Thursday, March 17, 2011

FILM TETESAN AIRMATA IBU


JUDUL FILM        : TETESAN AIRMATA IBU

SUTRADARA       : IKHSAN LAHARDI

PRODUKSI           : PT. ARTA CATA FILM

CERITA                  : DJUREMI WANGSANATA

PRODUSER          :  DJUREMI WANGSANATA , DARMAWAN TANUDJAJA

TAHUN PROD    : 1974

JENIS                     : FILM DRAMA

PEMAIN               : TATIEK TITO, ANDY AURIC, EMILIA CONTESSA,  S BAGYO, A HAMID ARIEF, BAMBANG IRAWAN, RUTH PELUPESSY,

SINOPSIS :

Suparta (Andy Ayric) cuti selama seminggu dari tugasnya sebagai seorang perwira. Ia pulang ke kampung menemui Ibunya. Dalam perjalanan, Ia bertemu dengan rombongan sandiwara. Ia bertemu dengan Yunengsih (Tatiek Tito) salah seorang yang masuk rombongan. Yunengsih merupakan gadis yatim piatu yang sudah ditinggal oleh orang tuanya. Ia mengikuti rombongan untuk menari. Maka di undanglah Suparta untuk melihat pertunjukkanya nanti malam.

Dalam pertunjukkan, Yunengsih alias Ningsih menari namun terlihat gemuk seperti orang hamil oleh Ibu Suparta. Namun Suparta beranggapan kalau Ningsih Cuma gemuk saja. Esoknya ketika Suparta dan Ningsih bertemu, maka Ningsih berterus terang kalau ia hamil atas Suparta. Namun Ia juga tidak menuntut karena Suparta adalah anak orang kaya, ningrat. Namun Suparta bersedia untuk bertanggungjawab atas kehamilan Ningsih. Ia akan mengawininya.

Maksud Suparta untuk mengawini Ningsih ditentang oleh Ibunya, karena ia merasa memiliki darah ningrat sehingga Ningsih tidak pantas untuk menikah dengan  Suparta. Meski Suparta bersikeras untuk menikahinya, namun dengan berbagai cara Ibunya berusaha memisahkan mereka. Salah satunya adalah dengan menyuruh ketua rombongan Sandiwara (A Hamid Arief) untuk pindah dari desa tersebut, walau pentas masih satu bulan lagi. Akhirnya mereka pun pindah setelah di kasih uang ganti rugi, Ningsih akhirnya tahu kalau kepindahan tersebut atas ulah Ibunya Suparta setelah di beritahu oleh rekannya yang cacat (S. Bagyo).

Sementara itu Ningsih pun akhirnya harus di usir dari rombongan setelah di fitnah oleh istri majikannya (Ruth pelupessy). Ningsih ditemani oleh rekannya yang cacat akhirnya pergi kesebuah kampung untuk melahirkan anaknya.

Sementara itu Suparta gugur dalam revolusi. Ibunya bersedih. Atas saran pembantunya, akhirnya Ibunya mencari cucunya karena itulah satu-satunya keturunan yang masih hidup. Setelah menemui kepala Rombongan Sandiwara yang dulu ia kenal, maka iapun di beritahu kalau Ningsih berada  di cikampek. Segeralah ia menyusul dan berhasil menemukan rumah Ningsih. Merasa sakit hatinya belum hilang, Ningsih selalu ketus dalam berbicara, namun Ibu Suparta selalu memelas, apalagi setelah menceritakan kalau Suparta telah tewas, maka lambat laun Ningsih mulai luluh, bahkan ia memberikan bayinya ketika ia disuruh membuat untuk anaknya oleh Ibu Suparta, sementara anaknya di gendongan Ibu suparta. Ningsih tidak curiga kalau itu hanya siasat dari Ibu Suparta untuk dapat menculik cucunya.

Mengetahui anaknya di culik, Ningsih pun lari dan mencari kestasiun, namun sudah telat. Akhirnya Ningsih pergi ke Jakarta untuk menemui rombongan Sandiwara lagi. Namun sayang akhirnya Ningsih justru di jual ke Sugianto (Bambang Irawan) oleh Bos Sandiwara dan Istrinya. Ningsih tidak keberatan, karena dengan Sugianto ia lebih banyak memiliki uang. Bahkan Ningsih akhirnya dapat bertemu Suparti (Emilia Contessa) anaknya secara tidak sengaja ketika ia sedang berjalan bersama Sugianto. Namun sayang rahasia belum terungkap. Suparti tinggal bersama neneknya yang selalu menutupi keberadaan Ibunya, namun demikian kerinduan Suparti pada ibunya tidak pernah habis hingga ia tuangkan dalam suatu pertujukkan nyanyi yang ia tujukan untuk ibunya. Akhirnya Suparti diundang oleh Ibunya untuk datang melalui temannya yang cacat.

Meski awalnya Parti tidak mau mengakui ibunya, namun setelah di beri penjelasan akhirnya ia pun mau mengakui ibunya dan memanggil Ibu ketika Ningsih dalam kondisi putus asa dan akan bunuh diri.

 

Monday, March 14, 2011

NANI WIJAYA DALAM FILM GARA-GARA JANDA KAYA


JUDUL FILM        : GARA GARA JANDAKAYA

SUTRADARA       : AZWAR AN

PRODUKSI           : PT. SAFARI SINAR SAKTI FILM

CERITA                  : LUKMANTORO DW

PRODUSER          :  BUTJUK S

TAHUN PROD    : 1977

JENIS                     : FILM DRAMA KOMEDI

PEMAIN               : NANI WIJAYA, ENNY HARYONO, CAHYONO, MARULI SITOMPUL, NENNY TRIYANA, SUBUR, DIDU, MENZANO

SINOPSIS :

Film Gara-gara janda kaya merupakan film yang mengambil setting di Madura. Tidak hanya mengandalkan cerita film saja, film ini juga mengangkat kebudayaan masyarakat Madura yaitu Karapan sapi dan beberapa tarian daerah. Film ini diramu secara komedi sehingga tidak membuat bosan dan jenuh penonton.

