Monday, October 18, 2010

KPFIJ KEMBALI NONTON BARENG FILM JADUL DI CAFE' KOPI MERAH



Komunitas  Pecinta Film Indonesia Jadul atau lebih di kenal juga dengan KPFIJ kembali mengadakan nonton bareng film-film jadul yang berlangsung pada hari Minggu tanggal 17 Oktober 2010 bertempat di Café Kopi Merah.  Tema yang di ambil dalam nonton bareng kali ini adalah film-film jadul Tutur Tinular.

[

Ini adalah kali kedua KPFIJ mengadakan nonton bareng bersama pecinta film jadul dengan mengambil tempat di Café Kopi Merah yang terletak di Jl. Cipete Raya No. 11.  Sang empunya ‘Kopi Merah’ Sendiri Bapak Agus dengan senang hati telah menyediakan tempat yang sangat representative untuk tempat bertemunya para pecinta film jadul, sehingga jadilah acara nonton bareng  menjadi ajang reuni serta bernostalgia dengan tempat dan suasana yang nyaman.  Tentu saja KPFIJ akhirnya dapat nonton bareng di tempat yang nyaman berkat Sdr Theo yang telah bersusah payah turut menyediakan tempat berikut peralatan pendukungnya.



Bagi penulis sendiri, Anggota KPFIJ banyak sekali yang menghubungi namun tidak tahu akses menuju Kopi Merah. Bagi yang belum pernah ke Café Kopi Merah sebenarnya cukup mudah untuk menjangkau tempat ini.  Kopi Merah terletak sekitar 100meter dari lampu merah D’Best Fatmawati. Akses angkutan umum menuju tempat ini juga cukup mudah. Dari Lebak bulus ataupun Pasar Minggu dapat menggunakan Angkot S-11 berwarna merah dan bisa langsung berhenti tepat di depan Kopi Merah. Patokannya adalah Lampu Merah D’best. Sedangkan akses dari Blok M, dapat menggunakan angkot/Metromini jurusan Lebak Bulus, turun di Lampu Merah D’Best. Kemudian tinggal jalan kaki sekitar 100meter masuk ke Jalan Cipete Raya. Maka sampailah di Kopi Merah.

Sekedar Informasi, Café Kopi Merah memiliki ruangan yang nyaman baik itu untuk tempat nongkrong , meeting point, maupun tempat kencan. Di dukung dengan crew Kopi Merah yang ramah dan friendly maka di jamin kita akan betah untuk nongkrong berlama-lama disitu tanpa kuatir akan di usir hehe….

Tema nonton bareng film jadul yang berlangsung hari Minggu kemarin adalah Film Tutur Tinular, setelah sebelumnya pada Nonton Bareng Sesi pertama pada  17 Agustus 2010 bertema film-film Silat Saur Sepuh.  Kedua film tersebut pernah sukses di sandiwara radio yang akhirnya di buatkan film.


Peserta nonton bareng bersama KPFIJ juga tidak di pungut biaya alias gratis. Asal ada kemauan untuk datang sekaligus bernostalgia maka hasilnya kita dapat nonton bersama. Acara nonton bareng juga dapat di jadikan ajang reuni sekaligus bernostalgia untuk mengenang film-film jadul yang saat ini sudah susah di temui. Disamping juga tentu saja dapat bertukar koleksi antar sesama anggota untuk film-film yang belum dimiliki.

Untuk bulan mendatang, tema yang akan di ambil adalah mix antara film drama dan film silat. Jadi jangan ketinggalan, bagi yang berminat kami nantikan kehadirannya. Untuk informasi film apa yang akan di putar, jangan lupa selalu pantau blog ini.

Wednesday, October 13, 2010

TEDDY PURBA DALAM FILM JAKA TINGKIR


JUDUL FILM        : JAKA TINGKIR

SUTRADARA       : BAY ISBAHI

PRODUKSI           : PT. INEM FILM

PRODUSER          : Ny. LEONITA SUTOPO

TAHUN PROD    : 1983

JENIS                     : FILM LAGA

PEMAIN               : TEDDY PURBA, RINI S BONO, TITIN KARTINI, CHAIDAR DJAFAR, SRI SADHONO, BUDI PURBOYO, SITORESMI PRABUNINGRAT, BAGONG KUSSUDIARJO

 

SINOPSIS :

Karebet (Teddy Purba) seorang pemuda dari desa Tingkir diterima menjadi prajurit pengawal istana setelah berhasil mencuri perhatian Sultan Trenggono (Yan Bastian) ketika Sultan Trenggono mau melakukan sembahyang di mesjid Demak. Sultan Trenggono memiliki firasat kalau Karebat akan membuat sejarah baru pada keraton kesultanan Demak kelak. Karebet yang memang bercita-cita untuk mengabdi pada kesultanan Demak pun selalu berlatih keras. Namun kesungguhan Karebet dalam berlatih membuat tidak senang Mundarang, salah seorang prajurit pengawal istana, karena menganggap kalau Karebet sombong. Untuk itulah ia melakukan upaya agar Karebet diberikan pelajaran. Maka ia pun melapor pada Lurah Prajurit Wirajaya untuk menjajal kemampuan Karebet agar tidak sombong. Namun tidak ada yang berhasil mengalahkan Karebet termasuk lurah prajurit yang juga ikut turun tangan sendiri untuk menjajal kemampuan Karebet.

