Wednesday, June 17, 2009

BARRY PRIMA DALAM FILM "MENENTANG MAUT"


Judul Film            : MENENTANG MAUT

Sutradara            : Helmud Ashley

Produser             : Gope T. Samptani

Produksi              : Rapi Film - Jakarta; Rapid Film & Lisa Film Munich German

Tahun Produksi : 1984

Pemain                 : Barry Prima, Jhon Philip Law, WD Mochtar, Zainal Abidin, Winfred Glateader, Dicky Zulkarnaen, Advent Bangun, Pitrajaya Burnama

Sinopsis :

Seorang wartawati Judith Stover dari World News Agency dari New York berusaha mewawancarai Roger Clark dari Multi Indah Corp(MIC).  Stover mewawancarai  Roger Clark karena sedang meneliti Laser Cannon. Stover curiga mengapa penelitian Laser Cannon justru dilakukan di Indonesia. Akan tetapi Stover tidak mendapatkan apa-apa dari wawancara tersebut karena Roger Clark tidak memberikan keterangan apapun. Akan tetapi Stover tidak putus asa. Ia bertemu seorang expatriate yang kebetulan juga bekerja di MIC.  Laser Cannon akan di ujicobakan di tambang Kertawangi demikian tuan Clark meyakinkan kliennya tuan Saputra (Piet Burnama). Ratno Lesmana (Barry Prima) adalah salah satu pekerja di MIC.  MIC  akan menggunakan laser cannon untuk dapat digunakan untuk membelah batu di tambang Kertawangi, karena terdapat penambang yang terjebak di dalam terowongan.

Saingan MIC adalah perusahaan Protex Dallas. Perusahaan Protex di komandoi oleh Gals(John Philip Law) dan Purnomo (Dicky Zulkarnaen). Galls menyewa  Yan Fancliff untuk membajak truk beserta isinya milik MIC yang di kemudikan oleh Ted Burners yang akan menuju tambang kertawangi. Anak buah Gals (Advent Bangun) selalu memantau keberadaan barang yang akan di berangkatkan ke Kertawangi. Dari mulai turun pesawat hingga naik ke sebuah truk. Sementara itu Stover berhasil mengendus niat buruk Gals setelah ia berhasil mewawancarainya dan meninggalkan tape recorder yang sengaja ditinggalkannya.

Akhirnya Stover berhasil mencari informasi dari orang sewaan Gals, Yan franscliff. Melalui Cliff, Stover berhasil memperoleh satu demi satu informasi yang diperoleh dengan memberikan sejumlah uang pada Cliff. Maka diketahuilah oleh Stover bahwa truk yang akan dibajak Cliff adalah truk yang dikendarai oleh Ted yang akan menuju Kertawangi.

Dilain pihak, Ted bersama Ratno Lesmana dan tuan Peter mulai berangkat membawa muatan truknya. Selama dalam perjalanan, anak buah Gals dri Protex Dallas selalu membuntutinya. Setelah seorang anak buah Gals gagal, lainnya menyusul dibelakannya bersama dengan Cliff. Selama dalam perjalanan, rintangan demi rintangan banyak terjadi.

Judith Stover yang sudah mengetahui niat busuk dari Cliff akhirnya menyusul truk yang dikemudikan oleh Ted dengan helicopter.  Akhirnya Stover ikut serta dalam truk yang dikemudikan Ted.  Jalan menuju Kertawangi bukanlah jalan mulus yang dengan mudah dilalui. Akan tetapi melalui medan yang berliku-liku. Jalannya pun seadanya, sehingga apapun yang ada didepan maka dengan terpaksa dilalui oleh truk meski dengan muatan yang besar. Ketika melewati sebuah jembatan kayu yang sudah rusak, terjadilah adu tembak dengan kelompok Cliff. Akan tetapi dengan berani, Ratno meladeni kelompok Cliff dan menghancurkan jembatan yang telah berhasil di lewatinya. Akan tetapi Ratno harus tertembak oleh Cliff, selanjutnya Ted, Stover dan Peter melanjutkan perjalanan ke Kertawangi.  Ketika sedang berhenti karena malam, Ted dan kawan-kawan di serang oleh kelompok Cliff. Akan tetapi Ted akhirnya berhasil menanggulanginya dan selanjutnya meneruskan perjalanan.

Kali ini rintangan kembali dihadapi, karena jalanan yang akan dilalui telah dipasangi ranjau. Akan tetapi berkat pengalamannya, akhirnya Ted berhasil mengetahui bahwa jalan yang akan dilalui telah dipasangi ranjau. Akhirnya satu persatu ranjau yang telah dipasang ditemukan, dan Ted kembali melanjutkan perjalanan menuju Kertawangi untuk menolong korban yang terjebak di terowongan.  Mengetahui korbannya berhasil selamat, Gals menyuruh anakbuahnya mengejar truk dengan helicopter. Akhirnya terjadilah baku tembak dari udara dengan helicopter dan dari darat oleh Cliff dan kawan-kawannya. Akan tetapi usahanya pun kembali gagal. Mengetahui kegagalan yang telah di lakukan anakbuahnya, di Jakarta Tuan Purnomo dan Tuan Gals terlibat adu pendapat hingga akhirnya Tuan Gals membunuh tuan purnomo.

