Friday, June 6, 2008

Gelandangan, pengemis dan Pemulung

Kadang-kadang aku suka protes pada diri sendiri kenapa sih mesti ada gelandangan, pengemis, dan lain sebagainya yang kadang-kadang mereka bikin mata ini tidak berkedip, bukan karena melotot tapi kadang marah, sedih, kasihan melihat mereka. Pantaskah mereka disebut sebagai sampah masyarakat? Ya... tapi tergantung konteksnya bagaimana.
Kalau di perhatikan kebanyakan dari mereka adalah pendatang yang mengharapkan kehidupan lebih di Jakarta tanpa menyadari bahwa persaingan hidup di Jakarta sangat berat. Tidak peduli mana kawan dan mana lawan, semua adalah saingan.

Gelandangan dan Pengemis
Gelandangan bisa dikategorikan sebagai orang yang tunawisma atau tidak punya tempat tinggal tetap sehingga kehidupannya berpindah-pindah hanya untuk tidur dan sebagainya. Kalau kita perhatikan banyak sekali di jembatan penyeberangan, di pasar dan dimana tempat kita sering menemukan pemandangan orang dengan baju kumal menengadahkan tanganya untuk meminta-minta. Mengemis tapi juga menggelandang. Dengan senjata anak kecil yang mungkin malah bukan anaknya, mereka meminta sedekah atau bahkan dengan berpura-pura mempunyai luka yang tidak sembuh-sembuh. Ya mereka menengadahkan tangan hanya untuk rupiah.

Sebenarnya tidak apa-apa sih kalau memang mereka benar-benar membutuhkan. Kalau menuruti hati nurani, sebenarnya mengemis itu memalukan dan tidak ada yang mau mengemis. Akan tetapi kalau mengemis sudah jadi mata pencaharian bagaimana?
Nah ini dia yang harus di cari solusinya. Siapa yang bertanggungjawab? Seharusnya pemerintah yang paling bertanggungjawab.
Coba kita perhatikan disetiap mesjid ketika solat Jumat berjejer pengemis menengadahkan tangannya padahal kan seharusnya mereka itu tanggungjawab pemerintah. harus ada hukum yang mengatur tentang pengemis. Kalau sudah menjadi mata pencaharian, secara tidak langsung akan terjadi generasi yang terus menerus sebagai pengemis. Bayangkan bapak dan ibunya mengemis, anaknya juga ikut-ikutan jadi pengemis, begitu seterusnya. Regenerasi yang memalukan.

Pengemis bukan lagi fenomena sosial dari orang-orang yang kekurangan akan tetapi sudah menjadi mata pencaharian bagi sebagian orang. Sehingga mengemis bukanlah pekerjaan yang tabu lagi.

Pemulung
Pemulung bisa dikagorikan sebagai sampah masyarakat enggak? Kalau menurut saya enggak. Justru pemulung adalah pekerjaan yang lebih terhormat dibanding mengemis dan menggelandang. Mereka adalah mata rantai dari suatu siklus kehidupan dengan mencari barang-barang yang tidak terpakai tapi bisa didaur ulang.
Artinya meski tampilan mereka lusuh, hitam dan sebagainya akan tetapi mereka adalah pekerja keras. Dari subuh mereka sudah bangun, untuk mencari barang-barang dan begitu siang mereka istirahat sambil memilah barang-barang hasil dari pemulungannya.

Pemulung lebih mulia karena mereka salah satu penyelamat lingkungan, keseimbangan lingkungan terbantu dengan adanya pemulung. Memang Pemulung juga banyak yang tidak punya rumah, alias mendirikan bedeng hanya untuk tidur, akan tetapi setidaknya kerja keras mereka patut dihargai.

Baik gelandangan, pengemis dan pemulung mereka mempunyai kaitan erat yaitu lusuh dan kotor akan tetapi ketiganya jelas berbeda.

