Monday, March 30, 2009
India Open; Indonesia Raih Dua Gelar
Kekisruhan ditubuh PBSI terhadap pemain juga menjadi salah satu faktor merosotnya prestasi pemain pelatnas. Dan di India Open 2009, kembali pemain non pelatnas menjadi kampiun. Sungguh ironis sebenarnya, akan tetapi apa mau dikata, yang penting mereka tetap membela nama Indonesia dan tidak tertarik bermain atas nama negeri asing. Perolehan ini tentu menjadi semacam harapan baru bagi publik Indonesia untuk tidak hanya berharap dari pemain pelatnas saja meraih gelar, akan tetapi pemain non pelatnas juga tidak kalah bersaing.
Taufik Hidayat berhasil menambah koleksi gelar setelah di final India terbuka 2009 ini berhasil menumbangkan pemain Malaysia M. Hafiz Hashim dengan straight set. Di set pertama Taufik Hidayat yang di unggulkan ditempat kedua berhasil menutup kemenangan dengan 21-18. Memasuki set kedua, meski perolehan angka Taufik selalu memimpin akan tetapi di poin kritis, Taufik sempat ketinggalan 17-19,hingga akhirnya Taufik mengunci permainan Hafiz Hashim sekaligus menjadi juara dengan 21-19.
Sukses yang sama diraih pemain ganda campuran Flandy Limpele/Vita Marissa yang berhasil menaklukkan pemain tuan rumah Diju V/Jwala Gutta dengan straight set. Meraih dukungan penuh dari public India, pemain tuan rumah tidak mampu memanfaatkan dukungan tersebut, dan memang secara kelas permainan pemain India tersebut masih di bawah pasangan Indonesia. Flandy/Vita setelah berpisah cukup lama, akhirnya menjadi juara dengan 21-14 dan 21-17.
Kesuksesan dua pemain Indonesia tersebut gagal di ikuti oleh ganda putrid non pelatnas Vita Marissa/Nadya Melati. Vita/Nadya harus tumbang dari pasangan muda China Ma Jin/Wang Xiaoli dengan dua set langsung. Vita/Nadya takluk dengan 14-21 dan 13-21.
Di nomor ganda putra Lee Wan Wah/Chong Tan Fook (MAS) berhasil meraih juara setelah mengandaskan pemain Singapura Hendri Kurniawan Saputra/Hendra Wijaya dengan 21-9 dan 21-11. Sedangkan di nomor tunggal putrid, Pi Hongyan (FRA) menjadi juara di India Open setelah menaklukkan Wong Pei Xia Julia (MAS) dengan rubber set 17-21, 21-15 dan 21-14.
Sunday, March 29, 2009
India Open; Indonesia Berpeluang Raih Tiga Gelar, Ganda Putra gagal
Ditunggal Putra, Taufik Hidayat yang lebih diunggulkan berhasil mengandaskan pemain pelatnas Tommy Sugiarto dengan dua set langsung. Meski semangat Tommy juga besar, akan tetapi pengalaman Taufik lebih banyak sehingga Taufik mampu menaklukkan Tommy dengan mudah. Taufik menekuk Tommy dengan 21-13 dan 21-11. Lawan Taufik selanjutnya adalah M. Hafiz Hashim (MAS) yang berhasil melangkah ke final setelah menekuk pemain muda China Chen Long dengan 21-18, 19-21 dan 21-15.
Sedangkan di nomor ganda putri yang berpeluang terjadi All Indonesian Final, gagal diciptakan oleh Jo Novita/Endang Nursugianti yang harus takluk dari pasangan ganda putri China Ma Jin/Wang Xiaoli dengan mudah. Jo/Endang kalah telak dengan 9-21 dan 6-21. Sedangkan satu-satunya ganda putri yang tersisa, Vita Marissa/Nadya Melati melangkah ke final setelah menaklukkan pemain ganda putri tuan rumah Jwala Gutta/Shrutti Kurian dengan 21-17 dan 21-9. Menghadapi ma Jin/Wang Xiaoli di final, pasangan Vita Marissa/Nadya Melati harus menekan, karena Ma Jin memiliki pukulan yang bagus, sedangkan di lain sisi Vita Marissa harus bermain rangkap di nomor ganda campuran juga, sehingga harus pandai-pandai mengatur tenaga.
Di nomor ganda putra, dua pasangan yang melangkah ke semifinal tak satupun yang berhasil melangkah ke final setelah tidak berdaya menghadapi lawan-lawannya. Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan yang di prediksi akan mampu melangkah hingga ke final justru harus takluk dari pasangan Hendri Kurniawan Saputra/Hendra Wijaya (SIN) dengan dua set langsung. Hendri/Hendra yang sebenarnya juga berkewarganegaraan Indonesia yang kini membela singapura tersebut mampu mepecundangi permainan Alvent/Hendra. Alvent/Hendra takluk dengan 13-21 dan 15-21. Sedangkan Candra Wijaya/Joko Riyadi takluk dari unggulan ke satu Chong Tan Fook/Lee Wan Wah (MAS) juga dengan dua set langsung. Candra/Joko kalah dengan 6-21 dan 20-22.
Final India open akan di gelar hari ini pukul 2 waktu setempat atau pukul 15.30 WIB yang akan mempertandingkan lima nomor.
Saturday, March 28, 2009
India Open; Tunggal Putra Tambahkan Satu Tiket Final
Taufik Hidayat berhasil melangkah ke semifinal setelah dengan susah payah mengalahkan pemain muda Malaysia dengan rubber set. Lawan Taufik di perempat final adalah Kuan Beng Hong (MAS) yang dikandaskan Taufik dengan 17-21, 21-17 dan 21-19. Lawan Taufik berikutnya adalah Tommy Sugiarto yang juga sekaligus memastikan diri meraih satu tiket ke final.
Kesuksesan dua pemain Indonesia tersebut gagal di ikuti Andre Kurniawan Tedjono yang harus menyerah dari angan M. Hafiz Hashim (MAS) dengan rubber set. Meski sempat memberikan perlawanan sengit dan selalu memimpin perolehan angka, akan tetapi Andre selalu kalah di poin kritis sehingga harus takluk dari tangan Hafiz Hashim dengan 18-21, 21-14 dan 19-21.
Sementara itu ganda putra dan putri Indonesia berpeluang menciptakan All Indonesian final setelah wakil-wakilnya yang berbeda pul berhasil melangkah ke semifinal. Hasil selengkapnya untuk ganda putra dan putri :
Ganda Putra :
1. Alvent Yulianto/Hendra A GUnawan (INA) beat Hoon Tien Hon/Lin Woon Fui (MAS) 21-14, 21-14.
2. Candra Wijaya/Joko Riyadi (INA) beat Chen Zhieben/Tao Jiaming 21-17, 18-21 dan 21-17.
Ganda Putri :
1. Vita Marissa/Nadya Melati (INA) beat Shinta Mulia Sari/Yao Lei (SIN) 21-14, 21-17
2. Jo Novita/Endang Nursugianti (INA) beat Laura Choinet/Wenny Rahmawati (FRA) 21-16 dan 21-13.
Friday, March 27, 2009
India Open 2009; Ganda Campuran Pastikan Satu Tempat di Final
Diset pertama, kejar mengejar angka terus terjadi hingga kedudukan menjadi 20-20. Akan tetapi Flandy/Vita yang lebih berpengalaman mampu meredam permainan pasangan ganda Singapura tersebut dengan menutup set pertama dengan 24-22. Keadaan tidak berbeda terjadi di set kedua dimana permainan kedua pemain tersebut berimbang. Set kedua dimenangkan Hendri/Yu Yan dan Flandy/Vita harus kehilangan set kedua dengan 23-25 sekaligus terjadi rubber set. Memasuki set penentuan pasangan Singapura mulai kedodoran dan kelelahan. Hal ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Flandy/Vita sehingga mampu menekuk pemain tersebut dengan 21-14 sekaligus memastikan diri untuk melangkah kesemifinal.
Disemifinal, pasangan Flandy/Vita akan bertemu dengan pemain muda Ahmad Tantowi/Dili Puspita Richi yang secara mengejutkan menumbangkan unggulan pertama Yohan Hadikusuma/Chau Hoi Wah (HKG) dengan pertandingan rubber set. Di set pertama penampilan Ahmad Tantowi/Dili Puspita terlihat sekali kalah kelas dibanding dengan pasangan Hongkong tersebut sehingga set pertama pasangan Indonesia harus kehilangan set dengan 14-21. Memasuki set kedua pemain Indonesia berhasil membalikkan keadaan dan menang dengan 21-17. Memasuki set penentuan, permainan Ahmad Tantowi/Dili Puspita makin percaya diri dan terus memimpin perolehan angka. Set ketiga dimenangkan pemain Indonesia dengan 21-19 sekaligus melangkah ke semifinal untuk bertemu dengan seniornya Flandy Limpele/Vita Marissa.
Keberhasilan dua ganda campuran melangkah ke semifinal sayang sekali gagal diikuti pemain ganda campuran Indonesia Lainnya M. Rijal/Debi Susanto yang harus menyerah dari pemain Malaysia Ong Jin Guo/Chong Sook Chin dengan straight set. Rijal/Debi harus menyerah dengan 19-21 dan 19-21. Di nomor tunggal putra saat berita ini diturunkan masih belum bertanding.
India Open 2009; Wakil Indonesia Belum Terbendung
Dinomor tunggal putra, pemain-pemain Indonesia masih berjaya. Taufik Hidayat yang menduduki unggulan kedua melangkah ke babak perempat final setelah berhasil menumbangkan unggulan ke 9 asal tuan rumah Arvind Bhat dalam pertandingan 2 set langsung. Taufik masih terlalu tangguh bagi pemain India tersebut. Sehingga Taufik mampu mengalahkan Arvind Bhat dengan 21-14 dan 21-11, sedangkan Tommy Sugiarto juga berhasil melangkah ke babak perempat final setelah mengalahkan Sairul Amar Ayob (MAS) dalam pertandingan tiga set. Di set pertama Tommy unggul dengan 21-14, akan tetapi memasuki set kedua, perolehan angka yang begitu ketat menyebabkan Tommy terpaksa harus meladeni permainan Sairul amar Ayob dengan harus kehilangan set kedua dengan 19-21. Memasuki set ketiga Tommy berhasil unggul dengan 21-17 sekaligus memastikan diri ke perempat final. Satu lagi tunggal putra harapan Indonesia Andre Kurniawan Tedjono juga berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan pemain Malaysia lainnya Chang Kwong Ben dengan 21-18 dan 21-18.
Di bagian ganda putra, Indonesia menempatkan dua wakilnya di perempat final, setelah satu wakil lainnya harus kandas dari pemain sesama Indonesia. Indonesia menempatkan Joko Riyadi/Candra Wijaya setelah berhasil mengalahkan pemain tuan rumah Sai Preneth/Chopra Pranav dengan 21-12 dan 21-6, sedangkan Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan melangkah ke perempat final setelah berhasil mempecundangi pemain Indonesia lainnya Fernando Kurniawan/Lingga Lie dengan 21-17 dan 21-8. Di nomor ganda putri, Indonesia menempatkan dua wakilnya di perempat final melalui Vita Marissa/Nadya Melati dan Jo Novita/Endang Nursugianti.
