Monday, December 4, 2023

BAGITO GROUP DAN DIAN NITAMI DALAM FILM "3 DALAM 1

 


JUDUL FILM                        : 3 DALAM 1

SUTRADARA                       : NASRI CHEPPY

CERITA                                  : MARWAN ALKATIRI/NASRI CHEPPY

PRODUSER                          : FERRY ANGRIAWAN

PRODUKSI                           :  PT.  VIRGO PUTRA FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1992

JENIS                                     : FILM DRAMA KOMEDI

PEMAIN                               : DIAN NITAMI, DIDIN, MIING, UNANG (BAGITO), ULLY ARTHA, TARZAN, ADE FAIZAL

SINOPSIS :

Kisah personil Bagito Miing, Didin, Unang di Kota Jakarta dengan banyolan khas group lawak Bagito. Dimulai ketika Miing, Didin dan Unang mau mencari pekerjaan karena sering  di rumah kostnya sering ditagih uang kost yang nunggak oleh ibu kost (Ully Artha).  Secara kebetulan di sebuah jalan menuju three in one, Miing, Didin dan Unang diajak untuk naik mobil Monica (Dian Nitami) yang membutuhkan orang karena mengendarai mobil seorang diri ketika akan memasuki jalur three ini one.  Sesampai diluar jalur 3 in 1, ketiga orang tersebut diturunkan oleh Monica. Begitu turun, Monica melanjutkan perjalanan, namun naas belum jauh ban mobilnya pecah. Ketika turun dari mobil, monica ditodong oleh dua orang penjahat. Melihat gelagat yang tidak bagus, ketiga personil Bagito menolong dan menyelamatkan Monica.

Dari kejadian inilah mereka akhirnya bersahabat dengan Monica.  Mereka juga diajak menginap dirumah Monica. Kedekatan Monica dan 3 personil Bagito tidak disukai oleh Robert (Ade Faisal) pacar Monica. Untuk memisahkan akhirnya Robert menuduh mereka mencuri batu Kristal milik Monica dan melaporkannya ke polisi. Alih-alih dipenjara, mereka bebas dan berhasil membongkar niat busuk Robert. Robert akhirnya ditangkap oleh polisi.

 

Sunday, November 19, 2023

ERIK SOEMADINATA DAN KIKI FATMALA DALAM FILM "NYI LAMPED"

 


JUDUL FILM                        : NYI LAMPED, MELATI KARANG HAWU

SUTRADARA                       : CHARLES ANAKKOTA

CERITA                                  : SURBAKTI SENARIAN, CHARLES ANAKKOTA

SKENARIO                           :

PRODUSER                          : HENGKY NERO

PRODUKSI                           :  PT.  MONASINDO PERMAI FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1990

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                               : EK SUMADINATA, KIKI FATMALA, HENDRA CIPTA, WD MOCHTAR, YUNI ARSO, HENGKY NERO, ASRIATI,

SINOPSIS :

Nuning (Kiki Fatmala) adalah calon korban ke 13 yang diminta oleh Nyi Lamped (Asriati) setelah Samud (Hendra Cipta) yang dipanggil ayah oleh Nuning bersekutu dengan Nyi Lamped.  Fenomena terjadi di sebuah kampung karena setiap kali ada pengantin baru maka akan menjadi korban akibat ulah dari Samud.  Namun calon korban ke 13 yang sudah diakui anaknya sendiri menjadi penghalang bagi Samud untuk memuluskan niatnya apalagi setelah di desak oleh Nyi Lamped.

Adalah Rangga (Ek Sumadinata) seorang santri murid dari Kyai Maulana (WD Mochtar) yang ditugaskan untuk menumpas kejahatan.  Setelah melalui beberapa proses, akhirnya Nyi Lamped dan murid-muridnya dapat ditumpas setelah Rangga dan penduduk kampung turun tangan. Nuning akhirnya terselamatkan.

*****

Sebuah film drama horror yang dibintangi oleh Kiki Fatmala dan Eka Sumadinata dengan latar sebuah penduduk kampung, penuh misteri dan degup jantung yang mendebarkan.

Monday, November 13, 2023

SOEKARNO M NOOR DALAM FILM "RAJA JIN PENJAGA PINTU KERETA"

 


Satu lagi film Indonesia Jaman dahulu Raja Jin Penjaga Pintu Kereta yang dibintangi oleh Soekarno M Noor.  Film ini dulu sering sekali di putar di TVRI-televisinya republik Indonesia. Film ini sering di putar di acara Film Cerita Akhir Pekan pada sabtu malam minggu selepas Berita Terakhir TVRI. Raja Jin Penjaga Pintu Kereta adalah sebuah Film dengan latar orang-orang pinggiran yang hidup karena nasibnya. Orang-orang pinggiran yang dengan jujur hidup apa adanya. Film ini diperkuat pula oleh Aminah Cendrakasih yang hanya muncul beberapa detik di film ini. Meski masih menggunakan teknologi sederhana, akan tetapi para pemain dan alam sekitar tempat suting berlangsung sangat mendukung indahnya film ini. Kesederhanaan yang ditonjolkan juga konflik yang dimainkan masih sederhana dan tidak serumit dengan sinetron-sinetron saat ini apabila mau diperbandingkan.

 

Judul Film            : Raja Jin Penjaga Pintu Kereta

Cerita                    : Wahab Abdi/Asrul Sani

Sutradara            : Wahab Abdi

Produser             : Cahyo Wibowo

Pemain                 : Soekarno M. Noor, Rina Hasim, H. Mansur Shah, Ratmi B-29, Bung Salim, Rawanto, Nina Nasution, Noor Cahya, Aminah Cendrakasih.

Produksi              :  Cahaya Sembilan Corp.

Tahun Produksi                 : 1974

 

Adegan dibuka dengan lewatnya kereta api jaman dahulu kala yang masih klasik dan hitam sekali. Raja Jin alias Gono (Soekarno M. Noor) adalah seorang penjaga pintu kereta api manual yang akan menutup pintu kereta  yang juga mantan pemain Lenong. Dalam permainannya di Lenong ia selalu berperan sebagai Raja Jin, oleh karena itulah ia lebih dikenal sebagai Raja Jin. Sedangkan Istrinya (Rina Hasim) adalah seorang Ibu yang baik yang mempunyai dua orang anak  Yanti (Noor Cahya) dan  Yanto  (Rawanto). Mereka tinggal di pinggir dekat rel kereta api diareal pesawahan dimana ketika buang hajat juga dari air yang mengalir dengan ditutup gubuk seadanya. Soekarno M. Noor bermain total di film ini, sehingga peran yang dibawakan juga membuat penonton.  Keluarga Raja Jin dengan kaji Rp. 5000, sebulan. Yah gaji jaman segitu sih pas-pasan sekali. Lima Ribu……

Meski hidup sangat sederhana akan tetapi kehidupan raja jin selalu gembira, karena apapun yang di kerjakan selalu di landasi dengan kegembiraan.  Raja Jin akan berjoget ketika Kereta api lewat setelah menutup palang pintu kereta api setelah itu kemudian melambaikan tangan ke kereta api yang lewat. Ini menjadi hiburan tersendiri bagi para penumpang bis yang sedang berhenti di pintu kereta api.  Penumpang Kereta Api yang merasa mendapat hiburan akan melemparkan uang sekedarnya kepada raja jin sebagai balasan atas hiburan yang diberikannya.

