Lu Lan
Absennya pemain-pemain top Korea dan Indonesia menyebabkan kejuaraan SCG Thailand Grand Prix Open kurang begitu menggigit meski kehadiran pemain top dari negeri Tirai Bambu seperti Lin Dan dan Xie Xingfang hadir. Tunggal putra tuan rumah Bonsak Ponsana gagal bendung permainan Lin Dan setelah harus kalah dalam permainan rubber set.
Memang sudah bisa di prediksi, dari kelima nomor yang dipertandingkan, China menempati semua pemainnya. Pemain-pemain China yang kuat menjadi lebih perkasa lagi ketika tidak ada lawan-lawan yang sepadan. Sementara Indonesia hanya mampu meloloskan sampai ke Semifinal, tunggal putra junior Alamsyah Yunus yang di semifinal di kalahkan oleh Lin Dan dengan 2 set langsung. Kekalahan tim Indonesia yang tidak menurunkan pemain pratamanya bukanlah suatu kegagalan, karena dilihat dari track record dan jam terbangnya masih kalah jauh dibanding pemain-pemain China.
Hasil selengkapnya :
1. Lin Dan (CHN) beat Bonsak Ponsana (THA) 17-21 21-15 21-13
2. Xie Zhong Bo/Zhang Yawen (CHN) beat He Hanbin/Yu Yang (CHN) 23-25 21-10 dan 23-21
3. Xie Xingfang (CHN) beat Lu Lan (CHN) 26-24 21-7
4. Yang Wei/Zhang Ji Wen (CHN) beat Chin Eui Hui/Wong Pei Ty (MAS) 15-21 21-13 21-13
5. Fu Haifeng/Cai Yun (CHN) beat Zhendong Guo/Xie Zhong Bo (CHN) 21-17 retired
Monday, June 30, 2008
China Sapu Bersih semua gelar
Friday, June 27, 2008
Wakil Indonesia bertumbangan; Shendy/Meilina melaju ke perempat final
Hari kedua turnamen SCG Thailand Grand Prix Gold 2008, wakil-wakil Indonesia mulai bertumbangan satu persatu. Ganda putri pelatnas Endang/Rani langsung tumbang di babak pertama dengan menyerah pada pemain Singapurea Liu Fan Frances/Neo Yu Yan Vanessa dengan dua set langsung 21-14 21-15, sementara ganda putri lainnya juga tumbang Nathalia Poluakan/Yulianti dengan rubber set 21-16 14-21 dan 21-18. Nathalia/Yulianti tumbang setelah berhadapan dengan ganda putri Malaysia Kah Mun Vivian Ho/Hui Lin NG.
Sementara itu semifinalis Djarum Indonesia Open Super Series 2008 Shendy Puspa/Meilina Jauhari melaju ke babak ketiga setelah di babak pertama mengalahkan Dan Zhang/Zhibo Zhang dengan 21-17 21-17. Di babak kedua Shendy Puspa/Meilina Jauhari melibas ganda putri Malaysia Kah Mun Vivian Hoo/Hui Lin NG dengan 20-22 21-13 dan 21-18. Dibabak berikutnya Shendy puspa akan ditantang unggulan ketiga China Taipei Wen Shing Cheng/Yu Chin Chien.
Ganda putra hanya menyisakan satu wakilnya Yonathan Suryatama/Rian Sukmawan di perempat final setelah ganda putra yang lain bertumbangan. Di babak kedua kemarin, Yonathan/Rian mengatasi pemain China Taipei dengan rubber set 21-14 12-21 dan 21-16. Sementara Muhammad Ahsan/Bona Septono harus mengakui keunggulan pemain China, yang merupakan unggulan pertama Cai Yun/Fu Hai Feng dengan 21-12 21-17.
Wakil Indonesia lainnya yang melaju ke perempat final adalah tunggal putri asal club Djarum Maria Elfira yang dibabak kedua berhasil mengalahkan pemain Singapura Fu Mingtian dengan 21-13 18-21 dan 21-11, sementara itu Aprilia Yuswandari harus mengakui keunggulan Xie Xingfang dengan 21-10 21-12.
Hasil selengkapnya di babak kedua :
1. Alamsyah Yunus (INA) beat Tommy Sugiarto (INA) 21-18 14-21 dan 21-18
2. Maria Elfira Christina (INA) beat Mingtian Fu (SIN) 21-13 18-21 dan 21-11
3. Xie Xingfang (CHN) beat Aprillia Yuswandari (INA) 21-10 21-12
4. Shendy Puspa/Meilina Jauhari (INA) beat Kah Mun Vivian Hoo/Hui Lin NG (MAS) 20-22 21-13 21-18
5. Fu Haifeng/Cai Yun (CHN) beat M Ahsan/Bona Septono 21-12 21-17
6. Yonatan Suryatama Dasuki / Rian Sukmawan (INA) beat Min Chun Liao/Chia Min Wang (TPE) 21-14 12-21 21-16
Thursday, June 26, 2008
M. Ahsan/Bona Septono Melaju ke Babak Kedua
Dari turnamen SCG Thailand Grand Prix Gold 2008, Ganda putra pelatnas M. Ahsan/Bona Septono berhasil melaju ke babak kedua setelah di babak pertama mengalahkan pasangan ganda malaysia Kim Wah Lim/Tan Bin Shen dengan rubber set 21-19 19-21 dan 21-19. Permainan yang cukup seru karena terjadi kejar mengejar angka. Akan tetapi dewi fortuna masih berpihak pada pasangan M Ahsan/Bona Septono. Akan tetapi pasangan muda Indonesia tersebut menemui jalan terjal di babak kedua.
Dibabak kedua yang juga akan berlangsung hari ini, ditantang oleh unggulan pertama dari China Fu Haifeng/Cai Yun. Fu Haifeng/Cai Yun di babak pertama mengalahkan pasangan ganda putra Indonesia lainnya yang berasal dari Klub Djarum Fernando Kurniawan/Lingga Lie dengan straight set 21-14 21-11.
Sementara ganda putra lainnya yang melaju ke babak kedua adalah Frans Kurniawan/Rendra Wijaya dan Yonathan Suryatama/Rian Sukmawan. Frans/Rendra di babak pertama berhasil mengatasi pasangan ganda Denmark Jacob Cemnitz/Mikkel Dalbo Larsen dengan straight set 21-15 dan 21-16. Di babak kedua Frans/Rendra akan berhadapan dengan pasangan Thailand Songphon Anugritayawon/Tesana Panvisvas. Sedangkan Yonathan Suryatama/Rian Sukmawan di babak pertama melibas pasangan Thailand Kovit Pisetsarasai/Nitipong Saengsila dengan skor 21-12 21-19. Di babak berikutnya Yonathan/Rian akan bertemu dengan ganda China Taipei Min Chun Liao/Chia Min Wang.
Dari ganda putri pasangan muda klub Djarum yang di Djarum Indonesia Open Super Series 2008 membuat kejutan melaju sampai semi final Shendy Puspa/Meilina Jauhari juga melaju ke babak kedua setelah di babak pertama mengalahkan Dan Zhang/Zibo Zhang dengan 21-17 21-17. Di babak berikutnya yang akan berlangsung sore nanti, Shendy/Meilina di tantang ganda putri Malaysia Kah Mun Vivian/Hui Lin NG.
Sedangkan Endang/Rani tumbang dari pemain Singapura.
Tomy Sugiarto tantang Alamsyah di babak ke 3, Aprilia bertemu Xie Xingfang
Dari turnamen SCG Thailand Grand Prix Gold 2008, masih menyisakan pemain-pemain Indonesia. Tunggal putra Indonesia Tomy Sugiarto dan Alamsyah Yunus berhasil melaju ke babak ke tiga setelah melibas lawan-lawannya dibabak pertama dan kedua dengan bertanding dua kali dalam sehari.
Tomy Sugiarto yang langsung ke babak utama di babak pertama berhasil melibas pemain Perancis unggulan ke 16 Petr Koukal dengan skor 21-18 21-16 dan di babak kedua mengalahkan pemain muda Malaysia Mohd Arif Abdul Latif dengan rubber set 21-13 20-22 dan 21-14. Sementara itu Alamsyah Yunus yang di Djarum Indonesia Open Super Series Kemarin tampil memukau, di babak pertama mengalahkan pemain India Gurusai Datt dengan 21-16 21-13. Sedangkan di babak kedua, Alamsyah harus berjuang keras untuk memenangkan pertandingan tiga set melawan unggulan ke3 Joahim Persson dari Denmark dengan 21-14 13-21 dan 21-15. Selanjutnya di babak ketiga mereka akan saling mengalahkan, siapapun yang menang Indonesia memastikan menempatkan satu wakilnya di perempat final.
Tunggal putra lainnya yang masuk babak ketiga adalah Andre Kurniawan Tedjono. Pemain asal klub Djarum tersebut berhasil melangkah ke babak ketiga setelah mengalahkan lawan-lawannya di babak pertama dan kedua. Di babak pertama Andre mengatasi pemain Malaysia Boryno Wong dengan 21-16 dan 21-19. Sementara di babak kedua lawan Andre adalah Yan bo Qiu dari China. Andre berhasil unggul dan melangkah kebabak ketiga setelah menang tiga set dengan 17-21 21-6 21-11. Di babak ketiga Andre ditantang pemain unggulan ke 7 dari Hongkong Yan Kit Chan.
Sementara itu tunggal putri Indonesia Aprilia Yuswandari yang melangkah ke babak kedua, hari ini akan ditantang oleh unggulan pertama dari China Xie Xingfang. Xie Xingfang yang nyaris kalah di babak pertama harus bekerja keras untuk bisa mengatasi pemain Malaysia Wong Pe Xia Julia dengan rubber set. Wong Pe Xia mampu mengimbangi permainan Xie, akan tetapi Xie mampu menutup kemenangan dengan 21-17 19-21 dan 21-19. Di babak kedua ini Xie akan bertemu April yang dibabak pertama kemarin berhasil melibas Simone Prutsch (DEN) dengan 21-12 21-15.
Tunggal putri lainnya yang melaju ke babak kedua adalah Maria Elfira. Pemain Club Djarum tersebut di babak pertama berhasil mengalahkan pemain Thailand Soratja Chansrisukot dengan 21-16-21-14. Maria Elfira yang mengawali pertandingan merangkak dari kualifikasi ini, dibabak kedua akan ditantang pemain Singapura yang menang WO atas Yao Jie (NED).
Sementara pemain ganda putri baru akan dipertandingkan hari ini.
Tuesday, June 24, 2008
Misteri Dari Gunung Merapi
SERIAL SANDIWARA RADIO MISTERI DARI GUNUNG MERAPI
Tahun 80an sampe awal 90an, sandiwara radio merajai wilayah-wilayah mimpi dan khayalan seorang anak di seluruh nusantara sebelum hadirnya TV swasta yang menayangkan sinetron-sinetron yang kian lama kian banyak. Sandiwara radio merupakan sarana hiburan yang murah dan dapat di nikmati tidak hanya oleh manusia normal akan tetapi oleh orang yang buta sekalipun. Hampir di pelosok-pelosok kampung radio merupakan barang berharga yang merupakan sarana hiburan murah. Radio... itupun tidak semua masyarakat memiliki radio, hanya orang-orang tertentu yang kala itu memiliki radio.
Sandiwara Radio dengan bintang-bintang sekaliber Ferry Fadli, Elly Ermawaty, Bahar Mario, Ivonne Rose adalah nama-nama yang melekat di hati masyarakat meski dengan illustrasi dan khayalan yang berbeda-beda tentang tentang nama-nama tersebut dengan tokoh yang dimainkan. Setelah Saur Sepuh, Tutur Tinular ada lagi Misteri Dari Gunung Merapi. Sandiwara Radio besutan Asmadi Syafar tersebut di siarkan di jam-jam tertentu di stasiun radio.