Thursday, March 26, 2009
India Open 2009; Maria Kristin Langsung Kandas
Maria Kristin Yulianti unggulan ke 4 turnamen Yonex Sunrise India Open 2009 langsung tumbang di babak pertama. Maria di tumbangkan oleh pemain China yang kini membela Singapura Zhang Baiwen dengan rubber set. Di set pertama Maria berhasil unggul terlebih dahulu dengan 21-11. Akan tetapi memasuki set kedua, Maria selalu ketinggalan angka jauh hingga ketinggalan 11-21 sekaligus memaksa Maria untuk bermain tiga set.
Memasuki set ketiga, meski sempat imbang di akhir set, akan tetapi akhirnya Maria harus mengakui keunggulan Zhang Baiwen dan harus menyerah dengan 19-21. Seandainya Maria bisa lolos dari tangan Zhang Baiwen, lawan berikutnya akan lebih mudah dan diprediksi baru akan menemui hambatan di semifinal ketika harus berhadapan dengan Saina Nehwal. Akan tetapi sayang sekali, Maria belum bisa memanfaatkan peluang ini setelah sekian lama tidak bermain di suatu turnamen disebabkan cedera yang kerap melandanya.
Sementara itu tunggal-tunggal putri pelapis China berhasil melangkah ke babak kedua tanpa menemui kesulitan yang berhasil. Agaknya China berhasil menemukan amunisi di tiap-tiap tunggal putri didikannya sehingga meski pemain pelapis, akan tetapi mampu berbicara banyak di turnamen yang besar.
India Open 2009; Dua Ganda Campuran Melaju
Sukses yang sama juga diraih M. Rijal/Deby Susanto yang berhasil menumbangkan pemain tuan rumah Alwin Francis/Jyotshna Polavarapu dalam pertandingan dua set langsung. Muh Rijal yang pernah dipasangkan dengan Vita Marissa tersebut tanpa kesulitan mengalahkan pemain India tersebut dengan 21-11 dan 21-16 dalam tempo 17 menit. Pemain Indonesia yang melangkah terlebih dahulu ke babak 16 besar karena mendapat bye di babak pertama adalah unggulan ketiga Flandy Limpele/Vita Marissa.
Kesuksesan yang diraih oleh dua ganda campuran tersebut gagal diikuti oleh 2 pemain ganda campuran lainnya. Hendra A Gunawan/Endang Nursugianti harus takluk dari pemain Malaysia Mak Hee Chun/Nairul Husaida Abdul Latif dengan dua set langsung 13-21 dan 10-21. Sementara ganda campuran lainnya Alvent Yulianto Candra/Jo Novita gagal menaklukkan Shen Ye/Ma Jin (CHN). Pemain China tersebut meski merupakan pemain baru akan tetapi langsung kelihatan tajinya. Bahkan Ma Jin yang sebelumnya juga pernah berpasangan dengan Zheng Bo dan menjuarai Swiss Super Series dua pekan lalu. Sehingga terlihat sekali kualitas pemain Indonesia kalah jauh meski harus berhadapan dengan Shen Ye/Ma Jin. Shen Ye/Ma Jin menang dengan 21-11 dan 21-18.
Sementara itu, meski China menurunkan pemain-pemain pelapisnya akan tetapi semua ganda campuran China berhasil melangkah ke babak kedua. Hal ini menunjukkan kalau regenerasi China sangat berjalan, sehingga prestasinya secara estafet juga mampu diraih tanpa harus memutuskan satu generasi.
Wednesday, March 25, 2009
I'm Back...............
Akhirnya.......... saya bisa kembali lagi di blog ini setelah 2 hari di blokir Wordpress karena saya memasang link yang mengandung unsur advertising yang ternyata sampai saat ini masih dilarang WP. Akhirnya setelah meminta diaktifkan kembali ke WP (Mr. Mark..hi how r u), akhirnya blokirnya dibuka setelah tentu saja mendelete link yang dilarang tersebut....
Setelah didelete, ya inilah akhirnya bisa berwordpress lagi..... tadinya mau dipindahin ke blogspot..... tapi mengingat satu dan lain hal, akhirnya aku tetap bertahan di wordpress setidaknya untuk blog ini, toh di blogspot juga aku sudah punya blog tersendiri dengan segmen berbeda tentunya.....
tunggu tulisan berikutnya yah..... tentunya yang berhubungan dengan bulutangkis, film jadul dan semua deh selagi ada mood hehehe.......
India Open 2009; Lee Chong Wei Tumbang, Tunggal Putra Indonesia Melaju
Juara Swiss Super Series 2009, Lee Chong Wei gagal melangkah ke babak per32 besar setelah ditumbangkan Chen Long dalam pertandingan tiga set. Di set pertama Lee Chong Wei mampu unggul dan menang dengan mudah dengan 21-7. Akan tetapi memasuki set kedua, permainan Chong Wei mulai terbaca lawan hingga Chen Long memenangkan babak kedua sekaligus memaksakan rubber set. Diset kedua Lee Chong Wei harus kehilangan set dengan 16-21. Diset penentuan permainan Chong Wei kembali menurun sehingga harus selalu ketinggalan angka dari Chen Long. Set ketiga ditutup dengan 18-21 sekaligus menutup peluang Chong Wei untuk melaju ke babak berikutnya.
Tunggal Putra Ke Babak 32
Sementara itu Indonesia berhasil mewakilkan wakilnya di babak 32 besar melalui Andre Kurniawan Tedjono. Andre pemain asal Klub Djarum tersebut tanpa kesulitan melangkah ke babak 32 besar setelah mengalahkan Nigel DSA (IND) dengan waktu relatif singkat 19 menit. Andre mampu mengungguli lawan sehingga langsung menyungkurkan dalam dua set dengan 21-18 dan 21-8. Di babak per32 besar yang akan berlangsung sore nanti pukul 4.55 waktu setempat, Andre Kurniawan Tedjono akan ditantang pemain tuan rumah lainnya Mohit Kamat.
Tunggal putra lainnya yang telah berhasil melangkah ke babak kedua adalah Tommy Sugiarto yang melangkah kebabak 32 besar setelah mengalahkan pemain tuan rumah Kasyap P (IND) dengan rubber set. Tommy Sugiarto meski lebih diunggulkan, akan tetapi harus bersusah payah untuk dapat lolos ke 32 besar. Melalui pertandingan 3 set Tommy akhirnya berhasil melangkah ke babak 32 besar. Dibabak pertama Tommy unggul dengan 21-17, akan tetapi keadaan berbalik, diset kedua Tommy selalu ketinggalan angka hingga pemain tuan rumah tersebut berhasil memaksakan Tommy untuk rubber set. Set kedua ditutup dengan 17-21. Memasuki set ketiga Tommy tampil percaya diri dan mempimpin perolehan angka. Set ketiga ditutup dengan 21-14. Lawan Tommy berikutnya di babak 32 besar yang juga akan berlangsung sore ini adalah Tanishak K (IND).
Sedangkan Taufik Hidayat, tunggal putra Indonesia peraih medali emas Olimpiade Athena juga melangkah ke babak 32 besar setelah mengalahkan pemain tuan rumah Nandagopal dengan 21-8 dan 21-13 dengan waktu 17 menit. Taufik tanpa kesulitah mengalahkan pemain India tersebut sekaligus memastikan diri melangkah ke babak 32 besar. Diunggulkan di tempat kedua, Taufik diprediksi akan melangkah mulus hingga ke final.
Thursday, March 19, 2009
India Open; Vita Marissa Come Back.......
Keputusan PBSI untuk memberikan sanksi bagi para pemain yang gagal memenuhi target yang di kirim ke dua turnamen super series secara berturut-turut harus di hadapi dengan sikap positif. Sanksi retraining yang diberikan salama 1,5 bulan justru harus disikapi dengan lapang sekaligus memberikan ruang gerak untuk lebih serius lagi berlatih sehingga dimasa mendatang target yang dibebankan dapat tercapai.
Hasil buruk dua turnamen awal tahun, All England dan Swiss Super Series memang diluar dugaan, karena pemain-pemain Indonesia seharusnya lebih bisa bersaing. Nova Widianto/Lilyana Natsir yang masih bercokol di nomor satu dunia bahkan di dua turnamen tersebut hanya mampu hingga ke perempat final sebelum akhirnya harus pulang terlebih dahulu. Sementara itu China kembali menjadi kampiun di dua turnamen tersebut.
Turnamen mendatang adalah seri Grand Prix yang akan berlangsung di India dari 24 - 29 Maret 2009. Dari keseluruhan pemain pelatnas yang di dua turnamen sebelumnya dikirimkan, tidak ada satu wakilnyapun di Yonex Sunrise India Open Gold 2009. Indonesia hanya mengirimkan pemain-pemain non pelatnas dan satu pemain tunggal putri Maria Kristin Yulianti yang di dua turnamen sebelumnya tidak bisa tampil akibat cedera. Menempati unggulan ke 4 India Open , Maria Kristin harus bersaing ketat untuk bisa melangkah lebih jauh, mengingat masih ada Zhu Jingjing (CHN) pemain pelapis China yang ikut ambil bagian di turnamen ini yang kemungkinan akan bertemu Maria di babak kedua.
Di nomor tunggal putra Taufik Hidayat kembali tampil diturnamen ini dan menempati unggulan kedua. Taufik HIdayat semifinalis All England 2009 kemungkinan akan melangkah mulus hingga ke final untuk dapat bertemu kembali dengan unggulan 1 Lee Chong Wei (MAS) secara hattrick. Pertama di semifinal All England, kemudian di perempat final Swiss Super Series dan semoga saja pertemuan keduanya kembali terjadi di final India Open yang membuahkan hasil Taufik sebagai juara. Pendamping Taufik dari Indonesia adalah Andre Kurniawan Tedjono yang langkahnya lebih berat dibanding Taufik.
Sementara Itu Vita Marissa yang sudah bukan pemain pelatnas lagi, kali ini mencoba kembali bermain dan ambil bagian diturnamen ini. Setelah tidak bermain di 4 turnamen awal tahun, Vita kembali keluar kandang. Vita Marissa akan bermain berpasangan dengan Flandy Limpele mantan pasangannya di pelatnas sebelum Vita dipasangkan dengan M. Rijal. Flandy sebelumnya juga berpasangan dengan Anastasia Russikh (RUS) dengan perolehan prestasi tertingginya adalah semifinalis All England 2009. Kembalinya Vita Marissa membawa angin tersendiri terutama bagi pecinta bulutangkis tanah air yang ingin kembali melihat aksi Vita. Semoga saja kembalinya Vita Marissa mampu meluluhkan PBSI untuk menarik kembali Vita, dan adanya win-win solution dengan kontrak yang disodorkan PBSI demi Indonesia tentunya.
Vita Marissa juga bermain di nomor ganda putri, setelah sebelumnya Vita Marissa menjadi ganda putri nomor satu Indonesia berpasangan dengan Lilyana Natsir, kali ini Vita Marissa akan berpasangan dengan Nadya Melati juniornya. Semoga saja Vita Marissa tetap bisa bertanding mengikuti turnamen-turnamen berikutnya dan meraih banyak sponsor, dan yang lebih penting mampu meraih prestasi yang mampu membuat pelatnas tercengang. Good luck Vita!!