Melihat peluang demikian menyebabkan jalur pintu kereta api tersebut menjadi ramai, dan akhirnya tumbuhlah warung-warung di sekitar pintu kereta api. Keadaan ini dimanfaatkan betul oleh bos penjual makanan untuk mengkoordinir orang-orang sekitar untuk berjualan.

****

Yanto di ejek oleh anak-anak di sekolah kakaknya kalau Bapaknya badut, kemudian berkelahi. Ketika Yanto sedang di keroyok anak-anak tersebut, kemudian datanglah Yanti kakaknya yang melindungi Yanto. Pak Gono alias Raja Jin dikatain sebagai badut dan orang gila oleh anak-anak, hal ini menyebabkan Yanti dan Yanto menjadi malu.  Akhirnya keduanya membalas kenakalan anak tersebut yang ternyata adalah anak dari Pak KS sang kepala Stasiun.

Sesampai di rumah selepas menutup pintu kereta api, Pak Gono disambut kecut oleh Yanto yang biasanya berteriak “raja jin mau lewat….” Atau kadang berteriak “raja jin mau berangkat”.. ketika Pak Gono mau berangkat ke pintu perlintasan kereta api. Akhirnya pak Gono menyadari ada yang tidak beres, dan akhirnya diketahui kalau Yanti baru berkelahi dengan anak pak KS yang diakibatkan oleh tingkah Bapaknya yang suka ngelenong di pintu kereta yang dianggap badut dan orang gila. Akan tetapi Pak Gono membesarkan hati anak-anaknya, bahwa ia tidak perlu malu dengan apa yang ia lakukan. Dengan penjelasan yang bijaksana, Pak Gono memberikan argumentasi yang sangat masuk akal dan mudah dimengerti anaknya.  Mendengar penjelasan Bapaknya, Yanti menjadi sadar dan tidak malu lagi dengan Bapaknya bahkan bangga dengan kebaikan dan tingkah Bapaknya. Akan tetapi sesampai di pintu kereta api, tingkah Pak Gono tidak seperti biasanya, ia tertegun dengan pikiran kemana-mana karena ia tidak mau anaknya menjadi malu, pak Gono tidak berjoget lagi, hal ini menyebabkan aneh bagi penumpang  bus yang selalu menunggu aksinya, dan menjadi kerugian tersendiri bagi pedagang disekitarnya.  Akibatnya  menyebabkan kemarahan  bagi pedagang karena barang dagangannya tidak laku, mereka mengumpat dan memaki Pak Gono.

Begitu kereta berlalu,  datanglah utusan Pak KS, pimpinan Kereta api yang datang untuk memerintahkan Pak Gono untuk tetap menutup pintu dengan member hiburan. Artinya Pak Gono diperintahkan untuk ngelenong kalau ada kereta api lewat. Ini memang akal-akalan Pak KS yang mempunyai rencana tersendiri. Dengan perasaan yang bercampur aduk, akhirnya dengan berpikir keras dan meluapkan emosinya, Pak Gono kembali berjoget. Dengan sedih Pak Gono berjoget sambil menangis meluapkan emosinya antara sedih, marah dan kecewa dengan keadaan. Ia memang berjoget awalnya karena ikhlas, namun kini atas perintah pak KS sang pimpinan stasiun kereta api, ia menjadi enggan, Keluarganya Yanti, Yanto dan juga ibunya terdiam larut dalam kesedihan. Inilah nasih orang kecil yang selalu dipermainkan dengan nasib……..

Hal ini juga dimanfaatkan oleh pemilik warung yang juga mengaku masih saudaranya Pak KS  ikut bermain. Ia menyuruh Pak Gono untuk sering-sering menutup pintu kereta meski tidak ada kereta yang lewat agar hasil dagangannya besar.  Hal ini tentu saja menyebabkan kemarahan bagi para pengendara mobil yang ingin lewat. Sehingga Pak Gono sering di marah-marah oleh para penumpang. Akhirnya Pak Gono Pun dipecat dari penjaga pintu kereta.

****

Yanti dan Yanto kedua kakak beradik anak Pak Gono mengetahui keadaan Bapaknya, dan iapun diam-diam membantu dengan mendekati pak KS. Ia bisa main dirumah pak KS. Pada suatu hari Yanti dan Yanto bermain balon. Keduanya berlarian riang gembira, hingga akhirnya balonnya tersangkut di pohon. Yanto merengek pada Yanti untuk diambilkan, akan tetapi Yanti menolak. Namun karena terus didesak akhirnya Yanti naik ke pohon yang menyebabkan ia jatuh terduduk dan divonis menderita kelumpuhan. Jika ingin sembuh maka harus dibawa ke Jakarta.  Hal ini menjadi pemikiran tersendiri karena pak Gono tidak mempunyai biaya untuk itu.

Pak Gono yang sudah bekerja kembali sebagai penjaga pintu kereta meski ditawarin untuk membeli nomor buntut dengan tegas menolaknya meski ia membutuhkan biaya. Sedangkan Yanto yang merasa bersalah terhadap Yanti mencoba bekerja di rumah Pak KS. Namun anak majikannya tersebut selalu menjadi penghalang bagi Yanto, sehingga iapun sering dimarahin oleh istri pak KS.  Sedangkan pak KS sendiri merasa puas dengan hasil kerja Yanto.  Anak Pak KS yang memang sudah berseteru sejak lama, merampas hasil kerja Yanto, uangnyapun di ambil.  Yanto hanya bisa meratapi nasibnya. Sedangkan bos pemilik warung, yang biasa memanfaatkan Pak Gono dengan berjoget sehingga jualannya laku keras, ketika dimintai pinjaman oleh Pak Gono pun tidak memberikan pinjaman.

Pak Gono merasa selama ini dimanfaatkan, orang-orang hanya memanfaatkan sehingga ketika ia susahpun tidak ada satupun yang membantu. Hal ini menyebabkan Pak Gono tidak peduli dengan apa yang terjadi, sehingga meski kereta api mau lewat pak Gono berusaha cuek dan tidak peduli. Meski di beritahu ada tanah longsor disebelah barat yang bisa membuat kereta hancur..

Tersadar akhirnya Pak Gono dan Yanto ditengah malam disertai hujan deras berusaha lari mengejar kereta api, untuk mencegatnya dan menghentikannya.  Dengan bersusah payah, akhirnya keduanya berhasil menghentikan laju kereta api tersebut. Atas jasa menyelamatkan nyawa dan kereta api, Pak Gono dan Yanto diberi penghargaan. Bahkan Yanto bisa bersekolah dan mengobati kaki Yanti.

Diakhir kisah ditutup dengan Yanto yang menggantikan Bapaknya di pintu kereta api, sambil berjoget seperti layaknya Bapaknya yang sedang ngelenong.

