Tunggal putra Indonesia Sony Dwi Kuncoro yang juga merupakan unggulan ke 4 melangkah ke babak kedua setelah dengan susah payah menaklukkan Anand Pawar (IND) dalam pertandingan tiga set. Sony dipaksa bermain tiga set setelah di set kedua lepas dan dimenangkan oleh Anand Pawar. Di ajang Indonesia Super Series 2009 yang berhadiah total USD 200.000 Sony di unggulkan ditempat keempat berada satu pul dengan Taufik Hidayat rekan senegaranya. Di set pertama Sony menang dengan 21-15, memasuki set kedua pertahanan Sony kendur dan menyerah dengan 13-21. Memasuki set penentuan, lagi-lagi Sony harus ketinggalan angka cukup jauh dari Anand Pawar. Sony ketinggalan dengan 12-17 namun berkat kesabaran dan pengalaman yang dimilikinya Sony mampu mengejar ketertinggalan dan berbalik unggul menjadi 21-18.
Sementara itu Simon Santoso sudah terlebih dahulu melangkah ke babak kedua setelah bermain tiga set melawan Jan O Jorgensen (DEN). Simon yang merupakan runner up Indonesia Super Series 2008 kesulitan untuk menaklukkan dalam dua set karena lawan memang memiliki permainan yang lengkap. Namun berkat kesabarannya akhirnya Simon mampu melangkah ke babak kedua dengan 16-21, 21-8 dan 21-19.
Indonesia juga sudah meloloskan dua ganda putra dan satu ganda campuran melalui pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan yang mengalahkan Michael Fuch/Ingo Kindervater (GER) dengan 21-10 dan 21-14 dalam waktu 23 menit. Sedangkan pasangan ganda putra non pelatnas Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan menekuk Chong Tan Fook/Lee Wan Wah (MAS) dengan 16-21, 21-18 dan 21-17. Satu lagi pasangan ganda campuran yang sudah lolos adalah pasangan Frans Kurniawan/Pia Zebadiah yang menaklukkan Ruud Bosch/Paulien Van Dooremalen (NED) dengan 21-8 dan 21-15. Sayang sekali kesuksesan tersebut tidak diikuti oleh kesuksesan ganda campuran Devin Lahardi/lita Nurlita yang harus mengakui keunggulan unggulan ke 4 Thomas Laybord/Kamilla Ritter Juhl (DEN) dengan menyerah 21-14, 9-21 dan 10-21.
Sedangkan ganda campuran Nova Widianto/lilyana Natsir dan Taufik Hidayat baru akan bertanding pada pukul 6.20.
Wednesday, June 17, 2009
DJARUM INDONESIA SUPER SERIES 2009; SONY DWI KUNCORO KE BABAK KEDUA
DJARUM INDONESIA SUPER SERIES 2009; MARIA KRISTIN GAGAL ULANGI SUKSES
Runner Up Indonesia Super Series 2008 Maria Kristin Yulianti gagal mengulang sukses untuk melangkah ke babak berikutnya setelah di babak pertama di jegal oleh pemain China Xie Xingfang pada ajang Djarum Indonesia Super Series 2009 yang berlangsung di Istora Senayan Jakarta. Maria harus mengakui keunggulan Xie Xingfang dengan menyerah dalam dua set langsung. Namun demikian, kekalahan Maria dari Xingfang bukanlah kekalahan yang mudah. Maria mampu mengimbangi permainan tunggal putri China tersebut.
Kegagalan ini sekaligus memupus harapan Maria untuk dapat menyamai prestasinya seperti tahun lalu. Di set pertama, Maria selalu ketinggalan angka dan harus menyerah dengan 17-21. Memasuki set kedua Maria Kristin mulai bangkit dan beberapa kali mengungguli perolehan angka lawan, namun kesabaran dan faktor pengalaman Xingfanglah yang berhasil menjegal permainan Maria. Kejar mengejar angka terjadi dari angka 14-14 hingga 17-17. Maria sempat unggul 19-17 namun dapat dikejar oleh Xie Xingfang dan kedudukan berubah menjadi 19-20. Maria mampu menyamakan kedudukan 20-20. Set kedua ditutup dengan 21-23 sekaligus membawa Xie Xingfang kebabak kedua.
Kegagalan yang sama juga diraih tunggal putri Indonesia lainnya Rizki Amelia Pradipta yang harus menyerah dari Rachel Van Cutsen (NED) dengan 16-21 dan 18-21. Sementara itu tunggal putri Indonesia lainnya Adriyanti Firdasari baru akan bertanding pada pukul 16.20 WIB.
Namun kegagalan Maria tidak diikuti oleh ganda campuran non pelatnas Hendra Aprida Gunawan/Vita marissa yang membela Jaya Raya. Hendra/Vita menekuk permainan Mohd Fairuzizuan/Wong Pei Tty (MAS) dengan dua set langsung 21-19 dan 21-16.
Kegagalan ini sekaligus memupus harapan Maria untuk dapat menyamai prestasinya seperti tahun lalu. Di set pertama, Maria selalu ketinggalan angka dan harus menyerah dengan 17-21. Memasuki set kedua Maria Kristin mulai bangkit dan beberapa kali mengungguli perolehan angka lawan, namun kesabaran dan faktor pengalaman Xingfanglah yang berhasil menjegal permainan Maria. Kejar mengejar angka terjadi dari angka 14-14 hingga 17-17. Maria sempat unggul 19-17 namun dapat dikejar oleh Xie Xingfang dan kedudukan berubah menjadi 19-20. Maria mampu menyamakan kedudukan 20-20. Set kedua ditutup dengan 21-23 sekaligus membawa Xie Xingfang kebabak kedua.