Thursday, June 5, 2008

FILM DAUN DIATAS BANTAL



Semakin semrawutnya kehidupan jaman sekarang mengingatkan pada film Daun Diatas Bantal garapan Sutradara Garin Nugroho. Film produksi 1996 ini dibintangi oleh Christine Hakim yang sukses memerankan tokoh Asih. Dengan setting Yogyakarta film ini menarik untuk di tonton dan dicermati.

Film ini berkisah tentang kerasnya kehidupan anak jalanan dan juga penggambaran secara visual tentang masyarakat sebenarnya. Kehidupan masyarakat kecil yang tinggal seadanya di perkampungan yang kumuh. Dengan dibintangi oleh 3 anak jalanan yang memang bukan aktor akan tetapi pelaku sesungguhnya anak jalanan itu sendiri menyebabkan dialog yang di tuturkan oleh ketiganya sangat alami dan memang itulah dialog-dialog yang umum di lakukan oleh anak jalanan. Ngeri memang memang membayangkan kehidupan mereka yang keras.

Adalah Asih (Christine Hakim) seorang penjual batik keliling yang menjual barang dagangannya dengan mengkreditkan lagi ke orang-orang sekitarnya. Cara menawarkannya pun sangat khas layaknya tukang kredit yang menawarkan ke mbok-mbok tua dan hubungannya dengan ketiga anak jalanan Heru (diperankan heru 15 tahun), Sugeng dan Kancil ditengah kehidupan jalanan yang pahit, lepas, indah dan juga brutal akan tetapi penuh dengan kerinduan cinta dibalik kehidupannya yang gelap. Hubungan ketiganya dengan Asih sangat dekat meski kerap beradu mulut. Asih meski hanya seorang penjual batik keliling akan tetapi agaknya kehidupan yang demikian dengan komplek yang kumuh menyebabkan kehidupan Asih tidak jauh dari wanita yang bisa dibayar.

Satu persatu anak-anak jalanan tersebut mati mengenaskan. Adalah kancil yang mati diatas Kereta api yang melewati terowongan ketika kereta berjalan dan ia sedang berdiri diatas kereta. Kematian Kancil menyebabkan Heru sangat kehilangan sehingga tangannya berlumuran darah. Melihat Heru terkena darah, Asih langsung menuduh heru kalo ia habis maling lagi. Ini tuduhan yang sudah menjadi kebiasaan asih. Matinya Kancil menyebabkan rasa kehilangan bagi anak sekolah yang sering di seberangkan oleh Kancil.
Menyusul kemudian Heru yang mati karena menjadi korban asuransi. Saat itu isu asuransi adalah sedang santer, dan anak jalanan banyak menjadi korban setelah diasuransikan lantas di bunuh. dan yang mengasuransikan akan mendapat keuntungan dari kematian tersebut. Modus yang sangat mengerikan.

Diakhir kisah adalah kematian anak jalanan yang tidak dimakamkan karena alasan tidak punya KTP dan sanak keluarga. Sehingga jasadnya dibiarkan sampai pada akhirnya TVRI menayangkan berita tersebut.

Film ini juga menampilkan akting Sarah Azhari yang memang dari dulu sudah seksi.
Sementara itu rumah tinggal Asih dan komunitasnya akhirnya ditutup dan diganti dengan bangunan baru. Ini sih kisah klasik, dimana-mana juga begitu. Siapa yang berkuasa dia yang menang.

Daun Diatas Bantal berhasil memperoleh Best Picture dan Best Actress Pada Asia Pasific Film Festival 1998. Uncertain Regard Festival Film Cannes 1998, Special Jury Price Tokyo International Film Festival.

Film ini dibintangi oleh :
Christine Hakim
Kancil
Sugeng
Heru
Sarah Azhari

Sutradara : Garin Nugroho

Tuesday, June 3, 2008

Wisata Ke Pantai Widara Payung



Objek Wisata Pantai Widara payung merupakan objek wisata yang terletak di Kecamatan Binangun Cilacap dengan luas areal pantai mencapai 500 hektar. Kondisi pantainya sangat landai dengan di pagari pohon-pohon kelapa yang belum begitu tinggi. Pantainya yang indah dengan ombak bergulung-gulung cukup tinggi. Pantai ini cocok untuk olahraga selancar air.