Soekarno M. Noor berhasil bermain dengan sangat bagus, aktingnya sudah tidak diragukan lagi, sehingga film ini terasa lebih bernyawa dan berisi. Film ini syarat dengan pendidikan dan unsur kebersamaan dan kerukunan keluarga meskipun memang sederhana. Cocok sebagai hiburan keluarga, tanpa harus takut akan adanya adegan-adegan yang tidak lulus sensor

RANO KARNO DALAM FILM "DIMANA KAU IBU"


 Judul film             : Dimana Kau Ibu


Produksi              : Rapi Film

Produser             : Sabirin Kasdani

Skenario              : Narto Erawan

Pemain                 : Rano Karno, Leni Marlina, Mieke Wijaya, Kusno Sudjarwadi, Dicky Zulkarnaen, Faradila Sandy,

Tahun Produksi : 1973

Satu lagi Film jadul Indonesia yang mengetengahkan tentang kehidupan seorang anak Yatim yang diasuh oleh tantenya . Meski biaya hidupnya sudah ditanggung oleh kakeknya ,akan tetapi semua diambil oleh tante pengasuhnya hingga Yatim tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya menjadi budak didalam rumah, kekerasan dan perlakuan kasar sering menghinggapi dirinya, namun akhirnya ia berhasil kabur dan bisa menemukan ibunya yang telah melahirkanya. Film in bagus, karena acting para pemainnya juga sudah tidak diragukan lagi kala itu.

Adegan dibuka ketika Linda (Leni Marlina) sedang melahirkan anaknya akibat hubungannya dengan Alex. Dengan ditunggui oleh tantenya (Mieke Wijaya) dan seorang bidan, akhirnya Linda melahirkan dengan selamat.  Hubungan Linda dengan Alex tidak disetujui oleh Ismail (Kusno Soedjarwadi) ayahnya, sehingga untuk menutup aib keluarga begitu anaknya lahir langsung di berikan kepada tantenya untuk diasuh dengan kewajiban seluruh biaya hidup anak Linda ditanggung oleh Ismail. Sedangkan Alex akhirnya harus meninggal karena mobil yang dikendarainya menabrak mobil.

Linda yang baru saja melahirkan kaget ketika mendapati anaknya tidak berada disampingnya. Akhirnya Linda diberitahu oleh ayahnya kalau anaknya sudah meninggal, Linda pun menangis. Sementara itu anak yang terlahir di beri nama Yatim (Rano Karno) oleh Ismail yang selanjutnya diasuh oleh tantenya. Sedangkan keseharian Linda selalu dipenuhi dengan kerinduan akan anaknya, hingga ia sering ke sekolah-sekolah TK untuk melihat anak-anak kecil yang jika di samakan dengan usia anaknya, maka anak Linda sudah seusia mereka dan bisa bergembira bersekolah. Harapan Linda memang sudah habis karena anaknya telah meninggal.

***********



Suatu hari, ketika baru pulang kerja, Linda mendengar ayahnya sedang bercakap-cakap dengan adiknya, suami dari tantenya yang ternyata setelah di ketahui ia datang meminta uang untuk biaya Yatim anak Linda. Padahal itu adalah akal-akalannya saja karena selalu didesak oleh istrinya yang bergaya hidup mewah, sedangkan uang yang tiap bulan diberikan oleh ayah Linda tidak pernah sampai ke tangan Yatim. Yatim hanya di perbudak dan seringkali dimarahin serta di pukul oleh tantenya itu.

Mendengar kalau anaknya masih hidup, Linda marah pada ayahnya karena ia telah menelantarkan Yatim yang juga merupakan cucu dan darah daging tuan Ismail ayahnya. Akan tetapi tuan Ismail tetap tidak mau mengakui kalau Yatim adalah cucunya. Akhirnya berhari-hari Linda mencari Yatim dari pintu kepintu tanpa hasil.

************



Yatim sebagai seorang anak yang seharusnya diasuh dengan biaya yang sangat cukup, ternyata diperlakukan sangat tidak manusiawi oleh tantenya Linda. Ia hanya di perbudak dan disuruh mengerjakan pekerjaan rumah, bahkan seringkali dimarahin dan dipukulin. Yatim tidak diberi porsi layaknya orang yang membutuhkan kasih sayang. Seluruh biaya hidup Yatim yang seharusnya dinikmati, dimanfaatkan oleh tantenya Linda untuk hidup berkemewahan dan makan enak. Yatim seringkali makan hanya dengan nasi saja, sementara mereka makan dengan sangat enak.

Tak jarang baju Yatim yang tinggal satu pun selalu tambal sulam disana sini, keadan ini tidak diketahui oleh tuan Ismail kakeknya. Tahunya kehidupan Yatim sudah terjamin dengan memberikan uang. Linda yang akhirnya tahu kalau Yatim tinggal dirumah tantenya akhirnya menyusul ke sana. Akan tetapi Linda tidak menemukan Yatim, karena memang Yatim sudah kabur karena tidak tahan dengan perlakuan kasar padanya. Tante Linda yang bersikap sangat manis terhadap Linda selalu menutupi keadaan yang sebenarnya, bahkan ia merasa tidak bersalah hingga akhirnya diketahui kalau Yatim sudah kabur dan Linda marah terhadap tantenya dan berantem hebat karena memang tantenya telah menelantarkan anaknya.

Sementara Yatim yang telah kabur akhirnya harus terlunta-lunta di jalanan, bahkan dituduh pencuri gorengan, padahal itu adalah ulah anak-anak nakal disekitarnya.  Linda yang berusaha mencari dengan ditemani kekasihnya Taman (Dicky Zulkarnaen) selalu nihil. Sementara itu tuan Ismail ayahnya akhirnya pun luluh dan mengijinkan Linda untuk mencari keberadaan Yatim. Yatim akhirnya ditemukan oleh Linda dalam kondisi yang mengenaskan setelah ia tertabrak mobil di rumah sakit.

***********



Ini sih kisahnya mirip-mirip sama Ratapan Anak Tiri yang dibintangi oleh Faradila Sandy yang juga ikut bermain di film ini berperan sebagai Yuli. Meski film ini menyedihkan, akan tetapi adegannya masih murni dan tidak mengumbar kekerasan secara vulgar seperti yang ada disinetron-sinetron sekarang. Yah jaman memang telah berubah, akan tetapi nilai-nilai dan pelajaran yang terkandung disetiap film setidaknya dapat membawa hikmah tersendiri bagi para penontonnya, bukan hanya sekedar hiburan semata saja.

Rano Karno berhasil berakting dan membawa penontonnya ikut terbawa suasana. Rano Karno juga sebagai penyanyi di soundtrack film Dimana Kau Ibu ini.

Wednesday, November 8, 2023

 


JUDUL FILM        : SELAMAT TINGGAL MASA REMAJA

SUTRADARA       : FRANK RORIMPANDEY

PRODUKSI           : PT. EXOTICS FILM

TAHUN PROD    : 1980

JENIS                     : FILM REMAJA

PEMAIN               : RANO KARNO, ITA MUSTAFA, SOEKARNO M NOOR,  KIKI MARIA, TUTI KIRANA, MANGARA SIAHAAN, CHARLIE SAHETAPY

 

 

Erna (Ita Mustafa) adalah teman dekat Fitria yang selalu menjadi teman curhatnya.

Sementara itu papa Fitria (Soekarno M. Noer) merasa tidak suka melihat kedekatan Andika dengan Fitria. Sedangkan Papanya lebih setuju kalau Fitria berhubungan dengan Seto yang memang telah di tunangkan. Papanya bahkan melarang teman-teman laki-lakinya untuk datang kerumahnya termasuk Andika yang paling tidak disukai. Meski Andika adalah bintang pelajar, akan tetapi tetap saja tidak disukai. Sedangkan Seto seorang calon dokter di Bogor, meski kerap di cuekin oleh Tria demikian panggilan akrab Fitria, akan tetapi disikapinya secara dewasa oleh Seto.

