Tuesday, June 22, 2010

FILM JADUL : MERPATI TAK PERNAH INGKAR JANJI




JUDUL FILM        : MERPATI TAK PERNAH INGKAR JANJI

SUTRADARA       : WIM UMBOH

PRODUSER          : FERRY ANGRIAWAN

PRODUKSI           : PT. VIRGO PUTRA  FILM

PENULIS CERITA: MIRA W

TAHUN PROD    : 1985

JENIS                     : FILM REMAJA

PEMAIN               : PARAMITHA RUSADY, RIMA MELATI, KOESNO SUDJARWADI, ADI BING SLAMET, NIA ZULKARNAEN, IYUT BING SLAMET, SYLVANA HERMAN

SINOPSIS :

Film Merpati tak pernah Ingkar janji diangkat dari Novel Mira W dengan judul yang sama, sebuah karya besar sutradara ternama Wim Umboh yang terkenal dengan film-filmnya yang bermutu.

Maria (Paramitha Rusady) adalah seorang gadis yang telah di tinggal  oleh ibunya ketika melahirkannya. Ibunya adalah seorang mantan biarawati, sehingga ketika Maria lahir, ayahnya Pak Handoyo (Kusno Soedjarwadi) sudah berjanji pada Tuhan bahwa Maria ia persembahkan pada Tuhan untuk menjadi biarawati. Maria di didik secara kaku oleh ayahnya, sehingga Ia tidak tumbuh sebagai layaknya gadis pada umumnya. Ajaran ayahnya mengenai Tuhan sangat lekat dilaksanakannya sehingga menjadi gadis yang lugu.

Ketika Handoyo memergoki Maria sedang memakai baju biarawati mendiang Ibunya, Handoyo marah, karena belum saatnya Maria menjadi biarawati, dan harus menunggu 3 tahun lagi untuk masuk  SMA. Ia masuk sekolah putrid  dengan perlakuan khusus dibawah asuhan suster Vivia, Maria menemukan suasana yang betul-betul baru. Teman-temannya yang jahil menjadi awal perkenalan Maria di kelasnya. Bahkan keluguan Maria menjadi ledekan mereka sehari-hari, dari tidak memakai BH dan celana, bahkan di pelajaran olahragapun Maria di larang oleh ayahnya untuk buka paha, sehingga ketika olahraga Maria tidak mengikutinya. Ajaran Tuhan yang kaku membuat Maria tidak bisa berbuat apa-apa di sekolah, sebelum akhirnya teman-teman yang menjahilinya akhirnya pun menjadi teman yang baik bagi Maria dan merubah sedikit demi sedikit kehidupan Maria.  Maria jadi berani pakai BH.

Maria berhasil mengambil hati teman-temannya ketika Ia menjadi pahlawan bagi teman-temannya di pertandingan bola voli. Nama Maria juga menjadi daya tarik tersendiri bagi Guntur (Adi Bing Slamet) anak sekolah lain. Setelah selesai pertandingan, Guntur menghampirinya. Namun Guntur belum berhasil mengajak Maria. Guntur meminta tolong kepada Tina (Iyut Bing Slamet) dan kawan-kawannya agar Ia bisa dekat dengan Maria. Namun usahanya di tolak. Akhirnya Guntur menggunakan akalnya untuk dapat mengenal Maria lebih dekat. Dengan bantuan temannya untuk menjambret Maria, akhirnya Guntur berhasil menarik hati Maria.

Akhirnya keduanyapun jatuh cinta.  Kedekatan Maria berhasil diketahui oleh Handoyo ayahnya, hingga akhirnya Maria lebih berhati-hati sekali ketika berhubungan dengan Guntur. Namun demikian Maria tetap merasa sebagai wanita yang berbeda, karena ia ingin menjadi biarawati. Hingga suatu saat Maria yang lugu berteriak di toilet sekolah. Elita (Nia Zulkarnaen) akhirnya menolongnya kedalam. Setelah diketahui, Elita kaget. Karena Maria berdarah di selangkangan. Dengan pertolongan suster Vivia, akhirnya Maria pun mengetahui kalau itu adalah haid pertamanya dan ia menjadi dewasa.

Mengetahui Maria telah haid, Handoyo memaksa Maria ke sebuah biara untuk menjadikan Maria biarawati, namun biarawati pengelola menolaknya karena itu bukan datang dari Maria sendiri namun dari ayahnya.

