Friday, June 13, 2008

Bintang Jatuh


Bintang Jatuh sebuah film yang di produseri oleh Rudi Sujarwo dengan memperkenalkan akting Dian Sastro Wardoyo yang memukau. Film Dian Sastro Pertama sebelum ia memerankan Daya di Pasir Berbisik dan juga Cinta di Ada Apa dengan Cinta besutan Mira Lesmana dan Riri Riza. Melalui arahan Rudi Sujarwo, akting Dian begitu alami, ceplas ceplosnya. Film ini di produksi tahun 2001, dari kualitas gambar dan suara maupun ilustrasi musiknya film ini tidak begitu bagus. Kurang greget dan serasa nonton film tanpa ilustrasi musik yang hambar banget. Akan tetapi di dukung oleh akting Dian yang bagus, film ini menjadikan hidup meskipun dari kualitas gambarnya masih minim.


Film ini memang tidak tenar, akan tetapi menunjukkan kualitas seorang Dian Sastro.



Bintang Jatuh garapan Rudi Sujarwo ini di dukung oleh Dian Sastro Wardoyo, Indra Birowo, M. Gary Iskak, Marcella (Zalianty), dalam film ini nama belakang Marcella masih belum melekat dan Daniel. Film produksi Kipas Communication ini di tulis oleh Rako. Film pertama Dian Sastro yang tidak sempat meledak karena konon kabarnya film ini memang tidak naik bioskop. Susahnya mendapatkan film ini karena penasaran aktingnya Dian, akan tetapi akhirnya dapet juga.



Adalah Aira (Daniel) seorang mahasiswa baru jurusan musik di suatu kampus. Mahasiswa baru yang ngekos bersama Dery (Indra Birowo) yang cukup gokil di kampusnya. Aira tertarik pada gadis kampus yang terkenal dengan kecantikannya Sely (Marcella Zalianty) sejak pandangan pertamanya. Bagi Sely kriteria cowok yang mau jadi pacarnya haruslah sayang dan bisa membikinkan puisi tiap hari untuknya. Sely adalah gadis kampus yang menjadi incaran Duait (M Gary Iskak). Hubungan Sely dan Duait semakin dekat dengan semakin seringnya ngajak jalan. Sementara itu Donna (Dian Sastro) adalah gadis kampus yang terkenal ceplas ceplos dan berani ngelawan siapa saja yang mengusiknya. Donna terpukau dengan permainan piano Aira di auditorium sampai pada akhirnya mereka berdua berkenalan.



Suatu ketika Aira yang telah jatuh hati pada Sely memberikan puisi padanya akan tetapi karena nyalinya ciut, Aira tidak berani memberikannya padanya akan tetapi dimasukkan ke loker Sely. Ketika membukanya Sely mengira bahwa yang mengirimkan puisi itu adalah Duait. Ketika di konfirmasi Duait menjadi bingung akan tetapi mengiyakan saja.


Suatu sore Aira memberanikan diri mengirimkan puisi langsung ke rumah Sely, dan yang menerima adalah Sely, maksud hati bilang kalau itu adalah bikinan Aira untuk Sely akan tetapi Sely sudah langsung menduga kalau itu adalah kiriman dari Duait.


Usaha Aira untuk mendekati Sely di dukung oleh Dery dan Donna. Ayah Sely yang terkenal galak akhirnya di kerjain dengan membuat scenario penjambretan yang dilakukan oleh Dery, Aira dan Donna. Hasilnya Aira adalah dewa penolongnya yang membawanya di kenalkan oleh ayah Sely pada anak tunggalnya walaupun mereka sebenarnya saling kenal.



Pada suatu ketika Aira di undang makan malam oleh Ayah Sely demikian juga Duait juga di undang. Ketika waktu makan malam tiba, datanglah Duait. Begitu Duait tiba, Aira menghilang dengan ngumpet di toilet karena takut ketahuan mengenai puisi itu. Walaupun pada akhirnya mereka bertatap muka, akan tetapi Duait yang masih bingung mengenai puisi itu harus mengakuinya juga setelah Aira bilang kalau puisinya sudah dikirim.