Seto meski jauh-jauh datang dari Bogor, akan tetapi meski bisa ketemu dengan Tria, akan lebih sering di cuekin, dan ditanggapi dingin oleh Tria. Diwaktu yang sama Soni menelpon Tria yang diterima oleh papanya, tapi sayang sekali ketika sedan g memberitahukan kalau Tria sudah tunangan, Soni sedang tidak mendengarkan, sehingga sia-sia pula penjelasan papa Tria. Sedangkan Seto buru-buru pulang ke Bogor setelah merasa di cuekin oleh Tria.

**********

Sementara itu Tria tidak masuk sekolah karena sakit. Bersama dengan Erna, Andika datang menengok Tria dirumahnya. Sementara itu Soni juga diam-diam ikut datang kerumah Tria, akan tetapi melihat Andika ada di teras rumah Tria, Soni terlihat cemburu pada Andika dan mengurungkan niatnya untuk menengok Tria.  Kedatangan Andika dirumah Tria, diketahui oleh papanya dan Tria dimarahin karena Tria sudah dilarang untuk tidak berteman dengan Andika. Watak papanya yang keras, ternyata tidak didukung oleh mamanya. Sehingga sering kali bersalah paham soal teman-teman laki-laki Tria yang dilarang datang kerumahnya.

Andika belum tahu kalau Tria sudah bertunangan, sehingga Andika berkirim surat untuk mengungkapkan perasaanya yang salama ini dipendam yang dititipkan melalui Erna. Tria terdiam dan gelisah karena mendapatkan surat cinta dari Andika karena bingung akan menjawab apa. Tria pun menjawab surat Andika dan mengungkapkan perasaannya pada Andika yang juga mengaguminya. Setelah membaca surat jawaban dari Tria, Andika lemas. Sedangkan Soni yang mengetahui Tria telah mengirim surat dari Tria, Soni mencari Andika dan menganggap Andika telah merebut Tria darinya, karena Soni menganggap bahwa dialah yang pertama mencintai Tria. Akhirnya Soni dan Andika berkelahi hanya karena rebutan Tria.

Sedangkan Andika kecewa terhadap Tria, karena ia tidak tahu kalau Tria telah ditunangkan. Sedangkan Soni yang biasanya cemburu terhadap Andika menjadi berbaikan dengan Andika. Setelah pengumuman kelulusan tiba, Tria dan Seto akhirnya menikah. Akan tetapi Andika tidak datang dalam pesta pernikahannya.

************

Setelah menikah, Tria bertemu dengan Erna, dan terbongkarlah apa yang selama ini tidak diketahui Tria. Bahwa surat yang diberikan oleh Erna sebenarnya adalah buatan Erna, demikian juga sebaliknya jawaban untuk Andika juga telah diganti oleh Erna. Akan tetapi meski kecewa, Tria tetap tidak menyalahkan tindakan yang telah dilakukan oleh Erna.

Tria akhirnya pindah ke Bogor mengikuti suaminya yang praktek dokter disana.

******

Secara keseluruhan, film ini sih datar-datar saja, meski acting dari para actor pendukungnya tidak diragukan lagi, akan tetapi konflik yang di bangun datar-datar saja.

 

JOICE ERNA DALAM FILM "NENEK LAMPIR"

 


Judul Film            : Nenek Lampir

Sutradara            : Bahrun Halilintar

Produksi              : Japos Film

Tahun Produksi : 1987

Pemain                 : Connie Sutedja, Joice Erna, Jamal Mirdad, Septian Dwi Cahyo, Zainal Abidin, Grace Suwandi, Lucy Susana.

Sinopsis :

Sejak kedatangan Nenek Rusmini (Connie Sutedja) keadaan rumah Erick (Septian Dwi Cahyo) timbul banyak keanehan. Nenek Rusmini yang biasanya ramah dan ceria berubah menjadi pendiam dan pandangannya tajam.  Keanehan sering terjadi di rumah tanpa di sadari oleh semua penghuni rumah tersebut. Dari Angin yang berdesis, Kran air nyala sendiri, maupun pintu yang diketuk tanpa tahu siapa yang mengetuk. Kedatangan nenek Rusmini kerumah Erick cucunya tersebut adalah untuk merayakan ulang tahunnya yang telah direncanakan.

Angga Pramudibya (Jamal Mirdad) adalah seorang penyanyi terkenal yang mempunyai kekasih bernama Riswanti cucu dari nenek Rusmini. Kedekatan dan kemesraan Angga dan Riswanti membuat cemburu Iwan temannya. Sehingga dalam suatu kesempatan Iwan berusaha memperkosa Riswanti dihadapan Angga dan teman-temannya. Disaat itulah muncul bayangan yang mencekik Iwan hingga mati seperti di terkam siluman. Luka dilehernya menganga.

Kejadian aneh ini membuat seorang wartawan bernama Andi berusaha mencari tahu tentang penyebab kematian Iwan, termasuk mencari keterangan dengan Angga Pramudibya. Anggapun ingat akan sosok makhluk yang telah membunuh Iwan seperti sosok neneknya Riswanti. Setelah mengetahui keterangan dari Angga, Andipun bergegas kerumah Riswanti. Kedatangan Andi dirumah Riswanti membuat nenek Rusmini tidak suka. Akhirnya Andipun harus bernasib sama dengan Iwan yang mati setelah dicekik oleh makhluk aneh tersebut. Wartawan Andi mempunyai luka yang sama dengan Iwan.

Melihat dua kematian yang sama, Angga akhirnya menyimpulkan kalau pembunuhnya sama. Melalui bosnya, Angga berusaha mencari seorang kyai yang dianggap bisa mengatasi pembunuhan tersebut, karena secara tidak langsung Angga juga ketakutan karena wartawan yang meninggal tersebut mendapatkan beritanya dari Andi.

****

Hingga saat ulang tahun pun tiba. Pak Dhe(Zainal Abidin) bersama istri datang kerumah Erick, namun perlakuan nenek Rusmin terlihat berbeda dan itu dirasakan sekali oleh Pak Dhe, sehingga Pak Dhe pun mengusulkan untuk mencari orang pintar yang mengerti makhluk halus. Dalam perayaan ulang tahun tersebut, nenek Rusmini mengundang orang-orang pilihannya.

Keanehan yang terjadi membuat penasaran Pak Dhe dan menyuruh Angga untuk menghubungi orang pintar. Ditengah perjalanan Angga di ganggu oleh nenek Rusmini yang tiba-tiba muncul di mobil dan kemudian menghilang lagi. Dengan alas an mau  pulang kerumah, Angga berkata pada  nenek Rusmini ketika Ia ditanya olehnya, akan tetapi alas an Angga sudah diketahui nenek Rusmini yang memang sudah tahu maksud kepergian Angga. Sementara nenek Rusmini tidak jadi mengikuti Angga dan kembali ke rumah tempat pesta ulang tahunnya setelah tamu-tamu khusus yang diundang sudah datang semua. Tamu-tamunya merasa aneh karena merasa tidak kenal dengan nenek Rusmini. Dalam bayangan samar, tamu-tamu khusus tersebut melihat bayangan Jamilah (Joice Erna)didalam tubuh nenek Rusmini yang mengundangnya. Mereka kaget ketika melihat Jamilah, namun Jamilah berubah sosok kembali menjadi nenek Rusmini.

