasilan Firda sekaligus membuka peluang tunggal putri untuk dapat melangkah lebih jauh, mengingat calon lawan Firda di perempat final juga memiliki skill yang setara. Firdasari mengalahkan Tine dengan 21-13, 13-21 dan 21-11.  Lawan Firda berikutnya adalah pemenang antara Ella Diehl (RUS) dengan Yao Jie (NED).

Sementara itu duel sesama pemain Indonesia di ganda campuran terjadi antara Hendra A Gunawan/Vita Marissa dengan Frans Kurniawan Teng/Pia Zebadiah Bernadet dan Nova Widianto/Lilyana Natsir dengan Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita.  Dengan pengalaman yang dimilikinya Hendra A GUnawan/Vita Marissa berhasil mengalahkan juniornya Frans Kurniawan/Pia Zebadiah dengan dua set langsung 21-12 dan 21-18. Sementara itu Nova Widianto/Lilyana Natsir harus bersusah payah untuk menghentikanpermainan Devin Lahardi/Lita Nurlita. Di set pertama perebutan angka cukup ketat. Namun set pertama berhasil di raih oleh Nova/Lilyana dengan 25-23. Memasuki set kedua, meski kedudukan juga berimbang, namun Nova/Lily menang pengalaman sehingga set kedua pun di menangkan oleh pasangan ini dengan 21-17 sekaligus menutup harapan Devin/Lita untuk melangkah ke perempat final. Pekan lalu langkah Nova/Lilyana terhenti di perempat final di Denmark Super Series, semoga saja kali ini berhasil meraih hasil yang lebih baik.

Di nomor tunggal putra, Taufik Hidayat menang mudah atas M. Hafiz Hashim (MAS) dengan 21-12 dan 21-17. Meski sempat terseok-seok untuk melangkah ke babak kedua, namun kali ini perjalanan Taufik di babak kedua lebih baik dibanding babak pertama. Namun sayang sekali kemenangan Taufik tidak di ikuti oleh juara Denmark Super Series 2009 Simon Santoso. Simon Takluk dari Jan O Jorgensen (DEN) yang pekan lalu di kalahkan Simon di semifinal Denmark Super Series. Simon takluk dengan dua set langsung 15-21 dan 12-21. Sementara itu satu wakil tunggal putra Indonesia lainnya Sony Dwi Kuncoro, saat ini masih bertanding menghadapi Bao Chun lai (CHN).

Di nomor ganda putra Markis Kido /Hendra Setiawan saat ini juga sedang bertanding menghadapi Hirokatsu Hashimoto/Noriyasu Hirata (JPN) dengan kedudukan Markis/Hendra ketinggalan set pertama 16-21.

Thursday, October 29, 2009

PRANCIS SUPER SERIES 2009; FIRDASARI MELANGKAH KE BABAK KEDUA

Pasca Denmark Super Series 2009 pekan lalu dimana Indonesia hanya meraih satu gelar melalui tunggal putra Simon Santoso, kini pemain-pemain Indonesia yang sebelumnya juga tampil di Denmark Super Series kembali berlaga di Prancis Super Series. Di Prancis Super Series 2009 ini tantangannya lebih besar karena pemain-pemain top China juga hadir dan berlaga di sini. Pemain sekelas Lin Dan, Bao Chun Lai, juga tunggal putri semacam  Lu Lan yang permainannya sudah menurun juga turut ambil bagian di turnamen ini.

Bagi Indonesia ini merupakan tantangan tersendiri, mengingat turunnya pemain-pemain China otomatis membuat kejuaraan ini makin bergengsi karena tantangan yang dihadapi juga semakin besar. Namun sayang sekali, Korea kembali absen di turnamen ini.

Di tunggal putra, Lin Dan di unggulkan di tempat pertama di tempel oleh Peter Heog Gade (DEN) dan Chen Jin (CHN). Sedangkan di bagian putri Wang Lin (CHN) pemain muda China menjadi unggulan pertama di susul oleh Zhou Mi (HKG) yang merupakan pemain senior asal China.  Di hari pertama kejuaraan Prancis Super Series, pemain-pemain Indonesia masih belum menemui hambatan yang cukup berarti. Firdasari ditunggal putri berhasil melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan Larisa Griga (UKR) dengan dua set langsung 21-16 dan 21-16, namun sayang sekali langkah Firda kembali menemui hambatan setelah di babak kedua harus kembali bertemu dengan Tine Rasmussen (DEN) yang pekan lalu mengalahkannnya di perempat final Denmark Super Series.  Sedangkan di nomor tunggal putra, Sony Dwi Kuncoro, Taufik Hidayat dan Simon Santoso juga melangkah ke babak kedua.

Monday, October 26, 2009

DENMARK SUPER SERIES 2009; SIMON SANTOSO JUARA

Simon Santoso menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil melangkah ke final turnamen Denmark Super Series 2009 bahkan menjadi satu-satunya penyelamat muka Indonesia setelah menjadi juara di turnamen ini. Meski kekuatan yang turun di Denmark Super Series khususnya dari China tidak penuh bahkan Koreapun tidak menurunkan wakilnya, akan tetapi hal ini tidak berhasil dimanfaatkan oleh pemain-pemain Indonesia.