Tibalah saatnya Duait menyampaikan perasaanya pada Sely di mobil, akan tetapi tindakan Duait diluar batas yang pada akhirnya Sely membencinya. Dan giliran Aira di percaya oleh Ayahnya Sely untuk menjaga Sely. Akan tetapi kebahagiaan ini tidak lama karena selang beberapa saat Sely pindah kampus. Walaupun Duait di suruh ikut pindah dengan tiket gratis untuk menjaga Sely, akan tetapi Aira ingat akan mimpinya tentang bintang jatuh bahwa Sely bukanlah gadis yang ada di mimpinya. Akhirnya Aira ragu-ragu dan tidak jadi berangkat.



Sementara itu selama menjalin persahabatan dengan Aira menumbuhkan benih-benih cinta pada Donna, akan tetapi Donna tau posisinya akan Sely dan tidak berani mengungkapkan. Ia hanya mengungkapkan lewat buku hariannya. Tanpa sengaja Dery membaca buku harian Donna dan akhirnya tau kalau Donna suka sama Aira.



Ditempat terpisah Donna yang merasa kehilangan Aira karena disangka telah pergi bersama Sely melihat bintang jatuh. Dia ia make a wish agar Aira hadir disisinya kalau ia memang sayang padanya. Tiba-tiba Aira sudah berada disampingnya dan Donna tersipu malu karena Doanya telah di dengar Aira. Seketika itu juga mimpi tentang bintang jatuh itu menjadi kenyataan bahwa Donnalah yang ada di mimpi Aira.



Secara keseluruhan film ini mempunyai cerita yang bagus dan tidak membingungkan seperti film-film Indonesia lainnya, akan tetapi acting Aira di akhir kisah kurang menghayati jadi terasa endingnya itu adalah ending yang ndagel. Meski meluapkan rasa suka pada Donna akan tetapi nada yang di ucapkan kurang pas dan asyik untuk mengakhiri suatu kisah………


Indonesia Gagal tempatkan Ganda putra di perempat Final; Vita/Lilyana melaju


Hasil buruk di raih oleh tim merah putih pada hari kedua turnamen Singapore Super Series. Ganda Putra Indonesia bertumbangan satu demi satu setelah pada hari pertama begitu perkasa. Luluk/Alvent yang diharapkan bisa meraih juara pada kejuaraan ini harus menelan pil pahit setelah sebelumnya juga dicoret dari tim Thomas Indonesia. Luluk/Alvent unggulan ke 5 tidak mampu membendung permainan Chong Min Can/Choon Eng Chew yang berlangsung kemarin. Permainan ketat yang harus disudahi dengan rubber set dimenangkan oleh pasangan ganda Malaysia asuhan Rexy Mainaky dengan skor 17-21 21-18 23-21. Tragis memang, anak asuhan pelatih asal Indonesia harus mengalahkan pemain dari negerinya sendiri. Ini memang tradisi yang buruk dimana Rexy sudah mengetahui kelemahan dari pemain-pemain Indonesia sehingga memberikan intruksi yang tepat untuk terus menekan permainan pemain kita.

Ganda putra lainnya yang harus tumbang adalah M Ahsan/Bona Septono pemain muda yang masih minim pengalaman ini juga kalah atas unggulan ke 6 asal China Zhendong Guo/Xie Zhongbo dengan skor 21-18 26-24. Meski kalah akan tetapi permainan Ahsan/Bona mampu memberikan perlawanan yang cukup sengit terhadap ganda putra asal China terseput. Sementara itu Yonathan Suryatama/Rian Sukmawan ganda putra asal klub Djarum juga harus mengakui keunggulan pemain Malaysia lainnya M Zakry/M Fairuzizuan dengan Straight set 21-18 21-12. Hasil ini memupus harapan publik bulutangkis Indonesia untuk meraih prestasi dari sektor ganda putra.

