Monday, May 10, 2010

THOMAS CUP 2010; TAKLUKKAN INDIA 4-1, INDONESIA JUARA GROUP

Tim Thomas Cup Indonesia berhasil menekuk India pada laga kedua penyisihan group D yang berlangsung di stadium putra Bukit Jalil Kuala lumpur Malaysia. Indonesia berhasil menjadi Juara group setelah menekuk India 4-1. Satu-satunya nomor yang lepas adalah nomor tunggal kedua melalui Sony Dwi Kuncoro yang harus kalah WO atas Arvind Bhat ketika kedudukan di set kedua 9-15. Di set pertama Sony menang atas Arvind Bhat dengan 21-19, dan memutuskan mundur ketika kedudukan 9-15. Belum diketahui dengan pasti apa alasan mundurnya namun ditengarai akibat cedera yang menderanya sehingga memutuskan untuk mundur.

Namun demikian, tidak mempengaruhi tim Indonesia untuk dapat lolos ke perempat final setelah menjadi juara group setelah memenangi dua pertandingan di hari pertama dengan 5-0 atas Australia dan di hari kedua menang atas India dengan 4-1. Lawan tim Thomas Indonesia berikutnya masih menunggu undian karena berbeda dengan peraturan terdahulu yang secara otomatis di silang dengan runner up group .

Kemenangan Indonesia di sumbangkan pertama kali oleh Taufik Hidayat setelah di paksa bermain tiga set atas lawannya Kashyap Parupalli. Melihat permainan Kashyap yang 5 tahun lebih muda di banding Taufik, dengan perlawanan yang ulet dan agresif menyebabkan Taufik harus bekerja keras di lapangan. Di set pertama praktis Taufik tidak dapat mengungguli permainan Kashyap dan selalu ketinggalan angka. Set pertama ditutup dengan 14-21. Memasuki set kedua Taufik Hidayat mengawali permainan dengan cukup bagus dan berhasil mengungguli lawan dengan 4-1, namun tiga angka berturut-turut di raih Kasyap sehingga mampu menyamakan kedudukan 4-4. Taufik kembali unggul 12-9, namun lagi-lagi mampu di kejar oleh Kashyap dan berhasil menyamakan kedudukan dengan 12-12. Namun akhirnya set kedua ditutup dengan kemenangan 21-19 sekaligus memaksakan rubber set.

Di set penentuan, Taufik Hidayat terlihat kalah langkah. Taufi kehilangan angka 8-15. Namun berkat kematangan Taufik, satu persatu angka di raih dan berhasil mengejar ketertinggalan dan berhasil menyamakan kedudukan dengan 16-16. Set penentuan ditutup dengan kemenangan 21-18 sekaligus membawa Indonesia unggul atas India 1-0.

Angka kedua di raih Indonesia dari nomor ganda putra melalui Markis Kido/Hendra Setiawan yang tanpa perlawanan berarti atas lawannya Thomas Sanave/Akhsay Dewalker dengan dua set langsung. Pasangan ganda putra nomor satu Indonesia tersebut hanya membutuhkan waktu 21 menit untuk menyudahi permainan dan membawa Indonesia 2-0 atas India dengan 21-11 dan 21-13.

Angka ketiga di peroleh dari partai ke 4 melalui pasangan ganda putra Indonesia Alvent Yulianto Chandra/Hendra A Gunawan atas Rupesh Kumar/Diju V dengan pertandingan 3 set.  Kalah di set pertama 14-21 menyebabkan kubu Indonesia cukup kuatir, mengingat kedudukan 2-1 atas India setelah Sony harus WO, namun demikian akhirnya set kedua dan ketiga menjadi milik Indonesia setelah Alvent/hendra tidak mendapatkan perlawanan yang berarti dari lawan. Set kedua dan ketiga di tutup dengan kemenangan 21-13 dan 21-11 sekaligus Indonesia memimpin dengan 3-1 dan memastikan diri lolos ke perempat final.

Partai terakhir yang tidak menentukan lagi Simon Santoso juga berhasil menyumbangkan poin setelah menaklukkan Anup Sridhar dengan dua set langsung. Simon menang dengan 21-8 dan 21-17.

Lawan tim Thomas berikutnya adalah berdasarkan undian, yang pertandingannya sendiri akan berlangsung hari rabu mendatang.  Sementara itu tim Uber Indonesia besok baru bertanding menghadapi Denmark untuk memperebutkan posisi juara group. Menghadapi Denmark, tim Uber Indonesia cukup optimis mengingat pada laga pertamanya Denmark menang tipis atas Australia 3-2, apalagi setelah Tine gagal bermain di Uber cup akibat cedera, hal ini tentu keuntungan tersendiri bagi Indonesia untuk dapat menjadi juara group . Namun demikian, siapapun lawan Indonesia di perempat final, dengan memenangi juara group, kemungkinan untuk bertemu China menjadi lebih kecil.

Sunday, May 9, 2010

TIM THOMAS DAN UBER INDONESIA TEKUK AUSTRALIA 5-0

Di hari pertama perebutan Piala Thomas dan Uber yang berlangsung di Stadium Putra Bukit Jalil Kualalumpur Malaysia, tim Thomas dan Uber Indonesia dengan gemilang berhasil mengalahkan lawan masing-masing. Tim Thomas Indonesia yang berada di group D dan tim Uber yang berada di group B berhasil mengalahkan lawan pertamanya dengan telak 5-0. Lawan pertama tim Thomas dan Uber Indonesia adalah Australia.