Akhirnya Ted berhasil membawa truk dengan muatan laser cannon hingga ke Kertawangi. Akhirnya korban yang terjebak di terowongan berhasil diselamatkan.

*****



Film Produksi tahun 1984 kerjasama antara Rapi Film dengan perusahaan film di Jerman ini memasang bintang-bintang asing dengan dubber Indonesia. Meski filmnya sudah beberapa tahun yang lalu akan tetapi film dengan ide yang masih original ini masih bagus untuk bisa dinikmati.

KERINDUAN

Dibayang wajah seorang

terlintas rindu selintas waktu

akan dirimu

---------------Di ujung senja aku merenda waktu

menunggu saat-saat yang dulu ,kala indah bersamamu

Perjalanan berantai yang telah habis

tanpa ada kata yang bisa menjelaskan

seorang diri .....................

aku.....dibayang dirimu

dalam waktu yang tak juga usai

Monday, June 15, 2009

DJARUM INDONESIA SUPER SERIES; MERAIH ASA YANG TELAH HILANG

Perhelatan Djarum Indonesia Super Series 2009 yang akan di gelar di Istora Gelora Bung Karno Jakarta dari tanggal 16-21 Juni 2009 tinggal sehari lagi. Kegagalan pemain Indonesia di Singapore Super Series lupakan untuk sementara waktu, sekarang fokus ke Indonesia Super Series yang sudah didepan mata. Bertanding di negeri sendiri tentu memberikan keuntungan sendiri bagi pemain Indonesia, akan tetapi akan menjadi bumerang jika bermain tidak sesuai keinginan penonton. Karena memang tipikal penonton Indonesia yang masih mudah kecewa dan mengeluarkan kata-kata tidak enak meski itu dari wakil Indonesia sendiri.  Dengan kekuatan penuh, Indonesia turun di 5 nomor. Akankan pemain-pemain Indonesia mampu bersaing dengan pemain asing? Apalagi perhelatan Djarum Indonesia Super Series 2009 ini bertabur bintang-bintang bulutangkis papan atas sehingga kesempatan untuk bersaing kian besar. Hal ini tentu memicu pemain Indonesia untuk lebih bermain cantik dan dapat memuaskan penonton jika tidak ingin dicibir oleh penonton.

Menurunkan kekuatan penuhnya, Indonesia justru menumpukan pada nomor ganda dibanding dengan nomor tunggal. Nomor ganda lebih menjanjikan karena menang pengalaman dibanding nomor tunggal baik putra maupun putri yang masih di pandang rendah lawan. Sehingga pantas jika PBSI lebih mentargetkan nomor ganda yang difavoritkan juara. Namun demikian tidak menutup kemungkinan nomor tunggal akan memberikan nilai bagi Indonesia tentunya. Meski tanpa gelar di turnamen sebelumnya, akan tetapi di Djarum Indonesia Super Series 2009 ini diharapkan Indonesia mampu memberikan asa baru bagu perbulutangkisan Indonesia dengan mempersembahkan gelar.

Djarum Indonesia Super Series merupakan kesempatan yang baik bagi pemain pelatnas maupun non pelatnas untuk dapat membuktikan diri. Disamping tidak memerlukan biaya perjalanan, kesempatan pemain untuk menunjukkan jatidirinya di muka publik Indonesia juga terbuka lebar jika mampu berprestasi.  dan harapan publik Indonesia untuk dapat menjadi juara super series di kandang sendiri juga dapat terwujud meski China tetap sebagai pemain terkuat saat ini terutama disektor putri.

Tunggal Putra

Meski gagal di Singapore Super Series pekan sebelumnya, namun di ajang Djarum Indonesia Super Series 2009 ini Indonesia tetap mengharapkan perolehan gelar dari nomor tunggal putra melalui Sony Dwi Kuncoro dan Simon Santoso, apalagi mantan pemain terkuat Indonesia Taufik Hidayat juga turut ambil bagian di turnamen ini dan berambisi meraih gelar ke 7.  Dari drawing yang sudah dirilis, Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro berada di pul bawah dan berpeluang bertemu di semifinal untuk memperebutkan satu tiket final.  Sedangkan Simon Santoso yang berada di pul atas, sudah harus menemui hambatan di babak kedua. Jika lolos dari babak pertama, maka di babak kedua sudah menunggu pemenang antara Park Sung Hwan (KOR) dengan Bao Chun Lai (CHN).  Pemain Indonesia lainnya Andre Kurniawan Tedjono (CJ) sudah harus menemui lawan berat di babak pertama. Andre ditantang Lin Dan alias Super Dan yang menempati unggulan ke 3.

