Thursday, November 6, 2008

China Open Super Series 2008; Pemain Indonesia Absen

Setelah empat super series dilalui pasca Olimpiade yakni Jepang Super Series, China Master Super Series, Denmark Super Series dan terakhir Prancis Super Series yang tanpa di ikuti pemain-pemain top negeri ginseng Korea Selatan, kini giliran Indonesia yang tidak ambil bagian di turnamen China Super Series 2008. Sebaliknya pemain Korea tampil dengan penuh kekuatannya setelah lama berdiam diri di kandang.

China Super Series yang akan berlangsung 18-23 November 2008 tidak dihadiri oleh para pemain Indonesia. Selain karena untuk beristirahat, salah satu penyebabnya adalah karena sedang ada hajatan besar di tubuh PBSI yaitu pemilihan ketua umum. Secara peringkat akibat tidak turunnya pemain Indonesia jelas ini merugikan karena China Super Series adalah salah satu ajang super series dua terakhir di akhir tahun ini sebelum Hongkong Super Series yang akan berlangsung pekan berikutnya.

Dari drawing yang dirilis BWF 4 November kemarin, di China super Series hanya menempatkan satu wakil di tunggal putra yakni Taufik Hidayat. Akan tetapi melihat situasi dan kondisi di tubuh PBSI kemungkinan Taufik Hidayat juga batal berangkat.

Meski tanpa hadirnya pemain Indonesia, akan tetapi hasil yang ditorehkan di 4 turnamen super series sebelumnya Indonesia secara keseluruhan memberikan hasil yang memuaskan jika di lihat dari prestasi tahun 2007.

Sementara itu dilihat dari drawing yang rilis 4 November 2008, pemain-pemain China mendominasi papan unggulan hampir disemua nomor. Di ganda putra pasangan Fu Haifeng/Cai Yun kembali berpasangan setelah di pisah di Denmark dan Prancis Super Series, menempati unggulan pertama. Ditunggal putra unggulan pertama masih dipegang oleh Lee Chong Wei (MAS) disusul kemudian  Lin Dan, Chen Jin dan Bao Chun Lai yang masing-masing menempati unggulan 2, 3 dan 4.

Di tunggal putri Lu Lan menempati unggulan ke 2 setelah sebelumnya Zhou Mi yang berhasil bercokol di peringkat pertama dunia menempati unggulan ke 1. Sementara di ganda putri Du Jing/Yu Yang masih terlalu tangguh untuk digeser peringkatnya dan menempati di unggulan ke 1. Secara keseluruhan, kemungkinan hanya Korea Selatan saja yang akan menjadi batu sandungan bagi tim China untuk dapat menyapu bersih juara.

Tuesday, November 4, 2008

Lupus; Ikon Anak Muda 90an


Masih ingat Lupus?... Ini sih bukan masalah penyakit Lupus yang mengerikan itu, tapi ini Lupus, Tokoh fiksi yang di ciptakan oleh Hilman Hariwijaya sang penulisnya. Lupus dikenal melalui Novel kocak Lupus yang di ciptakan oleh Hilman, seorang anak muda (kala itu) yang berhasil membuat pembaca khususnya kalangan anak muda menjadi gandrung dan tergila-gila dengan cerita Lupus. Lupus hadir sekaligus menjadi best seller.

Era 90an, memang Lupus menjadi idola anak muda, dari model rambut, tas lupus (itu tuh tas yang diselempangkan gaya lupus), sehingga tak heran apabila novel-novel lupus juga laris manis, bahkan Kalau ke perpus nih, saya juga nyarinya lupus, meski suka rebutan sama kakak kelas.


Tidak banyak lho pemuda yang produktif, tapi itu tidak bagi Hilman sang empunya Lupus, Ide kreatifnya mampu membawa novel-novelnya laris manis.Tokoh-tokoh dalam Novel Lupus terdiri dari Lupus, Mamanya Lupus, Adiknya Lupus si Lulu, Boim, Gusur, dan juga pacar-pacar Lupus.Gaya Lupus dengan Permen Karetnya dan sikap yang cuek pula menyebabkan tokoh Lupus sangat mengena di hati pembaca.