Widara Payung menawarkan panorama pantai yang sangat indah dengan gelombang ombak yang tergolong tinggi sehingga tidak cukup aman untuk bermain bersama ombak. Ombaknya cukup besar, sehingga apabila mau bermain-main harus tetap waspada. Menyusuri gelegak ombak dan indahnya pasir di pantai widara payung menyebabkan kita betah untuk berlama-lama bermain sehingga kadang-kadang bisa lupa waktu.

Pada hari-hari biasa pantai ini masih cukup sepi pengunjung, akan tetapi pada hari minggu dan hari besar pantai ini ramai dikunjungi para wisatawan. Pada bulan syura biasanya diadakan ritual upacara sedekah bumi. Upacara adat Sedekah Bumi ini berupa larungan(menghanyutkan) sesaji kelaut dengan di iringi kesenian daerah dan pakaian adat. Upacara adat sedekah bumi sebagai ungkapan rasa syukur yang di lakukan oleh masyarakat Widarapayung agar di beri keberkahan, keselamatan dalam keseharian oleh yang Maha Agung.
Upacara adat ini sudah menjadi kalender tahunan, sehingga pada bulan syura tepatnya tanggal 1 pantai ini akan ramai pengunjung.

Rasanya ketika kita bermain, bersendagurau dan melepas penat setelah sekian lama sibuk karena pekerjaan setelah menikmati panorama pantai widara payung, maka pikiran akan fresh, segar. Kita bisa berteriak sepuasnya tanpa ada orang yang melarang untuk melepas lara di hati. melepas semua kepenatan dan kecapaian dalam dada yang kadang tidak bisa terungkapkan.

Akses ke Lokasi
Untuk menuju pantai Widara payung sangatlah mudah karena bisa menggunakan bus Jurusan Cilacap atau menggunakan kendaraan pribadi/sepeda/sepeda motor karena letaknya di jalan lintas selatan.
Dari arah timur melewati perbatasan kebumen (Pantai ayah) - Cilacap (Pantai Jetis) dengan menyeberangi Jembatan Kali bodo - kearah barat - menuju lokasi disebelah kiri jalan.

Dari arah barat : dari Kota Cilacap - Adipala - Ke arah timur menuju Kec. Binangun - mencapai lokasi di sebelah kanan jalan.

Dari arah utara : Dari Purwokerto menuju Kroya - dari Kroya naik angkutan jurusan Binangun - langsung ke lokasi.

Monday, June 2, 2008

BBM dan Imbasnya


Pagi-pagi sekali aku sudah berada di dalam angkot. Jam 3.30 pagi aku mesti berangkat dengan menumpang angkot ditemani ayam-ayam yang sedikit bau, yang kelihatannya bangun lebih awal di banding aku. ayam-ayam yang siap untuk menyongsong kematian ketika nanti siang bertemu pembeli. Pagi-pagi sekali aku sudah sampai di area pemberhentian bus Primajasa jurusan Garut Jakarta yang akan membawaku ke Jakarta.

Udara menerpa dingin menyapa wajah pagiku. aku tersenyum dan berharap semoga hariku dilalui dengan penuh kemudahan. Semoga pagi ini dapet tempat duduk, itu yang selalu menjadi harapan tiap senin pagi, karena tak jarang harus berdiri menahan kantuk selama dalam perjalanan.
Udara menyapa dengan optimis, akan tetapi pagi ini ada yang berbeda dari apa yang kulalui.
Selepas kenaikan harga BBM, perbedaan itu pastinya langsung terasakan ketika kaki ini turun dari angkot.
Ya..! ongkos naik karena BBM naik..
Maklum dan aku sangat maklum itu........