Bercerita tentang siluman harimau dan mbahnya dari segala mbah setan 'Mak Lampir' yang selalu terkekeh-kekeh yang menyebabkan bulu kuduk berdiri meski ketika mendengarkan radio siang hari. Ilustrasi musik yang kadang-kadang bikin jantung mau copot. Misteri Dari Gunung Merapi berhasil membawa pendengarnya ke alam khayal yang begitu jauh, ke alam khayal yang mencekam.
Adalah Sembara (Bahar Mario) seorang pemuda dari desa anak Maryamah dan Aliman yang mencintai seorang gadis Farida (Lia Chaidir) yang tidak disetujui oleh Raisman ayah dari Farida. Raisman mempunyai dendam tersendiri dengan Maryamah karena pernah di tolak ketika melamarnya, malahan Maryamah lebih memilih Aliman teman dari Raisman. Raisman menentang hubungan keduanya.
Hingga pada suatu ketika Farida di jodohkan dengan Mardian yang ternyata adalah siluman harimau. Mardian juga menerkam Rosminah bibi Farida sehingga Rosminah ikut menjadi siluman harimau.
Jika kita mendengarkan sandiwara ini, kita akan bergidik takut dengan khayalan yang begitu tinggi membayangkannya.
Tokoh-tokoh dalam sandiwara radio ini :
- Sembara : Seorang pemuda yang mendapat julukan Pangeran pemberian dari Ki Jabat. Sembara merupakan murid dari Ki Jabat yang juga merupakan asuhan dari Datuk Panglima Kumbang seekor macan hitam. Sembara memiliki ilmu yang dasyat yaitu cambuk Kilat, Selimut Kabut, Cryistal Kaca, Ilmu Suara Angin, ilmu dimana sembara dapat mendengarkan suara dari angin yang berhembus.
- Farida : Anak Raisman yang digambarkan sebagai gadis yang lugu, selalu menjadi incaran Mak Lampir dan cecunguknya, selalu disakiti, lembut, tidak mempunyai ilmu bela diri. Pada saatnya nanti ketika hari pengantin terjadi, Farida di culik akan tetapi di tolong oleh Nyai Bidara yang kemudian menjadi gurunya, dan kemudian Farida mempunyai ilmu dan menyamar jadi Mayangsari.
- Mak Lampir : Hantu dari rajanya hantu, nenek yang paling ceria karena selalu tertawa terkekeh-kekeh. Mak Lampir penghisap darah. Kedatangan Mak Lampir ditandai dengan berhembusnya angin yang aneh. Tidak lama kemudian akan terdengar tertawa terkekeh-kekeh menandai kedatangan mak Lampir, dan sudah pasti jadi korbannya.
- Basir : Sahabat setia sembara yang tidak memiliki ilmu bela diri. ia sahabat yang sangat setia hingga suatu saat mati karena mak lampir dan menjadi pukulan yang paling berat bagi sembara.
- Ki Jabat : Guru Sembara, penghuni hutan larangan yang mewariskan ilmunya pada sembara. Ki Jabat merupakan musuh bebuyutan Mak Lampir hingga terjadi perebutan yang mengakibatkan hutan larangan direbut Mak Lampir, akan tetapi kemudian bisa direbut kembali oleh Ki Jabat.
- Mardian : Siluman Harimau yang banyak menelan Korban, juga merupakan bawahan Mak Lampir. Mardian kemudian di kawinkan dengan Renata anak Tuk Jampak yang kemudian menghasilkan siluman yang lebih ganas yaitu Gerandong.
Misteri Gunung Merapi di sponsori oleh PT. Dankos laboratories yang menjual obat-obatan seperti Mixagrip, Mixadin. Waktu itu bintang iklannya adalah titik puspa. Meski iklan akan tetapi suara titik benar-benar ikut mencekam kala mendengar sandiwara ini .
Kelanjutan sandiwara ini tidak jelas, karena akhir dari kisahnya tidak ditayangkan alias tidak ada kejelasan tamatnya seperti apa.
Misteri Dari Gunung Merapi ke Layar Lebar
Mengikuti jejak sandiwara Radio saur sepuh dan tutur tinular, Misteri Gunung Merapi juga merambah layar lebar. Misteri gunung Merapi dibuat dalam tiga film yakni :
1. Penghuni Rumah Tua
2. Titisan Roh Nyai Kembang
3. Perempuan Berambut Api
Film ini di bintangi oleh Fendy Pradanya sebagai sembara, Ida Iasha Sebagai Farida dan Farida Pasha sebagai Mak Lampir.
Ya meski tidak sedasyat dan semenakutkan sandiwara radionya, akan tetapi filmnya mewakili sedikit gambaran siapa itu mak lampir.
Sinetron
Adalah PT. Gentabuana Pitaloka yang membuat versi sinetron sampai kurang lebih 150 episode yang ditayangkan Indosiar. Meski mak lampir masih mengusung nama yang sama yaitu Farida Pasha, akan tetapi di sinetron tidak akan ditemui harimau siluman. akan tetapi manusia siluman yang tidak semenakutkan di film maupun sandiwaranya.
Kini sandiwara radio ini sudah tinggal kenangan, akan tetapi kita masih bisa melihatnya dari film-film yang masih ada.
Disamping Sandiwara Radio dan Film, ternyata Misteri Gunung Merapi juga dibuat versi buku ceritanya yang di terbitkan oleh Elex Media Computindo. Terdapat 3 buku yang diterbitkan, karena memang versi sandiwara radionya seru kala itu.
[caption id="attachment_922" align="aligncenter" width="158" caption="Buku Misteri Gunung Merapi seri 1 (Kiriman dari Bung Wylie Andrian)"][/caption]
[caption id="attachment_924" align="aligncenter" width="167" caption="Buku Misteri Gunung Merapi 3 (Kiriman dari Bung Wylie Andrian)"][/caption]
Monday, June 23, 2008
SCG Thailand Grand Prix Gold 2008
Setelah Djarum Indonesia Open Super Series 2008, agenda BWF berikutnya adalah seri Grand Prix SCG Thailand Grand Prix Gold. Pada turnamen ini Indonesia hanya menurunkan pemain-pemain pelatnas. Padatnya jadwal pertandingan setelah Singapore Open Super Series dan DDjarum Indonesia Open Super Series menyebabkan wakil-wakil dari pelatnas tidak diturunkan, mereka hanya menurunkan pelapisnya saja. Faktor kelelahan dan menghindari dari cedera tentu merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan.
Setelah dua gelar diraih, kali ini Indonesia mengirimkan wakilnya ke Thailand Grand Prix.
Meski dari drawing yang masuk terdapat jalan terjal, akan tetapi diharapkan Indonesia mampu berbicara banyak. Selain pemain pelatnas, akhir-akhir ini klub yang sering mengirimkan atlitnya keluar negeri yaitu klub Djarum juga mengirimkan pemain-pemain terbaiknya.
Partisipasi yang perlu di contoh karena tidak sekedar atlit pelatnas, akan tetapi atlit klub pun diberi kesempatan. Sehingga peringkat terbaik seperti Andre Kurniawan Tedjono merupakan atlet yang mempunyai peringkat yang baik.
Meski di tunggal putra hadir Lin Dan dan pemain tuan rumah Bonsak Ponsana, akan tetapi diharapkan mereka membuat kejutan disana.
Pasukan Indonesia di tunggal putra menurunkan Tommy Sugiarto, Alamsyah Yunus, Ari Yuli Wahu (CJ), Andreas Adityawarman, Andre Kurniawan Tedjono. sedangkan di bagian putri ada Fransisca Ratnasari, Maria Febe, Aprilia Yuswandari, dan juga Maria Elfira.
Sejumlah pemain top hadir di sini, Unggulan pertama ganda campuran He Hanbin/Yu Yang (CHN) dan unggulan kedua juga dari China Xie Zhong Bo/Zhang Yawen. Sementara ganda kuat China Fu Haifeng/Cai Yun juga turun di turnamen ini. di ganda putri ada Yang Wei/Zhang Ji Wen (CHN) dan Du Jing/Yu Yang (CHN). Di tunggal putri ada Xie Xingfang dan Lu Lan.
Sementara itu dari pemain Indonesia hanya menempati unggulan ke 12 di tunggal putra di tempati Andre Kurniawan Tedjono, unggulan ke5 ganda putra ditempati Yonathan Suryatama/Rian Sukmawan, sementara di ganda putri menempati unggulan ke 6 Rani/Endang dan Sendy Puspa/Meilina menempati unggulan ke delapan. Shendy/Meilina pada turnamen Djarum Indonesia Open Series bermain bagus hingga ke semifinal. Akankah di SCG Thailand Grand Prix Gold 2008 ini mereka akan bermain bagus pula? kita tunggu nanti.
Selain menurunkan wakilnya di setiap nomor, China juga dipastikan akan mendominasi permainan, karena dilihat dari peringkat mereka mempunyai peringkat yang tinggi. Akankah China bisa sapu bersih? ataukah Indonesia mampu mencuri satu angka?
Kita semua tidak tahu, akan tetapi turnamen yang akan berlangsung dari 24 - 29 Juni tersebut diharapkan wakil merah putih mampu mengukir prestasi.
Go bulutangkis Indonesia...Go..........!!
Indonesia Raih Dua Gelar
Gelaran turnamen Djarum Indonesia Open Super Series 2008 usai sudah. Meski tidak seramai tahun-tahun sebelumnya, akan tetapi gelaran kejuaraan Super Series kali ini menorehkan secercah harapan di sektor putri. Sektor putri yang selama ini dipandang sebelah mata mulai menggeliat setelah Maria Kristin dan Lilyana/Vita berhasil masuk ke final. Ini merupakan sebuah harapan untuk kedepannya, dimana sektor putri saat ini sudah mulai terbaca dan tidak selalu didominasi oleh pemain China. Adalah Tine Rasmussen (DEN) dan Wong Mew Chow (MAS) yang telah mendobrak dominasi putri China. Harapan itu muncul setelah Maria bermain secara apik melawan Zhang Ning di semifinal turnamen Djarum Indonesia Open Super Series 2008.
Berbeda dengan tahun 2007 yang tanpa gelar, kali ini meski tanpa hadirnya pemain top dunia, akan tetapi Indonesia berhasil membawa dua gelar juara melalui tunggal putra dan ganda putri. Tunggal putra yang terjadi all Indonesian final antara Simon Santoso vs Sony Dwi Kuncoro berhasil di raih oleh Sony. Penantian panjang Sony membuahkan hasil, dan ini merupakan gelar pertama Sony di super series. Sony berhasil mengalahkan Simon dengan rubber set 19-21 21-14 dan 21-9, Sementara Vita/Lilyana menjadi juara setelah mengandaskan harapan Jepang Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna dengan 21-15 21-14. Keberhasilan ini sekaligus menebus kegagalan tahun lalu.
Sementara itu Maria Kristin hanya menjadi runner up setelah dikalahkan Zhu Lin. Sebenarnya penampilan Maria cukup bagus dan memukau, akan tetapi akibat cedera yang melandanya sehingga tidak bisa bermain atraktif. Meski demikian Maria mampu memaksa Zhu Lin untuk rubber set. Kemenangan di raih Zhu Lin dengan 21-18 17-21 dan 21-14.
Satu catatan tersendiri adalah, keberhasilan Maria bukanlah suatu keberuntungan belaka, melainkan hasil kerja keras dan kepercayaan diri yang tinggi sehingga Maria mampu melaju sampe ke final.
Hasil selengkapnya :
1. Sony DK beat Simon Santoso 19-21 21-14 dan 21-9
2. Vita/Lilyana beat Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna 21-15 21-14
3. Zhu Lin beat Maria Kristin 21-18 17-21 dan 21-14
4. Mohd Zakry/Mohd Fairuzizuan beat Chandra/Tony 19-21 21-18 dan 21-14
5. Zheng Bo/Gaoling beat Thomas Layborn/Kamilla Rytter Juhl 21-14 21-8
turnamen berikutnya adalah SCG Thailand Grand Prix Gold 2008
Sunday, June 22, 2008
Indonesia Pastikan Satu Gelar; Ganda Campuran gagal ke final
Indonesia memastikan diri memperoleh satu gelar di ajang Djarum Indonesia Open Super Series 2008 yang berlangsung di Istora komplek Gelora Bung Karno Jakarta setelah terjadi all Indonesian Final di tunggal putra. Simon Santoso berhasil melaju ke babak final setelah di semifinal mengandaskan ambisi tunggal Jepang Kenichi Tago. Meski dengan susah payah akan tetapi pada akhirnya Simon mengakhiri permainan dan melaju ke final dengan rubber set 21-16 13-21 dan 21-18.
