Friday, March 27, 2009

India Open 2009; Ganda Campuran Pastikan Satu Tempat di Final

Dari turnamen Yonex Sunrise India Open 2009, Indonesia memastikan satu tempat di Final ganda campuran setelah terjadi All Indonesian Semifinal antara Flandy Limpele/Vita Marissa dan pasangan muda pelatnas Ahmad Tantowi/Dili Puspita Richi. Flandy/Vita berhasil melangkah ke semifinal setelah mengalahkan ganda campuran Singapura Hendri Kurniawan Saputra/Yu Yan Vannessa dalam pertandingan yang cukup melelahkan. Kedua pasangan mempunyai tipe dan kekuatan yang seimbang sehingga selalu terjadi perolehan angka yang ketat.

Diset pertama, kejar mengejar angka terus terjadi hingga kedudukan menjadi 20-20. Akan tetapi Flandy/Vita yang lebih berpengalaman mampu meredam permainan pasangan ganda Singapura tersebut dengan menutup set pertama dengan 24-22. Keadaan tidak berbeda terjadi di set kedua dimana permainan kedua pemain tersebut berimbang. Set kedua dimenangkan Hendri/Yu Yan dan Flandy/Vita harus kehilangan set kedua dengan 23-25 sekaligus terjadi rubber set. Memasuki set penentuan pasangan Singapura mulai kedodoran dan kelelahan. Hal ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Flandy/Vita sehingga mampu menekuk pemain tersebut dengan 21-14 sekaligus memastikan diri untuk melangkah kesemifinal.

Disemifinal, pasangan Flandy/Vita akan bertemu dengan pemain muda Ahmad Tantowi/Dili Puspita Richi yang secara mengejutkan menumbangkan unggulan pertama Yohan Hadikusuma/Chau Hoi Wah (HKG) dengan pertandingan rubber set. Di set pertama penampilan Ahmad Tantowi/Dili Puspita terlihat sekali kalah kelas dibanding dengan pasangan Hongkong tersebut sehingga set pertama pasangan Indonesia harus kehilangan set dengan 14-21. Memasuki set kedua pemain Indonesia berhasil membalikkan keadaan dan menang dengan 21-17. Memasuki set penentuan, permainan Ahmad Tantowi/Dili Puspita makin percaya diri dan terus memimpin perolehan angka. Set ketiga dimenangkan pemain Indonesia dengan 21-19 sekaligus melangkah ke semifinal untuk bertemu dengan seniornya Flandy Limpele/Vita Marissa.

Keberhasilan dua ganda campuran melangkah ke semifinal sayang sekali gagal diikuti pemain ganda campuran Indonesia Lainnya M. Rijal/Debi Susanto yang harus menyerah dari pemain Malaysia Ong Jin Guo/Chong Sook Chin dengan straight set.  Rijal/Debi harus menyerah dengan 19-21 dan 19-21. Di nomor tunggal putra saat berita ini diturunkan masih belum bertanding.

India Open 2009; Wakil Indonesia Belum Terbendung

Wakil-wakil Indonesia di ajang Yonex Sunrise India Open 2009 yang berlaga berhasil melangkah ke babak perempat final. Wakil-wakil Indonesia masih belum terbendung setelah berlaga di hari ini di babak kedua. Disektor ganda campuran, Indonesia berhasil menempatkan tiga wakilnya diperempat final. Flandy Limpele/Vita Marissa yang menempati unggulan ketiga berhasil menaklukan dominasi China setelah menjungkalkan permainan Ye Shen/Ma Jin dalam dua set langsung dengan 21-19 dan 21-16. Sedangkan M. Rijal/Deby Susanto berhasil mengandaskan unggulan ke empat Careme Baptise/Choinet Laura dengan 21-15 dan 21-16. Sedangkan ganda campuran muda usia Tantowi Ahmad/Dili Puspita Ricci terlalu tangguh bagi pasangan ganda campuran tuan rumah Sachdev Mohita/Gill Tanveer yang hanya membutuhkan waktu sepuluh menit untuk menumbangkannya. Tantowi Ahmad/Dili Puspita Ricci menang mudah dengan 21-3 dan 21-6.

