Monday, June 22, 2009

DJARUM INDONESIA SUPER SERIES; INDONESIA GAGAL RAIH GELAR

Tuan rumah Indonesia gagal meraih gelar di turnamen Djarum Indonesia Super Series 2009 setelah Taufik Hidayat harapan terakhir Indonesia gagal meraih gelar setelah ditaklukkan Lee Chong Wei (MAS) musuh bebuyutannya dalam dua set langsung. Meski ambisi Taufik untuk meraih gelar ke tujuh di Indonesia besar akan tetapi Lee Chong Wei peringkat satu dunia tersebut membuat Taufik tidak bisa berkutik.

Bertanding dengan dukungan penuh penonton Istora, Taufik Hidayat unggulan ke 5 tidak mampu bangkit dan harus mengakui keunggulan Lee Chong Wei. Hal ini tentu membuat kecewa public Istora dan pecinta bulutangkis Indonesia pada umumnya. Kejadian 2007 dimana Indonesia tidak meraih gelar di negeri sendiri pun terulang. Kali ini Taufik yang sudah bermain diluar pelatnas harus kalah dari Chong Wei. Taufik kandas dengan 9-21 dan 14-21.

Sementara itu kejutan terjadi di tunggal putrid dimana Saina Nehwal (IND) berhasil menjuarai kejuaraan Super Series pertamanya di Indonesia setelah mengalahkan Wang Lin(CHN)  dengan tiga set.  Saina yang tidak diunggulkan juara justru menjadi pecundang bagi Wang Lin yang merupakan unggulan ketiga. Penempatan dan netting Saina memang patut diacungi jempol. Karena hampir semua netting Saina membuahkan poin. Saina menjadi juara dengan 12-21, 21-18 dan 21-9. Sementara itu China memperoleh satu gelar dari pasangan ganda campuran Zheng Bo/Ma Jin yang menekuk Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung (KOR) dengan 21-17, 8-21 dan 21-16.

Hasil selengkapnya :

  1. XD : Zheng Bo/Ma Jin (CHN) beat Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung (KOR) 21-17, 8-21 dan 21-16.

  2. WS : Saina Nehwal (IND) beat Wang Lin (CHN) 12-21, 21-18 dan 21-9

  3. MS : Lee Chong Wei (MAS)beat Taufik Hidayat (INA) 21-9 dan 21-14

  4. WD : Eei Hui Chin/Wong Pei Tty (MAS) beat Chen XU/Zhao Yunlei (CHN) 21-16, 21- dan 21-16

  5. MD : Jung Jae Sung/Lee Yong Dae (KOR) beat Fu Hai Feng/Chai Yun (CHN) 21-15 dan 21-18

Sunday, June 21, 2009

DJARUM INDONESIA SUPER SERIES; TAUFIK HIDAYAT WAKILI INDONESIA DI FINAL

Indonesia meloloskan Taufik Hidayat di final Djarum Indonesia Super Series 2009 yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno  Jakarta. Taufik melangkah ke final setelah menekuk unggulan ke 4 yang juga rekan senegaranya Sony Dwi Kuncoro.  Bermain di depan publik sendiri kedua pemain tuan rumah tersebut bermain cukup seru dengan gegap gempita penonton istora yang mendukung jagonya masing-masing.

Taufik Hidayat yang berambisi untuk dapat meraih gelar ke 7 sekaligus memecahkan rekor yang telah di buat Ardi B Wiranata yang memenangi Indonesia open sebanyak 6 kali.  Di set pertama kedudukan cukup berimbang. Baik Sony maupun Taufik bermain dengan performanya masing-masing. Akan tetapi Taufik yang bermain diluar pelatnas tentu memiliki semangat yang tinggi untuk dapat mengalahkan pemain pelatnas sehingga bermain lepas. Taufik menang atas Sony dengan 21-17 dan 21-14 sekaligus memastikan diri untuk tampil di final. Di final Taufik Hidayat akan berhadapan dengan Lee Chong Wei(MAS) yang berhasil menekuk Chen Jin dengan 21-15 dan 22-20.

