Friday, November 21, 2008

China Super Series 2008, Candra/Tony Taklukkan Unggulan Pertama

Pasangan ganda putra veteran gado-gado Indonesia/USA  Candra Wijaya/Tony Gunawan menyingkirkan unggulan pertama asal tuan rumah Fu Haifeng/Cai Yun dengan rubber set. Candra/Tony yang di lihat dari segi usia sudah tidak muda lagi tersebut bermain agresif sehingga mampu memenangi pertandingan ini dan melangkah ke semifinal.

Candra/Tony yang bermain secara profesional mempunyai motivasi tersendiri untuk memenangkan pertandingan, karena hadiah adalah tujuan utama tentunya. Berbeda jika bermain di pelatnas, maka segala biaya ditanggung oleh pelatnas, tapi sebagai pemain profesional ia harus mempertanggungjawabkan secara langsung dengan sponsor yang telah membiayainya.

Perolehan angka yang cukup ketat membuktikan bahwa usia bukan halangan untuk bisa bermain bagus. Candra/Tony melangkah ke semifinal dengan 21-19, 19-21 dan 21-17. Di semifinal Candra/Tony akan berhadapan dengan pemenang antara M. Zakri Abdulatif/M. Fairuzizuan Tazari (MAS) dengan Mathias Boe/Carsten Mogensen (DEN) yang saat berita ini diturunkan belum bertanding.

Sementara itu unggulan pertama ganda campuran He Hanbin/Yu Yang (CHN) juga harus mengakui unggulan ke 5 asal Korea selatan Lee Hyo Jung/Lee Yong Dae dengan 21-12, 12-21 dan 21-14. Setelah lama tidak keluar kandang pasangan peraih medali emas tersebut kembali membuktikan diri bahwa ia masih terbaik, meski secara peringkat masih dibawah.

Kejutan lainnya Zhu Jingjing (CHN) juga menaklukkan Zhou Mi (HKG) dengan 21-11 dan 21-11.

China Super Series 2008; Taufik Hidayat Tersingkir

Setelah di laga pembuka Taufik sukses membungkam Bonsaak Ponsana (THA) dengan dua set langsung, di babak kedua Taufik Hidayat tidak berdaya menghadapi pemain asal China Du Pengyu dengan dua set langsung. Taufik yang diunggulkan di tempat ke tujuh tidak berdaya menghadapi pemain non unggulan tersebut dan dipaksa menyerah dalam dua set langsung 20-22 dan 11-21.

Kejutan terjadi di tunggal putri, unggulan ke 3 Tinne Rassmussen (DEN) harus mengakui keunggulan dari pemain Malaysia Wong Pei Xia Julia dengan rubber set 20-22, 21-10 dan 10-21.

Dari semua sektor pemain-pemain tuan rumah masih mendominasi dalam permainan. Hari ini dijadwalkan pertandingan perempat final yang di mulai pukul 2 sore waktu setempat.

Thursday, November 20, 2008

China Super Series 2008; Taufik Hidayat Lewati Hadangan Pertama

Satu-satunya pemain Indonesia yang bermain di China Super Series 2008 yang juga berdasarkan undangan dari tuan rumah berhasil melewati hadangan pertama di per32 besar melawan Bonsaak Ponsana (THA). Taufik Hidayat yang berangkat tanpa persiapan tersebut berhasil memenangi pertandingan dalam dua set langsung tanpa perlawanan berarti dari Bonsaak. Ini memang keberuntungan Taufik, karena Bonsaak Ponsana adalah tipe pemain yang agresif dan kerap kali menyusahkan Taufik Hidayat. Dan Taufik sendiri mengakui tidak suka dengan tipe permainan Bonsaak.

Menghadapi Bonsaak, Taufik Hidayat yang juga merupakan unggulan ke 7 tersebut nothing to lose saja. Akhirnyapun membuahkan hasil lewat smash-smash Taufik yang baik. Taufik menang dengan 21-12 dan 21-14.