Sementara di lapangan satu bermain Sony Dwi Kuncoro melawan Bao Chun Lai dari China. Di set pertama Sony harus mengakui keunggulan Bao Chun Lai dengan 15-21. Kemudian di set kedua Sony mampu mendikte permainan Bao dan menyamakan kedudukan menjadi satu sama dengan skor meyakinkan 21-13. Dan diset penentuan Sony kembali unggul dengan skor meyakinkan 21-16. Pada babak final kali ini baik Simon maupun Sony kedua-duanya belum pernah menang di turnamen Super Series. Jadi siapapun yang menjadi juara, agaknya akan menjadi gelar yang sangat berharga.
Sementara itu ganda campuran gagal menciptakan all Indonesain final bahkan gagal masuk ke final, setelah di semifinal unggulan ke satu Nova/Lilyana harus takluk dari ganda campuran Denmark Thomas Layborn/Kamilla Rytter Juhl dengan skor tipis 20-22 20-22. Sementar di lapangan lain, Flandy/Vita unggulan ketiga tersebut harus menyerah dengan skor telak 17-21 9-21 dari pasangan China Zheng Bo/Gao Ling. Kalau di amati, selepas Thomas Uber Cup permainan Flandy/Vita sangat berantakan di lapangan, tidak rapi seakan-akan Chemistrynya hilang, sehingga sering sekali terjadi tempat kosong. Atau Vita yang sering nyangkut di net pengembalian bolanya. Dengan kegagalan dua pasangan tersebut, berarti memupus keinginan publik untuk menonton kiprah mereka di final hari ini.
Dari ganda putri pasangan Vita/Lilyana menundukkan unggulan pertama asal China Wei Yili/Zhang Yawen melalui pertandingan tiga set. Unggul di set pertama dengan 21-15 Vita/Lilyana tidak konsisten dan bola-bola pengembalian Vita banyak nyangkut di net, sehingga set kedua pun lepas dan menjadi milik China dengan 14-21. Di set penentuan keadaan seimbang, meski sempat unggul akan tetapi tidak dimanfaatkan dengan baik hingga sampai kedudukan 19-19. Poin kritis yang kemudian mampu ditutup dengan 21-19 untuk kemenangan Vita/Lilyana sekaligus memasitikan diri melaju ke final yang akan menghadapi Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna.
Maria memang Ruarrrr Biasa.....!
Di dukung oleh ribuan penonton yang memadati istora senayan Jakarta, Maria tampil memukau saat berhadapan dengan Zhang Ning unggulan ke 2 turnamen Djarum Indonesia Open Super Series 2008. Maria satu-satunya tunggal putri yang terus melaju sampai ke babak semifinal memang luar biasa. Peraih medali emas Sea games 2007 ini bermain dengan sangat gemilang dan memukau. Dari set awal selalu memperoleh poin-poin secara mudah. Penempatan bola-bola lob Maria banyak yang tidak dapat di kembalikan oleh Zhang Ning.
Setelah sukses menundukan unggulan ke 7 Zhou Mi asal Hongkong Maria lagi-lagi membuat kejutan dengan mengalahkan Zhang Ning. Gegap gempita penonton mampu membakar semangat untuk terus memperoleh angka.
Di set pertama, Maria menang dengan skor mudah 21-15. Kemudian memasuki set kedua, permainan antara keduanya imbang. Di awal set Maria sempat unggul 4-0 dari Zhang , hingga kemudian Zhang Ning memperoleh angka satu demi satu dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 7-7. Akan tetapi dengan ketenangan dan penuh percaya diri Maria berhasil mengungguli permainan Zhang dan sempat unggul 15-11 sebelum Zhang Ning menyamakan kedudukan menjadi 17-17. Hingga berturut-turut perolehan angka dengan selisih satu. Sebenarnya Maria mampu mengungguli Zhang Ning jika saja bola Maria tidak nyangkut di net pada kedudukan 20-19. Hingga Zhang mampu menyamakan kedudukan menjadi 20-20 dan terus memperoleh poin hingga uggul 20-22.
Set penentuan, Maria tampil penuh percaya diri. Unggul 6-3 di awal set, akan tetapi pertahanan Maria kendur hingga akhirnya berhasil di kejar oleh Zhang Ning. Meski terus unggul hingga 16-13, akan tetapi Zhang Ning tidak menyerah dan berhasil menyamakan kedudukan hingga 16-16. Satu bola Zhang tidak mampu dikembalikan Maria dan menyebabkan Maria ketinggalan satu angka menjadi 16-17. Penonton Istora mulai cemas. Akankah Maria mampu memenangkan pertandingan? Ya .. Maria akhirnya mampu menyamakan kedudukan menjadi 17-17 hingga pada kedudukan 18-20. Maria ketinggalan dua poin. satu keadaan kritis yang apabila tidak konsentrasi maka Maria akan kalah. Akan tetap dengan keuletannya Maria mampu mengalahkan emosinya dan berhasil mengejar hingga 20-20. Penonton Istora pun bersorak riang. Satu bola dari Maria tidak bisa dikembalikan dan berhasil unggul menjadi 21-20. Penonton pun mulai berteriak agar Maria menghabiskan poin. Hingga adu reli antara Maria dan Zhang Ning dimana pada saat yang sangat kritis Maria tidak dapat mengejar bola akan tetapi bola ternyata keluar dan ....... akhirnya kemenangan yang cukup menggembirakan ini di raih oleh Maria.
Maria memang luar biasa, dibawah tekanan Zhang Ning pemain yang sudah mendunia, Maria mampu tampil memukau. Bahkan inilah kemenangan terbesar sepanjang sejarah Maria. Gadis kelahiran 25 Juni 1985 tersebut pun menangis terharu karena menang. Dan....... Sutiyoso sang ketua umum PBSI langsung turun dari kursi tamu kehormatan untuk menyalami dan memeluk Maria sekaligus berfoto dengan wartawan. Ya kelihatan sekali kalau Sutiyoso sangat bangga dengan prestasi ini. Prestasi dimana selama ini sektor putri dipandang sebelah mata, akan tetapi mampu memberikan suatu kebanggaan tersendiri.
Difinal hari ini Maria akan bertemu dengan Zhu Lin unggulan ke 1 dari China. Akankah Maria mengukir sejarah baru?. Kita tunggu saja nanti.
Saturday, June 21, 2008
Indonesia tempatkan 7 wakilnya di Semifinal
Setelah kegagalan yang diraih Markis/Hendra di perempat final. Indonesia berhasil menempatkan 7 wakilnya di Semifinal Djarum Indonesia Open Super Series 2008 tidak termasuk Chandra Wijaya. Enam wakil adalah merupakan penghuni pelatnas dan satu wakil yang secara mengejutkan mampu melaju sampai semifinal adalah ganda putri asal klub Djarum Shendy Puspa/Meilina. Shendy/Puspa yang bermain sangat baik di tambah postur SHendy yang memang ideal untuk seorang pemain bulutangkis mampu meredam permainan pemain ganda putri korea. Hasil selengkapnya adalah sebagai berikut :
1. Nova/Lilyana (INA) beat Yeon Seong Yoo/Kim Jung Min (KOR) 17-21 21-7 dan 21-13
2. Flandy Limpele/Vita Marissa (INA) beat Tadashi Otshuka/Satoko Suetsuna (JPN)21-19 21-14
3. SImon Santoso(INA) beat Lee Tsuen Seng (MAS) 21-15 21-16
4. Sony DK (INA) beat Ronald Susilo (SIN) 21-15 21-12
5. Maria Kristin (INA) beat Zhou Mi (HKG) 21-19 15-21 dan 21-16
6. Vita/Lilyana (INA) beat Wong Pei Ty/Eu Hui Chin (MAS) 21-15 21-15
7. Shendy Puspa/Meilina Jauhari (INA) beat Jung Eun Ha/Kim Jung MIn (KOR) 22-20 dan 21-15
Maria Kristin Melaju ke Semifinal, Markis/Hendra tumbang
Dari ajang turnamen bulutangkis Djarum Indonesia Open Super Series 2008 di Istora Senayan Jakarta, Maria Kristin satu-satunya tunggal putri Indonesia yang tersisa berhasil melaju ke semifinal setelah mengkandaskan unggulan ke 7 Zhou Mi dari Hongkong. Tampil dengan penuh percaya diri Maria mampu membungkam runner up Olimpiade Athena yang saat itu masih membela China. Meski sempat beberapa kali ketinggalan angka, akan tetapi dengan ketenangan bermain Maria mampu mengumpulkan poin demi poin. Di set pertama sempat ketinggalan 1-5 dari Zhou Mi kemudian poin demi poin di raih Maria hingga menyamakan kedudukan 12-12 dan terus kejar mengejar angka terjadi hingga di tutup dengan kemenangan Maria 21-17.
Di set kedua Maria unggul 7-1 dari Zhou Mi. Akan tetapi ketenangan dan bola-bola Maria yang banyak keluar menyebabkan Zhou Mi mampu mengejar ketertinggalan hingga menyamakan kedudukan 14-14 dan selanjutnya terus memimpin dan ditutup 15-21. Sehingga set kedua menjadi milik Zhou Mi. Di set penentuan permainan Maria pada awal set belum panas sehingga ketinggalan angka. Akan tetapi dukungan penuh penonton istora mampu menyulap Maria untuk lebih bersemangat dan angka terus melaju. Hingga kemenangan di raih Maria dengan 21-16. Ini adalah kemengan terbesar selama Maria mengikuti ajang Super Series hingga melaju ke semifinal. Perolehan tertinggi adalah perempat finalis Indonesia Open Super Series 2007 tahun lalu.
Di semifinal hari ini Maria ditantang unggulan kedua dari China Zhang Ning yang juga merupakan peraih emas Olimpiade Athena 2004. Diatas kertas Zhang Ning di unggulkan segala-galanya, akan tetapi Maria juga akan bermain bagus untuk bisa meraih hasil yang lebih baik.
Ganda putra kalah
Sementara itu dukungan penuh penonton istora tidak mampu mendongkrak tekanan yang dialami oleh Markis/Hendra sebagai unggulan pertama. Markis Hendra ditumbangkan oleh pemain gado-gado Indonesia/Amerika Chandra Wijaya/Tony Gunawan. Kejar Mengejar angka dari set pertama terus terjadi, akan tetapi siapa yang siap dialah yang menang. Chandra/Tony yang bemain dengan santai mampu membungkam unggulan pertama tersebut dengan skor 21-18. Di set kedua kejar mengejar angka juga terus terjadi hingga di tutup dengan kemenangan Markis/Hendra 21-18. Akan tetapi di set ketiga permainan ganda putra Indonesia tersebut melemah dan mampu di tutup dengan kemenangan Chandra/Tony 21-10.
Kalau di lihat dari track record permainan Chandra/Tony yang sebenarnya sudah tidak muda lagi, memang layak di acungi jempol, karena mereka jarang berlatih bersama akan tetapi masih bisa berpadu di lapangan. Kemenangan Chandra/Tony sekaligus memumpus keinginan publik untuk menonton pemainnya. Dengan demikian Indonesia tidak meloloskan satupun wakilnya di ganda putra.