******

Sumaidah (Nani Wijaya) seorang janda kaya dari Jakarta bersama anaknya Enny (Enny Haryono) pindah ke kampung untuk tinggal bersama kakaknya Qodir. Di dalam perjalanan, mobil tua yang ia tumpangi yang di sopiri oleh Cahyono (Cahyono) mogok dan harus meminta pertolongan pada anak-anak yang sedang main bola. Sesampai di tempat tujuan, mobil tua yang ia tumpangi pun di beli oleh Sumaidah beserta sopirnya yang akan di gaji Rp. 10.000 sebulan. Janda kaya tersebut langsung membuat gebrakan setelah sampai di rumah kakaknya Qodir yang ternyata telah beristri lagi. Bersama anak perempuannya Enny, Sumaidah mulai bercocok tanam dan membeli tanah di sekitar rumah Qodir.

Kedatangan Janda kaya di desa tersebut ternyata membuat masalah baru, terutama bagi Sabarudin, kejadiannya adalah ketika Sumaidah ke pasar membeli pisang namun pisang yang dibelinya busuk sehingga di buang begitu saja yang mengakibatkan Haji Sabarudin terjatuh dan mengenai Sumaidah. Al hasil ia pun dimaki-maki. Tidak hanya itu perseteruan antara Sabarudin dan sumaidah. Sumaidah sengaja menyalip Sado milik Sabarudin yang akhirnya membuat sabarudin kecipratan air. Hal ini tentu saja menjadikan Sabarudin semakin kesal di buatnya. Terlebih setelah sapi Sabarudin memasuki pekarangan Sumaidah dan memakan tanamannya. Maka Sumaidah pun marah-marah dan memukul sapi yang tidak bersalah tersebut. Tidak hanya itu saja, Sumaidah juga menyemprot tanaman yang menyebabkan ayam Sabarudin mati.

Namun perseteruan antara orang tua tersebut tidak diikuti oleh anak-anak mereka. Eny dan anak Sabarudin, Basoni malah berteman dan selalu belajar bersama kesenian yang akan di pentaskan menjelang karapan Sapi. Eny menganggap kalau Basoni adalah sosok yang baik beda dengan orang tuanya, demikian juga Basoni menganggap kalau eny berbeda dengan Ibunya, Sumaidah. Namun demikian, Eny di larang untuk berteman dengan Basoni oleh Sumaidah. Untuk mendamaikan kedua orang tua mereka, akhirnya Eny dan Basoni membuat rencana untuk mempertemukan mereka. Namun sayang setelah bertemu bukannya berbaikan tapi malah Sumaidah marah-marah karena merasa tidak mengundang Sabarudin.

Sementara itu pertandingan Karapan akan segera dilakukan, dan sapi-sapi jagoan sudah di persiapkan termasuk sapi Sabarudin yang terkenal sering menang, dan juga Sumaidah pun ikut-ikutan untuk mengikuti pertandingan dengan menggunakan sapi yang ia latih secara modern. Mereka pun bersaing di arena karapan, namun sayang sapi keduanya akhirnya kalah. Akhirnya mereka pun pulang, Pak lurah berhasil mendamaikan mereka sesaat dengan menyuruh Sumaidah menumpang sado Sabaruddin. Namun sayang sekali karena kelebihan muatan, sado tersebut pun patah dan jatuh berantakan. Akhirnya merekapun bertengkar lagi.

 

Thursday, March 10, 2011

TONY HIDAYAT DALAM FILM JURUS-JURUS SAKTI


JUDUL FILM        : JURUS JURUS SAKTI

SUTRADARA       : BACHROEM HALILINTAR

PRODUKSI           : PT INEM FILM

CERITA                  : SUDARMINTO

PRODUSER          :  NY LEONITA SUTOPO

TAHUN PROD    : 1991

JENIS                     : FILM SILAT

PEMAIN               : TONY HIDAYAT, IRA MAMBO, RAYMOND RAMBING, ARTHUR TOBING, ATIN MARTINO, JAMAL JENTAK

SINOPSIS :

Beno (Tony Hidayat) dan Ayu (Ira Mambo) di pelihara oleh kakeknya hingga dewasa setelah ayah mereka Bayu Geni (Atin Martino) mati dibunuh oleh Panji dan sepasang Gembong Sakti. Di bawah asuhan kakeknya, Beno dianggap kurang perkasa oleh adiknya Ayu, karena dianggapnya ia tidak memiliki ilmu silat yang tinggi, apalagi setelah beberapa kali Ayu menjajal ilmunya. Namun demikian, kakeknya berusaha meyakinkan Ayu kalau kakaknya sebenarnya pemuda yang gagah perkasa dan memiliki ilmu silat yang cukup tinggi.

Suatu hari Beno di kejar oleh Sepasang Gembong Sakti yang menyebut-nyebut mencari Pusaka dewa Geni. Namun Beno berhasil lolos dari kejaran orang tersebut. Segera Beno menceritakan keberadaan dua orang yang mengejarnya pada kakeknya sekaligus menceritakan kalau orang yang mengejar dirinya sedang mencari pusaka Dewa Geni. Kakeknya pun merenung sejenak ada sesuatu yang ada di pikirannya. Sementara itu Sepasang Gembong sakti tersebut meminta penduduk untuk menunjukkan dimana keberadaan Beno, dan akhirnya berhasil memaksa seorang penduduk untuk menunjukkan rumah Beno.

