Wednesday, June 10, 2009

SINGAPORE SUPER SERIES 2009; FIRDASARI LEWATI HADANGAN PERTAMA

Firdasari satu-satunya wakil tunggal putri di turnamen Aviva Singapore Super Series 2009 yang berhadiah total USD 200.000 melangkah mulus ke babak kedua setelah di babak pertama berhasil mengalahkan tunggal putri Korea  Kim Moon Hi dalam dua set langsung. Menghadapi pemain Korea yang biasanya bermain ulet, Firda mampu bermain tenang meski di set pertama harus bersaing ketat untuk dapat mengalahkannya. Set pertama ditutup dengan skor tipis 23-21. Memasuki set kedua, pemain nomor dua Indonesia tersebut tanpa kesulitan berhasil mengalahkan permainan pemain Korea tersebut dengan skor 21-15. Selanjutnya dibabak kedua Firda harus berhadapan dengan pemain ulet India Saina Nehwal yang berhasil melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan pemain Slovakia Maja Tvrdy dengan 18-21, 21-11 dan 21-16.

Sukses yang sama juga diraih dua ganda campuran wakil Indonesia Nova Widianto/Lilyana Natsir dan pasangan ganda campuran Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita. Keduanya berhasil melangkah ke babak kedua setelah dibabak pertama berhasil mengalahkan lawan-lawannya. Nova/Lilyana berhasil menekuk pemain China Taipai Chen Hung Ling/Chou Chia Chi dengan 21-8 dan 21-18. Nova/Nova Lilyana masih terlalu tangguh bagi pemain China Taipei tersebut. Sedangkan Devin Lahardi/Lita Nurlita melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan Chris Adcock/Gabrielle White (ENG) dalam pertandingan yang cukup melelahkan tiga set. Devin/Lita menang dengan 22-20, 19-21 dan 21-14.

Ditunggal putra Simon Santoso melangkah kebabak kedua tanpa harus bertanding setelah lawannya Wei Jie Gong (CHN) mundur dari turnamen ini. Sukes yang sama juga diraih Sony Dwi Kuncoro yang berhasil mengatasi permainan Arvind Bhat (IND) dalam pertandingan 3 set. Sony menang atas Arvind dengan 21-12, 15-21 dan 21-9. Sedangkan nomor ganda putra dan putrid saat berita ini diturunkan belum memulai pertandingan.

Wednesday, June 3, 2009

ATIN MARTINO ; WIRO SABLENG (SATRIA KAPAK TUTUR SEPUH)




Judul Film            : SATRIA KAPAK TUTUR SEPUH (WIRO SABLENG)

Sutradara            : Bachroem Halilintar

Produser             : Leonita Sutopo

Produksi              : Inem Film

Tahun Produksi : 1996

Penulis                 : Bastian Tito

Pemain                 : Atin Martino, Kadaryono BZ, Arthur Tobing, Sulaiman AS, Chairil JM, Yan Bastian, Tanaka, Asmara M, Mocha Achyar, Zaitun Sulaiman, Jama Jentak, El Koesno, Eva Citra Rosalina

Sinopsis :

Film Satria Kapak Tutur Sepuh adalah salah satu film serial Wiro Sableng yang terkenal seperti novelnya.  Pelukis Aneh sedang melukis seorang perempuan telanjang yang sangat menarik perhatian bagi siapapun yang melihatnya termasuk Bupati Pamekasan. Akan tetapi ketika Bupati Pamekasan ingin membelinya, akhirnya tidak di berikan karena tidak untuk dijual akan tetapi dipersiapkan untuk calon muridnya.  Selain Bupati Pamekasan, Dua Iblis Selatan juga tertarik untuk membeli lukisan tersebut, akan tetapi lagi-lagi tidak dikabulkan. Keduanya terlibat duel, dan dua iblis selatan pun kalah. Sementara Wiro Sableng (Atin Martino) yang dari tadi memperhatikan gerak gerik sang pelukis dan orang-orang yang menginginkannya dari balik batu akhirnya keluar setelah keberadaanya diketahui oleh Pelukis aneh.

Akhirnya Pelukis anehpun menceritakan tentang lukisannnya dan untuk siapa ia berikan. Ia akan memberikan pada bocah bernama Wira Perkasa calon muridnya. Setelah Wiro Sableng meninggalkan Pelukis aneh, tak lama kemudian ia kembali lagi dan mendapati Pelukis aneh sudah tidak bernyawa dan lukisannya juga hilang. Disamping jasad pelukis aneh telah bersimpuh calon muridnya Wira perkasa yang dibawa oleh dua orang yang berbaju kuning. Akhirnya wiro berjanji untuk mencari Lukisan telanjang dan berjanji akan mengembalikannya pada Wira Perkasa.

Lukisan telanjang akhirnya menjadi rebutan bagi dunia persilatan. Didalam pengembaraan mencari Lukisan telanjang, Wiro Sableng berjumpa dengan tiga iblis wanita yang ikut memperebutkan Lukisan telanjang hingga akhirnya bentrok. Wiro Sableng yang saat itu dibantu oleh Dewa Tuak (Arthur Tobing) akhirnya berhasil mengatasi tiga iblis wanita. Dewa Tuak mengeluarkan pukulan Salju Kematian hingga perempuan-perempuan tersebut menemui ajalnya. Wiro sableng akhirnya meneruskan perjalanan mencari Lukisan Wanita Telanjang setelah berpisah dengan Dewa Tuak yang tiba-tiba menghilang. Dewa Tuak menuntun Wiro Sableng ke arah utara.