Sementara itu, pasukan negeri tirai bambu masih belum terbendung di hari pertama. Para unggulan pun masih melenggang mulus ke babak kedua. Kejutan terjadi di ganda campuran Anthony Clark/Donna Kellog (ENG) yang ditumbangkan oleh ganda campuran Korea Yeon Seong Yo/Kim Jung Min dengan 24-22 dan 21-11.

Di babak kedua Taufik Hidayat akan bertemu tunggal putra tuan rumah Du Pengyu yang berhasil melangkah ke babak 16 besar setelah mengalahkan rekan senegaranya Zhou Wenlong dengan rubber set 12-21, 21-19 dan 21-10.

Taufik Hidayat yang diharapkan ikut meramaikan Final Super Series Desember mendatang tersebut diharapkan mampu meraih hasil terbaik. Karena salah satu persyaratan dari final super series adalah peringkat 8 besar dan mengikuti minimal 9 kali super series. Dan saat ini Taufik baru mengikuti 7 super series ditambah China Super Series 2008 yang sedang berlangsung dan Hongkong Super Series yang akan berlangsung pekan depan. Dari situs BWF yang dirilis per 13 November 2008, saat ini Taufik Hidayat bercokol di ranking ke9, sehingga kesempatan Taufik untuk masuk ke peringkat 8 besar masih terbuka lebar jika mengikuti dua turnamen tersebut.

Wednesday, November 12, 2008

SUHARTO WAFAT, LAYAK JADI PAHLAWAN

Iring-iringan jenazah melintas tugu pancoran. Merinding, kendaraan di sisi tol sebelah kanan pun ikut berhenti menyaksikan iring-iringan jenazah sang mantan presiden yang murah senyum. Bahkan rakyat, pegawi kantoran, pekerja dan Ibu-ibu tua banyak yang sengaja datang ikut melepas kepergian beliau untuk dimakamkan.  Tidak hanya aku, tapi orang-orang disekitarku matanya berkaca-kaca ketika iring-iringan jenazahnya lewat. Antara perasaan sedih kehilangan orang besar, hingga perasaan bahagia pun muncul bersamaan. Sedih karena beliau orang besar, orang yang mampu membawa negeri ini berjaya di pertanian dan disegani oleh negara lain walaupun pada akhirnya terjadi krisis dan borok selama pemerintahannya terkuak, tapi beliau memberi arti yang teramat sangat. Bahagia karena 'mungkin' dengan kepergian Beliau, krisis negeri ini akan berakhir, baik krisis ekonomi, kepemimpinan maupun kepercayaan.

Itu adalah perasaan yang banyak dialami oleh banyak masyarakat. Rasa salut juga terucapkan untuk Presiden SBY, karena beliau adalah pemimpin yang tidak pendendam, ini terbukti ketika terdengar berita meninggalnya Suharto, SBY dihadapan wartawan yang direlai TV swasta menghimbau agar membacakan Surat Alfatihah. Sungguh presiden yang luar biasa, kebesaran hati dan jiwanya.

Kini Suharto telah tiada dan pasca presiden Suharto menjabat dalam kurun waktu 10 tahun telah berganti 4 presiden, dari BJ. Habibie, Gus Dur, Megawati hingga sekarang Presiden SBY. Dilain sisi memang Suharto mempunyai dosa masa lalu dengan kroni-kroninya akan tetapi di sisi lain Suharto juga berjasa besar terhadap republik.

Saya tertarik untuk menulis Suharto, karena saat ini polemik Suharto muncul dengan hadirnya Iklan PKS yang menyebutkan bahwa Suharto adalah Guru dan pahlawan Bangsa. Well..!! saya bukan mau membahas iklan PKS, akan tetapi tentang sedikit Suharto dari kacamata saya.