Sayang sekali kesuksesan Taufik gagal diikuti oleh ganda putra tumpuan Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan. Markis/Hendra gagal ke final setelah di jegal pemain Korea Jung Jae Sung/Lee Yong Dae. Bermain dengan dukungan penuh penonton Istora tidak membuat pasangan ganda Indonesia mampu bermain lepas. Apalagi Jung Jae Sung/Lee Yong Dae adalah pasangan ganda kuat Korea yang beberapa kali mempecundangi permainan Markis/Hendra. Markis Hendra gagal dengan 19-21 dan 17-21. Dengan demikian perolehan gelar di Indonesia Super Series 2009 ini menurun dibanding tahun 2008 yang mendapatkan 2 gelar. Bahkan Indonesia terancam tidak mendapat gelar seperti 2007 silam jika Taufik gagal membendung permainan Chong Wei.  Malaysia di Indonesia super series 2009 ini meloloskan 2 wakilnya di nomor tunggal putra dan ganda putri. Sedangkan China sudah meloloskan nomor ganda putra, ganda campuran dan tunggal putri. Tunggal putri juga berpeluang terjadi All China final jika Lu Lan menang atas Saina Nehwal (IND)

Saturday, June 20, 2009

DJARUM INDONESIA SUPER SERIES 2009; NOVA/LILYANA GAGAL, TUNGGAL PUTRA PASTIKAN KE FINAL

Indonesia memastikan satu tempat di final setelah terjadi all Indonesian Semifinal Djarum Indonesia Super Series 2009. Kepastian terjadi duel sesama pemain Indonesia setelah Taufik Hidayat memastikan diri untuk melangkah ke semifinal setelah menekuk Peter Heog Gada(DEN). Sebelumnya Sony Dwi Kuncoro telah terlebih dahulu melangkah ke semifinal setelah mengalahkan Yan Kit Chan (HKG) dengan 18-21, 21-17 dan 21-10.

Taufik Hidayat melangkah ke semifinal setelah terjadi 'final kepagian' di perempat final dengan Peter Heog Gade. Publik Istora pun terlonjak setelah Taufik memastikan diri ke semifinal. Perjuangan Taufik patut diacungi jempol, bermain dibawah tekanan Gade yang secara permainan berimbang dan lebih berpengalaman, akhirnya Taufik unggul dan memenangi pertandingan.

Di set pertama perolehan angkanya cukup ketat. Set pertama dimenangkan oleh Taufik dengan 21-19. Memasuki set kedua Taufik Hidayat tidak dapat mengembangkan permainan dan berkali-kali bolanya keluar atau nyangkut di net. Taufik banyak melakukan kesalahan sendiri, hingga set kedua direbut oleh Gade dengan 8-21. Memasuki set ketiga, Taufik sempat ketinggalan 1-4 atas Gade namun secara berturut-turut meraih angka dan dapat menyamakan kedudukan 4-4 bahkan unggul terlebih dahulu 5-4. Akan tetapi Gade berhasil menyamakan kedudukan menjadi 5-5. Kejar mengejar angka pun terjadi. Taufik sempat unggul terlebih dahulu dengan 20-18, akan tetapi Gade mampu mengejar ketertinggalan dan menyamakan kedudukan menjadi 20-20. Publik Istora pun di buat menahan nafas dan saat-saat yang mendebarkan tersebut akhirnya berhasil diredam dan menjadi kegembiraan setelah Taufik unggul terlebih dahulu 21-20. Ketika pengembalian bola Gade melambung jauh keluar sisi kiri Taufik maka berakhirlah permainan dengan kedudukan 22-20 untuk kemenangan Taufik Hidayat sekaligus memastikan diri ke semifinal untuk menghadapi rekan senegaranya Sony Dwi Kuncoro.