Dengan gaya bahasa yang ringan dan enak dicerna juga kelucuan-kelucuan yang diciptakan, Hilman mampu membawa para pembacanya untuk terbawa suasana lucu dan ceria yang diciptakan. Novelnya memang bukan novel yang berat dan tidak harus berpikir ketika kita membacanya.

seperti biasa, keberhasilan Lupus di Novel juga diadaptasi ke film. Melalui Sutradara Eddy SS, terciptalah Film Lupus 1 Topi-Topi Centil yang diperankan oleh Hilman sang pengarang sebagai Lupus. Kemudian di Lupus 2 Tangkaplah Daku Kau Kujitak, Pemeran Lupus digantikan oleh Ryan Hidayat (almarhum) yang justru bermain sebagai Lupus lebih sesuai dengan tokoh di Novel dibandingkan ketika diperankan Hilman.


Sukses Lupus 1 dan 2, kembali Hadir Lupus 3 dan 4. Lupus 3 di sutradarai Achiel Nasrun mengusung Judul Makhluk Manis dalam Bis sedangkan Lupus 4 Anak mami Sudah Besar dengan memperkenalkan Nike Ardilla sebagai artis pendatang baru, sekaligus menyanyikan lagu Sepanjang Jaman di film tersebut. Lupus 4 sekaligus film Lupus terakhir yang dibintangi Ryan Hidayat yang di duetkan dengan Nike Ardilla yang sekarang ini juga sudah sama-sama almarhum.



Selain di Film, Lupus juga merambah ke Layar Kaca seiring redupnya film Indonesia. Lupus diperankan oleh Irgi Ahmad Fahrezi di tayangkan di Indosiar sebagai Sinetron anak muda yang cukup tinggi perolehan ratingnya. Apalagi kala itu, soundtrack sinetron Lupus adalah lagu 'Kita'-nya Sheila On7 yang memang sedang naik daun.

Lupus......Kini Lupuspun telah meredup dan sudah tiada,sekarang adanya Sinetron dengan penuh intrik dan perebutan harta.

Monday, November 3, 2008

Negeri Permen, Budaya Baru .....

Hampir dipastikan semua masyarakat Indonesia pernah berbelanja. Baik itu di warung, pasar tradisional, Swalayan, minimarket maupun hypermarket. Wah kalau yang terakhir ini sih emang sudah membudaya nih... Hari gini, jaman sekarang pasti deh sudah keranjingan belanjanya lebih milih di swalayan dibanding dengan pasar tradisional.

Sebenarnya sih gak masalah , mau belanja di pasar kek, diwarung kek atau di swalayan sekalipun. Hanya saja disini saya hanya ingin menyoroti tentang budaya permen. Wah kayaknya enggak berlebihan sih kalau saya bilang sudah membudaya. Tepatnya budaya pengembalian permen, alias nilai rupiah kita di kembalikan dengan permen.... wah ini alat tukar yang baru atau pemaksaan nih.....

Kalau boleh dibilang ini adalah pemaksaan, karena tidak semua orang suka akan permen. Tapi mau apalagi, kadang hak konsumen itu sangat lemah. Coba deh kita bayangkan kalau kita ke minimarket dekat rumah, kalau boleh disebutkan ada Alfamart, Indomaret kalau diBandung ada Mikro, Yomart dan masih banyak lagi mungkin. Setiap pembelanjaan dengan sisa uang diratusan perak, kita seringkali di beri kembalian permen dan permen lagi. Ini berlaku hampir di sebagian besar minimarket.

Belum lagi, kalau nilai misalnya 45 rupiah sisanya pasti gak akan kembali ke kita, tapi sebaliknya kalau misalnya kita beli harganya 9.640 pasti dong kita disuruh bayarnya 9.700, lah ini sisanya kemana? belum lagi kalau yang 300 dikembalikan dengan permen.....

Well.... memang di sebagian minimarket, supermarket ada program setiap sisa rupiah kita disumbangkan. Wah kalau yang ini sih saya ikhlas... yang bikin gak ikhlas adalah sudah dibulatkan keatas, kembaliannya adalah permen....