Dinomor tunggal putra, pemain-pemain Indonesia masih berjaya. Taufik Hidayat yang menduduki unggulan kedua melangkah ke babak perempat final setelah berhasil menumbangkan unggulan ke 9 asal tuan rumah Arvind Bhat dalam pertandingan 2 set langsung. Taufik masih terlalu tangguh bagi pemain India tersebut. Sehingga Taufik mampu mengalahkan Arvind Bhat dengan 21-14 dan 21-11, sedangkan Tommy Sugiarto juga berhasil melangkah ke babak perempat final setelah mengalahkan Sairul Amar Ayob (MAS) dalam pertandingan tiga set. Di set pertama Tommy unggul dengan 21-14, akan tetapi memasuki set kedua, perolehan angka yang begitu ketat menyebabkan Tommy terpaksa harus meladeni permainan Sairul amar Ayob dengan harus kehilangan set kedua dengan 19-21. Memasuki set ketiga Tommy berhasil unggul dengan 21-17 sekaligus memastikan diri ke perempat final. Satu lagi tunggal putra harapan Indonesia Andre Kurniawan Tedjono juga berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan pemain Malaysia lainnya Chang Kwong Ben dengan 21-18 dan 21-18.

Di bagian ganda putra, Indonesia menempatkan dua wakilnya di perempat final, setelah satu wakil lainnya harus kandas dari pemain sesama Indonesia. Indonesia menempatkan Joko Riyadi/Candra Wijaya setelah berhasil mengalahkan pemain tuan rumah Sai Preneth/Chopra Pranav dengan 21-12 dan 21-6, sedangkan Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan melangkah ke perempat final setelah berhasil mempecundangi pemain Indonesia lainnya Fernando Kurniawan/Lingga Lie dengan 21-17 dan 21-8. Di nomor ganda putri, Indonesia menempatkan dua wakilnya di perempat final melalui Vita Marissa/Nadya Melati dan Jo Novita/Endang Nursugianti.

Thursday, March 26, 2009

India Open 2009; Maria Kristin Langsung Kandas



Maria Kristin Yulianti unggulan ke 4 turnamen Yonex Sunrise India Open 2009 langsung tumbang di babak pertama. Maria di tumbangkan oleh pemain China yang kini membela Singapura Zhang Baiwen dengan rubber set. Di set pertama Maria berhasil unggul terlebih dahulu dengan 21-11. Akan tetapi memasuki set kedua, Maria selalu ketinggalan angka jauh hingga ketinggalan 11-21 sekaligus memaksa Maria untuk bermain tiga set.

Memasuki set ketiga, meski sempat imbang di akhir set, akan tetapi akhirnya Maria harus mengakui keunggulan Zhang Baiwen dan harus menyerah dengan 19-21. Seandainya Maria bisa lolos dari tangan Zhang Baiwen, lawan berikutnya akan lebih mudah dan diprediksi baru akan menemui hambatan di semifinal ketika harus berhadapan dengan Saina Nehwal. Akan tetapi sayang sekali, Maria belum bisa memanfaatkan peluang ini setelah sekian lama tidak bermain di suatu turnamen disebabkan cedera yang kerap melandanya.

Sementara itu tunggal-tunggal putri pelapis China berhasil melangkah ke babak kedua tanpa menemui kesulitan yang berhasil. Agaknya China berhasil menemukan amunisi di tiap-tiap tunggal putri didikannya sehingga meski pemain pelapis, akan tetapi mampu berbicara banyak di turnamen yang besar.

India Open 2009; Dua Ganda Campuran Melaju

Dari turnamen Yonex Sunrise India Open 2009, Dua ganda campuran wakil Indonesia melangkah ke babak 16 besar setelah di babak pertama berhasil menekuk lawan masing-masing. Ahmad Tantowi/Dili Puspita Ricci harus berjuang keras untuk lolos ke babak kedua setelah dipaksa bermain tiga set oleh Muh Lutfi Zaim Abdul Khalid/Lim Yin Loo(MAS).  Di set pertama pemain Indonesia berhasil meraih kemenangan terlebih dahulu dengan 21-16, akan tetapi keadaan berbalik, di set kedua Ahmad Tantowi/Dili Puspita tidak mampu mengembangkan permainan sehingga harus takluk dengan 12-21. Memasuki set penentuan keadaan cukup berimbang karena terjadi kejar mengejar angka, akan tetapi permainan pemain Indonesia lebih siap sehingga set ketiga dimenangkan oleh Ahmad Tantowi/Dili Puspita dengan skor ketat 24-22 sekaligus memastikan diri melangkah ke babak 16 besar.