Indonesia juga meloloskan ganda putra Markis Kido/Hendra setiawan setelah mengandaskan rekan senegaranya Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan. Markis/Hendra menekuk permainan pemain non pelatnas tersebut dengan 21-19 dan 21-11. Namun sayang sekali kemenangan Markis/Hendra tidak diikuti oleh ganda putra Indonesia lainnya Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi yang harus takluk dari Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS) dengan rubber set. Luluk/Joko takluk dengan 11-21, 21-17 dan 11-21.

Kegagalan serupa juga diraih oleh ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir yang harus tumbang setelah dikalahkan Zheng Bo/Ma Jin (CHN). Prestasi Nova/Lilyana akhir-akhir ini memang menurun. Di ajang Indonesia Super Series 2008 Nova/Lily mampu melangkah hingga semifinal sebelum dikalahkan Thomas Layborn/Kamilla Ritter juhl (DEN). Namun perolehan poin tahun 2009 ini, Nova/Lily hanya mencapai perempat final. Nova/Lily takluk dari Zheng Bo/Ma Jin dengan dua set langsung 21-17 dan 21-18.

Sementara itu Maria Febe Kusumastuti satu-satunya tunggal putri yang tersisa juga harus takluk dari tangan Wang Lin (CHN) dengan 11-21 dan 10-21. Maria Febe tidak berdaya menghadapi Wang Lin. Jika dilihat dari track record sebenarnya Wang Lin juga baru keluar sebagai pemain yang bermain di turnamen besar, namun Maria Febe yang masih bernaung di Club Djarum jarang sekali di kirimkan ke berbagai turnamen luar negeri. Sehingga jam terbangnya kurang.

Friday, June 19, 2009

DJARUM INDONESIA SUPER SERIES ; NITYA/GREYS TUMBANG, TAUFIK KE PEREMPAT FINAL

Satu-satunya wakil ganda putri yang tersisa Nitya Krishinda Mahesawari/Greysa Polii harus mengakui keunggulan Chen Xu/Zhao Yunlei (CHN) dalam perebutan satu tiket ke perempat final turnamen Djarum Indonesia Super Series 2009 yang berlangsung di Istora Senayan Jakarta. Bertanding di publiknya sendiri, Greysa Polii memperlihatkan atraksi-atraksi yang cukup mendebarkan jantung dengna jatuh bangun saat menerima bola-bola dari pemain China, namun selalu dapat dimentahkan dengan kesiapan Nitya di belakang meski Greysa Polii jatuh akan tetapi dapat membuahkan poin buat Indonesia.

Di set pertama finalis Aviva Singapore Super Series 2009 ini berhasil mengungguli lawan bahkan unggul lebih dahulu dengan perolehan angka 20-17 atas China. Namun China mampu mengejar ketertinggalan dan menyamakan kedudukan menjadi 20-20. Pertandingan dan sorak sorai penonton pun sangat ramai, bahkan sudah seperti saat perebutan Piala Uber silam. Set pertama ditutup Nitya/Greys dengan 23-21. Memasuki set kedua Greysa Polii sering sekali melakukan kesalahan sendiri sehingga Chen Xu/Zhao Yunlei mampu mengungguli jauh. Set kedua ditutup dengan 11-21 sekaligus menyamakan kedudukan dan terjadi rubber set. Di set penentuan permainan Indonesia tidak berkembang dan kalah telak dengan 8-21 sekaligus mengubur impian publik Indonesia untuk dapat melihat kiprah Nitya/Greys lebih jauh.