KEMENANGAN TIM THOMAS

Kemenangan tim Thomas pertama di persembahkan oleh Taufik Hidayat yang berhadapan dengan Jeff Tho dengan pertandingan dua set langsung. Pemain berperingkat 5 duniat tersebut bermain cukup gemilang dan menekuk perlawanan pemain Australia yang juga merupakan kelahiran Malaysia dengan skor gemilang 21-12 dan 21-12 dalam waktu 26 menit.  Keunggulan Taufik Hidayat tidak dapat di bendung oleh pemain Australia tersebut sehingga dengan mudah Taufik mengalahkannnya.

Di partai berikutnya ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan juga berhasil menekuk ganda putra Australia Ross Smith/Glenn Warfe.  Di bagian ganda putra yang diturunkan, permainan Markis/Hendra masih belum padu sehingga di set kedua mendapat perlawanan ketat dari Ross Smith/Glenn Warfe. Di set pertama pasangan Markis/Hendra dengan mudah mematahkan permainan Ross/Glenn dengan 21-14, namun memasuki set kedua permainan Ross/Smith lebih berkembang dan unggul lebih dahulu dengan 11-9. Namun akhirnya Markis/Hendra berhasil menyamakan kedudukan dan berhasil memenangai pertandingan dengan ketat 24-22.

Partai ketiga adalah tunggal putra Simon Santoso yang berhadapan dengan Chad Whitehead. Menghadapi pasangan yang peringkatnya jauh di bawah Simon yaitu peringkat 215 dunia, tanpa kesulitan Simon melibas permainan Chad dengan mudah.  Perolehan angka Chad lebih banyak di peroleh karena Simon melakukan kesalahan sendiri. Simon menekuk Chad dengan 21-13 dan 21-4 sekaligus membuat Indonesia unggul 3-0 atas Australia.

Partai ke4 adalah ganda putra kedua Indonesia yang baru di pasangkan M. Ahsan/Nova Widianto melawan Raaj Veeran/Jeff Tho.  M. AHsan/Nova Widianto tanpa kesulitan berhasil menekuk permainan Raaj/Jeff dengan dua set langsung. Nova Widianto pemain berumur 33 tahun yang biasanya bermain di nomor ganda campuran bersama Lilyana Natsir, kali ini bermain cukup gemilang. Meski di usia yang sudah tidak muda lagi, namun Nova masih di percaya untuk memperkuat tim Thomas Indonesia.  Pasangan Indonesia berhasil memenangi permainan dengan 21-13 dan 21-6 dan membawa tim Indonesia menjadi 4-0 atas Australia.

Partai terakhir Indonesia menurunkan Dyonisius Hayom Rumbaka yang berhadapan dengan Stuart Gomez. Pemain asal klub Djarum tersebut di percaya sebagai tunggal ke 3 setelah Sony Dwi Kuncoro tidak diturunkan di laga pertama ini. Di set pertama Dyonisius berhasil mempecundangi Stuart Gomez dengan 21-12.  Memasuki set kedua, tanpa susah payah, Dyonisius Hayom Rumbaka berhasil menutup set dengan skor 21-  sekaligus membawa kemenangan Indonesia atas Australia dengan 5-0.

Selanjutnya, Indonesia akan berhadapan dengan India esok hari.

KEMENANGAN TIM UBER

Di bagian putri, tim uber Indonesia juga berhasil menekuk Australia dengan kemenangan pertama yang di persembahkan oleh Maria Febe Kusumastuti. Maria Febe berhasil mengalahkan lawan pertamanya Leanne Choo dengan 21-13 dan 21-5. Di percaya sebagai tunggal pertama, Maria Febe Kusumastuti yang kini berperingkat paling tinggi untuk pemain putri Indonesia tentu menjadi beban tersendiri, apalagi ini adalah kali pertama Maria Febe memperkuat tim Uber. Namun dengan bermain lepas, akhirnya dengan mudah Maria Febe menekuk permainan Leanne Choo.

Di partai kedua, pasangan ganda putri Greysa Polii/Nitya Krishinda Maheswari yang di turunkan, setelah sebelumnya Greysa Polii di pasangkan juga dengan Meiliana Jauhari. Pasangan Greys/Nitya berhasil mengalahkan ganda putri Australia Renuga Veeran/He Tian Tang dengan 21-16 dan 21-11 dalam waktu 29 menit.

Partai ketiga menurunkan Adriyanti Firdasari sebagai tunggal kedua Indonesia yang berhadapan dengan Erica Pong. Firda yang sebelumnya menjadi tunggal putri pertama Indonesia, kali ini menjadi tunggal putri kedua tim Uber setelah peringkat Maria Febe Kusumastuti lebih tinggi dibanding Firda. Tanpa kesulitan, menghadapi Erica Pong, Firda berhasil menekuk permainan pemain Australia tersebut dengan 21-15 dan 21-5 sekaligus membawa tim Indonesia unggul dengan 3-0 atas Australia.