Sukses yang sama juga diraih M. Rijal/Deby Susanto yang berhasil menumbangkan pemain tuan rumah Alwin Francis/Jyotshna Polavarapu dalam pertandingan dua set langsung. Muh Rijal yang pernah dipasangkan dengan Vita Marissa tersebut tanpa kesulitan mengalahkan pemain India tersebut dengan 21-11 dan 21-16 dalam tempo 17 menit. Pemain Indonesia yang melangkah terlebih dahulu ke babak 16 besar karena mendapat bye di babak pertama adalah unggulan ketiga Flandy Limpele/Vita Marissa.

Kesuksesan yang diraih oleh dua ganda campuran tersebut gagal diikuti oleh 2 pemain ganda campuran lainnya. Hendra A Gunawan/Endang Nursugianti harus takluk dari pemain Malaysia Mak Hee Chun/Nairul Husaida Abdul Latif dengan dua set langsung 13-21 dan 10-21. Sementara ganda campuran lainnya Alvent Yulianto Candra/Jo Novita gagal menaklukkan Shen Ye/Ma Jin (CHN). Pemain China tersebut meski merupakan pemain baru akan tetapi langsung kelihatan tajinya. Bahkan Ma Jin yang sebelumnya juga pernah berpasangan dengan Zheng Bo dan menjuarai Swiss Super Series dua pekan lalu. Sehingga terlihat sekali kualitas pemain Indonesia kalah jauh meski harus berhadapan dengan Shen Ye/Ma Jin.  Shen Ye/Ma Jin menang dengan 21-11 dan 21-18.

Sementara itu, meski China menurunkan pemain-pemain pelapisnya akan tetapi semua ganda campuran China berhasil melangkah ke babak kedua. Hal ini menunjukkan kalau regenerasi China sangat berjalan, sehingga prestasinya secara estafet juga mampu diraih tanpa harus memutuskan satu generasi.

Wednesday, March 25, 2009

I'm Back...............


Akhirnya.......... saya bisa kembali lagi di blog ini setelah 2 hari di blokir Wordpress karena saya memasang link yang mengandung unsur advertising yang ternyata sampai saat ini masih dilarang WP. Akhirnya setelah meminta diaktifkan kembali ke WP (Mr. Mark..hi how r u), akhirnya blokirnya dibuka setelah tentu saja mendelete link yang dilarang tersebut....

Setelah didelete, ya inilah akhirnya bisa berwordpress lagi..... tadinya mau dipindahin ke blogspot..... tapi mengingat satu dan lain hal, akhirnya aku tetap bertahan di wordpress setidaknya untuk blog ini, toh di blogspot juga aku sudah punya blog tersendiri dengan segmen berbeda tentunya.....

tunggu tulisan berikutnya yah..... tentunya yang berhubungan dengan bulutangkis, film jadul dan semua deh selagi ada mood hehehe.......

India Open 2009; Lee Chong Wei Tumbang, Tunggal Putra Indonesia Melaju

Kejutan terjadi di hari pertama turnamen Yonex Sunrise India Open 2009 yang berhadiah total USD 120.000. Unggulan pertama tunggal putra Lee Chong Wei (MAS) langsung tumbang dari pemain non unggulan China di babak per 64 besar. Tumbangnya Chong Wei diluar dugaan karena pemain yang dihadapi adalah pemain non unggulan. Meski demikian lawan Chong Wei kali ini Chen Long (CHN) memang mampu mengimbangi permainan Lee Chong Wei. Chen Long merupakan pemain pelapis China yang sebenarnya tidak diperhitungkan, akan tetapi nama besar China telah membawanya unjuk gigi dan meraih kepercayaan diri yang tinggi. Kekalahan Chong Wei juga disinyalir karena kecapekan setelah mengikuti dua turnamen besar sebelumnya yaitu All England dan Swiss Super Series.

Juara Swiss Super Series 2009, Lee Chong Wei gagal melangkah ke babak per32 besar setelah ditumbangkan Chen Long dalam pertandingan tiga set. Di set pertama Lee Chong Wei mampu unggul dan menang dengan mudah dengan 21-7. Akan tetapi memasuki set kedua, permainan Chong Wei mulai terbaca lawan hingga Chen Long memenangkan babak kedua sekaligus memaksakan rubber set. Diset kedua Lee Chong Wei harus kehilangan set dengan 16-21. Diset penentuan permainan Chong Wei kembali menurun sehingga harus selalu ketinggalan angka dari Chen Long.  Set ketiga ditutup dengan 18-21 sekaligus menutup peluang Chong Wei untuk melaju ke babak berikutnya.