Sementara itu Beno yang sedang berlatih di hutan di kuntit oleh seseorang yang menyerangnya. Perkelahian pun terjadi, namun kali ini Beno lebih unggul dan berhasil mengalahkan lawan yang ternyata adalah adiknya sendiri Ayu. Ayupun meminta maaf pada Beno karena selama ini ia telah salah menilai kakaknya. Keduanya pun akhirnya pulang kerumah kakek. Namun sesampai dirumah mereka di buat kaget karena keadaan rumah berantakan Seperti baru terjadi perkelahian. Beno pun akhirnya menemukan kakeknya dalam keadaan terluka. Ia menyebutkan kalau orang yang telah melakukannya adalah Sepasang Gembong Sakti. Sebelum meninggal kakeknya menyuruh Beno untuk menuju ke Hutan Cemoro sewu dimana disembunyikan pusaka Dewa Geni.

Setelah melalui proses yang panjang maka sampailah Beno dan Ayu di Hutan Cemoro Sewu yang langsung di hadang oleh laki-laki tua tidak dikenal. Keduanya di serang dan terjadilah perkelahian. Akhirnya laki-laki tua tersebut kalah dan dilemparkan ke suatu tempat, yang kemudian meledak dan terlihatlah Pusaka Dewa Geni. Segera Beno menghampiri pusaka tersebut untuk diambil. Namun tidak semudah mencabut pedang, pusaka tersebut harus diambil dengan pelan-pelan. Ketika sedang mencabut pedang, terdengar suara minta tolong. Maka disuruhnyalah Ayu untuk mencari sumber suara dan menolongnya. Ayu mendapati penduduk yang sedang berlarian menghindari Paku Waja yang juga sedang mengincar pusaka Dewa Geni.

Setelah berhasil mencabut pusaka Dewa Geni, segera Beno membantu Ayu yang sedang menghadapi Paku Waja. Pertarungan pun terjadi. Paku Waja akhirnya tewas ditangan Beno. Misi selanjutnya adalah menumpas Panji dan Sepasang Gembong Sakti yang akhirnya mampu di tumpas  oleh Beno dan Ayu.

Wednesday, March 9, 2011

FILM JADUL SI MANIS JEMBATAN ANCOL


JUDUL FILM        : SI MANIS JEMBATA ANCOL

SUTRADARA       : TURINO DJUNAEDY

PRODUKSI           : PT SERENANDE FILM

TAHUN PROD    : 1973

JENIS                     : FILM DRAMA LEGENDA

PEMAIN               : FAROUK AFERO, LENNY MARLINA, KRISBIANTORO, MANSYURSYAH, NADIA GIOVANNA

SINOPSIS :

Film Si Manis Jembatan Ancol produksi tahun 1973 merupakan salah satu film cerita yang sudah melegenda di masyarakat.

Maria (Lenny Maria) dan John (Farouk Afero) seorang anak Kompeni yang merupakan anak buah blasteran Belanda Manado adalah sepasang kekasih. Maria yang seorang Melayu dan John meski seorang Belanda namun berkulit hitam. Bagi teman-teman John, Maria adalah seorang anak yang kampungan. Namun demikian banyak orang yang suka akan suara Maria sehingga dalam beberapa pesta Maria di undang untuk menghadirinya dan di daulat untuk menyanyi.

Namun sayang hubungan Maria dan John tidak di setujui oleh kedua orang tua mereka, sehingga untuk berpacaran mereka selalu melakukannya secara sembunyi-sembunyi. Ayah John menginginkan kalau anaknya akan menikah dengan seorang Belanda juga bukan seorang inlander, demikian sebutan bagi warga pribumi oleh Belanda kala itu. Sementara itu ayah Maria yang sedang sakit Haji Acim (Mansyur Syah) juga demikian, ia menginginkan anaknya memiliki suami orang pribumi yang taat dan soleh.

Mengingat sakitnya yang kian parah, Haji Acim menyuruh Maria untuk mengenalkan pacarnya padanya. Maka segeralah Maria berangkat ke rumah John untuk mengajaknya kerumah, namun belum lagi masuk kedalam, Maria sudah di usir oleh ayah John yang mengatakan kalau ia tidak butuh babu. Maria sedih dan kecewa, ia pun pulang dengan menumpang Sado. Melihat kesedihan penumpangnya, maka supir Sado, Husin (Krisbiantoro) pun iseng-iseng menanyakan penyebabnya pada Maria. Setelah berhasil mengeluarkan uneg-unegnya, maka Husin pun akhirnya bersedia membantu Maria untuk berpura-pura menjadi pacar Maria yang akan di kenalkan pada Haji Acim yang sedang sakit keras. Maka datanglah Husin ke pada Haji Acim dan mengaku telah berpacaran selama 5 bulan. Selama itu pula Maria belum pernah mengenalkannya pada ayahnya.

Sementara itu, ketika Maria sedang mencuci pakaian di kali, John menyusulnya ke kali dan akan mencium Maria. Namun Maria menolaknya yang membuat John menjadi kesal. Sepulang dari mencuci, Maria sudah ditunggu oleh uwaknya di jalan, agar Maria segera menjemput Husin atas perintah Haji Acim ayahnya. Maria di buat bingung, namun agar tidak terjadi apa-apa maka Maria menuruti perintahnya dan segera menjemput Husin.

Setelah Maria dan Husin sampai di rumah, maka baru tahulah ia kalau keduanya akan di nikahkan, karena Haji Acim merasa waktunya sudah dekat walau ajal adalah urusan yang Maha Kuasa. Kali ini untuk menyenangkan orangtuanya lagi-lagi Maria meminta tolong kepada Husin agar ia mau menikahinya secara pura-pura dengan syarat setelah seminggu diceraikan dan tidak boleh tidur sekamar. Karena merasa sudah menolong, maka Husin pun setuju untuk menolong sekalian. Maria dan Husin pun di nikahkan di hadapan penghulu dan secara hokum pernikahan mereka pun sah.

