Saturday, March 14, 2009

Swiss Super Series 2009; Taufik Hidayat Lengkapi Kegagalan Indonesia

Setelah Nova Widianto/Lilyana gagal  ke semifinal, Indonesia tidak menyisakan satupun wakilnya di semifinal setelah Taufik Hidayat dan Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari  kandas dari lawannya masing-masing. Taufik Hidayat yang bermain di nomor tunggal putra gagal melakukan revans atas kekalahan dengan Lee Chong Wei(MAS). Meski demikian, permainan Taufik kali ini lebih berkembang dan lebih punya fighting spirit yang tinggi dibanding sepekan yang lalu.

Di set pertama, perburuan angka demi angka sangat ketat, Taufik mampu merebut set pertama dengan skor ketat 23-21. Memasuki set kedua, pertahanan Taufik Hidayat mengendur sehingga dengan mudah dipatahkan lawan. Set kedua menjadi milik Lee Chong Wei sekaligus memaksakan rubber set. Taufik gagal mengejar ketertinggalan dengan 12-21. Memasuki set penentuan, keadaan mulai berimbang kembali, namun sayang sekali peluang ini tidak dimanfaatkan Taufik Hidayat dengan baik, sehingga set ketiga di menangkan Lee Chong Wei sekaligus melangkah ke semifinal. Taufik harus mengakui keunggulan Chong Wei dengan 19-21.

Hasil buruk juga di torehkan oleh ganda putri Indonesia Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari yang kalah atas lawannya Lee Hyo Jung/Lee Kyung(KOR)Won yang juga merupakan unggulan kedua dengan straight set. Pasangan Korea tersebut tidak memberi kesempatan kepada ganda putri Indonesia untuk mengembangkan permainan, sehingga dalam waktu 26 menit ganda putri unggulan ke 3 tersebut berhasil menekuk permainan Shendy/Mei.

Meski secara postur tubuh Shendy Puspa Irawati maupun Meiliana Jauhari tidak kalah tinggi dibanding Lee Hyo Jung, namun pengalaman Shendy/Mei yang masih minim pertandingan menjadi salah satu faktor bagi kekalahan ini. Shendy/Mei kandas dengan skor 7-21, 14-21.

Kegagalan Indonesia di dua turnamen berturut-turun harus menjadi evaluasi tersendiri bagi PBSI, mungkin bukan hanya sekedar evaluasi terhadap pemainnya, tetapi harus juga mengevaluasi diri PBSInya, apakah kebijakan dan aturan yang baru saja diterapkan pasca Joko Santoso memimpin perlu ditinjau ulang kembali atau tidak. Karena dengan kepuasan yang dirasakan pemain, maka ia tidak terbebani lagi sehingga hasilnya lebih baik di masa mendatang.

Sementara itu skuad China kembali berpeluang menyapu bersih gelar setelah menempatkan semua wakilnya di semifinal.  Dominasi China dalam dua turnamen belakangan mulai kelihatan membosankan, karena bisa ketebak calon juaranya, disamping pula China kini menghalalkan segala cara untuk meraih juara.

Swiss Super Series 2009; Nova Widianto/Lilyana Natsir Terjungkal

Peraih Medali Perak Olimpiade Beijing China 2008 Nova Widianto/Lilyana Natsir tidak berdaya menghadapi Zheng Bo/Ma Jin(CHN) dengan rubber set. Juara dunia dua kali tersebut sangat buruk permainannya sehingga tidak mampu menghadapi lawan.  Indonesia yang mengirimkan dua wakilnya di nomor ganda campuran gagal secara menyakitkan dari dua turnamen berturut-turut. Nova Widianto/Lilyana Natsir yang di harapkan menyumbangkan gelar justru harus kalah secara dramatis dari pasangan China tersebut. Kualitas permainan Nova/Lily jauh menurun dibanding sebelumnya. Adakah ini pengaruh dari kontrak antar PBSI yang banyak mempengaruhi pemain pelatnas lainnya atau sudah saatnya Nova Widianto yang kini berusia 32 tahun harus gantung raket?

Memang prestasi seseorang naik turun itu wajar, akan tetapi pemain sekelas Nova/Lily tidak seharusnya tersingkir di babak-babak awal pertandingan. Zheng Bo yang sebelumnya berpasangan dengan Gao Ling, kini dipasangkan dengan pemain muda usia Ma Jin yang dalam dua kali penampilan langsung naik daun. Di set pertama kualitas permainan Nova/lilyana sangat terlihat timpang sekali di banding dengan permainan Zheng Bo/Ma Jin. Nova/Lilyana menyerah mudah dengan 13-21. Memasuki set kedua, lagi-lagi permainan Nova/lily tidak bisa berkembang bahkan di awal set harus ketinggalan jauh sekali dengan 1-9 atas Zheng Bo/Ma Jin. Nova/Lily mendapat tekanan bertubi-tubi dari pasangan China tersebut sehingga permainannya tidak bisa berkembang. Nova/Lily hanya di beri kesempatan menambah angka menjadi 12-21.