Tunggal Putri

Disektor tunggal putri, finalis Indonesia Super Series 2008 Maria Kristin Yulianti sudah menemui hambatan di babak pertama. Maria Kristin peraih medali perunggu Olimpiade 2008  dibabak pertama bertemu dengan Xie Xing Fang (CHN) mantan pemain nomor satu dunia yang juga finalis Singapore Super Series 2009 setelah dikalahkan Zhou Mi (HKG). Namun melihat perkembangan Maria Kristin,  kemungkinan Maria mampu mengalahkan Xingfang.  Nasib yang sama juga di alami tunggal putri Indonesia lainnya Adriyanti Firdasari. Firda dibabak pertama sudah harus menemui lawan tangguh Yao Jie (NED) pemain asal China yang kini membela Belanda. Jika lolos dari Yao Jie, dibabak kedua sudah menunggu unggulan ke3 Wang Lin (CHN). Jika tahun lalu Indonesia diperkuat Pia Zebadiah di tunggal putri, maka di tahun 2009 ada yang berbeda. Pia tidak bermain di tunggal akan tetapi bermain di ganda putri berpasangan dengan Debi Santoso.

Ganda Putra

Markis Kido/Hendra Setiawan tetap menjadi andalan tuan rumah untuk meraih gelar.  Kekalahan di Singapura Super Series tidak perlu di ingat-ingat lagi, kini saatnya bagi ganda putra nomor satu dunia tersebut untuk dapat membuktikan kalau ia yang terbaik. Markis Hendra yang berada di pul atas kemungkinan akan melangkah mulus hingga kefinal. Namun sebelumnya lawan berat Markis/Hendra adalah Chong Tan Fook/Lee Wan Wah (MAS) di partai perempat final. Hambatan kedua di semifinal ketika harus berhadapan dengan Jung Jae Sung/Lee Yong Dae (KOR). Pasangan Korea ini bisa menjadi batu sandungan bagi Markis/Hendra untuk mulus ke final. Di pul bawah, kans ganda muda M. Ahsan/Bona Septono untuk melangkah ke final juga terbuka lebar. lawan kuat Ahsan/bona baru ditemui di perempat final yang kemungkinan akan bertemu ganda putra Malaysia Koo Kien Kit/Tan Boon Heong.

Ganda Putri

Drawing bagi ganda putri cukup berat mengingat pasangan China cukup mendominasi di turnamen ini. Meski untuk dapat memuluskan satu tiket di final, Indonesia masih cukup berat. Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii misalnya, dibabak kedua sudah harus bertemu dengan Chen Xu/Zhao yunlei (CHN), jika lolos dari babak kedua di perempat final akan kembali bertemu dengan Zhang Yawen/Zhao Tingting (CHN) yang mengalahkannya di final Singapore Super Series.  Jika berhasil lolos dari perempat final, di semifinal kans untuk bertemu antara pemain Indonesia pun terbuka lebar. Kemungkinan Nitya/Greys bertemu dengan Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari untuk memuluskan satu wakil di final kemungkinan dapat terwujud. Langkah Shendy/Mei ke semifinal kemungkinan akan mulus mengingat lawan tangguhnya Ha Jung Eun/Kim Min Jung (KOR) baru ditemui di perempat final.

Ganda Campuran

Ganda campuran tetap menjadi favorit juara di turnamen ini. Nova/lilyana menjadi tumpuan utama di turnamen ini. Untuk dapat melangkah mulus Nova/lily akan kembali bertemu Zheng Bo/Ma Jin di perempat final. Jika di semifinal Singapore Super Series Nova/lily kalah, akankah di Indonesia Super Series Nova/Lily mampu melakukan revans? kita lihat saja nanti. Selain Nova/Lily, ganda campuran lainnya yang turut ambil bagian adalah Devin Lahardi/Lita Nurlita dan  Hendra A Gunawan/Vita Marissa,

Sunday, June 14, 2009

SINGAPORE SUPER SERIES 2009; INDONESIA GAGAL RAIH GELAR

Indonesia gagal meraih gelar di turnamen Aviva Singapore Super Series 2009 setelah dua wakilnya di final gagal memenangi pertandingan setelah ditaklukkan oleh lawan masing-masing. Indonesia sebenarnya berpeluang meraih dua gelar lewat ganda putri Nitya Krishinda Mahesware/Greysa Polii dan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan. Namun sayang sekali keduanya gagal mempersembahkan kemenangan bagi Indonesia.