Haji Acim pun senang dan sayang sekali kepada menantunya. Masalah lain timbul, setelah menikahi Maria, Husin mulai jatuh cinta pada Maria dan menuntut Maria untuk melayaninya sebagai suami istri, namun sayang Maria tidak rela begitu saja. Sehingga Husin pun menerima saja, dan tidak jadi melakukan hubungan suami istri.

*****

Di Jalan Husin bertemu dengan John yang sepedanya mogok, john menumpang pada Sado Husin dan minta di antarkan pada rumah Maria. Setelah sampai di rumah Maria, dengan siulan khasnya, John memanggil Maria untuk keluar. Maka bertemulah mereka berdua, dan akhirnya Maria berterus terang kalau dirinya sudah menikah pura-pura dengan Husin, namun Husin yang menguping tidak terima kalau ia menikah pura-pura, ia pun berterus terang pada John kalau pernikahanya adalah sah. John pun marah. Husin dan John berkelahi, sementara Maria lari kerumah setelah diberi pilihan oleh John untuk memilih ia atau Husin.

Akibat perkelahian dengan John, dampaknya Husin menjadi buronan Kompeni. Ia pun tertembak ketika sedang berlari menghindar dari Kompeni yang mencarinya, sementara itu Maria kabur dari rumah. Dalam proses melarikan diri, Maria di ganggu oleh orang jahat dan harta bendanya pun di rampas. Keesokan harinya, orang-orang di buat heboh atas ditemukannya seorang mayat wanita. Sementara itu atas kaburnya Maria, Husin berusaha mencarinya, dan menemukan orang yang merampas baju-baju Maria dan menjualnya di pasar. Husin pun membelinya dan membawannya kerumah Haji Acim. Akhirnya mereka yakin kalau mayat perempuan yang mengapung di kali adalah mayat Maria.

Setelah kematian Maria di kali Ancol, maka pada malam-malam tertentu Maria sering memunculkan diri yang membuat orang-orang pun takut.

*****

Maria si manis jembatan Ancol, atau ada juga yang mengenalnya Mariam, adalah sebuah legenda yang sampai saat ini masih menjadi misteri ceritanya.

Wednesday, March 2, 2011

CHRISTINE HAKIM DALAM FILM IRISAN IRISAN HATI


JUDUL FILM        : IRISAN IRISAN HATI

SUTRADARA       : DJUN SAPTOHADI

PRODUKSI           : PT. KANTA INDAH FILM

CERITA                  : H MISBAH YUSABIRAN

PRODUSER          :  NAWAWI

TAHUN PROD    : 1988

JENIS                     : FILM DRAMA

PEMAIN               : DEDDY MIZWAR, CHRISTINE HAKIM, PIET BURNAMA, PIET PAGAU, TIARA JAQUELINA, YATI SURACHMAN, BAHARUDIN BIN HAJI OMAR

SINOPSIS :

Film Irisan Irisan hati mengambil setting tahun 1964 ketika terjadi konfrontasi dengan Malaysia kala itu. Adalah Nurhadi alias Hadi (Deddy Mizwar), seorang mahasiswa yang sedang berlatih terjun payung namun ia melakukan terjun bebas yang membuat pelatihnya menjadi marah. Sebagai Resimen Mahajaya Senior, ulah Hadi di anggap akan menjadi contoh buruk bagi mahasiswa lain yang baru berlatih. Namun hal ini ditentang oleh rekan-rekan mahasiswa yang lain.

Hadi yang juga merupakan salah seorang sukarelawan Garis depan Malaysia yang akan ikut untuk mengganyang Malaysia yang pada tahun 1964 terjadi konfrontasi dengan Indonesia. Hadi pun di elu-elukan oleh rekan-rekan mahasiswa yang lain akan keberaniannya. Mereka berjuang untuk revolusioner progresif yang di agung-agungkan oleh kalangan Mahasiswa.

Adalah Wati (Christine Hakim) yang merasa tercuri hatinya pada Hadi. Ia pun jatuh cinta pada Hadi, namun meski pada awalnya tanggapan Hadi dingin, lama kelamaan ia meresponnya. Wati pun pulang ke kampung, berkat teman-teman Wati, maka hadi tahu kalau  Wati pulang ke kampung. Hadi menyusulnya. Namun sayang, tanggapan ayah wati (Piet Burnama) terhadap Hadi kurang baik. Apalagi setelah tahu siapa Hadi sebenarnya, seorang sukarelawan Garis Depan yang dikabarkan akan membunuhi orang-orang Malaysia. Keduanya bersitegang. Bahkan ayah Wati sampai mengeluarkan senapannya, sisa peninggalan masa revolusi yang pernah ia alami. Watipun berusaha menengahinya, namun sayang ayahnya justru melarang wati untuk kembali ke Jakarta kuliah kembali.

Wati akhirnya kabur dari rumah dan menyusul Hadi ke Jakarta. Sementara itu kakak wati, Iwan (Piet Pagau) menyusul ke kampus dan bersitegang dengan Hadi, karena Hadi dituduh telah merusak adiknya. Iapun tahu setelah wati menjelaskan pada Hadi kepergiannya ke Jakarta dengan alasan telah hamil oleh Hadi. Watipun di usir dari rumah dan tidak mungkin kembali lagi.

Akhirnya Hadi dan Wati pun menikah. Namun belum berselang lama sejak pernikahannya, hadi harus berangkat ke Malaysia untuk melaksanakan misinya menjadi sukarelawan Ganyang Malaysia. Mereka menaiki perahu untuk menyeberangi laut. Namun sayang keberadaan mereka di ketahui oleh polisi Malaysia hingga akhirnya terjadi baku tembak. Relawan Indonesia banyak yang mati kecuali Hadi yang harus terdampar di laut yang terletak di kampung Tanjung Kelana wilayah Kuala Putih. Hadi di tolong oleh Pakcik Salman (Baharudin bin haji Omar) dan Ipah (Tiara Jaquelina). Hadi pingsan. Setelah sadar, ia ketakutan karena ia takut akan di laporkan ke polisi Malaysia. Namun hal itu di pendamnya dalam hati karena takut ketahuan. Hadi mengaku sebagai Muhammad Noor, seorang nelayan yang berasal dari ketam. Agar tidak di laporkan, maka hadi menolak tawaran dari Pakcik Salman yang akan mencarikan kapal untuk berlabuh kea rah Ketam.

