Thursday, November 27, 2008

Tiga Ganda Indonesia Melaju, Pia Tumbang dari Xie Xingfang

Indonesia meloloskan dua wakilnya di perempat final turnament Hongkong Super Series 2008 dari nomor ganda putri dan ganda putra. Di ganda putri Vita Marissa/Lilyana Natsir berhasil melangkah kebabak kedua setelah harus bekerja keras menghadapi ganda putri negeri jiran Sook Chin Wong/Kei Wei Woon dengan rubber set. Di set pertama Vita/Lilyana unggul dengan 21-15. Memasuki set kedua pertahanan Vita/Lilyana di dobrak dan pasangan Malaysia berhasil menyamakan kedudukan dengan memenangi pertandingan set kedua 16-21. Memasuki set ketiga Vita/lilyana berhasil membungkam permainan pasangan Malaysia dengan 21-13.

Sukses yang sama juga di raih pasangan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan yang mengalahkan ganda putra veteran asal Malaysia Chong Tan Fook/Lee Wan Wah dengan straightset. Markis/Hendra yang kian matang tersebut mampu meredam permainan Chong/Lee dengan kemenangan 21-15 dan 21-17. Di perempat final Markis/Hendra akan ditantang musuh bebuyutan yang juga pemain Malaysia Koo Kien Kiet/Tan Boen Heong. Sementara itu ganda campuran Indonesia Nova Widianto/Lilyana Natsir berhasil membungkam pemain muda China yang prestasinya langsung menanjak Zhao Yun Lei/Chen Xu dengan 13-21, 21-12 dan 21-11.

Ditunggal putri satu-satunya wakil Indonesia yang melangkah kebabak kedua Pia Zebadiah Bernadet harus mengakui keunggulan Xie Xingfang dan ia dipaksa menyerah dengan 10-21 dan 13-21. Sementara itu Taufik Hidayat dan Andre Kurniawan Tedjono saat berita ini diturunkan masih menunggu giliran bertanding yang akan dimulai pukul 6.45 sore waktu setempat.

Hongkong Super Series 2008; Pemain Indonesia mulai berguguran

Setelah M. Ahsan/Bona Septono tumbang di babak pertama, pemain-pemain putri Indonesia menyusul kegagalan M. Ahsan/Bona septono dan langsung bertumbangan di babak pertama.  Maria Febe Kusumastuti (CJ) harus mengakui keunggulan Tinne Rassmussen dengan 8-21 dan 16-21, sementara itu Rosaria Yuswin Pungkasari juga harus tumbang dari tangan Kaori Imabeppu (JPN) dengan 10-21 dan 10-21. Sementara itu Adriyanti Firdasari meski sempat memberikan perlawanan akan tetapi harus angkat koper setelah kalah dari pemain tuan rumah Zhou Mi dengan 17-21 dan 19-21. Satu-satunya tunggal putri Indonesia yang melangkah ke babak kedua adalah Pia Zebadiah Bernadet yang berhasil mengalahkan Anna Rice (CAN) dengan rubber set 19-21, 21-7 dan 24-22.

Di tunggal putra Taufik Hidayat lolos kebabak kedua setelah menang mudah atas Chong Wei Feng (MAS) dengan 21-9 dan 21-15. tunggal putra lainnya saat berita ini diturunkan sedang bertanding antara Andre Kurniawan Tedjono (CJ) vs Lu Qicheng (CHN), dan Ari Yuli Wahyu (CJ) vs Yan Kit Chan (HKG)

Wednesday, November 26, 2008

Markis/Hendra Melangkah Ke babak 2; M. Ahsan/Bona Tersingkir

Pasangan ganda putra nomor satu dunia Markis Kido/Hendra Setiawan melewati rintangan pertama di ajang Hongkong Super Series 2008 dan berhasil melangkah ke babak kedua setelah bersusah payah menghadapi ganda putra Malaysia Chieng Hung Hong/Kean Hok NG dengan rubber set. Di set pertama Markis/Hendra harus takluk dengan 18-21, akan tetapi di set kedua keadaan berbalik dan berhasil menyamakan kedudukan dengan 21-17. Memasuki babak ketiga, meski sempat kejar-mengejar angka akan tetapi Markis/Hendra berhasil mengalahkan pasangan muda tersebut dan melaju ke babak kedua dengan menutup permainan 21-18.

