Wednesday, March 11, 2009

Swiss Super Series 2009; Alvent/Hendra Ke Babak Utama

Pemain Ganda putra Indonesia non pelatnas Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan melangkah ke babak utama turnamen Wilson Swiss Super Series 2009 yang berlangsung sejak 10 Maret 2009. Bermain dalam dua kali pertandingan, Alvent/Hendra yang pekan lalu langsung kandas di babak pertama Yonex All England Super Series 2009, kali ini berhasil melangkah ke babak utama setelah mengalahkan lawan-lawannya.

Di babak pertama kualifikasi Alvent/Hendra berhasil menekuk pemain gado-gado Jerman/Swiss Conrad Hueckstaedt/Michael Spuehler. Alvent/Hendra menang mudah atas permainan pemain gado-gado tersebut yang hanya membutuhkan 19 menit. Kematangan Alvent/Hendra yang terus mengungguli permainan Conrad/Michael akhirnya membuahkan hasil dan melangkah ke babak final kualifikasi. Alvent/Hendra menangn dengan cukup mudah 21-13 dan 21-9.

Dibabak final kualifikasi Alvent/Hendra bertemu pasangan ganda putra Thailand Shongphon Anugritayawon/Sudket Prapkamol. Kedua pemain Thailand tersebut biasanya bermain di nomor ganda campuran, akan tetapi dipasangkan sebagai ganda putra oleh pelatihnya. Meski di ganda campuran penampilan Shongphon/Sudket cukup padu, namun di ganda putra yang baru dipasangkan agaknya belum tune in, sehingga kali inipun pasangan Indonesia mampu menekuk permainan ganda Thailand tersebut.

Alvent/Hendra menang atas Songphon/Sudket dengan 22-20 dan 21-12. Di babak utama yang akan berlangsung hari ini pukul09.00 waktu setempat atau sekitar pukul 16.00 WIB tersebut, pasangan Alvent/Hendra akan di tantang pemain Jerman Peter Kasbauer/Roman Spitko.

Sementara itu Cintya Tuanakota yang dulu pernah membela Indonesia kali ini membela Swiss. Cintya Tuanakota adalah pemain spesialis ganda putri yang akhirnya harus keluar dari pelatnas karena tidak berprestasi. Cintya Tuanakota seangkatan dengan Lidya Jaelawidjaya yang saat ini sudah pensiun dari bulutangkis dan menjadi pelatih.

Tuesday, March 10, 2009

Dua Tunggal Indonesia Mundur dari Swiss Super Series 2009

Tunggal Putri Indonesia Maria Kristin Yulianti kembali gagal bertanding di Swiss Super Series 2009. Mundurnya Maria akibat cederanya yang kambuh menjelang kejuaraan All England Super Series 2009. Dengan demikian Indonesia tinggal menyisakan dua wakilnya di tunggal putri yang mendapatkan drawing yang cukup berat. Maria Kristin kelahiran Tuban yang juga memperkuat timnya asal Klub Djarum memang kerap di dera cedera yang selalu menghantuinya. Prestasi tertinggi Maria adalah Medali perunggu Olimpiade Beijing 2008. Cederanya Maria sekaligus menambah daftar panjang pemain Indonesia yang kerap cedera. Dulu eranya Mia Audina sebelum keluar dan membela Belanda, tunggal putri Indonesia yang cukup potensial Cindana Hartono juga akhirnya mundur dari pelatnas akibat cedera saat mengikuti simulasi Piala Uber.  Selepas itu belum ada prestasi tunggal putri yang cukup menonjol sebelum Maria Kristin.

Jika saja cedera Maria tidak kunjung sembuh, akankah ia juga akan mundur dari bulutangkis? kita hanya bisa berharap semoga Maria Kristin cepat pulih dari cedera dan bisa memperkuat tim Indonesia di ajang Piala Sudirman yang akan berlangsung bulan Mei 2009 di China.

Hal yang sama juga di alami oleh tunggal putra Indonesia Sony Dwi Kuncoro yang harus mengubur impiannya untuk bisa bermain di Swiss Super Series 2009. Sony Mundur akibat cedera yang di alami sejak bermain di All England Super Series pekan yang lalu.  Baik Maria maupun Sony memang pemain yang rawan sekali dengan cedera, sehingga sangat riskan apabila cederanya belum sembuh total di paksakan untuk bermain.  Peluang di tunggal putra tinggal berada di pundak Simon Santoso dan Taufik Hidayat. Semoga saja mampu meraih hasil terbaik di turnamen ini.

Sementara itu tunggal putri Indonesia Firdasari di jadwalkan baru akan bertanding pada esok hari melawan unggulan ke 4 Pi Hongyan (FRA). Sedangkan jadwal pertandingan hari ini adalah babak kualifikasi yang mempertandingkan pemain Indonesia non pelatnas Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan.