Sementara itu peraih medali Emas Olimpiade Athena 2004 Taufik Hidayat berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Bonsaak Ponsana (THA) dengan pertandingan tiga set. Memiliki tipe permainan yang sama, keduanya sama-sama imbang, namun kesiapan Taufik dan dukungan penuh penonton Istora menyebabkan Taufik kian percaya diri dan dapat memenangi pertandingan. Taufik Hidayat menang dengan 21-17, 19-21 dan 21-10. Di semifinal Taufik akan ditantang unggulan kedua Peter Heog Gade (DEN). Sukses yang sama juga di raih tunggal putra Indonesia Sony Dwi Kuncoro. Sony melangkah ke perempat final setelah berhasil menumbangkan Wong Chong Hann (MAS) dengan cukup mudah. Sony menaklukkan Chong Hann dengan 21-8 dan 21-12. Di perempat final Sony akan di tantang Yan Kit Chan (HKG).

Kesuksesan dua tunggal putra Indonesia gagal di ikuti oleh Simon Santoso yang harus tumbang dari tangan Park Sung Hwan (KOR). Bermain di partai terakhir yang mulai sepi penonton,  Simon tidak mampu memenuhi ambisinya untuk dapat mengalahkan Park Sung Hwan. Simon kalah dengan 16-21 dan 17-21.

Sementara itu Indonesia juga meloloskan Nova Widianto/Lilyana Natsir ke perempat final setelah menekuk permainan Yoo Yeon Seong/Kim Min Jung (KOR) dengan dua set langsung 21-17 dan 21-17. Nova/Lily di perempat final akan menghadapi Zheng Bo/Ma Jin (CHN). Pertandingan melawan Zheng Bo/Ma Jin di prediksi akan berlangsung seru. Di ganda putra, Indonesia masih memiliki 3 wakilnya. Markis Kido/Hendra Setiawan berhasil mengalahkan Hendri Kurniawan Saputra/Hendra Wijaya (SIN) dengan tiga set 21-11, 18-21 dan 21-18. Sementara itu Hendra A Gunawan/Alvent Yulianto juga berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Chin Baek Choel/Hwang Ji Man (KOR) dengan 20-22, 21-17 dan 21-11. Namun sayang sekali di perempat final Hendra A Gunawan/Alvent Yulianto sudah harus bertemu rekan senegaranya Markis Kido/Hendra Setiawan. Ganda putra lainnya yang lolos adalah Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi yang menang atas Anthony Clark/Nathan Robertson (ENG) dengan 21-16 dan 24-22. Di perempat final Luluk/Joko sudah menemui hambatan dari Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS).

Di tunggal putri, Indonesia juga masih memiliki wakilnya. Maria Febe Kusumastuti dari Klub Djarum berhasil melangkah ke perempat final setelah mengandaskan Aditi Mutatkar (IND) dengan 21-8 dan 21-5. Namun di perempat final lawan Maria Febe adalah tunggal putri China Lu Lan.

Thursday, June 18, 2009

DJARUM INDONESIA SUPER SERIES ; CEDERA, FIRDASARI KALAH WO

Adriyanti Firdasari mundur dari turnamen Djarum Indonesia Super Series 2009 ketika dalam posisi pertandingan di set ke dua melawan Wang Lin (CHN). Namun akibat cedera, Firda tidak dapat meneruskan pertandingan sehingga Wang Lin menang WO meski di set pertama sudah unggul 21-13 atas Firdasari. Dengan demikian tunggal putri Indonesia tinggal menyisakan Maria Febe Kusumastuti dari Club Djarum yang baru akan bertanding pada pukul 18.40 menghadapi Aditi Mutatkar (IND).

Babak kedua yang dimulai pukul 14.00 pemain-pemain Indonesia mulai berguguran. Di sektor ganda campuran pasangan Frans Kurniawan/Pia Zebadiah kalah dari unggulan ke 6 Xie Zhongbo/Zhang Yawen (CHN) dengan dua set langsung. Frans/Pia menyerah dengan 16-21 dan 15-21. Kegagalan yang sama diikuti oleh pemain ganda campuran non pelatnas Hendra A Gunawan/Vita Marissa yang harus bertekuk lutut saat menghadapi permainan Zheng Bo/Ma Jin. Zheng Bo/Ma Jin yang diunggulkan di tempat ke 5 tanpa kesulitan menekuk permainan Hendra A Gunawan/Vita Marissa dengan dua set langsung. Hendra/Vita menyerah dengan 16-21 dan 12-21.