Kegagalan yang sama juga diraih tunggal putri Indonesia lainnya Rizki Amelia Pradipta yang harus menyerah dari Rachel Van Cutsen (NED) dengan 16-21 dan 18-21. Sementara itu tunggal putri Indonesia lainnya Adriyanti Firdasari baru akan bertanding pada pukul 16.20 WIB.
Namun kegagalan Maria tidak diikuti oleh ganda campuran non pelatnas Hendra Aprida Gunawan/Vita marissa yang membela Jaya Raya. Hendra/Vita menekuk permainan Mohd Fairuzizuan/Wong Pei Tty (MAS) dengan dua set langsung 21-19 dan 21-16.
BARRY PRIMA DALAM FILM "MENENTANG MAUT"
Judul Film : MENENTANG MAUT
Sutradara : Helmud Ashley
Produser : Gope T. Samptani
Produksi : Rapi Film - Jakarta; Rapid Film & Lisa Film Munich German
Tahun Produksi : 1984
Pemain : Barry Prima, Jhon Philip Law, WD Mochtar, Zainal Abidin, Winfred Glateader, Dicky Zulkarnaen, Advent Bangun, Pitrajaya Burnama
Sinopsis :
Seorang wartawati Judith Stover dari World News Agency dari New York berusaha mewawancarai Roger Clark dari Multi Indah Corp(MIC). Stover mewawancarai Roger Clark karena sedang meneliti Laser Cannon. Stover curiga mengapa penelitian Laser Cannon justru dilakukan di Indonesia. Akan tetapi Stover tidak mendapatkan apa-apa dari wawancara tersebut karena Roger Clark tidak memberikan keterangan apapun. Akan tetapi Stover tidak putus asa. Ia bertemu seorang expatriate yang kebetulan juga bekerja di MIC. Laser Cannon akan di ujicobakan di tambang Kertawangi demikian tuan Clark meyakinkan kliennya tuan Saputra (Piet Burnama). Ratno Lesmana (Barry Prima) adalah salah satu pekerja di MIC. MIC akan menggunakan laser cannon untuk dapat digunakan untuk membelah batu di tambang Kertawangi, karena terdapat penambang yang terjebak di dalam terowongan.
Saingan MIC adalah perusahaan Protex Dallas. Perusahaan Protex di komandoi oleh Gals(John Philip Law) dan Purnomo (Dicky Zulkarnaen). Galls menyewa Yan Fancliff untuk membajak truk beserta isinya milik MIC yang di kemudikan oleh Ted Burners yang akan menuju tambang kertawangi. Anak buah Gals (Advent Bangun) selalu memantau keberadaan barang yang akan di berangkatkan ke Kertawangi. Dari mulai turun pesawat hingga naik ke sebuah truk. Sementara itu Stover berhasil mengendus niat buruk Gals setelah ia berhasil mewawancarainya dan meninggalkan tape recorder yang sengaja ditinggalkannya.
Akhirnya Stover berhasil mencari informasi dari orang sewaan Gals, Yan franscliff. Melalui Cliff, Stover berhasil memperoleh satu demi satu informasi yang diperoleh dengan memberikan sejumlah uang pada Cliff. Maka diketahuilah oleh Stover bahwa truk yang akan dibajak Cliff adalah truk yang dikendarai oleh Ted yang akan menuju Kertawangi.
Dilain pihak, Ted bersama Ratno Lesmana dan tuan Peter mulai berangkat membawa muatan truknya. Selama dalam perjalanan, anak buah Gals dri Protex Dallas selalu membuntutinya. Setelah seorang anak buah Gals gagal, lainnya menyusul dibelakannya bersama dengan Cliff. Selama dalam perjalanan, rintangan demi rintangan banyak terjadi.
Judith Stover yang sudah mengetahui niat busuk dari Cliff akhirnya menyusul truk yang dikemudikan oleh Ted dengan helicopter. Akhirnya Stover ikut serta dalam truk yang dikemudikan Ted. Jalan menuju Kertawangi bukanlah jalan mulus yang dengan mudah dilalui. Akan tetapi melalui medan yang berliku-liku. Jalannya pun seadanya, sehingga apapun yang ada didepan maka dengan terpaksa dilalui oleh truk meski dengan muatan yang besar. Ketika melewati sebuah jembatan kayu yang sudah rusak, terjadilah adu tembak dengan kelompok Cliff. Akan tetapi dengan berani, Ratno meladeni kelompok Cliff dan menghancurkan jembatan yang telah berhasil di lewatinya. Akan tetapi Ratno harus tertembak oleh Cliff, selanjutnya Ted, Stover dan Peter melanjutkan perjalanan ke Kertawangi. Ketika sedang berhenti karena malam, Ted dan kawan-kawan di serang oleh kelompok Cliff. Akan tetapi Ted akhirnya berhasil menanggulanginya dan selanjutnya meneruskan perjalanan.
Kali ini rintangan kembali dihadapi, karena jalanan yang akan dilalui telah dipasangi ranjau. Akan tetapi berkat pengalamannya, akhirnya Ted berhasil mengetahui bahwa jalan yang akan dilalui telah dipasangi ranjau. Akhirnya satu persatu ranjau yang telah dipasang ditemukan, dan Ted kembali melanjutkan perjalanan menuju Kertawangi untuk menolong korban yang terjebak di terowongan. Mengetahui korbannya berhasil selamat, Gals menyuruh anakbuahnya mengejar truk dengan helicopter. Akhirnya terjadilah baku tembak dari udara dengan helicopter dan dari darat oleh Cliff dan kawan-kawannya. Akan tetapi usahanya pun kembali gagal. Mengetahui kegagalan yang telah di lakukan anakbuahnya, di Jakarta Tuan Purnomo dan Tuan Gals terlibat adu pendapat hingga akhirnya Tuan Gals membunuh tuan purnomo.
Akhirnya Ted berhasil membawa truk dengan muatan laser cannon hingga ke Kertawangi. Akhirnya korban yang terjebak di terowongan berhasil diselamatkan.