Kalau di lihat grafik permainan Nova Widianto/Lilyana Natsir tahun lalu adalah pasangan yang paling stabil prestasinya. Ditambah lagi peringkat tertinggi masih disandangnya sehingga tidak heran apabila PBSI membebankan juara untuk pasangan Indonesia tersebut. Tapi apa mau di kata, begitu pemain-pemain China keluar kandang, terlihat sekali persaingan makin tidak menarik karena makin di kuasai China disemua nomor. Dan Nova/Lily sebagai pemain berperingkat satu, sangat disayangkan sekali apabila mentalnya langsung ngeper keteka menghadapi lawan dari China.

Kegagalan Nova/Lily sekaligus mengubur impian pecinta bulutangkis Indonesia untuk dapat meraih gelar setelah di All England juga gagal total. Bahkan Indonesia terancam tidak membawa gelar meski masih ada wakil di nomor ganda putri Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari dan tunggal putra Taufik Hidayat  yang saat ini belum bertanding.

Friday, March 13, 2009

Swiss Super Series 2009; Ganda Putra Habis, Taufik Jumpa Lee Chong Wei

Hasil buruk kembali di torehkan oleh para pemain Indonesia di ajang Wilson Swiss Super Series 2009. Pemain-pemain Indonesia tidak ada tajinya dan langsung rontok di babak awal.  Setelah 2 wakil ganda putra pelatnas rontok di hari pertama, di hari kedua ganda putra Indonesia yang tersisa juga harus mengakui keunggulan lawan masing-masing. Kegagalan ini sekaligus memupus harapan Indonesia untuk dapat meraih gelar dari nomor ganda putra.

Candra Wijaya/Hendra A Gunawan yang kini bermain profesional harus tumbang dari tangan Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS) dengan straight set 17-21 dan 16-21. Candra yang biasanya berpasangan dengan Tony Gunawan, setelah memilih berpasangan dengan juniornya dari klub Jaya Raya tersebut belum memperlihatkan hasil yang maksimal dibanding ketika bermain dengan Tony. Tony Gunawan yang kini membela USA kembali berpasangan dengan Howard Bach pasangannya sebelumnya. Meski Candra menang pengalaman, akan tetapi Joko Riyadi masih belum banyak makan asam garam bulutangkis sehingga sering terlihat timpang di lapangan. Namun demikian, menghadapi Koo/Tan yang merupakan unggulan kedua, pasangan Candra/Joko dianggap wajar jika kalah dari pasangan Malaysia tersebut.

Kegagalan yang sama juga di persembahkan oleh ganda putra Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan yang harus menyerah dari Lee Yong Dae/Shin Baek Choel (KOR) yang merupakan pasangan muda dengan smash-smash yang sering mematikan. Meski sempat menjadi harapan  Indonesia karena berhasil memperoleh set pertama, akan tetapi kekuatan Lee/Shin tidak bisa diremehkan sehingga Alvent/Hendra harus menyerah dengan 21-18, 16-21 dan 14-21.

Dinomor ganda campuran Devin Lahardi/Lita Nurlita gagal meruntuhkan tembok China He Hanbin/Yu Yang. Meski kekalahan ini sudah di prediksi dari awal, akan tetapi kiprah pemain muda pelatnas tersebut harus terhenti di babak kedua. Sebelumnya kedua pasangan tersebut pernah bertemu di perempat final All England dengan hasil yang sama. Devin/Lita menyerah dengan 15-21 dan 20-22. Sedangkan ganda putri Nitya Khrisinda Maheswari/Greysa Polii menyerah dari Lena Frier Kristiansen/Kamilla Ritter Juhl (DEN) dengan 14-21 dan 17-21.

Taufik Hadapi Lee Chong Wei

Dari nomor tunggal putra, satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa Taufik Hidayat berhasil melaju ke perempat final setelah di babak kedua mengalahkan Gong Weijie (CHN) dengan rubber set 21-19, 18-21 dan 21-14. Di perempat final Taufik akan bertemu dengan Lee Chong Wei (MAS). Menghadapi Chong Wei yang pekan lalu bertemu di semifinal, Taufik Hidayat harus bermain agresif dan tidak ogah-ogahan seperti yang sudah-sudah sehingga mampu menghasilkan hasil yang lebih baik. Jika lolos dari Chong Wei, di semifinal kemungkinan akan kembali bertemu dengan Peter Heog Gade (DEN) yang pekan lalu dikalahkan Taufik di perempat final All England.

Sukses yang sama juga di raih Nova Widianto/Lilyana Natsir yang berhasil melibas Ko Sung Hyun/Ha Jung Eun (KOR) dalam pertandingan rubber set. Nova/Lily meraih kemenangan dengan 21-17, 12-21 dan 21-12. Di perempat final Nova/Lily akan bertemu dengan Zheng Bo/Jin Ma (CHN)   . Di nomor ganda putri masih menyisakan Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari yang juga sukses melibas Jang Ye Na/Kim Min Yeong (KOR) dengan 23-21 dan 21-11. Di perempat final Shendy/Mei akan bertemu unggulan ketiga asal Korea Lee Hyo Jung/Lee Kyung Won.