Partai ke empat adalah ganda putri kedua Indonesia Shendy Puspa Irawati/Lilyana Natsir yang berhadapan dengan Kate Wilson Smith/Eugenia Tanaka. Pasangan Indonesia ini tanpa kesulitan berhasil melewati pemain Australia dengan dua set langsung. Di set pertama tanpa kesulitan, Shendy Puspa Irawati/Lilyana Natsir berhasil menjungkalkan permainan Kate/Eugenia dengan 21-13. Memasuki set kedua, tanpa kesulitan pula Shendy/Lilyana berhasil memimpin perolehan angka. Kedudukan pun cukup jauh dari 17-9 hingga set kedua di tutup dengan 21-11.

Memasuki partai kelima, tunggal putri Indonesia yang jugai peraih Medali Perunggu Maria Kristin Yulianti di turunkan di partai ketiga berhadapan dengan Chia Chi Huang. Maria Kristin Yulianti pemain asal Klub Djarum tersebut tanpa kesulitan menaklukkan Chia Chi Huang dengan mudah. Di set pertama Maria tidak menemui perlawanan yang berarti dari Chia Chi Huang dan dengan mudah perlawanan Chia Chi Huang di patahkan Maria dengan 21-6. Set kedua ditutup Maria Kristin dengan 21-13 sekaligus menutup kemenangan Indonesia dengan 5-0 atas Australia.

JELANG THOMAS & UBER CUP 2010; BERHARAP GEMPITA ISTORA TERULANG

Sehari menjelang gelaran akbar perebutan piala Thomas dan Uber yang akan berlangsung di Kualalumpur Malaysia seakan tidak sabar menyaksikan wakil-wakil Indonesia ketika bertanding.  Tim Thomas dan Uber Indonesia akan melakukan laga pertamanya esok hari dengan lawan masing-masing. Tim Thomas dan Uber di laga pertama akan bertemu dengan Australia.  Menghadapi lawan yang diatas kertas lebih enteng tentu kita tidak boleh jumawa karena itu dapat menjadi bumerang sendiri. Kita masih bisa berharap pada Taufik Hidayat dkk & Maria Kristin dkk untuk dapat memberikan hasil yang maksimal.

Pada gelaran yang berlangsung tahun ini, Kita tentu saja boleh berharap untuk dapat mengulang sukses terutama di sektor putri, karena siapa yang menyangka 2 tahun silam ketika gelaran yang sama di Jakarta, tim Uber Indonesia mampu melangkah ke final meski di final harus di mengakui keunggulan China dengan 0-3, namun kali ini kenapa kita tidak berharap seperti itu juga. Gaung dan gempita sorak sorai penonton di Istora Senayan dua tahun silam masih terasa. Betapa tidak, seluruh tempat duduk habis oleh supporter Indonesia yang dan bersama-sama menyanyikan lagu-lagu perjuangan untuk mendukung tim Indonesia. Lagu Indonesia pusaka, Garuda didadaku, Bendera adalah lagu yang kerap kali terdengar dan dinyanyikan secara bersama-sama. Apalagi lagu bendera milik Band Coklat merupakan lagu tema Thomas dan Uber Cup 2008 bagi Indonesia.

Gegap gempita penonton Istora masih terasa hingga sekarang, betapa bergembira dan betapa dukungan penuh ke tim Indonesia untuk kemenangan Indonesia dengan di sertai lagu-lagu heroik,  kala itu menjadi penyemangat tersendiri bagi tim Indonesia yang akan bertanding. Rasa kangen akan suasana pertandingan dan mendukung tim Indonesia menjadi penyemangat tersendiri bagi penulis. Biarlah kekalahan 2 tahun silam menjadi kemenangan yang tertunda untuk saat ini. Kini saatnya kita merebut Thomas dan Uber Cup dari China.

Semoga Saja...!!

Go Indonesia !!!!

Thursday, May 6, 2010

JELANG THOMAS & UBER CUP 2010; TIM INDONESIA SIAP TEMPUR

Perhelatan akbar perebutan Thomas dan Uber Cup yang akan berlangsung dari tanggal 9 sampai 16 Mei 2010 di Kualalumpur Malaysia tinggal selangkah lagi. Duta-duta merah putih sudah siap bertanding untuk menghadapi lawannya masing-masing. Berbeda dengan pertandingan Thomas dan Uber cup dua tahun lalu di Jakarta yang menggunakan system round robin, kali ini sistemnya sedikit berubah. Juara group dan runner up group tidak serta merta masuk ke perempat final dengan menyilangkan juara group lawan juara runner up group, akan tetapi di undi lagi untuk menentukan siapa calon lawan berikutnya.

Tim Uber Indonesia berada di group B bersama Denmark dan Australia. Srikandi-srikandi bulutangkis Indonesia sudah siap tempur. Melihat peta persaingan yang ada tidak muluk-muluk tim uber Indonesia hanya di targetkan lolos hingga ke semifinal. Untuk meloloskan tim uber hingga ke semifinal, di laga group mau tidak mau Indonesia harus menjadi juara group, sehingga dengan demikian diharapkan di perempat final tidak bertemu dengan China yang notabene timnya lebih solid.

Tim uber Indonesia sedikit mengalami perubahan pemain di nomor tunggal putri setelah sebelumnya Aprillia Yuswandari ikut memperkuat tim uber dalam penyisihan kualifikasi, kali ini di gantikan oleh Linda Weni Fanetri yang memiliki peringkat lebih baik dibandingkan dengan Aprilia.