Monday, March 9, 2009

Hasil Drawing Wilson Swiss Super Series 2009

Setelah Indonesia Gagal total mempersembahkan gelar All England, dan China kembali merajai perbulutangkisan dunia lewat gebrakan pertamanya di All England, turnamen berikutnya adalah Swiss Super Series yang akan berlangsung dari tanggal 10 Maret sampai dengan 15 Maret 2009. Hasil buruk yang di tuai pemain pelatnas Indonesia menjadi hasil yang cukup menyakitkan mengingat ini adalah turnamen pertama pasca di lantiknya Joko Santoso sang ketua umum PBSI periode 2009-2014. Meski di beberapa nomor Indonesia menempatkan beberapa unggulannya akan tetapi hasilnya tidak maksimal. Dan ini adalah kesempatan yang masih terbuka untuk para pemain pelatnas di Swiss Super Series 2009.

Berikut adalah hasil Drawing Wilson Swiss Super Series 2009.

Tunggal Putra

Setelah Sony Dwi Kuncoro mundur di babak kedua turnamen All England 2009, dan Taufik gagal melangkah ke final setelah di jegal Lee Chong Wei (MAS) , di turnamen Super Series ke 4 Swiss Super 2009 merupakan kesempatan yang baik untuk memulai andilnya dan berburu gelar yang diharapkan. Indonesia mengirimkan pemain terbaiknya di turnamen ini. Sony Dwi Kuncoro yang pekan lalu turut di All England, sesuai dengan drawing yang dirilis BWF, Sony menjadi unggulan ke 5 di turnamen Swiss Super Series 2009. Indonesia mengirimkan Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso dan juga Taufik Hidayat yang bermain secara professional.

Ditunggal Putra perjalanan Sony Dwi Kuncoro menghadapi lawan yang cukup terjal. Menempati unggulan ke 5, Sony Dwi Kuncoro berpeluang bertemu Taufik Hidayat di final, karena keduanya berbeda pul. Taufik berada di pul atas dan Sony di pul bawah. Perjalanan Sony cukup berat dan terjal. Di babak pertama Sony ditantang Andrew Smith (ENG). Jika lolos dibabak kedua sudah harus ketemu pemain Indonesia lainnya Simon Santoso yang dibabak pertama akan bertemu Wong Chong Hann(MAS). Untuk bisa melangkah ke semifinal, di perempat final Taufik sudah kemungkinan akan bertemu antara pemain Bao Chunlai(CHN) maupun Chen Jin (CHN). Jika lolos hingga ke semifinal, disemifinal akan bertemu Lin Dan(CHN). Menghadapi Lin Dan tentu bukanlah lawan yang enteng bagi Sony, jika bisa lolos peluang bertemu Taufik di final bisa saja terwujud.

Taufik Hidayat yang pekan lalu kalah di tangan Lee Chong Wei di semifinal All England berpeluang bertemu kembali dengannya di perempat final Swiss Super Series. Jika sanggup mengatasi Lee Chong Wei, di semifinal kemungkinan Taufik akan bertemu Peter Heog Gade (ENG). Dan jika lolos dari semifinal kemungkinan Taufik akan bertemu Sony di final.

Sementara itu Simon santoso yang pecan lalu terhenti langkahnya di babak pertama turnamen All England Super Series dari tangan Peter Heog Gade, kali ini di babak pertama akan ditantang pemain veteran Malaysia Wong Chong Han. Jika lolos dari Chong Han, di babak kedua Simon akan berjuang untuk memperebutkan satu tiket perempat final dengan rivalnya sesama pelatnas Sony Dwi Kuncoro.  Baik Simon maupun Sony, siapapun yang lolos ke perempat final maka dialah yang lebih siap.

Tunggal Putri

Meski tunggal putri Indonesia masih belum di perhitungkan di berbagai turnamen, akan tetapi dengan jam terbang yang di perbanyak di harapkan akan menambah pengalaman untuk menghadapi lawan. Dari drawing yang dirilis BWF, Indonesia mengirimkan tiga wakilnya di Swiss Super Series 2009.

Maria Kristin yang pekan lalu mundur dari All England Super Series, dari drawing yang sudah rilis Maria Kristin akan berhadapan dengan Saina Nehwal(IND) di babak pertama. Sania pernah di kalahkan Maria di perempat final Olimpiade Beijing 2008 silam. Jika Maria kembali lolos dari Saina Nehwal, di babak kedua kemungkinan akan kembali bertemu dengan Zhu Lin (CHN) yang juga pernah dikalahkannya. Jika Maria yang baru sembuh dari cedera lolos dari Zhu Lin, di babak  perempat final akan kembali bertemu dengan musuh bebuyutannya L u Lan (CHN) .Menghadapi Lu Lan tentu bukan perkara yang mudah bagi Maria yang sudah lama tidak bermain.  Kemungkinan Mari a hanya bisa bertahan hingga ke perempat final.

