Wednesday, February 4, 2009

PARAMITHA RUSADY DAN RANO KARNO DALAM FILM : DI DADAKU ADA CINTA


Judul Film : Di Dadaku Ada Cinta
Produki : PT Bola Dunia Film, PT Nafila Film
Sekenario : Nasri Cheppy
Sutradara : Nasri Cheppy
Pemain : Paramitha Rusady, Rano Karno, Ully Artha, Nani Wijaya, Leroy Osmani, Pitrajaya Burnama, Andreas Pancarian, Djohan Djehan, Anton Indracaya


Bagi pecinta film era 80an tentu tahu dengan film ini. Film yang disutradarai oleh Nasri Cepi tersebut mencoba memasangkan akting Rano Karno dan Paramitha Rusady. Diproduksi tahun 1986 film ini masih asyik untuk disaksikan hingga sekarang. Bahkan dulu film ini sering diputar di layar TPI. Didadaku Ada Cinta adalah film kesekian dari film-film yang telah dibintangi oleh Rano Karno dan Paramitha Rusady.  Didadaku Ada CInta juga didukung oleh akting Nanny Wijaya, Piet Burnama, Ully Artha dan Anton Indracaya.

Berlatar tentang kisah cinta anak muda, film Di dadaku Ada Cinta bertutur tentang kisah dua sejoli yang akhirnya di persatukan setelah menemui hambatan akan hubungan mereka. Dibuka dengan adegan kedatangan Marita (Paramitha Rusady) dan Imelda (Ully Artha) kakaknya di Bali yang disambut oleh Arsana, anak dari kolega bisnis ayah Marita (Piet Burnama).  Arsana adalah pemuda yang telah di jodohkan dengan Marita oleh kedua orang tua mereka. Selamat Datang yang diucapkan Arsana dengan menyematkan bunga di telinga Marita.  Ini adalah kali pertama Marita ke Bali, sehingga ketika bermain di Pantai Kuta ia tenggelam dan tidak sadarkan diri.

Akhirnya Marita ditolong oleh Bob (Rano karno) dan kawan-kawan, sementara itu Arsana yang dan Imelda hanya bisa diam saja tanpa melakukan pertolongan apapun. Tenggelam dari Pantai menyebabkan Arsana mengajak Marita untuk jalan-jalan berkeliling keesokan harinya. Diperjalanan Arsana yang pernah tinggal di Amerika tersebut menghentikan mobilnya dan mengatakan sesuatu pada Marita sekaligus ingin memegang pahanya. Arsana menganggap hal ini sudah biasa di Amerika. Perlakuan tidak senonoh Arsana tidak bisa diterima oleh Marita sehingga ia turun dan menyetop kendaraan yang sedang lewat yang kebetulan sekali di kendarai oleh Bob dan kawan-kawannya. Akhirnya Marita pun ikut Bob dan Arsana mengejarnya sehingga terjadi perang mulut. Arsana menjadi tidak suka pada Bob.

Bob yang pintar bermain selancar menyebabkan ketertarikan tersendiri bagi Marita. Akhirnya Maritapun belajar bermain selancar pada Bob. Akan tetapi Imelda tidak setuju akan keputusan Marita untuk berlatih pada Bob.

******

Setelah pulang ke Jakarta, Marita memulai aktivitas seperti biasa dengan pergi ke kampus, sementara itu Bob menjadi lebih sering untuk menjemput Marita. Lambat laun persahabatan Bob dan Marita menumbuhkan benih-benih cinta pada Marita dan Bob. Hingga akhirnya Marita mengajak Bob untuk diperkenalkan dengan kedua orangtuanya. Akan tetapi kedatangan Bob di sambut dingin oleh ayah Marita. Ayah Marita memandang rendah akan Bob dan lebih percaya Marita dengan Arsana yang masa depannya terjamin dibandingkan dengan Bob yang tidak jelas masa depannya. Melihat sikap ayahnya Marita merasa tidak enak pada Bob dan berusaha minta maaf, akan tetapi Bob menanggapinya dengan dingin.  Marita kecewa akan sikap kedua orangtuanya terutama ayahnya. Sehingga Marita mencari Bob ke kontrakannya untuk meminta maaf sekaligus memberi undangan untuk datang ke pesta ulangtahunnya yang ke 19.  Bob yang menanggapi dingin kedatangan Marita berjanji akan datang ada ulang tahunnya.