Berpasangan dengan Flandy, Vita Marissa tentunya lebih optimis mengawali debutnya lagi di bulutangkis untuk bisa meraih juara. Peluang Flandy/Vita di turnamen India Open 2009 ini untuk menjadi juara sangat terbuka lebar. Disamping pemain-pemain top dunia tidak turun, lawan yang akan dihadapi Flandy/Vita lebih ringan. Meski sudah tidak berpasangan beberapa lama, akan tetapi masing-masing sudah tahu karakternya, sehingga dilapangan meski terasa kaku diawal akan dapat kembali padu. Dan yang lebih penting lagi kedua pemain meski diluar pelatnas, tapi masih membela atas nama Indonesia. Flandy/Vita diprediksi akan melangkah mulus hingga kefinal.
Pemain-pemain ganda campuran yang ikut ambil bagian di India Open diantaranya pasangan baru Alvent Yulianto/Jo Novita, Hendra A Gunawan/Endang Nursugianti, M Rijal/Debi Susanto, Tantowi Ahmad/Puspita Rici Dili.
Berikut adalah nama-nama pemain yang masuk drawing per 10 Maret 2009 :
Tunggal Putra :
1. Taufik Hidayat
2. Andre Kurniawan Tedjono
3. Tommy Sugiarto
Tunggal Putri :
1. Maria Kristin Yulianti
Ganda Putra :
1. Joko Riyadi/Candra Wijaya
2. Fernando Kurniawan/Lingga Lie
3. Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan
4. Wifqi Windarto/Afiat Yuris Wirawan
Ganda Putri :
1. Jo Novita/Endang Nursugianti
2. Vita Marissa/Nadya Melati
3. Komala Dewi/Debi Susanto
4. Anneke Feinya Agustin/Annisa Wahyuni
Ganda Campuran :
1. Flandy Limpele/Vita Marissa
2. Alvent Yulianto/Jo Novita
3. Hendra A Gunawan/Endang Nursugianti
4. Tantowi Ahmad/Puspita Rici Dili
Tuesday, March 17, 2009
FILM TRAGEDI BINTARO
Judul Film : Tragedi Bintaro
Sutradara : Buce Malawau
Produser : Bucuk Suharto
Produksi : Sinar Safari Sakti Film 1989
Pemain : Asrul Zulmi, Lia Haidir, Ferry Octora, Aspar Paturusi, Cyntia fransiska, Ferry Iskandar, Roldian Matulessy, Tino Karno
Adalah Juned (Fery Octora) yang tinggal bersama dengan Minah (Roldiah Matulessy) neneknya dan keempat saudaranya di perkampungan padat Jakarta. Kedua orang tua Juned sudah pisah rumah akibat ketidak cocokan keduannya. Nenek Minah mengasuh lima orang cucu sekaligus sehingga nenek minah bekerja apa saja untuk menyambung hidup dari menjadi tukang pijat hingga tukang cuci pakaian meski kadang tidak bersih hasil cuciannya. Kedua orang tuanya meski belum bercerai akan tetapi sudah pisah. Mamanya Juned (Lia Chaidir) bekerja di konveksi yang sesekali datang kerumah nenek, sedangkan Bapaknya Efendy(Asrul Zulmy) bekerja di bengkel. Akibat keegoan kedua orangtuanya sehingga anak-anaknya menjadi korban.
Adegan dibuka dengan Juned bersama temannya menyusuri rel kereta api sambil membicarakan isu Koran Sinar Harapan yang akan di tutup. Seperti layaknya bocah, anak-anak Fendy biasa becanda dan berantem sesame saudaranya. Mulyadi kakak Juned misalnya sering bersalah paham dengan Juned. Sementara itu Juned, meski sebagai anak kedua akan tetapi mempunyai tanggungjawab yang tinggi. Ia berjualan Koran. Sedikit demi sedikit Juned menabung hasil penjualan korannya dalam celengan.
Sementara itu, dari sekolah Mulyadi tidak boleh masuk kelas karena nunggak uang sekolah selama 4 bulan, melihat itu Juned menyuruh Mulyadi untuk meminta uang sama Bapaknya, akan tetapi Bapaknya tidak memberinya uang dengan alas an tidak punya uang, bahkan nyuruh Mulyadi untuk tidak datang-datang lagi. Juned yang cerdas akhirnya menemui Bapaknya di bengkel untuk meminta uang, akan tetapi dengan alas an belum gajihan akhirnya Juned ngambek dan lari meninggalkan Bapaknya. Bapaknya mengejarnya dan akhirnya memberinya uang, yang ternyata uang itu adalah untuk kakaknya Mulyadi yang belum membayar uang sekolah. Mengetahui itu nenek Minah menjadi kesal ke Juned, karena dianggapnya itu atas suruhan neneknya.
Merasa hidupnya makin susah di Jakarta, Nenek Minah mengajak cucu-cucunya untuk pindah ke desa. Nenek minah akan membawa cucu-cucunya berangkat dahulu sementara Mamanya Juned disuruh menyusul kemudian.
Sementara itu di perempatan tempat Juned menjual Koran, temennya memberi tahu kalau Bapaknya sedang makan di restoran bersama seorang perempuan. Juned yang bergaya kocak, menyamperin Bapak dan langsung meminta uang, melihat itu Juned mengira kalau itu pacar Bapaknya meski dengan gaya yang kocak, akan tetapi kata-kata yang Juned lontarkan mengena di Bapaknya. Begitu sampai kerumah nenek Minah, Juned langsung memberi tahu neneknya kalau habis ketemu Bapaknya dengan seorang cewek tanpa mengetahui kalau Mamanya berada di dalam sedang sakit. Mengetahui mamanya sakit, Juned membuka celengan dan menyuruh neneknya membawa mamanya berobat.
Malamnya Juned ke kontrakkan Bapaknya untuk memberitahu kalau ia dan neneknya akan pindah kedesa sehingga tidak merepotkan Bapaknya lagi. Juned juga meminta uang ganti pada Bapaknya karena uang Juned yang ditabungan habis dipakai buat berobat mamanya, akan tetapi tidak langsung diganti.
Juned berteman baik dengan Memet teman sesama penjual Koran, sehingga ia pun sering cerita tentang keadaan keluarganya.
****
Sekali waktu Efendy mengajak anak-anak untuk berlibur ke Dunia Fantasi dan bermain-main, akan tetapi tanpa kehadiran Juned. Begitu pulang dari Jalan-jalan Efendy membagi-bagikan hadiah pada anak-anaknya juga uang untuk nenek. Hadiah Efendy untuk Juned tidak jadi diberikan karena Juned belum pulang sehingga hadiah itu dibawa pulang kembali oleh Efendi untuk disimpan dan diberikan langsung pada Juned.
Persiapan nenek Minah untuk pulang kedesa dari hari kehari selalu dipersiapkan. Demikian juga Juned yang selalu cerita pada Memet. Menurut rencana Mama akan pulang belakangan sedangkan nenek Minah pulang duluan membawa cucunya. Anak-anak memakai hadiah yang diberikan Bapaknya untuk pulang, kecuali Juned yang hadianya belum diberikan sehingga June during-uringan. Mulyadi berusaha menenangkannya.
Begitu Subuh tiba, nenek Minah bersiap-siap untuk ke stasiun setelah sebelumnya berpamitan pada pak Haji pemilik kontrakan. Efendi menyusul kerumah kontrakan Nenek Minah dan hanya bertemu dengan Pak Haji karena nenek dan anak-anak sudah berangkat ke stasiun. Akhirnya dengan memacu mobilnya, Efendi menyusul ke stasiun. Sementara di Gerbong Kereta Juned masih uring-uringan karena belum dikasih hadiah sama Bapaknya. Juned menunggu-nunggu Bapaknya yang tidak datang-datang hingga akhirnya dengan setengah terpaksa Juned naik kereta.
Begitu kereta berjalan pelan, Efendi telah sampai di stasiun dan langsung mengejar dimana anak-anaknya berada untuk memberikan hadiah Juned lewat jendela. Akan tetapi kereta yang telah berjalan dan besarnya bungkusan yang diberikan tidak bisa masuk kelewat jendela, akhirnya Junedpun tidak menerima hadiah tersebut. Juned menangis karena hadiah itu tidak bisa ia terima.
****
Ditengah perjalanan pada kilometer 18.75 dari arah yang berlawanan muncul kereta lain yang sarat dengan penumpang pada rel yang sama. Akhirnya Braaaaaaaaaaak........................terjadilah tabrakan maut antara dua kereta yang menyebabkan timbulnya korban Jiwa. Juned yang terjepit berteriak memanggil neneknya ....sedangkan Mulyadi berusaha memanggil-manggil Bapaknya. Seluruh keluarga nenek Minah tewas dalam kecelakaan maut tersebut, hanya tersisa Juned. Tangisan dan teriakan histeris mewarnai kecelakaan maut tersebut, darah dimana-mana.
Sementara itu Efendi akhirnya mengetahui kecelakaan itu setelah ditelepon dan langsung kerumah sakit untuk melihat jasad keluarganya. Keberadaan Juned yang terjepit akhirnya dapat dikeluarkan dan di rumah sakit kedua orang tua Juned akhirnya dipersatukan olehnya. Juned menyuruh kedua orangtuanya untuk berbaikan.
Di akhir kisah, muncullah Juned yang sebenarnya dir el kereta api dengan memakai penyangga kaki, karena kaki yang kiri harus diamputasi. Juned adalah salah seorang korban musibah tabrakan kereta api di bintaro. "Sayalah Juned salah seorang korban musibah tabrakan kereta api dibintaro, saya berterima kasih karena kisah kami sekeluarga diangkat kelayar putih lewat film ini, moga-moga ada hikmahnya bagi kita semua" demikian kata-kata Juned yang asli di akhir kisah.
Juned adalah satu dari sekian banyak korban kecelakaan kereta api Bintaro tahun 1987 silam.
Catatan
1. Piala Kartini, FFI 1989, untuk Pemeran Anak-anak (Ferry Octora).
Unggulan, FFI 1989, untuk Film, Sutradara, Skenario, Cerita, Pemeran Pembantu Pria (Asrul Zulmi), Pemeran Pembantu Wanita (Lia Chaidir), Fotografi, Musik, Suara, Editing, Artistik.
Sumber Katalog
2. Katalog Film Indonesia 1926-1995 / JB Kristanto.-- Jakarta: Grafiasari Mukti, 1995
3. VCD Tragedi Bintaro
Monday, March 16, 2009
Swiss Super Series ; China Berbagi Gelar dengan Malaysia
Sementara itu Malaysia berhasil membawa pulang dua gelar lewat tunggal dan ganda putra. Di tunggal putra Lee Chong Wei berhasil membalaskan sakit hatinya setelah dikalahkan di All England oleh Lin Dan, sementara ganda putra terkuat Malaysia Koo Kien Kit/Tan Boen Heong berhasil meraih juara setelah mengalakan Mathias Boe/Cartsen Mogensen (DEN).