Munculnya Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii di final sebenarnya patut disukuri, mengingat ganda putri Indonesia selama ini dipandang sebelah mata oleh lawan. Apalagi perjuangan Nitya/Greys tidaklah mudah untuk dapat sampai ke final.  Meski tanpa meraih gelar, akan tetap penampilan Nitya/Greys patut diacungi jempol. Keduanya memiliki pertahanan yang bagus sehingga pertandingannya kelihatan menarik.

Difinal Nitya/Greys kalah dari pasangan China Zhang Yawen /Zhao Tingting yang sudah malang melintang di bulutangkis dan mempunyai pengalaman yang banyak. Nitya/Greys kalah dengan 14-21 dan 13-21.

Sedangkan Ganda putra Indonesia gagal meraih kemenangan setelah dikalahkan ganda putra Inggris Anthony Clark/Nathan Robertson dengan pertandingan dua set.  Kali ini permainan Markis/Hendra tidak keluar dan sangat-sangat tidak menarik melihat pertandingan di partai puncak tersebut. Apakah Markis/Hendra sedang jenuh atau apa tapi yang jelas perlawanannya juga tidak seketat ketika melawan Lars Paaske/Jonas Rassmusen (DEN) di semifinal. Markis/Hendra kalah telak dengan 12-21 dan 11-21.

Pekan berikutnya 16-21 Juni 2009 adalah kesempatan bagi Markis/Hendra untuk membuktikan bahwa mereka lah yang terbaik di turnamen Djarum Indonesia Super Series. Semoga saja menjadi tuan rumah, Indonesia dapat meraih gelar paling tidak 2 gelar seperti gelar tahun lalu.

Menanggapi kekalahan pemain Indonesia di Singapore Super Series agaknya ini merupakan PR berat bagi PBSI. Awal kepemimpinan Djoko Santoso sebagai ketua umum PBSI sudah membuat kontroversi dengan mundurnya pemain-pemain pelatnas yang tidak puas dengan isi kontrak, dan diawal kepemimpinan Djoko pula prestasi Indonesia kian menurun. Ada apa dengan PBSI?

SINGAPORE SUPER SERIES ; NITYA/GREYS KE FINAL

Pasangan Ganda Putri Indonesia Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii melangkah ke final setelah di semifinal berhasil mengalahkan unggulan ke 8 Lena Frier Kristiansen/Kamilla Ritter Juhl (DEN) dalam perebutan satu tempat ke final di turnamen Aviva Singapore Super Series 2009. Sebelumnya Nitya/Greys melangkah ke semifinal setelah sebelumnya menekuk unggulan 1 Eei Hui Chin/Wong Pei Tty (MAS) dengan pertandingan 3 set.

Di semifinal yang berlangsung siang tadi, Nitya/Greys berhasil bermain tenang setelah sebelumnya mendapat tekanan dari pemain Denmark tersebut diset pertama.  Kalah dari postur tidak berarti harus kalah secara permainan. Dan ini dibuktikan oleh keduanya. Diset pertama meski mendapat tekanan bertubi-tubi akan tetapi Nitya/Greys berhasil bermain tenang sehingga mampu meraih kemenangan. Sempat tertinggal 17-19 di set pertama dan pemain Denmark unggul terlebih dulu di angka 20, akan tetapi dengan ketenangannya akhirnya Nitya/Greys berhasil mengejar ketertinggalan dan menang dengan 22-20. Memasuki set kedua  Nitya/Greys bermain agresif dan memberikan tekanan pada pemain Denmark, sehingga Kamilla/Juhl tidak dapat mengembangkan permainan sekaligus menyerah. Set kedua dimenangkan Nitya/Greys dengan 21-12. Difinal Nitya/Greys akan ditantang pemain China Zhang Yawen/Zhao Tingting yang disemifinal berhasil mengalahkan Ha Jung Eun/Kim Min Jung dengan 22-20, dan 21-18.

Sukses yang sama juga diraih ganda putra Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan yang juga melangkah ke final setelah disemifinal berhasil mengatasi permainan Lars Paaske/Jonas Rassmusen (DEN) dalam dua set langsung. Markis/Hendra berhasil mengatasi pemain Denmark dengan 21-12 dan 21-16. Lawan Markis/Hendra di final adalah Nathan Robertson/Anthony Clark yang di semifinal berhasil mengatasi pemain China Taipei Chen Hung Ling/Lin Yu Lang dengan kemenangan tipis 21-19 dan 21-19.

Namun demikian sayang sekali kesuksesan dua pemain ganda Indonesia tersebut gagal diikuti oleh pasangan ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir yang tumbang dari Xie Zhong Bo/Zhang Yawen dengan pertandingan ketat. Nova/Lily harus menyerah dengan 20-22 dan 20-22. Dengan demikian Indonesia masih menaruh harapan dari nomor ganda putra dan putri untuk membawa gelar juara.

