17 Juli 2009
Hari belom lah sepenggalah naik..
bom kembali mengguncang Jakarta
JW Mariot & Ritz Carlton Hotel jadi sasaran...
bukan... bukan itu saja........ tapi pengunjung dan banyak orang tak bersalah disana ikut jadi korban
Duka kembali menyelimuti
Siapa yang salah dan siapa yang harus dipersalahkan?
Negeriku kembali guncang.....
MU & Indonesia All Starr pun terancam batal....
duh semua pun ikut kacau...
jalanan kacau, akses ditutup.......
Siapa sih mereka? teroris? capek hati ini mendengarnya........
itu lagi-dan itu lagi.....
Negeriku....
kapan kau seperti dulu?
Jika kau pengebom adalah teroris...
atau jaringan -jaringan yang aku sendiri gak ngerti ......
apa kau gak punya nurani?
Duka negeriku
untuk negeriku...
aku rindu akanmu........
untukmu teroris,,,,,,, aku mengutukmu!..
Saturday, July 18, 2009
Tuesday, July 14, 2009
RHOMA IRAMA DALAM FILM "PENASARAN"
JUDUL FILM : PENASARAN
SUTRADARA : MAMAN FIRMANSYAH
PENGARAH : A HARRIS
PRODUKSI : PANCA IRAMA SEJATI
TAHUN PROD : 1976
PEMAIN : RHOMA IRAMA, YATI OCTAVIA, AMINAH CENDRAKASIH, HARRIS, MEFY, SUSI YOPANG, SOFIAH, SONETA GROUP
SINOPSIS :
Ani (Yati Octavia) adalah anak petinggi dari sebuah perkebunan yang tidak disetujui oleh ayahnya karena ia memiliki seorang kekasih Oma (Rhoma Irama) yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Sementara Ibunya Ani (Aminah Cendrakasih) lebih membela Ani, karena memang Ayah Ani bisa diangkat menjadi kepala Perkebunan juga berkat bantuan almarhum ayah Oma. Oma yang seorang penyanyi Orkes mengundang Ani untuk datang ke pertunjukan Orkes Oma. Meski pada akhirnya Ani datang bersama ayah dan ibunya, akan tetapi ditengah pertunjukkan Ani meninggalkan Orkes Oma. Mengetahui hubungan Ani dan Oma yang kian dekat, ayah Ani menentang keras. Ia melarang Ani dan Oma berhubungan. Oma tidak diijinkan untuk kerumah Ani.
Setelah diperlakukan tidak baik oleh ayah Ani, sikap Oma menjadi berubah. Ia banyak berpikir. Perubahan sikap Oma diketahui oleh guru silatnya dan ia menanyakan pada Oma mengenai perubahannya. Setelah memberitahukan pada guru, akhirnya Oma pun cukup tenang. Sementar Ani yang sudah dilarang berhubungan dengan Oma, secara diam-diam masih sering menemui Oma ketika ayahnya sedang pergi.
Untuk menutupi kebutuhan hidup ibunya yang hanya mengandalkan gaji pensiunan almarhum ayah Oma, akhirnya Oma berniat untuk meninggalkan kampung untuk berkelana ke Jakarta. Maksud ini disampaikan pada Ani dan Ibu Oma. Akhirnya Ani dan Ibu Oma melepas kepergian Oma demi masa depan yang lebih baik. Ani memberikan kalung pada Oma agar dapat digunakan bila diperlukan.
Sesampai di Jakarta, tanpa tujuan yang jelas akhirnya untuk memenuhi hidupnya. Oma menjual apa yang bisa dijadikan uang. Kemudian tujuan selanjutnya adalah mencari studio rekaman yang ada di simpang Depok. Dengan dandanan kampung, Oma menjadi bahan tertawaan. Oma akhirnya menawarkan lagu-lagunya, akan tetapi dianggap kampungan dan langsung ditolak oleh pihak studio. Oma meninggalkan studio dengan sedih. Ketika sedang melepas lelah dibawah pohon sehabis dari studio, Oma disamperin oleh penjahat yang ingin mengambil harta Oma. Akan tetapi Oma melawan. Karena tidak imbang, akhirnya Oma pun dipukul kepalanya dan pingsan, sedangkan kalung yang dipakai Oma pun akhirnya diambil oleh penjahat-penjahat tadi. Oma akhirnya ditolong oleh Susi seorang bencong bersama tiga rekannya. Meski awalnya Oma menjadi rebutan bagi empat bencong tersebut, akan tetapi bencong-bencong tersebut mengajak Oma untuk menyanyi.
Sementara itu di kampung, Ani yang merasa belum ada kabar dari Oma, akhirnya menanyakan tentang kabarnya melalui ibunya Oma. Akan tetapi Ibu Oma pun belum mendapatkan kabar keberadaan Oma, akhirnya Ani pun pamit pulang. Ketika mau pulang, Ani kedapatan sedang sakit, akan tetapi ketika akan diantarkan oleh Ibu Oma, Ani lari pulang terlebih dahulu ketika Ibu sedang mengambil kerudung.
Di Jakarta, Oma berhasil menyanyi atas ajakan dari kenalannya, Susi. Lagu pertama yang dinyanyikan adalah berjudul “Ani”, sesuai dengan kerinduan yang dirasakan oleh Oma saat itu. Setelah penampilan pertamanya, akhirnya Oma ditawari sebuah kontrak rekaman oleh sebuah perusahaan rekaman. Oma pun akhirnya terkenal, ia pun sering ditampilkan di televisi. Kaset Oma Irama laku keras. Meski Oma telah terkenal, akan tetapi ayah Ani tidak percaya dan tetap menentang hubungan mereka. Akhirnya Anipun kabur dari rumah untuk menyusul Oma di Jakarta. Melihat kepergian Ani, ayahnya menuduh Omalah yang telah melarikan Ani, sehingga ia menyalahkan Ibu Oma.
Sesampai di Jakarta, Ani tidak menemukan Oma, karena Oma sebenarnya sedang ke kampung menyusul Ani. Demikian juga Oma, sesampai di kampung, ia tidak mendapati Ani di rumah. Akhirnya Oma tahu dari Ibunya kalau Ani menyusul ke Jakarta. Akhirya Oma pun segera kembali ke Jakarta untuk menyusul Ani. Ayah dan Ibu Ani pun akhirnya menyusul ke Jakarta untuk mencari Ani. Akhirnya Ani dan Oma pun dipertemukan dalam pertunjukan orkes yang menampilkan Oma Irama. Ayah dan Ibu Ani yang menyaksikan pertemuan tersebut, akhirnya merestui hubungan Oma dan Ani.
*****
Film Drama Musikal Rhoma Irama memang bejibun, satu diantaranya adalah Penasaran. Yang kalau ditonton saat ini tentu kita akan tahu model baju jaman dahulu yang cutbrai …tp saat ini sudah tidak jaman lagi.