Sementara itu di nomor ganda putri pasangan muda Anneke Feinya Agustine/Annisa Wahyuni juga harus tersingkir dari unggulan ke3 asal China Taipei Cheng Wen Shing/Chien Yu Chin dengan dua set langsung. Anneke/Annisa kalah dengan 12-21 dan 18-21.

Dari Pengamatan di lapangan, penggemar Bulutangkis cukup membludak untuk dapat menonton langsung di Istora Senayan. Namun sayang sekali kesiapan panitia khususnya bagian tiketing tidak mempersiapkan diri dengan baik,s ehingga meski tiket habis namun masih banyak bangku kosong didalam.

DJARUM INDONESIA SUPER SERIES 2009; FIRDA KE BABAK KEDUA, BONA/AHSAN TUMBANG

Setelah Maria Kristin gagal melangkah ke babak kedua, tunggal putri menyisakan Firdasari dan Maria Febe Kusumastuti(CJ) untuk melangkah ke babak kedua. Dalam laga pertama kejuaraan Djarum Indonesia Super Series 2009 yang berlangsung di Istora Senayan, Firdasari berhasil melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan Yao Jie (NED) dalam dua set langsung. Meski Yao Jie mantan pemain China yang kini membela Belanda juga merupakan pemain kuat, namun Firda mampu berbuat banyak dan memenangi pertandingan dengan 21-14 dan 21-16. Dibabak kedua Firda sudah harus berjibaku dengan pemain China Wang Lin yang merupakan unggulan ketiga. Wang Lin melangkah kebabak kedua setelah mengalahkan Salakjit Ponsana (THA) dengan 21-15 dan 21-17.

Sementara itu tunggal putri Indonesia lainnya Maria Febe Kusumastuti dari Club DJarum juga berhasil melangkah ke babak kedua setelah mengandaskan permainan Pi Hongyan (FRA). Maria Febe menang dalam pertandingan tiga set dengan 24-22, 6-21 dan 21-15. Di babak kedua Maria Febe ditantang Aditi Kumar (IND) yang juga melangkah kebabak kedua setelah mengalahkan Nicole Grether (GER) dengan 21-19, 19-21 dan 21-7. Sementara itu China yang merupakan ladang bagi tunggal putri meloloskan semua wakilnya ke babak kedua. Zhang Ning yang pada tahun 2008 masih bermain di Indonesia super Series, kali ini terlihat berbeda karena Zhang Ning kini sudah menjadi pelatih untuk menangani Wang Yihan.  Terlihat aneh karena biasanya Zhang Ning bermain, tapi kali ini pemandangan di depan mata adalah Zhang Ning dengan jaket kuning Chinanya dan tas serta buku catatan yang dipegang.

Di nomor ganda putra, M. Ahsan/Bona Septono gagal melangkah ke babak kedua setelah dikalahkan Anthony Clark/Nathan Robertson (ENG) dengan permainan tiga set. Sayang sekali ganda putra Indonesia tersebut kalah, karena Ahsan cedera saat sedang bertanding sehingga permainannya tidak maksimal dan terkesan dipaksakan. M. Ahsan/Bona Septono menyerah dengan 21-15, 16-21 dan 10-21. Namun kegagalan M. Ahsan/Bona Septono berhasil diredam setelah Markis Kido/Hendra Setiawan melangkah kebabak kedua terlebih dahulu atas lawannya Michael Fuch/Ingo Kindervater dengan 21-14 dan 21-10. Hasil lainnya adalah Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan yang juga berhasil melangkah kebabak kedua setelah mengalahkan Chong Tan Fook/Lee Wan Wah (MAS) 16-21, 21-18 dan 21-17.

