Monday, September 15, 2008

Indonesia Raih Dua Gelar di Taiwan Open

Indonesia akhirnya meraih dua gelar di turnamen Taiwan Open/Chinese Taipei Open GP Gold 2008. Indonesia berhasil meraih kemenangan dari tunggal putra Simon Santoso dan Ganda Campuran Devin Lahardi/Lita Nurlita.

Simon Santoso melbas permainan pemain veteran asal Malaysia M Roslin Hashim dengan tiga set  14-21 21-11 dan 21-19. Sementara itu Devin Lahardi/Lita Nurlita menundukkan pemain tuan rumah Fang Cieh Min/Cheng Wen Shing dengan 14-21 21-11 dan 21-19. Sayang sekali kesuksesan kedua pemain Indonesia tersebut tidak diikuti permainan ganda putri Jo Novita/Rani Mundiasti.

Jo/Rani takluk oleh pemain tuan rumah Cheng Wen Hsing/Chien Yu Chin dengan 16-21 17-21.

Turnamen berikutnya yang diikuti pemain pelatnas adalah Jepang Super Series.

Thursday, September 11, 2008

Firdasari terhenti di babak Pertama

Unggulan ke 8 turnamen Chinese Taipei Open GP Gold 2008 Firdasari gagal melaju ke babak kedua setelah dikandaskan oleh pemain tidak ternama Jepang Mayu Sekiya dengan dua set langsung 21-19 21-19. Absennya pemain top  dunia tidak mampu di manfaatkan oleh Firdasari yang merupakan tunggal nomor dua Indonesia ini. Kesempatan ini sekaligus memupus keinginan publik Indonesia dari sektor putri disamping Maria Kristin.

Sementara itu, Maria Kristin yang merupakan unggulan ketiga di turnamen ini berhasil melangkah ke babak kedua setelah di babak pertama mampu mengatasi permainan Chiang Pei Hsin (TPE) dengan dua set langsung 21-15 dan 21-16. Keberhasilan Maria di ikuti pula oleh Pia Zebadiah yang berhasil mengatasi permainan Pai Mien Jie (TPE) karena mundurnya Pai Mien Jie akibat cedera.

Sementar itu di sektor tunggal putra, unggulan pertama Simon Santoso melangkah mulus ke babak ketiga setelah dibabak kedua mengalahkan Sien Baek Chol (KOR) dengan 21-17 21-13. Demikian pula Tommy sugiarto melangkah ke babak ketiga setelah mengatasi permainan Alamsyah Yunus di babak kedua dengan 21-11 15-21 dan 21-8.  Sukses Simon dan Tommy di ikuti pula oleh tunggal putra asal Indonesia lainnya Indra Bagus Andre Candra . Di babak kedua kemarin Indra Bagus berhasil mengalahkan permainan Chou Tien Chen (TPE) dengan 21-17 dan 21-14.

Sementara itu dari sektor lainnya Indonesia juga masih meloloskan wakilnya di babak kedua.


Wednesday, September 10, 2008

Candi Murca 3 : Murka Sri Kertajaya



Candi Murca 3

Sekedar informasi, telah terbit :

Judul Buku : Candi Murca 3 ; Murka Sri Kertajaya

Pengarang : Langit Kresna Hariadi

Penerbit    : LKH Production


Setelah setengah tahun lebih pasca keluarnya Candi murca 2 Air terjun Seribu Angsa, kini LKH kembali menghadirkan Candi Murca 3; Murka Sri Kertajaya.

Masih dengan gaya bahasanya yang khas dengan kata-kata 'malam menukik tajam' hehe ini kata-kata yang enggak banget sebenarnya karena kalo boleh memilih sih aku lebih memilih malam kian larut........, LKH kembali menghadirkan Candi Murca dengan latar kerajaan Kediri dan akan munculnya kerajaan Singasari dengan Ken Aroknya.

Di candi Murca 3 ini, ceritanya melanjutkan buku 2 yang full dengan sejarah tahun saka, sehingga sampai saat ini cerita di buku 1 yang memadukan antara tahun saka dengan tahun masehi 2011 belum ketahuan kapan akan dilanjutkan atau memang akan diputus begitu saja.

Buku ini menarik, mengingat cerita yang berlatar sejarah sehingga mampu membawa pembacanya kealam jauh sebelum jaman modern.