Friday, June 12, 2009

SINGAPORE SUPER SERIES ; SONY DWI KUNCORO TUMBANG

Pemain tunggal putra Indonesia Sony Dwi Kuncoro gagal melangkah ke semifinal. Sony Gagal ke semifinal setelah dijegal musuh bebuyutannya Park Sung Hwan (KOR) dalam pertandingan 2 set langsung. Meski sempat unggul di set pertama, akan tetapi Sony gagal mencetak kemenangan dan set pertama direbut Park Sung Hwan dengan 19-21. Memasuki set kedua Sony semakin tidak mampu mengejar ketertinggalan. Sony harus mengakui keunggulan Park Sung Hwan dengan 15-21 sekaligus melengkapi kegagalan tunggal putra. Sony dan Park sudah beberapa kali bertemu dan terakhir di Piala Sudirman 2009 dimana Sony memenangkan pertandingan kala itu.

Sementara itu ganda campuran Indonesia Nova Widianto/Lilyana Natsir melangkah ke semifinal setelah berhasil menumbangkan Robert Mateusiak/Nadiesda Kostiusyk (POL) dalam pertandingan 2 set langsung. Nova/lily melangkah ke semifinal dengan skor 21-17 dan 21-8. Sementara itu ganda putri Indonesia Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii dan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan saat berita ini diturunkan belum memulai pertandingan.

SINGAPORE SUPER SERIES ; PEMAIN INDONESIA MULAI BERTUMBANGAN

Setelah perkasa di babak pertama, kali ini pemain-pemain Indonesia mulai bertumbangan di ajang Aviva Singapore Super Series 2009. Indonesia tinggal menyisakan empat wakilnya di perempat final. Kegagalan Indonesia dimulai dari nomor ganda campuran antara Devin Lahardi/Lita Nurlita. Devin/Lita harus mengakui keunggulan lawannya yang juga unggulan ke 4 Joachim Fischer Nielsen/Christina Pedersen (DEN) dalam pertandingan yang cukup melelahkan tiga set. Devin/Lita tumbang dengan 9-21,21-17 dan 10-21. Kegagalan yang sama juga dialami oleh tunggal putra Simon Santoso yang harus takluk dari tangan Bonsaak Ponsana (THA). Simon kalah dengan mudah dan tidak bisa memberikan perlawanan yagn berarti. Bagi Bonsaak yang biasa bermain  ulet, tentu keuntungan tersendiri. Simon harus mengakui keunggulan Bonsaak sekaligus memupus harapan untuk dapat melangkah ke perempat final dengan 11-21 dan 7-21.

Sementara itu tunggal putrid satu-satunya Indonesia Adriyanti Firdasari juga harus takluk dari tangan Saina Nehwal (IND) yang harus melakoni pertandingan rubber set. Saina Nehwal adalah pemain yang ulet, sehingga meski Firda sudah berusaha mengembangkan permainan, akan tetapi masih dapat di hadapi oleh Saina. Firda harus angkat koper terlebih dahulu untuk menyiapkan diri di ajang Djarum Indonesia Open Super Series 2009 dengan skor 18-21, 21-17 dan 17-21. Kegagalan yang sama juga diraih pasangan ganda putra Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan yang harus mengakui keunggulan unggulan ke empat asal Denmark Lars Paaske/Jonas Rassmusen dengan 30-28, 12-21 dan 17-21.

Indonesia tinggal menyisakan empat wakilnya diperempat final. Ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Anthony Clark/Donna Kellog (ENG) dengan 21-18 dan 21-11. Sedangkan tunggal putra Sony Dwi Kuncoro melangkah keperempat final setelah menaklukkan Hsieh Yu Hsing (TPE) dengan 21-15 dan 21-15.

Dua wakil lainnya yang berhasil melangkah ke perempat final adalah ganda putri dan ganda putra.  Nitya Khrisinda Maheswari/Greysa Polii berhasil mengatasi  permainan pemain tuan rumah Shinta Mulia Sari/Yao Lei dengan 21-12 dan 21-17. Ganda putra Markis Kido/Hendra setiawan juga melangah keperempat final setelah mengalahkan Khristoff Hop/Johannes Schotler (GER) dengan 21-16, 19-21 dan 21-9.

Lawan Markis/Hendra di perempat final adalah pasangan tuan rumah Hendri Kurniawan Saputra/Hendra Wijaya.