Friday, June 20, 2008
Maria Kristin Melangkah Ke Perempat Final
Turnamen Djarum Indonesia Open Super Series 2008 ini meski tidak seramai tahun sebelumnya dengna mundurnya beberapa pemain unggulan, akan tetapi tetap menjadi magnet bagi para pecinta bulutangkis tanah air. Bermain di court 1 Maria Kristin yang berhadapan dengan Yao Jie yang sepi dukungan bermain dengan penuh percaya diri. Penonton lebih tertarik untuk mendukung permainan di lapangan 2 antara Markis Kido/Hendra Setiawan melawan ganda putra Malaysia Chong Min Chan/Choon Eng Chew. Gegap gempita penonton mendukung pasangan Markis/Hendra. Sementara itu Maria Kristin dengan percaya diri mampu tampil memukau. Penempatan bola-bola Maria dengan drop shotnya mampu mematikan lawan. Meski sempat ketinggalan angka, akan tetap Maria mampu membalikan keadaan dan selalu memimpin perolehan angka.
Di set pertama, Maria menang mudah dengan 21-19. Yao Jie Pemain peringkat 18 dunia pernah mengalahkan Xie Xingfang di turnamen Uber Cup di Jakarta kemarin, akan tetapi pemain tersebut tidak mampu mengimbangi permainan Maria Kristin sehingga harus mengakui keunggulan Maria.
Di set kedua Maria yang sempat ketinggalan 2-3 berhasil menyamakan kedudukan dan selalu memimpin perolehan angka hingga kedudukan 15-13 dan kemudian 16-14. hingga pada akhirnya Yao Jie mampu menyamakan kedudukan 16-16 dan sempat unggul 17-16 dari Maria. Akan tetap dropshot Maria mampu menyamakan kedudukan hingga akhirnya kedudukan berubah 20-18 untuk Maria. Akibat kesalahan sendiri bola Maria nyangkut di net dan mengubah kedudukan 20-19. Ini poin kritis yang membuat penonton deg degan. Akan tetapi ketika pegang serve dan dikembalikan Maria, bola Yao Jie keluar hingga kemenangan ini diraih oleh Maria menjadi 21-19.
Di babak perempat final kali ini Maria ditantang oleh Zhou Mi pemain China yang hijrah ke Hongkong. Peluang gadis kelahiran 25 Juni 1985 ini masih fifty-fifty karena Zhou Mi juga merupakan runner up Olimpiade 2004 di Athena Yunani. Akan tetap dengan kematangannya mudah-mudahan Maria mampu melangkah ke babak semifinal.
Markis/Hendra menang dengan susah payah; Luluk/Alvent Tumbang
Bermain di court 2 Unggulan nomor satu dalam kejuaraan Djarum Indonesia Open Super Series 2008 Markis Kido/Hendra Setiawan harus menang susah payah melawan ganda putra Malaysia Chong Min Chan/Choon Eng Chew. Markis Hendra dipaksa bermain tiga set setelah sebelumnya menang mudah di set pertama dengan 21-12 . Di set kedua Markis Kido yang terkenal dengan smesh setannya banyak sekali melakukan kesalahan sendiri dengan melakukan smesh yang nyangkut di net. Sebenarnya kesalahan ini tidak perlu terjadi kalau Kido bermain tenang dan tanpa emosi. Memang di lapangan kelihatan sekali Kido tertekan apalagi lawan juga meremehkan dengan senyumnya yang senyum remeh temeh banget. Sehingga beberapa kali ketika serve di pegang Malaysia, Kido tidak bisa konsentrasi akibat senyum yang remeh tersebut. Kesalahan demi kesalahan dilakukan Kido, sehingga perolehan angka di set kedua di pegang oleh ganda Malaysia. Di set ke tiga kembali Kido bermain dengan kesalahan yang seharusnya tidak perlu terjadi, akan teapi ketika kedudukan telah unggul Kido/hendra mampu bermain tenang lagi dan kemenangan di tutup dengan 21-12 17-21 dan 21-16. Di babak Perempat final yang akan berlangsung hari ini Markis Kido/Hendra Setiawan akan menghadapi pasangan gado-gado Indonesia/USA Chandra/Tony.
Keberhasilan Kido/Hendra tidak bisa di ikuti oleh pasangan ganda putra Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto. Luluk/Alvent dipaksa takluk oleh ganda muda Korea Sung Hyun Ko/Yi Goo Kwoon dengan rubber set. Permainan Luluk/Alvent tidak bisa berkembang dan selalu ketinggalan dalam perolehan angka. Kalah diset pertama 21-17, diset kedua mencoba mengubah permainan akan tetapi bola-bola Luluk sering nyangkut di net, sehingga menyebabkan ganda Korea mampu memimpin dalam perolehan angka. Akan tetapi Luluk/Alvent mampu membalikkan keadaan dan menang 21-18 di set kedua. Di set ketiga Luluk Alvent tidak mampu mengimbangi permainan ganda muda Korea dan kalah dengan skor 21-17. Hasil ini kurang menggembirakan karena menghadapi ganda muda seharusnya Luluk/Alvent mampu memberikan perlawanan.
Sementara itu ganda putri asal Klub Djarum Shendy Puspa/Meilina Jauhari secara mengejutkan mengalahkan unggulan kedua dari Jepang Kumiko Ogura/Reiko Shiota dengan rubber set. Unggul di set pertama 21-17, permainan Shendy/Meilina mengendur pada set kedua dan harus menyerah dengan 14-21. Di set ketiga yang merupakan set penentuan, pemain asal Klub Djarum tersebut tidak menyia-nyiakan kesempatan dan terus menekan permainan Kumiko/Reiko sehingga mampu menutup set ketiga dengan 21-14.
Vita Marissa/Lillyana ganda putri unggulan ke 4 melibas ganda putri gado-gado Nicole Grether (GER)/Charmaine Reid (CAN) dengan straight set 21-16 21-17. Hasil ini membawa Vita/Lilyana ke perempat final dan ditantang unggulan ke 5 dari Malaysia Eu Hui Chin/Wong Pei Ty. Vita/Lily yang sudah sering bertemu dengan unggulan ke 5 ini diatas kertas akan mampu mengatasi perlawanan ganda putri Malaysia tersebut.
Hasil Lainnya Simon Santoso (INA) beat Dicky Palyma (NED) 22-20 21-9 , Sony DK (INA) beat Joachim Persson (DEN) 21-18 16-21 dan 21-19,Tony Gunawan/Chandra Wijaya beat Albert Saputra/Rizky Yanu (INA) 21-10 21-12. Flandy/Vita (INA) beat M Rijal/Greysa Polii (INA) 16-21 21-18 dan 23-21. Nova Widianto/Lilyana Natsir (INA) beat David Lindley/Susana Rayappan (ENG) 21-16 21-9. Wei Yili/Zhang Yawen (CHN) beat Nitya Krishinda/Lita Nurlita (INA) 21-17 21-10 dan Maria Kristin (INA) beat Yao Jie (NED) 21-14 21-19.
Thursday, June 19, 2008
Jo Novita/Greysa Polii melangkah ke perempat final
Mendapat bye di babak pertama turnamen Djarum Indonesia Open Super Series 2008 membuat keuntungan tersendiri bagi pasangan ganda putri pelatnas Jo Novita/Greysa Polii. Berpasangan dengan Greysa Polii, Jo berhasil menundukkan rekan senegaranya di babak ke dua dengan straightset. Jo/Greys berhadapan dengan Endang/Rani. Faktor kelelahan juga berpengaruh dalam pertandingan sehingga Endang/Rani tidak mampu mengimbangi permainan Jo/Greys dan harus menyerah dalam dua set langsung 21-15 21-10 dalam tempo 31 menit.
Kemenangan ini sekaligus membawa Jo/Greys melaju ke perempat final dan akan berhadapan dengan pemenang antara unggulan pertama Wei Yili/Zhang Yawen vs Nitya Krisinda/Lita Nurlita yang saat ini belum bertanding.
Kemenangan Jo/Greys tidak di ikuti oleh tunggal putra Alamsyah Yunus dan ganda campuran Devin Lahardi/Lita Nurlita.
Alamsyah Yunus harus mengakui keunggulan Ronald Susilo (SIN) dengan rubber set. Meski mampu memaksa untuk rubber set akan tetapi pertahanan Alamsyah Yunus di set ketiga sangat lemah sehingga dengan mudah di patahkan lawan.
Hasil yang diperoleh antara Ronald Susilo melawan Alamsyah adalah 21-18 18-21 dan 21-6.
Kekalahan juga dialami oleh pasangan ganda campuran Devin Lahardi/Lita Nurlita. Devin/Lita harus mengakui ketangguhan pemain China Zheng Bo/Gaoling. Juara bertahan Indonesia Open Super Series ini yang tahun lalu mengalahkan Nova/lilyana di final mampu mengalahkan Devin/lita dalam waktu 34 menit dengan skor 21-13 21-10. Meski sempat unggul di awal set pada perolehan angka, akan tetapi Devin/Lita masih kalah kelas dibandingkan ganda campuran China tersebut.
Sementara itu pemain lainnya saat berita ini diturunkan belum bertanding.
Sebuah Renungan
Oleh Taufiq Ismail
Kita hampir paripurna menjadi bangsa porak-poranda,
terbungkuk dibebani hutang dan merayap melata sengsara di dunia.
Penganggur 40 juta orang,
anak-anak tak bisa bersekolah 11 juta murid,
pecandu narkoba 6 juta anak muda,
pengungsi perang saudara 1 juta orang,
VCD koitus beredar 20 juta keping,
kriminalitas merebat disetiap tikungan jalan
dan beban hutang di bahu 1600 trilyun rupiahnya.
Pergelangan tangan dan kaki Indonesia diborgol
diruang tamu Kantor Pegadaian Jagat Raya,
dan dipunggung kita dicap sablon besar-besar:
Tahanan IMF dan Penunggak Bank Dunia.
Kita sudah jadi bangsa kuli dan babu,
menjual tenaga dengan upah paling murah sejagat raya.
Ketika TKW-TKI itu pergi
lihatlah mereka bersukacita antri penuh harapan dan angan-angan
di pelabuhan dan bandara,
ketika pulang lihat mereka berdukacita
karena majikan mungkir tidak membayar gaji,
banyak yang disiksa malah diperkosa
dan pada jam pertama mendarat di negeri sendiri diperas pula.
Negeri kita tidak merdeka lagi,
kita sudah jadi negeri jajahan kembali.
Selamat datang dalam zaman kolonialisme baru, saudaraku.
Dulu penjajah kita satu negara,
kini penjajah multi kolonialis banyak bangsa.
Mereka berdasi sutra,
ramah-tamah luar biasa dan banyak senyumnya.
Makin banyak kita meminjam uang,
makin gembira karena leher kita makin
mudah dipatahkannya.
Di negeri kita ini, prospek industri bagus sekali.
Berbagai format perindustrian, sangat menjanjikan,
begitu laporan penelitian.
Nomor satu paling wahid, sangat tinggi dalam evaluasi,
dari depannya penuh janji, adalah industri korupsi.
Apalagi di negeri kita lama sudah tidak jelas batas halal dan haram,
ibarat membentang benang hitam di hutan kelam jam satu malam.
Bergerak ke kiri ketabrak copet,
bergerak ke kanan kesenggol jambret,
jalan di depan dikuasai maling,
jalan di belakang penuh tukang peras,
yang di atas tukang tindas.
Untuk bisa bertahan berakal waras saja di Indonesia, sudah untung.
Lihatlah para maling itu kini mencuri secara berjamaah.
Mereka bersaf-saf berdiri rapat, teratur berdisiplin dan betapa khusyu'.
Begitu rapatnya mereka berdiri susah engkau menembusnya.
Begitu sistematiknya prosedurnya tak mungkin engkau menyabotnya.
Begitu khusyu'nya, engkau kira mereka beribadah.
Kemudian kita bertanya, mungkinkah ada maling yang istiqamah?
Lihatlah jumlah mereka, berpuluh tahun lamanya,
membentang dari depan sampai ke belakang,
melimpah dari atas sampai ke bawah,
tambah merambah panjang deretan saf jamaah.
Jamaah ini lintas agama, lintas suku dan lintas jenis kelamin.
Bagaimana melawan maling yang mencuri secara berjamaah?
Bagaimana menangkap maling
yang prosedur pencuriannya malah dilindungi dari atas sampai ke bawah?