Akhirnya lambat laun Hadi mau menerima keadaan untuk tinggal di kampung Ipah. Keadaan luka Hadi yang tidak sembuh-sembuh membuat Pakcik Salman dan Ipah mencari tabib untuk didatangkan kerumahnya. Setelah di obati, maka ketahuanlah siapa Muhammad Noor sebenarnya. Karena luka yang ada di dirinya adalah peluru, yang menandakan Hadi sebagai tentara Indonesia yang di susupkan ke Malaysia. Tabib tersebut akhirnya memberitahukan pada Pakcik Salman siapa Muhammad Noor sebenarnya, apalagi ketika polisi mencari-cari keberadaan orang Indonesia, maka Pakcik Salman ikut merasa was was.

Akhirnya Muhammad Noor dan Ipah pun menikah. Ketika istrinya sedang hamil besar, Wati datang keMalaysia untuk meyakinkan kalau suaminya masih hidup setelah perwakilan Malaysia di Indonesia di buka. Ia mendapatkan titik terang keberadaan Hadi di Malaysia yang menggunakan nama Muhammad Noor. Setelah mencari kesana kemari, akhirnya sampailah Wati kerumah Ipah, tempat dimana Muhammad Noor tinggal. Betapa kecewanya ia setelah mendapati kalau Hadi sudah menikah lagi dan istrinya akan melahirkan anak pertamanya. Wati pergi meninggalkan Muhammad noor alias Hadi. Sementara itu Ipah menyadari posisinya, dan bersedia mengalah untuk Wati. Maka disuruhnyalah suaminya untuk pergi menyusul Wati ke Indonesia. Namun sayang sesampai di Indonesia Hadi menelpon Wati dan mengaku sudah punya suami.

Akhirnya Hadi dan Wati pun bertemu untuk menjelaskan keberadaannya. Namun sayang akhirnya wati pun harus mengalah pada Hadi dan meminta Hadi untuk mengurus keluarganya.

Tuesday, March 1, 2011

SOEKARNO M NOOR DALAM FILM SI GONDRONG


JUDUL FILM        : SI GONDRONG

SUTRADARA       : FRITZ G SCHADT

PRODUKSI           : DJAJA SPOT EASTMANCOLOR

CERITA                  : ALI SHAHAB

PRODUSER          : R KISHORE

TAHUN PROD    : 1971

JENIS                     : FILM DRAMA SILAT

PEMAIN               : FAROUK AFERO, RAHAYU EFFENDI, MILA KARMILA, SOEKARNO M NOOR, MANSURSYAH, RADEN MOCHTAR

SINOPSIS :

Bang Rombeng (Soekarno M Noor) Jagoan dari betawi selalu memeras rakyat kecil dengan meminta upeti. Dalam mejalankan aksi Bang Rombeng di bantu oleh anak buahnya Bang Codet dan Lainya. Siapa saja yang dilewati ia palak untuk di mintain upetinya. Suatu hari ketika Bang Rombeng dan Codet sedang memalak warga, ada seorang warga yang tidak mau ngasih upeti. Ujung-ujungnya Bang Rombeng marah dan menganggap bahwa ia melawan. Ditengah perkelahian Bang Rombeng dan warga tersebut datanglah seorang pemuda lusuh yang ikut membantu warga tersebut hingga Bang Rombeng harus mengaku kalah. Pemuda Tersebut akhirnya di kenal dengan nama Si Gondrong (Farouk Afero).

Kekalahan Bang Rombeng atas Si Gondrong menjadi buah bibir warga-warga kampung. Hingga banyak warga yang meminta bantuan pada Si Gondrong untuk memberi pengamanan dengan imbalan tertentu. Si Gondrong pun menjadi di segani disetiap kampung, termasuk Bang Rombeng yang masih menyimpan dendam.

Adalah Mimin (Rahayu Efendi) seorang perempuan pelacur yang berhasil mencuri perhatian Gondrong. Keduanya pun akhirnya memadu kasih. Rayuan Mimin berhasil membuat Gondrong menjadi takluk padanya. Namun sayang sekali, disaat Gondrong sedang tidak ada, Mimin juga menerima tamu lain. Hal ini membuat Gondrong marah pada Mimin.

Selepas dari Mimin, Gondrong berkenalan dengan Fatimah (Mila Karmila) seorang gadis cantik yang pandai mengaji. Fatimah pula yang membuat hati Bang Rombeng jatuh hati padanya. Namun sayang Sekali Fatimah tidak mau menerimanya. Gondrong jatuh hati. Kejujuran Gondrong yang tidak bisa solat membuat ayah Fatimah bersimpati. Iapun diajari sholat dan mengaji.

Sementara itu, Mimin yang sudah dijauhi oleh Gondrong menjadi marah dan kecewa. Dengan pikirannya yang nakal ia berhasil menjerat kembali Bang Rombeng di pangkuannya. Dengan rayuan dan tipu dayanya, akhirnya bang Rombeng berhasil di perdaya. Mimin mengadu domba pada Bang Rombeng agar ia menculik pacar Si Gondrong yang merupakan orang yang pernah ia sukai, yaitu fatimah. Akhirnya untuk memuluskan aksinya, Bang Rombeng menyuruh anak buahnya untuk menculik Fatimah ketika sedang berjalan dengan Ujang.