Dipesta ulang tahun Marita yang meriah, Arsana yang secara khusus diundang di pesta tersebut oleh kedua orang tua Marita memberikan Kado Kalung yang langsung di sematkan di leher Marita. Ditengah pesta, Bob datang dengan membawa bunga. Melihat kedatangan Bob, Arsana merasa tidak suka dan mencegat Bob serta mengatakan kata-kata yang tidak sepantasnya pada Bob di depan umum. Merasa harga dirinya diinjak-injak Bob akhirnya marah dan terjadi baku hantam dengan Arsana. Hingga akhirnya Bob pingsan dan berdarah. Melihat pemandangan demikian Marita hancur hatinya dan langsung membuang kalung yang ada di lehernya hasil pemberian dari Arsana. Marita kecewa dengan orang tuanya yang telah sengaja mengatur kedatangan Arsana dari Bali dalam pesta ulang tahunnya.

Kekecewaan Marita menyebabkan ia jatuh sakit dan tidak mau makan. Sementara itu Bob dan kawan-kawannya berhasil membalaskan sakit hati pada Arsana dengan menggantungnya. Arsana yang telah memohon-mohon pada Bob untuk tidak digantung akhirnya tersadar bahwa itu hanya trik dari Bob untuk menakuti dirinya. Akan tetapi akibat dari kejadian tersebut Arsana merasa bersalah pada Bob.

Dibagian lain suami dari Imelda (diperankan Anton Indracaya) ketahuan menghamili pembantunya oleh Imelda. Imelda marah besar dan hancur hatinya. Ia mengadu pada Ibunya, hingga ibunya jatuh pingsan. Melihat ibunya pingsan, Marita yang sedang sakit bangun, sementara itu Ayah Marita setelah merenungkan yang terjadi dengan putrinya terutama pengkhianatan yang dilakukan suami Imelda menjadi tersadar dan menyuruh Marita untuk mencari Bob. Apalagi setelah Ayah Marita tahu dari Bos perusahaan dimana Bob bekerja bahwa ia anak yang rajin dan ulet. Akhirnya Ayah Marita menyetujui Bob dengan Marita.

Marita yang kegirangan karena ayahnya telah menyetujui dengan Bob langsung lari mencari Bob di kontrakannya. Akan tetapi pencarian Marita nihil,karena ternyata Bob sedang ke Bali. Maritapun menyusul Bob di Bali ketika sedang bermain parasailing. Marita memanggil Bob dari bawah, sementara Bob yang sedang diudara segera turun dan disambut oleh Marita, Imelda dan Arsana. Imelda yang telah bercerai dari suaminya karena ketahuan menghamili pembantunya akhirnya berpacaran dengan Arsana. Begitu Bob sampai bawah, Marita langsung memeluknya. sungguh indah karena berada di pemandangan pantai yang elok. Kisah dua remaja yang akhirnya bersatu.


Saturday, January 31, 2009

Taufik Hidayat Mundur dari Pelatnas???

Taufik Hidayat mundur dari pelatnas?... Meski tanda-tanda mundurnya Taufik sudah kelihatan sejak pemanggilan pertama oleh pelatnas dan akibat kekecewaan karena pelatihnya Mulyo Handoyo tidak dipanggil ke pelatnas, akan tetapi mundurnya Taufik Hidayat tetap mengagetkan. Secara usia Taufik hidayat yang kini berusia 28 tahun tersebut masih produktif untuk bisa berprestasi lagi. Sehingga mundurnya Taufik Hidayat cukup disayangkan. Taufik Hidayat pemain kelahiran 10 Agustus 1981 yang berasal dari klub SGS Elektrik mundur dengan cukup mengagetkan.