Vita/Lilyana ganda putri nomor satu Indonesia melaju ke perempat final setelah menang mudah melawan Jing Qiong/Shi Yan Samantha ganda putri asal tuan rumah. Vita/Lilyana tidak harus memeras keringat karena hanya membutuhkan waktu 14 menit untuk melibas ganda tuan rumah tersebut dengan skor 21-5 21-11. Kesuksesan Vita/lilyana gagal diikuti oleh ganda putri lainnya Jo/Greys dan Endang/Rani. Jo/Greys takluk dari pasangan Korea dengan Jung Eun Ha/Kim Jung Min dengan rubber set 21-10 16-21 dan 21-15. Sementara Endang/Rani harus mengakui ketangguhan pemain Denmark Lena Frier Kristiansen/Kamila Ritter dengan skor 21-19 21-19. Dengan demikian Indonesia hanya mewakilkan satu wakilnya di ganda putri. Hari ini Vita/Lilyana akan ditanggang oleh ganda putri asal Inggris Gails Emms/Donna Kellog.

Dari tunggal putra satu-satunya wakil Indonesia Simon Santoso melibas Shoji Sato dengan straight set 21-19 21-14. Ketenangan permainan Simon membuahkan hasil. Pada perempat final yang akan berlangsung mulai jam 3:20 waktu setempat, Simon di tantang tunggal putra Malaysia Sairul Amar Ayob. Disamping Sairul Amar Ayob Malaysia juga meloloskan unggulan pertama Lee Chong Wei.

Pada perempat final kali ini Indonesia hanya diwakili oleh masing-masing satu wakil untuk 4 nomor. Di tunggal putri diwakili Firdasari, Tunggal putra Simon Santoso, Ganda Campuran diwakili Nova/Lilyana dan ganda putri oleh Vita/Lilyana. Semoga dari keempat wakil tersebut Indonesia mampu meraih minimal satu prestasi di ajang Singapore Super Series 2008.

Thursday, June 12, 2008

Firdasari tekuk unggulan pertama, Pia harus mengakui keunggulan Wang Chen


Kejutan di hari kedua turnamen Aviva Singapore Super Series terjadi di tunggal putri dimana Unggulan pertama asal Perancis Pi Hongyan harus mengakui keuletan permainan Firdasari. Set Pertama Firdasari unggul dalam perolehan angka sehingga ditutup dengan kemenangan 21-16. Memasuki set ke dua perolehan angka selalu kejar mengejar. Terjadi keseimbangan permainan antara Firda dengan Pi. Sempat menyamakan kedudukan 20-20 di poin kritis ini Firdasari kurang konsentrasi sehingga set ini di tutup dengan kemenangan Pi Hongyan 22-20. Set ketiga yang merupakan set penentuan, Firdasari selalu ketinggalan angka. Angka terakhir Firda ketinggalan 15-16 dari Pi. Namun keuletan dan konsentrasi Firda mulai membuka jalan dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 16-16. Untuk selanjutnya Firda mengunci permainan Pi Hongyan dengan memenangkan permainan ini menjadi 21-16 sekaligus melaju ke perempat Final. Diperempat final Firda akan bertemu dengan pemenang antara Juan Gu vs Saina Nehwal yang saat ini belum di pertandingkan.

Sementara itu tunggal putri lainnya Pia Zebadiah harus mengakui keunggulan pemain Hong Kong Wang Chen. Wang Chen yang diunggulkan di tingkat 3 menang atas Pia 15-21 21-15 dan 21-18. Sebenarnya Pia mampu mengimbangi permainan Wang Chen, akan tetapi faktor pengalaman dan jam terbang Wang Chen lebih tinggi sehingga Pia tidak mampu mengalahkan Wang Chen. set Pertama kelihatan sekali Pia mampu memberikan perlawanan yang ketat dan berhasil memimpin perolehan angka. Akan tetapi di set ke dua pertahanan Pia mulai kendor. Kesempatan ini di gunakan dengan sebaik-baiknya oleh Wang Chen dan berhasil merebut set kedua dan ketiga sekaligus melaju ke perempat final.