Sedangkan tunggal putri  lainnya, Adriyanti Firdasari yang berada di pul atas, di babak pertama sudah harus bertemu unggulan ke 4 Pi Hongyan (FRA). Meski Firda pernah mengalahkan Pi Hongyan di Jepang Super Series 2008, akan tetapi seperti biasanya Firda tampil meyakinkan di set awal dan kendur di set berikutnya. Kemungkinan Firda akan tersingkir di babak pertama.  Sementara itu Pia Zebadiah di babak pertama akan bertemu pemain ulet Megumi Taruno (JPN).  Peluang Pia di Swiss Super Series juga cukup terjal. Di babak kedua Pia sudah harus bertemu unggulan kedua Zhou Mi (HKG).

Ganda Putra

Setelah absen dari All England Super Series 2009, pasangan ganda putra terkuat Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan juga absen di turnamen ini. Indonesia hanya mengirimkan  tiga pasangan di turnamen Ini yaitu RIan Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki, M. Ahsan/Bona Septono dan ganda putra yang bermain di luar pelatnas Candra Wijaya/Joko Riyadi.

Pasangan Rian/Yonathan dan Ahsan/Bona berpeluang bertemu di babak semifinal untuk dapat mengamankan satu tempat di final. Di babak Pertama Rian SUkmawan/Yonathan Suryatama Dasuki akan ditantang unggulan pertama Larsk Paaske/Jonas Rassmusen (DEN). Menghadapi Lars/Jonas, Rian/Yonathan harus lebih agresif, karena tipe permainan pemain Denmark  tersebut yang lebih mengedepankan bermain keras. Jika lolos dari unggulan pertama tersebut, lawan berikutnya lebih ringan, Rian/Yonathan akan kembali menghadapi lawan berat di babak perempat final Lee Yong Dae/Shin Baek Choel(KOR). Jika lolos dari pasangan Korea tersebut, peluang beremu M. Ahsan/Bona Septono di semifinal terbuka lebar dan kesempatan untuk melangkah ke final juga lebih terbuka.

Sedangkan M. Ahsan /Bona Septono di babak pertama akan menunggu pemain yang bermain dari kualifikasi. Di babak kedua Ahsan/Bona akan bertemu finalis All England 2009 Han Sang Hoon/Hwang Ji Man(KOR).  Menghadapi lawan Korea tersebut, kemungkinan Ahsan/Bona akan mampu mengatasinya dan akan berjalan mulus hingga ke semifinal.

Satu lagi pasangan ganda putra non pelatnas Candra Wijaya/Joko Riyadi yang mencoba peruntungan di turnamen ini kemungkinan akan melangkah mulus ke babak kedua untuk bersua dengan Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS). Menghadapi Koo/Tan, Candra/Joko kemungkinan akan tersingkir di babak ini.

Ganda Putri

Indonesia kembali mengirimkan dua wakilnya diturnamen ini. Pasangan Shendy Puspa Irawati/Meilina Jauhari dan Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii diharapkan akan mampu berbicara banyak di turnamen ini, setelah hasil buruk yang di torehkan di All England Pekan lalu. Meski pemain-pemain China lebih mendominasi, akan tetapi bukan hasil mutlak untuk langsung mengalah begitu saja. Justru ini adalah tantangan bagi pasangan-pasangan Indonesia tersebut.

Shendy puspa Irawati/Meilina Jauhari kemungkinan akan melangkah mulus hingga ke semifinal, sedangkan Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii kemungkinan akan terhenti langkahnya di babak perempat final melalui unggulan pertama asal China Taipei Cheng Wen Hsing/Chien Yu Chin.

Yang menarik, di turnamen ini pasangan ganda putri China berada di satu pul dan akan memperebutkan satu tempat di perempat final. Dari 4 pasang  pasangan China, mereka akan memperebutkan satu tiket perempat final untuk dapat melangkah ke semifinal.

Ganda Campuran

Setelah gagal di All England, pasangan ganda campuran Indonesia Nova Widianto/Lilyana Natsir harus menebusnya di turnamen ini. Dari drawing yang rilis, pasangan Nova/lilyana baru akan menghadap hadangan di semifinal  He Hanbin/Yu Yang. Kemungkinan Nova/Lily akan mampu melangkah hingga ke final.  Sedangkan pasangan ganda campuran lainnya Devin Lahardi/Lita Nurlita yang pekan lalu bermain cukup baik hingga ke perempat final, langkah keduanya kemungkinan akan  terhenti di babak kedua oleh He Hanbin/Yu Yang yang pekan lalu mengalahkannya di perempat final.