belum selesai rasa maklumku, setiba di tempat pemberhentian bis aku pun harus maklum yang kedua kali........
Tarif bus naik per tanggal 1 Juni 2008 berlaku mulai jam 00:00, naik dari 30 ribu menjadi 35 ribu rupiah...lagi-lagi aku harus maklum. Karena akibat kenaikan BBM ditambah lagi tarif jalan tol Jakarta Cikampek yang naik, menyebabkan Bus-bus harus menaikkan tarifnya.
Ya sedikit beruntung karena aku gak harus jalan kaki dan dapat tempat duduk.
Sehingga tidak perlu susah untuk berdiri dan menahan kantuk......

Begitu turun dari Bis, sesampe di Uki, ini yang ketiga kalinya aku harus maklum.
Ya maklum .........
akibat kenaikan BBM ongkos naik ojek juga naik ...
ini maklum karena tanpa ojek bisa jam 10 nyampe.....
Lagi -lagi aku harus maklum dan mencoba tau akan keadaan.........

Selama dalam perjalanan di ojek, di seputaran MT haryono diatas jembatan layang Cawang, aku melihat ibu muda dengan membawa anak dibawah satu tahun, mungkin masih bayi merah atau tepatnya masih itungan bulan duduk bersimpuh sambil menengadahkan tangan meminta sedekah. Memang ini bukan yang pertama kulihat.......
Apakah lagi-lagi aku harus maklum?
Ketika melihat anak sebayi itu dibawa ibunya hanya untuk mencari sesuap nasi?
Enggak aku gak maklum dan aku protes...
Imbas dari kenaikan harga BBM meluas......terutama terhadap kehidupan kecil.
Mereka tambah sengsara............

Dulu waktu SD Pasal 33 UUD 45 menyebutkan bahwa Fakir miskin dan anak-anak terlantar di pelihara oleh negara. Nah sekarang negara yang mana yang akan memelihara mereka?
Sekarang sudah tidak ada yang peduli pada rakyat kecil, apalagi elit politik, pastinya akan lebih peduli bagaimana mendudukan jagonya di kursi empuk daripada ngurusin tetek bengek rakyat kecil. BLT? bukan solusi, justru solusinya adalah harga BBM, yang memang menguasai hajat hidup orang banyak. Boleh naik, tapi jangan terlalu tinggi......
Kita rakyat kecil tidak perlu tau harga minyak dunia naik kok, yang penting harga kebutuhan ekonomi murah. Kenapa juga tidak dicari solusi lain, dengan memangkas anggaran untuk bidang-bidang yang tidak perlu misalnya.
Apa itu bidang yang tidak perlu? banyak kalo dirinci. lihat aja akhir taun anggaran, para pejabat banyak lho yang jalan-jalan untung menghabiskan anggaran.

Jadi intinya Kenaikan harga BBM hanya akan menyengsarakan rakyat kecil, karena rakyat besar pastinya akan minta kenaikan gaji........

Thursday, May 29, 2008

Dilema ; Dipersimpangan Dilema






Dilema dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) artinya situasi sulit yg mengharuskan orang menentukan pilihan antara dua kemungkinan yg sama-sama tidak menyenangkan atau tidak menguntungkan; situasi yg sulit dan membingungkan. Dilema suatu pilihan yang kadang-kadang sulit sekali untuk menentukan pilihan. Seperti buah simalakama, dimakan ayah mati tidak dimakan ibu mati. Suatu keadaan yang benar-benar sulit karena menyangkut hati dan sebuah keputusan yang harus diambil. Dilema untuk tidak menyakiti orang lain meski itu tau tak mungkin, sadar atau tak sadar kadang malah sesuatu yang dianggap baik malah menyakiti bagi orang lain. Dilema tidak hanya sekedar bingung, akan tetapi dilema untuk menjaga hati dan perasaan. Gak mudah seseorang keluar dari keadaan ini.