Kalau menurut pandangan saya, Suharto sangat layak menyandang Pahlawan. Mungkin banyak yang tidak setuju dengan pandangan saya, akan tetapi setiap manusia mempunyai hak untuk menilai siapa Suharto. Mengapa Suharto layak menyandang Pahlawan?.  Karena selama pemerintahannya Suharto telah membuat gebrakan di segala bidang. Lewat Repelita (rencana Pembangunan Lima Tahun) dan Pelita (Pembangunan Lima Tahun) pemerintahan Suharto telah berhasil membawa Indonesia lebih maju setelah kemerdekaan. Bahkan tercatat Indonesia pernah swasembada pangan dengan program yang dicanangkan. Coba bayangkan saja sekarang, beras kini hasil impor.  Di militer, Suharto mempunyai tangan besi. Bahkan tahun 80an pernah muncul petrus. Penembak Misterius yang menjadi momok bagi para penjahat. Oke, kita gak perlu kok ngomongin pelanggaran HAM segala, karena saya di posisi rakyat kecil, jadi rasa aman itu yang diperlukan yang kini sangat mahal sekali harganya.

Kalau kita telaah, kenapa Suharto hancur di akhir pemerintahannya? karena Suharto pada akhir pemerintahannya menjadi boneka politik, sehingga laporan yang beliau terimapun yang baik-baik saja. Soal Suharto meninggalkan banyak utang dari IMF bagi saya tidak masalah, karena apa? karena saya pun ikut menikmatinya kok dengan harga-harga yang murah. Artinya meski ini dosa ekonomi Suharto yang besar, akan tetapi kan rakyat ikut menikmati. Dibandingkan sekarang yang hanya orang-orang tertentu yang bisa menikmati. itu tuh diatas sana.....

Jadi Suharto Layak disebut sebagai pahlawan meski tidak diakui pemerintah dan tidak masuk buku sejarah sekolah, akan tetapi dihatiku beliau tetap pahlawan bangsa.

Thursday, November 6, 2008

China Open Super Series 2008; Pemain Indonesia Absen

Setelah empat super series dilalui pasca Olimpiade yakni Jepang Super Series, China Master Super Series, Denmark Super Series dan terakhir Prancis Super Series yang tanpa di ikuti pemain-pemain top negeri ginseng Korea Selatan, kini giliran Indonesia yang tidak ambil bagian di turnamen China Super Series 2008. Sebaliknya pemain Korea tampil dengan penuh kekuatannya setelah lama berdiam diri di kandang.

China Super Series yang akan berlangsung 18-23 November 2008 tidak dihadiri oleh para pemain Indonesia. Selain karena untuk beristirahat, salah satu penyebabnya adalah karena sedang ada hajatan besar di tubuh PBSI yaitu pemilihan ketua umum. Secara peringkat akibat tidak turunnya pemain Indonesia jelas ini merugikan karena China Super Series adalah salah satu ajang super series dua terakhir di akhir tahun ini sebelum Hongkong Super Series yang akan berlangsung pekan berikutnya.

Dari drawing yang dirilis BWF 4 November kemarin, di China super Series hanya menempatkan satu wakil di tunggal putra yakni Taufik Hidayat. Akan tetapi melihat situasi dan kondisi di tubuh PBSI kemungkinan Taufik Hidayat juga batal berangkat.

Meski tanpa hadirnya pemain Indonesia, akan tetapi hasil yang ditorehkan di 4 turnamen super series sebelumnya Indonesia secara keseluruhan memberikan hasil yang memuaskan jika di lihat dari prestasi tahun 2007.

Sementara itu dilihat dari drawing yang rilis 4 November 2008, pemain-pemain China mendominasi papan unggulan hampir disemua nomor. Di ganda putra pasangan Fu Haifeng/Cai Yun kembali berpasangan setelah di pisah di Denmark dan Prancis Super Series, menempati unggulan pertama. Ditunggal putra unggulan pertama masih dipegang oleh Lee Chong Wei (MAS) disusul kemudian  Lin Dan, Chen Jin dan Bao Chun Lai yang masing-masing menempati unggulan 2, 3 dan 4.

Di tunggal putri Lu Lan menempati unggulan ke 2 setelah sebelumnya Zhou Mi yang berhasil bercokol di peringkat pertama dunia menempati unggulan ke 1. Sementara di ganda putri Du Jing/Yu Yang masih terlalu tangguh untuk digeser peringkatnya dan menempati di unggulan ke 1. Secara keseluruhan, kemungkinan hanya Korea Selatan saja yang akan menjadi batu sandungan bagi tim China untuk dapat menyapu bersih juara.