Saturday, July 11, 2009
BARRY PRIMA DALAM FILM SI JAMPANG 2
Judul Film : SI JAMPANG 2
Sutradara : SA KARIM
Produser : Herman Dial
Produksi : PT. Kanta Indah Film
Tahun Produksi : 1990
Pemain : Barry Prima, Ayu Lestari, Yoseph Hungan, Rudy Wahab, Benny L Burnama, Bachtiar Gomba, Budi Purboyo, Wingky Harun
SINOPSIS :
Jampang (Barry Prima) yang sedang berkelana mampir di warung Mpok Siti (Ayu Lestari) untuk melepas lelah dan mengisi perutnya. Ketika sedang mengisi perut, tiba-tiba datanglah Dadap anak buah Ki Sima (Wingky Harun). Ki Sima adalah tuan tanah yang selalu memaksa penduduk untuk menjual tanahnya dengan harga murah. Sesampai di warung Mpok Siti, Dadap langsung mengancam Liman salah seorang penduduk yang selama ini tidak mau melepas sawahnya untuk dijual kepada Ki Sima. Akhirnya Dadap mengancam Liman dengan goloknya. Saat itulah Jampang bertindak, dan Dadap pun kalah. Ia melaporkan pada Ki Sima. Sementara itu Mpok Siti yang seorang Janda muda akhirnya menceritakan tentang keadaan suaminya yang dibunuh oleh anak buah Ki Sima. Suami Mpok Siti dibunuh ketika sedang mempertahankan istrinya Siti yang dipaksa untuk dipaksa kerja di rumah Ki Sima untuk membayar hutang-hutang suaminya.
Jampang datang ketempat Ki Sima yang sedang menggelar Judi dadu. Melihat rakyat selalu kalah, akhirnya Jampang pasang dadu. Akan tetapi kali ini Jampang pun tidak mujur dan harus kalah. Jampang yang sudah mengetahui kecurangan yang dilakukan Ki Sima, akhirnya membongkar dadu Ki Sima yang dipasang dobel, sehingga rakyat sering dirugikan. Akhirnya Jampang berhasil meraup uang Ki Sima. Melihat Jampang berhasil meraih uang dan dibagikan dengan teman-temannya, akhirnya Ki Sima menyuruh anak buahnya untuk mengepung Jampang dan merebut kembali uangnya. Jampang tentu saja tidak tinggal diam. Ia berhasil melumpuhkan centeng-centeng Ki Sima.
Mpok Siti yang sedang sendirian di rumah didatangi oleh centeng-centeng Ki Sima untuk mencoba memperkosanya, Mpok Siti pun berontak dan tidak berdaya menghadapinya. Ketika keadaan Mpok Siti sudah tidak berdaya, datanglah Jampang yang menyelamatkannya. Akhirnya centeng-centeng Ki Sima pun kalah dan kepalanya di kirim ke Ki Sima. Merasa di hina, Ki Sima menyuruh Tohir jagoan dari Cengkareng untung menghabisi Jampang. Ki Sima menangkap Istri Liman sebagai Sandera sementara Tohir menangkap dan berniat akan membunuh Liman. Akan tetapi disaat yang bersamaan datanglah Jampang yang kemudian menyandera Ki Sima yang sedang mencengkeram istri Liman. Sedangkan Tohir meminta Jampang melepaskan Ki Sima. Akhirnya setelah Ki Sima dilepaskan oleh Jampang, dan Liman juga dilepaskan Tohir, kemudian keduanya terlibat perkelahian. Jampang dan Tohir saling duel. Disaat itulah Ki Sima melarikan istri Liman. Melihat istrinya dibawa Ki Sima, akhirnya Liman mengikuti Ki Sima. Disusul kemudian Jampang dan Tohir yang menyusul keberadaan Istri Liman.
Tohirpun kemudian terbunuh oleh Jampang. Ketika Jampang sedang menyelamatkan Istri Liman, di saat yang bersamaan Warung Mpok Siti di obrak abrik oleh anak buah Kosim(Joseph Hungan) dan menyeret Mpok Siti. Mpok Siti pun diculik oleh Kosim. Kosim sebelumnya pernah berusaha memperkosa Mpok Siti, akan tetapi karena masalah kelelakiannya yang tidak jantan, akhirnya saat itu Kosim mengurungkan niatnya untuk memperkosa Mpok Siti.
Akhirnya Ki Sima berjanji akan memberikan obat kejantanan kepada Kosim dengan Syarat Kosim bisa membunuh Jampang. Tanpa mencari Jampang, Kosim akhirnya tidak harus bersusah payah mencarinya. Jampang yang berniat menolong Mpok Siti akhirnya harus kecewa, karena Siti ternyata tidak mau mengikuti Jampang. Apalagi jawaban Siti yang tiba-tiba jadi membela Kosim. Sebenarnya Siti melakukan ini juga karena triknya yang sudah tahu akan kelemahan Kosim, sehingga ia melakukan hal tersebut pada Jampang. Siti ingin membalas kematian suaminya pada Kosim. Jampang pun Kecewa, sementara Siti juga bingung denga cara untuk meloloskan diri dari rumah Ki Sima tempat Kosim berada. Saat sedang bingung, Siti didatangi oleh Ki Sima dan Ia berusaha memperkosanya. Siti berteriak, saat itu datanglah Jampang yang menyelamatkan Siti.
Ketika Jampang sedang membalaskan sakit hati Siti pada Ki Sima saat itu datanglah Kosim yang mempunyai ilmu silat cukup tinggi. Keduanya pun berkelahi dengan Imbang. Saat Jampang dan Kosim sedang berkelahi datanglah Ki Sima dan dua anak buahnya menyandera Mpok Siti. Konsentrasi Jampang pun terganggu melihat pemandangan ini, akhirnya Kosim berhasil membunuh Jampang. Mengetahui Jampang sudah mati, akhirnya Ki Sima memberikan obat kejantanan lelaki pada Kosim sesuai dengan perjanjian. Mayat Jampang ditinggalkan begitu saja di halaman.
Akhirnya Mayat Jampang ditolong oleh penduduk yang mengenal Jampang. Jampang akhirnya bisa hidup kembali karena memang ia belum meninggal. Ia diobati oleh seorang Kiai.
Kosim yang sedang melampiaskan nafsunya pada Mpok Siti setelah diberi obat kejantanan oleh Ki Sima tidak sadar kalau Mpok siti ingin membunuhnya. Tapi disaat Mpok Siti tertangkap tangan oleh Kosim yang dengan sebuah pisau, disaat itu datanglah Jampang yang telah sembuh. Jampang membunuh Ki Sima, dan akhirnya Kosim juga harus menemui nasib yang sama dengan majikannya.
***
Kalau diperhatikan Jampang 2 dengan Jampang 1, dari segi cerita, Jampang dua lebih seru untuk ditonton dibandingkan dengan Jampang 1.