Adalah Nora artis kelahiran Malaysia yang mempopulerkan lagu Dilema atau lebih populer di Malaysia dengan judul Di Persimpangan Dilema. Lagu ini enak sekali untuk di dengarkan.
Apakah Nora masih eksis di negerinya atau enggak? Di Indonesia dulu bertaburan penyanyi-penyanyi Malaysia sebut saja Sheila Majid, Nora, Aisyah, Iklim, UKS, EXIST, Ning Baizurah dan yang terakhir masih populer adalah Siti Nurhaliza. Akan tetapi saat ini agaknya Indonesia lebih mencintai musik dari karya negeri sendiri, sehingga gaung penyanyi Malaysia tidak terdengar lagi.

Seseorang ketika sedang merasakan dilema akan bingung untuk menentukan pilihan mana yang terbaik yang harus di ambil. akan tetapi dilema tak selamanya dilema kok, dilema itu indah kalo kita dengarkan. coba saja lirik lagu Dilemanya Nora berikut :


Judul : DILEMA (Dipersimpangan Dilema)
Penyanyi : Nora
Pencipta : Adnan Abu Hasan/Elyna


Masa berlalu
Tanpaku menyedari
Percintaan yang kita bina
Hampir terlerai

Apa salahku
Kau buat ku begini
Dalam dilema
Di antara jalan derita

Tidak pernah ku duga
Ini semua terjadi oh.. oh...

Janganlah engkau
Menghancurkan segala
Setelah lama
Kita mengharungi bersama

Usah biarkan cinta kita yang suci
Di lambung ombak
Karam di lautan berduri

Hanya satu pintaku
Moga kau menginsafi oh.. oh...
Semua ini...


Telah banyak yang ku beri
Sejak dulu lagi
Pengorbanan tiada pernah jemu
Hanyalah Tuhan saja
Bisa menentukan semua
Kesabaran daku menantimu oh.. oh...

Ku tetap memaafkan
Dan berdoa kau kembali
Sebelum diri melangkah pergi...

Wednesday, May 28, 2008

Djarum Indonesia Super Series 2008



Setelah Thomas dan Uber Cup, turnamen terdekat yang akan berlangsung untuk bulutangkis adalah Singapore Super Series yang berlangsung dari tanggal 10 - 15 Juni 2008 dan Djarum Indonesia Super Series dari tanggal 17 - 22 Juni 2008 yang akan berlangsung di Jakarta disusul dengan Thailand Open Grand Prix 24 - 29 Juni 2008.
Perhelatan bulutangkis yang akan melibatkan para pemain dunia tentunya.
Dengan dukungan penuh Djarum sebagai sponsor utama semoga bulutangkis makin mendunia.
Rasanya tidak sabar menunggu perhelatan tersebut. Setelah gegap gempita menonton Thomas Uber Cup kini kembali akan disibukkan Indonesian Super Series 2008 (ISS 2008) yang akan berlangsung di Jakarta.
Semoga para duta merah putih bisa menjadi juara di negeri sendiri tidak seperti tahun kemarin yang tanpa juara. Selain Singapore Super Series tentunya Indonesia super series akan diikuti para pemain pelatnas yang selama ini minim di kirim ke turnamen luar negeri. Ini adalah saatnya Indonesia untuk bangun. 100 tahun kebangkitan nasional.
Meski melalui babak kualifikasi akan tetapi diharapkan mampu menembus babak utama di turnamen ini.

Dari semua sektor yang ada diharapkan mampu meraih prestasi yang gemilang. Harapan masyarakat Indonesia tentunya adalah akan mendukung wakil dari negaranya yang sedang bertanding.
Pada babak penyisihan biasanya masih gratis sedangkan pada babak perempat final sampai dengan semifinal bayar.