Tunggal Putra Ke Babak 32

Sementara itu Indonesia berhasil mewakilkan wakilnya di babak 32 besar melalui Andre Kurniawan Tedjono. Andre pemain asal Klub Djarum tersebut tanpa kesulitan melangkah ke babak 32 besar setelah mengalahkan Nigel DSA (IND) dengan waktu relatif singkat 19 menit. Andre mampu mengungguli lawan sehingga langsung menyungkurkan dalam dua set dengan 21-18 dan 21-8. Di babak per32 besar yang akan berlangsung sore nanti pukul 4.55 waktu setempat, Andre Kurniawan Tedjono akan ditantang pemain tuan rumah lainnya Mohit Kamat.

Tunggal putra lainnya yang telah berhasil melangkah ke babak kedua adalah Tommy Sugiarto yang melangkah kebabak 32 besar setelah mengalahkan pemain tuan rumah Kasyap P (IND) dengan rubber set. Tommy Sugiarto meski lebih diunggulkan, akan tetapi harus bersusah payah untuk dapat lolos ke 32 besar. Melalui pertandingan 3 set Tommy akhirnya berhasil melangkah ke babak 32 besar. Dibabak pertama Tommy unggul dengan 21-17, akan tetapi keadaan berbalik, diset kedua Tommy selalu ketinggalan angka hingga pemain tuan rumah tersebut berhasil memaksakan Tommy untuk rubber set. Set kedua ditutup dengan 17-21. Memasuki set ketiga Tommy tampil percaya diri dan mempimpin perolehan angka. Set ketiga ditutup dengan 21-14. Lawan Tommy berikutnya di babak 32 besar yang juga akan berlangsung sore ini adalah Tanishak K (IND).

Sedangkan Taufik Hidayat, tunggal putra Indonesia peraih medali emas Olimpiade Athena juga melangkah ke babak 32 besar setelah mengalahkan pemain tuan rumah Nandagopal dengan 21-8 dan 21-13 dengan waktu 17 menit. Taufik tanpa kesulitah mengalahkan pemain India tersebut sekaligus memastikan diri melangkah ke babak 32 besar. Diunggulkan di tempat kedua, Taufik diprediksi akan melangkah mulus hingga ke final.

Thursday, March 19, 2009

India Open; Vita Marissa Come Back.......



Keputusan PBSI untuk memberikan sanksi bagi para pemain yang gagal memenuhi target yang di kirim ke dua turnamen super series secara berturut-turut harus di hadapi dengan sikap positif. Sanksi retraining yang diberikan salama 1,5 bulan justru harus disikapi dengan lapang sekaligus memberikan ruang gerak untuk lebih serius lagi berlatih sehingga dimasa mendatang target yang dibebankan dapat tercapai.

Hasil buruk dua turnamen awal tahun, All England dan Swiss Super Series memang diluar dugaan, karena pemain-pemain Indonesia seharusnya lebih bisa bersaing. Nova Widianto/Lilyana Natsir yang masih bercokol di nomor satu dunia bahkan di dua turnamen tersebut hanya mampu hingga ke perempat final sebelum akhirnya harus pulang terlebih dahulu. Sementara itu China kembali menjadi kampiun di dua turnamen tersebut.

Turnamen mendatang adalah seri Grand Prix yang akan berlangsung di India dari 24 - 29 Maret 2009. Dari keseluruhan pemain pelatnas yang di dua turnamen sebelumnya dikirimkan, tidak ada satu wakilnyapun di Yonex Sunrise India Open Gold 2009. Indonesia hanya mengirimkan pemain-pemain non pelatnas dan satu pemain tunggal putri Maria Kristin Yulianti yang di dua turnamen sebelumnya tidak bisa tampil akibat cedera. Menempati unggulan ke 4 India Open , Maria Kristin harus bersaing ketat untuk bisa melangkah lebih jauh, mengingat masih ada Zhu Jingjing (CHN) pemain pelapis China yang ikut ambil bagian di turnamen ini yang kemungkinan akan bertemu Maria di babak kedua.

Di nomor tunggal putra Taufik Hidayat kembali tampil diturnamen ini dan menempati unggulan kedua. Taufik HIdayat semifinalis All England 2009 kemungkinan akan melangkah mulus hingga ke final untuk dapat bertemu kembali dengan unggulan 1 Lee Chong Wei (MAS) secara hattrick. Pertama di semifinal All England, kemudian di perempat final Swiss Super Series dan semoga saja pertemuan keduanya kembali terjadi di final India Open yang membuahkan hasil Taufik sebagai juara. Pendamping Taufik dari Indonesia adalah Andre Kurniawan Tedjono yang langkahnya lebih berat dibanding Taufik.