Sementara Itu, China semakin menguasai bulutangkis. Disemua nomor China masih menyisakan pemain-pemainnya sehingga persaingan dengan China pun kembali mulai membosankan, karena terasa sekali tidak meratanya kemampuan pemain.

Thursday, March 12, 2009

Swiss Super Series 2009; Pemain Indonesia Mulai Berguguran

Tunggal putri Indonesia Adriyanti Firdasari kandas di babak pertama Swiss Super Series 2009. Firdasari gagal menaklukkan Pi Hongyan(FRA) melalui pertandingan tiga set. Kesempatan Firda untuk bisa mengalahkan Pi sebenarnya cukup lebar, hanya saja diset kedua Firda kurang sabar dan terlalu terburu-buru sehingga set kedua dimenangkan Pi Hongyan sekaligus memaksakan rubber set.

Di set pertama, tampil penuh percaya diri, Firdasari berhasil mengungguli lawan dengan merebut set pertama dengan 21-17. Memasuki set kedua sebenarnya keadaan berimbang hanya saja tipe permainan Firda seperti yang sudah-sudah semangat di awal dan kendur di belakang. Demikian juga kali ini, meski beda tipis akan tetapi set kedua di rebut Pi Hongyan dengan 19-21. Di set ketiga, Firdasari yang mulai kelelahan tidak berdaya menghadapi permainan Pi Hongyan yang lebih berpengalaman, Hingga set ke tiga pun harus lepas dari tangan Firdasari dengan 12-21.

Nasib yang sama juga di alami oleh Pia Zebadiah yang harus takluk dari Megumi Taruno (JPN) dalam dua set langsung. Pia yang dikenal bermain ngotot, kali ini harus takluk secara mudah dari tangan Megumi. Memang tipe permainan pemain-pemain putri Jepang adalah ulet dan tak kenal lelah, sehingga Pia pun dengan mudah ditaklukkan. Megumi Taruno berhasil merebut dua set langsung dengan 21-15 dan 21-15 sekaligus melangkah ke babak kedua untuk bertemu dengan Zhou Mi(HKG) yang juga melangkah ke babak kedua.

Tunggal & Ganda Putra Berguguran

Sementara Itu tunggal putra Simon Santoso juga harus mengubur impian untuk dapat melangkah ke babak berikutnya setelah di kandaskan Wong Chong Hann(MAS) dengan rubber set. Finalis Indonesia Super Series 2008 tersebut harus mengakui keunggulan Wong Chong Hann pemain kidal Malaysia tersebut, Simon dikandaskan dengan 12-21, 21-14 dan 19-21. Tunggal putra tinggal menyisakan Taufik Hidayat yang berhasil melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan Lang Ville (FIN) dengan 21-18 dan 21-10.

Dari nomor ganda putra, pemain Indonesia asal Pelatnas juga harus tersingkir lebih awal setelah dikalahkan oleh lawan-lawannya. Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki menyerah atas Kenichi Hayakawa/Kenta Kazuno (JPN) dengan 18-21 dan 18-21. Kegagalan yang sama juga di lakukan oleh M. Ahsan/Bona Septono yang harus menyerah dari  Zhendong Guo/Chen Xu (CHN). Ahsan/Bona tidak mampu mengimbangi permainan ganda China tersebut, sehingga dengan mudah permainannya di patahkan lawan.  Ahsan/Bona menyerah dengan 14-21 dan 14-21. Kegagalan ini seharusnya menjadi cambuk bagi pelatnas terutama ketua umum PBSI yang baru dalam hal pelatihan dan perekrutan serta kontrak antar pemain harus kembali di lihat, karena terbukti aturan PBSI yang memberikan target dan sanksi bagi pemain yang gagal memenuhi target tidak efektif.  Apalagi sampai pemain akhirnya lebih memilih bermain sendiri dibanding lewat bendera pelatnas. Seharusnya PBSI lebih bijak dalam hal ini.

Kegagalan dua wakil di nomor ganda putra tidak diikuti oleh ganda putra Indonesia lainnya yang bermain profesional. Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan yang bermain mulai dari kualifikasi berhasil melangkah ke babak kedua setelah di babak pertama kemarin berhasil mengubur impian Peter Kasbauer/Roman Spitko (GER) dengan straight set 21-12 dan 21-14. Lawan Alvent/Hendra di babak kedua adalah pasangan Lee Yong Dae/Shin Baek Choel (KOR) yang merupakan juara Jerman Terbuka 2009 sekaligus semifinalis All England 2009. Sukses yang sama juga di raih Candra Wijaya/Joko Riyadi yang menang atas Adam Cwalina/Wojciech Sckudlarczyk (POL) 21-10, 21-16 dalam pertandingan 21 menit. Diatas kertas Candra/Joko memang lebih unggul dibandingkan pasangan Polandia tersebut. Lawan Candra/Joko di babak kedua adalah unggulan kedua Koo Kien Kit/Tan Boen Heong(MAS). Menghadapi Koo/Tan tentu Candra/Joko harus mempunyai strategi tersendiri untuk dapat memenangkan pertandingan tersebut.