Mundurnya Taufik Hidayat banyak menimbulkan spekulasi, akan tetapi diakui oleh Taufik (demikian dikutip dari kompas), mundurnya Taufik bukan karena Mulyo Handoyo yang tidak di panggil ke pelatnas. Kalaupun ada, alasan tersebut adalah alasan yang kesekian.  Meski demikian diakui Taufik kemunduran dirinya sempat membuat galau karena Pelatnas telah membesarkan dirinya selama 12 tahun, sehingga pastinya banyak kenangan baik manis maupun pahit.

Awal mula bergabungnya Taufik Hidayat yang penuh dengan kejutan dan prestasi sekaligus banyaknya konflik antara Taufik maupun dengan PBSI sebagai lembaga yang menaungi pelatnas sedikit banyak mempengaruhi kondisi pelatnas. Meski demikian, prestasi Taufik tetap membanggakan.

Peraih medali Emas Olimpiade Athena 2004 silam telah banyak menorehkan prestasi bahkan sempat menjadikan Taufik sebagai ujung tombak. Meski diakui akhir-akhir ini prestasi Taufik sangat menurun. Taufik Hidayat juga tercatat sebagai peraih juara Indonesia terbuka 6 kali sejak tahun 1999, 2000,2002,2003,2004 dan 2006. Setelah itu prestasi Taufik terus menurun.

Belum diketahui pasti apakah keluarnya Taufik tetap akan membela nama Indonesia atau akan keluar untuk bermain di negara lain. Jika ini terjadi tentu Taufik yang telah keluar dari pelatnas tersebut pastinya akan mempunyai motivasi yang tinggi untuk menjadi juara. Dan jika membela negara lain, tentu saja sangat ironis apabila menjadi batu sandungan bagi pemain pelatnas. Semoga saja Taufik Hidayat akan tetap membela Indonesia dan akan memperoleh sponsor yang cukup untuk membiayainya mengikuti kejuaraan sekelas super series.  Karena saya percaya Taufik Hidayat kedepannya masih mampu untuk bersaing dan menjadi Juara.

Regenerasi di Pelatnas.

Mundurnya Taufik Hidayat dari pelatnas sebenarnya mempunyai keuntungan tersendiri kalau kita mampu melihat secara jernih. Karena dengan demikian maka regenerasi akan jalan, dan pemain-pemain muda akan lebih diberi kesempatan untuk mengikuti kejuaraan, meskipun PBSI menargetkan target tertentu bagi pemain dan pelatih untuk mengikuti suatu kejuaraan.

Kita masih bisa berharap dari Sony Dwi Kuncoro maupun Simon Santoso yang secara grafis permainannya kian membaik. Sementara itu pemain muda belum keliatan gaungnya. Sedangkan Sony dan Simon kerap terkena cedera sehingga harapan di tunggal putra sebenarnya menjadi sangat riskan.

Tapi semoga saja keluarnya Taufik kondisi di pelatnas akan tetap membaik, dan prestasi bulutangkis Indonesia kedepan akan lebih baik dan tidak terpuruk. Amien

Tuesday, January 20, 2009

Free Download MP3 Song For Gaza; We Will Not Go Down by Michael Heart

Adalah Michael Heart musisi asal Los Angeles yang mencipta dan menyanyikan lagu ini. Michael Heart musisi kelahiran Syria yang tumbuh dan besar di Swiss dan Austria sebelum kemudian pindah ke Los Angeles pada tahun 1990. Persembahan buat Gaza - Palestina. Anda bisa download lagu mp3 tersebut dari situs resminya Michael Heart.  Sungguh merinding meresapi dan membayangkan betapa mengerikan korban-korban rakyat Gaza.  Lagu ini kerap menjadi familiar karena sering terdengar di radio dan juga TV.  Tak terbayangkan karena begitu banyak korban yang jatuh, rakyat dan anak-anak tak berdosa. Lihatlah kesana........., ketika kamera membidik sebuah cerita tentang korban nyawa. Lebih mengerikan lagi Mesjid bahkan rumah sakit ikut dihancurkan oleh Israel. Lihat dan bayangkan ... Indonesia pun ikut berpartisipasi karena kejadian ini.

Tapi mereka tak mundur,  mereka tetap punya semangat untuk melawan Israel.  Mengerikan sekali.........