Buku ini tebalnya 832 halaman, akan tetapi bagi pecinta LKH tentunya ini mah dalam beberapa hari juga selesai dibaca.

Jadi jangan ketinggalan lekas beli ke Gramedia atau toko buku lainnya.

Harga di gramedia mungkin Rp. 88.000,- (belum ngecek sih) sementara harga di penerbit Rp. 78.000,- untuk pulau jawa sudah termasuk ongkos kirim.


Ujian Pertama di Taiwan Grand Prix

Pasca Olimpiade Beijing 2008, kini para pemain pelatnas akan menjajal kemampuan di seri Grand Prix di Yonex Chinese Taipei Open GP Gold 2008. Meski tanpa menyertakan pemain-pemain top pelatnas demikian juga absennya pemain-pemain top dunia di ajang tersebut, akan tetapi diharapkan para pemain pelapis yang dikirim pelatnas mampu berbicara banyak di kejuaraan tersebut. Turnamen yang berlangsung 9-14 September 2008 tersebut hanya di hadiri oleh pemain-pemain peringkat bawah.

Indonesia yang tahun 2007 lalu mampu meraih tiga gelar dari Sony Dwi Kuncoro di tunggal putra, Flandy/Vita di ganda campuran dan Markis/Hendra di ganda putra hanya menurunkan pemain pelapisnya. Disektor tunggal putra, Simon Santoso runner up Indonesia Open Super Series 2008 menjadi unggulan pertama di tunggal putra, sementara di tunggal putri Maria Kristin peraih medali perunggu olimpiade menjadi unggulan ketiga.

Dari tunggal putra menurunkan Simon Santoso, Tommy Sugiarto, Alamsyah Yunus dan Ade Bagus Candra, sementara dari sektor putri ada Maria Kristin, Firdasari, Pia zebadiah dan Fransisca Ratnasari.

Pebulutangkis Maria Kristin yang berhasil meraih prestasi gemilang di olimpiade hari ini ditantang pemain kualifikasi asal tuan rumah Chiang Pei Hsin. Perjalanan Maria di babak pertama di prediksi akan berjalan mulus, dan kemungkinan besar di perempat final Maria akan bertemu dengan Wong Pe Xia Julia (MAS) atau Pia Zebadiah rekan sepelatnasnya. Sementara Firdasari di babak pertama akan pertemu Mayu Sekiya (JPN)

Di ganda putra pasangan veteran Indonesia/USA Candra/Tony kemungkinan besar akan mampu meraih hasil yang maksimal.

Semoga saja di turnamen ini pemain pelatnas mampu berbicara banyak. Amien

Thursday, September 4, 2008

Turnamen Bulutangkis Pasca Olimpiade

Pasca Olimpiade Beijing, pasukan pelatnas akan di persiapkan untuk mengikuti 4 turnamen dalam waktu dekat ini. Pasca perombakan yang dilakukan PBSI terhadap pemain ganda putri dan ganda campuran, kini pelatnas PBSI mempersiapkan diri untuk mengirimkan pemainnya ke 4 turnamen mendatang. Turnamen tersebut adalah sebagai berikut :

1. Chinese Taipei Grand Prix Gold (9 - 14 September 2008)

2. Yonex Japan Super Series (16 - 21 September 2008)

3. China Master Super Series (23 - 28 September 2008), dan

4. Macau Open 2008 (30 Sept - 5 Oktober 2008)

Pada seri Grand Prix kemungkinan besar PBSI tidak menurunkan pemain terbaiknya, akan tetapi hanya akan menurunkan pemain pelapis, sedangkan pemain seperti ganda putra Markis/Hendra lebih di persiapkan di kejuaraan super series.

Berbicara masalah peluang, semua memiliki peluang yang sama, akan tetapi untuk pasangan baru seperti di ganda putri dan ganda campuran Vita/M Rijal tentunya akan lebih sebagai ajang untuk memadukan, sehingga apapun hasilnya tidak menjadikan target yang dibebankan.

Sementara itu dari kubu ganda putra, pasangan Luluk/Alvent yang meraih hasil buruk di Olimpiade 2008 diusulkan untuk bermain sebagai profesional, mengingat hasil mereka yang mandek.

Wah kenapa gak dari dulu ya, kenapa Alvent tidak dicoba dipasangkan dengan M Rijal saja misalnya. Pasti hasilnya akan lebih bagus. Kalau luluk mungkin akan lebih memilih ke klub Djarum.