Tuesday, November 4, 2008

Lupus; Ikon Anak Muda 90an


Masih ingat Lupus?... Ini sih bukan masalah penyakit Lupus yang mengerikan itu, tapi ini Lupus, Tokoh fiksi yang di ciptakan oleh Hilman Hariwijaya sang penulisnya. Lupus dikenal melalui Novel kocak Lupus yang di ciptakan oleh Hilman, seorang anak muda (kala itu) yang berhasil membuat pembaca khususnya kalangan anak muda menjadi gandrung dan tergila-gila dengan cerita Lupus. Lupus hadir sekaligus menjadi best seller.

Era 90an, memang Lupus menjadi idola anak muda, dari model rambut, tas lupus (itu tuh tas yang diselempangkan gaya lupus), sehingga tak heran apabila novel-novel lupus juga laris manis, bahkan Kalau ke perpus nih, saya juga nyarinya lupus, meski suka rebutan sama kakak kelas.


Tidak banyak lho pemuda yang produktif, tapi itu tidak bagi Hilman sang empunya Lupus, Ide kreatifnya mampu membawa novel-novelnya laris manis.Tokoh-tokoh dalam Novel Lupus terdiri dari Lupus, Mamanya Lupus, Adiknya Lupus si Lulu, Boim, Gusur, dan juga pacar-pacar Lupus.Gaya Lupus dengan Permen Karetnya dan sikap yang cuek pula menyebabkan tokoh Lupus sangat mengena di hati pembaca.



Dengan gaya bahasa yang ringan dan enak dicerna juga kelucuan-kelucuan yang diciptakan, Hilman mampu membawa para pembacanya untuk terbawa suasana lucu dan ceria yang diciptakan. Novelnya memang bukan novel yang berat dan tidak harus berpikir ketika kita membacanya.

seperti biasa, keberhasilan Lupus di Novel juga diadaptasi ke film. Melalui Sutradara Eddy SS, terciptalah Film Lupus 1 Topi-Topi Centil yang diperankan oleh Hilman sang pengarang sebagai Lupus. Kemudian di Lupus 2 Tangkaplah Daku Kau Kujitak, Pemeran Lupus digantikan oleh Ryan Hidayat (almarhum) yang justru bermain sebagai Lupus lebih sesuai dengan tokoh di Novel dibandingkan ketika diperankan Hilman.


Sukses Lupus 1 dan 2, kembali Hadir Lupus 3 dan 4. Lupus 3 di sutradarai Achiel Nasrun mengusung Judul Makhluk Manis dalam Bis sedangkan Lupus 4 Anak mami Sudah Besar dengan memperkenalkan Nike Ardilla sebagai artis pendatang baru, sekaligus menyanyikan lagu Sepanjang Jaman di film tersebut. Lupus 4 sekaligus film Lupus terakhir yang dibintangi Ryan Hidayat yang di duetkan dengan Nike Ardilla yang sekarang ini juga sudah sama-sama almarhum.



Selain di Film, Lupus juga merambah ke Layar Kaca seiring redupnya film Indonesia. Lupus diperankan oleh Irgi Ahmad Fahrezi di tayangkan di Indosiar sebagai Sinetron anak muda yang cukup tinggi perolehan ratingnya. Apalagi kala itu, soundtrack sinetron Lupus adalah lagu 'Kita'-nya Sheila On7 yang memang sedang naik daun.

Lupus......Kini Lupuspun telah meredup dan sudah tiada,sekarang adanya Sinetron dengan penuh intrik dan perebutan harta.

Monday, November 3, 2008

Negeri Permen, Budaya Baru .....