Diam-diam Sultan Trenggono dan Tumenggung Dirgapati menyaksikan apa yang terjadi pada karebet. Maka sebelum jatuh korban, Sultan Trenggono menghentikan perkelahian yang terjadi antara karebet dengan Lurah Prajurit Wirajaya. Wirajaya akhirnya di copot dari jabatan sebagai Lurah Prajurit karena kelicikannya yang menimpakan kesalahan pada Karebet. Dan jabatan Lurah Prajurit akhirnya di pegang oleh Karebet.

Diangkatnya karebet menjadi pengawal istana membuat sekar kedaton Ratu Kambang (Rini S Bono) jatuh cinta padanya. Akhirnya keduanya pun berhubungan diam-diam karena derajat keduanya yang berbeda. Kedekatan Karebet dengan Ratu Kambang tidak disukai oleh Mundarang yang sejak awal sudah tidak suka padanya. Maka ketika Karebet kepergok melompati pagar keputren maka segera saja ia melaporkan pada Temenggung Dirgapati untuk menangkap Karebet yang telah berani-beraninya masuk keputren. Namun belum lagi pintu keputren yang di ketok oleh Tumenggung Dirgapati dibuka, Karebet telah menyapa terlebih dahulu dari luar. Tuduhan Mundarang kali ini meleset dan termentahkan.

******

Hubungan Ratu Kambang dengan Karebet tercium oleh Ibu Permaisuri (Sitoresmi Prabuningrat) yang merupakan ibunda dari Ratu Kambang. Meski pada awalnya Ratu kambang tidak mengakuinya, namun Karena naluri seorang ibu, akhirnya Ratu kambang mengaku pada Permaisuri kalau dirinya terlanjur mencintai Karebet. Hal ini akhirnya juga sampai ke telinga Sultan Trenggana yang tidak merestui hubungan Ratu Kambang dengan Karebet yang hanya seorang prajurit. Untuk menegakkan kewibawaan Sultan Trenggana maka Karebet pun harus di beri hukuman.

Akhirnya Sultan Trenggono mendapatkan saat yang tepat untuk memberi hukuman pada karebet tanpa harus menghubungkannya dengan hubungan Ratu Kambang dan Karebet. Karebet dianggap bersalah karena telah membunuh Dadung Awuk salah seorang calon prajurit yang sebenarnya adalah iblis. Karebet akhirnya di copot dari jabatan Lurah Prajurit dan disuruh meninggalkan keraton Demak. Jabatan Lurah Prajurit akhirnya di serahkan kembali pada Wirajaya.

Kembalinya jabatan pada dirinya membuat Wirajaya menjadi semakin percaya diri karena sedang menyiakan siasat untuk menghancurkan Demak yang dibantu oleh dua orang dari Plered dan Mangir. Wirajaya memiliki siasat untuk menyerang Sultan Trenggono saat berada di Pesanggrahan Gunung Prawoto yang pengawalannya tidak terlalu ketat.

Karebet akhirnya kembali ke Desa Tingkir dan menceritakan apa yang terjadi pada pamannya. Namun sebagai orang tua yang mengetahui kalau Karebet tidak bersalah maka ia mencari cara bagaimana agar Karebet dapat diterima kembali jadi prajurit Demak. Maka disuruhlah Karebet menemui  Ki Ageng Butuh.  Dari Ki Ageng Butuh, selanjutnya Karebet di beri petunjuk lagi untuk meningkatkan ilmu Karebet dengan berguru pada ki Buyut Banyu Biru. Setelah proses belajar selesai, dengan di Bantu oleh tiga murid Ki Buyut, maka di suruhlah Karebet kembali ke Demak untuk menjalankan petunjuk yang ki Buyut berikan.

Dalam perjalanan menuju demak, saat menyeberangi sungai Karebet di ganggu oleh buaya yang ada disungai. Namun akhirnya buaya yang ternyata adalah sosok perempuan tersebut berhasil dikalahkan oleh seorang ksatria bernama karebet, yang akhirnya mengiringi perjalanan Karebet dengan membantu menyeberangkan rakit yang dipakai karebet. Ketika sedang melepas istirahat malam hari, maka jatuhlah sinar terang pada karebet yang menandakan kalau wahyu keraton Demak telah beralih ke Karebet seperti apa yang disabdakan oleh Sunan Kalijaga.

Karebet pun menjalankan petunjuk yang telah diperintahkan padanya dengan menuju pesanggraha di Gunugn Prawoto dimana Wirajaya hendak menggulingkan Trenggono dan keluarganya dari tahta Demak. Dengan mengumpankan kebo yang mabuk, akhirnya Karebet berhasil meringkus kerbau tersebut di hadapan Sultan Trenggono. Di saat yang bersamaan terdengar suara serbu dari orang-orang Plered dan Mangir. Maka terjadilah perang antar prajurit Demak dengan pemberontak.