*****
Film Produksi tahun 1984 kerjasama antara Rapi Film dengan perusahaan film di Jerman ini memasang bintang-bintang asing dengan dubber Indonesia. Meski filmnya sudah beberapa tahun yang lalu akan tetapi film dengan ide yang masih original ini masih bagus untuk bisa dinikmati.
KERINDUAN
Dibayang wajah seorang
terlintas rindu selintas waktu
akan dirimu
---------------Di ujung senja aku merenda waktu
menunggu saat-saat yang dulu ,kala indah bersamamu
Perjalanan berantai yang telah habis
tanpa ada kata yang bisa menjelaskan
seorang diri .....................
aku.....dibayang dirimu
dalam waktu yang tak juga usai
terlintas rindu selintas waktu
akan dirimu
---------------Di ujung senja aku merenda waktu
menunggu saat-saat yang dulu ,kala indah bersamamu
Perjalanan berantai yang telah habis
tanpa ada kata yang bisa menjelaskan
seorang diri .....................
aku.....dibayang dirimu
dalam waktu yang tak juga usai
Monday, June 15, 2009
DJARUM INDONESIA SUPER SERIES; MERAIH ASA YANG TELAH HILANG
Perhelatan Djarum Indonesia Super Series 2009 yang akan di gelar di Istora Gelora Bung Karno Jakarta dari tanggal 16-21 Juni 2009 tinggal sehari lagi. Kegagalan pemain Indonesia di Singapore Super Series lupakan untuk sementara waktu, sekarang fokus ke Indonesia Super Series yang sudah didepan mata. Bertanding di negeri sendiri tentu memberikan keuntungan sendiri bagi pemain Indonesia, akan tetapi akan menjadi bumerang jika bermain tidak sesuai keinginan penonton. Karena memang tipikal penonton Indonesia yang masih mudah kecewa dan mengeluarkan kata-kata tidak enak meski itu dari wakil Indonesia sendiri. Dengan kekuatan penuh, Indonesia turun di 5 nomor. Akankan pemain-pemain Indonesia mampu bersaing dengan pemain asing? Apalagi perhelatan Djarum Indonesia Super Series 2009 ini bertabur bintang-bintang bulutangkis papan atas sehingga kesempatan untuk bersaing kian besar. Hal ini tentu memicu pemain Indonesia untuk lebih bermain cantik dan dapat memuaskan penonton jika tidak ingin dicibir oleh penonton.
Menurunkan kekuatan penuhnya, Indonesia justru menumpukan pada nomor ganda dibanding dengan nomor tunggal. Nomor ganda lebih menjanjikan karena menang pengalaman dibanding nomor tunggal baik putra maupun putri yang masih di pandang rendah lawan. Sehingga pantas jika PBSI lebih mentargetkan nomor ganda yang difavoritkan juara. Namun demikian tidak menutup kemungkinan nomor tunggal akan memberikan nilai bagi Indonesia tentunya. Meski tanpa gelar di turnamen sebelumnya, akan tetapi di Djarum Indonesia Super Series 2009 ini diharapkan Indonesia mampu memberikan asa baru bagu perbulutangkisan Indonesia dengan mempersembahkan gelar.
Djarum Indonesia Super Series merupakan kesempatan yang baik bagi pemain pelatnas maupun non pelatnas untuk dapat membuktikan diri. Disamping tidak memerlukan biaya perjalanan, kesempatan pemain untuk menunjukkan jatidirinya di muka publik Indonesia juga terbuka lebar jika mampu berprestasi. dan harapan publik Indonesia untuk dapat menjadi juara super series di kandang sendiri juga dapat terwujud meski China tetap sebagai pemain terkuat saat ini terutama disektor putri.
Tunggal Putra
Meski gagal di Singapore Super Series pekan sebelumnya, namun di ajang Djarum Indonesia Super Series 2009 ini Indonesia tetap mengharapkan perolehan gelar dari nomor tunggal putra melalui Sony Dwi Kuncoro dan Simon Santoso, apalagi mantan pemain terkuat Indonesia Taufik Hidayat juga turut ambil bagian di turnamen ini dan berambisi meraih gelar ke 7. Dari drawing yang sudah dirilis, Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro berada di pul bawah dan berpeluang bertemu di semifinal untuk memperebutkan satu tiket final. Sedangkan Simon Santoso yang berada di pul atas, sudah harus menemui hambatan di babak kedua. Jika lolos dari babak pertama, maka di babak kedua sudah menunggu pemenang antara Park Sung Hwan (KOR) dengan Bao Chun Lai (CHN). Pemain Indonesia lainnya Andre Kurniawan Tedjono (CJ) sudah harus menemui lawan berat di babak pertama. Andre ditantang Lin Dan alias Super Dan yang menempati unggulan ke 3.
Tunggal Putri
Disektor tunggal putri, finalis Indonesia Super Series 2008 Maria Kristin Yulianti sudah menemui hambatan di babak pertama. Maria Kristin peraih medali perunggu Olimpiade 2008 dibabak pertama bertemu dengan Xie Xing Fang (CHN) mantan pemain nomor satu dunia yang juga finalis Singapore Super Series 2009 setelah dikalahkan Zhou Mi (HKG). Namun melihat perkembangan Maria Kristin, kemungkinan Maria mampu mengalahkan Xingfang. Nasib yang sama juga di alami tunggal putri Indonesia lainnya Adriyanti Firdasari. Firda dibabak pertama sudah harus menemui lawan tangguh Yao Jie (NED) pemain asal China yang kini membela Belanda. Jika lolos dari Yao Jie, dibabak kedua sudah menunggu unggulan ke3 Wang Lin (CHN). Jika tahun lalu Indonesia diperkuat Pia Zebadiah di tunggal putri, maka di tahun 2009 ada yang berbeda. Pia tidak bermain di tunggal akan tetapi bermain di ganda putri berpasangan dengan Debi Santoso.