Friday, August 29, 2008

Pasca Olimpiade PBSI merombak Pemain

Pasca Olimpiade Beijing 2008 PBSI merombak pemainnya khususnya di ganda campuran dan ganda putri. Di Bagian ganda campuran Flandy Limpele/Vita Marissa yang di Olimpiade Beijing gagal memperoleh medali harus di pisah. Vita Marissa di pasangkan dengan M Rizal pemain muda usia yang sebelumnya berpasangan dengan Greysia Polii. Sementara untuk Flandy Limpele yang empat tahun lalu di Athena bermain di ganda putra berpasangan dengan Eng Hian masih belum tahu akan dipasangkan dengan siapa.

Di sektor ganda putri juga terjadi perombakan. Setelah Greisya Polii di pisah dengan M. Rizal di ganda campuran, di ganda putri Greysia Polii juga di pisah dengan pasangannya Jo Novita. Greysia Polii di pasangkan dengan Nitya Krishinda sedangkan Jo Novita di pasangkan dengan Rani Mundiasti.

Kalau dilihat sih sebenarnya pasangan M Rizal /Greysia Polii yang menduduki peringkat 20an BWF prestasinya lumayan bagus, hanya saja PBSI akan memfokuskan Greysia Polii di ganda putri. Sementara itu ganda putra khususnya pasangan Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto belum diketahui pasti apakah akan di pisah atau tidak. Kalau melihat grafik permainan mereka dari tahun 2005 sampai 2008 seharusnya mereka sudah dipisah karena prestasi mereka yang buruk.

Kita Lihat saja semoga dengan perombakan ini prestasi bulutangkis Indonesia meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Wajah Koruptor Kita

Sebenarnya bukan ikut-ikutan masuk ke ranah politik, atau apalah, tapi lama-lama gatal juga untuk tidak sekedar mengeluarkan unek-unek. Sudah beberapa bulan ini wajah pemberitaan baik media cetak, radio maupun televisi menayangkan tentang tertangkapnya kasus korupsi oleh KPK. Suatu gebrakan yang bagus dan berani yang dilakukan oleh KPK ditengah maraknya korupsi yang kian subur di negeri ini. Korupsi memang sudah mengakar di setiap lini. Dari level terendah sampai level tertinggi ditengarai koruptor masih merajalela.

Tertangkapnya Ayin alias artalyta yang menyuap jaksa urip. Wah ini sih bukan lagu baru, ini sudah lagu lama dimana perdagangan kasus sebenarnya sudah ada hanya tidak ada lembaga yang berani mengungkap dan saling tutup menutupi. Juga kasus Al Amin Nasution anggota DPR asal Fraksi PPP yang tertangkap di Ritz Carlton Hotel bersama Sekda Bintan Azirwan.

Sebenarnya bukan ingin mengomentari apalagi menganalisa satu persatu kasus yang mereka alami, akan tetapi aku ini gatal sekali untuk ikut mengomentari mereka pasca tertangkap.

Coba Lihat Al Amin Nasution, setelah tertangkap tidak ada sedikitpun rona muka atau perasaan bersalah telah melakukan korupsi, akan tetapi merasa masih benar dan bisa kita lihat pula di televisi-televisi yang menyiarkan berita, betapa Al Amin Nasution itu bak selebritis, cengangas cengenges seolah-olah tidak bersalah. Tidak pernah terlihat raut penyesalan apalagi sampai berujung meminta maaf ke publik. Sungguh ironis, politikus muda usia melakukan korupsi suap akan tetapi merasa tidak bersalah. Seolah-olah ialah selebritis dengan senyum yang selalu merekah ketika diwawancara. Inikah wajah koruptor kita.

Sementara itu Artalyta alias ayin malah sempat waktu sidah membagi-bagikan makanan bagi pengunjung.... duh apa-apaan ini. Uang dari mana itu.

Lain Al Amin lain pula Jaksa Urip. Meski di awal Jaksa Urip Tri Gunawan selalu merasa bersalah akan tetapi akhir-akhir ini jaksa Urip merasa hidupnya hancur, keluarganya hancur. Meski awalnya merasa fine-fine aja dan tetap lah menyebalkan bagi kita, akan tetapi setidaknya ia memiliki sedikit hati lah dengan sedikit penyesalan dari raut muka yang telah ada. Meski tidak ada empati bagi Jaksa urip, akan tetapi sedikitnya kita merasa bahwa oo ini lho.. si Urip koruptor yang menerima suap, akhirnya menyesal juga meski ketika terima uang pastinya senyum-senyum gembira, dan entah sudah berapa duit yang dia kantongi meski ia dipenjara tetap kok keluarganya bisa hidup.