******

Ketika maria sakit, kawan-kawannyalah yang setia menjaganya, termasuk Guntur yang dengan sembunyi-sembunyi menemui Maria, karena takut ketahuan ayahnya.  Ketika Maria sudah hamper sembuh, Guntur melontarkan ide gila, ia mengajak Maria jalan-jalan karena itu adalah kesempatan terakhir Guntur untuk dapat bertemu dengannya sebelum Maria pulang kerumah dan dikurung tidak boleh menemuinya. Akhirnya melalui bantuan Tina yang menggantikan Maria sebagai pasien, Maria dan Guntur dapat berjalan-jalan dengan indahnya. Namun di rumah sakit, Tina ketahuan bohongnya oleh suster yang mau menyuntikknya hingga akhirnya kejadian ini diketahui oleh Handoyo. Handoyo marah besar, Maria kabur dan tidak diketahui keberadaanya. Akhirnya Guntur menitipkan sebuah surat untuk Maria pada elita. Dalam Suratnya Guntur yang memiliki sebuah penyakit akhirnya menceritakan kalau surat itu terbaca Maria maka ia tidak bisa bertemu lagi. Guntur akhirnya pun meninggal.

Pada akhir kisah, Maria akhirnya menjadi seorang biarawati, dan Handoyo akhirnya meninggal ketika dalam perjalanan dari Irian kecelakaanpun terjadi. Namun secara kebetulan Marialah yang menjadi penolongnya.

*****

Sunday, June 20, 2010

SONY DWI KUNCORO RAIH GELAR DI SINGAPORE SUPER SERIES

Sony Dwi Kuncoro satu-satunya pemain tunggal putra Indonesia yang bertahan hingga ke final akhirnya meraih gelar di turnamen Li Ning Singapore Open Super Series 2010 setelah menaklukkan Bonsaak Ponsana (THA) dengan dua set langsung. Kematangan Sony akhirnya membuahkan hasil setelah beberapa kali terkena cedera, dan di Singapura kali ini mampu meraih gelar.  Partai puncak yang sesungguhnya sebenarnya adalah saat di semifinal ketika menghadapi pemain Malaysia Lee Chong Wei. Namun setelah Sony dengan susah payah menundukkan Chong Wei, akhirnya di partai final ia mampu meraih hasil maksimal.

Di set pertama, raihan angka Sony nyaris sempurna, karena Sony tidak memberikan peluang bagi Bonsaak untuk mengembangkan permainan. Set pertama di tutup dengan 21-16. Memasuki set berikutnya, di awal set sempat terjadi kejar mengejar angka, bahkan Bonsaak sempat unggul terlebih dahulu di angka 7 meninggalkan Sony yang masih di angka 5, namun selanjutnya pelan tapi pasti Sony mampu meraih angka kembali hingga kedudukan 9-9, Sony lebih unggul terlebih dahulu dengan memimpin perolehan angka 13-10. Sempat terkejar pada kedudukan 13-13, namun Sony selanjutnya tidak memberi kesempatan pada Bonsaak untuk memberikan perlawanan. Set kedua ditutup dengan 21-16 untuk kemenangan Sony Dwi Kuncoro sekaligus memastikan satu gelar bagi Indonesia.

Sementara itu ganda campuran Indonesia Nova Widianto/Lilyana Natsir gagal meraih gelar di Singapura setelah dengan mudah di taklukkan oleh unggulan ke2 Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl (DEN) dengan dua set langsung. Lagi-lagi Nova/Lilyana harus bertekut lutut dari pasangan Denmark tersebut setelah beberapa kali dipecundangi oleh pemain Denmark yang memang secara mental lebih kuat. Pasangan Nova/Lilyana dengan mudah di patahkan permainannya oleh pemain Denmark tersebut dengan 21-12 dan 21-15. Menyaksikan Nova/Lilyana menghadapi Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl tentu saja menyaksikan pertandingan seperti pemain top dunia dengan pemain baru yang belum ada skillnya. Nova/Lilyana seolah-olah sudah tidak memiliki taji lagi sehingga menghadapi lawan pun harus bersusah payah, faktor usia bisa jadi menjadi salah satu faktor bagi kekalahan ini, karena Nova sudah tidak mudah lagi, namun sayang sekali PBSI masih mempertahankan pasangan ini, walaupun dari Nova Widianto sendiri sebenarnya juga sudah menyerahkan estafet kepada yang lebih muda mengingat Lilyana juga masih panjang karirnya, namun PBSI pastinya masih memiliki pertimbangan dengan memasangkan pasangan ini.