Akan tetapi sayang sekali keberhasilan Markis/Hendra tidak diikuti pasangan ganda putra muda usia pelatnas M. Ahsan/Bona Septono yang harus kalah dari unggulan kelima Koo Kien Kiet/Tan Boen Heong dengan 21-11 dan 21-16. Meski set kedua berhasil unggul duluan di kedudukan 12-11, akan tetapi tekanan Koo/Tan tidak mampu di imbanginya sehingga harus menyerah kalah.

Di babak kedua Markis/Hendra akan ditantang pemain ganda putra Malaysia lainnya Chong Tan Fok/Lee Wan Wah yang berhasil menumbangkan pemain China He Hanbin/Sun Junjie dengan 21-17 dan 21-16. Sementara pemain Indonesia lainnya saat berita ini diturunkan belum bertanding.

Tuesday, November 25, 2008

Nova/Lilyana Melangkah Ke Babak 2; Rijal/Vita Tersingkir

Dari kejuaraan Hongkong Super Series 2008 yang sedang berlangsung, pasangan ganda campuran Indonesia Nova Widianto/lilyana Natsir melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan pemain Hongkong Wai Hong Woon/Wai Che Koon dalam dua set langsung. Dibabak pertama keunggulan Nova/lilyana yang juga merupakan peringkat satu dunia tidak berhasil diimbangi lawan sehingga set pertama dengan mudah ditutup dengan 21-18. Memasuki set kedua, kedudukan berimbang, namun akhirnya Nova/lilyana memang lebih unggul dan menang dengan 23-21.

Di set berikutnya Nova/lilyana akan ditantang pemain debutan China Chen Xu/Zhao Yunlei yang meski merupakan pemain muda akan tetapi sudah langsung memberikan prestasi yang bagus.

Ganda campuran lainnya M. Rijal/Vita Marissa harus tersingkir di babak pertama dan harus mengakui keunggulan He Hanbin/Yu Yang (CHN). Meski mampu memberikan perlawanan di set pertama, akan tetapi di set kedua konsentrasi menurun sehingga dengan mudah set ditutup dengan 22-20 dan 21-15 untuk kemenangan He/Yu. Babak kedua baru akan dimainkan hari Kamis mendatang.

Sementara itu tunggal putri terbaik Indonesia Maria Kristin mundur dari turnamen ini, dan posisi Maria digantikan oleh Pia Zebadiah yang langsung berhadapan dengan Anna Rice (CAN). Indonesia juga mengirimkan Maria Febe Kusumastuti dan Rosaria Yusfin Pungkasari. Maria Febe di babak pertama langsung bertemu dengan unggulan 1 Tinne Rassmussen, sementara Rosaria Yusfin Pungkasari yang berhasil melangkah ke babak utama setelah berjuang dari kualifikasi. Pertandingan tunggal putri dan putra baru akan bertandingan pada hari Rabu waktu setempat.

Hongkong Super Series 2008 ;Pemanasan Menuju Final Super Series

Setelah tidak mengirimkan pemainnya di China Super Series 2008 yang berakhir pekan kemarin, Indonesia kembali mengirimkan pemainnya di ajang Hongkong Super Series 2008 yang akan berlangsung 25 - 30 November 2008. Meski demikian tidak semua pemain pelatnas ikut ambil bagian. Seperti Sony Dwi Kuncoro yang di fokuskan untuk menghadapi final super series juga tidak diturunkan. Sementara itu Taufik Hidayat di tunggal putra hanya ditemani dua wakilnya dari klub Djarum yaitu Ari Yuli Wahyu dan Andre Kurniawan Tedjono.

Perjalanan Taufik Hidayat diprediksi baru akan menemui hambatan di perempat final yang kemungkinan akan bertemu dengan Bao Chun Lai(CHN). Sementara Andre Kuarniawan Tedjono sudah harus berhadapan dengan Lin Dan (CHN) di babak kedua. Keduanya berpeluang bertemu di semifinal jika perjalanannya mulus. Sementara itu Ari Yuli Wahyu yang berada di pool atas kemungkinan akan terhenti langkahnya di babak kedua menghadapi Joachim Persson (DEN).

Di tunggal putri tidak jauh berbeda. Maria Kristin Yulianti jika mampu melangkah ke babak kedua sudah harus berhadapan dengan Xie Xingfang. Meski Prestasi Xie Xingfang akhir-akhir ini menurun, akan tetapi kekuatan China tetap menjadi hambatan saat ini. Tunggal putri lainnya Adriyanti Firdasari harus menghadapi Zhou Mi (HKG) di babak pertama dan Pia Zebadiah Bernadet yang juga merupakan tunggal putri ketiga Indonesia harus merangkak melalui babak kualifikasi untuk bisa melangkah ke babak utama.