Di nomor ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir melangkah mulus dengan menundukkan Wang Chia Min/Wang Pei Rong (TPE) dengan 22-20 dan 21-13. Di tunggal putra, Taufik Hidayat juga melangkah mulus setelah menumbangkan Andrew Smith (ENG) dengan 21-10 dan 21-15. Di babak kedua Taufik ditantang Bonsaak Ponsana (THA). Taufik tampil memukau penonton. Ada yang berbeda dari Taufik Hidayat, Selain baru meluncurkan THL (Taufik Hidayat Line), Taufik juga kelihatan lebih ramah dari biasanya, Ia mau menyapa penonton dan mau difoto tidak seperti yang sudah-sudah Taufik langsung kabur dari arena pertandingan.

Wednesday, June 17, 2009

DJARUM INDONESIA SUPER SERIES 2009; SONY DWI KUNCORO KE BABAK KEDUA

Tunggal putra Indonesia Sony Dwi Kuncoro yang juga merupakan unggulan ke 4 melangkah ke babak kedua setelah dengan susah payah menaklukkan Anand Pawar (IND) dalam pertandingan tiga set. Sony dipaksa bermain tiga set setelah di set kedua lepas dan dimenangkan oleh Anand Pawar. Di ajang Indonesia Super Series 2009 yang berhadiah total USD 200.000 Sony di unggulkan ditempat keempat berada satu pul dengan Taufik Hidayat rekan senegaranya. Di set pertama Sony menang dengan 21-15, memasuki set kedua pertahanan Sony kendur dan menyerah dengan 13-21. Memasuki set penentuan, lagi-lagi Sony harus ketinggalan angka cukup jauh dari Anand Pawar. Sony ketinggalan dengan 12-17 namun berkat kesabaran dan pengalaman yang dimilikinya Sony mampu mengejar ketertinggalan dan berbalik unggul menjadi 21-18.

Sementara itu Simon Santoso sudah terlebih dahulu melangkah ke babak kedua setelah bermain tiga set melawan Jan O Jorgensen (DEN). Simon yang merupakan runner up Indonesia Super Series 2008 kesulitan untuk menaklukkan dalam dua set karena lawan memang memiliki permainan yang lengkap. Namun berkat kesabarannya akhirnya Simon mampu melangkah ke babak kedua dengan 16-21, 21-8 dan 21-19.

Indonesia juga sudah meloloskan dua ganda putra dan satu ganda campuran melalui pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan yang mengalahkan Michael Fuch/Ingo Kindervater (GER) dengan 21-10 dan 21-14 dalam waktu 23 menit. Sedangkan pasangan ganda putra non pelatnas Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan menekuk Chong Tan Fook/Lee Wan Wah (MAS) dengan 16-21, 21-18 dan 21-17. Satu lagi pasangan ganda campuran yang sudah lolos adalah pasangan Frans Kurniawan/Pia Zebadiah yang menaklukkan Ruud Bosch/Paulien Van Dooremalen (NED) dengan 21-8 dan 21-15. Sayang sekali kesuksesan tersebut tidak diikuti oleh kesuksesan ganda campuran Devin Lahardi/lita Nurlita yang harus mengakui keunggulan unggulan ke 4 Thomas Laybord/Kamilla Ritter Juhl (DEN) dengan menyerah 21-14, 9-21 dan 10-21.

Sedangkan ganda campuran Nova Widianto/lilyana Natsir dan Taufik Hidayat baru akan bertanding pada pukul 6.20.

DJARUM INDONESIA SUPER SERIES 2009; MARIA KRISTIN GAGAL ULANGI SUKSES

Runner Up Indonesia Super Series 2008 Maria Kristin Yulianti gagal mengulang sukses untuk melangkah ke babak berikutnya setelah di babak pertama di jegal oleh pemain China Xie Xingfang pada ajang Djarum Indonesia Super Series 2009 yang berlangsung di Istora Senayan Jakarta.  Maria harus mengakui keunggulan Xie Xingfang dengan menyerah dalam dua set langsung. Namun demikian, kekalahan Maria dari Xingfang bukanlah kekalahan yang mudah. Maria mampu mengimbangi permainan tunggal putri China tersebut.

