Wednesday, July 8, 2009

BARRY PRIMA DALAM FILM WALET MERAH




JUDUL FILM        : WALET MERAH

SUTRADARA       : SA KARIM

PRODUSER          : HERMAN DIAL

PRODUKSI           : ELANG PERKASA FILM

TAHUN PROD    : 1993

JENIS                     : FILM LAGA

PEMAIN               : BARRY PRIMA, DEVI PERMATASARI, YOSEPH HUNGAN, KEN KEN, WINGKY HARUN, ANIKA HAKIM,

SINOPSIS :

Genjo membawa peta harta karun yang diperebutkan oleh dunia persilatan.  Keberadaan Genjo tidak diketahui, sehingga hampir setiap malam para perempuan diculik oleh anak buah tangan besi untuk mebuat takut dan mengatakan keberadaan Genjo. Walet Merah (Devi Permatasari) terdampar di sebuah pulau yang sedang dilanda kemelut tersebut. Walet merah bertemu dengan Ambar yang sedang bertarung dengan anak buah tangan besi untuk menyelamatkan Sri(Baby Ayu).  Akan tetapi Ambar kalah dan Sri dibawa oleh anak buah tangan besi.

Ambar dan Walet Merah mencari tahu keberadaan Sri dan menyatroni markas tangan besi ketika Sri akan digantung. Maka terjadilah perkelahian antara wallet merah dan anak buah tangan besi. Ambar berhasil membawa Sri setelah anak buah tangan besi di hadang oleh Walet Merah. Akan tetapi Ambar terkena pukulan Tangan Besi (Yoseph Hungan) meski berhasil melarikan diri. Sedangkan Walet Merah berhasil ditangkap oleh Singa Hitam melalui pukulannya.

Panji Tengkorak (Barry Prima) digoda oleh muridnya Nursiah untuk bercinta. Akan tetapi Panji Tengkorak menolaknya, sehingga Nurseha marah pada Panji Tengkorak. Mengetahui niatnya tidak tercapai, Nursiah mengadukan pada ayahnya seorang Mahesapati dengan memfitnah Panji Tengkorak kalau Nursiah telah diperkosa oleh Panji Tengkorak. Akhirnya Panji Tengkorak pun diserang oleh anak buah Mahesapati. Jagawarsa yang mengetahui kejadian sebenarnya akhirnya mengadukan kelakuan Nursiah pada Gema. Akan tetapi Jagawarsa disuruh agar dapat menjaga rahasia tersebut.

*****

Walet merah di sarang Tangan besi  menawarkan kerjasama dengan Singa Hitam(Ken Ken) untuk dapat mengatakan keberadaan Genjo, akan tetapi niat ini ditolak oleh Singa Hitam. Akhirnya Walet Merah  berhasil mengelabui salah seorang anak buah tangan besi, dukun Indajil dengan daya tariknya dan janji yang diberikan untuk mengatakan keberadaan Genjo. Akan tetapi Walet merah yang sedang terluka tidak berdaya menghadapinya. Panji Tengkorak yagng sedang berjalan disekitar sarang tangan besi, akhirnya melumpuhkan dukun Indrajil dan berhasil menyelamatkan Walet Merah.

Sementara itu Panji Tengkorak melepaskan Genjo (Wingky Harun) untuk keluar dari persembunyiannya.  Sedangkan Walet Merah yang sedang di obati oleh Panji Tengkorak, akhirnya kembali ditinggalkan olehnya meski sudah sekian lama Walet Merah mencarinya. Akan tetapi sepasang kekasih ini harus kembali berpisah.  Sedangkan Genjo yang sudah keluar dari persembunyiannya, ditengah perjalanan dihadang oleh anak buah tangan besi yang bermaksud menangkapnya. Saat itulah muncul orang yang menyelamatkan Genjo.  Genjo akhirnya dibawa ke Mahesapati.  Sementara itu Walet Merah akhirnya bergabung dengan Mahesapati untuk melawan tangan besi. Sementara Mahesapati yang sudah mengetahui duduk persoalan antara Nursiah dengan Panji Tengkorak akhirnya menemui Panji Tengkorak untuk meminta maaf dan meminta bantuannya.

Nursiah yang kecewa akibat perbuatannya diketahui, akhirnya berusaha merayu Genjo untuk berbuat tidak senonoh, sedangkan Mahesapati akhirnya terbunuh setelah pulang dari menemui Genjo. Mahesapati terbunuh oleh anak buah tangan besi (Anika Hakim) dengan memfitnah Panji Tengkorak. Walet Merah yang sudah bergabung dengan Mahesapati akhirnya mencari keberadaan Panji Tengkorak untuk menuntut balas. Akan tetapi Panji Tengkorak berhasil meyakinkan Walet Merah bahwa bukan ia pelakunya. Bahkan Panji akhirnya membeberkan bahwa di bawah Maesapati ada seorang pengkhianat. Sedangkan untuk mengatasi Tangan Besi yang sudah mempunyai ilmu tapa brata yang tidak bisa dilawan dengan laki-laki akhirnya melatih wallet Merah untuk menguasai ilmu serap raga untuk menandingi tangan besi.