Sementara itu Angga berhasil menemukan rumah seorang Kyai dan setelah menjelaskan maksud kedatangannya, akhirnya Pak Kyai memutuskan menyuruh Angga untuk pulang duluan, sedangkan Ia kemudian akan menyusul. Di pesta ulang tahun yang sedang berlangsung, tamu-tamu undangan khusus nenek Rusmini ditemani oleh wanita-wanita cantik yang sebenarnya jelmaan dari nenek Rusmini. Satu-persatu mereka dihabisi oleh wanita-wanita jelmaan nenek Rusmini yang sebenarnya adalah Jamilah yang menyamar. Jamilah menuntut balas pada mereka karena merekalah yang telah membuat kematian Jamilah. Setelah berhasil menghabisi satu persatu nyawa mereka untuk menuntut balas, akhirnya Jamilah keluar dari tubuh nenek Rusmini. Dan tersisalah tubuh nenek Rusmini yang kaku tidak bernyawa, karena memang ia sudah mati sejak di dalam kereta api menuju rumah Erick. Nenek Rusmini meninggal dicekik oleh Jamilah yang mati penasaran dan kemudian tubuhnya di pakai oleh Jamilah yang digunakan untuk menuntut balas atas perlakuan empat lelaki yang telah memperkosa dan membunuhnya.

Di akhir kisah, seperti biasa film-film setan Indonesia, akhirnya Jamilah ditaklukkan oleh seorang Kyai setelah terlebih dahulu harus beradu kesaktian.

Ada yang tertarik mau nonton?. Dengan judul Nenek Lampir, pasti orang akan teringat dengan serial Sandiwara Radio Misteri dari Gunung Merapi. Padahal ini tidak ada sangkut pautnya sama sekali. Terus di film tersebut yang dimaksud nenek lampir juga gak ada, karena tidak ada satupun yang memanggil atau dipanggil sebagai lampir…. Hehehe. Tapi lumayan lah

 

 

Monday, November 6, 2023

FARADILLA SANDY DALAM FILM " RATAPAN ANAK TIRI 2"

 


Judul Film            : Ratapan Anak Tiri 2

Karya                     : Sandy Suwardi Hassan

Produser             : Alex Dial

Sutradara            : Sandy Suwardi Hassan

Produksi              : PT. Matari Artis Jaya Film

Tahun Produksi : 1980

Pemain                 : Soekarno M. Noor, Faradilla Sandy, Faraumaina Sandy, Cok Simbara, Robby Sugara, Paula Rumokoy, Fachrul Rozy

 

Sinopsis

Ratapan Anak Tiri 2 adalah sekuel dari Ratapan Anak Tiri yang mendapatkan sambutan luar biasa dari penonton dan juga prestasi yang di dapatkan. Siksaan, kepedihan, hinaan dan penderitaan tertumpah untuk selamanya bagi anak tiri menjadi daya tarik tersendiri bagi ratapan anak tiri.

Diratapan anak tiri kedua ini Faradilla Sandy kembali berakting dengan baik. Pemain di ratapan anak tiri dua ini juga berganti.Ningsih tidak lagi diperankan oleh Tanti Yosepha. Soekarno M. Noor  masih di percaya sebagai pak Yuwono, sedangkan Faradilla Sandy masih berperan sebagai Susi. Adegan di mulai dengan mereview kembali film Ratapan anak Tiri 1. Adegan-demi adegan diingatkan kembali. Begitu juga dengan lagu Ratapan Anak Tiri yang menyayat hati sebagai soundtrack yang ikut menambah suasana penonton kian larut dalam duka.

Susi (Faradilla Sandy) setelah ditinggal mati oleh Ibu kandungnya kemudian menyusul kakaknya Netty yang juga meninggal dengan membawa duka yang lara bagi Susi. Kematian Netty menyebabkan pukulan tersendiri bagi Susi. Susipun telah mempunyai seorang adik bernama Umi(Faraumaina Sandy). Sementara Ibu Tirinya, Ningsih setelah kehadiran anak kandungnya memperlakukan Susi seperti pembantunya. Sementara Pak Yuwono (Soekarno M. Noor) sedang terbaring di rumah sakit tanpa pernah ada yang menengoknya kecuali Susi. Istrinya, Ningsih dan Umi juga tidak pernah menengok Pak Yuwono di Rumah Sakit.

Umi menjadi anak kesayangan Ningsih, sehingga Susi selalu diperlakukan berbeda olehnya. Hal ini membuat Umi sering membela Susi kakaknya, akan tetapi jika diketahui Ningsih, maka Susilah yang akan kena marah. Susi sering diberikan makanan dengan lauk seadanya, sementara Umi diberikan lauk dengan daging dan susu.  Tapi seringkali Umi memberikan makanan kepada Susi secara sembunyi-sembunyi tanpa diketahui Ibunya, karena Umi sayang sekali dengan kakaknya.

Perbuatan Umi yang menaruh Anggur di bawah serbet yang sebenarnya diperuntukkan untuk Susi diketahui oleh Ibunya. Ningsih marah besar terhadap Susi, bahkan Susi akhirnya juga dilarang untuk mengikuti les yang diadakan oleh gurunya. Sedangkan Susi dirumah menjadi pembantu dengan memberesi meja makan, membersihkan rumah, akan tetapi Susi tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya bisa menangis saja.

*****

Susi tidak masuk sekolah, sehingga membuat gurunya (Cok Simbara) menjadi bertanya-tanya. Akhirnya ia menyuruh Reno untuk kerumah Susi menanyakan kabarnya. Reno(Fahrul Rozy) adalah teman sekelasnya  yang mencintai Susi akan tetapi ditolak oleh Susi.  Kesempat an ini tidak disia-siakan oleh Reno. Sesampai di rumah Susi, Reno masuk diam-diam dan menghabiskan semua makanan yang ada dirumah Susi. Sementara Susi sedang mandi. Ningsih dan Umi sedang pergi ke suatu acara.

Akibat perbuatan Reno, keadaan rumah menjadi berantakan.  Umi yang sedang mandi tidak berani keluar dari kamar mandi, sementara Reno berpesta pora sambil menghabiskan makanan yang ada dirumah sambil menunggu Susi dari kamar mandi. Mengetahui Susi tidak keluar dari kamar mandi, akhirnya Reno pun pulang. Akan tetapi perbuatan Reno diketahui oleh Ningsih dan menuduh susi telah memasukkan teman lelakinya ketika ia tidak berada dirumah. Susi pun kena marah. Akan tetapi Ningsih terjatuh ketika sedang meluapkan kemarahan ke Susi akibat ia menginjak kulit pisang yang dibuang ke lantai oleh Reno. Ningsih pingsan, dan susi memanggil dokter tetangganya.

Merasa sering diperlakukan kasar dan tidak adil dirumah, akhirnya ketika Ningsih sedang pingsan, Susi kabur dari rumah. Melihat kakaknya pergi dari rumah, Umi yang juga merasa tidak tahan dengan perbuatan Ibunya pun berusaha ikut pergi dengan Susi, akan tetapi Susi menolaknya. Susi pergi tanpa tujuan, ia hanya mengikuti kemana langkah kakinya. Sedangkan Umi yang ditolak oleh Susi pergi akhirnya memutuskan untuk pergi sendiri. Melihat kegigihan Umi, akhirnya Susi bersedia pergi berdua dengan Umi.  Orang pertama yang didatangi setelah kabur dari rumah adalah ayahnya yang sedang terbaring dirumah Sakit. Untuk ongkos perjalanan, Susi menjual bajunya kepada tukang Koran yang dibayar sangat murah.