Tim Uber Indonesia terdiri dari :

  1. Adriyanti Firdasari

  2. Maria Febe Kusumastuti

  3. Maria Kristin Yulianti

  4. Linda Weni Fanetri

  5. Greysa Polii

  6. Nitya Khrisinda Meheswari

  7. Shendy Puspa Irawati

  8. Meiliana Jauhari

  9. Lilyana Natsir

  10. Anneke Feinya Agustin


Di lihat dari peringkat dan posisi pemain Uber Indonesia saat ini memang Indonesia tidak diunggulkan meski di 2 tahun silam tim uber Indonesia mampu melangkah hingga ke final, namun demikian target yang di berikan hingga kesemifinal masih bisa tercapai, mengingat di babak pertama tim Indonesia yang berada di group B tersebut masih memiliki kans untuk menjadi juara group.

Dibanding Australia, Denmark memang lawan yang lebih kuat dan bisa menjadi kuda hitam, namun menurut Maria Kristin seperti di kutip beberapa media belakangan ini, Denmark hanya kuat di nomor tunggal melalui Tine Rassmusen dan nomor ganda putri, selebihnya masih tergolong ringan. Apalagi Tine di kabarkan mengundurkan diri akibat cedera, hal ini tentu akan menambah kans Indonesia untuk bisa menjadi juara group dan diharapkan di perempat final nanti tidak bertemu tim kuat seperti China.

Kita harapkan srikandi-srikandi bulutangkis Indonesia akan mampu membawa hasil yang maksimal di perhelatan akbar nanti.

Sementara itu Tim Thomas Indonesia yang di ketuai oleh Taufik Hidayat yang juga mantan pemain pelatnas juga sudah siap untuk bertempur. Di ajang dua tahunan kali ini tim Thomas Indonesia di targetkan masuk final. Tentu saja untuk mencapai babak tersebut bukanlah hal yang mudah mengingat lawan-lawan yang kuat baik dari tuan rumah sendiri maupun dari China dan Korea namun kita patut optimis meski di nomor ganda putra Indonesia masih belum menemukan formasi yang tepat  untuk menjadi ganda kedua.

Tim Thomas Indonesia berada di group D bersama India dan Australia. Berada di group D, Indonesia yakin kalau mampu menjadi juara group. Namun demikian Indonesia patut mewaspadai India. Laga pertama tim Thomas Indonesia akan di mulai pada tanggal 9 Mei 2010 melawan Australia. Dan di lanjutkan tanggal 10 melawan India. Dengan membawa 10 pemain, kita mengharapkan menanti sejarah baru agar tim Thomas mampu membawa pulang kembali gelar yang telah lama lepas.

Tim Thomas Indonesia terdiri dari :

  1. Taufik Hidayat

  2. Sony Dwi Kuncoro

  3. Simon Santos

  4. Dyonisius Hayom Rumbaka

  5. Alvent Yulianto

  6. Nova Widianto

  7. M. Ahsan

  8. Markis Kido

  9. Hendra Setiawan

  10. Hendra A Gunawan


Kalau di lihat dari formasi diatas, memang ada 3 pemain non pelatnas yang ikut ambil bagian dan satu pemain veteran Nova Widianto yang kemungkinan 2 tahun kedepan sudah gantung raket mengingat usianya yang sudah tidak muda lagi.

Kita berharap agar perhelatan ini, akan membawa berkah bagi tim Thomas dan uber Indonesia. Bermain di Malaysia jelas tidak menguntungkan bagi Indonesia mengingat Negara tetangga tersebut sering bergesekan dengna Indonesia, sehingga kadang ulah supporter akan mempengaruhi jalannya pertandingan ketika Indonesia berlaga. Namun demikian, dengan rasa nasionalisme yang tinggi, pemain Indonesia tidak akan terpengaruh oleh supporter tuan rumah.

Untuk Indonesia, TV yang akan menayangkan perhelatan akbar ini adalah Trans 7 jaringan tv swasta yang dengan konsisten masih mau menayangkan pertandingan bulutangkis.

Go Indonesia!!!

Sunday, April 18, 2010

YONEX-SUNRISE ASIA BADMINTON CHAMPIONSHIP; INDONESIA GAGAL LAGI!!!

Satu-satunya wakil Indonesia di semifinal turnamen Yonex Sunrise Asia Badminton Championship gagal melangkah ke final setelah di semifinalpasangan Devin Lahardi Fitriawan/Lilyana Natsir di paksa menyerah atas pasangan Malaysia Peng Soon CHan/Liu Ying Goh dengan tiga set.  Sempat mencuri angka di set pertama, namun pasangan yang baru di pasangkan tersebut gagal menuai sukses di dua set berikutnya.  Set pertama sangat sempurna karena pasangan Indonesia tanpa cela satupun berhasil mengungguli lawan tanpa bisa menyamakan kedudukan. Perolehan angka selalu diatas angin. Set pertama di tutup Devin/Lilyana dengan 21-12.