Semoga saja di turnamen Swiss Super Series 2009 ini, Indonesia akan mendapatkan hasil yang lebih baik dibandingkan super series - super series sebelumnya.

China Sapu Bersih Gelar All England 2009

Seperti sudah di prediksi sebelumnya, akhirnya China menyapu bersih seluruh gelar di tournament Yonex All England 2009 yang telah berakhir kemarin. Setelah bertapa cukup lama, China akhirnya keluar kandang dan langsung menggebrak perbulutangkisan dunia. Ini akan menjadi batu sandungan bagi Indonesia kedepannya sekaligus akan menjadi tantangan tersendiri bagi para pemain untuk dapat bersaing di berbagai turnamen yang akan datang.

Tidak seperti tournamen-tournamen sebelumnya, di turnamen All England tidak ada satupun stasiun TV yang menayangkan pertandingan ini di Indonesia. Semoga saja sih segera bisa di saksikan di Youtube, sehingga kita dapat memanfaatkan free download video bulutangkis tersebut.

China membuka kemenangan melalui ganda campuran He Hanbin/Yu Yang yang menang atas ganda campuran Korea. Hasil selengkapanya dari turnamen All England 2009 adalah sebagai berikut :

1. XD  : He Hanbin/Yu Yang(CHN) beat Sung Hyun Ko/Jung Eun Ha (KOR) 13-21, 21-15 dan 21-9

2. MS : Lin Dan (CHN) beat Lee Chong Wei (MAS) 21-19 dan 21-12

3. WD : Zhang Yawen/Zhao Tingting (CHN) beat Cheng Zhu/Zhao Yunlei (CHN) 21-13 dan 21-15

4. WS : Wang Yihan (CHN) beat Tine Rassmusen (DEN) 21-19, 21-23 dan 21-11

5. MD : Fu Haifeng/Cai Yun (CHN) beat Han Sang Hoon/Hwang Ji Man (KOR) 21-17 dan 21-15.

Turnamen berikutnya adalah Swiss Super Series yang akan berlangsung dari 10 Maret sampai dengan 15 Maret 2009.

Sunday, March 8, 2009

All England 2009; Taufik Hidayat Gagal Ke Final

Taufik Hidayat satu-satunya tunggal putra yang tersisa di turnamen berhadiah total US$200.000,- Yonex All England Super Series. Taufik gagal menaklukkan Lee Chong Wei setelah dipaksa bermain straight set dengan cukup mudah. Taufik tidak mampu mengembangkan permainan sehingga dengan mudah di dikte permainan Chong Wei. Tanpa perlawanan yang berarti Lee Chong Wei mampu mengalahkan Taufik Hidayat dengan 21-8 dan 21-13.Dengan demikian Taufik gagal memenuhi ambisinya untuk mendapatkan satu gelar All England.


Sementara itu wakil Indonesia lainnya Flandy Limpele di nomor ganda campuran juga gagal ke final setelah di taklukkan He Hanbin/Yu Yang (CHN). Flandy yang berpasangan dengan Anastasia Russikh (RUS) tidak mampu mengimbangi permainan He Hanbin/Yu Yang sehingga dengan mudah pertahanannya di patahkan oleh pasangan China tersebut. He Hanbin/Yu Yang menekuk Flandy Limpele/Anastasia Russikh dengan 21-12 dan 21-14. Hasil ini sekaligus melengkapi kegagalan para wakil Indonesia diajang Super Series ke tiga tahun ini tersebut.


Dengan demikian Indonesia kembali gagal membawa gelar All England untuk yang kesekian kalinya setelah wakil-wakil Indonesia lainnya sudah tersingkir terlebih dahulu. Sementara itu dari seluruh sektor, China kembali mendominasi untuk dapat meraih gelar. China memastikan satu gelar dari sektor ganda putri setelah terjadi All China Final antara Cheng Zhu/Zhao Yunlei melawan pemenang antara Du Jing/Yu Yang dengan Zhang Yawen/Zhao Tingting. Sedangkan Korea menempatkan satu wakilnya di ganda putra Sang Hoon Han/Hwang Ji Man dan berpeluang menambah satu wakilnya di ganda campuran Sung Hyun Ko/Jung Eun Ha yang saat berita ini diturunkan belum bertanding melawan Zheng Bo/Jin Ma.