Hasil selengkapnya :
1. XD : Zheng Bo/Ma Jin (CHN) beat Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung (KOR) 21-16 dan 21-15
2. WS : Wang Yihan (CHN) beat Jiang Yanjiao (CHN) 21-17, 17-21 dan 21-13
3. MS : Lee Chong Wei (MAS) beat Lin Dan (CHN) 21-16 dan 21-16
4. WD : Du Jing/Yu Yang (CHN) beat Lee Hyo Jung/Lee Kyung Won (KOR) 21-11, 21-12
5. MD : Koo Kien Kit/Tan Boen Heong(MAS) beat Mathias Boe/Carsten Mogensen 21-14, 21-18
Sunday, March 15, 2009
Swiss Super Series 2009; China Pastikan Satu Gelar di Tunggal Putri
Wang Yihan yang pekan lalu menjuarai All England, kali ini sukses menekuk Lu Lan dengan 22-20, 19-21 dan 21-16. Sedangkan Jiang Yanjiao menekuk Pi Hongyan dengan 13-21, 21-18 dan 21-16. China juga berpeluang meraih juara dari nomor ganda campuran, tunggal putra dan ganda putri. Sedangkan di ganda campuran China gagal menempatkan wakilnya Fu Haifeng/Cai Yun setelah di kandaskan Koo Kien Kit/Tan Boen Heong (MAS) dengan 23-21, 18-21 dan 21-16. Final ganda putra mempertemukan pasangan Koo/Tan melawan Mathias Boe/Cartsen Mogensen (DEN) yang di semifinal mengalahkan Lee Yong Dae/Shin Baek Choel(KOR) dengan 19-21, 21-19 dan 21-14.
Sedangkan ditunggal putra ulangan final All England kembali terjadi. Kali ini Super Dan akan kembali berhadapan dengan Lee Chong Wei. Lin Dan meski diunggulkan di tempat kedua, akan tetapi masih menjadi favorit juara di turnamen ini. Lin Dan melaju ke final setelah mengalahkan rekan senegaranya Chen Jin dengan 21-14 dan 21-13, sedangkan Lee Chong Wei harus bersusah payah untuk melangkah ke final setelah pada akhirnya lawannya harus menyerah dalam tiga set. Di semifinal Lee Chong Wei berhasil menundukkan Jan O Jorgensen (DEN) dengan 21-12, 20-22 dan 21-9.
Di nomor ganda campuran, China gagal ciptakan All China Final setelah pasangan Chen Xu/Zhao Yunlei ditundukkan oleh ganda campuran Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung (KOR) dengan 21-18 dan 21-17. Chen Xu/Zhao Yunlei gagal mendampingi Zheng Bo/Ma Jin di final. Lawan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung di final adalah Zheng Bo/Ma Jin yang berhasil melangkah ke final setelah menundukkan Sudket Prapkamol/Saralee Thoungthongkam (THA) dengan 21-14 dan 21-19.
Di nomor ganda putri menempatkan Lee Hyo Jung/Lee Kyung Won(KOR) melawan Du Jing/Yu Yang(CHN). Kedua pasangan tersebut melangkah ke final setelah menundukkan masing-masing. Lee Hyo Jung/Lee Kyung Won berhasil menundukkan rekan senegaranya Ha jung Eung/Kim Min Jung (KOR) dengan 21-5 dan 21-17, sementara Du Jing/Yu Yang berhasil mengatasi unggulan kesatu Cheng Wen Shing/Chin Yu Chien(TPE) dengan 21-19 dan 21-13.
China berpeluang meraih empat gelar di Swiss Super Series 2009.
Saturday, March 14, 2009
Swiss Super Series 2009; Taufik Hidayat Lengkapi Kegagalan Indonesia
Di set pertama, perburuan angka demi angka sangat ketat, Taufik mampu merebut set pertama dengan skor ketat 23-21. Memasuki set kedua, pertahanan Taufik Hidayat mengendur sehingga dengan mudah dipatahkan lawan. Set kedua menjadi milik Lee Chong Wei sekaligus memaksakan rubber set. Taufik gagal mengejar ketertinggalan dengan 12-21. Memasuki set penentuan, keadaan mulai berimbang kembali, namun sayang sekali peluang ini tidak dimanfaatkan Taufik Hidayat dengan baik, sehingga set ketiga di menangkan Lee Chong Wei sekaligus melangkah ke semifinal. Taufik harus mengakui keunggulan Chong Wei dengan 19-21.
Hasil buruk juga di torehkan oleh ganda putri Indonesia Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari yang kalah atas lawannya Lee Hyo Jung/Lee Kyung(KOR)Won yang juga merupakan unggulan kedua dengan straight set. Pasangan Korea tersebut tidak memberi kesempatan kepada ganda putri Indonesia untuk mengembangkan permainan, sehingga dalam waktu 26 menit ganda putri unggulan ke 3 tersebut berhasil menekuk permainan Shendy/Mei.
Meski secara postur tubuh Shendy Puspa Irawati maupun Meiliana Jauhari tidak kalah tinggi dibanding Lee Hyo Jung, namun pengalaman Shendy/Mei yang masih minim pertandingan menjadi salah satu faktor bagi kekalahan ini. Shendy/Mei kandas dengan skor 7-21, 14-21.
Kegagalan Indonesia di dua turnamen berturut-turun harus menjadi evaluasi tersendiri bagi PBSI, mungkin bukan hanya sekedar evaluasi terhadap pemainnya, tetapi harus juga mengevaluasi diri PBSInya, apakah kebijakan dan aturan yang baru saja diterapkan pasca Joko Santoso memimpin perlu ditinjau ulang kembali atau tidak. Karena dengan kepuasan yang dirasakan pemain, maka ia tidak terbebani lagi sehingga hasilnya lebih baik di masa mendatang.
Sementara itu skuad China kembali berpeluang menyapu bersih gelar setelah menempatkan semua wakilnya di semifinal. Dominasi China dalam dua turnamen belakangan mulai kelihatan membosankan, karena bisa ketebak calon juaranya, disamping pula China kini menghalalkan segala cara untuk meraih juara.
Swiss Super Series 2009; Nova Widianto/Lilyana Natsir Terjungkal
Memang prestasi seseorang naik turun itu wajar, akan tetapi pemain sekelas Nova/Lily tidak seharusnya tersingkir di babak-babak awal pertandingan. Zheng Bo yang sebelumnya berpasangan dengan Gao Ling, kini dipasangkan dengan pemain muda usia Ma Jin yang dalam dua kali penampilan langsung naik daun. Di set pertama kualitas permainan Nova/lilyana sangat terlihat timpang sekali di banding dengan permainan Zheng Bo/Ma Jin. Nova/Lilyana menyerah mudah dengan 13-21. Memasuki set kedua, lagi-lagi permainan Nova/lily tidak bisa berkembang bahkan di awal set harus ketinggalan jauh sekali dengan 1-9 atas Zheng Bo/Ma Jin. Nova/Lily mendapat tekanan bertubi-tubi dari pasangan China tersebut sehingga permainannya tidak bisa berkembang. Nova/Lily hanya di beri kesempatan menambah angka menjadi 12-21.
Kalau di lihat grafik permainan Nova Widianto/Lilyana Natsir tahun lalu adalah pasangan yang paling stabil prestasinya. Ditambah lagi peringkat tertinggi masih disandangnya sehingga tidak heran apabila PBSI membebankan juara untuk pasangan Indonesia tersebut. Tapi apa mau di kata, begitu pemain-pemain China keluar kandang, terlihat sekali persaingan makin tidak menarik karena makin di kuasai China disemua nomor. Dan Nova/Lily sebagai pemain berperingkat satu, sangat disayangkan sekali apabila mentalnya langsung ngeper keteka menghadapi lawan dari China.
Kegagalan Nova/Lily sekaligus mengubur impian pecinta bulutangkis Indonesia untuk dapat meraih gelar setelah di All England juga gagal total. Bahkan Indonesia terancam tidak membawa gelar meski masih ada wakil di nomor ganda putri Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari dan tunggal putra Taufik Hidayat yang saat ini belum bertanding.
Friday, March 13, 2009
Swiss Super Series 2009; Ganda Putra Habis, Taufik Jumpa Lee Chong Wei
Candra Wijaya/Hendra A Gunawan yang kini bermain profesional harus tumbang dari tangan Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS) dengan straight set 17-21 dan 16-21. Candra yang biasanya berpasangan dengan Tony Gunawan, setelah memilih berpasangan dengan juniornya dari klub Jaya Raya tersebut belum memperlihatkan hasil yang maksimal dibanding ketika bermain dengan Tony. Tony Gunawan yang kini membela USA kembali berpasangan dengan Howard Bach pasangannya sebelumnya. Meski Candra menang pengalaman, akan tetapi Joko Riyadi masih belum banyak makan asam garam bulutangkis sehingga sering terlihat timpang di lapangan. Namun demikian, menghadapi Koo/Tan yang merupakan unggulan kedua, pasangan Candra/Joko dianggap wajar jika kalah dari pasangan Malaysia tersebut.
Kegagalan yang sama juga di persembahkan oleh ganda putra Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan yang harus menyerah dari Lee Yong Dae/Shin Baek Choel (KOR) yang merupakan pasangan muda dengan smash-smash yang sering mematikan. Meski sempat menjadi harapan Indonesia karena berhasil memperoleh set pertama, akan tetapi kekuatan Lee/Shin tidak bisa diremehkan sehingga Alvent/Hendra harus menyerah dengan 21-18, 16-21 dan 14-21.
Dinomor ganda campuran Devin Lahardi/Lita Nurlita gagal meruntuhkan tembok China He Hanbin/Yu Yang. Meski kekalahan ini sudah di prediksi dari awal, akan tetapi kiprah pemain muda pelatnas tersebut harus terhenti di babak kedua. Sebelumnya kedua pasangan tersebut pernah bertemu di perempat final All England dengan hasil yang sama. Devin/Lita menyerah dengan 15-21 dan 20-22. Sedangkan ganda putri Nitya Khrisinda Maheswari/Greysa Polii menyerah dari Lena Frier Kristiansen/Kamilla Ritter Juhl (DEN) dengan 14-21 dan 17-21.
Taufik Hadapi Lee Chong Wei
Dari nomor tunggal putra, satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa Taufik Hidayat berhasil melaju ke perempat final setelah di babak kedua mengalahkan Gong Weijie (CHN) dengan rubber set 21-19, 18-21 dan 21-14. Di perempat final Taufik akan bertemu dengan Lee Chong Wei (MAS). Menghadapi Chong Wei yang pekan lalu bertemu di semifinal, Taufik Hidayat harus bermain agresif dan tidak ogah-ogahan seperti yang sudah-sudah sehingga mampu menghasilkan hasil yang lebih baik. Jika lolos dari Chong Wei, di semifinal kemungkinan akan kembali bertemu dengan Peter Heog Gade (DEN) yang pekan lalu dikalahkan Taufik di perempat final All England.