Wednesday, June 10, 2009

SINGAPORE SUPER SERIES 2009; FIRDASARI LEWATI HADANGAN PERTAMA

Firdasari satu-satunya wakil tunggal putri di turnamen Aviva Singapore Super Series 2009 yang berhadiah total USD 200.000 melangkah mulus ke babak kedua setelah di babak pertama berhasil mengalahkan tunggal putri Korea  Kim Moon Hi dalam dua set langsung. Menghadapi pemain Korea yang biasanya bermain ulet, Firda mampu bermain tenang meski di set pertama harus bersaing ketat untuk dapat mengalahkannya. Set pertama ditutup dengan skor tipis 23-21. Memasuki set kedua, pemain nomor dua Indonesia tersebut tanpa kesulitan berhasil mengalahkan permainan pemain Korea tersebut dengan skor 21-15. Selanjutnya dibabak kedua Firda harus berhadapan dengan pemain ulet India Saina Nehwal yang berhasil melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan pemain Slovakia Maja Tvrdy dengan 18-21, 21-11 dan 21-16.

Sukses yang sama juga diraih dua ganda campuran wakil Indonesia Nova Widianto/Lilyana Natsir dan pasangan ganda campuran Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita. Keduanya berhasil melangkah ke babak kedua setelah dibabak pertama berhasil mengalahkan lawan-lawannya. Nova/Lilyana berhasil menekuk pemain China Taipai Chen Hung Ling/Chou Chia Chi dengan 21-8 dan 21-18. Nova/Nova Lilyana masih terlalu tangguh bagi pemain China Taipei tersebut. Sedangkan Devin Lahardi/Lita Nurlita melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan Chris Adcock/Gabrielle White (ENG) dalam pertandingan yang cukup melelahkan tiga set. Devin/Lita menang dengan 22-20, 19-21 dan 21-14.

Ditunggal putra Simon Santoso melangkah kebabak kedua tanpa harus bertanding setelah lawannya Wei Jie Gong (CHN) mundur dari turnamen ini. Sukes yang sama juga diraih Sony Dwi Kuncoro yang berhasil mengatasi permainan Arvind Bhat (IND) dalam pertandingan 3 set. Sony menang atas Arvind dengan 21-12, 15-21 dan 21-9. Sedangkan nomor ganda putra dan putrid saat berita ini diturunkan belum memulai pertandingan.

Wednesday, June 3, 2009

ATIN MARTINO ; WIRO SABLENG (SATRIA KAPAK TUTUR SEPUH)




Judul Film            : SATRIA KAPAK TUTUR SEPUH (WIRO SABLENG)

Sutradara            : Bachroem Halilintar

Produser             : Leonita Sutopo

Produksi              : Inem Film

Tahun Produksi : 1996

Penulis                 : Bastian Tito

Pemain                 : Atin Martino, Kadaryono BZ, Arthur Tobing, Sulaiman AS, Chairil JM, Yan Bastian, Tanaka, Asmara M, Mocha Achyar, Zaitun Sulaiman, Jama Jentak, El Koesno, Eva Citra Rosalina

Sinopsis :

Film Satria Kapak Tutur Sepuh adalah salah satu film serial Wiro Sableng yang terkenal seperti novelnya.  Pelukis Aneh sedang melukis seorang perempuan telanjang yang sangat menarik perhatian bagi siapapun yang melihatnya termasuk Bupati Pamekasan. Akan tetapi ketika Bupati Pamekasan ingin membelinya, akhirnya tidak di berikan karena tidak untuk dijual akan tetapi dipersiapkan untuk calon muridnya.  Selain Bupati Pamekasan, Dua Iblis Selatan juga tertarik untuk membeli lukisan tersebut, akan tetapi lagi-lagi tidak dikabulkan. Keduanya terlibat duel, dan dua iblis selatan pun kalah. Sementara Wiro Sableng (Atin Martino) yang dari tadi memperhatikan gerak gerik sang pelukis dan orang-orang yang menginginkannya dari balik batu akhirnya keluar setelah keberadaanya diketahui oleh Pelukis aneh.

Akhirnya Pelukis anehpun menceritakan tentang lukisannnya dan untuk siapa ia berikan. Ia akan memberikan pada bocah bernama Wira Perkasa calon muridnya. Setelah Wiro Sableng meninggalkan Pelukis aneh, tak lama kemudian ia kembali lagi dan mendapati Pelukis aneh sudah tidak bernyawa dan lukisannya juga hilang. Disamping jasad pelukis aneh telah bersimpuh calon muridnya Wira perkasa yang dibawa oleh dua orang yang berbaju kuning. Akhirnya wiro berjanji untuk mencari Lukisan telanjang dan berjanji akan mengembalikannya pada Wira Perkasa.

Lukisan telanjang akhirnya menjadi rebutan bagi dunia persilatan. Didalam pengembaraan mencari Lukisan telanjang, Wiro Sableng berjumpa dengan tiga iblis wanita yang ikut memperebutkan Lukisan telanjang hingga akhirnya bentrok. Wiro Sableng yang saat itu dibantu oleh Dewa Tuak (Arthur Tobing) akhirnya berhasil mengatasi tiga iblis wanita. Dewa Tuak mengeluarkan pukulan Salju Kematian hingga perempuan-perempuan tersebut menemui ajalnya. Wiro sableng akhirnya meneruskan perjalanan mencari Lukisan Wanita Telanjang setelah berpisah dengan Dewa Tuak yang tiba-tiba menghilang. Dewa Tuak menuntun Wiro Sableng ke arah utara.