Di ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan baru akan menemui lawan tangguh di perempat final yaitu Koo Kien Keat/Tan Boon Heong (MAS) jika Koo/Tan mampu mengalahkan ganda putra Indonesia lainnya M. Ahsan/Bona Septono. Sementara itu Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan kemungkinan akan melangkah mulus ke perempat final untuk bertemu unggulan kedua asal China Fu Haifeng/Cai Yun.

Sementara itu di ganda putri Indonesia hanya menurunkan Vita Marissa/Lilyana Natsir yang prestasinya naik turun. Tahun ini baru 1 kali menjuarai kejuaraan super series yaitu di Indonesia Super Series 2008. Keduanya akan bermain di nomor ganda campuran berpasangan dengan Nova Widianto dan M. Rijal. Dari drawing yang sudah dirilis, Nova Widianto/Lilyana Natsir terpisah poolnya dengan M. Rijal/Vita Marissa sehingga peluang untuk menciptakan All Indonesian final juga terbuka. Akan tetapi M. Rijal/Vita Marissa sudah harus bekerja keras di babak pertama untuk bisa mengalahkan unggulan kedua He Hanbin/Yu Yang (CHN) yang mempunyai pukulan dan stamina yang kuat dan akurat.

Hongkong Super Series merupakan ajang super series terakhir sebelum final super series yang akan berlangsung Desember mendatang.

Monday, November 24, 2008

China Super Series 2008; China Berbagi Gelar dengan Korea

China Super Series 2008 yang berakhir hari Minggu 23 Nopember 2008 masih menjadi bukti bahwa China masih terkuat di cabang olahraga Bulutangkis. China berhasil merebut tiga gelar dari lima nomor yang dipertandingkan. Dan dua gelar lainnya diperoleh oleh Korea yang meraih gelar dari nomor ganda putra dan ganda campuran. Perlu menjadi catatan khusus bahwa setelah Korea lama tidak mengikuti turnamen, begitu keluar kandang langsung menyabet 2 gelar. Memang sih dari catatan terakhir pasangan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung (XD) dan Jung Jae Sung/Lee Yong Dae (MD) memiliki track record yang bagus.

Bagi Indonesia, keluarnya Korea menjadi ajang pembuktian kedepannya, sementara dari China satu catatan penting telah diperoleh. Ditunggal putri, pemain-pemain muda China langsung unjuk gigi. Setelah Zhang Ning mundur dan prestasi Xie Xingfang juga menurun, otomatis China mempunyai pengganti yang bagus. China mungkin tidak bisa berharap banyak dari Zhu Lin dan Lu Lan yang tadinya diharapkan bisa menggantikan Zhang Ning dan Xie Xingfang. Prestasi Zhu Lin dan Lu Lan bisa dikatakan akan tergantikan dengan prestasi pemain muda China tersebut.

Hasil selengkapnya dari China Super Series 2008 : 1. WS Yanjiao Jiang (CHN) beat Zhu Jingjing (CHN) 21-15 21-13 2. MD Jung Jae Sung/Lee Yong Dae (KOR) beat Mathias Boe/Cartsen Mogensen (DEN) 17-21, 21-17 dan 21-13 3. WD Zhang Yawen/ Zao Tingting (CHN) beat Eui Hui Chin/Wong Pei Tty (MAS) 21-14 21-19 4. Lin Dan (CHN) beat Lee Chong Wei (MAS) 21-18 dan 21-9 5. Lee Yong Dae /Lee Hyo Jung (KOR) beat Chen Xu/Zhao Yunlei (CHN) 21-16 dan 21-15.

Friday, November 21, 2008

China Super Series 2008, Candra/Tony Taklukkan Unggulan Pertama

Pasangan ganda putra veteran gado-gado Indonesia/USA  Candra Wijaya/Tony Gunawan menyingkirkan unggulan pertama asal tuan rumah Fu Haifeng/Cai Yun dengan rubber set. Candra/Tony yang di lihat dari segi usia sudah tidak muda lagi tersebut bermain agresif sehingga mampu memenangi pertandingan ini dan melangkah ke semifinal.

Candra/Tony yang bermain secara profesional mempunyai motivasi tersendiri untuk memenangkan pertandingan, karena hadiah adalah tujuan utama tentunya. Berbeda jika bermain di pelatnas, maka segala biaya ditanggung oleh pelatnas, tapi sebagai pemain profesional ia harus mempertanggungjawabkan secara langsung dengan sponsor yang telah membiayainya.