Setelah menjual bajunya, Susi menemui ayahnya, akan tetapi Umi ditinggal di luar karena takut ketahuan oleh ayahnya yang tentu akan menimbulkan pertanyaan. Susi tidak mau memberitahu keadaanya karena takut ayahnya sakit lebih parah. Setelah dari Rumah sakit, Susi ketempat seorang temannya, Ani untuk menumpang sementara. Akan tetapi Umi tidak kerasan disana. Akhirnya Umi pergi lari dari rumah Ani seorang diri tanpa tau tujuannya. Untuk makan Umi menjual apa saja yang melekat di badannya termasuk emas yang dijual dengan sangat murah. Mengetahui adiknya pergi, Susi berusaha mencari Susi kesana kemari, akan tetapi belum menemui hasil. Sedangkan tujuan Umi yang pertama adalah kerumah sakit Carolus dimana ayahnya di rawat. Seorang diri dengan menggunakan sisa penjualan emas, akhirnya Umi sampai ke Rumah Sakit. Sesampai dirumah Sakit Umi tidak menemukan Ayahnya, akhirnya Umi pun kembali pergi mencarinya.

Susi yang berusaha mencari Umi, ditengah perjalanan bertemu dengan Ningsih. Ningsih marah pada Susi karena Susi berani melawan. Susi merasa Ningsih tidak berhak memarahinya, karena penderitaan selama ini sudah cukup. Dan susi juga tidak pernah merasa di tolong oleh Ningsih, karena kehidupan Susi adalah murni hasil penjualan perhiasan mendiang Ibunya tanpa pernah ditolong sepeserpun oleh Ningsih. Akhirnya Susi dan Umi pun bertemu.

Sedangkan di akhir kisah, Ningsih dan Yuwono terlibat perkalahian yang menyebabkan keduanya akhirnya pun harus kehilangan nyawa. Setelah sebelumnya Yuwono membongkar kebusukan Ningsih, Yuwono akhirnya mengetahui kalau kematian Netty kakak Susi adalah mati secara mengenaskan karena keracunan yang dilakukan oleh Ningsih. Yuwono mempunyai bukti kalau Ningsihlah yang meracuninya, akan tetapi ketika sedang berebutan bukti tersebutlah, akhirnya keduanya sama-sama meninggal secara mengenaskan

****

Ratapan Anak Tiri 2 masih melanjutkan kesedihan yang sama dengan Ratapan Anak Tiri 1, akan tetapi disini penonton akan di suguhi dengan keberanian Susi melawan ketidak adilan Ningsih selama ini. Film ini juga bisa dikategorikan film musical, karena di film ini bertabur lagu-lagu yang di nyanyikan. Juga munculnya Mus Mulyadi sebagai penyanyi di film ini juga menambah suasana film ini lebih hidup, walaupun kalau boleh jujur, hadirnya lagu-lagu yang ditampilkan secara utuh cukup mengganggu jalan cerita.

 

 

FARADILLA SANDY DALAM FILM "RATAPAN ANAK TIRI "

 


Judul Film            : Ratapan Anak Tiri (1)

Skenario              : Sandy Suwardi Hassan

Sutradara            : Sandy Suwardi Hassan

Pemain                 : Soekarno M. Noor, Tanty Yosepha, Faradila Sandy, Bambang Irawan, Dewi Rosaria Indah, Tatiek Tamsil.

Produksi              : PT Serayu Agung Jaya Film

Tahun Produksi : 1973

Sinopsis :

Yuwono (Soekarno M. Noor) ditinggal pergi oleh istrinya (Tatiek Tamsil) untuk selama-lamanya setelah melahirkan anak ketiganya.  Setelah sebelumnya dilarang untuk hamil lagi yang ketiga kalinya oleh dokter karena memang membahayakan nyawa ibu dan anaknya. Akibat melanggar larangan dokter,  ketika melahirkan anak ketiga, keduanya pun meninggal. Meninggalnya istri tercinta menyebabkan Yuwono terpukul sekali, apalagi ia mempunyai dua orang anak yang masih membutuhkan kasih sayang ibunya. Netty (Dewi Rosaria Indah) dan Susi (Faradilla Sandy) begitu kehilangan sekali dengan ibunya yang sudah meninggal.

Adalah Ningsih (Tanti Yosepha) seorang wanita kantoran yang juga bawahan Yuwono yang telah mencuri hati anak-anak Yuwono dengan kebaikan dan kelembutannya bagaikan seorang Ibu. Meski dilarang oleh atasannya karena Ningsih bukanlah sosok yang baik bagi anak-anaknya, akan tetapi Yuwono akhirnya menikahi Ningsih.  Akhirnya Ningsih pun resmi menjadi istri Yuwono. Di awal kehidupan keluarga tersebut sangat harmonis dan begitu manis. Yuwono menjalankan perannya sebagai suami demikian pula dengan Ningsih yang menjadi ibu dari anak-anaknya menjalankan perannya dengan sangat manis.

Hingga suatu ketika tragedy itupun terjadi. Yuwono dituduh menggelapkan uang perusahaan sebesar 14 juta hingga akhirnya Yuwono di penjara. Sebenarnya Yuwono tidak pernah melakukan perbuatan ini, akan tetapi penggelapan ini dilakukan oleh Harun (Bambang Irawan) yang sebenarnya mencintai Ningsih.  Begitu mengetahui suaminya di penjara, Ningsih berusaha sabar dan tetap manis sikapnya dengan kedua anak Yuwono. Akan tetapi Harun bermain di air keruh. Dengan rayuan-rayuannya akhirnya Harun mampu kembali mengambil hati Ningsih, keduanya pun terlibat dengan perselingkuhan, sekaligus Harun menghasu Ningsih bahwa ia hanya menjadi babu bagi anak-anak Yuwono.

Atas hasutan-hasutan Harun, Ningsih pun berubah pikiran dan sifat aslinyapun kelihatan. Pembantunya (Roldiah Matulessy) di pecat, dan peran-peran keluarga seperti mengepel, mencuci piring dan sebagainya menjadi tugas kakak beradik Netty dan Susi. Keduanya sering di marahin, di pukul, bahkan sering sekali makan dengan nasi sisa. Tak jarang pula Netty dan Susi sering tidak makan, karena untuk itu mereka harus kerja sendiri. Setiap kesalahan kecil selalu menjadi bencana bagi keduanya. Bahkan tak jarang keduanya tidak bisa masuk rumah karena pintunya dikunci dari luar, ketika Ningsih dan Harun sedang pergi. Terpaksa keduanya menunggu diluar pintu pagar, atau bahkan tidur di luar rumah. Sementara Ningsih dan Harun asyik dengan perselingkuhannya, dan tidak peduli dengan keadaan anak tirinya.

Dipenjara, Yuwono selalu bertanya kepada petugas sipir karena tidak ada yang menengoknya. Hingga suatu hari, Yuwono kaget karena tiba-tiba kedua anaknya tiba di penjara dan mengadukan kejadian yang telah menimpa mereka. Netty dan Susi lari dari rumah setelah disuruh tidur diluar, sementara Ningsih dan Harun pergi asyik bersuka ria. Mengetahui keadaan anak-anaknya, Yuwono meminta tolong kepada petugas sipir penjara untuk menjaga anaknya. Walau dengan senang hati petugas tersebut bersedia menolong, akan tetapi Netty dan Susi lebih memilih untuk lari dan tidak mau diasuh olehnya.