Wednesday, July 8, 2009
BARRY PRIMA DALAM FILM WALET MERAH
JUDUL FILM : WALET MERAH
SUTRADARA : SA KARIM
PRODUSER : HERMAN DIAL
PRODUKSI : ELANG PERKASA FILM
TAHUN PROD : 1993
JENIS : FILM LAGA
PEMAIN : BARRY PRIMA, DEVI PERMATASARI, YOSEPH HUNGAN, KEN KEN, WINGKY HARUN, ANIKA HAKIM,
SINOPSIS :
Genjo membawa peta harta karun yang diperebutkan oleh dunia persilatan. Keberadaan Genjo tidak diketahui, sehingga hampir setiap malam para perempuan diculik oleh anak buah tangan besi untuk mebuat takut dan mengatakan keberadaan Genjo. Walet Merah (Devi Permatasari) terdampar di sebuah pulau yang sedang dilanda kemelut tersebut. Walet merah bertemu dengan Ambar yang sedang bertarung dengan anak buah tangan besi untuk menyelamatkan Sri(Baby Ayu). Akan tetapi Ambar kalah dan Sri dibawa oleh anak buah tangan besi.
Ambar dan Walet Merah mencari tahu keberadaan Sri dan menyatroni markas tangan besi ketika Sri akan digantung. Maka terjadilah perkelahian antara wallet merah dan anak buah tangan besi. Ambar berhasil membawa Sri setelah anak buah tangan besi di hadang oleh Walet Merah. Akan tetapi Ambar terkena pukulan Tangan Besi (Yoseph Hungan) meski berhasil melarikan diri. Sedangkan Walet Merah berhasil ditangkap oleh Singa Hitam melalui pukulannya.
Panji Tengkorak (Barry Prima) digoda oleh muridnya Nursiah untuk bercinta. Akan tetapi Panji Tengkorak menolaknya, sehingga Nurseha marah pada Panji Tengkorak. Mengetahui niatnya tidak tercapai, Nursiah mengadukan pada ayahnya seorang Mahesapati dengan memfitnah Panji Tengkorak kalau Nursiah telah diperkosa oleh Panji Tengkorak. Akhirnya Panji Tengkorak pun diserang oleh anak buah Mahesapati. Jagawarsa yang mengetahui kejadian sebenarnya akhirnya mengadukan kelakuan Nursiah pada Gema. Akan tetapi Jagawarsa disuruh agar dapat menjaga rahasia tersebut.
*****
Walet merah di sarang Tangan besi menawarkan kerjasama dengan Singa Hitam(Ken Ken) untuk dapat mengatakan keberadaan Genjo, akan tetapi niat ini ditolak oleh Singa Hitam. Akhirnya Walet Merah berhasil mengelabui salah seorang anak buah tangan besi, dukun Indajil dengan daya tariknya dan janji yang diberikan untuk mengatakan keberadaan Genjo. Akan tetapi Walet merah yang sedang terluka tidak berdaya menghadapinya. Panji Tengkorak yagng sedang berjalan disekitar sarang tangan besi, akhirnya melumpuhkan dukun Indrajil dan berhasil menyelamatkan Walet Merah.
Sementara itu Panji Tengkorak melepaskan Genjo (Wingky Harun) untuk keluar dari persembunyiannya. Sedangkan Walet Merah yang sedang di obati oleh Panji Tengkorak, akhirnya kembali ditinggalkan olehnya meski sudah sekian lama Walet Merah mencarinya. Akan tetapi sepasang kekasih ini harus kembali berpisah. Sedangkan Genjo yang sudah keluar dari persembunyiannya, ditengah perjalanan dihadang oleh anak buah tangan besi yang bermaksud menangkapnya. Saat itulah muncul orang yang menyelamatkan Genjo. Genjo akhirnya dibawa ke Mahesapati. Sementara itu Walet Merah akhirnya bergabung dengan Mahesapati untuk melawan tangan besi. Sementara Mahesapati yang sudah mengetahui duduk persoalan antara Nursiah dengan Panji Tengkorak akhirnya menemui Panji Tengkorak untuk meminta maaf dan meminta bantuannya.
Nursiah yang kecewa akibat perbuatannya diketahui, akhirnya berusaha merayu Genjo untuk berbuat tidak senonoh, sedangkan Mahesapati akhirnya terbunuh setelah pulang dari menemui Genjo. Mahesapati terbunuh oleh anak buah tangan besi (Anika Hakim) dengan memfitnah Panji Tengkorak. Walet Merah yang sudah bergabung dengan Mahesapati akhirnya mencari keberadaan Panji Tengkorak untuk menuntut balas. Akan tetapi Panji Tengkorak berhasil meyakinkan Walet Merah bahwa bukan ia pelakunya. Bahkan Panji akhirnya membeberkan bahwa di bawah Maesapati ada seorang pengkhianat. Sedangkan untuk mengatasi Tangan Besi yang sudah mempunyai ilmu tapa brata yang tidak bisa dilawan dengan laki-laki akhirnya melatih wallet Merah untuk menguasai ilmu serap raga untuk menandingi tangan besi.
Gema yang bermain di air keruh akhirnya berhasil mengambil hati Nursiah dan Genjo untuk mendapatkan harta karun. Mereka tidak peduli meski tangan besi sedang mengobrak abrik pulau mereka, akan tetapi Gema lebih mementingkan ambisinya untuk mendapatkan harta karun dengan membawa Genjo yagn ternyata sudah membakar peta harta karun tersebut. Genjolah satu-satunya orang yang telah menghafal peta dimana harta karun berada. Ketika Genjo ingin meninggalkan Gema dan Nursiah yang sedang beristirahat, akhirnya mengurungkan niatnya ketika melihat Gema mengeluarkan sebuah petuah melalui tidurnya bahwa harta itu harus diambil berdua. Genjo menuruti perintah Gema dan berangkat berdua setelah meninggalkan Nursiah seorang diri.
Nursiah didatangi oleh gurunya yang ternyata adalah anak buah tangan besi Nenek Nilam (Anika Hakim) dan menceritakan siapa pembunuh sebenarnya ayah Nursiah. Setelah mengetahui bahwa pembunuh sebenarnya adalah Gema, akhirnya Nursiah mencari Gema yang pada saat yang bersamaan sedang berusaha membunuh Genjo yang telah menemukan keberadaan harta karun. Sementara itu Nursiah akhirnya terbunuh oleh Gema. Keberadaan Harta Karun tesebut ternyata juga diketahui oleh tangan besi dan Nenek Nilam bersama dengan Singa Hitam. Akan tetapi ketiganya akhirnya beradu ilmu untuk mendapatkan harta tersebut. Nenek Nilam dan Singa Hitam tewas ditangan si Tangan Besi. Saat itulah muncul Panji Tengkorak dan Walet Merah. Dengan ilmu Serap Raga yang telah di kuasainya akhirnya Walet Merah berhasil membunuh Tangan Besi.