Nova Widianto/Lilyana Natsir bahkan harus tersingkir di perempat final. Kegagalan demi kegagalan yang di raih oleh pemain Indonesia sedikit banyak mempengaruhi semangat penulis untuk menuliskan apa yang terjadi di turnamen bulutangkis. Di beberapa turnamen terakhir, bahkan penulis sendiri tidak antusias untuk mengikuti setiap turnamen, mengingat minimnya perolehan prestasi Indonesia. Meski tiap hari memantau turnamen yang sedang berlangsung, hal ini belum mampu mendongkrak semangat penulis untuk kembali menulis berita bulutangkis.

Memang kegagalan demi kegagalan para pemain Indonesia sedikit banyak membuat kecewa penulis yang merupakan penggemar bulutangkis tanah air. Akan tetapi penulis harus berpikir lebih jernih bahwa inilah yang terbaik dari pemain-pemain Indonesia. Harapannya semoga dibawah kepemimpinan Joko Santoso, bulutangkis Indonesia dalam tahun-tahun mendatang akan semakin terdongkrak dan meningkat. Regenerasi yang baik dan hubungan yang harmonis antara pemain dan pelatih serta pengurus menjadi kunci utama bagi kemajuan bulutangkis nasional.

Melihat sepak terjang pemain Indonesia di turnamen Denmark Super Series, di nomor tunggal putri, Firdasari terhenti di perempat final setelah di kalahkan oleh Tine Rassmusen (DEN) yang pada akhirnya juga menjadi juara di turnamen ini setelah mengalahkan Wang Yihan (CHN) dengan rubber set. Firda yang di prediksi mampu ke final, akhirnya harus terhenti. Sementara itu di nomor ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir gagal di perempat final dari pasangan baru China Tao Jiaming/Zhang Yawen yang akhirnya ditumbangkan pasangan tuan rumah di perempat final melalui Joachim Perrson/Christina Pederson.

Di ganda putra, Markis Kido/Hendra Setiawan yang merupakan unggulan 1 juga harus menyerah dari tangan pemain tuan rumah Mathias Boe/Cartsen Mogensen dengan cukup mudah 6-21 dan 19-21. Kekalahan cukup menyakitkan juga diraih Sony Dwi Kuncoro setelah harus menyerah dari pemain non unggulan Marc Zwiebler (GER) dengan rubber set. Dilihat dari perjalanan Sony dari babak awal, memang tergolong tidak mulus. Dibabak pertama ia harus berjibaku untuk dapat mengalahkan Dicky Palyama (NED) setelah dipaksa bermain tiga set. Sedangkan babak kedua dan perempat final kemenangan Sony cukup mudah. Sayang sekali di semifinal harus tumbang dari pemain German dengan 10-21, 21-16 dan 15-21.

Berbeda dengan Sony, perjalanan Simon Santoso yang akhirnya menjadi juara tergolong mulus di turnamen ini. Simon tidak kehilangan satu set pun. Ketika memasuki babak Final, Simon dengan penuh percaya diri berhasil mengalahkan debut Marc Zwiebler dengan membungkamnya secara mudah. Simon menjadi juara setelah mengalahkan Marck dengan 21-14 dan 21-6 sekaligus mengobati kerinduan Indonesia akan raihan juara.

Turnamen berikutnya yang akan di ikuti oleh pemain-pemain Indonesia adalah Prancis Super Series yang akan berlangsung 27 Oktober 2009 sampai dengan 1 November 2009. Diturnamen Prancis Super Series akan lebih besar tantangannya karena dari seeding yang ada, China menurunkan kekuatannya secara penuh. Semoga saja Indonesia mampu meraih gelar di turnamen Prancis Super Series.

Friday, October 23, 2009

DENMARK SUPER SERIES 2009; PEMAIN INDONESIA MULAI BERGUGURAN

Babak kedua turnamen Denmark Open Super Series 2009 di warnai dengan tumbangnya pemain-pemain Indonesia di beberapa nomor. Di nomor ganda campuran, pasangan Hendra A Gunawan/Vita Marissa gagal menembus perempat final setelah di jungkalkan oleh pemain Polandia Robert Mateuziak/Nadiezda Kostiuczyk dengan dua set langsung.  Meski Hendra/Vita merupakan unggulan ke 5 akan tetapi di lapangan mereka tidak mampu bermain baik, sehingga harus kalah dengan skor telak 15-21 dan 13-21.

Kegagalan yang sama juga di raih oleh ganda putri Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii yang secara mengejutkan di taklukkan oleh ganda putri Macau Dan Zhang/Zhibo Zhang dengan melalui pertandingan rubber set. Di set pertama secara meyakinkan pasangan Indonesia memimpin perolehan angka dengan 21-13.  Memasuki set kedua, pertahanan Nitya/Greys yang seringkali longgar setelah menang di set awal, di set kedua merupakan tantangan karena perolehan angkannya cukup ketat. Set kedua dimenangkan oleh pasangan Macau dengan 19-21. Memasuki set penentuan, Indonesia tertinggal jauh dan harus menyerah dengan 14-21.