Gema yang bermain di air keruh akhirnya berhasil mengambil hati Nursiah dan Genjo untuk mendapatkan harta karun. Mereka tidak peduli meski tangan besi sedang mengobrak abrik pulau mereka, akan tetapi Gema lebih mementingkan ambisinya untuk mendapatkan harta karun dengan membawa Genjo yagn ternyata sudah membakar peta harta karun tersebut. Genjolah satu-satunya orang yang telah menghafal peta dimana harta karun berada.  Ketika Genjo ingin meninggalkan Gema dan Nursiah yang sedang beristirahat, akhirnya mengurungkan niatnya ketika melihat Gema mengeluarkan sebuah petuah melalui tidurnya bahwa harta itu harus diambil berdua. Genjo menuruti perintah Gema dan berangkat berdua setelah meninggalkan Nursiah seorang diri.

Nursiah didatangi oleh gurunya yang ternyata adalah anak buah tangan besi Nenek Nilam (Anika Hakim) dan menceritakan siapa pembunuh sebenarnya ayah Nursiah. Setelah mengetahui bahwa pembunuh sebenarnya adalah Gema, akhirnya Nursiah mencari Gema yang pada saat yang bersamaan sedang berusaha membunuh Genjo yang telah menemukan keberadaan harta karun. Sementara itu Nursiah akhirnya terbunuh oleh Gema. Keberadaan Harta Karun tesebut ternyata juga diketahui oleh tangan besi dan Nenek Nilam bersama dengan Singa Hitam. Akan tetapi ketiganya akhirnya beradu ilmu untuk mendapatkan harta tersebut.  Nenek Nilam dan Singa Hitam tewas ditangan si Tangan Besi. Saat itulah muncul Panji Tengkorak dan Walet Merah. Dengan ilmu Serap Raga yang telah di kuasainya akhirnya Walet Merah berhasil membunuh Tangan Besi.

BARRY PRIMA DAN DEBBY CAROL DALAM FILM "MEMBAKAR GAIRAH"



JUDUL FILM        : MEMBAKAR GAIRAH

SUTRADARA       : PRAWOTO S RAHARJO

PRODUSER          : HANDI MULJONO

PRODUKSI           : DIWANGKARA CITRA SWARA FILM

TAHUN PROD    : 1996

JENIS                     : FILM LAGA

PEMAIN               : BARRY PRIMA, DEBBY CAROL, MEGI MEGAWATI, GOLDEN KASMARA, ALEX DIRJOSAPUTRO, LUIS PALBO

SINOPSIS :

Natasya (Deby Carol) datang ke San Fransisco Amerika untuk mengumpulkan harta warisan keluarganya yang telah dibantai karena memperebutkan sebuah akta. Akan tetapi sampai di Amerika bukannya dengan mudah mendapatkan hak-haknya akan tetapi terjadi perebutan antara mafia internasional. Penembakan dan penembakan untuk membunuh Natasya pun sering terjadi hingga Natasya ditolong oleh Alexander (Alex Dirjosaputro) yang ia panggil Dipo warga Negara Indonesia yang sudah menjadi warga Negara Amerika.  Perusahaan peninggalan ayahnya ternyanta melibatkan mafia internasional dengan dana yang illegal akan tetapi menghasilkan hasil yang legal. Dipo sebenarnya adalah bagian dari mafia tersebut yang mempunyai niat buruk dengan Natasya akan tetapi selalu berusaha baik untuk menutupi semua kebusukannya. Kemana langkah Natasya selalu dilaporkan ke bosnya di Jakarta. Akhirnya Natasya pun kembali ke Jakarta setelah diajak kembali oleh Dipo.

Sementara itu Jack (Barry Prima) pacar dari Natasya di Indonesia hampir terbunuh oleh Tamara (Megi Megawati). Jack tidak habis pikir kenapa Tamara bisa begitu sakit hati pada Jack dan ingin membunuhnya. Jack berusaha mencari tahunya, akan tetapi Tamara tidak memberitahunya. Akhirnya Jack mencari tahu melalui ibu Tamara. Tapi ternyata Ibu Tamara sudah meninggal, dan Tamara menuduh Jacklah pembunuh Ibunya, maka itu Tamara sangat dendam pada Jack dan ingin membunuhnya.