Sementara Itu Vita Marissa yang sudah bukan pemain pelatnas lagi, kali ini mencoba kembali bermain dan ambil bagian diturnamen ini. Setelah tidak bermain di 4 turnamen awal tahun, Vita kembali keluar kandang. Vita Marissa akan bermain berpasangan dengan Flandy Limpele mantan pasangannya di pelatnas sebelum Vita dipasangkan dengan M. Rijal. Flandy sebelumnya juga berpasangan dengan Anastasia Russikh (RUS) dengan perolehan prestasi tertingginya adalah semifinalis All England 2009. Kembalinya Vita Marissa membawa angin tersendiri terutama bagi pecinta bulutangkis tanah air yang ingin kembali melihat aksi Vita. Semoga saja kembalinya Vita Marissa mampu meluluhkan PBSI untuk menarik kembali Vita, dan adanya win-win solution dengan kontrak yang disodorkan PBSI demi Indonesia tentunya.

Vita Marissa juga bermain di nomor ganda putri, setelah sebelumnya Vita Marissa menjadi ganda putri nomor satu Indonesia berpasangan dengan Lilyana Natsir, kali ini Vita Marissa akan berpasangan dengan Nadya Melati juniornya. Semoga saja Vita Marissa tetap bisa bertanding mengikuti turnamen-turnamen berikutnya dan meraih banyak sponsor, dan yang lebih penting mampu meraih prestasi yang mampu membuat pelatnas tercengang. Good luck Vita!!

Berpasangan dengan Flandy, Vita Marissa tentunya lebih optimis mengawali debutnya lagi di bulutangkis untuk bisa meraih juara.  Peluang Flandy/Vita di turnamen India Open 2009 ini untuk menjadi juara sangat terbuka lebar.  Disamping pemain-pemain top dunia tidak turun, lawan yang akan dihadapi Flandy/Vita lebih ringan. Meski sudah tidak berpasangan beberapa lama, akan tetapi masing-masing sudah tahu karakternya, sehingga dilapangan meski terasa kaku diawal akan dapat kembali padu.  Dan yang lebih penting lagi kedua pemain meski diluar pelatnas, tapi masih membela atas nama Indonesia.  Flandy/Vita diprediksi akan melangkah mulus hingga kefinal.

Pemain-pemain ganda campuran yang ikut ambil bagian di India Open diantaranya pasangan baru Alvent Yulianto/Jo Novita, Hendra A Gunawan/Endang Nursugianti, M Rijal/Debi Susanto, Tantowi Ahmad/Puspita Rici Dili.

Berikut adalah nama-nama pemain yang masuk drawing per 10 Maret 2009 :

Tunggal Putra :

1.       Taufik Hidayat

2.       Andre Kurniawan Tedjono

3.     Tommy Sugiarto

Tunggal Putri :

1.       Maria Kristin Yulianti

Ganda Putra :

1.       Joko Riyadi/Candra Wijaya

2.       Fernando Kurniawan/Lingga Lie

3.       Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan

4.       Wifqi Windarto/Afiat Yuris Wirawan

Ganda Putri :

1.       Jo Novita/Endang Nursugianti

2.       Vita Marissa/Nadya Melati

3.       Komala Dewi/Debi Susanto

4.       Anneke Feinya Agustin/Annisa Wahyuni

Ganda Campuran  :

1.       Flandy Limpele/Vita Marissa

2.       Alvent Yulianto/Jo Novita

3.       Hendra A Gunawan/Endang Nursugianti

4.       Tantowi Ahmad/Puspita Rici Dili

Tuesday, March 17, 2009

FILM TRAGEDI BINTARO



Judul Film            : Tragedi Bintaro


Sutradara            : Buce Malawau

Produser             : Bucuk Suharto

Produksi              : Sinar Safari Sakti  Film 1989

Pemain                 : Asrul Zulmi, Lia Haidir, Ferry Octora, Aspar Paturusi, Cyntia fransiska, Ferry Iskandar, Roldian Matulessy, Tino Karno

Adalah Juned (Fery Octora) yang tinggal bersama dengan Minah (Roldiah Matulessy) neneknya dan keempat saudaranya di perkampungan padat Jakarta. Kedua orang tua Juned sudah pisah rumah akibat ketidak cocokan keduannya.  Nenek Minah mengasuh lima orang cucu sekaligus sehingga nenek minah bekerja apa saja untuk menyambung hidup dari menjadi tukang pijat hingga tukang cuci pakaian meski kadang tidak bersih hasil cuciannya. Kedua orang tuanya meski belum bercerai akan tetapi sudah pisah. Mamanya Juned (Lia Chaidir) bekerja di konveksi yang sesekali datang kerumah nenek, sedangkan Bapaknya Efendy(Asrul Zulmy) bekerja di bengkel. Akibat keegoan kedua orangtuanya sehingga anak-anaknya menjadi korban.