Kegagalan ini sekaligus memupus harapan Maria untuk dapat menyamai prestasinya seperti tahun lalu. Di set pertama, Maria selalu ketinggalan angka dan harus menyerah dengan 17-21. Memasuki set kedua Maria Kristin mulai bangkit dan beberapa kali mengungguli perolehan angka lawan, namun kesabaran dan faktor pengalaman Xingfanglah yang berhasil menjegal permainan Maria. Kejar mengejar angka terjadi dari angka 14-14 hingga 17-17. Maria sempat unggul 19-17 namun dapat dikejar oleh Xie Xingfang dan kedudukan berubah menjadi 19-20. Maria mampu menyamakan kedudukan 20-20. Set kedua ditutup dengan 21-23 sekaligus membawa Xie Xingfang kebabak kedua.

Kegagalan yang sama juga diraih tunggal putri Indonesia lainnya Rizki Amelia Pradipta yang harus menyerah dari Rachel Van Cutsen (NED) dengan 16-21 dan 18-21.  Sementara itu tunggal putri Indonesia lainnya Adriyanti Firdasari baru akan bertanding pada pukul 16.20 WIB.

Namun kegagalan Maria tidak diikuti oleh ganda campuran non pelatnas Hendra Aprida Gunawan/Vita marissa yang membela Jaya Raya. Hendra/Vita menekuk permainan Mohd Fairuzizuan/Wong Pei Tty (MAS) dengan dua set langsung 21-19 dan 21-16.

BARRY PRIMA DALAM FILM "MENENTANG MAUT"


Judul Film            : MENENTANG MAUT

Sutradara            : Helmud Ashley

Produser             : Gope T. Samptani

Produksi              : Rapi Film - Jakarta; Rapid Film & Lisa Film Munich German

Tahun Produksi : 1984

Pemain                 : Barry Prima, Jhon Philip Law, WD Mochtar, Zainal Abidin, Winfred Glateader, Dicky Zulkarnaen, Advent Bangun, Pitrajaya Burnama

Sinopsis :

Seorang wartawati Judith Stover dari World News Agency dari New York berusaha mewawancarai Roger Clark dari Multi Indah Corp(MIC).  Stover mewawancarai  Roger Clark karena sedang meneliti Laser Cannon. Stover curiga mengapa penelitian Laser Cannon justru dilakukan di Indonesia. Akan tetapi Stover tidak mendapatkan apa-apa dari wawancara tersebut karena Roger Clark tidak memberikan keterangan apapun. Akan tetapi Stover tidak putus asa. Ia bertemu seorang expatriate yang kebetulan juga bekerja di MIC.  Laser Cannon akan di ujicobakan di tambang Kertawangi demikian tuan Clark meyakinkan kliennya tuan Saputra (Piet Burnama). Ratno Lesmana (Barry Prima) adalah salah satu pekerja di MIC.  MIC  akan menggunakan laser cannon untuk dapat digunakan untuk membelah batu di tambang Kertawangi, karena terdapat penambang yang terjebak di dalam terowongan.

Saingan MIC adalah perusahaan Protex Dallas. Perusahaan Protex di komandoi oleh Gals(John Philip Law) dan Purnomo (Dicky Zulkarnaen). Galls menyewa  Yan Fancliff untuk membajak truk beserta isinya milik MIC yang di kemudikan oleh Ted Burners yang akan menuju tambang kertawangi. Anak buah Gals (Advent Bangun) selalu memantau keberadaan barang yang akan di berangkatkan ke Kertawangi. Dari mulai turun pesawat hingga naik ke sebuah truk. Sementara itu Stover berhasil mengendus niat buruk Gals setelah ia berhasil mewawancarainya dan meninggalkan tape recorder yang sengaja ditinggalkannya.