Ditunggal Putri Tinne Rasmussen (DEN) berpeluang mempertahankan gelar setelah melangkah ke final dengan mengalahkan Jiang Yanjiao (CHN) lewat pertandingan tiga set. Di set pertama kejar mengejar angka terjadi antara kedua pemain. Bahkan Tinne unggul lebih dahulu 20-19, akan tetapi Yanjiao mampu membalikkan keadaan dan Tine harus melepaskan set pertama dengan 22-24. Memasuki set kedua, permainan Tinne memburuk, bahkan Tinne ketinggalan hingga 3-9. Kemudian secara bergantian Tine meraih angka demi angka. Pada kedudukan 13-17, tinne mulai bangkit dan mampu menyusul untuk menyamakan kedudukan menjadi 18-18. untuk kemudian secara berurutan dan bergantian kejar mengejar angka. Ketenangan Tine membuahkan hasil, hingga set kedua di raih dengan 25-23 sekaligus memaksa Yanjiao untuk bermain tiga set. Di set ketiga Tine lebih unggul dari perolehan angkanya. Set ketiga diraih dengan 21-15.


Denmark juga berpeluang menciptakan All Denmark Final di tunggal putri, jika pemain Denmark lainnya yang saat ini belum bertanding Nanna Brossolat Jensen mampu melangkah ke final dengan mengalahan Wang Yihan(CHN).

Saturday, March 7, 2009

All England 2009; Indonesia Sisakan Taufik Hidayat Di semifinal

Kiprah pebulutangkis asal pangalengan Taufik Hidayat belum berakhir di ajang Yonex All England Super Series 2009. Taufik Hidayat melangkah ke semifinal untuk berjumpa dengan Lee Chong Wei (MAS) setelah berhasil menundukkan permainan Peter Heog Gade (DEN) dalam pertandingan dua set langsung. Meski Gade sedang dalam posisi pick performance, akan tetapi Taufik mampu mendikte permainan net Gade. Ini adalah hasil terbaik Taufik di All England dengan bertanding dua set setelah sebelumnya selalu bermain rubber set. Semoga dengan hasil ini mampu membawa Taufik ke final. Taufik mengubur impian Gade dengan 21-17 dan 21-18.  Sedangkan lawan Taufik berikutnya Lee Chong Wei berhasil melangkah ke semifinal setelah menundukkan Ville Lang dengan 21-9 dan 21-9.

Sementara itu hasil buruk di raih oleh ganda campuran nomor satu dunia Nova Widianto/Lilyana Natsir yang harus takluk dari tangan Flandy Limpele/Anastasia Russikh (INA/RUS).  Flandy/Russikh mampu menjadi kuda hitam bagi Nova/Lilyana. Meski diatas kertas Nova/Lilyana seharusnya menang, akan tetapi agaknya dewi fortuna belum berpihak kepemain Indonesia. Bermain dalam tiga set, Nova/Lily kalah dengan 13-21, 23-21 dan 16-21. Ganda campuran lainnya Devin Lahardi/Lita Nurlita juga gagal ke semifinal setelah di tundukkan pemain kuat China He Hanbin/Yu Yang dengan straight set. Devin/Lita kalah baik dari segi pengalaman, mental dan tekhnik sehingga tidak heran apabila pasangan China tersebut dengan mudah merontokkan permainan Devin/Lita. Devin/Lita kalah dengan 14-21 dan 8-21.

Ganda Putra Takluk

Disektor ganda putra, pemain muda Indonesia M. Ahsan/Bona Septono juga gagal melangkah ke semifinal setelah di taklukkan Lee Yong Dae/Baek Choel Shin (KOR) yang juga juara German Open pekan lalu dengan rubber set. Meski menang di set pertama, akan tetapi seperti di duga sebelumnya, kekuatan smash-smash Yong Dae agaknya menjadi ujung tombak bagi kemenangan ganda Korea tersebut. M. Ahsan/Bona kalah dengan 21-17, 15-21 dan 14-21.

Babak semifinal yang akan berlangsung hari ini akan di mulai pada pukul 12.30 waktu setempat atau 19.30 waktu Indonesia Barat. Semoga saja Taufik mampu memberikan hasil yang maksimal.

Friday, March 6, 2009

All England 2009; Taufik Hidayat Ke Perempat Final

Taufik Hidayat satu-satunya pebulutangkis putra Indonesia yang tersisa akhirnya melangkah ke perempat final setelah dengan susah payah bermain di babak kedua. Langkah Taufik Hidayat ke perempat final tidak semulus yang diharapkan, karena masih belum tune in, sehingga meski berhasil ke perempat final akan tetapi langkah Taufik tersebut tidaklah mudah.  Menghadapi pemain non unggulan Andrew Smith(ENG) Taufik dipaksa bermain dalam tiga set.