Adegan dibuka dengan Juned bersama temannya menyusuri rel kereta api sambil membicarakan isu Koran Sinar Harapan yang akan di tutup. Seperti layaknya bocah, anak-anak Fendy biasa becanda dan berantem sesame saudaranya. Mulyadi kakak Juned misalnya sering bersalah paham dengan Juned. Sementara itu Juned, meski sebagai anak kedua akan tetapi mempunyai tanggungjawab yang tinggi. Ia berjualan Koran. Sedikit demi sedikit Juned menabung hasil penjualan korannya dalam celengan.

Sementara itu, dari sekolah Mulyadi tidak boleh masuk kelas karena nunggak uang sekolah selama 4 bulan, melihat itu Juned menyuruh Mulyadi untuk meminta uang sama Bapaknya, akan tetapi  Bapaknya tidak memberinya uang dengan alas an tidak punya uang, bahkan nyuruh Mulyadi untuk tidak datang-datang lagi. Juned yang cerdas akhirnya menemui Bapaknya di bengkel untuk meminta uang, akan tetapi dengan alas an belum gajihan akhirnya Juned ngambek dan lari meninggalkan Bapaknya. Bapaknya mengejarnya dan akhirnya memberinya uang, yang ternyata uang itu adalah untuk kakaknya Mulyadi yang belum membayar uang sekolah.  Mengetahui itu nenek Minah menjadi kesal ke Juned, karena dianggapnya itu atas suruhan neneknya.

Merasa hidupnya makin susah di Jakarta, Nenek Minah mengajak cucu-cucunya untuk pindah ke desa.  Nenek minah akan membawa cucu-cucunya berangkat dahulu sementara Mamanya Juned disuruh menyusul kemudian.

Sementara itu di perempatan tempat Juned menjual Koran, temennya memberi tahu kalau Bapaknya sedang makan di restoran bersama seorang perempuan. Juned yang bergaya kocak, menyamperin Bapak dan langsung meminta uang, melihat itu Juned mengira kalau itu pacar Bapaknya meski dengan gaya yang kocak, akan tetapi kata-kata yang Juned lontarkan mengena di Bapaknya. Begitu sampai kerumah nenek Minah, Juned langsung memberi tahu neneknya kalau habis ketemu Bapaknya dengan seorang cewek tanpa mengetahui kalau Mamanya berada di dalam sedang sakit. Mengetahui mamanya sakit, Juned membuka celengan dan menyuruh neneknya membawa mamanya berobat.

Malamnya Juned ke kontrakkan Bapaknya untuk memberitahu kalau ia dan neneknya akan pindah kedesa sehingga tidak merepotkan Bapaknya lagi. Juned juga meminta uang ganti pada Bapaknya karena uang Juned yang ditabungan habis dipakai buat berobat mamanya, akan tetapi tidak langsung diganti.

Juned berteman baik dengan Memet teman sesama penjual Koran, sehingga ia pun sering cerita tentang keadaan keluarganya.

****



Sekali waktu Efendy mengajak anak-anak untuk berlibur ke Dunia Fantasi dan bermain-main, akan tetapi tanpa kehadiran Juned. Begitu pulang dari Jalan-jalan Efendy membagi-bagikan hadiah pada anak-anaknya juga uang untuk nenek. Hadiah Efendy untuk Juned tidak jadi diberikan karena Juned belum pulang sehingga hadiah itu dibawa pulang kembali oleh Efendi untuk disimpan dan diberikan langsung pada Juned.

Persiapan nenek Minah untuk pulang kedesa dari hari kehari selalu dipersiapkan. Demikian juga Juned yang selalu cerita pada Memet. Menurut rencana Mama akan pulang belakangan sedangkan nenek Minah pulang duluan membawa cucunya. Anak-anak memakai hadiah yang diberikan Bapaknya untuk pulang, kecuali Juned yang hadianya belum diberikan sehingga June during-uringan. Mulyadi berusaha menenangkannya.