Disektor ganda campuran yang lebih dahulu di pertandingkan pasangan Nova/Lilyana melaju ke perempat final setelah mengalahkan pasangan Korea Yi Goo Kwon/Jung Eun Ha. Pengalaman dan kematangan Nova/Lilyana tidak bisa di imbangi oleh pasangan Korea. Dalam tempo 21 menit Nova/Lilyana melaju ke perempat final dengan skor 21-12 21-15. Ganda campuran lainnya M Rijal/Greysa Polii harus mengakui keunggulan pasangan Denmark Rasmus Bonde/ Helle Nielsen dengan skor 21-18 21-18.

Sementara itu partai lain sampai saat ini masih belum di pertandingkan.

Inka Christie bermertafosa dengan band Qta



Lama menghilang penyanyi solo Inka Christie hadir dengan warna baru, dengan membentuk sebuah band dengan nama Qta. Qta yang terdiri dari SInka Christie (vokal), Reza (gitar), Ngguh (bass), Lala (keyboard) dan Hadi (drum) menemukan patern bermusik mereka dengan nuansa super pop. Qta menawarkan warna lain dari sisi Inka Christie yang selama ini lebih dikenal dengan lagu-lagunya yang slowrock mendayu-dayu. Lagu-lagu semacam Gambaran Cinta yang melambungkan nama Inka di blantika musik Indonesia. Gambaran Cinta adalah album perdana yang menawarkan sisi slowrock seorang Inka Christie. Memang lagu tersebut laku mengikuti jejak lagu-lagu semacam Nike Ardilla maupun Nicky Astria kala itu.

Melalui kelompok Qta Inka Christie mencoba menawarkan warna lain dari suaranya. Warna yang sebenarnya kalau di perhatikan dengan seksama tidak ada perbedaan sama sekali antara band dengan solonya. Antara ketika Inka bernyanyi solo dengan bernyanyi di band Qta tidak ada perbedaan. Semua kental dengan warna Inka Christie yang sudah di kenal lebih dulu. Sebenarnya Inka bisa saja menawarkan lagu-lagu yang lebih ngerock sehingga lebih punya warna lain.

Album pertama Qta menawarkan musik pop yang catchy dengan lirik yang sebagian besar karya Inka Christie. Lirik yang sederhana dan enak di telinga tanpa harus bingung dengan maksudnya.
Warna suara Inka lebih mendominasi dari nama Bandnya itu sendiri.
Secara keseluruhan lagu ini enak untuk di dengar akan tetapi akan terasa membosankan karena tidak adanya warna lain yang ditawarkan. Memang ada yang upbeat di lagu MMS (maaf maaf saja). Coba deh dengar......

penggalan bait pantaskah mendua yang enak untuk dicerna
....aku tlah jatuh cinta padamu namun kutak kan pernah bisa untuk tinggalkan dirinya apakah pantas aku mendua.... resah lelah gelisah merasakannya .

Album Qta dengan titel Mencari Cinta menawarkan 10 lagu. Dari kesepuluh lagu tersebut hanya satu yang di buat oleh Ngguh lainnya adalah karya Inka Christie.
Kesepuluh lagu tersebut adalah :

1. Pacar Sementara
2. Aku Manusia Biasa
3. Cinta Yang Ini
4. MMS (Maaf Maaf Saja)
5. Tolong Jangan Pergi
6. Mencari Cinta
7. Adakah Cinta
8. Pantaskah Mendua
9. Terungkap
10. Lagi-lagi

Jo/Greys susul Vita/Lilyana ke babak Kedua



Setelah Vita/Lilyana melaju ke babak kedua, pasangan Jo Novita/Greysa Polii dan Endang/Rani menyusul ke dua. Pada laga pertama turnamen Singapore Super Series 2008 Jo/Greys menghadapi Nicole Grether/Charmine Reid pasangan gado-gado Jerman Kanada. Jo/Greys menang Straight set dengan 21-17 21-18. Pada pertandingan berikutnya yang akan berlangsung hari ini Jo/Greys di tantang pasangan Korea Jung Eun /Kim Min Jung. Ganda putri lainnya yang melaju ke babak kedua adalah pasangan Endang/Rani yang harus berjibaku untuk memenangkan pertandingan melawan pasangan tuan rumah Sinta Mulia Sari/Yao Lei dengan rubber set. Hasil yang cukup ketat di babak ketiga dengan skor 13-21 21-13 22-20. Sempat ketinggalan set pertama tidak membuat Endang/Rani kendur dan berhasil membukukan kemenangan untuk kemudian ditantang pasangan Denmark Kamilla Ritter/Lena Frier Kristiansen.