Memasuki set kedua kedudukan berbalik. Devin/Lilyana yang di set pertama berhasil unggul , namun di set kedua tampat tidak berdaya menghadapi permainan pemain Malaysia. Meski sempat unggul satu angka dari pemain Malaysia pada kedudukan 18-17, namun pasangan Malaysia tersebut berhasil membalikkan kedudukan dan set kedua ditutup dengan 19-21. Memasuki set penentuan, kali ini keadaan berbalik, apa yang terjadi di set pertama dimana pemain Indonesia tanpa cela mengungguli permainan pemain Malaysia, kali ini pemain Malaysia yang berhasil mengungguli perolehan angka tanpa cela sedikitpun. Pemain Indonesia tidak bisa menyamakan kedudukan satupun . set kedua di tutup 15-21 sekaligus menutup pintu bagi Indonesia untuk dapat meraih gelar di kejuaraan Asia tersebut.

Sementara itu Malaysia menempatkan dua wakilnya di nomor ganda campuran dan ganda putri. Sedangkan China memastikan dua gelar setelah terjadi All China Final di nomor tunggal putra dan tunggal putri.  Cukup menyedihkan bagi bulutangkis Indonesia, mengingat tim Indonesia yang dulu cukup merajai di kawasan Asia tenggara, kini sudah harus menyerah dari Malaysia yang notabene pelatihnyapun ambil dari Indonesia.

Saturday, April 17, 2010

YONEX-SUNRISE ASIA BADMINTON CHAMPIONSHIP; HANYA DEVIN/LILYANA YANG TERSISA DI SEMIFINAL

Indonesia hanya menyisakan satu pasang ganda campuran di turnamen Kejuaraan Asia Yonex-Sunrise Asia Badminton Championship setelah wakil-wakil Indonesia di nomor ganda putri dan ganda campuran yang tersisa gagal melangkah ke semifinal. Devin Lahardi Fitriawan/Lilyana Natsir berhasil melangkah ke babak semifinal setelah mengalahkan Johan Hadikusuma/Ying Suet Tse (HKG) dengan dua set langsung. Mendapat perlawanan cukup ketat di set pertama, namun Devin Lahardi dan Lilyana Natsir yang baru saja di pasangkan mampu memupus harapan pemain Hongkong tersebut.  Set pertama di tutup dengan 22-20. Lilyana Natsir berangkat ke India setelah sebelumnya di All England masih berpasangan dengan pasangan lamanya Nova Widianto, kini dipasangkan dengan pemain yang lebih muda untuk masa depan Lilyana, karena Nova Widianto bukan lagi pemain muda yang akan terus berpasangan dengan Lilyana.

Set kedua diawali Devin/Lilyana dengan gemilang. Pasangan Indonesia tersebut bermain cukup agresif dan selalu unggul dalam perolehan angka. Lawan hanya mampu menyamakan kedudukan pada posisi 7-7 dan 8-8 hingga akhirnya perolehan angka Devin/Lilyana pun melesat meninggalkan permainan pemain Hongkong dan menutup set kedua dengan 21-16.

Sementara itu wakil-wakil Indonesia yang gagal ke semifinal adalah pasangan ganda campuran Tantowi Ahmad/Greysa Polii yang harus menyerah atas Yeon Seong Yoo/Kim Min Jung (KOR) dengan 21-17, 12-21 dan 17-21. Sementara itu dua ganda putri Indonesia pun tidak tersisa setelah pasangan Anneke Feinya Agustin/Annisa Wahyuni kandas dari unggulan ke tiga When Hsih Ching/Yu Chien Chin (TPE) dengan 18-21 dan 12-21. Satu lagi pasangan yang sebenarnya cukup gemilang adalah Meiliana Jauhari/Greysa Polii gagal ke semifinal setelah ditaklukkan Vivian Kah Mun Hoo/Kei Wei Woon(MAS) dengan rubber set. Meiliana/Greys kalah dengan 24-26, 21-12 dan 19-21. Faktor main rangkap agaknya cukup berpengaruh bagi Greysa Polii yang juga bermain di nomor ganda campuran.

Indonesia hanya bisa menaruh harapan terhadap pasangan ganda campuran Devin/Lilyana yang di semifinal akan berhadapan dengan Peng Soon Chan/Liu Ying Goh (MAS).

Thursday, April 15, 2010

YONEX SUNRISE ASIA BADMINTON CHAMPIONSHIP; GANDA PUTRA INDONESIA HABIS!!!

Pada hari kedua kejuaraan Yonex Sunrise Asia badminton Championship 2010 di India, Indonesia sudah tidak menyisakan wakilnya di nomor ganda putra setelah pemain-pemain Indonesia bertumbangan. Ironis memang, menghadapi lawan se Asia saja ganda putra Indonesia masih kalah, apalagi sekelas Olimpiade. namun inilah, suka atau tidak suka keadaan perbulutangkisan tanah air memang sedang menurun.

Indonesia menempatkan tiga wakilnya di nomor ganda putra melalu Joko Riyadi/Luluk Hadiyanto, Rian Sukmawan/Bona Septono, M. Ahsan/Yonathan Suryatama dasuki, namun tidak ada satupun yang berhasil melangkah ke babak berikutnya.  Pasangan Joko Riyadi/Luluk Hadiyanto tumbang atas lawannya Kenichi Hayakawa/Kenta Kazuno (JPN)dengan rubber set. Joko/Luluk menyerah dengan 18-21,21-16 dan 18-21. Sementara itu pasangan Rian Sukmawan/Bona Septono ditumbangkan pemain Malaysia Hee CHun Mak/Wee Kiong Tan dengan cukup mudah. Pasangan Malaysia tersebut menang dengan 21-14 dan 21-18 tanpa perlawanan berarti dari pasangan Rian/Bona.