Hampir dipastikan semua masyarakat Indonesia pernah berbelanja. Baik itu di warung, pasar tradisional, Swalayan, minimarket maupun hypermarket. Wah kalau yang terakhir ini sih emang sudah membudaya nih... Hari gini, jaman sekarang pasti deh sudah keranjingan belanjanya lebih milih di swalayan dibanding dengan pasar tradisional.

Sebenarnya sih gak masalah , mau belanja di pasar kek, diwarung kek atau di swalayan sekalipun. Hanya saja disini saya hanya ingin menyoroti tentang budaya permen. Wah kayaknya enggak berlebihan sih kalau saya bilang sudah membudaya. Tepatnya budaya pengembalian permen, alias nilai rupiah kita di kembalikan dengan permen.... wah ini alat tukar yang baru atau pemaksaan nih.....

Kalau boleh dibilang ini adalah pemaksaan, karena tidak semua orang suka akan permen. Tapi mau apalagi, kadang hak konsumen itu sangat lemah. Coba deh kita bayangkan kalau kita ke minimarket dekat rumah, kalau boleh disebutkan ada Alfamart, Indomaret kalau diBandung ada Mikro, Yomart dan masih banyak lagi mungkin. Setiap pembelanjaan dengan sisa uang diratusan perak, kita seringkali di beri kembalian permen dan permen lagi. Ini berlaku hampir di sebagian besar minimarket.

Belum lagi, kalau nilai misalnya 45 rupiah sisanya pasti gak akan kembali ke kita, tapi sebaliknya kalau misalnya kita beli harganya 9.640 pasti dong kita disuruh bayarnya 9.700, lah ini sisanya kemana? belum lagi kalau yang 300 dikembalikan dengan permen.....

Well.... memang di sebagian minimarket, supermarket ada program setiap sisa rupiah kita disumbangkan. Wah kalau yang ini sih saya ikhlas... yang bikin gak ikhlas adalah sudah dibulatkan keatas, kembaliannya adalah permen....

Sekedar gambaran saja yah, saya sering berkunjung ke minimarket disekitar saya sebutlah Alfamart dan Indomaret. Nah dari kedua minimarket ini yang saya perhatikan nih, yang paling sering ngasih kembalian permen adalah Alfamart. Memang saya tidak spesifik menyebutkan Alfamart mana, tapi saya ini suka iseng, kadang-kadang kembalian permennya saya kumpulkan, karena saya memang tidak suka permen.

Sekarang, pertanyaannya adalah, bisakah suatu saat jika kita kurang 200 perak misalnya, kita bayar dari permen yang memang benar-benar dari minimarket yang bersangkutan? Kayaknya gak bisa deh.....

Disini posisi konsumen jelas lemah....dilain sisi jelas dong itu kembalian adalah pemaksaan, tapi disisi lain kalau gak ada ya udah kita mau gak mau terima.

Sebenarnya satu solusi, yang mungkin bisa diambil adalah setiap pengembalian uang mending ditabung di minimarket yang bersangkutan, caranya tentu rada repot, karena setiap konsumen harus menjadi member....

Tapi yang jelas, budaya pengembalian permen sudah menjalar kemana-mana, kecuali di warung-warung kecil belum. Udah menjadi negeri Permen.....

Prancis Super Series 2008; Markis Kido/Hendra Setiawan Juara

Ganda putra Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan mengukuhkan diri menjadi juara di Prancis Super Series 2008 yang berakhir tadi malam waktu Indonesia Barat. di Final Markis/Hendra menekuk pasangan ganda putra China Cai Yun/Chen Xu yang pekan lalu juga dikalahkan di final Denmark Open Super Series. Di final Markis/Hendra mengalahkan pasangan tersebut dengan 21-15 dan 21-12 sekaligus menjadikan pasangan Indonesia tersebut memperoleh hasil juara dua kali berturut-turut setelah Denmark Super Series.

Sementara itu tunggal putra Indonesia Taufik Hidayat harus menyerah dari Peter Heog Gade (DEN) dalam pertandingan tiga set. Memang dari awal pertandingan di babak pertama sampai final, Taufik selalu menjalani pertandingan dalam tiga set, faktor kelelahan menjadi salah satu alasan kenapa Taufik harus takluk. Taufik menyerah dengan 21-16,17-21 dan 7-21.