Indonesia juga meloloskan dua wakilnya di ganda putri. Shendy puspa Irawawi/Meilina Jauhari melangkah ke babak berikutnya setelah menggagalkan harapan Sandra Marileno/Birgit Overzier (GER)dengan 21-14 dan 21-16 untuk selanjutnya ditantang pemain Korea di babak kedua. Sukses yang sama juga di raih Nitya Khrisinda Maheswari/Greysa Polii yang menang atas Monica Fischer/Marion Gruber (SUI) dengan 21-13 dan 21-10. Dibabak berikutnya Nitya/Greys akan menghadapi pasangan kuat Denmark Lena Frier Kristiansen/Kamilla Rytter Juhl.

Jadwal pertandingan hari ini akan mempertandingkan babak kedua Wilson Swiss Super Series yang akan dimulai jam 12.00 waktu setempat atau pukul 18.00 WIB.

Wednesday, March 11, 2009

Swiss Super Series 2009; Dua Ganda Campuran Melaju

Pasangan Ganda Campuran Indonesia melangkah ke babak kedua turnamen Wilson Swiss Open Super Series 2009.  Pasangan ganda campuran nomor satu dunia Nova Widianto/Lilyana Natsir melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan  David Lindlay/Suzanna Rayyapan (ENG) dalam pertandingan tiga set. Pasangan Indonesia tersebut meski harus bersusah payah untuk melangkah ke babak berikutnya masih terlalu tangguh bagi pemain asal Inggris tersebut.  Nova Widianto/Lilyana Natsir berhasil membuka jalan bagi pemain pelatnas lainnya untuk melangkah ke babak kedua.

Diset pertama, meski sempat ketinggalan angka 7-10, kemudian menambah 2 angka lagi menjadi 9-11. Selanjutnya setelah break, Nova/Lilyana tidak terbendung hingga menyamakan kedudukan 11-11 dan hanya memberikan satu poin saja bagi pasangan Inggris tersebut menjadi 21-12 untuk kemenangan Nova/lilyana.

Memasuki Set kedua Nova/Lilyana kembali ketinggalan angka terlebih dahulu atas David/Suzanne 4-6, 5-7 untuk kemudian ketinggalan angka yang cukup jauh 6-9. Di set kedua Nova/Lilyana sempat menyamakan kedudukan menjadi 15-15 akan tetapi lawan ternyata cukup siap dengan permainan Nova/lilyana sehingga kedudukan berubah jauh. Nova/Lilyana harus merelakan set kedua di rebut pasangan Inggris dengan 18-21. Akhirnya pasangan David/Suzanne berhasil memaksakan rubber set.

Di set ketiga Nova Widianto/Lilyana Natsir mengubah pola permainannya dan berhasil menekan permainan David Lindley/Suzanne Rayappan. Di awal set Nova/Lily langsung melejit dengan 5-2 sebelum kemudian pasangan Inggris di beri kesempatan menambah satu poin menjadi 5-3. Namun keunggulan Nova/lilyana yang juara dunia 2 kali tersebut patut diacungi jempol.  pasangan Indonesia tersebut terus melejit dengan 9-3. dan akhirnya set ketiga direbut pasangan Indonesia dengan 21-13. Lawan Nova/lilyana di babak kedua adalah Ko Sung Hyun/Ha Jun Eun (KOR) yang juga melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan rekan senegaranya Han Sang Hoon/Kim Min Jung dengan 21-12, 24-22.

Sukses yang sama juga diraih ganda campuran Indonesia lainnya Devin Lahardi/Lita Nurlita. Bermain di lapangan 2, Devin/Lita meraih kemenangan dari tangan Ruud Bosch/Paulien Van Dooremalen(NED). Di awal set pertama kedudukan cukup imbang dengan saling kejar mengejar angka. Sempat menyamakan kedudukan 7-7, Devin/Lita yang unggul dari segi tekhnik dan pengalaman berhasil mengungguli permainan pasangan Belanda tersebut sekaligus merebut set pertama dengan 21-17. Memasuki set kedua  Devin Lahardi/Lita Nurlita langsung melejit 11-3. Pasangan Belanda tersebut tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan permainan sehingga dengan mudah di dikte oleh pasangan Indonesia. Set kedua ditutup dengan 21-10 untuk Devin/Lita.

Devin/Lita yang pekan lalu melangkah hingga ke perempat final sebelum dikandaskan He Hanbin/Yu Yang. Di Swiss Super Series 2009 ini pasangan Devin Lahardi/Lita Nurlita juga bertemu kembali dengan pasangan China tersebut di babak kedua.