BARRY PRIMA DAN DEBBY CAROL DALAM FILM "MEMBAKAR GAIRAH"
JUDUL FILM : MEMBAKAR GAIRAH
SUTRADARA : PRAWOTO S RAHARJO
PRODUSER : HANDI MULJONO
PRODUKSI : DIWANGKARA CITRA SWARA FILM
TAHUN PROD : 1996
JENIS : FILM LAGA
PEMAIN : BARRY PRIMA, DEBBY CAROL, MEGI MEGAWATI, GOLDEN KASMARA, ALEX DIRJOSAPUTRO, LUIS PALBO
SINOPSIS :
Natasya (Deby Carol) datang ke San Fransisco Amerika untuk mengumpulkan harta warisan keluarganya yang telah dibantai karena memperebutkan sebuah akta. Akan tetapi sampai di Amerika bukannya dengan mudah mendapatkan hak-haknya akan tetapi terjadi perebutan antara mafia internasional. Penembakan dan penembakan untuk membunuh Natasya pun sering terjadi hingga Natasya ditolong oleh Alexander (Alex Dirjosaputro) yang ia panggil Dipo warga Negara Indonesia yang sudah menjadi warga Negara Amerika. Perusahaan peninggalan ayahnya ternyanta melibatkan mafia internasional dengan dana yang illegal akan tetapi menghasilkan hasil yang legal. Dipo sebenarnya adalah bagian dari mafia tersebut yang mempunyai niat buruk dengan Natasya akan tetapi selalu berusaha baik untuk menutupi semua kebusukannya. Kemana langkah Natasya selalu dilaporkan ke bosnya di Jakarta. Akhirnya Natasya pun kembali ke Jakarta setelah diajak kembali oleh Dipo.
Sementara itu Jack (Barry Prima) pacar dari Natasya di Indonesia hampir terbunuh oleh Tamara (Megi Megawati). Jack tidak habis pikir kenapa Tamara bisa begitu sakit hati pada Jack dan ingin membunuhnya. Jack berusaha mencari tahunya, akan tetapi Tamara tidak memberitahunya. Akhirnya Jack mencari tahu melalui ibu Tamara. Tapi ternyata Ibu Tamara sudah meninggal, dan Tamara menuduh Jacklah pembunuh Ibunya, maka itu Tamara sangat dendam pada Jack dan ingin membunuhnya.
Ketika dalam perjalanan Jack mendapati sebuah bus yang dibajak oleh anak sekolah. Mengetahui ada ketidakberesan didalam bus, akhirnya Jack turun dan menyuruh anak-anak sekolah untuk tidak mudah di tunggangi oleh para mafia yang menyamar menjadi siswa sekolah. Melihat Jack datang, mereka tidak suka dan terjadilah perkelahian. Mereka menyusupi siswa-siswa sekolah untuk merusak jiwa dengan obat-obat terlarang. Karena siswa sekolah lebih mudah untuk ditunggangi.
*****
Mengetahui Natasya telah kembali ke Jakarta, Jack menyusul kerumahnya. Ketika sedang bermesraan dengan Natasya, tiba-tiba dari balik jendela kaca, Jack melihat Tamara yang sedang disandera dan diculik oleh sekelompok orang. Jack mengejarnya, akan tetapi Jack tertipu, karena perempuan yang disangka Tamara ternyata adalah laki-laki yang menyamar menjadi Tamara untuk mengecoh Jack agar komplotan tersebut dapat menculik Natasya dirumahnya. Natasya yang selalu waspada, mengetahui ada orang yang berniat tidak baik terhadap dirinya akhirnya pun meladeni serangan yang dilancarkanoleh anak buah Leo. Natasya berhasil mengatasi serangan-serangan yang ditujukan terhadap dirinya dengan dibantu oleh Jack.
Setelah mengatasi bahwa banyak yang berniat buruk terhadap dirinya, akhirnya Natasya bertemu dengan Dipo. Akan tetapi Jack melihat Dipo seperti melihat Alex, akan tetapi ia tidak mengatakannya pada Dipo.
Natasya menemui bos Leo, karena ia berhak atas 40% saham perusahaan yang dipimpin oleh Leo, akan tetapi Leo yang telah menguasai perusahaan tersebut tidak mau memberikannya, karena ia yang menguasai perusahaan tersebut. Sementara itu Jack yang telah mendapat surat kuasa dari Pak Nyo ayah dari Natasya juga tidak bisa bertindak apa-apa. Maka terjadilah baku tembak. Dalam kesempatan tersebut Tamara tewas tertembak ketika akan menembak Jack. Tamara akhirnya di tolong oleh Jack dan Natasya.
Setelah Tamara sembuh ia mendapati Dipo sudah dibelakangnya. Akan tetapi Tamara lebih mengenal Dipo sebagai Alex. Sementara itu Tamara yang ingin membunuh Jack akhirnya tidak jadi menembaknya. Tamara lari dengan Dipo dan menganggap hutangnya telah impas dengan tidak membunuh Jack, karena Jacklah yang sebelumnya telah menyelamatkan Tamara. Sementara itu Alex sendiri sebenarnya dianggap telah mati terbunuh.
Leo yang mempunyai penyakit mematikan, akhirnya menyadari untuk dapat mati, ia juga akan menukar nyawanya dengan nyawa Jack. Leo terus memantau keberadaan Jack dan Natasya. Mereka terus berusaha membunuh Jack. Sementara Dipo tertembak. Jack akhirnya menganalisa mengenai penembakan yang dilakukan terhadap Dipo sebenarnya adalah dilakukan oleh pengkhianat. Tamara akhirnya diculik oleh anak buah Leo. Dengan melakukan pengintaian dirumah Leo, Jack dan Natasya akhirnya dapat menyelamatkan Tamara ketika sedang menjadi sandera Leo . Dan Leo yang merupakan penjahat kelas kakap akhirnya pun tertembak oleh Jack.
*****
Film Laga yang mengandalkan bintang Barry Prima ini sebelumnya berjudul Kolektor, akan tetapi karena tahun 1996 film Indonesia sedang mati suri, maka kemungkinan film ini diubah menjadi judul Membakar Gairah. Jenis film laga yang syarat dengan tembakan-tembakan tidak hanya mengandalkan ilmu silat semata.
Monday, June 22, 2009
DJARUM INDONESIA SUPER SERIES; INDONESIA GAGAL RAIH GELAR
Tuan rumah Indonesia gagal meraih gelar di turnamen Djarum Indonesia Super Series 2009 setelah Taufik Hidayat harapan terakhir Indonesia gagal meraih gelar setelah ditaklukkan Lee Chong Wei (MAS) musuh bebuyutannya dalam dua set langsung. Meski ambisi Taufik untuk meraih gelar ke tujuh di Indonesia besar akan tetapi Lee Chong Wei peringkat satu dunia tersebut membuat Taufik tidak bisa berkutik.