Diset pertama peraih medali emas Olimpiade Athena tersebut bermain tidak meyakinkan.  Taufik begitu mudah ditaklukkan oleh Andrew. Peraih emas Olimpiade sekaligus juara dunia tersebut harus mengakui keunggulan Andrew di set pertama dengan 15-21. Permainan Taufik tidak bisa berkembang sehingga mudah sekali di dikte lawan. Memasuki set kedua, keadaan berbalik. Taufik memegang kendali permainan dan sudah menemukan pola permainan terbaiknya sehingga set kedua mampu dimenangkan Taufik dengan 21-15.  Di set penentuan Taufik tak mau menyia-nyiakan kesempatan dan menutup dengan kemenangan 21-15. Lawan Taufik di perempat final adalah Peter Heog Gade (DEN) yang berhasil ke perempat final setelah mengalahkan NG Wei (HKG) dengan 21-11 dan 21-16. Menghadapi Gade yang saat ini kembali bermain cukup baik, Taufik Hidayat harus mampu mengalahkan mentalnya sendiri dan tidak 'nglokro' alias menyerah begitu saja sehingga diharapkan bisa melangkah ke semifinal untuk berhadapan dengan Lee Chong Wei(MAS).

Sukses yang sama juga di raih ganda putra Indonesia M. Ahsan/Bona Septono yang juga satu-satunya wakil di perempat final. Bermain rubber set, M. Ahsan/Bona Septono akhirnya berhasil menumbangkan permainan Kasper Faust Henriksen/Christian Jhon Skovgaard (DEN). Di set pertama Ahsan/Bona harus kehilangan set dengan 12-21. Akan tetapi pasangan Indonesia tersebut mampu menyamakan kedudukan dan berhasil memaksakan rubber set atas pemain Denmark tersebut. Set kedua dan ketiga ditutup dengan kemenangan pasangan Indonesia dengan 21-17 dan 21-14. Lawan Ahsan/Bona di perempat final adalah ganda putra Korea Lee Yong Dae/Baek Chul Shin yang melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Jorit De Ruiter/Jurgen Wouters (NED) dengan 21-11 dan 21-7. Juara Jerman Open 2009 pekan lalu tersebut menang dengan mudah atas permainan pemain Belanda. Menghadapi pasangan Korea tersebut,  Ahsan/Bona harus bermain menyerang dan agresif, karena pemain Korea tersebut khususnya Lee Yong Dae memiliki smash-smash yang cukup mematikan.

Sementara itu pasangan gado-gado Flandy Limpele/Anastasia Russikh(INA/RUS) juga berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Imogen Bankier/Robert Blair (CAN/ENG) dengan 26-24 dan 21-19. Lawan Flandy/Anastasia di perempat final adalah ganda campuran Indonesia Nova Widianto/Lilyana Natsir.

All England 2009; Ganda Campuran Melangkah ke Perempat Final; Firdasari Tumbang

Dua Pasangan ganda campuran berhasil melangkah ke perempat final turnamen Yonex All England Super Series 2009 yang berlangsung sejak 3 Maret 2009. Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita melangkah ke perempat final turnamen bulutangkis tertua All England 2009 setelah mengandaskan permainan pasangan Rassmus Bonde/Helle Nielsen (DEN) dengan dua set langsung. Devin/Lita bermain cukup agresif  dan tidak mau kehilangan irama permainannya. Di set pertama pasangan Indonesia tersebut selalu memimpin perolehan angka. Diatas kertas memang Devin/Lita menang secara pengalaman, namun masih minim jam terbang.  Devin/Lita adalah pemain pelapis yang saat ini memang pincang setelah Vita Marissa keluar dari pelatnas, otomatis tinggal menyisakan Nova Widianto/Lilyana Natsir yang menjadi ujung tombak dan tidak ada yang membayangi lagi. Regenerasi sangat di perlukan di nomor ganda campuran.

Di set pertama Devin/Lita menang dengan 21-17.Memasuki set kedua kedudukan lebih berimbang, namun dewi fortuna masih berpihak pada ganda campuran Indonesia tersebut, sehingga tanpa harus rubber set, pasangan Indonesia tersebut menutup set kedua dengan 22-20. Di perempat final Devin/Lita akan menghadapi tembok China He Hanbin/Yu Yang.

Sukses yang sama juga diraih pasangan Nova Widianto/Lilyana Natsir yang berhasil melibas permainan Songphon Anugritayawon/Kuncala Voravitcitchaikul (THA) dengan dua set langsung. Tanpa kesulitan yang berarti  unggulan nomor satu tersebut berhasil melangkah ke perempat final.  Nova/Lily menekuk pemain Thailand tersebut dengan 21-10 dan 21-17. Di perempat final Nova/Lily akan menghadapi pemenang antara Flandy Limpele/Anastasia Russikh (INA/RUS) melawan Imogen Bankir/Robert Blair (CAN/ENG).