Sementara itu tuan rumah Singapura akhirnya meraih gelar melalui ganda putri setelah sekian lama tidak pernah meraih gelar di negeri sendiri. Singapura meraih gelar melalui Shinta Mulya Sari/Yao Lei setelah menundukkan pasangan Korea Kim Min Jung/Lee Hyo Jung dengan 21-17 dan 22-20.

Di bagian tunggal putri, peraih gelar Indonesia Super Series 2009 Saina Nehwal (IND) akhirnya meraih gelar kedua super seriesnya di Singapura setelah menundukkan Tzu Ying Tai (TPE) dengan 21-18 dan 21-15. Selanjutnya Saina akan ambil bagian di Indonesia Super Series yang akan berlangsung dari 22 - 27 Juni 2010 di Jakarta. Akankah Saina akan membuat hattrick dengan meraih gelar berturut-turut? kita lihat saja nanti.

Hasil selengkapnya :

1. WD : Saina Nehwal (IND) beat Tzu Ying Tai (TPE) 21-18, 21-15.

2. MD :  Chieh Min Fang/Sheng Mu Lee (TPE) beat Tony Gunawan/Howard bach (USA) 21-14, 21-15

3. MS : Sony Dwi Kuncoro (INA) beat Bonsaak Ponsana (THA) 21-16, 21-16

4. WD : Shinta Mulya Sari/Yao Lei (SIN) beat Kim Min Jung/Lee Hyo Jung (KOR) 21-17, 22-20

5. XD : Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl (DEN) beat Nova Widianto/Lilyana Natsir (INA) 21-12 dan 21-15

SINGAPORE SUPER SERIES 2010; INDONESIA TEMPATKAN TUNGGAL PUTRA DAN GANDA CAMPURAN DI FINAL

Indonesia menempatkan dua wakilnya di final Singapore Super Series 2010 melalui tunggal putra Sony Dwi Kuncoro dan ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir. Keberhasilan dua nomor tersebut gagal di ikuti oleh pemain ganda putra dan putri serta ganda campuran setelah di kandaskan lawan-lawannya.

Sony Dwi Kuncoro berhasil melangkah ke final setelah menjungkalkan pemain yang agresif Kashyap Parupalli (IND) dengan skor yang cukup ketat. Kehadiran tim India memang tidak hanya sekedar sebagai pelengkap, tapi akhir-akhir ini permainannya meningkat tajam. Sony menang dengan 21-19 dan 22-20. Lawan Sony di final adalah unggulan ke 4 asal Thailand Bonsaak Ponsana yang berhasil mengalahkan Peter Heog Gade (DEN) dengan 20-22, 21-17 dan 21-16.

Indonesia juga meloloskan Nova Widianto/Lilyana Natsir ke final setelah mengalahkan Hung Ling Chen/Wen Hsing Cheng (TPE) dengan dua set langsung 21-14 dan 24-22. Namun sayang sekali lawan Nova/Lilyana di final adalah lawan yang cukup berat Thomas Layborn/Kamilla Rytter Juhl (DEN) yang di semifinal mengalahkan unggulan ke3 Hendra A Gunawan/Vita Marissa dengan dua set langsung 21-15 dan 21-13. Menghadapi Layborn/Kamilla yang seringkali merepotkan Nova/Lilyana tentu harus bermain cukup percaya diri, mengingat disini Kamilla biasanya akan lebih berperan untuk mematikan lawan, sehingga apabila ingin meraih gelar di Singapura Super Series 2010.

Sementara itu Indonesia gagal menempatkan ganda putra dan ganda putri setelah ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan secara mengejutkan kalah dari pemain non unggulan Chieh Min Fang/Sheng Mu Lee (TPE) dengan kekalahan yang cukup telak. Pemain China Taipei tersebut menang dengan 21-19 dan 21-9, sementara itu harapan ganda putri Indonesia Meiliana Jauhari/Greysia Polii juga gagal ke final setelah di jegal pemain Korea Kim Min Jung/Lee Hyo Jung dengan dua set langsung. pasangan Indonesia tidak mampu mengembangkan permainan sehingga dengan mudah di patahkan lawan dengan 21-8 dan 21-15.