Bertanding dengan dukungan penuh penonton Istora, Taufik Hidayat unggulan ke 5 tidak mampu bangkit dan harus mengakui keunggulan Lee Chong Wei. Hal ini tentu membuat kecewa public Istora dan pecinta bulutangkis Indonesia pada umumnya. Kejadian 2007 dimana Indonesia tidak meraih gelar di negeri sendiri pun terulang. Kali ini Taufik yang sudah bermain diluar pelatnas harus kalah dari Chong Wei. Taufik kandas dengan 9-21 dan 14-21.
Sementara itu kejutan terjadi di tunggal putrid dimana Saina Nehwal (IND) berhasil menjuarai kejuaraan Super Series pertamanya di Indonesia setelah mengalahkan Wang Lin(CHN) dengan tiga set. Saina yang tidak diunggulkan juara justru menjadi pecundang bagi Wang Lin yang merupakan unggulan ketiga. Penempatan dan netting Saina memang patut diacungi jempol. Karena hampir semua netting Saina membuahkan poin. Saina menjadi juara dengan 12-21, 21-18 dan 21-9. Sementara itu China memperoleh satu gelar dari pasangan ganda campuran Zheng Bo/Ma Jin yang menekuk Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung (KOR) dengan 21-17, 8-21 dan 21-16.
Hasil selengkapnya :
Bertanding dengan dukungan penuh penonton Istora, Taufik Hidayat unggulan ke 5 tidak mampu bangkit dan harus mengakui keunggulan Lee Chong Wei. Hal ini tentu membuat kecewa public Istora dan pecinta bulutangkis Indonesia pada umumnya. Kejadian 2007 dimana Indonesia tidak meraih gelar di negeri sendiri pun terulang. Kali ini Taufik yang sudah bermain diluar pelatnas harus kalah dari Chong Wei. Taufik kandas dengan 9-21 dan 14-21.
Sementara itu kejutan terjadi di tunggal putrid dimana Saina Nehwal (IND) berhasil menjuarai kejuaraan Super Series pertamanya di Indonesia setelah mengalahkan Wang Lin(CHN) dengan tiga set. Saina yang tidak diunggulkan juara justru menjadi pecundang bagi Wang Lin yang merupakan unggulan ketiga. Penempatan dan netting Saina memang patut diacungi jempol. Karena hampir semua netting Saina membuahkan poin. Saina menjadi juara dengan 12-21, 21-18 dan 21-9. Sementara itu China memperoleh satu gelar dari pasangan ganda campuran Zheng Bo/Ma Jin yang menekuk Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung (KOR) dengan 21-17, 8-21 dan 21-16.
Hasil selengkapnya :
- XD : Zheng Bo/Ma Jin (CHN) beat Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung (KOR) 21-17, 8-21 dan 21-16.
- WS : Saina Nehwal (IND) beat Wang Lin (CHN) 12-21, 21-18 dan 21-9
- MS : Lee Chong Wei (MAS)beat Taufik Hidayat (INA) 21-9 dan 21-14
- WD : Eei Hui Chin/Wong Pei Tty (MAS) beat Chen XU/Zhao Yunlei (CHN) 21-16, 21- dan 21-16
- MD : Jung Jae Sung/Lee Yong Dae (KOR) beat Fu Hai Feng/Chai Yun (CHN) 21-15 dan 21-18
Sunday, June 21, 2009
DJARUM INDONESIA SUPER SERIES; TAUFIK HIDAYAT WAKILI INDONESIA DI FINAL
Indonesia meloloskan Taufik Hidayat di final Djarum Indonesia Super Series 2009 yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno Jakarta. Taufik melangkah ke final setelah menekuk unggulan ke 4 yang juga rekan senegaranya Sony Dwi Kuncoro. Bermain di depan publik sendiri kedua pemain tuan rumah tersebut bermain cukup seru dengan gegap gempita penonton istora yang mendukung jagonya masing-masing.
Taufik Hidayat yang berambisi untuk dapat meraih gelar ke 7 sekaligus memecahkan rekor yang telah di buat Ardi B Wiranata yang memenangi Indonesia open sebanyak 6 kali. Di set pertama kedudukan cukup berimbang. Baik Sony maupun Taufik bermain dengan performanya masing-masing. Akan tetapi Taufik yang bermain diluar pelatnas tentu memiliki semangat yang tinggi untuk dapat mengalahkan pemain pelatnas sehingga bermain lepas. Taufik menang atas Sony dengan 21-17 dan 21-14 sekaligus memastikan diri untuk tampil di final. Di final Taufik Hidayat akan berhadapan dengan Lee Chong Wei(MAS) yang berhasil menekuk Chen Jin dengan 21-15 dan 22-20.
Sayang sekali kesuksesan Taufik gagal diikuti oleh ganda putra tumpuan Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan. Markis/Hendra gagal ke final setelah di jegal pemain Korea Jung Jae Sung/Lee Yong Dae. Bermain dengan dukungan penuh penonton Istora tidak membuat pasangan ganda Indonesia mampu bermain lepas. Apalagi Jung Jae Sung/Lee Yong Dae adalah pasangan ganda kuat Korea yang beberapa kali mempecundangi permainan Markis/Hendra. Markis Hendra gagal dengan 19-21 dan 17-21. Dengan demikian perolehan gelar di Indonesia Super Series 2009 ini menurun dibanding tahun 2008 yang mendapatkan 2 gelar. Bahkan Indonesia terancam tidak mendapat gelar seperti 2007 silam jika Taufik gagal membendung permainan Chong Wei. Malaysia di Indonesia super series 2009 ini meloloskan 2 wakilnya di nomor tunggal putra dan ganda putri. Sedangkan China sudah meloloskan nomor ganda putra, ganda campuran dan tunggal putri. Tunggal putri juga berpeluang terjadi All China final jika Lu Lan menang atas Saina Nehwal (IND)
Taufik Hidayat yang berambisi untuk dapat meraih gelar ke 7 sekaligus memecahkan rekor yang telah di buat Ardi B Wiranata yang memenangi Indonesia open sebanyak 6 kali. Di set pertama kedudukan cukup berimbang. Baik Sony maupun Taufik bermain dengan performanya masing-masing. Akan tetapi Taufik yang bermain diluar pelatnas tentu memiliki semangat yang tinggi untuk dapat mengalahkan pemain pelatnas sehingga bermain lepas. Taufik menang atas Sony dengan 21-17 dan 21-14 sekaligus memastikan diri untuk tampil di final. Di final Taufik Hidayat akan berhadapan dengan Lee Chong Wei(MAS) yang berhasil menekuk Chen Jin dengan 21-15 dan 22-20.