Atas pemberitahuan Ujang, maka Si Gondrong tahu kalau Fatimah di culik. Walau tidak menyebutkan siapa penculiknya, namun Gondrong sudah tau siapa penculiknya. Maka segera ia mencari Fatimah. Di tempat penculikan, Fatimah di ikat oleh Rombeng. Mimin yang cemburu berat terhadap Fatimah berusaha untuk menghabisi Fatimah dengan pisaunya. Namun sayang aksi Mimin di ketahui oleh Bang Rombeng Hingga akhirnya Miminlah yang terbunuh.

Sementara itu Gondrong berhasil menemukan keberadaan Bang Rombeng dan Fatimah. Gondrong membebaskan Fatimah, sementara Bang Rombeng dan Gondrong terjadi adu perkelahian.

*****

Film produksi 1971 ini merupakan salah satu film jadul yang patut untuk di tonton bagi para penggemar film.

T-Shirt KPFIJ



Berhubung banyaknya permintaan akan tshirt KPFIJ, maka kami saat ini sudah mencetak tshirt KPFIJ.

Bagi yang berminat dapat mengganti ongkos produksi sebesar Rp  55.000, belum termasuk ongkirnya.

Ongkir bisa di cek di : www.tiki-online.com atau via pos di http://www.posindonesia.co.id/tarifdn.php

Segera menyusul Mug seperti dalam contoh berikut : untuk pemesanan t shirt bisa menghubungi admin blog ini via email atau YM di birujingga.langitku@yahoo.com , atau bisa menghubungi juga bruri di 085692900023

Saturday, February 26, 2011

IDA IASHA DALAM FILM JERAM CINTA


JUDUL FILM        : JERAM CINTA

SUTRADARA       : WAHAB ABDI

PRODUKSI           : PT. PANCARAN INDRA CINE  FILM

CERITA                  : SATMOWI ATMOWILOTO

PRODUSER          : ANTON INDRACAYA

TAHUN PROD    : 1988

JENIS                     : FILM DRAMA

PEMAIN               : IDA IASHA, COK SIMBARA, ROY MARTEN, HARRY CAPRI, JOHAN SAIMIMA, HERLINA EFFENDY, ZAINAL ABIDIN

SINOPSIS :

Lia (Ida Iasha) mengalami kecelakaan pesawat yang di tumpanginya ketika ia harus ke Kalimantan. Ayah dan Ibunya di Jakarta tidak percaya kalau Lia sudah meninggal meski dari tim pencari Korban telah mengatakan kalau Lia sudah meninggal, namun naluri seorang Ibu tidak bisa di tipu. Ia merasa kalau Lia masih hidup, karena jumlah korban tidak ditemukan semua, sehingga ada kemungkinan kalau Lia masih hidup. Untuk itulah Ibu lia menyuruh Iken (Cok Simbara) pacar dari Lia untuk mencari keberadaannya di pedalaman Kalimantan.

Untuk membiayai kepergian Iken, Ibu Lia memberikan perhiasan yang di miliki untuk dijual sebagai bekal perjalanan Iken selama pencarian Lia. Hal ini terdengar oleh Rony (Roy Marten) kakak kandung Lia, namun ia diam saja melihat pembicaraan Iken dan Ibunya. Ibu lia yang di panggil Inang oleh Iken menyuruh agar Iken tidak memberitahukan kepada siapa-siapa akan kepergiannya.  Sementara itu di kantor, Iken juga di suruh oleh Ayah Lia untuk mencari keberadaan Lia di Kalimantan. Namun kali ini juga di wanti-wanti agar Iken tidak memberitahukan kepergiannya pada Inang.  Ayah lia yang di panggil tulang oleh Iken pun setuju.

****

Maka berangkatlah Iken ke Kalimantan dengan di temani beberapa temannya termasuk Matahari (Harry Capri)  dan kawan-kawannya dengan menaiki kapal. Namun belum sampai jauh keberangkatan Iken, ia disusul oleh Rony. Meski pada awalnya Iken menolak keikutsertaan Rony, namun akhirnya ia pun menyetujuinya.  Berangkatlah mereka ke Kalimantan dengan Kapal. Sesampai di sana, Iken dan kawan-kawannya tidur di tenda. Sementara itu keberadaan mereka di hutan juga di endus oleh kelompok lain yang menamakan orang-orang Pak Jakson yang tertarik untuk menguasai harta karun yang berasal dari peninggalan Kutai.

Akhirnya keberadaan Iken pun di ketahui, merekapun bekerjasama untuk mendapatkan harta peninggalan yang berasal dari kutai. Iken pun akhirnya terlibat untuk bekerjasama dengan mereka. Iken adalah orang yang bermuka dua, ternyata di balik kesanggupannya untuk mencari Lia, ia justru bekerjasama untuk mendapatkan harta. Agar para teman-temanya tidak curiga, maka Iken menyuruh orang-orang Jackson untuk tidak menampakkan batang hidungnya agar teman-temannya tidak curiga.

Sementara itu di hutan sana di perkampungan suku punan milik suku Dayak, seorang perempuan sedang mengajar tentang keIndonesiaan pada anak-anak Suku. Ia juga mengajarkan ilmu agama pada mereka. Perempuan itu adalah Lia yang ternyata keberadaanya masih hidup. Lia telah menyatu dengan suku Dayak. Sementara itu salah seorang teman Iken, Johan (johan Saimima) tertembak oleh orang-orang Jackson ketika ia dan Matahari curiga pada Iken dan mengikutinya. Ia tertembak dan ditolong oleh sukuDayak. Ketika upacara penyembuhan terhadap penolak bala sedangberlangsung, maka datanglah Rony, Iken, Matahari dan lainnya ke kampung tersebut. Dan secara tidak sengaja bertemu dengan Johan yagn telah ditolong suku Punan.