Saturday, June 19, 2010

SINGAPORE SUPER SERIES 2010; INDONESIA LOLOSKAN 4 GANDA KE SEMIFINAL, SONY TUMBANGKAN LEE CHONG WEI

Indonesia meloloskan empat nomor ganda ke semifinal  turnamen Li Ning Singapore Super Series 2010 melalui nomor ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan, ganda putri melalui melalui Meiliana Jauhari/Greysa Polii dan ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir dan Hendra A Gunawan/Vita Marissa. Di nomor tunggal putra, Sony Dwi Kuncoro berhasil menekuk unggulan utama Lee Chong Wei (MAS) melalui pertandingan 3 set, sayang sekali keberhasilan Sony tidak diikuti tunggal putra Simon Santoso yang ditaklukkan Peter Heog Gade (DEN) juga dengan tiga set.

Pada partai ganda putra, Markis Kido/Hendra Setiawan berhasil melangkah ke semifinal setelah mengandaskan pemain tuan rumah Dany Bawa Chrisnanta/Chayut Triyachart dengan dua set langsung selama 30 menit dengan skor 21-17 dan 21-17. Selanjutnya di semifinal lawan Markis/Hendra adalah Chieh Min Fang/Sheng Mu Lee (TPE).

Indonesia juga meloloskan ganda putri Meiliana Jauhari/Greysia Polii ke semifinal setelah mengandaskan unggulan ke 7 asal Korea Jung Eun Ha/Kyung Eun Jung dengan rubber set. Meski kalah di set pertama, namun set kedua dan ketiga dimenangkan ganda Indonesia secara meyakinkan. Meiliana Jauhari/Greysia Polii menang dengan 13-21, 21-13 dan 21-11, selanjutnya di semifinal pasangan Indonesia tersebut akan ditantang Kim Min Jung/Lee Hyo Jung yang di perempat final berhasil menekuk Petya Nedelcheva/Anastasia Ruskikh dengan 20-22, 21-8, 21-16.

Di nomor ganda campuran, Indonesia berpeluang menciptakan All Indonesian final jika pemain-pemain Indonesia berhasil mengatasi lawan-lawannya di semifinal. Nova Widianto/lilyana Natsir yang berada di pul atas berhasil melaju ke semifinal setelah mengalahkan Rassmus Bonde/Christinna Pedersson (DEN) dengan tiga set. Di set pertama, permainan Nova widianto/Lilyana Natsir tidak berkembang sehingga dengan mudah dipatahkan oleh pemain Denmark dengan mudah dengan 10-21. Memasuki set kedua, di awal permainan Nova Widianto/Lilyana Natsir juga masih belum padu, namun akhirnya berkat kematangan yang dimiliki akhirnya Nova/Lilyana berhasil merebut set kedua dengan skor tipis 21-19. Memasuki set penentuan, Nova/Lilyana semakin percaya diri dan menutup dengan kemenangan 21-4. Selanjutnya lawan Nova/Lilyana adalah Hung Ling Chen/When Hsieh Cheng (TPE). Di pul bawah Hendra A Gunawan/Vita Marissa juga berhasil melangkah ke semifinal setelah mengalahkan Robert Blair/Gabriele White (ENG) dengan dua set langsung 22-20 dan 21-12. Selanjutnya lawan Hendra/Vita di semifinal adalah pasangan kuat Denmark Thomas Layborn/Kamilla Rytter Juhl yang di perempat final mengandaskan Diju V/Jwalla Gutta (IND) dengan 21-19 dan 21-16. Menghadapi pasangan Denmark, Hendra/Vita harus bermain lebih menyerang, karena seringkali permainan pemain Denmark tersebut merepotkan lawan, sehingga apabila berhasil mengatasinya maka diharapkan skenario untuk melihat all Indonesian final dapat terwujud.

Sementara itu nomor tunggal putra juga meloloskan satu wakilnya ke semifinal melalui Sony Dwi kuncoro yang berhasil mengandaskan permainan Lee Chong Wei (MAS) dengan tiga set. Di set pertama Sony kalah mudah dengan 7-21 karena mendapat tekanan-tekanan dari Chong Wei sehingga tidak mampu mengembangkan permainan. Memasuki set kedua akhirnya Sony mampu meraih angka dengan menutup kekemangan 21-19. Sedangkan di set penentuan keadaan berbalik, kali ini Sony yang memegang kendali dan menekan Chong Wei sehingga set ketiga ditutup dengan kemenangan 21-15 sekaligus membawa Sony ke semifinal.