Wednesday, October 6, 2010

YAN BASTIAN DALAM FILM LOWO IJO





JUDUL FILM        : LOWO IJO

SUTRADARA       : DASRI YACOB

PRODUKSI           : PT. INEM FILM

PRODUSER          : NY LEONITA SUTOPO

TAHUN PROD    : 1987

JENIS                     : FILM LAGA

PEMAIN               : YURIKE PRASTICA, WINNY ROSALINE, YAN BASTIAN, ANGGEL, LUSI SUBARJO, SHERLY SARITA, ATIN MARTINO, TANAKA

SINOPSIS :

Mayang (Yurike Prastica) dan Sekar (Wenny Rosaline)  tidak menyangka kalau orang yang selama ini dianggap ayah sekaligus gurunya adalah Bapaknya. Mayang dan Sekar adalah dipungut dari sebuah dusun yang di hancurkan oleh Gobang atau Lowo Ijo. Kedua orang tua Mayang dan Sekar telah mati. Gobang adalah seorang iblis yang kerjaannya memperkosa wanita dan membunuhnya untuk selanjutnya dijadikan pengikut Lowo Ijo.

Setelah mendapatkan bekal ilmu silat yang tinggi dari ayah angkatnya, maka berangkatlah Mayang dan Sekar untuk menuntut balas terhadap Gobang. Dengan di bekali sebilah pedang akhirnya keduanya berpamitan pada ayah angkatnya untuk pergi mencari lowo Ijo. Mayang di beri pesan oleh ayahnya agar pedangnya tidak jatuh ke orang lain apalagi sampai melukai dirinya, karena akibatnya bisa lumpuh. Selama perjalanan keduanya mendapat rintangan dari orang-orang yang ingin menjahilinya. Pencarian kedua gadis tersebut belum membuahkan hasil untuk menemukan sarang Lowo Ijo. Akhirnya Mayang dan Sekar pun berpisah agar dapat menemukan sarang Lowo Ijo.

Selama dalam perjalanan Mayang mencari petunjuk keberadaan Lowo Ijo dengan menanyakan pada penduduk yang di singgahinya. Namun ketika di sebut Lowo Ijo, maka orang-orang yang di tanya tentang keberadaan Lowo Ijo menjadi ketakutan dibuatnya dan tidak mau menjawab pertanyaannya.

Ketika sedang mandi di sungai, baju dan pedang Mayang di curi orang, sehingga ketika didatangi oleh orang yang berniat jahat, Mayang tidak bisa membela diri dan ia terluka oleh pedangnya sendiri yang di curi orang. Mayang tidak bisa berbuat apa-apa karena terluka oleh pedangnya sendiri yang menyebabkan lumpuh. Beruntunglah Mayang karena di tolong oleh Permadi dan mengembalikan pedangnya.  Keduanya pun akhirnya bersahabat karena mempunyai tujuan yang sama yaitu mencari Lowo Ijo. Mayang dan Permadi bahkan hampir berhubungan intim sebelum akhirnya terdengar suara gaib dari ayah angkatnya untuk tidak melakukan perbuatan terkutuk itu.

*****

Di wilayah lain, Sekar yang mencari Lowo Ijo dari arah yang berbeda dengan Mayang pun mendapat beberapa rintangan dalam perjalanannya. Sekar berhasil menangkap salah seorang anak buah Lowo Ijo untuk memberitahukan sarangnya. Sementara Lowo Ijo makin merajalela dengan mengerahkan anak buahnya yang berupa mayat hidup. Akhirnya Sekar pun sampai ke sarang Lowo Ijo yang sedang berkelahi dengan si mata setan (Tanaka). Sekar di ikat dan mau di perkosa oleh lowo Ijo. Namun disaat bersamaan terdengar keributan diluar. Anak buah lowo Ijo sedang berkelahi dengan Mayang dan Permadi.  Akhirnya Mayang dan Permadi berhasil membunuh anak buah lowo Ijo yang juga ada yang berupa mayat hidup.

Kini giliran Lowo Ijo yang menghadapi  Mayang dan Permadi serta Sekar yang berhasil meloloskan diri. Lowo Ijo yang memiliki ilmu rawa rontek tidak bisa di bunuh karena kepalanya meski ditebas berkali-kali akan menyatu kembali. Maka disusunlah rencana untuk menjauhkan kepala dan tubuh Lowo ijo. Permadi di tugaskan untuk membawa kepala lowo Ijo ke hutan. Disaat yang bersamaan muncullah ayah angkat Mayang dan Sekar yang langsung menghabisi Lowo Ijo serta menghisap ilmunya.  Bahkan akhirnya ia berhasil menjadi muda kembali. Lowo Ijo pun terbunuh.

Kini masalah baru didepan mata Mayang dan Sekar. Ayahnya yang dulu dianggap bapaknya ternyata adalah saudara seperguruan Lowo Ijo yang iri akan ketinggian ilmu Lowo Ijo. Ia berambisi untuk menguasai harta karun yang apabila senjata yang dimilikinya terkena darah Lowo Ijo maka akan terkuaklah peta harta karun. Ia juga berusaha untuk memperkosa Mayang dan Sekar yang juga merupakan muridnya. Disaat yang bersamaan muncullah Lowo Ijo yang ternyata masih hidup.