Ditempat tersebut pula, Rony akhirnya menemukan adiknya Lia. Sementara itu Iken sibuk untuk mencari harta kekayaan peninggalan kutai. Ditempat itu pula akhirnya Rony berhasil menemukan adiknya. Dan segera di beritahukan pada Anton kekasihnya. Namun disaat upacara adat berlangsung untuk merayakan kegembiraan., tiba-tiba terdengar letusan senapan yagn dilakukan oleh orang-orangnya Jackson. Iken marah pada mereka, karen a telah merusak rencananya. Namun akhirnya Ia tidak bisa berbuat apa-apa. Sementara itu iken akhirnya menemukan Harta yang diinginkannya, namun aksinya kepergok Matahari.

Iken akhirnya tertembak, sedangkan Lia akhirnya lebih memilih tinggal di suku Dayak ketimbang pulang ke Jakarta

*****

Sebuah film yang mengangkat kebudayaan suku dayak. Sangat layak untuk di t. onton

Tuesday, February 22, 2011

SOPHAN SOPHIAN dan WIDYAWATI DALAM FILM SESAL

J

UDUL FILM        : SESAL

SUTRADARA       : SOPHAN SOPHIAN

PRODUSER          : JIMMY YONATHAN, ARIFIN JACOB, HENDRI WILLIAM

CERITA                  : SOPHAN SOPHIAN & ALEX SUPRAPTO YUDHO

PRODUKSI           : PT. GLOBAL SARANA MEDIA NUSANTARA PERMAI  FILM

TAHUN PROD    : 1994

JENIS                     : FILM DRAMA

PEMAIN               : SOPHAN SOPHIAN, WIDYAWATI,  RIMA MELATI, FRANS TUMBUAN, TEUKU RYAN, MARINA A HUSAIN, AMI PRIYONO, DEDDY MIZWAR, ROY B KARYADI

SINOPSIS :

Muthia (Widyawati) seorang konsul yang bekerja pada kedutaan Indonesia di Jerman, adalah seorang PNS Departemen Luar Negeri yang di tugaskan di Jerman.  Kesibukannya yang luar biasa tidak melupakan akan tugas sebagai seorang istri. Muthia istri dari Affan (Sophan Sophian) seorang penulis yang selalu sibuk dengan pikiran pribadinya tanpa mau mengerti dan peduli perasaan Muthia sebagai istri. Namun Muthia selalu mengalah menghadapinya sejak pertama menikah. Affan selalu ingin di mengerti tanpa mau mengerti terhadap istrinya. Pada usia pernihakahan yang ke 22 Muthia telah di karuniai dua orang anak,  Ganang (Teuku Ryan) dan Gadis (Marina A Husain). Muthia mengidap kanker yang terus menggerogotinya, namun selalu tegar menghadapinya.

Sementara itu Affan selalu marah-marah dan sikapnya yang emosi selalu membuat Muthia sedih. Sebagai seorang penulis, Affan selalu mencari ilham untuk menulis dengan berbagai cara. Kadang-kadang dalam membuat tulisan, apa yang ada di kamar kerjanya termasuk buku-buku di buat berantakan oleh Affan. Hingga suatu ketika Muthia membereskan buku-buku yang berserakan dilantai ketika Affan sedang menulis. Namun sayang, bukannya terima kasih yang diterima oleh Muthia namun malah kemarahan yang besar dari Affan. Muthia dianggap tidak bisa mengerti dirinya walau usia pernikahannya sudah menginjak usia yang ke 22 tahun. Hal ini membuatnya sedih. Melihat Ayah dan Ibunya bertengkar, Gadis memilih untuk pergi menenangkan diri, sementara Ganang lebih memilih untuk menguatkan hati Ibunya.

Sejak kecil Ganang dan Gadis sudah terbiasa akan pemandangan dari kedua orangtuanya yang selalu marah.

Meski sudah di peringatkan oleh Pak Dubes (Ami Priyono) untuk beristirahat atas saran Dokter  yang menangani Muthia, namun, Muthia selalu mengerjakan tugas-tugasnya termasuk menghadiri kongres KTT yang ditugaskan oleh menteri urusan peranan wanita.

****

Hari demi hari, kanker yang di idap oleh Muthia semakin meluas, namun perhatian dari Affan begitu kurang, ia sibuk dengan tulis menulisnya. Ujung-ujungnya ketika tulisan Affan akan di publish di sebuah penerbit di Jakarta atas usaha Muthia, Affan justru tersinggung. Ia marah pada Muthia karena dianggap turut campur. Muthia pun hanya bisa bersedih. Sementara itu, sikap Affan belum juga berubah walau penyakit Muthia makin meluas. Bahkan payudaranya pun diangkat karena penyakitnya, Muthia memiliki jiwa yang tegar berkat anak-anaknya, Ganang dan Gadis juga tugas-tugas diplomatic yang diembannya.

*****

Menjadi seorang suami yang istrinya bekerja sebagai diplomat tidak membuat Affan bangga, namun sebaliknya ia merasa makin rendah diri,sehingga bawaannya marah-marah terus. Akibat ketersinggungannya pun akhirnya Affan pulang ke Jakarta tanpa memberitahu istrinya. Dalam kondisi sakit, Muthia pergi mengunjungi rekannya, Frans Tumbuan dan istrinya Rima Melati di Rotterdam. Ia menceritakan penyakitnya pada Rima. Rima yang pernah merasakan hal yang sama, sembuh dari Kanker akhirnya berbagi pengalaman kalau ia bisa kuat karena dorongan dari seluruh keluarga. Sementara Frans yang merasa bertanggungjawab akan nasib Muthia, akhirnya menelpon ke Jakarta untuk mencari keberadaan Affan untuk menyusul istrinya yang sedang berada di Rotterdam tempatnya.

Akhirnya berkat Frans, Affan mau pulang kembali menyusul istrinya yang berada di Rotterdam. Meski sikapnya belum berubah sepenuhnya yang egois, namun akhirnya Affan mau mengubah sikapnya lebih manis terhadap istrinya. Diakhir Kisah, akhirnya Muthia meninggal ketika sedang dirawat di rumah sakit, sementara Affan hanya menyesali diri, penyesalan yang sudah terlambat, karena kini ia hanya bisa mengenang kebaikan Istrinya ketika ia telah tiada.