Begitu Subuh tiba, nenek Minah bersiap-siap untuk ke stasiun setelah sebelumnya berpamitan pada pak Haji pemilik kontrakan.  Efendi menyusul kerumah kontrakan Nenek Minah dan hanya bertemu dengan Pak Haji karena nenek dan anak-anak sudah berangkat ke stasiun.  Akhirnya dengan memacu mobilnya, Efendi menyusul ke stasiun. Sementara di Gerbong Kereta Juned masih uring-uringan karena belum dikasih hadiah sama Bapaknya. Juned menunggu-nunggu Bapaknya yang tidak datang-datang hingga akhirnya dengan setengah terpaksa Juned naik kereta.

Begitu kereta berjalan pelan, Efendi telah sampai di stasiun dan langsung mengejar dimana anak-anaknya berada untuk memberikan hadiah Juned lewat jendela. Akan tetapi kereta yang telah berjalan dan besarnya bungkusan yang diberikan tidak bisa masuk kelewat jendela, akhirnya Junedpun tidak menerima hadiah tersebut. Juned menangis karena hadiah itu tidak bisa ia terima.

****



Ditengah perjalanan pada kilometer 18.75 dari arah yang berlawanan muncul kereta lain yang sarat dengan penumpang pada rel yang sama. Akhirnya Braaaaaaaaaaak........................terjadilah tabrakan maut antara dua kereta yang menyebabkan timbulnya korban Jiwa. Juned yang terjepit berteriak memanggil neneknya ....sedangkan Mulyadi berusaha memanggil-manggil Bapaknya. Seluruh keluarga nenek Minah tewas dalam kecelakaan maut tersebut, hanya tersisa Juned. Tangisan dan teriakan histeris mewarnai kecelakaan maut tersebut, darah dimana-mana.

Sementara itu Efendi akhirnya mengetahui kecelakaan itu setelah ditelepon dan langsung kerumah sakit untuk melihat jasad keluarganya. Keberadaan Juned yang terjepit akhirnya dapat dikeluarkan dan di rumah sakit kedua orang tua Juned akhirnya dipersatukan olehnya. Juned menyuruh kedua orangtuanya untuk berbaikan.

Di akhir kisah, muncullah Juned yang sebenarnya dir el kereta api dengan memakai penyangga kaki, karena kaki yang kiri harus diamputasi.  Juned adalah salah seorang korban musibah tabrakan kereta api di bintaro. "Sayalah Juned salah seorang korban musibah tabrakan kereta  api dibintaro, saya berterima kasih karena kisah kami sekeluarga diangkat kelayar putih lewat film ini, moga-moga ada hikmahnya bagi kita semua" demikian kata-kata Juned yang asli di akhir kisah.

Juned adalah satu dari sekian banyak korban kecelakaan kereta api Bintaro tahun 1987 silam.

Catatan

1.       Piala Kartini, FFI 1989, untuk Pemeran Anak-anak (Ferry Octora).
Unggulan, FFI 1989, untuk Film, Sutradara, Skenario, Cerita, Pemeran Pembantu Pria (Asrul Zulmi), Pemeran Pembantu Wanita (Lia Chaidir), Fotografi, Musik, Suara, Editing, Artistik.


Sumber Katalog

2.       Katalog Film Indonesia 1926-1995 / JB Kristanto.-- Jakarta: Grafiasari Mukti, 1995

3.       VCD Tragedi Bintaro

Monday, March 16, 2009

Swiss Super Series ; China Berbagi Gelar dengan Malaysia

Peraih medali emas Olimpiade Beijing 2009 Lin Dan gagal mempersembahkan gelar Swiss Super Series setelah di kandaskan Lee Chong Wei dengan 2 set langsung. Sementara itu tunggal putri China Wang Yihan berhasil membuat hattrick setelah sebelumnya menjadi kampiun All England 2009, di Swiss kembali meraih juara dengan mengandaskan rekan senegaranya Jiang Yanjiao dengan rubber set. China berhasil membuat juara baru dari pemain-pemain muda China setelah Lu Lan dan Zhu Lin tidak mampu menerima tongkat estafet dari tangan Xie Xingfang dan Zhang Ning, kini sudah ada penggantinya yaitu Wang Yihan, Wang Lin, Jiang Yanjiao yang langsung membuat gebrakan di bulutangkis. China Meraih gelar dari nomor ganda campuran dan ganda putri.

Sementara itu Malaysia berhasil membawa pulang dua gelar lewat tunggal dan ganda putra. Di tunggal putra Lee Chong Wei berhasil membalaskan sakit hatinya setelah dikalahkan di All England oleh Lin Dan, sementara ganda putra terkuat Malaysia Koo Kien Kit/Tan Boen Heong berhasil meraih juara setelah mengalakan Mathias Boe/Cartsen Mogensen (DEN).