China yang baru saja keluar kandang berhasil mengantongi tiga gelar lewat tunggal dan ganda putri, dan ganda campuran. Yang menarik dari tunggal putri adalah Wang Lin, yang tidak dunggulkan, akan tetapi selepas olimpiade ia selalu menorehkan hasil yang baik. Memang untuk regenerasi, China patut dicontoh oleh INdonesia.

Super series yang tersisa sampai akhir tahun adalah China Super Series dan Hongkong Super Series yang akan berlangsung sepekan lagi.

Hasil selengkapnya :

1. He Hanbin/Yu Yang (CHN) beat Anthony Clark/Donna Kellog (ENG) 21-13, 21-19

2. Wang Lin (CHN) beat Xie Xingfang (CHN) 21-18, 13-21 dan 21-11

3. Peter Heog Gade (DEN) beat Taufik Hidayat (INA) 16-21, 21-17 dan 21-7

4. Du Jing/Yu Yang (CHN) beat Eei Hui Chin/Wong Pei Tty (MAS) 20-22, 21-19 dan 21-11

5. Markis Kido/Hendra Setiawan (INA) beat Cai Yun/Chen Xu (CHN) 21-15 dan 21-12.

Saturday, November 1, 2008

Indonesia menempatkan Tiga Wakilnya di Semifinal, Maria Gagal Lagi..!

Maria Kristin Yulianti, peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 untuk kali ketiganya kalah lagi dari Lu Lan (CHN) secara berturut turut. Berlangsung dini hari waktu Indonesia, Maria takluk dari Lu Lan setelah melalui pertandingan tiga set. Sebelumnya Maria dikalahkan di Perempat final Jepang Super Series dan Babak kedua Denmark Open Super Series. Dan kali inipun Maria harus gagal lagi setelah kalah dalam tiga set. Diset pertama Maria Kristin mampu menungguli permainan Lu Lan dengan 21-16. Akan tetapi diset kedua permainan Maria tidak berkembang dan kalah 10-21. Memasuki babak ketiga perolehan angka sebenarnya berlangsung ketat, hanya saja Maria tidak mampu memanfaatkan peluang yang ada dan harus takluk dengan 19-21.

Hasil buruk juga di alami oleh ganda putri nomor satu Indonesia Vita Marissa/Lilyana Natsir. Vita/Lily harus kalah dari unggulan ke 6 asal China Zhang Yawen/Zhao TIng ting dengan 17-21 dan 10-21.

Sementara itu ganda putra pelatnas Markis Kido/Hendra Setiawan melangkah ke semifinal dan akan berhadapan dengan Koo Kien Kit/Tan BOen Heong musuh bebuyutannya yang pernah dikalahkan di babak kedua Olimpiade Beijing. Markis/Hendra melangkah kesemifinal setelah mengalahkan M. Zakri /Mohd Fairuzizuan (MAS) dengan 21-19 dan 21-16. Hasil gemilang juga diraih Taufik hidayat yang berhasil melangkah ke final setelah mengalahkan Joachim Persson (DEN) dengan 18-21, 21-12 dan 22-20. Dan juga ganda campuran NOva Widianto/Lilyana Natsir yang mengalahkan ganda campuran Indonesia Lainya Devin Lahardi/Lita Nurlita dengan 21-18 dan 21-18.

Di semifinal Nova/Lily akan berhadapan dengan Anthony Clark/Donna Kellog (ENG) dan Taufik Hidayat berhadapan dengan Lee Chong Wei (MAS).