Namun keduanya pun akhirnya dapat di tumpas akibat dari buah keserakahannya.

Wednesday, September 22, 2010

JEPANG SUPER SERIES 2010; TAUFIK HIDAYAT TERSINGKIR, PEMAIN GANDA MELAJU

Unggulan ke 4 tunggal putra turnamen Jepang Super Series 2010, Taufik Hidayat langsung tersingkir di babak pertama ketika harus menghadapi pemain tuan rumah non unggulan Sho Shasaki dengan rubber set.  Di set pertama Taufik unggul dengan 21-13, namun memasuki set kedua dan ketiga perolehan angka yang ketat menyebabkan Taufik Hidayat harus mengakui keunggulan pemain Jepang tersebut. Taufik menelan kekalahan dengan 21-23 dan 19-21. Meski pekan lalu Taufik tidak ambil bagian di turnamen China Master, namun agaknya Taufik kurang siap sehingga menghadapi pemain non unggulanpun harus kerepotan sendiri.

Sementara itu Dyonisius Hayom Rumbaka, Tunggal putra Indonesia juga langsung tersingkir atas lawannya Bao CHun Lai (CHN) dengan dua set langsung. Memang diatas kertas, Hayom akan lebih mudah di patahkan permainannya. Hayom menyerah dengan tanpa perlawanan berarti 14-21 dan 10-21.  Sedangkan satu lagi wakilnya di tunggal putra, Alamsyah Yunus, saat ini masih bertanding melawan Brice Leverdez (FRA).

Di nomor tunggal putri, wakil-wakil Indonesia sudah tidak tersisa lagi, setelah dua wakilnya di babak utama gagal mengatasi lawan-lawannya melalui Adriyanti Firdasari dan Maria Febe Kusumastuti.  Sehari sebelumnya, Linda Weni Fanetri juga kalah di babak prakualifikasi.

Indonesia masih berjaya di nomor ganda campuran yang telah meloloskan  wakilnya di babak kedua. Markis Kido yang berpasangan dengan Lita Nurlita berhasil meraih kemenangan setelah menundukkan pemain tuan rumah Hirokatsu Hashimoto/Miyuki Fujii dengan 21-17 dan 22-20, sementara itu pasangan muda Frans Kurniawan/Pia Zebadiah juga berhasil mengatasi lawan setelah bermain selama 31 menit untuk menundukkan PHatiphat Chalardchaleam/Savitree Amitapai (THA) dengan 21-16 dan 22-20. Indonesia juga meloloskan pasangan Hendra A Gunawan/Vita Marissa ke babak dua atas lawannya Kenichi Hayakawa/Shizuka Matsuo (JPN)dengan 21-16 dan 21-14.

Di nomor ganda putri pasangan Meiliana Jauhari/Greysia Polii juga berhasil mengatasi lawan dengan Eva Lee/Paula lynn Obanana (USA) dengan 21-16 dan 21-6. sedangkan pasangan Nitya Khrisinda Maheswari/Shendy Puspa Irawati lagi-lagi harus gagal untuk melangkah ke babak kedua setelah pekan lalu di China Master tidak bisa bermain bagus.

Nomor ganda putra juga masih berjaya setelah wakil-wakil Indonesia melangkah ke babak kedua melalui pasangan M Ahsan/Bona Septono yang berhasil mengatasi Tekeshi Kamura/Keigo Sonoda (JPN) dengan 21-10 dan 21-10. Sementara itu pasangan Hendra A Gunawan/ALvent Yulianto juga berhasil mengatasi lawannya atas Naoki Kawamae/Shoji Sato (JPN)  dengan 21-17 dan 21-16.  Indonesia juga meloloskan pasangan muda ANgga Pratama/Rian Agung Saputro atas lawannya Rei Shato/Riichi Takeshita (JPN) dengan 21-10 dan 21-14. Satu pasang ganda putra lagi Luluk Hadiyanto/Chandra Wijaya saat berita ini di turunkan sedang bertanding.

FILM JADUL : SI AYUB DARI TELUK NAGA




JUDUL FILM        : SI AYUB DARI TELUK NAGA

SUTRADARA       : NAWI ISMAIL

PRODUKSI           : PT. BUDIMAN PERMAI FILM

PRODUSER          : SETIADI

TAHUN PROD    : 1979

JENIS                     : FILM SILAT

PEMAIN               : PANGKY SUWITO, YATTI OCTAVIA, MARLIA HARDY, WD MOCHTAR, ALFIAN, HADISYAM TAHAK, HUSIN LUBIS

SINOPSIS :

Jero adalah jagoan betawi yang sedang ngamuk hingga membuat seisi kampung dibuat kalang kabut. Akhirnya Jero dilaporkan kepada meneer Marsose untuk menangkap Jero. Namun sebelum kaki tangan menir datang, Jero sudah di lumpuhkan terlebih dahulu oleh Ayub (Pangky Suwito)yang ingin menggangu Mpok Dimah dan dirinya perjalanan. Setelah Jero menyerah, maka datanglah anak buah Wan Abud, Betok (WD Mochtar) dan kawannya untuk menangkap  Jero dan menyerahkannya pada Tuan Fran De Break seorang Marsose, seolah-olah anak buahnya adalah  pahlawannya. Jero pun di serahkan kepada marsose oleh anak buah Wan Abud seorang penjilat yang juga kaki tangan Belanda. Jeropun akhirnya di masukkan kedalam sel.