Sementara itu pasangan ganda putra M. Ahsan/Yonathan Suryatama Dasuki tumbang atas lawannya Songphon Anugritayawon/Sudket Prapkamol (THA) melalui pertandingan 3 set dengan kekalahan ketat 21-17, 21-23 dan 20-22. Kekalahan ini sekaligus menutup peluang Indonesia untuk meraih gelar di nomor ganda putra.

Sementara itu ganda putri Indonesia Shendy Puspa Irawati/Nitya Khrisinda Maheswari melaju setelah mengandaskan permainan Nguyen Nhung Le NGok/Thi Hong Gam Thai (VIE) dengan 21-10, 17-21 dan 21-12. Selanjutnya Shendy/Nitya akan melakukan pertandingan berikutnya yang akan di gelar sore ini. Lawan Shendy/Nitya berikutnya adalah Wen Hsing CHeng/Yu CHin Chien (TPE) yang merupakan unggulan ketiga. Untuk dapat lolos keperempat final, pasangan Shendy/Nitya harus mampu mengalahkan pasangan China Taipei tersebut.

Di nomor lain, pasangan Meiliana Jauhari/Greysa Polii menang atas pemain tuan rumah Jwala Gutta/Ashwini Ponappa dengan 18-21, 21-15 dan 21-12. Selanjutnya Meiliana/Greys ditantang Lu Lu/Siyun Wang (CHN) yang juga akan bertanding sore ini.  Ganda putri muda Indonesia Anneke Feinya Agustin/Annisa Wahyuni juga sukses melibas lawannya dan melangkah ke babak berikutnya setelah mengalahkan Duang Anong/Kuncala Voravichitcaikul(THA) dengan 21-18 dan 21-12.  Lawan Anneke/Annisa berikutnya adalah pasangan ganda putri  Pakistan Palwasha Bashir/Sara Khan. Menghadapi pemain pakistan, Indonesai diatas kertas lebih unggul dari mereka dan lebih berpeluang untuk menang.

Indonesia juga masih menyisakan Taufik Hidayat dan Andre Kurniawan Tedjono di tunggal putra, serta Fransisca Ratnasari di tunggal putri.  yang saat ini masih menunggu giliran bertanding.

Wednesday, April 14, 2010

YONEX SUNRISE ASIA BADMINTON CHAMPIONSHIP; TAUFIK HIDAYAT LEWATI HADANGAN PERTAMA

Taufik Hidayat yang di unggulkan di posisi 1 kejuaraan Yonex Sunrise Asia Badminton Championship 2010 yang berlangsung di India berhasil melewati hadangan pertama setelah berhasil menundukkan Indra Mehata (NEP) dengan 21-6 dan 21-9. Taufik Hidayat tanpa kesulitan menundukkan pemain asal Nepal tersebut hanya dalam waktu 19 menit.  Hari ini Taufik Hidayat harus melakukan duakali pertandingan. Lawan Taufik berikutnya adalah Ha Anh Le (VIE) yang dijadwalkan akan bertanding pada pukul 4.30 sore waktu setempat.

Sementara itu tunggal putra Indonesia lainnya Andre Kurniawan Tedjono juga berhasil melangkah ke babak kedua setelah mengandaskan Jen Hao Hsu (TPE) dengan rubber set. Di set pertama Andre unggul dalam perolehan angka, namun di set ke dua meski sempat unggul, pemain Cina Taipei tersebut berhasil menyamakan kedudukan hingga memaksakan rubber set. Andre menang dengan 21-18, 26-28 dan 21-10.  Saat ini Andre sedang melakukan pertandingan keduannya dengan rekan senegaranya Nugroho Andi Saputro yang di pertandingan pertama menang atas Nandagopal (IND) dengan 21-15 dan 21-15.

Sementara itu Tommy Sugiarto dan Dyonisius Hayom Rumbaka juga berhasil melewati hadangan pertama. Tommy berhasil mengatasi Sa Rang Kim (KOR) dengan 21-12 dan 21-15, sedangkan Dyonisius Hayom Rumbaka berhasil mengalahkan Hoang Hai Nguyen (VIE) dengan 21-9 dan 21-16. Lawan Tommy di pertandingan kedua adalah Kasyap Parupalli (IND) dan lawan Dyonisius Hayom Rumbaka di pertandingan kedua sore nanti adalah Tien Chen Chou (TPE).

Di sektor ganda campuran, Indonesia telah meloloskan Tantowi Ahmad/Greysa Polii yang berhasil mengatasi unggulan ke 4 Sudket Prapkamol/Saralee Thoungthongkam (THA) dengan 21-19 dan 21-14. namun keberhasilan pasangan Tantowi/Greys gagal di ikuti Muh. Rijal/Debby Susanto yang harus menyerah dalam 3 set oleh pemain China Taipei Sheng Mu Lee/Yu Chien Chin dengan skor 18-21, 21-13 dan 11-21. pasangan ganda campuran Indonesia lainnya Devin Lahardi Fitriawan/Lilyana saat ini masih menunggu giliran bertanding.