Sukses yang sama juga di raih Nova Widianto/Lilyana Natsir yang berhasil melibas Ko Sung Hyun/Ha Jung Eun (KOR) dalam pertandingan rubber set. Nova/Lily meraih kemenangan dengan 21-17, 12-21 dan 21-12. Di perempat final Nova/Lily akan bertemu dengan Zheng Bo/Jin Ma (CHN) . Di nomor ganda putri masih menyisakan Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari yang juga sukses melibas Jang Ye Na/Kim Min Yeong (KOR) dengan 23-21 dan 21-11. Di perempat final Shendy/Mei akan bertemu unggulan ketiga asal Korea Lee Hyo Jung/Lee Kyung Won.
Sementara Itu, China semakin menguasai bulutangkis. Disemua nomor China masih menyisakan pemain-pemainnya sehingga persaingan dengan China pun kembali mulai membosankan, karena terasa sekali tidak meratanya kemampuan pemain.
Thursday, March 12, 2009
Swiss Super Series 2009; Pemain Indonesia Mulai Berguguran
Di set pertama, tampil penuh percaya diri, Firdasari berhasil mengungguli lawan dengan merebut set pertama dengan 21-17. Memasuki set kedua sebenarnya keadaan berimbang hanya saja tipe permainan Firda seperti yang sudah-sudah semangat di awal dan kendur di belakang. Demikian juga kali ini, meski beda tipis akan tetapi set kedua di rebut Pi Hongyan dengan 19-21. Di set ketiga, Firdasari yang mulai kelelahan tidak berdaya menghadapi permainan Pi Hongyan yang lebih berpengalaman, Hingga set ke tiga pun harus lepas dari tangan Firdasari dengan 12-21.
Nasib yang sama juga di alami oleh Pia Zebadiah yang harus takluk dari Megumi Taruno (JPN) dalam dua set langsung. Pia yang dikenal bermain ngotot, kali ini harus takluk secara mudah dari tangan Megumi. Memang tipe permainan pemain-pemain putri Jepang adalah ulet dan tak kenal lelah, sehingga Pia pun dengan mudah ditaklukkan. Megumi Taruno berhasil merebut dua set langsung dengan 21-15 dan 21-15 sekaligus melangkah ke babak kedua untuk bertemu dengan Zhou Mi(HKG) yang juga melangkah ke babak kedua.
Tunggal & Ganda Putra Berguguran
Sementara Itu tunggal putra Simon Santoso juga harus mengubur impian untuk dapat melangkah ke babak berikutnya setelah di kandaskan Wong Chong Hann(MAS) dengan rubber set. Finalis Indonesia Super Series 2008 tersebut harus mengakui keunggulan Wong Chong Hann pemain kidal Malaysia tersebut, Simon dikandaskan dengan 12-21, 21-14 dan 19-21. Tunggal putra tinggal menyisakan Taufik Hidayat yang berhasil melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan Lang Ville (FIN) dengan 21-18 dan 21-10.
Dari nomor ganda putra, pemain Indonesia asal Pelatnas juga harus tersingkir lebih awal setelah dikalahkan oleh lawan-lawannya. Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki menyerah atas Kenichi Hayakawa/Kenta Kazuno (JPN) dengan 18-21 dan 18-21. Kegagalan yang sama juga di lakukan oleh M. Ahsan/Bona Septono yang harus menyerah dari Zhendong Guo/Chen Xu (CHN). Ahsan/Bona tidak mampu mengimbangi permainan ganda China tersebut, sehingga dengan mudah permainannya di patahkan lawan. Ahsan/Bona menyerah dengan 14-21 dan 14-21. Kegagalan ini seharusnya menjadi cambuk bagi pelatnas terutama ketua umum PBSI yang baru dalam hal pelatihan dan perekrutan serta kontrak antar pemain harus kembali di lihat, karena terbukti aturan PBSI yang memberikan target dan sanksi bagi pemain yang gagal memenuhi target tidak efektif. Apalagi sampai pemain akhirnya lebih memilih bermain sendiri dibanding lewat bendera pelatnas. Seharusnya PBSI lebih bijak dalam hal ini.
Kegagalan dua wakil di nomor ganda putra tidak diikuti oleh ganda putra Indonesia lainnya yang bermain profesional. Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan yang bermain mulai dari kualifikasi berhasil melangkah ke babak kedua setelah di babak pertama kemarin berhasil mengubur impian Peter Kasbauer/Roman Spitko (GER) dengan straight set 21-12 dan 21-14. Lawan Alvent/Hendra di babak kedua adalah pasangan Lee Yong Dae/Shin Baek Choel (KOR) yang merupakan juara Jerman Terbuka 2009 sekaligus semifinalis All England 2009. Sukses yang sama juga di raih Candra Wijaya/Joko Riyadi yang menang atas Adam Cwalina/Wojciech Sckudlarczyk (POL) 21-10, 21-16 dalam pertandingan 21 menit. Diatas kertas Candra/Joko memang lebih unggul dibandingkan pasangan Polandia tersebut. Lawan Candra/Joko di babak kedua adalah unggulan kedua Koo Kien Kit/Tan Boen Heong(MAS). Menghadapi Koo/Tan tentu Candra/Joko harus mempunyai strategi tersendiri untuk dapat memenangkan pertandingan tersebut.
Indonesia juga meloloskan dua wakilnya di ganda putri. Shendy puspa Irawawi/Meilina Jauhari melangkah ke babak berikutnya setelah menggagalkan harapan Sandra Marileno/Birgit Overzier (GER)dengan 21-14 dan 21-16 untuk selanjutnya ditantang pemain Korea di babak kedua. Sukses yang sama juga di raih Nitya Khrisinda Maheswari/Greysa Polii yang menang atas Monica Fischer/Marion Gruber (SUI) dengan 21-13 dan 21-10. Dibabak berikutnya Nitya/Greys akan menghadapi pasangan kuat Denmark Lena Frier Kristiansen/Kamilla Rytter Juhl.
Jadwal pertandingan hari ini akan mempertandingkan babak kedua Wilson Swiss Super Series yang akan dimulai jam 12.00 waktu setempat atau pukul 18.00 WIB.
Wednesday, March 11, 2009
Swiss Super Series 2009; Dua Ganda Campuran Melaju
Diset pertama, meski sempat ketinggalan angka 7-10, kemudian menambah 2 angka lagi menjadi 9-11. Selanjutnya setelah break, Nova/Lilyana tidak terbendung hingga menyamakan kedudukan 11-11 dan hanya memberikan satu poin saja bagi pasangan Inggris tersebut menjadi 21-12 untuk kemenangan Nova/lilyana.
Memasuki Set kedua Nova/Lilyana kembali ketinggalan angka terlebih dahulu atas David/Suzanne 4-6, 5-7 untuk kemudian ketinggalan angka yang cukup jauh 6-9. Di set kedua Nova/Lilyana sempat menyamakan kedudukan menjadi 15-15 akan tetapi lawan ternyata cukup siap dengan permainan Nova/lilyana sehingga kedudukan berubah jauh. Nova/Lilyana harus merelakan set kedua di rebut pasangan Inggris dengan 18-21. Akhirnya pasangan David/Suzanne berhasil memaksakan rubber set.
Di set ketiga Nova Widianto/Lilyana Natsir mengubah pola permainannya dan berhasil menekan permainan David Lindley/Suzanne Rayappan. Di awal set Nova/Lily langsung melejit dengan 5-2 sebelum kemudian pasangan Inggris di beri kesempatan menambah satu poin menjadi 5-3. Namun keunggulan Nova/lilyana yang juara dunia 2 kali tersebut patut diacungi jempol. pasangan Indonesia tersebut terus melejit dengan 9-3. dan akhirnya set ketiga direbut pasangan Indonesia dengan 21-13. Lawan Nova/lilyana di babak kedua adalah Ko Sung Hyun/Ha Jun Eun (KOR) yang juga melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan rekan senegaranya Han Sang Hoon/Kim Min Jung dengan 21-12, 24-22.
Sukses yang sama juga diraih ganda campuran Indonesia lainnya Devin Lahardi/Lita Nurlita. Bermain di lapangan 2, Devin/Lita meraih kemenangan dari tangan Ruud Bosch/Paulien Van Dooremalen(NED). Di awal set pertama kedudukan cukup imbang dengan saling kejar mengejar angka. Sempat menyamakan kedudukan 7-7, Devin/Lita yang unggul dari segi tekhnik dan pengalaman berhasil mengungguli permainan pasangan Belanda tersebut sekaligus merebut set pertama dengan 21-17. Memasuki set kedua Devin Lahardi/Lita Nurlita langsung melejit 11-3. Pasangan Belanda tersebut tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan permainan sehingga dengan mudah di dikte oleh pasangan Indonesia. Set kedua ditutup dengan 21-10 untuk Devin/Lita.
Devin/Lita yang pekan lalu melangkah hingga ke perempat final sebelum dikandaskan He Hanbin/Yu Yang. Di Swiss Super Series 2009 ini pasangan Devin Lahardi/Lita Nurlita juga bertemu kembali dengan pasangan China tersebut di babak kedua.
Swiss Super Series 2009; Alvent/Hendra Ke Babak Utama
Di babak pertama kualifikasi Alvent/Hendra berhasil menekuk pemain gado-gado Jerman/Swiss Conrad Hueckstaedt/Michael Spuehler. Alvent/Hendra menang mudah atas permainan pemain gado-gado tersebut yang hanya membutuhkan 19 menit. Kematangan Alvent/Hendra yang terus mengungguli permainan Conrad/Michael akhirnya membuahkan hasil dan melangkah ke babak final kualifikasi. Alvent/Hendra menangn dengan cukup mudah 21-13 dan 21-9.
Dibabak final kualifikasi Alvent/Hendra bertemu pasangan ganda putra Thailand Shongphon Anugritayawon/Sudket Prapkamol. Kedua pemain Thailand tersebut biasanya bermain di nomor ganda campuran, akan tetapi dipasangkan sebagai ganda putra oleh pelatihnya. Meski di ganda campuran penampilan Shongphon/Sudket cukup padu, namun di ganda putra yang baru dipasangkan agaknya belum tune in, sehingga kali inipun pasangan Indonesia mampu menekuk permainan ganda Thailand tersebut.
Alvent/Hendra menang atas Songphon/Sudket dengan 22-20 dan 21-12. Di babak utama yang akan berlangsung hari ini pukul09.00 waktu setempat atau sekitar pukul 16.00 WIB tersebut, pasangan Alvent/Hendra akan di tantang pemain Jerman Peter Kasbauer/Roman Spitko.
Sementara itu Cintya Tuanakota yang dulu pernah membela Indonesia kali ini membela Swiss. Cintya Tuanakota adalah pemain spesialis ganda putri yang akhirnya harus keluar dari pelatnas karena tidak berprestasi. Cintya Tuanakota seangkatan dengan Lidya Jaelawidjaya yang saat ini sudah pensiun dari bulutangkis dan menjadi pelatih.
Tuesday, March 10, 2009
Dua Tunggal Indonesia Mundur dari Swiss Super Series 2009
Jika saja cedera Maria tidak kunjung sembuh, akankah ia juga akan mundur dari bulutangkis? kita hanya bisa berharap semoga Maria Kristin cepat pulih dari cedera dan bisa memperkuat tim Indonesia di ajang Piala Sudirman yang akan berlangsung bulan Mei 2009 di China.