Sementara kalahnya Jero oleh seorang bocah ingusan membuat penasaran para jagoan di kampung tersebut. Ayub adalah seorang yatim piatu yang sejak kecil ikut ko Asiong, dan di ajarkan ilmu silat hingga dewasa, dan saatnya Ko Asiong pulang ke negeri leluhurnya di tanah Tiongkok. Akhirnya Ayub diserahkan oleh Asiong ke saudara angkatnya Nyi Dimah (Marlia Hardi) dan dijadikan menjadi anak angkatnya.  Ayub di ajarkan ilmu bela diri dan juga belajar mengaji.

Suatu  hari Ayub di suruh Nyi Dimah untuk memetik kelapa di kebon, namun tiba-tiba di kejutkan oleh teriakan seorang perempuan yang meminta tolong karena hendak di perkosa oleh Tatang dan kawan-kawan jagoan dari Pintu Air. Namun Ayub mampu menyelamatkan perempuan tersebut hingga akhirnya mengantarkan kerumahnya. Perempuan tersebut adalah Rogayah (Yati Octavia), sementara itu di penjara Marsose, Jero akhirnya bebas. Dalam perjalanan pulang, Jero bertemu kembali dengan Ayub. Jero ingin membalas dendam, namun sayang akhirnya ia juga kalah lagi.

********


Wan abud datang ke rumah Nyi Dimah untuk membeli kebon kelapanya dan rumahnya. Namun Nyi Dimah menolaknya. Wan abud mengancam akan melaporkannya pada Marsose.

Rogayah akhirnya datang kerumah Mpok Dimah untuk mengunjungi Ayub. Ketika dalam perjalanan menuju pulang dengan di antar Ayub, ditengah jalan keduanya di hadang oleh anak buah Wan Abud dan Bang Leman guru Jero. Ayub akhirnya berkelahi namun sayang sekali Jero dan gurunya Leman akhirnya berkelahi dan terbunuh oleh Ayub. Maka segeralah Betok dan hasan bergegas ke Tuan Frans De Break untuk mengabarkan kalau Ayub telah membunuh. Marsose akhirnya menyuruh anak buahnya untuk menangkap Ayub ke rumahnya. Namun sayang Ayub tidak ada dirumah karena sedang mengantar Rogayah. Akhirnya Nyi dimahlah yang dibawa menghadap ke Marsose.

Di kantor Marsose, Nyi Dimah di paksa tanda tangan oleh Wan Abud untuk menjual tanahnya dengan harga 1000 perak. Namun disaat bersamaan datanglah Ayub yang menyerahkan diri dengan syarat agar Marsose membebaskan Mpok Dimah, dan menggagalkan usaha Wan Abud. Usahanya berhasil, Ayub ditangkap dan Nyi Dimah di bebaskan.  Akhirnya Ayub di penjara. Saat ayub di penjara, maka Rogayah menjenguknya ke penjara. Berbekal siasat yang di pakainya, akhirnya Rogayah berhasil menggunakan tipu muslihatnya untuk mengambil kunci pada penjaga penjara dan diserahkan pada Ayub untuk melarikan diri.

****


Setelah berhasil melarikan diri, Ayub langsung menuju rumah Rogayah dan menyuruhnya menyampaikan pada Nyi Dimah kalau ia sudah keluar bui dan kalau keadaan sudah aman Ayub akan kembali. Namun sesampai di rumah Nyi Dimah, Rogayah kaget karena ternyata Nyi Dimah sudah meninggal karena di bunuh anak buah wan Abud yang memaksanya menjual tanah. Nyi Dimah di bunuh oleh Betok dan kawannya. Walau Wan abud girang atas hasil yang diraih Betok untuk menguasai rumah Nyi Dimah, namun Wan abud kaget ketika harus menghadap Wan Abud karena Ayub kabur.

Sementara itu setelah mengetahui kematian Nyi Dimah, Ayub bermaksud menuntut balas pada Wan Abud. Ayub berhasil menumpas anak buah Wan Abud, dan berhasil mengambil kembali surat segel tanah yang telah di ambil paksa dari Nyi dimah.

****


Film produksi 1979 ini adalah salah satu film silat betawi yang menambah khasanah budaya bangsa dengan mengenalkan adat betawi.

Sunday, September 19, 2010

CHINA MASTER SUPER SERIES 2010; NOVA/LILYANA GAGAL KE FINAL

Satu-satunya pasangan Indonesia yang tersisa di turnamen China Master Super Series 2010 Nova Widianto/Lilyana natsir gagal melangkah ke final setelah di perempat final di pecundangi oleh pemain yang baru di pasangkan asal tuan rumah Chen Xu/Yu Yang. Chen Xu adalah pemain ganda campuran yang biasanya berpasangan dengan Zhao Yunlei, sementara itu Yu Yang biasanya berpasangan dengan He Hanbin. Berpasangan dengan siapapun, Yu Yang selalu padu, karena memang Yu Yang memiliki pertahanan yang kuat baik di nomor ganda putri maupun di nomor ganda campuran.