Sekedar gambaran saja yah, saya sering berkunjung ke minimarket disekitar saya sebutlah Alfamart dan Indomaret. Nah dari kedua minimarket ini yang saya perhatikan nih, yang paling sering ngasih kembalian permen adalah Alfamart. Memang saya tidak spesifik menyebutkan Alfamart mana, tapi saya ini suka iseng, kadang-kadang kembalian permennya saya kumpulkan, karena saya memang tidak suka permen.

Sekarang, pertanyaannya adalah, bisakah suatu saat jika kita kurang 200 perak misalnya, kita bayar dari permen yang memang benar-benar dari minimarket yang bersangkutan? Kayaknya gak bisa deh.....

Disini posisi konsumen jelas lemah....dilain sisi jelas dong itu kembalian adalah pemaksaan, tapi disisi lain kalau gak ada ya udah kita mau gak mau terima.

Sebenarnya satu solusi, yang mungkin bisa diambil adalah setiap pengembalian uang mending ditabung di minimarket yang bersangkutan, caranya tentu rada repot, karena setiap konsumen harus menjadi member....

Tapi yang jelas, budaya pengembalian permen sudah menjalar kemana-mana, kecuali di warung-warung kecil belum. Udah menjadi negeri Permen.....

Prancis Super Series 2008; Markis Kido/Hendra Setiawan Juara

Ganda putra Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan mengukuhkan diri menjadi juara di Prancis Super Series 2008 yang berakhir tadi malam waktu Indonesia Barat. di Final Markis/Hendra menekuk pasangan ganda putra China Cai Yun/Chen Xu yang pekan lalu juga dikalahkan di final Denmark Open Super Series. Di final Markis/Hendra mengalahkan pasangan tersebut dengan 21-15 dan 21-12 sekaligus menjadikan pasangan Indonesia tersebut memperoleh hasil juara dua kali berturut-turut setelah Denmark Super Series.

Sementara itu tunggal putra Indonesia Taufik Hidayat harus menyerah dari Peter Heog Gade (DEN) dalam pertandingan tiga set. Memang dari awal pertandingan di babak pertama sampai final, Taufik selalu menjalani pertandingan dalam tiga set, faktor kelelahan menjadi salah satu alasan kenapa Taufik harus takluk. Taufik menyerah dengan 21-16,17-21 dan 7-21.

China yang baru saja keluar kandang berhasil mengantongi tiga gelar lewat tunggal dan ganda putri, dan ganda campuran. Yang menarik dari tunggal putri adalah Wang Lin, yang tidak dunggulkan, akan tetapi selepas olimpiade ia selalu menorehkan hasil yang baik. Memang untuk regenerasi, China patut dicontoh oleh INdonesia.

Super series yang tersisa sampai akhir tahun adalah China Super Series dan Hongkong Super Series yang akan berlangsung sepekan lagi.

Hasil selengkapnya :

1. He Hanbin/Yu Yang (CHN) beat Anthony Clark/Donna Kellog (ENG) 21-13, 21-19

2. Wang Lin (CHN) beat Xie Xingfang (CHN) 21-18, 13-21 dan 21-11

3. Peter Heog Gade (DEN) beat Taufik Hidayat (INA) 16-21, 21-17 dan 21-7

4. Du Jing/Yu Yang (CHN) beat Eei Hui Chin/Wong Pei Tty (MAS) 20-22, 21-19 dan 21-11

5. Markis Kido/Hendra Setiawan (INA) beat Cai Yun/Chen Xu (CHN) 21-15 dan 21-12.

Saturday, November 1, 2008

Indonesia menempatkan Tiga Wakilnya di Semifinal, Maria Gagal Lagi..!