Sementara itu pencuri Lukisan telanjang sepasang lelaki berbaju kuning  simata picak dan kumis ublung , akhirnya harus bingung sendiri karena tidak mengetahui rahasia yang terkandung didalamnya. Untuk mencari tahu rahasia di dalam lukisan tersebut, akhirnya menyimpulkan bahwa mereka harus mencari calon murid pelukis aneh yang telah tewas tersebut.  Lukisan wanita telanjang terus menjadi rebutan dikalangan dunia persilatan dan terus memakan korban.  Sementara lukisan yang berada ditangan simata picak dan kumis ublung tiba-tiba lenyap.

Wiro Sableng yang disuruh ke utara oleh Dewa Tuak akhirnya bertemu dengan Permani (Eva Chitra Rosalina ) didalam Perjalanan. Permani sebenarnya sedang di lilit masalah cinta segitiga.  Permani dijodohkan oleh ayahnya dengan anak buah Perguruan Merapi, sedangkan Permani sesungguhnyatelah mempunyai calon suami yang dicintainya bernama Panuluh. Ketika Permani berniat bunuh diri, Wiro Sableng menolongnya untuk tidak bertindak bodoh. Wiro Sableng akhirnya melarikan Permani dari Perguruan Garuda sakti karena ia disekap ayahnya. Permani berhasil menemukan calon suaminya yang ternyata telah tewas didalam tempat penyekapannya dan dibunuh oleh calon suami pilihan ayahnya..  Permani pun shok dibuatnya. Ketika memakamkan suaminya, tiba-tiba ayahnya  pimpinan dari Perguruan Garuda Sakti datang bersama dengan pimpinan Perguruan Merapi.

Ayahnya menanyakan makam siapakah yang ada di hadapan Permani. Akhirnya Wiro Sableng menjelaskan tentang makam Panuluh yang sesungguhnya telah dibunuh calon menantu pilihannya. Akhirnya terjadilah pertarungan antara Perguruan Garuda Sakti dengan Perguruan Merapi, karena kekejamannya. Ditengah pertarungan kedua Perguruan ini, ternyata muncul pertarungan lain yang sedang memperebutkan lukisan telanjang yang selama ini dicari.

Akhirnya Wiro Sableng berhasil merebut kembali Lukisan Wanita Telanjang, sedangkan pimpinan perguruan Merapi dan Garuda Sakti akhirnya pun tewas secara bersama-sama. Sedangkan Permani diambil murid oleh Jaka Tuak.  Akhirnya terkuaklah sudah bahwa di balik lukisan wanita telanjang tersebut terdapat ilmu silat.

*****



Serial Film Wiro Sableng sudah sering kali dibuat, dan Atin Martino adalah salah satu pemerannya. Selain sukses di novel, Wiro Sableng juga dibuat versi Sinetronnya yang ditayangkan di RCTI beberapa tahun silam. Pendekar kapak sakti 212 Wiro Sableng si murid Sinto Gendeng tersebut memang tetap menarik untuk di tonton.

ATIN MARTINO & SUSAN ARYANI ; PEDANG HALILINTAR




Judul Film            : PEDANG HALILINTAR

Sutradara            : Susilo, SWD

Produser             : Leonita Sutopo

Produksi              : Inem Film

Tahun Produksi : 1990

Pemain                 : Atin Martino, Susan Aryani, Roy Raymond, El Koesno, Dolf Damora, Jamal Jentak, Sherly Sarita, Mocha Achyar, John Isnandar, Djoni Abdullah

Sinopsis :

Bujang (Atin Martino) yang selama ini diasuh oleh Gurunya Mpu Barada dan tidak tahu kalau selama ini Gurunya bukanlah ayahnya. Mpu Barada akhirnya mengaku pada Bujang kalau ia bukanlah ayah kandungnya. Mendengar perkataan demikian, Bujang marah dan menganggap Gurunya adalah pembunuh kedua orangtuanya.

Setelah dijelaskan, akhirnya Bujang pun paham siapa dirinya. Ibu Bujang adalah seorang pendekar wanita bernama Dewi Wulandari (Susan Aryani). Karena ketangguhan Dewi Wulandari, untuk mencari jodoh akhirnya dibuatlah sayembara siapa yang dapat menyentuh bagian tubuhnya yang terlarang maka akan dipilihnya sebagai suami. Banyak pendekar yang mengikuti sayembara itu, dan tak satupun yang dapat mengalahkan Dewi Wulandari, muncullah  Mahesa seorang pendekar yang sangat licik, akan tetapi kali ini mampu di taklukkan oleh Dewi Wulandari. Mahesa kalah , selanjutnya muncullah lelaki kelima Mahendra yang berhasil menaklukkan Dewi Wulandari dan akhirnya menjadi suaminya.

Kebahagiaan Mahendra dan Dewi Wulandari tidak berlangsung lama, karena setelah itu muncul anak buah Mahesa, Barong Wulung yang menuntut balas atas kekalahannya. Akhirnya Mahendra pun tewas dibuatnya. Sementara itu Dewi Wulandari yang dalam keadaan hamil akhirnya melarikan diri bersama Mpu Barada  untuk menghindari penjahat-penjahat tersebut. Dewi Wulandari melahirkan dalam pelarian dan diberi nama Bujang Karana. Dewi wulandari tewas setelah melahirkan Bujang dan menyuruhnya untuk merawat bayi tersebut.

Setelah menceritakan kejadian tersebut, Mpu Barda akhirnya membuatkan sebuah pedang yang akan digunakan untuk menuntut balas pada Barong Wulung yang telah membunuh orang tuanya.

****

Sementara itu Barong Wulung gusar karena ia tidak memiliki keturunan yang akan meneruskannya. Atas saran muridnya akhirnya mereka mencari Mpu Barada sang pembuat Pedang untuk membuatkan pedang.  Akhirnya Barong Wulung berhasil merebut Pedang Halilintar buatan Mpu Barada sekaligus membunuh Mpu Barada.