Dan yang melindungi mereka, ternyata,
bagian juga dari yang pegang senjata dan yang memerintah.
Bagaimana ini?
Tangan kiri jamaah ini menandatangani disposisi MOU dan MUO (Mark Up
Operation),
tangan kanannya membuat yayasan beasiswa,
asrama yatim piatu dan sekolahan.
Kaki kiri jamaah ini mengais-ngais upeti ke sana kemari,
kaki kanannya bersedekah, pergi umrah dan naik haji.
Otak kirinya merancang prosentasi komisi dan pemotongan anggaran,
otak kanannya berzakat harta,
bertaubat nasuha
dan memohon ampunan Tuhan.
Bagaimana caranya melawan maling begini yang mencuri secara berjamaah?
Jamaahnya kukuh seperti diding keraton,
tak mempan dihantam gempa dan banjir bandang,
malahan mereka juru tafsir peraturan
dan merancang undang-undang,
penegak hukum sekaligus penggoyang hukum,
berfungsi bergantian.
Bagaimana caranya memroses hukum maling-maling yang jumlahnya ratusan ribu,
barangkali sekitar satu juta orang ini,
cukup jadi sebuah negara mini,
meliputi mereka yang pegang kendali perintah,
eksekutif, legislatif, yudikatif dan dunia bisnis,
yang pegang pestol dan
mengendalikan meriam,
yang berjas dan berdasi.
Bagaimana caranya?
Mau diperiksa dan diusut secara hukum?
Mau didudukkan di kursi tertuduh sidang pengadilan?
Mau didatangkan saksi-saksi yang bebas dari ancaman?
Hakim dan jaksa yang bersih dari penyuapan?
Percuma
Seratus tahun pengadilan, setiap hari 8 jam dijadwalkan
Insya Allah tak akan terselesaikan.
Jadi, saudaraku, bagaimana caranya?
Bagaimana caranya supaya mereka mau dibujuk, dibujuk, dibujuk agar bersedia
mengembalikan jarahan yang berpuluh tahun
dan turun-temurun sudah mereka kumpulkan.
Kita doakan Allah membuka hati mereka, terutama karena terbanyak dari mereka
orang yang shalat juga, orang yang berpuasa juga, orang yang berhaji juga.
Kita bujuk baik-baik dan kita doakan mereka.
Celakanya,
jika di antara jamaah maling itu ada keluarga kita,
ada hubungan darah atau teman sekolah,
maka kita cenderung tutup mata,
tak sampai hati menegurnya.
Celakanya,
bila di antara jamaah maling itu ada orang partai kita,
orang seagama atau sedaerah,
Kita cenderung menutup-nutupi fakta,
lalu dimakruh-makruhkan
dan diam-diam berharap
semoga kita mendapatkan cipratan harta tanpa ketahuan.
Maling-maling ini adalah kawanan anai-anai dan rayap sejati.
Dan lihat kini jendela dan pintu Rumah Indonesia dimakan rayap.
Kayu kosen, tiang,kasau, jeriau rumah Indonesia dimakan anai-anai.
Dinding dan langit-langit, lantai rumah Indonesia digerogoti rayap.
Tempat tidur dan lemari, meja kursi dan sofa, televisi rumah Indonesia
dijarah anai-anai.
Pagar pekarangan, bahkan fondasi dan atap rumah
Indonesia sudah mulai habis dikunyah-kunyah rayap.
Rumah Indonesia menunggu waktu, masa rubuhnya yang sempurna.
Aku berdiri di pekarangan, terpana menyaksikannya.
Tiba-tiba datang serombongan anak muda dari kampung sekitar.
"Ini dia rayapnya! Ini dia Anai-anainya! " teriak mereka.
"Bukan. Saya bukan Rayap, bukan!" bantahku.
Mereka berteriak terus dan mendekatiku dengan sikap mengancam.
Aku melarikan diri kencang-kencang.
Mereka mengejarkan lebih kenjang lagi.
Mereka menangkapku.
"Ambil bensin!" teriak seseorang.
"Bakar Rayap," teriak mereka bersama.
Bensin berserakan dituangkan ke kepala dan badanku.
Seseorang memantik korek api.
Aku dibakar.
Bau kawanan rayap hangus.
Membubung Ke udara.
Tunggal Putri sisakan Maria Kristin
Hasil pertandingan hari pertama kurang begitu memuaskan. Setelah Firda gagal ke babak dua, Indonesia hanya menyisakan satu wakilnya di tunggal putri untuk melaju ke babak berikutnya. Bertanding di lapangan satu, Maria Kristin yang berhadapan dengan rekan senegaranya Pia Zebadiah berhasil melaju ke babak kedua dengan straight set 21-19 dan 22-20. Pia yang merangkak dari babak kualifikasi harus puas untuk sampai di babak pertama kejuaraan Djarum Indonesia Open Super Series 2008 di Istora Senayan Jakarta 2008. Pia yang melejit namanya setelah membawa tim uber ke final menjadi bahan perbincangan yang mengharapkan kemenangannya ketika melawan Maria. Akan tetapi kematangan dan pengalaman Maria mampu meredam permainan Pia dengan skor tipis.
Di babak kedua yang akan berlangsung hari ini Maria di tantang pemain Belanda Yao Jie yang ketika uber cup 2008 berhasil mengalahkan Xie Xingfang. Diatas kertas postur dan peringkat Yao Jie diatas Maria, akan tetapi tekad Maria untuk melaju ke semifinal juga besar ditambah dukungan penonton Istora, bukan tidak mungkin Maria akan mengalahkan Yao Jie, pemain asal China yang kini membela Belanda.
Hasil lainnya di babak pertama turnamen Indonesia Super Series 2008 adalah sebagai berikut :
1. Luluk/Alvent (INA) beat Jacob/Mikel (DEN) 21-13 21-5
2. Simon Santoso (INA) beat Peter Koukl 21-9 21-12
3. Nitya/Lita Nurlita (INA) beat Hoi Waah Chou/Wai Chee Kon (HKG) 20-22 21-7 dan 21-12
4. Flandy/Vita (INA) beat JOachim/Christinna Pederson (DEN) 21-14 21-16
5. Albert Saputra/Rizky Yanu (INA) beat Yonathan Suryatama/RIan Sukmawan (INA) 21-19 21-17
6. Endang/Rani (INA) beat Shok Chin Chong/Kei Wei Won (MAS) 21-10 21-16
7. Maria Kristin (INA) beat Pia Zebadiah (INA) 21-19 22-20
8. Sony DK (INA) beat Ari Yuli Wayu (INA0 21-18 21-13
9. M. Rijal/Greysa Polii (INA) beat Peng Soon Chan/Yu Hang Oi (MAS) 21-11 21-15
10. Tien Hoo Woon/Soon Hock Ong (MAS) beat Fernando Kurniawan/Lingga Liee (INA) 17-21 21-12 21-11
11. Markis/Hendra Setiawan (INA) beat Teik Chai Gan/Woon Fui Lin (MAS) 21-16 21-17
12. Lena Frier/Kamilla Ritter (DEN) beat Nathali Poluakan/Yulianti C J (INA) 21-18 23-21
13. Devin Lahardi/Lita Nurlita (INA) beat Rassmuss Bonde/Helle Nielsen (DEN) 21-16 21-11
14. Nova Widianto/Lilyana Natsir (INA) beat Wei Kiong Tan/Khe Wei Woon (MAS) 21-15 16-21 dan 21-14
Babak kedua hari ini dimulai pukul 14.00 WIB dengan tiket masuk Rp. 10.000 untuk kelas 1.
Wednesday, June 18, 2008
Firdasari gagal melangkah ke babak kedua
Sementara itu pasangan ganda putra Bona Septono/M Akhsan berhasil membukukan kemenangan pada laga perdana hari ini. Bona/Akhsan mengalahkan ganda Denmark Anders/Simon Molyhus dengan straight set. Pasangan muda in menang dengan skor 21-18 21-12. Sedangkan ganda campuran Frans Kurniawan/Sandy Puspa juga membukukan kemenangan dengan skor 17-21 21-19 21-19. Sempat kalah di set pertama menyebabkan keduanya harus mengubah permaina. Frans/Sandy mengalahkan pasangan Malaysia Kim Wah Lim/ Wong Pei Ty. Meski sempat meragukan di awal permainan akan tetapi kemenangan ini membuktikan bahwa pemain muda juga mampu berbicara ketika menghadapi lawan yang diatas kertas lebih tangguh.
Di tunggal putri Maria Febe Kusumastuti harus mengakui keunggulan unggulan ketiga Pi Hongyan . Meski kalah, akan tetapi Maria Febe kalah dengan terhormat. Maria mampu mengimbangi permainan Pi, hanya saja faktor lucky saja yang belum berpihak padanya. Maria febe Kalah dengan rubber set 21-19 15-21 dan 20-22.
Ganda putra pelatnas Tommy Sugiarto juga harus menelan kekalahan setelah ditekuk Lee Tsuen Seng dengan skor 25-27 dan 17-21.
Sementara itu ganda putra pelatnas nomor dua Luluk/Alvent saat ini sedang bertanding. skor sementara untuk Luluk/Alvent adalah 21-17 dan 6-5. Semoga kemenangan ada ditangan Luluk/Alvent.
Andre Kurniawan Tedjono langsung rontok di babak pertama
Dari turnamen Djarum Indonesia Open Super Series 2008 pemain tunggal asal klub Djarum Andre Kurniawan Tedjono langsung rontok di babak pertama. Bermain di lapangan 4 Andre Kurniawan berhadapan dengan Tunggal putra Hongkong Ng Wei permainan Andre tidak berkembang sehingga dengan mudah dipatahkan oleh pertahanan lawan. Andre Kurniawan yang pada Djarum Indonesia Open Super Series 2007 bermain cukup gemilang dengan masuk ke perempat final, pada kejuaraan kali ini tidak mampu menyamai prestasi yang diperolehnya tahun lalu.
Andre harus mengakui keunggulan Ng Wei dengan straight set 20-22 dan 14-21.
Sementara itu pemain-pemain Indonesia lainnya juga mulai berguguran. Di sektor tunggal putri Rosaria Yuswin Pungkasari harus mengakui keunggulan Saina Nehwal dengan straight set 12-21 14-21. Pemain muda yang masih minim pengalaman tersebut tidak mampu mengejar ketertinggalan dan mengimbangi permainan Saina.
Di sektor ganda putra yang sudah bertanding, pasangan muda Bagus/Aji juga harus menelan pil pahit setelah di babak pertama di kalahkan oleh ganda Malaysia Chung Chiat Khoo/Tan Bin Shen. Sempat unggul di set pertama akan tetapi permainan Bagus/Aji tidak berkembang dan terbaca lawan sehingga mudah sekali untuk di patahkan. Bagus/Aji harus menyerah dalam dua set langsung 17-21 dan 12-21.
Sementara itu partai lain saat berita ini diturunkan belum bertanding.
Pia Zebadiah lolos ke babak Utama, Alamsyah menyusul
Merangkak dari kualifikasi Pia Zebadiah lolos ke babak utama turnamen Djarum Indonesia Open Super Series 2008 di Istora Senayan Jakarta. Mendapat bye di babak pertama kualifikasi, babak kedua di tantang oleh pemain pelatnas lainnya Fransisca Ratnasari. Menghadapi permainan Nana panggilan akrab Fransiska Ratnasari, Pia sempat ketinggalan di set pertama dan tidak mampu mengimbangi permainan Nana sehingga set pertama ditutup dengan 14-21. Memasuki set kedua perolehan angka Pia juga masih meragukan karena selalu ketinggalan angka, akan tetapi Pia mampu membalikan keadaan dan menutup set kedua dengan kemenangan tipis 21-19. Diset penentuan Pia menutup set sekaligus memenangkan pertandingan dengan 21-16. Pada final Kualifikasi, Pia berhadapan dengan pemain China Taipei Hsia Huan Chen dengan rubber set. Bermain di lapangan 3 Pia harus memeras keringat untuk bisa memenangkan pertandingan ini. Diset pertama Pia kalah tipis dengan 19-21. Akan tetapi pada set kedua dan ketika keadaan berubah menjadi milik pemain yang merupakan adik kandung Markis Kido ini dengan menutup set 21-13 21-19 dan memastikan diri ke babak utama.