Hasil selengkapnya :

1. XD : Zheng Bo/Ma Jin (CHN) beat Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung (KOR) 21-16 dan 21-15

2. WS : Wang Yihan (CHN) beat Jiang Yanjiao (CHN) 21-17, 17-21 dan 21-13

3. MS : Lee Chong Wei (MAS) beat Lin Dan (CHN) 21-16 dan 21-16

4. WD : Du Jing/Yu Yang (CHN) beat Lee Hyo Jung/Lee Kyung Won (KOR) 21-11, 21-12

5. MD : Koo Kien Kit/Tan Boen Heong(MAS) beat Mathias Boe/Carsten Mogensen 21-14, 21-18

Sunday, March 15, 2009

Swiss Super Series 2009; China Pastikan Satu Gelar di Tunggal Putri

Tunggal putri China Wang Yihan (21) berpeluang membuat hattrick setelah melangkah ke final dengan menundukkan unggulan ketiga Lu Lan dengan rubber set. Pemain muda usia yang langsung menunjukkan tajinya tersebut meski harus bermain tiga set akan tetapi berpeluang menjadi juara setelah lawan di final nanti adalah rekan senegaranya Jiang Yanjiao setelah menundukkan Pi Hongyan (FRA) juga dengan rubber set. Kedua pemain China tersebut adalah pemain baru yang belum lama bermain di kejuaraan sekelas super series akan tetapi mampu membuat mata dunia perbulutangkisan tercengang. Regenerasi tunggal putri China memang terstruktur dan terencana sehingga terus menelurkan pemain-pemain kelas dunia.

Wang Yihan yang pekan lalu menjuarai All England, kali ini sukses menekuk Lu Lan dengan 22-20, 19-21 dan 21-16. Sedangkan Jiang Yanjiao menekuk Pi Hongyan dengan 13-21, 21-18 dan 21-16. China juga berpeluang meraih juara dari nomor ganda campuran, tunggal putra dan ganda putri. Sedangkan di ganda campuran China gagal menempatkan wakilnya Fu Haifeng/Cai Yun setelah di kandaskan Koo Kien Kit/Tan Boen Heong (MAS) dengan 23-21, 18-21 dan 21-16. Final ganda putra mempertemukan pasangan  Koo/Tan melawan Mathias Boe/Cartsen Mogensen (DEN) yang di semifinal mengalahkan Lee Yong Dae/Shin Baek Choel(KOR) dengan 19-21, 21-19 dan 21-14.

Sedangkan ditunggal putra ulangan final All England kembali terjadi. Kali ini Super Dan akan kembali berhadapan dengan Lee Chong Wei. Lin Dan meski diunggulkan di tempat kedua, akan tetapi masih menjadi favorit juara di turnamen ini. Lin Dan melaju ke final setelah mengalahkan rekan senegaranya Chen Jin dengan 21-14 dan 21-13, sedangkan Lee Chong Wei harus bersusah payah untuk melangkah ke final setelah pada akhirnya lawannya harus menyerah dalam tiga set. Di semifinal Lee Chong Wei berhasil menundukkan Jan O Jorgensen (DEN) dengan 21-12, 20-22 dan 21-9.

Di nomor ganda campuran, China gagal ciptakan All China Final setelah pasangan Chen Xu/Zhao Yunlei ditundukkan oleh ganda campuran Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung (KOR) dengan 21-18 dan 21-17. Chen Xu/Zhao Yunlei gagal mendampingi Zheng Bo/Ma Jin di final. Lawan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung di final adalah Zheng Bo/Ma Jin yang berhasil melangkah ke final setelah menundukkan Sudket Prapkamol/Saralee Thoungthongkam (THA) dengan 21-14 dan 21-19.

Di nomor ganda putri menempatkan Lee Hyo Jung/Lee Kyung Won(KOR) melawan Du Jing/Yu Yang(CHN). Kedua pasangan tersebut melangkah ke final setelah menundukkan masing-masing. Lee Hyo Jung/Lee Kyung Won berhasil menundukkan rekan senegaranya Ha jung Eung/Kim Min Jung (KOR) dengan 21-5 dan 21-17, sementara Du Jing/Yu Yang berhasil mengatasi unggulan kesatu Cheng Wen Shing/Chin Yu Chien(TPE) dengan 21-19 dan 21-13.

China berpeluang meraih empat gelar di Swiss Super Series 2009.