Ditunggal putra wakil satu-satunya Indonesia Simon Santoso menang mudah atas Scot Evan dengan membutuhkan waktu 26 menit. Kemenangan simon di tutup dengan skor 21-10 21-18.

Sementara Itu Indonesia yang menempatkan 3 sektor ganda putra berhasil melaju ke babak berikutnya setelah Joko/hendra dan Markis/Hendra mengundurkan diri dari turnamen ini. Luluk/Alvent unggulan kelima menang atas pasangan Korea Sung Hyun Ko/Yi Goo Kwon dengan straightset 21-16 21-16. M Ahsan/Bona Septono harus memeras keringat untuk bisa melaju ke babak kedua melawan pasangan Malaysia Thien How Hoon/ Soon Hock Ong dengan skor 16-21 21-14 dan 22-10. Sementara Yonathan Suryatama/Rian Sukmawan menekuk ganda putra tangguh asal Denmark Jens Eriksen/Martin Lungard dengan 21-19 17-21 dan 23-21.

Babak kedua yang akan dipertandingkan hari ini dimulai pukul 2 waktu setempat. Nova/lilyana akan membuka pertandingan dari kubu Indonesia di lapangan 1.

Wednesday, June 11, 2008

Firdasari Melaju ke Babak Kedua turnamen Singapore Super Series


Dua tunggal putri melaju ke babak kedua turnamen Aviva Singapore Super Series yang sedang berlangsung. Pia Zebadiah yang merangkak dari babak kualifikasi mampu menundukkan Carmain Reid dari Canada dengan skor 21-17 21-12. Pia sang penentu kemenangan dalam laga piala uber mencoba bermain taktis. Sempat tertinggal 7 - 9 di set pertama akan tetapi permainan Pia mampu di kembangkan dan akhirnya menutup kemenangan dengan 21-17. Pia yang sempat-sempat di sebut sebagai Mia Audinanya karena permaiannya yang sukar di tebak bermain cukup tenang dan mampu memimpin di set kedua sehingga di tutup dengan kemenangan 21-12. Dari sektor Tunggal Putri Lainnya Adriyanti Firdasari berhasil menekuk permainan Ekatarina Ananina. Dari set pertama Firda selalu memimpin dari segi perolehan angka. Dengan postur 170cm Firdasari mampu menutup kemenangan dengan straightset 21-14 21-13 dalam tempo 26 menit. Pada babak selanjutnya baik Firda maupun Pia akan menghadapi lawan yang lebih di unggulkan. Firda akan bertemu Pi Hongyan Unggulan pertama dari Perancis. Pi kelahiran China yang kini membela Perancis sebagai unggulan pertama tentu memiliki teknik dan cara permainan yang lebih baik dibanding Firda, akan tetapi semangat Firda dan permainannya yang kian berkembang tentu akan mampu mengimbangi permainan Pi. Sehingga meski diatas kertas Firda kalah, akan tetapi kalaupun kalah bukanlah kalah yang mudah akan tetapi kalah yang meyakinkan. Sementara Pia akan berhadapan dengan Wang Chen unggulan ketiga asal Hongkong. Permainan ulet PIa akan mampu mengimbangi Wang Chen yang dari segi pengalaman, teknik dan postur lebih unggul dibanding Pia.

Di ganda campuran Pasangan M Rizal/Greysa Polii mengalahkan permainan tuan rumah Riky Widianto/Yao Lei dengan rubber set 20-22 21-17 dan 21-19. Di babak berikutnya telah menghadang pasangan Denmark Rasmus Bonde/Helle Nielsen yang pada babak pertama mengalahkan pasangan Jepang Tadasi Otsuka/Satoko Suetsuna dengan skor 21-16 21-18. Pada laga kedua nanti, Pasangan Indonesia harus lebih menekan sehingga dapat memenangkan pertandinga. Sementara itu ganda campuran lainnya Anggun/Endang harus terhenti setelah dikalahkan Zheng Bo/Gaoling unggulan kedua dari China dengan skor telak 21-6 21-11. Pasca cedera Anggun Nugroho yang pernah berpasangan dengan Yunita Tetti belum menemukan permainannya, apalagi menghadapi pemain sekelas China, sehingga mempengaruhi penampilannya.