Hal yang sama juga di alami oleh tunggal putra Indonesia Sony Dwi Kuncoro yang harus mengubur impiannya untuk bisa bermain di Swiss Super Series 2009. Sony Mundur akibat cedera yang di alami sejak bermain di All England Super Series pekan yang lalu. Baik Maria maupun Sony memang pemain yang rawan sekali dengan cedera, sehingga sangat riskan apabila cederanya belum sembuh total di paksakan untuk bermain. Peluang di tunggal putra tinggal berada di pundak Simon Santoso dan Taufik Hidayat. Semoga saja mampu meraih hasil terbaik di turnamen ini.
Sementara itu tunggal putri Indonesia Firdasari di jadwalkan baru akan bertanding pada esok hari melawan unggulan ke 4 Pi Hongyan (FRA). Sedangkan jadwal pertandingan hari ini adalah babak kualifikasi yang mempertandingkan pemain Indonesia non pelatnas Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan.
Monday, March 9, 2009
Hasil Drawing Wilson Swiss Super Series 2009
Berikut adalah hasil Drawing Wilson Swiss Super Series 2009.
Tunggal Putra
Setelah Sony Dwi Kuncoro mundur di babak kedua turnamen All England 2009, dan Taufik gagal melangkah ke final setelah di jegal Lee Chong Wei (MAS) , di turnamen Super Series ke 4 Swiss Super 2009 merupakan kesempatan yang baik untuk memulai andilnya dan berburu gelar yang diharapkan. Indonesia mengirimkan pemain terbaiknya di turnamen ini. Sony Dwi Kuncoro yang pekan lalu turut di All England, sesuai dengan drawing yang dirilis BWF, Sony menjadi unggulan ke 5 di turnamen Swiss Super Series 2009. Indonesia mengirimkan Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso dan juga Taufik Hidayat yang bermain secara professional.
Ditunggal Putra perjalanan Sony Dwi Kuncoro menghadapi lawan yang cukup terjal. Menempati unggulan ke 5, Sony Dwi Kuncoro berpeluang bertemu Taufik Hidayat di final, karena keduanya berbeda pul. Taufik berada di pul atas dan Sony di pul bawah. Perjalanan Sony cukup berat dan terjal. Di babak pertama Sony ditantang Andrew Smith (ENG). Jika lolos dibabak kedua sudah harus ketemu pemain Indonesia lainnya Simon Santoso yang dibabak pertama akan bertemu Wong Chong Hann(MAS). Untuk bisa melangkah ke semifinal, di perempat final Taufik sudah kemungkinan akan bertemu antara pemain Bao Chunlai(CHN) maupun Chen Jin (CHN). Jika lolos hingga ke semifinal, disemifinal akan bertemu Lin Dan(CHN). Menghadapi Lin Dan tentu bukanlah lawan yang enteng bagi Sony, jika bisa lolos peluang bertemu Taufik di final bisa saja terwujud.
Taufik Hidayat yang pekan lalu kalah di tangan Lee Chong Wei di semifinal All England berpeluang bertemu kembali dengannya di perempat final Swiss Super Series. Jika sanggup mengatasi Lee Chong Wei, di semifinal kemungkinan Taufik akan bertemu Peter Heog Gade (ENG). Dan jika lolos dari semifinal kemungkinan Taufik akan bertemu Sony di final.
Sementara itu Simon santoso yang pecan lalu terhenti langkahnya di babak pertama turnamen All England Super Series dari tangan Peter Heog Gade, kali ini di babak pertama akan ditantang pemain veteran Malaysia Wong Chong Han. Jika lolos dari Chong Han, di babak kedua Simon akan berjuang untuk memperebutkan satu tiket perempat final dengan rivalnya sesama pelatnas Sony Dwi Kuncoro. Baik Simon maupun Sony, siapapun yang lolos ke perempat final maka dialah yang lebih siap.
Tunggal Putri
Meski tunggal putri Indonesia masih belum di perhitungkan di berbagai turnamen, akan tetapi dengan jam terbang yang di perbanyak di harapkan akan menambah pengalaman untuk menghadapi lawan. Dari drawing yang dirilis BWF, Indonesia mengirimkan tiga wakilnya di Swiss Super Series 2009.
Maria Kristin yang pekan lalu mundur dari All England Super Series, dari drawing yang sudah rilis Maria Kristin akan berhadapan dengan Saina Nehwal(IND) di babak pertama. Sania pernah di kalahkan Maria di perempat final Olimpiade Beijing 2008 silam. Jika Maria kembali lolos dari Saina Nehwal, di babak kedua kemungkinan akan kembali bertemu dengan Zhu Lin (CHN) yang juga pernah dikalahkannya. Jika Maria yang baru sembuh dari cedera lolos dari Zhu Lin, di babak perempat final akan kembali bertemu dengan musuh bebuyutannya L u Lan (CHN) .Menghadapi Lu Lan tentu bukan perkara yang mudah bagi Maria yang sudah lama tidak bermain. Kemungkinan Mari a hanya bisa bertahan hingga ke perempat final.
Sedangkan tunggal putri lainnya, Adriyanti Firdasari yang berada di pul atas, di babak pertama sudah harus bertemu unggulan ke 4 Pi Hongyan (FRA). Meski Firda pernah mengalahkan Pi Hongyan di Jepang Super Series 2008, akan tetapi seperti biasanya Firda tampil meyakinkan di set awal dan kendur di set berikutnya. Kemungkinan Firda akan tersingkir di babak pertama. Sementara itu Pia Zebadiah di babak pertama akan bertemu pemain ulet Megumi Taruno (JPN). Peluang Pia di Swiss Super Series juga cukup terjal. Di babak kedua Pia sudah harus bertemu unggulan kedua Zhou Mi (HKG).
Ganda Putra
Setelah absen dari All England Super Series 2009, pasangan ganda putra terkuat Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan juga absen di turnamen ini. Indonesia hanya mengirimkan tiga pasangan di turnamen Ini yaitu RIan Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki, M. Ahsan/Bona Septono dan ganda putra yang bermain di luar pelatnas Candra Wijaya/Joko Riyadi.
Pasangan Rian/Yonathan dan Ahsan/Bona berpeluang bertemu di babak semifinal untuk dapat mengamankan satu tempat di final. Di babak Pertama Rian SUkmawan/Yonathan Suryatama Dasuki akan ditantang unggulan pertama Larsk Paaske/Jonas Rassmusen (DEN). Menghadapi Lars/Jonas, Rian/Yonathan harus lebih agresif, karena tipe permainan pemain Denmark tersebut yang lebih mengedepankan bermain keras. Jika lolos dari unggulan pertama tersebut, lawan berikutnya lebih ringan, Rian/Yonathan akan kembali menghadapi lawan berat di babak perempat final Lee Yong Dae/Shin Baek Choel(KOR). Jika lolos dari pasangan Korea tersebut, peluang beremu M. Ahsan/Bona Septono di semifinal terbuka lebar dan kesempatan untuk melangkah ke final juga lebih terbuka.
Sedangkan M. Ahsan /Bona Septono di babak pertama akan menunggu pemain yang bermain dari kualifikasi. Di babak kedua Ahsan/Bona akan bertemu finalis All England 2009 Han Sang Hoon/Hwang Ji Man(KOR). Menghadapi lawan Korea tersebut, kemungkinan Ahsan/Bona akan mampu mengatasinya dan akan berjalan mulus hingga ke semifinal.
Satu lagi pasangan ganda putra non pelatnas Candra Wijaya/Joko Riyadi yang mencoba peruntungan di turnamen ini kemungkinan akan melangkah mulus ke babak kedua untuk bersua dengan Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS). Menghadapi Koo/Tan, Candra/Joko kemungkinan akan tersingkir di babak ini.
Ganda Putri
Indonesia kembali mengirimkan dua wakilnya diturnamen ini. Pasangan Shendy Puspa Irawati/Meilina Jauhari dan Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii diharapkan akan mampu berbicara banyak di turnamen ini, setelah hasil buruk yang di torehkan di All England Pekan lalu. Meski pemain-pemain China lebih mendominasi, akan tetapi bukan hasil mutlak untuk langsung mengalah begitu saja. Justru ini adalah tantangan bagi pasangan-pasangan Indonesia tersebut.
Shendy puspa Irawati/Meilina Jauhari kemungkinan akan melangkah mulus hingga ke semifinal, sedangkan Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii kemungkinan akan terhenti langkahnya di babak perempat final melalui unggulan pertama asal China Taipei Cheng Wen Hsing/Chien Yu Chin.
Yang menarik, di turnamen ini pasangan ganda putri China berada di satu pul dan akan memperebutkan satu tempat di perempat final. Dari 4 pasang pasangan China, mereka akan memperebutkan satu tiket perempat final untuk dapat melangkah ke semifinal.
Ganda Campuran
Setelah gagal di All England, pasangan ganda campuran Indonesia Nova Widianto/Lilyana Natsir harus menebusnya di turnamen ini. Dari drawing yang rilis, pasangan Nova/lilyana baru akan menghadap hadangan di semifinal He Hanbin/Yu Yang. Kemungkinan Nova/Lily akan mampu melangkah hingga ke final. Sedangkan pasangan ganda campuran lainnya Devin Lahardi/Lita Nurlita yang pekan lalu bermain cukup baik hingga ke perempat final, langkah keduanya kemungkinan akan terhenti di babak kedua oleh He Hanbin/Yu Yang yang pekan lalu mengalahkannya di perempat final.
Semoga saja di turnamen Swiss Super Series 2009 ini, Indonesia akan mendapatkan hasil yang lebih baik dibandingkan super series - super series sebelumnya.
China Sapu Bersih Gelar All England 2009
Tidak seperti tournamen-tournamen sebelumnya, di turnamen All England tidak ada satupun stasiun TV yang menayangkan pertandingan ini di Indonesia. Semoga saja sih segera bisa di saksikan di Youtube, sehingga kita dapat memanfaatkan free download video bulutangkis tersebut.
China membuka kemenangan melalui ganda campuran He Hanbin/Yu Yang yang menang atas ganda campuran Korea. Hasil selengkapanya dari turnamen All England 2009 adalah sebagai berikut :
1. XD : He Hanbin/Yu Yang(CHN) beat Sung Hyun Ko/Jung Eun Ha (KOR) 13-21, 21-15 dan 21-9
2. MS : Lin Dan (CHN) beat Lee Chong Wei (MAS) 21-19 dan 21-12
3. WD : Zhang Yawen/Zhao Tingting (CHN) beat Cheng Zhu/Zhao Yunlei (CHN) 21-13 dan 21-15
4. WS : Wang Yihan (CHN) beat Tine Rassmusen (DEN) 21-19, 21-23 dan 21-11
5. MD : Fu Haifeng/Cai Yun (CHN) beat Han Sang Hoon/Hwang Ji Man (KOR) 21-17 dan 21-15.
Turnamen berikutnya adalah Swiss Super Series yang akan berlangsung dari 10 Maret sampai dengan 15 Maret 2009.