Disektor tunggal putri, Maria Kristin Yulianti baru dijadwalkan bertanding pada pukul 3.30 sore waktu setempat melawan Zhou Mi (HKG).

Friday, April 9, 2010

YONEX SUNRISE BADMINTON ASIA CHAMPIONSHIPS 2010; PEMANASAN MENUJU FINAL THOMAS/UBER CUP


Ajang tahunan Asia Badminton Championship 2010 yang akan berlangsung dari 12-18 April 2010 di India tinggal selangkah lagi. Indonesia menurunkan  wakil-wakilnya di ajang tersebut dengan menurunkan pemain-pemain pelapis pelatnas. Diajang ini diharapkan pemain-pemain Indonesia akan mampu memperbaiki peringkatnya sekaligus sebagai arena untuk pemanasan menuju final Thomas/Uber cup bulan Mei mendatang di Kuala lumpur. Khusus untuk tunggal putri, Indonesia tidak menurunkan Adriyanti Firdasari dan Maria Febe Kusumastuti dengan maksud agar dapat konsentrasi dalam menghadapai putaran Uber Cup nanti. Sementara itu Maria Kristin Yulianti diturunkan mengingat saat ini peringkat Maria yang terlempar cukup jauh di kisaran 50 besar dunia. Juga ajang Asia Badminton Championsip merupakan ajang pembuktian bagi Maria Kristin untuk memperbaiki peringkat yang saat ini melorot cukup jauh.

Indonesia menurunkan Maria Kristin, Fransisca Ratnasari dan Linda Weni Fanetri di nomor tunggal putri. Melihat peluang di nomor ini seharusnya pemain Indonesia akan mampu melangkah tidak hanya di babak awal saja. Meski tanpa kehadiran pemain-pemain China, namun untuk Maria Kristin sendiri di babak awal sudah harus bertemu unggulan kedua Zhou Mi (HKG) yang juga mantan peringkat satu dunia.  Keduanya memiliki skor 1-1 untuk saling mengalahkan.  Menghadapi Zhou Mi, Maria seharusnya dapat melewatinya mengingat pemain veteran asal China tersebut saat ini juga sudah mulai menurun permainannya.

Di nomor tunggal putra, Taufik Hidayat menjadi unggulan pertama di turnamen ini. Absennya Lee Chong Wei di turnamen ini harus dapat di manfaatkan sebaik-baiknya oleh Taufik Hidayat, meski di unggulan kedua ada Lin Dan (CHN), namun keduannya berpeluang bertemu di final. Selain Taufik Hidayat, Indonesia juga menurunkan Tommy Sugiarto, Dyonisius Hayom Rumbaka dan Andre Kurniawan Tedjono dari klub Djarum. Tommy Sugiarto kemungkinan dapat melangkah hingga babak ketiga  untuk dapat bertemu dengan unggulan ketujuh Yun Hu (HKG), sedangkan Dyonisius Hayom Rumbaka berpeluang menjajal kemampuan Lin Dan di babak ketiga.  Nomor tunggal putra menjadi nomor yang terberat karena menggunakan sistem 64besar.

Di bagian ganda putra pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan tidak ambil bagian di turnamen ini. Indonesia menurunkan Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi dari klub Jaya Raya, dan pasangan ganda putra yang di pecah menjadi Bona Septono/Rian Sukmawan dan M. Ahsan/Yonathan Suryatama Dasuki. Di nomor ganda putra, pemain-pemain top dunia juga tidak ambil bagian, sehingga peluang Indonesia untuk dapat meraih gelar di nomor ini masih terbuka lebar. Sementara itu, ganda putri Indonesia masih menurunkan pemain pelatnas dengan formasi terakhir.  Meiliana Jauhari/Greysa Polii dan Shendy Puspa Irawati/Nitya Khrisinda Maheswari turut ambil bagian di nomor ini.  Selain dua pasang pemain tersebut, Indonesia juga mewakilkan ganda putri muda Anneke Feinya Agustin/Annisa Wahyuni.

Pada nomor ganda campuran, Indonesia menurunkan pasangan-pasangan barunya.  Indonesia menurunkan tiga wakilnya di nomor ini melalui M. Rijal/Debby Susanto, Devin Lahardi/Lilyana Natsir, dan Tantowi Ahmad/Greysa Polii.

Pada kejuaraan asia kali ini merupakan kesempatan emas sebagai pemanasan menuju final Piala Thomas dan Uber di Malaysia bulan Mei mendatang.

Thursday, April 8, 2010

INDONESIA MEMILIH : ANTARA TAYANGAN BULUTANGKIS, IDOL & SINETRON

Bagi masyarakat Indonesia, Bulutangkis masih menjadi kebanggaan tersendiri, karena dari cabang olahraga inilah yang kerapkali menyumbangkan medali. Bahkan Tradisi Emas Olimpiade sejak pertama kali di raih Indonesia tahun 1992 di Barcelona melalui tunggal putri Susi Susanti dan tunggal putra Alan Budi Kusuma yang saat ini sudah menjadi suami istripun hingga Olimpiade terakhir 2008 di Beijing China masih menjadi satu-satunya cabang olahraga penyumbang Emas Olimpiade.  Peraihan Emas dari 1992 di Barcelona di lanjutkan Emas Ompiade Atlanta tahun 1996 melalui ganda putra Ricky A Subagya/Rexy Mainaky. Kemudian tahun 2000 di Sidney pasangan ganda putra Chandra Wijaya/Tony Gunawan menyumbangkan emas untuk Indonesia. 4 Tahun kemudian, Taufik Hidayat menjadi satu-satunya pemegang Emas Olimpiade dari Indonesia di Athena melalui cabang bulutangkis. Dan terakhir kali, tradisi emas Olimpiade diraih pasangan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan di Beijing China.