Vita/Lilyana yang menjadi ganda putri nomor 1 pelatnas juga melaju ke babak kedua setelah memenangi laga melawan tuan rumah Bo Li /Ting Ting Thng dengan skor telak 21-8 21-10 dalam waktu 15 menit. Pemain asal Singapore tersebut tidak mampu menahan keperkasaan pasangan Indonesia yang pernah menjadi juara dalam China Super Series 2007. Langkah selanjutnya Vita/lilyana akan berhadapan dengan pasangan Singapura lainnya Jing Qiong/ Shi Yan Samanta yang menang walkover dari pasangan Malaysia. Diatas kertas pasangan Vita/lilyana akan mampu memenangkan pertandingan di babak kedua nanti.

Dari sektor putra babak pertama baru akan dimainkan pada pukul 4.20 waktu setempat.

Jelang Djarum Indonesia Open Super Series 2008


Gelaran Super Series pra Olimpiade 2008 sebagai ajang pemanasan menuju Olimpiade 2008 yang akan berlangsung di Jakarta dari tanggal 17 Juni sampai dengan 22 Juni 2008 meski tidak diperkuat oleh Pemain Nomor 1 dunia Lin Dan dan Xie Xingfang akan berlangsung seru. Sebagai ajang pemanasan tim pelatnas bulutangkis dan tentunya juga akan diikuti oleh pemain dari klub seperti klub Djarum Kudus.

Pemain pelatnas harus dan memang harus menunjukkan tajinya di negeri sendiri. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, gelaran Indonesia Super Series kali ini ada sedikit perbedaan dari segi tiketing. Pada tahun-tahun sebelumnya babak 1 dan 2 penonton tidak dipungut biaya, sampai pada perempat final dan sampai dengan final baru dikenakan tiket. Akan tetapi tahun ini panitia mempunyai kebijakan lain dimana mulai hari pertama pertandingan sudah dikenakan tiket.

Adapun jadwal dan harga tiket adalah sebagai berikut :

Tanggal 17 - 19 Juni tiket masuk VIP 25.0000, Kelas 1 Rp. 10.000, waktu pertandingan mulai jam 09.00 WIB

Tanggal 20 Juni 2008 Tiket Masuk VIP 50.000, Kelas 1 Rp. 25.000, waktu pertandingan mulai jam 16.00

Tanggal 20 & 21 Juni 2008 Tiket Masuk VIP 100.000,kelas 1 Rp. 50.000, waktu pertandingan mulai pukul 17.00 untuk semifinal dan final.

Meski tidak semeriah dari tahun lalu akan tetapi gelaran Indonesia super series ini akan dapat menarik para pecinta bulutangkis di Indonesia.

Sementara itu dari ajang Singapore Super Series 2008 yang sedang berlangsung, Pasangan ganda campuran Indonesia Flandy/Vita secara mengejutkan tumbang dari pemain tak terkenal Thailand Songphon Anugritayawon/Kuncala V dengan rubber set 20-22 22-20 dan 21-18 di babak pertama. Sementara itu ganda campuran lainnya Nova/Lilyana juga harus bersusah payah untuk lolos ke babak selanjutnya dengan rubber set 19-21 21-5 dan 21-14 melawan ganda campuran tuan rumah Danny Bawa/ Yu Yan. Wah agaknya pemain Indonesia masih belum Tune in setelah ajang Thomas Uber Cup Kemarin.

Sementara itu pemain indonesia lainnya belum bertanding saat berita ini di turunkan.