Sebenarnya kasus korupsi ini banyak sekali hanya saja yang paling membuat enek ya cuma al amin nasution yang bak selebritis cengangas cengenges di depan kamera seolah-olah ia benar. Praduga tak bersalah? Ehm........ kayaknya basi deh...... rakyat juga yang jadi korban.......

Monday, August 25, 2008

Gas Elpiji Naik (lagi......)

Pagi ini resmi pertamina menaikkan harga gas elpiji kelas 12 kg dan 50 kg. Sementara untuk kelas 3 kg tidak naik. Harga gas elpiji yang naik Rp. 500 tiap kilogramnya. Wah-wah bisa tambah berat nih beban rakyat, apalagi kenaikan tersebut akan dibebankan setiap bulan. Duh….. ini pertamina apa-apaan sih….


Gas elpiji adalah hal yang menguasai hajat hidup orang banyak, sesuai UUD seharusnya pemerintahlah yang menguasai, sehingga kebijakan kenaikan hargapun harusnya dari pemerintah. Tapi kok sekarang yang megang langsung pertamina….


Akan jadi apa ini Negara……..




Harga gas elpiji 12kg biasanya Rp. 63.000 dan sekarang menjadi Rp. 69.000, walah jangankan sekarang , hari biasa saja harga elpiji di pasaran sudah 65 ribu bahkan kadang-kadang melonjak jadi 70 ribu, kok sekarang naik lagi………Pertamina sebagai si empunya hajat, mengaku rugi terus dan tidak mampu menahan kerugian terus menerus…


Tadi pagi kebetulan sekali nih, ini fakta yang saya dengar, saya menunggu bis primajasa. Nah disitu tuh ada karyawan pertamina yang sedang bercerita (kayaknya dengan sesame pertamina/anak perusahaan elnusa deh….). Mereka itu bercerita kalau fresh graduate aja dulu udah 4jtan, dan skg gajinya 8jt untuk fresh graduate di bagian orang tersebut. (Saya gak tau ia bagian apa, tapi yang jelas orang yang bersangkutan jurusan engineriing). Belum lagi ada bonus tahunan yang mencapai 18x gaji, bonus penjualan yang kadang bisa 2-3x gaji, dan ada bonus lagi yang saya sendiri lupa ia menyebutkan apa. Wah-wah enak banget ya mereka, katanya kok pertamina rugi terus ya………


Kemana uang pertamina tuh………….


Yang jadi pertanyaan adalah, katanya pertamina rugi, tapi kok tetap aja ada tuh tender-tender dan sebagainya. Uangnya menguap kemana?


Sungguh ironis hidup di republik sekarang ini, apalagi sekarang hidup kian susah…… kayaknya republik ini hanya dinikmati oleh sebagian orang saja. Lihat aja pejabat-pejabat makin kaya, rakyat?......... tambah gak punya deh…


Udah gitu dikejar2 pajak pula……..


BBG naik……… susu naik………


Semua naik……….


Oh republikku……. Republik Indonesiaku… mau kemana kau………….


Kian hari beban rakyat makin meningkat…. Pemerintah kok kayaknya tutup mata ya? Apalagi sekarang semakin banyaknya partai semakin hari hanya partai saja yang diurus….. rakyat nomor sekian deh……..


Kalau Malaysia turun harga BBM ini kok Indonesia malah menaikan harga Gas, itung-itung mau konversi minyak tanah ke gas, eh malah gasnya melambung…………


Tuesday, August 19, 2008

Bulutangkis Sumbang 3 Medali

Cabang Olahraga Bulutangkis akhirnya hanya mempersembahkan 3 medali yang di peroleh dari tunggal putri, ganda putra dan ganda campuran. Perolehan 3 medali ini sudah cukup bagus meskipun ganda campuran gagal mempersembahkan emas setelah Nova/Lilyana kalah dari pemain muda Korea Lee Hyojung/Lee Yongdae dengan 2 set langsung.