Sayang sekali kesuksesan Taufik gagal diikuti oleh ganda putra tumpuan Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan. Markis/Hendra gagal ke final setelah di jegal pemain Korea Jung Jae Sung/Lee Yong Dae. Bermain dengan dukungan penuh penonton Istora tidak membuat pasangan ganda Indonesia mampu bermain lepas. Apalagi Jung Jae Sung/Lee Yong Dae adalah pasangan ganda kuat Korea yang beberapa kali mempecundangi permainan Markis/Hendra. Markis Hendra gagal dengan 19-21 dan 17-21. Dengan demikian perolehan gelar di Indonesia Super Series 2009 ini menurun dibanding tahun 2008 yang mendapatkan 2 gelar. Bahkan Indonesia terancam tidak mendapat gelar seperti 2007 silam jika Taufik gagal membendung permainan Chong Wei. Malaysia di Indonesia super series 2009 ini meloloskan 2 wakilnya di nomor tunggal putra dan ganda putri. Sedangkan China sudah meloloskan nomor ganda putra, ganda campuran dan tunggal putri. Tunggal putri juga berpeluang terjadi All China final jika Lu Lan menang atas Saina Nehwal (IND)
Saturday, June 20, 2009
DJARUM INDONESIA SUPER SERIES 2009; NOVA/LILYANA GAGAL, TUNGGAL PUTRA PASTIKAN KE FINAL
Indonesia memastikan satu tempat di final setelah terjadi all Indonesian Semifinal Djarum Indonesia Super Series 2009. Kepastian terjadi duel sesama pemain Indonesia setelah Taufik Hidayat memastikan diri untuk melangkah ke semifinal setelah menekuk Peter Heog Gada(DEN). Sebelumnya Sony Dwi Kuncoro telah terlebih dahulu melangkah ke semifinal setelah mengalahkan Yan Kit Chan (HKG) dengan 18-21, 21-17 dan 21-10.
Taufik Hidayat melangkah ke semifinal setelah terjadi 'final kepagian' di perempat final dengan Peter Heog Gade. Publik Istora pun terlonjak setelah Taufik memastikan diri ke semifinal. Perjuangan Taufik patut diacungi jempol, bermain dibawah tekanan Gade yang secara permainan berimbang dan lebih berpengalaman, akhirnya Taufik unggul dan memenangi pertandingan.
Di set pertama perolehan angkanya cukup ketat. Set pertama dimenangkan oleh Taufik dengan 21-19. Memasuki set kedua Taufik Hidayat tidak dapat mengembangkan permainan dan berkali-kali bolanya keluar atau nyangkut di net. Taufik banyak melakukan kesalahan sendiri, hingga set kedua direbut oleh Gade dengan 8-21. Memasuki set ketiga, Taufik sempat ketinggalan 1-4 atas Gade namun secara berturut-turut meraih angka dan dapat menyamakan kedudukan 4-4 bahkan unggul terlebih dahulu 5-4. Akan tetapi Gade berhasil menyamakan kedudukan menjadi 5-5. Kejar mengejar angka pun terjadi. Taufik sempat unggul terlebih dahulu dengan 20-18, akan tetapi Gade mampu mengejar ketertinggalan dan menyamakan kedudukan menjadi 20-20. Publik Istora pun di buat menahan nafas dan saat-saat yang mendebarkan tersebut akhirnya berhasil diredam dan menjadi kegembiraan setelah Taufik unggul terlebih dahulu 21-20. Ketika pengembalian bola Gade melambung jauh keluar sisi kiri Taufik maka berakhirlah permainan dengan kedudukan 22-20 untuk kemenangan Taufik Hidayat sekaligus memastikan diri ke semifinal untuk menghadapi rekan senegaranya Sony Dwi Kuncoro.
Indonesia juga meloloskan ganda putra Markis Kido/Hendra setiawan setelah mengandaskan rekan senegaranya Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan. Markis/Hendra menekuk permainan pemain non pelatnas tersebut dengan 21-19 dan 21-11. Namun sayang sekali kemenangan Markis/Hendra tidak diikuti oleh ganda putra Indonesia lainnya Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi yang harus takluk dari Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS) dengan rubber set. Luluk/Joko takluk dengan 11-21, 21-17 dan 11-21.
Kegagalan serupa juga diraih oleh ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir yang harus tumbang setelah dikalahkan Zheng Bo/Ma Jin (CHN). Prestasi Nova/Lilyana akhir-akhir ini memang menurun. Di ajang Indonesia Super Series 2008 Nova/Lily mampu melangkah hingga semifinal sebelum dikalahkan Thomas Layborn/Kamilla Ritter juhl (DEN). Namun perolehan poin tahun 2009 ini, Nova/Lily hanya mencapai perempat final. Nova/Lily takluk dari Zheng Bo/Ma Jin dengan dua set langsung 21-17 dan 21-18.
Sementara itu Maria Febe Kusumastuti satu-satunya tunggal putri yang tersisa juga harus takluk dari tangan Wang Lin (CHN) dengan 11-21 dan 10-21. Maria Febe tidak berdaya menghadapi Wang Lin. Jika dilihat dari track record sebenarnya Wang Lin juga baru keluar sebagai pemain yang bermain di turnamen besar, namun Maria Febe yang masih bernaung di Club Djarum jarang sekali di kirimkan ke berbagai turnamen luar negeri. Sehingga jam terbangnya kurang.
Taufik Hidayat melangkah ke semifinal setelah terjadi 'final kepagian' di perempat final dengan Peter Heog Gade. Publik Istora pun terlonjak setelah Taufik memastikan diri ke semifinal. Perjuangan Taufik patut diacungi jempol, bermain dibawah tekanan Gade yang secara permainan berimbang dan lebih berpengalaman, akhirnya Taufik unggul dan memenangi pertandingan.
Di set pertama perolehan angkanya cukup ketat. Set pertama dimenangkan oleh Taufik dengan 21-19. Memasuki set kedua Taufik Hidayat tidak dapat mengembangkan permainan dan berkali-kali bolanya keluar atau nyangkut di net. Taufik banyak melakukan kesalahan sendiri, hingga set kedua direbut oleh Gade dengan 8-21. Memasuki set ketiga, Taufik sempat ketinggalan 1-4 atas Gade namun secara berturut-turut meraih angka dan dapat menyamakan kedudukan 4-4 bahkan unggul terlebih dahulu 5-4. Akan tetapi Gade berhasil menyamakan kedudukan menjadi 5-5. Kejar mengejar angka pun terjadi. Taufik sempat unggul terlebih dahulu dengan 20-18, akan tetapi Gade mampu mengejar ketertinggalan dan menyamakan kedudukan menjadi 20-20. Publik Istora pun di buat menahan nafas dan saat-saat yang mendebarkan tersebut akhirnya berhasil diredam dan menjadi kegembiraan setelah Taufik unggul terlebih dahulu 21-20. Ketika pengembalian bola Gade melambung jauh keluar sisi kiri Taufik maka berakhirlah permainan dengan kedudukan 22-20 untuk kemenangan Taufik Hidayat sekaligus memastikan diri ke semifinal untuk menghadapi rekan senegaranya Sony Dwi Kuncoro.