Mengetahui guru dan pedangnya sudah tidak ada, Bujang Karana akhirnya berkelana mencari Barong Wulung. Dalam perjalanan, ia bertemu dengan sekelompok pendekar wanita yang menghadangnya dan langsung menyerang Bujang karena telah menganggap Bujang adalah murid dari Barong Wulung. Setelah dijelaskan bahwa Bujang juga sedang mencari Barong Wulung, akhirnya pendekar-pendekar wanita tersebut pun menghindar. Sementara keberadaan Bujang yang mencari Barong Wulung pun diketahui oleh anak buah Barong wulung ketika sedang diwarung. Akhirnya mereka terlibat perkelahian. Perkelahian yang tidak seimbang antara Bujang dan anak buah barong wulung di lihat oleh para pendekar wanita. Akhirnya merekapun menjadi teman karena nasibnya ternyata juga sama. Sama-sama telah menjadi korban Barong Wulung. Pendekar yang bernama Dewi Sendang tersebut akhirnya pun menjadi teman yang sama-sama berniat menghancurkan Barong Wulung.

****

Sementara itu Barong wulung dan Mahisa Picek muridnya setelah merebut Pedang Halilintar, akhirnya berambisi untuk merebut kerajaan.  Anak buah Barong wulung Mehisa Pijek juga semakin merajalela untuk merampok, hingga pada suatu ketika ia berhasil merampok seorang wanita, dan ketika akan memperkosanya diketahui kalao wanita tersebut adalah palsu. Wanita tersebut adalah banci.  Di pihak lain, Dewi yang juga sudah menjadi teman Bujang, akhirnya tertangkap oleh anak buah Barong Wulung. Dewi berhasil   ditangkap dan diserahkan kepada Barong Wulung orang yang telah membunuh kedua orang tuanya.

Dewi Sendang adalah putri dari Lurah Sendang Wangi yang telah dibunuh Barong Wulung.  Mengetahui Dewi Sendang akan menuntut balas atas kematian ayahnya, Barong Wulung menawarkan damai dengan menjadi istrinya karena ia telah berhasil menguasai desa tersebut dan sebentar lagi akan menguasai kerajaan Medangkarana. Tentu saja tawaran ini ditolak Dewi Sendang dan ia Berontak. Dewi sendang berhasil membunuh anak buah Barong Wulung. Saat itulah datang istri Barong Wulung yang ingin menolong Dewi. Akan tetapi nasibnya sangat buruk karena langsung dibunuh Barong Wulung suaminya sendiri.

Pada saat yang bersamaan, datanglah Bujang karana ketempat tersebut. Dengan dibantu oleh Dewi Sendang, Bujang bahu membahu menumpas anak buah Barong Wulung. Akhirnya Bujang Karana juga berhasil membunuh Barong Wulung sekaligus membalaskan dendam gurunya mpu Barada yang telah dibunuhnya.

******

Satu lagi bintang laga sekelas Barry Prima, Atin Martino. Sayang sekali ketika Atin baru mulai menjejakkan kaki di film-film laga, Film Indonesia sejak 1993 mati suri hingga pada tahun 2000an bangkit kembali. Seandainya tidak, maka Atin Martino bisa menjadi pengganti Barry Prima maupun Advent Bangun sang bintang laga kala itu.

Monday, May 18, 2009

PIALA SUDIRMAN 2009; CHINA KEMBALI JUARA

Pertarungan final Piala Sudirman 2009 antara Korea melawan tuan rumah China berlangsung ketat. Korea yang diharapkan dapat menjadi juara tidak mampu berbuat banyak setelah ditekuk China 3-0. Korea melangkah ke final setelah di semifinal menjungkalkan Indonesia dengan 3-1.

Partai pertama yang menurunkan ganda campuran berlangsung sangat ketat. Korea yang menurunkan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung (KOR) harus menyerah dari tangan Zheng Bo/Yu Yang (CHN) dengan pertandingan tiga set. Unggul di set pertama tidak mampu di pertahankan pada dua set berikutnya oleh pasangan Korea. Di set pertama, permainan kelas dunia sangat kelihatan. Yu Yang yang biasanya berpasangan dengan He Han Bin,  kali ini dipasangkan dengan Zheng Bo yang lebih berpengalaman. Di set pertama pasangan Zheng Bo/Yu Yang harus kehilangan poin dan tertinggal dari pasangan Korea. Zheng Bo/Yu Yang ketinggalan dengan 18-21. Memasuki set kedua keadaan cukup berimbang. Setelah di set pertama mendapat tekanan dari Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung, di set kedua Zheng Bo/Yu Yang mengubah pola permainan sehingga kali ini pasangan Korea yang harus keteteran. Set kedua direbut China dengan 21-19. Di set penentuan, China berada diatas angin. permainan pemain Korea pun kian mengendur, hingga set ketiga dimenangkan oleh Zheng Bo/Yu Yang dengan 21-16 sekaligus memimpin 1-0 atas Korea.

Di partai berikutnya, tunggal putra Lin Dan kembali menyumbangkan poin setelah menekuk permainan Park Sung Hwan. Park Sung Hwan pemain terbaik tunggal putra yang dimiliki oleh Korea saat ini tidak mampu meruntuhkan keunggulan Lin Dan , dan langsung menyerah dalam 2 set langsung. Di set pertama Lin Dan unggul dalam perolehan angka dan menang dengan 21-14. Memasuki set kedua permainan cukup berimbang.  Park Sung Hwan mampu mengimbangi permainan Lin Dan, kejar mengejar angka pun terjadi. Akan tetapi dewi fortuna selalu berada di pihak China. Lin Dan menutup set kedua dengan 21-18 sekaligus memimpin dengan 2-0 atas Korea selatan.