Maria Kristin Yulianti, peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 untuk kali ketiganya kalah lagi dari Lu Lan (CHN) secara berturut turut. Berlangsung dini hari waktu Indonesia, Maria takluk dari Lu Lan setelah melalui pertandingan tiga set. Sebelumnya Maria dikalahkan di Perempat final Jepang Super Series dan Babak kedua Denmark Open Super Series. Dan kali inipun Maria harus gagal lagi setelah kalah dalam tiga set. Diset pertama Maria Kristin mampu menungguli permainan Lu Lan dengan 21-16. Akan tetapi diset kedua permainan Maria tidak berkembang dan kalah 10-21. Memasuki babak ketiga perolehan angka sebenarnya berlangsung ketat, hanya saja Maria tidak mampu memanfaatkan peluang yang ada dan harus takluk dengan 19-21.

Hasil buruk juga di alami oleh ganda putri nomor satu Indonesia Vita Marissa/Lilyana Natsir. Vita/Lily harus kalah dari unggulan ke 6 asal China Zhang Yawen/Zhao TIng ting dengan 17-21 dan 10-21.

Sementara itu ganda putra pelatnas Markis Kido/Hendra Setiawan melangkah ke semifinal dan akan berhadapan dengan Koo Kien Kit/Tan BOen Heong musuh bebuyutannya yang pernah dikalahkan di babak kedua Olimpiade Beijing. Markis/Hendra melangkah kesemifinal setelah mengalahkan M. Zakri /Mohd Fairuzizuan (MAS) dengan 21-19 dan 21-16. Hasil gemilang juga diraih Taufik hidayat yang berhasil melangkah ke final setelah mengalahkan Joachim Persson (DEN) dengan 18-21, 21-12 dan 22-20. Dan juga ganda campuran NOva Widianto/Lilyana Natsir yang mengalahkan ganda campuran Indonesia Lainya Devin Lahardi/Lita Nurlita dengan 21-18 dan 21-18.

Di semifinal Nova/Lily akan berhadapan dengan Anthony Clark/Donna Kellog (ENG) dan Taufik Hidayat berhadapan dengan Lee Chong Wei (MAS).

Friday, October 31, 2008

Prancis Super Series 2008; Sony Tumbang, Maria Ke Perempat Final

Juara Jepang dan China Masters Super Series 2008 Sony Dwi Kuncoro tumbang di babak kedua setelah dikalahkan Joachim Persson (DEN) dengan meyakinkan dua set langsung. Sony kalah dalam perebutan perempat final dan harus takluk dengan 6-21 dan 14-21. Kekalahan ini sekaligus memumpus harapan Merah Putih untuk menyaksikan kembali pertarungan antara Taufik Hidayat yang berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan M. Hafiz Hashim dengan Sony Dwi Kuncoro. Taufik Hidayat berhasil mengalahkan Hafiz Hashim dengan terlebih dahulu bersusah payah untuk dapat mengakhiri pertandingan. Di set pertama Taufik harus kehilangan set dan mengakui keunggulan Hafiz dengan 15-21. Akan tetapi di set ke dua Taufik Mampu bangkit dan merebut kemenangan untuk memaksakan rubber set dengan 21-18. Di set ketiga Taufik menutup dengan kemenangan 21-15.

Lawan berikutnya di perempat final, Taufik bertemu dengan Joachim Persson. Dan jika lolos dari perempat final, di semifinal Taufik akan kembali bertemu Lee Chong Wei (MAS) yang berhasil dikalahkan di Macau Terbuka 2008.

Sementara itu tunggal putri satu-satunya yang tersisa Maria Kristin Yulianti juga melangkah ke perempat final setelah dibabak kedua berhasil mengandaskan permainan Nana Brosolat Jensen(DEN) dengan 23-21 dan 21-13. Lawan berikutnya di perempat final adalah Lu Lan (CHN). Maria Kristin dalam dua pertemuan terakhir di Jepang Super Series dan Denmark Super Series kalah dari Lu Lan. Akan tetapi melihat permainan Lu Lan dan Maria ketika mengalahkan Zhu Lin, kemungkinan Maria akan mampu menembus perempat final untuk membalas kekalahan sebelumnya.

Sementara itu ganda putri Indonesia mulai bertumbangan dan hanya menyisakan Vita Marissa/Lilyana Natsir. Vita/Lilyana di perempat final akan berhadapan dengan Zhang Yawen/Zhao Ting Ting (CHN) yang dibabak kedua kemarin berhasil mengalahkan ganda putri Indonesia Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii dengan 21-13 dan 21-12.