Ketika dalam perjalanan Jack mendapati sebuah bus yang dibajak oleh anak sekolah. Mengetahui ada ketidakberesan didalam bus, akhirnya Jack turun dan menyuruh anak-anak sekolah untuk tidak mudah di tunggangi oleh para mafia yang menyamar menjadi siswa sekolah. Melihat Jack datang, mereka tidak suka dan terjadilah perkelahian.  Mereka menyusupi siswa-siswa sekolah untuk merusak jiwa dengan obat-obat terlarang. Karena siswa sekolah lebih mudah untuk ditunggangi.

*****



Mengetahui Natasya telah kembali ke Jakarta, Jack menyusul kerumahnya. Ketika sedang bermesraan dengan Natasya, tiba-tiba dari balik jendela kaca, Jack melihat Tamara yang sedang disandera dan diculik oleh sekelompok orang.  Jack mengejarnya, akan tetapi Jack tertipu, karena perempuan yang disangka Tamara ternyata adalah laki-laki yang menyamar menjadi Tamara untuk mengecoh Jack agar komplotan tersebut dapat menculik Natasya dirumahnya.  Natasya yang selalu waspada, mengetahui ada orang yang berniat tidak baik terhadap dirinya akhirnya pun meladeni serangan yang dilancarkanoleh anak buah Leo. Natasya berhasil mengatasi serangan-serangan yang ditujukan terhadap dirinya dengan dibantu oleh Jack.

Setelah mengatasi bahwa banyak yang berniat buruk terhadap dirinya, akhirnya Natasya bertemu dengan Dipo. Akan tetapi Jack melihat Dipo seperti melihat Alex, akan tetapi ia tidak mengatakannya pada Dipo.

Natasya menemui bos Leo, karena ia berhak atas 40% saham perusahaan yang dipimpin oleh Leo, akan tetapi Leo yang telah menguasai perusahaan tersebut tidak mau memberikannya, karena ia yang menguasai perusahaan tersebut. Sementara itu Jack yang telah mendapat surat kuasa dari Pak Nyo ayah dari Natasya juga tidak bisa bertindak apa-apa. Maka terjadilah baku tembak. Dalam kesempatan tersebut Tamara tewas tertembak ketika akan menembak Jack.  Tamara akhirnya di tolong oleh Jack dan Natasya.

Setelah Tamara sembuh ia mendapati Dipo sudah dibelakangnya. Akan tetapi Tamara lebih mengenal Dipo sebagai Alex.  Sementara itu Tamara yang ingin membunuh Jack akhirnya tidak jadi menembaknya. Tamara lari dengan Dipo dan menganggap hutangnya telah impas dengan tidak membunuh Jack, karena Jacklah yang sebelumnya telah menyelamatkan Tamara. Sementara itu Alex sendiri sebenarnya dianggap telah mati terbunuh.

Leo yang mempunyai penyakit mematikan, akhirnya menyadari untuk dapat mati, ia juga akan menukar nyawanya dengan nyawa Jack. Leo terus memantau keberadaan Jack dan Natasya. Mereka terus berusaha membunuh Jack. Sementara Dipo tertembak. Jack akhirnya menganalisa mengenai penembakan yang dilakukan terhadap Dipo sebenarnya adalah dilakukan oleh pengkhianat.  Tamara akhirnya diculik oleh anak buah Leo. Dengan melakukan pengintaian dirumah Leo,  Jack dan Natasya akhirnya dapat menyelamatkan Tamara ketika sedang menjadi sandera Leo . Dan Leo yang merupakan penjahat kelas kakap akhirnya pun tertembak oleh Jack.

*****



Film Laga yang mengandalkan bintang Barry Prima ini sebelumnya berjudul Kolektor, akan tetapi karena tahun 1996 film Indonesia sedang mati suri, maka kemungkinan film ini diubah menjadi judul Membakar Gairah.  Jenis film laga yang syarat dengan tembakan-tembakan tidak hanya mengandalkan ilmu silat semata.

Monday, June 22, 2009

DJARUM INDONESIA SUPER SERIES; INDONESIA GAGAL RAIH GELAR

Tuan rumah Indonesia gagal meraih gelar di turnamen Djarum Indonesia Super Series 2009 setelah Taufik Hidayat harapan terakhir Indonesia gagal meraih gelar setelah ditaklukkan Lee Chong Wei (MAS) musuh bebuyutannya dalam dua set langsung. Meski ambisi Taufik untuk meraih gelar ke tujuh di Indonesia besar akan tetapi Lee Chong Wei peringkat satu dunia tersebut membuat Taufik tidak bisa berkutik.

Bertanding dengan dukungan penuh penonton Istora, Taufik Hidayat unggulan ke 5 tidak mampu bangkit dan harus mengakui keunggulan Lee Chong Wei. Hal ini tentu membuat kecewa public Istora dan pecinta bulutangkis Indonesia pada umumnya. Kejadian 2007 dimana Indonesia tidak meraih gelar di negeri sendiri pun terulang. Kali ini Taufik yang sudah bermain diluar pelatnas harus kalah dari Chong Wei. Taufik kandas dengan 9-21 dan 14-21.