Namun sayang sekali kemenangan Sony gagal di ikuti rekan senegaranya Simon Santoso. Simon Santoso kandas dari Peter Heog Gade (DEN) melalui pertandingan 3 set. Meski sempat unggul jauh di set ketiga, namun sayang sekali keadaan dapat berbalik dan Peter Gade mampu membalikan keadaan. Simon kandas dengan 21-17, 8-21 dan 17-21. Kegagalan yang sama juga di raih oleh ganda putri Shendy Puspa Irawaty/Nitya Khrisinda Maheswari setelah takluk dari Wen Hsing Cheng/Yu Chin Chien (TPE) dengan 10-21 dan 17-21.

Thursday, June 17, 2010

SINGAPORE SUPER SERIES 2010; TUNGGAL PUTRI INDONESIA TERSINGKIR DI BABAK KEDUA

Harapan Indonesia untuk memberikan hasil yang bagus dari nomor tunggal putri di turnamen Singapore Super series 2010 habis sudah setelah dua tunggal putri yang tersisa di babak kedua langsung kandas dari lawan masing-masing. Adriyanti Firdasari yang diharapkan mampu melangkah lebih jauh, harus kandas setelah di tekuk pemain Korea Selatan , Youn Jo Bae dengan dua set langsung. Permainan Firda demikian biasa di sapa yang memang angin-anginan kadang bagus dan kadang enggak, kali ini harus mengakui keunggulan pemain Korea tersebut setelah bermain dalam dua set langsung.

Di set pertama Firda tidak mampu memberikan perlawanan yang ketat sehingga dengan mudah di kandaskan pemain Korea tersebut dengan 13-21. Memasuki set berikutnya, Firda berhasil memberikan perlawanan yang ketat meski seringkali ketinggalan angka, namun sayang sekali dewi fortuna belum berpihak pada Firda, sehingga ia harus menyerah dengan 22-24, sekaligus angkat koper untuk kembali ke Jakarta guna mempersiapkan Djarum Indonesia Super Series pekan depan.

Kekalahan yang sama juga di derita Maria Febe Kusumastuti, pemain berperingkat paling baik di Indonesia saat ini. Maria Febe kandas setelah bermain tiga set melawan Porntip Buranaprasertsuk (THA) dengan kekalahan 21-23, 21-18 dan 18-21. Kekalahan dua srikandi Indonesia tersebut sekaligus menutup harapan Indonesia untuk meraih gelar di nomor tunggal putri.

Sementara itu, Sony Dwi Kuncoro dan Simon Santoso melangkah ke perempat final setelah di babak kedua berhasil mengandaskan lawannya dalam dua set langsung.

Hasil dari babak kedua lainnya :

1. Peter Heog Gade (DEN) beat Andre Kurniawan Tedjono (INA) 21-14 , 21-7

2. Nova Widianto/Lilyana Natsir (INA) beat Ahmad Tontowi/Greysia Polii (INA) 18-21, 21-17 dan 21-15

3. Hendra A Gunawan/Vita Marissa (INA) beat Yu Yan Vannesa Neo/Hendri Kurniawan Saputra (SIN) 21-16, 21-17

4. Sony Dwi Kuncoro (INA) beat Joachim Persson (DEN) 21-15 , 21-13

5. Gan Teik Chai/Tan Bin Shen (MAS) beat M. Ahsan/Bona Septono (INA) 23-21, 21-16

6. Simon Santoso (INA) beat Anand Chetan (IND) 21-17, 21-15.

Sementara itu ganda putri Indonesia Meiliana Jauhari/Greysia Polii saat ini sedang bertanding melawan Mizuki Fujii/Reika Kakiiwa (JPN), sedangkan ganda putri lainnya Shendy Puspa Irawati/Nitya Krishinda Maheswari masih belum bertanding.