Partai ketika tidak jauh berbeda. Partai yang mempertandingkan ganda putra Fu Haifeng/Cai Yun dan Jung Jae Sung/Lee Yong Dae berlangsung cukup ketat. Akan tetapi Lee Yong Dae yang juga bermain di nomor ganda campuran terlihat cukup kelelahan sehingga hasil yang diperoleh juga tidak maksimal. Di set pertama Fu Hai Feng/Cai Yun berhasil unggul atas Korea dengan 21-14, akan tetapi memasuki set kedua pasangan China harus mengakui keunggulan pasangan Korea yang berhasil memaksakan rubber set dengan 17-21. Di set penentuan pasangan China berhasil menang dengan 21-19 sekaligus kembali mempertahankan Piala Sudirman untuk tetap di China.

Saturday, May 16, 2009

PIALA SUDIRMAN 2009; INDONESIA GAGAL KE FINAL

Semifinal Piala Sudirman 2009 antara Indonesia menghadapi Korea Selatan berlangsung seru. Menjadi runner up group 1B, menjadikan Indonesia harus berhadapan dengan tim tangguh negeri ginseng. Indonesia menurunkan pemainnya secara penuh di semifinal melawan Korea selatan ini. Namun Sayang sekali Indonesia gagal ke final setelah ditaklukan Korea.

Partai pertama menurunkan ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir melawan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung. Kedua pasangan ini merupakan musuh bebuyutan yang sudah saling mengalahkan. Sebelumnya Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung pernah mempecundangi Nova/Lilyana di final Olimpiade Beijing 2008 silam. Dan pada pertandingan kali ini kehebatan Nova/Lilyana yang merupakan pemain peringkat satu dunia di uji. Di set pertama perolehan angka sangat ketat. Kejar mengejar angka terus terjadi, meski Indonesia selalu unggul dalam perolehan angka hingga kedudukan 16-16, akan tetapi setelahnya pasangan Nova/Lilyana tidak berdaya menghadapi tekanan-tekanan lawan melalui smash-smashnya. Set pertama Indonesia harus kehilangan angka dengan 18-21. Mengawali set kedua, Indonesia harus ketinggalan angka 0-4 sebelum akhirnya menambah dua angka menjadi 2-4. Akan tetapi keteguhan dan smash-smash yang dilancarkan oleh Lee Yong Dae membuat pasangan Indonesia semakin tertekan sehingga permainan Nova/Lilyana tidak mampu berkembang. Set kedua ditutup dengan 14-21 sekaligus membuat Indonesia tertinggal 0-1 atas Korea.

Partai selanjutnya tunggal putra Indonesia Sony Dwi Kuncoro yang berhadapan dengan Park Sung Hwan.  Menghadapi Park Sung Hwan, Sony sebenarnya cukup berimbang, meski Sony pernah dikalahkannya di semifinal perebutan piala Thomas di Jakarta 2008 silam. Set pertama dimainkan, perolehan angka Sung Hwan terus memimpin. Sung Hwan diuntungkan dengan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh Sony Dwi Kuncoro sehingga ia mampu mengungguli Sony.  Sony selalu kehilangan angka dengan kesalahan-kesalahan yang dibuatnya sendiri, dengan bola-bola yang melebar.  Akhirnya set pertama ditutup dengan 14-21.  Memasuki set kedua, Sony berusaha bermain agresif dan ampu mengungguli lawan di set awal. Sony sempat unggul 8-1 atas Sung Hwan. Akan tetapi Sung Hwan berhasil menambah angka hingga kedudukan 8-4. Di set penentuan, kedua pemain saling berebut angka. Di awal set sony harus ketinggalan angka 2-7 hingga akhirnya menambah angka satu demi satu meski selalu ketinggalan angka.  Park Sung Hwan yang merasa diatas angin terus menekan permainan Sony, akan tetapi Sony juga tidak menyerah begitu saja. Dengan pengalaman yang dimiliki Sony yang ketinggalan angka cukup jauh pada kedudukan 10-14 berhasil menekan permainan Park Sung Hwan dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 14-14.  Kemudian kejar mengejar angka pun terjadi. Park Sung Hwan unggul terlebih dahulu dengan 17-19. Sebuah angka kritis yang cukup menegangkan bagi siapapun yang nonton. Namun dengan ketenangannya Sony mampu menyamakan kedudukan dengan 19-19 dan unggul terlebih dahulu dengan 20-19. Akan tetapi Park Sung Hwan mampu menyamakan kedudukan menjadi 20-20. Dua angka selanjutnya adalah milik Sony Dwi Kuncoro dengan 22-20, sekaligus menyamakan kedudukan dengan Korea selatan menjadi 1-1.

Permainan partai berikutnya adalah tunggal putri Maria Kristin Yulianti yang berhadapan dengan Hwang Ye Youn. Maria gagal menyumbangkan poin setelah di kalahkan oleh Ye Youn dalam dua set langsung dengan skor ketat. Di set pertama Maria harus gagal dengan 21-23. Set kedua, Maria yang selalu ketinggalan angka, dari ketinggalan 2-6, hingga menyamakan kedudukan 7-7, 12-12, 15-15, 19-19 hingga akhirnya set kedua ditutup dengan 19-21. Indonesia ketinggalan 1-2 atas Korea Selatan.

Di partai ke empat yang mempertandingkan ganda putra, Indonesia mempercayakan pasangan M. Ahsan/Hendra Setiawan yang berhadapan dengan Jung Jae Sung/Lee Yong Dae. Namun sayang sekali meski sempat memberi perlawanan sengit di set kedua, pasangan Indonesia tersebut akhirnya harus menyerah dengan 9-21 dan 19-21. Disini kita melihat pemain Indonesia M. Ahsan yang lebih dominan dan memberikan serangan-serangan serta smash-smash yang cukup berani, sedangkan Hendra seperti di posisi dengan Markis Kido, menjadi pemain yang bertahan namun tetap tenang. Keunggulan Jung Jae Sung/Lee Yong Dae pernah di alami oleh pasangan Markis/Hendra di semifinal Thomas Cup 2008 yang menjungkalkan pemain Indonesia.