Sementara itu kejutan terjadi di tunggal putrid dimana Saina Nehwal (IND) berhasil menjuarai kejuaraan Super Series pertamanya di Indonesia setelah mengalahkan Wang Lin(CHN)  dengan tiga set.  Saina yang tidak diunggulkan juara justru menjadi pecundang bagi Wang Lin yang merupakan unggulan ketiga. Penempatan dan netting Saina memang patut diacungi jempol. Karena hampir semua netting Saina membuahkan poin. Saina menjadi juara dengan 12-21, 21-18 dan 21-9. Sementara itu China memperoleh satu gelar dari pasangan ganda campuran Zheng Bo/Ma Jin yang menekuk Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung (KOR) dengan 21-17, 8-21 dan 21-16.

Hasil selengkapnya :

  1. XD : Zheng Bo/Ma Jin (CHN) beat Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung (KOR) 21-17, 8-21 dan 21-16.

  2. WS : Saina Nehwal (IND) beat Wang Lin (CHN) 12-21, 21-18 dan 21-9

  3. MS : Lee Chong Wei (MAS)beat Taufik Hidayat (INA) 21-9 dan 21-14

  4. WD : Eei Hui Chin/Wong Pei Tty (MAS) beat Chen XU/Zhao Yunlei (CHN) 21-16, 21- dan 21-16

  5. MD : Jung Jae Sung/Lee Yong Dae (KOR) beat Fu Hai Feng/Chai Yun (CHN) 21-15 dan 21-18

Sunday, June 21, 2009

DJARUM INDONESIA SUPER SERIES; TAUFIK HIDAYAT WAKILI INDONESIA DI FINAL

Indonesia meloloskan Taufik Hidayat di final Djarum Indonesia Super Series 2009 yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno  Jakarta. Taufik melangkah ke final setelah menekuk unggulan ke 4 yang juga rekan senegaranya Sony Dwi Kuncoro.  Bermain di depan publik sendiri kedua pemain tuan rumah tersebut bermain cukup seru dengan gegap gempita penonton istora yang mendukung jagonya masing-masing.

Taufik Hidayat yang berambisi untuk dapat meraih gelar ke 7 sekaligus memecahkan rekor yang telah di buat Ardi B Wiranata yang memenangi Indonesia open sebanyak 6 kali.  Di set pertama kedudukan cukup berimbang. Baik Sony maupun Taufik bermain dengan performanya masing-masing. Akan tetapi Taufik yang bermain diluar pelatnas tentu memiliki semangat yang tinggi untuk dapat mengalahkan pemain pelatnas sehingga bermain lepas. Taufik menang atas Sony dengan 21-17 dan 21-14 sekaligus memastikan diri untuk tampil di final. Di final Taufik Hidayat akan berhadapan dengan Lee Chong Wei(MAS) yang berhasil menekuk Chen Jin dengan 21-15 dan 22-20.

Sayang sekali kesuksesan Taufik gagal diikuti oleh ganda putra tumpuan Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan. Markis/Hendra gagal ke final setelah di jegal pemain Korea Jung Jae Sung/Lee Yong Dae. Bermain dengan dukungan penuh penonton Istora tidak membuat pasangan ganda Indonesia mampu bermain lepas. Apalagi Jung Jae Sung/Lee Yong Dae adalah pasangan ganda kuat Korea yang beberapa kali mempecundangi permainan Markis/Hendra. Markis Hendra gagal dengan 19-21 dan 17-21. Dengan demikian perolehan gelar di Indonesia Super Series 2009 ini menurun dibanding tahun 2008 yang mendapatkan 2 gelar. Bahkan Indonesia terancam tidak mendapat gelar seperti 2007 silam jika Taufik gagal membendung permainan Chong Wei.  Malaysia di Indonesia super series 2009 ini meloloskan 2 wakilnya di nomor tunggal putra dan ganda putri. Sedangkan China sudah meloloskan nomor ganda putra, ganda campuran dan tunggal putri. Tunggal putri juga berpeluang terjadi All China final jika Lu Lan menang atas Saina Nehwal (IND)

Saturday, June 20, 2009

DJARUM INDONESIA SUPER SERIES 2009; NOVA/LILYANA GAGAL, TUNGGAL PUTRA PASTIKAN KE FINAL

Indonesia memastikan satu tempat di final setelah terjadi all Indonesian Semifinal Djarum Indonesia Super Series 2009. Kepastian terjadi duel sesama pemain Indonesia setelah Taufik Hidayat memastikan diri untuk melangkah ke semifinal setelah menekuk Peter Heog Gada(DEN). Sebelumnya Sony Dwi Kuncoro telah terlebih dahulu melangkah ke semifinal setelah mengalahkan Yan Kit Chan (HKG) dengan 18-21, 21-17 dan 21-10.