Friday, October 31, 2008

Prancis Super Series 2008; Sony Tumbang, Maria Ke Perempat Final

Juara Jepang dan China Masters Super Series 2008 Sony Dwi Kuncoro tumbang di babak kedua setelah dikalahkan Joachim Persson (DEN) dengan meyakinkan dua set langsung. Sony kalah dalam perebutan perempat final dan harus takluk dengan 6-21 dan 14-21. Kekalahan ini sekaligus memumpus harapan Merah Putih untuk menyaksikan kembali pertarungan antara Taufik Hidayat yang berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan M. Hafiz Hashim dengan Sony Dwi Kuncoro. Taufik Hidayat berhasil mengalahkan Hafiz Hashim dengan terlebih dahulu bersusah payah untuk dapat mengakhiri pertandingan. Di set pertama Taufik harus kehilangan set dan mengakui keunggulan Hafiz dengan 15-21. Akan tetapi di set ke dua Taufik Mampu bangkit dan merebut kemenangan untuk memaksakan rubber set dengan 21-18. Di set ketiga Taufik menutup dengan kemenangan 21-15.

Lawan berikutnya di perempat final, Taufik bertemu dengan Joachim Persson. Dan jika lolos dari perempat final, di semifinal Taufik akan kembali bertemu Lee Chong Wei (MAS) yang berhasil dikalahkan di Macau Terbuka 2008.

Sementara itu tunggal putri satu-satunya yang tersisa Maria Kristin Yulianti juga melangkah ke perempat final setelah dibabak kedua berhasil mengandaskan permainan Nana Brosolat Jensen(DEN) dengan 23-21 dan 21-13. Lawan berikutnya di perempat final adalah Lu Lan (CHN). Maria Kristin dalam dua pertemuan terakhir di Jepang Super Series dan Denmark Super Series kalah dari Lu Lan. Akan tetapi melihat permainan Lu Lan dan Maria ketika mengalahkan Zhu Lin, kemungkinan Maria akan mampu menembus perempat final untuk membalas kekalahan sebelumnya.

Sementara itu ganda putri Indonesia mulai bertumbangan dan hanya menyisakan Vita Marissa/Lilyana Natsir. Vita/Lilyana di perempat final akan berhadapan dengan Zhang Yawen/Zhao Ting Ting (CHN) yang dibabak kedua kemarin berhasil mengalahkan ganda putri Indonesia Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii dengan 21-13 dan 21-12.

Indonesia juga masih bisa berharap dari sektor ganda putra dan ganda campuran yang masih menyisakan satu pasangannya. Di sektor ganda putra, Markis Kido/Hendra Setiawan melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Chris Langridge/David Lindley (ENG) dengan 21-18 dan 21-18 dan Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan mengalahkan pasangan German, Michael Fuch/Ingo Kindervater dengan 21-13, 23-21. sementara itu dari sektor ganda campuran Indonesia memastikan satu tempat di semifinal setelah terjadi all indonesian quarter final antara Nova Widianto/Lilyana Natsir/Devin Lahardi/Lita Nurlita.

Hasil selengkapnya dari pertandingan babak kedua  :

1. Nova Widianto/Lilyana Natsir (INA) beat Jorit De Ruiter/Iise Vaesen (FRA) 21-16 dan 21-15.

2. Devin Lahardi/Lita Nurlita (INA) beat Robert Blair(ENG)/Imogen Bankier dengan 21-19, 15-21 dan 21-19

3. Markis Kido/Hendra Setiawan (INA) beat Chris Langridge/David Lindley(ENG) 21-18, 21-18

4. Eei Hui Chin/Wong Pei Tty (MAS) beat Jo Novita/Rani Mundiasti (INA) 21-16, 18-21 dan 21-14

5. Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan (INA)beat Michael Fuch/Ingo Kindervater (GER) 23-13, 23-21

6. Joachim Persson (DEN) beat Sony Dwi Kuncoro (INA) 21-6, 21-14

7. Taufik Hidayat (INA) beat M. Hafiz Hashim (MAS) 15-21, 21-18 dan 21-15

8. Cai Yun /Chen XU (CHN) beat M. Ahsan/Bona Septono (INA) 15-21, 21-12 dan 21-13

9. Zhang Yawen/Zhao Ting Ting(CHN) beat Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii (INA) 21-13, 21-12

10. Vita Marissa/Lilyana Natsir (INA) beat Imogen Bankir/Sarah Box(ENG) 21-12, 21-15