Ini artinya Bulutangkis adalah satu-satunya cabang olahraga yang selalu menelurkan prestasi dunia, di kancah perhelatan akbar olahraga. Di pesta olahraga Asiapun seperti di Seagames maupun Asian games, Bulutangkis masih menjadi andalan untuk memperoleh prestasi.

Namun seiring berkembangnya waktu, Bulutangkis kini seolah sudah mulai di lupakan oleh Negara. Artinya dukungan penuh terhadap Olahraga bulutangkis saat ini masih sebatas pembiayaan saja tanpa publikasi yang memadai untuk mengenalkan bulutangkis ke pelosok Indonesia. Salah satu cara yang ampuh untuk lebih memperkenalkan Bulutangkis adalah dengan disiarkannya pertandingan bulutangkis di televisi kita, baik swasta maupun tv public semacam TVRI. Namun sayang sekali, masyarakat pecinta bulutangkis tanah air kini harus kehilangan separuh jiwanya ketika tayangan bulutangkis kini pun menghilang dari TV.

Tayangan bulutangkis hanya bisa disaksikan melalui TV berlangganan, itupun stasiun TV berlangganan tertentu.  Sungguh ironis, disaat Bulutangkis masih menjadi kebanggaan masyarakat, namun untuk menyaksikan pahlawan-pahlawan bulutangkis tanah air ketika berjuang di arena pertandingan kini sudah menjadi harga yang sangat mahal. Karena hanya yang menggunakan tv berlanggananlah yang mampu menontonnya secara live. Sementara TV-tv swasta Indonesia nyaris tidak ada yang tertarik untuk menyiarkannya. Taruhlah pertandingan All England, maupun kelas super series apalagi yang sekelas Grand Prix, tidak ada satupun stasiun TV local Indonesia yang mau/tertarik untuk menayangkannya.

Bandingkan dengan pertandingan Sepak bola ataupun tayangan pencarian bakat nyanyi semacam Indonesian Idol misalnya. TV-TV swasta Indonesia lebih tertarik untuk menayangkan pertandingan sepak bola meski itu bukanlah permainan tim nasional, namun dengan rutin TV-TV swasta kita menayangkannya. Demikian juga dengan Sinetron Indonesia yang menempatkan posisi teratas untuk tayangan TV. Atau ajang pencarian Bakat semacam Indonesian Idol, Mamamia dan lain-lain, dengan berbondong-bondong TV swasta berlomba-lomba untuk mendapatkan rating yang tinggi, tanpa mempedulikan tayangan Olahraga yang memadai.

Jika kita menelaah lebih jauh, tayangan TV seperti Indonesian Idol yang ditayangkan hamper 3 jam dari jam 9 malam hingga 12 malam, penonton Indonesia di buai oleh tayangan Indah yang dikemas cukup menarik. Bahkan dengan spot iklan yang banyak, penonton Indonesia seolah di hipnotis untuk terus menonton hingga akhir tayangan. Sementara itu iklan untuk ajang pencarian bakat juga di buat besar-besaran. Hingga mau tidak mau masyarakat semakin teracuni untuk tetap berada di depan stasiun layar kaca.

Sementara itu untuk tayangan bulutangkis sendiri, saat ini TV-TV swasta hampir di pastikan sudah tidak ada yang tertarik lagi. Ajang perhelatan akbar semacam Piala Thomas/Uber Cup pun untuk tahun 2010 terancam tidak ditayangkan di stasiun TV Indonesia, karena perhelatan akbar tersebut berada di luar negeri bukan di Indonesia, sehingga kemungkinan besar pecinta bulutangkis akan kembali gigit jari dan tidak bias menonton secara gratis .

Kurangnya perhatian TV-TV swasta untuk menanyangkan pertandingan bulutangkis sungguh sangat ironis karena kalau mereka menayangkan sinetron striping maupun ajang pencarian bakat yang dianggap lebih menguntungkan mereka dengan berlomba-lomba akan menarik penonton, sementara untuk membeli hak siar pertandingan bulutangkis harus berpikir dua kali.

Idol is idol, banyak penonton dan ratingnya tinggi, sinetron prime time juga merupakan wahana stasiun TV untuk meraup untung melalui perolehan iklan dengan penonton yang membludak, lantas bulutangkis mau di kemanain?

Ada apa sebenarnya? Dimana peranan menteri Olahraga dalam hal ini untuk ikut memajukan bulutangkis melalui stasiun TV, atau ada lembaga independent yang mampu mengubah pemikiran televisi sehingga mau menayangkan lagi bulutangkis? Sungguh kami para pecinta bulutangkis tanah air sangat merindukan tayangan bulutangkis di televisi.