Sunday, March 8, 2009
All England 2009; Taufik Hidayat Gagal Ke Final
Taufik Hidayat satu-satunya tunggal putra yang tersisa di turnamen berhadiah total US$200.000,- Yonex All England Super Series. Taufik gagal menaklukkan Lee Chong Wei setelah dipaksa bermain straight set dengan cukup mudah. Taufik tidak mampu mengembangkan permainan sehingga dengan mudah di dikte permainan Chong Wei. Tanpa perlawanan yang berarti Lee Chong Wei mampu mengalahkan Taufik Hidayat dengan 21-8 dan 21-13.Dengan demikian Taufik gagal memenuhi ambisinya untuk mendapatkan satu gelar All England.
Sementara itu wakil Indonesia lainnya Flandy Limpele di nomor ganda campuran juga gagal ke final setelah di taklukkan He Hanbin/Yu Yang (CHN). Flandy yang berpasangan dengan Anastasia Russikh (RUS) tidak mampu mengimbangi permainan He Hanbin/Yu Yang sehingga dengan mudah pertahanannya di patahkan oleh pasangan China tersebut. He Hanbin/Yu Yang menekuk Flandy Limpele/Anastasia Russikh dengan 21-12 dan 21-14. Hasil ini sekaligus melengkapi kegagalan para wakil Indonesia diajang Super Series ke tiga tahun ini tersebut.
Dengan demikian Indonesia kembali gagal membawa gelar All England untuk yang kesekian kalinya setelah wakil-wakil Indonesia lainnya sudah tersingkir terlebih dahulu. Sementara itu dari seluruh sektor, China kembali mendominasi untuk dapat meraih gelar. China memastikan satu gelar dari sektor ganda putri setelah terjadi All China Final antara Cheng Zhu/Zhao Yunlei melawan pemenang antara Du Jing/Yu Yang dengan Zhang Yawen/Zhao Tingting. Sedangkan Korea menempatkan satu wakilnya di ganda putra Sang Hoon Han/Hwang Ji Man dan berpeluang menambah satu wakilnya di ganda campuran Sung Hyun Ko/Jung Eun Ha yang saat berita ini diturunkan belum bertanding melawan Zheng Bo/Jin Ma.
Ditunggal Putri Tinne Rasmussen (DEN) berpeluang mempertahankan gelar setelah melangkah ke final dengan mengalahkan Jiang Yanjiao (CHN) lewat pertandingan tiga set. Di set pertama kejar mengejar angka terjadi antara kedua pemain. Bahkan Tinne unggul lebih dahulu 20-19, akan tetapi Yanjiao mampu membalikkan keadaan dan Tine harus melepaskan set pertama dengan 22-24. Memasuki set kedua, permainan Tinne memburuk, bahkan Tinne ketinggalan hingga 3-9. Kemudian secara bergantian Tine meraih angka demi angka. Pada kedudukan 13-17, tinne mulai bangkit dan mampu menyusul untuk menyamakan kedudukan menjadi 18-18. untuk kemudian secara berurutan dan bergantian kejar mengejar angka. Ketenangan Tine membuahkan hasil, hingga set kedua di raih dengan 25-23 sekaligus memaksa Yanjiao untuk bermain tiga set. Di set ketiga Tine lebih unggul dari perolehan angkanya. Set ketiga diraih dengan 21-15.
Denmark juga berpeluang menciptakan All Denmark Final di tunggal putri, jika pemain Denmark lainnya yang saat ini belum bertanding Nanna Brossolat Jensen mampu melangkah ke final dengan mengalahan Wang Yihan(CHN).
Saturday, March 7, 2009
All England 2009; Indonesia Sisakan Taufik Hidayat Di semifinal
Sementara itu hasil buruk di raih oleh ganda campuran nomor satu dunia Nova Widianto/Lilyana Natsir yang harus takluk dari tangan Flandy Limpele/Anastasia Russikh (INA/RUS). Flandy/Russikh mampu menjadi kuda hitam bagi Nova/Lilyana. Meski diatas kertas Nova/Lilyana seharusnya menang, akan tetapi agaknya dewi fortuna belum berpihak kepemain Indonesia. Bermain dalam tiga set, Nova/Lily kalah dengan 13-21, 23-21 dan 16-21. Ganda campuran lainnya Devin Lahardi/Lita Nurlita juga gagal ke semifinal setelah di tundukkan pemain kuat China He Hanbin/Yu Yang dengan straight set. Devin/Lita kalah baik dari segi pengalaman, mental dan tekhnik sehingga tidak heran apabila pasangan China tersebut dengan mudah merontokkan permainan Devin/Lita. Devin/Lita kalah dengan 14-21 dan 8-21.
Ganda Putra Takluk
Disektor ganda putra, pemain muda Indonesia M. Ahsan/Bona Septono juga gagal melangkah ke semifinal setelah di taklukkan Lee Yong Dae/Baek Choel Shin (KOR) yang juga juara German Open pekan lalu dengan rubber set. Meski menang di set pertama, akan tetapi seperti di duga sebelumnya, kekuatan smash-smash Yong Dae agaknya menjadi ujung tombak bagi kemenangan ganda Korea tersebut. M. Ahsan/Bona kalah dengan 21-17, 15-21 dan 14-21.
Babak semifinal yang akan berlangsung hari ini akan di mulai pada pukul 12.30 waktu setempat atau 19.30 waktu Indonesia Barat. Semoga saja Taufik mampu memberikan hasil yang maksimal.
Friday, March 6, 2009
All England 2009; Taufik Hidayat Ke Perempat Final
Diset pertama peraih medali emas Olimpiade Athena tersebut bermain tidak meyakinkan. Taufik begitu mudah ditaklukkan oleh Andrew. Peraih emas Olimpiade sekaligus juara dunia tersebut harus mengakui keunggulan Andrew di set pertama dengan 15-21. Permainan Taufik tidak bisa berkembang sehingga mudah sekali di dikte lawan. Memasuki set kedua, keadaan berbalik. Taufik memegang kendali permainan dan sudah menemukan pola permainan terbaiknya sehingga set kedua mampu dimenangkan Taufik dengan 21-15. Di set penentuan Taufik tak mau menyia-nyiakan kesempatan dan menutup dengan kemenangan 21-15. Lawan Taufik di perempat final adalah Peter Heog Gade (DEN) yang berhasil ke perempat final setelah mengalahkan NG Wei (HKG) dengan 21-11 dan 21-16. Menghadapi Gade yang saat ini kembali bermain cukup baik, Taufik Hidayat harus mampu mengalahkan mentalnya sendiri dan tidak 'nglokro' alias menyerah begitu saja sehingga diharapkan bisa melangkah ke semifinal untuk berhadapan dengan Lee Chong Wei(MAS).
Sukses yang sama juga di raih ganda putra Indonesia M. Ahsan/Bona Septono yang juga satu-satunya wakil di perempat final. Bermain rubber set, M. Ahsan/Bona Septono akhirnya berhasil menumbangkan permainan Kasper Faust Henriksen/Christian Jhon Skovgaard (DEN). Di set pertama Ahsan/Bona harus kehilangan set dengan 12-21. Akan tetapi pasangan Indonesia tersebut mampu menyamakan kedudukan dan berhasil memaksakan rubber set atas pemain Denmark tersebut. Set kedua dan ketiga ditutup dengan kemenangan pasangan Indonesia dengan 21-17 dan 21-14. Lawan Ahsan/Bona di perempat final adalah ganda putra Korea Lee Yong Dae/Baek Chul Shin yang melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Jorit De Ruiter/Jurgen Wouters (NED) dengan 21-11 dan 21-7. Juara Jerman Open 2009 pekan lalu tersebut menang dengan mudah atas permainan pemain Belanda. Menghadapi pasangan Korea tersebut, Ahsan/Bona harus bermain menyerang dan agresif, karena pemain Korea tersebut khususnya Lee Yong Dae memiliki smash-smash yang cukup mematikan.
Sementara itu pasangan gado-gado Flandy Limpele/Anastasia Russikh(INA/RUS) juga berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Imogen Bankier/Robert Blair (CAN/ENG) dengan 26-24 dan 21-19. Lawan Flandy/Anastasia di perempat final adalah ganda campuran Indonesia Nova Widianto/Lilyana Natsir.
All England 2009; Ganda Campuran Melangkah ke Perempat Final; Firdasari Tumbang
Di set pertama Devin/Lita menang dengan 21-17.Memasuki set kedua kedudukan lebih berimbang, namun dewi fortuna masih berpihak pada ganda campuran Indonesia tersebut, sehingga tanpa harus rubber set, pasangan Indonesia tersebut menutup set kedua dengan 22-20. Di perempat final Devin/Lita akan menghadapi tembok China He Hanbin/Yu Yang.
Sukses yang sama juga diraih pasangan Nova Widianto/Lilyana Natsir yang berhasil melibas permainan Songphon Anugritayawon/Kuncala Voravitcitchaikul (THA) dengan dua set langsung. Tanpa kesulitan yang berarti unggulan nomor satu tersebut berhasil melangkah ke perempat final. Nova/Lily menekuk pemain Thailand tersebut dengan 21-10 dan 21-17. Di perempat final Nova/Lily akan menghadapi pemenang antara Flandy Limpele/Anastasia Russikh (INA/RUS) melawan Imogen Bankir/Robert Blair (CAN/ENG).
Firda Gagal, Sony Cedera
Sayang sekali kesuksesan dua ganda campuran tersebut gagal di ikuti pemain tunggal putra dan tunggal putrid Indonesia. Satu-satunya tunggal putri yang tersisa Adriyanti Firdasari gagal memenuhi ambisinya untuk dapat mengalahkan Xie Xingfang (CHN). Xing fang masih terlalu tangguh bagi Firdasari yang minim pengalaman. Hanya dalam waktu 31 menit Xie Xingfang memupuskan ambisi Firda untuk lolos hingga perempat final . Xingfang menekuk Firdasari dengan 21-15 dan 21-11. Sementara itu tunggal putra nomor satu Indonesia Sony Dwi Kuncoro mengundurkan diri dari turnamen ini. Sony mundur dari turnamen ini setelah cederanya kambuh. Pemain asal klub Djarum tersebut memang rawan dengan cedera, sehingga sangat disayangkan sekali tidak bisa memenuhi ambisinya untuk juara di turnamen ini. Di sector tunggal putra Indonesia masih punya harapan dari tangan Taufik Hidayat yang saat berita ini diturunkan belum bertanding.
Thursday, March 5, 2009
Yonex All England Super Series 2009; Simon Tumbang, Ganda Putri Indonesia Berguguran
Kegagalan juga di alami oleh pemain-pemain ganda putri Indonesia yang langsung terjegal di babak pertama. Pasangan Shendy Puspa Irawati/Meilina Jauhari gagal menaklukkan permainan Cheng Zu/Zhao Yunlei (CHN) juara ganda putri German Open pekan yang lalu. Meski kemunculan Cheng Zhu/Zhao Yunlei di bulutangkis belum lama, namun prestasinya langsung menggebrak dunia. Shendy/Mei yang diunggulkan di tempat ke 8 harus menyerah dari tangan pasangan China tersebut sekaligus memupus harapan publik Indonesia untuk memperoleh gelar dari ganda putri. Cheng Zhu/Zhao Yunlei memenangi pertandingan dengan 21-15 dan 21-18. Kegagalan yang sama juga di peroleh ganda putri lainnya Nitya Khrisinda Maheswari/Greysa Polii yang harus takluk dari unggulan pertama Cheng Hwen Hsing/Chien Yu Chin (TPE) dengan rubber set. Nitya Khrisinda/Greys gagal melangkah ke babak kedua setelah bermain cukup melelahkan dengan 21-19, 16-21 dan 15-21.