Di semifinal yang berlangsung siang tadi, pasangan Indonesia Nova Widianto/Lilyana Natsir tidak mampu memberikan perlawanan yang ketat meski pasangan Indonesia tersebut di unggulkan di tempat pertama. Di set pertama Nova/Lilyana tidak mampu memberikan perlawanan sama sekali dan selalu dalam tekanan lawan. permainan Nova/Lilyana tidak berkembang dan selalu ketinggalan angka. Nova/Lilyana harus menyerah dengan 11-21.

Di set kedua, Nova/Lilyana sempat memberikan perlawanan bahkan di set awal mampu unggul 3-0 atas lawan. Namun selangkah demi selangkah pasangan China tersebut mampu menyamakan kedudukan hingga posisi 8-8 . Setelah itu Chen Xu/Yu Yang meninggalkan perolehan angka Nova/Lilyana. Set kedua ditutup dengan 17-21 sekaligus membuat Nova/Lilyana harus menyerah kalah.

Sementara itu tuan rumah China memastikan dua gelar melalui tunggal putra dan ganda campuran. China juga berpeluang memastikan 3 gelar melalui ganda putri yang saat ini masih harus menunggu giliran untuk bertanding antara pemain ganda putri China Taipei When Hsing Chen/Yu CHien Chin melawan Bao Yixin/Lu Lu, dengan syarat pasangan China mampu mengalahkan pemain China Taipei.

Di nomor tunggal putri, Tine Baun (DEN) berhasil ke final setelah menekuk Wang Yihan dengan 21-16 dan 21-19, China juga berpeluang menyapu bersih gelar karena semua nomor menempatkan wakilnya di final.

Saturday, September 18, 2010

CHINA MASTER SUPER SERIES 2010; INDONESIA SISAKAN NOVA/LILYANA KE SEMIFINAL

Akhirnya Indonesia hanya menyisakan Nova Widianto/Lilyana Natsir di turnamen China Master Super Series setelah pasangan ganda putri Indonesia Meiliana Jauhari/Greysia Polii gagal mengalahkan unggulan pertama asal China Taipei Wen Hsing CHeng/Yu CHien Chin dengan tiga set. Meski mampu unggul di set pertama dengan 21-19, namun set kedua dan ketiga menjadi milik pasangan China Taipei sehingga Meiliana/Greys harus takluk dengan 14-21 dan 18-21.

Satu-satunya pasangan Indonesia yang lolos ke semifinal adalah ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir yang harus berjibaku untuk dapat meraih tiket semifinal melawan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (DEN) dengan kemenangan 21-12, 19-21 dan 22-20. Selanjutnya di babak semifinal pasangan Nova Widianto/Lilyana Natsir akan ditantang pemain tuan rumah Chen Xu/Yu Yang yang barus dipasangkan, namun di prediksi akan mampu memberikan perlawanan yang sengit, karena Yu Yang adalah pemain kuat baik di ganda campuran maupun di ganda putri.

Sementara itu China masih mendominasi di semua nomor dengan meloloskan wakil-wakilnya di semifinal.

Friday, September 17, 2010

CHINA MASTER SUPER SERIES 2010; INDONESIA HANYA LOLOSKAN NOVA/LILYANA & GREYSIA/MEILIANA DI PEREMPAT FINAL

Melihat persaingan yang cukup ketat di China Master Super Series, apalagi dari tim tuan rumah yang memang masih merajai di setiap nomor, Indonesia akhirnya hanya meloloskan dua wakilnya di perempat final turnamen tersebut. Dalam laga perebutan tike perempat final di babak kedua kemarin, wakil-wakil Indonesia di nomor tunggal putra dan putri serta ganda putra tidak mampu meraih angka setelah di jegal oleh pemain tuan rumah.

Di tunggal putri, Maria Febe Kusumastuti tidak mampu memberikan perlawanan setelah selalu mendapat tekanan dari Xia Jingyun (CHN). Permainan Maria Febe tidak berkembang dan dengan mudah di kalahkan oleh pemain tuan rumah tersebut dengan skor cukup telak 15-21 dan 9-21. Meski Xia Jingyun merupakan pemain baru, namun merek China yang di sandangnya ternyata mampu memberikan perlawanan yang bagus dan sudah menjadi brand yang dikenal kalau produk bulutangkis China masih di atas negara lain.

Sementara itu di nomor tunggal putra, Dyonisius Hayom Rumbaka gagal membalas kekalahan atas Chen Long(CHN) yang pernah mengalahkannya di Swiss Terbuka. Di luar dugaan, Hayom gagal memberikan perlawanan yang ketat atas Chen Long, bahkan ia dengan mudah di patahkan perlawannya dengan 12-21 dan 10-21.

Satu lagi wakil Indonesia yang gagal melangkah ke perempat final adalah ganda putra M. Ahsan/Bona Septono. Ahsan/Bona gagal mempersembahkan kemenangan setelah di paksa menyerah bermain tiga set atas lawannya yang juga merupakan unggulan kedua Zhendong Guo/Chen XU (CHN). Di set pertama pasangan Indonesia dengan mudah mematahkan permainan pemain China dengan 21-11, namun memasuki set kedua keadaan berbalik, kali ini pemain Indonesia harus bermain di bawah tekanan lawan dan harus menyerah dengan skor ketat 19-21. Memasuki set penentuan akhirnya Indonesia menyerah dengan 15-21.