SINGAPORE SUPER SERIES 2010; FIRDASARI TAKLUKKAN ZHOU MI, TIGA GANDA TERSINGKIR

Babak pertama turnamen bulutangkis Li Ning Singapore Open Super Series 2010 yang dimulai pada pukul 9.00 waktu setempat meloloskan wakil-wakil Indonesia ke babak kedua. Indonesia meloloskan wakil-wakilnya di babak kedua yang akan berlangsung esok hari. Adriyanti Firdasari pemain tunggal putri Indonesia berhasil menekuk unggulan ke3 asal Hongkong Zhou Mi dengan rubber set. Pemain veteran yang kini membela Hongkong tersebut berhasil di kalahkan oleh Firdasari dalam tempo 43 menit. Set pertama di menangkan Firdasari dengan 21-12. Memasuki set kedua, Zhou Mi menemukan pola permainannya dan berhasil menekan Firda hingga set kedua ditutup dengan 10-21. Memasuki set penentuan, kepercayaan diri Firda tumbuh kembali dan berhasil memenangi pertandingan dengan 21-11. Lawan Firda berikutnya adalah Youn Jo Bae (KOR) yang di babak pertama mengalahkan rekan senegara Firda, Fransiska Ratnasari dengan 11-21 dan 17-21. Sementara itu tiga ganda Indonesia yakni ganda putra, ganda putri dan ganda campuran gagal ke baak kedua.

Sementara itu tunggal putri Indonesia yang memiliki peringkat tertinggi Maria Febe Kusumastuti juga melangkah ke babak kedua setelah berhasil mengandaskan permainan Megumi Taruno (JPN) juga melalui pertandingan yang cukupmelelahkan 3 set. Di set pertama Maria Febe harus mengakui keunggulan Megumi dan tunduk dengan 17-21, akan tetapi set kedua dan ketiga dimenangkan Maria Febe dengan 21-15 dan 21-16. Di babak kedua, Maria Febe akan berhadapan dengan Porntip Buranaprasertsuk (THA).

Di nomor tunggal putra Indonesia juga meloloskan empat wakilnya di babak kedua melalui Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso dan Dyonisius Hayom Rumbaka serta Andre Kurniawan Tedjono.

Sementara itu, Indonesia gagal meloloskan semua ganda putranya di babak kedua setelah Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan takluk dari Sung Hyun Ko/Yoo Yeon Seong (KOR) dengan dua set langsung 14-21 dan 16-21, namun demikian Indonesia masih menyisakan ganda putra M. Ahsan/bona Septono, Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan dan juga Markis Kido/Hendra Setiawan.  Di nomor ganda putri, pasangan Greysia Polii/Meiliana Jauhari lolos ke babak 2 setelah mengandaskan pemainan Wang Iris/Wang Rena (MAS) dengan dua set langsung 21-15 dan 21-9. Keberhasilan Greys/Meiliana gagak di ikuti oleh pemain muda Indonesia Anneke Feinya Agusti/Annisa Wahyuni setelah di kalahkan pemain gado-gado Indonesia/Thailand Vita Marissa/Saralee Thoungthongkam dengan 13-21 dan 16-21.

Wednesday, June 16, 2010

SINGAPORE SUPER SERIES 2010; MARIA KRISTIN LANGSUNG TERSINGKIR DI KUALIFIKASI

Maria Kristin Yulianti gagal melangkah ke babak utama turnamen Singapore Super Series 2010 setelah di babak kualifikasi langsung kandas dari lawannya Li Xuerui (CHN) melalui pertandingan tiga set. Maria Kristin yang merangkak dari babak kualifikasi setelah peringkatnya melorot jauh akibat jarang dimainkan di turnamen-turnamen sekelas super series selepas cedera yang terus saja mengintainya. Di set pertama Li langsung unggul 3-0 atas Maria Kristin setelah pada akhirnya Maria meraih angka pertamanya. Di set pertama Maria tidak mampu menghadapi permainan Li Xuerui yang diatas kertas seharusnya Maria lebih menang pengalaman dan mampu mengatasinya. Set pertama di tutup dengan 14-21. Memasuki set kedua Pola permainan Maria berubah dan mampu memenangi pertandingan sekaligus memaksakan rubber set setelah ditutup dengan 21-14 untuk kemenangan Maria Kristin.

Memasuki set penentuan, Maria Kristin sempat ketinggalan 6-12 atas Li, namun satu persatu angka di raihnya dan berhasil menyamakan kedudukan dengan 12-12, namun akhirnya Li melesat mendahului Maria dan nyaris tidak terkejar pada kedudukan 18-20. Maria sempat memberikan harapan bagi Indonesia setelah berhasil menyamakan kedudukan 20-20, namun sayang sekali lawan kali ini bermain lebih baik, dan Maria harus mengakui keunggulan Li dengan menutup set ketiga dengan 21-23. Maria Kristin harus angkat koper lebih awal dan pulang untuk mempersiapkan kejuaraan Djarum Indonesia SUper Series yang akan berlangsung pekan depan di Jakarta.