Pada pertandingan babak utama hari ini, Pia agaknya juga harus berjuang keras untuk bisa lolos ke babak kedua. Pia ditantang pemain pelatnas lainnya Maria Kristin yang merupakan tunggal terbaik Indonesia saat ini. Diatas kertas Maria bisa mengatasi permainan Pia, akan tetapi keuletan dan bola-bola Pia tidak bisa diremehkan, karena bola-bola Pia kadang-kadang susah di duga.
Sementara itu kesuksesan Pia ke babak utama juga diikuti oleh pemain non pelatnas Maria Febe Kusumastuti dan juga lolos ke babak utama Rosaria Yuswin Pungkasari setelah mereka harus berjuang dalam 3 kali pertandingan dalam sehari. Di final kualifikasi Maria Febe menghadapi Fu Mingtian tunggal putri asal Singapura dengan skor 21-18 15-21 dan 21-17 dan Rosaria Yuswin Pungkasari menghadapi pemain Indonesia lainnya Tieke Ariedaningrum dengan straight set 21-11 21-12. Di babak utama yang akan berlangsung 18 Juni ini Maria Febe akan menghadapi unggulan ketiga asal Prancis Pi Hongyan dan Rosaria akan menghadapi Saina Nehwal dari India.
Tunggal Putra juga meloloskan pemainnya ke babak utama. Alamsyah Yunus berhasil mengatasi permainan Poompat Shapkulchananart dengan straight set 21-13 21-8. Keberhasilan Alamsyah di ikuti pemain Indonesia asal klub Djarum Ari Yuli Wahyu dan juga keberhasilan diraih oleh Indra bagus Ade Candra.
Alamsyah Yunus yang sedianya akan menghadapi pemain pelatnas Taufik Hidayat, hari ini di tantang oleh Arvind Bhat dari India akibat mundurnya Taufik, Sementara Ari Yuli Wahyu akan ditantang Sony Dwi Kuncoro dan Indra Bagus melawan Ronald Susilo dari Singapura.
Teka teki mundurnya Taufik terjawab sudah, mundurnya Taufik disebabkan karena PBSI tidak mendaftarkan Taufik di Djarum Indonesia Open Super Series 2008 karena dipersiapkan untuk Olimpiade Beijing.
Tuesday, June 17, 2008
Djarum Indonesia Open Super Series 2008 Bagian 2; Kesempatan emas Meraih Gelar
Absennya pemain-pemain unggulan dari China dan Korea membuat gelaran kejuaraan Bulutangkis Djarum Indonesia Open Super Series 2008 kurang greget. Absennya tunggal putra nomor wahid dunia Lin Dan menyusul pengunduran diri Lee Chong We tunggal putra peringkat 2 asal Malaysia membuat kejuaraan ini tidak memikat. Sementara pemain-pemain Korea seperti ganda putra yang sedang naik daun Jung Jae Sung/Lee Yong Dae dan menyusul mundurnya pasangan China Fu Haifeng/ Cai Yun menyebabkan persaingan di sektor ganda putra juga tidak menarik. Bahkan ganda putra Malaysia Koo/Tan juga tidak ambil bagian di Indonesia Super Series kali ini. Agaknya Koo/Tan sengaja disimpan untuk dipersiapkan di Olimpiade Beijing 2008 Agustus nanti.
Berdasarkan drawing terakhir nama Taufik Hidayat tidak dimasukkan kedalam drawing, ini menyebabkan dugaan bahwa sektor tunggal putra hanya di hadiri oleh pemain-pemain muda. Bao Chun Lai yang menjadi unggulan pertama akan ditantang oleh pemain-pemain yang sebenarnya minim pengalaman. Dari Indonesia meski akan mengandalkan Sony dan Simon Santoso.
Sementara itu di sektor ganda putri dan tunggal putri masih menyisakan pemain asal China. Di ganda putri pasangan Wei Yili/Zhang Yawen mendapatkan bye di babak pertama dan kemungkinan besar akan bertemu dengan ganda putri pelatnas Jo Novita/Greysa Polii di babak perempat final. Untuk tunggal putri China mengirimkan Zhu Lin dan Zhang Ning. Agaknya dari semua sektor, sektor tunggal dan ganda putri masih menyisakan permainan yang lebih menarik untuk ditonton.
Mundurnya pemain unggulan di ajang ini justru harus dijadikan sebagai kesempatan emas untuk meraih gelar di negeri sendiri. Meski selama ini masih minim prestasi, akan tetapi dari sektor ganda putra diharapkan mampu meraih peluang ini. Dukungan penonton dan kepercayaan diri pemain diharapkan akan mendapatkan hasil yang gemilang.
Monday, June 16, 2008
Djarum Indonesia Open Super Series 2008 Bagian 1 ; Jalan Terjal Srikandi Indonesia
Djarum Indonesia Open Super Series 2008 yang akan di gelar 17 - 22 Juni 2008 di Jakarta kembali di hadapan. Setelah Singapore Super Series berakhir kini giliran Indonesia yang menjadi tuan rumah ISS. Meski tidak semeriah tahun lalu akan tetapi gelaran Indonesia Open Super Series tahun ini dipastikan akan di padati oleh para pecinta bulutangkis mania. Seperti halnya tahun-tahun sebelumnya masalah tiketing adalah masalah serius yang seharusnya memuaskan semua pihak.
Dari drawing yang sudah di tentukkan, pebulutangkis putri Indonesia akan menemui jalan terjal untuk bisa melaju mulus menggapai asa.
Adriyanti Firdasari
Adriyanti Firdasari atau lebih di kenal dengan Firda yang pada Singapore Super Series lalu menjadi satu-satunya pebulutangkis Indonesia yang mampu meraih prestasi ke perempat final sebelum akhirnya dikalahkan oleh Saina Nehwal dari India, pada gelaran Indonesia Super Series kali ini tidak perlu merangkak dari kualifikasi. Pada babak pertama Firda ditantang pemain korea Hwang Hye Youn. Pemain korea ini terkenal sangat ulet apabila Firda tidak berhati-hati maka kesuksesan di Singapore super series kemarin tidak dapat terulang. Apabila berhasil memenangi pertandingan pertama, Firda kemungkinan akan di tantant Zhou Mi unggulan ke tujuh asal Hongkong. Diatas kertas Zhou Mi akan mampu mengatasi Firda , akan tetapi dengan semangat sisa-sisa uber cup kemarin, bukan hal yang mustahil apabila Firda mampu memenangi pertandingan dan lolos ke babak berikutnya. Jika Lolos keperempat final Firda akan bertemu dengan Yao Jie (NED) atau bahkan rekan senegaranya yang berada di satu pool bawah Maria Kristin atau Tine Rasmussen juara Singapore Super Series 2008.
Maria Kristin
Pemain terbaik Indonesia saat ini di babak pertama akan menunggu pemenang dari kualifikasi 3. Kemungkinan Maria akan bisa mengatasi dan melaju ke babak dua. Di babak kedua Maria akan ditantang oleh Pemenang antara Yao Jie melawan Tine Rassmusen. Maria yang masih cedera lutut apabila mampu mengatasi permainan Tine/Yao Jie akan melaju ke perempat final yang apabila skenarionya sesuai dapat berhadapan dengan Firdasari. Namun apabila tidak, Maria akan berhadapan dengan Zhou Mi. Meski Cedera Maria diharapkan minimal menyamai prestasi tahun lalu dengan masuk ke perempat final.
Pia Zebadiah
Pia tunggal ketiga Indonesia harus mengawali pertandingan dari kualifikasi. Mendapat Bye di babak pertama, babak kedua kemungkinan akan bertemu dengan rekan senegaranya Fransisca Ratnasari. Apabila lolos maka di final kualifikasi akan ditantang Salakjit Ponsana Dari Thailand. Di babak utama telah menunggu Saina Nehwal Dari India. Apabila lolos dari Saina di babak kedua telah menunggu Pi Hongyan unggulan ke 3 dari Perancis.
Biasanya pemain yang melewati babak kualifikasi hanya akan bertahan hingga babak pertama saja, akan tetapi Pia yang konon adalah pengganti Mia Audina pastinya mampu menghadang permainan Saina yang diperempat final Singapore Super Series mengalahkan Firda.
Nova/Lily Selamatkan Muka Indonesia
Hasil tidak terlalu menggembirakan dari Singapore Super Series 2008 ditorehkan pemain-pemain Indonesia. Absennya para pemain unggulan tidak bisa dimanfaatkan dengan baik. Akan tetapi meski sepi gelar Indonesia berhasil memperoleh satu gelar dari ganda campuran sekaligus menyelamatkan muka Indonesia. Nova/Lilyana sebagai unggulan satu masih perkasa bagi lawan-lawannya. Bermain tiga set melawan pasangan Inggris membuktikan bahwa Nova/Lily masih yang terbaik. Diset pertama permainan Nova/Lily tidak berkembang dan dimentahkan oleh lawan. Sehingga set pertama di tutup dengan 21-17 untuk pasangan Inggris. Set kedua Nova/Lily mengubah pola permainan dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1 sama dengan skor 21-14. Pada set penentuan Nova/Lily tidak terbendung dan memenangi pertandingan dengan 21-9.
Sementara itu kubu Malaysia kebagian dua gelar dari sektor ganda putra yang terjadi all Malaysia final antara Mohd Zakri/Mohd Fairuz vs Teik Chai Gan/Woon Ful Lin dengan 21-18 21-17 dan dari sektor tunggal putra pemain terbaik Malaysia saat ini Lee Chong Wei yang berhasil mengalahkan Simon Santoso dengan skor telak 21-13 21-5. Meski perjalanan Simon terbilang mudah menuju ke final, akan tetapi pemain asal Tegal tersebut tidak mampu mengimbangi permainan Chong Wei dan mudah sekali di dikte sehingga angka demi angka pun di raih Chong Wei. Meski tidak mampu mempersembahkan gelar, Simon yang di Thomas Cup kemarin sebagai tunggal ke tiga diharapkan mampu meraih hasil gemilang pada pertandingan berikutnya.
Hasil selengkapnya Singapore Super Series :
1. Ganda Putra : Mohd Zakry/Mohd Fairuz (MAS) beat Tek Chai Gan/Wooon Ful Lin (MAS) 21-18 21-17
2. Tunggal Putri : Tine Rasmussen (DEN) beat Zhou Mi (HKG) 21-19 21-17
3. Du Jing/Yu Yang (CHN) beat Wein Shing Cheng/Yu Chin Chien (TPE) 21-16 21-19
4. Nova Widianto/Lilyana Natsir (INA) beat Anthony Clark/Donna Kellogg (ENG) 17-21 21-14 21-9
5. Lee Chong Wei (MAS) beat Simon Santoso (INA) 21-13 21-5
turnamen selanjutnya yang di ikuti adalah Djarum Indonesia Open Super Series 2008 di Jakarta.
Friday, June 13, 2008
Nova/Lily kantongi tiket ke Semifinal
Pasangan ganda campuran Indonesia berhasil meraih tiket semifinal setelah mengalahkan ganda campuran Thailand Sudket/Saralee. Dari awal pertandingan pasangan Nova/Lily terus menekan dan memegang kendali permainan sehingga mampu mendikte lawan dan menang dengan straight set 21-12 21-14. Kematangan dan pengalaman Nova/lily diuji meski di babak pertama sebelumnya mereka belum tune in, akan tetapi menghadapi permainan Sudket/Saralee yang sudah sering bertemu, Nova/Lily mampu meredam permainan mereka. Ganda campuran nomor 1 dunia tersebut melaju ke semifinal untuk kemudian di tantang oleh ganda campuran Thailand Lainnya di semifinal.