Swiss Super Series 2009; Alvent/Hendra Ke Babak Utama

Pemain Ganda putra Indonesia non pelatnas Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan melangkah ke babak utama turnamen Wilson Swiss Super Series 2009 yang berlangsung sejak 10 Maret 2009. Bermain dalam dua kali pertandingan, Alvent/Hendra yang pekan lalu langsung kandas di babak pertama Yonex All England Super Series 2009, kali ini berhasil melangkah ke babak utama setelah mengalahkan lawan-lawannya.

Di babak pertama kualifikasi Alvent/Hendra berhasil menekuk pemain gado-gado Jerman/Swiss Conrad Hueckstaedt/Michael Spuehler. Alvent/Hendra menang mudah atas permainan pemain gado-gado tersebut yang hanya membutuhkan 19 menit. Kematangan Alvent/Hendra yang terus mengungguli permainan Conrad/Michael akhirnya membuahkan hasil dan melangkah ke babak final kualifikasi. Alvent/Hendra menangn dengan cukup mudah 21-13 dan 21-9.

Dibabak final kualifikasi Alvent/Hendra bertemu pasangan ganda putra Thailand Shongphon Anugritayawon/Sudket Prapkamol. Kedua pemain Thailand tersebut biasanya bermain di nomor ganda campuran, akan tetapi dipasangkan sebagai ganda putra oleh pelatihnya. Meski di ganda campuran penampilan Shongphon/Sudket cukup padu, namun di ganda putra yang baru dipasangkan agaknya belum tune in, sehingga kali inipun pasangan Indonesia mampu menekuk permainan ganda Thailand tersebut.

Alvent/Hendra menang atas Songphon/Sudket dengan 22-20 dan 21-12. Di babak utama yang akan berlangsung hari ini pukul09.00 waktu setempat atau sekitar pukul 16.00 WIB tersebut, pasangan Alvent/Hendra akan di tantang pemain Jerman Peter Kasbauer/Roman Spitko.

Sementara itu Cintya Tuanakota yang dulu pernah membela Indonesia kali ini membela Swiss. Cintya Tuanakota adalah pemain spesialis ganda putri yang akhirnya harus keluar dari pelatnas karena tidak berprestasi. Cintya Tuanakota seangkatan dengan Lidya Jaelawidjaya yang saat ini sudah pensiun dari bulutangkis dan menjadi pelatih.

Tuesday, March 10, 2009

Dua Tunggal Indonesia Mundur dari Swiss Super Series 2009

Tunggal Putri Indonesia Maria Kristin Yulianti kembali gagal bertanding di Swiss Super Series 2009. Mundurnya Maria akibat cederanya yang kambuh menjelang kejuaraan All England Super Series 2009. Dengan demikian Indonesia tinggal menyisakan dua wakilnya di tunggal putri yang mendapatkan drawing yang cukup berat. Maria Kristin kelahiran Tuban yang juga memperkuat timnya asal Klub Djarum memang kerap di dera cedera yang selalu menghantuinya. Prestasi tertinggi Maria adalah Medali perunggu Olimpiade Beijing 2008. Cederanya Maria sekaligus menambah daftar panjang pemain Indonesia yang kerap cedera. Dulu eranya Mia Audina sebelum keluar dan membela Belanda, tunggal putri Indonesia yang cukup potensial Cindana Hartono juga akhirnya mundur dari pelatnas akibat cedera saat mengikuti simulasi Piala Uber.  Selepas itu belum ada prestasi tunggal putri yang cukup menonjol sebelum Maria Kristin.

Jika saja cedera Maria tidak kunjung sembuh, akankah ia juga akan mundur dari bulutangkis? kita hanya bisa berharap semoga Maria Kristin cepat pulih dari cedera dan bisa memperkuat tim Indonesia di ajang Piala Sudirman yang akan berlangsung bulan Mei 2009 di China.

Hal yang sama juga di alami oleh tunggal putra Indonesia Sony Dwi Kuncoro yang harus mengubur impiannya untuk bisa bermain di Swiss Super Series 2009. Sony Mundur akibat cedera yang di alami sejak bermain di All England Super Series pekan yang lalu.  Baik Maria maupun Sony memang pemain yang rawan sekali dengan cedera, sehingga sangat riskan apabila cederanya belum sembuh total di paksakan untuk bermain.  Peluang di tunggal putra tinggal berada di pundak Simon Santoso dan Taufik Hidayat. Semoga saja mampu meraih hasil terbaik di turnamen ini.

Sementara itu tunggal putri Indonesia Firdasari di jadwalkan baru akan bertanding pada esok hari melawan unggulan ke 4 Pi Hongyan (FRA). Sedangkan jadwal pertandingan hari ini adalah babak kualifikasi yang mempertandingkan pemain Indonesia non pelatnas Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan.