Perolehan angka yang cukup ketat membuktikan bahwa usia bukan halangan untuk bisa bermain bagus. Candra/Tony melangkah ke semifinal dengan 21-19, 19-21 dan 21-17. Di semifinal Candra/Tony akan berhadapan dengan pemenang antara M. Zakri Abdulatif/M. Fairuzizuan Tazari (MAS) dengan Mathias Boe/Carsten Mogensen (DEN) yang saat berita ini diturunkan belum bertanding.

Sementara itu unggulan pertama ganda campuran He Hanbin/Yu Yang (CHN) juga harus mengakui unggulan ke 5 asal Korea selatan Lee Hyo Jung/Lee Yong Dae dengan 21-12, 12-21 dan 21-14. Setelah lama tidak keluar kandang pasangan peraih medali emas tersebut kembali membuktikan diri bahwa ia masih terbaik, meski secara peringkat masih dibawah.

Kejutan lainnya Zhu Jingjing (CHN) juga menaklukkan Zhou Mi (HKG) dengan 21-11 dan 21-11.

China Super Series 2008; Taufik Hidayat Tersingkir

Setelah di laga pembuka Taufik sukses membungkam Bonsaak Ponsana (THA) dengan dua set langsung, di babak kedua Taufik Hidayat tidak berdaya menghadapi pemain asal China Du Pengyu dengan dua set langsung. Taufik yang diunggulkan di tempat ke tujuh tidak berdaya menghadapi pemain non unggulan tersebut dan dipaksa menyerah dalam dua set langsung 20-22 dan 11-21.

Kejutan terjadi di tunggal putri, unggulan ke 3 Tinne Rassmussen (DEN) harus mengakui keunggulan dari pemain Malaysia Wong Pei Xia Julia dengan rubber set 20-22, 21-10 dan 10-21.

Dari semua sektor pemain-pemain tuan rumah masih mendominasi dalam permainan. Hari ini dijadwalkan pertandingan perempat final yang di mulai pukul 2 sore waktu setempat.

Thursday, November 20, 2008

China Super Series 2008; Taufik Hidayat Lewati Hadangan Pertama

Satu-satunya pemain Indonesia yang bermain di China Super Series 2008 yang juga berdasarkan undangan dari tuan rumah berhasil melewati hadangan pertama di per32 besar melawan Bonsaak Ponsana (THA). Taufik Hidayat yang berangkat tanpa persiapan tersebut berhasil memenangi pertandingan dalam dua set langsung tanpa perlawanan berarti dari Bonsaak. Ini memang keberuntungan Taufik, karena Bonsaak Ponsana adalah tipe pemain yang agresif dan kerap kali menyusahkan Taufik Hidayat. Dan Taufik sendiri mengakui tidak suka dengan tipe permainan Bonsaak.

Menghadapi Bonsaak, Taufik Hidayat yang juga merupakan unggulan ke 7 tersebut nothing to lose saja. Akhirnyapun membuahkan hasil lewat smash-smash Taufik yang baik. Taufik menang dengan 21-12 dan 21-14.

Sementara itu, pasukan negeri tirai bambu masih belum terbendung di hari pertama. Para unggulan pun masih melenggang mulus ke babak kedua. Kejutan terjadi di ganda campuran Anthony Clark/Donna Kellog (ENG) yang ditumbangkan oleh ganda campuran Korea Yeon Seong Yo/Kim Jung Min dengan 24-22 dan 21-11.

Di babak kedua Taufik Hidayat akan bertemu tunggal putra tuan rumah Du Pengyu yang berhasil melangkah ke babak 16 besar setelah mengalahkan rekan senegaranya Zhou Wenlong dengan rubber set 12-21, 21-19 dan 21-10.

Taufik Hidayat yang diharapkan ikut meramaikan Final Super Series Desember mendatang tersebut diharapkan mampu meraih hasil terbaik. Karena salah satu persyaratan dari final super series adalah peringkat 8 besar dan mengikuti minimal 9 kali super series. Dan saat ini Taufik baru mengikuti 7 super series ditambah China Super Series 2008 yang sedang berlangsung dan Hongkong Super Series yang akan berlangsung pekan depan. Dari situs BWF yang dirilis per 13 November 2008, saat ini Taufik Hidayat bercokol di ranking ke9, sehingga kesempatan Taufik untuk masuk ke peringkat 8 besar masih terbuka lebar jika mengikuti dua turnamen tersebut.