Ganda Putra
Markis Kido/Hendra Setiawan tetap menjadi andalan tuan rumah untuk meraih gelar. Kekalahan di Singapura Super Series tidak perlu di ingat-ingat lagi, kini saatnya bagi ganda putra nomor satu dunia tersebut untuk dapat membuktikan kalau ia yang terbaik. Markis Hendra yang berada di pul atas kemungkinan akan melangkah mulus hingga kefinal. Namun sebelumnya lawan berat Markis/Hendra adalah Chong Tan Fook/Lee Wan Wah (MAS) di partai perempat final. Hambatan kedua di semifinal ketika harus berhadapan dengan Jung Jae Sung/Lee Yong Dae (KOR). Pasangan Korea ini bisa menjadi batu sandungan bagi Markis/Hendra untuk mulus ke final. Di pul bawah, kans ganda muda M. Ahsan/Bona Septono untuk melangkah ke final juga terbuka lebar. lawan kuat Ahsan/bona baru ditemui di perempat final yang kemungkinan akan bertemu ganda putra Malaysia Koo Kien Kit/Tan Boon Heong.
Ganda Putri
Drawing bagi ganda putri cukup berat mengingat pasangan China cukup mendominasi di turnamen ini. Meski untuk dapat memuluskan satu tiket di final, Indonesia masih cukup berat. Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii misalnya, dibabak kedua sudah harus bertemu dengan Chen Xu/Zhao yunlei (CHN), jika lolos dari babak kedua di perempat final akan kembali bertemu dengan Zhang Yawen/Zhao Tingting (CHN) yang mengalahkannya di final Singapore Super Series. Jika berhasil lolos dari perempat final, di semifinal kans untuk bertemu antara pemain Indonesia pun terbuka lebar. Kemungkinan Nitya/Greys bertemu dengan Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari untuk memuluskan satu wakil di final kemungkinan dapat terwujud. Langkah Shendy/Mei ke semifinal kemungkinan akan mulus mengingat lawan tangguhnya Ha Jung Eun/Kim Min Jung (KOR) baru ditemui di perempat final.
Ganda Campuran
Ganda campuran tetap menjadi favorit juara di turnamen ini. Nova/lilyana menjadi tumpuan utama di turnamen ini. Untuk dapat melangkah mulus Nova/lily akan kembali bertemu Zheng Bo/Ma Jin di perempat final. Jika di semifinal Singapore Super Series Nova/lily kalah, akankah di Indonesia Super Series Nova/Lily mampu melakukan revans? kita lihat saja nanti. Selain Nova/Lily, ganda campuran lainnya yang turut ambil bagian adalah Devin Lahardi/Lita Nurlita dan Hendra A Gunawan/Vita Marissa,
Menurunkan kekuatan penuhnya, Indonesia justru menumpukan pada nomor ganda dibanding dengan nomor tunggal. Nomor ganda lebih menjanjikan karena menang pengalaman dibanding nomor tunggal baik putra maupun putri yang masih di pandang rendah lawan. Sehingga pantas jika PBSI lebih mentargetkan nomor ganda yang difavoritkan juara. Namun demikian tidak menutup kemungkinan nomor tunggal akan memberikan nilai bagi Indonesia tentunya. Meski tanpa gelar di turnamen sebelumnya, akan tetapi di Djarum Indonesia Super Series 2009 ini diharapkan Indonesia mampu memberikan asa baru bagu perbulutangkisan Indonesia dengan mempersembahkan gelar.
Djarum Indonesia Super Series merupakan kesempatan yang baik bagi pemain pelatnas maupun non pelatnas untuk dapat membuktikan diri. Disamping tidak memerlukan biaya perjalanan, kesempatan pemain untuk menunjukkan jatidirinya di muka publik Indonesia juga terbuka lebar jika mampu berprestasi. dan harapan publik Indonesia untuk dapat menjadi juara super series di kandang sendiri juga dapat terwujud meski China tetap sebagai pemain terkuat saat ini terutama disektor putri.
Tunggal Putra
Meski gagal di Singapore Super Series pekan sebelumnya, namun di ajang Djarum Indonesia Super Series 2009 ini Indonesia tetap mengharapkan perolehan gelar dari nomor tunggal putra melalui Sony Dwi Kuncoro dan Simon Santoso, apalagi mantan pemain terkuat Indonesia Taufik Hidayat juga turut ambil bagian di turnamen ini dan berambisi meraih gelar ke 7. Dari drawing yang sudah dirilis, Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro berada di pul bawah dan berpeluang bertemu di semifinal untuk memperebutkan satu tiket final. Sedangkan Simon Santoso yang berada di pul atas, sudah harus menemui hambatan di babak kedua. Jika lolos dari babak pertama, maka di babak kedua sudah menunggu pemenang antara Park Sung Hwan (KOR) dengan Bao Chun Lai (CHN). Pemain Indonesia lainnya Andre Kurniawan Tedjono (CJ) sudah harus menemui lawan berat di babak pertama. Andre ditantang Lin Dan alias Super Dan yang menempati unggulan ke 3.
Tunggal Putri
Disektor tunggal putri, finalis Indonesia Super Series 2008 Maria Kristin Yulianti sudah menemui hambatan di babak pertama. Maria Kristin peraih medali perunggu Olimpiade 2008 dibabak pertama bertemu dengan Xie Xing Fang (CHN) mantan pemain nomor satu dunia yang juga finalis Singapore Super Series 2009 setelah dikalahkan Zhou Mi (HKG). Namun melihat perkembangan Maria Kristin, kemungkinan Maria mampu mengalahkan Xingfang. Nasib yang sama juga di alami tunggal putri Indonesia lainnya Adriyanti Firdasari. Firda dibabak pertama sudah harus menemui lawan tangguh Yao Jie (NED) pemain asal China yang kini membela Belanda. Jika lolos dari Yao Jie, dibabak kedua sudah menunggu unggulan ke3 Wang Lin (CHN). Jika tahun lalu Indonesia diperkuat Pia Zebadiah di tunggal putri, maka di tahun 2009 ada yang berbeda. Pia tidak bermain di tunggal akan tetapi bermain di ganda putri berpasangan dengan Debi Santoso.