Lawan Nova/Lily di semifinal adalah pasangan Songphon Anugritayawon/Kuncala V yang di perempat final berhasil mengalahkan pasangan China Taipei Chieh Min Fang/Wen Hsing CHeng dengan rubber set 25-23 18-21 dan 21-15.
Pada pertandingan lain yang memainkan pemain Indonesia saat berita ini diturunkan belum bertanding. Mereka akan bertanding mulai pukul 4.40 waktu setempat.
Bintang Jatuh
Bintang Jatuh sebuah film yang di produseri oleh Rudi Sujarwo dengan memperkenalkan akting Dian Sastro Wardoyo yang memukau. Film Dian Sastro Pertama sebelum ia memerankan Daya di Pasir Berbisik dan juga Cinta di Ada Apa dengan Cinta besutan Mira Lesmana dan Riri Riza. Melalui arahan Rudi Sujarwo, akting Dian begitu alami, ceplas ceplosnya. Film ini di produksi tahun 2001, dari kualitas gambar dan suara maupun ilustrasi musiknya film ini tidak begitu bagus. Kurang greget dan serasa nonton film tanpa ilustrasi musik yang hambar banget. Akan tetapi di dukung oleh akting Dian yang bagus, film ini menjadikan hidup meskipun dari kualitas gambarnya masih minim.
Film ini memang tidak tenar, akan tetapi menunjukkan kualitas seorang Dian Sastro.
Bintang Jatuh garapan Rudi Sujarwo ini di dukung oleh Dian Sastro Wardoyo, Indra Birowo, M. Gary Iskak, Marcella (Zalianty), dalam film ini nama belakang Marcella masih belum melekat dan Daniel. Film produksi Kipas Communication ini di tulis oleh Rako. Film pertama Dian Sastro yang tidak sempat meledak karena konon kabarnya film ini memang tidak naik bioskop. Susahnya mendapatkan film ini karena penasaran aktingnya Dian, akan tetapi akhirnya dapet juga.
Adalah Aira (Daniel) seorang mahasiswa baru jurusan musik di suatu kampus. Mahasiswa baru yang ngekos bersama Dery (Indra Birowo) yang cukup gokil di kampusnya. Aira tertarik pada gadis kampus yang terkenal dengan kecantikannya Sely (Marcella Zalianty) sejak pandangan pertamanya. Bagi Sely kriteria cowok yang mau jadi pacarnya haruslah sayang dan bisa membikinkan puisi tiap hari untuknya. Sely adalah gadis kampus yang menjadi incaran Duait (M Gary Iskak). Hubungan Sely dan Duait semakin dekat dengan semakin seringnya ngajak jalan. Sementara itu Donna (Dian Sastro) adalah gadis kampus yang terkenal ceplas ceplos dan berani ngelawan siapa saja yang mengusiknya. Donna terpukau dengan permainan piano Aira di auditorium sampai pada akhirnya mereka berdua berkenalan.
Suatu ketika Aira yang telah jatuh hati pada Sely memberikan puisi padanya akan tetapi karena nyalinya ciut, Aira tidak berani memberikannya padanya akan tetapi dimasukkan ke loker Sely. Ketika membukanya Sely mengira bahwa yang mengirimkan puisi itu adalah Duait. Ketika di konfirmasi Duait menjadi bingung akan tetapi mengiyakan saja.
Suatu sore Aira memberanikan diri mengirimkan puisi langsung ke rumah Sely, dan yang menerima adalah Sely, maksud hati bilang kalau itu adalah bikinan Aira untuk Sely akan tetapi Sely sudah langsung menduga kalau itu adalah kiriman dari Duait.
Usaha Aira untuk mendekati Sely di dukung oleh Dery dan Donna. Ayah Sely yang terkenal galak akhirnya di kerjain dengan membuat scenario penjambretan yang dilakukan oleh Dery, Aira dan Donna. Hasilnya Aira adalah dewa penolongnya yang membawanya di kenalkan oleh ayah Sely pada anak tunggalnya walaupun mereka sebenarnya saling kenal.
Pada suatu ketika Aira di undang makan malam oleh Ayah Sely demikian juga Duait juga di undang. Ketika waktu makan malam tiba, datanglah Duait. Begitu Duait tiba, Aira menghilang dengan ngumpet di toilet karena takut ketahuan mengenai puisi itu. Walaupun pada akhirnya mereka bertatap muka, akan tetapi Duait yang masih bingung mengenai puisi itu harus mengakuinya juga setelah Aira bilang kalau puisinya sudah dikirim.
Tibalah saatnya Duait menyampaikan perasaanya pada Sely di mobil, akan tetapi tindakan Duait diluar batas yang pada akhirnya Sely membencinya. Dan giliran Aira di percaya oleh Ayahnya Sely untuk menjaga Sely. Akan tetapi kebahagiaan ini tidak lama karena selang beberapa saat Sely pindah kampus. Walaupun Duait di suruh ikut pindah dengan tiket gratis untuk menjaga Sely, akan tetapi Aira ingat akan mimpinya tentang bintang jatuh bahwa Sely bukanlah gadis yang ada di mimpinya. Akhirnya Aira ragu-ragu dan tidak jadi berangkat.
Sementara itu selama menjalin persahabatan dengan Aira menumbuhkan benih-benih cinta pada Donna, akan tetapi Donna tau posisinya akan Sely dan tidak berani mengungkapkan. Ia hanya mengungkapkan lewat buku hariannya. Tanpa sengaja Dery membaca buku harian Donna dan akhirnya tau kalau Donna suka sama Aira.
Ditempat terpisah Donna yang merasa kehilangan Aira karena disangka telah pergi bersama Sely melihat bintang jatuh. Dia ia make a wish agar Aira hadir disisinya kalau ia memang sayang padanya. Tiba-tiba Aira sudah berada disampingnya dan Donna tersipu malu karena Doanya telah di dengar Aira. Seketika itu juga mimpi tentang bintang jatuh itu menjadi kenyataan bahwa Donnalah yang ada di mimpi Aira.
Secara keseluruhan film ini mempunyai cerita yang bagus dan tidak membingungkan seperti film-film Indonesia lainnya, akan tetapi acting Aira di akhir kisah kurang menghayati jadi terasa endingnya itu adalah ending yang ndagel. Meski meluapkan rasa suka pada Donna akan tetapi nada yang di ucapkan kurang pas dan asyik untuk mengakhiri suatu kisah………
Indonesia Gagal tempatkan Ganda putra di perempat Final; Vita/Lilyana melaju
Hasil buruk di raih oleh tim merah putih pada hari kedua turnamen Singapore Super Series. Ganda Putra Indonesia bertumbangan satu demi satu setelah pada hari pertama begitu perkasa. Luluk/Alvent yang diharapkan bisa meraih juara pada kejuaraan ini harus menelan pil pahit setelah sebelumnya juga dicoret dari tim Thomas Indonesia. Luluk/Alvent unggulan ke 5 tidak mampu membendung permainan Chong Min Can/Choon Eng Chew yang berlangsung kemarin. Permainan ketat yang harus disudahi dengan rubber set dimenangkan oleh pasangan ganda Malaysia asuhan Rexy Mainaky dengan skor 17-21 21-18 23-21. Tragis memang, anak asuhan pelatih asal Indonesia harus mengalahkan pemain dari negerinya sendiri. Ini memang tradisi yang buruk dimana Rexy sudah mengetahui kelemahan dari pemain-pemain Indonesia sehingga memberikan intruksi yang tepat untuk terus menekan permainan pemain kita.
Ganda putra lainnya yang harus tumbang adalah M Ahsan/Bona Septono pemain muda yang masih minim pengalaman ini juga kalah atas unggulan ke 6 asal China Zhendong Guo/Xie Zhongbo dengan skor 21-18 26-24. Meski kalah akan tetapi permainan Ahsan/Bona mampu memberikan perlawanan yang cukup sengit terhadap ganda putra asal China terseput. Sementara itu Yonathan Suryatama/Rian Sukmawan ganda putra asal klub Djarum juga harus mengakui keunggulan pemain Malaysia lainnya M Zakry/M Fairuzizuan dengan Straight set 21-18 21-12. Hasil ini memupus harapan publik bulutangkis Indonesia untuk meraih prestasi dari sektor ganda putra.
Vita/Lilyana ganda putri nomor satu Indonesia melaju ke perempat final setelah menang mudah melawan Jing Qiong/Shi Yan Samantha ganda putri asal tuan rumah. Vita/Lilyana tidak harus memeras keringat karena hanya membutuhkan waktu 14 menit untuk melibas ganda tuan rumah tersebut dengan skor 21-5 21-11. Kesuksesan Vita/lilyana gagal diikuti oleh ganda putri lainnya Jo/Greys dan Endang/Rani. Jo/Greys takluk dari pasangan Korea dengan Jung Eun Ha/Kim Jung Min dengan rubber set 21-10 16-21 dan 21-15. Sementara Endang/Rani harus mengakui ketangguhan pemain Denmark Lena Frier Kristiansen/Kamila Ritter dengan skor 21-19 21-19. Dengan demikian Indonesia hanya mewakilkan satu wakilnya di ganda putri. Hari ini Vita/Lilyana akan ditanggang oleh ganda putri asal Inggris Gails Emms/Donna Kellog.
Dari tunggal putra satu-satunya wakil Indonesia Simon Santoso melibas Shoji Sato dengan straight set 21-19 21-14. Ketenangan permainan Simon membuahkan hasil. Pada perempat final yang akan berlangsung mulai jam 3:20 waktu setempat, Simon di tantang tunggal putra Malaysia Sairul Amar Ayob. Disamping Sairul Amar Ayob Malaysia juga meloloskan unggulan pertama Lee Chong Wei.
Pada perempat final kali ini Indonesia hanya diwakili oleh masing-masing satu wakil untuk 4 nomor. Di tunggal putri diwakili Firdasari, Tunggal putra Simon Santoso, Ganda Campuran diwakili Nova/Lilyana dan ganda putri oleh Vita/Lilyana. Semoga dari keempat wakil tersebut Indonesia mampu meraih minimal satu prestasi di ajang Singapore Super Series 2008.
Thursday, June 12, 2008
Firdasari tekuk unggulan pertama, Pia harus mengakui keunggulan Wang Chen
Kejutan di hari kedua turnamen Aviva Singapore Super Series terjadi di tunggal putri dimana Unggulan pertama asal Perancis Pi Hongyan harus mengakui keuletan permainan Firdasari. Set Pertama Firdasari unggul dalam perolehan angka sehingga ditutup dengan kemenangan 21-16. Memasuki set ke dua perolehan angka selalu kejar mengejar. Terjadi keseimbangan permainan antara Firda dengan Pi. Sempat menyamakan kedudukan 20-20 di poin kritis ini Firdasari kurang konsentrasi sehingga set ini di tutup dengan kemenangan Pi Hongyan 22-20. Set ketiga yang merupakan set penentuan, Firdasari selalu ketinggalan angka. Angka terakhir Firda ketinggalan 15-16 dari Pi. Namun keuletan dan konsentrasi Firda mulai membuka jalan dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 16-16. Untuk selanjutnya Firda mengunci permainan Pi Hongyan dengan memenangkan permainan ini menjadi 21-16 sekaligus melaju ke perempat Final. Diperempat final Firda akan bertemu dengan pemenang antara Juan Gu vs Saina Nehwal yang saat ini belum di pertandingkan.
Sementara itu tunggal putri lainnya Pia Zebadiah harus mengakui keunggulan pemain Hong Kong Wang Chen. Wang Chen yang diunggulkan di tingkat 3 menang atas Pia 15-21 21-15 dan 21-18. Sebenarnya Pia mampu mengimbangi permainan Wang Chen, akan tetapi faktor pengalaman dan jam terbang Wang Chen lebih tinggi sehingga Pia tidak mampu mengalahkan Wang Chen. set Pertama kelihatan sekali Pia mampu memberikan perlawanan yang ketat dan berhasil memimpin perolehan angka. Akan tetapi di set ke dua pertahanan Pia mulai kendor. Kesempatan ini di gunakan dengan sebaik-baiknya oleh Wang Chen dan berhasil merebut set kedua dan ketiga sekaligus melaju ke perempat final.