Namun demikian, Indonesia meloloskan pasangan ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir yang berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan juniornya Frans Kurniawan/Pia Zebadiah Bernadet dengan 21-18 dan 21-15. Lawan Nova/Lilyana Diperempat final adalah Joachim Fischer Nielsen/Christina Pedersen (DEN)

Nomor ganda putri juga turut memberikan kemenangan setelah pasangan Greysia Polii/Meiliana Jauhari mengandaskan permainan Ha Na Choi/Ye Na Jang (KOR) dengan 21-12 dan 21-19. Namun langkah Greys/Meiliana di babak perempat final akan menghadapi lawan yang cukup berat Wen Hsing Cheng/Yu Chin Chien (TPE) yang juga merupakan unggulan 1.

Sementara itu China sebagai tuan rumah masih mendominasi di setiap nomor, dan bukan tidak mungkin China akan menyapu bersih 5 gelar.

Thursday, September 16, 2010

CHINA MASTER SUPER SERIES 2010; NOVA/LILYANA PEREBUTKAN TIKET PEREMPAT FINAL DENGAN JUNIORNYA

Pasangan ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir berhasil melangkah ke babak kedua turnamen China Master Super Series 2010 setelah menundukkan pemain tuan rumah Chen Zhiben/Jing Xie dengan dua set langsung 21-16 dan 21-10 dengan hanya membutuhkan waktu 28 menit. Kesuksesan yang sama juga di raih oleh ganda campuran yang juga merupakan juniornya Nova/Lilyana, Frans Kurniawan/Pia Zebadiah bernadet yang berhasil mengatasi permainan Chan Peng Soon/Liu Yi Goh (MAS) 21-19 dan 21-17.

Namun sayang sekali kedua pasangan ganda campuran tersebut harus bertemu di babak kedua untuk memperebutkan tiket ke perempat final. Siapapun yang menang, maka pasangan tersebutlah yang lebih siap, karena bagi pasangan Frans/Pia sendiri, setelah di pasangkan keduanya berhasil memberikan permainan terbaiknya. Frans/Pia adalah harapan ganda campuran Indonesia setelah pasangan Nova/Lilyana yang akan segera di pisahkan karena faktor usia Nova yang sudah tidak muda lagi.

Sementara itu Indonesia juga masih menyisakan wakilnya di babak kedua melalui nomor tunggal putri Maria Febe Kusumastuti, setelah menang ketika kedudukan pada set ke tiga Maria ketinggalan 8-14  atas Wang Lin (CHN)yang cedera. Namun keberhasilan Maria Febe tidak di ikuti oleh Firdasari yang terlebih dahulu tersingkir atas pemain tuan rumah lainnya Li Xuerui dengan dua set langsung. Dari awal permainan Firda memang sudah mendapat tekanan sehingga permaiannnya tidak bisa berkembang dan harus menyerah dengan 16-21 dan 13-21.

Di nomor ganda putri, Indonesia menyisakan Greysia Polii/Meiliana Jauhari di babak kedua setelah dua pasangan ganda putri Indonesia gagal ke babak dua setelah disingkirkan lawannya masing-masing. Greys/Meiliana berhasil menundukkan pemain tuan rumah Yuting Deng/Jing Xie dengan 21-18, 20-22 dan 21-14.

Di nomor tunggal dan ganda putra, pemain Indonesia satu-satunya yang dikirim ke turnamen ini berhasil melangkah kebabak kedua. Di nomor tunggal putra, Dyonisius Hayom Rumbaka melangkah ke babak kedua untuk bertemu dengan Long Chen(CHN) yang pernah mengalahkannya di Swiss terbuka. Hayom melangkah mulus ke babak dua setelah di babak pertama berhasil menumbangkan Yan Kit Chan (HKG) dengan 21-11 dan 21-13.  Menghadapi Long Chen yang merupakan pemain tuan rumah jelas Hayom akan mendapatkan tekanan dari penonton, namun dengan bermain lepas seperti kemarin, kemungkinan Hayom akan mampu mengatasinya.

Sedangkan ganda putra Indonesia M. Ahsan/Bona Septono juga tanpa kesulitan mengatasi Songphon Anugritayawon/Sudket Prapkamol (THA) dengan 21-14 dan 21-17. Namun sayang sekali langkah M. Ahsan/Bona di babak kedua akan menemui hambatan setelah di hadang oleh unggulan kedua asal tuan rumah Zhendong Guo/Chen Xu.

Wednesday, September 15, 2010

WILLY DOZAN DALAM FILM RIO SANG JUARA




JUDUL FILM        : RIO SANG JUARA

SUTRADARA       : MUKHLIS RAYA

PRODUKSI           : PT. GARUDA FILM

PRODUSER          : HENDRICK GOZALI

TAHUN PROD    : 1991

JENIS                     : FILM LAGA MODERN

PEMAIN               : WILLY DOZAN, SOPHIA LATJUBA, HENGKY TORNADO, AYU AZHARI, WD MOCHTAR, CHITRA DEWI, TANAKA, ZAINAL ABIDIN

SINOPSIS :

Film Rio Sang Juara dibintangi oleh Willy Dozan dengan diperkuat oleh Tanaka, Juara Tinju Korea. Film ini juga mendapat dukungan dari Menteri Pemuda dan Olahraga karena mengangkat tema Tinju yang merupakan salah satu cabang olahraga.