Monday, March 9, 2009

Hasil Drawing Wilson Swiss Super Series 2009

Setelah Indonesia Gagal total mempersembahkan gelar All England, dan China kembali merajai perbulutangkisan dunia lewat gebrakan pertamanya di All England, turnamen berikutnya adalah Swiss Super Series yang akan berlangsung dari tanggal 10 Maret sampai dengan 15 Maret 2009. Hasil buruk yang di tuai pemain pelatnas Indonesia menjadi hasil yang cukup menyakitkan mengingat ini adalah turnamen pertama pasca di lantiknya Joko Santoso sang ketua umum PBSI periode 2009-2014. Meski di beberapa nomor Indonesia menempatkan beberapa unggulannya akan tetapi hasilnya tidak maksimal. Dan ini adalah kesempatan yang masih terbuka untuk para pemain pelatnas di Swiss Super Series 2009.

Berikut adalah hasil Drawing Wilson Swiss Super Series 2009.

Tunggal Putra

Setelah Sony Dwi Kuncoro mundur di babak kedua turnamen All England 2009, dan Taufik gagal melangkah ke final setelah di jegal Lee Chong Wei (MAS) , di turnamen Super Series ke 4 Swiss Super 2009 merupakan kesempatan yang baik untuk memulai andilnya dan berburu gelar yang diharapkan. Indonesia mengirimkan pemain terbaiknya di turnamen ini. Sony Dwi Kuncoro yang pekan lalu turut di All England, sesuai dengan drawing yang dirilis BWF, Sony menjadi unggulan ke 5 di turnamen Swiss Super Series 2009. Indonesia mengirimkan Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso dan juga Taufik Hidayat yang bermain secara professional.

Ditunggal Putra perjalanan Sony Dwi Kuncoro menghadapi lawan yang cukup terjal. Menempati unggulan ke 5, Sony Dwi Kuncoro berpeluang bertemu Taufik Hidayat di final, karena keduanya berbeda pul. Taufik berada di pul atas dan Sony di pul bawah. Perjalanan Sony cukup berat dan terjal. Di babak pertama Sony ditantang Andrew Smith (ENG). Jika lolos dibabak kedua sudah harus ketemu pemain Indonesia lainnya Simon Santoso yang dibabak pertama akan bertemu Wong Chong Hann(MAS). Untuk bisa melangkah ke semifinal, di perempat final Taufik sudah kemungkinan akan bertemu antara pemain Bao Chunlai(CHN) maupun Chen Jin (CHN). Jika lolos hingga ke semifinal, disemifinal akan bertemu Lin Dan(CHN). Menghadapi Lin Dan tentu bukanlah lawan yang enteng bagi Sony, jika bisa lolos peluang bertemu Taufik di final bisa saja terwujud.

Taufik Hidayat yang pekan lalu kalah di tangan Lee Chong Wei di semifinal All England berpeluang bertemu kembali dengannya di perempat final Swiss Super Series. Jika sanggup mengatasi Lee Chong Wei, di semifinal kemungkinan Taufik akan bertemu Peter Heog Gade (ENG). Dan jika lolos dari semifinal kemungkinan Taufik akan bertemu Sony di final.

Sementara itu Simon santoso yang pecan lalu terhenti langkahnya di babak pertama turnamen All England Super Series dari tangan Peter Heog Gade, kali ini di babak pertama akan ditantang pemain veteran Malaysia Wong Chong Han. Jika lolos dari Chong Han, di babak kedua Simon akan berjuang untuk memperebutkan satu tiket perempat final dengan rivalnya sesama pelatnas Sony Dwi Kuncoro.  Baik Simon maupun Sony, siapapun yang lolos ke perempat final maka dialah yang lebih siap.

Tunggal Putri

Meski tunggal putri Indonesia masih belum di perhitungkan di berbagai turnamen, akan tetapi dengan jam terbang yang di perbanyak di harapkan akan menambah pengalaman untuk menghadapi lawan. Dari drawing yang dirilis BWF, Indonesia mengirimkan tiga wakilnya di Swiss Super Series 2009.

Maria Kristin yang pekan lalu mundur dari All England Super Series, dari drawing yang sudah rilis Maria Kristin akan berhadapan dengan Saina Nehwal(IND) di babak pertama. Sania pernah di kalahkan Maria di perempat final Olimpiade Beijing 2008 silam. Jika Maria kembali lolos dari Saina Nehwal, di babak kedua kemungkinan akan kembali bertemu dengan Zhu Lin (CHN) yang juga pernah dikalahkannya. Jika Maria yang baru sembuh dari cedera lolos dari Zhu Lin, di babak  perempat final akan kembali bertemu dengan musuh bebuyutannya L u Lan (CHN) .Menghadapi Lu Lan tentu bukan perkara yang mudah bagi Maria yang sudah lama tidak bermain.  Kemungkinan Mari a hanya bisa bertahan hingga ke perempat final.