Indonesia juga masih bisa berharap dari sektor ganda putra dan ganda campuran yang masih menyisakan satu pasangannya. Di sektor ganda putra, Markis Kido/Hendra Setiawan melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Chris Langridge/David Lindley (ENG) dengan 21-18 dan 21-18 dan Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan mengalahkan pasangan German, Michael Fuch/Ingo Kindervater dengan 21-13, 23-21. sementara itu dari sektor ganda campuran Indonesia memastikan satu tempat di semifinal setelah terjadi all indonesian quarter final antara Nova Widianto/Lilyana Natsir/Devin Lahardi/Lita Nurlita.

Hasil selengkapnya dari pertandingan babak kedua  :

1. Nova Widianto/Lilyana Natsir (INA) beat Jorit De Ruiter/Iise Vaesen (FRA) 21-16 dan 21-15.

2. Devin Lahardi/Lita Nurlita (INA) beat Robert Blair(ENG)/Imogen Bankier dengan 21-19, 15-21 dan 21-19

3. Markis Kido/Hendra Setiawan (INA) beat Chris Langridge/David Lindley(ENG) 21-18, 21-18

4. Eei Hui Chin/Wong Pei Tty (MAS) beat Jo Novita/Rani Mundiasti (INA) 21-16, 18-21 dan 21-14

5. Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan (INA)beat Michael Fuch/Ingo Kindervater (GER) 23-13, 23-21

6. Joachim Persson (DEN) beat Sony Dwi Kuncoro (INA) 21-6, 21-14

7. Taufik Hidayat (INA) beat M. Hafiz Hashim (MAS) 15-21, 21-18 dan 21-15

8. Cai Yun /Chen XU (CHN) beat M. Ahsan/Bona Septono (INA) 15-21, 21-12 dan 21-13

9. Zhang Yawen/Zhao Ting Ting(CHN) beat Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii (INA) 21-13, 21-12

10. Vita Marissa/Lilyana Natsir (INA) beat Imogen Bankir/Sarah Box(ENG) 21-12, 21-15

Thursday, October 30, 2008

Prancis Super Series 2008; Dua Tunggal Putra Melangkah ke babak Kedua

Dua tunggal putra Indonesia Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro melangkah ke babak kedua setelah di babak pertama mengalahkan lawan-lawannya. Kemenangan kedua tunggal putra tersebut dibayar dengan mahal,karena mereka harus bermain ketat untuk bisa meraih tiket ke babak kedua. Sony Dwi Kuncoro yang diunggulkan di tempat ke 4 harus bersusah payah untuk bisa lolos ke babak kedua setelah dipaksa bermain rubber set oleh Peter Mikkelsen (DEN) dengan 21-15, 14-21 dan 21-19. Sementara Taufik Hidayat juga harus bermain ketat dengan Petr Koukal . Di set pertama Taufik sempat kalah 19-21. Akan tetapi diset kedua dan ketiga menjadi milik tunggal putra Indonesia dengan 21-15 dan 21-13. Dibabak kedua diprediksi akan berlangsung seru, karena Taufik bertemu dengan M. Hafiz Hashim (MAS).

Sayang sekali keberhasilan dua tunggal putra tersebut tidak diikuti oleh Taufik Hidayat Akbar, pemain muda yang bermain dari kualifikasi. Taufik Hidayat Akbar takluk dari tangan Carl Baxter (ENG) dengan 12-21 dan 12-21. Kegagalan juga di lakukan oleh Tunggal putri Pia Zebadiah yang harus takluk dari Eriko Hirose (JPN), pemain yang ulet dari Jepang tersebut menekuk Pia dengan 21-15 dan 21-16. Sementara itu Wong Mew Chow (MAS) juga takluk dari pemain non unggulan dengan 12-21 dan 19-21.