Kehidupan dijalanan yang keras harus dialami oleh Netty dan Susi. Tidur di emper-emper toko, berjalan dengan disertai malam dan hujan tanpa tujuan yang pasti, hingga akhirnya Susi jatuh sakit ketika sedang tidur di pinggir jalan. Badan susi panas, mengetahui adiknya sakit Netty berusaha mencari obat dan makanan, akan tetapi ketika Netty sedang pergi mencari obat, Susi yang sudah tidak tahan lagi dengan rasa laparnya akhirnya juga mencari makan sendiri. Akhirnya keduanya pun terpisah dan saling mencari satu dengan yang lain.

Yuwono akhirnya bebas, setelah pelaku yang sebenarnya Harun ditangkap dan dipenjara. Begitu bebas, Yuwono langsung menuju rumahnya, akan tetapi ia mendapati rumahnya sudah tidak berpenghuni dan ternyata memang sudah dijual oleh Ningsih dan Harun. Yuwono pun melangkah gontai mencari anaknya yang terpisah. Sementara Netty dan Susi yang sebelumnya terpisah, akhirnya pun bertemu kembali, keduanya saling berpelukan. Di akhir kisah, Yuwono dan kedua anaknya bertemu, mereka menangis pilu.

Sebuah Seri drama yang cukup membawa penontonnya ikut terbawa emosi yang di kembangkan oleh sang sutradara. Sutradara Sandy Suwardi Hasan berhasil membawa penontonnya untuk ikut terlibat emosi didalamnya. Ratapan Anak Tiri adalah salah satu film yang boleh dibilang film yang mengharu biru dengan kekerasan yang dialami oleh anak tiri akibat perlakuan ibu tirinya yang kejam. Sukses dengan Ratapan anak tirinya, film ini dibuat skuelnya dengan Ratapan Anak Tiri 2 dan Ratapan Anak Tiri 3. Kemampuan Acting Soekarno M. Noor sudah tidak diragukan lagi, akan tetapi di ratapan anak tiri 1 ini, lebih mengekspose betapa tidak enaknya mempunyai Ibu tiri. Sementara Faradila Sandy, bintang cilik yang berbakat dan aktingnya juga sangat alami sehingga mampu menambah nyawa film ini. Film ini juga tercatat sebagai peraih piala Majalah Junior FFI 1974 untuk pemeran cilik Faradila Sandy dan Piala GPBSI FFI 1974 untuk kategori film terlaris 1973-1974.

 

 

Wednesday, November 1, 2023

BARRY PRIMA DALAM FILM "SI JAMPANG"

 


Judul Film            : Si Jampang

Sutradara            : M. Abnar Romli

Produser             : Herman Dial

Produksi              : PT. Kanta Indah Film

Tahun                : 1993

Pemain                 : Barry Prima, Niena Karina, Yoseph Hungan, Rudy Wahab, Sutrisno Wijaya, Alex Sam Pribadi, Wingki Harun

Sinopsis Cerita:

Film ini diangkat dari komik Jampang Jago Betawi karya Ganes TH yang cukup popular kala itu, disamping juga film-film yang laku kala itu adalah film silat. Film ini mengambil setting jaman penjajahan Belanda yang juga diwarnai dengan penghianatan alias antek-antek Belanda. Jampang (Barry Prima) anak keturunan Haji Raigun adalah seorang jagoan betawi yang selalu membela kebenaran dan keadilan melawan penjajah Belanda.

Jampang jatuh hati pada Sari (Niena Karina) kembang desa yang sudah di jodohkan dengan Mandor Jung seorang lelaki tua kaya yang juga merupakan antek-antek Belanda. Orang tua Sari menjodohkan Sari dengan Mandor Jung  tanpa memperhatikan perasaan anaknya. Gayung pun bersambut, Sari juga suka terhadap Jampang. Karena merasa saling menyukai dan Sari dijodohkan oleh orangtuanya dengan Mandor Jung, akhirnya merekapun sering bertemu secara diam-diam.

Suatu ketika Mandor Jung dan Jampang terlibat duel karena Jampang membela Sari. Mandor Jung kalah dan melaporkannya pada Mayor Simon seorang Belanda, karena memang Mandor Jung adalah kaki tangannya Mayor Simon. Akhirnya orang suruhan Mayor Simon pun menyerang kediaman Jampang untuk membalas dendam. Perkelahian tidak terhindarkan, dan orang-orang Mayor Simon kalah. Sementara itu Mandor Jung juga akhirnya mati setelah berkelahi dengan Jampang. Melihat Jampang yang melakukan orang-orang Mayor Simon tidak tinggal diam, mereka mengejar Jampang dan berhasil menembak Jampang. Salah seorang anak buah Mayor Simon, Ibnu (Yoseph Hungan) akhirnya melepaskan Jampang setelah mengetahui kalung yang dipakai oleh Jampang. Pengejaran selalu di lakukan akan tetapi Jampang berhasil lolos meski dengan kondisi terluka.

Di tempat lain, Carolina seorang keturunan Belanda pacar Ibnu dibunuh dalam suatu perampokan. Inspektur Frans memberikan bukti yang ditinggalkan oleh pelaku berupa potongan kalung. Melihat bukti yang tertinggal akhirnya Ibnu menduga bahwa itu adalah perbuatan Jampang dan Ia marah sekali dibuatnya karena telah membunuh kekasihnya.

********

 

Jampang dalam kondisi terluka dan pingsan di tolong oleh keluarga Zakia dan Babenya. Akan tetapi akhirnya Zakia dan Babenya dibunuh oleh Inspektur Frans anak buah Mayor Simon ketika sedang melakukan pencarian Jampang. Mengetahui Zakia dan Babenya mati mengenaskan, akhirnya Jampang menuntut balas pada Belanda.  Jampang berhasil membunuh Inspektur Frans.  Hal ini menyebabkan kemarahan tersendiri bagi Mayor Simon. Akhirnya Ibnu diangkat untuk menggantikan Inspektur Frans.

Dengan kekuasaanya sekarang, Ibnu akhirnya  menyuruh anak buahnya untuk mencari Jampang kemana-mana. Akhirnya Ibnu dan Jampang pun bertemu dan berkelahi. Ibnu dendam setelah mengetahui Caroline dibunuh Jampang, padahal Jampang tidak pernah mengetahuinya, itu adalah fitnah dari inspektur Frans. Duel keduanya akhirnya dimenangkan oleh Jampang, dan Ibnu terbunuh, Di Akhir kisah diketahui kalau Ibnu sebenarnya adalah adik kandung Jampang, setelah Jampang berhasil mempersatukan kalungnya dan kalung yang dipakai Ibnu.  Namun nasib berkata lain, Ibnu mati ditangan Jampang dalam kondisi sebagai penghianat.

Film ini sih betawi banget karena memang mengambil setting dari Betawi.  Namun demikian, meski ceritanya secara keseluruhan terlihat biasa-biasa saja, akan tetapi konflik yang dibangun lumayan membuat penontonnya menatap terus layar, tentunya penonton jadul heheh…..