Taufik Hidayat melangkah ke semifinal setelah terjadi 'final kepagian' di perempat final dengan Peter Heog Gade. Publik Istora pun terlonjak setelah Taufik memastikan diri ke semifinal. Perjuangan Taufik patut diacungi jempol, bermain dibawah tekanan Gade yang secara permainan berimbang dan lebih berpengalaman, akhirnya Taufik unggul dan memenangi pertandingan.

Di set pertama perolehan angkanya cukup ketat. Set pertama dimenangkan oleh Taufik dengan 21-19. Memasuki set kedua Taufik Hidayat tidak dapat mengembangkan permainan dan berkali-kali bolanya keluar atau nyangkut di net. Taufik banyak melakukan kesalahan sendiri, hingga set kedua direbut oleh Gade dengan 8-21. Memasuki set ketiga, Taufik sempat ketinggalan 1-4 atas Gade namun secara berturut-turut meraih angka dan dapat menyamakan kedudukan 4-4 bahkan unggul terlebih dahulu 5-4. Akan tetapi Gade berhasil menyamakan kedudukan menjadi 5-5. Kejar mengejar angka pun terjadi. Taufik sempat unggul terlebih dahulu dengan 20-18, akan tetapi Gade mampu mengejar ketertinggalan dan menyamakan kedudukan menjadi 20-20. Publik Istora pun di buat menahan nafas dan saat-saat yang mendebarkan tersebut akhirnya berhasil diredam dan menjadi kegembiraan setelah Taufik unggul terlebih dahulu 21-20. Ketika pengembalian bola Gade melambung jauh keluar sisi kiri Taufik maka berakhirlah permainan dengan kedudukan 22-20 untuk kemenangan Taufik Hidayat sekaligus memastikan diri ke semifinal untuk menghadapi rekan senegaranya Sony Dwi Kuncoro.

Indonesia juga meloloskan ganda putra Markis Kido/Hendra setiawan setelah mengandaskan rekan senegaranya Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan. Markis/Hendra menekuk permainan pemain non pelatnas tersebut dengan 21-19 dan 21-11. Namun sayang sekali kemenangan Markis/Hendra tidak diikuti oleh ganda putra Indonesia lainnya Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi yang harus takluk dari Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS) dengan rubber set. Luluk/Joko takluk dengan 11-21, 21-17 dan 11-21.

Kegagalan serupa juga diraih oleh ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir yang harus tumbang setelah dikalahkan Zheng Bo/Ma Jin (CHN). Prestasi Nova/Lilyana akhir-akhir ini memang menurun. Di ajang Indonesia Super Series 2008 Nova/Lily mampu melangkah hingga semifinal sebelum dikalahkan Thomas Layborn/Kamilla Ritter juhl (DEN). Namun perolehan poin tahun 2009 ini, Nova/Lily hanya mencapai perempat final. Nova/Lily takluk dari Zheng Bo/Ma Jin dengan dua set langsung 21-17 dan 21-18.

Sementara itu Maria Febe Kusumastuti satu-satunya tunggal putri yang tersisa juga harus takluk dari tangan Wang Lin (CHN) dengan 11-21 dan 10-21. Maria Febe tidak berdaya menghadapi Wang Lin. Jika dilihat dari track record sebenarnya Wang Lin juga baru keluar sebagai pemain yang bermain di turnamen besar, namun Maria Febe yang masih bernaung di Club Djarum jarang sekali di kirimkan ke berbagai turnamen luar negeri. Sehingga jam terbangnya kurang.

Friday, June 19, 2009

DJARUM INDONESIA SUPER SERIES ; NITYA/GREYS TUMBANG, TAUFIK KE PEREMPAT FINAL

Satu-satunya wakil ganda putri yang tersisa Nitya Krishinda Mahesawari/Greysa Polii harus mengakui keunggulan Chen Xu/Zhao Yunlei (CHN) dalam perebutan satu tiket ke perempat final turnamen Djarum Indonesia Super Series 2009 yang berlangsung di Istora Senayan Jakarta. Bertanding di publiknya sendiri, Greysa Polii memperlihatkan atraksi-atraksi yang cukup mendebarkan jantung dengna jatuh bangun saat menerima bola-bola dari pemain China, namun selalu dapat dimentahkan dengan kesiapan Nitya di belakang meski Greysa Polii jatuh akan tetapi dapat membuahkan poin buat Indonesia.