Hasil selengkapnya dari pertandingan hari pertama :

1. David Lindley/Suzanne Rayyapan (ENG) beat Flandy Limpele/Greysa Polii (INA) 18-21, 21-18 dan 21-17

2. Lu Lan (CHN) beat Adriyanti Firdasari (INA) 23-21, 21-17

3. Maria Kristin Yulianti (INA) beat Zhu Lin (CHN) 21-15, 21-14

4. Devin Lahardi Fitriawan/lita Nurlita (INA) beat Chris Adcock/Gabriel White (ENG) 21-18, 21-19

5. Sony Dwi Kuncoro (INA) beat Peter Mikelsen (DEN) 21-15, 14-21 dan 21-19

6. Taufik Hidayat (INA) beat Petr koukal 19-21, 21-15 dan 21-13.

7. Nathan Robertson/Jenny Wallwork (ENG) beat Anggun Nugroho/Endang Nursugianti (INA) 21-18, 23-21

8. Yonathan Suryatama/Rian Sukmawan (INA) beat Christof Hop/Johanes Schotler (GER) 21-16 dan 21-17

9. M. Ahsan/Bona Septono (INA) beat Anders Christiansen/Simon Molyhus(DEN) 21-19 21-19

10. Kristof Hopp/Anastasia Rusikh(GER/RUS) beat M. Rijal/Vita Marissa (INA) 21-17, 22-20

11. Eriko Hirose (JPN) beat Pia Zebadiah Bernadet (INA) 21-15, 21-16

12. Nitya Krishina Maheswari/Greysa Polii (INA) beat Jenny Walwork/Gabriel White (ENG) 21-13, 21-10.

13. Carl Baxter (ENG) beat Taufik Hidayat Akbar (INA0 21-12 dan 21-12.

Prancis Super Series 2008; Maria Kristin Kalahkan Zhu Lin

Juara Djarum Indonesia Open Super Series 2008 Zhu Lin yang juga merupakan unggulan ke 5 di Prancis Super Series 2008 tersungkur setelah menghadapi Maria Kristin Yulianti dengan dua set langsung.  Maria Kristin berhasil membalas kekalahan ketika di final Indonesia Open Super Series 2008. Maria yang tidak di unggulkan di kejuaraan ini berhasil dengan percaya diri mengalahkan Zhu Lin. Sementara itu Zhu Lin yang diharapkan bisa menggantikan Zhang Ning tidak bisa berkutik ketika menerima bola-bola Maria. Maria menekuk Zhu Lin dengan 21-15 dan 21-14. Di babak kedua Maria akan berhadapan dengan pemenang antara Yu Hirayama (JPN) melawan Nana Brosolat (DEN) yang saat berita ini diturunkan belum bertanding.

Sementara itu tunggal putri Indonesia Adriyanti Firdasari harus mengakui keunggulan Lu Lan (CHN) setelah bertarung cukup ketat. Kejar mengejar angka dari set pertama hingga set kedua terus terjadi, bahkan diset kedua sempat unggul cukup jauh dengan 14-8 akan tetap Firda tidak mampu mempertahankan dan akhirnya terkejar hingga kalah.

Firda kalah dengan 21-23 dan 17-21. Kekalahan juga di alami oleh ganda campuran Flandy Limpele/Greysa Polii. Flandy Greys kalah oleh pasangan Inggris yang merupakan unggulan ke 8 David Lindley/Suzanne Rayyapan (ENG) dengan 21-18, 18-21 dan 17-21.

Sementara itu pemain Indonesia lainnya belum bertanding saat berita ini diturunkan.

Monday, October 27, 2008

Prancis Open Super Series 2008; Tunggal Putri Indonesia Berada di Group Maut

Menjelang Turnamen Prancis Open Super Series 2008, undian tidak menguntungkan di peroleh oleh para pemain-pemain tunggal putri Indonesia. Meski tidak melalui babak kualifikasi, akan tetapi di babak pertama pemain Indonesia harus berjibaku dengan pemain-pemain unggulan asal China yang notabene adalah pemain terbaik yang cukup ditakuti oleh pemain Indonesia. Ada kesan tersendiri dimana ketika ketemu pemain China, faktor mental banyak berbicara, sehingga apabila sudah kalah di mental, tentu secara teknik mentah juga. Kecuali Maria yang pernah merasakan asam garamnya pemain China dengan mengalami menang dan kalah, ini mungkin tidak menjadi soal. Akan tetapi hadangan terbesar di set pertama justru dari pemain China.