Sementara itu dari Indonesia hanya menyisakan ganda putra M. Ahsan/Bona Septono setelah ganda putra yang tersisa Candra Wijaya/Joko Riyadi yang kini bermain di luar pelatnas takluk dari permainan pemain Malaysia Gan Teik Cai/Tan Bin Shen. Kekalahan ini cukup menyakitkan mengingat pemain-pemain Malaysia yang notabene di latih oleh pelatih asal Indonesia Rexy Mainaky sekarang sudah merajai bulutangkis di hampir setiap turnamen. Candra/Joko kalah dalam tiga set dengan skor yang sangat ketat. Candra/Joko menyerah dengan 22-20, 19-21 dan 21-23. Kegagalan serupa juga di raih oleh tunggal putri Pia Zebadiah yang harus mengakui keunggulan pemain Belanda Judith Meulendijks dengan rubber set. Meski diatas kertas permainan Judith jauh diatas Pia, akan tetapi Pia mampu mengimbangi permainan Judith dan mampu memaksa rubber set. Pia Zebadiah menyerah dengan 21-14, 17-21 dan 13-21.
Hasil berbeda di raih oleh ganda campuran Indonesia yang berhasil melangkah ke babak kedua. Nova Widianto/Lilyana Natsir menekuk permainan pemain China Taipei Yu Hsin Hsieh/Yu Chin Chien dengan 21-9 dan 21-15. Sukses yang sama di raih pasangan Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita yang menekuk permainan Koo Kien Kit Hui Lin NG (MAS) dengan 16-21, 21-14 dan 21-11. Satu lagi ganda campuran gado-gado non pelatnas Flandy Limpele/Anastasia Rusikh (INA/RUS) juga berhasil melangkah ke babak kedua setelah mengandaskan permainan ganda campuran Xie Zhong Bo/Zhang Yawen (CHN) dengan 16-21, 21-18 dan 21-17. Harapan juga di torehkan oleh Sony Dwi Kuncoro yang menang atas Anand Pawar (IND) dengan 22-20 dan 21-15.
Pertandingan Hari kedua yang akan berlangsung hari ini akan dimulai pukul 10 waktu setempat atau pukul 5 sore WIB.
Yonex All England Super Series 2009; Firdasari Tantang Xie Xingfang di Babak Kedua
Sementara itu Xie Xingfang (CHN) berhasil melangkah kebabak kedua setelah mengandaskan permainan pemain putri Korea Jang So Young hanya dalam waktu 20 menit dengan skor 21-9 dan 21-7. Menghadapi Xingfang meski diatas kertas Firda akan dengan mudah ditundukkan, akan tetapi mudah-mudahan dewi fortuna akan berpihak ke pemain Indonesia, sehingga mampu mengimbangi permainan Xingfang dan bisa melangkah kebabak berikutnya.
Di sektor ganda putra Indonesia Pasangan M. Ahsan/Bona Septono berhasil melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan ganda putra He Hanbin/Sun Junjie (CHN) dalam pertandingan rubber set. Diset pertama Ahsan/Bona memimpin perolehan angka dengan 21-15. Memasuki set kedua pertahanan Ahsan/Bona berhasil ditembus pasangan China tersebut sehingga menyamakan kedudukan dengan 16-21. Memasuki set penentuan Ahsan/Bona tidak mau mengulangi kekeliruan di set kedua sehingga mampu unggul dan menang dengan 21-15. Lawan Ahsan/Bona di babak kedua adalah pasangan ganda putra Denmark Kasper Faust Henriksen/Christian John Skovgaard yang berhasil melangkah kebabak kedua setelah menundukkan ganda putra Kristoff Hopp/Johanes Schotleer dengan 14-21, 21-18 dan 21-19.
Kesuksesan M. Ahsan/Bona Septono melangkah ke babak kedua gagal di ikuti oleh pasangan Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki setelah dikalahkan pasangan Malaysia M. Zakry Abdul Latif/M. Tazari M. Fairuzizuan dalam pertandingan tiga set . Diset pertama pasangan Rian/Yonathan beberapa kali ketinggalan angka dari 9-15 hingga menyamakan kedudukan menjadi 15-15. Akan tetapi pasangan Malaysia berhasil mengubah pola permainan dan kembali unggul hingga pasangan Indonesia ketinggalan 17-20. Untuk kemudian berhasil menyamakan kedudukan menjadi 20-20. Akan tetapi pasangan M. Zakry/M. Tazari mampu mengungguli permainan Rian/Yonathan hingga set pertama di tutup dengan 20-22. Memasuki set kedua, pasangan Indonesia sempat ketinggalan angka di awal set. Namun kemudian permainan Rian/Yonathan semakin berkembang hingga perolehan angka terus melejit menjadi 11-6. Set kedua ditutup dengan 21-12. Diset penentuan pertahanan Rian/Yonathan mampu di tembus pasangan Malaysia tersebut sehingga set ketiga di menangkan pasangan M. Zakry Abdul Latif/Mohd Tazari Mohd Fairuzizuan dengan 18-21.
Sedangkan di tunggal putra Taufik Hidayat yang menempati unggulan ketujuh melangkah ke babak kedua setelah mengandaskan permainan Yu Hsin Hsieh (TPE ) dengan rubber set. Performa Taufik belum meyakinkan, karena menghadapi pemain non unggulan saja masih harus bersaing ketat dan harus menguras tenaga ekstra untuk bisa memenangkan pertandingan. Setelah absen di tahun 2008, di tahun 2009 ini Taufik Hidayat berharap untuk dapat meraih gelar All England, suatu gelar yang belum ia dapatkan setelah hamper semua gelar sudah ia peroleh. Taufik menang dengan 21-19, 15-21 dan 21-14. Lawan Taufik berikutnya adalah pemenang antara Anand Chetan(IND) melawan Andrew Smith (ENG).
Sementara itu tunggal putra lainnya saat berita ini diturunkan belum bertanding.
Wednesday, March 4, 2009
Tommy Sugiarto Gagal Ke Babak Utama
Dengan kedudukan yang imbang 1 sama, di babak ketiga kedua pemain tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, sehingga terjadi kejar mengejar angka. Tommy harus mengakui keunggulan Chong Wei Feng sekaligus harus angkat koper lebih dulu dengan 19-21.
Kegagalan yang sama juga di peroleh oleh pemain ganda putra Indonesia non pelatnas Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan. Alvent/Hendra gagal ke babak utama setelah dikalahkan pemain kualifikasi China He hanbin/Sun Junjie dengan dua set langsung. Pemain China tersebut menekuk permainan Alvent/Hendra dengan 21-19 dan 21-19. Alvent/Hendra adalah mantan pemain pelatnas yang lebih memilih bermain sendiri setelah sebelumnya juga di panggil oleh PBSI. Pertama kali berpasangan Alvent/Hendra bermain di Malaysia Super Series 2009. Sebelumnya Alvent berpasangan dengan Luluk Hadiyanto di pelatnas. Akan tetapi prestasi mereka yang mandek menyebabkan tidak di lirik lagi oleh PBSI dan dikembalikan ke klubnya masing-masing.
Bagi para pecinta bulutangkis, ada milis sendiri untuk Alvent Yulianto. Meski tidak terlalu aktif akan tetapi sekali dua kali anggotanya masih memberikan berita. Disamping itu juga situs pertemanan yang pernah populer friendster juga menjadi salah satu cara bagi Alvent untuk menyapa penggemarnya. Atau itu hasil buatan penggemarnya, bisa saja terjadi. Layout friendster juga menjadi pertimbangan tersendiri bagi para pecinta bulutangkis, sebelum akhirnya sekarang digantikan oleh boomingnya facebook. Kalau pemain punya account di facebook tentu mereka bisa menceritakan tentang kegagalan maupun keberhasilannya ketika mengikuti pertandingan. Sukur-sukur mereka mengupload video pertandingan, sehingga kita bisa mendownloadnya hehehe. Tapi sayang sekali kedua pemain tersebut gagal melangkah ke babak utama.
Perbedaan waktu yang cukup jauh dengan Indonesia menyebabkan agak kesulitan untuk mengikuti live score dari All England super Series 2009. Jadwal pertandingan hari ini dinihari waktu Indonesia tanggal 4 Maret 2009 adalah babak utama yang akan mulai berlangsung pukul 10 waktu setempat.
Tuesday, March 3, 2009
Yonex All England Super Series 2009; Perburuan Gelar Dimulai
Markis Kido yang memang rentan dengan cedera lutut terpaksa harus mundur dari turnamen ini dan focus dengan pemulihan cederanya. Peluang pemain Indonesia untuk memburu gelar di turnamen ini tergolong berat. China yang datang dengan kekuatan penuh menjadi ancaman utama disamping juga pemain-pemain Korea yang mulai stabil prestasinya dibawah China. Di tunggal putri, meski unggulan pertama dan kedua bukan berasal dari China, akan tetapi pemain-pemain muda China seperti Wang Yihan juara German Open 2009 dan juga juara Jepang Super Series 2008 silam telah mampu menunjukkan eksistensinya dengan menggebrak lawan-lawannya. Wang Yihan adalah lawan pertama Maria Kristin. Tapi sayang sekali Maria Kristin juga mundur dari turnamen ini karena cederanya kambuh.
All England adalah turnamen tertua yang memiliki prestise yang tinggi sehingga setiap pemain pasti memiliki motivasi tersendiri untuk dapat menjadi juara di turnamen ini. Untuk Indonesia sendiri, sangat disayangkan sekali karena sudah lama sekali tidak ada televisi swasta yang mau menayangkan kejuaraan ini. Sehingga sangat menguntungkan bagi para penggemar bulutangkis untuk bias menyaksikan jago-jagonya yang bertanding. Biasanya kerinduan akan tontonan bulutangkis dapat di obati dengan mendownloadnya dari situs Youtube misalnya. Biasanya free download ini didapat apabila sudah ada pengunjung yang mengupload kejuaraan tersebut di youtube. Memang era kejayaan bulutangkis Indonesia sudah lewat, sehingga televise swastapun merasa rugi jika tidak ada pemasukan iklan yang besar ditambah penonton Indonesia yang mayoritas Ibu-ibu lebih memilih tontonan sinetron, menyebabkan TVpun jarang menyiarkan acara olahraga.
Kembali ke turnamen ini, perburuan gelar sudah dimulai. Dan jadwal hari ini 3 Maret 2009 adalah pertandingan babak kualifikasi yang baru akan di mulai pukul 11.30 waktu setempat. Indonesia menempatkan dua wakilnya yang harus merangkak dari babak kualifikasi yaitu tunggal putra Tommy Sugiarto dan ganda putra Alvent Yulianto/Hendra A. Gunawan.