Di set pertama finalis Aviva Singapore Super Series 2009 ini berhasil mengungguli lawan bahkan unggul lebih dahulu dengan perolehan angka 20-17 atas China. Namun China mampu mengejar ketertinggalan dan menyamakan kedudukan menjadi 20-20. Pertandingan dan sorak sorai penonton pun sangat ramai, bahkan sudah seperti saat perebutan Piala Uber silam. Set pertama ditutup Nitya/Greys dengan 23-21. Memasuki set kedua Greysa Polii sering sekali melakukan kesalahan sendiri sehingga Chen Xu/Zhao Yunlei mampu mengungguli jauh. Set kedua ditutup dengan 11-21 sekaligus menyamakan kedudukan dan terjadi rubber set. Di set penentuan permainan Indonesia tidak berkembang dan kalah telak dengan 8-21 sekaligus mengubur impian publik Indonesia untuk dapat melihat kiprah Nitya/Greys lebih jauh.

Sementara itu peraih medali Emas Olimpiade Athena 2004 Taufik Hidayat berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Bonsaak Ponsana (THA) dengan pertandingan tiga set. Memiliki tipe permainan yang sama, keduanya sama-sama imbang, namun kesiapan Taufik dan dukungan penuh penonton Istora menyebabkan Taufik kian percaya diri dan dapat memenangi pertandingan. Taufik Hidayat menang dengan 21-17, 19-21 dan 21-10. Di semifinal Taufik akan ditantang unggulan kedua Peter Heog Gade (DEN). Sukses yang sama juga di raih tunggal putra Indonesia Sony Dwi Kuncoro. Sony melangkah ke perempat final setelah berhasil menumbangkan Wong Chong Hann (MAS) dengan cukup mudah. Sony menaklukkan Chong Hann dengan 21-8 dan 21-12. Di perempat final Sony akan di tantang Yan Kit Chan (HKG).

Kesuksesan dua tunggal putra Indonesia gagal di ikuti oleh Simon Santoso yang harus tumbang dari tangan Park Sung Hwan (KOR). Bermain di partai terakhir yang mulai sepi penonton,  Simon tidak mampu memenuhi ambisinya untuk dapat mengalahkan Park Sung Hwan. Simon kalah dengan 16-21 dan 17-21.

Sementara itu Indonesia juga meloloskan Nova Widianto/Lilyana Natsir ke perempat final setelah menekuk permainan Yoo Yeon Seong/Kim Min Jung (KOR) dengan dua set langsung 21-17 dan 21-17. Nova/Lily di perempat final akan menghadapi Zheng Bo/Ma Jin (CHN). Pertandingan melawan Zheng Bo/Ma Jin di prediksi akan berlangsung seru. Di ganda putra, Indonesia masih memiliki 3 wakilnya. Markis Kido/Hendra Setiawan berhasil mengalahkan Hendri Kurniawan Saputra/Hendra Wijaya (SIN) dengan tiga set 21-11, 18-21 dan 21-18. Sementara itu Hendra A Gunawan/Alvent Yulianto juga berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Chin Baek Choel/Hwang Ji Man (KOR) dengan 20-22, 21-17 dan 21-11. Namun sayang sekali di perempat final Hendra A Gunawan/Alvent Yulianto sudah harus bertemu rekan senegaranya Markis Kido/Hendra Setiawan. Ganda putra lainnya yang lolos adalah Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi yang menang atas Anthony Clark/Nathan Robertson (ENG) dengan 21-16 dan 24-22. Di perempat final Luluk/Joko sudah menemui hambatan dari Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS).

Di tunggal putri, Indonesia juga masih memiliki wakilnya. Maria Febe Kusumastuti dari Klub Djarum berhasil melangkah ke perempat final setelah mengandaskan Aditi Mutatkar (IND) dengan 21-8 dan 21-5. Namun di perempat final lawan Maria Febe adalah tunggal putri China Lu Lan.

Thursday, June 18, 2009

DJARUM INDONESIA SUPER SERIES ; CEDERA, FIRDASARI KALAH WO

Adriyanti Firdasari mundur dari turnamen Djarum Indonesia Super Series 2009 ketika dalam posisi pertandingan di set ke dua melawan Wang Lin (CHN). Namun akibat cedera, Firda tidak dapat meneruskan pertandingan sehingga Wang Lin menang WO meski di set pertama sudah unggul 21-13 atas Firdasari. Dengan demikian tunggal putri Indonesia tinggal menyisakan Maria Febe Kusumastuti dari Club Djarum yang baru akan bertanding pada pukul 18.40 menghadapi Aditi Mutatkar (IND).

Babak kedua yang dimulai pukul 14.00 pemain-pemain Indonesia mulai berguguran. Di sektor ganda campuran pasangan Frans Kurniawan/Pia Zebadiah kalah dari unggulan ke 6 Xie Zhongbo/Zhang Yawen (CHN) dengan dua set langsung. Frans/Pia menyerah dengan 16-21 dan 15-21. Kegagalan yang sama diikuti oleh pemain ganda campuran non pelatnas Hendra A Gunawan/Vita Marissa yang harus bertekuk lutut saat menghadapi permainan Zheng Bo/Ma Jin. Zheng Bo/Ma Jin yang diunggulkan di tempat ke 5 tanpa kesulitan menekuk permainan Hendra A Gunawan/Vita Marissa dengan dua set langsung. Hendra/Vita menyerah dengan 16-21 dan 12-21.