 

 

JOHAN SAIMIMA DALAM FILM "KERIS KALAMUJENG"

 

Keris Kalamujeng

Judul Film            : Keris Kalamujeng

Produser             : NY Leonita Sutopo

Produksi              : Inem Film

Tahun Produksi                 : 1984

Sutradara            : L Sudjio

Pemain                 : Johan Saimima, Avent Christie, Tuti Wasiat, Lina Budiarti, Zaitun, Tanaka, Benny Gaok, Adang Mansyur, Djuhari Effendi, Zulmainy

 

Sinopsis Film :

Raden Said (Johan Saimima) adalah putra Bupati Tuban, karena tidak tahan melihat kebatilan yang terjadi di muka bumi, akhirnya Raden Said mencari sebuah padepokan untuk berguru. Ditengah perjalanan mencari padepokan, Raden said bertemu dengan seorang kakek yang sedang diejek oleh anak-anak kecil yang segera di tolongnya. Raden said menceritakan keadaanya, hingga kakek yang telah ditolongnya akhirnya mengajaknya kesebuah padepokannya di lereng gunung. Raden Said diperkenalkan dengan Citra cucunya yang langsung mengujinya dengan beradu ilmu olah kanuragan. Akan tetapi menghadapi seoang wanita saja, Raden said tidak mampu dan kalah. Sehingga akhirnya Raden said diterima sebagai muridnya dan sering berlatih dengan Citra.

Ilmu Raden Said meningkat tajam, hingga pada suatu hari ketika sehabis berburu Raden Said dan Citra di hadang oleh gerombolan yang akan memperkosa Citra, namun berkat ilmu yang sudah di galinya, Raden Said berhasil menumpas para pemerkosa tersebut. Raden Said dan Citra yang diam-diam saling mencintai akhirnya berhasil melewatinya. Setelah ilmu sudah di dapatkan dari padepokan dimana Citra dan Kakeknya tinggal, akhirnya Raden Said dipersilahkan oleh Kakek gurunya untuk meninggalkan padepokan dan meneruskan perantauan untuk menumpas kejahatan. Raden Said berubah namanya menjadi Ibro, nama yang diberikan oleh kakek gurunya.

Dalam perjalanan mengembaranya, ditengah perjalanan Ibro mendapati seorang bangsawan sedang dirampok, dan akhirnya Ibro berhasil menumpas para perampok. Melihat kehebatan Ibro bangsawan tersebut yang ternyata seorang Bupati akhirnya mengambil Ibro sebagai pengawal pribadinya. Istri bupati tersebut mempunyai seorang selingkuhan seorang perawat kuda bernama Gambang Sangkan, akan tetapi terhadap Ibro ternyata juga menaruh hati. Hingga suatu hari ketika Ibro sedang diajak oleh Bupati untuk untuk berburu badak, akan tetapi keris pusaka yang biasa menyertai kanjeng bupati tertinggal di kabupaten. Akhirnya Ibrolah yang disuruh mengambil. Sesampai di kamar istri Bupati, Ibro mendapati suara-suara mendesah antara istri kanjeng bupati dengan selingkuhannya Gambang Sangkan. Akan tetapi Ibro akhirnya memberanikan diri untuk mengetuk pintu. Melihat Ibro yang datang, Istri sang bupati yang memang sedang bernafsu akhirnya meminta Ibro untuk melayaninya, akan tetapi Ibro menolaknya. Penolakan Ibro membuat Istrinya marah besar, dan kalung yang dipake Ibro di rebutnya. Akhirnya Ibro dipersilahkan mengambil keris dan menyerahkannnya pada kanjeng Bupati.

*****

Selepas berburu, kanjeng Bupati pulang dan menemui istrinya. Akan tetapi mendapati istrinya uring-uringan akhirnya kanjeng bupati menanyakan perihal yang sedang melanda istrinya. Akhirnya istrinya memfitnah Ibro, kalau ia telah mengganggunya. Hukuman pun diberikan kepada Ibro dengan hukuman penggal yang akan dilakukan oleh Algojo. Dan Ibrolah orang yang mengantarkan langsung surat yang ditujukan kepada algojo untuk memenggal orang yang membawa surat tersebut.

Ditengah perjalanan Ibro dihadang oleh Gambang Sangkan dan surat tersebut berhasil di rebut olehnya dan di serahkan pada algojo yang juga ayahnya. Apadaya, maksud hati membunuh Ibro tapi ternyata Gambang Sangkan yang terbunuh duluan. Mengetahui Gambang Sangkan mati dipenggal, akhirnya perselingkuhan istri bupati terbongkar setelah ia mengakui sendiri, dan kanjeng bupati marah besar karena telah dibohongi dan ia tidak lagi mengetahui keadaan Ibro. Ibro melanjutkan perjalanan.

Dalam pengembaraan kali ini Ibro bertemu dengan seorang Kyai yang resah dengan sepak terjang warga sekitar yang telah melupakan ajaran Tuhan, sehingga bencana kerap melanda desa tersebut yang berdekatan dengan pantai. Beberapa kali warganya jatuh dan mati di pantai. Seorang janda kembang bernama Harni menjadi rebutan warga sekitar, dan berhasil memikat laki-laki yang melihatnya. Melihat sepak terjang Harni yang mempunyai pesona luar biasa, akhirnya membuat marah Ratu Pantai Selatan (Tuti Wasiat) karena merasa Harni telah menjadi saingannya. Akhirnya Ratu pantai selatan merasuk ketubuh Harni dan membunuh setiap laki-laki yang telah menidurinya di pantai selatan. Sehingga beberapa kali terlihat mayat terdampar di pantai selatan. Orang-orang desa mengira Harnilah pembunuhnya karena setiap laki-laki yang bersama Harni pasti akan menemui nasib yang sama, sehingga warga desa bermaksud member hukuman dengan membakar Harni.

Harni diselamatkan oleh pak Kyai dan meluruskan kalau pembunuhnya bukanlah Harni.  Hal ini menyebabkan marah Ratus Pantai Selatan dan mengutus anak buahnya untuk membawa Ibro ke Ratu Pantai Selatan dengan menyamar sebagai Harni. Penduduk yang melihat Harni membawa Ibro ke dasar laut, akhirnya melaporkannya pada pak Kyai, akan tetapi mereka kaget karena Harni sedang berada di rumah pak Kyai. Sementara Ibro sesampai di istana Ratu Pantai Selatan ia diterima oleh Ratu Pantai Selatan dan mengajak Ibro untuk membangun kerajaan Samudra dengan menjadi suaminya. Ratu Pantai Selatan pun tahu asal usul Ibro yang bernama Raden Said tersebut. Ajakan untuk membangun kerajaan Samudra disetujui Ibro dengan syarat tidak melakukan hubungan suami istri selama 40 hari.

Sementara itu di daratan sang Kyai memberikan bisikan ke Ibro melalui tenaga dalamnya untuk mengambil pusaka milik ratu pantai selatan yang berwujud ular. Akhirnya diambillah ular tersebut yang kemudian berubah menjadi sebuah keris bernama kalamujeng. Pusaka  itulah yang digunakan oleh Ibro untuk menghabisi Ratu Pantai Selatan.

******

Film produksi 1984 ini cukup membawa kita bernostalgia, setidaknya karena jika disbanding dengan jaman sekarang, film-film silat klasik sudah tidak ada lagi. Bagus untuk ditonton dan berusaha mencintai negeri sendiri karena ciri khas Indonesia salah satunya adalah ilmu silat.