Akhirnya Stover berhasil mencari informasi dari orang sewaan Gals, Yan franscliff. Melalui Cliff, Stover berhasil memperoleh satu demi satu informasi yang diperoleh dengan memberikan sejumlah uang pada Cliff. Maka diketahuilah oleh Stover bahwa truk yang akan dibajak Cliff adalah truk yang dikendarai oleh Ted yang akan menuju Kertawangi.

Dilain pihak, Ted bersama Ratno Lesmana dan tuan Peter mulai berangkat membawa muatan truknya. Selama dalam perjalanan, anak buah Gals dri Protex Dallas selalu membuntutinya. Setelah seorang anak buah Gals gagal, lainnya menyusul dibelakannya bersama dengan Cliff. Selama dalam perjalanan, rintangan demi rintangan banyak terjadi.

Judith Stover yang sudah mengetahui niat busuk dari Cliff akhirnya menyusul truk yang dikemudikan oleh Ted dengan helicopter.  Akhirnya Stover ikut serta dalam truk yang dikemudikan Ted.  Jalan menuju Kertawangi bukanlah jalan mulus yang dengan mudah dilalui. Akan tetapi melalui medan yang berliku-liku. Jalannya pun seadanya, sehingga apapun yang ada didepan maka dengan terpaksa dilalui oleh truk meski dengan muatan yang besar. Ketika melewati sebuah jembatan kayu yang sudah rusak, terjadilah adu tembak dengan kelompok Cliff. Akan tetapi dengan berani, Ratno meladeni kelompok Cliff dan menghancurkan jembatan yang telah berhasil di lewatinya. Akan tetapi Ratno harus tertembak oleh Cliff, selanjutnya Ted, Stover dan Peter melanjutkan perjalanan ke Kertawangi.  Ketika sedang berhenti karena malam, Ted dan kawan-kawan di serang oleh kelompok Cliff. Akan tetapi Ted akhirnya berhasil menanggulanginya dan selanjutnya meneruskan perjalanan.

Kali ini rintangan kembali dihadapi, karena jalanan yang akan dilalui telah dipasangi ranjau. Akan tetapi berkat pengalamannya, akhirnya Ted berhasil mengetahui bahwa jalan yang akan dilalui telah dipasangi ranjau. Akhirnya satu persatu ranjau yang telah dipasang ditemukan, dan Ted kembali melanjutkan perjalanan menuju Kertawangi untuk menolong korban yang terjebak di terowongan.  Mengetahui korbannya berhasil selamat, Gals menyuruh anakbuahnya mengejar truk dengan helicopter. Akhirnya terjadilah baku tembak dari udara dengan helicopter dan dari darat oleh Cliff dan kawan-kawannya. Akan tetapi usahanya pun kembali gagal. Mengetahui kegagalan yang telah di lakukan anakbuahnya, di Jakarta Tuan Purnomo dan Tuan Gals terlibat adu pendapat hingga akhirnya Tuan Gals membunuh tuan purnomo.

Akhirnya Ted berhasil membawa truk dengan muatan laser cannon hingga ke Kertawangi. Akhirnya korban yang terjebak di terowongan berhasil diselamatkan.

*****



Film Produksi tahun 1984 kerjasama antara Rapi Film dengan perusahaan film di Jerman ini memasang bintang-bintang asing dengan dubber Indonesia. Meski filmnya sudah beberapa tahun yang lalu akan tetapi film dengan ide yang masih original ini masih bagus untuk bisa dinikmati.

KERINDUAN

Dibayang wajah seorang

terlintas rindu selintas waktu

akan dirimu

---------------Di ujung senja aku merenda waktu

menunggu saat-saat yang dulu ,kala indah bersamamu

Perjalanan berantai yang telah habis

tanpa ada kata yang bisa menjelaskan

seorang diri .....................

aku.....dibayang dirimu

dalam waktu yang tak juga usai