Indonesia juga gagal menempatkan 2 wakilnya di nomor ganda campuran setelah pasangan Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki dan M. Ahsan/Bona Septono takluk dari lawannnya masing-masing. Rian/Yonathan harus mengakui keunggulan Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS) yang juga merupakan unggulan kedua dengan skor yang ketat 21-16, 19-21 dan 19-21. Sedangkan M. Ahsan/Bona Septono dengan mudah dipatahkan oleh pemain tuan rumah Lars Paaske/Jonas Rassmusen dengan dua set langsung. Ahsan/Bona menyerah dengan 16-21 dan 10-21.

Di nomor tunggal putri, Adriyanti Firdasari melangkah ke perempat final dengan cukup cemerlang. Firda melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Elizabeth Can (ENG) dengan dua set langsung 21-15 dan 21-12. Lawan Firda selanjutnya adalah Tine Rassmusen (DEN) yang juga merupakan unggulan ke 2. Menghadapi Tine jelas bukan persoalan mudah bagi Firda , apalagi Tine bermain di kandang sendiri tentu saja percaya dirinya akan lebih tinggi.  Sementara itu di nomor tunggal putra, pemain Indonesia juga masih melangkah mulus ke perempat final hari ini. Simon Santoso tanpa kesulitan menekuk Aravind Bhat (IND) dengan 21-17 dan 21-12 sedangkan Sony Dwi Kuncoro melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Petr Koukal (CZE) dengan skor 21-17 dan 21-16. Sony Dwi Kuncoro dan Simon Santoso berada di pool yang berbeda, sehingga kesempatan untuk meraih all Indonesian Final masih terbuka.

Dinomor ganda campuran Indonesia masih menyisakan Nova Widianto/Lilyana Natsir dan Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita yang dengan mudah melangkah ke perempat final. di nomor ganda putra dan putri Indonesia tinggal menyisakan satu wakilnya. Di nomor ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan harus berjuang sendirian setelah dua pasang ganda putra Indonesia tumbang lebih dulu. Sedangkan di nomor ganda putri, pasangan Shendy Puspa Irawaty/Meiliana Jauhari juga harus berjuang sendirian setelah Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii tumbang.

Babak perempat final hari ini akan dimulai pukul 17.00 waktu setempat.

Wednesday, October 21, 2009

BULUTANGKIS; BERHARAP GELAR DI DENMARK SUPER SERIES 2009

Perjalan perbulutangkisan Indonesia yang kian hari tidak memberikan hasil yang memuaskan membuat Indonesia harus realistis untuk mematok target yang harus di raih. Di penghujung tahun 2009 dari sisa Super Series yang dimainkan, Indonesia masih bisa berharap gelar dari Denmark Super Series yang sudah berlangsung sejak 20 Oktober 2009 sampai dengan 25 Oktober 2009.

Dari tim yang sudah masuk, China tidak menurunkan wakilnya dengan kekuatan penuh, dan Korea pun tidak menurunkan wakilnya sehingga ini adalah peluang yang cukup bagus bagi Indonesia untuk meraih gelar, meski kekuatan-kekuatan bulutangkis juga sudah merata di setiap negara. Malaysia dan tuan rumah Denmark akan menjadi calon lawan yang kuat bagi tim Indonesia. Di nomor ganda putri, unggulan nomor satu Eei Hui CHin/Wong Pei Tty (MAS) akan menjadi lawan kuat bagi Greys/Nitya maupun Shendy/Meiliana. Sedangkan di ganda putra pasangan Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS) masih menjadi lawan yang cukup disegani bagi ganda terkuat Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan.

Di nomor ganda campuran, pasangan tuan rumah Thomas Layborn/Kamilla Rytter Juhl merupakan musuh bebuyutan bagi Nova/lilyana yang seringkali mempecundangi permainan Nova/Lilyana. Peluang justru berada di nomor tunggal putra dan putri. Di nomor tunggal putra, Lin Dan (CHN) dan Lee Chong Wei (MAS) absen dari turnamen ini. Sehingga praktis lawan kuatnya cuma di tangan tuan rumah Peter Heog Gade, meski tidak boleh juga meremehkan kekuatan lawan lainnya. Di nomor tunggal putri, satu-satunya wakil Indonesia, Adriyanti Firdasari di prediksi akan melangkah mulus hingga perempat final untuk bertemu dengan Tinne Rassmusen (DEN). Firda sedang berada pada kondisi yang cukup fit, sehingga kemungkinan melangkah hingga ke final pun masih terbuka lebar, mengingat lawan-lawannya tidak setangguh jika kekuatan China turun semua.

Semoga saja kai ini Indonesia mampu meraih gelar yang maksimal. amien.