Firda Gagal, Sony Cedera

Sayang sekali kesuksesan dua ganda campuran tersebut gagal di ikuti pemain tunggal putra dan tunggal putrid Indonesia.  Satu-satunya tunggal putri yang tersisa Adriyanti Firdasari gagal memenuhi ambisinya untuk dapat mengalahkan Xie Xingfang (CHN). Xing fang masih terlalu tangguh bagi Firdasari yang minim pengalaman.  Hanya dalam waktu 31 menit Xie Xingfang memupuskan ambisi Firda untuk lolos hingga perempat final . Xingfang menekuk Firdasari dengan 21-15 dan 21-11. Sementara itu tunggal putra nomor satu Indonesia Sony Dwi Kuncoro mengundurkan diri dari turnamen ini. Sony mundur dari turnamen ini setelah cederanya kambuh. Pemain asal klub Djarum tersebut memang rawan dengan cedera, sehingga sangat disayangkan sekali tidak bisa memenuhi ambisinya untuk juara di turnamen ini. Di sector tunggal putra Indonesia masih punya harapan dari tangan Taufik Hidayat yang saat berita ini diturunkan belum bertanding.

Thursday, March 5, 2009

Yonex All England Super Series 2009; Simon Tumbang, Ganda Putri Indonesia Berguguran

Hari Pertama turnamen bulutangkis Yonex All England Super Series 2009 belum diwarnai kejutan yang berarti. Simon Santoso tunggal putra Indonesia gagal melangkah ke babak kedua setelah di tumbangkan pemain veteran Peter Heog Gade (DEN) dalam dua set langsung.  Simon yang sebelumnya dililit cedera langsung tumbang di tangan unggulan ke 4 tersebut setelah tidak berdaya menghadapi permainan Gade.  Bermain di lapangan 3 Simon Santoso harus mengakui keunggulan Gade yang memang akhir-akhir ini kembali bersinar lagi. Simon menyerah dengan 14-21 dan 13-21.

Kegagalan juga di alami oleh pemain-pemain ganda putri Indonesia yang langsung terjegal di babak pertama. Pasangan Shendy Puspa Irawati/Meilina Jauhari gagal menaklukkan permainan Cheng Zu/Zhao Yunlei (CHN) juara ganda putri German Open pekan yang lalu.  Meski kemunculan Cheng Zhu/Zhao Yunlei di bulutangkis belum lama, namun prestasinya langsung menggebrak dunia. Shendy/Mei yang diunggulkan di tempat ke 8 harus menyerah dari tangan pasangan China tersebut sekaligus memupus harapan publik Indonesia untuk memperoleh gelar dari ganda putri. Cheng Zhu/Zhao Yunlei memenangi pertandingan dengan 21-15 dan 21-18.  Kegagalan yang sama juga di peroleh ganda putri lainnya Nitya Khrisinda Maheswari/Greysa Polii yang harus takluk dari unggulan pertama Cheng Hwen Hsing/Chien Yu Chin (TPE) dengan rubber set.   Nitya Khrisinda/Greys gagal melangkah ke babak kedua setelah bermain cukup melelahkan dengan 21-19, 16-21 dan 15-21.

Sementara itu dari Indonesia hanya menyisakan ganda putra M. Ahsan/Bona Septono setelah ganda putra yang tersisa Candra Wijaya/Joko Riyadi yang kini bermain di luar pelatnas takluk dari permainan pemain Malaysia Gan Teik Cai/Tan Bin Shen. Kekalahan ini cukup menyakitkan mengingat pemain-pemain Malaysia yang notabene di latih oleh pelatih asal Indonesia Rexy Mainaky sekarang sudah merajai bulutangkis di hampir setiap turnamen. Candra/Joko kalah dalam tiga set dengan skor yang sangat ketat.  Candra/Joko menyerah dengan 22-20, 19-21 dan 21-23. Kegagalan serupa juga di raih oleh tunggal putri Pia Zebadiah yang harus mengakui keunggulan pemain Belanda Judith Meulendijks dengan rubber set. Meski diatas kertas permainan Judith jauh diatas Pia, akan tetapi Pia mampu mengimbangi permainan Judith dan mampu memaksa rubber set. Pia Zebadiah menyerah dengan 21-14, 17-21 dan 13-21.

Hasil berbeda di raih oleh ganda campuran Indonesia yang berhasil melangkah ke babak kedua. Nova Widianto/Lilyana Natsir menekuk permainan pemain China Taipei Yu Hsin Hsieh/Yu Chin Chien dengan 21-9 dan 21-15. Sukses yang sama di raih pasangan Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita yang menekuk permainan Koo Kien Kit Hui Lin NG (MAS) dengan 16-21, 21-14 dan 21-11. Satu lagi ganda campuran gado-gado non pelatnas Flandy Limpele/Anastasia Rusikh (INA/RUS) juga berhasil melangkah ke babak kedua setelah mengandaskan permainan ganda campuran Xie Zhong Bo/Zhang Yawen (CHN) dengan 16-21, 21-18 dan 21-17. Harapan juga di torehkan oleh Sony Dwi Kuncoro yang menang atas Anand Pawar (IND) dengan 22-20 dan 21-15.