Sedangkan tunggal putri  lainnya, Adriyanti Firdasari yang berada di pul atas, di babak pertama sudah harus bertemu unggulan ke 4 Pi Hongyan (FRA). Meski Firda pernah mengalahkan Pi Hongyan di Jepang Super Series 2008, akan tetapi seperti biasanya Firda tampil meyakinkan di set awal dan kendur di set berikutnya. Kemungkinan Firda akan tersingkir di babak pertama.  Sementara itu Pia Zebadiah di babak pertama akan bertemu pemain ulet Megumi Taruno (JPN).  Peluang Pia di Swiss Super Series juga cukup terjal. Di babak kedua Pia sudah harus bertemu unggulan kedua Zhou Mi (HKG).

Ganda Putra

Setelah absen dari All England Super Series 2009, pasangan ganda putra terkuat Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan juga absen di turnamen ini. Indonesia hanya mengirimkan  tiga pasangan di turnamen Ini yaitu RIan Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki, M. Ahsan/Bona Septono dan ganda putra yang bermain di luar pelatnas Candra Wijaya/Joko Riyadi.

Pasangan Rian/Yonathan dan Ahsan/Bona berpeluang bertemu di babak semifinal untuk dapat mengamankan satu tempat di final. Di babak Pertama Rian SUkmawan/Yonathan Suryatama Dasuki akan ditantang unggulan pertama Larsk Paaske/Jonas Rassmusen (DEN). Menghadapi Lars/Jonas, Rian/Yonathan harus lebih agresif, karena tipe permainan pemain Denmark  tersebut yang lebih mengedepankan bermain keras. Jika lolos dari unggulan pertama tersebut, lawan berikutnya lebih ringan, Rian/Yonathan akan kembali menghadapi lawan berat di babak perempat final Lee Yong Dae/Shin Baek Choel(KOR). Jika lolos dari pasangan Korea tersebut, peluang beremu M. Ahsan/Bona Septono di semifinal terbuka lebar dan kesempatan untuk melangkah ke final juga lebih terbuka.

Sedangkan M. Ahsan /Bona Septono di babak pertama akan menunggu pemain yang bermain dari kualifikasi. Di babak kedua Ahsan/Bona akan bertemu finalis All England 2009 Han Sang Hoon/Hwang Ji Man(KOR).  Menghadapi lawan Korea tersebut, kemungkinan Ahsan/Bona akan mampu mengatasinya dan akan berjalan mulus hingga ke semifinal.

Satu lagi pasangan ganda putra non pelatnas Candra Wijaya/Joko Riyadi yang mencoba peruntungan di turnamen ini kemungkinan akan melangkah mulus ke babak kedua untuk bersua dengan Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS). Menghadapi Koo/Tan, Candra/Joko kemungkinan akan tersingkir di babak ini.

Ganda Putri

Indonesia kembali mengirimkan dua wakilnya diturnamen ini. Pasangan Shendy Puspa Irawati/Meilina Jauhari dan Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii diharapkan akan mampu berbicara banyak di turnamen ini, setelah hasil buruk yang di torehkan di All England Pekan lalu. Meski pemain-pemain China lebih mendominasi, akan tetapi bukan hasil mutlak untuk langsung mengalah begitu saja. Justru ini adalah tantangan bagi pasangan-pasangan Indonesia tersebut.

Shendy puspa Irawati/Meilina Jauhari kemungkinan akan melangkah mulus hingga ke semifinal, sedangkan Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii kemungkinan akan terhenti langkahnya di babak perempat final melalui unggulan pertama asal China Taipei Cheng Wen Hsing/Chien Yu Chin.

Yang menarik, di turnamen ini pasangan ganda putri China berada di satu pul dan akan memperebutkan satu tempat di perempat final. Dari 4 pasang  pasangan China, mereka akan memperebutkan satu tiket perempat final untuk dapat melangkah ke semifinal.

Ganda Campuran

Setelah gagal di All England, pasangan ganda campuran Indonesia Nova Widianto/Lilyana Natsir harus menebusnya di turnamen ini. Dari drawing yang rilis, pasangan Nova/lilyana baru akan menghadap hadangan di semifinal  He Hanbin/Yu Yang. Kemungkinan Nova/Lily akan mampu melangkah hingga ke final.  Sedangkan pasangan ganda campuran lainnya Devin Lahardi/Lita Nurlita yang pekan lalu bermain cukup baik hingga ke perempat final, langkah keduanya kemungkinan akan  terhenti di babak kedua oleh He Hanbin/Yu Yang yang pekan lalu mengalahkannya di perempat final.

Semoga saja di turnamen Swiss Super Series 2009 ini, Indonesia akan mendapatkan hasil yang lebih baik dibandingkan super series - super series sebelumnya.

China Sapu Bersih Gelar All England 2009

Seperti sudah di prediksi sebelumnya, akhirnya China menyapu bersih seluruh gelar di tournament Yonex All England 2009 yang telah berakhir kemarin. Setelah bertapa cukup lama, China akhirnya keluar kandang dan langsung menggebrak perbulutangkisan dunia. Ini akan menjadi batu sandungan bagi Indonesia kedepannya sekaligus akan menjadi tantangan tersendiri bagi para pemain untuk dapat bersaing di berbagai turnamen yang akan datang.