Partai kelima ganda putri tidak dimainkan karena sudah tidak berpengaruh lagi. Lawan Korea Selanjutnya adalah pemenang antara China dan Malaysia yang baru akan bertanding pukul 19.00 waktu setempat.

Friday, May 15, 2009

KALAH DARI CHINA, INDONESIA JADI RUNNER UP GROUP

Pertandingan babak penyisihan group 1B perebutan Piala Sudirman 2009 antara Indonesia melawan China berlangsung sengit. Perlu di acungi jempol bagi putra-putri Indonesia yang telah berjuang keras dan tidak mau menyerah begitu saja. Meski menurunkan pemain-pemain mudanya, akan tetapi posisi Indonesia yang kalah dari China harus berpuas diri, karena kekalahannya bukankah kekalahan yang mudah. Fighting spirit anak-anak pelatnas perlu di apresiasi.

Di partai pertama yang mempercayakan ganda putra M. Ahsan/Hendra Setiawan melawan Fu Haifeng Cai Yun berlangsung cukup ketat. Bertarung di kandang sendiri membuat posisi China cukup unggul karena didukung oleh penonton. Sementara Indonesia, meski bertanding di kandang lawan, akan tetapi tidak terpengaruh dengan dukungan kepada tuan rumah.  M. Ahsan/Hendra  yang gagal memberikan poin pertamanya setelah ditaklukkan oleh Fu Haifeng/Cai Yun dengan tiga set 10-21, 21-19 dan 12-21.  Meski demikian, pengalaman bagus bagi pasangan ganda putra Indonesia tersebut karena menghadapi fu Haifeng/Cai Yun adalah kesempatan untuk bisa belajar menghadapi lawan yang lebih banyak pengalamannya. Apalagi mereka baru dipasangkan menjelang pertandingan.

Di partai Kedua, Maria Kristin Yulianti meski sempat memberikan harapan dengan mengalahkan Wang Yihan di set pertama dengan 21-16, akan tetapi pertahanannya kendor di dua set berikutnya sehingga harus kalah dengan skor cukup telak 5-21 dan 10-21.  Namun demikian, penampilan Maria patut di apresiasi, karena penampilannya setidaknya membuat China yang pernah di pecundangi di perebutan Medali Perunggu Olimpiade, merasa Maria patut di waspadai.

Sementara itu Simon Santoso yang diturunkan dipartai ketiga juga memberikan perlawanan yang cukup ketat bagi Lin Dan, mantan pemain nomor satu dunia. Di set pertama Simon mampu unggul dengan 21-13, akan tetapi Simon Santoso terbawa pola permainan Lin Dan sehingga set kedua di raih Lin dan. Simon harus merelakan set kedua dengan 14-21. Set ketiga, Lin Dan cukup cepat melaju, dan Simon kerap membuat kesalahan sendiri. Set ketiga dimenangkan Lin Dan dengan 11-21 sekaligus memastikan diri memimpin group 1B.

Di partai keempat yang sudah tidak berpengaruh lagi, ganda putri Indonesia Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii yang berhadapan dengan Du Jing/Yu Yang juga tak kuasa membendung keperkasaan pemain kuat China tersebut. Pasangan Indonesia kalah dengan 15-21 dan diset kedua kalah dengan 13-21. Sementara partai kelima yang Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita yang berhadapan dengan Zheng Bo/Ma Jin juga gagal menyumbangkan angka meski dari evaluasi secara keseluruhan, permainan Devin/Lita dapat mengimbangi permainan pemain China. Di set pertama, pemain muda pelapis pelatnas tersebut berhasil mengimbangin permainan Zheng Bo/Ma Jin. Set pertama Devin/Lita kalah tipis 20-22. Memasuki set kedua keadaan berbalik dan unggul untuk Indonesia 21-18 sekaligus menyamakan kedudukan menjadi satu sama. Pada set penentuan, Zheng Bo/Ma Jin yang didukung oleh publiknya sendiri berhasil mempecundangi permainan Devin/Lita hingga pasangan Indonesia tersebut harus puas dengan 14-21.

Meski Indonesia kalah telak dari China 0-5 akan tetapi kemenangan yang diraih China bukanlah kemenangan yang mudah. Karena dari kelima partai tersebut, empat partai diantaranya diraih dengan rubber set. Artinya pemain-pemain muda yang diturunkan oleh Indonesia mampu bersaing dengan China, hanya faktor keberuntungan saja yang masih berpihak pada China.

Perjuangan belum berakhir, disemifinal Indonesia akan bertemu dengan Korea yang juga merupakan tim tangguh yang akan menjadi batu sandungan bagi Indonesia. Akan tetapi apapun bisa terjadi, dan bukan tidak mungkin Indonesia mampu melangkah ke final dan membawa Piala Sudirman setelah 20 tahun sudah lepas.

Thursday, May 14, 2009

PIALA SUDIRMAN 2009; INILAH DAFTAR PEMAIN INDONESIA YANG AKAN MENGHADAPI CHINA



Perebutan Juara Group 1B turnamen bergengsi bulutangkis beregu campuran Piala Sudirman 2009 yang akan berlangsung antara Indonesia melawan juara bertahan China akan berlangsung pukul 19.00 waktu setempat atau pukul 18.00 WIB.  Strategi yang akan dihadapi Indonesia untuk memuluskan jalan ke final perlu dilakukan, karena jika boleh memilih, lawan Indonesia di semifinal adalah Malaysia atau Denmark yang akan menjadi runner up group 1A dibandingkan lawan Korea yang kekuatannya lebih merata. untuk itulah maka dalam laga terakhir penyisihan group kali ini, Indonesia mau gak mau harus mampu mengalahkan China untuk bisa menjuarai group 1B.  Meski China lebih difavoritkan, akan tetapi materi pemain yang di turunkan Indonesia diharapkan mampu membendung China dan mampu menjuarai Group 1B. Jika Indonesia kalah dari China, maka lawan di semifinal yang akan berlangsung tanggal 16 Mei 2009 adalah Korea yang relatif lebih kuat.