Tapi apakah kita hanya bisa membayangkan tanpa berbuat apa-apa?. Yah sebisa kita andai bisa berdoa, berdoalah agar perang cepat usai, andai punya uang, walau sedolar pun mari kita bantu bersama.  Kalau mendengar lagunya Michael heart hati ini terasah begitu tersentuh..... kedalaman liriknya membawa kita untuk terbang kesana....

We will not go down (song for gaza) bisa di download gratis dari webnya Michael Heart.  untuk free download mp3 klik disini : http://michaelheart.com/Song_for_Gaza.html

WE WILL NOT GO DOWN (Song for Gaza)
(Composed by Michael Heart)
Copyright 2009

A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Monday, January 19, 2009

Yonex Korea Super Series 2009;Denmark Raih Tiga Gelar

Denmark meraih tiga gelar di turnamen Yonex Korea Super Series 2009, sementara tuan rumah Korea hanya berhasil meraih satu gelar dari nomor ganda campuran dari tiga gelar yang diharapkan. Gelar yang dipersembahkan Denmark dari sektor tunggal putra dan putri serta ganda campuran.

Ditunggal putra Peter Heog Gade berhasil menekuk unggulan pertama Lee Chong Wei (MAS) dalam tiga set sementara di tunggal putri Tine Rasmussen berhasil meraih gelar kedua turnamen Super Series setelah pekan lalu juga menjadi juara Malaysia Super Series. Tine berhasil mengandaskan permainan Pi Hongyan (FRA) dengan dua set langsung. Sedangkan satu gelar Lagi diraih dari nomor ganda putra melalui Mathias Boe/Cartsen Mogensen yang berhasil menekuk unggulan kedua asal tuan rumah Jung Jae Sung/Lee Yong Dae. Dihadapan publiknya pemain Korea tersebut tidak mampu memanfaatkan dukungan penonton. Faktor kelelahan yang dialami Lee Yong Dae menjadi penyebab kekalahan tersebut. Lee Yong Dae sebelumnya bermain di nomor ganda campuran berpasangan dengan Lee Hyo Jung yang berhasil menjadi juara setelah mengalahkan permainan pemain Thailand Shongphon Anugritayawon/Kunchala Voravichitchaikul dalam dua set langsung.

Sementara itu dinomor ganda putri Lee Hyo Jung/Lee Kyung Won yang lebih diunggulkan secara non teknis juga harus kandas dari pasangan China Taipei Chen Wen Hsing/Chien Yu Chin dalam pertandingan dua set. Lee Hyo Jung sebelumnya bermain di nomor ganda campuran berpasangan dengan Lee Yong Dae sehingga secara fisik Hyo Jung penampilannya menurun. Bahkan yang biasanya banyak smashnya kali ini diambil alih oleh Lee Kyung Won. Bola-bola Hyo Jung banyak yang nyangkut net kalau enggak terlempar keluar ketika menerima smash dari pemain China Taipei tersebut.

Hasil Selengkapnya Korea Super Series 2009 :
1. Ganda Campuran : Lee Yong Dae / Lee Hyo Jung (KOR) beat Shongphon Anugritayawon/Kunchala Voravichitchaikul (THA) 21-8, 21-7

2. Tunggal Putra : Peter Heog Gade (DEN) beat Lee Chong Wei (MAS) 21-18, 10-21 dan 21-17

3. Tunggal Putri : Tine Rasmussen (DEN) bet Pi Hongyan (FRA) 21-19, 21-19

4. Cheng Wen Hsing/Chien Yu Chin (TPE) beat Lee Hyo Jung/Lee Kyung Won (KOR) 21-19, 21-8

5. Mathia Boe/Cartsen Mogensen (DEN) beat Jung Jae Sung/Lee Yong Dae (KOR) 21-12, 24-22

Sunday, January 18, 2009

Yonex Korea Super Series 2009; Indonesia Pulang Tanpa Gelar

Simon santoso satu-satunya wakil Indonesia di semifinal gagal melangkah ke final setelah dikalahkan oleh pemain Denmark Peter Heog Gade. Simon gagal ke final setelah mundur dari cedera punggung yang di deritanya sehingga tidak mampu bertanding melawan Peter Heog Gade pada pertandingan berhadiah total USD 300 tersebut. Hasil ini sekaligus sebagai hasil buruk yang dibawa Indonesia pasca Malaysia Super Series 2009 pekan lalu. Tidak ada satupun wakil Indonesia di final merupakan hasil buruk di awal tahun mengingat China sang rajanya bulutangkis tidak turun di turnamen ini. Seharusnya peluang ini bisa dimanfaatkan oleh pemain-pemain Indonesia, akan tetapi sudah harus tersingkir di babak awal.