Tiketing.
Persoalan tiket adalah persoalan klasik selama ini. Pada pertandingan bulutangkis terkesan panitia kurang siap dalam penjualan tiket. sehingga banyak yang tidak dapat tiket dan telah diborong oleh calo. Sungguh ada baiknya apabila tahun ini tiket bisa dijual di agen tiket seperti Ibu Dibyo.
Pengalaman tahun lalu, saya ikut antri akan tetapi kehabisan tiket, sementara pertandingan sudah dimulai. walaupun pada akhirnya dapet tiket dari calo dengan harga 2x lipat harga resmi, akan tetapi kecewa karena pertandingan yang diharapkan telah selesai.
huuuuuuu.....
ini pengalaman, maksud hati pengin mendukung wakil Indonesia, akan tetapi kadang tidak bisa. yang daripada capek2 mending nonton di tv aja kali ya. Berharap semoga dapat tiket.
amien.

Monday, May 26, 2008

Angie Masih Mengisi Hati Penggemarnya

Sejenak bernostalgia, Angie sosok petenis Indonesia yang sempat menjadi harapan baru Indonesia pasca turunnya Yayuk basuki. Angie adalah sosok petenis berbakat yang akhirnya akibat cedera prestasinya kian menurun.
Akan tetapi meski hanya antar sahabat, pecinta tenis nama Angie masih melekat di hati penggemarnya. Berikut adalah foto Angie dan AFC (Angie Fans Club)

Sumber-sumber foto diambil dari Tabloid Tenis (mas Aput sory tidak minta ijin dulu)
hanya sekedar kangen dan ingin bernostalgia bersama Angie & juga AFC tentunya.
Salam Olahraga



Tim Uber Indonesia Mendapat Bonus 1 Milyar

Adriyanti Firdasari

Setelah melaju ke final, tim uber Indonesia menerima penghargaan dari ketua PBSI Sutiyoso sebesar 1 Milyar. Kemenangan yang luar biasa setelah dalam 10 tahun terakhir baru kali ini masuk ke final. Ada secercah harapan untuk kedepan agar tim putri Indonesia mampu berbicara di level internasional.

uang satu milyar tersebut dibagi dengan pelatihnya juga. Meski kalah di final akan tetapi kekalahan tim uber Indonesia adalah kekalahan terhormat dan justru memiliki kebanggaan tersendiri.
Sementara tim thomas tidak mendapatkan bonus karena tidak memenuhi target yang diharapkan yaitu melaju ke final.

Serial Sandiwara Radio : Babad Tanah Leluhur




Kembali mengingatkan kepada pembaca semua akan serial sandiwara radio yang pernah populer di awal tahun 90an. Babad tanah leluhur suatu kisah yang di latar belakangi kerajaan di tanah Pasundan. Babad Tanah leluhur berhasil menggantikan Saur Sepuh yang telah tamat masa tayangnya dengan tidak ada kejelasan akhir cerita. Setelah eranya Raden Bentar. Kemudian kembali PT. Kalbe Farma bersama Sanggar Prativi mempersembahkan serial sandiwara radio Babad Tanah Leluhur.

Babad Tanah leluhur sendiri tetap di selingi dengan iklan-iklan procoldnya obat flu atau entrostop pil stop cretnya Kalbe Farma. dengan durasi 30 menit masyarakat yang haus akan hiburan selalu setia menunggu kelanjutan ceritanya.
Babad Tanah leluhur di lahirkan oleh Cecep Suhyar dengan di dukung para pemeran utama : Elly Ermawati sebagai Anting Wulan, Chris Urspon sebagai Saka Palwaguna, Bahar Mario sebagai Setakeling dan Bambang Jeger sebagai Dampu Awuk.
Mereka berempat adalah murid dari Resi Wanayasa dari padepokan gua larang.

Babad tanah leluhur mengambil setting dari kerajaan Karangsedana di tanah Pasundan yang di gulingkan oleh Dandung Amuksa dan kawan-kawan. Adalah Raden Purbaya sebagai putra mahkota yang hidupnya kemudian terusir dari istana dan di dampingi oleh dayang Cempaka. Kelak Dayang Cempaka diambil istri oleh raden Purbaya.