Sementara itu pencuri Lukisan telanjang sepasang lelaki berbaju kuning  simata picak dan kumis ublung , akhirnya harus bingung sendiri karena tidak mengetahui rahasia yang terkandung didalamnya. Untuk mencari tahu rahasia di dalam lukisan tersebut, akhirnya menyimpulkan bahwa mereka harus mencari calon murid pelukis aneh yang telah tewas tersebut.  Lukisan wanita telanjang terus menjadi rebutan dikalangan dunia persilatan dan terus memakan korban.  Sementara lukisan yang berada ditangan simata picak dan kumis ublung tiba-tiba lenyap.

Wiro Sableng yang disuruh ke utara oleh Dewa Tuak akhirnya bertemu dengan Permani (Eva Chitra Rosalina ) didalam Perjalanan. Permani sebenarnya sedang di lilit masalah cinta segitiga.  Permani dijodohkan oleh ayahnya dengan anak buah Perguruan Merapi, sedangkan Permani sesungguhnyatelah mempunyai calon suami yang dicintainya bernama Panuluh. Ketika Permani berniat bunuh diri, Wiro Sableng menolongnya untuk tidak bertindak bodoh. Wiro Sableng akhirnya melarikan Permani dari Perguruan Garuda sakti karena ia disekap ayahnya. Permani berhasil menemukan calon suaminya yang ternyata telah tewas didalam tempat penyekapannya dan dibunuh oleh calon suami pilihan ayahnya..  Permani pun shok dibuatnya. Ketika memakamkan suaminya, tiba-tiba ayahnya  pimpinan dari Perguruan Garuda Sakti datang bersama dengan pimpinan Perguruan Merapi.

Ayahnya menanyakan makam siapakah yang ada di hadapan Permani. Akhirnya Wiro Sableng menjelaskan tentang makam Panuluh yang sesungguhnya telah dibunuh calon menantu pilihannya. Akhirnya terjadilah pertarungan antara Perguruan Garuda Sakti dengan Perguruan Merapi, karena kekejamannya. Ditengah pertarungan kedua Perguruan ini, ternyata muncul pertarungan lain yang sedang memperebutkan lukisan telanjang yang selama ini dicari.

Akhirnya Wiro Sableng berhasil merebut kembali Lukisan Wanita Telanjang, sedangkan pimpinan perguruan Merapi dan Garuda Sakti akhirnya pun tewas secara bersama-sama. Sedangkan Permani diambil murid oleh Jaka Tuak.  Akhirnya terkuaklah sudah bahwa di balik lukisan wanita telanjang tersebut terdapat ilmu silat.

*****



Serial Film Wiro Sableng sudah sering kali dibuat, dan Atin Martino adalah salah satu pemerannya. Selain sukses di novel, Wiro Sableng juga dibuat versi Sinetronnya yang ditayangkan di RCTI beberapa tahun silam. Pendekar kapak sakti 212 Wiro Sableng si murid Sinto Gendeng tersebut memang tetap menarik untuk di tonton.

ATIN MARTINO & SUSAN ARYANI ; PEDANG HALILINTAR




Judul Film            : PEDANG HALILINTAR

Sutradara            : Susilo, SWD

Produser             : Leonita Sutopo

Produksi              : Inem Film

Tahun Produksi : 1990

Pemain                 : Atin Martino, Susan Aryani, Roy Raymond, El Koesno, Dolf Damora, Jamal Jentak, Sherly Sarita, Mocha Achyar, John Isnandar, Djoni Abdullah

Sinopsis :

Bujang (Atin Martino) yang selama ini diasuh oleh Gurunya Mpu Barada dan tidak tahu kalau selama ini Gurunya bukanlah ayahnya. Mpu Barada akhirnya mengaku pada Bujang kalau ia bukanlah ayah kandungnya. Mendengar perkataan demikian, Bujang marah dan menganggap Gurunya adalah pembunuh kedua orangtuanya.

Setelah dijelaskan, akhirnya Bujang pun paham siapa dirinya. Ibu Bujang adalah seorang pendekar wanita bernama Dewi Wulandari (Susan Aryani). Karena ketangguhan Dewi Wulandari, untuk mencari jodoh akhirnya dibuatlah sayembara siapa yang dapat menyentuh bagian tubuhnya yang terlarang maka akan dipilihnya sebagai suami. Banyak pendekar yang mengikuti sayembara itu, dan tak satupun yang dapat mengalahkan Dewi Wulandari, muncullah  Mahesa seorang pendekar yang sangat licik, akan tetapi kali ini mampu di taklukkan oleh Dewi Wulandari. Mahesa kalah , selanjutnya muncullah lelaki kelima Mahendra yang berhasil menaklukkan Dewi Wulandari dan akhirnya menjadi suaminya.