Ganda Putra
Markis Kido/Hendra Setiawan tetap menjadi andalan tuan rumah untuk meraih gelar. Kekalahan di Singapura Super Series tidak perlu di ingat-ingat lagi, kini saatnya bagi ganda putra nomor satu dunia tersebut untuk dapat membuktikan kalau ia yang terbaik. Markis Hendra yang berada di pul atas kemungkinan akan melangkah mulus hingga kefinal. Namun sebelumnya lawan berat Markis/Hendra adalah Chong Tan Fook/Lee Wan Wah (MAS) di partai perempat final. Hambatan kedua di semifinal ketika harus berhadapan dengan Jung Jae Sung/Lee Yong Dae (KOR). Pasangan Korea ini bisa menjadi batu sandungan bagi Markis/Hendra untuk mulus ke final. Di pul bawah, kans ganda muda M. Ahsan/Bona Septono untuk melangkah ke final juga terbuka lebar. lawan kuat Ahsan/bona baru ditemui di perempat final yang kemungkinan akan bertemu ganda putra Malaysia Koo Kien Kit/Tan Boon Heong.
Ganda Putri
Drawing bagi ganda putri cukup berat mengingat pasangan China cukup mendominasi di turnamen ini. Meski untuk dapat memuluskan satu tiket di final, Indonesia masih cukup berat. Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii misalnya, dibabak kedua sudah harus bertemu dengan Chen Xu/Zhao yunlei (CHN), jika lolos dari babak kedua di perempat final akan kembali bertemu dengan Zhang Yawen/Zhao Tingting (CHN) yang mengalahkannya di final Singapore Super Series. Jika berhasil lolos dari perempat final, di semifinal kans untuk bertemu antara pemain Indonesia pun terbuka lebar. Kemungkinan Nitya/Greys bertemu dengan Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari untuk memuluskan satu wakil di final kemungkinan dapat terwujud. Langkah Shendy/Mei ke semifinal kemungkinan akan mulus mengingat lawan tangguhnya Ha Jung Eun/Kim Min Jung (KOR) baru ditemui di perempat final.
Ganda Campuran
Ganda campuran tetap menjadi favorit juara di turnamen ini. Nova/lilyana menjadi tumpuan utama di turnamen ini. Untuk dapat melangkah mulus Nova/lily akan kembali bertemu Zheng Bo/Ma Jin di perempat final. Jika di semifinal Singapore Super Series Nova/lily kalah, akankah di Indonesia Super Series Nova/Lily mampu melakukan revans? kita lihat saja nanti. Selain Nova/Lily, ganda campuran lainnya yang turut ambil bagian adalah Devin Lahardi/Lita Nurlita dan Hendra A Gunawan/Vita Marissa,
Sunday, June 14, 2009
SINGAPORE SUPER SERIES 2009; INDONESIA GAGAL RAIH GELAR
Indonesia gagal meraih gelar di turnamen Aviva Singapore Super Series 2009 setelah dua wakilnya di final gagal memenangi pertandingan setelah ditaklukkan oleh lawan masing-masing. Indonesia sebenarnya berpeluang meraih dua gelar lewat ganda putri Nitya Krishinda Mahesware/Greysa Polii dan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan. Namun sayang sekali keduanya gagal mempersembahkan kemenangan bagi Indonesia.
Munculnya Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii di final sebenarnya patut disukuri, mengingat ganda putri Indonesia selama ini dipandang sebelah mata oleh lawan. Apalagi perjuangan Nitya/Greys tidaklah mudah untuk dapat sampai ke final. Meski tanpa meraih gelar, akan tetap penampilan Nitya/Greys patut diacungi jempol. Keduanya memiliki pertahanan yang bagus sehingga pertandingannya kelihatan menarik.
Difinal Nitya/Greys kalah dari pasangan China Zhang Yawen /Zhao Tingting yang sudah malang melintang di bulutangkis dan mempunyai pengalaman yang banyak. Nitya/Greys kalah dengan 14-21 dan 13-21.
Sedangkan Ganda putra Indonesia gagal meraih kemenangan setelah dikalahkan ganda putra Inggris Anthony Clark/Nathan Robertson dengan pertandingan dua set. Kali ini permainan Markis/Hendra tidak keluar dan sangat-sangat tidak menarik melihat pertandingan di partai puncak tersebut. Apakah Markis/Hendra sedang jenuh atau apa tapi yang jelas perlawanannya juga tidak seketat ketika melawan Lars Paaske/Jonas Rassmusen (DEN) di semifinal. Markis/Hendra kalah telak dengan 12-21 dan 11-21.
Pekan berikutnya 16-21 Juni 2009 adalah kesempatan bagi Markis/Hendra untuk membuktikan bahwa mereka lah yang terbaik di turnamen Djarum Indonesia Super Series. Semoga saja menjadi tuan rumah, Indonesia dapat meraih gelar paling tidak 2 gelar seperti gelar tahun lalu.
Menanggapi kekalahan pemain Indonesia di Singapore Super Series agaknya ini merupakan PR berat bagi PBSI. Awal kepemimpinan Djoko Santoso sebagai ketua umum PBSI sudah membuat kontroversi dengan mundurnya pemain-pemain pelatnas yang tidak puas dengan isi kontrak, dan diawal kepemimpinan Djoko pula prestasi Indonesia kian menurun. Ada apa dengan PBSI?