Meski tidak turunnya pemain bintang di turnamen ini tidak berarti dengan mudah bisa menguasai pertandingan, karena tuan rumah sendiri saat ini mencetak pemain-pemain handal di sektor ganda putra dan ganda campuran. Indonesia yang berharap meraih gelar dari tangan Nova Widianto/Lilyana Natsir pun harus tersingkir di babak kedua meskipun dibabak pertama mendapatkan bye. Nova/Lily kalah dari DU Jivu /Jwala Gutta (IND) dengan rubber set. Hasil ini menjadikan hasil buruk karena pemain India tersebut bukan pemain unggulan di turnamen ini. Dan secara peringkatpun jauh dari Nova/Lily yang berada di peringkat pertama.

Meskipun Indonesia tidak menurunkan pemain terbaiknya secara penuh, akan tetapi hasil buruk yang ditorehkan menyebabkan awal tahun ini kelihatan tidak bersemangat. Bahkan Markis/Hendra pun kalah dibabak kedua dari pemain non unggulan. Agaknya faktor non teknis yang menjadi penyebabnya terlepas dari isu kontrak pemain di pelatnas yang banyak ganjalan.

Apapun, mudah-mudahan Indonesia mampu meraih gelar terbaiknya di All England 2009 bulan Maret nanti maupun seri-seri grandprix di bulan Februari. Tetap dukung bulutangkis Indonesia....... Go!

Saturday, January 17, 2009

Korea Super Series 2009; Indonesia Sisakan Simon Santoso

Pemain Tunggal Putra Simon Santoso menjadi satu-satunya wakil Indonesia di semifinal Korea Super Series 2009 setelah pemain-pemain Indonesia lainnya berguguran. Setelah ganda campuran rontok semua, menyusul ganda putra Indonesia M. Ahsan/Bona Septono yang harus angkat koper setelah bermain tiga set melawan Mathias Boe/Cartsen Mogensen (DEN). Ahsan/Bona ditundukkan pasangan Denmark tersebut dalam tiga set. meski sempat merebut set kedua dengan skor tipis, akan tetapi Boe/Mogensen terlalu kuat untuk dapat ditundukkan sehingga harus kalah dengan 17-21, 24-22 dan 14-21.

Harapan tunggal putri Adriyanti Firdasari juga gagal ke semifinal setelah ditundukkan Tine Rassmussen (DEN) dengan rubber set. Meski sempat unggul di set pertama akan tetapi Firda tidak mampu memanfaatkan peluang dan harus melepaskan set ke dua dan ketiga. Firda ditekut Tine dengan 21-13, 12-21 dan 11-21. Sedangkan ganda putri non pelatnas Shendy Puspa Irawati/Meilina Jauhari juga gagal kesemifinal setelah ditundukkan ganda putri China Taipei unggulan ke satu Chen Wen Hsing/Chien Yu Chin dengan 14-21 dan 23-25.

Dengan demikian Simon santoso harus berjuang keras agar Indonesia dapat meraih gelar atau pulang dengan tangan hampa.

Friday, January 16, 2009

Yonex Korea Super Series 2009; Ganda Campuran Gagal ke Semifinal

Pasangan ganda campuran Indonesia yang tersisa gagal melangkah ke semifinal setelah dikalahkan oleh pemain-pemainnya.  Pasangan ganda campuran Frans Kurniawan/Shendy Puspa Irawati tidak mampu mengimbangi permainan unggulan kedua asal tuan rumah Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung sehingga dengan mudah dipatahkan . Frans/Shendy gagal ke semifinal setelah dipaksa menyerah dalam dua set langsung dengan 21-11 dan 21-11 dalam waktu 23 menit.

