Gelaran Akbar Piala Thomas dan Uber yang berlangsung di Jakarta 11 – 18 Mei 2008 yang kini sedang berlangsung agaknya menjadi momentum harapan bagi masyarakat Indonesia untuk kembali merebut Piala Thomas dan Uber yang telah lama lepas dari tim merah putih. Terakhir Thomas dan Uber Cup di kawinkan oleh Indonesia pada tahun 1996 selepas itu Piala uber lepas dari Indonesia. Sedangkan Piala Thomas masih bisa dipertahankan sampai kemudian lepas pada tahun 2004 di hadapan publiknya sendiri. Kala itu berlangsung di Jakarta dan di semifinal Indonesia di kalahkan oleh tim Thomas Denmark.
Kini momentum untuk merebut kembali Piala Thomas & Uber ada di depan mata. Akankah jawara dan srikandi merah putih akan mampu merebutnya kembali?
Gegap gempita dan dukungan dari supporter Indonesia tidaklah cukup tanpa di barengi dengan mental dan kemampuan bertanding tim Thomas dan Uber kita. Akankah mereka mampu menorehkan prestasi yang membanggakan?
TIM UBER INDONESIA
Di laga pertama 11 Mei Tim uber Indonesia yang tergabung di group Z bersama Jepang dan Belanda mampu menundukkan Jepang 4-1 sebagai laga pembuka. Adalah Lilyana/Vita ganda putri terbaik pelatnas saat ini yang membuka kemenangan setelah di partai pertama Maria Kristin kalah dari Eriko Hirose dengan skor tipis 21-9 20-22 20-22. Pada set pertama terlihat sekali Lilyana /Vita belum berpadu dan masih kelihatan bingung untuk menghadapi lawan Satako/Maeda.Strategi apa yang mesti mereka gunakan belum ditemukan formulanya. Barulah kemudian di set kedua barulah mereka menemukan pola permainan dan berbalik memimpin. Diset Ketiga Lilyana/Vita tidak terbendung dan menyudahi permainan dengan skor 9-21 21-19 21-14.
Partai ketiga mempertemukan Firdasari melawan Yu Hirayama. Permainan Firda yang begitu bersemangat mampu menumbangkan Hirayama yang diatas kertas lebih unggul. Meski harus dengan rubber set akan tetapi kekalahan Firda demikian halnya Maria di set kedua agaknya dipengaruhi oleh factor lampu. Sehingga banyak bola-bola yang nyangkut di net. Firda menyumbangkan satu poin untuk tim uber dengan skor 21-9 . Kembali pada partai ke empat dan kelima Indonesia meraih poin.
Pada partai ke empat antara Jo/Greys vs Reiko/Tomomy . Jo/Greys menang dengan straight set 21-14 21-18. Pada partai kelima yang mempertemukan Pia Zebadiah adik kandung dari Markis Kido melawan Kaori mori juga menang dengan straight set 21-19 21-17.
Pada hari ini Senin 12/5 Indonesia akan melawan Belanda. Akankah Indonesia akan unggul juga? Yuk mari kita sama-sama dukung tim uber di senayan.
TIM THOMAS INDONESIA
Berbeda dengan tim uber pada laga pertama tim Thomas Indonesia yang tergabung di group D bersama Thailand dan jerman hanya unggul atas Thailand 3 -2 suatu keunggulan yang sesungguhnya di luar prediksi. Seharusnya mampu 4 -1 atau bahkan 5 – 0.
Partai pembuka seperti yang sudah diduga oleh penulis Sony vs Bonsak kalah dengan straight set. Memang sudah di prediksi kekalahan ini, karena memang dari beberapa pertandingan yang saya amati, Bonsak mainnya sangat rapi dan baik. Bonsak mampu mengalahkan Sony dengan skor 21- 17 21 -15. Ketinggalan 0-1 atas Thailand di partai kedua yang menurunkan Markis/Hendra vs Tesana/Nuttaphon menyamakan kedudukan menjadi 1 -1 dengan skor 21-11 21-16. ini memang sudah di prediksi karena diatas kertas Markis/hendra memang lebih unggul.
Justru terjadi kejutan pada partai ke 3 dimana Taufik Hidayat sebagai tunggal kedua harus bertekuk lutut melawan Tanongsak tunggal ke dua Thailand yang berperingkat 90an. Diatas kertas seharusnya Taufik menang, akan tetapi inilah lapangan, semua bisa saja terjadi. Entah kenapa, Smash dasyat Taufik tidak bisa berbicara banyak dan mampu di mentahkan lawan. Taufik harus mengakui keunggulan dengan skor 21-23 dan 21-18.
Ketinggalan 1-2 atas Thailand dibayar oleh pasangan ganda kedua Indonesia dengan skor 17-21 21-8 21 -12. Joko/Hendra vs Sudket/ Songphon pada partai ke empat ini berlangsung seru dengan dukungan penuh penonton. Karena boleh dibilang inilah partai yang menentukan. Sempat mengkhawatirkan pada set pertama kalah 17-21 akan tetapi pada set kedua dan ketiga poin demi poin diraih dengan mudah sehingga mampu menyamakan kedudukan.
Simon Santoso menyelamatkan muka Indonesia setelah Simon Santoso melibas Pakkawat Vilailak 21-11 21-9. dengan demikian Indonesia unggul atas Thailand 3-2.
Saat ini Indonesia sedang melanjutkan laga kedua melawan Jerman yang disiarkan secara langsung oleh TransTV. Akankah Indonesia mampu merebut Piala Thomas dan Uber? Mari kita dukung bersama Tim kesayangan kita.
No comments:
Post a Comment