Munculnya Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii di final sebenarnya patut disukuri, mengingat ganda putri Indonesia selama ini dipandang sebelah mata oleh lawan. Apalagi perjuangan Nitya/Greys tidaklah mudah untuk dapat sampai ke final. Meski tanpa meraih gelar, akan tetap penampilan Nitya/Greys patut diacungi jempol. Keduanya memiliki pertahanan yang bagus sehingga pertandingannya kelihatan menarik.
Difinal Nitya/Greys kalah dari pasangan China Zhang Yawen /Zhao Tingting yang sudah malang melintang di bulutangkis dan mempunyai pengalaman yang banyak. Nitya/Greys kalah dengan 14-21 dan 13-21.
Sedangkan Ganda putra Indonesia gagal meraih kemenangan setelah dikalahkan ganda putra Inggris Anthony Clark/Nathan Robertson dengan pertandingan dua set. Kali ini permainan Markis/Hendra tidak keluar dan sangat-sangat tidak menarik melihat pertandingan di partai puncak tersebut. Apakah Markis/Hendra sedang jenuh atau apa tapi yang jelas perlawanannya juga tidak seketat ketika melawan Lars Paaske/Jonas Rassmusen (DEN) di semifinal. Markis/Hendra kalah telak dengan 12-21 dan 11-21.
Pekan berikutnya 16-21 Juni 2009 adalah kesempatan bagi Markis/Hendra untuk membuktikan bahwa mereka lah yang terbaik di turnamen Djarum Indonesia Super Series. Semoga saja menjadi tuan rumah, Indonesia dapat meraih gelar paling tidak 2 gelar seperti gelar tahun lalu.
Menanggapi kekalahan pemain Indonesia di Singapore Super Series agaknya ini merupakan PR berat bagi PBSI. Awal kepemimpinan Djoko Santoso sebagai ketua umum PBSI sudah membuat kontroversi dengan mundurnya pemain-pemain pelatnas yang tidak puas dengan isi kontrak, dan diawal kepemimpinan Djoko pula prestasi Indonesia kian menurun. Ada apa dengan PBSI?
SINGAPORE SUPER SERIES ; NITYA/GREYS KE FINAL
Pasangan Ganda Putri Indonesia Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii melangkah ke final setelah di semifinal berhasil mengalahkan unggulan ke 8 Lena Frier Kristiansen/Kamilla Ritter Juhl (DEN) dalam perebutan satu tempat ke final di turnamen Aviva Singapore Super Series 2009. Sebelumnya Nitya/Greys melangkah ke semifinal setelah sebelumnya menekuk unggulan 1 Eei Hui Chin/Wong Pei Tty (MAS) dengan pertandingan 3 set.
Di semifinal yang berlangsung siang tadi, Nitya/Greys berhasil bermain tenang setelah sebelumnya mendapat tekanan dari pemain Denmark tersebut diset pertama. Kalah dari postur tidak berarti harus kalah secara permainan. Dan ini dibuktikan oleh keduanya. Diset pertama meski mendapat tekanan bertubi-tubi akan tetapi Nitya/Greys berhasil bermain tenang sehingga mampu meraih kemenangan. Sempat tertinggal 17-19 di set pertama dan pemain Denmark unggul terlebih dulu di angka 20, akan tetapi dengan ketenangannya akhirnya Nitya/Greys berhasil mengejar ketertinggalan dan menang dengan 22-20. Memasuki set kedua Nitya/Greys bermain agresif dan memberikan tekanan pada pemain Denmark, sehingga Kamilla/Juhl tidak dapat mengembangkan permainan sekaligus menyerah. Set kedua dimenangkan Nitya/Greys dengan 21-12. Difinal Nitya/Greys akan ditantang pemain China Zhang Yawen/Zhao Tingting yang disemifinal berhasil mengalahkan Ha Jung Eun/Kim Min Jung dengan 22-20, dan 21-18.
Sukses yang sama juga diraih ganda putra Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan yang juga melangkah ke final setelah disemifinal berhasil mengatasi permainan Lars Paaske/Jonas Rassmusen (DEN) dalam dua set langsung. Markis/Hendra berhasil mengatasi pemain Denmark dengan 21-12 dan 21-16. Lawan Markis/Hendra di final adalah Nathan Robertson/Anthony Clark yang di semifinal berhasil mengatasi pemain China Taipei Chen Hung Ling/Lin Yu Lang dengan kemenangan tipis 21-19 dan 21-19.
Namun demikian sayang sekali kesuksesan dua pemain ganda Indonesia tersebut gagal diikuti oleh pasangan ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir yang tumbang dari Xie Zhong Bo/Zhang Yawen dengan pertandingan ketat. Nova/Lily harus menyerah dengan 20-22 dan 20-22. Dengan demikian Indonesia masih menaruh harapan dari nomor ganda putra dan putri untuk membawa gelar juara.
Di semifinal yang berlangsung siang tadi, Nitya/Greys berhasil bermain tenang setelah sebelumnya mendapat tekanan dari pemain Denmark tersebut diset pertama. Kalah dari postur tidak berarti harus kalah secara permainan. Dan ini dibuktikan oleh keduanya. Diset pertama meski mendapat tekanan bertubi-tubi akan tetapi Nitya/Greys berhasil bermain tenang sehingga mampu meraih kemenangan. Sempat tertinggal 17-19 di set pertama dan pemain Denmark unggul terlebih dulu di angka 20, akan tetapi dengan ketenangannya akhirnya Nitya/Greys berhasil mengejar ketertinggalan dan menang dengan 22-20. Memasuki set kedua Nitya/Greys bermain agresif dan memberikan tekanan pada pemain Denmark, sehingga Kamilla/Juhl tidak dapat mengembangkan permainan sekaligus menyerah. Set kedua dimenangkan Nitya/Greys dengan 21-12. Difinal Nitya/Greys akan ditantang pemain China Zhang Yawen/Zhao Tingting yang disemifinal berhasil mengalahkan Ha Jung Eun/Kim Min Jung dengan 22-20, dan 21-18.