Tuesday, June 10, 2008

derita

Derita mempersiapkanmu kepada kenikmatan
Ia dengan kejam menyapu segala yang ada dalam rumahmu,
Sehingga kebahagiaan baru dapat menemukan ruang untuk dimasuki
Ia menggugurkan daun daun hijau yang segar dapat tumbuh sebagai gantinya
Ia mengangkat akar akar tua agar akar akar baru yang tersembunyi dibalik ruangan dapat tumbuh
Apapun derita yang menggoncang dari hatimu,segala yang lebih baik akan menggantikannya


Jalaludin Rumi

Monday, June 9, 2008

Pasir Berbisik ; Whispering Sand


PASIR BERBISIK


Sutradara : Nan Achnas


Pemain : Christine Hakim, Dian Sastro Wardoyo, Slamet Raharjo


Pemain Pendukung : Dik Doank, Desi Fitri, Didi Petet


Film tahun 2001




Ini bertutur tentang film. Film yang sudah lama di produksi akan tetapi tidak basi untuk diangkat kembali. Hanya sekedar mengingatkan kalau dulu ada film yang bagus tanpa harus hingar binger pemain. Film Indonesia yang saat itu belum menemukan jatidirinya kembali setelah sekian lama mati suri. Melalui akting Christine Hakim yang sudah menjadi jaminan kalau aktingnya alami, memukau. Didampingi Dian Sastro yang berperan sebagai Daya, anak gadis semata wayang dari Berlian (Christin Hakim). Dian Sastro mampu mengimbangi akting Christine Hakim yang sudah malang melintang di jagat perfilman.



Sebenarnya asyik saja apabila kita mencermati dan memperhatikan film-film yang tahun pembuatannya sudah lama, ya setidaknya bernostalgia mengenai waktu-waktu yang lalu.


Kali ini masih bertutur tentang filmnya Christine Hakim seperti sebelumnya di Daun Diatas bantal. Selanjutnya akan di angkat pula dib log ini film-film Dian Sastro Wardoyo yang berhasil memerankan tokoh Daya di film ini.



Pasir Berbisik atau dikenal pula Whispering Sand pada festival-festival film luar negeri berkisah tentang kisah cinta multi dimensi antara seorang gadis desa yang sedang mencari jati diri dan ibunya yang selalu di hantui rasa ketakutan akan kehilangan anak gadisnya, sehingga sang ibu begitu protektif sekali terhadap anaknya.



Mengambil setting di tanah berpasir di suatu pinggiran pantai, perkampungan pesisir pantai yang sewaktu-waktu bila datangnya badai pasir maka kampungpun bisa hilang tertimbun pasir. Suasana yang sepi dan hening terus mewarnai sepanjang film ini. Keheningan karena suasana alamnya yang hening dan keheningan untuk mendukung film ini. Keheningan dimana kita akan terbawa oleh suasana alam yang sunyi dan senyap di tengah gurun. Ketakutan akan adanya pendatang atau karena adanya huru hara yang ditimbulkan karena adanya orang-orang yang ditangkapi dengan sebab yang tidak jelas. Pembakaran kampung yang meski adanya pembakaran akan tetapi tetap pada suasana yang sunyi dan mencekam.



Berlian adalah sosok ibu yang begitu cinta pada anaknya secara berlebihan akibat takut kehilangan. Karena Daya adalah anak satu-satunya sebagai harta yang paling berharga setelah Agus (Slamet Rahardjo) suaminya menghilang. Bertutur tentang suatu pertarungan sepi ditengah gurun yang di warnai bahasa kalbu suara alam di gurun yang mengelilingi mereka. Daya memimpikan ayahnya (Slamet Rahardjo) yang pergi tanpa pesan. Ia sering mendekatkan telinganya ke pasir seolah mendengarkan bahwa pasir itu membisikan sesuatu. Pasir pun berbisik………



Di gurun pasir yang hening diwarnai bahasa kalbu alam gurun yang mengelilingi kehidupan mereka, mereka hidup dalam sepi. Daya selalu memimpikan akan kehadiran ayahnya yang telah lama menghilang. Sampai pada suatu waktu Agus muncul tanpa di duga dalam keadaan nestapa. Berlian yang telah lama di tinggal pergi tidak bisa menerima begitu saja kehadiran Agus. Akan tetapi Agus berhasil memikat hati Daya dan pada akhirnya Berlianpun menerima kehadiran Agus.