Adriyanti Firdasari dibabak pertama sudah harus bertemu dengan Lu Lan (CHN) unggulan pertama. Firda harus berjuang keras untuk bisa mengatasi Lu Lan yang diatas kertas bisa mengalahkan Firda. Terakhir Firda bertemu Lu Lan adalah tatkala final PIala Uber 2008 di Jakarta dimana firda juga kalah dengan mudah. Sementara itu Pia Zebadiah di babak pertama juga sudah bertemu dengan Eriko Hirose (JPN) pemain ulet yang bisa menjadi kuda hitam. Jika Pia berhasil mengatasi Eriko, dibabak kedua sudah berhadapan dengan Lu Lan.

Tidak jauh berbeda dengan Firdasari, Maria Kristin dibabak pertama juga sudah harus bertemu dengan Zhu Lin. Meski pernah bertemu di final Indonesia Open Super Series 2008 dimana Maria mampu mengimbangi permainan Zhu Lin, akan tetapi maria harus tetap waspada untuk dapat melangkah lebih jauh.

Dan yang lebih tidak menguntungkan lagi, seluruh pemain tunggal putri Indonesia berada di satu pul, yaitu di pul atas, sehingga sampai dengan perebutan satu tempat semifinal para pemain Indonesia harus saling mengalahkan dibabak sebelumnya. Tentunya ini jika mampu mengatasi permainan lawan, terutama Zhu Lin dan Lu Lan.

Sementara itu, dari tunggal putra undian juga kurang menguntungkan bagi kubu Indonesia. Para pemain top Indonesia berada di satu pul dengan Lee Chong Wei (MAS). Simon Santoso kemungkinan besar akan bertemu Lee di babak perempat final, sedangkan Sony dan Taufik juga berpeluang bertemu di perempat final untuk selanjutnya menemukan lawan antara pemanang Simon dan Lee Chong Wei.

Prancis Super Series 2008 memang lebih bertabur bintang, dan ini adalah ujian sesungguhnya bagi para pemain Indonesia. Semoga saja para pemain Indonesia mampu mengatasi kendala dilapangan dan bisa membawa juara.

Markis/Hendra Selamatkan Muka Indonesia

Markis Kido/Hendra Setiawan menyelamatkan muka Indonesia dengan meraih gelar Juara Denmark Open Super Series 2008 setelah pasangan ganda putri Jo Novita/Rani Mundiasti gagal menjadi juara setelah takluk dari Wong Pei Tty/Eei Hui Chin (MAS) 21-23, 12-21. Akan tetapi pencapaian Jo/Rani sudah merupakan pencapaian tertinggi yang patut disukuri.

Sementara Markis/Hendra mengalahkan pasangan ganda China Fu Haifeng/Ye Shen dengan 21-19 dan 21-18. Dengan demikian Indonesia tahun 2008 mendapatkan hasil yang lebih baik dalam perolehan juara super series dibanding tahun 2007. Turnamen berikutnya yang akan diikuti oleh para punggawa Pelatnas adalah Prancis Super Series.

Hasil selengkapnya dari Denmark Open Super Series 2008 :

1. Joachim Fischer Nielsen/Christina Pedersen(DEN) beat Thomas Layborn/Kamilla Ritter Juhl (DEN) 21-14 dan 21-17

2. Wang Lin (CHN) beat Zhou Mi (HKG) 21-18 dan 21-10

3. Peter Heog Gade (DEN) beat Joachim Persson (DEN) 21-18, 17-21 dan 21-14.

4. Markis Kido/Hendra Setiawan (INA) beat Fu Haifeng/Cai Yun (CHN) 21-9 dan 21-18

5. Wong Pei Tty/Eei Hui Chin(MAS) beat Jo Novita/Rani Mundiasti (INA) 23-21 dan 21-12