Sukses yang sama juga diraih ganda putra Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan yang juga melangkah ke final setelah disemifinal berhasil mengatasi permainan Lars Paaske/Jonas Rassmusen (DEN) dalam dua set langsung. Markis/Hendra berhasil mengatasi pemain Denmark dengan 21-12 dan 21-16. Lawan Markis/Hendra di final adalah Nathan Robertson/Anthony Clark yang di semifinal berhasil mengatasi pemain China Taipei Chen Hung Ling/Lin Yu Lang dengan kemenangan tipis 21-19 dan 21-19.
Namun demikian sayang sekali kesuksesan dua pemain ganda Indonesia tersebut gagal diikuti oleh pasangan ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir yang tumbang dari Xie Zhong Bo/Zhang Yawen dengan pertandingan ketat. Nova/Lily harus menyerah dengan 20-22 dan 20-22. Dengan demikian Indonesia masih menaruh harapan dari nomor ganda putra dan putri untuk membawa gelar juara.
Labels:
Aviva Singapore Super Series 2009,
Badminton,
Bulutangkis,
Hasil pertandingan Bulutangkis,
Hasil pertandingan Singapore Super Series,
Markis Kido/Hendra Setiawan,
Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii,
Nova Widianto/Lilyana Natsir,
PBSI,
Result SIngapore Super Series,
Singapore Super Series 2009
Friday, June 12, 2009
SINGAPORE SUPER SERIES ; SONY DWI KUNCORO TUMBANG
Pemain tunggal putra Indonesia Sony Dwi Kuncoro gagal melangkah ke semifinal. Sony Gagal ke semifinal setelah dijegal musuh bebuyutannya Park Sung Hwan (KOR) dalam pertandingan 2 set langsung. Meski sempat unggul di set pertama, akan tetapi Sony gagal mencetak kemenangan dan set pertama direbut Park Sung Hwan dengan 19-21. Memasuki set kedua Sony semakin tidak mampu mengejar ketertinggalan. Sony harus mengakui keunggulan Park Sung Hwan dengan 15-21 sekaligus melengkapi kegagalan tunggal putra. Sony dan Park sudah beberapa kali bertemu dan terakhir di Piala Sudirman 2009 dimana Sony memenangkan pertandingan kala itu.
Sementara itu ganda campuran Indonesia Nova Widianto/Lilyana Natsir melangkah ke semifinal setelah berhasil menumbangkan Robert Mateusiak/Nadiesda Kostiusyk (POL) dalam pertandingan 2 set langsung. Nova/lily melangkah ke semifinal dengan skor 21-17 dan 21-8. Sementara itu ganda putri Indonesia Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii dan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan saat berita ini diturunkan belum memulai pertandingan.
Sementara itu ganda campuran Indonesia Nova Widianto/Lilyana Natsir melangkah ke semifinal setelah berhasil menumbangkan Robert Mateusiak/Nadiesda Kostiusyk (POL) dalam pertandingan 2 set langsung. Nova/lily melangkah ke semifinal dengan skor 21-17 dan 21-8. Sementara itu ganda putri Indonesia Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii dan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan saat berita ini diturunkan belum memulai pertandingan.
SINGAPORE SUPER SERIES ; PEMAIN INDONESIA MULAI BERTUMBANGAN
Setelah perkasa di babak pertama, kali ini pemain-pemain Indonesia mulai bertumbangan di ajang Aviva Singapore Super Series 2009. Indonesia tinggal menyisakan empat wakilnya di perempat final. Kegagalan Indonesia dimulai dari nomor ganda campuran antara Devin Lahardi/Lita Nurlita. Devin/Lita harus mengakui keunggulan lawannya yang juga unggulan ke 4 Joachim Fischer Nielsen/Christina Pedersen (DEN) dalam pertandingan yang cukup melelahkan tiga set. Devin/Lita tumbang dengan 9-21,21-17 dan 10-21. Kegagalan yang sama juga dialami oleh tunggal putra Simon Santoso yang harus takluk dari tangan Bonsaak Ponsana (THA). Simon kalah dengan mudah dan tidak bisa memberikan perlawanan yagn berarti. Bagi Bonsaak yang biasa bermain ulet, tentu keuntungan tersendiri. Simon harus mengakui keunggulan Bonsaak sekaligus memupus harapan untuk dapat melangkah ke perempat final dengan 11-21 dan 7-21.
Sementara itu tunggal putrid satu-satunya Indonesia Adriyanti Firdasari juga harus takluk dari tangan Saina Nehwal (IND) yang harus melakoni pertandingan rubber set. Saina Nehwal adalah pemain yang ulet, sehingga meski Firda sudah berusaha mengembangkan permainan, akan tetapi masih dapat di hadapi oleh Saina. Firda harus angkat koper terlebih dahulu untuk menyiapkan diri di ajang Djarum Indonesia Open Super Series 2009 dengan skor 18-21, 21-17 dan 17-21. Kegagalan yang sama juga diraih pasangan ganda putra Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan yang harus mengakui keunggulan unggulan ke empat asal Denmark Lars Paaske/Jonas Rassmusen dengan 30-28, 12-21 dan 17-21.
Indonesia tinggal menyisakan empat wakilnya diperempat final. Ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Anthony Clark/Donna Kellog (ENG) dengan 21-18 dan 21-11. Sedangkan tunggal putra Sony Dwi Kuncoro melangkah keperempat final setelah menaklukkan Hsieh Yu Hsing (TPE) dengan 21-15 dan 21-15.