Kegagalan yang sama juga di raih oleh pasangan ganda campuran asal klub Djarum Rendra Wijaya/Meilina Jauhari. Rendra/Mei gagal mematahkan permainan ganda campuran Diju V/Jwala Gutta (IND). Diju/Jwala di babak kedua mematahkan permainan Nova Widianto/Lilyana Natsir, dan di perempat final kembali mengalahkan pemain Indonesia lainnya. Rendra/Meilina gagal dengan 17-21, 21-16 dan 9-21.

Sementara itu Simon Santoso berhasil melaju ke semifinal setelah menekuk permainan Andre Kurniawan Tedjono dengan 21-7 dan 21-8. Di semifinal Simon  akan ditantang pemenang antara Lee Chong Wei (MAS) dengan Park Sung Hwan (KOR) yang saat berita ini diturunkan masih bertanding untuk set ke 3.

Firdasari Tantang Tine di Perempat Final, Ganda Putra Bertumbangan

Tunggal putri nomor dua Indonesia Adriyanti melangkah ke perempat final turnamen Yonex Korea Super Series 2009 setelah berhasil mengandaskan permainan Saina Nehwal (IND) dengan rubber set. Meski kehilangan set pertama tidak membuat Firda demikian biasa Adriyanti Firdasari disapa untuk patah arang. Justru ia semakin terpacu untuk dapat mengalahkan Nehwal.  Nehwal adalah pemain ulet yang seringkali menjadi kuda hitam baik bagi pemain China maupun bagi pemain lainnya. Firda harus kehilangan set pertama setelah di paksa menyerah 18-21 oleh Nehwal. Memasuki set kedua permainan Firda semakin berkembang sehingga Firda mampu mendikte lawan dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi satu sama dengan 21-18. Memasuki set ketiga Firda semakin percaya diri sehingga mampu menutup set ketiga dengan 21-12.  Lawan Firda diperempat final adalah Tine Rassmusen(DEN) yang berhasil melangkah ke perempat final setelah menundukkan pemain Tunggal putri Indonesia Pia Zebadiah dengan dua set langsung.

Pia Zebadiah Bernadet gagal mengikuti sukses Firdasari untuk memperebutkan tiket semifinal. Pia harus mengakui keunggulan Tine setelah bermain dalam tempo 30 menit dengan 21-17 dan 21-16. Meski demikian kesempatan untuk ke semifinal masih terbuka dari tangan Firdasari.

Sukses yang sama juga ditorehkan tunggal putra Indonesia sekaligus memastikan satu tiket di semifinal. Tunggal putra Indonesia Simon Santoso melangkah ke perempat final setelah memupus harapan pemain Malaysia Chong Wei Feng dengan 21-13 dan 21-15 sementara Andre Kurniawan Tedjono berhasil mengalahkan permainan pemain Malaysia lainnya Mohammad Arif Abdul Latif dengan 21-12 dan 21-16. Simon dan Andre akan memperebutkan satu tiket untuk melangkah kesemifinal.

Sementara itu dari partai ganda putra yang menyisakan tiga pasangan, Indonesia hanya menyisakan pasangan M. Ahsan/Bona Septono di perempat final setelah pasangan ganda terkuat Markis Kido/Hendra Setiawan tersingkir dari pasangan ganda Fang Chieh Min/Lee Sheng Mu (TPE) dengan rubber set 10-21, 21-11 dan 18-21. Finalis ganda putra Malaysia Super Series 2009 Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan juga tersingkir oleh pasangan Chong Tan Fok/Lee Wan Wah (MAS) dengan rubber set 21-11, 16-21 dan 19-21.

Thursday, January 15, 2009

Yonex Korea Super Series 2009; Nova/Lilyana Tumbang!!!!

Kejutan terjadi di babak kedua turnamen Yonex Korea Super Series di ganda campuran. Nova Widianto/Lilyana Natsir harus tumbang dari pemain non unggulan dari India DIJU V/Jwala Gutta dengan rubber set. Kekalahan ini sekaligus memupus harapan Nova/Lily untuk bisa membuat hattrik. Juara Malaysia Super Series 2009 tersebut menyerah mudah di dua set belakangan.  Permainan Nova/Lily tidak berkembang sehingga dengan mudah dipatahkan lawan.