Sementara itu di nomor ganda putri pasangan muda Anneke Feinya Agustine/Annisa Wahyuni juga harus tersingkir dari unggulan ke3 asal China Taipei Cheng Wen Shing/Chien Yu Chin dengan dua set langsung. Anneke/Annisa kalah dengan 12-21 dan 18-21.

Dari Pengamatan di lapangan, penggemar Bulutangkis cukup membludak untuk dapat menonton langsung di Istora Senayan. Namun sayang sekali kesiapan panitia khususnya bagian tiketing tidak mempersiapkan diri dengan baik,s ehingga meski tiket habis namun masih banyak bangku kosong didalam.

DJARUM INDONESIA SUPER SERIES 2009; FIRDA KE BABAK KEDUA, BONA/AHSAN TUMBANG

Setelah Maria Kristin gagal melangkah ke babak kedua, tunggal putri menyisakan Firdasari dan Maria Febe Kusumastuti(CJ) untuk melangkah ke babak kedua. Dalam laga pertama kejuaraan Djarum Indonesia Super Series 2009 yang berlangsung di Istora Senayan, Firdasari berhasil melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan Yao Jie (NED) dalam dua set langsung. Meski Yao Jie mantan pemain China yang kini membela Belanda juga merupakan pemain kuat, namun Firda mampu berbuat banyak dan memenangi pertandingan dengan 21-14 dan 21-16. Dibabak kedua Firda sudah harus berjibaku dengan pemain China Wang Lin yang merupakan unggulan ketiga. Wang Lin melangkah kebabak kedua setelah mengalahkan Salakjit Ponsana (THA) dengan 21-15 dan 21-17.

Sementara itu tunggal putri Indonesia lainnya Maria Febe Kusumastuti dari Club DJarum juga berhasil melangkah ke babak kedua setelah mengandaskan permainan Pi Hongyan (FRA). Maria Febe menang dalam pertandingan tiga set dengan 24-22, 6-21 dan 21-15. Di babak kedua Maria Febe ditantang Aditi Kumar (IND) yang juga melangkah kebabak kedua setelah mengalahkan Nicole Grether (GER) dengan 21-19, 19-21 dan 21-7. Sementara itu China yang merupakan ladang bagi tunggal putri meloloskan semua wakilnya ke babak kedua. Zhang Ning yang pada tahun 2008 masih bermain di Indonesia super Series, kali ini terlihat berbeda karena Zhang Ning kini sudah menjadi pelatih untuk menangani Wang Yihan.  Terlihat aneh karena biasanya Zhang Ning bermain, tapi kali ini pemandangan di depan mata adalah Zhang Ning dengan jaket kuning Chinanya dan tas serta buku catatan yang dipegang.

Di nomor ganda putra, M. Ahsan/Bona Septono gagal melangkah ke babak kedua setelah dikalahkan Anthony Clark/Nathan Robertson (ENG) dengan permainan tiga set. Sayang sekali ganda putra Indonesia tersebut kalah, karena Ahsan cedera saat sedang bertanding sehingga permainannya tidak maksimal dan terkesan dipaksakan. M. Ahsan/Bona Septono menyerah dengan 21-15, 16-21 dan 10-21. Namun kegagalan M. Ahsan/Bona Septono berhasil diredam setelah Markis Kido/Hendra Setiawan melangkah kebabak kedua terlebih dahulu atas lawannya Michael Fuch/Ingo Kindervater dengan 21-14 dan 21-10. Hasil lainnya adalah Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan yang juga berhasil melangkah kebabak kedua setelah mengalahkan Chong Tan Fook/Lee Wan Wah (MAS) 16-21, 21-18 dan 21-17.

Di nomor ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir melangkah mulus dengan menundukkan Wang Chia Min/Wang Pei Rong (TPE) dengan 22-20 dan 21-13. Di tunggal putra, Taufik Hidayat juga melangkah mulus setelah menumbangkan Andrew Smith (ENG) dengan 21-10 dan 21-15. Di babak kedua Taufik ditantang Bonsaak Ponsana (THA). Taufik tampil memukau penonton. Ada yang berbeda dari Taufik Hidayat, Selain baru meluncurkan THL (Taufik Hidayat Line), Taufik juga kelihatan lebih ramah dari biasanya, Ia mau menyapa penonton dan mau difoto tidak seperti yang sudah-sudah Taufik langsung kabur dari arena pertandingan.