Dua wakil lainnya yang berhasil melangkah ke perempat final adalah ganda putri dan ganda putra. Nitya Khrisinda Maheswari/Greysa Polii berhasil mengatasi permainan pemain tuan rumah Shinta Mulia Sari/Yao Lei dengan 21-12 dan 21-17. Ganda putra Markis Kido/Hendra setiawan juga melangah keperempat final setelah mengalahkan Khristoff Hop/Johannes Schotler (GER) dengan 21-16, 19-21 dan 21-9.
Lawan Markis/Hendra di perempat final adalah pasangan tuan rumah Hendri Kurniawan Saputra/Hendra Wijaya.
Sementara itu tunggal putrid satu-satunya Indonesia Adriyanti Firdasari juga harus takluk dari tangan Saina Nehwal (IND) yang harus melakoni pertandingan rubber set. Saina Nehwal adalah pemain yang ulet, sehingga meski Firda sudah berusaha mengembangkan permainan, akan tetapi masih dapat di hadapi oleh Saina. Firda harus angkat koper terlebih dahulu untuk menyiapkan diri di ajang Djarum Indonesia Open Super Series 2009 dengan skor 18-21, 21-17 dan 17-21. Kegagalan yang sama juga diraih pasangan ganda putra Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan yang harus mengakui keunggulan unggulan ke empat asal Denmark Lars Paaske/Jonas Rassmusen dengan 30-28, 12-21 dan 17-21.
Indonesia tinggal menyisakan empat wakilnya diperempat final. Ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Anthony Clark/Donna Kellog (ENG) dengan 21-18 dan 21-11. Sedangkan tunggal putra Sony Dwi Kuncoro melangkah keperempat final setelah menaklukkan Hsieh Yu Hsing (TPE) dengan 21-15 dan 21-15.
Dua wakil lainnya yang berhasil melangkah ke perempat final adalah ganda putri dan ganda putra. Nitya Khrisinda Maheswari/Greysa Polii berhasil mengatasi permainan pemain tuan rumah Shinta Mulia Sari/Yao Lei dengan 21-12 dan 21-17. Ganda putra Markis Kido/Hendra setiawan juga melangah keperempat final setelah mengalahkan Khristoff Hop/Johannes Schotler (GER) dengan 21-16, 19-21 dan 21-9.
Lawan Markis/Hendra di perempat final adalah pasangan tuan rumah Hendri Kurniawan Saputra/Hendra Wijaya.
Wednesday, June 10, 2009
SINGAPORE SUPER SERIES 2009; FIRDASARI LEWATI HADANGAN PERTAMA
Firdasari satu-satunya wakil tunggal putri di turnamen Aviva Singapore Super Series 2009 yang berhadiah total USD 200.000 melangkah mulus ke babak kedua setelah di babak pertama berhasil mengalahkan tunggal putri Korea Kim Moon Hi dalam dua set langsung. Menghadapi pemain Korea yang biasanya bermain ulet, Firda mampu bermain tenang meski di set pertama harus bersaing ketat untuk dapat mengalahkannya. Set pertama ditutup dengan skor tipis 23-21. Memasuki set kedua, pemain nomor dua Indonesia tersebut tanpa kesulitan berhasil mengalahkan permainan pemain Korea tersebut dengan skor 21-15. Selanjutnya dibabak kedua Firda harus berhadapan dengan pemain ulet India Saina Nehwal yang berhasil melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan pemain Slovakia Maja Tvrdy dengan 18-21, 21-11 dan 21-16.
Sukses yang sama juga diraih dua ganda campuran wakil Indonesia Nova Widianto/Lilyana Natsir dan pasangan ganda campuran Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita. Keduanya berhasil melangkah ke babak kedua setelah dibabak pertama berhasil mengalahkan lawan-lawannya. Nova/Lilyana berhasil menekuk pemain China Taipai Chen Hung Ling/Chou Chia Chi dengan 21-8 dan 21-18. Nova/Nova Lilyana masih terlalu tangguh bagi pemain China Taipei tersebut. Sedangkan Devin Lahardi/Lita Nurlita melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan Chris Adcock/Gabrielle White (ENG) dalam pertandingan yang cukup melelahkan tiga set. Devin/Lita menang dengan 22-20, 19-21 dan 21-14.
Ditunggal putra Simon Santoso melangkah kebabak kedua tanpa harus bertanding setelah lawannya Wei Jie Gong (CHN) mundur dari turnamen ini. Sukes yang sama juga diraih Sony Dwi Kuncoro yang berhasil mengatasi permainan Arvind Bhat (IND) dalam pertandingan 3 set. Sony menang atas Arvind dengan 21-12, 15-21 dan 21-9. Sedangkan nomor ganda putra dan putrid saat berita ini diturunkan belum memulai pertandingan.
Sukses yang sama juga diraih dua ganda campuran wakil Indonesia Nova Widianto/Lilyana Natsir dan pasangan ganda campuran Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita. Keduanya berhasil melangkah ke babak kedua setelah dibabak pertama berhasil mengalahkan lawan-lawannya. Nova/Lilyana berhasil menekuk pemain China Taipai Chen Hung Ling/Chou Chia Chi dengan 21-8 dan 21-18. Nova/Nova Lilyana masih terlalu tangguh bagi pemain China Taipei tersebut. Sedangkan Devin Lahardi/Lita Nurlita melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan Chris Adcock/Gabrielle White (ENG) dalam pertandingan yang cukup melelahkan tiga set. Devin/Lita menang dengan 22-20, 19-21 dan 21-14.
Ditunggal putra Simon Santoso melangkah kebabak kedua tanpa harus bertanding setelah lawannya Wei Jie Gong (CHN) mundur dari turnamen ini. Sukes yang sama juga diraih Sony Dwi Kuncoro yang berhasil mengatasi permainan Arvind Bhat (IND) dalam pertandingan 3 set. Sony menang atas Arvind dengan 21-12, 15-21 dan 21-9. Sedangkan nomor ganda putra dan putrid saat berita ini diturunkan belum memulai pertandingan.
Subscribe to:
Posts (Atom)