Pertandingan Hari kedua yang akan berlangsung hari ini akan dimulai pukul 10 waktu setempat atau pukul 5 sore WIB.

Yonex All England Super Series 2009; Firdasari Tantang Xie Xingfang di Babak Kedua

Tunggal putri Indonesia Adriyanti Firdasari berhasil memenuhi ambisinya untuk dapat bertemu dengan Xie Xingfang (CHN) di babak kedua turnamen super series ke tiga dari 12 super series dalam tahun 2009 ini. Firdasari berhasil melangkah ke babak kedua turnamen Yonex All England Super Series setelah menundukkan pemain kualifikasi dari Bulgaria Linda Zechiri. Kemenangan di raih Firda relatif mudah dan singkat hanya membutuhkan waktu 27 menit. Linda Zechiri tidak mampu mengimbangi permainan Firdasari sehingga dengan mudah ditundukkan pemain asal Indonesia tersebut. Dan akhirnya Firdasari berhasil menggapai ambisinya untuk dapat bertemu Xingfang dengan menundukkan Linda dengan 21-12 dan 21-15.

Sementara itu Xie Xingfang (CHN) berhasil melangkah kebabak kedua setelah mengandaskan permainan pemain putri Korea Jang So Young hanya dalam waktu 20 menit dengan skor 21-9 dan 21-7. Menghadapi Xingfang meski diatas kertas Firda akan dengan mudah ditundukkan, akan tetapi mudah-mudahan dewi fortuna akan berpihak ke pemain Indonesia, sehingga mampu mengimbangi permainan Xingfang dan bisa melangkah kebabak berikutnya.

Di sektor ganda putra Indonesia Pasangan M. Ahsan/Bona Septono berhasil melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan ganda putra He Hanbin/Sun Junjie (CHN) dalam pertandingan rubber set. Diset pertama Ahsan/Bona memimpin perolehan angka dengan 21-15. Memasuki set kedua pertahanan Ahsan/Bona berhasil ditembus pasangan China tersebut sehingga menyamakan kedudukan dengan 16-21. Memasuki set penentuan Ahsan/Bona tidak mau mengulangi kekeliruan di set kedua sehingga mampu unggul dan menang dengan 21-15. Lawan Ahsan/Bona di babak kedua adalah pasangan ganda putra Denmark Kasper Faust Henriksen/Christian John Skovgaard yang berhasil melangkah kebabak kedua setelah menundukkan ganda putra Kristoff Hopp/Johanes Schotleer dengan 14-21, 21-18 dan 21-19.

Kesuksesan M. Ahsan/Bona Septono melangkah ke babak kedua gagal di ikuti oleh pasangan Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki  setelah dikalahkan  pasangan Malaysia M. Zakry Abdul Latif/M. Tazari M. Fairuzizuan dalam pertandingan tiga set . Diset pertama pasangan  Rian/Yonathan beberapa kali ketinggalan angka dari 9-15 hingga menyamakan kedudukan menjadi 15-15. Akan tetapi pasangan Malaysia berhasil mengubah pola permainan dan kembali unggul hingga pasangan Indonesia ketinggalan 17-20. Untuk kemudian berhasil menyamakan kedudukan menjadi 20-20. Akan tetapi pasangan M. Zakry/M. Tazari mampu mengungguli permainan Rian/Yonathan hingga set pertama di tutup dengan 20-22. Memasuki set kedua, pasangan Indonesia sempat ketinggalan angka di awal set. Namun kemudian permainan Rian/Yonathan semakin berkembang hingga perolehan angka terus melejit menjadi 11-6. Set kedua ditutup dengan 21-12. Diset penentuan pertahanan Rian/Yonathan mampu di tembus pasangan Malaysia tersebut sehingga set ketiga di menangkan pasangan M. Zakry Abdul Latif/Mohd Tazari Mohd Fairuzizuan dengan 18-21.

Sedangkan di tunggal putra Taufik Hidayat yang menempati unggulan ketujuh melangkah ke babak kedua setelah mengandaskan permainan Yu Hsin Hsieh (TPE ) dengan rubber set. Performa Taufik belum meyakinkan, karena menghadapi pemain non unggulan saja masih harus bersaing ketat dan harus menguras tenaga ekstra untuk bisa memenangkan pertandingan. Setelah absen di tahun 2008, di tahun 2009 ini Taufik Hidayat berharap untuk dapat meraih gelar All England, suatu gelar yang belum ia dapatkan setelah hamper semua gelar sudah ia peroleh. Taufik menang dengan 21-19, 15-21 dan 21-14. Lawan Taufik berikutnya adalah pemenang antara Anand Chetan(IND)  melawan Andrew Smith (ENG).

Sementara itu tunggal putra lainnya saat berita ini diturunkan belum bertanding.