Rekan Maria yang lain, Adriyanti Firdasari, Maria Febe Kusumastuti dan Fransisca Ratnasari masih bernasib baik karena langsung ke babak utama turnamen ini.

Sementara itu Indonesia meloloskan pasangan baru ganda campuran Markis Kido/Lita Nurlita dan Ahmad Tontowi/Greysia Polii ke babak utama untuk mendampingi Nova Widianto/Lilyana Natsir dan Hendra A Gunawan/Vita Marissa yang langsung kebabak utama.

Babak utama turnamen Singapore Super Series akan berlangsung esok hari mulai pukul 09.00 waktu setempat atau pukul 08.00 WIB.

Monday, June 14, 2010

SINGAPORE SUPER SERIES 2010; MARIA KRISTIN HARUS MERANGKAK DARI KUALIFIKASI

Maria Kristin Yulianti, salah satu pemain tunggal putri Indonesia yang juga peraih medali perunggu olimpiade Beijing 2008 ikut ambil bagian di Singapure Super Series 2010 yang akan di gelar dari tanggal 15 hingga 20 Juni 2010. Maria Kristin Yulianti memulai debutnya di Singapura Super Series ini dengan terlebih dahulu melalui babak kualifikasi untuk dapat meraih tiket ke babak utama. Ada dua pertandingan yang harus di jalani Maria sebelum sampai ke babak utama.

Di babak pertama kualifikasi, Maria Kristin Yulianti harus berhadapan dengan pemain China Li Xuerui. Jika lolos dari hadangan pemain China yang kerap kali merepotkan, maka di babak final kualifikasi akan di tunggu pemenang antara Cheng Shao CHieh (TPE) melawan Trupti Murgunde (IND). Maria Kristin terlempar cukup jauh secara peringkat setelah ia jarang sekali bermain di beberapa turnamen akibat cedera yang melilitnya.

Indonesia menurunkan kekuatannya secara penuh di Singapore Super Series. Meski tanpa kehadiran tim China, namun di pastikan gelaran Singapore Super Series ini akan berlangsung cukup ketat mengingat masih adah pemain-pemain Korea dan Denmark yang turut ambil bagian di turnamen ini.

Di nomor tunggal putra Indonesia menurunkan Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso, dan Dyonisius Hayom Rumbaka juga pemain asal klub Djarum Andre Kurniawan Tedjono. Sementara Taufik Hidayat tidak ambil bagian di turnamen ini dan lebih berkonsentrasi untuk menghadapi Indonesia Super Series yang akan berlangsung pekan berikutnya. Di nomor tunggal putri, selain Maria Kristin yang harus melangkah dari babak kualifikasi, Indonesia juga menurunkan pemainnya melalui Maria Febe Kusumastuti, Adriyanti Firdasari dan juga Fransisca Ratnasari yang langsung ke babak utama.

Di nomor ganda putra dan Putri, Indonesia masih mempercayakan Yonathan Suryatama dasuki/Rian Sukmawan dan M. Ahsan/Bona Septono dan dua pasang pemain non pelatnas Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan serta Markis Kido/Hendra Setiawan.  Di nomor ganda putri, pasangan Indonesia kembali memasangkan Greysa Polii/Meiliana Jauhari yang pada uber cup kemarin di pasangkan cukup baik hasilnya. Juga pasangan Shendy Puspa Irawati/Nitya Krishinda Maheswari. Sebelumnya Greysa Polii berpasangan dengan Nitya Krisindha Maheswari sedangkan Meiliana berpasangan dengan Shendy Puspa.  Selain dua pasang tersebut, Indonesia juga menurunkan Anneke Feinya Agustin/Annisa wahyuni dan juga Vita Marissa yang kali ini akan berpasangan dengan pemain Thailand Saralee Thoungthongkam.

Untuk pasangan ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir masih menjadi tulang punggung bagi tim Indonesia.  Sayang sekali pasangan ini masih di pertahankan, padahal secara umur Nova Widianto sudah tidak produktif lagi. Seharusnya Indonesia mencari pengganti pasangan ini, dan memecah Lilyana dengan pasangan lain. Selain Nova/Lilyana pasangan harapan pelatnas adalah Frans Kurniawan/Pia Zebadiah, dan juga pasangan non pelatnas Hendra A Gunawan/Vita Marissa.