Tidak seperti tournamen-tournamen sebelumnya, di turnamen All England tidak ada satupun stasiun TV yang menayangkan pertandingan ini di Indonesia. Semoga saja sih segera bisa di saksikan di Youtube, sehingga kita dapat memanfaatkan free download video bulutangkis tersebut.

China membuka kemenangan melalui ganda campuran He Hanbin/Yu Yang yang menang atas ganda campuran Korea. Hasil selengkapanya dari turnamen All England 2009 adalah sebagai berikut :

1. XD  : He Hanbin/Yu Yang(CHN) beat Sung Hyun Ko/Jung Eun Ha (KOR) 13-21, 21-15 dan 21-9

2. MS : Lin Dan (CHN) beat Lee Chong Wei (MAS) 21-19 dan 21-12

3. WD : Zhang Yawen/Zhao Tingting (CHN) beat Cheng Zhu/Zhao Yunlei (CHN) 21-13 dan 21-15

4. WS : Wang Yihan (CHN) beat Tine Rassmusen (DEN) 21-19, 21-23 dan 21-11

5. MD : Fu Haifeng/Cai Yun (CHN) beat Han Sang Hoon/Hwang Ji Man (KOR) 21-17 dan 21-15.

Turnamen berikutnya adalah Swiss Super Series yang akan berlangsung dari 10 Maret sampai dengan 15 Maret 2009.

Sunday, March 8, 2009

All England 2009; Taufik Hidayat Gagal Ke Final

Taufik Hidayat satu-satunya tunggal putra yang tersisa di turnamen berhadiah total US$200.000,- Yonex All England Super Series. Taufik gagal menaklukkan Lee Chong Wei setelah dipaksa bermain straight set dengan cukup mudah. Taufik tidak mampu mengembangkan permainan sehingga dengan mudah di dikte permainan Chong Wei. Tanpa perlawanan yang berarti Lee Chong Wei mampu mengalahkan Taufik Hidayat dengan 21-8 dan 21-13.Dengan demikian Taufik gagal memenuhi ambisinya untuk mendapatkan satu gelar All England.


Sementara itu wakil Indonesia lainnya Flandy Limpele di nomor ganda campuran juga gagal ke final setelah di taklukkan He Hanbin/Yu Yang (CHN). Flandy yang berpasangan dengan Anastasia Russikh (RUS) tidak mampu mengimbangi permainan He Hanbin/Yu Yang sehingga dengan mudah pertahanannya di patahkan oleh pasangan China tersebut. He Hanbin/Yu Yang menekuk Flandy Limpele/Anastasia Russikh dengan 21-12 dan 21-14. Hasil ini sekaligus melengkapi kegagalan para wakil Indonesia diajang Super Series ke tiga tahun ini tersebut.


Dengan demikian Indonesia kembali gagal membawa gelar All England untuk yang kesekian kalinya setelah wakil-wakil Indonesia lainnya sudah tersingkir terlebih dahulu. Sementara itu dari seluruh sektor, China kembali mendominasi untuk dapat meraih gelar. China memastikan satu gelar dari sektor ganda putri setelah terjadi All China Final antara Cheng Zhu/Zhao Yunlei melawan pemenang antara Du Jing/Yu Yang dengan Zhang Yawen/Zhao Tingting. Sedangkan Korea menempatkan satu wakilnya di ganda putra Sang Hoon Han/Hwang Ji Man dan berpeluang menambah satu wakilnya di ganda campuran Sung Hyun Ko/Jung Eun Ha yang saat berita ini diturunkan belum bertanding melawan Zheng Bo/Jin Ma.


Ditunggal Putri Tinne Rasmussen (DEN) berpeluang mempertahankan gelar setelah melangkah ke final dengan mengalahkan Jiang Yanjiao (CHN) lewat pertandingan tiga set. Di set pertama kejar mengejar angka terjadi antara kedua pemain. Bahkan Tinne unggul lebih dahulu 20-19, akan tetapi Yanjiao mampu membalikkan keadaan dan Tine harus melepaskan set pertama dengan 22-24. Memasuki set kedua, permainan Tinne memburuk, bahkan Tinne ketinggalan hingga 3-9. Kemudian secara bergantian Tine meraih angka demi angka. Pada kedudukan 13-17, tinne mulai bangkit dan mampu menyusul untuk menyamakan kedudukan menjadi 18-18. untuk kemudian secara berurutan dan bergantian kejar mengejar angka. Ketenangan Tine membuahkan hasil, hingga set kedua di raih dengan 25-23 sekaligus memaksa Yanjiao untuk bermain tiga set. Di set ketiga Tine lebih unggul dari perolehan angkanya. Set ketiga diraih dengan 21-15.


Denmark juga berpeluang menciptakan All Denmark Final di tunggal putri, jika pemain Denmark lainnya yang saat ini belum bertanding Nanna Brossolat Jensen mampu melangkah ke final dengan mengalahan Wang Yihan(CHN).