Inilah daftar pemain yang akan diturunkan saat menghadapi tim Piala Sudirman 2009 China :

1. Ganda Putra :  M. Ahsan/Hendra Setiawan

2. Tunggal Putri : Maria Kristin Yulianti

3. Tunggal Putra : Simon Santoso

4. Ganda Putri  : Nitya Khrisindha Maheswari/Greysa Polii

5. Ganda Campuran : Devin Lahardi/Lita Nurlita

dari materi pemain yang diturunkan, Indonesia cukup berani untuk menurunkan pemain mudanya, sehingga pemain senior disimpan untuk semifinal nanti. Materi pemain yang diturunkan kemungkinan akan mudah untuk di tundukkan oleh China, dengan demikian mau tidak mau Indonesia akan berhadapan dengan Korea di semifinal. Meski demikian kita tidak boleh pesimis, karena keadaan dilapangan kerap kali berbeda dengan prediksi yang ada.

Inilah tim China yang akan diturunkan menghadapi Indonesia :

1. Ganda Putra : Fu Haifeng/Cai Yun

2. Tunggal Putri : Wang Yihan

3. Tunggal Putra : Lin Dan

4. Ganda Putri : Du Jing/Yu Yang

5. Ganda Campuran : Zheng Bo/Ma Jin

Dari kelima partai yang akan di pertandingkan, kemungkinan Indonesia bisa mencuri angka dari nomor ganda putra dan tunggal putri. Kita Lihat saja, semoga hasilnya lebih maksimal.

PIALA SUDIRMAN 2009; STRATEGI INDONESIA MENGHADAPI CHINA UNTUK PENENTUAN JUARA GROUP



Hari ini adalah laga terakhir di penyisihan group 1B perebutan Piala Sudirman 2009 di Guangzhou China. Indonesia dan China akan bertanding untuk memperebutkan juara group. Meski tergolong kans Indonesia untuk menang cukup kecil akan tetapi kita tidak boleh pesimis. Dari group 1A dipastikan Korea menjadi juara group setelah dalam laga terakhirnya mampu memukul Hongkong 3-2 dan untuk runner up group baru ditentukan hari ini antara Malaysia dan Denmark karena masing-masing baru memperoleh 1 kali kemenangan.   Di lihat dari performa yang ada, untuk Malaysia kemungkinan bisa unggul 3-2 atas Denmark. Malaysia tentu akan mengandalkan tunggal putra Lee Chong Wei, ganda putra Koo Kien Kit/Tan Boon Heong dan ganda campuran nomor 1 Eei Hui Chin/Wong Pei Tty. Atau jika terjadi kejutan dari Denmark, mungkin akan terjadi dari nomor tunggal putra yang akan di wakili pemain veteran Peter Heog Gade.

Artinya Jika Korea menjadi Juara Group, maka jika Indonesia harus kalah dari China di perebutan juara group kali ini, maka di semifinal Indonesia akan bertemu dengan Korea yang notabene lebih kuat dibanding dengan dua negara lain tersebut.  Indonesia yang biasa mengandalkan ganda putra dan ganda campuran tentu akan lebih bekerja keras untuk dapat menang menghadapi Korea. Ganda campuran misalnya, melalui pasangan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung, Nova Widianto/Lilyana Natsir pernah beberapa kali dikalahkan, salah satunya di final Olimpiade Beijing 2008 silam. Sedangkan Ganda Putra Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan pernah dipermalukan di semifinal perebutan Piala Thomas 2008 di hadapan publiknya sendiri di Jakarta.

Peluang untuk melangkah mulus hingga ke final bisa saja terjegal oleh Korea, dimana China sendiri mengakui sangat mewaspadai Korea. Untuk itulah dalam menghadapi China, meski diatas kertas China lebih unggul, akan tetapi ini adalah kejuaraan beregu yang mempunyai tingkat kebersamaan yang berbeda, jadi apapun bisa saja terjadi dilapangan. Dalam menghadapi China, manajer tim PIala Sudirman tidak boleh main-main menurunkan pemainnya, karena tentu saja Indonesia akan lebih baik menjadi juara group dan terhindar dari Korea dibandingkan jika harus menjadi runner up group yang pastinya akan berhadapan dengan juara group 1A Korea.

Meski posisi Indonesia dibawah China, akan tetapi dengan strategi dan mental yang dipersiapkan dengan baik, Indonesia seharusnya bisa mengungguli China.  Indonesia bisa mencuri angka dari nomor ganda putra, ganda campuran dan tunggal putra. Sementara untuk tunggal dan ganda putri harus diakui Indonesia berat untuk dapat menang, karena memang mereka lebih kuat secara fisik dan mental.

Untuk dapat memuluskan langkah ini, Indonesai harus menurunkan kekuatan terbaiknya. Di nomor tunggal putra Sony Dwi Kuncoro seharusnya bisa menumbangkan Lin Dan. Kemudian ganda putra dipastikan Markis/Hendra harus turun. Dan di ganda campuran, Nova/Lily yang sudah saling mengalahkan dengan pasangan ganda campuran China juga harus diturunkan. Sedangkan dinomor tunggal dan ganda putri, tanpa mengecilkan mereka siapapun yang diturunkan haruslah siap dari segi mental dan fisik.