Setelah Singapore Super Series kalender berikutnya adalah Djarum Super Series yang akan berlangsung dari 22-26 Juni 2010 di Jakarta.

Wednesday, June 2, 2010

CANDI MURCA 4 ; KEN DEDES SANG ARDHANARESWARI



Candi Murca 4


kabar gembira. Buku Candi Murca 4 segera di cetak ulang!! (
info : dari penulisnya langsung) jd bagi yang belum mendapatkan jangan sampai ketinggalan...


" semua orang memandang terperangah kearah temanten putri yang memiliki gilang gemilang. Ken Dedes, Sang Ardhanareswari tidak tersenyum dan tak perlu mengumbar senyum untuk menyihir segenap tamu yang tidak pernah membayangkan kecantikan yang sempurna itu.
Dari tempatnya berbaur diantara para tamu, Parameswara membeku"
Demikian sekilah cuplikan Candi Murca 4 .

LKH Kembali menghadirkan Candi Murca 4 ; Ken Dedes Sang Ardhanareswari, setelah melalui penantian panjang sejak Candi Murca 3 rilis. Disamping Candi Murca 4, yang dinanti pula oleh pembaca adalah hadirnya Perang Paregrek 3 yang juga sudah sangat lama tidak hadir. saya sangat mengagumi karya-karya LKH apalagi dengan bahasa beliau yang bisa menghipnotis kita untuk terus membaca dan membaca kembali... seolah-olah menjadi Candu yang tidak bisa di lepaskan.

Candi Murca 4, dari situs pak LKH www.langitkresnahariadi.com tidak di jual/di informasikan disitus seperti yang sudah-sudah, sehingga para pecinta novel karangan LKH bisa berburu untuk mencari di toko buku toko buku terdekat.

Saya sendiri mendapatkan buku ini sudah 1,5 bulan yang lalu, namun karena kesibukan baru kali ini bisa memulai membacanya.

Sunday, May 16, 2010

INDONESIA GAGAL REBUT THOMAS!!

Indonesia kembali gagal merebut Piala Thomas setelah di taklukkan China di final perebutan Thomas Cup di Stadium Putra Bukit Jalil - Kualalumpur Malaysia dengan di pukul 0-3. Dewi fortuna belum berpihak kepada tim Indonesia sehingga harus kalah dari China. Sebenarnya partai kedua melalui Markis Kido/Hendra Setiawan sudah memberikan perlawanan yang cukup ketat, namun faktor keberuntungan masih belum berpihak kepada Indonesia sehingga harus menyerah dari Fu Hai Feng/Cai Yun dengan rubber set.

Sementara itu di partai ketiga, Simon Santoso yang sempat memberikan harapan bagi Indonesia untuk meraih angka namun akhirnya gagal menyumbangkan angka setelah di set ketiga kalah mudah atas lawannya Chen Jin.

Hasil selengkapnya :

1. Taufik Hidayat VS Lin Dan  : 7-21 dan 12-21

2. Markis Kido/Hendra Setiawan vs Fu Haifeng/Cai Yun : 23-25,  21-16 dan 12-21

3. Simon Santoso vs Chen Jin 21-19, 17-21 dan 7-21.

Memang harapan besar untuk meraih Thomas Cup bagi Indonesia sangat besar, namun tidak di pungkiri kekuatan China yang juga berpengalaman dalam kejuaraan beregu dan secara peringkat juga masih di atas Indonesia terutama di nomor tunggalnya merupakan suatu catatan yang tidak terpisahkan akan kekalahan ini. Namun kekalahan 0-3 atas China cukup menyakitkan bagi Indonesia, mengingat seolah-olah Indonesia tidka bisa mematahkan dominasi China.

Menjadi runner up tentu saja merupakan suatu keberuntungan dibanding 2 tahun lalu yang langsung kandas di semifinal ketika perebutan Thomas Cup berada di Jakarta tahun 2008, namun demikian rasanya kurang greget saja melihat permainan tim Indonesia. Ini sebenarnya menjadi PR besar bagi PBSI dan jajarannya untuk dapat meningkatkan prestasi Bulutangkis Indonesia..