****

Rio (Willy Dozan) berkelahi dengan jagoan karena memperebutkan lahan parkir. Rio di keroyok tiga orang namun akhirnya dengan terpaksa Rio pergi dari tempat itu. Akhirnya seorang rekannya menawari Rio untuk menjadi sopir taksi cadangan. Selama menjadi Sopir Taksi, Rio mendapati beberapa pengalaman. Suatu malam ia membawa penumpang seorang perempuan bernama Jane Simon Margono (Sophia Latjuba) yang sedang berantem dengan pacarnya Tony (Hengky Tornado). Lia mengajak Rio untuk mengantarkannya ke pinggir pantai semalaman. Jane termangu di pinggir pantai yang disangkanya hendak bunuh diri, ketika Rio hendak menyelamatkannya justru malah Rio yang tercebur ke pantai. Akibatnya Rio pulang telat ke sopir taksi pertamanya. Ini adalah kesalahan Rio karena pulang tidak tepat pada waktunya. Kemudian Rio melakukan kesalahan kedua setelah taksinya hendak di rampok, namun Rio berhasil menyelamatkan taksi tersebut setelah berhasil melumpuhkan tiga perampot tersebut. Lagi-lagi Rio telat mengembalikan taksi, dan kesalahan kali ini tidak bisa di ampuni. Akhirnya Rio di pecat dari sopir taksi cadangan.

Rio akhirnya luntang lantung mencari pekerjaan yang cocok, hingga akhirnya ia terdampar pada sasana tinju milik Eddy (WD Mochtar). Meski awalnya di tolak, namun akhirnya Rio diterima juga untuk berlatih di sana. Suatu ketika Rio tanpa sengaja bertemu kembali dengan Jane di parkiran mobil. Jane menyapa Rio dan mengingatkannya bahwa ia pernah numpang taksi ke pantai malam-malam. Akhirnya Riopun ingat, keduanya akhirnya janjian untuk ketemu di tempat makan. Sementara itu Tony dan Jane yang sedang marahan tidak berhasil membujuk Jane untuk kembali lagi mesra seperti dahulu karena Jane menganggap Tony adalah penganut paham free sex yang di anutnya dari luar negeri. Sebaliknya Jane justru makin intim dengan Rio. Kedekatan Rio dengan jane akhirnya di ketahui oleh Tony yang menyewa bodyguardnya untuk memberi pelajaran pada Rio. Namun sayang sekali kali ini Rio tidak bisa di kalahkan.

Sementara itu di sasana tinju milik Eddy menjadi cemas karena sebentar lagi ada pertandingan tinju yang akan digelar, namun Rio dianggap mulai berulah setelah mengenal Jane. Eddy marah terhadap Rio yang mulai seenaknya, namun Rio tidak mau di salahkan dan merasa berhak untuk bersenang-senang dari hasil keringatnya untuk dinikmati. Meski Eddy tidak menyalahkan kalau Rio pun berhak bersenang-senang, namun Eddy meminta Rio untuk membuktikannya di atas Ring kalau ia mampu. Namun sayang sekali hasilnya Nol. Rio di pukul KO ketika pertandingan tinju.

Sedangkan nasib Jane berakhir tragis karena akibat keintimannya dengan Rio, akhirnya ia hamil namun sayang akibat perbuatannya untuk mengaborsi, ia harus kehilangan nyawanya. Rio pun dimintain keterangan oleh polisi.  Akhirnya Rio pulang ke Semarang dengan ditemani oleh Eddy.

Sesampai di Semarang, Rio kaget karena Nina (Ayu Azhari) pacarnya mengembalikan kalung yang dititipkan pada temannya sewaktu pulang ke Semarang dahulu. Nina memutuskan Rio setelah tahu kalau Rio ada hubungan dengan gadis di Jakarta yang diketahui dari Koran-koran. Ketika sedang di dalam masjid, Rio bersirobok muka dengan Nina. Rio dan Nina akhirnya berjumpa kembali di pantai ketika ada seorang anak tenggelam dan akhirnya di tolong oleh Rio. Nina akhirnya mau memakai kalung pemberian Rio.

Sementara itu datang dari Jakarta Andy yang membawa surat dari manager Rio yang isinya ada promotor yang akan mempertemukan Rio dengan petinju dari Korea untuk dipertandingkan. Dengan berlatih keras dibawah bimbingan Eddy dan dukungan dari masyarakat sekitar akhirnya Rio kembali ke Jakarta untuk bertanding.

Akhirnya hari yang ditunggupun tiba. Rio dihadapkan dengan Petinju Korea (Tanaka) diatas Ring. Akhirnya Rio berhasil memukul KO lawannya. Akhirnya Rio menjadi Juara Tinju kelas Menengah.