Indonesia juga meloloskan ganda putra Markis Kido/Hendra setiawan setelah mengandaskan rekan senegaranya Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan. Markis/Hendra menekuk permainan pemain non pelatnas tersebut dengan 21-19 dan 21-11. Namun sayang sekali kemenangan Markis/Hendra tidak diikuti oleh ganda putra Indonesia lainnya Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi yang harus takluk dari Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS) dengan rubber set. Luluk/Joko takluk dengan 11-21, 21-17 dan 11-21.
Kegagalan serupa juga diraih oleh ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir yang harus tumbang setelah dikalahkan Zheng Bo/Ma Jin (CHN). Prestasi Nova/Lilyana akhir-akhir ini memang menurun. Di ajang Indonesia Super Series 2008 Nova/Lily mampu melangkah hingga semifinal sebelum dikalahkan Thomas Layborn/Kamilla Ritter juhl (DEN). Namun perolehan poin tahun 2009 ini, Nova/Lily hanya mencapai perempat final. Nova/Lily takluk dari Zheng Bo/Ma Jin dengan dua set langsung 21-17 dan 21-18.
Sementara itu Maria Febe Kusumastuti satu-satunya tunggal putri yang tersisa juga harus takluk dari tangan Wang Lin (CHN) dengan 11-21 dan 10-21. Maria Febe tidak berdaya menghadapi Wang Lin. Jika dilihat dari track record sebenarnya Wang Lin juga baru keluar sebagai pemain yang bermain di turnamen besar, namun Maria Febe yang masih bernaung di Club Djarum jarang sekali di kirimkan ke berbagai turnamen luar negeri. Sehingga jam terbangnya kurang.
Friday, June 19, 2009
DJARUM INDONESIA SUPER SERIES ; NITYA/GREYS TUMBANG, TAUFIK KE PEREMPAT FINAL
Satu-satunya wakil ganda putri yang tersisa Nitya Krishinda Mahesawari/Greysa Polii harus mengakui keunggulan Chen Xu/Zhao Yunlei (CHN) dalam perebutan satu tiket ke perempat final turnamen Djarum Indonesia Super Series 2009 yang berlangsung di Istora Senayan Jakarta. Bertanding di publiknya sendiri, Greysa Polii memperlihatkan atraksi-atraksi yang cukup mendebarkan jantung dengna jatuh bangun saat menerima bola-bola dari pemain China, namun selalu dapat dimentahkan dengan kesiapan Nitya di belakang meski Greysa Polii jatuh akan tetapi dapat membuahkan poin buat Indonesia.
Di set pertama finalis Aviva Singapore Super Series 2009 ini berhasil mengungguli lawan bahkan unggul lebih dahulu dengan perolehan angka 20-17 atas China. Namun China mampu mengejar ketertinggalan dan menyamakan kedudukan menjadi 20-20. Pertandingan dan sorak sorai penonton pun sangat ramai, bahkan sudah seperti saat perebutan Piala Uber silam. Set pertama ditutup Nitya/Greys dengan 23-21. Memasuki set kedua Greysa Polii sering sekali melakukan kesalahan sendiri sehingga Chen Xu/Zhao Yunlei mampu mengungguli jauh. Set kedua ditutup dengan 11-21 sekaligus menyamakan kedudukan dan terjadi rubber set. Di set penentuan permainan Indonesia tidak berkembang dan kalah telak dengan 8-21 sekaligus mengubur impian publik Indonesia untuk dapat melihat kiprah Nitya/Greys lebih jauh.
Sementara itu peraih medali Emas Olimpiade Athena 2004 Taufik Hidayat berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Bonsaak Ponsana (THA) dengan pertandingan tiga set. Memiliki tipe permainan yang sama, keduanya sama-sama imbang, namun kesiapan Taufik dan dukungan penuh penonton Istora menyebabkan Taufik kian percaya diri dan dapat memenangi pertandingan. Taufik Hidayat menang dengan 21-17, 19-21 dan 21-10. Di semifinal Taufik akan ditantang unggulan kedua Peter Heog Gade (DEN). Sukses yang sama juga di raih tunggal putra Indonesia Sony Dwi Kuncoro. Sony melangkah ke perempat final setelah berhasil menumbangkan Wong Chong Hann (MAS) dengan cukup mudah. Sony menaklukkan Chong Hann dengan 21-8 dan 21-12. Di perempat final Sony akan di tantang Yan Kit Chan (HKG).
Kesuksesan dua tunggal putra Indonesia gagal di ikuti oleh Simon Santoso yang harus tumbang dari tangan Park Sung Hwan (KOR). Bermain di partai terakhir yang mulai sepi penonton, Simon tidak mampu memenuhi ambisinya untuk dapat mengalahkan Park Sung Hwan. Simon kalah dengan 16-21 dan 17-21.
Sementara itu Indonesia juga meloloskan Nova Widianto/Lilyana Natsir ke perempat final setelah menekuk permainan Yoo Yeon Seong/Kim Min Jung (KOR) dengan dua set langsung 21-17 dan 21-17. Nova/Lily di perempat final akan menghadapi Zheng Bo/Ma Jin (CHN). Pertandingan melawan Zheng Bo/Ma Jin di prediksi akan berlangsung seru. Di ganda putra, Indonesia masih memiliki 3 wakilnya. Markis Kido/Hendra Setiawan berhasil mengalahkan Hendri Kurniawan Saputra/Hendra Wijaya (SIN) dengan tiga set 21-11, 18-21 dan 21-18. Sementara itu Hendra A Gunawan/Alvent Yulianto juga berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Chin Baek Choel/Hwang Ji Man (KOR) dengan 20-22, 21-17 dan 21-11. Namun sayang sekali di perempat final Hendra A Gunawan/Alvent Yulianto sudah harus bertemu rekan senegaranya Markis Kido/Hendra Setiawan. Ganda putra lainnya yang lolos adalah Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi yang menang atas Anthony Clark/Nathan Robertson (ENG) dengan 21-16 dan 24-22. Di perempat final Luluk/Joko sudah menemui hambatan dari Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS).
Di tunggal putri, Indonesia juga masih memiliki wakilnya. Maria Febe Kusumastuti dari Klub Djarum berhasil melangkah ke perempat final setelah mengandaskan Aditi Mutatkar (IND) dengan 21-8 dan 21-5. Namun di perempat final lawan Maria Febe adalah tunggal putri China Lu Lan.
Di set pertama finalis Aviva Singapore Super Series 2009 ini berhasil mengungguli lawan bahkan unggul lebih dahulu dengan perolehan angka 20-17 atas China. Namun China mampu mengejar ketertinggalan dan menyamakan kedudukan menjadi 20-20. Pertandingan dan sorak sorai penonton pun sangat ramai, bahkan sudah seperti saat perebutan Piala Uber silam. Set pertama ditutup Nitya/Greys dengan 23-21. Memasuki set kedua Greysa Polii sering sekali melakukan kesalahan sendiri sehingga Chen Xu/Zhao Yunlei mampu mengungguli jauh. Set kedua ditutup dengan 11-21 sekaligus menyamakan kedudukan dan terjadi rubber set. Di set penentuan permainan Indonesia tidak berkembang dan kalah telak dengan 8-21 sekaligus mengubur impian publik Indonesia untuk dapat melihat kiprah Nitya/Greys lebih jauh.