Diset pertama Nova/Lily unggul dengan memenangi pertandingan dan menutup set pertama dengan skor telak 21-10. Akan tetapi memasuki set kedua permainan Nova/Lily tidak berkembang sehingga Diju V/Jwala Gutta selalu menekan dan menyamakan kedudukan dengan 16-21. Memasuki set ketiga pasangan India tersebut terus menekan hingga Nova/lily menyerah dengan mudah 9-21. Kegagalan ini sekaligus memupus harapan publik Indonesia untuk bisa meraih gelar dari tangan Nova/Lily.

Sementara itu ganda campuran Indonesia lainnya Rendra Wijaya/Meilina Jauhari yang berasal dari klub Djarum berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan pemain tuan rumah Sun Hyun Ko/Ye Na Jang dengan 21-16 dan 21-11. Ditunggal putri saat berita ini diturunkan Firda & Pia belum bertanding.

Yonex Korea Super Series 2009; Pemain Indonesia Belum Menemui Hambatan

Hari pertama pertandingan bulutangkis Yonex Korea Super Series 2009 yang berlangsung di Korea belum terjadi kejutan. Apalagi dengan banyaknya pemain yang mundur menyebabkan para unggulan tidak langsung bertanding di babak pertama sehingga belum ada kejutan yang berarti. Pun demikian dengan pemain-pemain Indonesia sampai berita ini diturunkan belum menemui hambatan dibabak pertama hanya pasangan Frans Kurniawan/Lingga Lie saja yang tersingkir dari tangan pemain Polandia Michael Logoz/Robert Matusiak dengan 21-23 dan 14-21. Sedangkan pasangan Rendra Wijaya/Joko Riyadi mengundurkan diri dari turnamen ini.

Di tunggal putri, Pia Zebadiah Bernadet tanpa kesulitan melangkah ke babak kedua setelah menundukkan pemain Malaysia Lidya Li Ya Cheah dalam dua set langsung dengan 21-9 21-16. Sedangkan Adriyanti Firdasari langsung kebabak kedua setelah dibabak pertama calon lawannya mundur. DIbabak kedua Firdasari akan langsung bertemu dengan pemain ulet dari India Saina Nehwal. Nehwal melangkah kebabak kedua juga setelah dibabak pertama calon lawannya mundur. Dengan demikian masing-masing mempunyai simpanan tenaga untuk saling mengalahkan.

Dibagian tunggal putra Andre Kurniawan Tedjono harus bekerja keras untuk bisa menundukkan pemain Jepang Kenichi Tago. Andre meski sempat kalah diset pertama akan tetapi diset kedua dan ketiga dengan penuh percaya diri mampu tampil sebagai pemenang dengan 14-21, 21-18, dan 21-18. Sukses yang sama juga diraih Simon Santoso yang berhasil menundukkan Kuan Beng Hong (MAS) dengan skor 21-12 dan 21-14. Dibabak selanjutnya Simon santoso akan bertemu pemain Malaysia lainnya Chong Wei Feng sedangkan Andre akan ditantang Mohammad Arif Abdul Latif (MAS). Kemungkinan kedua pemain Indonesia tersebut akan berhasil melewati hadangan di babak kedua dan melangkah kebabak perempat final.

Di sektor ganda putra finalis Malaysia Super Series 2009 Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan ditantang oleh ganda kuat Malaysia Chong Tan Fok/Lee Wan Wah setelah dibabak pertama berhasil menekuk pemain tuan rumah Chung Eui Seok/Kim Dae Eon dengan 21-15 dan 21-19. Kemenangan juga diraih pasangan ganda putra M Ahsan/Bona Septono yang berhasil menekuk permainan Zolzaya Munkbaatar/Enkhbat Olonbayar (MGL) dengan 21-7 dan 21-2. Lawan M. Ahsan/Bona Septono di babak kedua adalah Ramus Bonde/Mikkel Dobel Larsen (DEN).  Sementara itu di sektor ganda campuran pasangan Indonesia mendapat bye di babak pertama sehingga langsung melangkah kebabak kedua.