Wednesday, November 12, 2008

SUHARTO WAFAT, LAYAK JADI PAHLAWAN

Iring-iringan jenazah melintas tugu pancoran. Merinding, kendaraan di sisi tol sebelah kanan pun ikut berhenti menyaksikan iring-iringan jenazah sang mantan presiden yang murah senyum. Bahkan rakyat, pegawi kantoran, pekerja dan Ibu-ibu tua banyak yang sengaja datang ikut melepas kepergian beliau untuk dimakamkan.  Tidak hanya aku, tapi orang-orang disekitarku matanya berkaca-kaca ketika iring-iringan jenazahnya lewat. Antara perasaan sedih kehilangan orang besar, hingga perasaan bahagia pun muncul bersamaan. Sedih karena beliau orang besar, orang yang mampu membawa negeri ini berjaya di pertanian dan disegani oleh negara lain walaupun pada akhirnya terjadi krisis dan borok selama pemerintahannya terkuak, tapi beliau memberi arti yang teramat sangat. Bahagia karena 'mungkin' dengan kepergian Beliau, krisis negeri ini akan berakhir, baik krisis ekonomi, kepemimpinan maupun kepercayaan.

Itu adalah perasaan yang banyak dialami oleh banyak masyarakat. Rasa salut juga terucapkan untuk Presiden SBY, karena beliau adalah pemimpin yang tidak pendendam, ini terbukti ketika terdengar berita meninggalnya Suharto, SBY dihadapan wartawan yang direlai TV swasta menghimbau agar membacakan Surat Alfatihah. Sungguh presiden yang luar biasa, kebesaran hati dan jiwanya.

Kini Suharto telah tiada dan pasca presiden Suharto menjabat dalam kurun waktu 10 tahun telah berganti 4 presiden, dari BJ. Habibie, Gus Dur, Megawati hingga sekarang Presiden SBY. Dilain sisi memang Suharto mempunyai dosa masa lalu dengan kroni-kroninya akan tetapi di sisi lain Suharto juga berjasa besar terhadap republik.

Saya tertarik untuk menulis Suharto, karena saat ini polemik Suharto muncul dengan hadirnya Iklan PKS yang menyebutkan bahwa Suharto adalah Guru dan pahlawan Bangsa. Well..!! saya bukan mau membahas iklan PKS, akan tetapi tentang sedikit Suharto dari kacamata saya.

Kalau menurut pandangan saya, Suharto sangat layak menyandang Pahlawan. Mungkin banyak yang tidak setuju dengan pandangan saya, akan tetapi setiap manusia mempunyai hak untuk menilai siapa Suharto. Mengapa Suharto layak menyandang Pahlawan?.  Karena selama pemerintahannya Suharto telah membuat gebrakan di segala bidang. Lewat Repelita (rencana Pembangunan Lima Tahun) dan Pelita (Pembangunan Lima Tahun) pemerintahan Suharto telah berhasil membawa Indonesia lebih maju setelah kemerdekaan. Bahkan tercatat Indonesia pernah swasembada pangan dengan program yang dicanangkan. Coba bayangkan saja sekarang, beras kini hasil impor.  Di militer, Suharto mempunyai tangan besi. Bahkan tahun 80an pernah muncul petrus. Penembak Misterius yang menjadi momok bagi para penjahat. Oke, kita gak perlu kok ngomongin pelanggaran HAM segala, karena saya di posisi rakyat kecil, jadi rasa aman itu yang diperlukan yang kini sangat mahal sekali harganya.

Kalau kita telaah, kenapa Suharto hancur di akhir pemerintahannya? karena Suharto pada akhir pemerintahannya menjadi boneka politik, sehingga laporan yang beliau terimapun yang baik-baik saja. Soal Suharto meninggalkan banyak utang dari IMF bagi saya tidak masalah, karena apa? karena saya pun ikut menikmatinya kok dengan harga-harga yang murah. Artinya meski ini dosa ekonomi Suharto yang besar, akan tetapi kan rakyat ikut menikmati. Dibandingkan sekarang yang hanya orang-orang tertentu yang bisa menikmati. itu tuh diatas sana.....

Jadi Suharto Layak disebut sebagai pahlawan meski tidak diakui pemerintah dan tidak masuk buku sejarah sekolah, akan tetapi dihatiku beliau tetap pahlawan bangsa.