Kisah ini tidak lama, karena selang beberapa saat, akibat ulahnya Agus terlilit hutang dengan lintah darat Suwito (Didi Petet). Bertahun-tahun lamanya akhirnya kegadisan Daya direnggut oleh Suwito sebagai imbalan karena Agus tidak mampu melunasi hutangnya. Gadis yang polos yang pada akhirnya sadar, akan tetapi Berlianpun tidak bisa berbuat apa-apa. Ini adalah kisah tragis dari awal hancurnya impian Daya untuk selama-lamanya.



Keadaanpun hening…… hanya semilir angin dingin. Kita akan terbawa kesana seolah keheningan itu merasuki jiwa kita. Jiwa-jiwa kosong yang mampu menembus kisah dari suatu tempat entah dimana.



Dan pasir pun berbisik lirih……………………………

Sarapan Pagi


Sarapan Pagi ini dimulai dengan talkshow, headline di Koran, berita di radio, bincang-bincang sejenak dalam benakku. Sebenarnya sih tidak terjadi apa-apa akan tetapi di jalanan tadi sempet terlihat orang-orang yang akan berdemo untuk membebaskan FPI(Front Pembela Islam) yang tersangkut kasus di Monas. Sementara intu Gus Dur mantan presiden Republik Indonesia yang sampai saat ini agaknya masih berminat untuk terjun di politik berniat untuk membela Ahmadiyah. Satu Subject yang sedang di perdebatkan baik oleh pemerintah melalui SKBnya, maupun oleh FPI dan sejumlah masyarakat lain yang menghendaki pembubaran Ahmadiyah yang dianggap aliran sesat (dan memang sesat kok).



Bukan……….. bukan aku ingin memasuki ranah politik. Enggak.. aku hanya sekedar ingin berbagi, ingin menyampaikan rasa tentang kehidupan di republik ini yang kian hari semakin aneh dirasakan. Belum habis isu kenaikan harga BBM sekarang sudah disibukkan dengan rusuh Monas yang berujung dengan ditangkapnya para tokoh FPI, sementara itu dari AKKB sendiri kok belum di tangkap. Terus kenaikan harga yang merangkak tinggi dengan sendirinya tidak mendapat perhatian karena masyarakat sudah tertutup dengan pemberitaan-pemberitaan tentang pembubaran FPI maupun juga komentar-komentar yang justru ingin tetap mempertahankan FPI di negeri ini.



Aku bukan ingin menyoroti keduanya karena aku memang bukan FPI juga bukan AKKB atapun pendukung siapapun, akan tetapi aku adalah salah satu masyarakat yang resah dengan kenaikan BBM dan kerabatnya. Otomatis BBM naik semua juga naik, ini sudah hukum ekonomi yang berlaku. Tapi ketika ranah politik merasuki wilayah kehidupan masyarakat, tentunya kita juga tidak bisa tinggal diam.



Jenuh…… bosan……


Ya itu kata-kata yang tepat yang digambarkan dalam imagi seorang aku. Jenuh dan bosan melihat perkembangan akhir-akhir ini, perkembangan dimana kebebasan itu ada. Kebebasan yang bebas di seputar politik maupun juga sendi kehidupan yang lain.


Jenuh karena semua hanya teori, prakteknya mana?



Sarapan pagi ini terasa tidak nikmat karena hanya mendengar pendapat pro dan kontra antar pihak. Demokrasi? Yes ini memang salah satu wujud demokrasi. Tapi demokrasi yang mana? Kalau ditilik lebih jauh, seharusnya pemerintahlah yang harus tegas untuk segera mengeluarkan SKB sebagaimana rekomendasi MUI tentang Ahmadiyah.


Keep in silence sih bagus……… tapi mbok ya pemerintah jangan diam saja toh…….


Mbok ya bubarin aja itu Ahmadiyah………….


Kesal juga sarapan pagi ini terganggu hanya karena persoalan Ahmadiyah yang pada akhirnya Gus Dur pun yang seharusnya menjadi kiai yang jadi panutan malah membela Ahmadiyah…… dari konteks mana ???...............


Capek deh………