Disektor ganda campuran yang lebih dahulu di pertandingkan pasangan Nova/Lilyana melaju ke perempat final setelah mengalahkan pasangan Korea Yi Goo Kwon/Jung Eun Ha. Pengalaman dan kematangan Nova/Lilyana tidak bisa di imbangi oleh pasangan Korea. Dalam tempo 21 menit Nova/Lilyana melaju ke perempat final dengan skor 21-12 21-15. Ganda campuran lainnya M Rijal/Greysa Polii harus mengakui keunggulan pasangan Denmark Rasmus Bonde/ Helle Nielsen dengan skor 21-18 21-18.
Sementara itu partai lain sampai saat ini masih belum di pertandingkan.
Inka Christie bermertafosa dengan band Qta
Lama menghilang penyanyi solo Inka Christie hadir dengan warna baru, dengan membentuk sebuah band dengan nama Qta. Qta yang terdiri dari SInka Christie (vokal), Reza (gitar), Ngguh (bass), Lala (keyboard) dan Hadi (drum) menemukan patern bermusik mereka dengan nuansa super pop. Qta menawarkan warna lain dari sisi Inka Christie yang selama ini lebih dikenal dengan lagu-lagunya yang slowrock mendayu-dayu. Lagu-lagu semacam Gambaran Cinta yang melambungkan nama Inka di blantika musik Indonesia. Gambaran Cinta adalah album perdana yang menawarkan sisi slowrock seorang Inka Christie. Memang lagu tersebut laku mengikuti jejak lagu-lagu semacam Nike Ardilla maupun Nicky Astria kala itu.
Melalui kelompok Qta Inka Christie mencoba menawarkan warna lain dari suaranya. Warna yang sebenarnya kalau di perhatikan dengan seksama tidak ada perbedaan sama sekali antara band dengan solonya. Antara ketika Inka bernyanyi solo dengan bernyanyi di band Qta tidak ada perbedaan. Semua kental dengan warna Inka Christie yang sudah di kenal lebih dulu. Sebenarnya Inka bisa saja menawarkan lagu-lagu yang lebih ngerock sehingga lebih punya warna lain.
Album pertama Qta menawarkan musik pop yang catchy dengan lirik yang sebagian besar karya Inka Christie. Lirik yang sederhana dan enak di telinga tanpa harus bingung dengan maksudnya.
Warna suara Inka lebih mendominasi dari nama Bandnya itu sendiri.
Secara keseluruhan lagu ini enak untuk di dengar akan tetapi akan terasa membosankan karena tidak adanya warna lain yang ditawarkan. Memang ada yang upbeat di lagu MMS (maaf maaf saja). Coba deh dengar......
penggalan bait pantaskah mendua yang enak untuk dicerna
Album Qta dengan titel Mencari Cinta menawarkan 10 lagu. Dari kesepuluh lagu tersebut hanya satu yang di buat oleh Ngguh lainnya adalah karya Inka Christie.
Kesepuluh lagu tersebut adalah :
1. Pacar Sementara
2. Aku Manusia Biasa
3. Cinta Yang Ini
4. MMS (Maaf Maaf Saja)
5. Tolong Jangan Pergi
6. Mencari Cinta
7. Adakah Cinta
8. Pantaskah Mendua
9. Terungkap
10. Lagi-lagi
Jo/Greys susul Vita/Lilyana ke babak Kedua
Setelah Vita/Lilyana melaju ke babak kedua, pasangan Jo Novita/Greysa Polii dan Endang/Rani menyusul ke dua. Pada laga pertama turnamen Singapore Super Series 2008 Jo/Greys menghadapi Nicole Grether/Charmine Reid pasangan gado-gado Jerman Kanada. Jo/Greys menang Straight set dengan 21-17 21-18. Pada pertandingan berikutnya yang akan berlangsung hari ini Jo/Greys di tantang pasangan Korea Jung Eun /Kim Min Jung. Ganda putri lainnya yang melaju ke babak kedua adalah pasangan Endang/Rani yang harus berjibaku untuk memenangkan pertandingan melawan pasangan tuan rumah Sinta Mulia Sari/Yao Lei dengan rubber set. Hasil yang cukup ketat di babak ketiga dengan skor 13-21 21-13 22-20. Sempat ketinggalan set pertama tidak membuat Endang/Rani kendur dan berhasil membukukan kemenangan untuk kemudian ditantang pasangan Denmark Kamilla Ritter/Lena Frier Kristiansen.
Ditunggal putra wakil satu-satunya Indonesia Simon Santoso menang mudah atas Scot Evan dengan membutuhkan waktu 26 menit. Kemenangan simon di tutup dengan skor 21-10 21-18.
Sementara Itu Indonesia yang menempatkan 3 sektor ganda putra berhasil melaju ke babak berikutnya setelah Joko/hendra dan Markis/Hendra mengundurkan diri dari turnamen ini. Luluk/Alvent unggulan kelima menang atas pasangan Korea Sung Hyun Ko/Yi Goo Kwon dengan straightset 21-16 21-16. M Ahsan/Bona Septono harus memeras keringat untuk bisa melaju ke babak kedua melawan pasangan Malaysia Thien How Hoon/ Soon Hock Ong dengan skor 16-21 21-14 dan 22-10. Sementara Yonathan Suryatama/Rian Sukmawan menekuk ganda putra tangguh asal Denmark Jens Eriksen/Martin Lungard dengan 21-19 17-21 dan 23-21.
Babak kedua yang akan dipertandingkan hari ini dimulai pukul 2 waktu setempat. Nova/lilyana akan membuka pertandingan dari kubu Indonesia di lapangan 1.
Wednesday, June 11, 2008
Firdasari Melaju ke Babak Kedua turnamen Singapore Super Series
Dua tunggal putri melaju ke babak kedua turnamen Aviva Singapore Super Series yang sedang berlangsung. Pia Zebadiah yang merangkak dari babak kualifikasi mampu menundukkan Carmain Reid dari Canada dengan skor 21-17 21-12. Pia sang penentu kemenangan dalam laga piala uber mencoba bermain taktis. Sempat tertinggal 7 - 9 di set pertama akan tetapi permainan Pia mampu di kembangkan dan akhirnya menutup kemenangan dengan 21-17. Pia yang sempat-sempat di sebut sebagai Mia Audinanya karena permaiannya yang sukar di tebak bermain cukup tenang dan mampu memimpin di set kedua sehingga di tutup dengan kemenangan 21-12. Dari sektor Tunggal Putri Lainnya Adriyanti Firdasari berhasil menekuk permainan Ekatarina Ananina. Dari set pertama Firda selalu memimpin dari segi perolehan angka. Dengan postur 170cm Firdasari mampu menutup kemenangan dengan straightset 21-14 21-13 dalam tempo 26 menit. Pada babak selanjutnya baik Firda maupun Pia akan menghadapi lawan yang lebih di unggulkan. Firda akan bertemu Pi Hongyan Unggulan pertama dari Perancis. Pi kelahiran China yang kini membela Perancis sebagai unggulan pertama tentu memiliki teknik dan cara permainan yang lebih baik dibanding Firda, akan tetapi semangat Firda dan permainannya yang kian berkembang tentu akan mampu mengimbangi permainan Pi. Sehingga meski diatas kertas Firda kalah, akan tetapi kalaupun kalah bukanlah kalah yang mudah akan tetapi kalah yang meyakinkan. Sementara Pia akan berhadapan dengan Wang Chen unggulan ketiga asal Hongkong. Permainan ulet PIa akan mampu mengimbangi Wang Chen yang dari segi pengalaman, teknik dan postur lebih unggul dibanding Pia.
Di ganda campuran Pasangan M Rizal/Greysa Polii mengalahkan permainan tuan rumah Riky Widianto/Yao Lei dengan rubber set 20-22 21-17 dan 21-19. Di babak berikutnya telah menghadang pasangan Denmark Rasmus Bonde/Helle Nielsen yang pada babak pertama mengalahkan pasangan Jepang Tadasi Otsuka/Satoko Suetsuna dengan skor 21-16 21-18. Pada laga kedua nanti, Pasangan Indonesia harus lebih menekan sehingga dapat memenangkan pertandinga. Sementara itu ganda campuran lainnya Anggun/Endang harus terhenti setelah dikalahkan Zheng Bo/Gaoling unggulan kedua dari China dengan skor telak 21-6 21-11. Pasca cedera Anggun Nugroho yang pernah berpasangan dengan Yunita Tetti belum menemukan permainannya, apalagi menghadapi pemain sekelas China, sehingga mempengaruhi penampilannya.
Vita/Lilyana yang menjadi ganda putri nomor 1 pelatnas juga melaju ke babak kedua setelah memenangi laga melawan tuan rumah Bo Li /Ting Ting Thng dengan skor telak 21-8 21-10 dalam waktu 15 menit. Pemain asal Singapore tersebut tidak mampu menahan keperkasaan pasangan Indonesia yang pernah menjadi juara dalam China Super Series 2007. Langkah selanjutnya Vita/lilyana akan berhadapan dengan pasangan Singapura lainnya Jing Qiong/ Shi Yan Samanta yang menang walkover dari pasangan Malaysia. Diatas kertas pasangan Vita/lilyana akan mampu memenangkan pertandingan di babak kedua nanti.
Dari sektor putra babak pertama baru akan dimainkan pada pukul 4.20 waktu setempat.
Jelang Djarum Indonesia Open Super Series 2008
Gelaran Super Series pra Olimpiade 2008 sebagai ajang pemanasan menuju Olimpiade 2008 yang akan berlangsung di Jakarta dari tanggal 17 Juni sampai dengan 22 Juni 2008 meski tidak diperkuat oleh Pemain Nomor 1 dunia Lin Dan dan Xie Xingfang akan berlangsung seru. Sebagai ajang pemanasan tim pelatnas bulutangkis dan tentunya juga akan diikuti oleh pemain dari klub seperti klub Djarum Kudus.
Pemain pelatnas harus dan memang harus menunjukkan tajinya di negeri sendiri. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, gelaran Indonesia Super Series kali ini ada sedikit perbedaan dari segi tiketing. Pada tahun-tahun sebelumnya babak 1 dan 2 penonton tidak dipungut biaya, sampai pada perempat final dan sampai dengan final baru dikenakan tiket. Akan tetapi tahun ini panitia mempunyai kebijakan lain dimana mulai hari pertama pertandingan sudah dikenakan tiket.
Adapun jadwal dan harga tiket adalah sebagai berikut :
Tanggal 17 - 19 Juni tiket masuk VIP 25.0000, Kelas 1 Rp. 10.000, waktu pertandingan mulai jam 09.00 WIB
Tanggal 20 Juni 2008 Tiket Masuk VIP 50.000, Kelas 1 Rp. 25.000, waktu pertandingan mulai jam 16.00
Tanggal 20 & 21 Juni 2008 Tiket Masuk VIP 100.000,kelas 1 Rp. 50.000, waktu pertandingan mulai pukul 17.00 untuk semifinal dan final.
Meski tidak semeriah dari tahun lalu akan tetapi gelaran Indonesia super series ini akan dapat menarik para pecinta bulutangkis di Indonesia.
Sementara itu dari ajang Singapore Super Series 2008 yang sedang berlangsung, Pasangan ganda campuran Indonesia Flandy/Vita secara mengejutkan tumbang dari pemain tak terkenal Thailand Songphon Anugritayawon/Kuncala V dengan rubber set 20-22 22-20 dan 21-18 di babak pertama. Sementara itu ganda campuran lainnya Nova/Lilyana juga harus bersusah payah untuk lolos ke babak selanjutnya dengan rubber set 19-21 21-5 dan 21-14 melawan ganda campuran tuan rumah Danny Bawa/ Yu Yan. Wah agaknya pemain Indonesia masih belum Tune in setelah ajang Thomas Uber Cup Kemarin.
Sementara itu pemain indonesia lainnya belum bertanding saat berita ini di turunkan.