Namun apapun hasilnya, mudah-mudahan Indonesia masuk kembali sebagai finalis dulu. Soal juara itu nomor sekian, yang penting bagaimana membuat strategi untuk menghadapi semifinal yang akan berlangsung hari sabtu nanti tanggal 16 Mei 2009 dan siapa lawan yang akan dihadapi, baru akan diketahui nanti malam.

Tuesday, May 12, 2009

PIALA SUDIRMAN 2009; INDONESIA PASTIKAN DIRI KE SEMIFINAL

Indonesia memastikan diri ke semifinal setelah di hari Kedua Perebutan Sudirman Cup 2009 yang berlangsung di Guangzhou  China, Indonesia berhasil mengatasi Inggris 4-1 pada laga kedua yang berlangsung dari pukul 19.00 waktu setempat.

Indonesia tinggal melakukan satu pertandingan lagi melawan tuan rumah China yang baru akan bertanding pada Kamis, 14 Mei 2009 pukul 19.00 waktu setempat. Pada laga kedua kali ini Indonesia menurunkan timnya sebagai berikut :

  1. Ganda Putra  : M. Ahsan/Bona Septono

  2. Tunggal Putri: Adriyanti Firdasari

  3. Tunggal Putra : Simon Santoso

  4. Ganda Putri : Nitya Khrisinda Maheswari/Greysa Polii

  5. Ganda Campuran : Nova Widianto/Lilyana Natsir


Sementara itu dari Tim Inggris, pemain yang diturunkan adalah sebagai berikut :

  1. Ganda Putra  : Nathan Robertson/Anthony Clark

  2. Tunggal Putri : Sarah Walker

  3. Tunggal Putra : Andrew Smith

  4. Ganda Putri : Jennifer Wallwork/Gabrielle White

  5. Ganda Campuran : Anthony Clark/Donna Kellog


Mengawali pertandingan di ganda putra, pasangan muda usia M. Ahsan/Bona Septono berhasil gagal membukukan kemenangan setelah harus takluk dari Nathan Robertson/Anthony Clark dalam pertandingan tiga set.  M. Ahsan/Bona Septono harus mengakui keunggulan permainan pemain ganda putra Inggris yang memang cukup menjadi kuda hitam bagi tim Indonesia. Di set pertama M Ahsan/Bona Septono harus kehilangan angka dengan skor telak 11-21.  M. Ahsan/bona tidak mampu mengembangkan permainan, sehingga permainan pemain Inggris yang nothing too lose tersebut berhasil mengungguli permainan pemain Indonesia yang prestasinya juga tergolong cukup bagus untuk sekelas pemain pelapis. Memasuki set kedua Ahsan/Bona menemukan kembali pola permainannya hingga memaksakan untuk bermain rubber set dengan 21-18. Di set penentuan, posisi kejar-mengejar angka yang cukup ketat pun terjadi. Set ketiga dimenangkan oleh pasangan Inggris sekaligus Indonesia harus tertinggal 0-1 atas Inggris dengan skor 22-24.

Partai kedua yang menyandingkan tunggal putri Adriyanti Firdasari melawan Sarah Walker.  Firdasari, pemain nomor dua pelatnas tampil penuh percaya diri sehingga mampu membuat mental lawan pun turun. Di set pertama, gadis kelahiran Aceh tersebut berhasil menyudahi permainan dengan skor 21-12. Memasuki set kedua, Firdasari yang bermain cukup lepas, selalu memimpin perolehan angka hingga set kedua pun dimenangkan oleh Firdasari dengan 21-18 sekaligus menyamakan kedudukan 1-1.  Firdasari yang mempunyai postur tubuh ideal bagi pemain bulutangkis mampu meraih kemenangan dengan straight set setelah sebelumnya di laga pertama tidak diturunkan. Ini juga strategi yang dipakai manager tim, meski di ganda putra meleset dari prediksi.

Pertandingan berikutnya mempertemukan tunggal putra Simon Santoso melawan Andrew Smith. Simon Santoso runner up Indonesian Super Series 2008 yang diharapkan dapat menerima tongkat estafet setelah Taufik Hidayat berhasil menumbangkan Andrew Smith. Di set pertama Simon yang unggul dari segi peringkat bermain cukup taktis hingga mampu menutup permainan dengan skor 21-15. Memasuki set kedua, kedudukan cukup berimbang, kejar mengejar angka selalu terjadi dari 5-5, 7-7, 10-10 hingga Simon unggul terlebih dahulu 11-10 hingga akhirnya Simon melaju terus dan menutup set kedua dengan 21-14 sekaligus membawa Indonesia unggul dengan 2-1 atas Inggris.

Pasangan Nitya Khrisinda Maheswari/Greysa Polii menjadi ganda putri yang di percaya untuk turun menghadapi Inggris.  Nitya/Greys berhadapan dengan Jennifer Wallwork/Gabrielle White. Greysa Polii yang merupakan pemain paling berpengalaman diantara pemain ganda putri lainnya dipasangkan dengan Nitya Khrisinda Maheswari harus memasang strategi jitu untuk dapat meraih kemenangan. Di set pertama kejar mengejar angka terus terjadi hingga kedudukan 10-10. Kemudian secara berturut-turut pasangan Indonesia meraih 4 angka hingga unggul 14-10. Akan tetapi pertahanan pasangan ganda putri Indonesia mengendur, sehingga ganda putri Inggris mampu menyusul dengan menyamakan angka 14-14.  Nitya/Greys mengubah pola permainan hingga set pertama dimenangkan dengan 21-15.  Memasuki set kedua, pasangan Nitya/Greys berhasil unggul lebih dahulu dengan 4-1 , akan tetapi keunggulan ini tidak lama karena pemain Inggris juga tidak mau melepaskan angka begitu saja, hingga berhasil menyamakan kedudukan 4-4 bahkan unggul terlebih dahulu dengan 4-6. Akan tetapi Nitya/Greys juga tidak mau kehilangan langkah hingga akhirnya pasangan Indonesia tersebut unggul terbelih dahulu dengan 11-6.  Set kedua ditutup dengan 21-7 sekaligus unggul menjadi 3-1 dan memastikan diri untuk melangkah ke semifinal.