Sementara itu peraih medali Emas Olimpiade Athena 2004 Taufik Hidayat berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Bonsaak Ponsana (THA) dengan pertandingan tiga set. Memiliki tipe permainan yang sama, keduanya sama-sama imbang, namun kesiapan Taufik dan dukungan penuh penonton Istora menyebabkan Taufik kian percaya diri dan dapat memenangi pertandingan. Taufik Hidayat menang dengan 21-17, 19-21 dan 21-10. Di semifinal Taufik akan ditantang unggulan kedua Peter Heog Gade (DEN). Sukses yang sama juga di raih tunggal putra Indonesia Sony Dwi Kuncoro. Sony melangkah ke perempat final setelah berhasil menumbangkan Wong Chong Hann (MAS) dengan cukup mudah. Sony menaklukkan Chong Hann dengan 21-8 dan 21-12. Di perempat final Sony akan di tantang Yan Kit Chan (HKG).
Kesuksesan dua tunggal putra Indonesia gagal di ikuti oleh Simon Santoso yang harus tumbang dari tangan Park Sung Hwan (KOR). Bermain di partai terakhir yang mulai sepi penonton, Simon tidak mampu memenuhi ambisinya untuk dapat mengalahkan Park Sung Hwan. Simon kalah dengan 16-21 dan 17-21.
Sementara itu Indonesia juga meloloskan Nova Widianto/Lilyana Natsir ke perempat final setelah menekuk permainan Yoo Yeon Seong/Kim Min Jung (KOR) dengan dua set langsung 21-17 dan 21-17. Nova/Lily di perempat final akan menghadapi Zheng Bo/Ma Jin (CHN). Pertandingan melawan Zheng Bo/Ma Jin di prediksi akan berlangsung seru. Di ganda putra, Indonesia masih memiliki 3 wakilnya. Markis Kido/Hendra Setiawan berhasil mengalahkan Hendri Kurniawan Saputra/Hendra Wijaya (SIN) dengan tiga set 21-11, 18-21 dan 21-18. Sementara itu Hendra A Gunawan/Alvent Yulianto juga berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Chin Baek Choel/Hwang Ji Man (KOR) dengan 20-22, 21-17 dan 21-11. Namun sayang sekali di perempat final Hendra A Gunawan/Alvent Yulianto sudah harus bertemu rekan senegaranya Markis Kido/Hendra Setiawan. Ganda putra lainnya yang lolos adalah Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi yang menang atas Anthony Clark/Nathan Robertson (ENG) dengan 21-16 dan 24-22. Di perempat final Luluk/Joko sudah menemui hambatan dari Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS).
Di tunggal putri, Indonesia juga masih memiliki wakilnya. Maria Febe Kusumastuti dari Klub Djarum berhasil melangkah ke perempat final setelah mengandaskan Aditi Mutatkar (IND) dengan 21-8 dan 21-5. Namun di perempat final lawan Maria Febe adalah tunggal putri China Lu Lan.
Thursday, June 18, 2009
DJARUM INDONESIA SUPER SERIES ; CEDERA, FIRDASARI KALAH WO
Adriyanti Firdasari mundur dari turnamen Djarum Indonesia Super Series 2009 ketika dalam posisi pertandingan di set ke dua melawan Wang Lin (CHN). Namun akibat cedera, Firda tidak dapat meneruskan pertandingan sehingga Wang Lin menang WO meski di set pertama sudah unggul 21-13 atas Firdasari. Dengan demikian tunggal putri Indonesia tinggal menyisakan Maria Febe Kusumastuti dari Club Djarum yang baru akan bertanding pada pukul 18.40 menghadapi Aditi Mutatkar (IND).
Babak kedua yang dimulai pukul 14.00 pemain-pemain Indonesia mulai berguguran. Di sektor ganda campuran pasangan Frans Kurniawan/Pia Zebadiah kalah dari unggulan ke 6 Xie Zhongbo/Zhang Yawen (CHN) dengan dua set langsung. Frans/Pia menyerah dengan 16-21 dan 15-21. Kegagalan yang sama diikuti oleh pemain ganda campuran non pelatnas Hendra A Gunawan/Vita Marissa yang harus bertekuk lutut saat menghadapi permainan Zheng Bo/Ma Jin. Zheng Bo/Ma Jin yang diunggulkan di tempat ke 5 tanpa kesulitan menekuk permainan Hendra A Gunawan/Vita Marissa dengan dua set langsung. Hendra/Vita menyerah dengan 16-21 dan 12-21.
Sementara itu di nomor ganda putri pasangan muda Anneke Feinya Agustine/Annisa Wahyuni juga harus tersingkir dari unggulan ke3 asal China Taipei Cheng Wen Shing/Chien Yu Chin dengan dua set langsung. Anneke/Annisa kalah dengan 12-21 dan 18-21.
Dari Pengamatan di lapangan, penggemar Bulutangkis cukup membludak untuk dapat menonton langsung di Istora Senayan. Namun sayang sekali kesiapan panitia khususnya bagian tiketing tidak mempersiapkan diri dengan baik,s ehingga meski tiket habis namun masih banyak bangku kosong didalam.
Babak kedua yang dimulai pukul 14.00 pemain-pemain Indonesia mulai berguguran. Di sektor ganda campuran pasangan Frans Kurniawan/Pia Zebadiah kalah dari unggulan ke 6 Xie Zhongbo/Zhang Yawen (CHN) dengan dua set langsung. Frans/Pia menyerah dengan 16-21 dan 15-21. Kegagalan yang sama diikuti oleh pemain ganda campuran non pelatnas Hendra A Gunawan/Vita Marissa yang harus bertekuk lutut saat menghadapi permainan Zheng Bo/Ma Jin. Zheng Bo/Ma Jin yang diunggulkan di tempat ke 5 tanpa kesulitan menekuk permainan Hendra A Gunawan/Vita Marissa dengan dua set langsung. Hendra/Vita menyerah dengan 16-21 dan 12-21.
Sementara itu di nomor ganda putri pasangan muda Anneke Feinya Agustine/Annisa Wahyuni juga harus tersingkir dari unggulan ke3 asal China Taipei Cheng Wen Shing/Chien Yu Chin dengan dua set langsung. Anneke/Annisa kalah dengan 12-21 dan 18-21.
Dari Pengamatan di lapangan, penggemar Bulutangkis cukup membludak untuk dapat menonton langsung di Istora Senayan. Namun sayang sekali kesiapan panitia khususnya bagian tiketing tidak mempersiapkan diri dengan baik,s ehingga meski tiket habis namun masih banyak bangku kosong didalam.
Subscribe to:
Posts (Atom)