Musuh bebuyutan dari Resi Wanayasa adalah Jerangkong Hidup dengan ajiannya kelelawar sakti. Jerangkong hidup sosok kurus kering seperti jerangkong yang kejam, akan tetapi pada kenyataannya di film Babad Tanah Leluhur Jerangkong hidup bukanlah jerangkong yang kurus akan tetapi sedikit gemuk. Wah jadi lucu aja gak seru. dan tidak semenakutkan di sandiwara radio. Film Babad tanah leluhur mencoba mengikuti kesuksesan film Saur sepuh yang lebih dahulu di buat.

Pada saat itu serial sandiwara ini sangat populer di mata masyarakat seantero Indonesia terutama di pedesaan.

Film
Film Babad Tanah Leluhur 1 Rahasia Bukit Tengkorak dan Babad Tanah Leluhur 2 Bayu Cakra Buana. Babad Tanah Leluhur 1 di bintangi oleh Fitria Anwar sebagai Anting Wulan dan Lamting sebagai Saka Palwaguna. 

Tapi untuk filmnya kita bahas kapan-kapan yah.

Friday, May 23, 2008

BATURADEN


Baturaden bagi masyarakat Banyumas pada khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya sudah tidak asing lagi. Hawa sejuk nan segar dengan warna biru gunung di tambah kabut yang turun adalah merupakan pemandangan Baturaden yang di temui.


Baturaden terletak di lereng Gunung Slamet sebelah utara kota Purwokerto sejauh 14 km. Merupakan salah satu tempat wisata di Banyumas yang terkenal dan menjadi salah satu tujuan wisata yang murah. Suhu udara yang sejuk berkisar 18 sampai 25 derajat Celsius ini menawarkan aroma damai dengan panorama alam yang menghijau indah.


Kesejukan alamnya akan membawa kedamaian tersendiri untuk sekedar melepas lelah dan menyejukkan pikiran yang panas akibat padatnya pekerjaan.



Sedangkan gunung Slamet sendiri merupakan gunung tertinggi ke dua di pulau Jawa dengan ketinggian 3.428 m di atas permukaan laut. Dari radius beratus-ratus kilometer gunung Slamet akan tampak biru nan indah. Dan bagi masyarakat Banyumas, Banjarnegara, Cilacap, dan Purbalingga pemandangan Gunung Slamet dapat disaksikan ketika hari cerah ataupun pagi-pagi ketika matahari baru terbit.


Dilereng gunung Slametlah Baturaden itu berada, tepatnya disebelah selatan.



Sejarah Baturaden



Nama Baturaden tidak terlepas dari cerita yang melegenda dan turun temurun yang menyebar dari mulut-kemulut. Kisahnya berawal dari kisah cinta seorang abdi atau pembantu terhadap putri dari majikannya, yaitu putri seorang adipati dari Kadipaten Kutaliman yang berada di sebelah barat Baturaden. Seorang putri melabuhkan cintanya pada seorang abdi adalah merupakan penghinaan. Tidak pantas apabila seorang putrid mendapatkan pembantunya. Akan tetapi cinta mereka bukanlah cinta biasa yang dengan mudah di patahkan. Mereka berjanji untuk bisa sehidup dan semati. Akhirnya cinta sepasang sejoli inipun diketahui oleh sang adipati. Kisah cinta mereka berdua tidak direstui oleh sang adipati dan diusir dari kadipaten.



Dalam pengembaraannya mereka akhirnya menemukan suatu tempat yang sejuk dan nyaman untuk di tinggali. Akhirnya mereka hidup bersama sampai akhir hayatnya. Kemudian tempat ini berkembang menjadi nama Baturaden. Baturaden berasal dari kata batur yang artinya adalah pembantu dan raden artinya majikan. Kemudian daerah Baturaden pun berkembang sampai sekarang menjadi objek wisata yang di kenal oleh publik sebagai tujuan wisata.