Wednesday, June 17, 2009

DJARUM INDONESIA SUPER SERIES 2009; SONY DWI KUNCORO KE BABAK KEDUA

Tunggal putra Indonesia Sony Dwi Kuncoro yang juga merupakan unggulan ke 4 melangkah ke babak kedua setelah dengan susah payah menaklukkan Anand Pawar (IND) dalam pertandingan tiga set. Sony dipaksa bermain tiga set setelah di set kedua lepas dan dimenangkan oleh Anand Pawar. Di ajang Indonesia Super Series 2009 yang berhadiah total USD 200.000 Sony di unggulkan ditempat keempat berada satu pul dengan Taufik Hidayat rekan senegaranya. Di set pertama Sony menang dengan 21-15, memasuki set kedua pertahanan Sony kendur dan menyerah dengan 13-21. Memasuki set penentuan, lagi-lagi Sony harus ketinggalan angka cukup jauh dari Anand Pawar. Sony ketinggalan dengan 12-17 namun berkat kesabaran dan pengalaman yang dimilikinya Sony mampu mengejar ketertinggalan dan berbalik unggul menjadi 21-18.

Sementara itu Simon Santoso sudah terlebih dahulu melangkah ke babak kedua setelah bermain tiga set melawan Jan O Jorgensen (DEN). Simon yang merupakan runner up Indonesia Super Series 2008 kesulitan untuk menaklukkan dalam dua set karena lawan memang memiliki permainan yang lengkap. Namun berkat kesabarannya akhirnya Simon mampu melangkah ke babak kedua dengan 16-21, 21-8 dan 21-19.

Indonesia juga sudah meloloskan dua ganda putra dan satu ganda campuran melalui pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan yang mengalahkan Michael Fuch/Ingo Kindervater (GER) dengan 21-10 dan 21-14 dalam waktu 23 menit. Sedangkan pasangan ganda putra non pelatnas Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan menekuk Chong Tan Fook/Lee Wan Wah (MAS) dengan 16-21, 21-18 dan 21-17. Satu lagi pasangan ganda campuran yang sudah lolos adalah pasangan Frans Kurniawan/Pia Zebadiah yang menaklukkan Ruud Bosch/Paulien Van Dooremalen (NED) dengan 21-8 dan 21-15. Sayang sekali kesuksesan tersebut tidak diikuti oleh kesuksesan ganda campuran Devin Lahardi/lita Nurlita yang harus mengakui keunggulan unggulan ke 4 Thomas Laybord/Kamilla Ritter Juhl (DEN) dengan menyerah 21-14, 9-21 dan 10-21.

Sedangkan ganda campuran Nova Widianto/lilyana Natsir dan Taufik Hidayat baru akan bertanding pada pukul 6.20.

DJARUM INDONESIA SUPER SERIES 2009; MARIA KRISTIN GAGAL ULANGI SUKSES

Runner Up Indonesia Super Series 2008 Maria Kristin Yulianti gagal mengulang sukses untuk melangkah ke babak berikutnya setelah di babak pertama di jegal oleh pemain China Xie Xingfang pada ajang Djarum Indonesia Super Series 2009 yang berlangsung di Istora Senayan Jakarta.  Maria harus mengakui keunggulan Xie Xingfang dengan menyerah dalam dua set langsung. Namun demikian, kekalahan Maria dari Xingfang bukanlah kekalahan yang mudah. Maria mampu mengimbangi permainan tunggal putri China tersebut.

Kegagalan ini sekaligus memupus harapan Maria untuk dapat menyamai prestasinya seperti tahun lalu. Di set pertama, Maria selalu ketinggalan angka dan harus menyerah dengan 17-21. Memasuki set kedua Maria Kristin mulai bangkit dan beberapa kali mengungguli perolehan angka lawan, namun kesabaran dan faktor pengalaman Xingfanglah yang berhasil menjegal permainan Maria. Kejar mengejar angka terjadi dari angka 14-14 hingga 17-17. Maria sempat unggul 19-17 namun dapat dikejar oleh Xie Xingfang dan kedudukan berubah menjadi 19-20. Maria mampu menyamakan kedudukan 20-20. Set kedua ditutup dengan 21-23 sekaligus membawa Xie Xingfang kebabak kedua.

Kegagalan yang sama juga diraih tunggal putri Indonesia lainnya Rizki Amelia Pradipta yang harus menyerah dari Rachel Van Cutsen (NED) dengan 16-21 dan 18-21.  Sementara itu tunggal putri Indonesia lainnya Adriyanti Firdasari baru akan bertanding pada pukul 16.20 WIB.

Namun kegagalan Maria tidak diikuti oleh ganda campuran non pelatnas Hendra Aprida Gunawan/Vita marissa yang membela Jaya Raya. Hendra/Vita menekuk permainan Mohd Fairuzizuan/Wong Pei Tty (MAS) dengan dua set langsung 21-19 dan 21-16.