Kebahagiaan Mahendra dan Dewi Wulandari tidak berlangsung lama, karena setelah itu muncul anak buah Mahesa, Barong Wulung yang menuntut balas atas kekalahannya. Akhirnya Mahendra pun tewas dibuatnya. Sementara itu Dewi Wulandari yang dalam keadaan hamil akhirnya melarikan diri bersama Mpu Barada  untuk menghindari penjahat-penjahat tersebut. Dewi Wulandari melahirkan dalam pelarian dan diberi nama Bujang Karana. Dewi wulandari tewas setelah melahirkan Bujang dan menyuruhnya untuk merawat bayi tersebut.

Setelah menceritakan kejadian tersebut, Mpu Barda akhirnya membuatkan sebuah pedang yang akan digunakan untuk menuntut balas pada Barong Wulung yang telah membunuh orang tuanya.

****

Sementara itu Barong Wulung gusar karena ia tidak memiliki keturunan yang akan meneruskannya. Atas saran muridnya akhirnya mereka mencari Mpu Barada sang pembuat Pedang untuk membuatkan pedang.  Akhirnya Barong Wulung berhasil merebut Pedang Halilintar buatan Mpu Barada sekaligus membunuh Mpu Barada.

Mengetahui guru dan pedangnya sudah tidak ada, Bujang Karana akhirnya berkelana mencari Barong Wulung. Dalam perjalanan, ia bertemu dengan sekelompok pendekar wanita yang menghadangnya dan langsung menyerang Bujang karena telah menganggap Bujang adalah murid dari Barong Wulung. Setelah dijelaskan bahwa Bujang juga sedang mencari Barong Wulung, akhirnya pendekar-pendekar wanita tersebut pun menghindar. Sementara keberadaan Bujang yang mencari Barong Wulung pun diketahui oleh anak buah Barong wulung ketika sedang diwarung. Akhirnya mereka terlibat perkelahian. Perkelahian yang tidak seimbang antara Bujang dan anak buah barong wulung di lihat oleh para pendekar wanita. Akhirnya merekapun menjadi teman karena nasibnya ternyata juga sama. Sama-sama telah menjadi korban Barong Wulung. Pendekar yang bernama Dewi Sendang tersebut akhirnya pun menjadi teman yang sama-sama berniat menghancurkan Barong Wulung.

****

Sementara itu Barong wulung dan Mahisa Picek muridnya setelah merebut Pedang Halilintar, akhirnya berambisi untuk merebut kerajaan.  Anak buah Barong wulung Mehisa Pijek juga semakin merajalela untuk merampok, hingga pada suatu ketika ia berhasil merampok seorang wanita, dan ketika akan memperkosanya diketahui kalao wanita tersebut adalah palsu. Wanita tersebut adalah banci.  Di pihak lain, Dewi yang juga sudah menjadi teman Bujang, akhirnya tertangkap oleh anak buah Barong Wulung. Dewi berhasil   ditangkap dan diserahkan kepada Barong Wulung orang yang telah membunuh kedua orang tuanya.

Dewi Sendang adalah putri dari Lurah Sendang Wangi yang telah dibunuh Barong Wulung.  Mengetahui Dewi Sendang akan menuntut balas atas kematian ayahnya, Barong Wulung menawarkan damai dengan menjadi istrinya karena ia telah berhasil menguasai desa tersebut dan sebentar lagi akan menguasai kerajaan Medangkarana. Tentu saja tawaran ini ditolak Dewi Sendang dan ia Berontak. Dewi sendang berhasil membunuh anak buah Barong Wulung. Saat itulah datang istri Barong Wulung yang ingin menolong Dewi. Akan tetapi nasibnya sangat buruk karena langsung dibunuh Barong Wulung suaminya sendiri.

Pada saat yang bersamaan, datanglah Bujang karana ketempat tersebut. Dengan dibantu oleh Dewi Sendang, Bujang bahu membahu menumpas anak buah Barong Wulung. Akhirnya Bujang Karana juga berhasil membunuh Barong Wulung sekaligus membalaskan dendam gurunya mpu Barada yang telah dibunuhnya.

******

Satu lagi bintang laga sekelas Barry Prima, Atin Martino. Sayang sekali ketika Atin baru mulai menjejakkan kaki di film-film laga, Film Indonesia sejak 1993 mati suri hingga pada tahun 2000an bangkit kembali. Seandainya tidak, maka Atin Martino bisa menjadi pengganti Barry Prima maupun Advent Bangun sang bintang laga kala itu.