Objek Wisata



Baturaden menawarkan berbagai objek wisata diantaranya adalah wisata alamnya yang sejuk dan asri. Terdapat Lokawisata Baturaden yang seluas 16,5 hektar yang menyajikan keindahan alam pegunungan dengan gemericik air yang mengalir.


Memasuki pintu gerbang lokawisata Baturaden, pengunjung akan disambut oleh sepasang patung yang sedang menari. Tidak jauh dari situ terdapat air terjun Gumawang, jembatan yang melintasi kali Gumawang. Diatas air terjun Gumawang terdapat jembatan yang pada tahun 2006 silam terdapat kecelakaan karena kelebihan muatan. Airnya yang jernih dan dingin menyebabkan para pengunjung tertarik untuk merendamkan kakinya ke kali Gumawang. Sementara tidak jauh dari kali tersebut air terjun Gumawang menawarkan atraksi orang-orang yang berani mengikuti arus air terjun atau hanya sekedar terjun dari ketinggian sekitar 15 meter dari permukaan air. Para penerjun akan menawarkan ke pengunjung berapa ia berani bayar untuk terjun. Setidaknya seribu duaribu rupiah kita masih bisa menyaksikan atraksi tersebut dialam terbuka. Pada hari minggu biasanya akan ramai.



Naik keatas sedikit terdapat kita bisa mengajak anak-anak, kerabat ataupun pacar untuk sekedar bermain sepeda air. Disediakan juga kolam renang dan pijit dengan terapi belerang.



Objek lainnya yang menarik adalah pancuran telu (tiga) dan pancuran pitu (tujuh). Untuk menuju ke pancuran tujuh kita harus rela berjalan sejauh 2,5 km dari lokawisata Baturaden. Itupun jika ingin menikmati keindahan alam yang indah di samping kiri dan kanan jalan. Akan tetapi saat ini di berikan akses yang mudah dengan adanya angkot yang langsung menuju gerbang pancuran pitu. Sedangkan pancuran telu kita tidak terlampau jauh untuk berjalan. Pancuran telu merupakan pancuran dengan air hangat yang mengandung belerang yang berkhasiat untuk menyembuhkan gatal-gatal terutama penyakit kulit, sehingga bisa berendam disana. Demikian juga dengan pancuran tujuh air yang mengalir merupakan air hangat dengan kadar belerang yang lumayan tinggi dan bau khas belerang akan tercium ketika kita berada disana.



Tidak jauh dari pancuran pitu terdapat goa Sarabadak yang memiliki bebatuan yang sangat indah kuning keemasan.



Menikmati keindahan alam Baturaden kita akan terbawa suasana alam yang nyaman dan kesejukannya mampu menghilangkan rasa capai yang menyergap akibat kita terlalu jauh berjalan. Disamping itu bagi para keluarga juga dapat menggelar tikar sambil menikmati pemandangan kebawah yang indah dengan diselingi makan dan minum dari bekal yang telah di bawanya.


Dari kejauhan pesona Baturaden terlihat hijau dan biru dengan gunung yang menjulang tinggi.



Selesai berekreasi kita keluar dan pulang, tapi jangan lupa mampir ke took-toko cinderamata yang menjual beraneka ragam souvenir khas Baturaden. Terdapat pula para penjual tanaman yang jika kita dapat menawar dengan baik, maka akan diperoleh harga yang murah.



Akses ke Baturaden



Jalan menuju Baturaden tidaklah sulit. Bagi pengunjung dengan kendaraan pribadi atau motor, dari arah Purwokerto tinggal mengikuti petunjuk jalan menuju Baturaden dengan jalan yang beraspal halus. Sehingga semakin nyaman untuk mengendarai kendaraan. Sementara bagi pengunjung dengan kendaraan umum dapat naik angkot jurusan Baturaden dari terminal bus Purwokerto ataupun terlebih dahulu naik angkot dari terminal bus menuju Kebondalem. Di kebondalem tersedia angkot dengan tujuan Baturaden.