Perolehan Medali Emas di persembahkan oleh pasangan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan yang sukses melibas pemain tuan rumah Fu Haifeng/Cai Yun di babak final dengan rubber set 12-21 21-11 dan 21-16. Sementara medali perak di raih oleh pasangan ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir yang kalah dari ganda campuran Korea Lee Hyojung/Lee Yong Dae dengan dua set langsung 11-21 dan 17-21. Dan Medali perunggu dipersembahkan oleh pemain tunggal putri yang tidak di unggulkan Maria Kristin Yulianti dengan 11-21 21-13 dan 21-15.

Secara keseluruhan bulutangkis mampu meneruskan tradisi emas olimpiade sejak 1992 di olimpiade Barcelona. Dan dari sini kita patut bangga dan bersukur karena menemukan secercah harapan dari sektor putri. Maria Kristin datang bukan siapa-siapa dan pulang membawa harapan. Pemain yang tidak diunggulkan akan tetapi mampu menghadang pemain unggulan. Maria Kristin adalah pemain masa depan Indonesia yang harus terus digembleng untuk menjadi juara sejati.

Sunday, August 17, 2008

Markis Kido/Hendra Setiawan Persembahkan Emas Pertama

Markis Kido/Hendra setiawan berhasil mempersembahkan Medali Emas Pertama untuk Kontingen Indonesia setelah berhasil mengalahkan pasangan ganda putra China Fu Haifeng/Cai Yun dengan rubber set sekaligus memupuskan ambisi China untuk sapu bersi medali Emas dari cabang bulutangkis. Kemenangan Markis Kido/Hendra setiawan sekaligus memenuhi target yang di bebankan untuk meneruskan tradisi emas olimpiade terutama dari cabang bulutangkis.  Kemenangan ini sekaligus menjadi pembuktian bahwa Indonesia masih di perhitungkan di arena Olimpiade dan juga di perbulutangkisan Dunia.

Indonesia juga masih berpeluang meraih emas dari cabang bulutangkis dari nomor lainnya yaitu ganda campuran pasangan Nova Widianto/lilyana Natsir yang berhasil masuk final setelah mengandaskan impian He Hanbin/Yu Yang (CHN) dengan 3 set. Dengan demikian dari cabang bulutangkis telah memperoleh minimal 1 emas dari ganda putra, 1 perunggu dari tunggal putri, minimal 1 perak dari ganda campuran dan kemungkinan bertambah satu perunggu dari ganda campuran jika pasangan Flandy/Vita mampu mengalahkan He Hanbin/Yu Yang dalam perebutan medali perunggu yang akan berlangsung jam 18.30 waktu setempat.

Set pertama Markis/Hendra berhasil dikalahkan oleh pasangan Fu Haifeng/Cai Yun yang memang di dukung penuh oleh penonton dengan 12-21. Markis/Hendra selalu dalam tekanan dan tidak mampu keluar dari tekanan-tekanan pasangan China tersebut. Merasa unggul di set pertama pasangan China lengah di set kedua dan ini di manfaatkan benar oleh Markis/Hendra hingga ia terus memimpin dalam perolehan angka. Sempat unggul 9-2 Markis/Hendra terus menekan permainan pasangan China tersebut. Hingga set kedua pasangan China hanya di berikan angka 11 dan ditutup dengan kemenangan Markis/Hendra dengan 21-11 sekaligus memaksakan rubber set.

Memasuki set penentuan pasangan ganda terkuat Indonesia berhasil unggul.Diawal set pasangan Indonesia mampu memimpin dengan 9-3 ingga kemudian pasangan China berhasil memperkecil ketertinggalan angka dengan menambah satu angka menjadi 9-4. Akan tetapi pasangan Indonesia yang semakin solid tidak mau menyia-nyiakan kesempatan dan selalu memimpin perolehan angka hingga 20-14. Pada kedudukan seperti Ini pasangan Indonesia pasti ingin segera memenangkan pertandingan dan meluapkan kegembiraan. Akan tetapi bola yang dikembalikan kesisi kiri pasangan Indonesia oleh lawan dan disangka keluar oleh Markis Kido, tapi ternyata masuk. Markis Kido sempat melonjak gembira. Akan tetapi ini belum berakhir. Dan akhirnya set ketiga ditutup dengan kemengangan 21-16 sekaligus membawa emas pertama bagi Indonesia.

Selamat untuk Markis Kido/Hendra Setiawan sekaligus menjadi kado terindah di hari kemerdekaan ini. Go Indonesia.