****

Film sesal, merupakan film yang di sutradarai oleh Sophan Sophian. Film ini di ilhami oleh tulisan karya Ramadhan KH, sebuah tulisan dengan judul yagn sama yang  dimuat di Majalah Matra.

 

Monday, February 21, 2011

BENNY G RAHARDJA DALAM FILM DJAGO


JUDUL FILM        : DJAGO

SUTRADARA       : ABDI WIYONO

PRODUSER          : HATOEK S

CERITA                  : EMIER ABAY

PRODUKSI           : PT. ELANG PERKASA  FILM

TAHUN PROD    : 1990

JENIS                     : FILM LAGA

PEMAIN               : BENNY G RAHARDJA, AYU LESTARI, ELLY ERMAWATI, KIES SLAMET, ABDI WIYONO

SINOPSIS :

Djago (Benny G Rahardja) sedang mampir ke desa Karang Sari di sebuah warung milik Ki Jarot yang di jaga bersama putrinya Witri (Elly Ermawati). Ketika sedang menikmati makanan, tiba-tiba terjadi kekacauan yang dilakukan oleh orang-orang Bomasari (Kies Slamet). Perkelahianpun terjadi, Ki Jarot bersama Witri berhasil melumpuhkan orang-orang yang berbuat kekacauan. Djago pun meski sambil makan, akan tetapi membantu untuk mengusir pengacau. Setelah biang kekacauan pergi, maka Ki Jarot menghampiri Djago yang baru turun dari lereng gunung merapi.  Maka tahulah Djago apa yang terjadi di desa Karang Sari yang sedang terjadi kekacauan akibat pecahnya dua perusahaan arak yang berebut pasaran antara Singosastro dan Bomasari.

Malamnya, rumah Ki Jarot kembali di satroni oleh orang-orang Bomasari. Ki Jarot berhasil menangkap salah seorang pengacau, namun Ki Jarot juga mengejar para pengacau yangmasih bersembunyi. Akhirnya Ki Jarot terbunuh akibat kelicikan yang dilakukan oleh Bomasari.

Dalam upacara pemakaman yang dilakukan oleh Witri anak perempuan Ki Jarot, Ki Lurah dan Singosastro ikut datang untuk melayat.  Singosastro mengenalkan akannya Srini (Ayu lestari ) pada Djago yang langsung jatuh pada pandangan pertama.  Witri setelah ditinggal oleh ayahnya akhirnya meminta Djago untuk mengajari ilmu silat. Keduanya pun akhirnya sering berlatih dibawah air terjun. Sedang Srini dan Djago akhirnya saling jatuh hati.

*****

Bomasari bermaskud memperistri anak Singosastro, Srini. Hal ini tentu saja di tolak. Akhirnya untuk mewujudkannya Bomasari menyewa Dukun Sardullah yang terkenal Sakti mandraguna untuk melancarkan aksinya. Dengan di bantu oleh pengawal sekaligus anak angkatnya, Dukun Sardullah menyuruh Bardan untuk menyelidiki rumah Singosastro pada suatu malam. Dengan serbuk yang di bekali oleh Dukun Sardullah, Bardan berhasil menyelinap kerumah Singosastro. Ia berhasil mengetahui seluk beluk rumah Singosastro. Namun sayang meski pengawal singosastro telah tertidur pulas akibat serbuk yang dibawanya , Bardan akhirnya ketahuan juga setelah ia menjatuhkan benda ketika sedang terpana akan kemolekan tubuh Srini yang sedang tertidur pulas.

Bardan ditangkap. Anak buah Singosastro berusaha untuk mengorek siapa Bardan sebenarnya, namun sayang tidak berhasil, karena Bardan tetap membisu. Akhirnya Bardan berhasil lolos setelah serbuk yang dibawanya terjatuh setelah direbut oleh anak buah Singosastro, yang akhirnya tertidur. Bardan disambut marah oleh Bomasuro. Namun hal ini berhasil dilerai oleh Dukun Sardullah, karena Bomasari tidak berhak untuk memarahinya.

Akhirnya setelah mengetahui seluk beluk rumah Singosastro, maka Bomasari beserta Dukun Sardullah pergi ke rumah Singosastro untuk menggempurnya. Pertarungan yang tidak terdugapun terjadi, Singosastro terluka, Srini berhasil di bawa kabur oleh Bomasaru ke Jurangjero tempat Dukun Sardullah bersarang.

Mendengar rumah Singosastro diserang maka segera Djago pergi kerumah Singosastro dan berhasil menangkap anak buah Bomasari yang memberitahukan keberadaan Srini. Setelah bertarung dengan Bomasari, Djago tidak mampu melawannya dan terluka parah. Djago akhirnya dibuang kejurang oleh Bardan. Namun nyawa Djago berhasil diselamatkan oleh gurunya. Gagak Pamungkas guru Djago juga menceritakan siapa ayah Djago sebenarnya yang juga pengikut pangeran DIponegoro namun di Jebak oleh Bomasuro hingga tewas. Djago kembali berlatih  dan diajarkan ilmu kanuragan oleh gurunya.

*****

Pertarungan antara Bomasuro dan Singosastro tidak dapat di hindarkan. Kedua kubu akhirnya pun bertarung. Kubu Singosastro terdesak, namun disaat itu muncullah Witri dan Juga Djago yang membantu Singosastro. Sementara itu Bomasuro akhirnya terkecoh oleh Bardan yang membawa Srini sebagai tawanan justru menyerahkannya pada Djago bukan pada Bomasuro.

Djago akhirnya berhasil menuntut kematian kedua orangtuanya dengan dibantu oleh Witri.