Di partai terakhir yang mempertemukan pasangan ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir yang akan berhadapan dengan Anthony Clark/Donna Kellog. Nova/Lily tanpa kesulitan menekuk permainan pasangan ganda campuran Inggris tersebut dalam dua set langsung dengan 21-15 dan 21-10 sekaligus membawa Indonesia ke semifinal.

Monday, May 11, 2009

GITO ROLLIES DALAM FILM PENCULIKAN PENGANTIN (SIX BALAK)



Judul Film            : PENCULIKAN PENGANTIN (SIX BALAK)

Sutradara            : M. Abnar Romli

Produser             : Susanto Wijaya

Skenario              : M. Abnar Romli

Produksi              : Merdeka Jaya Utama Film

Tahun Produksi : 1983

Pemeran             : Gito Rollies, Minati Atmanegara, Yati Surachman, WD. Mochtar, Baby Selvia, Wati Siregar, Eddy Riwanto, Lina Budiarti

Sinopsis :

Tiga Orang wanita melaporkan Six Balax (Gito Rollies) kepada pimpinan detektif (WD Mochtar) karena ketiga wanita tersebut telah dihamili oleh six Balak. Six Balak dituduh telah memerkosa tiga gadis tersebut. Sementara itu Six Balak yang sedang bermesraan dengan pacarnya Emilia (Minati Atmanegara) pun akhirnya gagal bermesraan setelah ditelpon oleh pimpinan detektif tersebut untuk datang ke kantornya saat itu juga untuk menangani kasus ini. Pimpinan yang sudah tahu reputasi Six Balak pun akhirnya menceritakan apa yang terjadi padanya, dan Six Balak memang mempunyai alibi untuk tidak melakukan perkosaan yang di tuduhkan oleh ketiga wanita tersebut karena ia saat itu sedang berada di Bangkok.  Untuk membuktikan bahwa ada oknum yang menyalahgunakan nama Six Balak, akhirnya ia pun menangani kasus ini dan mencari siapa pelaku sebenarnya.

Sementara itu pacarnya Emilia Serilegit yang datang ke kantor detektif six balax, setelah mendengar cerita tentang kelakuan six balak yang telah menghamili tiga wanita dari John Tralala akhirnya pun marah dan meninggalkan six balak.

****

Pelaku pemerkosaan yang mengincar korbannya pasangan pengantin baru pun kembali beraksi. Kali ini korbannya adalah pasangan suami (Alfian) Istri (Anna Tairas) yang menjadi korbannya. Dengan modus mengantarkan kado pelaku akhirnya berhasil memperkosa pengantin baru tersebut setelah suaminya di ikat. Dengan berpura-pura sebagai suaminya, pemerkosa yang selalu meninggalkan jejak tersebut akhirnya berhasil mengelabui pengantin baru tersebut. Setelah tahu suami yang sebenarnya diikat maka istrinya pun shock. Akhirnya ia melaporkan kejadian tersebut pada detektif Six Balak.

Guna mencari pelaku yang sebenarnya yang setelah disimpulkan adalah orang yang pintar merubah menyerupai dirinya, maka six balak mencarinya ke salon-salon yang pintar memake up wajah. Akhirnya ia disuruh mencari make up artis film yang bisa merubah wajah. Setelah mendapatkan alamatnya akhirnya Six Balak kembali di suruh bosnya untuk menangani suatu kasus pemerkosaan pengantin baru keluarga Harry (S Bagio). Setelah menceritakan kronologi kejadiannya akhirnya Six Balak mulai menyimpulkan data-data yang telah diperolehnya satu demi satu. Pelaku biasanya mengincar pengantin baru, dengan modus memukul suami lalu memakai baju suaminya dan memperkosa istri pengantin baru tersebut.  Six Balak akhirnya mulai mempunyai dugaan seseorang yang telah melakukan pembajakan terhadap pengantin baru selama ini. Akan tetapi masih terlaku pagi untuk dituduhkan.

Akhirnya dibuatlah rencana untuk menjebak pelaku pembajakan pengantin. Dengan membagi tugas, akhirnya pimpinan detektif mencari calon pengantin melalui departemen agama. Pengantin Prianya yang setinggi Six Balak. Sementara ditempat terpisah Six Balak mulai menemui titik terang di toko baju. Karena ada seseorang yang telah menyamar menjadi dirinya untuk membeli baju. Six Balak yang baru datang ke toko tersebut pun kaget karena dibilang oleh penjaga toko bahwa ia baru saja keluar tapi kok balik lagi. Akhirnya Six Balak pun mengejar pelaku yang menyerupai dirinya tersebut. Pengejaran pun dilakukan dengan dibantu oleh satuan polisi. Akan tetapi mereka kehilangan jejak.

Akhirnya Six Balak dengan dibantu oleh seorang Polwan (Yati Surachman) akhirnya pun menyusun rencana untuk menjebak pembajak pengantin. Dengan menyamar sebagai pengantin baru, akhirnya Six Balak berhasil menangkap pelaku yang sebenarnya. Dan ketigak wanita yang telah melaporkan Six Balak pun dibuat kaget setelah mengetahui siapa pelaku sebenarnya.

********

Penculikan Pengantin atau juga berjudul Six Balak ini didalamnya juga terdapat soundtrack lagu Iwan Fals. Gito Rollies almarhum berakting bagus di film ini.